Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI ORGAN
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MELALUI
PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR AND SHARE DI KELAS V SEKOLAH DASAR”

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

OLEH
SULASTRI
NIM.858281978

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
UPBJJ-UT BANJARMASIN
TAHUN 2020
DAFTAR

Halaman Judul....................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................
iii
Abstrak ………………………………………………………………………...
v
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
1. Identifikasi Masalah............................................................................1
2. Analisis Masalah.................................................................................2
3. Alternatif dan prioritas dalam pemecahan masalah.............................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...............................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................5
A. Kerangka Teori..........................................................................................5
1. Karakteristik siswa Sekolah Dasar......................................................5
2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar....................................................6
3. Hasil Belajar Siswa.............................................................................8
4. Pembelajaran Kooperatif.....................................................................9
5. Model Pembelajaran Think Pair and Share.......................................11
B. Kerangka Berpikir....................................................................................13
1. Kondisi Awal.....................................................................................13
2. Tindakan.............................................................................................13
3. Kondisi Akhir.....................................................................................14
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN..................................................... 15
A. Informasi Subjek Penelitian.....................................................................15
1. Subjek Penelitian................................................................................15
2. Lokasi Penelitian/Simulasi.................................................................15
3. Waktu Penelitian/simulasi Perbaikan Pembelajaran..........................15

i
4. Tema...................................................................................................16
5. Kelompok dan Karakteristik Anak.....................................................16
B. Deskripsi per siklus..................................................................................17
1. Tahap 1: Rencana (Planning).............................................................17
2. Tahap 2: Pelaksanaan (Acting)...........................................................17
3. Tahap 3: Pengamatan (Observasi)......................................................17
4. Tahap 4: Refleksi (Reflecting)............................................................17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................24
A. Pelaksanaan Siklus...................................................................................24
1. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1...................................24
2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II..................................25
B. Pembahasan dari Setiap Siklus.................................................................26
1. Siklus I................................................................................................26
2. Siklus II..............................................................................................27
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................29
A. Kesimpulan..............................................................................................29
B. Saran.........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang berjudul :

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi


Organ Peredaran Darah pada Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model
Pembelajaran Think Pair and Share di Kelas V Sekolah Dasar “

Shalawat serta salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan kita , Nabi
Muhammad SAW, beserta sahabat, kerabat, dan pengikut beliau ilaa yaumil
kiyamah.
Dengan kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada peneliti dalam penulisan laporan praktik Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) ini.Ucapan terimaksih dan penghargaan
setinggi- tingginya peneliti sampaikan kepada :
1. Kepala UPBJJ-UT Banjarmasin Ir.Mochamad Priono, M.Si
2. Pengurus Pokjar UT Marabahan Bapak Taufiq Qurahman.
3. Bapak Sabarudin, M,Pd selaku Tutor mata kuliah PKP dan supervisor 1.
4. Bapak Muhamad Saleh, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Sawahan
Kecamatan Cerbon
5. Teman-teman sejawat yang telah memberikan motivasi dan masukan kepada
penulis.
6. Bapak dan ibu serta suami dan anak-anak ku tercinta yang selalu
mendoakan, membantu dan memotivasi selesainya laporan penetapan
kemampuan profesional.
7. Semua pihak yang telah berpartisipasi membantu dalam proses penyelesaian
penulisan laporan ini.

iii
Atas segala petunjuk, bimbingan, bantuan, dan partisipasi yang telah
diberikan, semoga mendapat berkah dai Allah SWT. Penulis sangat menyadari
bahwa laporan penelitian dimasa covid 19 ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran dari semua pihak
untuk perbaikan dan penyempurnaan hasil penelitian ini.
Akhirnya dengan harapan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya sebagai acuan dalam penelitian yang akan
datang.Aamiin.

Penulis

Sulastri
NIM 858281978

iv
Judul : Meningkatkan hasil belajar siswa pada
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ
Peredaran Darah pada Manusia melalui
Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran
Think Pair and Share di kelas V Sekolah Dasar
Nama : Sulastri
NIM : 858281978
Alamat Email : sulastri.effendi@gmail.com

ABSTRAK

Sulastri,2020. ’’Meningkatkan hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar


Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada Manusia melalui
Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and Share
di kelas V Sekolah Dasar”. PKP Jurusan Ilmu Pendidikan Program
SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Terbuka UPBJJ-UT
Banjarmasin. Supervisor Sabarudin, M.Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya hasil belajar dan kurang aktifnya
siswa dalam proses pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA menjadi sesuatu yang
membosankan dan kurang menyenangkan untuk dipelajari karena siswa tidak terlibat
secara lansung dalam pembelajaran dan peran guru lebih dominan. Sebagai akibatnya
hasil belajar siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada
Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and Share.
Penelitian dimasa covid 19 ini dilakukan melalui Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran. Data diperoleh dengan mengamati Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Siklus 1 Tanggal 6 Mei 2020 dan
siklus II pada tanggal 13 Mei 2020 .
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 siklus, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 55% ( 11
siswa yang mencapai KKM = 70) sedangkan pada siklus II mencapai 95 % (19 siswa
yang mencapai KKM =70). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaraan Think Pair and
Share di kelas V Sekolah Dasar dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran serta meningkatkan aktivitas guru dalam mengajar.

Kata Kunci : Hasil Belajar. Pembelajaran IPA SD. Think Pair dan Share

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Identifikasi Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual
keagamaan , pengendalian diri kecerdasan , ahlak mulia serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun pada saat ini
pembelajaran IPA di SD/MI kebanyakan masih bersifat teoritis dan jarang
sekali guru-guru memberikan aplikasi teori tersebut kedalam kegiatan
langsung. Misalnya: pengamatan,praktikum atau percobaan.
Guru lebih sering menggunakan metode ceramah, latihan dan
menggunakan sumber belajar berupa buku-buku saja, sehingga siswa
berpendapat bahwa pelajaran IPA merupakan suatu pembelajaran yang
membosankan dan kurang menyenangkan untuk dipelajari karena siswa
merasa tidak terlibat secara langsung dalam pembelajaran dan guru
perannya lebih dominan . Sebagai akibatnya pembelajaran yang
dilaksanakan menjadi kurang bermakna yang akhirnya berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa atau rata-rata nilai prestasi belajar siswa
turun.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam pendidikan terdapat
tiga komponen penting,yaitu pendidik, peserta didik dan fasilitas. Dalam
kaitan butir (1) pasal 40 UU Sisdiknas,tentang kewajiaban pendidik untuk
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis.
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan
yang sangat luas yang terkait dengan kehidupan manusia, pembelajaran IPA

1
2

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan kehidupan
sehari hari .
Siswa sebagai subjek pendidikan dituntut supaya aktif dalam belajar
mencari informasi dan mengeksploitasi diri baik secara individu maupun
kelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam
mengoptimalkan pencapaian kompetensi yang dipelajari.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan pengamaatan dari tanyangan video pembelajaran IPA
kelas V SD tentang Organ Peredaran Darah pada Manusia dengan tautan
https://www.youtube.com/watch?v=sHxKuwZLW94 terlihat bahwa guru
masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, menggunakan sumber
belajar atau media seadanya dan peran guru lebih dominan, sehingga
pelajaran IPA menjadi suatu pembelajaran yang membosankan dan kurang
menyenangkan untuk dipelajari .
Siswa tidak terlibat secara langsung dalam pembelajaran sehingga
siswa terlihat pasif , sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi
kurang bermakna yang akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar
siswa .
Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus segera diatasi, karena
hasil belajar adalah salah satu indikator keberhasilan suatu pembelajaran.
Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran akan menghasilkan
generasi yang kreatif, artinya generasi yang mampu menghasilkan sesuatu
untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar
guru menciptakan pembelajaran yang beragam sehingga memenuhi
berbagai tingkat kemampuan siswa (Handayama,2016:150)
Pembelajaran yang kreatif juga sebagai salah satu strategi yang
mendorong siswa untuk lebih bebas mempelajari makna yang dia pelajari.
Pembelajaran yang kreatif sangat penting dalam pembentukan generasi
yang kreatif. Dengan demikian pembelajaran kreatif menghendaki guru
harus kreatif dan siswa dapat mengembangkan kreativitasnya.(Uno,2015:11-
13)
3

3. Alternatif dan Prioritas dalam Pemecahan Masalah.


Penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share dapat
membantu meningkatkan aktivitas dan kualitas belajar siswa serta
memotivasi siswa agar terlibat langsung dalam pembelajaran mengetahui
lebih banyak tentang konsep atau materi pembelajaran. Dengan demikian
pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih bermakna yang berdampak
pada meningkatnya hasil belajar siswa terutama pada Kompetensi Dasar
tentang Organ Peredaran Darah pada Manusia pada mata pelajara IPA.
Berdasarkan uraian di atas,Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada Manusia melalui Pendekatan
Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair And Share di Kelas V Sekolah
Dasar “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah yang
akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada
Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think
Pair and Share di kelas V Sekolah Dasar ?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran
pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada
Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think
Pair and Share di kelas V Sekolah Dasar ?
3. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada Manusia melalui
Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and Share di
kelas V Sekolah Dasar?
4

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah di atas,tujuan penelitian yang dilakukan
adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran
pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada
Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think
Pair and Share di kelas V Sekolah Dasar
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan
pembelajaran pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ
Peredaran Darah pada Manusia melalui Pendekatan Kooperatif Model
Pembelajaran Think Pair and Share di kelas V Sekolah Dasar
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Kompetensi
Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada Manusia melalui
Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and Share di
kelas V Sekolah Dasar
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Hasil Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat :
1. Bagi siswa penelitian ini menjadi pengalaman belajar yang bermakna
dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
memudahkan siswa memahami konsep-konsep mata pelajaran IPA
terutama pada Kopetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah
Pada Manusia melalui Model pembelajaran Think Pair and Share di
kelas V Sekolah Dasar.
2. Bagi guru penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu alternatif
pendekatan pembelajaran IPA yang dapat diterapkan untuk memperbaiki
situasi belajar, agar konsep-konsep pembelajaran dapat di pahami oleh
siswa dengan baik.
3. Bagi sekolah penelitian ini menjadi informasi yang baik bagi pembinaan
program pembelajaran dalam rangka peningkatan kualitas proses belajar
mengajar.
5

4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi dan pertimbangan untuk


menyempurnakan penelitian berikutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut :
a. Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam
aspek dari dunia sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian
terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada di
sekitarnya. Mereka memiliki minat yang luas dan tersebar di sekitar
lingkungannya.
b. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka
ketahui.
c. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat
sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat .
d. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau
terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna
e. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam
pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran
IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya
pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan
memecahkan masalah.
Berkaitan dengan atmosfer di sekolah, ada sejumlah karakteristik
yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang
terdapat di SD.
1) Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)
a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah

6
7

b. Suka memuji diri sendiri


c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya
tidak penting
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang
menguntungkan dirinya e. Suka meremehkan orang lain
2) Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).
a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah
2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah ilmu pengetahuan yang
mempunyai Obyek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu
diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Menurut Carin (Yuliariatiningsih dan
Irianto, 2008:6) menyebutkan bahwa “pengajaran IPA di SD seharusnya
yaitu dengan menanamkan kedalam diri siswa keingintahuan akan alam
sekitar”. Pendidikan IPA di SD juga harus diterapkan secara konsisten
dan berorientasi pada pengembangan keterampilan proses,
pengembangan konsep, aplikasi dan isu sosial yang berdasarkan pada
IPA. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu
dimasuk ke dalam kurikulum suatu sekolah.
Menurut Samatowa mengemukakan empat alasan IPA dimasukan
dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:
a. IPA bermanfaat bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materil suatu
bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam
bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi.
b. Bila diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu
mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.
8

c. Bila diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri


oleh anak, maka IPA bukanlah merupakan mata pelajaran yang bersifat
hafalan belaka.
d. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yang dapat
membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi tempat bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung. Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD merupakan standar minimum yang
secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian
SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk
membangun
9

kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi


oleh guru.

3. Hasil Belajar Siswa


1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar atau kompetensi siswa didefinisikan sebagai produk,
keterampilan, dan sikap yang tercermin di dalam perilaku sehari-
hari.Produk mencakup serangkaian fakta, konsep, teori, hukum dan prinsip
serta prosedur.Keterampilan terdiri dari keterampilan berfikir,
keterampilan menggunakan alat (psikomotor), keterampilan sosial
(keterampilan interpersonal), keterampilan proses (keterampilan
melakukan penelitian, dan keterampilan menggunakan stratege
belajar).Sikap mencakup budi pekerti, etika, dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Nurkancana (dalam Ratmi, 2004) bahwa “hasil belajar
adalah sesuatu yang dicapai seseorang dalam kegiatan belajar selama
kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai”.
Sedangkan Hadari Nawawi (1981) menyatakan bahwa: “hasil belajar
diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
2) Ciri-ciri Hasil Belajar
Dalam buku terbitan Direktorat Pendidikan Dasar Depdikbud
(1998:82) menyebutkan bahwa ciri-ciri hasil belajar adalah
a. adanya kemampuan siswa untuk mengingat kembali informasi atau
materi yang telah dipelajari,
b. adanya kemampuan siswa yang nampak dalam keterampilan
mengelompokkan, menyajikan dan menafsirkan data
c. adanya kemampuan siswa untuk menghasilkan suatu nilai dari materi
pelajaran berdasarkan kriteria nyata, jelas dan obyektif. Mencermati
1

uraian tersebut maka ciri-ciri hasil belajar terwujud dalam ranah


kognitif, afektif, psikomotor serta kreativitas pada diri secara wajar
tanpa tekanan orang lain.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata (dalam Ratmi, 2004) menyatakan
bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu :

a. faktor dari dalam diri siswa meliputi bakat, minat, intelegensi,


keadaan indera, kematangan, kesehatan jasmani.
b. faktor dari luar diri siswa meliputi fasilitas belajar, waktu belajar,
media belajar, cara guru mengajar dan memotivasi.
4. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem
penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan
prestasi yang dipersyaratkan.
Robert E. Slavin dalam Etin Solihatin mengatakan
bahwa:Cooperatif learning (pembelajaran kooperatif) adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai
5 orang, dengan strukrur kelompoknya yang bersifat heterogen.
Stahl mengatakan bahwa “model pembelajaran cooperatif learning
menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerjasama dalam
mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar”.Davidson dan Kroll
mendefinisikan belajar kooperatif adalah “kegiatan yang berlangsung di
lingkungan belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-
ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada dalam tugas mereka”. Artzt dan Newman memberikan definisi
1

belajar kooperatif adalah “suatu pendekatan yang mencakup kelompok


kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan
masalah, menyelesaiakn suatu tugas, atau menyelesaikan suatu tujuan
bersama”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan beberapa karakteristik


dari belajar kooperatif adalah sebagai berikut:
Kelas dibagi atas kelompok-kelompok kecil, dengan anggota
kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa yang memiliki
kemampuan akademik yang bervariasi serta memperhatikan jenis
kelamin dan etnis.
a. Siswa belajar dalam kelompoknya dengan bekerja sama untuk
menguasai materi pelajaran dengan saling membantu.
b. Sistem penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada
individu.
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik cooperative
learning atau pembelajaran kooperatif sebagaimana diungkapkan Slavin
yaitu “penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu dan
kesempatan yang sama untuk berhasil”.
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
meningkatkan partisipasi belajar siswa, memfasilitasi siswa dengan
pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi
dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.Jadi,
dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa
ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai
sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan
berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi
kehidupan di luar sekolah.
1

5. Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS)


Salah satu contoh pembelajaran kooperatif adalah TPS (Think
Pair and Share). Model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada
tahun 1985. Model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi
kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan
orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa
(Lie, 2004).
1) Keunggulan Pembelajaran TPS (Think Pair and Share)
Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana
mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang
lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Think
pair share dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Struktur ini
menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok-
kelompok kecil
Think Pair and Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana
dengan keuntungan besar. Think Pair and Share (TPS) dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan
seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di
depan kelas. Selain itu, Think Pair and Share (TPS) juga dapat
memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kelas. Think Pair and Share (TPS) sebagai salah
satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu
thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya
sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut
untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student
oriented).
Model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) adalah salah satu
model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa
untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Dengan metode
klasikal yang
1

memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk


seluruh kelas, tipe Think Pairand Share (TPS) ini memberi kesempatan
sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan
menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Lie, 2004).
2) Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Model pembelajaran Think Pair and Share ini merupakan model
pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif
dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi itu. Oleh karena hal
itu Silberman (2009) menyebutkan istilah ”dua kepala tentu lebih baik
daripada satu”. Langkah- langkah dalam Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair and Share sebagai berikut.
a. Langkah 1, yaitu berfikir (thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan
dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa
menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa
membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan
berfikir.
b. Langkah 2, yaitu berpasangan (pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang
disediakan dapat menyatukan gagasan masing- masing siswa. Secara
normal guru memberi waktu tidak lebih 4 atau 5 menit untuk
berpasangan.
c. Langkah 3, yaitu berbagi (sharing)
Pada tahap akhir, guru meminta pasangan- pasangan untuk berbagi
dengan kelompok berpasangan keseluruhan kelas. Hal ini efektif baik
untuk guru maupun siswa untuk mengetahui ide- ide dari pasangan, dan
kegiatan sharing ini dilanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan
mendapat hasil dari yang didiskusikan untuk dilaporkan atau
dipresentasikan.
Menurut Spencer Kagan (dalam Maesuri, 2002:37) manfaat Think
Pair and Share adalah:
1

a. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk


mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain
ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think Pair and Share lebih
banyak siswa yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab
setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat
secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban
mungkin menjadi lebih baik.
b. Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk
berpikir ketika menggunakan Think Pair and Share. Mereka dapat
berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi
siswa, dan mengajukan pertanyaan tingkat tinggi

B. Kerangka Berpikir
1. Kondisi Awal
Dari hasil pengamatan video pembelajaran https://www.youtube.com/
watch?v=sHxKuwZLW94 pada kompetensi Dasar Peredaran Darah pada
Manusia guru masih menggunakan metode ceramah dan diskusi dalam
kegiatan pembelajaran. Sebagian besar siswa terlihat pasif dan kegiatan
pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru. Hal ini dapat berpengaruh
pada hasil belajar siswa

2. Tindakan
Untuk mengatasi kondisi tersebut di atas dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu :
a. Menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan
b. Membangkitkan motivasi belajar siswa agar lebih aktif dan kreatif
c. Memilih media yang sesuai dengan materi pembelajaran
d. Mengubah model pembelajaran
Dalam hal ini salah satu tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar pada Kompetensi
Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran Darah pada Manusia yaitu dengan
menggunakan pembelajaran Kooperatif Model Think Pair and Share
1

3. Kondisi Akhir
Kondisi akhir yang diharapkan adalah peningkatan hasil belajar siswa
kelas V Sekolah Dasar pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ
Peredaran Darah pada Manusia . Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Rendahnya aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil


Menggunakan metode belajar
KONDISI AWAL
ceramah dan diskusi

SIKLUS
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model I and Share
Think Pair

TINDAKAN SIKLUS II

Peningkatan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar

KONDISI AKHIR

Diagram 2.1 :
Bagan Kerangka Berpikir
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subjek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah
siswa kelas V Sekolah Dasar
2. Lokasi Penelitian/ Simulasi
Tempat simulasi perbaikan pembelajaran dilaksanakan di rumah yang
beralamat di Jalan Jendral Sudirman Gang Budi Berkat II Kecamatan
Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Waktu Simulasi/Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Simulasi perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus, siklus
I pada hari Rabu 6 Mei 2020, dan siklus II pada hari Rabu 13 Mei 2020 .
Sebagai gambaran konkrit jadwal simulasi perbaikan pembelajaran
digambarkan sebagi berikut :

No Hari/ Siklus/ Jam Materi Penilaian


Tanggal Pertemuan
1 Rabu, Siklus I 08.00 - 09.10 Organ Tertulis
06 Mei Peredaran dan
2020 Darah Pada Lisan
Manusia
2 Rabu, Siklus II 08.00 - 09.10 Organ Tertulis
13 Mei Peredaran dan
2020 Darah pada Lisan
Manusia

16
1

4. Tema
Tema pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tema 4 : Peredaran Darahku Sehat
Sub Tema 1 : Organ Peredaran Darah pada Manusia
Kelas/semester : V/1
Kompetensi Dasar : 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia
4.4 Menyajikan karya tentang organ
peredaran darah pada manusia
Indikator:
3.4.1. Menyebutkan organ peredaran darah
3.4.2. Membedakan peredaran darah besar dan peredaran
darah kecil pada manusia
Tujuan Pembelajaran:
Setelah pertemuan ini diharapkan siswa dapat
1. Menyebutkan organ peredaran darah
2. Membedakan peredaran darah besar dan peredaran darah
kecil pada manusia

5. Kelompok dan Karakteristik Anak


Kelompok : Kelas V SD
Karakteristik Anak :
- Perhatian anak tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
- Ingin tahu,ingin belajar dan realitas.
- Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
- Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah.
1

B. Deskripsi persiklus

Adapun desain penelitian perbaikan pembelajaran menggunakan dua


siklus yaitu :

