Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

APLIKASI ADROID OFFLINE TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH


SISWA KELAS Ⅻ DI SMAN 5 CIMAHI

Disusun Oleh :
Kania Putri Riyadi
2350112001

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
DAFTAR ISI

BAB Ⅰ PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah Peneltian................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................. 6

BAB Ⅱ TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 7


2.1 Landasan Teori .................................................................................................... 7
2.2 Kerangka Berpikir................................................................................................ 8
2.3 Hipotesis............................................................................................................... 9

BAB Ⅲ METODE PENELITIAN............................................................................. 10


3.1 Tipe Penelitian..................................................................................................... 10
3.2 Populasi Dan Sampel........................................................................................... 10
3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................................. 10
3.4 Instrumen Penelitian............................................................................................. 11
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12


BAB Ⅰ
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini


berkembang dengan sangat pesat, sehingga dengan perkembangan ini telah
mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi,
yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan
elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan Internet.
Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan
perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya
pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik
kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang
memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai
sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu
sendiri (Oetomo & Priyogutomo, 2004). Beberapa bagian unsur ini
mendapatkan sentuhan media teknologi informasi. Perubahan akan tuntutan
itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreativitas
dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan dalam
pendidikan khususnya pembelajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara
tentang solusi pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang
sesuai dengan tuntutan global abad ke 21 saat ini.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh banyak


faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor pendukung dan/atau faktor
penghambat. Berkaitan dengan hal tersebut, Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2013).

Berbagai inovasi telah dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi


kepada para peserta didik. Untuk meningkatkan mutu pendidikan harus
dilakukan pembaharuan di setiap jenjang sesuai dengan perkembangan zaman

yang mengacu terhadap peningkatan kecerdasan dan pengembangan manusia


seutuhnya. Sebagaimana yang tertuang dalam UUD RI No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional yang berbunyi:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan usaha belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”

Media pembelajaran adalah salah satu bentuk belajar mengajar


yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan sumber belajar baik di
dalam kelas ataupun di luar kelas. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran tidak harus dihadiri oleh guru, karena tanpa guru proses
pembelajaran dapat berlangsung atau dengan kata lain siswa dapat melakukan
proses pembelajaran secara individual dengan materi pembelajaran yang telah
disusun sesuai dengan kesiapan siswa sehingga mampu memperlihatkan
perilaku kesiapan siswa sesuai yang diharapkan. Dalam situasi saat ini seorang
guru dapat berdiri di belakang layar dan dapat lepas tangan dari tugas-tugasnya
sebagai penyampaian informasi karena tugasnya telah digantikan oleh media
pembelajaran ini. Jadi, dengan adanya media pembelajaran seluruh siswa bisa
interaktif, berpikir kritis, dan tidak mengalami kebosanan selama proses
pembelajaran berlangsung sehingga pembelajaran yang ada akan tersampaikan
dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal. Perkembangan teknologi yang
sangat pesat ini memberikan kemudahan para pengguna dalam berinteraksi satu
sama lain. Jika seorang pengguna tidak mengikuti perkembangan teknologi
yang ada, maka pengguna tersebut akan tertinggal dengan pengguna lain yang
sudah mengikuti perkembangan teknologi ini. Kemajuan teknologi memberikan
manfaat bagi para pengguna namun juga memberikan suatu kerugian bagi para
pengguna. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kontrol dalam mengikuti
perkembangan teknologi yang ada.

Pengguna smartphone di negara Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan


sebanyak 28,6% yang menggunakan smartphone. Dan setenngah dari populasi
di Indonesia atau 56,2% telah menggunakan smartphone pada tahun 2018.
Setahun setelahnya, sebanyak 63,3% masyarakat sudah menggunakan
smartphone hingga 2025. (https://databoks.katadata.co.id/).

Penggunaan smartphone sendiri sangat berguna bagi pembelajaran


sejarah apabila guru mampu memaksimalkan pengguna smartphone dalam
pembelajaran, akan tetapi pada umunya guru hanya akan menggunakan metode
konvensional dan media powerpoint yang hanya berfokus pada guru yang
memberikan penjelasan, sedangkan siswa hanya bisa melihat guru menjelaskan
menggunakan media yang ada tanpa terlibat langsung dalam penggunaan media
pembelajaran tersebut. Hal tersebut disebabkan karena masih adanya
kekurangan inovasi teknologi aplikasi android dalam proses pembelajaran
sejarah yang melibatkan langsung siswa dalam penggunaan media
pembelajarannya. Selain itu tidak adanya aplikasi android yang dapat digunakan
sebagai pembelajaran sejarah, sehingga guru tidak bisa memaksimalkan
penggunaan smartphone dalam pembelajaran. Dengan adanya kondisi seperti
itu.

Keberhasilan proses pembelajaran ini bergantung pada penggunaan


sumber dan media pembelajaran yang sesuai. Jika sumber dan media dipilih dan
dipersiapkan dengan tepat dan hati-hati dapat memenuhi antara lain;
menimbulkan motivasi yang baik bagi peserta didik, melibatkan peserta didik,
menjelaskan dan menggambarkan isi subjek, dan menggambarkan kinerja
individual. Maka kedudukan media dalam pembelajaran tidak dapat dianggap
sepele. Perlu diperhatikan bahwa materi ajar yang berbeda memerlukan media
dan sumber pembelajaran yang berbeda pula.

Dalam pembelajaran sejarah guru seringkali bingung menentukan media


pembelajaran yang sesuai. Untuk menentukan maupun memilih media
pembelajaran, seorang guru harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai
acuan dalam mengoptimalkan pembelajaran (Susanto & Akmal, 2019).

Salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan saat ini yaitu
media pembelajaran android. Media pembelajaran yang sangat mudah diakses
oleh siapa saja dan dilakukan dimana saja menjadi faktor pendorong
berkembangnya media pembelajaran android. Tanpa harus bertatap muka
langsung dalam proses pembelajaran, siswa dan guru tetap dapat melakukan
proses pembelajaran tersebut, sehingga waktu yang digunakan akan relatif
efisien karena tidak mengurangi jam efektif pembelajaran. Guru dan siswa
dapat melakukan perannya masing-masing dengan pekerjaan yang sedang
berlangsung. Media pembelajaran android dapat dikembangkan secara kreatif
dan inovatif agar siswa lebih tertarik dan mudah menerima materi pelajaran
yang ada di media pembelajaran android tersebut. Adanya pengembangan
media pembelajaran berbasis android dapat memberikan angin yang segar bagi
pendidikan di Indonesia. Sifat media pembelajaran yang praktis, fleksibel, dan
bersifat personal akan meningkatkan minat, motivasi, dan daya kreatif siswa
dalam melakukan proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian


sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan aplikasi android offline dalam pembelajaran
sejarah di kelas Ⅻ SMAN 5 Cimahi?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan media Aplikasi Android offline


terhadap hasil belajar siswa di kelas Ⅻ SMAN 5 Cimahi?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan aplikasi android offline dalam


pembelajaran sejarah di kelas Ⅻ SMAN 5 Cimahi?

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media aplikasi android offline


terhadap hasil belajar siswa di kelas Ⅻ SMAN 5 Cimahi?
BAB Ⅱ
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan


untuk keperluan pembelajaran. Media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh guru
dalam kegiatan pembelajarannya, artinya media tersebut dibuat oleh pihak
tertentu dan seorang guru tinggal menggunakan secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran, begitu juga media yang sifatnya alamiah yang tersedia di
lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat langsung digunakan. Selain itu,
kita juga dapat merancang dan membuat media sendiri sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan siswa. Media adalah alat yang harus ada apabila kita
ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan suatu alat bantu
yang dapat memudahkan dalam pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan
yang dilakukan dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang
memuaskan. Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan.

Media adalah alat saluran komunikasi. Media ini berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata “ medium” yang secara harfiah berarti “
perantara” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Heinich
mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak.
Komputer dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai
media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini terlihat adanya hubungan antara media dengan
pesan dan metode.

Media merupakan pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.


Dengan demikian media adalah wahan penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan. Media merupakan suatu wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan. National Education Association (NEA) atau asosiasi teknologi dan
komunikasi pendidikan amerika mendefinisikan: media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.

Pada awalnya sejarah pendidikan, guru adalah seseorang yang telah


mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan,
dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya
tersebut. Dalam perkembangannya sumber belajar kemudian bertambah dengan
adanya buku. Penulisan buku bisa dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa
tidak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui
penginderaan. Dari istilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana
belajar yang tepat untuk memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara
menyeluruh bagi peserta didik melalui semua indera, terutama indera pendengar
dan penglihatan.

2.2 Kerangka Berpikir

Test tertulis sebelum


Penggunaan Media ( Pre Test )

Penggunaan Media
Pembelajaran

Test Tertulis Setelah


Penggunaan Media ( Post Test )

Perbandingan Hasil Pre Test


dan Post Test untuk
mengetahui pengaruh
penggunaan media

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap suatu


permasalahan, apabila peneliti telah mendalami permasalahan suatu
penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, lalu membuat
sebuah teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji. Peneliti akan
mengumpulkan data-data yang paling penting untuk membuktikan hipotesisnya.

Hipotesis dari penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan hasil belajar


anatara siswa kelas Ⅻ ipa 1 ( kelas kontrol ) dan siswa kelas Ⅻ ipa 3 ( kelas
eksperimen ). Kelas Ⅻ ipa 3 memiliki nilai lebih tinggi setelah dilakukan
eksperimen dalam penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android
offline. Walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan.
BAB Ⅲ
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena dituntut


menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan
penampilan akhir. Oleh karena itu data yang dikumpulkan harus diolah secara
statistik, agar dapat ditafsir dengan baik. Data yang diolah tersebut diperoleh
melalui nilai hasil pre test dan post test untuk mengetahui pengaruh dari media
yang digunakan terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas Ⅻ di
SMAN 5 Cimahi.

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Di dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah siswa


kelas Ⅻ ipa SMAN 5 Cimahi. Siswa kelas Ⅻ ipa SMAN 5 Cimahi
sendiri terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas Ⅻ ipa 1 terdiri dari 40 siswa, kelas
Ⅻ ipa 2 terdiri dari 30 siswa dan Ⅻ ipa 3 terdiri dari 27 siswa.

2. Sampel

Di dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dari dua kelas


yaitu kelas Ⅻ ipa 1 sebagai ( kelas kontrol ) dan siswa kelas Ⅻ ipa 3
sebagai ( kelas eksperimen ).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk observasi adalah dengan


mengamati apakah media aplikasi android dan media power point sudah sesuai
dengan silabus yang telah ditentukan. Teknik dalam penelitian ini yang
digunakan adalah berupa pre test dan post test.
3.4 Instrumen penelitian

Dalam penelitian tersebut terdapat dua macam instrument, yaitu media


pembelajaran dan tes ( pre test dan post test ). Adapun media pembelajaran yang
digunakan untuk membedakan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol,
sedangkan tes itu dijadikan acuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pre test dan post test, siswa itu dituntut untuk mengerjakan soal-soal mata
pelajaran sejarah sesuai materi yang telah disampaikan dengan bentuk soal
pilihan ganda.

3.5 Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data statistik dan pendekattan yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah pendekatan kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA

Oetomo & Priyogutomo, J. (2004) Kajian Terhadap Model e-media dalam


Pembangunan Sistem e-Education. Seminar Nasional Informatika.
Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Slameto, (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:


PT
Rineka Cipta.

Susanto, H. & Akmal, H. (2019). Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi


Informasi. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP ULM

Pendidikan adalah usaha


sadar dan terencana untuk
adalah usaha sadar dan terencana untu
“ Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai