Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA


KELAS X MIA SMA NEGERI 5 PALOPO

SINDAI SAPUTRI
1801412031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
PROPOSAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING


TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS X MIA SMA
NEGERI 5 PALOPO

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan Skripsi pada Program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan

SINDAI SAPUTRI
1801412031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
i
PENGESAHAN PROPOSAL

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Guided Note Taking terhadap


Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA SMA Negeri
5 Palopo
Nama : Sindai Saputri
Nim 1801412032
Program Studi : Pendidikan Biologi

Telah diseminarkan pada:


Hari/ Tanggal :
Tempat :

Disetujui untuk ujian proposal

Menyetujui,

Pembimbing II Pembimbing I,

Fitrah AL Anshori, S,Pd., M.Pd. Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd.

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Pendidkan Biologi

Fitrah Al Anshori, S.Pd., M.Pd.


NIDN0907079002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Pengaruh Model
pembelajaran Guided Note Taking Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
Penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis
alami, tetapi berkat dukungan dari orang, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua tercinta Sabaruddin dan Marni yang tidak henti-
hentinya mendoakan, memberi dukungan materi serta motivasi kepada penulis
sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Selain itu, penulis juga menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rahman haeruddin, S.P., M.Si., Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo
yang telah memberikan fasilitas kepada mahasiwa cokroaminoto palopo
sehingga memudahkan mahasiswa dalam penyusunan proposal.
2. Dr. Sehe, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo.
3. Fitrah Al Anshori, S.Pd., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Cokroaminoto Palopo sekaligus sebagai pembimbing II.
4. Sukmawati Syam, S.Si., M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membantu
dan membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo yang tak kenal lelah
memberi bimbingan dan banyak memberi bekal ilmu pengetahuan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018,
yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang baik selama
menyelesaikan penulisan proposal ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyusunan proposal ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan,
kelemahan bahkan kesalahan dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap pembaca sangat penulis
iv
harapkan sebagai bahan pertimbangan pada penulisan selanjutnya. Semoga
proposal ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik.

Palopo, April 2022

Sindai Saputri

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian..................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori...........................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian yang Relavan..............................................................16
2.3 Kerangka Pikir......................................................................................17
2.4 Hipotesis Penelitian..............................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................19
3.2 Jenis Penelitian.....................................................................................19
3.3 Variabel Penelitian...............................................................................20
3.4 Defenisi Operasional............................................................................20
3.5 Populasi dan Sampel............................................................................21
3.6 Instrumen Penelitian.............................................................................22
3.7 Teknik Pengumpulan Data...................................................................23
3.8 Prosedur Penelitian...............................................................................24
3.9 Teknik Analisis Data............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
1. Non-equivalent control group design................................................................19
2. Jumlah siswa kelas X MIA...............................................................................21
3. Kisi-Kisi angket Motivasi Hasil Belajar............................................................23
4. Kriteria Motivasi Siswa......................................................................................27
5. Batasan Kriteria Hasil Belajar Siswa.................................................................27
6.Kategori Nilai Keterlaksanaan Model Pembelajaran..........................................28

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Kerangka Pikir...................................................................................................17
2. Variabel Penelitian.............................................................................................20

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan termasuk kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia
masyarakat suatu bangsa, untuk itu pendidikan diharapkan mampu membentuk
manusia yang berkualitas dan mandiri, serta memberikan dukungan dan
perubahan untuk perkembangan masyarakat indonesia. Dalam membentuk suatu
manusia yang berkualitas dalam dunia pendidikan membutuhkan guru yang
berkualitas karena tugas seorang guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik,
karena itu merupakan tugas yang paling pokok (Muqowim, 2012). Adanya
pendidikan diharapkan mampu menambah pengetahuan, mengembangkan sikap
dan perilaku suatu individu sehingga melahirkan individu-individu yang
berkualitas, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Pendidikan
mempunyai kewajiban untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia, karena
merupakan tempat yang akan menumbuhkan sumber daya manusia yang lebih
bermutu.
Proses pembelajaran di sekolah bertujuan untuk menyiapkan masa depan
yang baik untuk membimbing anak-anak menjadi pribadi yang baik, sehingga
sangat diperlukan ide kreatif dari seorang guru untuk dapat mengembangkan mutu
proses pembelajaran di sekolah. Kegiatan pembelajaran merupakan proses
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat
dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah yaitu hasil belajar siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar berkaitan
dengan proses pembelajaran yang diterapkan guru di kelas. Masalah utama siswa
dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran biologi adalah siswa hanya
mendengarkan dan menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru, hal ini
dapat menyebabkan siswa merasa jenuh, bosan tidak bersemangat dan tidak bisa
belajar mandiri.
2

Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang mempelajari tentang makhluk hidup termasuk di dalamnya yaitu manusia,
hewan dan tumbuhan. Dalam proses pembelajaran biologi, banyak siswa yang
mengalami kesulitan terutama kesulitan dalam memahami istilah dan proses-
proses yang terdapat dalam materi. Kesulitan yang dialami siswa dalam proses
pembelajaran disekolah biasanya dalam berbagai hal, baik dalam menerima
pelajaran, menyerap pelajaran, atau kegiatan-kegiatan lain yang menghambat
proses belajar. Salah satu materi dalam biologi yang dianggap sulit oleh siswa
adalah materi animalia.
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bersama dengan
guru biologi di SMAN 5 Palopo, diperoleh bahwa permasalahan yang sering
terjadi didalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan materi hanya
berpusat pada guru itu sendiri (pembelajaran teacher center), dimana dalam
proses pembelajaran guru yang lebih berperan aktif dari pada siswa. Proses yang
demikian akan menciptakan rutinitas yang membosankan bagi siswa, siswa
cenderung bersifat pasif dalam proses pembelajaran berlangsung didalam kelas,
siswa juga akan cenderung mendengarkan penjelasan guru saja. Selain itu didalam
proses belajar mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran yang
membuat siswa kurang aktif di kelas sehingga motivasi belajar siswa rendah.
Kegiatan pembelajaran didalam kelas siswa yang termotivasi untuk belajar
akan terlihat dari aktivitas dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sedangkan siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar akan
terkesan acuh serta tidak aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
berdampak besar pada hasil belajar siswa siswa yang termotivasi untuk belajar
akan mengarahkan segala kemampuannya untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Kurangnya motivasi belajar pada siswa menyebabkan nilai hasil belajar
kurang maksimal.oleh karena sebab itu, guru dituntut untuk dapat mencipatakan
kondisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga siswa
tergerak untuk dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan menggunakan
model pembelajaran yang kreatif.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis akan menerapkan model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa serta menumbuhkan motivasi