1. Tahap I : Rencana (Planning)


Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru
sebelum melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan
ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan
dengan rencana tersebut secara dini kita dapat mengatasi hambatan.
2. Tahap 2 : Pelaksanaan (Acting)
Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah
dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu
yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang
sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang
terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang
hasilnya juga akan dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.
3. Tahap 3 : Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan terhadap proses tindakan dan dampaknya
terhadap perbaikan proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa.
Pengamatan ini berfunsi untuk melihat dan mendokumentasikan
pengaruh
– pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil
pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga
pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang
sesungguhnya.
4. Tahap 4 : Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi di sini meliputi
kegiatan : analisis, sintesis, penafsiran ( penginterprestasian),
menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya
revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan
dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan
selanjutnya.
1

- Siklus I
a) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Perencanaan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada tindakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran pada
prasiklus/ melalui video GPO dengan tautan / link
https://www.youtube.com/watch?v=sHxKuwZLW94
2. Menyusun RPP perbaikan pembelajaran Siklus I .
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Menyusun bahan evaluasi
5. Menyusun jadwal pelaksanaan
6. Menyusun instrumen penilaian berupa LKS
b) Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Berhubung dengan adanya wabah covid 19 maka pelaksanaan
siklus I dilaksanakan melalui Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran Siklus I pada hari Rabu, 6 Mei 2020 dengan durasi
video selama 3 menit 27 detik dengan tautan
https://youtu.be/IWndCgKq4BI
Langkah kegiatan pada pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran Siklus I adalah sebagai berikut :
1. Perkenalan
Mengucapkan Salam dan Perkenalan sebagai mahasiswa UT
pokjar Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi
Kalimantan Selatan
2. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
- Mengucapkan salam kepada siswa
- Mengabsen siswa.
- Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan
 Apakah kalian pernah mendengar orang kena stroke ?
2

 Apa penyebabnya ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah
manusia dengan media Charta ( Organ Peredran Darah
Manusia )
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Membagi LKS pada setiap siswa dan diminta untuk
menjawab ( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan
berdiskusi tentang tugas dalam LKS
- Masing masing perwakilan dari kelompok secara
berpasangan untuk menyampaikan hasil diskusinya ( share )
dan kelompok yang lain memberi tanggapan
Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
- Memberi salam penutup
c) Pengamatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pengamatan dilakukan dengan melihat Video Simulasi
Perbaikan Pembelajaran Siklus I yang meliputi :
1. Ketrampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran
2. Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran
3. Ketrampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran
4. Ketrampilan guru dalam mengelola waktu
5. Ketrampilan guru membimbing siswa dalam pembelajaran
Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya
refleksi
sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan
keadaan yang sesungguhnya.
2

d) Refleksi
Saat melakukan refleksi bersama supervisor I terhadap
Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I ada beberapa
aspek yang perlu diperhatikan
Aspek-aspek yang sudah baik :
1. Gambar bagus tidak goyang
2. Suara jelas
3. Urutan atau langkah langkah kegiatan pembelajaran sudah
sesuai dengan model TPS
4. Sudah menampilkan media yang sesuai dengan materi
pembelajaran
Aspek -aspek yang belum baik :
1. Tidak adanya logo UT di awal tayangan video
2. Media tidak digunakan semua , masih ada media yang
hanya berada di atas meja. Jika digunakan semua hal ini
bisa meningkatkan motivasi belajar siswa
3. Guru tidak menjelaskan langkah langkah kegiatan
pembelajaran dengan model Think Pair and Shere
Pada Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I masih
perlu disempurnakan pada Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran
Siklus II dengan memperhatikan kelemahan atau kekurangan pada
Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
1) Siklus II
a) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran II
Perencanaan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada tindakan perbaikan pembelajaran siklus II antara lain :
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perbaikan (
RPP Perbaikan ) untuk Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran pada Siklus II dengan mengacu pada refleksi
Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus dengan tautan
https://youtu.be/IWndCgKq4BI.
2

2. Menyediakan media pembelajaran yang mudah dipahami siswa


dan kontekstual
3. Menyusun bahan evaluasi
4. Menyusun jadwal pelaksanaan
5. Menyusun instrumen penilaian berupa LKS
b) Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II dilaksanakan
secara simulasi melalui Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran
Siklus II pada hari Rabu, 13 Mei 2020 dengan durasi video
selama 2 menit 55 detik dengan tautan
https://youtu.be/8wJptHmDNsO
Langkah kegiatan pada pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :
1. Perkenalan
Mengucapkan Salam dan Perkenalan sebagai mahasiswa UT
Pokjar Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi
Kalimantan Selatan
2. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
- memberi salam kepada siswa
- Guru dan siswa berdoa
- mengabsen kehadiran siswa
- Memotivasi siswa dengan menunjukkan kepada siswa alat
pengukur tekanan darah (tensimeter ) kemudian
menanyakan kepada siswa
 Tahukah kalian alat apakah ini ?
 Apa fungsinya ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah
manusia dengan media Charta dan alat peraga jantung
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2

- Menjelaskan kepada siswa tentang langkah langkah model


pembelajaran Think Pair and Share
- Membagi LKS pada setiap siswa dan siswa diminta untuk
menjawab ( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan berdiskusi
tentang tugas dalam LKS
- Masing masing perwakilan dari kelompok secara
berpasangan untuk menyampaikan hasil diskusinya ( share )
dan kelompok yang lain memberi tanggapan
Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah ..
- Memberi salam penutup
c) Pengamatan Perbaikan Pembelajaran II
Pengamatan dilakukan dengan melihat video perbaikan
pembelajaran siklus II yang meliputi :
1. Ketrampilan dalam memotivasi siswa
2. Ketrampilan guru dalam memfokuskan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
3. Ketrampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran
4. Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran
5. Ketrampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran
6. Ketrampilan guru dalam mengelola waktu
7. Ketrampilan guru membimbing siswa dalam pembelajaran
d) Refleksi Perbaikan Pembelajaran II
Hasil refleksi yang dilakukan peneliti bersama supervisor 2
adalah sebagai berikut :
Aspek – aspek yang baik :
1. Ketrampilan guru dalam memotivasi siswa sudah baik
2

2. Ketrampilan guru dalam memfokuskan siswa dalam kegiatan


pembelajaran sudah baik
3. Guru sudah menguasai dalam menggunakan model
pembelajaran
4. Guru menguasai materi pembelajaran
5. Guru terampil dalam menggunakan media pembelajaran
6. Ketrampilan guru dalam mengelola waktu sudah baik
7. Guru membimbing siswa dalam pembelajaran dengan baik

Berdasarkan hasil refleksi dan hasil perbaikan pembelajaran


siklus II yang mengalami peningkatan , maka disimpulkan bahwa
semua aspek – aspek yang belum baik pada siklus I telah diperbaiki
dalam proses perbaikan pembelajaran siklus II.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan melalui Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran Siklus I pada hari Rabu, 6 Mei 2020 dengan durasi video
selama 3 menit 27 detik dengan tautan https://youtu.be/IWndCgKq4BI
Langkah kegiatan pada pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus
I adalah sebagai berikut :
1) Perkenalan
Mengucapkan Salam dan Perkenalan sebagai mahasiswa UT pokjar
Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan
2) Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
- Mengucapkan salam kepada siswa
- Mengabsen siswa.
- Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan
 Apakah kalian pernah mendengar orang kena stroke ?
 Apa penyebabnya ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah
manusia dengan media Charta ( Organ Peredran Darah Manusia )
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Membagi LKS pada setiap siswa dan diminta untuk menjawab
( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan berdiskusi tentang
tugas dalam LKS

