Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pemanfaatan Beda Ketinggian Aliran Sungai Sebagai


Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Dengan Sistem
Kaskade

Raditya Rizki Ramadhana

3.39.17.0.19

LT-3D

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga makalah “Pemanfaatan Beda Ketinggian
Aliran Sungai Sebagai Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Dengan Sistem
Kaskade.”dapat disusun dengan baik. Saya ucapkan juga terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam selesainya makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, dan untuk kedepannya dapat diperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, maka masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 18 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ....................................................... 5
BAB II ........................................................................................................... 6
2.1 Kendala – Kendala Operasi pada PLTA . Error! Bookmark not
defined.
2.2 Penyebab Terjadinya Kendala pada Operasi PLTA ................. 6
2.3 Solusi untuk Mengurangi Kendala – Kendala pada Operasi
PLTA Error! Bookmark not defined.
BAB III .......................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 2
3.2 Saran ............................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 2

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengoptimalkan


sumber energi potensial dan kinetik yang air untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Pembangkit listrik tenaga air (Hydro Power Plant) atau dikenal dengan singkatan PLTA,
adalah suatu sistem pembangkitan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi gerak yang
dimiliki oleh air.

Gambar 1. Tiga Buah PLTA : A,B,C yang mempunyai hubungan kaskade

Secara umum, sebagai mesin penggerak pada PLTA menggunakan turbin air yang
mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor
generator untuk menghasilkan energi listrik. Di sisi lain, kebutuhan air menjadi salah satu
faktor penting dalam pembangunan pusat tenaga ini.
Banyaknya sungai di Indonesia sangat mendukung untuk adanya pusat tenaga listrik yang
memanfaatkan pergerakan dari aliran sungai tersebut. Sungai selalu mengalir dari bagian
hulu ke bagian hilir, pada umumnya bagian hulu sungai berada di daerah pegunungan.
Perbedaan tinggi antara bagian hulu dan hilir membuat sungai terus mengalir dan
kemudian menghasilkan energi potensial yang dapat dimanfaatkan energi potensialnya
menjadi beberapa PLTA yang di hubungkan dengan sistem kaskade.
PLTA dengan sistem kaskade yaitu pemanfaatan sepanjang aliran sungai dibangun untuk
beberapa PLTA, maka daerah PLTA tersebut yang kemudian disebut sistem Kaskade
PLTA, dimana PLTA yang berada di bawah memanfaatkan air setelah digunakan oleh
PLTA di atasnya.
.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimna cara merencanakan operasi optimum terkait penggunaan PLTA jenis


kaskade?
2. Bagaimana proses kerja dari PLTA dengan sistem kaskade ini?
3. Bagaimana karakteristik dari PLTA sistem kaskade ?

4
4. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan PLTA Kaskade?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Untuk mengetahui cara merencanakan operasi optimum terkait penggunaan PLTA


jenis kaskade.
2. Mengetahui proses kerja dari PLTA sistem kaskade.
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik PLTA sistem kaskade.
4. Mengetahui cara mengoptimalkan penggunaan PLTA Kaskade

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Operasi Optimum Penggunaan PLTA Kaskade

2.1.1. Besarnya beban selama periode optimasi. Penentuan besarnya


beban ini haruslah mengikuti naik turunnya beban subsistem hidro.
2.1.2. Banyaknya air yang akan dipakai selama periode optimasi. Penentuan
banyaknya air yang akan dipakai ini harus memperkirakan curah hujan dan debit air
sungai-sungai yang bersangkutan, serta memperhatikan perencanaan penggunaan air
untuk jangka yang lebih panjang. Misalnya untuk optimasi mingguan harus diperhatikan
pula rencana atau pola pemakaian air tahunan terutama jika PLTA Kaskade yang
dioperasikan mempunyai kolam tando tahunan.

2.2. Proses Kerja PLTA Sistem Kaskade

2.2.1 Sistem Kerja

Gambar 2. Bagan Tiga Buah PLTA Dalam Kaskade Beserta Kolam Dan Unit-
Unit Pembangkit

6
Gambar 3 : Bagan Layered Network

Keterangan :

P = Daya yang dibangkitkan Pusat Listrik


Q I = Air yang masuk kolam
q = Air yang melalui turbin

s = Air yang melimpas

Kerja PLTA ini merupakan kerja gabungan dari beberapa PLTA yang bekerja secara
bersamaan karena berada pada satu aliran sungai yang sama. Pada prosesnya air yang
mengalir dari bendungan pusat melalui pipa pesat kemudian mengalir pada setiap
bendungan untuk kemudian air diputar pada setiap turbin yang terdapat di setiap
bendungan- bendungan dan di salurkan kepada pembangkit.
Kemudian digunakan air yang melimpas digunakan untuk menjaga kestabilan air supaya
tidak terjadi kelebihan air di dalam pipa pesat

2.3. Karakteristik PLTA Sistem Kaskade

Unit PLTA harus dilengkapi dengan katup pengaman tekanan Karakteristik


Pembangkit cascaded hydropower menunjukkan hubungan antara tiga variabel dalam
operasi multi unit. Penggunaan debit air untuk membangkitkan tenaga listrik tiap unit
berbeda-beda mengakibatkan pengurangan level ketinggian air pada tiap resevoir
mengalami perubahan berbeda dalam setiap waktu operasional. Faktor-faktor lain yang
dapat menyebabkan perbedaan ialah kapasitas daya tampung resevoir, ketinggian
maksimal resevoir, head, dan faktor perubahan iklim.

Untuk level ketinggian air yang berbeda-beda tiap resevoir, karakteristik cascaded
hydropower dapat dilihat pada gambar 2.3.

7
Gambar 4. Karakteristik Cascaded Hydropower[3]

2.4. Perhitungan Optimasi PLTA Sistem Kalisade

Dalam perhitungan optimasi PLTA Kaskade, yang diinginkan adalah agar volume
permulaan dan volume akhir dari air dalam kolam tando pada periode optimasi mengikuti
rencana volume jangka menengah (satu tahun), dengan memperhitungkan air yang masuk
ke kolam serta menjaga jangan sampai ada air yang melimpas (spill water) dikolam tando.

Hal ini dapat di atasi dengan metode Recursive Dynamic Programming


dengan menggunakan kurva input-output setiap unit pembangkit, yang
menggambarkan hubungan antara banyaknya air yang diperlukan untuk
membangkitkan daya tertentu. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana
penyelesaian dengan teknik Recursive Dynamic Programming dilakukan.
Persoalannya adalah analog untuk pemilihan unit pembangkit Hidro yang ada
dalam kaskade. Formulasi dari metode Recursive Dynamic Programming adalah
sebagai berikut :

Setelah didapatkan kombinasi unit pembangkit Hidro dalam kaskade yang paling
sedikit memakai air untuk melayani beban yang ditentukan, kemudian perlu
diperiksa apakah kendala-kendala tersebut dipenuhi. Gambar 4.3 menggambarkan
secara matematis PLTA Kaskade beserta unit-unit pembangkitnya dan aliran air
yang melalui setiap unit pembangkit. Dengan gambaran yang didapat dari gambar
4.2 dan hasil yang didapat dari Recursive Dynamic Programming, kemudian
diadakan pemeriksaan apakah kendla-kendala terpenuhi seperti telah diuraikan
diatas. Dalam menggunakan Layered Network perlu diingat bahwa apabila terjadi
perubahan besrnya pemakaian air q pada

8
salah satu PLTA, hal ini baru akan mempengaruhi inflow (air masuk) ke
PLTA yang ada di bawahnya, setelah waktu tertentu yang tergantung
kepada jarak hidrolis antara PLTA-PLTA yang bersangkutan. Apabila tinggi
air terjun antara PLTA-PLTA Kaskade ini jauh berbeda, maka pemilihan
unit pembangkit dengan pemakaian air yang minimal selalu jatuh pada unit-
unit PLTA yang mempunya air terjun tinggi, sehingga perhitungan optimasi
PLTA Kaskade akan lebih banyak merupakan pengontrolan kendala melalui
Layered Network.

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PLTA dengan sistem kaskade merupakan gabungan beberapa PLTA yang di


bangun di suatu aliran sungai dengan membendung aliran- aliran sungai lain
yang memiliki hulu sungai di pegunungan sehingga memiliki sumber
pengairan terus menerus. Sehingga, aliran air dalam bendungan dapat
memutar tiap turbin yang terdapat setiap bendungan. Untuk menigkatkan
optimalisasi dari PLTA kaskade maka diperlukan upaya untuk pengaturan
besarnya beban dan banyaknya air saat optimasi sistem berlangsung. PLTA
kaskade ini bekerja berdasarkan aliran sungai dari pegunungan yang di
bendung seperti sistem terasering yang kemudian pergerakan air tersebut
memutar turbin dan menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik
4.2 Saran
1. Diperlukan studi kasus lebih mendalam tentang kondisi PLTA
dengan sistem kaskade untuk mengetahui kondisi beraagam PLTA di
Indonesia pastinya berbeda beda.
2. Diperlukan studi kasus yang lebih mendalam tentang bagaimana bisa
memaksimalkan lagi PLTA model kaskade di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Pengantar Teknologi SCADA; anonymous

2
3

Anda mungkin juga menyukai