PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
HOTMA ULI PASARIBU
NIM : 1902026
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PAULUS MEDAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah....................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah...................................................................... 5
1.4. Perumusan Masalah....................................................................... 5
1.5. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.6. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan.................................................................... 5
iii
2.1.9.2 Macam-Macam Keaktifan Belajar.......................................... 21
2.1.9.3 Prinsip-Prinsip Keaktifan Belajar........................................... 21
2.1.9.4 Indikator Keaktifan Belajar.................................................... 21
2.1.10. Pendidikan Agama Kristen.......................................................... 22
2.1.10.1 Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)..................... 21
2.1.10.2 Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK).......................... 21
2.1.10.3 Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK)........................... 21
2.2. Kerangka Konseptual..................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 1
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Keaktifan belajar siswa pada saat proses belajar mengajar sangat perlu
dipahami dan mereka dapat kuasai sehingga akan mempengaruhi hasil belajar
saat proses belajar mnegajar. Siswa diharapkan aktif dalam belajar Pendidkan
Agama Kristen karena sangat berdampak pada ingatan siswa tentang materi
yang telah diajarkan.Keaktifan belajar siswa dapat kita lihat ketika siswa
juga saat berdiskusi dengan teman kelompoknya siswa dapat memberikan ide-
hasil yang diharapkan. Ada banyak faktor yang membuat siswa tidak aktif
tersebut salah satunya siswa kurang paham terhadap materi yang disampaikan
power point dan faktor lainya siswa kurang persiapan dalam pembelajaran
cepat jenuh, kurang aktif, dan kurang kreatif sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai sesuai yang diharapkan. Jadi peran guru sangat penting dalam
perlu diapresisasi guru tidak pernah menyerah untuk memeberikan yang terbaik
keaktifan siswa. Adapun banyak jenis media teknologi,salah satunya yang pada
seperti itu akan membuat siswa semakin jenuh dan malas dalam mengikuti
selama dua bulan yang telah berlangsung dalam mengajar siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Labuhan Deli ketika saya menggunakan teknologi yaitu laptop
dan proyektor, adapun media pembelajaran yang saya gunakan yaitu sofware
power point. Media ini tidak asing lagi kita dengar yang dilengkapi dengan
3
berbagai macam didalamnya seperti gambar, video, grafik, animasi dan lain-
lain. Saya mulai melihat ada perbandingan saat mengajar hanya berpatokan
Allah lewat perkembangan Teknologi yang ada, seperti alat-alat canggih dan
pohon, ilalang, garam dan lain-lain. Dalam Alkitab tampak bahwa Yesus
adalah guru yang menggunakan metode yang kreatif. Dengan demikian, pesan
menjawab kebutuhan para pendengar. Jadi media merupakan alat bantu untuk
tidak setinggi ketika menggunakan media interaktif software power point. Kita
yang digunakan tidak akan memberikan hasil yang maksimal jika tidak
perkembangan zaman ini sebagai guru juga harus mengikutinya untuk dapat
selama pembelajaran
2. Masih terdapat beberapa siswa lebih memilih berdiam diri dan menjadi
Agama Kristen.
Labuhan Deli?
a. Manfaat Teoritis
Labuhan Deli
b. Manfaat Praktis
yang membacanya.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab III ini akan diuraikan tentang, Metode Penelitian, Lokasi Penelitian,
populasi
8
BAB II
masalah yang mungkin ditemukan di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan
landasan teori layaknya fondasi pada sebuah bangunan. Landasan teori adalah
seperangkat defenisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi, sistematik tentang
seperti komputer, adalah alat dalam multimedia dan jaringan web terluas di dunia yang
9
komputer yang mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, foto , video,
belajar bagi siswa seperti dalam kehidupan nyata disekitarnya karena dapat
interaktif memiliki potensi besar untuk merangsang siswa agar dapat merespon positif
sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik,
dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan
apa dan bagaimana peserta didik untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan
efisien. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan
penting dalam keberhasilan proses belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk
belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi masalah yang cocok yaitu
dengan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft Power Point yang akan
membantu dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara
1
Tarigan, D., & Siagian, S. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Pembelajaran
Ekonomi, (Medan: Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan: 2015), 2(2),hal. 190.
2
Mutmainnah, Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Untuk Sekolah Dasar, (Banten:
Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2018), 5(2), hal. 123–30.
3
Badri, N & Riasti, B. K, Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Pada SMK Negeri Tiga
Jepara Dengan Materi Power Point 2007, (Jawa Tengah: Speed-Sentra Penelitian Engineering dan
Edukasi, 2017), 4(1), hal. 73
10
bahkan video dan animasi sehingga menjadi sebuah media pembelajaran yang
menarik4.
Interaktif adalah adanya interaksi antara user atau pengguna dan media secara
dinamis dan ada timbal balik. Multimedia pembelajaran interaktif adalah media
pembelajaran yang terdiri dari berbagai media yang dikemas secara interaktif untuk
motivasi belajar peseserta didik dari kegiatan interaksi atau timbal balik dari media
yang diakses. Multimedia interaktif dapat menarik peserta didik untuk termotivasi
belajar dan memiliki kebiasaan belajar yang baik, sehingga hasil belajar akan
meningkat5.
