Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAJARAN BERBASIS DALAM JARINGAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

Disusun oleh :

Kelompok 8

Eltrianutama
Jingga Three Putra
Suci Amelia

X IPA 1
SMA NEGERI 3 PAINAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul: “Pembelajaran berbasis dalam jaringan dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar
siswa”. Selain itu tak lupa pula penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu Arsila
Yuanita Ikbar, S.Pd selaku guru yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis serta semua pihak yang telah berkontribusi terhadap makalah ini.

Kemudian terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dan lain sebagainya. Oleh
karena itu dengan tangan dan hati terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Sago, 11 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ............................................................................................................. 4

2.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 7

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................................. 8

3.2 Variabel Penelitian .................................................................................................. 9

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 9

3.4 Pedoman Dokumentasi ............................................................................................ 10

3.5 Pengujian Keabsahan Data ...................................................................................... 11

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 12

4.2 Populasi Penelitian .................................................................................................. 12

4.3 Temuan Data ............................................................................................................ 12

4.4 Kelebihan Media Daring ......................................................................................... 17

4.5 Kekurangan Media Daring ...................................................................................... 18

ii
BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 19

5.2 Implikasi .................................................................................................................. 19

5.3 Saran ........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... iv

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyebaran virus corona yang terjadi pada tahun 2020 meluas hingga ke hampir 215
negara termasuk Indonesia dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan tidak terkecuali
bidang pendidikan. Pelaksanaan pendidikan disemua jenjang mengalami perubahan untuk
menekan laju penyebaran Coronavirus disease (Covid-19) yaitu dengan melaksanakan
proses belajar mengajar secara daring/jarak jauh.

Konsep pembelajaran daring memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dan siswa
maupun antara siswa dan guru dalam proses pengembangan pengetahuan yang tidak
terbatas ruang dan waktu karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Siswa dan
guru dapat melaksanakan pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan
adanya media internet yang digunakan. Pada pembelajaran daring ini, tidak hanya
memindahkan materi, tugas, bahan belajar atau soal-soal saja melainkan juga memastikan
terjadinya interaksi yang positif dalam pembelajaran dengan tetap memperhatikan
kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Disamping itu, untuk mengoptimalkan
pelaksanaannya, pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan dan dilakukan
evaluasi dengan baik.

Berdasarkan observasi, pelaksanaan pembelajaran daring yang dilakukan disetiap


jenjang pendidikan berbeda-beda, platform yang digunakan pun bervariasi menyesuaikan
dengan fasilitas dan kondisi sekolah masing-masing. Whatsapp merupakan salah satu
media sosial yang banyak digunakan sebagai media pembelajaran daring. Aplikasi ini tidak
asing lagi di semua kalangan baik guru maupun siswa, mudah, dan membutuhkan kuota
internet yang cukup ringan. Pembelajaran menggunakan Whatsapp Grup dengan cepat dan
efisien dapat menyampaikan materi/bahan belajar berupa file dalam bentuk PPT, PDF,
Microsoft Word, Audio, Video, Link Youtube, dan sumber-sumber lain. Selain itu,
kegiatan umpan balik, diskusi, review, serta evaluasi terhadap materi dapat segera
dilakukan.

iv
Tuntutan pembelajaran daring sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-
19 ini tentunya memiliki dampak terhadap pembelajaran, baik dampak positif maupun
negatif. Dampak pembelajaran daring salah satunya dapat meningkatkan mutu pendidikan
sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Syarifudin.

Faktor internal yang sangat mungkin mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah
motivasi belajar. Motivasi merupakan dorongan yang membuat siswa memiliki semangat
tinggi untuk mencapai prestasi. Penelitian Islamiyah (2019) menunjukkan pengaruh yang
positif serta signifikan terhadap hasil belajar karena motivasi sebagai alat untuk menyaring
mana saja kegiatan yang sesuai dengan tujuannya dan yang bukan. pengaruh positif serta
signifikan dari motivasi belajar kepada hasil belajar sebab motivasi adalah jalan guna
memperbaiki hasil belajar. Motivasi juga membuat siswa lebih fokus dan konsentrasi serta
menimbulkan kebahagiaan.

Adapun penelitian yang dipaparkan tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian ini
dalam segi kondisi dan waktu pelaksanaannya. Penelitian ini dilaksanakan saat dalam masa
pandemi Covid-19 dimana seluruh pembelajaran tatap muka dialihkan menjadi
pembelajaran daring, sedangkan penelitian terdahulu di atas dilaksanakan sebelum masa
pandemi dimana pembelajarannya masih secara tatap muka. Penelitian ini nantinya
diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya berupa
apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa pada saat pembelajaran daring
secara penuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan maka dapat


dikemukakan rumusan masalah yakni “Bagaimana pengaruh pembelajaran daring terhadap
motivasi belajar siswa”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai
ialah “mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebagai dampak dari pembelajaran
berbasis dalam jaringan”.

1.4 Manfaat penelitian

v
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat berupa:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis mengenai pengaruh
pembelajaran berbasis dalam jaringan terhadap motivasi belajar siswa.
a. Bagi siswa
Penelitian ini dapat menjadi tolak ukur dalam mengidentifikasi permasalahan
yang dialami siswa sendiri guna meningkatkan motivasi belajar berbasis dalam
jaringan.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
sejauh mana kelebihan maupun keterbatasan pembelajaran berbasis dalam
jaringan serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peneliti sendiri untuk
melanjutkan dan mengembangkan ke tahap penelitian berikutnya

vi
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur, lingkungan yang ada
disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik untuk
melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Menurut
(Kusumadewi et al., 2020), pembelajaran daring dapat menanamkan karakter mandiri
atau kemandirian pada siswa. Sejalan dengan ini, memaparkan bahwa kebiasaan belajar
mandiri, keterampilan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bernalar, dan
bersosialisasi dapat terbentuk pada siswa melalui pembelajaran daring dengan melakukan
kegiatan berupa literasi berbagai sumber pembelajaran yang dapat diunduh dan dipelajari
secara mandiri oleh siswa sehingga akan tercipta kemandirian belajar. Disamping itu,
pembelajaran daring juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Trianto dalam Pane & Dasopang (2017, hlm. 338) menjelaskan tentang pembelajaran
adalah sebagai berikut: Pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak
dapat dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai
produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pada
hakikatnya, pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan peserta (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber Belajar
lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan interaksi yang


dilakukan oleh guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa mempunyai pengetahuan.
Pembelajaran juga merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya
berisi pemberiaan materi pembelajaran, informasi pengetahuan, kegiatan membimbing
siswa, serta pemberian rangsangan agar siswa dapat termotivasi sampai akhirnya mampu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

vii
2.1.2. Pembelajaran Daring / Internet Learning

Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu kegiatan yang
dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih &
Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan
kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas”. Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah
proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai
media komunikasi.

Dengan mewabahnya pandemi COVID-19 mengakibatkan kegiatan belajar di sekolah


kini harus berubah menjadi belajar di rumah secara daring, dimana pelaksanaannya di
sesuaikan dengan kemampuan masing-masing sekolah. Meskipun pada saat penelitian ini
dilaksanakan pembelajaran dilakukan secara daring, namun motivasi belajar tetaplah
penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hasrat dorongan dan harapan dari dalam
diri siswa adalah kunci untuk membuka kesempatan siswa mendapatkan hasil belajar yang
maksimal.

2.1.3. Motivasi dan Faktor Penunjang Pembelajaran

Motivasi merupakan satu faktor di antara lainnya yang termasuk paling berpengaruh
terhadap hasil belajar sebab siswa akan senantiasa berusaha untuk melakukan berbagai
kegiatan yang mendukung proses belajarnya dan menjauhi kegiatan yang mengganggu proses
belajarnya apabila motivasi belajarnya tinggi (Nafisah dkk, 2015). Kemudian Uno (2016)
menjabarkan motivasi dalam belajar memiliki indikator-indikator yaitu yang pertama
memiliki keinginan untuk sukses, kedua merasa butuh untuk belajar, ketiga memiliki cita-cita
dan harapan, keempat ada penghargaan ketika belajar, kelima ada kegiatan menarik saat dan
yang keenam lingkungan tempat belajar kondusif.

