Mungkin orang awam tidak akan penah mengerti maksud dari arti “Tali
Kur”, namun jika bertanya kepada seseorang yang pernah mengenyam
pendidikan yang bersifat kedinasan, atau pendidikan militer, pasti
mereka akan segera mengerti istilah “Tali Kur”.
“Tali Kur”, jika dilihat dari fisiknya hanya seutas rangkaian tali yang di
pakaikan pada ‘bahu kanan atau kiri’. Tali Kur ini berasal dari kata ‘Tali’
dan ‘Kur’, Tali sendiri ga usah kita bahas karena semua pasti tahu apa itu
tali. “Kur” nya ini berasal dari kata “Koor”, atau coordinator. Jadi
menurut kosa kata “Tali Kur” adalah Tali yang dipakai seorang
koordinator. Bagi kita “Tali Kur” ini berarti sebuah tanda/lambang
tanggung jawab yang dipakai agar si pemimpin merasa mempunyai
tanggung jawab besar sehingga akan menjauhi dari yang namanya
deviasi (penyimpangan dari aturan).
Bagian dan filosofi “Tali Kur”, antara lain:
Nestle (spt peluru) : Berwarna emas digunakan untuk Kur Merah dan
warna perak digunakan untuk Kur Biru Tua, sebagai pengingat fungsi
koordinatif dalam perwujudan garis instruktif.
Lilitan ini pada awalnya ada yang vertical, diagonal dan horizontal. lilitan
ini boleh menempel langsung pada Anyaman Lengan “Tali Kur”, boleh
juga menempel pada pakaian dinas. Pada awalnya penempatan posisi
lilitan ada maknanya, yakni jika “lilitan Berdiri” berarti yang memakai
adalah seorang Pimpinan, jika “lilitan diletakan miring” berarti dia
seorang wakil atau berada di bawah pimpinan, dan jika dalam keadaan
“mendatar artinya staff pimpinan”. Namun berjalannya waktu hal ini
banyak tidak dianut.
3. Satuan (Putih)