Disusun Oleh:
Indri Wulandari
836247975
Indriwulandari91011@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : Hasil belajar, Penelitian Tindakan Kelas, PKn, Picture and Picture
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
menitikberatkan pada pembinaan warga negara menjadi warga negara
yang cerdas, kompeten, dan baik dengan memahami dan melaksanakan
sepenuhnya hak dan kewajiban Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Menurut pengalaman saya, siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena anak-anak cenderung
kurang tertarik pada mata pelajaran PKn, karena selama ini mata
pelajaran PKn dianggap sebagai kurikulum yang hanya menekankan
pada daya ingat dan tidak menekankan pada penalaran, sehingga
menyebabkan rendahnya minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran
PKn di sekolah. Ada beberapa faktor yang dapat menurunkan prestasi
dan hasil belajar PKn siswa, yaitu faktor internal dan eksternal siswa.
Faktor internal meliputi: motivasi belajar, kecerdasan, kebiasaan dan
kepercayaan diri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang terdapat
di luar siswa, seperti; guru sebagai Pembina kegiatan belajar, startegi
pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan. Kondisi
lain yang terjadi juga di karenakan pembelajaran kali ini harus
dilaksanakan dengan metode DARING (dalam jaringan) yang
menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran.
3
2. Analisis Masalah
B. Rumusan Masalah
“Apakah dengan menggunakan metode Picture and Picture dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas II
Madrasah Ibtidayah Al-Hidayah tentang materi Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ”
4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
bersifat teoritis maupun bersifat praktis seperti dibawah ini:
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah
yang kompleks (Ibrahim. 2000: 29).
7
1. Pengajar menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Menyampaikan materi pengantar sebelum kegiatan.
3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan
dengan materi).
4. Guru menunjuk peserta didik secara bergilir untuk mengurutkan atau
memasangkan gambar-gambar yang ada.
5. Guru memberikan pertanyaan tentang alasan siswa dalam memilih
urutan gambar.
6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan
menanamkan Konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai.
7. Peserta didik diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang
baru saja diterimanya.
8
BAB III
PEMBELAJARAN
9
Gambar 1. Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas.
Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah jika 75% dari siswa
telah mencapai nilai minimal 70 dan apabila melebihi dari nilai minimal
hasil belajar dikatakan tuntas. Hal ini didasarkan pada kelas yang
dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) jika paling sedikit 75% dari
jumlah siswa mendapatkan nilai 70.
10
Tangerang Selatan. Pada saat yang sama, suatu proses pembelajaran
dikatakan berhasil jika terjadi perubahan positif pada perilaku semua atau
setidaknya (75%) siswa dari segi hasil.
11
BAB IV
1. Siklus 1
12
Berdasarkan hasil evaluasi siklus I hasil rata-rata kelas adalah
63,88 dan tingkat ketuntasan belajar mencapai 46,15%. Tetapi ketuntasan
belajar pada siklus I ini belum tercapai, oleh karena itu perlu adanya
tindakan perbaikan pada siklus II.
Berdasarkan hasil pengamatan dari masalah-masalah selama
pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I. Dari hasil observasi
aktivitas peneliti dan siswa, hasil penilaian dan catatan lapangan
diperoleh beberapa hal sebagai berikut:
13
Dari uraian pengamatan dan masalah serta penyebab masalah yang
timbul pada siklus I, maka secara umum pada siklus I belum
menunjukkan adanya peningkatan partisipasi aktif dari siswa dan belum
adanya peningkatan hasil belajar siswa yang sesuai dengan KKM serta
keberhasilan guru di dalam penerapan metode pembelajaran Picture and
Picture. Oleh sebab itu perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya sebagai
tindakan untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada siklus I, agar hasil
belajar PKn lebih meningkat sesuai dengan harapan.
2. Siklus II
Pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 03 Mei
2021. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai, peneliti dibantu teman
sejawat mengatur para siswa untuk siap menerima pelajaran. Kemudian
peneliti memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam yang dijawab
serempak oleh siswa dan dilanjutkan dengan membaca doa. Peneliti
mengabsensi siswa, selanjutnya peneliti menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan dilanjutkan dengan apersepsi.
14
Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 1, diperoleh hasil
nilai rata-rata sebagai berikut:
Tabel 2
Perolehan Nilai Siklus 2
Siklus 2
Jumlah Nilai 2160
Rata-Rata Kelas 83,07
Ketuntasan Kelas 88,46%
15
dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran atau kesepakatan dari pihak
madrasah.
Tabel 4
16
PKn dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture terdapat
perbaikan yang positif pada hasil belajar PKn. Hal ini dibuktikan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus 1 dan siklus
2.
17
BAB V
1. Simpulan
18
3. Berikanlah latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang
ingin dicapai.
4. Selalu memberikan penguatan kepada siswa baik berupa pujian,
tepuk tangan atau hadiah.
5. Guru sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran PKn sesuai dengan karakteristik
tujuan dan karakteristik siswa.
6. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
7. Penting untuk meningkatkan profesional guru dalam
melaksanakan proses kegiatan mengajar, dengan memberdayakan
semua sumber daya belajar yang ada baik di dalam maupun di
luar persekolahan.
8. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan
prasarana pembelajaran agar dapat membantu terciptanya
pembelajaran yang berkualitas.
9. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk
melakukan inovasi pembelajaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
Kemmis, S. &. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University
Press.
20
Mudjiono, D. d. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta.
21