OLEH :
FITRIANI
NIM 858298688
UNIVERSITAS TERBUKA
BANJARMASIN
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian awal pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas II SDN Berangas 2 pada materi
Penerapan nilai- nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Hasil evaluasi
menunjukkan dari 23 siswa hanya 12 orang yang mendapat nilai >KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), sedangkan sisanya 11 orang mendapat nilai ≤
KKM. KKM Mata Pelajaran PKn di SDN Berangas 2 adalah 70.
Dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan masih banyaknya siswa
yang belum menguasai materi pelajaran dan belum tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
maksimal. Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan
Kelas" (PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (dalam
Wardhani:2008) tujuan PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran dengan
sasaran akhir belajar siswa. Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses
pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa
diharapkan akan meningkat.
Bagaimana membuat suatu penyampaian materi pelajaran dapat
membuat peserta didik tertarik, maka sangat dibutuhkan kreatifitas seorang
guru. Kualitas proses pembelajaran di pengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang mempengaruhinya adalah metodelogi atau pendekatan dalam
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pada umumnya di lapangan sekarang
masih banyak penggunaan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru
menyampaikan materi pelajaran dengan model pembelajaran yang bersifat
tradisional. Pada model pembelajaran tradisional guru berfungsi sebagai pusat
/ sumber materi, hanya guru yang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini
salah satu penyebab rendahnya kualitas pemahaman siswa terhadap pelajaran
yang di terima terutama dalam pelajaran PKn.
Untuk itu ketepatan penggunaan model pembelajaran dalam belajar
PKn sangat diperlukan. Ternyata untuk lebih menambah motivasi belajar PKn
pada peserta diidk penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
3
Beberapa kajian praktis pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, seperti Mawardi & Desty Lusia Sari (2015), Ida Nurdiana (2012),
Ida Reni Susanti (2012) menunjukkan bahwa model pembelajaran Picture and
Picture meningkatkan hasil belajar yang signifikan. Inovasi yang penulis dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan model Picture and Picture
berbantuan media Flash Card adalah meningkatkan kreativitas siswa serta
prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, karena dalam penggunaan
model Picture and Picture, siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam setiap
proses pembelajarannya. Seperti pendapat Handayani (2013: 326) yang
menyatakan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture ini dapat
meningkatkan sikap ilmiah siswa.
1. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a. Perhatian siswa terhadap pelajaran kurang
b. Motivasi belajar siswa kurang
c. Pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan kurang
d. Siswa tidak fokus dalam pembelajaran
e. Siswa terlalu pasif dalam pembelajaran
f. Siswa belum terbiasa dengan media gambar dalam proses pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.
d. Kurangnya motivasi dari guru sehingga minat belajar siswa kurang.
4
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah .
Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti berupaya melakukan
penelitian perbaikan pembelajaran dengan judul penelitian “Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa II Pada Materi Penerapan nilai- nilai Pancasila pada
kehidupan sehari-hari Menggunakan Model Picture and Picture di SDN
Berangas 2 Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Penerapan nilai- nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari Menggunakan
Model Picture and PictureGambar di SDN Berangas 2 Kecamatan Alalak
Kabupaten Barito Kuala?.
2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan media
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya, sebagai
upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa
5
3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, khususnya SDN Berangas 2
Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
keharmonisan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat yang tertib, adil dan
berkeadaban . Dalam rangka semua itu mata pelajarn PKn harus berfungsi
sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah pendidikan yang menyangkut status formal
yang berfungsi melestarikan nilai luhur pancasila, mengembangkan dan
membina manusia seutuhnya serta membina pengalaman dan kesadaran warga
Negara untuk dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga
Negara yang cerdas, trampil dan berkarakter.
8
Ibrahim (2000: 29) meyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif picture and picture merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok, yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang saling asah, saling asih, dan saling asuh.
Pembelajaran kooperatif picture and picture bernaung dalam teori
konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk
saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
9
e. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
C. Hasil Belajar
Menurut Patta Bundu (2006:15), hasil belajar seseorang sering tidak
langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam setiap
tingkah lakunya. Hasil belajar menurut Bloom (Suharsimi Arikunto, 2005:76)
dibagi dalam 3 (tiga) ranah yakni :
a. Ranah kognitif: kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan
penalaran;
b. Ranah psikomotor: kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan
anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik;
c. Ranah afektif: berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan
atau penolakan terhadap suatu obyek.
