Anda di halaman 1dari 20

Penerapan Media Pembelajaran Smart Board Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas V SDN


KEBOANANOM

Tugas Matakuliah: Penelitian Tindakan kelas

Dosen Pengampu: Drs. Agung Pramujiono, M.Pd

Oleh:

1. Ainul Nur Fitria (188000025)


2. Windi Maulina Wijaya (188000216)
3. Diska Ayu Zunaida (188000217)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PEDAGOGIK

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

MEI 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT kerena dapat
menyelesaikan proposal yang yang berjudul “Penerapan Media Pembelajaran
Smart Board Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi System Pencernaan
Kelas V SDN KEBOANANOM”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Penelitian Tindakan Kelas sebagai penunjang pembelajaran tentang Penerapan
Media Pembelajaran smart board untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
V SDN KEBOANANOM.

Tugas ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan beberapa pihak yang
telah membantu penyusun. Pada kesempatan ini penyusnu ingin mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Agung Pramujiono, M.Pd selaku dosen pengampu yang


telah membantu dan memotivasi penyusum dalam menyelasakaikan
tugas proposal ini.
2. Seluruh pihak yang telah banyak membantu.

Untuk penyempurnaan proposal, kritik dan saran yang membangun selalu


penyusun nantikan. agar di kesempatan selanjutnya proposal yang disusun oleh
penyusun dapat lebih baik. Semoga proposal ini memberikan manfaat bagi
berbagai pihak.

Surabaya, 21 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 5
A. Latar Belakang.............................................................................. 5
B. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah................................... 7
C. Rumusan Masalah......................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian.......................................................................... 8
E. Hipotesis Tindakan....................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian........................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 10
A. Pembelajaran IPA......................................................................... 10
B. Media Pembelajaran Smart Board................................................. 12
C. Kelebihan dan Kekurangan Media Smart Board........................... 12
D. Hasil Belajar................................................................................. 13
E. Kajian Empiris.............................................................................. 14
F. Kerangka Konseptual.................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 18
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 18
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian........................................................ 18
C. Subjek Dan Obyek Penelitian....................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual................................................................. 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah dasar (SD) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang
menyediakan layanan pendidikan bagi usia anak-anak mulai dari usia 6 tahun
sampai 12-13 tahun. Salah satu mata pelajaran yang mulai diajarkan di usia SD
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran
yang mempelajari tentang materi sumber daya alam dengan lingkungan dan
bertujuan agar siswa dapat memahami hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan dan teknologi, serta dampak pemanfaatan sumber daya alam terhadap
pelestarian lingkungan.
Media merupakan suatu sarana yang dapat digunakan dalam menyalurkan
ilmu, sehingga dapat merangsang terjadinya suatu proses pembelajaran dalam diri
siswa. Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat dan informasi
membawa perubahan perkembangan media itu sendiri, baik dari media yang
sederhana seperti media grafis yang hanya berupa gambar atau tulisan, media
audio, visual, anmasi dan media yang berbasiskan komputer. Media pembelajaran
merupakan sarana untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang
diberikan sehingga dengan media pembelajaran diharapkan proses belajar
mengajar dapat berjalan lebih baik dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru,
dimana alat bantu ini menekankan alat bantu visual misalnya gambar, obyek dan
alat bantu lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta
mempertinggi daya ingat siswa. Pada perkembangannya saat ini, media
pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu tetapi menjadi sebuah kebutuhan
penting dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran sangat membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran pada siswa, hal ini dapat juga dapat membantu
untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. Media yang

5
digunakan oleh guru harus menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Media yang
cocok untuk meningkan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan adalah
media Smart Board.
Penggunaan media berbasis “Smart Board” pada pembelajaran IPA dalam
materi system pencernaan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
system pencernaan pada siswa, kemudia siswa juga termotivasi untuk lebih aktif
dengan cara membaca, melihat dan memahami media yang diterapkan oleh guru.
Selain membantu siswa untuk mempermudah pemahaman terhadap materi ajar
juga memberikan pengalaman yang berarti bagi siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada mata pelajaran IPA dibutuhkan suatu situasi belajar yang
menggalang minat siswa, dimana peran guru sebagai pengelola kelas mampu
mengorganisir siswa, fasilitas dan proses belajar. Untuk itu dalam penyampaian
materi IPA, guru harus bisa menggunakan komunikasi banyak arah agar dapat
memacu siswa untuk belajar. Dimana guru dapat memanfaatkan alat atau media
pembelajaran cabagai cara untuk membantu proses pembelajaran. Sebagai bentuk
usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran IPA di SD, maka perlu dibuat atau
dikembangkan sumber belajar terutama berbentuk Smart Board untuk membantu
guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Smart Board ini bertujuan untuk menambah keanekaragaman sumber
belajar IPA dan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, motivasi, dan
prestasi dalam pembelajaran IPA. Media ini juga berfungsi untuk menarik
perhatian siswa dan memperkuat motivasi. Salah satu keunggulan Smart Board
adalah kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam
tiap waktu perubahan.
Hasil merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam belajar, karena hasil yang diperoleh siswa merupakan tolak ukur berhasil
atau tidaknya siswa dalam menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru. Jika
anak belajar dengan perasaan senang maka siswa akan mudah memahami materi
yang diberikan, sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan
menyenangkan baginya. Tetapi, jika anak kurang berminat dan sering merasa

6
bosan dengan tidak adanya media pembelajaran sebagai alat untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran, maka hasil belajar yang dicapainya
juga kurang memuaskan, kurangnya pengembangan media pembelajaran dari guru
akan berdampak pada rendahnya hasil belajar.
Hal inilah yang menjadi keprihatinan guru untuk menemuan jalan keluar
suatu pemecahan masalah untuk menjadi lebih baik. Peneliti menemukan dari
beberapa hasil penelitian yang sebelumnya kurang memberikan hasil belajar yang
diharapkan. Dengan demikian maka penelitian Tindakan kelas dengan
mengggunakan penerapan media pembelajaran smart board diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar pada meteri sistem pencernaan kelas V SDN
KEBOANANOM.
Berdasarkan hasil pengamatan darsad 2018 hasil ulangan harian materi
system pencernaan manusia pada siswa kelas V SDB Sewar jumlah siswa dengan
presentase ketuntusan sebesar 43% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 12
orang atau presentase sebesar 57% dan KKM yang dipatok SDN Sewar untuk
pelajaran IPA di kelas V adalah 70 dengan ketuntasan klasikal sebesar ≥ 80, pada
tahun pelajaran 2018/2019.
Dari hasil observasi yang ditelah dilakukan, rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi system pencernaan dikarenakan pada umumnya
siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. Hal ini disebabkan
karena cara guru mengajar dan menyampaikan materi pelajaran dikelas kurang
menarik sehingga siswa sulit dalam menerima atau memahami materi yang
diberikan, cara mengajar yang monoton dan media pembelajaran dugunkan yang
kurang menarik menyebabkan siswa menjadi malas, mudah bosan dan tidak
tertarik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Media Pembelajaran
Smart Board untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Pencernaan Kelas V SD Negeri Keboananom”.
B. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah
Ruang lingkup dan keterbatasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

7
1. Media pembelajaran smart board terfokus pada materi sistem pencernaan
2. Tidak dapat mengontrol kegiatan pembelajaran siswa pada saat
pembelajaran berlangsung
3. Pemahaman siswa belum bisa disimpulkan secara penuh adalah murni
hasil pikiran siswa
4. Penelitian ini hanya dilakukan untuk siswa kelas V SDN
KEBOANANOM
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil penerapan media pembelajaran smart board untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan kelas
V SDN KEBOANANOM?
2. Bagaimana aktivitas guru dalam menerapkan media pembelajaran
smart board dapat meningkatkan hasil beelajar siswa dalam materi
sistem pencernaan?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan penerapan media pembelajaran smart board untuk
meningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN KEBOANANOM pada
materi system pencernaan
2. Mendeskripsikan aktivitas guru dalam menerapkan media smart board
untuk meningkatkan hasil beelajar siswa dalam materi system
pencernaan?
E. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan dalam
penelitian ini yaitu penerapan media pembelajaran smart board untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN KEBOANANOM pada meteri
sistem pencernaan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :

8
1. Bagi ilmu Pendidikan dan Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangnya ilmu pendidikan khususnya mengenai media pembelajaran
smart board untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan media
pembelajaran smart board
b. Meningkatkan hasil belajar siswa mengenai konsep sistem
pencernaan
c. Mengasah kemampuan memori dan pemahaman dengan bantuan
media smart board
d. Media sebagai komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Dan manfaat bagi sekolah adalahDengan melaksanakan penelitian ini
peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan media
pembelajaran smart board untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
system pencernaan.