25
2

- Masing masing perwakilan dari kelompok secara berpasangan untuk


menyampaikan hasil diskusinya ( share ) dan kelompok yang lain
memberi tanggapan
Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah ..
- Memberi salam penutup
2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II dilaksanakan secara
simulasi melalui Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II pada
hari Rabu, 13 Mei 2020 dengan durasi video selama 2 menit 55 detik
dengan tautan https://youtu.be/8wJptHmDNsO

Langkah kegiatan pada pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II


adalah sebagai berikut :

1) Perkenalan
Mengucapkan Salam dan Perkenalan sebagai mahasiswa UT Pokjar
Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan
2) Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
- Memberi salam kepada siswa
- Guru dan siswa berdoa
- Mengabsen kehadiran siswa
- Memotivasi siswa dengan menunjukkan kepada siswa alat pengukur
tekanan darah (tensimeter ) kemudian menanyakan kepada siswa
 Tahukah kalian alat apakah ini ?
 Apa fungsinya ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
2

Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah manusia
dengan media Charta dan alat peraga jantung
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Menjelaskan kepada siswa tentang langkah langkah model
pembelajaran Think Pair and Share
- Membagi LKS pada setiap siswa dan siswa diminta untuk menjawab
( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan berdiskusi
tentang tugas dalam LKS
- Masing masing perwakilan dari kelompok secara berpasangan untuk
menyampaikan hasil diskusinya ( share ) dan kelompok yang lain
memberi tanggapan
Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah ..
- Memberi salam penutup
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
Ada beberapa temuan dalam pelaksanaan Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II yang berupa kelebihan dan
kekurangan
1. Siklus I
Kelebihan Video Simulasi Pembelajaran Siklus I :
1) Gambar bagus tidak goyang
2) Suara jelas
3) Urutan atau langkah langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai
dengan Model Pembelajaran Think Pair and Share
4) Sudah menampilkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran
2

Kelemahan video Simulasi Pembelajaran Siklus I :


1) Tidak adanya logo UT pada awal tayangan video
2) Media tidak digunakan semua , masih ada media yang hanya berada
di atas meja. Jika digunakan semua hal ini bisa meningkatkan
motivasi belajar siswa
3) Guru tidak menjelaskan langkah langkah kegiatan pembelajaran
kooperatif dengan Model Pembelajaran Think Pair and Shere
Pada Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I masih perlu
disempurnakan dengan Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
dengan memperhatikan kelemahan atau kekurangan pada Video Simulasi
Perbaikan Pembelajaran Siklus I
2. Siklus II
Dari kekurangan dan kelemahan pada Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran Siklus I maka disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perbaikan ( RPP Perbaikan ) untuk siklus II.
Dari Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II ternyata
kekurangan kekurangan yang ada pada Video Simulasi Perbaikan
Pembelajaran Siklus I sudah bisa diperbaiki diantaranya yaitu:
1) Sudah ada logo Universitas Terbuka pada awal tayangan video
simulasi
2) Guru sudah menggunakan semua media yang ada dan riil yang lebih
dikenal anak dalam kehidupan sehari hari
3) Guru sudah menjelaskan langkah langkah kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran Think Pair and Share sebelum anak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga kegiatan lebih
terarah

Pada siklus I hasil belajar siswa baru mencapai 55% (11 Siswa yang
mencapai KKM = 70) , walaupun ada peningkatan dan ini belum dikatakan
berhasil. Oleh karena itu perlu ada perbaikan pembelajaran pada siklus II.
2

Pada siklus II berdasarkan hasil refleksi dan hasil perbaikan


pembelajaran siklus II ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan
sebesar 95 % (19 Siswa yang mencapai KKM = 70). Maka dapat
disimpulkan bahwa semua aspek – aspek yang belum baik pada siklus I telah
diperbaiki dalam proses perbaikan pembelajaran pada siklus II.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and
Share pada Mata Pelajaran IPA Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Organ Peredaran Darah pada Manusia kelas V SD dapat meningkatkan
aktivitas guru dalam mengajar.
2. Penggunaan Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair
and Share pada Mata Pelajaran IPA Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Organ Peredaran Darah pada Manusia di kelas V SD dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa.
3. Penggunaan Pendekatan Kooperatif Model Pembelajaran Think Pair and
Share pada Mata Pelajaran IPA Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Organ Peredaran Darah pada Manusia kelas V SD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4. Tinggi rendahnya minat dan hasil belajar siswa tergantung dari peran dan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelasnya.
5. Penggunaan media pembelajaran yang menarik juga ikut berperan dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Kepada guru dapat menjadikan Pendekatan Kooperatif Model
Pembelajaran Think Pair and Share sebagai alternatif pemacahan
masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran

30
31

IPA khususnya Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organ Peredaran


Darah pada Manusia
2. Kepada siswa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan arahan serta bimbingan dari guru
dalam melaksanakan suatu model pembelajaran.
3. Kepada sekolah agar bisa membimbing guru dalam hal meningkatkan
kemampuan untuk mempraktekkan model pembelajaran, dan dapat
dijadikan bahan masukan dalam menyediakan alat atau bahan dalam
kegiatan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar.(2014). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Lentera Kecil. ( 2018) Mengenal Karakteristik Siswa Sekolah Dasar. Diunduh 5


Mei 2020 dari https://lenterakecil.com/mengenal-karakteristik-siswa-
sekolah-dasar/

Mudyahardjo,Rejo.(2014).Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT.Raja Grafindo


Persada

Mulyana, Aina. (2020).Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhinya. Diunduh 5 Mei 2020 dari
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-
faktor.html

Rusman Rusman (2016) Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Model Pembelajaran


Kooperatif Think Pair Share di unduh 5 Mei 2020 dari
htttps://www.researchgate.net/publication/309468767 meningkatkan
prestasi belajar IPA

Samatowa, Usman (2013) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.Jakarta.PT Indeks

Sanjaya, Wina.(2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.


Suriansyah, dkk . (2014). Strategi Pembelajaran.Jakarta : Rajawali Pers.
Sutikno, M. S. (2014). Metode Dan Model Menjadikan Proses Pembelajaran
Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif, Dan Menyenangkan. Bandung:
Holistica.

Sutikno, Sobry. (2014). Belajar Dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Uno, Hamzah B.(2015). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta : Bumi


Aksara.

Wardani, Igak dkk. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas


Terbuka (hal 1.4) dari www. Landasanteori.com.

Zakky. (2020).Pengertian Hasil Belajar Definisi, Fungsi, Tujuan, Faktor


[Lengkap]. Diunduh 2 Mei 2020 dari
https://www.zonareferensi.com/pengertian-hasil-belajar/

32
LAMPIRAN
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS I

Laporan Refleksi Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1

1. Identitas
Nama : SULASTRI
NIM 858281978
Link youtube : http://youto.be/IWndCgKq4BI
Mata pelajaran/ Tema : IPA/PEREDARAN DARAHKU
KD : 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya
pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan
organ peredaran darah manusia
Kelas/semester : V/1 (Satu)
Tanggal Pelaksanaan : 06 Mei
2020

2. Ringkasan isi video


Ringkasan isi video simulasi: (jelaskan langkah pembelajaran atau penggunaan
media secara ringkas)

1) Perkenalan
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
- Mengucapkan salam kepada siswa
- Mengabsen siswa.
- Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan
 Apakah kalian pernah mendengar orang kena stroke ?
 Apa penyebabnya ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah manusia
dengan media Charta ( Organ Peredran Darah Manusia )
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Membagi LKS pada setiap siswa dan diminta untuk menjawab ( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan berdiskusi tentang
tugas dalam LKS
- Masing masing perwakilan dari kelompok secara berpasangan untuk
menyampaikan hasil diskusinya ( share ) dan kelompok yang lain memberi
tanggapan
c) Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah ..
- Memberi salam penutup
3. Kelebihan video simulasi pembelajaran:

1) Gambar bagus tidak goyang

2) Suara jelas

3) Urutan /langkah langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan model


Think Pair and Share
4) Sudah menampilkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran

4. Kelemahan video simulasi pembelajaran:

1) Tidak adanya logo UT


2) Media tidak digunakan semua , masih ada media yang hanya berada di
atas meja. Jika digunakan semua hal ini bisa meningkatkan motivasi
belajar siswa
3) Guru tidak menjelaskan aturan main kegiatan pembelajaran dengan model
Think Pair and Shere
5. Refleksi

Rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus 2,


berdasarkan refleksi kegiatan simulasi siklus 1:
Siswa
1) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap Kompetensi Dasar
Organ Peredaran Darah pada Manusia
2) Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran pada Kompetensi Dasar Organ Peredaran Darah pada Manusia
Guru
1) Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengkondisikan siswa untuk
memulai/fokus dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran
Think Pair and share pada Kompetensi Dasar Organ Peredaran Darah
pada Manusia
2) Meningkatkan ketrampilan guru dalam penggunaan model pembelajaran
Think Pair and Share pada Kompetensi Dasar Organ Peredaran Darah
pada Manusia

JUDUL PTK:

“ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI ORGAN
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MELALUI
PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR AND SHARE DI KELAS V SEKOLAH DASAR”
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS II

Laporan Refleksi Video Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

1. Identitas
Nama : SULASTRI
NIM 858281978
Link youtube : http://youto.be/8wJptHmDNsO
Mata pelajaran/ Tema : IPA/PEREDARAN DARAH KU
KD : 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya
pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan
organ peredaran darah manusia
Kelas/semester : V/1 (Satu)
Tanggal Pelaksanaan : 13 MEI
2020

2. Ringkasan isi video


Ringkasan isi video simulasi: (jelaskan langkah pembelajaran atau penggunaan
media secara ringkas)

1) Perkenalan
2) Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan
- Mengucapkan salam kepada siswa
- Mengabsen siswa.
- Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan
 Apakah kalian tau alat apa ini ? ( Tensi meter)
 Apa gunanya alat ini ?
- Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
II. Kegiatan Inti
- Menjelaskan secara singkat materi tentang peredaran darah besar dan
kecil pada manusia dengan media Charta ( Peredaran Darah besar
dan peredaran Darah kecil Manusia )
- Menjelaskan secara singkat model pembelajaran Think Pair Share
(TPS)
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Membagi LKS pada setiap siswa dan diminta untuk menjawab ( think )
- Meminta siswa untuk berpasangan ( Pair ) dan berdiskusi
tentang tugas dalam LKS
- Masing masing perwakilan dari kelompok secara berpasangan untuk
menyampaikan hasil diskusinya ( share ) dan kelompok yang lain
memberi tanggapan
III. Kegiatan Penutup
- Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Memberi beberapa pertanyaan /soal
- Menyampaikan materi untuk pembelajaran selanjutnya
- Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah ..
- Memberi salam penutup

3. Kelebihan video simulasi pembelajaran:

1) Gambar bagus tidak bergoyang


2) Sudah ada logo UT
3) Suara jelas
4) Urutan /langkah langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan model
TPS
4) Sudah menampilkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran
4. Kelemahan video simulasi pembelajaran:
1) Tampilan video sedikit kecil
5. Refleksi

Karena sudah ada rencana perbaikan pembelajaran di Siklus 1 maka tidak


ada rencana perbaikan pembelajaran di Siklus II.

JUDUL PTK:

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR


MENGIDENTIFIKASI ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR AND SHARE DI KELAS V SEKOLAH DASAR”
LEMBAR RPP SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP PERBAIKAN)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Kelas/Semester :V/1
Tema : Peredaran Darahku Sehat ( Tema 4)
Sub Tema : Organ Peredaraan Darah pada Manusia
(Sub Tema 1)
Pertemuan 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

II. Standar Kompetensi


Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
III. Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia
IV. Indikator
3.4.3. Menyebutkan organ peredaran darah
3.4.4. Menyebutkan fungsi peredaran darah pada manusia.
3.4.5. Menunjukkan cara-cara memelihara kesehatan organ manusia.
3.4.6. Menggambar organ peredaran darah pada manusia
V. Tujuan Pembelajaran
Setelah pertemuan ini diharapkan siswa dapat
1. Menyebutkan organ peredaran darah
2. Menyebutkan fungsi peredaran darah pada manusia.
VI. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

a. Tujuan Perbaikan bagi Siswa


Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap Kompetensi
Dasar Organ Peredaran Darah pada Manusia
b. Tujuan Perbaikan bagi Guru
Meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran
Think Share and Pair pada Kompetensi Dasar Organ Peredaran Darah
pada Manusia

VII. Materi Ajar


ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA

Alat Peredaran Darah

Darah terdapat di seluruh tubuh manusia yang fungsinya adlah untuk


mengedarkan bahan yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahan-bahan yang
dibutuhkan tersebut, antara lain berupa oksigen, bahan makanan, dan lain
lain.

Gambar Peredaran Darah Manusia

Alat peredaran darah di dalam tubuh adalah terdiri atas.

a. Jantung
Fungsi jantung adalah untuk memompa daerah ke seluruh tubuh.
Letak jantung adalah di rongga dada sebelah kiri yang terlindungi oleh
tulang rusuk. Adapun untuk ukuran jantung orang dewasa adalah sebesar
kepalan tangan yang beratnya sekitar 300 gram.
Bagian jantung terdiri dari 4 yaitu
1). serambi kanan,
2). serambi kiri,
3). bilik kanan,
4). bilik kiri.
Terus di mana letak katub jantung? Letak katub jantung terletak di
antara bilik dan serambi yang merupakan pintu penghubung. Pada katub
jantung akan bekerja membuka dan menutup sesuai dengan denyut
jantung. Pada orang yang sehat katup akan menutup rapat sekali,
sehingga dengan demikian darah yang berada dibilik dan serambi tidak
akan tercampur.
b. Pembuluh darah
Pengertian pembuluh darah adalah saluran tempat mengalirnya darah
yang berasal dari jantung ke seluruh bagian tubuh atau darah yang
mengalir dari seluruh bagian tubuh yang menuju ke jantung. Pembuluh
darah dapat dibagi menjadi 2 macam berdasarkan aliran darahnya yaitu:
1. Pembuluh nadi (arteri) yaitu pembuluh yang mengalirkan darah keluar
dari jantung

2. Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh yang mengalirkan darah


masuk ke dalam jantung kita.

Untuk cabang pembuluh arteri dan vena yang terkecil dihubungkan


oleh pembuluh kapiler, sedangkan pembuluh arteri terbesar disebut aorta.

VIII. Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Tehnik : Think Share and Pair
Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi, ceramah
IX. Langkah langkah Pembelajaran
Alat dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Media
Waktu
 Guru memberi salam Charta 15’
Pendahuluan lks
 Guru dan siswa berdoa
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Menyanyikan lagu wajib
Apersepsi
 Mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan pengetahuan
sebelumnya
Motivasi
 Menanyakan kepada siswa hal hal
yang berkaitan dengan peredaran
darah
 Menyampaikan KD, Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
 Guru memfasilitasi siswa dengan media Charta 40’
lks
gambar untuk membangkitkan minat
dan motivasi belajar siswa.
 Guru menjelaskan materi.
 Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, disesuaikan
Kegiatan Inti
dengan jumlah siswa.
Sintak 1 : Thinking (berpikir)
 Guru mengajukan pertanyaan/isu
yang berhubungan dengan pelajaran.
 Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dari pertanyaan
tersebut secara mandiri dengan
menuliskan hasil pemikirannya
masing-masing.
Sintak 2 : Pairing (berbagi)
 Guru membagikan LKS
 Guru memberikan petunjuk
cara mengerjakan LKS.
 Siswa secara berpasangan dengan siswa
lain dalam kelompoknya
mendiskusikan apa yang telah
dipikirkan sampai mendapat jawaban
yang terbaik.
 Guru mendampingi siswa
dalam kegiatan diskusi
kelompok.
Sintak 3 : Sharing ( berbagi)
 Setiap pasangan perwakilan
masing- masing kelompok yang
ditunjuk, menyampaikan hasil
diskusinya.
 Guru selaku moderator dalam
diskusi memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atas
pernyataan tersebut.
 Guru memperbaiki miskonsepsi.
 Guru memberikan tanggapan
dan penguatan pada siswa.
 Guru memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa tentang materi yang
belum
dimengerti.
 Guru bersama-sama siswa membuat 15’
rangkuman tentang materi yang
telah dibahas.
Kegiatan  Guru melakukan penilaian/evaluasi
Penutup terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
 Guru memberikan tindak lanjut
berupa PR kepada siswa
 Guru menyampaikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
 Guru memberikan salam penutup

X. Alat /Bahan/Sumber Belajar


a. Alat /bahan
Charta tentang alat peredaran darah manusia
b. Sumber
- Buku Teks bacaan Organ Peredaran Darah pada Manusia
- Buku Pedoman Guru Tema 4 kelas 5 dan Buku Siswa Tema 4 kelas
5 ( Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 , Jakarta : Kementrian
pendidikan dan Kebudayaan, 2017 )

XI. Penilaian

a. Prosedur Penilaian
Penilaian pada saat proses pembelajaaran berupa lembar observasi
aktivitas siswa ,guru mengamati aktivitas siswa kemudian memberikan
tanda ceklis pada aktivitas yang sudah dicapai siswa
Penilain pada saat pembelajaran berakhir berupa evaluasi siswa, guru
membagikan lembar observasi setelah pembelajaran selesai, dan siswa
mengerjakan evaluasi tersebut lalu mengumpulkannya pada guru
b. Jenis Penilaian
- Observasi
- Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian
- Kelompok ( pengamatan aktivitas siswa )
- Individu ( evaluasi pilihan ganda )
d. Alat Pengukur Penilaian
- Lembar evaluasi
- Lembar aktivitas siswa
e. Pedoman Pensekoran
- Tertulis : pilihan ganda 10 soal dengan skor tiap soal 10
- Pengamatan :

𝑠𝑘o𝑟 𝑡o𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘o𝑟 = 𝑠𝑘o𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 𝑥 100 %
Kreteria Penilaian :
Tingkat Penguasaan (%) Keterangan

82 - 100 Sangat aktif


63 - 81 Aktif
44 - 62 Cukup Aktif
25 - 43 Kurang Aktif

Mengetahui Marabahan,
Kepala Sekolah Mahasiswa

Muhamad Saleh , SPd, Sulastri


NIP 197011251993031004 NIM 858281978
LEMBAR RPP SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP PERBAIKAN)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Kelas/Semester :V/1
Tema : Peredaran Darahku Sehat ( Tema 4)
Sub Tema : Organ Peredaraan Darah pada Manusia
(Sub Tema 1)
Pertemuan 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

1. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
11. Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia

III. Indikator

3.4.7. Membedakan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil pada
manusia
3.4.8. Menyebutkan gangguan gangguan pada organ peredaran darah
manusia.
3.4.9. Menjelaskan cara-cara memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah pertemuan ini diharapkan siswa dapat
1. Membedakan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil pada manusia
2. Menyebutkan gangguan gangguan pada organ peredaran darah manusia.
3. Menjelaskan cara-cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

Tujuan Perbaikan bagi Siswa


4. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap Kompetensi
Dasar Organ Peredaran Darah pada Manusia
5. Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran pada Kompetensi Dasar Organ Peredaran Darah pada
Manusia
c. Tujuan Perbaikan bagi Guru
1. Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengkondisikan siswa untuk
memulai/fokus dalam kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Think Pair and share pada Kompetensi Dasar Organ
Peredaran Darah pada Manusia
2. Meningkatkan ketrampilan guru dalam penggunaan model
pembelajaran Think Pair and Share pada Kompetensi Dasar Organ
Peredaran Darah pada Manusia

VI. Materi Ajar


ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA

Proses Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia adalah sistem peredaran darah


tertutup karena peredaran darah yang terjadi pada manusia terjadi di
dalam pembuluh darah. Peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. peredaran darah kecil
yaitu peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali
lagi ke jantung.
b. peredaran darah besar
yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru)
dan kembali lagi ke jantung.
Cara kerja jantung adalah sebagai berikut:
a. Apabila kedua serambi mengembang, maka darah akan masuk ke
serambi;
b. Apabila kedua serambi menguncup dan bilik mengembang, maka
darah dari serambi mengalir masuk ke bilik;
c. Aabila kedua bilik menguncup, darah keluar dari bilik menuju pembuluh
aorta.
Denyut nadi dan denyut jantung ditimbulkan oleh karena jantung
yang berkontraksi dan berelaksasi dalam satu periode. Denyut nadi pada
anak-anak berkisar antara 90 - 100 denyut/ menit. Sedangkan untuk
orang yang sudah dewasa berkisar antara 70 - 80 denyut/ menit.

Gangguan Organ Peredaran Darah

Berikut ini adalah contoh gangguan organ peredaran darah :


a. Hipertensi
Hipertensi adalah kata lain dari penyakit tekanan darah tinggi. Alat
ukur tekanan darah adalah tensimeter. Orang yang normal memiliki tekanan
darah sekitar 120/80 mmHg. Dikatakan hipertensi jika tekanan darah
melebihi 120/80 mmHg. Begitu pula untuk tekanan darah rendah, tekanan
darahnya adalah di bawah 120/80 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan
pecahnya pembuluh darah. Apabila pecahnya pembuluh darah tersebut terjadi
di otak maka disebut strok. Penyakit strok bisa mengakibatkan gangguan
bicara, dan apabial terjadi strok parah maka bisa mengakibatkan kematian.
Penyebab hipertensi belumbisa diketahui secara pasti namun diduga
disebabkan oleh stres, makan yang berlebihan, merokok, dan banyak minum
alkohol.
b. Penyakit jantung bawaan
Pada penyakit jantung bawaan diderita oleh bayi semenjak bayi
masih dalam kandungan. Pada umumnya berupa kelainan pada katub jantung.
Sehingga dengan adanya kelainan pada katub tersebut maka darah tersebut
yang mengandung karbondioksida bercampur dengan darah yang
mengandung oksigen.

c. Aterosklerosis
Aterosklorosis adalah merupakan penyempitan dari pembuluh arteri
yang disebabkan karena adanya penimbunan lemak (kolesterol). Timbunan
lemak tersebut akan membentuk kerak pada dinding arteri. Sebagai akibatnya
adalah lubang arteri menjadi lebih sempit. Penyempitan tersebt bisa
menyebabkan terjadinya ganggan peredaran darah berupa tekanan darah
tinggi. Penderita aterosklerosis pada umumnya disebabkan oleh karena
terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berlemak.

Memelihara Organ Peredaran Darah

Di bawah ini merupakan pola hidup supaya terhindar dari gangguan


peredaran darah :
a. Mengurangi makanan yang berlemak.
b. Olahraga secara teratur.
c. Pola makan yang sehat (4 sehat 5 sempurna).
d. Mengendalikan terhadap emosi supaya kerja jantung tidak terlalu berat.

VII. Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Tehnik : Think Share and Pair
Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi, ceramah
VIII. Langkah langkah Pembelajaran
Alat dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Media Waktu
 Guru memberi salam 15 ‘
Pendahuluan Tensi
 Guru dan siswa berdoa
meter
 Guru mengabsen kehadiran siswa Charta
 Menyanyikan lagu wajib Model
Jantung
Apersepsi
 Mengajukan pertanyaan yang Gambar
gambar
berkaitan dengan pengetahuan
Alat
sebelumnya Peredaran
Darah
Motivasi
 Menunjukkan kepada siswa alat
pengukur tekanan darah (tensimeter
) kemudian menanyakan kepada
siswa
- Tahukah kalian alat apakah ini ?
- Apa fungsinya ?
 Menyampaikan KD, Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tentang kegiatan Charta 50’
pembelajaran dengan model Think
Model
Pair ang Share Jantung
 Guru memfasilitasi siswa dengan Gambar
media gambar dan alat peraga ( gambar
Alat
model jantung ) untuk Peredaran
membangkitkan minat dan motivasi Darah
belajar siswa.
 Guru menjelaskan materi.
 Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, disesuaikan
dengan jumlah siswa.
Sintak 1 : Thinking (berpikir)
 Guru mengajukan pertanyaan/isu
yang berhubungan dengan pelajaran.
 Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dari pertanyaan
tersebut secara mandiri dengan
menuliskan hasil pemikirannya
masing-masing.
 Guru membimbing siswa
untuk menjawab pertanyaan
Sintak 2 : Pairing (berpasangan)
 Guru membagikan LKS dan media
yang akan diamati (gambar )
kepada siswa sebagai bahan dalam
kegiatan diskusi
 Guru memberikan petunjuk
cara mengerjakan LKS.
 Siswa secara berpasangan dengan
siswa lain dalam kelompoknya
mendiskusikan apa yang telah
dipikirkan sampai mendapat
jawaban yang terbaik.
 Guru membimbing dan
mendampingi siswa dalam kegiatan
diskusi kelompok.
Sintak 3 : Sharing ( berbagi)
 Setiap pasangan perwakilan
masing- masing kelompok diberi
kesempatan menyampaikan hasil
diskusinya.
 Guru selaku moderator dalam
diskusi memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atas
pernyataan tersebut.
 Guru memberi penghargaan kepada
kelompok yang telah
menyampaikan hasil diskusinya
 Guru memperbaiki miskonsepsi.
 Guru memberikan tanggapan
dan penguatan pada siswa.
 Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa tentang
materi yang belum dimengerti.
Kegiatan  Guru bersama-sama siswa membuat 10’
Penutup
rangkuman tentang materi yang telah
dibahas.
 Guru melakukan
penilaian/evaluasi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan.
 Guru memberikan tindak lanjut
berupa PR kepada siswa
 Guru menyampaikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
 Guru memberikan salam penutup

IX. Alat /Bahan/Sumber Belajar

a. Alat /bahan
Charta tentang alat peredaran darah manusia, model jantung ,dan gambar
gambar tentang organ peredaran darah manusia,
b. Sumber
- Buku Teks bacaan Organ Peredaran Darah pada Manusia
- Buku Pedoman Guru Tema 4 kelas 5 dan Buku Siswa Tema 4 kelas
5 ( Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 , Jakarta : Kementrian
pendidikan dan Kebudayaan, 2017 )

X. Penilaian
a. Prosedur Penilaian
Penilaian pada saat proses pembelajaaran berupa lembar observasi
aktivitas siswa ,guru mengamati aktivitas siswa kemudian memberikan
tanda ceklis pada aktivitas yang sudah dicapai siswa
Penilain pada saat pembelajaran berakhir berupa evaluasi siswa, guru
membagikan lembar observasi setelah pembelajaran selesai, dan siswa
mengerjakan evaluasi tersebut lalu mengumpulkannya pada guru
c. Jenis Penilaian
- Observasi
- Tes Tertulis
d. Bentuk Penilaian
- Kelompok ( pengamatan aktivitas siswa )
- Individu ( evaluasi pilihan ganda )
e. Alat Pengukur Penilaian
- Lembar evaluasi
- Lembar aktivitas siswa
f. Pedoman Pensekoran
- Tertulis : pilihan ganda 10 soal dengan skor tiap soal 10
- Pengamatan :

𝑠𝑘o𝑟 𝑡o𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘o𝑟 = 𝑠𝑘o𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 𝑥 100 %
Kreteria Penilaian :

Tingkat Penguasaan (%) Keterangan

82 - 100 Sangat aktif


63 - 81 Aktif
44 - 62 Cukup Aktif
25 - 43 Kurang Aktif

Mengetahui Marabahan, Mei 2020


Kepala Sekolah Mahasiswa

Muhamad Saleh , SPd, Sulastri


NIP 197011251993031004 NIM 858281978
LEMBAR FOTO VIDEO SIMULASI SIKLUS I
Video youtobe 1 : https://youtu.be/1 wndCgKq4B1
LEMBAR FOTO VIDEO SIMULASI SIKLUS II
Video youtobe 1 : https://youtu.be/8wJptHmDNsO

Anda mungkin juga menyukai