Anda di halaman 1dari 3

Entognatha

Entognatha adalah anggota subfilum Heksapoda (artropoda berkaki enam).

Klas Entognatha mencakup tiga ordo, yaitu Protura, Diplura, dan


Collembola (ekor pegas) yang kebanyakan hidup di dalam tanah, dan
berperan sebagai pemakan bahan organik (detritivora). Oleh karena itu,
keberadaan mereka di lingkungan sangat bermanfaat. Para ahli juga sering
menggunakan keragaman kelompok heksapoda ini untuk menentukan
kualitas kandungan bahan organik tanah, maupun sebaliknya, kandungan
bahan cemaran.

Ciri utama dari Entognatha adalah perangkat alat mulut yang tidak tampak
jelas dari luar  jadi terkesan tertarik ke dalam atau tersembunyi di dalam
rongga kepalanya. Entognatha sendiri berasal dari kata ento– yang berarti
di dalam, dan –gnatha yang berarti rahang. Ciri lain adalah bahwa semua
heksapoda entognatha tidak bersayap (tuna sayap)

Ordo Protura.

Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal, dan “-
ura” atau ekor, merujuk pada tiadanya alat pada ujung abdomen seperti
layaknya artropoda lain.

Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang  pucat; tidak mempunyai mata
dan antena sebagaimana layaknya artropoda lain; kepala berbentuk mirip
kerucut. Sepasang kaki depannya diduga berfungsi sebagai alat peraba.

Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 – 2,0 mm)
ini hidup di dalam bahan-bahan organik dan memakan cendawan
mikoriza, bahan-bahan tumbuhan yang membusuk dan sejenisnya. Oleh
karena itu, para ahli menduga bahwa heksapoda ini penting dalam proses
prebaking bahan organik.
Ordo Diplura.

Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo– yang berarti dua, dan –
uros yang berarti ekor.

Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5 mm. Sama seperti pada Protura,
Diplura tidak mempunyai mata dan tubuhnya tidak berwarna, mempunyai
antena yang cukup panjang, terdiri dari 10 atau lebih ruas yang berbentuk
bulat seperti manik-manik

Kebanyakan spesiesnya hidup di dalam tanah yang lembab, di bawah


seresah sisa tumbuhan atau humus. Kebanyakan spesies Diplura adalah
pemakan, sekaligus perombak bahan organik.

Ordo Collembola.
Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole– yang berarti lem
atau perekat, dan –embolon yang berarti pasak.  Collembola tidak
bersayap, mempunyai sepasang antena, tiga pasang kaki, dan beberapa
mempunyai mata yang terdiri dari ommatidia. Beberapa jenis Collembola
tidak bermata.

Kebanyakan Collembola, meskipun tidak semuanya, mempunyai alat


pelenting yang disebut furca, yang tumbuh dari bagian ujung abdomennya.
Mekanisme kerja furca ini unik, yaitu bila tidak dipakai, maka bagian
ujungnya akan menjepit sebuah “tonjolan” yang disebut colophore. Ketika
penjepit ini dilepaskan, maka alat pelenting ini akan melentingkan tubuh
collembola. Oleh karena itu, collembola disebut juga Ekor Pegas.

Kelompok collembola ini kebanyakan hidup di atas permukaan tanah (di


bawah seresah).

Collembola ternyata sudah digunakan oleh para ahli untuk mendeteksi


polusi tanah. Collembola diketahui peka terhadap herbisida. Potensi ini
cukup layak untuk diteliti, terutama untuk pengelolaan lingkungan yang
aman dari benda berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai