SINDAI SAPUTRI
1801412031
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan Skripsi pada Program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
SINDAI SAPUTRI
1801412031
Menyetujui,
Pembimbing II Pembimbing I,
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Pendidkan Biologi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Pengaruh Model
pembelajaran Guided Note Taking Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
Penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis
alami, tetapi berkat dukungan dari orang, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua tercinta Sabaruddin dan Marni yang tidak henti-
hentinya mendoakan, memberi dukungan materi serta motivasi kepada penulis
sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Selain itu, penulis juga menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rahman haeruddin, S.P., M.Si., Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo
yang telah memberikan fasilitas kepada mahasiwa cokroaminoto palopo
sehingga memudahkan mahasiswa dalam penyusunan proposal.
2. Dr. Sehe, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo.
3. Fitrah Al Anshori, S.Pd., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Cokroaminoto Palopo sekaligus sebagai pembimbing II.
4. Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membantu
dan membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo yang tak kenal lelah
memberi bimbingan dan banyak memberi bekal ilmu pengetahuan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018,
yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang baik selama
menyelesaikan penulisan proposal ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyusunan proposal ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan,
kelemahan bahkan kesalahan dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap pembaca sangat penulis
iv
harapkan sebagai bahan pertimbangan pada penulisan selanjutnya. Semoga
proposal ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik.
Sindai Saputri
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian..................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori...........................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian yang Relavan..............................................................16
2.3 Kerangka Pikir......................................................................................17
2.4 Hipotesis Penelitian..............................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................19
3.2 Jenis Penelitian.....................................................................................19
3.3 Variabel Penelitian...............................................................................20
3.4 Defenisi Operasional............................................................................20
3.5 Populasi dan Sampel............................................................................21
3.6 Instrumen Penelitian.............................................................................22
3.7 Teknik Pengumpulan Data...................................................................23
3.8 Prosedur Penelitian...............................................................................24
3.9 Teknik Analisis Data............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Non-equivalent control group design................................................................19
2. Jumlah siswa kelas X MIA...............................................................................21
3. Kisi-Kisi angket Motivasi Hasil Belajar............................................................23
4. Kriteria Motivasi Siswa......................................................................................27
5. Batasan Kriteria Hasil Belajar Siswa.................................................................27
6.Kategori Nilai Keterlaksanaan Model Pembelajaran..........................................28
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Pikir...................................................................................................17
2. Variabel Penelitian.............................................................................................20
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang mempelajari tentang makhluk hidup termasuk di dalamnya yaitu manusia,
hewan dan tumbuhan. Dalam proses pembelajaran biologi, banyak siswa yang
mengalami kesulitan terutama kesulitan dalam memahami istilah dan proses-
proses yang terdapat dalam materi. Kesulitan yang dialami siswa dalam proses
pembelajaran disekolah biasanya dalam berbagai hal, baik dalam menerima
pelajaran, menyerap pelajaran, atau kegiatan-kegiatan lain yang menghambat
proses belajar. Salah satu materi dalam biologi yang dianggap sulit oleh siswa
adalah materi animalia.
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bersama dengan
guru biologi di SMAN 5 Palopo, diperoleh bahwa permasalahan yang sering
terjadi didalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan materi hanya
berpusat pada guru itu sendiri (pembelajaran teacher center), dimana dalam
proses pembelajaran guru yang lebih berperan aktif dari pada siswa. Proses yang
demikian akan menciptakan rutinitas yang membosankan bagi siswa, siswa
cenderung bersifat pasif dalam proses pembelajaran berlangsung didalam kelas,
siswa juga akan cenderung mendengarkan penjelasan guru saja. Selain itu didalam
proses belajar mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran yang
membuat siswa kurang aktif di kelas sehingga motivasi belajar siswa rendah.
Kegiatan pembelajaran didalam kelas siswa yang termotivasi untuk belajar
akan terlihat dari aktivitas dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sedangkan siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar akan
terkesan acuh serta tidak aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
berdampak besar pada hasil belajar siswa siswa yang termotivasi untuk belajar
akan mengarahkan segala kemampuannya untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Kurangnya motivasi belajar pada siswa menyebabkan nilai hasil belajar
kurang maksimal.oleh karena sebab itu, guru dituntut untuk dapat mencipatakan
kondisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga siswa
tergerak untuk dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan menggunakan
model pembelajaran yang kreatif.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis akan menerapkan model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa serta menumbuhkan motivasi
2
3
belajar siswa, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Guided Note Taking. Keberadaan model pembelajaran
berfungsi membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai-
nilai, cara berfikir dan pengertian yang diekspresikan mereka sehingga dapat
meningkatkan kualitas motivasi siswa. Menurut pendapat (Bahri, 2011)
penggunaan model Guided Note Taking dapat membantu siswa untuk lebih
mengingat materi yang diberikan oleh guru dan mengarahkan siswa untuk lebih
memfokuskan pada bagian-bagian yang penting dalam suatu pembelajaran proses
belajar merupakan proses mengingat. Secara umum langkah pembelejaran guided
note taking memberikan bahan ajar berupa handout kepada siswa, materi ajar di
sampaikan dengan metode ceramah, menggosongkan sebagian point-point yang
penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh model pembelajaran model Guided Note Taking Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa kelas X MIA SMAN 5 Palopo.
