Anda di halaman 1dari 5

TALI KUR”

(sebuah media mengenal, filosofi dan fungsi)

Dalam pengenaan pakaian dinas baik harian maupun lapangan,


seringkali dalam sebuah kegiatan resmi “Tali Kur” dikenakan oleh para
personel yang duduk di depan atau bahkan para personel yang berada di
bagian paling kanan dan paling depan sebuah barisan.

Sebenarnya apa sih “Tali Kur” itu????

Mungkin orang awam tidak akan penah mengerti maksud dari arti “Tali
Kur”, namun jika bertanya kepada seseorang yang pernah mengenyam
pendidikan yang bersifat kedinasan, atau pendidikan militer, pasti
mereka akan segera mengerti istilah “Tali Kur”.

“Tali Kur”, jika dilihat dari fisiknya hanya seutas rangkaian tali yang di
pakaikan pada ‘bahu kanan atau kiri’. Tali Kur ini berasal dari kata ‘Tali’
dan ‘Kur’, Tali sendiri ga usah kita bahas karena semua pasti tahu apa itu
tali. “Kur” nya ini berasal dari kata “Koor”, atau coordinator. Jadi
menurut kosa kata “Tali Kur” adalah Tali yang dipakai seorang
koordinator. Bagi kita “Tali Kur” ini berarti sebuah tanda/lambang
tanggung jawab yang dipakai agar si pemimpin merasa mempunyai
tanggung jawab besar sehingga akan menjauhi dari yang namanya
deviasi (penyimpangan dari aturan).
Bagian dan filosofi “Tali Kur”, antara lain:

Anyaman Lengan : Berbentuk “V” digunakan untuk Kepala atau


berbentuk “=” untuk penindakan; sebagai pengingat beban tugas dan
tanggung jawab yang diemban

Lilitan : Berada di Bawah Bahu dengan jumlah lilitan


menyesuaikan tingkat wilayah dijabat; 3 (Tingkat Ranting dan
Kecamatan), 4 (Kabupaten), 5 (Provinsi dan Nasional)

Lekukan : Menyesuaikan bagian melingkari Badge/Pin, sebagai


wujud lika-liku perjalanan dalam berorganisasi

Nestle (spt peluru) : Berwarna emas digunakan untuk Kur Merah dan
warna perak digunakan untuk Kur Biru Tua, sebagai pengingat fungsi
koordinatif dalam perwujudan garis instruktif.

Lilitan “Tali Kur”, macam dan pemasangannya:

Lilitan ini pada awalnya ada yang vertical, diagonal dan horizontal. lilitan
ini boleh menempel langsung pada Anyaman Lengan “Tali Kur”, boleh
juga menempel pada pakaian dinas. Pada awalnya penempatan posisi
lilitan ada maknanya, yakni jika “lilitan Berdiri” berarti yang memakai
adalah seorang Pimpinan, jika “lilitan diletakan miring” berarti dia
seorang wakil atau berada di bawah pimpinan, dan jika dalam keadaan
“mendatar artinya staff pimpinan”. Namun berjalannya waktu hal ini
banyak tidak dianut.

Adapun makna warna dasarnya, adalah:


1 Warna Putih : Melambangkan kesucian, idealisme, dan kejujuran.

2. Warna Kuning : Memiliki loyalitas serta optimisme yang tinggi,


memberi penerangan, dan berfikir cerdas.

3. Warna Biru : Melambangkan kewibawaan, ketegasan, dan


kedamaian.

4. Warna Merah : Melambangkan keberanian, pantang menyerah,


dan keenerjikan.

Disamping penggunaan warna dasar tersebut, banyak pula warna


tersebut di kombinasi satu dengan lainnya. Yang bertujuan tidak lain
untuk memadukan makna dari warna dasar tersebut.

Dalam beberapa penggunaan “Tali Kur” biasanya warna dan fungsinya,


antara lain:

1. Kepala dan Wakil Kepala / Komandan (Warna Merah)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Emas

_Filosofi_ : Seorang Kepala harus menjalankan tugas dan tanggungjawab


dengan baik, adil, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang
berlaku, menjadi panutan serta memiliki keberanian, pantang menyerah,
dan keenerjikan, demi menjadi pelindung dan pengayom yang baik bagi
seluruh anggota, serta harus mampu menjadi orang yang terdepan dan
orang yang paling bertanggungjawab atas segala apapun yang terjadi
yang menyangkut seluruh anggota.
2. Kepala Sekretaris dan Kepala Assisten (Warna Biru Tua)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Perak

_Filosofi_ : Seorang Staff harus menjalankan tugas dan tanggungjawab


dengan baik, idealis, jujur, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib
yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang tenang,
menyejukan, dan mampu menjadi penyeimbang dalam menyelesaikan
setiap permasalahan satuan koordinasi.

3. Satuan (Putih)

_Filosofi_ : Seorang harus menjalankan tugas dan tanggungjawab


dengan baik, idealis, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang
berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang tegas, berwibawa
dan mampu mewujudkan kedamaian, kenyamanan, dan menjadi sumber
solusi dalam setiap permasalahan lalu lintas.

4. Pasukan Penegak Disiplin (Warna Putih List Biru)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Perak


bagi Kepala dan Peluit Biru bagi Pasukan

_Filosofi_ : Seorang “Pasukan Penegak Disiplin” harus menjalankan tugas


dan tanggungjawab dengan baik, adil, terikat pada hukum, aturan, dan
tata tertib yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang
tegas, berwibawa dan mampu mewujudkan penegakan disiplin dalam
menyelesaikan setiap permasalahan dari para anggotanya.
Jadi “Tali Kur” bukan sekedar beli dan pakai serta gaya, tapi
mengandung makna dan syarat dalam pengenaannya. Semoga goresan
ini bermanfaat dalam membuka tabir keilmuan kita demi mewujudkan
ketertiban bersama untuk Organisasi Pemuda.

Anda mungkin juga menyukai