Anda di halaman 1dari 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN 002 PASIR SIALANG


Ilma Fitri*1)
Yandhu Ardiansyah*2)
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka
E-mail: ilmafitri39@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran ialah proses komunikasi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik
dalam lingkungan belajar. Rendahnya hasil belajar peserta didik untuk mata pelajaran IPA
merupakan latar belakang dari penelitian ini dilakukan. Tanpa adanya variasi model
pembelajaran yang inovatif serta menggunakan model pembelajaran yang berpusat kepada
guru yang hanya mengandalkan metode ceramah. Hal ini menyebabkan pembelajaran tidak
menarik dan siswa cendrung bosan serta siswa tidak dapat memahami materi dalam
pembelajaran IPA maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian sebagai penerapan
metode picture and picture. Penelitian ini melibatkan 23 orang di kelas IV SDN 002 Pasir
Sialang. Penelitian ini terdirikan atas pendahuluan, perencanaan, tindakan, observasi serta
refleksi (evaluasi). Penelitian dengan model Kooperatif Think Pair Sharesiswa pembelajaran
IPA, Peningkatan hasil siklus yang diterapkan terjadi perubahan yang signifikan. Hasil
belajar peserta didik disiklus I yakni 60,00 atau hasil ketuntasannya sebesar 23,91%,
selanjutnya untuk siklus II terjadi perubahan yakni 78,98 atau hasil ketuntasannya sebesar
60,87%. Penerapan yang tepat dari model pembelajaran picture and picture, serta prestasi
belajar IPA peserta didik dikelas IV SDN 002 Pasir Sialang dapat meningkat. Perilaku
Aktivitas siswa yang aktif dalam pembelajaran mencapai 90.00% . Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik menggunakan model picture and picture pada
mata pelajaran IPA dikelas IV SDN 002 Pasir Sialang tercapai.
Kata kunci : Hasil Belajar, Model pembelajaran Picture and Picture, PTK.
Abstract
Learning is a process of communication between students and educators in a learning
environment. The low student learning outcomes in natural science subjects is the
background of this research. Without a variety of innovative learning models and using a
teacher-centered learning model that only relies on the lecture method. This causes learning
to be uninteresting and students tend to get bored and students cannot understand the
material in natural science learning, therefore researchers want to conduct research as an
application of the Think Pair Sharestudent cooperative method. This research involved 23
students in class IV of SDN 002 Pasir Sialang. This research consists of introduction,
planning, action, observation and reflection (evaluation). Research on the picture and picture
model for l studies learning students, the increase in the results of the cycle has changed
significantly. Student learning outcomes in cycle I amounted to 60,00 with 23.91%

1
completeness, then in cycle II it became 78,98 with 60.87% completeness. The application of
the Think Pair Share Cooperative learning model that is appropriate, natural science
learning achievements of Class IV SDN 002 Pasir Sialang can be increased. Behavior
Activities of students who are active in learning reach 90.00%. Thus it can be concluded that
student learning outcomes using the picture and picture Pair Sharestudent learning model in
natural science class IV SDN 002 Pasir Sialang were achieved.

Keywords: Learning Outcomes, picture and picture model, PTK

2
PENDAHULUAN
Banyak nya nilai siswa di bawah rata-rata di zaman sekarang disebabkan karena
berbagai permasalahan yaitu dari dalam diri siswa maupun dalam kelas siswa juga
beranggapan Ilmu Pengetahuan Alam pelajaran yang sulit dan juga membosankan, banyak
yang kurang menyukai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Padahal yang kurang menyukai
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan berbagai
cara metode pembelajaran akibat dari tidak suka nya siswa tersebut berdampak pada
rendahnya prestasi belajar, ini merupakan sebuah masalah yang harus dipecahkan dalam
penelitian ini. menggunakan metode pembelajaran picture and picture ini diharapkan mampu
menghadapi dunia nyata dengan segala tantangan yang baru yang ada didepan mata Slameto
(2010).

Saat ini yang menjadi tantangan mendasar dalam proses pengajaran IPA ialah
bagaimanakah menentukan strategi pengajaran inovatif yang mengarahkan untuk peningkatan
kualitas pembelajaran. Bagaimana untuk dapat menetapkan pelajaran yang bisa memberi
dorongan kepada peserta didik agar melaksanakan berbagai aktivitas yang cocok
menyesuaikan dengan waktu, kebutuhan dan juga cita-citanya dari siswa, karenanya guru
seharusnya mengupayakan untuk menemukan serta membuat rumusan beberapa stimulus
yang bisa mengarahkan reaksi siswa menuju ke arah pembelajaran yang tercipta kecakapan
intelektual serta menumbuhkan rasa yang diharapkan. Oleh karena itu program-program
pembelajaran musti dapat memberikan kajian permasalahan lingkungan dari kehidupan anak-
anak untuk dimasukkan dalam keterlaksanaan proses pengajaran yang membawa siswa aktif
dan pada pendidik atau guru dapat terlihat terdapat: upaya untuk membina serta mendorong
antusiasme melakukan pembelajaran yang efektif. Sehingga sesuai dengan hal tersebut,
Susanto (2013) mengemukakan mengenai pengembangan potensi diri dari peserta didik untuk
memiliki kepekaan terhadap permasalahan sosial yang terdapat dalam kehidupan
bermasyarakat, mempunyai sikap mental positif pada pembenahan berbagai ketimpangan
yang telah terjadi serta mempunyai keterampilan untuk menyelesaikan masing-masing
permasalahan yang muncul pada diri sendiri maupun yang menimpa dalam lingkup
kehidupan bermasyarakat. Model pembelajaran picture and picture adalah model
pembelajaran yang memanfaatkan gambar (atau produk visual lain) sebagai media
pembelajarannya, model ini mirip dengan example non example, yang mengharuskan siswa
untuk memasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis (Suprijono
2014).

3
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu pendekatan kreatif
dalam mengajar yang menarik perhatian siswa melalui penggunaan gambar atau ilustrasi.
Para ahli pendidikan sepakat bahwa model pembelajaran ini efektif dalam membangun daya
imajinasi, kreativitas, dan pemahaman siswa.

Salah satu ahli pendidikan yang mempopulerkan model pembelajaran Picture and
Picture adalah Heinich Russell yang menyebutkan bahwa model ini memungkinkan siswa
untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Dalam model ini, guru
menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran utama yang menggugah minat
siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar.

Tak hanya itu, model pembelajaran Picture and Picture juga berhasil mencuri
perhatian peneliti lain, seperti Ana Maria Acosta yang menjelaskan bahwa model ini efektif
dalam memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dengan melihat gambar-
gambar yang relevan dengan topik yang sedang dipelajari, siswa memiliki kemampuan untuk
memvisualisasikan konsep-konsep secara lebih jelas.

Selain itu, ada pula pendapat dari Robert Marzano (2017) yang mengungkapkan
bahwa model pembelajaran Picture and Picture mendorong komunikasi verbal dan non-
verbal antara siswa. Dalam proses belajar yang berbasis gambar, siswa diajak untuk
berdiskusi, berkolaborasi, dan saling berbagi pemahaman. Hal ini tentunya memperkaya
pengalaman belajar mereka. Lalu, bagaimana cara mengimplementasikan model
pembelajaran Picture and Picture ini di dalam kelas? Guru dapat menyediakan gambar-
gambar yang relevan dengan topik yang sedang dipelajari. Selanjutnya, siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil untuk membahas gambar-gambar tersebut dan saling berbagi
pemahaman. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas untuk mendapatkan umpan
balik dari guru dan teman- teman. Tentu saja, model pembelajaran Picture and Picture
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Namun, ketika digunakan dengan bijak oleh
guru yang kreatif, model ini dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

METODE

Pelaksanaan dari proses meneliti ini yakni di SD Negeri 002 Pasir Sialang dengan alamat
Desa Teratak Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Pelaksanaannya
pada bulan Oktober 2023 selama 1 minggu. Dan didalam kajian yang menjadi subjeknya

4
ialah siswa dikelas IV SD Negeri 002 Pasir Sialang Banyak subjek penelitian yakni 23 orang
peserta didik.

Adapun untuk jenis penelitiannya ialah jenis PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. PTK
memberikan ruang untuk pendidik atau guru supaya bisa membuat lebih baik lagi atau
perbaikan cara pengajaran yang benar dan baik untuk tujuan prestasi belajar dari siswa bisa
mengalami peningkatan Ningrum (2014). Dan untuk cara mengumpulkan data yang kita
lakukan di dalam kajian ini ialah: 1) Tes Hasil Belajar 2) lembar observasi penilaian diri
peserta didik. PTK merupakan bentuk penelitian yang sifatnya reflektif dengan melaksanakan
beberapa tindakan yang ada sesuai dengan prosedur, agar terjadi peningkatan melalui
perbaikan proses pengajaran yang dilakukan secara lebih profesional di dalam suatu kelas.
Sehingga, PTK memiliki keterkaitan yang erat dengan permasalahan praktek pengajaran
sehari-hari yang dilakukan oleh guru atau pendidik.

Peneliti memilih tindakan kelas menggunakan model spiral dari beberapa siklus adapun
setiap siklusnya meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. tujuan setiap siklus
tersebut supaya kegiatan bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan kemudian
perkembangan hasil belajar siswa di setiap siklus nya sehingga dapat menentukan
peningkatan proses belajar. Penyelenggaraan dari PTK yang dilakukan oleh peneliti (guru)
berusaha untuk mengimplementasikan bermacam-macam model, pendekatan, strategi
ataupun metode pembelajaran yang efisien serta efektif saat proses pembelajaran
berlangsung. Didalam hubungannya dengan aktivitas pengajaran, dapat untuk dimungkinkan
ada lebih dari satu teknik ataupun strategi yang ditentukan agar tercapai tujuan instruksional.
Melalui penerapan PTK ini dengan harapan peneliti bisa menetapkan cara yang terefektif
untuk sasaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Untuk acuan pengukuran keberhasilan PTK
ini bisa dilihat dari hasil KKM atau kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS dikelas IV
SD Negeri 002 Pasir Sialang bila hasil belajar dari peserta didik telah tercapai KKM secara
individu dan > 90% total peserta didik mendapatkan nilai nilai > KKM sehingga secara
klasikal dapat dikatakan pembelajaran tuntas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kajian dari peneliti akan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
untuk IPA.Model pembelajaran picture and picture ini cocok digunakan untuk pembelajaran
IPA. Adapun untuk jenis penelitiannya ialah jenis PTK atau Penelitian Tindakan Kelas.

5
PTK memberikan ruang untuk pendidik atau guru supaya bisa membuat lebih baik lagi atau
perbaikan cara pengajaran yang benar dan baik untuk tujuan prestasi belajar dari siswa bisa
mengalami peningkatan Ningrum (2014). Dan untuk cara mengumpulkan data yang kita
lakukan di dalam kajian ini ialah: 1) Tes Hasil Belajar 2) lembar observasi penilaian diri
peserta didik. PTK merupakan bentuk penelitian yang sifatnya reflektif dengan melaksanakan
beberapa tindakan yang ada sesuai dengan prosedur, agar terjadi peningkatan melalui
perbaikan proses pengajaran yang dilakukan secara lebih profesional di dalam suatu kelas.
Sehingga, PTK memiliki keterkaitan yang erat dengan permasalahan praktek pengajaran
sehari-hari yang dilakukan oleh guru atau pendidik.

Penyelenggaraan dari PTK yang dilakukan oleh peneliti (guru) berusaha untuk
mengimplementasikan bermacam-macam model, pendekatan, strategi ataupun metode
pembelajaran yang efisien serta efektif saat proses pembelajaran berlangsung. Didalam
hubungannya dengan aktivitas pengajaran, dapat untuk dimungkinkan ada lebih dari satu
teknik ataupun strategi yang ditentukan agar tercapai tujuan instruksional. Melalui penerapan
PTK ini dengan harapan peneliti bisa menetapkan cara yang terefektif untuk sasaran agar
tercapai tujuan pembelajaran. Untuk acuan pengukuran keberhasilan PTK ini bisa dilihat dari
hasil KKM atau kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS dikelas IV SD Negeri 002
Pasir Sialang bila hasil belajar dari peserta didik telah tercapai KKM secara individu dan >
90% total peserta didik mendapatkan nilai nilai > KKM sehingga secara klasikal dapat di
katakan pembelajaran tuntas.

Metode pembelajaran Picture and Picture mampu meningkatkan hasil belajar siswa di
setiap siklusnya.sebelum melakukan tindakan kelas peneliti melakukan kegiatan observasi
aktivitas belajar peserta didik melakukan tindakan prasiklus memberikan soal pretes untuk
memperoleh hasil belajar siswa dengan adanya beberapa tahapan tersebut peneliti akan
memperoleh data pada pembelajaran di setiap siklusnya dengan menggunakan metode
pembelajaran Picture and Picture terbukti menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa di setiap siklusnya di siklus satu 6 orang siswa yang tuntas dengan presentasi 60%
sedangkan di siklus dua 9 orang siswa yang tuntas dengan presentase 90% berarti metode
pembelajaran Picture and Picture akan meningkatkan hasil belajar sehingga membuat siswa
tidak jenuh .

Penelitian yang dilakukan mengalami peningkatan.Berikut data perbandingan adanya


peningkatan hasil belajar (kognitif) peserta didik dalam mata pelajaran IPA yang dapat dilihat
pada tabel.1.

6
(Tabel 1)

Pra Siklus Siklus I Siklus II


Kategori Nilai Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
Siswa Siswa Siswa
Tuntas ≥ 76 2 20% 6 60% 9 90%
Tidak ≤ 76 8 80% 4 40% 1 10%
Tuntas
Jumlah 10 100% 10 100% 10 100%
Rata-rata 60,5 72,0 80,0

Data pada tabel 1 diatas pada tindakan prasiklus 8 orang siswa yang belum tuntas, di
siklus satu 4 orang siswa yang tidak tuntas pada siklus dua 1 orang siswa yang tidak tuntas di
sini terbukti bahwa penerapan pembelajaran dengan metode pembelajaran Picture and Picture
berhasil dilakukan.

Selain peningkatan hasil kognitif pembelajaran berbasis Picture and Picture mampu
juga memberikan peningkatan pemahaman siswa

Tabel 2. Rekapitulasi Pemahaman siswa pada tindakan prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus Pencapaian Skor Rata-rata


Prasiklus Rata-rata nilai 60,5
Ketuntasan belajar % 20%
Ketidak tuntasan belajar % 80%
Siklus I Rata-rata nilai 72,0
Ketuntasan belajar % 60%
Ketidak tuntasan belajar % 40%
Siklus II Rata-rata nilai 80,0
Ketuntasan belajar % 90%
Ketidak tuntasan belajar % 10%

Dengan menggunakan angket pada penelitian dapat mengetahui seberapa besar minat
belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran Picture and Picture di dalam
kelas.

Tabel 3. Hasil Analisis Tiap Indikator Minat Belajar

NO INDIKATOR NILAI RATA-RATA

7
TANGGAPAN
Sebelum (%) Sesudah (%)
1 Mengikuti pembelajaran dengan baik dan benar. 68,5 75,05
2 Siswa Menyiapkan diri sebelum proses 61,3 74,5
pembelajaran dimulai.
3 Mampu mengetahui materi yang di jelaskan 57,5 74,5
4 Mengatur jadwal belajar 62,75 73,4
5 Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di kelas 54 75,8
sebagai sarana pembelajaran IPA.
6 Kepuasan terhadap metode pengajaran yang 43 78,1
digunakan oleh guru.
7 Kemampuan siswa mempelajari pelajaran IPA 62 82,1
dengan metode gambar
8 Penerapan Konsep pelajaran IPA di kehidupan 69,5 83,1
sehari-hari.
9 Mempraktekkan kegiatan yang baik 80,75 86,1
10 Penyelesaian kesulitan siswa oleh guru 82 86,7
RATA-RATA 61,13 78,98

Tanggapan siswa sebelum tindakan kelas diperoleh prsentase 60% dan setelah
dilakukan tindakana kelas mengalami peningkatan sebesar 78,98% berdasarakan keseluruhan
nilai tersebut pada setiap indikator angket tersebut mengalami peningkatan karena pada
pembelajaran siswa terlibat aktif,merasa senangdan tidak jenuh ketika di ajak untuk
berdiskusi dan tanya jawab.

Penelitian yang dilakukan di SD Negeri 002 Pasir Sialang terdapat beberapa kendala
yang dialami peneliti pada siklus I siswa belum terbiasa dan melakukan aktivitas belajar
masih banyak yang bingung dan belum terlihat aktif, dilakukan perbaikan pada siklus 2 untuk
memahami aktivitas siwa di siklus 2 tersebut siswa sudah mulai terbiasa untuk berdiskusi dan
tanya jawab pada saat pembelajaran.

Hamdani (dalam Indriyani, 2016, hlm. 7) menjelaskan model picture and picture
merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk
menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. M Saputro (2019)
menjelaskan dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picturesiswa bisa
mengetahui permasalahan pada saat menjelaskan materi.

Adapun metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas mampu membuat siswa
merasa senang dan tidak jenuh karena adanya media nyata di kehidupan sehari-hari. Kistian

8
(2019). hasil ketuntasan belajar peserta didik yang telah dilakukan penelitian mendapatkan
hasil meningkatnya hasil pembelajaran siswa dari siklus 1 ke siklus 2 peningkatkan itu terjadi
karena diterapkan nya model pembelajaran Problem Based. Menurut Pulukadang dalam buku
Pembelajaran Terpadu (2021), picture and picture adalah model pembelajaran yang membagi
kelas ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompoknya diberikan gambar untuk
dipasangkan atau diatur menjadi urutan yang logis. Selain itu, model pembelajaran picture
and picture menurut para ahli pendidikan dapat membantu siswa berimajinasi lewat media
gambar. Sehingga, kreativitas mereka dalam memahami pelajaran juga semakin meningkat.

Menurut Yuliastanti dan Zuhdi dalam Penerapan Model Pembelajaran Picture and
Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
(2014), model pembelajaran picture and picture bisa meningkatkan hasil belajar.

SIMPULAN

Kesimpulannya metode pembelajaran Picture and Picture pada proses pembelajaran


membuat hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat di setiap siklus mulai dari siklus
pertama sampai ke siklus ke dua yang mana peningkatan pada siklus pertama ada 6 orang
siswa yang dapat memahami materi sama dengan 60 % pada siklus kedua ketuntasan siswa
lebih meningkat menjadi 90 % menjadi 9 siswa disini terbukti pembelajaran Picture and
Picture akan lebih mudah mengajak siswa untuk memahami pelajaran yang disampaikan
dengan pembelajaran berbasis masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Vivin Nurul. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model
Problem Based Learning (PBL). Journal of Elementary Education

Handayani, N. M. D., Ganing, N. N., & Suniasih, N. W. (2017). Model Pembelajaran Picture
and Picture Berbantuan Media Audio-Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan
IPA. Journal of Education Technology, 1(3), 176-182.

Kristia, A. C. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Metode


Pembelajaran Picture and Picture Kelas IV SD Negeri 1 Kanoman, Karangnongko,

9
Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, Universitas Widya
Dharma).

Pebriana, G. R., Dibia, I. K., & Renda, N. T. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Picture
and Picture Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Kelas V. MIMBAR
PGSD Undiksha, 5(1).

Amalia, A. V., & Bintari, S. H. (2016). Penerapan model picture and picture pada
pembelajaran bioteknologi untuk meningkatkan soft skill konservasi pada mahasiswa
IPA Unnes. Unnes Science Education Journal, 5(1).

Russell (1993) yang menyebutkan bahwa model ini memungkinkan siswa untuk belajar
dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Dalam model ini, guru menggunakan
gambar atau foto sebagai media pembelajaran utama yang menggugah minat siswa
untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar.

Suprijono. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem . Yogyakarta: Pustaka
Belajar

Saleh, N. (2012). Penerapan pembelajaran picture and picture untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Kelas IV SDN 27. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
(JPPK), 2(3).

Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.

Sumarsya, C. V., & Ahmad, S. (2020). Think Pair Share sebagai Model untuk Meningkatkan
Motivasi Peserta Didik dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2),
1374–1388. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i2.603

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :
Prestasi Pustaka Publisher.

10
Pratiwi, N., & Aslam, A. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture
terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(6), 3697-3703.

Yuliastanti (2014), Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan
Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar (2014), model
pembelajaran picture and picture bisa meningkatkan hasil belajar

11

Anda mungkin juga menyukai