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha,
seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam
bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan
diartikan sebagai pengantar atau perantara, diartikan pula bagai pengantar pesan dari
diartikan sebagai alat dan bahan yang membawa informasi atau bahan pelajaran yang
pesan berupa materi kepada peserta didik. Media pembelajaran yang tepat dapat
membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni hasil belajar
yang tinggi. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pengembangan bahan ajar yaitu
media power point. Power point memberikan kesempatan kepada pengguna untuk
merekam suara, teks, dan warna9. Para guru masih sangat jarang yang memanfaatkan
mengajar (PBM) di sekolah seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di
luar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga materi ini menjadi sulit diajarkan guru
dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga
dimensi adalah visualisasi yang sering dilakukan dalam PBM. Pada era informatika
7
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: AR-Ruzz
Media 2016), hal. 319 – 320
8
Rahmawati, B. F., Badarudin, B., & Hadi, M. S, Penggunaan Media Interaktif Power Point
Dalam Pembelajaran Daring, (Nusa Tenggara Barat: Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan
Pendidikan 2020), 4(2), hal. 60-67
9
Nurhidayati, & dkk, Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint dan
Pemanfaatan Aplikasi Android Untuk Guru Bahasa Arab, (Malang: Jurnal KARINOV, 2019), 2(3),
hal.181–184
10
Gowasa, S., Harahap, F., & Suyanti, R. D, Perbedaan Penggunaan Media Powerpoint dan
Video Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa pada
Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD, (Medan: Jurnal Tematik, 2019), 9(1), hal. 19–27
12
dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar
lautan, atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh
manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah. Untuk memberikan
pengalaman belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film atau foto-
foto dan lain sebagainya. Demikian juga untuk mempunyai keterampilan membedah
atau mempunyai fungsi yang sangat penting. Sebab, tidak semua pengalaman belajar
dapat diperoleh secara langsung. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar lebih
penglihatan (mata) sehingga media ini dapat dilihat. Contohnya yaitu buku,
11
Wahyuni, S., Rahmadhani, E., & Mandasari, L, Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran
Interaktif dengan Menggunakan Powerpoint, (Aceh: Jurnal Abdidas, 2020), 1(6), hal. 597 – 602
12
Sidharta, A , Media pembelajaran, (Bandung: Departemen Pendidikan, 2005), hal 6
13
Aria Indah Susanti, Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) Teori dan Praktik, (Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management, (Penerbit NEM - Anggota
IKAPI: 2021), hal. 43-44
13
c. Media audio visual, sesuai dengan namanya yaitu audio visual maka media ini
dapat dinikmati oleh indra penglihatan dan indra pendengaran kita. Media
audio visual dapat didengar dan dilihat secara bersamaan, seperti film, televisi,
komponen yang tidak terlepas dari komponen pembelajaran lain dalam sistem
media terdapat juga ragam dan caranya sesuai dengan banyaknya model
pemilihan media, ragam dan cara pemilihan ditunjukkan dengan berbagai model cara
pemilihan yang pada intinya dapat dikelompokkan menjadi tiga model: model
flowchart yang menggunakan sistem pengguguran pada setiap langkah atau pilihan
sebelum seluruh proses pemilihannya selesai, model checklist yang menggunakan cara
Agar guru tidak salah dalam memilih media, ada beberapa kriteria dalam
pemilihan media yaitu: a) Kesesuaian Ketika memilih media harus disesuaikan dengan
disediakan oleh sekolah hanya buku dan papan tulis. Sedangkan di dalam buku
biasanya gambarnya tidak jelas, kalimatnya terlalu panjang jadi susah untuk difahami
oleh peserta didik. Terutama dalam pembelajaran TIK, di buku TIK biasanya ada
dan tulisannya tidak jelas dan sulit di fahami oleh peserta didik. Maka guru harus
memperjelasnya dengan medinya sendiri. c) Biaya Dalam memilih media biaya ini
menjadi permasalahan utama. Jangan memilih media mahal tapi tidak bisa bermanfaat
untuk pesertta didik, pilihlah media yang harganya relatif murah tapi memiliki banyak
manfaat bagi peserta didik untuk mempermudah memahami suatu materi pelajaran. d)
rendah. Ketika guru ingin menunjukkan cara menyalakan komputer tetapi sekolahnya
tidak memiliki komputer, maka guru harus memilih media lain seperti
Kualitas Teknis Media yang sangat baik dan sangat bermanfaat ketika media itu
memiliki kualitas teknis yang baik pula. Apabila media memiliki kualitas teknis yang
bisa digunakan untuk segalanya, untuk beberapa materi, maka media itu bisa
dikatakan media yang memiliki kualitas teknis baik untuk memahamkan siswa dalam
belajar15.
pembelajaran selain metode mengajar, kedua unsur ini saling berkaitan. Penggunaan
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada proses
yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media
pembelajaran, tetapi di sisi lain ada bahan pembelajaran yang memerlukan media
sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi
sumber belajar,
Nama lain dari software adalah perangkat lunak. Karena disebut juga sebagai
perangkat lunak, maka sifatnya pun berbeda degan hardware atau perangkat keras.
Jika perangkat keras adalah komponen yang nyata, yang dapat dilihat dan disentuh
secara langsung oleh manusia, maka software atau perangkat lunak tidak dapat
16
Purwosiws Pandansari, Lagi Mood (Media Pembelajaran Game Fashion), (Jawa Tengah :
Lakeisha, 2021), hal. 17
17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
1997), hal. 137
18
H N. Rudi Sumirharsono & dkk, Media Pembelajaran, (Jember : CV pustaka Abadi anggota
IKAPI, 2017), hal. 10-11
16
disentuh dan dilihat secara fisik. Software memang tidak tampak secara fisik dan tidak
berwujud benda, tetapi bisa untuk dioperasikan. Pengertian software komputer adalah
sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer. Data elektronik
yang diismpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan
dua jenis yaitu, yaitu perangkat lunak sistem operasi(operating system software) dan
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi yang banyak digunakan: 1) Adobe
Reader yaitu aplikasi yang berfungsi untuk membaca dokumen, seperti .doc, .docx,
dan .pdf, 2) Cleaner yaitu aplikasi yang berfungsi untuk membersihkan junk file atau
file sampah dari perangkat komputer, handphone sehingga dapat meningkatkan kinerja
perangkat tersebut, 3) Game yaitu aplikasi yang digunakan sebagai media hiburan
untuk bermain game Google Chrome, Mozilla Firefox yaitu aplikasi yang berfungsi
membagikan foto atau video kepada orang lain, 6) Internet Download Manager yaitu
Paradox yaitu aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah data dalam
jumlah yang besar, 8) Microsoft Word yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengolah
Microsoft Excel yaitu aplikasi ini digunakan untuk mengolah angka dan tabel untuk
dihitung, 10) Microsoft Powerpoint yaitu aplikasi yang digunakan untuk membuat dan
19
Indah Purnama Sari, Rekayasa Perangkat Lunak, (Medan : Umsu Press, 2021), hal. 2
20
Y.Maryono & B. Patmi Istiana, Teknlogi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta :Yudishtira, 2008), hal.
4
17
menampilkan data yang bersifat presentatif, 11) Notepad yaitu dahulu notepad
berfungsi sebagai catatan kecil. Namun sekarang, notepad digunakan para pemrogram
untuk menuliskan script dan menyimpannya dengan berbagai ekstensi, 12) Smadav,
Avast yaitu aplikasi yang digunakan untuk melindungi perangkat dari malware dan
virus, 13) Shareit yaitu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data
ke perangkat lain, 14) SPS yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengolah data
statistik, 15)Adobe Photoshop, Corel Draw yaitu aplikasi yang berfungsi untuk
mengolah gambar, 16)Sound Recorder yaitu aplikasi yang digunakan untuk merekam
suara, 17)WhatsApp yaitu aplikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang
lain. 18. Winrar yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengkompres ukuran file, 19)
Winamp. GOM Player, Windows Media Player yaitu aplikasi yang digunakan
mengajar selama PPL 2 bulan di SMA Negeri 1 Labuhan Deli dimana aplikasi tersebut
Software ini, menyediakan fasilitas dalam bentuk slide-slide yang dapat membantu
dalam menyusun suatu presentasi yang efektif, profesional, dan juga mudah. Sehingga
21
Annisa Fathoroni & dkk, Buku Tutorial Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja
Dosen Menggunakan Metode 360 Degree Feedback, (Bandung :Kreatif Industri Nusantara, 2020), hal.
8-10
18
Keunggulan Microsoft power point adalah kemampuan dalam pengolahan teks, warna
dan gambar serta animasi yang dapat diolah sendiri sesuai kreativitas
dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.
Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan
jelas tujuannya jika dipresentasikan. Microsoft Power Point akan membantu dalam
menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan
presentasi. Hal ini tentunya dapat mengefektifkan waktu serta membantu siswa
memahami konsep matematis yang dipaparkan. Selain itu, Microsoft Power Point juga
belajar yang dapat merepresentasikan bahan ajar dan mendorong siswa untuk
untuk menyampaikan poin – poin pokok dari materi yang kita sampaikan dengan fitur
– fitur yang menarik. Berbagai fitur yang dapat digunakan pada media power point
menjadikan media ini mampu mengakomodir berbagai jenis gaya belajar siswa baik
22
Azhar, R. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Microsoft Power Point
pada sistem Koordinat Kartesius, (Aceh: Sarwah, Journal of Islamic Civilization and Thought, 2017),
16(1).
23
Gulo,S.,& Harefa, A. O, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Powerpoint,
(Nias: Educativo: Jurnal Pendidikan, 2022), 1(1), hal. 291-299
24
Nurhidayati, N., Asrori, I., Ahsanuddin, M., & Dariyadi, M.W, Pembuatan Media
Pembelajaran Berbasis Powerpoint Dan Pemanfaatan Aplikasi Android Untuk Guru Bahasa Arab,
(Malang: Jurnal KARINOV, 2019), 2(3), hal. 181–184
19
Tidak ada gading yang tidak retak. Itulah istilah yang lazim kita dengar untuk
satu media yang sangat popular untuk kalangan pebisnis, pendidik, pelajar dan
mahasiswa, di satu sisi memiliki keunggulan namun disisi lain juga memiliki
kelemahan. Dengan kata lain, tidak ada satu media yang cocok untuk semua tujuan
pembelajaran akan tetapi media itu hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu.
1. Mudah dioperasikan;
7. Dapat dibuat dengan berbagai format. File dapat diekspor menjadi file pdf,
diantaranya27:
25
Hendra, Media Pembelajaran Berbasis Digital(Teori & Praktik), (Jambi: Pt. Sonpedia
Publishing Indonesia), hal. 72.
26
Kadaruddin, Mahir Desain Slide Presentasi dan Multimedia Pembelajaran Berbasis
Powerpoint, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2018 ) hal. 3
27
Hendra, Media Pembelajaran Berbasis Digital, (Teori & Praktik) (Jambi: Pt. Sonpedia Publishing
Indonesia), Hal 74-75.
20
1. Ketergantungan pada teknologi lain seperti energi listrik yang sangat tinggi
4. Media pendukung memiliki harga yang relatif mahal, seperti laptop, proyektor,
5. Sering sekali ditemui dokumen yang dihasilkan dari software office microsoft
power pint versi lama semisal tahun 2007 tidak dapat digunakan secara
sempurna pada software versi yang lebih baru misal versi tahun 2010
6. Microsoft power point hanya dapat digunakan pada platform windows, dan
digunakan pada platform lainnya seperti linux dan mac. Hal ini membuat
pekerjaan yang telah ada dan dibuat menggunakan software ini tidak dapat
7. Aplikasi power point tergolong software yang cukup berat. Untuk dapat
PowerPoint adalah software yang dapat dipakai untuk membuat orang lain
21
memahami dan mengerti informasi sehingga mudah diingat dengan cepat. Umumnya,
presentasi PowerPoint terdiri dari slide yang mengandalkan kombinasi kata-kata (teks)
dan gambar (grafik atau animasi) untuk menyampaikan poin-poin tertentu. Anda
layout dari slide. Pengaturan layout sangat penting untuk membuat slide agar mudah
Microsoft PowerPoint telah menyediakan fitur-fitur layout atau tata letak serta
interface yang siap digunakan. Fitur-fitur tersebut antara lain Slide Layout, Slide
b. Gunakan huruf yang konsisten, sederhana, dan jelas seperti arial, verdana,
Tahoma dan trabucet, jangan gunakan huruf yang rumit dan bersambung.
28
Edy Winarno,dan dkk, Grafik dan Animasi Profesional Power Point, ( Jakarta : PT Elex
Media Komputindo, 2015 ), hal. 1
29
EES. Profil Perusahaan Interaktif dengan MS PowerPoint (Jakarta : PT Alex Media
Komputindo, 2007), hal. 3
30
Eka Purjiyanta. Membuat Presentasi Power Point, ( Jakarta Timur : PT Balai Pustaka
( Persero, 2012 ), hal. 37
31
Nurseto,T. Membuat media pembelajaran yang menarik, (Yogyakarta: Jurnal Ekonomi dan
pendidikan 2011), 8(1), hal. 32
22
d. Maksimalkan fitur power point seperti unsur gambar, video, animasi dan suara,
f. Jika menggunakan latar dengan warna yang terang, maka gunakanlah teks
pada penyajian. Tapi jangan terlalu banyak karena akan terkesan ramai dan
mengganggu sajian materi. Gunakan warna kontras atau warna yang serasi
i. Gunakanlah huruf-huruf yang memiliki karakter jelas dan tegas, seperti arial,
Tahoma atau verdana hindari karakter atau jenis font dekoratif karena lebih
sulit dibaca.
minat belajar siswa sehingga timbul rasa ketertarikan untuk ikut aktif melibatkan diri
dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Sebab hal yang paling mendasar yang
dituntut dalam proses pembelajaran adalah aktivitas belajar siswa. Ketika aktivitas
belajar siswa tinggi, terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswa, ataupun
Dengan demikian, proses pembelajaran mengarah pada pencapaian hasil belajar yang
tinggi32.
didik yang kreatif dan inovatif ini dapat menampilkan dan memunculkan suatu yang
yang memakai teks, gambar, suara, dan video. Melalui hal ini dapat membantu dalam
yang menarik dan tidak monoton peserta didik dapat lebih mudah menangkap
pembelajaran, nilai siswa baik dan tuntas sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM), siswa menjadi kreatif dan kritis, serta tumbuh karakter yang baik pada diri
siswa34.
baik yang teramati maupun yang tidak teramati. Keterlibatan siswa dapat dalam
bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna
32
Srimaya, S, Efektivitas Media Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Biologi Siswa, (Makasar: Jurnal Biotek, 2017), 5(1), hal. 53 – 68
33
Steffi & Muhammad Taufik Syastra Adam, Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbabis
Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam, (Riau: Jurnal CBIS 03, no. 02,
2015),hal .79
34
Mandasari, N. A, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media
Power Point untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di SDN Pandean Lamper 02
Semarang, (Semarang: Jurnal Paedagogy, 2021), 8(3), hal. 328-337
24
aktivitas sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Oleh karena itu, aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar
mengajar35.
sangat lebih mempermudah dan dapat membantu proses pembelajaran yang terjadi
antara guru dan peserta didik, dalam proses ini guru akan lebih mudah dan terbantu
dalam pengajaran mereka sehingga pesan-pesan dan nilai – nilai yang ingin
disampaikan kepada peserta didik dapat disampaikan dengan baik, dan peserta didik
akan lebih mudah memahami dan mengerti ketika mereka dapat langsung melihat atau
tidak hanya terjadi dengan satu arah saja, tetapi adanya interaksi dari peserta didik itu
memahami pembelajaran yang telah disampaikan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran
yang dilakukan dengan kreatif dapat membuat minat peserta didik semakin tinggi
35
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009),
36
Arifianto, Y. A., & Elisa, S. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk. Regula Fidei,
(Semarang: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 2022), 7(2), hal. 160-169.
25
hasil yang baik jika dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian
diajarkan untuk dapat berpikir mandiri, dapat menerima pembelajaran dengan baik dan
tidak hanya terjadi dengan satu arah saja, tetapi adanya interaksi dari peserta didik itu
memahami pembelajaran yang telah disampaikan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran
yang dilakukan dengan kreatif dapat membuat minat peserta didik semakin tinggi
Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan
atau kegiatan -kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Aktivitas tidak hanya
ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik
penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik
Keaktifan belajar dapat dilihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
Jika siswa sudah terlibat di dalam proses pembelajaran, maka siswa akan merasakan
37
Hendrik Legi, Metode Mengajar Pendidikan Agama Kristen, (Jawa Barat: EDU Publisher,
2021), hal. 12
38
E.G.Homrighausen and I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2008), hal. 76
39
Wirdaningsih, W., & Mardhatillah, M, Penerapan Media Audio-Visual Terhadap Keaktifan
Pada Materi Hubungan Antara Sumber Daya Alam Dengan Lingkungan Siswa Kelas IV SD Negeri
Pasi Teungoh Kecamatan Kaway XVI, (Aceh: Bina Gogik, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 2016), 3(2), hal. 5
26
Belajar aktif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan rajin dan sungguh-
sungguh. Kegiatan disini sering diartikan dengan kesibukan dan kegiatan yang
mengarahkan seluruh tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh
karena itu, aktivitas dapat dikatakan sebagai kegiatan atau kesibukan seseorang atau
menggunakan tenaga, pikiran untuk mencapai tujuan tertentu kesemuanya itu untuk
Peran guru untuk mengajak siswa dan menciptakan suasana kelas yang lebih
aktif saat pembelajaran berlangsung merupakan hal yang sangat penting, dengan
belajar karena adanya hubungan timbal-balik diantara kedua hal tersebut untuk belajar
aktif diperlukan motivasi belajar yang cukup kuat, sebaliknya belajar aktif akan
macam aspek di antaranya yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, tinggi
40
Prijanto, J. H., & De Kock, F, Peran guru dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dengan
menerapkan metode tanya jawab pada pembelajaran online, (Jember: Scholaria, Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2021), 11(3), hal. 238-251.
41
Dwi Susilowasti, Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi
Hitung Penjumlahan Pecahan Berbeda Penyebut Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education
(Rme) Siswa Kelas V Semester 1 Sdn Banyuanyar 1 No 109 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017,
27
musik, pidato.
Indonesia, prinsip diartikan sebagai dasar atau sesuatu yang dipegang sebagai
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Mulai dari kegiatan fisik
Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam belajar. Prinsip tersebut
adalah45:
e. Prinsip sifat perangsang dan menantang dari materi yang telah dipelajari
Menurut Dimyati, prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus
dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar .Ketentuan hukum itu harus
43
Akrim, Desain Pemebelajaran, (Depok : PT RajaGrafindo Persada, 2020), hal. 35
44
Tuti Supatminingsih, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Media Sains Indonesia, 2020 ),
hal. 45
45
Jerry, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen, (Sulawesi Tengah: Feniks Muda
Sejahtera, 2023), hal.58
29
penyimpangan46.
c. Belajar secara aktif memerlukan kegiatan yang "ersifat vital, sehingga dapat
bertujuan.
disekolah, yang merupakan berpaduan dari tiga ranah tersebut, yang menyangkut
siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran seperti turut sertanya dalam mengerjakan tugas, terlibat dalam diskusi
proses pemecahan masalah, bertanya kepada teman atau guru apabila tidak memahami
(masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari), memberi petunjuk kepada siswa
pembelajaran, memberi umpan balik (feed back), melakukan tes singkat diakhir
Selain aspek keaktifan belajar, kita juga perlu mengetahui tentang indikator
atau ciri-ciri keaktifan belajar siswa. Menurut Sanjaya, indikator belajar siswa
pemecahan masalah
49
Prasetyo,A.D & dkk, Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Discovery
Learning Di Sekolah Dasar, (Surakarta: Jurnal Basicedu, 2021), 5(4), hal. 1717-1724
50
Siti Nurhamidah, Problem Based Learning Kiat Jitu Melatih Berpikir Kkritis Siswa, (NTB:
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 022), hal. 15-16
51
Azizah & dkk, Buku Panduan Pembelajaran Nobangan, (Bogor: Guepedia: 2022), hal. 86-87
31
potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yesus Kristus dan berkarakter Kristus. Namun
kenyataannya, hasil pendidikan agama Kristen belum sesuai dengan harapan. Masih
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yesus belum tampak dalam perilaku keseharian
kehidupan peserta didik, misalnya masih ada peserta didik yang hidup semaunya atau
pergaulan bebas, melawan kepada guru dan orang tua, masih malas datang beribadah,
dan masih banyak masalah-masalah lainnya. Sehingga perlu penegasan kembali dalam
proses belajar peserta didik pendidikan agama Kristen, belajar bukan semata-mata
Alkitab. Sejarah pendidikan agama Kristen dimulai dari persekutuan Allah dan
manusia dalam Perjanjian Lama. Bermula saat Tuhan telah memilih dan memanggil
Abraham dari jauh untuk melayani kehendak-Nya yang agung guna keselamatan
seluruh umat manusia. Bimbingan dan maksud Tuhan itu perlu dijelaskan kepada anak
52
Siburian, H. H., & Wicaksono, A, Makna Belajar Dalam Perjanjian Lama Dan
Implementasinya Bagi PAK Masa Kini, (Karanganyar: FIDEI, Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika,
2019), 2, hal. 207-226
32
cucunya. Ishak meneruskan ajaran yang penting itu dan kemudian anaknya Yakub
pula menanamkan
Yesus. Di samping jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga
menjadi seorang Guru yang Agung. Tuhan Yesus mengajar dimana saja dan
terakhir, karena justru dalam sengsara dan kematian-Nya. Ia mengajar kita tentang
satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia yang berdosa. Kedua, pendidikan Kristen
berpusat pada pengajaran Rasul Paulus. Setelah Tuhan Yesus memasuki hidupnya, ia
menjadi seorang hamba Tuhan yang terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk
memasyhurkan nama Yesus. Ini terbukti dengan banyaknya Ia mengajar orang Kristen
melalui surat-surat yang ia tulis, dan sampai saat ini masih dipakai orang Kristen untuk
belajar firman Tuhan. Ketiga, adalah jemaat mula-mula, sejak mulai berdirinya jemaat
Inggris. Kata “education” berasal dari bahasa Latin “ducere” yang berarti
membimbing (to lead), ditambah awalan “e” yang berarti keluar (out) 54. Kata “agama”
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan “Ajaran” atau sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha
53
bid., 5-8.
54
Daniel Nuhamara, Pembimbing Pendidikan Agama Kristen, (Bandung: Departemen Agama
Direktoral Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan, 1996), 4, hal. 1-9
33
Kuasa, serta tata kaidah yang mengatur pergaulan dengan manusia serta
lingkungannya55.
dalam diri warga komunitas imannya dalam berbagai kategori usia (mulai dari bayi
sampai dengan lanjut usia) baik itu dalam konteks keluarga, komunitas iman, dan
sekolah formal (bila dimungkinkan oleh UU negaranya). Dalam konteks Indonesia hal
ini adalah wajib belajar agama di sekolah baik swasta maupun negeri karena menjadi
Kristen kepada setiap orang baik melalui keluarga, gereja dan sekolah 57. Beberapa
menjadi bait Tuhan.”Haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang disorga
melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa
mereka serta bersukacita dalam firman Yesus Kristus. 3) Jhon Calvin PAK adalah
pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri gereja agar mereka a) terelibat
dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimna dengan bimbingan Roh Kudus;
55
Puwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 2000), hal l12.
56
Nuhamara, D, Pengutamaan Dimensi Karakter Dalam Pendidikan Agama Kristen,
(Tangerang: Jurnal Jaffray, 2018), 16(1), hal. 93-114
57
Hastuti, R, Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Sebagai Pusat Bermisi, (Surakarta:
Jurnal Antusias, 2013), 2(4), hal. 48-59
34
Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup
Pendidikan Agama Kristen merupakan jalan bagi setiap umat manusia untuk mengenal
Allah secara benar melalui Firman Allah dan untuk mengalami pengalaman –
pengalaman yang indah bersama dengan Tuhan serta menyadari bahwa hidup mereka
di Indonesia tahun 1999 adalah: “Usaha yang dilakukan secara terencana dan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam
Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan
lingkungan hidupnya”. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK
Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks
Tuhan dan dalam konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi
orang Kristen untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan
iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi kemerdekaan
58
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Pratik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006),
hal.2
35
Indonesia. Oleh karena itu, hakikat PAK yang kontekstual mesti menegaskan peran
Hakikat PAK berkaitan dengan pemahaman akan pengertian dan tujuan PAK
itu sendiri. Secara teoritis, Robert R. Boehlke mengutip pernyataan Martin Luther
melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa
iman, khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, firman dan rupa-rupa
Kristen60.
kita memajukan kesadaran pribadi (personal cognition) sebagai suatu proses reflektif,
dialektis dan dialogis yang kritis yang mendorong suatu ‘hubungan yang benar’ antara
yang mengetahui dan yang diketahui dalam suatu komunitas wacana, dan bahwa kita
perlu memperluas perhatian kita melampaui sekadar kognisi saja 61. Maksud Groome
adalah bahwa kita perlu memberi perhatian kepada semua dimensi kemanusiaan dan
mengartikulasikan fondasi filosofis yang paling mendasar serta tugas kita ini sebagai
59
Hematang, V, Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, (Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021), hal. 5-7
60
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pemikiran dan Praktek PAK dari Plato sampai Ig.
Loyola, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994), hal. 342
61
Thomas H. Groome, Sharing Faith: A Comprehensive Approach to Religious Education & Pastoral
Ministry, (San Francisco: Harper Collin, 1991), hal. 8
36
ontologis dan bukan sekadar epistemologis. Atas dasar itu Groome mengusulkan
PAK harus memiliki muatan pembelajaran kontekstual, artinya materi yang ada di
dalam PAK selalu dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus-
kasus yang dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang diperoleh dari kajian bagi
program PAK , yaitu: 1) Pelaku telah diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan
teologis; 5) Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang
secara harmonis.
hidup sebagai orang-orang Kristen, yakni hidup sesuai iman kristen 62. Menurut Daniel
mengalami hidupnya sebagai respon terhadap kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus 63.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen dapat
62
Ibid., 48.
63
Daniel Nuhamara, Pembimbing Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: Ditjen Bimas Kristen
Protestan dan Universitas Terbuka, 1992),hal. 27
37
memahami dan menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam
sesuai dengan kepenuhan Kristus dan tujuan ini harus dicapai selama murid-murid
Kedewasaan rohani tidak dimiliki secara tiba-tiba oleh seseorang, tetapi terjadi
mempelajari Alkitab atau Firman Tuhan, maka kedewasaan rohani seseorang akan
dimiliki dan akan bertumbuh. Peserta didik dalam mendapatkan mata pelajaran
kurikulum yang diberikan oleh dinas pendidikan, tetapi lebih jauh dari pada itu.
Melalui pendidikan agama kristen , peserta didik diharapkan dapat berkembang terus
dalam pemahaman tentang Allh dan menolong mereka supaya dapat hidup sebagai
murid-murid Kristus yang dewasa dalam iman. Kedewasaan rohani sangatlah penting
bagi orang yang terus bertahan di dalam iman kepada Yesus, terutama pada peserta
Pertumbuhan rohani dilihat dari dua aspek yaitu aspek vertikal dan aspek
yang dikokohkan melalui Firman Allah dan doa. Hubungan horisontal ditandai dengan
praktek iman dalam hubungannya dengan sesama. Pertumbuhan iman itu sangat
penting bagi kedewasaan rohani peserta didik yang terus menerus dalam pengenalan
akan Allah (Kolose 1:10) dalam karunia (2 Petrus 3:8), hidup dalam pimpinan Roh
Allah dan segala jalannya hidupnya dilandasi dengan kasih Allah (Matius 22:23).
Tanda-tanda ini akan terus semakin terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Pertumbuhan
rohani juga dapat dilihat bagaimana seseorang merenungkan dan melakukan Firman
Tuhan, jika hal itu dilakukan maka perubahan hidup seseorang akan semakin
diubahkan di dalam Kristus. Sejalan dengan hal ini menjadikan ajaran agama sebagai
ajaran yang dapat dipraktekkan, maka perlunya memahami pendidikan agama kristen
merupakan pedoman hidup bagi umat kristen, artinya bahwa seluruh isi dari pada
pendidikan agama kristen benar-benar harus berangkat dari titik tolak untuk mencapai
Murid berarti individu yang mau diajar, dididik, dilatih, dibentuk, dan diproses
menjdi manusia yang bermoral. Setiap manusia mempunyai hak untuk mendapatkan
hal-hal tersebut di atas. Dalam konteks iman kristen, pemuridan merupakan bagian
dari tanggung jawab orang percaya kepada Yesus, hal itu didasarkan amanat agung
yang telah diperintahkan, amanat Yesus Kristus berbicara kepada semua orang yang
kepada seluruh bumi untuk diberitakan ajaran yang telah diberikan kepada tiap-tiap
pribadi yang beriman kepadanya. Puncak dari tujuan pemuridan ini adalah supaya
kerajaan Allah dapat disampaikan dan pribadi manusia mengalami perubahan hidup.
39
Pendidikan dapat berjalan dengan baik jika memiliki tujuan yang jelas. Tujuan
menjadi objek yang harus dicapai. Berikut adalah beberapa tujuan PAK yaitu
5. Mengambil bagian dalam kebaktian suci, baik dalam rumah tangga maupun
gereja;
terhadap Tuhannya.
melalui PAK orang-orang dibawa untuk mengalami perjumpaan secara pribadi dengan
Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
65
Ritonga, N. Teologi Sebagai Landasan Bagi Gereja Dalam Mengembangkan Pendidikan Agama
Kristen, (Lampung: Jurnal Shanan, 2020), 4(1), hal. 21-40
40
sendiri”. Dari pernyataan ini terlihat betapa Yesus menginginkan agar para pengikut-
Nya mewujudkan kasih-Nya baik kepada Allah maupun kepada sesamanya manusia.
tubuh Kristus, yaitu supaya gereja semakin bertambah dalam iman, mempunyai
kedewasaan penuh sehingga layak menyambut kedatangan Kristus yang adalah kepala
1. Mengenal dan mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta dan
manusia,
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai Penolong dan
5. Mampu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga
66
Sahertian, M, Pendidikan Agama Kristen dalam Sudut Pandang John Dewey, (Yogyakarta:
Jurnal Teruna Bhakti, 2019), 1(2), hal. 101-116
67
Hematang, V, Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, (Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021), hal. 5–7
41
10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat
adalah terjadinya transformasi dan internalisasi nilai-nilai kristiani bagi para peserta
didik. Dengan kata lain PAK merupakan pendidikan nilai, sehingga diharapkan
melaluinya terjadi perubahan dan pembaruan baik pemahaman maupun sikap dan
perilaku. Baik pendidikan agama maupun pengajaran agama yang bersifat dogmatietis
internalisasi nilai-nilai kristiani bagi para peserta didik juga dapat difasilitasi oleh para
pendidik PAK. Dengan kata lain PAK merupakan pendidikan nilai, sehingga
a. KERANGKA KONSEPTUAL
Allah, dan juga merupakan pekerjaan yang sangat mulia dalam mendidik anak murid
68
Hutapea, R. H, Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Kurikulum 2013, (Kupang:
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH): 2019), 1(1), hal. 18-30
42
dengan baik. Guru Agama Kristen akan terus menerus berusaha untuk menyajikan
Tanggung jawab seorang guru pendidikan agama kristen adalah sebuah posisi
yang sangat diperhatikan oleh banyak orang. Kehidupan guru agama kristen harus
benar-benar menjadi teladan bagi banyak orang agar kebenaran-kebenaran sabda Allah
tersebar dan dapat terlaksana dalam ruang lingkup kehidupan guru itu sendiri dan para
anak didik.
Sosok pribadi Guru PAK ini sangat berhubungan erat dengan aksi dan reaksi
para anak didik. Maksudnya adalah Guru PAK itu harus dewasa secara emosi, spiritual
dan intelektual. Guru PAK harus dapat menilai anak didiknya sejauh mana keaktifan
mereka dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.Maka guru juga harus
baik secara jasmani dan spritual untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dari
guru PAK nya. Peserta anak didik ini harus berlatih untuk senanstiasa mendoakan
Jadi, sangat penting sekali hubungan yang erat dan saling bersinergi antara
guru dan murid. Guru menyampaikan materi atau menyajikan materi dengan
baik,karena mereka semua itu berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan juga
memilki daya tangkap yang berbeda-beda . Tidak ada satupun anak didik yang sama
Variabel X Variabel Y
Keterangan:
Variabel Y. Artinya, ada hubungan satu arah antara antara kedua variabel yaitu
A. PENGAJUAN HIPOTESA
interaktif power point terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan
sebagai media dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan keaktifan siswa pada
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
45
A. Metode Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari 2 suka kata yaitu “Metha” dan “Hodos”. Metha artinya melalui dan
Hodos artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain metode artinya jalan atau
cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Metode artinya cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki. Sedangkan penelitian yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “research”,
yang terdiri dari 2 suku kata re artinya kembali dan search artinya mencari. Jika
Metode yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini adalah metode
tempat tersebut karena peneliti sudah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
di sekolah tersebut dan mudah dijangkau. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini
a. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
sekelompok objek yang lengkap dan jelas.69 Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli yang berjumlah
82 siswa/i.
b. Sampel
Sampel adalah bagian jumlah dalam karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Makin banyak objek yang diteliti maka kekurangan ketelitian yang
hasilnya lebih baik dari menguasai objek terlalu banyak 70 sesuai dengan
pendapat di atas supaya penelitian ini lebih terjamin serta lebih baik, maka
sampel penelitian ini ditetapkan yaitu sebagian kecil dari anggota populasi
dari 100, lebih baik diambil semua dari penelitian merupakan populasi,
sebaliknya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau lebih.
Karena jumlah populasi kurang 100 orang maka sampel diambil sebanyak 82
telah diuraikan pada bab sebelumnya. Penulis sebelum menyebarkan angket ini kepada
69
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian sosial, (Jakarta: Bumi Akasara, 1998), hal.53
70
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian,. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 131
47
pembimbing. Angket ini berisi pertanyaan yang berjumlah 40 butir sebagai alat
Kondisi ini disesuaikan dengan skala linkerth . Bilamana seorang siswa (objek)
memilih jawaban “a” dari no 1 sampai 20 maka skor menjadi 4x40 =160. Demikian
pilihan “b” dari 1 sampai 20 maka skoranya menjadi 3x40 = 120, bila pilihan “c”
maka skor menjadi 2x40 = 80, dan bila pilihan “d” maka skor menjadi 1x40 = 40
Dengan demikian skor tertinggi adalah 160 dan terendah adalah 40.
Tabel 1
Pertanyaan
ingat siswa
Pertanyaan
pemebelajaran
Tugas
pendapat 38-40
Jumlah 40
Untuk mengetahui apakah ada hubungan satu arah antara penggunaan media
pembelajaran power point dengan keaktifan siswa pada pembelajaran PAK, berapa
49
besarkah peran Guru PAK dalam mengajar siswa melalui media pembelajaran power
point terhadap keaktifan siswa pada pembelajaran PAK di SMA Negeri 1 Labuhan
Deli tahun 2023, maka dilakukan uji test yang disusun melalui angket. Adapun soal
yang diajukan kepada siswa SMA Negeri 1 Labuhan Deli sebanyak 40 soal.
2 xr
r 11
Rumus Reabilitas : 1+r
Agama Kristen, maka dipakai rumus Arikunto72, yang dikutip oleh Arikunto, sebagai
berikut:
N ( ∑ XY ) −( ∑ X )( ∑ Y )
=√
{( ∑ X ) ( ∑ X ) }{( (∑ Y )) ( ∑ Y ) }
2 2 2 2
N − N −
Rxy
Keterangan:
R = Koefisien korelasi
∑x
2
= Jumlah skor keseluruhan subjek kuadratkan
∑y
2
= Jumlah seluruh skor dari masing-masing yang dikuadratkan
dilakukan dengan menghitung nilai korelasi dengan rumus di atas pada bab
selanjutnya.