2
3

belajar siswa, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Guided Note Taking. Keberadaan model pembelajaran
berfungsi membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai-
nilai, cara berfikir dan pengertian yang diekspresikan mereka sehingga dapat
meningkatkan kualitas motivasi siswa. Menurut pendapat (Bahri, 2011)
penggunaan model Guided Note Taking dapat membantu siswa untuk lebih
mengingat materi yang diberikan oleh guru dan mengarahkan siswa untuk lebih
memfokuskan pada bagian-bagian yang penting dalam suatu pembelajaran proses
belajar merupakan proses mengingat. Secara umum langkah pembelejaran guided
note taking memberikan bahan ajar berupa handout kepada siswa, materi ajar di
sampaikan dengan metode ceramah, menggosongkan sebagian point-point yang
penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh model pembelajaran model Guided Note Taking Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa kelas X MIA SMAN 5 Palopo.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran Guided Note Taking?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran Guided Note Taking?
3. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo?
4. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengatahui motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo
sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Guided Note Taking.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran Guided Note Taking.

3
4

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Guided


Note Taking terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo.
4. Untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Guided
Note Taking terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan dan mampu memperluas wawasan bagi
penulis tentang pentingnya penerapan model pembelajaran Guided Note
Taking untuk di implementasikan dalam pendidikan, dan bagi para pendidik
mengenai model pembelajaran Guided Note Taking untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar serta dapat mengembangkan siswa untuk belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan masukkan bagi guru dengan model
pembelajaran Guided Note Taking menggunakan handout motivasi dan hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan dan guru juga dapat mengetahui kekurangan
dan kelebihan dalam pembelajaran lebih lanjut diantaranya dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking.
b. Manfaat Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempengaruhi proses belajar siswa
sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan agar sekolah dapat mempertimbangkan guru
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking menggunakan
handout sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
d. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman serta dapat
dijadikan sebagai latihan. dalam penggunaan model pembelajaran, khususnya
model pembelajaran Guided Note Taking menggunakan handout.

4
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Model Guided Note Taking
a. Pengertian model Guided Note Taking
Guided Note Taking terdiri dari 3 kata yaitu guide, note dan taking. Secara
etimologi guided berasal dari kata guid sebagai kata benda berarti buku pedoman,
pemandu, dan sebagai kata kerja berarti mengemudikan, menuntun, menjadi
petunjuk jalan, membimbing, dan mempedomani. Sedangkan guided sebagai kata
sifat berarti Kendali. Note berarti catatan dan taking sebagai kata benda yang
berasal dari take mempunyai arti pengambilan. Secara terminologi Guided Note
Taking (Catatan terbimbing) adalah metode dimana seorang guru menyiapkan
suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu peserta didik
dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran
dengan metode ceramah. Guided Note Taking atau catatan terbimbing adalah
bentuk catatan yang dihasilkan oleh siswa dengan intruksi guru, panduan lengkap
berdasarkan topik pembelajaran dimana mengharuskan siswa untuk mengisi
konsep-konsep hasil belajar dan kata kunci dalam titik-titik yang dirancang
kedalam sebuah catatan oleh guru yang mengajar (Cornelius, 2008).
Silberman (2012) menguraikan bahwa Guided Note Taking adalah metode
pembelajaran yang menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan.
Lembar ini menginstruksikan siswa untuk membuat catatan sewaktu guru
mengajar. Ada bermacam-macam metode untuk membuat catatan secara terarah,
yang paling sederhana diantaranya adalah mengisi bagian-bagian yang kosong.
Model pembelajaran Guided Note Taking merupakan model yang memberikan
peran bagi guru untuk menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai media
yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang
menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan model Guided Note
Taking yaitu pembelajaran yang dikembangkan oleh guru agar mendapat
perhatian siswa, terutama pada kelas yang memiliki jumlah siswa cukup banyak
(Zaini, 2008).

5
6

Menurut pendapat (Bahri, 2011), penggunaan model Guided Note Taking


dapat membantu siswa untuk lebih mengingat materi yang diberikan oleh guru
dan mengarahkan siswa untuk lebih memfokuskan pada bagian-bagian yang
penting dalam suatu pembelajaran. Proses belajar merupakan proses mengingat.
Dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.
Tujuan pembelajaran dari model Guided Note Taking menurut pendapat
Silberman, (2013) adalah :
1) Meningkatkan kemampua menyimak
2) Mengembangkan kemampuan berkonsentrasi
3) Meningkatkan kemampuan mendengar
4) Mengembangkan kecakapan belajar, strategi dan kebiasaan.
5) Mempelajari fakta-fakta ilmu pengetahuan.
Model Guided Note Taking ini dapat membantu siswa lebih mengingat
materi yang diberikan oleh guru, dikarenakan siswa lebih akan dibimbing untuk
mengingat hal-hal atau point-point penting yang ada dalam materi pembelajaran.
Siswa akan dibimbing untuk menulis kata-kata atau point-point penting pada
lembaran handout/catatan yang sudah disiapkan oleh guru. Hal ini dimaksudkan
agar pemahaman siswa akan lebih meningkat. Point-point yang dibiarkan kosong
dalam bahan atau materi yang diberikan oleh guru digunakan sebagai stimulus
agar siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran.
Suprijono (2012) menyatakan bahwa metode pembelajaran yang
menggunakan suatu bagan, skema (Handout) sebagai media yang dapat
membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang
meyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan metode pembelajaran
Guided Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru
mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup
banyak.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
Guided Note Taking adalah model pembelajaran yang fungsinya agar metode
teacher senter yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa dan mengarahkan
siswa membuat catatan yang sistematis terhadap pembelajaran yang sedang

6
7

dihadapi dengan cara mengisi bagian yang kosong dari bagan, skema, formulir
atau bentuk lainnya yang telah disiapkan oleh guru.

b. Langkah-langkah Guided Note Taking


Langkah-langkah Guided Note Taking menurut Silberman (2012) adalah
guru menyiapkan catatan yang memuat tentang keseluruhan materi pembelajaran
yang harus dikuasai oleh siswa. Beberapa bagian yang penting dalam catatan
tersebut sengaja dikosong kan. Selanjutnya sebelum pelajaran berlangsung lembar
catatan tersebut dibagikan kepada siswa dan dijelaskan bahwa ada beberapa
catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa saat guru menyampaikan
materi dengan metode ceramah.
Langkah-langkah pembelajaran Model Note Taking menurut Suprijono,
(2012) adalah sebagai berikut:
1) Memberi bahan ajar misalnya handout kepada siswa
2) Materi ajar disampaikan dengan cara metode ceramah
3) Mengosongkan sebagian point-point penting sehingga terdapat bagian bagian
yang kosong dalam handout tersebut, misalnya dengan mengosongkan istilah
atau defenisi biasa juga dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci.
4) Menjelaskan kepada siswa bahwa bagian yang kosong dalam handout memang
sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.
5) Selama penyampaian materi berlangsung siswa diminta mengisi bagian-bagian
handout yang kosong.
6) Setelah menyampaikan materi dengan metode ceramah selesai, mintalah
kepada siswa membacakan handoutnya.
Beberapa pendapat mengenai langkah-langkah Guided Note Taking di
atas, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1) Pendahuluan, menyiapkan catatan yang memuat tentang keseluruhan materi
pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dan beberapa bagian yang
penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan.
2) Kegiatan inti
(a) Tahap I: membagikan lembar catatan tersebut kepada siswa
(b) Tahap II: menjelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja
dikosongkan dan harus diisi siswa pada saat guru menjelaskan materi tersebut.
7
8

(c) Tahap III: menyampaikan materi dengan metode ceramah


3) Penutup, setelah menyampaikan materi dengan metode ceramah selesai, guru
meminta kepada siswa untuk membeacakan lembar catatannya.

c. Kelebihan dan kekurangan model Guided Note Taking


Kelebihan model Guide Note Taking menurut Zainal Mutaqin (2009)
adalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran ini baik untuk kelas besar dan kecil.
2. Metode pembelajaran dapat digunakan sebelum, selama berlangsug atau
sesuai kegiatan pembelajaran.
3. Metode pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.
4. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi mengandung
fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinship-prinship dan defenisi-
defenisi.
5. Metode pembelajaran ini mudah digunakan untuk ketika siswa harus
mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
6. Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga siswa
akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan
dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan
menjadi konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.
7. Metode pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum
bab-bab yang berbeda.
8. Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat
naratif atau tulisan naratif yang panjang.
9. Metode pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan
seseorang terhadap suatu informasi tertentu.
10. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena
memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus pada handout dan
materi ceramah serta diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri
dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri.

8
9

Kele

mahan model Guided Note Taking yaitu sebagai berikut :


1. Jika Guided Note Taking digunakan sebagai metode pembelajaran pada setiap
materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
siswa.
2. Kadang-kadang dalam menerapkan, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sulit menyesuaikan dengan waktu yang ditentukan.
3. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaannya, karena guru harus
mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilih
bagian atau materi mana yang harus dikosongkan dan dipertimbangkan sesuai
materi dengan kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran
tersebut.
4. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran baru.
5. Menuntut para guru untuk lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan.
6. Biaya untuk handout bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang
ekonomis.

2. Motivasi belajar
a. Pengertian motivasi belajar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi.
Namun,sebelum membahas lebih jauh mengenai motivasi belajar maka perlulah
dibedakan dahulu antara pengertian dan hasil belajar. Istilah motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat didalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demiakian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu Ernata (2017).
Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. Sedangkan Sudirman (2011) berpendapat bahwa motivasi juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

9
1

sehingga mau dan ingin melakukan sesuatu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu.
Asrori (2012) motivasi dapat diartikan sebagai: (1) dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara disadari atau tidak disadari untuk melakukan sesuatu
tindakan denga tujuan tertentu. (2) usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai yang ingin dicapai. Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam
tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak pengalaman. Dari beberapa defenisi
tersebut dapat disimpulkann bahwa motivasi adalah suatu dorongan kepada
seseorang untuk melakukan seuatu yang positif demi tercapainya suatu tujuan.
Aktivitas siswa tidak lepas dari belajar, karena dengan belajar akan membentuk
pribadi dan pemikiran siswa menuju kearah yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, motivasi belajar dalam penelitian ini
adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual berupa dorongan atau daya
penggerak dalam diri siswa yang ditandai dengan timbulnya perasaan, keinginan
dan reaksi yang menyalurkan serta mengarahkan sikap dan perilku siswa untuk
mencapai tujuan belajar.

b. Macam-macam motivasi Belajar


Menurut Prayitno (2012), dikenal dua motivasi, yaitu motivasi intrisnsik dan
motivasi ekstrinsik:
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrsinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik ingin mencapai tujuan
yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri. Orang yang tingkah
lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik. Baru akan puas kalau tingkah
lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah
lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri.
Menurut Sudirman (2012) siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan
memiliki tujuan menjadi orang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli
dalam bidang tertentu. Siswa yang benar-benar ingin mencapai tujuan maka
harus belajar, karena tanpa pengetahuan maka tujuan belajar tidak akan
1
1

tercapai. Jadi dorongan itu muncul dari dalam dirinya sendiri yang bersumber
dari kebutuhan untuk menjadi orang yang terdidik.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya
dirangsang dari luar, yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapat nilai yang baik atau agar mendapat hadiah.
Jadi jika dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan etensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarakna dorongan dari luar yang
secara tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi yang timbul
dalam dari dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan diluar
perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang dinginkan dari tingkah laku yang
digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak diluar tingkah laku itu.
Motivasi Sardiman (2012) adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik apabila
dilihat dari segi tujuannya. Tidak secara langsung bergayut pada esensi yang
dilakukannya. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi di dalam aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik merupakan
motivasi yang keberadaannya karena adanya pengaruh rangsangan dari luar.
Jadi dari seseorang melakukan kegiatan belajar yaitu untuk mencapai tujuan
yang terletak diluar aktivitas belajar.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua macam motivasi belajar yaitu motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik dan
kedua motivasi ini sangat penting dimiliki oleh seorang siswa dalam mendorong
pencapaian hasil belajar yang diharapkan.

c. Pengembangan motivasi belajar


Setiap motivasi belajar memiliki tujuan secara umum, motivasi bertujuan
untuk menggerakkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil yang mencapai tujuan

1
1

tertentu. Menurut Hamalik, (2011) motivasi itu sendiri mengandung nilai-nilai


yaitu sebagai berikut:
1) Motivasi akan menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar siswa.
Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.
2) Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Dorongan motif dan minat pada siswa.
Pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.
3) Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk
bersungguh-sungguh mencari cara yang sesuai guna membangkitkan dan
memelihara motivasi belajar siswa. Guru harus berusaha agar murid-
muridnya memiliki self motivation yang baik.
4) Berhasil atau tidaknya dalam membangkitkan dan menggunakan motivasi
dalam pelajaran erat hubungannya dengan pengaturan dsiplin dalam kelas.
Jika gagal akan berdampak timbulnya masalah disiplin dikelas.
5) Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas dalam
mengajar, penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi
prosedur mengajar tetapi akan menjadi faktor yang menentukan pembelajaran
yang lebih efektif, asas motivasi sangat esensial dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan motivasi
belajar mengandung nilai-nilai yaitu motivasi nenentukan tingkat keberhasilan,
pembelajaran bermotivasi hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan, pembelajaran bermotivasi harus kreatif dan imajinatif, kegagalan
menimbulkan dsiplin, dan asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral.

3. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Sudijono (2012) mengungakapkan bahwa hasil belajar adalah belajar suatu
bentuk evaluasi yang bisa menujukkan aspek dari proses berpikir dan aspek
kejiwaan lainnya, seperti aspek nilai atau skiap, kecakapa yang dikuasai setiap
siswa sesudah melakukan aktivitas pembelajaran. Belajar adalah suatu cara yang
dlakukan untuk mencapai perubahan perilaku yang relative permane. Proses
pembelajaran atau kegiatan di dalam kelas, guru biasanya menentukan tujuan
1
1

pembelajaran. Siswa yang bisa meraih tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
dapat dikatakan siswa yang berhasil. Demi mencapai hasil belajar dilakukan
evaluasi dengan tujuan mengetahui tingkat pengetahuan siswa, perkembangan
hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari pengetahuan atau pemahaman ilmu
tapi juga dari perilaku dan keterampilan. Siswa diharapkan bisa meraih tujuan
pembelajaran yang juga disebut hasil belajar yakni keterampilan yang diperoleh
setelah melakukan proses pembelajaran.
Subroto (2010) mendefenisikan belajar adalah (1) membawa kepada
perubahan, (2) bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru, (3) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja.
Berdasarkan defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah
“perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.
Untuk lebih memperjelas Mardianto, (2012) memberikan kesimpulan tentang
pengertian belajar:
1) Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi
yang dimiliki, baik fisik maupun mental
2) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam diri antara lain
perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.
3) Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap
negatif menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain
sebagainya.
4) Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan
buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang diubah tersebut
untuk menjadi bekal hidup seeorang agar ia dapat membedakan mana
yang di anggap baik ditengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan
mana pula yang harus dipelihara.
5) Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai
bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca.
Tidak dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi
tahu berhitung dan lain sebagainya.

1
1

6) Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan, misalnya


keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang teknik dan
sebagainnya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa secara garis besar terbagi dua bagian, yaitu yang
berasal dari dalam siswa yang belajar(faktor internal) dan ada pula yang berasal
dari luar siswa yang belajar (faktor eksternal) (Sabri, 2010):
1. Faktor internal siswa
a) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta
kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.
b) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi,motivasi, dan
kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan
berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.
2. Faktor-faktor eksternal siswa
a) Faktor lingkungan siswa
Faktor internal terbagi menjadi dua bagian, yaitu pertama, faktor
lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembapan udara, waktu
(pagi,siang, sore, malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua faktor
lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.
b) Faktor instrumental
Faktor instrumental antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat
pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran
serta startegi pembelajaran.

4. Kesesuaian model Guided Note Taking dengan materi animalia


Siswa dapat menganggumi klasifikas mahkluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri pada tingkat taksnomi tertentu. Dalam proses
klasifikasi, siswa berusaha menemukan keteraturan pola dari suatu objek,
peristiwa, mahkluk hidup, dan sebagainya dengan memperhatikan hubungan antar
yang lain sehingga diperoleh persamaan dan perbedaan dari objek tersebut. Materi

1
1

animalia seringkali membuat siswa merasa jenuh karena banyaknya sub materi
yang harus dipelajari dan banyaknya nama latin yang harus dipahami.
Kejenuhan dalam proses pembelajaran dapat menyebabkan siswa
kehilangan motivasi belajar. Tenaga pendidik harus jeli dalam melihat gejala-
gejala kejenuhan belajar yang di alami. Faktor penyebab kebosanan yang terjadi
pada siswa pada saat proses pembelajaran seperti kegiatan belajar yang menoton,
siswa jarang diberi kesempatan untuk menggali sendiri pengetahuannya dan
lingkungan belajar yang kurang kondusif. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi tersebut, sehingga
siswa termotivasi untuk belajar menemukan informasi yang selaras dengan materi
pelajaran.
Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran Guided Nate Taking. Dalam model pembelajaran ini dapat
membantu siswa lebih mengingat materi yang diberikan oleh guru, dikarenakan
siswa lebih akan dibimbing untuk mengingat hal-hal atau point-point penting yang
ada dalam materi pembelajaran. Siswa akan dibimbing untuk menulis kata-kata
atau point-point penting pada lembaran handout/catatan yang sudah disiapkan
oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman siswa akan lebih meningkat.
Point-point yang dibiarkan kosong dalam bahan atau materi yang diberikan oleh
guru digunakan sebagai stimulus agar siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran.

c. Manfaat hasil belajar


Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang
yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti
suatu proses belajar mengajar tertentu (Sudjana, 2010). Pendidikan dan
pengajaran yang dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak
pada siswa adalah akibar dari proses belajar mengajar yang dialaminya
merupakan proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan
hasil belajar siswa dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus
tingkat keberhasilan pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi lebih baik,
sehingga bermanfaat untuk:
1
1

1) Menambah pengetahuan
2) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya
3) Lebih mengembangkan keterampilannya
4) Memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal
5) Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relavan


Ada beberapa hasil penelitian yang relavan dengan penelitian yang
dilaksanakan. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk pengembangan
terhadap penelitian yang akan dilaksanakan:
1. Samitra dkk., (2018) menyimpulkan bahwa model pembelajaran Guided Note
Taking berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 6 lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018. Saran dari penelitian ini
adalah guru perlu melakukan pembelajaran yang bervariatif sehigga membuat
siswa aktif dan termotivasi dalam belajar.
2. Hidayat dkk., (2020) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari penerapan model pembelajaran Guided Note Taking (GNT)
Terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kecamatan
Lareh Sago Halaban Tahun Ajaran 2017/2018.
3. Fadhashar dkk., (2017) menyimpulkan bahwa penerapan model Guided Note
Taking dengan video materi system saraf berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa. Model GNT dengan video berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa ditandai dengan rata-rata n-gain mencapai kriteria tinggi,
ketuntasan klasikal sebesar 86,11% didukung data tanggapan siswa dengan
kriteria baik dan data hasil belajar afektif siswa dengan kriteria baik.
4. Utarianti (2020) menyimpulkan bahwa mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Guided Note Taking (GNT) sudah cukup baik
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

1
1

2.3 Kerangka Pikir


Berdasarkan kajian teori sebelumnya maka pada penelitian ini akan
digambarkan alur penelitian dalam sebuah kerangka pikir sebagaimana
digambarkan berikut.

SMA Negeri 5 Palopo

Motivasi dan hasil belajar biologi masih rendah

Pembelajaran menggunakan model Guided note taking


Pembelajaran menggunakan model Guided note taking

Motivasi belajar tinggi Hasil belajar tinggi

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

Hasil observasi di SMA Negeri 5 Palopo menunjukkan bahwa motivasi dan


hasil belajar biologi siswa kelas X masih sangat rendah. Rendahnya hasilnya
belajar biologi disebabkan karena adanya beberapa faktor salah satunya yaitu
model pembelajaran yang digunakan disekolah masih model pembelajaran
teacher center dimana dalam proses pembelajaran guru lebih berperan aktif dari

1
1

pada siswa. Proses yang demikian akan menciptakan rutinitas yang membosankan
bagi siswa sehingga membuat siswa cenderung bersifat pasif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dimana siswa lebih cenderung
mendengarkan penjelasan guru saja.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti mencoba memperbaiki cara belajar
siswa agar menjadi aktif dalam melakukan proses pembelajaran, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking, model pembelajaran ini
sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Model pembelajaran Guided
Note Taking merupakan model Guided Note Taking atau catatan terbimbing
adalah bentuk catatan yang dihasilkan oleh siswa dengan intruksi guru, panduan
lengkap berdasarkan topik pembelajaran dimana mengharuskan siswa untuk
mengisi konsep-konsep hasil belajar dan kata kunci dalam titik-titik yang
dirancang kedalam sebuah catatan oleh guru yang mengajar. Dengan demikian
model pembelajaran Guided Note Taking diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran biologi. Keberhasilan
proses belajar mengajar dapat dilihat dari motivasi dan hasil belajar yang telah
dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan nilai kemampuan, keterampilan, dan
sikap yang diperoleh oleh siswa setelah mempelajari Animalia. Ketika motivasi
dan hasil belajar meningkat maka proses pembelajaran sangat terbantu dengan
adanya model pembelajaran Guided Note Taking.

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam suatu penelitian adalah pernytaan sementara tentang
hubungan antar variabel penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu
terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.

1
1

BAB III
METODE
PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 5 Palopo, Jl. H Andi
Kaddi Radja-Palopo, Tatkalala, kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Provinsi
Sulawesi Selatan. Pada bulan Mei semester genap tahun ajaran 2021/2022.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang bertipe Quasi
eksperimen. Penelitian ini dilakukan menggunakan kelas eksperimen dan kelas
control yang tidak dipilih secara random. Menurut Sugiyono (2016), desain
penelitian adalah tahapan proses yang diperlukan dalam merencanakan dan
melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non-equivalent control group design. Desain penelitian ini menggunakan
dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas control, pada kelas ini akan diberikan
perlakuan pembelajaran yang berbeda kelas eksperimen diberikan perlakuan
menggunakan model Guided Note Taking sedangkan kelas kontrol diberikan
perlakuan menggunakan model pembelajaran langsung. Kedua kelas ini akan
diberikan pretest dan posttest, tes awal (pretest) diberikan di akhir pembelajaran.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1. Non-equivalent control group design


Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Q1 X Q2
Kontrol Q3 - Q4
Sumber: Sugiyono

(2016) Keterangan:
O1 : Pretest (tes awal kelas eksperimen)

1
2
O2 : Postest (tes awal kelas eksperimen)

2
2

X : Perlakuan (menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking)


- : Tidak diberi perlakuan
O3 : Posttest (tes akhir kelas eksperimen)
O4 : Posttest (tes akhir kelas kontrol)

3.3 Variabel Penelitian


Penelitian ini terdapat dua jenis variable yaitu bebas dan terikat variable
bebas atau disebut juga variable independen dilambangkan dengan X dan variabel
terikat atau variabel dependen dilambangkan dengan Y. Variabel bebas atau
variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau mempengaruhi
perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan pada variabel terikat atau
dependen disebut variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi faktor adanya
variabel bebas. Variabel terikat yang dimaksud yaitu motivasi belajar yang
disimbolkan dengan huruf Y1 dan hasil belajar yang dilambangkan dengan huruf
Y2. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model Guided Note
Taking sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah motivasi dan hasil belajar
siswa.

Y1

X
Y2

Gambar 2. Variabel Penelitian

Keterangan :
X : Variabel bebas (model pembelajaran Guided Note Taking)
Y1: variabel terikat motivasi belajar siswa
Y2 : variabel terikat hasil belajar siswa

3.4 Defenisi Operasional


Defenisi operasional variabel yaitu merumuskan, mengenal, dan
memahami suatu objek yang dirumuskan dengan rinci dari suatu defenisi yaitu
sebagai berikut.
1. Model pembelajaran Guided Note Taknig merupakan model pembelajaran
yang memberikan peran bagi guru untuk menyiapkan suatu bagan, skema

2
2

(handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan
ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah

2. Motivasi belajar merupakan seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam
diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar demi
mencapai tujuan dari belajar tersebut. Motivasi belajar merupakan salah satu
faktor pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Motivasi belajar diukur dengan
menggunakan angket yang telah dibagikan kepada siswa.

3. Hasil belajar siswa dapat dilihat berupa nilai yang diperoleh siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa melalui
evaluasi atau penelitian pada pembelajaran biologi yaitu pada materi
animalia. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian hasil
belajar yang bersifat kognitif berupa hasil pretest dan posttest yang di capai
siswa.

3.5 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Palopo.
Adapun jumlah siswa kelas X SMA Negeri dapat dilihat dari pada tabel berikut
ini.

Tabel 2. Jumlah Siswa kelas X MIA


No Kelas/Ruangan Jumlah
1 MIA I 35
2 MIA 2 35
3 MIA 3 35
4 MIA 4 36
Total 141
Sumber : Guru Mata pelajaran Biologi SMA Negeri 5 Palopo (2022)

2. Sampel

2
2

Sampel merupakan bagian dari populasi yang biasanya diambil


menggunakan teknik tertentu. Pada peelitian ini pengambilan sampel
menggunakan teknik tertentu. Pada penelitian ini pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling atau penunjukan langsung. Teknik ini
digunakan karena berdasarkan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini
adalah kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dengan jumlah siswa
sebanyak 36, kelas ini dipilih dengan melihat nilai rata-rata yaitu 75 dan kelas X
MIA 3 sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
model pembelajaran langsung dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang kelas ini
dipilih dengan melihat nilai-nilai rata-rata yaitu 78. Dengan demikian kelas X
MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol
dijadikan sampel penelitian karena dilihat dari nilai rata-rata yang dimiliki siswa
di kelas tersebut.

3.6 Instrumen Penelitian


1. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar biologi merupakan tes pilihan ganda yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa. Tes pilihan ganda yaitu tes yang setiap butir
soalnya memiliki jumlah alternatif lebih dari satu (a,b,c,d, dan e) namun hanya
terdapat satu jawaban yang benar dan tepat, jika jawaban benar maka skor
nilainya 1 (satu) dan jika jawaban salah maka nilainya 0 (nol). Tes pilihan ganda
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan
pembelajaran (pretest) dan setelah dilakukannya pembelajaran (posttest).
a. Pretest adalah hasil awal siswa terhadap materi pelajaran sebelum
pelaksanaan pembelajaran biologi melalui model pembelajaran Guided Note
Taking dengan jumlah soal 30 nomor.
b. Posttest adalah alat untuk mengukur hasil belajar siswa setelah pelaksanaan
proses pembelajaran biologi melalui model pembelajaran Guided Note Taking
dengan jumlah 30 nomor.
2. Angket motivasi
Angket motivasi belajar digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi
belajar terhadap pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran
2
2

Guided Note Taking. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.

