ZOOLOGI INVERTEBRATA
(ABKC-2303)
MOLLUSCA
OLEH:
Kelompok XV
Desy Alfianita (1710119220006)
Eka Nur Wahyuni (1710119120007)
Mahmud Hidayat (1710119310009)
Meidita Alpisah rina (1710119320011)
ASISTEN LAPANGAN:
Alpisah Rina Rakhmani Mulkan
Aulia Rahmah Riski Maulana Ahmad
Bimo Aji Nugroho Subhan Hairani
Bukhairi M. Guntur Alghani
Chitania Millianton Miftahul Janah
Hadi Kusuma Muhammad Refka Isnadi
Herry Fajeriadi Wahyu Dita Zulkafifah
Nurfatma
ASISTEN INTI:
Kristina Febriana Panjaitan
Muhammad Yasin
Nor Aqidatul Husna
Shella Sugiarti
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd., M.Pd.
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc
BAHAN
1. Achantina fulica
2. Chantharus melanostomus
3. Notocochalis trigna
Sumber :
* Pasaribu,2018
** Roding,1798
***
2) M2
No. Ciri-ciri Morfologi Pengamatan Menurut Pustaka
1. Cangkang
Jumlah (Tunggal; Ganda ) Tunggal Tunggal
Bentuk (Pipih; Oval; lonjong) Lonjong
Proboscis (dengan/ tanpa Tidak teramati
siphon)
Struktur (Kuat; Rapuh) Kuat Kuat
Ukuran (panjang; Tebal; P= 3 cm, l= 2 cm P=
Lebar)
Permukaan (Berduri; Licin; Kasar
Kasar)
Bibir (Bergerigi/tidak; Tidak teramati
bergelombang)
Arah putaran spiral (kanan; Kanan
Kiri)
Warna Putih kecoklatan
Operculum/penutup Tidak ada
(ada/tidak)
2. Siphon
Ukuran (sepanjang Tidak teramati
cangkang/tidak)
Ukuran canal siphon (panjang; Tidak teramati
pendek)
Letak canal siphon Tidak teramati
(mencuat/kedalam)
3. Kaki
Ukuran (besar; kecil) Kecil
Bysus (besar; kecil) Tidak teramati
4. Habitat (permukaan pantai; Dibawah permukaan pantai
dibawah permukaan pantai)
5. Klasifikasi
Phyllum Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Dekapoda
Family : Pisaniidae
Genus : Cantharus
Spesies : Cantharus melanostomus *
6. Gambar Hasil Pengamatan : Berdasarkan Literatur :
Sumber :
* Roding,1798
3) M3
4) M4
5) M5
No. Ciri-ciri Morfologi Pengamatan Menurut Pustaka
1. Cangkang
Jumlah (Tunggal; Ganda ) Tunggal Tunggal*
Bentuk (Pipih; Oval; Lonjong Kerucut*
lonjong)
Proboscis (dengan/ tanpa Tidak teramati Dengan siphon***
siphon)
Struktur (Kuat; Rapuh) Rapuh Rapuh*
Ukuran (panjang; Tebal; P= 4,3 cm, l= 2,3 cm P=5-10 cm*
Lebar)
Permukaan (Berduri; Licin; Licin Licin*
Kasar)
Bibir (Bergerigi/tidak; Tidak teramati
bergelombang)
Arah putaran spiral (kanan; Kanan Kanan**
Kiri)
Warna Putih kecoklatan Coklat kemerahan dengan
corak vertical berwarna
kuning****
Operculum/penutup Ada
(ada/tidak)
2. Siphon
Ukuran (sepanjang Tidak teramati Tidak ***
cangkang/tidak)
Ukuran canal siphon Tidak teramati Pendek***
(panjang; pendek)
Letak canal siphon Tidak teramati Kedalam***
(mencuat/kedalam)
3. Kaki
Ukuran (besar; kecil) Kecil
Bysus (besar; kecil) Tidak teramati
4. Habitat (permukaan Di pesisir pantai Pertanian, pessor, dan
pantai; dibawah permukaan lahan basah*
pantai)
5. Klasifikasi
Phyllum Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achantina
Spesies : Achantina fulica**
6. Gambar Hasil Pengamatan : Berdasarkan Literatur :
7. Sumber :
* Neniati,2016
**Rusyana,2010
***Dewi,2010
6) M6
7) M7
8) M8
9) M9
10) M10
V. ANALISIS DATA
1. Achntina fulica
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Family : Achantinidae
Genus : Achantina
Spesies : Achantina fulica
Sumber : Rusyana.2010
Berdasarkan pengamatan di lapangan, bekicot (Achantina fulica )
memiliki ciri-ciri cangkang berwarna kecoklatan dengan garis-garis coklat
tua, bentuknya lonjong seperti kerucut, strukturnya tipis dan mudah rapuh.
Panjang cangkang 4,3 cm lebar 2,3 cm dan permukaan cangkang halus
licin, bibir rata tidak bergerigi dan tidak bergelombang. Untuk bagian
kakinya yaitu berupa kaki yang lunak dan cukup besar. Kami menemukan
spesies ini di daerah pesisir pantai Takisung dan kemungkinan dapat
ditemukan di daerah lainnya bias di persawahan, di lahan yang lembab
atau basah.
Menurut literatur pada dasarnya bekicot terdiri dari dua bagian
yaitu tubuh dan cangkang. Bagian tubuh terdiri atas kepala, organ internal
yang dilindungi cangkang, dan kaki perut. Kepala siput memiliki sepasang
tentakel yang dilengkapi dengan sepasang mata pada bagian ujungnya.
Bekicot (Achatina fulica) memiliki sebuah cangkang sempit berbentuk
kerucut yang panjangnya dua kali lebar tubuhnya dan terdiri dari tujuh
sampai sembilan ruas lingkaran ketika umurnya telah dewasa. Cangkang
bekicot umumnya memiliki warna cokelat kemerahan dengan corak
vertikal berwarna kuning tetapi pewarnaan dari spesies tersebut tergantung
pada keadaan lingkungan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Bekicot
dewasa panjangnya dapat melampaui 20 cm tetapi rata-rata panjangnya
sekitar 5 - 10 cm. Sedangkan berat rata-rata bekicot kurang lebih adalah 32
gram (Pracaya, 2008).
Bekicot termasuk golongan hewan lunak (Mollusca) yang
termasuk dalam kelas gastropoda. Badannya lunak dan dilindungi oleh
cangkang yang keras. Jenis hewan ini tersebar di laut,air tawar,dan daratan
yang lembab. Cangkang bekicot terdiri dari tiga lapisan yaitu conchiolin,
lapisan prismatik dan lapisan mutiara yang banyak mengandung CaCO3.
Pada cangkang atau kulit bagian atas (visceral) inilah yang mengeluarkan
zat kapur. Hal inilah yang mengakibatkan 98% cangkang terdiri dari
kalsium karbonat (Cobbinah, 2008).
Berdasarkan Gambar 1. terlihat pula struktur anatomi bekicot.
Bekicot memiliki siphon yang cukup pendek, terletak di dalam tertutup
oleh cangkang. Anus terletak pada bagian depan cangkang yang dekat
dengan bagian mulut bekicot. Bekicot memiliki lambung, kelenjar,
jantung, esophagus, radula, dan proboscis. Pada gambar juga terlihat
adanya operculum (penutup), tentakel, mata dan mulut pada bekicot.
3. Notocochalis trigna
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :
Family :
Genus :
Spesies : Notocochalis trigna
Sumber : Roding.1798
Pada praktikum kerja lapangan yang dilaksanakan di Desa
takisung, kami menemukan spesies dengan ciri cangkang tunggal,
berbentuk oval dan cukup kuat. Cangkang pada hewan ini memiliki
panjang kira-kira 2 cm dan lebar 1,7 cm. bibir cangkang tidak bergerigi
dan tidak bergelombang, adapun arah putaran spiral cangkang yaitu kea
rah kanan atau dekstral, cangkang berwarna putih dengan bintik-bintik
kecoklatan, permukaanya licin. Cangkang merupakan rumah bagi siput
(hewan Mollusca). Hewan ini juga memiliki kaki sebagai alat geraknya.
Kaki pada hwan ini berukuran kecil Keong/siput yang kami temukan
berada di pesisir pantai takisung.
Setelah mengetahui ciri-ciri hewan tersebut kemudian kami
mencari sumber literatur berdasarkan ciri yang ada dan kami temukan
bahwa spesies ini termasuk ke dalam kelas Gastropoda, ordo dekapoda,
family neticidae dan genus notocochlis. Sedangkan nama spesifiknya ialah
Notocochlis tigrina.
Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan
mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya
terguling spiral kearah belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah
yang mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput
Gastropoda. Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya.
Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam
dengan sudut 180° sampai kepala dan kaki kembali ke posisi semula
(Dharma, 1988).
VI. KESIMPULAN
1. Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Jenis
Mollusca yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi.
2. Berdasarkan bentuk tubuh dan jumlah cangkangnya pada filum mollusca
dibedakan atas delapan kelas yaitu Chaetodemomorpha,
Neomeniomorpha, Monoplachopora, Polyplachopora, Gastropoda,
Pelecypoda, Scapopoda, dan Chepalopoda.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Aslan, L.M, Harmin, H., Haslianti. 2011. Penuntun Praktikum Avertebrata Air.
Universitas Haluoleo, Kendari.
Nontji, a., 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Romimohtarto, K., dan Sri Juwana, 2005. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan
Tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta.
Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta. Diposkan oleh
Gian MSP08 (FPIK UNHALU).
Dewi.2010. Diakses melalui http://repository.umy.ac.id/ pada 11 November
2018
Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal.
297-299.