Disusun oleh :
Kelompok 8
Eltrianutama
Jingga Three Putra
Suci Amelia
X IPA 1
SMA NEGERI 3 PAINAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul: “Pembelajaran berbasis dalam jaringan dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar
siswa”. Selain itu tak lupa pula penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu Arsila
Yuanita Ikbar, S.Pd selaku guru yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis serta semua pihak yang telah berkontribusi terhadap makalah ini.
Kemudian terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dan lain sebagainya. Oleh
karena itu dengan tangan dan hati terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
ii
BAB 5 KESIMPULAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyebaran virus corona yang terjadi pada tahun 2020 meluas hingga ke hampir 215
negara termasuk Indonesia dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan tidak terkecuali
bidang pendidikan. Pelaksanaan pendidikan disemua jenjang mengalami perubahan untuk
menekan laju penyebaran Coronavirus disease (Covid-19) yaitu dengan melaksanakan
proses belajar mengajar secara daring/jarak jauh.
Konsep pembelajaran daring memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dan siswa
maupun antara siswa dan guru dalam proses pengembangan pengetahuan yang tidak
terbatas ruang dan waktu karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Siswa dan
guru dapat melaksanakan pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan
adanya media internet yang digunakan. Pada pembelajaran daring ini, tidak hanya
memindahkan materi, tugas, bahan belajar atau soal-soal saja melainkan juga memastikan
terjadinya interaksi yang positif dalam pembelajaran dengan tetap memperhatikan
kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Disamping itu, untuk mengoptimalkan
pelaksanaannya, pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan dan dilakukan
evaluasi dengan baik.
iv
Tuntutan pembelajaran daring sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-
19 ini tentunya memiliki dampak terhadap pembelajaran, baik dampak positif maupun
negatif. Dampak pembelajaran daring salah satunya dapat meningkatkan mutu pendidikan
sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Syarifudin.
Faktor internal yang sangat mungkin mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah
motivasi belajar. Motivasi merupakan dorongan yang membuat siswa memiliki semangat
tinggi untuk mencapai prestasi. Penelitian Islamiyah (2019) menunjukkan pengaruh yang
positif serta signifikan terhadap hasil belajar karena motivasi sebagai alat untuk menyaring
mana saja kegiatan yang sesuai dengan tujuannya dan yang bukan. pengaruh positif serta
signifikan dari motivasi belajar kepada hasil belajar sebab motivasi adalah jalan guna
memperbaiki hasil belajar. Motivasi juga membuat siswa lebih fokus dan konsentrasi serta
menimbulkan kebahagiaan.
Adapun penelitian yang dipaparkan tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian ini
dalam segi kondisi dan waktu pelaksanaannya. Penelitian ini dilaksanakan saat dalam masa
pandemi Covid-19 dimana seluruh pembelajaran tatap muka dialihkan menjadi
pembelajaran daring, sedangkan penelitian terdahulu di atas dilaksanakan sebelum masa
pandemi dimana pembelajarannya masih secara tatap muka. Penelitian ini nantinya
diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya berupa
apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa pada saat pembelajaran daring
secara penuh.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai
ialah “mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebagai dampak dari pembelajaran
berbasis dalam jaringan”.
v
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat berupa:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis mengenai pengaruh
pembelajaran berbasis dalam jaringan terhadap motivasi belajar siswa.
a. Bagi siswa
Penelitian ini dapat menjadi tolak ukur dalam mengidentifikasi permasalahan
yang dialami siswa sendiri guna meningkatkan motivasi belajar berbasis dalam
jaringan.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
sejauh mana kelebihan maupun keterbatasan pembelajaran berbasis dalam
jaringan serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peneliti sendiri untuk
melanjutkan dan mengembangkan ke tahap penelitian berikutnya
vi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur, lingkungan yang ada
disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik untuk
melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Menurut
(Kusumadewi et al., 2020), pembelajaran daring dapat menanamkan karakter mandiri
atau kemandirian pada siswa. Sejalan dengan ini, memaparkan bahwa kebiasaan belajar
mandiri, keterampilan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bernalar, dan
bersosialisasi dapat terbentuk pada siswa melalui pembelajaran daring dengan melakukan
kegiatan berupa literasi berbagai sumber pembelajaran yang dapat diunduh dan dipelajari
secara mandiri oleh siswa sehingga akan tercipta kemandirian belajar. Disamping itu,
pembelajaran daring juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Trianto dalam Pane & Dasopang (2017, hlm. 338) menjelaskan tentang pembelajaran
adalah sebagai berikut: Pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak
dapat dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai
produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pada
hakikatnya, pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan peserta (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber Belajar
lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai.
vii
2.1.2. Pembelajaran Daring / Internet Learning
Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu kegiatan yang
dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih &
Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan
kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas”. Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah
proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai
media komunikasi.
Motivasi merupakan satu faktor di antara lainnya yang termasuk paling berpengaruh
terhadap hasil belajar sebab siswa akan senantiasa berusaha untuk melakukan berbagai
kegiatan yang mendukung proses belajarnya dan menjauhi kegiatan yang mengganggu proses
belajarnya apabila motivasi belajarnya tinggi (Nafisah dkk, 2015). Kemudian Uno (2016)
menjabarkan motivasi dalam belajar memiliki indikator-indikator yaitu yang pertama
memiliki keinginan untuk sukses, kedua merasa butuh untuk belajar, ketiga memiliki cita-cita
dan harapan, keempat ada penghargaan ketika belajar, kelima ada kegiatan menarik saat dan
yang keenam lingkungan tempat belajar kondusif.
Djamarah (2015) mengemukakan bahwa ada 2 sudut pandang yaitu motivasi intrinsik
dan ekstrinsik. Berbagai motif dalam diri individu yang mendorong untuk mengerjakan
sesuatu disebut motivasi intrinsik. Sedangkan segala motif yang muncul akibat pengaruh atau
dorongan dari luar individu disebut motivasi ekstrinsik. Selanjutnya lingkungan belajar
viii
merupakan faktor eksternal yang mungkin untuk berpengaruh kepada hasil belajar. Apa pun
di alam sekitar yang mempengaruhi seseorang disebut lingkungan (Hamalik, 2012). Dalam
Teori Kognitif maupun Teori Behaviorisme sama-sama sepakat bahwa belajar tidak lepas
dari interaksi siswa dengan lingkungannya. Menurut Teori Kognitif pengetahuan dalam diri
individu adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan secara berkelanjutan. Kemudian
dalam Teori Behaviorisme berubahnya tingkah laku siswa akibat interaksi dengan
lingkungannya disebut belajar. Menurut Winkel (1996) belajar adalah aktivitas psikis berupa
interaksi terhadap lingkungan secara aktif yang mengakibatkan pengetahuan, pemahaman,
nilai serta sikap mengalami perubahan yang tercermin dari hasil belajar. Sehingga semakin
baik lingkungan seseorang makin baik juga hasil belajarnya.
Penelitian Anggraini dkk. (2017) Menunjukkan jika lingkungan belajar memiliki tingkat
kontribusi yang signifikan kepada hasil belajar karena hakikatnya belajar merupakan proses
individu berinteraksi dengan lingkungannya sehingga lingkungan sangat penting untuk
menaikkan hasil belajar. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian oleh Silvia dkk. (2018)
Menemukan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar secara positif.
Lingkungan belajar dengan kondisi nyaman serta kondusif merupakan tulang punggung dan
pendorong proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Apabila lingkungan belajar
baik maka akan baik pula hasil belajarnya.
ix
turun. 2) lingkungan kampus berpengaruh positif serta signifikan terhadap hasil belajar.
Lingkungan sekolah yang kondusif serta memiliki kriteria baik dapat membuat mahasiswa
menjadi nyaman untuk belajar. Selain itu cara mengajar dosen, ketepatan waktu belajar,
fasilitas serta sarana dan prasarana akan berdampak pada peningkatan hasil belajar
mahasiswa. 3) hasil belajar dipengaruhi secara positif serta signifikan oleh lingkungan
masyarakat. Semakin bagus lingkungan masyarakat yang dimiliki seorang mahasiswa yang
mencakup berbagai hal di dalamnya maka akan semakin bagus pula hasil belajarnya.
Penurunan hasil belajar sangat bisa dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang kurang
bagus. Selanjutnya lingkungan keluarga, kampus dan masyarakat secara simultan juga
memiliki pengaruh positif serta signifikan kepada hasil belajar karena memang ketiga aspek
tersebut tidak dapat dipisahkan.
Adapun penelitian saat ini berbeda secara mendasar dengan beberapa penelitian
terdahulu di atas yakni kondisi pada saat penelitian dilakukan. Pada penelitian terdahulu
pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka, namun pada penelitian ini pembelajaran
dilaksanakan secara daring. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
namun penelitian ini memfokuskan kepada faktor internal berupa motivasi untuk melihat
pengaruhnya terhadap hasil belajar pada saat pembelajaran daring di masa pandemi, yang
kemudian mendasari untuk mengembangkan penelitian sebelumnya dimana motivasi belajar
siswa cukup dipengaruhi dengan keterkaitan terhadap faktor lainnya seperti lingkungan
keluarga dan sekolah. Sedangkan untuk pembelajaran berbasis dalam jaringan tentu akan
cukup didominasi oleh faktor internal itu sendiri ketimbang faktor eksternal dikarenakan
kurangnya interaksi secara langsung, yang kemudian dapat ditarik hipotesis awal bahwa
keberagaman tingkat motivasi siswa dapat saja terjadi tergantung pada upaya menyikapi
maupun pengelolaan sistem pembelajaran berbasis dalam jaringan itu sendiri.
x
BAB 3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian studi kasus yaitu mendeskripsikan suatu
latar belakang obyek atau peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam. Metode penelitian
yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus. Metode ini
berusaha memperoleh gambaran secara lengkap dan detail tentang kejadian dan fenomena
tertentu pada suatu obyek dan subyek yang memiliki kekhasan. Dengan demikian
pelaksanaan penelitian menggunakan metode studi kasus adalah menggali informasi
sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya, kemudian mendeskripsikannya dalam bentuk
naratif sehingga memberikan gambaran secara utuh tentang fenomena yang terjadi.
Peneliti mencari data dari berbagai sumber, salah satunya media internet. Dari sini
peneliti benar-benar menggali sejumlah data dan melakukan pengamatan melalui via online.
Peneliti melakukan penelitian via online karena kondisi covid-19 dan sesuai masalah yang
peneliti angkat. Penelitian via online dijakana karena dianggap sebagai metode yang efektif
untuk mengumpulkan data terkait tentang pembelajaran daring. Peneliti mengumpulkan data
secara bertahap dengan bertemu dengan subjek yang dituju secara via online.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.3.1 Observasi
xii
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati
atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah penelitian yang sedang dilakukan.
Teknik pengumpulan data observasi merupakan sebuah teknik yang dilakukan lewat
pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian
untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang
luar.
3.3.2 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan hasil peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini
dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi dari media internet.
Mengetahui
Pemahaman bagaimana
belajar siswa pemahaman
xiii
Pemahaman selama belajar siswa
belajar siswa melakukan setelah Media internet Observasi,
selama pembelajaran melakukan dokumentasi
pembelajaran secara daring pembelajaran
daring secara daring
Pengujian keabsahan data dilakukan supaya data yang didapatkan dapat dipercaya dan
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas. Pada uji
kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik dalam uji kredibilitas
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Data diperoleh dengan observasi lalu dicek data dokumentasi pada semua partisipan.
Bila teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lanjut dengan sumber data mana yang dianggap benar.
xiv
xv
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut
dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di Sago IV Jurai
dan Bayang Pesisir Selatan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas atau objek yang mempunyai
kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi di SMA Pesisir
Selatan.
Berikut adalah temuan data dari hasil penyebaran angket oleh siswa/i dengan jumlah
jawaban 50 orang siswa/i SMA Negeri 3 Painan.
xvi
Apakah saudara sering kehilangan jaringan saat belajar
6 41 5 4
daring?
Apakah saudara tetap bersemangat belajar Walaupun
7 19 19 12
dalam keadaan daring?
Apakah saudara sering keluar masuk kelas zoom atau
8 19 17 14
google meet saat belajar daring?
Apakah saudara masuk kelas zoom atau google meet
9 19 22 9
tepat waktu?
Apakah media daring saudara gunakan untuk diskusi
10 41 6 3
pembelajaran?
Apakah media daring mampu meningkatkan intensitas
11 14 19 17
berkomunikasi saudara?
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil respon siswa/i terhadap kelebihan dan
kekurangan belajar daring adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran Daring Terasa Menyenangkan
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/i menjawab 27,8% iya,
16,7% mungkin, 55,6% tidak.
xvii
c. Boros Uang dan Kuota Internet
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 72,2% iya,
27,8% mungkin, 0% tidak.
xviii
f. Media daring yang digunakan sering mengalami sinyal yang buruk
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 83,3% iya,
xix
i. Masuk Kelas Zoom Tepat Waktu
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 38,9% iya,
44,4% mungkin, 16,7% tidak.
xx
k. Media Daring Meningkatkan Intensitas berkomunikasi
Dari hasil data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa/I menjawab 27,8% iya,
38,9% mungkin, 33,3% tidak.
xxi
Proses pembelajaran yang dilakukan secara daring cukup efisien dalam hal waktu
dan tempat. Guru dan siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang dapat dilakukan
dimana saja asalkan masih terhubung dengan jaringan internet.
xxii
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran daring sangatlah berguna bagi para siswa dan
guru di saat pandemi, dengan adanya media daring siswa dan guru masih tetap bisa
melakukan proses pembelajaran, walaupun dari jarak jauh.
5.2 Implikasi
1. Bagi sekolah dapat menjadi pedoman dan gambaran dalam pelaksanaan pembelajaran
daring pada masa pandemi Covid-19.
2. Bagi guru dapat menambah pengetahuan dan pengalamannya dalam melaksanakan
pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.
3. Dapat mengenal lebih dalam mengenai karakteristik peserta didik dalam pembelajaran
daring.
xxiii
5.3 Saran
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/49454/6/BAB%20I.pdf
https://eprints.umm.ac.id/70057/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/97595/3/BAB%20II.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/2290/4/16.1100.077%20BAB%203.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/11284/8/bab%203.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/38400/7/7_bab4.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/2854/5/BAB%204.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/2801/6/BAB%20V%20PENUTUP.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/2801/6/BAB%20V%20PENUTUP.pdf
iv