Tabel 3. Kisi-Kisi angket Motivasi Hasil Belajar


Skala
No Indikator Butir Soal
(Skala Likert)
1 Mengerjakan tugas 2 1 2 3 4
2 Tidak berputus asa 3
dan cepat puas
3 Memperhatikan dengan 3
antusias
4 Aktif berpendapat 3
Bekerja dalam 2
5 Kelompok

Belajar dengan
6 semangat terhada model 3
pembelajaran

7 Senang mengerjakan 2
Soal
Tidak mudah terpengaruh 2
8 dengan teman
Sumber: Peneliti (2022)

3. Lembar keterlaksanaan pembelajaran


lembar keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur penerapan
pembelajaran menggunakan Guided Note Takimg saat pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah
model pembelajaran yang telah ditetapkan pada RPP. Pengamatan dilakukan pada
awal kegiatan berlansung sampai akhir proses pembelajaran dimana guru bertugas
sebagai observer. Lembar observasi yang diberikan memiliki alternative jawaban
4 (empat) poin, yaitu (1) tidak terlaksana, (2) kurang terlaksana, (3) terlaksana, (4)
terlaksana dengan baik.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi dilakukan melalui peninjauan langsung untuk mengetahui mengenai
lokasi penelitian, tingkah laku siswa atau suatu proses pembelajaran yang
mendukung data penelitian.

2
2

2. Wawancara
Dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi pada saat
proses pembelajaran dilakukan. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan
guru biologi kelas X.

3.Tes
Tes hasil belajar dilakukan dua tahap yaitu dalam bentuk tes awal (pretest)
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan
awal siswa sebelum diberikan perlakuan sedangkan tes akhir (posttest) di berikan
untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Tes yang
diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor.
4. Angket
Angket digunakan sebagai sumber data pengambilan keputusan atas penelitian
yang dilakukan dalam mengukur motivasi belajar siswa yang akan diberikan
kepada siswa dan angket keterlaksanaan pembelajaran yang akan di berikan
kepada guru. Angket motivasi belajar siswa ini berupa pernyataan yang akan di isi
siswa untuk mengetahui motivasi belajarnya selama pembelajaran. Angket ini
dibagikan di pertemuan akhir pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar siswa
setelah diajarkan model pembelajaran Guided Note Taking. Sedangkan angket
keterlaksanaan pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik pengelolaaan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama menerapkan model
pembelajaran Guided Note Taking.
5. Dokumentasi
Digunakan untuk memperoleh data penunjang penelitian seperti catatan
peristiwa berupa gambar atau video pada saat proses penelitian berlangsung.

4.8 Prosedur Penelitian


1. Kelas eksperimen
a. Tahap Persiapan

2
2

Pada tahap persiapan adalah suatu tahap untuk melakukan perlakuan, peneliti
menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari:
1) Meminta izin penenlitian kepada kepala sekolah SMA Negeri 5 Palopo.
2) Melakukan observasi disekolah tempat penelitian yaitu SMA Negeri 5
Palopo.
3) Melakukan konsultasi dengan guru bidang studi Biologi.
4) Membuat rancangan penelitian berupa proposal penelitian.
5) Melakukan seminar proposal dengan tujuan mendapatkan masukan dan
informasi tentang rancangan penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan
untuk sebuah penelitian.
6) Membuat silabus sebagai pedoman dalam pembelajaran
7) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang bertujuan untuk
mempermudah dalam kegiatan pembelajaran.
8) Membuat soal pretest dan posttest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
sebelum dan sesudah diajarkan materi Keanekaragamaan hayati dengan
model Guided Note Taking
9) Membuat angket motivasi belajar siswa
10) Mengumpulkan data untuk di analisis
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap penelitian ini peneliti terlebih dahulu memberikan pretest pada
siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan.
Pemberian soal pretest ini diberikan pada pertemuan pertama pembelajaran.
Selanjutnya, peneliti menerapkan metode Guided Note Taking pada kelas
eksperimen. Saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tahap penyelesaian
Tahap selanjutnya, diakhir pertemuan peneliti memberikan soal posttest pada
siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah dibahas pada
pertemuan sebelumnya serta mengetahui keefektifan metode Guided Note Taking.
2. Kelas kontrol
a. Tahap persiapan

2
2

Menyusun perangkat pembelajaran seperti, Rencana pelaksanaan pembelajaran


(RPP), materi ajar, soal pretest dan posttest.

b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini peneliti terlebih dahulu memberikan soal pretest pada siswa untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa. Setelah pemberian teas akhir dilakukan,
siswa dibagikan angket motivasi belajar untuk mengetahui siswa selama
pembelajaran berlangsung Proses pembelajaran kelas kontrol tidak menggunakan
metode diskusi.
c. Tahap penyelesaian diakhir pertemuan
Peneliti memberikan soal posttest pada siswa untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Angket
motivasi belajar siswa diberikan pada pertemuan akhir pembelajaran di kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
tingkat motivasi belajar setelah diajarkan model pembelajaran Guided Note
Taking.

4.9 Teknik Analis Data


Analisis data bertujuan untuk memberikan makna terhadap data yang
terkumpul, berdasarkan tujuan yang dicapai dalam penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan
uji hipotesis yang bertujuan untuk mengkaji variable-variabel penelitian.

1. Analisis Statistik Deskriptif


Analisis statistik Deskriptif merupakan teknik analisis data yang digunakan
untuk menggambarkan data hasil penelitian yang menggunakan metode
pengelolaan data atau mendeskripsikan karakteristik berupa motivasi, hasil belajar
dan pengelolaan pembelajaran di kelas.
a. Motivasi
Data yang diperoleh dari hasil angket dalam mengikuti pembelajaran.
Dianalisis dan dideskripsikan dengan merujuk pada interval penentuan

2
2

kriteria motivasi. Adapun penentuan kategori motivasi siswa berdasarkan


kriteria berikut:

Tabel 4. Kriteria Motivasi Siswa


Kriteria motivasi siswa Kategori
81%-100% Sangat tinggi
61%-80% TInggi
41%-60% Sedang
21%-40% Rendah
≤20% Sangat rendah
Sumber: Iskandar (2008)

b. Data hasil belajar


Data hasil belajar di analisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
Analisis ini digunakan untuk mendeskrpsikan data yang telah terkumpulkan.
Responden diberikan test awal (pretest) dan diberikan test akhir (posttest) setelah
diberi perlakuan untuk keperluan analisis digunakan nilai maksimum, nilai
minimum, rentang skor, rata-rata varian, dan standar deviasi untuk masing-masing
kelompok atau kelas.