2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran
c. Menjadi rujukan dalam penerapan penggunaan media
pembelajaran yang mampu membantu siswa dalam memahami
materi yang disampaikan selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3. Bagi siswa
a. siswa mampu termotivasi dalam menerima materi yang diajarkan
b. siswa mampu berpikir kritis dan kreatif

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA
Pelajaran IPA merupakan sekumpulan pengetahuan, mengenai fenomena alam,
pengetahuan tentang benda, makluk hidup dan kegiatan yang memerluan kontak fisik,
cara berfikir sehingga dapat membantu untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam
kehidupan sehari-hari, (Putri & Syofyan, 2019). Pelajaran IPA termasuk di kurikulum
2013 sangat bermanfaat bagi siswa sekolah dasar karena berisi tentang fenomena alam
dan dapat mengembangkan ketrampilan yang dapat diterapkan di kehidupn sehari-hari,
(Wardani & Syofyan, 2018). IPA adalah pelajaran yang menarik dan menyenangkan
karena dapat belajar dari alam yang dikaitkan antara alam dan lingkungan sehari-hari.
Berdasarkan definisi tentang IPA di atas pembelajaran IPA yang diberikan di
sekoalah siswa diikut sertakan secara aktif dalam proses pembelajaran untuk memberikan
dampak positif bagi kehidupan siswa karena siswa dapat memperoleh pengetahuan,
wawasan, dan rasa untuk menghargai lingkungan sehingga dapat memanfaatkan bagi
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendekatan empirik IPA dapat dipahami, dipelajari,
dan dijelaskan melalui proses tertentu, dengan sikap jujur dan adil saat dan menguraikan
data sehingga muncul penemuan baru, (Syofyan, 2018).
Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman siswa terhadap alam sekitar
sehingga siswa memperoleh pemahaman yang mendalam dan mampu memahami,
mencari tau dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, (Ipa & Sd, n.d.). Melalui
pendekatan saintifik dapat memotivasi siswa agar tidak malas, tidak bosan, dan lebih
bersemangat untuk belajar, sehingga pengajaran menjadi interaktif dan mampu
merangsang siswa untuk berpikir serta menguraikan masalah saat belajar dan kehidupan
siswa sehari-hari. Berdasarkan uraian karateristik IPA di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa karakteristik IPA merupakan proses belajar yang menekankan pada penemuan,
pengalaman, mengembangkan pengetahuan siswa, sehingga siswa

Media pembelajaran harus mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk


membangun pengetahuan dirinya, penggunaan media dalampembelajaran banyak
dirasakan manfaatnya. Penggunaan multimedia menggunakan visualisasi yang menarik

10
dapat membantu pemahaman siswa, serta memberikan kemudahan dalam kegiatan
pembelajaran, yang pada akhirnya dapat memberikan selusi pada permasalahan

11
pendidikan. Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan menyampaikan
pesan atau informasi (AECT dalam Arsyad, 2011) menurut Kemp dan Daylon (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam komunikasi adalah sebagai alat pengirim yang
mensranstimisikan pesan pesan dari pengirim kepada penerima atau informasi.

B. Media Pembelajaran Smart Board

(Arvianto, 2020) Menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif. Dalam buku panduan smart board menyatakan bahwa dengan
menggunakan Smart notebook kita bisa membuat suatu pembelajaran atau presentasi
dengan setiap filenya terdiri dari beberapa halaman yang beraturan dan setiap halamannya
memiliki obyek, property dan setting sendiri-sendiri. Kita juga bisa menambakan gambar
bebas, bentuk system pencernaan yang ada di dalam tubuh manusia, bagian-bagian organ
tubuh dan beberapa aplikasi yang lain ke dalam setiap halaman smart notebook. (Timur &
Info, 2020) mengatakan bahwa media dipahami secara garis besar adalah manusi materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh sikap

Smart Board adalah salah satu alat yang dibuat oleh Smart Tecnologies yang sangat
cocok untuk digunakan dalam Accelerated Learning, smart board merupakan sebuah
papan tulis digital berteknologi tinggi yang memiliki beberapa kelebihan seperti touch
screen, tanpa residu tinta, dan flexsibel karena terhubung langsung dengan computer &
LCD Smart board sangat mudah digunakan, hanya melalui sentuhan tangan maka kita
dapat mengontrol semua aplikasi yang ada didalam computer, cukup dengan
menghubungkan kabel USB ke computer dan kabel VGA ke proyektor untuk
menampilkan gambar computer tepat, smart board ini memudahkan kita untuk melakukan
pembahasan dari awal seperti layaknya pada whiteboard dan bias disimpan ke dalam
beberapa jenis file seperti laman, gambar (pgn, jpeg, gif dan bmp), adobe reader/pdf,
power point dan notebook file (Lingkaran & Antonius, n.d.).

