Tesis
NAMA : DIANA
NPM : 20217379040
Penulis,
Diana
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 8
C. Batasan Masalah .................................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
F. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan Tesis ......................................................................... 12
iii
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46
E. Variabel Penelitian ....................................................................................... 46
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 47
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 50
H. Hipotesis Statistik………………...………………………………………..58
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 63
iii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(hubungan timbal balik) antara guru dan siswa atau pembelajaran beserta
sebuah prestasi belajar, yang mana prestasi belajar itu sendiri merupakan hasil
sekolah dapat dilihat melalui prestasi belajar siswa. Jika prestasi belajar baik,
dicapai oleh siswa setelah dilakukan proses belajar atau pembelajaran dalam
periode tertentu. Oleh karenanya, agar dapat diketahui prestasi belajar siswa
dengan negara-negara lain. Hal ini diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan
faktor, baik faktor internal atau faktor dari dalam siswa itu sendiri, maupun
1
2
faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar siswa. Rendahnya prestasi
siswa ini juga harus segera mendapat penanganan serius dari pemerintah,
oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal terdiri dari fisiologi (kondisi
fisik dan panca indera) dan psikologi (bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan
alam dan sosial) dan instrumental (kurikulum/bahan ajar, guru, sarana dan
Setiap siswa tentu ingin mencapai prestasi dalam segala bidang. Karena itu
siswa harus belajar melalui semua mata pelajaran dengan baik. Begitu pula kita
sebagai pendidik sudah pasti menginginkan agar semua peserta didik memiliki
yang harus dihadapi. Lain peserta didik lainpula kendalanya dalam mencapai setiap
mata pelajaran. Bahkan sangat mungkin kendala yang sama dialami oleh
Begitu pula dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah
Indonesia di SMA Swasta Jakarta Selatan. Pada mata pelajaran tersebut terjadi
fenomena di mana masih ada siswa yang memperoleh nilai rendah atau
dapat dilihat berdasarkan hasil ulangan tengah semester yang diperoleh siswa
3
tidak sesuai dengan standar nilai ketuntasan belajar siswa, dimana Kriteria
74 73
71
67% 68%
63
33% 32%
memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya
berkaitan erat dengan belajar yaitu kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan itu sangatlah bergantung pada proses belajar yang dialami siswa.
Dalam setiap proses pembelajaran, selalu ada dua pihak yang terlibat
secara langsung; yaitu guru dan siswa. Oleh karena itulah, proses yang
dilakukan keduanya disebut belajar dan mengajar. Jika salah satu dari
4
keduanya tidak ada, maka proses belajar dan mengajar tentunya tidak akan
terjadi. Selanjutnya, jika salah satu dari keduanya tidak memenuhi persyaratan
yang dituntut dari keduanya, maka sekalipun prosesnya terjadi namun hasilnya
adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak
sengaja oleh individu yang ditandai dengan adanya perubahan dalam hal
belajar adalah suatu proses yang dilalui oleh seseorang baik secara sengaja
maupun tidak sengaja yang ditandai dengan adanya perubahan tidak hanya dari
karena anak mendapat pendidikan pertama dari orang tua (Graha, 2007).
5
anaknya seperti acuh tak acuh terhadap belajar anak, tidak memperhatikan
melengkapi alat belajarnya, dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak atau
kurang berhasil dalam belajar. Perhatian orang tua harus dilakukan oleh semua
sekolah. Adapun bentuk perhatian orang tua dapat berupa pengawasan aktivitas
kepada anak, memberi penghargaan terhadap anak, menjadi teladan bagi anak-
anak, dan memberi perlakuan yang adil terhadap anak laki -laki dan anak
perempuan. Antara sekolah dan orang tua perlu menjalin komunikasi yang
mengajar, pola interaksi dan komunikasi selama di sekolah dan masalah yang
dan bagaimana yang terjadi di rumah terutama terkait dengan kegiatan bermain
6
anak di luar rumah, aktivitas belajar di rumah, interaksi dengan sesama anggota
anak terhadap pelajaran yang diajarkan. Menurut hasil riset yang dilakukan
(Retnaningtya & Paramitha, 2015). Sikap dan kebiasaan belajar yang baik
anak terhadap pelajaran yang diajarkan. Menurut hasil riset yang dilakukan
cara yang ditempuh siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu yang
terdapat siswa yang memiliki kebiasaan kurang baik dalam belajar, antara lain
bahkan siswa kebanyakan meminjam catatan temannya apabila ada tugas dari
guru.
mempengaruh prestasi belajar siswa itu sendiri. Hal ini terlihat ketika siswa
depan kelas, hanya beberapa siswa yang bersedia untuk maju ke depan. Ketika
beberapa siswa dan itupun seringkali siswa yang sama, siswa malas bertanya
dijelaskan guru. Melihat kondisi yang demikian, sudah saatnya orang tua
belajar siswa.
Salah satu penyebab hal di atas antara lain adalah sebagian besar orang
tua saat ini hanya berfokus pada prestasi anak-anak mereka di pra-sekolah atau
sekolah dasar dan tidak di tingkat yang lebih tinggi seperti sekolah menengah
atau perguruan tinggi. Oleh karena itu, sebagian besar penelitian tentang
perhatian orang tua pada tahap awal sekolah (McNeal, 2015). Sangat sedikit
studi yang dilakukan pada tingkat sekolah menengah serta perguruan tinggi
atau universitas (Wang & Eccles, 2013). Menurut Mcneal, (2015), orang tua
8
menantang, ii) kemandirian anak-anak dan iii) keluarga lebih fokus pada anak
yang lebih kecil. Pada tahap ini, perhatian dan keterlibatan orang tua dalam
menantang, anak-anak di sekolah menengah mandiri dan orang tua ingin lebih
fokus pada anak-anak mereka yang lebih kecil adalah alasan yang diberikan
oleh orang tua yang terlibat (McNeal, 2012). Namun, alasan yang diberikan
oleh orang tua bisa diperdebatkan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
melibatkan partisipasi langsung. Ini juga dapat terjadi secara tidak langsung
dan perhatian itu sendiri tidak hanya terbatas pada sekolah tetapi juga dapat
Dewasa ini, sebagaimana kita ketahui bahwa banyaknya orang tua yang
di Ibu Kota Jakarta dan tidak terkecuali di wilayah kotamadya Jakarta Selatan.
telah banyak dilakukan (Omar et al, 2017; Hill dan Chao 2009). Upaya yang
Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
2. Hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Indonesia belum
memuaskan
kurang baik
kurang baik
6. Kebiasaan belajar yang dapat membangun agar siswa bisa belajar dengan
C. Batasan Masalah
segi waktu, biaya dan tenaga, maka dari beberapa identifikasi masalah terkait
10
dengan Prestasi Belajar Sejarah Indonesia yang akan menjadi obyek penelitian,
1. Dua variabel bebas yaitu Perhatian Orang Tua dan Kebiasan Belajar Siswa
2. Satu variabel terikat berupa Prestasi Belajar Sejarah Indonesia pada Siswa
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua dan kebiasaan belajar siswa
E. Tujuan Penelitian
1. Pengaruh perhatian orang tua dan kebiasaan belajar siswa secara bersama -
sama terhadap prestasi belajar Sejarah Indonesia siswa SMA Swasta Jakarta
Selatan .
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
selanjutnya
2. Manfaat Praktis
siswa.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan penelitian
G. Sistematika penulisan
BABII LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan data
E. Variabel Penelitian
F. Instrumen Penelitian
G. Teknik Analisis Data
H. Hipotesis Statistik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian / Pengujian Persyaratan
Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan / Interpretasi Hasil Penelitian
13
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
a. Pengertian Belajar
dilalui oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja yang
tes atau angka nilai yang diberikan guru, (2) kemampuan yang sungguh-
13
15
sungguh ada atau dapat diamati (actual ability) dan yang dapat diukur
masa tertentu. Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama masa
disebut belajar.
b. Teori Belajar
dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi
berikut:
2020).
dari sudut pandang pelaku, bukan dari pengamat. Menurut aliran ini
2001). Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu
sendiri. Teori ini menekankan pada isi dan proses belajar dan pada
proses belajar dalam bentuk yang paling ideal. Teori ini lebih tertarik
pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar
apa adanya yang biasa kita amati dalam dunia keseharian (Isti’adah,
2020).
dkk, 2007).
c. Tujuan Belajar
oleh Sardiman (2011) bahwa tujuan belajar pada umumnya ada tiga
macam, yaitu :
memperkaya pengetahuan.
19
konsep.
3) Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas
tujuan belajar yang harus dicapai oleh seseorang yang belajar, sehingga
terjadi perubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada tiga ranah, yaitu:
hidup.
pembelajaran tertentu.
banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari
dalam individu itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu.
belajar adalah :
pencapaian hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal.
indera
sosial budaya,
fasilitas, Guru
berikut:
1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
hasilnya pun cenderung baik. (3) Motivasi belajar (4) Bakat siswa (5)
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor
eksternal).
dalam hal ini adalah perilaku siswa dalam mengerjakan tugas. Selain
Prestasi belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah yaitu ranah
penelitian hasil belajar. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang
belajar siswa diperoleh dari nilai rapor pada setiap mata pelajaran.
24
1995).
dan sekolah (LeFevre & Shaw, 2011; Walker et al., 2005). Perhatian
orang tua usia sekolah telah diperiksa untuk mengetahui bagaimana dapat
perhatian yang sering dan dihargai dari para Guru, Kepala Sekolah,
Seperti menjaga rutinitas pagi dan tidur, berbagi cerita pada orang tua,
kepada sesuatu baik yang ada di dalam maupun di luar diri kita (Sumini,
2008)
didukung tenaga fisik ayah dan ibu siswa atau wali yang mengasuh dan
kesadaran tertuju pada suatu objek. Perhatian orang tua juga merupakan
terkonsentrasi dari orang tua yang dilandasi rasa penuh kesadaran dalam
sendirinya.
dengan sengaja.
28
3) Terkait dengan perhatian yang sempit dan perhatian yang luas, maka
tertentu.
pada suatu objek yang dilakukan oleh orang tua (ayah, ibu, atau wali)
orangtua dan guru sangat diperlukan karena kedua belah pihak bisa
sekolah.
30
yang paling sering dan bisa semua orang lakukan, misalnya memberikan
sikap anak terhadap pelajaran yang diajarkan. Menurut hasil riset yang
kebiasaan.
tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam
itu kebiasaan belajar tidak termasuk dalam kegiatan yang tidak sering
atau jarang dilakukan, tapi kegiatan yang sudah menjadi rutininitas atau
pembiasaan.
Oleh sebab itu kebiasaan belajar yang baik bukanlah suatu bakat
yang dimiliki sejak lahir, tetapi suatu kecakapan yang dimiliki oleh siswa
berkesinambungan.
penguasaan pengetahuan baru yang lebih efektif dan efisien yang akan
memungkinkan siswa untuk bekerja lebih mudah dan lebih baik dalam
dilakukan dalam alam bawah sadar (Urh & Jereb, 2014). Kebiasaan lama
sulit dihilangkan dan kebiasaan baru sulit dibentuk. Itu karena pola
perilaku yang paling sering kita ulangi secara harfiah terukir dalam jalur
rutin dan terjadwal sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil
di sini adalah cara-cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa
33
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
masyarakat
1) Waktu belajar
2) Ruang belajar
34
3) Cara belajar
belajar siswa yang terdiri dari waktu belajar, ruang belajar dan cara belajar
menunjukkan bahwa perhatian orang tua memiliki makna positif, dan fokus
orang tua.
35
sekolah dasar kelas 5 dan 6; sekolah menengah pertama kelas 7 dan 8; dan
belajar siswa, persepsi orang tua tentang perhatian orang tua, dan prestasi
tergantung pada tingkat kelas siswa: (a) di sekolah menengah pertama dan
atas, perhatian orang tua yang dianggap terkait dengan pekerjaan rumah
siswa, tetapi tidak di sekolah dasar; dan (b) kebiasaan belajar siswa terkait
dengan prestasi belajar siswa di setiap tingkat sekolah, arah dan besarnya
dan prestasi belajar siswa lebih kuat di sekolah menengah dan tinggi
antara perhatian orang tua dan prestasi belajar hanya di SMP dan SMA.
36
prestasi belajar siswa. Penelitian ini menguji efek mediasi dari motivasi
Malaysia yaitu sebanyak 360 siswa yang terdiri dari 106 siswa perempuan
dan 264 siswa laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian
siswa yang pada gilirannya motivasi berprestasi juga terkait dengan prestasi
siswa. Ada efek mediasi penuh antara motivasi berprestasi dan perhatian
C. Kerangka Berpikir
adalah salah satu bentuk perhatian orang tua yang paling umum (Cooper
1989; Epstein 1988). Kebanyakan orang tua berasumsi bahwa mereka harus
mereka mungkin berbeda dalam niat, strategi, dan tindakan, orang tua
rumah mereka adalah tanggung jawab orang tua (Epstein dan Van Voorhis
2012).
siswa dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan perilaku siswa dalam
mengerjakan tugas. Semakin besar perhatian orang tua dalam proses belajar
memberikan bukti kuat hubungan positif dari perhatian orang tua pada
perilaku siswa dalam mengerjakan tugas dan prestasi belajar siswa. Van
akademik.
38
belajar siswa.
Indonesia
cara orang tua memberikan perhatian dalam belajar anak, antara lain
sekolah, bertemu dengan guru, ikut serta dalam aktivitas dan kegiatan yang
(Schunk, 2010).
emosional; Downer & Mendez, 2005). Dengan praktik yang diperoleh orang
(Bandura, 1997).
belajar anaknya di rumah karena sudah cukup belajar di sekolah. Selain itu
rendah, serta mereka juga kurang menyadari pentingnya perhatian orang tua
terhadap hasil belajar anak. Jadi dapat dikatakan bahwa kurangnya perhatian
belajar.
Indonesia
Kebiasaan belajar tidak dapat dibentuk dalam waktu satu hari atau
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk melalui saran-saran yang harus
dilakukan.
40
pada diri siswa, sehingga kebiasaan belajar menunjukkan suatu usaha yang
secara rutin atau teratur sehingga mendapatkan kemampuan baru dan terjadi
sikap (perilaku). Oleh karena itu, kebiasaan belajar merupakan salah satu hal
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu Perhatian Orang Tua (X1)
dan Kebiasaan Belajar Siswa (X2) sebagai variabel bebas dan Prestasi
berikut :
D. Hipotesis Penelitian
Indonesia.
1. Tempat Penelitian
Bakti Mulya 400 yang beralamat di jalan Lingkar Selatan Pondok Pinang,
2. Waktu Penelitian
sebagai berikut :
42
43
B. Metode Penelitian
Akibat) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
data.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Swasta Kota
Jakarta Selatan, yaitu Siswa SMAS Bakti Mulya 400, Siswa SMAS Bakti
Idhata dan Siswa SMAS Hang Tuah 1 kelas X yang berjumlah 602 orang
siswa.
44
Tabel.3.2
Jumlah 602
2. Sampel
artinya elemen dalam populasi diambil secara tidak acak, dimana tidak
SMAS Bakti Mulya 400, SMAS Bakti Idhata dan SMAS Hang Tuah 1
berikut :
Ket:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : tingkat error = 0,1
602
𝑛=
1 + (602 x 0,052 )
𝑛 = 240,32 ~ 240
Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 240
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑥𝑛
𝑁
𝑁𝑖 217
Sampel dari SMAS Bakti Idhata : 𝑛𝑖 = 𝑥𝑛= 𝑥 240 = 86 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁 602
𝑁𝑖 280
Sampel dari SMAS Hang Tuah 1: 𝑛𝑖 = 𝑥𝑛= 𝑥 240 = 112 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁 602
46
1. Sumber Data
Dari sisi sumber, data terbagi atas data primer dan data sekunder
a. Data Primer
Menurut Sekaran & Bougie (2017), data primer yaitu data yang
berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan
merupakan Siswa Kelas X SMAS Bakti Mulya 400 , SMAS Bakti Idhata
dan SMAS Hang Tuah 1 Jakarta Selatan. Sumber data primer lainnya
yaitu data hasil belajar siswa, yaitu penilaian tengah semester pada
b. Data Sekunder
a. Dokumentasi
ini dilihat dari dokumen penilaian tengah semester siswa kelas X pada
b. Kuesioner
hanya item yang valid dan reliable yang dapat dijadikan sebagai item
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
prestasi belajar siswa, yaitu nilai hasil belajar yang tertulis di Penilaian
Tengah Semester pada Siswa Kelas X SMAS Bakti Mulya 400 , SMAS
48
Bakti Idhata dan SMAS Hang Tuah 1 Jakarta Selatan untuk mata pelajaran
Sejarah Indonesia.
2. Variabel Independen
a. Perhatian Orang Tua (X1), yaitu skor total dari hasil penilaian responden
tingkatan kebutuhan orang tua dan kontribusi yang diberikan orang tua
b. Kebiasaan Belajar Siswa (X2), yaitu skor total dari hasil penilaian
terdiri dari dimensi waktu belajar, ruang belajar dan cara belajar.
F. Instrumen Penelitian
belajar siswa. Yaitu nilai yang tertera pada penilaian tengah semester 1
(Likert Scale). Skala Likert (Likert scale) yaitu dimana responden menyatakan
tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan tentang perilaku,
objek, orang, atau kejadian (Sugiyono, 2017). Dengan skala Likert, maka
Pilihan Nilai
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Kadang - Kadang 3
Sering 4
Selalu 5
Sumber: Sugiyono (2017)
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
bebas (x) terhadap variabel terikat (y) yaitu dengan menggunakan instrumen:
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara
variabel yang diukur maka disebut sebagai valid, dan sebaliknya apabila
tidak mampu untuk mengukur variabel yang diukur maka akan disebut tidak
butir pernyataan dengan nilai koefisien korelasi (r hitung) > r table maka
alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas
atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut
data dapat dilihat dari koefisien alpha yang dihasilkan, data yang mendekati
mempunyai reliabilitas yang tinggi. Suatu data dikatakan akurat jika nilai
akan dilaksanakan.
variabel penelitian. Teknik yang digunakan dalam analisis ini adalah dengan
data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Analisis varians
a. Uji Normalitas
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik
digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji
normal
b. Uji Homogenitas
atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama. sama. Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis
c. Uji Linearitas
memiliki hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang
• Jika nilai signifikansi < 0,05, maka tidak terdapat hubungan linear
4. Analisis Inferensial
a. Analisis Korelasi
product moment.
55
b. Analisis Determinasi
100%, maka berarti tidak ada variabel lain yang berpengaruh terhadap
variabel terikat Y.
c. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah satu metode yang sangat popular dalam
berikut:
Y = a + b1X1 +b2X2 + e
Keterangan :
a : Koefisien Konstanta
e : tingkat error
a. Merumuskan hipotesis
d. Hipotesis Statistik
1) Hipotesis 1
Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia
2) Hipotesis 2
3) Hipotesis 3
Sejarah Indonesia.
Indonesia.
H. Hipotesis Statistik
Untuk memperoleh hasil yang benar perlu di dukung oleh data yang benar
pula. Sedangkan benar tidaknya tergantung pada benar dan tidaknya instrumen
penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid
dan reliabel. Uji validitas dan relaibilitas dilakukan terhadap data berasal dari
1. Uji Validitas
program SPSS. Pada hasil output SPSS, nilai rhitung adalah nilai pada
maka
dk = 30-2 = 28
memiliki nilai rhitung > rtabel, Sehingga, 18 butir pernyataan pada variabel
dimana rhitung < rtabel, yaitu pertanyaan nomor 20, 22, 23 dan 27. Sehingga
variabel Kebiasaan Belajar Siswa (X2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
memiliki nilai rhitung > rtabel, Sehingga, pernyataan pada variabel Perhatian
Orang Tua terdiri dari 23 butir yang digunakan untuk pengambilan data
berikutnya.
2. Uji Reliabilitas
diterima atau dikatakan andal atau reliabel apabila memiliki koefisien Alpha
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel, maka
DAFTAR PUSTAKA
Abd Razak, Z., Zuwati, H., & Umi Kalsum, M. S. (2013). Family Context and its
relationship with parental involvement in the education of secondary school
chilren.International Journal of Asian Social Science, 3(4), 1063–1076.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta
Berk, L. E. (2006). Child development. Boston, Pearson Edu.
Carter, C., Bishop, J., & Kravits S.L. (2011). Keys to Effective Learning: Study
Skills and Habits for Success, 6/E. Prentice Hall.
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam
Keluarga: Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta:
Rineka Cipta.
Graha, C. (2007). Keberhasilan anak di tanganorangtua. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Isti’adah, FN. 2020. Teori-teori belajar dalam pendidikan. Tasikmalaya: Edu
Publisher
Morrison, G. S. (2008). Fundamentals of early childhood education, 5th ed. New
Jersey:Pearson Education, Inc.
Nashori, Fuad. 2005. Profil orang tua anak – anak berprestasi. Insania Cita Press.
Yogyakarta
Patall, E.A., Cooper, H., & Robinson, J.C. (2008). Parental involvement in
homework: A research synthesis. Review of Educational Research,78, 1039-
1101.
Psychology Today, (2011). Habit Formation, Retrieved February 9, 2012, from
http://www.psychologytoday.com/basics/habit formation.
Purwanto, Ngalim. 2017. Psikologi Pendidikan cetakan ke 28. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya
Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017.Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian. Jakarta. Salemba Empat.
Slameto.(2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:Rineka
Cipta
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
64
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Sekolah :
PERTANYAAN
Cara menjawab kuesioner :
1. Dimohon untuk membaca setiap pernyataan dengan teliti.
2. Dimohon untuk menjawab setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.
3. Berilah tanda silang (X) pada kotak yang disediakan sesuai dengan apa yang
Anda rasakan berdasarkan pengalaman Pembelajaran Sejarah Indonesia
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang – Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
66
SL SR KD JR TP
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Orang tua memberikan fasilitas belajar
yang memadai untuk mempermudah
1
proses pembelajaran di rumah (seperti
mengikuti Les/ bimbingan belajar/)
Orang tua memberikan fasilitas belajar
yang memadai untuk mempermudah
proses pembelajaran di sekolah
2
(membelikan buku paket, LKS, alat
tulis yang lengkap dan paket internet
yang mendukung proses belajar )
Orang Tua memberikan dukungan
3
penuh terhadap kegiatan belajar
Orang tua saya berhubungan baik
4
dengan guru kelas di sekolah
Orang tua saya berhubungan baik
5
dengan wali kelas di sekolah
Orang tua saya mengikuti
6 perkembangan belajar melalui wali
kelas
Orang tua saya menghubungi guru
7
kelas secara berkala
Orang tua menjelaskan kepada saya
8
pentingnya kegiatan belajar
Orang tua menanyakan tugas, PR atau
9
Hasil Ulangan kepada saya
Orang tua menanyakan kegiatan yang
10
saya lakukan selama di sekolah
Orang tua memberikan kebebasan
11
waktu untuk belajar kepada saya
Orang tua mengatur waktu bermain
12 saya agar tidak mengganggu waktu
belajar
Orang tua membelikan buku paket
13
pelajaran yang saya butuhkan
Orang tua menyediakan ruangan
14
khusus untuk saya belajar
Orang tua membelikan buku pelajaran,
15 alat tulis, paket internet untuk
pembelajaran ketika saya memintanya
Orang tua membantu saya saat
16
mengalami kesulitan belajar baik tugas
67
Kuesioner Selesai
Terima kasih
69
(OUTPUT SPSS)
Reliability Statistics
.948 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
.955 23
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
.893 18
Item-Total Statistics