Djamarah (2015) mengemukakan bahwa ada 2 sudut pandang yaitu motivasi intrinsik
dan ekstrinsik. Berbagai motif dalam diri individu yang mendorong untuk mengerjakan
sesuatu disebut motivasi intrinsik. Sedangkan segala motif yang muncul akibat pengaruh atau
dorongan dari luar individu disebut motivasi ekstrinsik. Selanjutnya lingkungan belajar

viii
merupakan faktor eksternal yang mungkin untuk berpengaruh kepada hasil belajar. Apa pun
di alam sekitar yang mempengaruhi seseorang disebut lingkungan (Hamalik, 2012). Dalam
Teori Kognitif maupun Teori Behaviorisme sama-sama sepakat bahwa belajar tidak lepas
dari interaksi siswa dengan lingkungannya. Menurut Teori Kognitif pengetahuan dalam diri
individu adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan secara berkelanjutan. Kemudian
dalam Teori Behaviorisme berubahnya tingkah laku siswa akibat interaksi dengan
lingkungannya disebut belajar. Menurut Winkel (1996) belajar adalah aktivitas psikis berupa
interaksi terhadap lingkungan secara aktif yang mengakibatkan pengetahuan, pemahaman,
nilai serta sikap mengalami perubahan yang tercermin dari hasil belajar. Sehingga semakin
baik lingkungan seseorang makin baik juga hasil belajarnya.

Penelitian Anggraini dkk. (2017) Menunjukkan jika lingkungan belajar memiliki tingkat
kontribusi yang signifikan kepada hasil belajar karena hakikatnya belajar merupakan proses
individu berinteraksi dengan lingkungannya sehingga lingkungan sangat penting untuk
menaikkan hasil belajar. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian oleh Silvia dkk. (2018)
Menemukan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar secara positif.
Lingkungan belajar dengan kondisi nyaman serta kondusif merupakan tulang punggung dan
pendorong proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Apabila lingkungan belajar
baik maka akan baik pula hasil belajarnya.

Slameto (2013) membagi lingkungan belajar ke dalam 3 dimensi yakni lingkungan


keluarga, sekolah dan masyarakat. Selanjutnya masing-masing dimensi tersebut memiliki
indikator yakni indikator lingkungan keluarga yakni : 1) cara orang tua mendidik anak, 2)
hubungan di antara personel keluarga dan 3) perhatian orang tua kepada anak. Selanjutnya
indikator lingkungan sekolah berupa : 1) kedekatan siswa terhadap guru, 2) kedekatan
diantara siswa, 3) metode belajar dan alat pembelajaran. Kemudian indikator lingkungan
masyarakat yaitu : 1) kegiatan masyarakat yang diikuti anak, 2) teman di rumah, 3) gaya
hidup masyarakat sekitar dan media massa.

Terakhir penelitian Hermawan dkk. (2020) memaparkan hasil demikian : 1) ada


pengaruh positif serta signifikan dari lingkungan keluarga kepada hasil belajar. Lingkungan
keluarga yang nyaman dan mendukung serta hubungan antar anggota keluarga yang baik
ditambah berbagai hal pendukung di dalamnya akan meningkatkan hasil belajar. Begitu pula
apabila lingkungan keluarga dan aspek di dalamnya tidak cukup baik maka hasil belajar akan

ix
turun. 2) lingkungan kampus berpengaruh positif serta signifikan terhadap hasil belajar.
Lingkungan sekolah yang kondusif serta memiliki kriteria baik dapat membuat mahasiswa
menjadi nyaman untuk belajar. Selain itu cara mengajar dosen, ketepatan waktu belajar,
fasilitas serta sarana dan prasarana akan berdampak pada peningkatan hasil belajar
mahasiswa. 3) hasil belajar dipengaruhi secara positif serta signifikan oleh lingkungan
masyarakat. Semakin bagus lingkungan masyarakat yang dimiliki seorang mahasiswa yang
mencakup berbagai hal di dalamnya maka akan semakin bagus pula hasil belajarnya.
Penurunan hasil belajar sangat bisa dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang kurang
bagus. Selanjutnya lingkungan keluarga, kampus dan masyarakat secara simultan juga
memiliki pengaruh positif serta signifikan kepada hasil belajar karena memang ketiga aspek
tersebut tidak dapat dipisahkan.

