Anda di halaman 1dari 18

Ifit & babang

[1/4 07.46] Fitriani Kls A: Pada silabus kelas X terbaru tepatnya pada konsep kingdom monera terdapat
sub konsep adanya pelaksanaan praktikum inokulasi bakteri dan pengecatan bakteri. Seperti yang kita
ketahui, sangat jarang sekali di temukan alat dan bahan yang mendukung praktikum ini pada jenjang
SMA. Sehingga ini menjadi salah satu masalah dalam mencapai tujuan pembelajaran seorang guru.

Maka dari itu, model pembelajaran yang menurut kami cocok digunakan pada sub konsep tersebut ialah
_Discovery Learning_ karena model ini akan membuat siswa mengerti sebuah konsep-konsep dasar dari
sub konsep tersebut dan juga bisa memungkinkan siswa berkembang secara cepat dengan media yang
digunakan yaitu berupa PPT, gambat serta video yang memuat materi sub konsep tersebut di atas.

[1/4 07.48] Fitriani Kls A: Sehingga, menurut kami walaupun tidak melaksanakan praktikum seperti yang
diinginkan, tujuan pembelajaran akan tetap tercapai dengan menggunakan model pembelajaran
tersebut. Karena siswa akan dapat mengerti konsep bagaimana pembuatan bakteri, pengembangbiakan
bakteri dan juga pengecatan bakteri melalui PPT, gambar dan video yang ditampilkan

[1/4 07.48] Fitriani Kls A: Dan di akhir pembelajaran siswa diberikan sebuah LKPD untuk mengukur
sejauh mana kemampuan berpikir siswa terhadap pembelajaran yang sudah di sajikan.

[1/4 07.58] +62 813-8579-5915: Izin menanggapi bu, waktu ukm mandiri kemaren kita dapat mengambil
contoh ,kebetulan selvi dan teman teman yg lain ada yg dapat di SMAN 9 banjarmasin ,nah pada sekolah
itu fasilitasnya kurang memadai bu , kurangnya mikroskop dan lain lain sehingga guru kesulitan dalam
melaksanakan praktikum , jadi benar seperti yg dikatakan fitria apabila karakeristik sekolahnya seperti
itu bisa menggunakan model tersebut untuk menunjang proses pembelajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran tersebut dengan baik bu .

[1/4 08.00] +62 857-8243-9530: Inggh betul apa yang dikatakan oleh saudari Selvi, guru juga bisa
memanfaatkan media seperti laboratorium virtual untuk menggantikan praktikum

[1/4 08.00] Norma Kls B: Assalamualaikum teman2. Saya Norma Putri Ananda Herman, dari kelompok 31
izin menanggapi. Saya sepakat dengan kelompok penyaji dan kelompok selvinalia bu. Menurut
kelompok saya model discovery learning sangat cocok untuk menyikapi permasalahan yang demikian,
karna dengan permasalahan demikian sangat sulit untuk dipaksakan tetap berpraktikum. Itu saja
teman2. Terimakasih dan semangat

[1/4 08.01] Ghina H: Izin bu, sama halnya dgn selvi tidak semua sekolah juga memiliki ruang inokulasi, jd
bisa saja dgn menggunakan model tersebut agar pemahaman siswa pada materi tersebut tercapai

[1/4 08.02] +62 811-5190-959: Meskipun kondisi sekolah SPT itu, model DL utk konsep Tsb tetap hrs
diupayakan dg media video ttg cara praktikum pengecatan bakteri...

[1/4 08.02] Ibu Riya Irianti: Di sekolah it juga harus diperhatikan apakah memang kondisi lab yg mmng
tdk bs mendukung kegiatan prak.,atau jangan sampai mnjadi guru atau bagian dr sekolah (SDM) yg krng
mengefektifkan sarpras pdhl sbtlY sarprasnya ada cmn yg kdng itu yg sbtlY miris sekali.
[1/4 08.04] BellaA: Izin bu, laboratorium virtual juga sdh ada di websitenya kemdikbud bu.

[1/4 08.05] Ikramina Y: Izin menanggapi ibu, menurut ikra, bisa dengan laboratorium virtual, seperti di
website pemerintah ataupun website internasional lainnya, mngkn saja ada website yg menampilkan
seperti itu..

Untuk saat ini belum ketemu website yg menampilkan praktikum virtual ttg konsep tersebut, yg
memang bisa dikendalikan oleh pengguna.

[1/4 08.06] Ciciayu W: Izin menanggapi, untuk kondisi sekolah menurut pemaparan tim penyanyi sudah
cocok saja menggunakan model discovery learning. Tetapi untuk dicek kembali tidak semua sekolah
kondisinya sama dengan yang dipaparkan oleh tim penyaji. Mungkin untuk sekolah di kota, fasilitas
laboratoriumnya sudah bagus dan lengkap. Maka dari itu tim penyaji perlu literatur untuk permasalahan
pembelajaran dakam materi ini dan literatur penunjang untuk menguatkan model pembelajaran apa
yang cocok digunakan untuk materi ini

Zalfa & noor syifa

[1/4 06.39] Noor Syifa: Kelas X Semester I

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Subkonsep : Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem

Masalah : Saat mempelajari keanekaragaman gen, jenis, maupun ekosistem banyak guru yang
hanya menampilkan gambar-gambar pada slide power point, sehingga imajinasi peserta didik mungkin
akan terbatas akan foto yang ditampilkan saja. Selain itu, kurangnya perilaku rasa ingin tahu dan
observasi dari peserta didik jika hanya ditampilkan foto saja. Pada hakekatnya dalam mempelajari
Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan
siswa dalam memecahkan suatu masalah. Mempelajari Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan
ekosistem bukan hanya membutuhkan pemahaman serta penguasaan konsep saja, namun siswa
dituntut aktif bekerjasama dengan guru untuk menerapkan ilmu yang dipelajari melalui
penggunaan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, agar siswa dapat mempelajari dan memahami
materi pelajaran Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem lebih bermakna diperlukan model
pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
Untuk menjadikan pembelajaran yang lebih bermakna seorang guru juga perlu menerapkan sebuah
metode yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada diri siswa,
sehingga siswa mampu memengembangkan keterampilan – keterampilan tertentu.

[1/4 06.41] Noor Syifa: Nah pada permasalahan pertama itu, kami mengambil bab konsep
*keanekaragaman hayati*, pada subbab *keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem*
[1/4 06.42] Noor Syifa: Sedangkan masalahnya yaitu *kurangnya keaktifan dan daya kritis siswa pada
subbab tersebut*

[1/4 06.44] Noor Syifa: Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, kami mencoba menggabungkan 2
model yang terintegrasi yaitu *model PBL dan inkuiri terbimbing*

[1/4 06.49] Noor Syifa: Alasan kami menggunakan model PBL adalah untuk meningkatkan daya pikir
kritis siswa, dan alasan mengintegrasikan dengan model inkuiri terbimbing adalah untuk membuat siswa
lebih aktif, dengan cara mereka langsung mengamati di lingkungan sekitar, lalu mereka akan
menemukan masalah (konsep PBL) dan mereka akan menemukan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.

[1/4 06.50] Ibu Riya Irianti: Masalah dan solusi sdh match. Apabila sekolah letaknya dekat dgn
lingkungan yg bs mmfasilitasi bljr inkuiri langsung di lingkungan bgs bgt klo sswa bljr d lingkungannya
langsung. Guru mmbuat LKPD yg mnyesuaikan ntuk mmfasilitasi sswa bljr dr lingkungannya. Jdi LKPDnya
sftY khusus ntuk skolah it atau skolah dgn kondisi yg hampir srupa. aja karena ssuai dgn karakteristik
skolah dan lingkungannha

[1/4 06.52] Ibu Riya Irianti: Nah tapi apabila sekolah tdk mmliki kondisi lingkungan yg bs mmfasilitasi hal
trsebut maka bs dlakukan tgs pengamatan ntuk siswa d lingkungan skitar rmh mereka. LKPD d bagikan
sblmnya ,,mereka pngamatan d rmh bsrta dokumntasi. Di kelas mereka mengasosiasikan data masing2x
dgn anggota kelompoknya baru presentasi mngkomnkasikan dgn tmn2x 1 klsY

[1/4 06.53] Ibu Amelia Rizky: Untuk kelompok syifa, berdasarkan apa menuliskan permasalahan ini,
apakah berdasarkan pengalaman, berdasarkan literatur, berdasarkan dugaan, atau bagaimana

[1/4 06.56] +62 811-5190-959: Nah ..dari ibu Iday..SDH bagus permasalahan dan solusinya..ttp msh bisa
ditambahkan Discovery, dg media foto, video, charta, ..yg sesuai...aktual dan familiar dg siswa

[1/4 06.57] Ibu Amelia Rizky: Baik, klo permasalahan berdasarkan pengalaman, maka cenderung
subjektif, ada baiknya ditambahkan pula dengan sedikit literatur atau mengaitkan dengan hasil analisis
materi pelajaran (klo kd slah di TKB sdh belajar AMP kan) 😊, sehingga penyampaian permasalahan lebih
kuat

[1/4 06.57] Ibu Riya Irianti: Betul kata ibu. KeanekaragamN hayati pertama fokuskan pada hayti yg ada
pd lngkungan sswa dlu, flora faunaY misalnya kek qt kalsel ada bekantan, kerbau rawa, kasturi, dll❤️

[1/4 07.04] Ibu Amelia Rizky: Setiap materi pasti memiliki permasalahan yg spesifik, jgn di- *generalkan*

[1/4 07.11] Aziza S: Apakah boleh dalam satu sub konsep materi menggunakan 2 model pembelajaran yg
berbeda? Karena yg ulun tahu setiap model pembelajaran memiliki sintak nya masing2. Untuk hal ini
seperti apa, terimakasih😊

[1/4 07.18] Siti Zalfa Z: Kelas X Semester II

Konsep : Perubahan Lingkungan


Subkonsep : Limbah dan Daur Ulang

Masalah : Saat ini masih banyak disekolah menengah atas untuk konsep ini terkhusus
subkonsep ini hanya dijelaskan sekilas melalui ceramah atau media PPT dan gambar saja sehingga siswa
menjadi kurang aktif dan menjadi kurang kritis, padahal konsep ini sangat penting untuk kehidupan
sehari-hari. Masih banyak siswa yang tidak paham dengan konsep daur ulang dan bagaimana mengelola
limbah yang ada disekitar mereka. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak siswa yang
tidak menerapkan konsep ini karena hanya dijelaskan secara sekilas.

Permasalah ini kami angkat dari pengalaman saat masih SMA

[1/4 07.19] Siti Zalfa Z: Dari penjabaran diatas maka permasalahannya adalah siswa yang kurang aktif
dan kurang kritis

[1/4 07.20] Siti Zalfa Z: Untuk mengatasi permasalahan tersebut kami mencoba menggunakan model
Project Base Learning

[1/4 07.21] Siti Zalfa Z: Alasan kami menggunakan model Project Base Learning adalah agar siswa
menjadi lebih aktif dengan adanya project yang akan dibuatnya dan juga menjadi lebih kritis terhadap
permasalahan limbah yang ada disekitarnya dan bagaimana mendaur ulang nya

[1/4 07.22] Ibu Amelia Rizky: Ibu berikan gambaran ya,

Setiap model memiliki sintaknya masing2, selama ini model yg sering "dikawinkan" adalah model
pembelajaran dgn pendekatan kooperatif, sehingga dalam satu materi bs menggunakan 2 tipe , seperti
kombinasi mind mapp dan TGT.

[1/4 07.24] +62 811-5190-959: Kekurangan aktifkan siswa dlm belajar, bisa dipengaruhi banyak faktor,
ingat.. faktor yg mempengaruhi belajar sesorg kan?? Baik internal maupun eksternal siswa....Nah salah
satu upaya mengatasi dr faktor eksternal adlh dg menerapkan model pembelajaran yg sesuai materiny,
dg menggunakan media yg bermakna...

[1/4 07.25] +62 811-5190-959: Motivasi diri dan semangat belajar siswa itulah yg paling penting dimiliki
siswa....

[1/4 07.28] Ibu Riya Irianti: Betul jawaban bu amel. Bs tapi ada ketentunnya. Shngga sblm memadu
padankan qt hrs telaah dulu model 2 trsebut

[1/4 07.28] +62 811-5190-959: Membelanjakan satu konsep, yg terdiri dr bbrp subkonsep, bisa
diterapkan model pembelajaran yg berbeda, meskipun sintaknya masing_ masing SDH ada....coba nanti
dianalisis..dr ke 5 _6 model pembelajaran yg direkomendasikan dlm K13..atau K2006 yl....

[1/4 07.32] Ibu Amelia Rizky: Klo ibu membaca kalimat ini seolah2 yg disalahkan siswanya saja..padahal
bs jadi gurunya yg kurang kreatif untuk meningkatkan ke-kritisan berpikir siswa.
[1/4 07.33] Ibu Amelia Rizky: Untuk mendukung peningkatan keterampilan berpikir kritis (KBK), maka
sebaiknya pendekatan yang digunakan untuk LKPD nya harus bgaimana????