C. Kelebihan dan Kekurangan Media Smart Board


1. bisa merekam selama presentasi baik suara presentasi, data atau materi presentasi
yang dilakukan di dua lokasi atau lebih secara bersamaan dan salig mengkoreksi
apabila ada kesalahan.

12
2. Dapat di sambungkan ke computer/laptop dan dapat langsung di simpan, Fitur lain
dari smart board ini juga bisa mengubah tulisan tangan menjadi tulisan teks
maupun gambar

Smart board juga di dukung oleh dua macam software yaitu miting prountk bisnis, dan
notebook untuk edukasi. Smart meeting pro adalah memberikan presentsi yang lebih interaktif
sehingga lebih menarik, dapat memasukkan gambar langsung ke Microsoft office dan adobe
acrobat pro dokumen, dapat disimpan menggunakan format txt, pdf atau ppt, langsung pada
hardisk laptop/pc maupun menggunakan USB, dapat memberikan komentar, koreksi dan
perbaikan langsung dipapan saat pembelajaran berlangsung, dapat langsung mendistribusikan
catatn pertemuan pada peserta melalui email. Memiliki galeri pendidikan dan multimedia
interaktif seni, sastra dan bahasa inggris, geografi, sejarah, matematika, masyarakat dan
kebudayaan, sains dan teknologi. Dari kajian teori, maka kekurangan penggunaan media
pembelajaran smart board interaktif dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Masih
dianggap mahal sehingga pasaran didaerah tidak dapat dimasukan, pangsa pasar masih di
perkotaan, siswa harus memperhatikan secara seksama materi yang diajarkan, guru harus
benar benar menguasai teknologi yang ada agar tidak tertinggal.

D. Hasil Belajar
Menurut Susanto (Leaflet & Masalah, 2020) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Hasil belajar juga merupakan hasil dari sebuah interaksi. Seperti yang dikemukakan
oleh Dimayati dan Mudjiono (dalam Syahputra, 2020). Mengemukakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian mengenai media pembelajaran di atas, maka disimpulkan media
pembelajaran merupakan suatu alat perantara dalam bentuk fisik dan non fisik yang dipakai
oleh guru dalam penyampaian bahan ajar untuk menyalurkan pesan, perhatian untuk
membangkitkan keinginan, semangat belajar dan meningkatkan

13
pengetahuan murid terhadap pelajaran sehingga kegiatan proses belajar lebih berguna dan
berhasil. Berdasarkan jenisnya media pembelajaran terbagi dua kelompok yaitu
(1) media pembelajaran tradisional seperti media real cetak, media permainan, media
visual, media audiovisual, dan media berbasis komputer (2) media teknologi muthakir,
(Ariyanto & Dkk, 2018). Media pembelajaran terbagi menjadi empat jenis yaitu Media
visual, Media audio, Media audio visual dan Multimedia, (Hapsari, 2017). Pendidikan
IPA terpadu merupakan prinsip secara holistik dan otentik dan pendekatan
pembelajaran yang membuat siswa menggali dan menemukan secara giat baik
dilakukan perorangan maupun masal, (Syofyan & Ismail, 2018). Pelajaran IPA
diberikan di sekolah dasar karena merupakan sekumpulan pengetahuan, mengenai
fenomena alam, pengetahuan tentang benda, makluk hidup dan kegiatan yang
memerluan kontak fisik, cara berfikir sehingga dapat membantu untuk menyelesaikan
sebuah masalah dalam kehidupan sehari-hari, (Putri & Syofyan, 2019). Pelajaran IPA
termasuk di kurikulum 2013 sangat bermanfaat bagi siswa sekolah dasar karena berisi
tentang fenomena alam dan dapat mengembangkan ketrampilan yang dapat diterapkan
di kehidupn sehari-hari, (Wardani & Syofyan, 2018). IPA adalah pelajaran yang
menarik dan menyenangkan karena dapat belajar dari alam yang dikaitkan antara alam
dan lingkungan sehari-hari, (Syofyan & Hakim, 2017).

E. Kajian Empiris
Berdasarkan pendekatan empirik IPA dapat dipahami, dipelajari, dan dijelaskan
melalui proses tertentu, dengan sikap jujur dan adil saat dan menguraikan data sehingga
muncul penemuan baru, (Syofyan, 2018). Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman
siswa terhadap alam sekitar sehingga siswa memperoleh pemahaman yang mendalam dan
mampu memahami, mencari tau dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, (Astuti, 2019).
Melalui pendekatan saintifik dapat memotivasi siswa agar tidak malas, tidak bosan, dan lebih
bersemangat untuk belajar, sehingga pengajaran menjadi interaktif dan mampu merangsang
siswa untuk berpikir serta menguraikan masalah saat belajar dan kehidupan siswa seharihari
(Syofyan, MS, & Sumantri, 2019). Berdasarkan uraian karateristik IPA di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik IPA merupakan proses belajar yang menekankan pada
penemuan, pengalaman, mengembangkan pengetahuan siswa, sehingga siswa mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari..
Berdasarkan uraian cara belajar IPA diatas, dapat disimpulkan bahwa cara belajar IPA
mengharuskan guru menerapkan beberapa hal saat belajar IPA, antara lain

14
: melibatkan seluruh panca indra siswa, melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran,
menggunakan alat peraga, memberikan waktu siswa berdiskusi, dan menciptakan kondisi
kelas yang kondusif (Ipa & Sd, n.d.)
Dengan kata lain, pemahaman siswa terhadap materi panca indera antara setelah
mendapat perlakuan menggunakan media smart board menjadi lebih tinggi daripada sebelum
mendapat perlakuan menggunakan media smart board. Siswa Melalui Penerapan Media smart
board menyimpulkan bahwa penggunaan media smart board dapat meningkatkan hasil belajar
siswa baik dalam aspek kognitif maupun afektif. Hasil wawancara dengan guru, sebagian guru
dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaran, pada fungsinya
media pembelajaran adalah cara dimana guru bisa menarik perhatian siswa agar siswa menjadi
senang dalam belajar. Apalagi pada mata pelajaran matematika guru masih terpaku pada buku
pelajaran padahal pelajaran matematika di kelas V tentang KPK dan FPB begitu sulit bagi
siswa, jika guru menggunakan media pembelajaran yang bisa memahamkan materi maka
pelajaran matematika tidak lagi membosankan bagi siswa dan siswa akan lebih senang untuk
belajar matematika tinggi. Untuk mewujudkannya maka peneliti akan mengembangkan suatu
media yang dapat membantu pembelajaran yaitu Smart Board Mathematics untuk membantu
pembelajaran matematika dan agar siswa dalam belajar bisa aktif. Media ini meruapakan
papan yang di desain dengan adanya angka-angka dan bisa digunakan untuk menghitung KPK
dan FPB yang biasanya hanya menghitung dengan pohon faktor yang kandang mejadikan
siswa itu bingung (Arvianto, 2020)
F. Kerangka Konseptual
Belajar merupakan perilaku komplek yang sengaja untuk mendapakan perubahan pada
tingka laku yang membuat lebih baik daripada sebelumnya dan dapat mempengaruhi pada
proses seperti kemauan diri sendiri, lingkungan, system pembelajaran, media pembelajaran,
sarana dan prasarana terpenuhi. Dan factor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu kemauan
diri sendiri dan lingkungan, pada pemilihan media pembelajaran harus benar-benar dipikirkan
karena hal ini akan mempengaruhi hasil dariroses belajartersebut dan juga dapat menambah
wawasan pada peserta didik (Timur & Info, 2020).

Adapun kerangka berpikir yang dikemukakan dalam penelitian ini seperti gambar 2.3
kerangka konseptual :

15
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan bagan diatas, kerangka berpikir yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah hasil belajar IPA pada materi sistem pencernaan disebabkan
proses pembelajaran masih mengarah ke-teacher centered artinya pembelajaran
yang masih menempatkan guru sebagai pusat belajar siswa. Sedangkan materi
Sistem pencernaan memiliki tingkat keabstrakan yang cukup tinggi. Sehinggga
jika guru masih menerapkan pembelajaran teacher cetered maka saat
pembelajaran dilaksanakan siswa kurang menarik dan siswa mudah merasakan
bosan. Tidak hanya itu, pembelajaran kurang aktif siswa hanya menunggu
informasi materi yang diberikan guru, tanpa diberi kesempatan untuk
mengembangkan pengetahuannta dan mencari informasi tersebut secara mandiri.
Oleh karena itu, dengan adanya masalah yang terjadi mengenai cara guru dalam
memberikan pembelajaran pada siswa perlu

16
adanya solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya
dengan menggunakan media pembelajaran smart board sehingga siswa tidak
bosan dan akan meningkatkan kemampuan pemahaman dann hasil belajar
siswa. Karena media tersebut memberikan kemungkinan kepada siswa untuk
belajar efisien dan efektif meskipun metode pembelajaran. Dengan penggunaan
media smart board siswa tidak akan merasa bosan dengan pembelajaran dan
smart board dapat memberikan pengetahuan yang konkret dan mudah
dipahami, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan


memanfaatkan media pembelajaran smart board dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran IPA pada Sistem Pecernaan Manusia.

17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian Tindakan kelas.
Penelitian Tindakan kelas merupakan penelitian yang mengangkat masalah-
masalah actual yang dilakukan oleh guru sebagai salah satu pencermatan
kegiatan belajar berupa tindakan berupa untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran dikelas secara lebih efektif dan professional (Taniredja &
Pujiati, 2014). Penelitian yang digunakan dalam hal ini kelompok kami
menggunakan penelitian kelas dengan bantuan media smart board dalam
memberikan materi pencernaan pada manusia, hal ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman pada siswa.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V-A SDN KEBOAN ANOM
Gedangan Sidoarjo. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan dalam suasana
pembelajaran daring. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajara 2020/2021. Mata pelajaran yang akan diteliti adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dengan Materi Sistem Pencernaan Manusia.

C. Subjek Dan Obyek Penelitian

a. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V-A SDN KEBOAN
ANOM Gedangan Sidoarjo tahun pelajaran 2020/2021 semester ganjil.

b. Objek penelitian ini merupakan hasil belajar siswa kelas V-A SDN
KEBOAN ANOM Gedangan Sidoarjo dalam mata pelajaran IPA
menggunakan media smart board.

D. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian tindakan kelas yang berbentuk kegiatan. Dimana siklus tersebut
terdapat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan pokok
penelitian tindakan kelas ini ingin meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
18
Maka dibutuhkan tahap observasi, dan dibutuhkan metode pada penelitian
menggunakan observasi, angket, wawancara dan tes.

 Obeservasi

Observasi merupakan sesuatu yang dilakukan berupa serentetan pertanyaan yang


berakaitan dengan apa yang dibutuhkanuntuk mendapat sumber informasi.

 Tes

Tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan peneliti untuk mengukur


kemampuan atau bakat peserta didik dan keterampilan pengetahuan yang
dimiliki peserta didik yang harus dimiliki disetiap individu sebagai pencapaian
hasil belajar yang telah dilaksanakan.

 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


mencari data-data berupa gambar, buku, catatan dll

 Angket

Siswa dapat diberikan soal-soal berupa angket tentang materi pencernaan


setelah diberikan pemaparan materi yang telah di berikan oleh guru sebelumnya

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data ini dilakukan
setelah data yang diperoleh dari sample melalui instrumen yang dipilih dan akan
digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian atau untuk menguji
hipotesa yang diajukan melalui penyajian data.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arvianto, S. (2020). Pengembangan Media Smart Board Mathematics Pada Mata


Pelajaran Matematika Materi KPK dan FPB di Kelas V.

Ipa, P., & Sd, D. I. (n.d.). PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK PADA.

Leaflet, B. A., & Masalah, L. B. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi
Sistem Pencernaan Manusia dengan Bahan Ajar Leaflet pada Siswa Kelas V
SDN Sewar Tahun Pelajaran 2018 / 2019. 4(1), 263–270.

Lingkaran, G. S., & Antonius, R. (n.d.). JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣
Vol.
5. ∣ NO. 3 ∣ Juli 2018. 5(3), 329–339.

Timur, J., & Info, A. (2020). Pengaruh Media Papan Pintar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Siswa Tunagrahita Ringan kelas IV di SLB-ACD
Pertiwi Kota Mojokerto. 148–153.

20

Anda mungkin juga menyukai