Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia

yang berpotensi, kreatif, dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk

memperoleh masa depan yang lebih baik. Proses pendidikan sesungguhnya telah

berlangsung semenjak manusia dilahirkan ke dunia. Sesederhana apapun bentuk

pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya akan terjadi transfer nilai-

nilai pendidikan pada anak tersebut. 1

Salah satu proses pendidikan adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses

perubahan dalam tingkah laku yang mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.

Tingkah laku mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek

kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti pemecahan suatu masalah atau berfikir,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, sikap ataupun pengalaman. Belajar selalu

berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar apakah itu

mengarah kepada yang lebih baik atau kurang baik, dan yang direncanakan atau tidak

direncanakan.2

tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan pendidikan, dengan adanya

pendidikan kepribadian manusia dapat di bina dan dikembangkan dalam membangun

kesejahteraan dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan.3

1
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru,(Jakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), h. 13.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Psoses Pendidikan, (Bandung:
RemajaRosdakarya, 2004), h. 155.
3
Skripsi Opi yunadi “Penerapan model pembelajaran picture and picture terhadap hasil belajar
siswa 2017 hlm 3

1
Lembaga pendidikan merupakan wadah dimana sebuah proses pendidikan

berlangsung yang meliputi segala aspek seperti pendidikan sekolah, pendidikan

keluarga, dan pendidikan masyarakat.4

Proses pendidikan dilakukan untuk mengubah tingkah laku ke arah yang lebih

baik. Salah satu lembaga pendidikan adalah pendidikan formal yang dilaksanakan di

Sekolah DasarNegeri Sipala II Makassar merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang terletak di SD Negeri Sipala II Makassar. Berdasarkan observasi awal

terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri Sipala II Makassar

di peroleh informasi bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran belum bervariasi dan

selama ini guru masih menggunakan model konvensional

2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran tergolong kurang aktif siswa hanya

mendengar dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru

3. Selain itu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya bersumber dari buku,

siswa hanya menerima materi yang diberikan oleh guru tidak ada umpan balik dari

siswa sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar.5

Berdasarkan hasil observasi bidang studi IPA di SD Negeri Sipala II Makassar

bahwa dalam proses pembelajaran pada materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan

yang diajarkan di kelas IV guru masih menggunakan metode ceramah atau diskusi

sederhana. Proses pembelajaran yang diterapkan guru belum bervariasi dengan model-

model pembelajaran yang lainnya. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa kurang

aktif dan kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran.

Keadaan seperti inilah sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 6

4
https://pengertian definisi.com/pengertian-lembaga-pendidikan-secara-menyeluruh/
5
Hasil Observasi Awal di SD Negri Sipalla II Makassar
6
ibid

2
Secara umum Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diterapkan untuk mata

pelajaran IPA di SD Negeri Sipala II Makassar adalah 75. Data yang diperoleh dari

sekolah hanya 75% yang mendapat nilai di atas KKM tahun ajaran 2015/2016.

Rendahnya nilai KKM yang dicapai siswa pada pelajaran IPA berkaitan dengan aktivitas

belajar siswa, siswa cenderung merasa bosan dan jenuh dengan suasana pembelajaran di

kelas yang hanya mendengar penjelasan materi dari guru sehingga hasil belajar yang

diinginkan tidak tercapai.7

Permasalahan tersebut perlu dicarikan solusinya. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah merancang pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang

menggunakan kombinasi model pembelajaran dengan media pembelajaran. Model

pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dari beberapa

model lainnya adalah model pembelajaran Picture and Picture.8

Model pembelajaran Picture and picture merupakan model pembelajaran yang

kooperatif atau mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan menggunakan media

gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. 9 Model ini memiliki

karakteristik yang inovatif, kreatif, dan tentu saja sangat menyenangkan dan model

pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran serta

siswa dituntut harus dapat bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam

kelompoknya.10

Kelebihan Picture and Picture yaitu :

1. Guru bias dengan mudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

2. Model Picture and picture ini melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.

7
Hasil Observasi Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri Sipala II Makassar
8
ibid
9
Imas Kurniasih dan Berlin Sani “Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesi Guru” Halaman 44
10
Ibid

3
3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan

dengan memberikan kebebasan siswa berargumen terhadap gambar yang

diperlihatkan.