3
4
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
6
7
dihadapi dengan cara mengisi bagian yang kosong dari bagan, skema, formulir
atau bentuk lainnya yang telah disiapkan oleh guru.
8
9
Kele
2. Motivasi belajar
a. Pengertian motivasi belajar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi.
Namun,sebelum membahas lebih jauh mengenai motivasi belajar maka perlulah
dibedakan dahulu antara pengertian dan hasil belajar. Istilah motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat didalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demiakian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu Ernata (2017).
Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. Sedangkan Sudirman (2011) berpendapat bahwa motivasi juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
9
1
sehingga mau dan ingin melakukan sesuatu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu.
Asrori (2012) motivasi dapat diartikan sebagai: (1) dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara disadari atau tidak disadari untuk melakukan sesuatu
tindakan denga tujuan tertentu. (2) usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai yang ingin dicapai. Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam
tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak pengalaman. Dari beberapa defenisi
tersebut dapat disimpulkann bahwa motivasi adalah suatu dorongan kepada
seseorang untuk melakukan seuatu yang positif demi tercapainya suatu tujuan.
Aktivitas siswa tidak lepas dari belajar, karena dengan belajar akan membentuk
pribadi dan pemikiran siswa menuju kearah yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, motivasi belajar dalam penelitian ini
adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual berupa dorongan atau daya
penggerak dalam diri siswa yang ditandai dengan timbulnya perasaan, keinginan
dan reaksi yang menyalurkan serta mengarahkan sikap dan perilku siswa untuk
mencapai tujuan belajar.
tercapai. Jadi dorongan itu muncul dari dalam dirinya sendiri yang bersumber
dari kebutuhan untuk menjadi orang yang terdidik.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya
dirangsang dari luar, yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapat nilai yang baik atau agar mendapat hadiah.
Jadi jika dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan etensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarakna dorongan dari luar yang
secara tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi yang timbul
dalam dari dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan diluar
perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang dinginkan dari tingkah laku yang
digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak diluar tingkah laku itu.
Motivasi Sardiman (2012) adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik apabila
dilihat dari segi tujuannya. Tidak secara langsung bergayut pada esensi yang
dilakukannya. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi di dalam aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik merupakan
motivasi yang keberadaannya karena adanya pengaruh rangsangan dari luar.
Jadi dari seseorang melakukan kegiatan belajar yaitu untuk mencapai tujuan
yang terletak diluar aktivitas belajar.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua macam motivasi belajar yaitu motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik dan
kedua motivasi ini sangat penting dimiliki oleh seorang siswa dalam mendorong
pencapaian hasil belajar yang diharapkan.
1
1
3. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Sudijono (2012) mengungakapkan bahwa hasil belajar adalah belajar suatu
bentuk evaluasi yang bisa menujukkan aspek dari proses berpikir dan aspek
kejiwaan lainnya, seperti aspek nilai atau skiap, kecakapa yang dikuasai setiap
siswa sesudah melakukan aktivitas pembelajaran. Belajar adalah suatu cara yang
dlakukan untuk mencapai perubahan perilaku yang relative permane. Proses
pembelajaran atau kegiatan di dalam kelas, guru biasanya menentukan tujuan
1
1
pembelajaran. Siswa yang bisa meraih tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
dapat dikatakan siswa yang berhasil. Demi mencapai hasil belajar dilakukan
evaluasi dengan tujuan mengetahui tingkat pengetahuan siswa, perkembangan
hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari pengetahuan atau pemahaman ilmu
tapi juga dari perilaku dan keterampilan. Siswa diharapkan bisa meraih tujuan
pembelajaran yang juga disebut hasil belajar yakni keterampilan yang diperoleh
setelah melakukan proses pembelajaran.
Subroto (2010) mendefenisikan belajar adalah (1) membawa kepada
perubahan, (2) bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru, (3) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja.
Berdasarkan defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah
“perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.
Untuk lebih memperjelas Mardianto, (2012) memberikan kesimpulan tentang
pengertian belajar:
1) Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi
yang dimiliki, baik fisik maupun mental
2) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam diri antara lain
perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.
3) Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap
negatif menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain
sebagainya.
4) Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan
buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang diubah tersebut
untuk menjadi bekal hidup seeorang agar ia dapat membedakan mana
yang di anggap baik ditengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan
mana pula yang harus dipelihara.
5) Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai
bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca.
Tidak dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi
tahu berhitung dan lain sebagainya.
1
1
1
1
animalia seringkali membuat siswa merasa jenuh karena banyaknya sub materi
yang harus dipelajari dan banyaknya nama latin yang harus dipahami.
Kejenuhan dalam proses pembelajaran dapat menyebabkan siswa
kehilangan motivasi belajar. Tenaga pendidik harus jeli dalam melihat gejala-
gejala kejenuhan belajar yang di alami. Faktor penyebab kebosanan yang terjadi
pada siswa pada saat proses pembelajaran seperti kegiatan belajar yang menoton,
siswa jarang diberi kesempatan untuk menggali sendiri pengetahuannya dan
lingkungan belajar yang kurang kondusif. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi tersebut, sehingga
siswa termotivasi untuk belajar menemukan informasi yang selaras dengan materi
pelajaran.
Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran Guided Nate Taking. Dalam model pembelajaran ini dapat
membantu siswa lebih mengingat materi yang diberikan oleh guru, dikarenakan
siswa lebih akan dibimbing untuk mengingat hal-hal atau point-point penting yang
ada dalam materi pembelajaran. Siswa akan dibimbing untuk menulis kata-kata
atau point-point penting pada lembaran handout/catatan yang sudah disiapkan
oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman siswa akan lebih meningkat.
Point-point yang dibiarkan kosong dalam bahan atau materi yang diberikan oleh
guru digunakan sebagai stimulus agar siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran.
1) Menambah pengetahuan
2) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya
3) Lebih mengembangkan keterampilannya
4) Memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal
5) Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
1
1
1
1
pada siswa. Proses yang demikian akan menciptakan rutinitas yang membosankan
bagi siswa sehingga membuat siswa cenderung bersifat pasif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dimana siswa lebih cenderung
mendengarkan penjelasan guru saja.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti mencoba memperbaiki cara belajar
siswa agar menjadi aktif dalam melakukan proses pembelajaran, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking, model pembelajaran ini
sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Model pembelajaran Guided
Note Taking merupakan model Guided Note Taking atau catatan terbimbing
adalah bentuk catatan yang dihasilkan oleh siswa dengan intruksi guru, panduan
lengkap berdasarkan topik pembelajaran dimana mengharuskan siswa untuk
mengisi konsep-konsep hasil belajar dan kata kunci dalam titik-titik yang
dirancang kedalam sebuah catatan oleh guru yang mengajar. Dengan demikian
model pembelajaran Guided Note Taking diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran biologi. Keberhasilan
proses belajar mengajar dapat dilihat dari motivasi dan hasil belajar yang telah
dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan nilai kemampuan, keterampilan, dan
sikap yang diperoleh oleh siswa setelah mempelajari Animalia. Ketika motivasi
dan hasil belajar meningkat maka proses pembelajaran sangat terbantu dengan
adanya model pembelajaran Guided Note Taking.
1
1
BAB III
METODE
PENELITIAN
(2016) Keterangan:
O1 : Pretest (tes awal kelas eksperimen)
1
2
O2 : Postest (tes awal kelas eksperimen)
2
2
Y1
X
Y2
Keterangan :
X : Variabel bebas (model pembelajaran Guided Note Taking)
Y1: variabel terikat motivasi belajar siswa
Y2 : variabel terikat hasil belajar siswa
2
2
(handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan
ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah
2. Motivasi belajar merupakan seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam
diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar demi
mencapai tujuan dari belajar tersebut. Motivasi belajar merupakan salah satu
faktor pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Motivasi belajar diukur dengan
menggunakan angket yang telah dibagikan kepada siswa.
3. Hasil belajar siswa dapat dilihat berupa nilai yang diperoleh siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa melalui
evaluasi atau penelitian pada pembelajaran biologi yaitu pada materi
animalia. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian hasil
belajar yang bersifat kognitif berupa hasil pretest dan posttest yang di capai
siswa.
2. Sampel
2
2
Guided Note Taking. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.
Belajar dengan
6 semangat terhada model 3
pembelajaran
7 Senang mengerjakan 2
Soal
Tidak mudah terpengaruh 2
8 dengan teman
Sumber: Peneliti (2022)
2
2
2. Wawancara
Dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi pada saat
proses pembelajaran dilakukan. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan
guru biologi kelas X.
3.Tes
Tes hasil belajar dilakukan dua tahap yaitu dalam bentuk tes awal (pretest)
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan
awal siswa sebelum diberikan perlakuan sedangkan tes akhir (posttest) di berikan
untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Tes yang
diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor.
