Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU EKONOMI

“ PENERAPAN EKONOMI ISLAM “

Disususn Oleh :
Kelompok 4

- Ahmad Jauharul Azkia ( 18103080089 )


- Rohmad fihaji ( 18103080074 )
- Nur Izzati Binti Alias ( 18103080095 )
- Habib Syilky ( 18103080094 )
- Lathifah Maharani ( 18103080075 )
- Nurisna Fauziah ( 18103080068 )
- Dian Surya Dewi Anjani ( 18103080081 )

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat  Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
          Salawat beserta salam  kami sampaikan kepada Reformator dunia yaitu Baginda
Rasulullah SAW yang telah menghijrahkan umatnya minal kufri ilal iman,
kecintaannya kepada umat melebihi cintanya pada dirinya sendiri..
          Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengakui masih banyak
terdapat kejanggalan- kejanggalan dan kekurangan dalam makalah ini. Hal ini
disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki, oleh
karena itu, kritik dan saran yang konsruktif sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
          Penyusun juga berharap makalah ini mudah-mudahan berguna dan bermamfaat
bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin

                                                                                    Yogyakarta, 30 September 2018

                                                                                                             Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 01
A. LATAR BELAKANG .................…................................................ 01
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 01
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................... 01
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 02
A. PENGERTIAN EKONOMI SYARIAH................................................
………………………. 02
B. PENERAPAN MEKANISME EKONOMI ISLAM ...................... 03
C. PENERAPAN KARAKTERISTIK EKONOMI
ISLAM ....................................…………………………………. 04
D. PENERAPAN PRINSIP DASAR EKONOMI
ISLAM………………………………………………………... 06
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 07
A. KESIMPULAN ............................................................................... 07
B. SARAN……………………………………………………………. 07
C. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 08

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makalah Ekonomi ini disusun berdasarkan buku-buku dan referensi yang
mencakup tentang penerapan kriteria sistem ekonomi yang baik, perinsip dasar
ekonomi islam, mekanisme ekonomi islam dan karekteristik ekonomi islam.

Pengertian Ekonomi Syari’ah.

Ekonomi Syari’ah atau juga disebut Ekonomi Islam, sebenarnya merupakan


padanan dari kalimat Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis dan yang
lainnya.Ekonomi Syari’ah dimaksud tiada lain adalah suatu system perekonomian
yangparadigma normatifnya dilandasi Syari’ah dalam pengertian Fiqh. Oleh karena
itudalam teori-teori Fiqhiyah tidak akan ditemukan kalaimat yang sepadan dengan
kalimat “Ekonomi Syari’ah” tersebut. System perekonomian dalam Islam adalah
merupakan salah satu system dari Mu’amalah (Syari’ah) dalam arti luas
yangbersumber dari Al-Islam sebagai Din al-Haq bersamaan dengan ‘Aqidah
danKhuluqiyah. Dengan demikian studi tentang Ekonomi Syari’ah adalah studi
tentangteori-teori ekonomi yang telah cukup lama dikumandangkan baik dalam al-
Qur’anmaupun dalam al-Hadis yang telah diintrepretasikan dalam Kitabg-kitab Tafsir
al-Qur’an, Syarah al-Hadis maupun dalam Kitab-kitab fikih yang disusun oleh
paracendekiawan Muslim terkenal seperti Abu Yusuf Al-Qardhawi, Abu Hanifah,
YahyaIbnu Adam, Ibnu Khaldun, Al-Gazali, Ibnu Taemiyah dan lain sebagainya.
Namun demikian menurut Abdul Manan2 pengkajian tentang system Ekonomi
Syari’ah barudilaksanakan secara intensif sejak tiga puluh tahun yang lalu, sebagai
alternativemencapai system ekonomi terbaik setelah gagalnya berbagai system
ekonomi besardalam menghadapi era globalisasi saat ini. Oleh karena itu dapat
dimengerti kenapasampai saat ini belum ada buku yang ditulis oleh para ahli ekonomi
syari’ah yangmengkaji secara lebih mendalam sistematik dan komperhensif, karena
systemekonomi Syari’ah telah dimarginalkan oleh kekuatan ekonomi kapitalis dan
sosialismelalui colonial penjajahan yang selalu berusaha memisahkan Islam dari
dunia perekonomian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ekonomi Islam?


2. Bagaimana penerapan Ekonomi Islam yang Baik?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar mengetahui tentang bagaimana


penerapan ekonomi islam yang baik.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ekonomi Syari’ah.


Ekonomi Syari’ah atau juga disebut Ekonomi Islam, sebenarnya merupakan
padanan dari kalimat Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis dan yang
lainnya.Ekonomi Syari’ah dimaksud tiada lain adalah suatu system perekonomian
yangparadigma normatifnya dilandasi Syari’ah dalam pengertian Fiqh. Oleh karena
itudalam teori-teori Fiqhiyah tidak akan ditemukan kalaimat yang sepadan dengan
kalimat “Ekonomi Syari’ah” tersebut. System perekonomian dalam Islam adalah
merupakan salah satu system dari Mu’amalah (Syari’ah) dalam arti luas yang
bersumber dari Al-Islam sebagai Din al-Haq bersamaan dengan ‘Aqidah dan
Khuluqiyah. Dengan demikian studi tentang Ekonomi Syari’ah adalah studi tentang
teori-teori ekonomi yang telah cukup lama dikumandangkan baik dalam al-Qur’an
maupun dalam al-Hadis yang telah diintrepretasikan dalam Kitabg-kitab Tafsir al-
Qur’an, Syarah al-Hadis maupun dalam Kitab-kitab fikih yang disusun oleh para
cendekiawan Muslim terkenal seperti Abu Yusuf Al-Qardhawi, Abu Hanifah, Yahya
Ibnu Adam, Ibnu Khaldun, Al-Gazali, Ibnu Taemiyah dan lain sebagainya1 Namun
demikian menurut Abdul Manan2 pengkajian tentang system Ekonomi Syari’ah baru
dilaksanakan secara intensif sejak tiga puluh tahun yang lalu, sebagai alternative
mencapai system ekonomi terbaik setelah gagalnya berbagai system ekonomi besar
dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Oleh karena itu dapat dimengerti kenapa
sampai saat ini belum ada buku yang ditulis oleh para ahli ekonomi syari’ah
yangmengkaji secara lebih mendalam sistematik dan komperhensif, karena
system ekonomi Syari’ah telah dimarginalkan oleh kekuatan ekonomi kapitalis dan
sosialismelalui colonial penjajahan yang selalu berusaha memisahkan Islam dari
dunia Perekonomian Pengertian Ekonomi Syari’ah yang terdapat dalam literatur-
literatur kitabfikih, nampaknya hanya mengacu pada istilah Al-Iqtishadiyah yang
secara etimologiartinya hemat dan penuh perhitungan. Menurut Bagir al-Hasani
sebagaimana yang dikutip oleh Agustianto4 bahwa istilah ekonomi dan iqtishad
merupakan dua konsepyang berbeda, meskipun kebanyakan ulama yang
mengartikan sama antara keduanya. Kata iqtishad merupakan derivasi dari kata qshd
yang mempunyai arti equilibrium (keseimbangan atau pertengahan) atau the5state of
being even equal balanced or everly in between two extremes. Lebih harmonis
lagi apabila disesuaikan dengan Hadis Nabi Muhammad SWA. ‘Alaikum Hadyan
Qashidan. (follow the middle of the road atau diwajibkan atas kamu menempuh jalan
tengah). Dengan demikian Agustianto mengemukakan bahwa pendapat Bagir al-
Hasani di atas nampaknya terpaku pada makna qashd yang artinya pertengahan, jalan
tengah, suka hemat, penuh pertimbangan dan pilihan-pilihan. Oleh karena itu
mengacu pada pengertian ini kata“iqtishad masih relevan dipergunakan untuk hal-
hal yang berhubungan dengan masalah ekonomi. Perlu dicatat bahwa yang berbeda
bukanlah antara pengertian ekonomi dan iqtishad melainkan antara system ekonomi
Islam dengan system ekonomi kapitalis dan sosialis atau ekonomi konvensional yang
berorentasi pada keuntungan-keuntungan duniawi, sedangkan ekonomi Islam selain
berorentasi keuntungan duniawi juga 1bertujuan keselamatan ukhrawi

2. Penerapan mekanisme Ekonomi Islam2

1
Abdul Manan, 2006, Artikel Suara Udilag Mahkamah Agung RI, Pokja
Perdata Agama MA-RI, Jakarta.halaman: 3 2
2
https://konneiyogyakarta2012.wordpress.com/tsaqofah/islam/ 3
Mekanisme ekonomi adalah mekanisme melalui aktivitas ekonomi yang bersifat
produktif, berupa berbagai kegiatan pengembangan harta (tanmiyatul mal) dalam
akad-akad muamalah dan sebab-sebab kepemilikan (asbab at-tamalluk). Berbagai cara
dala mekanisme ekonomi ini, antara lain :

1. Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya sebab-sebab


kepemilikan dalam kepemilikan individu (misalnya, bekerja di sektor pertanian,
industru, dan perdagangan)

2. Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya pengembangan harta


(tanmiyah mal) melalui kegiatan investasi (misalnya, dengan syirkah inan,
mudharabah, dan sebagainya).

3. Larangan menimbun harta benda (uang, emas, dan perak) walaupun telah
dikeluarkan zakatnya. Harta yang ditimbun tidak akan berfungsi ekonomi. Pada
gilirannya akan menghambat distribusi karena tidak terjadi perputaran harta.

4. Mengatasi peredaran dan pemusatan kekayaan di satu daerah tertentu saja misalnya
dengan memeratakan peredaran modal dan mendorong tersebarnya pusat-pusat
pertumbuhan.

5. Larangan kegiatan monopoli, serta berbagai penipuan yang dapat mendistorsi


pasar.

6. Larangan judi, riba, korupsi, pemberian suap dan hadiah kepada penguasa. Semua
ini ujung-ujungnya akan mengakumulasikan kekayaan pada pihak yang kuat semata
(seperti penguasa atau konglomerat).

7. Memberikan kepada rakyat hak pemanfaatan barang-barang (SDA) milik umum


(al- milkiyah al-amah) yang dikelola negara seperti hasil hutan, barang tambang,
minyak, listrik, air dan sebagainya demi kesejahteraan rakyat.

3. Penerapan karakteristik ekonomi islam.

Karakteristik ekonomi Islam diantaranya sebagai berikut:


a. Harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah harta. Dengan sistem pemikiran
seperti ini maka tidak akan ada lagi orang yang berlomba-lomba untuk menimbun
harta kekayaan mereka, baik dengan cara yang halal maupun yang haram.

b. Ekonomi Islam terikat dengan akidah, syariat (hukum) dan moral. Islam mencakup
seluruh aspek, termasuk dalam aspek ekonomi islam. Ekonomi Islam haruslah sesuai
dengan akidah, syarat (hukum), dan moral yang berlaku dalam Islam.

c. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan. Antara akhirat dan dunia tentulah
harus seimbang, karena kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat kelak.

d. Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan individu dan


masyarakat. Segala sesuatu yang kita lakukan tentu harus adil dan seimbang. Begitu
pula dengan ekonomi islam, ekonomi islam memiliki ciri khas adil dan seimbang.
Yang kaya membayar zakat, infaq serta sedekah sehingga dapat membantu
meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.

e. Bimbingan Konsumsi. Islam telah membimbing umatnya dengan melalui kitab suci
Al-Qur’an termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan. Makanan yang dikonsumsi
oleh umat islam harus halal & toyyib. Halal dikonsumsi bukan hanya berasal dari
bahan makanannya tetapi uang yang digunakan untuk membeli makanan juga harus
halal.

f. Petunjuk Investasi. Salah satu karakteristik ekonomi islam adalah petunjuk


investasi. Ekonomi islam telah memberikan petunjuk bagi umat islam untuk
melakukan investasi, tentunya yang sesuai dengan ajaran agama islam. Dalam menilai
proyek investasi ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman
dalam menilai proyek investasi.

g. Zakat. Islam mewajibkan zakat bagi orang yang hartanya sudah mencapai nisab.
Zakat bertujuan untuk mensucikan harta. Selain itu zakat juga bertujuan untuk
membantu meringankan beban mereka yang kekurangan. Dengan begitu kesenjangan
sosial dapat diminimalisir.
h. Larangan riba. Islam dengan jelas telah melarang riba, sebagaimana dijelaskan
dalam QS. Al-Imran : 130 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keuntungan.”

i. Pelarangan Gharar. Islam melarang gharar karena adanya ketidakjelasan, baik


dalam hal asal usul uang/barang tersebut maupun ketidakjelasan barang yang dijual.

j. Pelarangan yang haram. Islam tentu melarang sesuatu yang haram, baik makanan,
pekerjaan, dll. Termasuk dalam hal perekonomian, yaitu sistem bunga bank (riba).

5
4. Penerapan prinsip dasar ekonomi islam

 Penerapan prinsip ekonomi islam adalah untuk meningkatkan ekonomi rakyat sangat
sulit. Oleh karena itu apabila kita melihat kondisi perekonomian indonesia yang yang
semakin tertinggal,kita harus berbuat sesuatu untuk ikut meningkatkan perekonomian
tersebut. Pada 15 abad silam, islam lahir dengan segudang solusi, berbagai
permasalahan semua diatur oleh islam. Salah satu permasalahan terpenting dari
kehidupan duniawi ini adalah perputaran ekonomi, banyaknya sistem perekonomian
yang berkembang didunia belum mampu menyelesaikan masalah perekonomian
secara menyeluruh islam memiliki solusi terbaik yang dapat menyelesaikan masalah
ekonomi dan dapat meningkatkan ekonomi umat yaitu dengan menerapkan prinsip
ekonomi syariah. Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk menghidupkan
kembali ekonomi syariah dikalangan umat antara lain meningkatkan sosialisasi
mengenai konsep ekonomi islam secara komprehensif, bahwa ekonomi islam
bukanlah semata-mata menyangkut aspek ibadah ritual saja tetapi juga menyentuh
dimensi-dimensi yang bersifat muamalah(sosial 3kemasyarakatan).

BAB 3
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebagaimana tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa
3
https://www.kompasiana.com/fittri/58af824c117f61fe04285fff/penerapan-prinsip-prinsip-ekonomi-syariah-
yang-benar-untuk-meningkatkan-ekonomi-rakyat
prisnsif dasar dan karakteristik ekonomi Islam adalah merupakan pondasi utama
dalam system perekonomian Islam, yang bertujuan mensejahterakan kehidupan
manusia yang layak secara manusiawi dan menyelamatkan kehidupan manusia baik di
dunia maupun di akhirat.

B. Saran

Semoga dengan di buatnya makalah ini menyarankan agar pemerintah tertarik dan
mempertimbangkan sistem ekonomi syariah mudah di terapkan sebagai sistem
perekonomian nasional baik dalam menjalankan ekonomi makronya,maupun dalam
rangka mendorong perkembangan lembaga keuangan syariah di tanah air ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Manan, 2006, Artikel Suara Udilag Mahkamah Agung RI, Pokja
Perdata Agama MA-RI, Jakarta.halaman: 3
https://konneiyogyakarta2012.wordpress.com/tsaqofah/islam/
http://www.depokpos.com/arsip/2017/07/penerapan-karakteristik-ekonomi-islam-
untuk-indonesia-sejahtera/
https://www.kompasiana.com/fittri/58af824c117f61fe04285fff/penerapan-prinsip-
prinsip-ekonomi-syariah-yang-benar-untuk-meningkatkan-ekonomi-rakyat

Anda mungkin juga menyukai