Ciri utama dari Entognatha adalah perangkat alat mulut yang tidak tampak
jelas dari luar jadi terkesan tertarik ke dalam atau tersembunyi di dalam
rongga kepalanya. Entognatha sendiri berasal dari kata ento– yang berarti
di dalam, dan –gnatha yang berarti rahang. Ciri lain adalah bahwa semua
heksapoda entognatha tidak bersayap (tuna sayap)
Ordo Protura.
Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal, dan “-
ura” atau ekor, merujuk pada tiadanya alat pada ujung abdomen seperti
layaknya artropoda lain.
Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang pucat; tidak mempunyai mata
dan antena sebagaimana layaknya artropoda lain; kepala berbentuk mirip
kerucut. Sepasang kaki depannya diduga berfungsi sebagai alat peraba.
Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 – 2,0 mm)
ini hidup di dalam bahan-bahan organik dan memakan cendawan
mikoriza, bahan-bahan tumbuhan yang membusuk dan sejenisnya. Oleh
karena itu, para ahli menduga bahwa heksapoda ini penting dalam proses
prebaking bahan organik.
Ordo Diplura.
Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo– yang berarti dua, dan –
uros yang berarti ekor.
Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5 mm. Sama seperti pada Protura,
Diplura tidak mempunyai mata dan tubuhnya tidak berwarna, mempunyai
antena yang cukup panjang, terdiri dari 10 atau lebih ruas yang berbentuk
bulat seperti manik-manik
Ordo Collembola.
Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole– yang berarti lem
atau perekat, dan –embolon yang berarti pasak. Collembola tidak
bersayap, mempunyai sepasang antena, tiga pasang kaki, dan beberapa
mempunyai mata yang terdiri dari ommatidia. Beberapa jenis Collembola
tidak bermata.