4. Angket
Angket digunakan sebagai sumber data pengambilan keputusan atas penelitian
yang dilakukan dalam mengukur motivasi belajar siswa yang akan diberikan
kepada siswa dan angket keterlaksanaan pembelajaran yang akan di berikan
kepada guru. Angket motivasi belajar siswa ini berupa pernyataan yang akan di isi
siswa untuk mengetahui motivasi belajarnya selama pembelajaran. Angket ini
dibagikan di pertemuan akhir pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar siswa
setelah diajarkan model pembelajaran Guided Note Taking. Sedangkan angket
keterlaksanaan pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik pengelolaaan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama menerapkan model
pembelajaran Guided Note Taking.
5. Dokumentasi
Digunakan untuk memperoleh data penunjang penelitian seperti catatan
peristiwa berupa gambar atau video pada saat proses penelitian berlangsung.
2
2
Pada tahap persiapan adalah suatu tahap untuk melakukan perlakuan, peneliti
menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari:
1) Meminta izin penenlitian kepada kepala sekolah SMA Negeri 5 Palopo.
2) Melakukan observasi disekolah tempat penelitian yaitu SMA Negeri 5
Palopo.
3) Melakukan konsultasi dengan guru bidang studi Biologi.
4) Membuat rancangan penelitian berupa proposal penelitian.
5) Melakukan seminar proposal dengan tujuan mendapatkan masukan dan
informasi tentang rancangan penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan
untuk sebuah penelitian.
6) Membuat silabus sebagai pedoman dalam pembelajaran
7) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang bertujuan untuk
mempermudah dalam kegiatan pembelajaran.
8) Membuat soal pretest dan posttest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
sebelum dan sesudah diajarkan materi Keanekaragamaan hayati dengan
model Guided Note Taking
9) Membuat angket motivasi belajar siswa
10) Mengumpulkan data untuk di analisis
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap penelitian ini peneliti terlebih dahulu memberikan pretest pada
siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan.
Pemberian soal pretest ini diberikan pada pertemuan pertama pembelajaran.
Selanjutnya, peneliti menerapkan metode Guided Note Taking pada kelas
eksperimen. Saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tahap penyelesaian
Tahap selanjutnya, diakhir pertemuan peneliti memberikan soal posttest pada
siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah dibahas pada
pertemuan sebelumnya serta mengetahui keefektifan metode Guided Note Taking.
2. Kelas kontrol
a. Tahap persiapan
2
2
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini peneliti terlebih dahulu memberikan soal pretest pada siswa untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa. Setelah pemberian teas akhir dilakukan,
siswa dibagikan angket motivasi belajar untuk mengetahui siswa selama
pembelajaran berlangsung Proses pembelajaran kelas kontrol tidak menggunakan
metode diskusi.
c. Tahap penyelesaian diakhir pertemuan
Peneliti memberikan soal posttest pada siswa untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Angket
motivasi belajar siswa diberikan pada pertemuan akhir pembelajaran di kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
tingkat motivasi belajar setelah diajarkan model pembelajaran Guided Note
Taking.
2
2
2
2
setiap aspek pada setiap pertemuan setelah proses pembelajaran berakhir. Skor
rata-rata yang diperoleh dikonversikan menurut kriteria berikut ini.
2
3
2) Jika sighitung ≤ 0,05 maka data tidak berasal dari populasi yang berdisttribusi
homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara
model pembelajaran Guided NoteTaking terhadap motivasi dan hasil belajar
siswa. Uji hipotesis menggunakan uji independent t-test.
1) Uji independent sample t-test (Uji- T) untuk motivasi belajar
Uji independent sampel t-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
dua sampel yang tak berhubungan. Kriteria pengambilan kesimpulannya yaitu
sebagai berikut :
a) Jika Sighitung < 0,05 maka H0 di tolak, H1 diterima.
b) Jika Sighitung > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak.
Pengambilan keputusan terdapat pada pernyataan berikut :
H0 = Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
H1 = Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
2). Uji independent sample t-test untuk hasil belajar
H0 = Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
H1 = Terdapat pengaruh penarapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
3
3
DAFTAR PUSTAKA
Fadhasr, R., D.R. Indriyanti, Lisdiana. (2017). Journal of Biology Education. 6(1),
19-25. http:// journal.unnes. ac.id. Diakses 23 Maret 2022.
Hidayat R.O., Utami., Y.F (2020). Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains. 3(1)
https://doi.org. Diakses 23 Maret 2022.
3
3
Sabri. (2010). Srategi Belajar Mengajar Micro Learning. PT. Ciputat Press.
Jakarta.
Sardiman. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta.