Oleh :
DESNI ZURIANTI,S.Pd
NIP . 19701231 199312 2 001
DESNI ZURIANTI, NIP. 19701231 199312 2 001. Model Pembelajaran Inkuiri Untuk
Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Pada Kelas V SDN 01
TABEK PATAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan dan
hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran
tematik. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 01 Tabek Patah Kecamatan Salimpaung
Kabupaten Tanah Datar tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah sebanyak 26 siswa. Objek
yang diamati adalah hasil belajar siswa dan keaktifan siswa.
Teknik penggumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan tes.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan melakukan empat
tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut
dilakukan pada setiap penurunan siklusnya sampai terjadinya peningkatan dan keberhasilan
dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan
model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan Hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik pada pokok bahasan organ gerak hewan dan manusia pada subtema 1. Hal tersebut
dapat terlihat dari pencapaian posttest yang dilakukan pada setiap siklusnya, angket pada
ranah sikap serta lembar observasi kegiatan pembelajaran tematik yang di lakukan oleh guru
dan siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Pada hasil pretest saat prasiklus persentase rata rata hasil kelulusan siswa yang
mencapai KKM hanya sebesar 34.6% atau cuman 9 orang saja dari total 26 siswa kelas V.
Pada siklus I, persentase rata-rata hasil kelulusan siswa sedikit naik dibandingkan hasil
prasiklus yaitu 57.6% atau 15 orang yang sudah mencapai KKM. Selanjutnya dilaksanakan
penelitian pada Siklus II dan persentase kelulusannya meningkat cukup siknifikan yaitu
menjadi 92.3 % atau 24 orang yang sudah mencapai batas kelulusan atau KKM. Dan selain
dari hasil posttest yang diperoleh pada setiap siklus terlihat juga adanya peningkatan pada
angket (ranah sikap) pada siklus I anak dengan presentase sikap dan keaktifan siswa cukup
baik yaitunya sebesar 70%, sedangkan batas yang ditentukan oleh peneliti adalah 80%. Pada
siklus II terjadi peningkatan sikap siswa dengan persentase menjadi 81%. Dari hal tersebut
dapat dilihat setiap kegiatan pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran inkuiri yang mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya dan dapat dikatakan berhasil.
Kata kunci : Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Model Pembelajaran Inkuiri, Hasil Belajar,
dan Pembelajaran Tematik.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan memiliki efek
langsung yaitu mendapatkan pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Undang–undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Pada pembelajaran tematik diajarkan kepada peserta didik pada usia MI/SD pada
perkembangannya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan yang utuh
(holistik), sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna. Didalam
pembelajaran tematik pembelajaran tidak lagi terkotak-kotak dalam mata pelajaran-mata
pelajaran secara terpisah. Namun muatan masing-masing mata pelajaran itu sudah
diramu secara utuh dan dipadu oleh guru dalam sebuah tema tertentu.
Dalam menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik di kelas
V ada beberapa kesulitan dalam menerapkannya, karena kurangnya dipahami proses
penilaian yang dianggapnya rumit dan belum memperdalam cara mengajarnya dengan
menggunakan kurikulum 2013 serta juga belum menerapkan model pembelajaran
inkuiri maupun model-model pembelajaran lainnya dikelas.
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekan kan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban suatu masalah yang di pertanyakan. Proses berfikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Dalam proses
pembelajaran dikelas dalam pembelajaran tematik guru belum menerapkan model
pembelajaran inkuiri, maka dalam penelitian ini guru ingin menerapan model
pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran tematik dikelas V, agar siswa dapat belajar
secara aktif dan dapat meningkatan hasil belajarnya karena model pembelajaran inkuiri
membuat siswa beperan secara aktif dan guru hanya sebagai fasilitator.
Pembelajaran tematik sudah dilakukan oleh beberapa sekolah, termasuk di SDN
01 Tabek Patah, namun sebelumnya dikelas V belum optimal dalam menerapkan model
pembelajaran inkuiri. Pembelajaran tematik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
dan hasil belajar siswa serta tinggi rendahnya kualitas pembelajaran merupakan hasil
dari sebuah proses yaitu proses kegiatan belajar mengajar. Di samping itu, kualitas
pembelajaran juga dipengaruhi oleh kondisi orang-orang yang terlibat dalam proses
tersebut serta cara mereka bekerjasama dengan menggunakan model pembelajaran yaitu
model pembelajaran inkuiri. Maka dari itu peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran tematik melalui model pembelajaran inkuiri. Berdasarkan
uraian di atas, peneliti merumuskan penelitian tindakan kelas ini dengan judul “Model
Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Tematik Pada Kelas V SDN 01 Tabek Patah”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalahnya adalah :
1. Rendah nya hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik dikarenakan penggunaan
model pembelajaran yang kurang tepat seperti metode ceramah menyebabkan siswa
kurang antusias dalam pembelajaran.
2. Siswa kurang fokus dalam memahami materi pada pembelajaran tematik.
3. Hasil dari Tes Pratindakan pada Tema Organ Gerak Hewan dan Manusia kelas V
dari sebanyak 26 siswa, sebanyak 17 orang siswa yang belum mencapai KKM yang
telah ditentukan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas untuk menghindari luasnya permasalahan
yang diteliti, maka peneliti akan membatasi masalahnya sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa dan keterampilan pada pembelajaran tematik dengan
tema organ gerak hewan dan manusia melalui model pembelajaran inkuiri.
2. Pada pembelajaran tematik peneliti membatasi pada tema organ gerak hewan dan
manusia dengan subtema 1 di kelas V.
3. Menggunakan pendekatan saintifik dalam penerapan model pembelajaran inkuiri.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan
masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan
menerapkan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa kelas V pada pembelajaran tematik di SDN 01 Tabek Patah ?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan :
1. Mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 01 Tabek Patah setelah
dilakukan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri.
2. Mengetahui peningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN 01 Tabek Patah setelah
dilakukan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengadakan pelatihan kepada guru, supaya proses pembelajaran dikelas selalu
mengalami inovasi untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik
2. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat berguna sebagai bentuk sumbangan pemikiran
agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendorong guru beserta peserta
didik agar lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran tematik di kelas- kelas lain.
3. Bagi Guru, penelitian ini dapat memberikan model pemebelajaran yang bervariasi
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta keaktifan dalam kegiatan
pemebelajaran.
4. Bagi Siswa, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan agar siswa dapat untuk lebih mendalami materi pembelajaran.
5. Bagi Peniliti, dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi peneliti untuk mengetahui
bagaimana seharusnya proses pembelajaran itu dilakukan.
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran tematik pada model pembelajaran inkuiri bertujuan untuk
mengembangkan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam pendekatan
saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan aktivitas-aktivitas
ilmiah yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring
dalam pembelajaran. Pada organ gerak hewan dan manusia didalam pembelajaran yang
meliputi pada kompetensi dasar BI, SBDP, IPS, Matematika, IPA, dan PKN.
Dengan model pembelajaran inkuiri ini mekankan kepada proses mencari dan
menemukan, dalam materi pelajaran siswa tidak diberikan secara langsung. Peran siswa
dalam model pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan bimbingan siswa untuk belajar.
B. Desian Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian
milik Kemmis & Mc Taggart (1988) dalam Dadang (2013: 46), yang dilakukan dengan
4 proses penelitian, yakni :
Penyusunan rencana adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatan apa yang telah terjadi.
Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
kendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang terkait.
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang
telah dicatat dalam observasi.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbaikan pada siklus I belum
optimal sehingga perlu tindakan perbaikan pada siklus II
3. SIKLUS II
a. Tahapan Perencanaa
Perencanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sebagai penyempurna
kekurangan pembelajaran siklus I. Hal yang menjadi kekurangan baik dari segi
penerapan model inkuiri ataupun kekurangan aktivitas guru dan siswa menjadi
pertimbangan dalam penyususnan RPP pada siklus II. RPP dirancang dengan
memperhatikan cataan lapangan yang dilakukan kolaborator saat observasi. RPP
dirancang untuk lebih melibatkan aktif siswa dalam pembelajaran serta pembagian
kelompok belajar dengan intelegensi yang lebih merata.
b. Tahapan Tindakan
Pelaksanaan siklus II guru membahas tema organ gerak hewan dan manusia
pada subtema organ gerak hewan pertemuan ke 6 Untuk Pelaksanaan Tindakannya
sama dengan siklus I tapi yang berbeda hanyalah materi yang di sampaikan atau
materi pelajarannya. Disetiap kegiatan hampir sama dengan proses kegiatan Siklus I
c. Tahapan Pengamatan
Pengamatan terhadap hasil belajar pada siklus II juga dilaksanakan ketika
proses pembe;ajaran berlangsung. Hal tersebut untuk mengukur kemampuan hasil
belajar siswa pada ranah pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran tematik
dengan penerapan model inkuiri pada tema 1 subtema 1 pertemuan ke 6. Dari seluruh
siswa kelas V yang berjumlah 26 orang, sudah terjadi peningkatan menjadi 24 orang
siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase sebesar 92 % dan 2 orang siswa
belum mencapai KKM atau rata rata persentasenya 8%
d. Tahapan Refleksi
Refleksi dilakukan pada siklus II untuk mengkaji keberhasilan tindakan siklus
II. Peningkatan hasil belajar terlihat dari nilai pra siklus ke siklus I dan siklus II.
Berikut gambaran peningkatan hasil belajarnya :
Nilai
No Nama Siklus I Siklus II
Prasiklus
1 Adya Virgina D 40 50 70
2 Ahmad Nabil 60 70 80
3 Airini Melani Putri 75 85 85
4 Algiyasri Luthfi D 75 80 100
5 Alifatul Husaini 75 80 85
6 Andre Setiawan 60 70 85
7 Arumi Fathehana A 75 85 90
8 Bunga Yetriyani 65 70 80
9 Fahlan Amanda A 60 80 85
10 Farel Yusfa 60 70 85
11 Fhatiya Rumaysha 60 70 80
12 Habibi Ramadani 70 80 100
13 Johan Juanda 65 70 80
14 Kenzo Namara 60 75 80
15 Kirana Althafunnisa 75 85 100
16 Muhammad Ikbal 55 70 80
17 Nikmatul Akbar J 65 75 80
18 Putri Nurul Syafina 75 80 100
19 Rahmad Afdol I 50 60 70
20 Ratu Adri N 55 70 85
21 Rangga Saputra 75 90 95
22 Rohim 65 75 85
23 Sayyidina Asyraf 60 70 80
24 Shindi Febiola S 70 80 85
25 Yorien Allesandra 75 90 100
26 Yuga Mei Saputra 75 85 90
Jumlah 1695 1965 2235
Rata-Rata Nilai 65.1 75.5 85.9
Jumlah Siswa yang Lulus 9 orang 15 orang 24 orang
Persentase Rata – Rata Kelulusan 34.6% 57% 92%
B. Pembahasan
Permasalahan pembelajaran yang terjadi di SDN 01 Tabek Patah khususnya pada
pembelajaran Tematik tema 1 tentang Organ Gerak hewan dan Manusia di kelas V
adalah rendahnya hasil belajar siswa dan kurang aktifnya siswa selama proses belajar
mengajar di kelas. Untuk itulah pada penelitian ini dipergunakan model pembelajaran
Inkuiri yang menekankan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
dilaksanakan selama 2 siklus, dan hasilnya mampu meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan siswa setelah menggunakan model pembelajaran
inkuiri dapat meningkat pada setiap pertemuan dan siklusnya.
Pada hasil Pretest saat prasiklus persentase rata rata hasil kelulusan siswa yang
mencapai KKM hanya sebesar 34% atau cuman 9 orang saja dari total 26 siswa kelas V.
Tetapi setelah dilaksanakan penelitian masuk pada siklus I, persentase rata-rata hasil
kelulusan siswa sedikit naik dibandingkan hasil prasiklus yaitu 57% atau 15 orang yang
sudah mencapai KKM , hal ini menunjukkan bahwa hasil tindakan yang diharapkan
masih belum mencapai 80%. Selanjutnya dilaksanakan penelitian pada Siklus II dan
persentase kelulusannya meningkat cukup siknifikan yaitu menjadi 92 % atau 24 orang
yang sudah mencapai batas kelulusan atau KKM
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka beberapa saran yang dapat peneliti paparkan
yaitu:
1. Untuk guru, agar dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri sebagai salah
satu model pembelajaran alternatif dalam proses belajar dan mengajar pada kelas
dan mata pelajaran yang lain.
2. Saran kepada kepala sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang
lengkap pada setiap kelas seperti infokus dengan tujuan agar guru dapat
menggunakan ketika mengajar dikelas supaya tercipta suasana belajar yang efektif
dan menyenangkan.
3. Untuk Sekolah, agar dapat mengembangkan dan mendukung kegiatan guru dalam
inovsi model pembelajaran dan menerapkannya untuk kemajuan kualitas
pendidikan.
4. Untuk Dinas Pendidikan, agar dapat memberikan pelatihan tentang model-model
pembelajaran yang menjadi inovasi pendidikan disetiap sekolah-sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Aries, E F. (2011). Assesmen dan Evaluasi. Yogyakarta: AM Publishing.
Benny.A. dan Pribadi. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat.
Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Ngalimun. (2016). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Aswaja
Pressindo.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pusat Bahasa Depdiknas. (1996) Tentang Pengertian Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Restu. (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saefuddin, A. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.
Sardiman A.M. (2011).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT.Raja Garfindo Persada.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung : Penerbit Alfabeta.
Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan Teori dan Implementasi.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Winkel. (1991). Pengertian pembelajaran. Di dalam buku Asis Saefuddin:
Pembelajaran Efektif hal 9.