Tabel 5. Batasan kriteria hasil belajar siswa


Frekuensi presentase (%) Kategori
0-54
Sangat
55-64
rendah
65-79
Rendah
80-89
Sedang
90-100
Tinggi
Sumber: Nurkancana (2009) Sangat tinggi

c. Data pengelolaan pembelajaran


Data hasil belajar di atas di analisis menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan keterlaksanaan
pembelajaran yang diterapkan diterapkan didalam kelas pada proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Data pengelolaan
pembelajaran ini kemudian di analisis dengan cara menghitung skor rata-rata

2
2

setiap aspek pada setiap pertemuan setelah proses pembelajaran berakhir. Skor
rata-rata yang diperoleh dikonversikan menurut kriteria berikut ini.

Tabel 6. Kategori nilai keterlaksanaan model pembelajaran


Skor rata-rata total Kategori
1,00 ≤ skor < 2,00 Tidak terlaksana
2,00 ≤ skor < 3,00 Kurang terlaksana
3,00 ≤ skor < 3,50
Terlaksana
3,50 ≤ skor < 4,00
Terlaksana dengan baik
Sumber : Setiawan (2017)

2. Analisis Statistik Inverensial

Analisis inverensial yaitu untuk menguji hipotesis penelitian yaitu dengan


menggunakan uji independent sample t-test sebelum dilakukan pengujian
hipotesis terlebih dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang digunakan berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kriteria
pengujiannya adalah:
1) Jika sighitung ≤ 0,05 maka data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
2) Jika sighitung > 0,05 maka data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi
normal
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
populasi bersifat homogen atau heterogen. Uji homogenitas merupakan salah satu
uji untuk mengetahui apakah sama tidak variasi-variasi dua buah berdistribusi
atau lebih. Kriteria pengujiannya yaitu :
1) Jika sighitung > 0,05 maka data berasal dari populasi yang berdistribusi
homogen.

2
3

2) Jika sighitung ≤ 0,05 maka data tidak berasal dari populasi yang berdisttribusi
homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara
model pembelajaran Guided NoteTaking terhadap motivasi dan hasil belajar
siswa. Uji hipotesis menggunakan uji independent t-test.
1) Uji independent sample t-test (Uji- T) untuk motivasi belajar
Uji independent sampel t-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
dua sampel yang tak berhubungan. Kriteria pengambilan kesimpulannya yaitu
sebagai berikut :
a) Jika Sighitung < 0,05 maka H0 di tolak, H1 diterima.
b) Jika Sighitung > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak.
Pengambilan keputusan terdapat pada pernyataan berikut :
H0 = Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
H1 = Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
2). Uji independent sample t-test untuk hasil belajar
H0 = Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.
H1 = Terdapat pengaruh penarapan model pembelajaran Guided Note Taking
terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Palopo.

3
3

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Oktarina dan Chamalah (2013). Model dan Metode Pembelajaran di


sekolah. Unissula Press. Semarang.

Agus, Suprijono. (2012). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem.


Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Ali, M & Asrori, M. (2012). Psikologi Pembelajaran. Skripsi Nindi Alpida.


Pendidikan Biologi. FKIP. Universitas Cokroaminoto Palopo. Palopo.
Bahri. (2011). Psikologi Pelajatan. Rineka cipta. Jakarta.

Cornelius, T. and Owen-DeSchryer, J. 2008. Differential Effects of Full and


Partial Notes on Learning Outcomes and Attedance. Teaching Of Psychology,
35:6-12,
Ernata, Yusvidha. (2017). Analisis motivasi belajar peserta didik melalui
pemberian reward dan punishment di SDN Ngaringan 05 Kec.Gandusari
Kab.Blitar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD. 5(2), 781-790.

Fadhasr, R., D.R. Indriyanti, Lisdiana. (2017). Journal of Biology Education. 6(1),
19-25. http:// journal.unnes. ac.id. Diakses 23 Maret 2022.

Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamzah. B. Uno (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara.


Jakarta.

Hidayat R.O., Utami., Y.F (2020). Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains. 3(1)
https://doi.org. Diakses 23 Maret 2022.

Iskandar. (2008). Metodologi Penddikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).


Gaung Persada Press. Jakarta.
Jakarta. https://scholar . google. Co.id. Daikses 21 Juni 2021
Muqowin. (2012). Pengembangan Soft Skills Guru. PT Pustaka Insan Madani.
Yogyakarta.

3
3

Mutaqin, Z, (2009). Penerapan Startegi Guided Note Taking dalam pembelajaran


Qur’an Hadits MAN Tanjung Nguter Sukoharjo. Skripsi Nindi Alpida. Pendidikan
Biologi. FKIP. Universitas Cokroaminoto Palopo. Palopo.

Nurkancana.(2009). Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional. Surabaya.


Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.

Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang:


Fakultas Ilmu Pendidikan UNP.

Sabri. (2010). Srategi Belajar Mengajar Micro Learning. PT. Ciputat Press.
Jakarta.

Samitra,D. Yuni, K. Novita, M. (2018). Pengaruh Model Guided Note Taking


terhadap hasil belajar belajar biologi siswa. Jurnal Pendidikan dan Sains.
1(1).

Sardiman. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta.

Setiawan, (2017). Penilaian Hasil Proses Belajar Megajar. Alfabeta. Bandung.

Silberman, L. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM Edisi


Revisi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Silberman, L. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Nuansa
Cendekia Bandung.

Subroto, S. 2010. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka cipta. Jakarta.

Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidika. PT. Raja Grafindo Persada.


Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.
Bandung.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Suharno. (2014). Implementasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada


Mata Pelajaran Biologi Di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten
Tulungagung. Jurnal Humanity. 10(1). 148.

Zaini, H. Muthe, B & Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Pustaka


Insan Mandiri. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai