PEMBELAJARAN PAI
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Oleh:
Rasikin 21.01.00.026
JAKARTA
2023M/1444H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt., tuhan seluruh alam, yang telah memberikan ribuan
nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Teknologi dan penigkatan mutu pembelajaran PAI dan persoalan pendidikan jarak
jauh dan problematikanya” Dan tak lupa sholawat teriring salam kami hanturkan
kepada nabi Muhammad saw., beserta para keturunannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 3
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Ali Muhson, Pengembangan_Media_Pembelajaran_Berbasis_Teknologi_Informasi“Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia,Vol.Viii No.2–Tahun2010,Hlm.1–10”DiunduhDari Https://
Www.Researchgate.Net/Profile/Ali_Muhson/Publication/296704617/Links/Pengembangan Media
Pembelajaran-Berbasis-Teknologi-Informasi.Pdf7 Pada Tanggal 13 Agustus 2017
1
Media memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai alat
pengembangan wawasan anak yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan
belajar mengajar dengan memahami kondisi psikologis siswa, tujuan, metode, dan
kelengkapan alat bantu. Fathurrohman (2009) memberi gambaran lebih detail dari
manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran, (a) Menarik perhatian siswa,
(b) Membantu untuk mempercepat pemahaman, (b) Memperjelas penyajian pesan
agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (c)
Mengatasi keterbatasan ruang, (d) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (e)
Waktu pembelajaran bisa dikondisikan, (f) Menghilangkan kebosanan pada siswa dan
meningkatkan motivasi siswa. Oleh karena itu, penggunaan media hendaknya tidak
asal-asalan untuk pengembangan minat belajar anak. Di sinilah tugas guru
untuk dapat memanfaatkan media elektronik dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan baik.2
“orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang
didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar
dan 30% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Maka
2
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobri Sutikno.(2009). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : P.T Refika Aditama.
3
Daryanto, Karim,Syaiful. (2016). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta : Gava Media, hal 1
4
Suyanto, M. "Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran / M. Suyanto" (2004
2
multimedia sangatlah efektif. Multimedia menjadi tool yang ampuh untuk
pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing
perusahaan”.
Menurut Erigg dalam Arief.5 bawa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan yang merangsang siswa belajar, misalnya: media cetak,
media elektronik (film, Video). 6Briggs berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Tapi kenyataannya
tekhnologi Digital Signage telah menjadi multi fungsi. Tergantung peserta
didik yang menggunakannya secara positif atau negatif. Contoh positifnya
yaitu dapat mempermudah mereka dalam belajar. Contoh negatifnya yaitu
hanya untuk bermain game, mendengarkan musik dan berfoto. Sebagaimana
disebutkan dalam teori Determinasi yaitu7 :
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
5
Arief. S. Sadiman, Dkk. 2010. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya, Jakarta : Rajagrafindo Persada,Hlm. 6.
6
Ahmad Rohani. (1997). “Media Instruksional Edukatif”. Jakarta : Rineka Cipta, Hlm. 2
7
Andrean Luthfi Permana, Heru Supriyono”Naskah Publikasi ilmiah “ di unduh dari laman
3
3. Mutu Pembelajaran pendidikan Agama Islam
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mutu
Mutu dapat diartikan sebagai tingkatan dari sesuatu, oleh karena itu mutu juga
dapat memberikan pengertian tingakat baik dan buruk suatu derajat atau taraf baik dari
taraf kepandaian, kecakapan, dan sebagainya. Dalam Pendidikan, mutu yaitu suatu yang
mengacu pada proses dan hasil dari pendidikan, oleh karena itu mutu atau kualitas dari
pendidikan ataupun pembelajaran harus selalu ditingkatkan dengan baik (Ali L: 1996).
Mutu pembelajaran sangat mengaju pada masukan, proses dan dampaknya untuk
pembelajaran. Mutu pembelajaran di masa pandemic adalah salah satu tantangan yang
benar-benar memerlukan pemecahan masalah yang sesuai dengan kebutuhan bagi
masyarakat. Mengharuskan pendidik khusunya guru menemukan cara untuk
menghadapi perkembangan teknologi ditengah pandemic covid-19. Guru harus
mempertahankan cara kerja serta menemukan cara baru untuk menghadapi tantangan
kedepan. Adapun cara yang harus ditempuh adalah guru atau pendidik harus lebih
kreatif lagi dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode atau cara berfikir
kreativitas, kerjasama, dan Pendidikan karakter khusunya. Pendidikan karakter menjadi
satu-satunya ilmu yang tidak dapat di berikan oleh digital atau media teknologi apapun.
5
ditekankan kepada kondisi terampil atau memiliki sikap maupun akhlak yang baik
dalam kehidupannya (Daryanto: 2013).
2. Indikator Mutu
d. Instrumen input, yaitu alat untuk berinteraksi dengan raw input (siswa)
6
3.Langkah-langkah memperkuat mutu pembelajaran
a. Memperkuat Kurikulum
Untuk bisa menghasilkan mutu, menurut Slamet (1999) terdapat empat usaha
mendasar yang harus dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu :
8
administrasi, serta pimpinan lembaga pendidikan tersebut terlibat dalam proses
pelayanan jasa, tetapi mereka termasuk juga pelanggan jika dilihat dari hubungan
manajemen.Mereka berkepentingan dengan lembaga tersebut untuk maju, karena
semakin maju dan berkualitas dari suatu lembaga pendidikan mereka akan diuntungkan,
baik kebanggaan maupun finansial.
Potensi perkembangan, dan keaktifan murid tentu saja merupakan yang paling
utama dalam peningkatan mutu pendidikan. Perkembangan fisik yang baik, baik jasmani
maupun otak, menentukan kemajuannya. Demikian pula dengan lainnya, misalnya bakat,
perkembangan mental, emosional, pibadi, sosial, sikap mental, nilai-nilai, minat,
pengertian, umur, dan kesehatan; kesemuanya akan mempengaruhi hasil belajar dan mutu
seseorang. Untuk itu, maka perhatian terhadap paserta didik menjadi sangat penting.
bagi suatu bentuk sekolah terbuka yang fasilitas dan tata belajarnya berbeda sekali
dengan sekolah konvensional, tetapi dengan hasil (output) yang sama.
10
dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu
memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Penerapan teknologi dalam pendidikan seperti belajar jarak jauh di era global
informasi tidak lain adalah bentuk aplikasi jenis-jenis teknologi informasi mutakhir
sekaligus usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pendidikan.
Pemilihan jenis media sebagai bentuk aplikasi teknologi dalam pendidikan harus
dipilih secara tepat, cermat dan sesuai kebutuhan, serta bermakna bagi peningkatan mutu
pendidikan kita.
Menyebarnya virus corona membuat dunia dibuat berhenti sejenak dari aktifitas
harian, begitu juga dengan proses pembelajaran terkenadampaknya. proses
pembelajaran secara terpaksa dilakukan dengan metode yang luar biasa dari yang biasa
dilakukan. Untuk mempertahankan proses pembelajaran maka dilakukan proses
pembelajaran dengan cara daring atau dengan menggunakan internet yang ada.
Dampak terhadap pembelajaran daring menjadikan seorang guru harus memahami
teknologi untuk dijadikan media pembelajaran pada masa covid-19, memahami
hambatan dan kendala siswa dalam pembelajaran daring dan memberikan solusi untuk
11
siswa dalam pembelajaran daring. Kendala yang dirasakan guru selama proses
pembelajaran dimasa pandemi yaitu tidak mahir menggunakan internet dan media sosial
sebagai sarana pembelajaran dan masih perlu adanya pelatihan terlebih dahulu.
Salah satu yang menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran secara daring
adalah kompetensi guru. Guru harus melakukan semaksimal mungkin agar kegiatan
belajar mengjar dilakukan dengan baik, guru juga sangat berperan sebagai fasilitator
belajar. Untuk memenuhi itu, guru harus mampu memenuhi segala aspek bahwa guru
sebagai model, perencana, pemimpin, dan pembimbing dalam proses belajar.
Pembelajaran daring dapat dikembangkan untuk mempermudah tercapainya tujuan
pendidikan. Dalam pembelajaran daring guru juga harus kreatif menggunakan waktu
yang sedikit untuk mengajar, sehingga siswa dapat paham dengan materi yang diberikan
oleh guru walau tidak 100% tapi siswa dapat mengenal beberapa praktek dengan cara
memperlihatkan video dan cara lainnya, agar siswa semangat dalam belajar.
Pembelajaran daring menjadi hal yang baru bagi sebagian guru, namun mungkin
sebagian sudah mengaanggap pembelajaran daring ini adalah hal yang tidak asing. Bagi
guru yang tinggal atau mengajar di daerah tentu pembelajaran daring menjadi hal yang
baru. Walaupun pembelajaran daring merupakan hal yang baru bagi dunia pekerjaan
seorang guru yang tinggal di daerah, tetapi mau
tidak mau hal tersebut harus dilakukan guru dalam keadaan pandemic covid-19. Bagi
guru yang selama ini mengaanggap bahwa ponsel hanya sekedar alat untuk
berkomunikasi, saat ini seorang guru harus sukarela menjadikan ponsel sebagai alat
dalam proses belajar mengajar (Arifah: 2020). Pembelajaran daring juga pasti
mebutuhkan jaringan internet, tidak semua orang memiliki wifi dirumahnya. Masih
banyak yang menggunakan jaringan seluler, yang jaringan seluler tersebut juga tidak
selamanya stabil. Bisa karena posisi wilayah yang jauh dari jangkauan internet dan biasa
karena faktor cuaca yang tidak mendukung. Jaringan internet sangatlah penting dalam
pembelajaran daring, pemakaian jaringan internet dan pemakaian data yang sangat
melonjak saat kondisi sekarang.
13
3. Guru dapat memanfaatkan media teknologi atau elektronik dalam proses
pembelajaran daring.
4. Guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu
belajar walaupun hanya melalui proses secara daring.
5. Mendukung siswa untuk meningkatkan kemauan mencari pengetahuan
melalui internet.
Memberikan pembelajaran yang tidak membuat siswa menjadi jenuh ataupun bosan,
seperti membuat pembelajaran lebih kreatif dan inovatif.
Begitu besar peranan seorang guru dalam dunia pendidikan sehingga merupakan
komponen yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berkualitas,
Kemampuan guru dan siswa dalam penggunaan media elektronik juga menjadi salah satu
kendala yang sangat jelas,karena masih ada guru dan siswa yang belum terlalu menguasai
aplikasi whatsaap dan zoom terlebih lagi apabila guru dan siswa tersebut baru pertama
menggunakan handphone dan baru mengenal aplikasi yang harus digunakan dalam
pembelajaran daring seperti aplikasi whatsaap dan aplikasi lain yang digunakan untuk
pembelajaran daring,Guru memiliki peranan yang sangat penting. Sosok guru yang bermutu
dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki guru dalam memfasilitasi prosesbelajar siswa.
Setiap guru masing-masing memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan siswa. Proses
belajar biasa terjadi apabila siswa telah termotivasi untuk belajar, Oleh karena itu salah satu
peranan yang penting bagi guru yaitu sebagai motivator bagi peserta didik. Guru juga harus
mampu menanamkan nilai- nilai yang terdapat dalam setiap materi yang sudah diajarkan.
Penanaman nilai- nilai akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari
guru yang dapat dijadikan contoh oleh siswa. Peran seorang guru tidak hanya sebatas
memberikan ilmu kepada siswa. Guru juga harus menjadi contoh yang baik bagi siswa-
siswanya. Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi akan tetapi, guru
14
harus memiliki kepribadian yang kuat yang dapat menjadikannya sebagai panutan oleh
siswanya. Hal ini salah satu hal yang sangat penting karena sebagai seorang guru tidak
hanya mengajar untuk mengetahui beberapa hal saja. Guru juga harus mampu melatih
keterampilan, sikap dan mental anak didiknya. Guru juga harus mampu menempatkan
dirinya sebagai teladan untuk siswanya.
Tugas utama seorang guru adalah membimbing dan membantu keberhasilan siswa
dalam proses belajar. Profesionalisme seorang guru sangat diperlukan sebagai bekal dalam
membuat perubahan baik dari metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi yang
ditujukan untuk kepentingan proses pembelajaran.
Tugas seorang guru memang bukan hal yang mudah, cukup banyak tantangan yang
dihadapi oleh guru ketika melakukan proses pembelajaran. Peranan guru dalam
pembelajaran jarak jauh yaitu:
a. Guru berperan sebagai sumber belajar dari pembelajaran jarak jauh, Pada
pembelajaran jarak jauh guru benar-benar sangat berperan sebagai
pengelola dari proses pembelajaran dan sumber belajar. Namun banyak
sekali perubahan yang terjadi karena wabah covid-19, adanya wabah
covid-19 ini proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
d. Guru sebagai pengelola dalam pembelajaran jarak jauh, Peran guru dala
pengelolaan pembelajaran itu 100% harus dilakukan guru masih
mengelola peserta didik pada pembelajaran jarak jauh, Namun banyak
15
keterbatasan dalam proses pengelolaan pembelajaran dengan metode
yang seadanya.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) . Membuat grup whatsaap antara guru dan siswa yang bertujuan untuk
memberikan informasi terkait pembelajaran seperti materi ajar dan tugas.
Penerapan teknologi dalam pendidikan seperti belajar jarak jauh di era global
informasi tidak lain adalah bentuk aplikasi jenis-jenis teknologi informasi mutakhir
sekaligus usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pendidikan.
17
Pemilihan jenis media sebagai bentuk aplikasi teknologi dalam pendidikan harus
dipilih secara tepat, cermat dan sesuai kebutuhan, serta bermakna bagi peningkatan
mutu pendidikan kita.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Sallis, Edward, 1993. Total Quality Management in Education, Kogam Page,
London. Slamet, Margono, 1999. Filosofi Mutu dan Penerapan Prinsip-Prinsip
Manajemen Mutu Terpadu, IPB Bogor.
Wen, Sayling, 2003. Future of Education (Masa Depan Pendidikan), alih bahasa
Arvin Saputra, Batam: Lucky Publishers.
William, Frederick, 1989. The News Communication, Los Angeles : Wadsworth,
Inc. Wirakartakusumah, 1998. Pengertian Mutu Dalam Pendidikan, Lokakarya
MMT IPB,Kampus Dermaga Bogor, 2-6 Maret 1998.
20
21
22
23
24