[1/4 07.39] Noor Syifa: Untuk konsep LKPD nya lebih ke penyajian suatu masalah terkait materi bu,
kemudian mereka akan mengasosiakan data dari literatur dan observasi lapangan yg telah mereka
lakukan. Selanjutnya, dari masalah tersebut guru akan meluruskan sesuai pembelajaran. Yang akhirnya
siswa tersebut dapat menemukan secara umum gambaran materi yang akan mereka pelajari bu

Mawar dan patimah

[1/4 06.39] Noor Syifa: Kelas X Semester I

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Subkonsep : Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem

Masalah : Saat mempelajari keanekaragaman gen, jenis, maupun ekosistem banyak guru yang
hanya menampilkan gambar-gambar pada slide power point, sehingga imajinasi peserta didik mungkin
akan terbatas akan foto yang ditampilkan saja. Selain itu, kurangnya perilaku rasa ingin tahu dan
observasi dari peserta didik jika hanya ditampilkan foto saja. Pada hakekatnya dalam mempelajari
Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan
siswa dalam memecahkan suatu masalah. Mempelajari Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan
ekosistem bukan hanya membutuhkan pemahaman serta penguasaan konsep saja, namun siswa
dituntut aktif bekerjasama dengan guru untuk menerapkan ilmu yang dipelajari melalui
penggunaan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, agar siswa dapat mempelajari dan memahami
materi pelajaran Konsep Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem lebih bermakna diperlukan model
pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
Untuk menjadikan pembelajaran yang lebih bermakna seorang guru juga perlu menerapkan sebuah
metode yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada diri siswa,
sehingga siswa mampu memengembangkan keterampilan – keterampilan tertentu.

[1/4 06.41] Noor Syifa: Nah pada permasalahan pertama itu, kami mengambil bab konsep
*keanekaragaman hayati*, pada subbab *keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem*

[1/4 06.42] Noor Syifa: Sedangkan masalahnya yaitu *kurangnya keaktifan dan daya kritis siswa pada
subbab tersebut*

[1/4 06.44] Noor Syifa: Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, kami mencoba menggabungkan 2
model yang terintegrasi yaitu *model PBL dan inkuiri terbimbing*

[1/4 06.49] Noor Syifa: Alasan kami menggunakan model PBL adalah untuk meningkatkan daya pikir
kritis siswa, dan alasan mengintegrasikan dengan model inkuiri terbimbing adalah untuk membuat siswa
lebih aktif, dengan cara mereka langsung mengamati di lingkungan sekitar, lalu mereka akan
menemukan masalah (konsep PBL) dan mereka akan menemukan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.

[1/4 06.50] Ibu Riya Irianti: Masalah dan solusi sdh match. Apabila sekolah letaknya dekat dgn
lingkungan yg bs mmfasilitasi bljr inkuiri langsung di lingkungan bgs bgt klo sswa bljr d lingkungannya
langsung. Guru mmbuat LKPD yg mnyesuaikan ntuk mmfasilitasi sswa bljr dr lingkungannya. Jdi LKPDnya
sftY khusus ntuk skolah it atau skolah dgn kondisi yg hampir srupa. aja karena ssuai dgn karakteristik
skolah dan lingkungannha

[1/4 06.52] Ibu Riya Irianti: Nah tapi apabila sekolah tdk mmliki kondisi lingkungan yg bs mmfasilitasi hal
trsebut maka bs dlakukan tgs pengamatan ntuk siswa d lingkungan skitar rmh mereka. LKPD d bagikan
sblmnya ,,mereka pngamatan d rmh bsrta dokumntasi. Di kelas mereka mengasosiasikan data masing2x
dgn anggota kelompoknya baru presentasi mngkomnkasikan dgn tmn2x 1 klsY

[1/4 06.53] Ibu Amelia Rizky: Untuk kelompok syifa, berdasarkan apa menuliskan permasalahan ini,
apakah berdasarkan pengalaman, berdasarkan literatur, berdasarkan dugaan, atau bagaimana

[1/4 06.56] +62 811-5190-959: Nah ..dari ibu Iday..SDH bagus permasalahan dan solusinya..ttp msh bisa
ditambahkan Discovery, dg media foto, video, charta, ..yg sesuai...aktual dan familiar dg siswa

[1/4 06.57] Ibu Amelia Rizky: Baik, klo permasalahan berdasarkan pengalaman, maka cenderung
subjektif, ada baiknya ditambahkan pula dengan sedikit literatur atau mengaitkan dengan hasil analisis
materi pelajaran (klo kd slah di TKB sdh belajar AMP kan) 😊, sehingga penyampaian permasalahan lebih
kuat

[1/4 06.57] Ibu Riya Irianti: Betul kata ibu. KeanekaragamN hayati pertama fokuskan pada hayti yg ada
pd lngkungan sswa dlu, flora faunaY misalnya kek qt kalsel ada bekantan, kerbau rawa, kasturi, dll❤️

[1/4 07.04] Ibu Amelia Rizky: Setiap materi pasti memiliki permasalahan yg spesifik, jgn di- *generalkan*

[1/4 07.11] Aziza S: Apakah boleh dalam satu sub konsep materi menggunakan 2 model pembelajaran yg
berbeda? Karena yg ulun tahu setiap model pembelajaran memiliki sintak nya masing2. Untuk hal ini
seperti apa, terimakasih😊

[1/4 07.18] Siti Zalfa Z: Kelas X Semester II

Konsep : Perubahan Lingkungan

Subkonsep : Limbah dan Daur Ulang

Masalah : Saat ini masih banyak disekolah menengah atas untuk konsep ini terkhusus
subkonsep ini hanya dijelaskan sekilas melalui ceramah atau media PPT dan gambar saja sehingga siswa
menjadi kurang aktif dan menjadi kurang kritis, padahal konsep ini sangat penting untuk kehidupan
sehari-hari. Masih banyak siswa yang tidak paham dengan konsep daur ulang dan bagaimana mengelola
limbah yang ada disekitar mereka. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak siswa yang
tidak menerapkan konsep ini karena hanya dijelaskan secara sekilas.
Permasalah ini kami angkat dari pengalaman saat masih SMA

[1/4 07.19] Siti Zalfa Z: Dari penjabaran diatas maka permasalahannya adalah siswa yang kurang aktif
dan kurang kritis

[1/4 07.20] Siti Zalfa Z: Untuk mengatasi permasalahan tersebut kami mencoba menggunakan model
Project Base Learning

[1/4 07.21] Siti Zalfa Z: Alasan kami menggunakan model Project Base Learning adalah agar siswa
menjadi lebih aktif dengan adanya project yang akan dibuatnya dan juga menjadi lebih kritis terhadap
permasalahan limbah yang ada disekitarnya dan bagaimana mendaur ulang nya

[1/4 07.22] Ibu Amelia Rizky: Ibu berikan gambaran ya,

Setiap model memiliki sintaknya masing2, selama ini model yg sering "dikawinkan" adalah model
pembelajaran dgn pendekatan kooperatif, sehingga dalam satu materi bs menggunakan 2 tipe , seperti
kombinasi mind mapp dan TGT.

[1/4 07.24] +62 811-5190-959: Kekurangan aktifkan siswa dlm belajar, bisa dipengaruhi banyak faktor,
ingat.. faktor yg mempengaruhi belajar sesorg kan?? Baik internal maupun eksternal siswa....Nah salah
satu upaya mengatasi dr faktor eksternal adlh dg menerapkan model pembelajaran yg sesuai materiny,
dg menggunakan media yg bermakna...

[1/4 07.25] +62 811-5190-959: Motivasi diri dan semangat belajar siswa itulah yg paling penting dimiliki
siswa....

[1/4 07.28] Ibu Riya Irianti: Betul jawaban bu amel. Bs tapi ada ketentunnya. Shngga sblm memadu
padankan qt hrs telaah dulu model 2 trsebut

[1/4 07.28] +62 811-5190-959: Membelanjakan satu konsep, yg terdiri dr bbrp subkonsep, bisa
diterapkan model pembelajaran yg berbeda, meskipun sintaknya masing_ masing SDH ada....coba nanti
dianalisis..dr ke 5 _6 model pembelajaran yg direkomendasikan dlm K13..atau K2006 yl....

[1/4 07.32] Ibu Amelia Rizky: Klo ibu membaca kalimat ini seolah2 yg disalahkan siswanya saja..padahal
bs jadi gurunya yg kurang kreatif untuk meningkatkan ke-kritisan berpikir siswa.

[1/4 07.33] Ibu Amelia Rizky: Untuk mendukung peningkatan keterampilan berpikir kritis (KBK), maka
sebaiknya pendekatan yang digunakan untuk LKPD nya harus bgaimana????

[1/4 07.39] Noor Syifa: Untuk konsep LKPD nya lebih ke penyajian suatu masalah terkait materi bu,
kemudian mereka akan mengasosiakan data dari literatur dan observasi lapangan yg telah mereka
lakukan. Selanjutnya, dari masalah tersebut guru akan meluruskan sesuai pembelajaran. Yang akhirnya
siswa tersebut dapat menemukan secara umum gambaran materi yang akan mereka pelajari bu

Meidita & nida

[8/4 06.59] Meiditaaaa: Konsep : Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
Sub Konsep : 1. Proses Peredaran Darah

Permasalahan :

Pada sub-bab ini kebanyakan siswa kurang memahami tentang bagaimana Proses Peredaran Darah
karena proses tersebut tidak bisa diliaht secara langsung yang menyebabkan siswa tidak dapat
membayangkan proses peredaran darah yang terjadi dalam tubuh manusia. Sehingga kurangnya daya
berfikir kritis siswa terhadap subbab Proses peredaran darah.

Media yang digunakan berupa video, gambar atau torso

[8/4 06.59] Meiditaaaa: Hal tersebut didukung oleh Kozma, Chin, Russell, & Marx (2000) dalam
(Azevado, et.al, 2002) menyatakan bahwa materi sistem peredaran darah pada manusia yang kompleks
menyebabkan siswa sulit untuk memahami karena sistem tersebut tidak dapat diamati secara langsung.
Sehingga memerlukan suatu media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan proses peredaran
darah pada manusia, salah satunya menggunakan alat peraga yaitu “Circulatory Bottle”.

[8/4 07.00] Meiditaaaa: Permasalahan diatas adalah kurangnya daya berfikir kritis siswa pada subbab
tersebut. Sehingga dengan permasalahan tersebut dipilihlah model pembelajaran Problem Based
Learning yang mana pada model tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya berfikir kritis siswa.

[8/4 07.00] +62 811-5190-959: Model pembelajaran ny yg cocok apa

[8/4 07.01] Meiditaaaa: Menurut Glazer (2001) menyatakan bahwa PBL menekankan belajar sebagai
proses yang melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya. Glazer
selanjutnya mengemukakan bahwa PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari hal
lebih luas yang berfokus pada mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang aktif dan
bertanggung jawab. Melalui PBL siswa memperoleh pengalaman dalam menangani masalah-masalah
yang realistis, dan menekanan pada penggunaan komunikasi, kerjasama, dan sumber-sumber yang ada
untuk merumuskan ide dan mengembangkan keterampilan penalaran.

Dari penjelasan tersebut siswa bisa diberikan suatu masalah misalnya bagaimana mekanisme peredaran
darah pada penderita diabetes dan peredaran darah pada orang yang bukan penderita diabetes.

[8/4 07.01] +62 811-5190-959: Adakah alternatif model yg lain...kan sub sub konsep ny ada hrs
dijelaskan saja?

[8/4 07.01] Meiditaaaa: Problem based learning ibu

[8/4 07.04] Nida L: Kelas XI Semester Genap

Konsep : Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Regulasi

Subkonsep : Sistem syaraf

Masalah :
Seperti kita ketahui pada materi sistem syaraf memuat banyak sekali sub-sub materi didalamnya,
sedangkan siswa biasanya cenderung kurang tertarik dengan materi yang banyak, apalagi jika materi
tersebut cukup sulit. sehingga hal tersebut akan memunculkan kurangnya rasa ingin tahu dan motivasi
siswa dalam belajar. Apalagi jika guru hanya menyajikan media berupa powerpoint saja maka siswa akan
cepat merasa bosan.

Menurut Nusair (2017), selama ini pembelajaran sistem saraf manusia diajarkan guru dengan metode
ceramah tanpa memberikan strategi pembelajaran lain. Siswa mempelajarinya masih bersifat hafalan
padahal konsepnya cukup banyak.

[8/4 07.04] +62 811-5190-959: Ingatlah... bhw suatu konsep biologi itu biasanya terdiri dr banyak hal yg
hrs dibelajarkn KPD siswa.

[8/4 07.04] Nida L: Model yang dipakai :

Untuk mengatasi masalah kurangnya rasa ingin tahu dan motivasi siswa dalam belajar materi
sistem syaraf tersebut maka guru dapat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran ini melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, belajar mandiri, berpikir
kritis, pemahaman, dan belajar kreatif. Berdasarkan penelitian Patandung (2017), menunjukkan bahwa
model pembelajaran Discovery Learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu,
Arinawati, Slamet, & Chumdari (2014) memperjelas bahwa pembelajaran discovery learning mampu
memunculkan rasa ingin tahu siswa untuk menyelesaikan masalah, sehingga siswa bersemangat
untuk belajar, sehingga memberikan dorongan atau motivasi bagi siswa. Sehingga model
pembelajaran ini akan cocok diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada
materi sistem syaraf tersebut.

[8/4 07.04] +62 812-5067-1015: Izin menanggapi, mungkin juga bisa di gunakan model inkuiri terbimbing
untuk struktur sistem peredaran darahnya. Terimakasih

[8/4 07.04] Nida L: elain itu, guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran
tentang sistem syaraf, dengan adanya video pembelajaran dapat disajikan gejala atau fenomena-
fenomena yang dapat menarik minat siswa untuk belajar dan melatih kemampuan siswa. Video
pembelajaran ini mengkombinasikan beberapa bentuk media seperti audio, video, animasi, dan teks.

Menurt Rosyad (2019), media pembelajaran berbentuk video yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk menyalurkan pesan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat
merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa dalam belajarberdasarkan tuntutan
kurikulum 2013.

[8/4 07.10] +62 811-5190-959: Utk konsep sistem-sistem dlm tubuh Manusia, memang secara umum,
memerlukan penerapan variasi model..DL, IT, PBL....dg media gambar, peta konsep, video..nah tinggal
nanti LKPD disesuaikan

[8/4 07.10] +62 857-8243-9530: Saya juga setuju dengan kawan kawan penjayi dam ibu, karena materi
ini lumayan abstrak dan cukup sulit dipahami, sehingga memerlukan cara/metode serta media yang
tepat untuk menarik minat peserta didik dalam pembelajaran. Maka dari itu, metode ceramah saja tidak
cukup untuk melaksanakan pembelajaran ini, sehingga diperlukan variasi pada metode, model, dan
medianya

[8/4 07.13] Maulita P: Menurut saya, penyampaian dari penyaji sdh lumayan bagus karena disertai dg
literatur yg mendukung👍

Kalau dalam pikiran saya, juga membayangkan mungkin bisa jg ya dg model PjBL apabila alokasi waktu
memungkinkan, setelah siswa bisa memahami konsep peredaran darah, mereka bisa membuat produk
alat peraga ini secara berkelompok, dg kreasi masing2, tetapi tetap pada konsep yg benar.. Harapannya
pembelajaran jd lebih bermakna buat siswa

[8/4 07.13] Ghina H: Inggh setuju dengan ibu, model IT bisa digunakan dalam materi golongan darah,
apabila keadaan sekolah juga memungkinkan untuk praktikum uji golongan darah

[8/4 07.15] +62 811-5190-959: Ya setidaknya Nanda bisa membayangkan, menyiapkan diri...nanti saat
PP L di sekolah.....

[8/4 07.22] +62 811-5190-959: Pesan moral ya.. pembelajaran di satuan pendidikan SMA, lebih rendah
dr di PT, di SMP lebih rendah dr SMA, di SD lebih rendah dr SMP... meskipun seharusnya seorang guru
atau calon guru SDH memiliki kemampuan dan pengalaman yg lebih

[8/4 07.24] +62 811-5190-959: Jadi .tolong nanti jgn menerapkan materi kuliah atau praktikum di PT ke
SMA...atau ke SMP .. ketinggian...yg penting ikuti silabus, ingat ketupat sekolah dan siswa ny...

Evy dan ciciayu

[8/4 07.29] Evy Audina N: Kelas XII Semester I

Konsep : Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam proses
penurunan sifat pada makhluk hidup serta menerapkan prinsip-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan

Sub konsep :

Materi Genetik

• Gen, DNA, Kromosom

• Sintesis protein dan pembentukan sifat makhluk hidup

Masalah :

Dalam materi substansi genetika dibahas mengenali konsep genetika yang menyangkut kromosom, gen,
asam nukleat (DNA dan RNA), replikasi DNA, kode genetika, dan sintesis protein. Substansi genetika
adalah salah satu contoh materi pembelajaran biologi yang dirasa masih kurang dalam penggunaan
lingkungan sekitar yang dekat dengan keseharian siswa sebagai sumber belajar. Sehingga dengan
penjelasan konsep dari guru mungkin hanya ada beberapa siswa yang bisa menerima dengan baik.
Menurut Murni (2013) dalam penelitiannya menunjukkan adanya miskonsepsi dan kesulitan
pembelajaran substansi genetika pada level sekolah menengah. Hal ini disebabkan karena substansi
genetika merupakan konsep dengan topik yang rumit dan sulit untuk diamati. Sejumlah ahli menyatakan
bahwa bahasa yang ada pada konsep substansi genetika sulit dan banyaknya istilah-istilah asing pada
konsep ini. Menurut Suparno (2013) miskonsepsi pada siswa ini dipengaruhi beberapa faktor seperti
pengalaman, dan kemampuan belajar siswa, penyampaian guru, metode mengajar, dan buku teks.

[8/4 07.29] Evy Audina N: solusi dari permasalahn dalam pembelajaran tersebut kami menggunakan
model pembelajaran discovery learning dan pada pertemuan selanjutnya dengan pembuatan proyek

[8/4 07.30] Evy Audina N: [07.12, 8/4/2020] Evy Audina Ningtyas: Solusi :

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang
mampu menarik minat siswa dalam belajar dan meningkatkan daya berpikir kritis siswa dalam mencari
informasi sebanyaknya. Pada pertemuan pertama di bab genetika menggunakan model pembelajaran
discovery learning agar kondisi belajar yang sebelumnya pasif menjadi lebih aktif dan kreatif. Pada
model discovery learning ini akan membuat siswa mengerti konsep-konsep yang dipelajari dan juga
disajikan dengan media yang mendukung berupa PPT yang memuat gambar-gambar tentang struktur
dan bentuk kromosom, komponen penyusun DNA, struktur RNA, sintesis protein dan lain-lain.
Menampilkan video simulasi sintesi protein, dan LKPD yang dikerjakan siswa untuk mengukur tingkat
pemahamannya.

Untuk menarik minat siswa dan meningkatkan kreatfitas siswa, pada pertemuan selanjutnya siswa
membuat proyek model heliks ganda DNA dengan menggunakan bahan-bahan bekas, seperti kardus,
gabus/styrofoam, atau kain perca yang berwarna-warni. Dengan pembuatan proyek ini siswa akan dapat
mengerjakan soal yang ada di LKPD yang diberikan.

[8/4 07.34] Ibu Amelia Rizky: Model discovey learning dikombinasikan dengan penugasan proyek cukup
bagus, dan bisa juga ditambahkan dengan simulasi drama ttg teori evolusi spy suasana psikologis siswa
lebih tertarik,

[8/4 07.34] +62 811-5190-959: Nampaknya wawasan ttg model pembelajaran sesuai kurikulum 2013
perlu diperdalam lagi...utk GI, dan btipe kooperatif lainya itukan K2006...

[8/4 07.36] +62 811-5190-959: Media pembelajaran yg cukup memenuhi adalah video... foto....peta
konsep..

[8/4 07.37] Evi W: Saran dari saya, mungkin seperti yang ibu Amel sarankan tntang drama ttg teori.

Bisa juga di lakukan seperti pda saat dimata kuliah genetika, adanya drama sintesis protein, jadi siswa2
dpt turun srta dalam pembelajran, dan tidak merasa bosan, serta mampu memahami konsep yg di
ajarkan..sekian dari saya terimakasih penyaji
[8/4 07.37] Aziza S: Menurut saya menarik sekali dipertemuan selanjutnya ada pembuatan proyek ini,
membuat siswa lebih memahami materi tersebut sehingga siswa mempunyai kemandirian dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya.

[8/4 07.39] Ciciayu W: menurut kami solusi untuk permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan
metode GI (Group Investigation), karena GI merupakan metode yang melibatkan siswa sejak
perencanaan baik menentukan topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
Metode ini menuntut siswa untuk memilih topic yang ingin dipelajari, merencanakan kerja
sama dalam kelompok kemudian mencari sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah,
kemudian menyiapkan dan menyajikan laporan di depan kelas secara keseluruhan

[8/4 07.39] +62 811-5190-959: Kembali LG kepada kemampuan, kemauan guru dan calon guru utk selalu
berusaha inovasi dan berbagai kreasi...selama sesuai dg tuntutan kurikulum, ketupat dan siswa ny

[8/4 07.40] Ciciayu W: hal ini di dukung dengan pernyataan Nurhadi, dkk yang menuliskan bahwa
Melalui metode GI, materi tentang teori evolusi akan lebih bermakna. Hal ini karena siswa
terlibat langsung dalam menyusun materi yang akan dipelajari, sehingga memiliki pengetahuan
kognitif yang dapat tersimpan secara sistematis dan terarah dalam pikiran siswa. Selain meningkatkan
pengetahuan kognitif, metode GI ini juga akan membangun keterampilan kooperatif siswa, misalnya:
siswa dapat menghargai kesepakatan dan kontribusi, mengambil giliran, berpartisipasi, menunjukkan
penghargaan, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, aktif bertanya dan
membuat ringkasan, sehingga dapat berpikir kritis dan kreatif terkait dengan bahan ajar, yang
nantinya diharapkan dapat diterapkan pada situasi lain dalam kehidupan sehari-hari

[8/4 07.41] Evy Audina N: Iya ari seperti yg ditambahkan ibu tadi kalau penugasan proyek bukan berarti
tatap muka, bisa saja dilanjutkan dirumah apa bila waktu pengerjaan tdk memungkinkan

[8/4 07.41] Ismatul H: Saya rasa menarik sekali proyek pembuatan model heliks ganda, bahan yg
digunakan juga dari bahan bekas sehingga dapat mengurangi sampah lingkungan

[8/4 07.43] Dieny Aulia: Izin masuk bu dn kawan2.

Setalah saya membaca, ada hal yg menurut saya belum cocok seperti penggunaan model Discovery
Learning yg digunakan untuk kegiatan pembelajaran sekaligus. Disana tertulis bahwa ada
pembeljaranbselanjutnya yg membuat project. Nah, menurut saya sebaiknya ini diposahkan model
pembelajarannya menjadi PjBL, karena disatu sisi dlm kegiatan ini mengajarkn dlm ranah psikomotorik
sehingga kurng tepat jika model yg digunakan discovery learning.

Selanjutnya saya sependapat dngn arianto,evi dll .. Pelajaran genetika utk materi ini bisa dilakukan
dengan Bermain Peran, sehingga setiap siswa memliki perannya masing2 serta mudah di pahami bagi
siswa tersebut krtika dia ikut serta aktif dlm pembelajaran.
Sekian , Terimakasih

[8/4 07.43] Erina Bio: Setuju dengan evi. Karena memang materinya abstrak, dengan melakukan simulasi
mungkin siswa lebih mudah memahami materi tersebut. Di youtube juga saya lihat banyak simulasi-
simulasi pembelajaran yang dilakukan siswa sma, kebanyakan itu simulasi sintesis protein.

[8/4 07.43] Desy A: Menanggapi dari penjelasan penyaji, evolusi sendiri merupakan materi yang abstrak,
menggunakan model GI lebih mengacu untuk ktsp bisa ditambah discovery learning jika menggunakn
Kurikulum 2013 dengan menampilkan video dan yg gambar untuk memperkuat materi yang diajarkan.

[8/4 07.43] Norma Kls B: Inggih Bu. Seperti yang saat ini sedang terjadi, adanya pandemi virus covid-19,
pembelajaran hanya bisa di lakukan via daring. Jadi benar seperti yang ibu katakan, bahwa guru dan
calon guru harus bisa selalu berusaha berinovasi dengan berbagai kreasi, serta bisa memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan situasi seperti ini. Terimakasih Ibu

[8/4 07.49] Ibu Amelia Rizky: Inggih Bu Hiday, sedikit menanggapi yayaa, dalam setiap KD kita bisa
mengaplikasikan beberapa model pembelajaran. Masukannya bagus utk menerapkan pjbl juga
dikolaborasikan dgn penugasna proyek pd pertemuan dgn sub materi sesuai. Nah Discovery learning
juga bs dimasukkan dikolaborasikan degn metode dan penugasan lainnya. Karena 1 KD itu terdiri dari
bbrp pertemuan, sehingga guru menyesuaikan dgn menganalisis materi pelajarannya.

[8/4 07.49] Evy Audina N: Izin menjawab sedikit saja yg sdh di katakan yaya, jadi maksud nya
menggunakan DL untuk pertemuan pertama dan pertemuan selanjutnya menggunakan PJBL ya jdi
proyek ini bisa dilakukan mungkin di pertemuan ketiga

Norma dan salamia

[15/4 06.30] Norma Kls B: Kelas XII Semester I

Kelas : XII

Konsep : Pertumbuhan Dan Perkembangan

Sub Konsep : Konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

Masalah :

Menurut pengalaman pribadi dari kelompok kami, pada materi ini siswa sering kali
hanya di hadapkan pada soal-soal yang ada pada buku paket, pembelajaran hanya terpaut pada buku
saja sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan siswa menjadi kurang aktif.

[15/4 06.31] Norma Kls B: Berdasarkan literatur, pola pembelajaran di sekolah cenderung text book
oriented, aktivitas peserta didik yang berhubungan dengan penumbuhan sikap ilmiah kurang optimal.
Peserta didik kurang dirangsang untuk menemukan permasalahan sendiri dan tidak terkait dengan
kehidupan sehari-hari (Wena, 2009). Sedangkan dalam kurikulum 2013 sangat menekankan pada
pengembangan keterampilan peserta didik yaitu melalui pendekatan scientific.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang ditempkan oleh pemerintah untuk


menggantikan Kunkulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik (Permendikbud Nomor 32/2013).

[15/4 06.36] +62 811-5190-959: Masalah diangkat dr pengalaman pribadi..?? Utk konsep pertumbuhan
dan perkembangan, model pembelajaran ny bisa DL, IT, PBL juga PS.....mengapa???

[15/4 06.38] +62 811-5190-959: Nah utk konsep Evolusi....itu yg paling mungkin hanya DL....??

[15/4 06.39] +62 811-5190-959: Media nya banyak SDH tersedia... silahkan dicari...misalnya di
YouTube,di Harun Yahya series....buatan sendiri juga bisa

[15/4 06.40] Norma Kls B: Nah kelompok ulun memilih model Discovery learning agar meningkatkan
hasil pembelajaran siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan.

Metodenya bisa berupa tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas. Siswa dapat menyimpulkan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan, didasarkan pada hasil pengamatan.

Adapun medianya bisa berupa gambar, video, PPT, dan LKPD. Sebagai contoh, pada media
gambar, bisa menampilkan gambar mengenai perubahan bentuk tubuh seorang anak yang baru lahir
hingga dewasa. Kita juga bisa menanyakan kepada siswa, setelah memperhatikan gambar-gambar di
atas apa yang mereka pikirkan? Bagaimana itu bisa terjadi?. Untuk video bisa mengenai video
pertumbuhan pada manusia. Bisa juga menggunakan PPT dan LKPD.

Menurut kelompok kami pemilihan model ini sudah sesuai, hal ini didukung dengan adanya
penelitian yang mengatakan bahwa terdapat penganuh model discovery learning terhadap peningkatan
hasil belajar peserta didik dan keterampilan proses sains peserta didik memiliki kategori baik pada
materi pertumbuhan dan perkembangan.

Sehingga, penggunanan model pembelajaran discovery learning dapat menjadi solusi altenatif
bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains peserta didik.

[15/4 06.43] +62 811-5190-959: Nanda semua, pengalaman belajar di SD, di SMP kan pernah disuruh
menanam tumbuhan??

[15/4 06.43] Ibu Amelia Rizky: Ini ibu share artikel mengenai persepsi materi evolusi, silakan dibaca😊

[15/4 06.44] +62 812-4759-7883: sedikit menanggapi ya, menurut saya pada konsep pertumbuhan dan
perkembangan selain menggunakan PPT dan video juga bisa dengan melaksanakan praktikum yang
biasanya lumrah terjadi yaitu praktikum menggunakan kacang pertumbuhan dan perkembangan kacang
kedelai
[15/4 06.44] +62 811-5190-959: Utk tumbuhan ya bisa juga dikaitkan dg praktikum fisiologi tumbuhan...

[15/4 06.48] +62 811-5190-959: Ok..jadi lebih kreatif dan inovatif lah ...utk konsep yg sesuai...dg
ketupatnya.😅😅

[15/4 06.50] Evi W: Inggih bu, krna tidak semua sekolah memiliki fasilitas yg sama..

Jdi harus ada ide dan media pmbelajaran yg sesuai namun tidak mengurangi minat dan kreatifitas siswa

[15/4 06.50] Ibu Amelia Rizky: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRI

[15/4 06.50] +62 811-5190-959: Nah dg model PBL juga bisa diterapkan, ketika terjadi fenomena yg
terkait musim abnormal, kemarau atau hujan..atau yg lainnya.. sehingga bermasalah dg ketersediaan
bahan pangan dr tumbuhan

[15/4 06.52] +62 812-4759-7883: Inggih Bu Ulun setuju dengan model pembelajaran Project Based
Learning untuk evolusi, contohnya saja siswa bisa membuat sketsa pohon filogeni dan menuliskan dasar
pembagian dari pohon filogeni tersebut, sehingga Siswa tahu u asal usul evolusi suatu hewan dan
kerabat terdekatnya serta hewan tersebut berasal dari spesies yang mana sebelum berevolusinya

[15/4 07.03] Salamia Kls B: Terimakasih saudari Norma, selanjutnya saya akan memaparkan materi
evolusi.

Kelas XII Semester II

Konsep : Evolusi

Subkonsep : Asal Usul Kehidupan

Masalah :

Menurut pengalaman pribadi dari kelompok kami sewaktu menduduki bangku SMA,
materi evolusi merupakan salah satu materi yang sulit di tingkat SMA, karena sifatnya yang abstrak dan
memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.

Sampai saat ini beberapa konsep dalam materi evolusi masih menjadi perdebatan untuk kebenarannya.
Akan tetapi cabang ilmu biologi ini berperan penting dalam menjelaskan asal usul kehidupan dan
hubungan antara makhluk hidup dengan macam kehidupan lain sehingga dapat berguna untuk
pemahaman masa depan. Melalui cabang ilmu pembelajaran ini juga dapat membantu membangun
konsep tentang sejarah adanya populasi dan komunikasi antar manusia (Adrianto, Candramila, & Ariyati,
2015).

Selain materi yang abstrak dan kompleks sehingga sulit dipahami, factor dari dalam diri atau internal
individu juga menjadi penyebab sulitnya konsep materi evolusi dapat dipahami. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa terdapat rejecting atau penolakan terhadap teori yang dikemukakan dalam
evolusi, baik dari pengajar (guru), siswa maupun masyarakat. Terbukti bahwa penolakan terhadap teori
yang dikemukakan dalam evolusi menyebabkan siswa tidak memahami teori dan mendapat nilai yang
tidak sesuai kriteria ketuntasan minimum. Penolakan terhadap teori ini akan menyebabkan siswa
memiliki tingkat pemahaman terhadap materi evolusi rendah, kemudian akan timbul miskonsepsi, dan
eror sehingga hal ini perlu mendapat perhatian lebih karena dapat berpengaruh selama proses
pembelajaran berlangsung dan pada tingkat pendidikan berikutnya (Adrianto et al., 2015).

Timbulnya miskonsepsi memang masih sering terjadi pada penyampaian teori evolusi di SMA sampai
saat ini. Hal ini disebabkan perbedaan tafsiran setiap orang yang berbeda satu sama lain terhadap satu
konsep.

[15/4 07.05] Ibu Riya Irianti: Tau gak norma penolakannya gimana,,trs miskonsepsiY gmn?

[15/4 07.08] Norma Kls B: kalau penolakannya pernah Bu, waktu saya duduk di bangku SMA, kebetulan
di MAN bu.

[15/4 07.08] Ibu Riya Irianti: IYa penolakannya gmn syg, trs miskonsepsinya jd gmn?

[15/4 07.10] Ibu Amelia Rizky: Miskonsepsi Siswa pada Materi Evolusi

[15/4 07.10] +62 812-4759-7883: Mengenai konsep evolusi Ulun setuju dengan model pembelajaran
Project Based Learning untuk evolusi, contohnya saja siswa bisa membuat sketsa pohon filogeni dan
menuliskan dasar pembagian dari pohon filogeni tersebut, sehingga Siswa tahu u asal usul evolusi suatu
hewan dan kerabat terdekatnya serta hewan tersebut berasal dari spesies yang mana sebelum
berevolusinya

[15/4 07.11] Salamia Kls B: Penanganan terhadap miskonsepsi yang timbul dalam pembelajaran evolusi
di SMA salah satu cara yang efektif yaitu penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu
metode pembelajaran yang telah dibuktikan dengan penelitian dan memiliki hasil yang mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran evolusi yaitu dengan metode discovery
learning. Dalam metode pembelajaran discovey learning siswa akan lebih aktif dalam memecahkan
masalah untuk menemukan solusi dengan guru sebagai pemberi petunjuk terhadap permasalahan
tersebut, sehingga pada akhir pembelajaran guru harus memberikan simpulan dari kegiatan yang
dilakukan agar tidak terjadi miskonsepsi. Menurut kelompok kami selain kelebihan yang telah termuat di
atas, model pembelajaran discovery learning juga dapat mengembangkan, memperbanyak kesiapan,
serta penguasaan keterampilan dalam proses  kognitif.

[15/4 07.11] Norma Kls B: Jadi teori ini ditolak Bu oleh guru saya pada saat itu, karna guru saya
mengatakan bahwa teori ini kurang tepat, kemudian mengkaitkannya dengan perspektif Islam,
bahwasannya nenek moyang manusia adalah Adam dan Hawa, bukan kera. Namun untuk menyesuaikan
dengan kurikulum, jadi materi ini tetap disampaikan.

[15/4 07.14] +62 811-5190-959: Ingat ya.. konsep Evolusi itu adalah TEORI yg sebagian ada ditunjukkan
dr fakta dan data ilmiah. Utk itu kita perlu mempelajari ny dg baik, banyak wawasan, banyak sudut
pandang..spy pemahaman ny mantap, benar dan baik

[15/4 07.15] Ibu Amelia Rizky: miskonsepsi adalah konsep yang dibangun oleh siswa sendiri dan

berbeda dari konsep yang diterima secara ilmiah. Seperti yang dijelaskan oleh Muchtar & Harizal

(2012), miskonsepsi dapat berasal dari berbagai sumber antara lain prakonsepsi, guru, buku,

konteks dan metode mengajar. Penyebab yang berasal dari siswa dapat terdiri dari berbagai hal,

seperti prakonsepsi awal, kemampuan, tahan perkembangan, minat belajar, cara berpikir, dan

teman lain. Penyebab yang berasal dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru dan kurangnya

penguasaan bahan ajar. Penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan

atau uraian yang keliru dalam buku tersebut. Penyebab dari konteks berupa pengalaman, budaya,

agama, dan bahasa sehari-hari juga mempengaruhi miskonsepsi siswa. Sedangkan penyebab dari cara
mengajar yang tidak tepat atau sikap guru dalam berelasi dengan siswa kurang baik.

[15/4 07.15] +62 811-5190-959: Nah utk nenek moyang manusia..Homo sapiens sapiensis..ya
manusia..yaitu Nabi Adam dan Hawa.

[15/4 07.17] +62 811-5190-959: Informasi yg salah ..jika dianggap teori Darwin.. menyatakan manusia dr
kera??

[15/4 07.18] Ibu Riya Irianti: Teori Darwin tdk prnah menyatakan manusia dr Kera
[15/4 07.19] +62 895-1021-4507: Izin menambahkan bu menurut jurnal yg saya baca mengenai
miskonsepsi evolusi di setiap sekolah beragam terkait persepsi materi evolusi di sekolah diantaranya
yaitu evolusi bertentangan dgn agama, hanya sebuah teori di masa lalu, seleksi alam hanya memilih
organisme yang paling kuat, variasi hanya diamati pada populasi besar, dan manusia sebagai evolusi dari
kera

[15/4 07.19] Ibu Amelia Rizky: teori evolusi masih sering dianggap sebagai dugaan, spekulasi,

opini, atau hipotesis. Padahal, dalam sains, teori harus dipandang sebagai penjelasan tentang fenomena
alam secara luas, berdasarkan fakta,

meminimalisir subjektifitas, serta akumulasi dari pengetahuan-pengetahuan terdahulu.

[15/4 07.20] Ibu Amelia Rizky: yang menyebabkan miskonsepsi dan mis interpretasi dalam memahami
teori evolusi. Misalnya menganggap teori evolusi semata-mata membahas tentang

penciptaan manusia

[15/4 07.21] +62 811-5190-959: Menurut teori Darwin ..ada kekerabatan antara kera dan manusia, ttp
ada" missing link" di antara ke 2 spesies tsb yg tidak dijelaskan.

[15/4 07.22] +62 811-5190-959: Selanjutnya silahkan lihat jumlah kromosom, perkembangan embrio
dan sistematika taksonny.

[15/4 07.22] Noor Syifa: Izin menambahkan bu, makanya dulu ketika ulun SMA dibilang, sebagian besar
materi evolusi itu berupa "teori" dimana masih berupa dugaan, karna kita tidak bisa mereka adegan
kembali kejadian sebelumnya sama persis agar mengetahui keakuratannya 🙏🏻

[15/4 07.27] +62 811-5190-959: MLM = Multi Level Mistaked

[15/4 07.28] Ibu Riya Irianti: Oiya klo jadi guru. Misal pertemuan hari ini salah mnjlskn. Dirumah dikaji
lagi. Pertemuan berikutY di ralat

Jgn sungkan sungkan. Agar ilmu tdk salah lagi dalam pnyampaiannya kmudian yg MLM kata ib iday tadi.
Bilamg aja..Ibu / bapak mau ralat materi sebelumnya yg ibu/bpk jlskn

[15/4 07.29] Ibu Riya Irianti: Materi evolusi appersepsi Y bs memakai FILM ICE AGE❤️😍

Anda mungkin juga menyukai