4. Dapat memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik.

5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. 11

Kekurangan Picture and picture yaitu :

1. Semakin rumit sebuah model pembelajaran, resikonya tentu saja akan memakan

waktu yang lama, sama halnya dengan model pembelajaran Picture and picture.

2. Guru harus memiliki keterampilan penguasaan kelas yang baik, karena model

pembelajaran ini rentan siswa yang menjadi kurang aktif dan juga rentan kegaduhan.

3. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai terutama untuk

gambar yang akan diperhatikan.12

Adapun langkah teknis yang harus dipersiapkan adalah :

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Guru menyampaikan pengantaran pembelajaran.

3. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang telah disiapkan.

4. Langkah selanjutnya siswa dipanggil secara bergantian untuk mengurutkan gambar-

gambar menjadi urutan yang logis.

5. Guru menanyakan alasan logis urutan yang gambar.

6. Setelah gambar menjadi urut, guru harus bias menanamkan konsep atau materi

sesuai dengan kompetensi yang dicapai.13

Hasil penelitian dari Mariani Natalina dan kawan-kawan, dengan penerapan

model pembelajaran Picture and Picture siswa sangat aktif dan bersemangat dalam

11
Imas Kurniasih dan Berlin Sani “Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesi Guru” Halaman 45
12
Ibid
13
Imas Kurniasih dan Berlin Sani “Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesi Guru” Halaman 47

4
mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II

membuktikan bahwa menggunakan Picture and Picture dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan aktivitas siswa untuk mencapai ketuntasan hasil belajar siswa. 14

Model pembelajaran Picture and Picture sangat cocok digunakan pada materi

struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan. Model pembelajaran Picture and Picture akan

membuat siswa tertarik untuk belajar karena pembelajarannya dengan menggunakan

media gambar jadi siswa lebih aktif dan bersemangat untuk belajar. 15

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model

Pembelajaran Picture and Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sipala II Makassar”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sipala

II Makassar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and Picture

pada materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan dengan aktivitas belajar siswa

yang dibelajarkan dengan model konvensional?

2. Apakah hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sipala II Makassar yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and Picture pada materi

struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan dapat meningkat dari pada siswa yang

dibelajarkan dengan model konvensional ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

14
Mariani Natalina, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Ukui Tahun
Ajaran 2009/2010”, (Riau: FKIP Universitas Riau, 2010), h. 2.
15
Rahmat Fauzi, dkk, “Penerapan Metode Pembelajaran Picture And Picture Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa TahunPelajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan
Biologi, Vol. 3, No. 3 (2011), h.73.

5
1. Untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sipala

II Makassar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and Picture

danpada materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan dengan aktivitas belajar

siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sipala II Makassar

yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and Picture pada materi

struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan dapat meningkat daripada siswa yang

dibelajarkan dengan model konvensional.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan ilmu pengetahuan,

khususnya yang berhubungan dengan proses belajar mengajar pelajaran IPA pada

materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan di sekolah dasar dengan penggunaan

model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran.16

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi tentang

penerapan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam

pembelajaran.

b. Bagi siswa, penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam

pembelajaran dapat membantu siswa agar lebih memahami dan menguasai materi

IPA yang diajarkan oleh guru serta meningkatkan hasil belajar dan aktivitas

belajar siswa.

16
Mariani Natalina, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Ukui Tahun
Ajaran 2009/2010”, (Riau: FKIP Universitas Riau, 2010), h. 4

6
c. Bagi sekolah, memberikan masukan atau informasi yang lebih dalam akan

pentingnya penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan dalam

pembelajaran khususnya pada materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan.17

E. Hipotesis Penelitian

Ha: Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and

Picture lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan model konvensional.

Ho: Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Picture and

Picture lebih rendah dari pada hasil belajar siswa dengan model konvensional.

F. Definisi Operasional

1. Penerapan

Penerapan adalah mempraktikkan suatu teori, metode, atau model

pembelajararan dalam kegiatan belajar mengajar dan hal lain untuk mencapai tujuan

tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau

golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.18

Penerapan di mana dalam penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran Picture andPicture dalam pembelajaran.

2. Model pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan pembelajaran yang

menggunakan media gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang

sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan gambar,

memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar, sehingga dapat menarik

perhatian siswa serta dapat membangun motivasi siswa dalam belajar. 19

17
Ibid
18
Muhammad Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amn, 1989), h. 596.
19
Rahmat Fauzi, dkk, “Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture, h.73

7
Model pembelajaran Picture and Picture yang di maksud dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran yang menggunakan media gambar yang diurutkan

menjadi urutan yang sistematis tentang materi struktur dan fungsi tumbuh-tumbuhan.

3. Hasil belajar siswa

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaraan dari kecakapan-

kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar yang di ukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

pada ranah kognitif.20

4. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang sangat penting bagi

keberhasilan proses pembelajaran. Aktivitas siswa yang di maksud adalah keaktifan

siswa atau kegiatan siswa yang dilakukan saat mengikuti proses pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi struktur dan

fungsi tumbuh-tumbuhan. Aktivitas kegiatan siswa yang diamati dalam penelitian ini

terdiri dari memperhatikan guru (visual activities), mendengarkan arahan guru

(listening activities), mengamati media (visual activities), bertanya (oral activities),

memberi tanggapan (oral activities), mengisi lembar kerja siswa (writing activities),

membaca dan mencari informasi (visual activities), menampilkan hasil kerja (mental

activities)21

20
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 102.
21
Ibid

8
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar Siswa

1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau kemampuan yang di

miliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat di lihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan

berfikir maupun keterampilan motorik, hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau

perilaku yang di perlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Hasil belajar siswa di

sekolah dapat di lihat dari penguasaan terhadap mata-mata pelajaran yang di

pelajarinya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran di sekolah di lambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-

10 pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan

tinggi. Kecerdasan dan hasil belajar siswa dapat di ukur, yaitu alat untuk mengukur

hasil belajar di sebut tes hasil belajar atau tes prestasi belajar atau achievement test.22

2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Analisis persoalan-persoalan yang terlibat di dalam kegiatan belajar di

lakukan untuk memberi solusi terhadap persoalan pembelajaran. Persoalan-persoalan

tersebut berlaku dengan faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di golongkan menjadi dua yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar

sekolah.

22
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 109.

9
a. Faktor Internal

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap proses belajar. Orang yang belajar

membutuhkan kondisi badan yang sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan terganggu. Keadaan cacat fisik juga mengganggu hal belajar. Siswa yang

cacat fisik akan belajar pada lembaga pendidikan yang khusus.

1) Faktor Psikologis

Faktor-faktor psikologis ada beberapa macam yaitu minat, tingkat kecerdasan,

bakat, motivasi, kemampuan kognitif, perhatian, motif, kematangan, dan kesiapan.

Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi bagaimana proses hasil belajar siswa.

Jika semua faktor-faktor tesebut terpenuhi maka hasil belajar siswa akan baik.

2) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk di pisahkan tetapi dapat di

bedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemahnya

tubuh dan kelelahan rohani dapat di lihat adanya kelesuan dan kebosanan.23

b. Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang

tua mendidik, relasi antara anggota keluarga susunan rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga, pendapat orang tua, latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, di siplin sekolah,

pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.24

23
Rianto Yatim “Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2010
hal.13.
24
Ibid hal 14

10
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Sejak peradaban manusia, orang-orang telah berusaha untuk

mendapatkan sesuatu dari alam sekitarnya. Mereka telah mampu membedakan mana

hewan atau tumbuhan yang dapat dimakan. Mereka mulai mempergunakan alat

untuk memperoleh makanan, mengenal api untuk memasak. Semuanya itu

menendakan bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan dari pengalaman.

Mereka juga telah mempergunakan pengamatan bahwa menggosok-gosokkan tangan

timbul panas, maka mereka berusaha untuk menggosok-gosokkan bamboo (kayu

kering) atau batu, dan akhirnya ditemukan api.25

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempelajari alam semesta, benda-benda

yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang

dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. oleh karena

itu, IPA atau Ilmu Kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup

maupun benda mati yang diamati.26

2. Fungsi dan tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Secara khusus fungsi IPA adalah sebagai berikut :

a. Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi maupn untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

b. Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahanya sehingga siswa

terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Pencipta-Nya.

c. Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.27

25
Trianto, M.Pd. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta 13220. Jl. Sawo Raya No. 18 : PT Bumi
Aksara.2013. Hal 135
26
Ibid
27
https://laporanipa.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-ipa/

11
Tujuan IPA secara khusus yaitu :

a. Menanamkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Meningkatkan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan lingkungan serta

sumber daya alam.

c. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

selanjutnya Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang selanjutnya.28

Dari fungsi dan tujuan tersebut kiranya semakin jelas bahwa hakikat IPA

semata-mata tidaklah pada dimensi pengetahuan (keilmuan), tetapi dengan

memperhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin meningkatkan keyakinan

akan adanya sebuah kekuatan yang Mahadahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu

Allah swt.29

3. Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam berguna agar kita bisa mengetahui

segala hal mengenai lingkungan hidup yang berhubungan dengan alam. Selain itu ada

beberapa manfaat lagi dari mempelajari ilmu ini, berikut beberapa manfaat lainnya :

a. Menimbulkan rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam.

b. Membangun rasa cinta terhadap alam yang telah di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha

Esa.

c. Menyadari pentingnya peran alam dalam kehidupan sehari-hari.30

28
Ibid
29
Trianto, M.Pd. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta 13220. Jl. Sawo Raya No. 18 : PT Bumi
Aksara. Hal 138

30
https://manfaat.co.id/manfaat-mempelajari-ilmu-pengetahuan-alam

12
Semua perkembangan yang kita rasakan saat ini adalah merupakan manfaat

dari kemajuan Ilmu Pengetahuan Alam. Termasuk teknologi-teknologi canggih yang

kita nikmati sekarang ini merupakan efek dari perkembangan Ilmu Pengetahuan

Alam.31

C. Model Pembelajaran Picture and Picture

1. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang di

gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran baik di dalam kelas

maupun pembelajaran di luar kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan di gunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan

pengelolaan kelas.32

Model Pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif. Model Pembelajaran Picture and Picture adalah salah satu

metode pembelajaran aktif yang menggunakan gambar dan di pasangkan atau di

urutkan menjadi urutan yang sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan,

menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar.

Pembelajaran Picture andPicture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan

menyenangkan. Model Pembelajaran Picture and Picture, mengandalkan gambar

sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar menjadi faktor utama dalam

proses pembelajaran, sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan

31
ibid
32
Imas Kurniasih dan Berlin Sani “Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesi Guru” Halaman 44

13
gambar yang akan di tampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita

dalam ukuran besar.33

Penyusunan gambar pada model pembelajaran Picture and Picture guru

dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun gambar secara berurutan,

menunjukkan gambar, memberi keterangan dan menjelaskan gambar, sehingga siswa

dapat menemukan konsep materi sendiri dengan membaca gambar. Adanya gambar-

gambar yang berkaitan dengan materi belajar siswa lebih aktif dan dapat tercapai

tujuan akhir dari proses pembelajaran yaitu hasil belajar akan meningkat.

Model pembelajaran Picture and Picture adalah sebuah model pembelajaran

guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi

dan menanamkan pesan yang ada dalam materi tersebut. Guru menggunakan media

gambar, di harapkan peserta didik mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang

baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Pesan yang di sampaikan oleh guru

bisa di terima dengan baik dan mampu meresap dengan cepat serta dapat di ingat

kembali oleh peserta didik dan dapat merangsang minat peserta didik untuk belajar. 34

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai

berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin di capai.

Guru diharapkan untuk menyampaikan Kompetensi Dasar mata pelajaran yang

bersangkutan.

b. Guru menyajikan materi pengantar sebelum kegiatan pembelajaran. Penyajian

materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan

momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran

33
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 107.
34
Ibid.

14
dapat di mulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik

perhatian siswa yang selama ini belum siap.

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

materi.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang gambar,

mengurutkan gambar-gambar dan memberi keterangan menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menamakan konsep materi

sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai.

g. Kesimpulan atau rangkuman.35

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture

a. Kelebihan Model Pembelajaran Picture and Picture

Kelebihan model pembelajaran Picture and Picture adalah materi yang

diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi

yang harus di capai dan materi secara singkat terlebih dahulu, adapun kelebihan

lainnya adalah:

1) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-

gambar mengenai materi yang dipelajari.

2) Dapat memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik.

3) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa

mengurutkan gambar.

4) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar

yang telah di persiapkan oleh guru.36

35
Risnawati Suryani jurnal.” Pengunaan Model Picture to Picture untuk peningkatan
Pembelajaran di Kelas IV SDN Cisoroppot cianjur 2013 hal.13.
36
Ibid

15
b. Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Kelemahan model pembelajaran Picture and Picture adalah salah satunya

sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai sengan

materi pembelajaran adapun kelemahan lainnya adalah:

1. Sulit menemukan gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa

yang dimiliki.

2. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai

bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.

3. Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-

gambar yang di inginkan.37

D. Aktivitas Belajar Siswa

1. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa

Proses pembelajaran hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan

kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Peserta

didik adalah suatu organisme yang hidup beraneka ragam potensi yang sedang

berkembang. Prinsip aktif terdapat di dalam diri siswa, keinginan untuk berbuat dan

bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa.

Pendidikan perlu mengarahkan tingkah laku dan perbuatan itu menuju ke tingkat

perkembangan yang di harapkan.

Aktivitas berasal dari kata kerja aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha

bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi yang

gemilang.38

37
Risnawati Suryani jurnal.” Pengunaan Model Picture to Picture untuk peningkatan
Pembelajaran di Kelas IV SDN Cisoroppot cianjur 2013 hal.15
38
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2004), h. 111.

16
Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan atau mencatat seperti yang

terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran

terdiri dari, aktivitas siswa memperhatikan, mengamati danmendengarkan arahan

guru, aktivitas siswa bertanya dan memberi tanggapan dan aktivitas siswa membaca,

mencatat dan mencari informasi.39

2. Macam-Macam Aktivitas Belajar

Macam-macam aktivitas belajar siswa beragam, aktivitas belajartersebut

antara lain:

a. Kegiatan-kegiatan visual (Visual activities)

Kegiatan-kegiatan visual meliputi membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, dan mengamati orang lain bekerja.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (Oral activities)

Kegiatan-kegiatan lisan (oral) seperti mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan (Listening activities)

Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan

mendengarkan radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis (Writing activities)

Kegiatan-kegiatan menulis yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar (Drawing activities)

Kegiatan-kegian menggambar seperti menggambar, membuat grafik, chart,

diagram peta, dan pola.

39
Ibid.

17
f. Kegiatan-kegiatan metrik (Motor activities)

Kegiatan-kegiatan seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,

bermain, berkebun, dan lain-lain.

g. Kegiatan-kegiatan mental (Mental activities)

Kegiatan-kegiatan mental seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional (emosional activities)

Kegiatan-kegiatan emosional seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

berani, tenang, gugup dan sebagainya.40

Berdasarkan uraian di atas aktivitas belajar merupakan kegiatan yang di lakukan

oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa dapat di amati dari

beberapa indikator pengamatan yang terdiri dari visual activities, listening activities,

motor activities, oralactivities, writing activities, drawing activities, mental activities, dan

emosional activities yang semuanya bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Namun demikian, ternyata tidak semua aktivitas selalu di lakukan oleh siswa dalam

kegiatan belajar mengajar, untuk itu guru harus mengoptimalkan siswa untuk ikut serta

dalam proses pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran aktif. Adapun indikator

aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Picture and Picture

adalah memperhatikan guru (visual activities), mendengarkan arahan guru (listening

activities), mengamati media (visual activities), bertanya (oral activities), memberi

tanggapan (oral activities), mengisi lembar kerja siswa (writingactivities), membaca dan

mencari informasi (visual activities), menampilkan hasil kerja (mental activities).41

40
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2004), h. 111
41
Ibid.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

1. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif,

Pendekatan ini di pilihdalam pelaksanaan tindakanpembelajaran siswa melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada siswa kelas IV SD

NEGERI SIPALA II MAKASSAR Kelurahan Paccerakkang Kecamatan

Biringkanaya karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Upaya PTK

diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar di kalangan para guru. PTK

menawarkan peluang sebagain strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan

penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola

kerjanya bersifat kolaboratif.42

B. Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Sipala II Makassar.

C. Fokus penelitian

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Picture and

Picture pada siswa kelas IV SDN Sipala II Makassar

D. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru wali kelas IV SD

NEGERI SIPALA II MAKASSAR Kelurahan Paccerakkang Kecamatan

42
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prodesi Guru/Kunandar-
Ed. 1, -8, -Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Hal 41

19
Biringkanaya semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 34 orang.

Pertimbangan peneliti memilih kelas IV sebagai subyek penelitian karena

pertimbangan kemampuan siswa untuk di terapkannya model pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture. Selain itu berdasarkan observasi yang di lakukan

peneliti, di peroleh informasi bahwa masih 55% hasil belajar IPA siswa di kelas

tersebut yang telah memenuhi standar KKM.43

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini di lakukan dengan tes,

observasi atau pengamatan, dan dokumentasi. Tiga teknik tersebut di uraikan sebagai

berikut:

a. Tes

Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa. Tes di

lakukan pada awal penelitian, pada akhir setiap tindakan dan pada akhir setelah di

berikan serangkaian tindakan.

b. Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara

pelaksanaan tindakan dan perencanaan yang telah di susun dan untuk mengetahui

sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai

dengan yang di kehendaki.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpul data yang sering di

gunakan dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini dokumentasi merupakan teknik

pendukung guna memperoleh informasi tentang data-data dan nilai yang di capai

siswa pada mata pelajaran matematika, yang di ambil dari guru yang bersangkutan.
43
Hasil observasi di SDN SIPALA II MAKASSAR

20
d. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang di lakukan

dengan berhadapan secara langsung dengan di wawancarai yaitu siswa, guru dan

pengelolah tetapi dapat juga di berikan daftar pertanyaan dahulu untuk menjawab

pada kesempatan lain.

2. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini di mulai pada tahap

prapenelitian sampai tahap penelitian, tujuannya untuk mengetahui masalah apa yang

di hadapi guru dan siswa pada proses belajar mengajar dan mengetahui sejauh mana

peningkatan hasil belajar siswa. Adapun prosedur pengumpulan data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Tes

Pada penelitian ini, tes di berikan kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes

yang di berikan dalam bentuk uraian. Pada saat pemberian tes siswa diawasi oleh

guru untuk menghindari adanya kecurangan (menyontek) pada siswa lain. Setelah itu

pada saat pemeriksaan hasil tes di lakukan denganmengikuti pedoman penskoran,

kemudian di hitung dengan menggunakan rumus berikut ini.44

Nilai =UH + TUGAS + UTS + UAS


4
b. Observasi

Observasi pada penelitian ini di lakukan dengan menyiapkan lembar

observasi guru dan siswa. Pada lembar observasi guru membuat langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture sedangkan pada lembar

observasi siswa membuat aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

44
Hasil Observasi Sekolah Dasar Negeri Sipala II Makassar

21
c. Dokumentasi

Prosedur pengumpulan data pada teknik dokumentasi di peroleh dari

mengumpulkan bukti-bukti fisik yang dibutuhkan selama penelitian, seperti data awal

yaitu nilai hasil ulangan harian siswa kelas IV SD NEGERI SIPALA II MAKASSAR

Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya, daftar jumlah siswa baik

perempuan maupun laki-laki, lembar hasil tes siswa setiap akhir siklus serta foto-foto

pelaksanaan tindakan penelitian yaitu pada saat proses belajar mengajar berlangsung

sebagai bukti bahwa penelitian ini benar-benar di lakukan.

F. Rancangan Tindakan

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan yakni penelitian tindakan kelas, maka

rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri dari dua siklus. Siklus pertama

dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan siklus kedua juga dilakukan dengan

dua kali pertemuan. Prosedur kegiatan dalam setiap siklus meliputi perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.45

Secara terperinci, prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus pertama

dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Peneliti dan guru kelas melakukan analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar (SKKD) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang akan di ajarkan

kepada siswa.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

indikator-indikator hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Picture and Picture dan Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

45
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prodesi Guru/Kunandar-
Ed. 1, -8, -Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Hal 97

22
c. Membuat lembar observasi guru dan siswa.

d. Membuat alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa setiap akhir siklus.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang di laksanakan pada tahap ini adalah kegiatan belajar mengajar

untuk peningkatan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Picture and Picture. Guru mengajarsesuai dengan RPP yang telah disusun.

3. Pengamatan

Selama pelaksanaan tindakan, maka dilakukan pengamatan dengan

menggunakan format observasi guru dan siswa yang dilakukan oleh peneliti sendiri.

4. Refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi terhadap hal-hal yang diperoleh baik dari

hasil observasi maupun hasil tes siklus satu.Kekurangan-kekurangan yang terjadi

pada siklus pertama akan di perbaiki pada siklus selanjutnya.

Siklus kedua dilakukan dengan tetap mengacu pada prosedur kegiatan yang

sama pada siklus pertama. Hanya saja, pada siklus kedua di lakukan revisi dan

pengembangan tindakan sebagai bentuk perbaikan atau koreksi terhadap kekurangan

yang di peroleh pada siklus pertama agar tercapai hasil yang lebih baik. 46

G. Teknik Analisis Indikator Keberhasilan

1. Teknik analisis data

Analisis data dalam penelitian ini di lakukan selama dan sesudah

pengumpulan data. Analisis data di lakukan dengan membandingkan hasil

pengamatan, catatan lapangan dengan indikator-indikator pada tahap refleksi dari

siklus penelitian. Data yang terkumpul di analisis dengan menggunakan analisis

kuantitatif yang di kembangkan oleh Miles dan Humberman, yang terdiri dari tiga

46
Ibid

23
tahap yang di lakukan secara berurutan, yaitu: (1) mereduksi data, (2) menyajikan

data, dan (3) menarik kesimpulan dan verifikasi data.47

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi indikator

proses dan indikator hasil. Berikut penjelasan masing-masing indikator:

a. Indikator keberhasilan dari segi proses

Indikator keberhasilan dari segi proses dalam penelitian ini di peroleh melalui

observasi yang di laksanakan oleh peneliti pada kegiatan-kegiatan mengajar yang di

lakukan oleh guru dan siswa. Hasil observasi ini di tuliskan pada lembar observasi.

Untuk melihat presentasi pelaksanaan aktifitas mengajar guru maupun aktifitas

belajar siswa, di gunakan indikator keberhasilan proses sebagai berikut :

No. Persentasi nilai Kategori nilai

1. 76%-100% Baik (A)

2. 46%-75% Cukup (B)

3. 0%-45% Kurang (C)

Tabel 1 : Format Kategori Standar Proses Pembelajaran Siswa 48

Berdasarkan taraf indikator keberhasilan diatas, maka peneliti memilih dan

menetapkan standar minimal keberhasilan dalam penelitian ini dari segi proses

adalah 75% berada pada indikator baik.

47
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prodesi Guru/Kunandar-
Ed. 1, -8, -Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Hal 41
48
Ibid

24
b. Indikator keberhasilan dari segi hasil

Dalam penelitian ini yaitu ketika terjadi peningkatan hasil belajar IPA pada

siswa setelah menggunakan model pembelajaran tipe Picture and Picture dalam

pembelajaran. Berdasarkan ketentuan Depdiknas, apabila terdapat 85% siswa yang

memperoleh skor minimal 75 sesuai dengan kriteria ketentuan Minimal (KKM)

maka kelas di anggap tuntas secara klasikal. Kriteria yang digunakan berdasarkan

teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

tercantum pada tabel 2 berikut ini:

Skor Kategori

0-34 Sangat Rendah

35- 54 Rendah

55 – 64 Cukup

65 – 84 Tinggi

85 – 100 Sangat Tinggi


Tabel 2.Teknik

kategorisasi standar Berdasarkan ketetapan Depdiknas49

49
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prodesi Guru/Kunandar-
Ed. 1, -8, -Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Hal 45

25

Anda mungkin juga menyukai