Berdasarkan definisi diatas maka hasil belajar merupakan perubahan
kemampuan pada manusia sebagai hasil dari proses belajar sehingga bertambah
pengetahuannya baik yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor setelah
siswa melakukan pengalaman belajar.
10
D. Kerangka Berfikir
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal
maupun eksternal. Di antara faktor internal dan eksternal yang sangat
penting peranannya dalam hasil belajar siswa adalah pada metode yang
diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran. Guru harus mampu
menciptakan suasana belajar yang optimal.
Berdasarkan kondisi di SDN Berangas 2 yang memiliki tingkat
aktivitas yang rendah saat pembelajaran PKn, bisa dilihat dari rendahnya
partisipasi siswa di dalam kelas, rendahnya kerjasama siswa pada saat
pembelajaran PKn, banyak siswa yang masih ramai sendiri, dan hanya
mendengarkan guru yang menerangkan yang nantinya berdampak pada
hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dikarenakan salah satunya
pengelolaan kegiatan belajar mengajar oleh guru di dalam kelas masih
kurang tepat. Guru lebih sering menggunakan metode konvensional yaitu
metode ceramah yang menyebabkan siswa bosan untuk mengikuti
pembelajaran PKn, bahkan saat pembelajaran berlangsung terkadang ada
satu dua siswa yang tidak merespon sama sekali, bahkan ada pula siswa
yang tidur. Metode ceramah dirasakan kurang efektif diterapkan dalam mata
pelajaran PKn, karena mata pelajaran PKn sendiri merupakan mata
pelajaran yang materinya banyak yang berisi pemahaman dan hafalan.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn ,
maka guru perlu mengubah cara penyampaian materi pelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang variatif. Penggunaan model
pembelajaran yang variatif diharapkan mampu meningkatkan respon dan
pemahaman siswa dalam menerima pelajaran di kelas yang nantinya akan
membawa dampak yang positif yaitu dengan meningkatnya hasil belajar
siswa. Model pembelajaran Picture and Picture ini merupakan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pengetahuan yang telah
dipelajari dan pembelajaran yang telah diajarkan di dalam kelas, sehingga
melalui Model pembelajaran Picture and Picture ini siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang tidak didapatkan dalam metode
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru yaitu ceramah. Dengan
11
metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran PKn.
12
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Pengamalan Nilai-Nilai
1 Senin, 06 April 2022 Pancasila di Kehidupan Prasiklus
Sehari-Hari
Pengamalan Nilai-Nilai
2 Senin, 13 April 2022 Pancasila di Kehidupan Siklus I
Sehari-Hari
Pengamalan Nilai-Nilai
3 Senin, 18 April 2022 Pancasila di Kehidupan Siklus II
Sehari-Hari
13
F. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui langkah
siklus sebanyak dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap,
yaitu Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing)
dan Refleksi (reflecting). (Suharsini Arikunto, 2006).
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan kelas subyek penelitian;
2) Menyiapkan rencana pembelajaran;
14
3) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati;
4) Menentukan jenis data;
5) Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu observasi,
pedoman observasi dan pelaksanaan observasi;
6) Menyusun instrumen penelitian;
7) Menetapkan kriteria keberhasilan.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis kembangkan
adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan model pembelajaran Picture and Picture;
2) Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang ditampilkan
melalu Layar Proyector;
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Pengamalan
Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari;
4) Siswa dan guru membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
1) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir.
Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang indikator
keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2) Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana mereka
mengalami kesulitan;
3) Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada
individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.
d. Refleksi
15
1) Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap
pelaksanaan siklus 1;
2) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan,
membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasarkan
hasil analisis pencapaian indikator.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1;
2. Menyiapkan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
1. Menyiapkan gambar contoh Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di
Kehidupan Sehari-Hari;
2. Siswa diminta mengidentifikasi gambar yang ditampilkan guru;
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang Pengamalan Nilai-Nilai
Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari;
4. Tanya Jawab tentang materi yang belum di pahami;
5. Siswa mengerjakan soal;
6. Guru memberikan penguatan;
7. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir.
Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang indikator
keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
16
2. Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran dengan. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana mereka
mengalami kesulitan;
3. Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada
individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.
d. Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi dan membuat kesimpulan;
2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan.
Rumus Penskoran :
𝐵
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑁
Keterangan :
B : Skor dari Jawaban Benar
N : Jumlah Skor Maksimal
17
18