2.2 Hipotesis Penelitian

Adapun penelitian saat ini berbeda secara mendasar dengan beberapa penelitian
terdahulu di atas yakni kondisi pada saat penelitian dilakukan. Pada penelitian terdahulu
pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka, namun pada penelitian ini pembelajaran
dilaksanakan secara daring. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
namun penelitian ini memfokuskan kepada faktor internal berupa motivasi untuk melihat
pengaruhnya terhadap hasil belajar pada saat pembelajaran daring di masa pandemi, yang
kemudian mendasari untuk mengembangkan penelitian sebelumnya dimana motivasi belajar
siswa cukup dipengaruhi dengan keterkaitan terhadap faktor lainnya seperti lingkungan
keluarga dan sekolah. Sedangkan untuk pembelajaran berbasis dalam jaringan tentu akan
cukup didominasi oleh faktor internal itu sendiri ketimbang faktor eksternal dikarenakan
kurangnya interaksi secara langsung, yang kemudian dapat ditarik hipotesis awal bahwa
keberagaman tingkat motivasi siswa dapat saja terjadi tergantung pada upaya menyikapi
maupun pengelolaan sistem pembelajaran berbasis dalam jaringan itu sendiri.

x
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan Penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan


penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, bukan
angka. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan
kualitatif yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena yang
di alami oleh subjek penelitian dan menafsirkannya dengan cara melibatkan metode-metode
yang ada.

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian studi kasus yaitu mendeskripsikan suatu
latar belakang obyek atau peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam. Metode penelitian
yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus. Metode ini
berusaha memperoleh gambaran secara lengkap dan detail tentang kejadian dan fenomena
tertentu pada suatu obyek dan subyek yang memiliki kekhasan. Dengan demikian
pelaksanaan penelitian menggunakan metode studi kasus adalah menggali informasi
sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya, kemudian mendeskripsikannya dalam bentuk
naratif sehingga memberikan gambaran secara utuh tentang fenomena yang terjadi.

Peneliti mencari data dari berbagai sumber, salah satunya media internet. Dari sini
peneliti benar-benar menggali sejumlah data dan melakukan pengamatan melalui via online.
Peneliti melakukan penelitian via online karena kondisi covid-19 dan sesuai masalah yang
peneliti angkat. Penelitian via online dijakana karena dianggap sebagai metode yang efektif
untuk mengumpulkan data terkait tentang pembelajaran daring. Peneliti mengumpulkan data
secara bertahap dengan bertemu dengan subjek yang dituju secara via online.

Penelitian berdasarkan karakteristik diatas adalah penelitian yang dilaksanakan


mendeskripsikan tentang pembelajaran berbasis daring dan pengaruhnya terhadap motivasi
belajar siswa. Penelitian ini terjadi berdasarkan hasil pengamatan sesuai fenomena-fenomena
xi
yang terjadi baik dalam tindakan, perubahan pembelajaran, perilaku guru, serta tanggapan
peserta didik. Penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah manusia yaitu guru
yang berperan dalam menjalankan perannya meski dalam pembelajaran daring berbasis
online dilihat dari pengamatan WhatssApp Group dan wawancara online maupun tatap muka
kepada guru.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.

3.2.1 Variabel Bebas


Variabel bebas adalah Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, pengaruh, perlakuan, atau variabel risiko, Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab atau berubahnya variabel lain. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah “Pembelajaran Dalam Jaringan”

3.2.2 Variabel Terikat


Untuk variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Variabel terikatnya adalah “Pembelajaran Berbasis Dalam Jaringan
dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa”

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

 Tempat Penelitian: Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 3 PAINAN.


 Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan dibulan Agustus 2021 sampai Desember
2021.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Penelitian ini adalah
sebagai berikut:

3.3.1 Observasi

xii
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati
atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah penelitian yang sedang dilakukan.

Teknik pengumpulan data observasi merupakan sebuah teknik yang dilakukan lewat
pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian
untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang
luar.

3.3.2 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan hasil peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini
dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi dari media internet.

3.4 Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan sebagai data pendukung dari hasil Observasi.


Dokumentasi pada penelitian ini berisi dokumen dokumen yang berhubungan dengan
kegiatan siswa selama melakukan pembelajaran daring.

Variabel Aspek Indikator Sumber Teknik


Mengetahui
Model bagaimana
pembelajaran model
Model yang digunakan pembelajaran Media internet Observasi,
Pembelajaran dalam yang digunakan dokumentasi
pembelajaran untuk semua
daring mata pelajaran
secara daring

Mengetahui
Pemahaman bagaimana
belajar siswa pemahaman

xiii
Pemahaman selama belajar siswa
belajar siswa melakukan setelah Media internet Observasi,
selama pembelajaran melakukan dokumentasi
pembelajaran secara daring pembelajaran
daring secara daring

3.5 Pengujian keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dilakukan supaya data yang didapatkan dapat dipercaya dan
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas. Pada uji
kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik dalam uji kredibilitas
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Data diperoleh dengan observasi lalu dicek data dokumentasi pada semua partisipan.
Bila teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lanjut dengan sumber data mana yang dianggap benar.

xiv
xv
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut
dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di Sago IV Jurai
dan Bayang Pesisir Selatan.

4.2 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas atau objek yang mempunyai
kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi di SMA Pesisir
Selatan.

4.3 Temuan Data

Berikut adalah temuan data dari hasil penyebaran angket oleh siswa/i dengan jumlah
jawaban 50 orang siswa/i SMA Negeri 3 Painan.

Pertanyaan Jawaban informan


No
iya mungkin tidak
Selama saudara melakukan pembelajaran daring apakah
1 13 9 28
daring tersebut terasa menyenangkan?
Selama saudara melakukan pembelajaran daring apakah
2 41 6 3
daring tersebut terasa membosankan?
Apakah saudara merasa belajar daring tersebut
3 36 14 --
memboroskan uang untuk membeli kuota internet?
Apakah saudara mengerti tentang materi dan tugas apa
4 14 19 17
saja yang disampaikan guru?
Apakah saudara mengerjakan pr tepat waktu, walaupun
5 25 19 6
dalam keadaan daring?

xvi
Apakah saudara sering kehilangan jaringan saat belajar
6 41 5 4
daring?
Apakah saudara tetap bersemangat belajar Walaupun
7 19 19 12
dalam keadaan daring?
Apakah saudara sering keluar masuk kelas zoom atau
8 19 17 14
google meet saat belajar daring?
Apakah saudara masuk kelas zoom atau google meet
9 19 22 9
tepat waktu?
Apakah media daring saudara gunakan untuk diskusi
10 41 6 3
pembelajaran?
Apakah media daring mampu meningkatkan intensitas
11 14 19 17
berkomunikasi saudara?

12 Apakah media daring membuat saudara lebih kreatif? 25 19 17

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil respon siswa/i terhadap kelebihan dan
kekurangan belajar daring adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran Daring Terasa Menyenangkan
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/i menjawab 27,8% iya,
16,7% mungkin, 55,6% tidak.

b. Pembelajaran Daring Terasa Membosankan


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 83,3% iya,
11,1% mungkin, 5,6% tidak.

xvii
c. Boros Uang dan Kuota Internet
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 72,2% iya,
27,8% mungkin, 0% tidak.

d. Mengerti dengan Tugas dan Materi yang disampaikan


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 27,8 % iya,
38,9% mungkin, 33,3% tidak.

e. Mengerjakan PR Tepat Waktu


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 50% iya,
38,9% mungkin, 11,1% tidak.

xviii
f. Media daring yang digunakan sering mengalami sinyal yang buruk
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 83,3% iya,

11,1% mungkin, 5,6% tidak.

g. Tetap Bersemangat Untuk Belajar Daring


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 38,9% iya,
38,9% mungkin, 22,2% tidak.

h. Keluar Masuk Zoom Saat Belajar Daring


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 38,9% iya,
27,8% mungkin, 33,3% tidak.

xix
i. Masuk Kelas Zoom Tepat Waktu
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 38,9% iya,
44,4% mungkin, 16,7% tidak.

j. Media Daring digunakan Untuk Diskusi Pembelajaran


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 83,3% iya,
11,1% mungkin, 5,6% tidak.

xx
k. Media Daring Meningkatkan Intensitas berkomunikasi
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 27,8% iya,
38,9% mungkin, 33,3% tidak.

l. Media Daring Membuat Lebih Kreatif


Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 50% iya,
38,9% mungkin, 11,1% tidak.

4.4 Kelebihan Media daring

4.4.1 Mudah diakses


Pada masa pandemi ini kegiatan pembelajaran di sekolah sangat membutuhkan media
untuk membantu terlaksananya proses pembelajaran daring. Kemudahan dalam mengakses
suatu informasi kini dapat dengan mudah dilakukan.

4.4.2 Efisien Waktu dan Tempat

xxi
Proses pembelajaran yang dilakukan secara daring cukup efisien dalam hal waktu
dan tempat. Guru dan siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang dapat dilakukan
dimana saja asalkan masih terhubung dengan jaringan internet.

4.5 Kekurangan Media Daring

4.5.1 Keterbatasan Sinyal dan Biaya Untuk Internet


Penggunaan media daring sangat membutuhkan signal dan kuota paketan yang cukup
memadai. Signal dan kuota paket sangat berkontribusi dalam membantu proses pembelajaran
dalam dunia pendidikan. Namun, terbatasnya sinyal dan paket data ini menjadi kendala
tersendiri bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran daring.

4.5.2 Pengawasan Belajar yang Tidak Maksimal


Pembelajaran yang dilakukan secara daring guru tidak bisa selalu mengawasi siswa
dalam belajar karena guru dan siswa tidak berada di tempat yang sama.

xxii
BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan pembelajaran daring di Sekolah sudah terlaksana dengan cukup baik.


Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dan peserta didik menggunakan quipper,
classroom, google meet dan Zoom. Aplikasi ini digunakan untuk mempermudah dalam
melaksankan proses belajar mengajar daring ini, dan digunakan guru untuk membagikan
informasi yang berkaitan dengan pembelajaran. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran
daring para guru menggunakan Zoom dan google meet untuk penyampaian materi
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan media berupa video,
penggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran bertujuan untuk mempermudah
peserta didik dalam memahami materi. Startegi yang digunakan guru dalam pembelajaran
daring berupa pemberian waktu untuk diskusi dan tanya jawab kepada peserta didik sebagai
suatu cara untuk melakukan pendekatan sehigga peserta didik dapat berinteraksi dengan baik.

Pada hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran daring sangatlah berguna bagi para siswa dan
guru di saat pandemi, dengan adanya media daring siswa dan guru masih tetap bisa
melakukan proses pembelajaran, walaupun dari jarak jauh.

5.2 Implikasi

1. Bagi sekolah dapat menjadi pedoman dan gambaran dalam pelaksanaan pembelajaran
daring pada masa pandemi Covid-19.
2. Bagi guru dapat menambah pengetahuan dan pengalamannya dalam melaksanakan
pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.
3. Dapat mengenal lebih dalam mengenai karakteristik peserta didik dalam pembelajaran
daring.

xxiii
5.3 Saran

1. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi siswa dan guru dalam pelaksanaan


pembelajaran terutama pada pelaksanaan pembelajaran daring seperti sekarang ini.
2. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi siswa dan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran terutama pada pelaksanaan pembelajaran daring seperti sekarang ini.
3. Pemerintah hendaknya lebih gencar lagi memberikan dukungan terhadap peserta didik
dan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.
4. Guru dapat lebih mengembangkan pembelajaran yang dapat membuat kondisi belajar
tetap efektif walaupun dilakukan dalam jaringan, lebih sering berkomunikasi dengan
peserta didik. Guru hendaknya lebih meningkatkan kreativitasnya sebagai pendidik
untuk menjadi guru yang lebih professional.
5. Peserta didik lebih diberikan motivasi dalam belajar agar pada saat pelaksanaan belajar
melalui dalam jaringan peserta didik tetap memiliki semangat yang tinggi dan dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai di kelas.

xxiv
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/49454/6/BAB%20I.pdf

https://eprints.umm.ac.id/70057/3/BAB%20II.pdf

http://eprints.ums.ac.id/97595/3/BAB%20II.pdf

http://repository.iainpare.ac.id/2290/4/16.1100.077%20BAB%203.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/11284/8/bab%203.pdf

http://digilib.uinsgd.ac.id/38400/7/7_bab4.pdf

http://digilib.iainkendari.ac.id/2854/5/BAB%204.pdf

http://digilib.iainkendari.ac.id/2801/6/BAB%20V%20PENUTUP.pdf

http://digilib.iainkendari.ac.id/2801/6/BAB%20V%20PENUTUP.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai