Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN PUSAT BELAJAR

“Faktor Pendukung dalam Pengembangan Belajar Berbasis IT”

Dosen Pengampu : Dr. Rahmat Ady Saputra, M. Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. Sanstya Fatma Melati NIM 201425


2. Siti Khairussaleha NIM 201426
3. Siti Syahrizan NIM 201427

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini dapat selesai tepat waktu. Shalawat beserta salam tidak lupa kita hadiahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Salallahu’alaihiwasalam.

Penulis juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada Bapak Dr. Rahmat Ady Saputra, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Pusat Belajar, yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis sehingga ilmu yang penulis dapatkan semakin bertambah dan
terimakasih pula untuk Bapak atas bimbingannya.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca terutama penulis pribadi.
Namun, terlepas dari itu penulis memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan di dalamnya. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala kekurangan yang ada penulis mohon maaf
sebesar-besarnya. Sekian dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bintan, 05 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian Belajar ........................................................................................................... 3

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis IT .............................................................................. 3

C. Faktor Pendukung Pengembangan Belajar Berbasis IT .................................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7

B. Saran ............................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu proses mentransfer ilmu pengetahuan
melalui suatu media. Media dalam pembelajaran beraneka ragam seperti misalnya guru,
buku, atau pun media yang sudah canggih seperti media elektronik (internet, LCD,
televisi, e-book,dan lain-lain). Media sangatlah penting peranannya jika berbicara dalam
ruang lingkup masalah pendidikan. Baik prestasi belajar siswa ataupun motivasi belajar
siswa dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pendidik, sarana prasarana, kemauan dan
kemampuan individualnya masing-masing dan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah
termasuk didalamnya adalah lokasi sekolah peserta didik dan sarana prasarana
mempunyai pengaruh besar dalam prestasi belajar siswa. Dari pernyataan tersebut jelas
bahwa sarana prasarana salah satunya pengadaan media dalam proses belajar mengajar
akan mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut.
Pengadaan media di suatu sekolah sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi
belajar siswa, karena media tersebut sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Media yang saat ini mulai di galakan disetiap sekolah-sekolah yaitu media yang
berbasis IT, sepert internet, penggunaan LCD saat pembelajaran, penggunaan e-book,
komputer, laptop dan lain-lain. Perlu adanya media dalam proses pembelajaran tentulah
tidak hanya bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah perkotaan yang aksesnya lebih
mudah, akan tetapi sekolah-sekolah yang berada di daerah –daerah terpencil juga perlu
meskipun aksesnya lebih sulit. Hal ini merupakan antisipasi dari adanya
ketidakmerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil dengan pendidikan di kota-kota
besar. Pengadaan media pembelajaran yang berbasis IT, yang dalam hal ini sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa perlu di adakan di setiap sekolah sekolah, tidak
hanya di sekolah-sekolah kota tapi sekolah-sekolat yang letaknya terpencil sekalipun
perlu sebagai upaya menghilangkan gep (jarak) antara siswa yang sekolah di kota
dengan siswa yang sekolah di desa. Selain itu adanya pembelajaran berbasis IT di semua
sekolah, akan meminimalisir adanya ketidakmerataan pendidikan didaerah terpencil dan
di kota.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian belajar?
2. Apa pengertian pembelajaran berbasis IT?
3. Apa saja faktor pendukung dalam pengembangan belajar berbasis IT?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian belajar.
2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran berbasis IT.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung pengembangan belajar berbasis IT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar
Menurut Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1987), yang dikutip oleh
M. Ngalim Purwanto (1986 :85) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dan
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Sedangkan
menurut Witherington dalam buku Educational Psychologi mengemukakan “belajar adalah
suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari
pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis IT


Pembelajaran berbasis IT merupakan pembelajaran yang memadukan antara suatu
proses pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran. Media terdebut bersifat
teknologi, baik itu berupa iternet, penggunaan video, LCD (infokus) dan lain-lain. Suatu
proses pembelajaran berbasis IT sangat memungkinkan siswa untuk bisa bereksplorasi,
berkreatifitas , menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, dan tentunya menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
Pentingnya suatu media dalam pembelajaran menegaskan pula bahwa peran
pembelajaran berbasis IT pun sangat penting. Saat ini di setiap sekolah – sekolah hampir
secara keseluruhan telah mengenalkan pembelajaran berbasis IT di sekolah-sekolahnya.
Urgensi pembelajaran berbasis IT adalah :
- Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif;
- Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran berlangsung, sehingga akan
menambah motivasi belajar siswa;
- Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video
dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran;
- Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak;
- Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel;
- Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung.

3
C. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Belajar Berbasis IT
Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam
seting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang harus
agar penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk pembelajaran bisa berhasil, yaitu:
1. Institusi
Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen, sangat
menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan dalam lingkungan
sekolah. Institusi yang paling pertama yang dituntut untuk memiliki komitmen dalam
pendayagunaan internet untuk pembelajaran tentu saja adalah sekolah. Hal ini terutama
berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi yang menyangkut keharusan
menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan komputer dan kelengkapannya,
jaringan, line telepon koneksi ke ISP, biaya beriangganan ke Internet Service Provider
ISP, biaya penggunaan telepon dan sebagainya. Peranan institusi lain yang tak kalah
pentingnya ialah. dalam memberikan kesadaran awareness baik terhadap guru maupun
siswa tentang teknologi komunikasi dan informasi terutama potensi internet sebagai
media pembelajaran. Kemudian dilanjutkan pemberian pengetahuan mengenai prosedur
dan tata cara memanfaatkan internet, melalui berbagai kegiatan dan pelaflhan yang terus
menerus, sehingga secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang akrab teknologi.
Terlihat bahwa hal yang paling mendasar dalam penerappn internet di sekolah adalah
motivasi, kesiapan dan kesungguhan institusi yang diwujudkan dengan suatu kebijakan
yang menyeluruh, meliputi kebijakan berubahnya metode pengajaran, kebijakan
mengenai manajemen dan prosedur, kebijakan mengakses internet dan lainlain. Karena
sernua itu merupakan kunci utama keberhasilan pendayagunaan internet untuk
pembelajaran di lingkungan sekolah.

2. Masyarakat
Lingkungan yang perlu mendapat perhatian ialah lingkungan keluarga siswa. Karena
dari lingkungan keluargalah diharapkan munculnya dukungan yang mampu memberikan
dorongan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet untuk keperluan
pendidikan. Selain keluarga, lingkungan paling dekat lainnya yang sangat
mempengarnhi siswa dalam mengunakan internet ialah teman sebaya per group.
Pengaruh lingkungan ini bahkan lebih besar dari lingkungan keluarga, yang
menunjukkan bahwa dari temanlah mereka pertama kali belajar internet, mengajari
internet secara lebih mendalam dan mendapatkan dorongan untuk menggunakan

4
internet. Oleh karena itu lingkungan siswa ini juga dipersiapkan dan disentuh agar
tercipta suasana yang kondusif, yang mampu memberikan dukungan terhadap siswa
dalam memanfaatkan internet untuk pendidikan.

3. Guru
Peranan guru tak kalah menentukan terhadap keberhasilan pemanfaatan internet di
sekolah. Pemantauan sementara di beberapa sekolah dasar, dan menengah umumnya
menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet di sekolah justru banyak yang datang
dari guru-guru yang memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi internet guna
menunjang proses belajar mengajar. Keberhasilan pernbelajaran berbasis internet ini
secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan dalam
pemanfaatan internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk kelebihan dan
kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran, sehingga mereka memiliki
motivasi dan komitmen yang cukup tinggi.
- Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan pengguna maupun yang
diproyeksikan sebagai pengelola sistem pembelajaran berbasis internet, harus dibekali
dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang internet.
- Guru yang akan dilibatkan dalarn pengembangan dan pemanfaatan internet untuk
pembelajaran hendaknya memiliki pengalaman dan kemampuan mengajar yang cukup.

- Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk
pembelajaran, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.

- Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani pengembangan dan
pemanfaatan internet untuk pembelajaran.

- Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. karena hal itu akan dicerminkan dalam
cara pembelajaran mereka kelak di sistem pembelajaran dengan internet.

4. Siswa
Siswa adalah salah satu faktor pendukung dalam pengembangan belajar berbasis IT.
Dengan adanya siswa yang berkompeten, atau mampu dalam hal IT. Maka siswa dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik.

5
5. Teknologi
Untuk terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka setelah
ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah diuraikan, maka faktor
teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak harus tersedia dan harus memenuhi
standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan peralatan,
infrastruktur, pengoperasian, dan perawatannya. Idealnya dalam pemanfaatan internet
untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses
internet untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa
mengakses internet akan lebih baik lagi apabila komputer-komputer yang tersambung ke
internet tersebut diletakkan di ruang khusus seperti ruang laboraturium komputer
ataupun di ruangan-ruangan lain yang dianggap strategis.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dan tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran berbasis IT merupakan
pembelajaran yang memadukan antara suatu proses pembelajaran dengan penggunaan
media pembelajaran. Media terdebut bersifat teknologi, baik itu berupa iternet, penggunaan
video, LCD (infokus) dan lain-lain. Suatu proses pembelajaran berbasis IT sangat
memungkinkan siswa untuk bisa bereksplorasi, berkreatifitas, menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman, dan tentunya menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Faktor
pendukung pengembangan belajar berbasis IT meliputi institusi, masyarakat, guru, siswa,
dan teknologi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi
maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan agar
makalah ini kedepannya lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto Ngalim. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.

Hardini, Israni & Dewi Puspitasari. 2011. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:
Familia.

Syah, Muhbbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Setijadi. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan (Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT).
Jakarta: Rajawali.

Pratama, Gilang Yuda. 2018. Analisis Penggunaan Media Augmented Reality sebagai Media
Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Konsep Bentuk Molekul. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai