oleh
Halaman
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………... iv
ABSTRAK………………………………………………………………………….. vi
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………….. 18
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 36
B. Saran ………………………………………………………………….. 36
v
Teguh Triyono. Penelitian Tindakan Kelas, Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
dalam Pembelajaran dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis YouTube Siswa
Kelas X IPA Semester Gasal SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Ajaran 2019/ 2020,
Observer Diana Puspita Wijaya, S.Pd. Pembimbing Ch. Nuryati, S.Pd.
ABSTRAK
Latar belakang dilakukan Penelitian ini karena adanya keaktifan siswa dalam
pembelajaran yang masih rendah dan prestasi matematika siswa yang masih banyak yang di
bawah KKM yang di alami siswa – siswi SMA Yos Sudarso Majenang. Dibuktikan dengan
prosentase keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 14,29% dan posentase prestasi belajar
siswa yang masih di bawah KKM pada pra siklus sebesar 14,29% jauh di bawah indicator
keberhasilan dengan prosentase 35,71%. Penyebabnya adalah mereka merasa bosan dengan
proses belajar yang monoton dan tidak menggunakan metode pembalajaran yang bervariasi.
Solusi dari permasalahan ini adalah peneliti menawarkan menggunakan metode pembelajaran
berbasis Youtube untuk diterapkan kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1)
Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan
media berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X IPA SMA
Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020. 2) Mendeskripsikan peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan media berbasis
YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X IPA SMA Yos Sudarso
Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020.
Model dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart yang
terdiri dari 4 tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Ajaran 2019/
2020 dengan jumlah 28 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, penilaian tes tertulis , dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) dalam penerapan metode
pembelajaran berbasis Youtube terdapat peningkatan aktivitas guru dan juga siswa disetiap
siklusnya, ini bisa dibuktikan untuk aktivitas guru pada siklus I mencapai skor 78 (baik),
sedangkan pada siklus II aktivitas guru mencapai skor 81 (baik) dan pada siklus III mencapa
Skor 88 (amat baik). 2) Keaktifan siswa pada siklus I mencapai prosentase 20,24% (dibawah
target), sedangkan pada siklus II mencapai prosentase 28,56% (dibawah target) pada siklus III
mencapai prosentase 41,67%(sudah melampai target) 3) terdapat peningkatan prestasi siswa
pada setiap siklusnya. Terbukti dengan prosentase prestasi siswa pada siklus I sebesar 21,43%
dengan nilai rata-rata 69,33 Pada siklus I mengalami peningkatan dilihat dari pra siklus
dengan nilai rata-rata 68,5; pada siklus II prosentase prestasi siswa sebesar 32,49% dengan
nilai rata- rata 70,89 pada siklus III prosentase prestasi siswa sebesar 42,86% dengan nilai
rata-rata 74,67 pada siklus tiga prosentase peningkatan keberhasilan preatasi siswa sudah
melampauai indicator keberhasilan jadi penelitian di hentikan.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
serius ketika imbas yang di timbulkan akan semakin memperburuk daya tangkap dan fokus siswa
sebagai pelajar.
Dengan masuknya internet kedesa-desa yang saat ini sudah terlihat pembangunan menara/
tower sebagai salah satu akses untuk menyebarkan jaringan internet hingga ke pegunungan. Tidak
menutup kemungkinan akan berimbas pada siswa yang ada bukan di wilayah perkotaan saja.
Boleh dikatakan 85% warga Negara Indonesia termasuk para pelajar menggunakan akses internet
sudah tidak kesulitan lagi.
Namun demikian hal tersebut bisa berakibat positif apabila siswa ada yang mengarahkan
dan mendampingi dalam penggunaan akses internet sebagai salah satu sarana pembelajaran yang
sangat baik.
Youtube adalah salah satu media soasial yang paling sering di kunjungi siswa, dengan
jutaan konten yang berbeda menjadi daya Tarik bagi mereka yang sudah terbisa menggunakan
telpon pintar. Dalam hal ini penulis ingin meneliti seberapa besar efektifitas penggunaaan media
youtube dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa.
Masalah-masalah di lapangan yang saya temukan di atas apabila ditarik akar rumputnya,
maka akan dapat dimengerti bahwa pemahaman siswa akan materi pembelajaran matematika
masih kurang. Berangkat dari kenyataan tersebut, saya berinisiatif untuk melakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
matematika dengan media bebasis youtube.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2. Mudahnya akses internet menjadi salah satu faktor menurunya konsentrasi siswa.
3. Hasil belajar siswa belum maksimal. Berdasarkan nilai Penilaian Tengah Semester, baru 4
siswa di kelas X IPA yang mencapai KKM.
4. Kurangnya pendekatan antar guru dan siswa mengakibatkan guru kurang memahami
karakteristik setiap siswa.
5. Model pembelajaran yang dipilih oleh guru belum memungkinkan adanya interaksi yang
lebih baik antara siswa dan guru.
6. Bahan ajar dan media pembelajaran yang ada belum mampu menarik perhatian dan
mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran.
C. Analisis Masalah
Permasalahan yang terkait dengan kegiatan pembelajaran tatap muka bersifat kompleks
dan membutuhkan alokasi waktu yang cukup panjang untuk dapat meneliti serta merumuskan
tindakan yang sesuai. Oleh karena itu, permasalahan yang akan diteliti berfokus pada tindakan
2
untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan
media pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X
IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah peneliti ingin merumuskan suatu masalah apakah
media yang di pakai dapat mempengaruhi keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Untuk itu dapat dinyatakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X
IPS SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020?
2. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X IPA SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020?
3. Adakah peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X
IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020?
4. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel dalam pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan keaktifan
siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum maksud dan tujuan pembelajaran jarak jauh dengan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis YouTube adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika.
Secara khusus tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan
media berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X IPA
SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020.
2. Mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan
pemanfaatan media berbasis YouTube pada materi sistem persamaan linear tiga variabel
kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan peneliti dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang tepat yang dibutuhkan siswa
untuk meningkatkan keaktifan dan peningkatan prestasi siswa.
2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis youtube.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang
situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot,
1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan
profesional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart,
yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan
oleh peserta–pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan
praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut
(Kemmis dan Taggart, 1988).
Jadi bisa di simpulkan penelitian tidakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dalam
prosesnya mengandung unsur-unsur perencanaan tindakan, pengamatan tindakan dan
refleksi terhadap tindakan guna meningkatkan penalaran dan pengetahuan serta
meningkatkan prestasi siswa. Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah
kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari
perkembangan profesional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc
Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang
dilakukan oleh peserta–pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut
(Kemmis dan Taggart, 1988).
b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Secara keseluruhan, pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengandung empat
langkah dalam satu siklus pembelajaran yang harus terpenuhi. Keempat langkah ini terus
berjalan sampai ditemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Keempat langkah
yang dimaksud adalah :
Berangkat dari hasil pelaksanaan tahapan Pra PTK inilah suatu rencana
tindakan dibuat.
1. Perencanaan Tindakan
berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana
tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan.
4
Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala
keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang
mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi,
dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga
diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi
berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang telah
dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala teori
pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah
yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektifitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk
membantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia
lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini
segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.
3. Pengamatan Tindakan
kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang
dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang
sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang
dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh
peneliti. Pada tahap ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis
instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan
observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap observasi ini
guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran
orang lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif.
Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan mengintervensi
terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat
empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi terfokus; observasi
terstruktur dan dan observasi sistematis. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam
observasi, diantaranya: (a) ada perencanaan antara gurudengan pengamat; (b) fokus
observasi harus ditetapkan bersama; (c) guru dan pengamat membangun kriteria
bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati; dan (e) balikan hasil
pengamatan diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki
pengamat diantaranya: (a) menghindari kecenderungan untuk membuat penafsiran;
(b) adanya keterlibatan keterampilan antar pribadi; (c) merencanakan skedul aktifitas
kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24 jam; (d) catatan harus teliti dan sistemaris
5
4. Refleksi Terhadap Tindakan
tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan
pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya,
dianalisis, dan disintesis. Dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk
melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti halnya pada saat observasi.
Keterlebatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam
melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,
pengetahuan, dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan
kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan
perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih.Proses
refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu
keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpecaya akan didapat
suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan
selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan memberikan umpan balik yang
misleading dan bias, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan suatu PTK. Tentu
saja kadar ketajaman proses refleksi ini ditentukan oleh kejataman dan keragaman
instrumen observasi yang dipakai sebagai upaya triangulasi data. Observasi yang
hanya mengunakan satu instrumen saja. Akan menghasilkan data yang
miskin.Adapun untuk memudahkan dalam refleksi bisa juga dimunculkan kelebihan
dan kekurangan setiap tindakan dan ini dijadikan dasar perencanaan siiklus
selanjutnya. Pelaksanaan refleksi diusahakan tidak boleh lebih dari 24 jam artinya
begitu selesai observasi langsung diadakan refleksi bersama kolaborator
Keempat tahap di atas merupakan satu siklus kegiatan. Apabila telah ditemukan
keberhasilan dan hambatan maka peneliti diharapkan merancang kembali perencanaan
untuk siklus berikutnya. Pada siklus berikutnya, tahapannya kembali lagi seperti di atas,
berulang terus-menerus sampai ditemukan kepuasan karena telah mencapai tujuan yakni
ketuntasan pembelajaran.
6
kedua, dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara
siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama, meskipun melalui tahap-tahap
yang sama.
Setiap akhir refleksi selalu menjadi babak baru bagi siklus berikutnya. Artinya,
guru dan pengamat harus selalu diskusi setiap akhir refleksi untuk merencanakan
tindakan baru atau memasuki siklus kedua. Dengan proses atau tahapan yang sama, guru
dapat melanjutkan ke siklus-siklus berikutnya, jika memang sampai pada siklus tertentu
ia belum merasa puas atau belum berhasil mendongkrak prestasi belajar siswa. Demikian
seterusnya, sehingga semakin banyak siklus yang dilalui, semakin baik hasil yang
diperoleh. Hasilnya adalah, kepuasan guru dan kepuasan siswa atas prestasi belajarnya.
Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan
refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
7
2. Hasil Belajar
Proses pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen guru, siswa,
bahan ajar dan lingkungan belajar yang berinteraksi satu sama lain dalam usaha untuk
mencapai tujuan. Tujuan dari pembelajaran ini merupakan hasil belajar. Menurut Winkel
dalam Sukestiyarno dan Budi Waluyo (2006 : 6), hasil belajar merupakan bukti keberhasilan
yang telah dicapai siswa atau siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu
perubahan yang khas. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari
dalam diri siswa (internal), dan faktor yang datang dari luar diri siswa (eksternal).
Menurut Nana Sudjana (1995: 26) hasil belajar yang dicapai dipengaruhi dua faktor
utama, yakni: faktor dalam diri sendiri dan faktor yang datang dari luar diri atau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri terutama kemampuan yang dimiliki. Faktor
kemampuan besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar yang dicapai. Hasil
belajar di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki dan 30% dipengaruhi oleh
faktor dari luar yaitu faktor lingkungan.
Selain faktor di atas ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar atau prestasi
belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2003: 54) dapat
dirinci sebagai berikut:
1) Faktor internal, meliputi:
Faktor jasmaniah: terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
Faktor fisiologis: terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kedisiplinan.
Faktor kelelahan: terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.
2) Faktor eksternal, meliputi:
Faktor keluarga: terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan talar belakang
kebudayaannya.
Faktor sekolah: terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
disiplin siswa, keadaan gedung dan tugas rumah.
Faktor kegiatan masyarakat: terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2002: 139) selain faktor internal dan eksternal,
juga terdapat faktor pendekatan belajar, yaitu “pendekatan belajar dapat dipahami sebagai
segala cara strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu”.
8
3. Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sudah seharusnya dapat berperan aktif dalam
pembelajaran. Disamping itu guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis,
sehingga dapat merangangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Mc Keachie
dalam Yamin (2007: 77) mengemukakan aspek terjadinya keaktifan siswa sebagai berikut:
1) Partisipasi dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran;
2) Tekanan pada aspek afektif dalam pembelajaran;
3) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk antar interaksi
antar siswa;
4) Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar;
5) Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat serta
mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran;
6) Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan
maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. Pembelajaran yang baik yaitu di mana
siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan aktif dalam proses
pembelajaran maka akan mudah bagi siswa untuk memahami dan mengerti dari apa yang
dipelajarinya, sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Banyak aktivitas
yang dapat dilakukan siswa di sekolah agar dapat mencapai proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Menurut Yamin (2007: 84-86) macam-macam aktivitas siswa sebagai
berikut:
9
Menurut Nana Sudjana (2013: 61), keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat
dilihat dalam beberapa hal, diantaranya:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b. Terlibat dalam pemecahan masalah.
c. Bertanya kepada siswa lain atau guru saat tidak paham.
d. Berusaha mempelajari materi pelajaran untuk pemecahan masalah
e. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru.
f. Menilai kemampuan sendiri dengan melihat hasil tes yang dikerjakan.
g. Melatih diri dalam memecahkan soal dan menjawab pertanyaan.
h. Menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas.
Keaktifan belajar dapat diukur dengan cara observasi . observasi secara umum adalah
sebuah pengamatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu dari sebuah
fenomena yang didasari pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi terkait dengan suatu fenomena atau peristiwa yang sudah atau sedang
terjadi dilingkungan.
Proses dalam mendapatkan informasi-informasi tadi haruslah objektif, nyata serta
dapat dipertanggung jawabkan. Observasi juga didefinisikan sebagai sebuah proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Secara etimologi, observasi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti “melihat dan
memperhatikan”. Dengan demikian pengertian observasi secara etimologi adalah proses untuk
melihat dan memperhatikan suatu objek tertentu untuk mendapat data dan informasi yang
dibutuhkan.
Dalam proses observasi dibutuhkan petunjuk yang dapat digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan pengukuran, sehingga siswa dapat diketahui sudah mencapai standar
kompetensi sesuai yang diterapkan. Petunjuk atau keterangan ini biasa disebut dengan
indikator. Dalam hal ini indikator yang dapat digunakan dalam pengukuran tingkat keaktifan
belajar sesuai dengan macam-amacam aktivitas siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan belajar siswa dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung, dan obyektif terhadap tingkah laku siswa yang meliputi
keaktifan lisan dan keaktifan menulis.
10
5. YouTube
Menurut Sianipar (2013) youtube ialah sebuah basis data berisi konten video yang
popular di media sosial serta penyedia beragam informasi yang sangat
membantu. Youtube mempunyai fungsi untuk mencari suatu informasi video atau melihat
video secara langsung.
YouTube dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini
berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan
HTML 5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna/kreator,
termasuk klip fil, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video,
video orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini.
Dengan adanya situs Youtube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam
komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio,
ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di
Youtube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat Youtube dikarenakan
bebasnya orang untuk meng-upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama Youtube
adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng-
upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain .
Kebanyakan konten di YouTube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-
perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah
material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan YouTube. Pengguna tak
terdaftar dapat menonton video, sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video
dalam jumlah tak terbatas. Video-video yang dianggap berisi konten ofensif hanya bisa
ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau lebih. Pada November 2006,
YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai
anak perusahaan Google.
Maka dari itu, tujuan memanfaatkan youtube sebagai media pembelajaran adalah
untuk menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan
interaktif. Video pembelajaran di youtube dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran interaktif
di kelas, baik untuk siswa maupun guru itu sendiri melalui presentasi secara online maupun
offline. Pemanfaatan youtube sebagai media pembelajaran dapat digunakan setiap saat tanpa
dibatasi olah ruang dan waktu dengan syarat komputer atau media presentasi terhubung
dengan internet
11
5. Tinjauan Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel merupakan pengembangan dari sistem
persamaan linear dua variabel yang telah disampaikan pada jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Pertama. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas, materi sistem persamaan linear
tiga variabel disampaikan kepada siswa kelas X melalui mata pelajaran Matematika Wajib.
Materi yang disampaikan pada semester ganjil ini berfokus pada kaitannya dengan
permasalahan kontekstual. Di mana setelah mempelajari materi yang dimaksud, siswa
mempunyai kompetensi dasar menyusun dan menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
variabel yang berkaitan dengan permasalahan kontekstual.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir merupakan sebuah model atau juga gambaran yang berupa konsep
yang didalamnya menjelaskan mengenai suatu hubungan antara variabel yang satu dengan varibel
yang lainnya.
Ataupun juga dapat di artikan arahan penalaran untuk sampai pada jawaban sementara
atas masalah yang dirumuskan. Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih oleh peneliti yaitu
“Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran dengan Pemanfaatan
Media Pembelajaran Berbasis YouTube pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020”, maka dapat
diidentifikasi bahwa permasalahan yang menjadi fokus kinerja peneliti adalah bahwa guru belum
menemukan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa
kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020 pada materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel. Hal tersebut menjadi indikator bahwa hasil belajar Matematika
dan keaktifan siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran 2019/ 2020 pada
materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel masih rendah yaitu 4 dari 28 siswa yang telah
mencapai nilai KKM.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa peneliti memanfaatkan
media pembelajaran berbasis YouTube. Adapun tindakan utama yang peneliti rencanakan adalah
pembuatan media belajar berupa video pembelajaran yang diunggah melalui YouTube. Dengan
harapan siswa dengan gaya belajar visual maupun auditori dapat terbantu dalam belajar.
12
C. Hipotesis Tindakan
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Pelajaran
2019/ 2020 sebanyak 28 siswa.
14
yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran tiap
siklus. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh seorang observer teman guru sejawat dari Luar
yaitu dari SMK Yos Sudarso Majenang, yaitu Diana Puspita Wijaya, S.Pd.
2. Tes tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada materi Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel. Tes tertulis yang digunakan adalah tes pada akhir siklus. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes pilihan ganda dan uraian tertulis melalui di
akhir pembelajaran, sehingga ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi yang ingin
dicapai. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun tes tertulis pada penelitian
ini adalah :
1. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan
2. Menyusun kisi–kisi dan soal tes
3. Menelaah butir–butir soal
4. Merevisi soal tes jika diperlukan
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian meliputi silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, bahan ajar dan media yang digunakan, LKPD, hasil tes peserta didik, hasil
observasi selama proses pembelajaran, pengambilan gambar/video dan dokumen selama
proses pembelajaran.
15
F. Deskripsi per Siklus
Siklus I Perencanaan Merencanakan pembelajaran
Menentukan kompetensi dasar
Mengembangkan skenario pembelajaran.
Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKPD)
Menyiapkan sumber belajar
Mengembangkan format penilaian pengetahuan
Mengembangkan format observasi pembelajaran
Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran,
dan lembar kerja siswa (LKPD)
Pengamatan Melakukan observasi sesuai format yang telah disiapkan
Menilai hasil tindakan sesuai format yang telah
disiapkan
Refleksi Melakukan evaluasi dari setiap tindakan
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi
untuk digunakan pada siklus berikutnya
Siklus II Perencanaan Identifikasi dan penentuan alternatif pemecahan
masalah mengacu pada hasil refleksi Siklus I.
Pengembangan program tindakan kedua
Tindakan Pelaksanaan tindakan kedua
Pengamatan Pengumpulan dan analisis data tindakan kedua
Refleksi Evaluasi tindakan kedua
Siklus III Perencanaan: Identifikasi dan penentuan alternatif pemecahan
masalah mengacu pada hasil refleksi Siklus II
16
Pembeda media pembelajaran tiap siklus yang dirancang adalah :
Siklus Konten video pembelajaran
III Guru menyampaikan garis besar materi, contoh dan pembahasan soal, serta
langkah-langkah pengerjaan LKPD
IV Guru menyampaikan materi pada handout, contoh dan pembahasan soal, serta
langkah-langkah pengerjaan LKPD
dst
Penambahan konten disesuaikan dengan respon siswa
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan terhadap kelas X IPA SMA Yos Sudarso
MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020 dalam 2 (dua) siklus, di mana masing-masing siklus
dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pokok bahasan atau materi pembelajaran dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan sub materi “Konsep dan
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel” yang diberikan pada siklus I, sedangkan
“Menyusun dan Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dari
Permasalahan Kontekstual” diberikan pada siklus II.
Alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2 x 45 menit dan dilaksanakan secara tatap
muka. Model pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan pertama adalah discovery learning,
sedangkan pada pertemuan kedua adalah problem based learning.
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I (satu)
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1) Menetapkan materi matematika wajib kelas X semester ganjil yaitu Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel, sebagaimana yang disajikan pada siklus I yaitu
konsep dan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel.
2) Menentukan banyak pertemuan pada siklus I yaitu satu pertemuan pembelajaran.
3) Menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan materi yang telah ditetapkan
meliputi penggalan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan model pembelajaran discovery learning, bahan ajar, Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD), dan tes evaluasi.
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik dan guru
selama pembelajaran yang akan dilakukan oleh observer atau pengamat.
b. Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan model discovery learning,
dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Pada pelaksanaan siklus
I, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka didalam kelas.
18
Pada kegiatan pendahuluan, guru mengawali kegiatan dengan mengucap salam dan
mengajak siswa untuk berdoa serta memberikan motivasi diawal pembelajaran.
Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, serta langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan guru
membentuk kelompok belajar didalam kelas.
Setelah kelompok terbentuk, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali oleh siswa
mencermati permasalahan dalam LKPD yang dibagikan dalam bentuk print out. Kemudian,
siswa bereksplorasi mencari informasi melalui buku, internet dan sumber belajar lain. Untuk
membantu siswa bereksplorasi, guru juga membagikan bahan ajar berupa handout materi,
serta link media pembelajaran berupa video yang dibuat guru dan diunggah melalui platform
YouTube. Setelah mengumpulkan informasi siswa berdiskusi dengan kelompok masing
masing serta menyelesaikan LKPD, kemudian siswa mengumpulkan LKPD ke guru. Dan
guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Kemudian perwakilan siswa menyampaikan hasil pengerjaan LKPD yang telah
dilakukan. Siswa lain memberikan tanggapan atas penyampaian temannya dengan santun.
Guru memberikan apresiasi atas keaktifan siswa dan dilanjutkan memberikan masukan
serta penjelasan untuk penguatan siswa. Kemudian, guru memeriksa kembali dengan
menanyakan apakah masih ada pertanyaan yang ingin disampaikan. Ketika sudah
dipastikan tidak ada lagi pertanyaan, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan atas
materi yang dipelajari yaitu tentang konsep dan penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variabel.
Pada kegiatan penutup, dilakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Kendala apa saja yang ditemui, maupun hal-hal positif yang dapat diambil.
Kemudian, guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan evaluasi berbentuk tes formatif
dan dikumpulkan sebagai akhir kegiatan. Dilanjutkan dengan berdoa untuk mengakhiri
kegiatan dan bersama-sama berjanji untuk tetap bersemangat dalam belajar serta tetap
menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin.
c. Observasi
Kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan model discovery learning dapat
berjalan dengan baik. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta respon
peserta didik selama kegiatan pembelajaran siklus I berlangsung dapat diketahui dari
lembar observasi sebagai berikut.
19
20
21
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran siklus I berupa tes formatif
diperoleh data hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun
Pelajaran 2019/ 2020 sebagai berikut.
22
d. Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang menjadi catatan
khusus yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran belum dapat mengikuti alokasi waktu
awal karena beberapa kendala teknis yang muncul. Kendala teknis yang dimaksud antara
lain siswa yang keluar masuk selama kegiatan pembelajaran karena masalah sinyal.
Siswa yang mempresentasikan hasil pengerjaan sebanyak tiga orang, di mana
menyampaikan tentang penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable dengan
metode eliminasi dan gabungan. Untuk metode substitusi dan determinan siswa masih
belum berani berpendapat meskipun pengerjaan telah dikirimkan. Selama pembelajaran
ditemui siswa masih canggung untuk berinteraksi dengan penyaji.
Menurut lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru mendapat nilai 78 dengan
kategori baik (B), dengan sejumlah catatan.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat
kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, yaitu :
1) Guru perlu mengembangkan variasi interaksi sehingga menarik perhatian peserta
didik dalam proses pembelajaran.
2) Guru perlu memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
3) Guru perlu lebih luwes dalam penyampaian agar suasana pembelajaran tidak
kaku dan membuat siswa sungkan/segan menyampaikan pendapat.
4) Guru perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan
oleh peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 8 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru (aspek A), 7 siswa yang mengumpulkan
hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 7 siswa yang terlibat aktif menyajikan hasil
pengerjaan maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan (aspek C). Total
skor keaktifan dalam siklus I adalah 34. Presentase keaktifan siswa yang dalam kegiatan
pembelajaran adalah 20,23% sehingga indikator keberhasilan keaktifan yang
menghendaki minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti kegiatan
pembelajaran belum tercapai. Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke
siklus II untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Menurut data pada daftar nilai tes formatif I diketahui rata-rata nilai awal 4 siswa
adalah 68,5 dengan 4 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama dengan 67.
sedangkan rata-rata nilai siklus I adalah 69,33 dengan 6 siswa mencapai nilai KKM.
Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I adalah 21,43 %
sehingga indikator keberhasilan hasil belajar yang menghendaki ketuntasan belajar
minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 belum tercapai.
23
Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus II untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
24
menanyakan apakah masih ada pertanyaan yang ingin disampaikan. Ketika sudah
dipastikan tidak ada lagi pertanyaan, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan atas
materi yang dipelajari yaitu tentang konsep dan penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variabel.
Pada kegiatan penutup, dilakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Kendala apa saja yang ditemui, maupun hal-hal positif yang dapat diambil.
Kemudian, guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan evaluasi berbentuk tes formatif
dan dikumpulkan sebagai akhir kegiatan. Dilanjutkan dengan berdoa untuk mengakhiri
kegiatan dan bersama-sama berjanji untuk tetap bersemangat dalam belajar serta tetap
menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin.
c. Observasi
Kegiatan pembelajaran siklus II dengan menerapkan model problem based learning
berjalan dengan cukup baik. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta
respon peserta didik selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung dapat diketahui
dari lembar observasi sebagai berikut.
25
26
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran siklus II berupa tes formatif
diperoleh data hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun
Pelajaran 2019/ 2020 sebagai berikut.
d. Refleksi
Berbeda dengan siklus I, pada siklus II LKPD diberikan pada hari Selasa, 3 September
2019 Oleh karena itu, siswa memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan. Penyajian oleh
siswa dinilai lebih terstruktur dan terdengar lebih percaya diri. Siswa yang mempresentasikan
hasil pengerjaan sebanyak empat orang, di mana
menyampaikan tentang penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable
dengan gabungan dari permasalahan kontekstual yang diberikan. Siswa lain sudah mulai
terlihat aktif dengan mengiyakan maupun menyampaikan perbedaan pengerjaan. Metode
penyelesaian yang siswa pilih adalah gabungan, dengan perbedaan pada pemilihan
langkah-langkah persamaan. Selama pembelajaran ditemui siswa sudah mulai berani
untuk berinteraksi dengan penyaji. Suasana belajar pun lebih rileks karena beberapa
27
candaan yang muncul selama pembelajaran. Menurut lembar observasi kegiatan
pembelajaran, guru mendapat nilai 81 dengan kategori amat baik
(A). Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas penguasaan kelas yang lebih baik
dibandingkan dengan siklus I sebelumnya.
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 10 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru di dalam kelas (aspek A), 10 siswa yang
mengumpulkan hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 9 siswa yang terlibat aktif
menyajikan hasil pengerjaan maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan
(aspek C). Total skor keaktifan dalam siklus II adalah 48. Presentase jumlah siswa yang
Aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah 28,57 % sehingga indikator keberhasilan
keaktifan yang menghendaki minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti
kegiatan pembelajaran belum telah tercapai.
Menurut data pada daftar nilai tes formatif II diketahui rata-rata nilai siklus II dari 9
siswa adalah 70,89 dengan 8 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama dengan 67.
Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus II adalah 32,14 %
sehingga indikator keberhasilan hasil belajar yang menghendaki ketuntasan belajar
minimal 35,71 % dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 belum tercapai.
Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus III untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
28
III, kegiatan pembelajaran seperti biasa di laksanakan secara tatap muka di lab computer
tang masing masing pc sudah terinstal aplikasi geogebra.
Pada kegiatan pendahuluan, guru mengawali kegiatan dengan mengucap salam dan
mengajak siswa untuk berdoa serta memberikan motivasi diawal pembelajaran.
Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, serta langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan guru
membentuk kelompok belajar didalam kelas.
Setelah kelompok terbentuk, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali oleh siswa
mencermati permasalahan dalam LKPD yang dibagikan dalam bentuk print out. Kemudian,
siswa bereksplorasi mencari informasi melalui buku, internet dan sumber belajar lain. Untuk
membantu siswa bereksplorasi, guru juga membagikan bahan ajar berupa handout materi,
serta link media pembelajaran berupa video yang dibuat guru dan diunggah melalui platform
YouTube. Setelah mengumpulkan informasi siswa berdiskusi dengan kelompok masing
masing serta menyelesaikan LKPD, kemudian siswa mengumpulkan LKPD ke guru. Dan
guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Kemudian perwakilan siswa menyampaikan hasil pengerjaan LKPD yang telah
dilakukan. Siswa lain memberikan tanggapan atas penyampaian temannya dengan santun.
Guru memberikan apresiasi atas keaktifan siswa dan dilanjutkan memberikan masukan
serta penjelasan untuk penguatan siswa. Kemudian, guru memeriksa kembali dengan
menanyakan apakah masih ada pertanyaan yang ingin disampaikan. Ketika sudah
dipastikan tidak ada lagi pertanyaan, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan atas
materi yang dipelajari yaitu tentang konsep dan penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variabel.
Pada kegiatan penutup, dilakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Kendala apa saja yang ditemui, maupun hal-hal positif yang dapat diambil.
Kemudian, guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan evaluasi berbentuk tes formatif
dan dikumpulkan sebagai akhir kegiatan. Dilanjutkan dengan berdoa untuk mengakhiri
kegiatan dan bersama-sama berjanji untuk tetap bersemangat dalam belajar serta tetap
menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin.
c. Observasi
Kegiatan pembelajaran siklus III dengan menerapkan model discovery learning
berjalan dengan cukup baik. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta
respon peserta didik selama kegiatan pembelajaran siklus III berlangsung dapat diketahui
dari lembar observasi sebagai berikut.
29
30
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran siklus III berupa tes formatif
diperoleh data hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso Majenang Tahun
Pelajaran 2019/ 2020 sebagai berikut.
d. Refleksi
Selama kegiatan berlangsung kendala yang sering dialami siswa adalah kesulitan
menggunakan aplikasi geogebra yang baru mereka kenal dan secara instan harus
menguasai dengan waktu yang terbatas.
pada siklus III, LKPD diberikan pada hari Senin, 9 September 2019. Oleh karena itu,
siswa memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan. Penyajian oleh siswa dinilai lebih
terstruktur dan terdengar lebih percaya diri. Siswa yang mempresentasikan hasil pengerjaan
dan menanggapi sebanyak 7 orang, di mana menyampaikan tentang penyelesaian sistem
persamaan linear tiga variable dengan GeoGebra. Siswa lain sudah mulai terlihat aktif dengan
31
mengiyakan maupun menyampaikan perbedaan pengerjaan. Sebagian besar siswa
menggunakan aplikasi GeoGebra pada laptop/ komputer Windows. Selama pembelajaran
ditemui siswa sudah mulai berani untuk berinteraksi dengan penyaji. Suasana belajar pun
lebih rileks dan terkendali. Menurut lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru
mendapat nilai 88 dengan kategori amat baik (A). Hal ini menunjukkan peningkatan
kualitas penguasaan kelas yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I dan II
sebelumnya.
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 14 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru (aspek A), 14 siswa yang mengumpulkan
hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 14 siswa yang terlibat aktif menyajikan hasil
pengerjaan maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan (aspek C). Total
skor keaktifan dalam siklus III adalah 70. Presentase jumlah siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran adalah 41,67% sehingga indikator keberhasilan keaktifan yang
menghendaki minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti kegiatan
pembelajaran tercapai.
Menurut data pada daftar nilai tes formatif III diketahui rata-rata nilai siklus II dari 12
siswa adalah 74,67 dengan 12 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama dengan 67.
Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus II adalah 42,86 % sehingga
indikator keberhasilan hasil belajar yang menghendaki ketuntasan belajar minimal 35,71%
dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 telah tercapai tercapai. Oleh karena itu,
peneliti menghentikan penelitian di siklus III.
B. Pembahasan
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai awal (pra-siklus), nilai siklus I, siklus II, dan
nilai siklus III. Pada tes pra-siklus diketahui rata-rata nilai awal 4 siswa yang mencapai nilai KKM
adalah 68,5. Pada tes siklus I diperoleh nilai rata-rata 69,33 dengan 6 siswa mencapai nilai KKM, pada
tes siklus II diperoleh nilai rata-rata 70,89 dengan 9 siswa mencapai nilai KKM, sedangkan pada tes
siklus III diperoleh nilai rata-rata 74,67 dengan 12 siswa mencapai nilai KKM. Hal ini
mengindikasikan bahwa treatment berupa pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso
MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020 dari pra-siklus hingga siklus III dapat dilihat pada tabel dan
diagram berikut.
32
Tabel 1. Peningkatan hasil belajar
Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari data observasi keaktifan siswa pada siklus I,
siklus II, dan siklus II. Pada siklus I diperoleh data 8 siswa merespon informasi yang diberikan
oleh guru (aspek A), 7 siswa yang mengumpulkan hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 7 siswa
yang terlibat aktif menyajikan hasil pengerjaan maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan
tanggapan (aspek C). Total skor keaktifan dalam siklus I adalah Presentase jumlah siswa yang
Aaktif dalam kegiatan pembelajaran adalah 20,24%. Pada siklus II diperoleh data 10 siswa merespon
informasi yang diberikan oleh guru melalui whatsapp (aspek A), 10 siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dikelas (aspek B), dan 9 siswa yang terlibat aktif menyajikan hasil pengerjaan
maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan (aspek C). Total skor keaktifan dalam
siklus II adalah 48. Presentase jumlah siswa yang Aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah
28,57%. Pada siklus III diperoleh data 14 siswa merespon informasi yang diberikan oleh guru
(aspek A), 14 siswa yang mengumpulkan hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 14 siswa yang
terlibat aktif menyajikan hasil pengerjaan maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan
tanggapan (aspek C). Total skor keaktifan dalam siklus III adalah 70. Presentase jumlah siswa
yang aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah 41,67%. Hal ini mengindikasikan bahwa
33
treatment berupa pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Peningkatan keaktifan siswa kelas X IPA SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/
2020 dari siklus I hingga siklus III dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut.
Sementara dari segi kemampuan penguasaan kelas oleh guru, menurut lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran, pada siklus I guru mendapat nilai 78 dengan kategori baik (B), dengan
sejumlah catatan dari observer. Pada siklus II, guru mendapat nilai 81 dengan kategori amat baik
(A). Pada siklus III, guru mendapat nilai 88 dengan kategori amat baik
34
(A). Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas penguasaan kelas yang lebih baik dibandingkan
dengan siklus I sebelumnya.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel kelas X IPA SMA Yos Sudarso MajenangTahun Pelajaran 2019/
2020 dapat disimpulkan sebagai berikut.
“Pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube dapat meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis YouTube
pada materi sistem persamaan linear tiga variabel kelas X IPA SMA Yos Sudarso
MajenangTahun Pelajaran 2019/ 2020 yang terbukti dengan adanya peningkatan hasil penelitian
pada tiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar di mana pada pra siklus persentase ketuntasan
14,29% mengalami kenaikan pada siklus I dengan persentase ketuntasan 21,43%, mengalami
kenaikan kembali pada siklus II dengan persentase 32,14%, dan pada siklus III juga mengalami
kenaikan dengan persentase ketuntasan 42,86%. Sementara untuk peningkatan keaktifan siswa
dalam pembelajaran pada pra siklus dengan persentase 14,29% pada siklus I dengan persentase
20,24%, mengalami kenaikan pada siklus II dengan persentase kehadiran 28,57%, dan pada siklus
III kembali mengalami kenaikan dengan persentase kehadiran 41,67%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas mencapai indikator keberhasilan hasil belajar dan
keaktifan yang ditentukan yaitu minimal 35,71%”.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam upaya perbaikan proses belajar mengajar
(PBM), serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika
Wajib tentang sistem persamaan linear tiga variabel, peneliti menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Kepada Sekolah
a. Sekolah hendaknya mengarahkan guru untuk menggunakan media pembelajaran
yang tepat khususnya selama pembelajaran jarak jauh agar siswa mendapat
manfaat belajar dengan optimal;
b. Sekolah hendaknya bekerjasama dengan pihak terkait (komite sekolah) untuk
mengupayakan pengadaan bantuan akses internet untuk mendukung pemanfaatan
media pembelajaran daring;
36
2. Kepada Guru
a. Guru mempersiapkan bahan dan media pembelajaran yang mendukung
pembelajaran dengan sebaik baiknya;
b. Guru dalam pembelajaran diharapkan berperan aktif dalam memberikan
pengalaman belajar terbaik bagi siswanya;
c. Guru dalam pembelajaran dapat memanfaatkan waktu dalam pembelajaran
dengan efektif dengan tetap mengacu pada tercapainya indikator pembelajaran;
d. Guru dalam pemilihan media pembelajaran hendaknya tetap memperhatikan
kebutuhan belajar serta kemampuan akses informasi siswa.
3. Kepada Siswa
a. Siswa diharapkan tetap berusaha aktif dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan
pembelajaran dikelas;
b. Siswa diharapkan melengkapi diri dengan kemampuan memanfaatkan media
pembelajaran digital pada khususnya untuk membantu dalam mencari informasi
yang mendukung pencapaian tujuan belajar.
4. Kepada Pengambil Kebijakan dalam Pendidikan
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi untuk mengambil
kebijakan;
b. Hasil penelitian ini akan penulis jadikan acuan perbaikan pembelajaran di sekolah
tempat mengajar pada khususnya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Saefudin. 2012. Meningkatkan Profesionalisme Guru dengan PTK. PT. Citra Aji Parama.
Yogyakarta.
Ismah dan Venni Harli Sundi. 2018. Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Labscholl FIP UMJ. Jurnal Pendidikan Matematika dan
Matematika, Fibonacci. Volume 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2018.
Mustofa, Rosyid. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika melalui Strategi
Discovery Learning pada Siswa SMP. Skripsi. Surakarta : UMS.
Pramono, Doni Setiawan. 2018. Penggunaan Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran Perawatan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas
XI TKR di SMK Negeri 2. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Teknik UNY.
Sanjaya, M.Pd, Prof. DR. H. Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Prenada Media. hlm. 22. ISBN
9789791486880.
Wibowo, Nugroho. 2016. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa melalui Pembelajaran berdasarkan
Gaya Belajar di SMK Negeri 1 Saptosari. Jurnal Electronics, Information,and Vocational
Education(ELINVO). Volume 1, Nomor 2, Mei 2018.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/YouTube
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
https://www.silabus.web.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil-
belajar/#:~:text=Menurut%20Nana%20Sudjana%20(1995%3A%2026,diri%20terutama%20kemampua
n%20yang%20dimiliki
38
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Petunjuk:
1. Beri tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada angka-angka 1, 2, 3, 4 atau 5 di bawah kolom
Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi Guru pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 5
menunjukkan nilai terbaik dari tiap aspek)
2. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan pada kolom
Catatan.
Predikat:
86 - 100 Amat Baik ( A)
70-85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)
Keterangan:
*) Hasil mengkritisi pembelajaran ditulis dalam kolom catatan dengan komentar memberikan masukan dan saran
terkait aspek yang dinilai.
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Petunjuk:
1. Beri tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada angka-angka 1, 2, 3, 4 atau 5 di bawah kolom
Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi Guru pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 5
menunjukkan nilai terbaik dari tiap aspek)
2. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.
Kemampuan memberikan
Belum memberikan kriteria untuk
19 penguatan (reinforcement) dan 1 2 3 4 5
punishment
punishment
Total Skor 6 7 7
Jumlah Nilai 18 28 35 81
Predikat:
86 - 100 Amat Baik ( A)
70-85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)
Keterangan:
*) Hasil mengkritisi pembelajaran ditulis dalam kolom catatan dengan komentar memberikan masukan dan saran
terkait aspek yang dinilai.
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Petunjuk:
1. Beri tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada angka-angka 1, 2, 3, 4 atau 5 di bawah kolom
Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi Guru pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 5
menunjukkan nilai terbaik dari tiap aspek)
2. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.
Predikat:
86 - 100 Amat Baik ( A)
70-85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)
Keterangan:
*) Hasil mengkritisi pembelajaran ditulis dalam kolom catatan dengan komentar memberikan masukan dan saran
terkait aspek yang dinilai.
SINOPSIS PEMBELAJARAN SIKLUS I
Persiapan
Pukul 07.15 penyaji berkomunikasi dengan siswa, membagikan bahan ajar serta LKPD
Pukul 07.30 pembelajaran dimulai. Penyaji membuka kegiatan dengan salam, doa, dan
motivasi. Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan dan garis besar kegiatan pembelajaran
Pukul 08.00 tiga perwakilan siswa menyampaikan hasil pengerjaan serta mengajukan
pertanyaan terkait kesulitan yang ditemui dalam LKPD. Penyaji memberikan apresiasi atas
keaktifan siswa. Dilanjutkan menarik kesimpulan atas materi pembelajaran.
Pukul 08.45 s.d 09.15 siswa mengerjakan tes melalui form dan menutup kegiatan dengan doa.
Catatan:
Siswa yang mempresentasikan hasil pengerjaan baru tiga dari 27 siswa yang harir dari jumlah total
28 siswa, di mana menyampaikan tentang penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable
dengan metode eliminasi dan gabungan. Untuk metode substitusi dan determinan siswa masih
belum berani berpendapat meskipun pengerjaan telah dikirimkan. Selama pembelajaran ditemui
siswa masih canggung untuk berinteraksi dengan penyaji.
SINOPSIS PEMBELAJARAN SIKLUS II
Persiapan
Pukul 07.15 penyaji berkomunikasi dengan siswa, membagikan bahan ajar serta LKPD
Pukul 07.30 pembelajaran dimulai. Penyaji membuka kegiatan dengan salam, doa, dan
motivasi. Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan dan garis besar kegiatan pembelajaran
Pukul 08.00 tiga perwakilan siswa menyampaikan hasil pengerjaan serta mengajukan
pertanyaan terkait kesulitan yang ditemui dalam LKPD. Penyaji memberikan apresiasi atas
keaktifan siswa. Dilanjutkan menarik kesimpulan atas materi pembelajaran.
Pukul 08.45 s.d 09.15 siswa mengerjakan tes melalui form dan menutup kegiatan dengan doa.
Catatan:
Berbeda dengan siklus I, pada siklus II LKPD diberikan 1 hari lebih awal pada hari Senin, 2
September 2019. Oleh karena itu, siswa memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan. Penyajian
oleh siswa dinilai lebih terstruktur dan terdengar lebih percaya diri.
Siswa yang mempresentasikan hasil pengerjaan ada lima, di mana menyampaikan tentang
penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable dengan gabungan dari permasalahan kontekstual
yang diberikan. Siswa lain sudah mulai terlihat aktif dengan mengiyakan maupun menyampaikan
perbedaan pengerjaan. Metode penyelesaian yang siswa pilih adalah gabungan, dengan perbedaan
pada pemilihan langkah-langkah persamaan.
Selama pembelajaran ditemui siswa sudah mulai berani untuk berinteraksi dengan penyaji. Suasana
belajar pun lebih rileks karena beberapa candaan yang muncul selama pembelajaran.
SINOPSIS PEMBELAJARAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SMA Yos Sudarso Majenang
Kelas/Semester : X IPA/Ganjil
Hari, tanggal : Senin, 9 September 2019
Materi : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Penyaji : Teguh Triyono, S.Pd.
Observer : Diana Puspita Wijaya,S.Pd.
Persiapan
Pukul 07.15 penyaji berkomunikasi dengan siswa, membagikan bahan ajar serta LKPD
Pukul 07.30 pembelajaran dimulai. Penyaji membuka kegiatan dengan salam, doa, dan
motivasi. Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan dan garis besar kegiatan pembelajaran
Pukul 08.00 tiga perwakilan siswa menyampaikan hasil pengerjaan serta mengajukan
pertanyaan terkait kesulitan yang ditemui dalam LKPD. Penyaji memberikan apresiasi atas
keaktifan siswa. Dilanjutkan menarik kesimpulan atas materi pembelajaran.
Pukul 08.45 s.d 09.15 siswa mengerjakan tes melalui form dan menutup kegiatan dengan doa.
Catatan:
Sama dengan siklus II, pada siklus III, LKPD diberikan lebih awal pada hari Sabtu, 6 September
2019. Oleh karena itu, siswa memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan. Penyajian oleh siswa
dinilai lebih terstruktur dan terdengar lebih percaya diri.
Tujuh siswa mempresentasikan hasil pengerjaan dan menyampaikan tanggapannya tentang
penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi
GeoGebra. Siswa lain sudah mulai terlihat aktif dengan merespon pertanyaan yang penyaji ajukan.
Mayoritas siswa menggunakan GeoGebra dengan android smartphone, sementara satu siswa
menggunakan laptop windows karena dianggap lebih mudah penggunaannya. Menurut siswa
tersebut, memasukkan input bar pada windows lebih mudah daripada menggunakan android.
Perbedaan yang muncul dari penggunaan android dan smartphone akhirnya dibahas karena
dianggap menarik.
Selama pembelajaran ditemui siswa sudah tidak canggung atau segan untuk berinteraksi dengan
penyaji. Suasana belajar pun lebih terkendali dan menyenangkanCatatan:
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah lebih dapat mengikuti alokasi waktu awal meskipun
masih tetap muncul kendala teknis. Kendala teknis yang ditemui kurang lebih sama dengan siklus I
dan II, yaitu siswa yang keluar masuk selama kegiatan pembelajaran karena masalah sinyal. Akan
tetapi, dari empat belas siswa yang bergabung, dua siswa dapat menampilkan video selama
penyajian hasil pengerjaan (presentasi).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
C. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Pengertian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Penerapan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik,
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode pembelajaran : Diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 JP)
Indikator:
3.2.3 Mengidentifikasi masalah kontekstual yang berkaitan sistem persamaan linear tiga variabel
3.2.4 Merumuskan sistem persamaan linear tiga variabel
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan, guru : 10 menit
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses belajar-mengajar;
2. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi sistem
persamaan linear tiga variabel dalam kehidupan sehari-
hari
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, misalnya, metode-metode yang akan
digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
liniear dua varibel;
4. Menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai;
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
A.
KONSEP DAN PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
Sistem persamaan linear tiga variable adalah kumpulan persamaan linear yangmempunyai
solusi atau tidak mempunyai solusi yang sama untuk semua persamaan yang terdiri dari tiga
variable. Bentuk umum sistem persamaan linear tiga variable adalah :
a, d , g : koefisien variable x
Penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable merupakan triple bilangan x, y, z yang
memenuhi ketiga persamaan tersebut. Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk
menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable, di antaranya yaitu metode
substitusi, metode eliminasi, metode gabungan eliminasi dan substitusi, serta metode
determinan.
1. Metode Substitusi
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
variable dengan metode substitusi.
a. Pilihlah salah satu persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan x, y dan z dalam
dua variable yang lainnya.
b. Substitusikan persamaan yang diperoleh dari langkah a ke kedua persamaan lainnya
sehingga diperoleh sistem persamaan linear dua variable.
c. Selesaikan sistem persamaan linear dua variable pada langkah b dengan metode
substitusi.
d. Substitusikan nilai-nilai dua variable yang diperoleh pada langkah c ke dalam satu
persamaan semula sehingga diperoleh nilai variable yang ketiga.
e. Tentukan himpunan penyelesaiannya.
Contoh :
x y z 2 ......(i)
2x y z 7
x 3y 2z ......(ii)
.....(iii)
1
Penyelesaian :
xyz2 x y z 2.....................(iv)
2x y z 7 2y z 2 y z 7
2 y 2z 4 y z 7
3y z 3
z 3y 3......................... (v)
x 3y 2z 1 y z 2 3y 2z 1
4 y 3z 1...................(vi)
4 y 3z 1 4y 33y 3 1
4 y 9 y 9 1
5 y 10
y2
z 3y 3 z 32 3
z3
x yz2 x232
x1
2. Metode Eliminasi
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
variable dengan metode eliminasi.
a. Eliminasi sepasang-sepasang persamaan dengan mengalikan masing-masing
persamaan dengan bilangan tertentu sehingga koefisien salah satu peubah pada kedua
persamaan sama.
b. Jumlahkan atau kurangkan persamaan yang satu dengan yang lain sehingga diperoleh
sistem persamaan linear dua variable.
Contoh :
x 3y 2z 8....................(i)
2x 2 y 3z ......(ii)
1 .....(iii)
3x 4 y 5z
18
Penyelesaian :
2x 6 y 4z 16
x 3y 2z 8 2x 2 y 3z 1
2 … (iv)
2x 2 y 3z 1 8y 7z 15
1
3x 9 y 6z 24
x 3y 2z 8 3x 4 y 5z 18
3 … (v)
3x 4 y 5z 18 5y z 6
1
2x 6 y 4z 16
x 3y 2z 8 6x 6 y 9z 3
2 … (vi)
2x 2 y 3z 1 3 8x 5z 19
4x 4 y 6z 2
2x 2 y 3z 1 3x 4 y 5z 18
2 … (vii)
3x 4 y 5z 18 7x z 20
1
8y 7z 15
8y 7z 5yz 6 1 35 y 7z 42
15
7 27 y 27
40 y 35z 75
8y 7z 5 40 y 8z 48
15 z1
5yz 6 8 27 z 27
8x 5z 19
8x 5z 1 35x 5z 100
19 x3
7x z 20 5 27 x 81
Contoh :
Dengan metode gabungan, tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut!
x 2 y 3z ......(i)
5
......(ii)
2x y z 8
3x y 2z .....(iii)
5
Penyelesaian :
x 2 y 3z 5
x 2 y 3z 5 1 6x 2 y 4z 10
….. (iv)
3x y 2z 5
2 7x z 15
2x y z 8
3x y 2z 5
….. (v)
5x 3z 13
7x z 15 72 z 15
z1
2x y z 8 22 y 1 8
y3
4. Metode Determinan
Diberikan sistem persamaan linear tiga variable sebagai berikut :
a1x b1 y c1z d1
a2 x b2 y c2 z d2
a xb yc zd
3 3 3 3
a1 b1 c1 a1 b1
D a2 c2 a2 b2
c3 a3 b3
b2 a3
b3
d1 b1 c1 d1 b1
Dx d2 b2 c2 d2 b2
d3 b3 d3 b3
c3
a1 a3
Dy a2
Matematika Wajib Kelas X Semester 1
d c1 a1 d1 d2
1 c2 a2 d2 d3 c3
a3 d3
a1 b1 d1 a1 b1
Dz a2 d2 a2 b2
d3 a3 b3
b2 a3
b3
Dx Dy Dz
x , y , z
D D D
Contoh :
2x 3y 2z 15
3x 4 y z 6
5x 2 y 3z 4
Penyelesaian :
2 3 2 2 3
D 3 4 1 3 4
5 2 35 2
24 15 12 40 4 27
98
15 3 2 15 3
Dx
6 1 6 4
4
4 2 34 2
180 12 24 32 30 54
196
2 15 2 2 15
Dy 3 1 3 66
5 4 35 4
36 75 48 60 8 135
98
32 90 90 300 24 36
392
Dx 196
x 2
D 98
98
y 1
Dy 98
D
392
Dz 98 4
z
D
Referensi digital
Untuk lebih mendalami konsep sistem persamaan linear tiga variable dan penyelesaiannya, kalian
dapat mengakses video pembelajaran di https://youtu.be/OgEPzn8NQD0 dan
https://youtu.be/lnQpwXO9IDc.
Petunjuk pengerjaan :
1. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan.
2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom yang disediakan;
3. Cermati pertanyaan yang diberikan;
4. Gunakan buku siswa, bahan ajar, buku lain dan gadget untuk membantu kalian bereksplorasi;
5. Diskusikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kelompok masing-masing;
6. Kerjakan semaksimal mungkin, konsultasikan dengan guru apabila ada kesulitan yang belum bisa diselesaikan dalam
kelompok.
7. Kumpulkan hasil pekerjaan
Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kalian telah mempelajari kembali bahwa untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variable kita dapat menggunakan tiga metode, yaitu metode substitusi, metode eliminasi, dan metode
gabungan. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari metode apa saja yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Apa saja metode yang dimaksud? Apa bedanya satu sama lain?
Diskusi Kelompok
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variable berikut secara runtut dengan menggunakan metode sesuai
pembagian kelompok!
2x y z
1x y z 0
x 2 y z
Metode lain dapat kalian coba setelahnya.
LEMBAR DISKUSI (KELOMPOK A)
No. Nama
1. ……………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………….
4. ……………………………………………………………………………….
2x y z 1 ... (i)
x y z 0
... (ii)
x 2 y z 0 ...(iii)
METODE SUBSTITUSI
No Langkah
2x y z 1 z ......................(iv)
x yz0 x y ... 0
x ...
2x y z 1 2... y z 1
y z ...
y z ........(v)
x2yz0 ... 2 y z 0
2 y z .........(vi)
z ...
y z ... y ...
METODE ELIMINASI
No Langkah
2x y z 1
xyz0
... ...
2x y z 1
1 ...x ...y ...z ...
2x y z 1
...y ...z ...
… (iv)
xyz0 2
3 Eliminasi x pada persamaan (ii) dan (iii)
xyz0
x2yz0
...y ...z ... ... … (v)
METODE GABUNGAN
No Langkah
2x y z 1
xyz0
x ...
xyz0
x2yz0
2x ...y ... … (iv)
y ...
x y z 0 ... ... z 0
z ...
METODE DETERMINAN
No Langkah
1 2 1 ... 2 1
D 1 ... 1 1 1
... 2 1 1 2
3 2 ... 1 2 1
Dy 1 ... 1 1 0
1 ... 1 1 0
Dy ...
4 2 1 ... 2 1
Dz 1 1 ... 1 1
1 2 ... 1 2
METODE DETERMINAN
No Langkah
1 2 1 ... 2 1
D 1 ... 1 1 1
... 2 1 1 2
3 2 ... 1 2 1
Dy 1 ... 1 1 0
1 ... 1 1 0
Dy ...
4 2 1 ... 2 1
Dz 1 1 ... 1 1
1 2 ... 1 2
METODE DETERMINAN
No Langkah
1 2 1 ... 2 1
D 1 ... 1 1 1
... 2 1 1 2
3 2 ... 1 2 1
Dy 1 ... 1 1 0
1 ... 1 1 0
Dy ...
4 2 1 ... 2 1
Dz 1 1 ... 1 1
1 2 ... 1 2
METODE DETERMINAN
No Langkah
1 2 1 ... 2 1
D 1 ... 1 1 1
... 2 1 1 2
3 2 ... 1 2 1
Dy 1 ... 1 1 0
1 ... 1 1 0
Dy ...
4 2 1 ... 2 1
Dz 1 1 ... 1 1
1 2 ... 1 2
LINK KONTEN
P-0
Pada video ini disajikan pemaparan tentang
kompetensi dasar dan indicator
pembelajaran yang akan dicapai, dilanjutkan
dengan pengantar masuk ke sistem
persamaan linear tiga variable, yaitu sistem
persamaan linear dua variable (prasyarat).
Siswa diajak kembali untuk mengingat materi
yang sudah diajarkan pada jenjang sekolah
https://youtu.be/jIY8XYoEFI0 menengah pertama tersebut.
P-1
Pada video ini disajikan garis besar konsep
sistem persamaan linear tiga variable,
dilanjutkan dengan alur penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode substitusi,
eliminasi, dan gabungan. Siswa diajak untuk
berpikir kritis, membandingkan metode mana
https://youtu.be/Soopt5bYCEY yang paling efektif maupun mudah digunakan.
P-2
Pada video ini siswa diajak untuk mampu
menemukan dan menganalisis permasalahan
kontekstual yang ada di sekitarnya terkait
sistem persamaan linear tiga variabel.
Selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat
menyusun sistem persamaan linear tiga
variable yang sesuai dengan permasalahan
A. 2,1,3
B. 1,1,3
C. 1,1,2
D. 1,2,3
E. 2,1,3
x y z 4
4. Jika x, y, z memenuhi sistem persamaan x y 2z 3 , maka nilai z adalah …
3x 2 y 3z
A. –3 5
B. –2
C. -1
D. 4
E. 5
1 1
2
x y
2 1
5. Diketahui sistem persamaan linear 3 . Nilai x y z = …
y z
1 1
2
A. 3 x z
B. 2
C. 1
1
D.
2
1
E.
3
3x 7 y 2z 8
6. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 4x 2 y 5z adalah …
19
6 y 4z 14
A. 5,3,1
B. 5,3,1
C. 4,5,1
D. 4x 2 y 8z 14
3,4,1
E.
5,3,2
7. Nilai determinan D dari sistem persamaan 2x y 5z 8 adalah …
3x 2 y 4z
9
A. –2 E. x y z
B. –1
C. 0
D. 1
E. 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jawaban C B D A E B A C
Skor 12 12 12 12 14 12 12 14
B. SOAL ESSAY
2x 3y 2z 15
Diketahui sistem persamaan linear 3x 4 y z 6 . Tentukan :
5x 2 y 3z 4
1. Penyelesaian sistem persamaan linear tersebut dengan metode gabungan!
2. Penyelesaian sistem persamaan linear tersebut dengan metode determinan!
3. Metode manakah yang paling mudah digunakan menurut pengalaman kalian mengerjakan?
Berikan alasannya!
PEDOMAN PENILAIAN
No. Penyelesaian Skor
1. 2x 3y 2z 15 8
2x 3y 2z 15 1 6x 8y 2z 12
3x 4 y z 6 4x 11y 3
2
5x 2 y 3z 4 8
5x 2 y 3z 4 1 9x 12 y 3z 18 xy1
3x 4 y z 6 3 14x 14 y 14
4x 11y 3 8
4x 11y 3 1 4x 4 y 4 y1
x y 1
7y7
4
x y1 x 1 1 x 2 8
3x 4 y z 6 3(2) 4(1) z 6 z4 8
2. 2 3 22 3 8
D 3 4 1 3 4
5 2 35 2
2(4)(3) 3(1)(5) 2(3)(2) 5(4)(2) (2)(1)(2) (3)(3)(3)
24 15 12 40 4 27
98
15 3 2 15 3 8
Dx 6 4 1 6 4
4 2 34 2
15(4)(3) 3(1)(4) 2(6)(2) (4)(4)(2) (2)(1)(15) (3)(6)(3)
180 12 24 32 30 54
196
2 15 2 2 15 8
Dy 3 6 1 3 6
5 4 35 4
2(6)(3) 15(1)(5) 2(3)(4) 5(6)(2) (4)(1)(2) (3)(3)(15)
36 75 48 60 8 135
98
2 3 15 2 3 8
Dz 3 4 6 3 4
5 2 45 2
2(4)(4) 3(6)(5) 15(3)(2) 5(4)(15) (2)(6)(2) (4)(3)(3)
32 90 90 300 24 36
392
Dx 196 Dy 98 D 392
x 2 ,y 1 ,z z 4 8
D 98 D 98 D 98
No Nama Siswa Ketepatan menerapkan konsep Keterampilan menyajikan laporan Kesesuaian jawaban Total skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (T)
1
2
3
4
5
…
Beri tanda ceklis ( v ) pada kolom skor yang sesuai dengan tingkat keterampilan peserta didik.
Kriteria :
4 = sangat terampil
3 = terampil
2 = kurang
terampil 1 = tidak
terampil
T
Skor akhir 4
12
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
SUDARSO MAJENANG
Kelas/Semester
: X/Ganjil
Tahun Pelajaran :
2019/2020
Kompetensi Dasar : 3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel
Nama Siswa :
Pengalaman belajar Jenis tagihan Tanggal penyelesaian Catatan Guru Nilai Keterangan
Menyusun sistem persamaan
linear tiga variabel dari masalah Soal uraian
kontekstual
Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan Soal uraian
dengan sistem persamaan linear
tiga variabel
Kompetensi inti :
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Model Pengalaman Belajar Karakter Indikator Pencapaian Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Belajar
3.3. Menyusun Sistem Dalam Mengidentifikasi kuantitas- Teliti, 3.3.1 Menyusun sistem Pengetahuan : 3 pertemuan Buku guru
sistem Persamaan jaringan : kuantitas dan hubungan di Jujur, persamaan linear tiga Tes daring (6 JP x 40 menit) Buku
persamaan Linear Tiga Discovery antaranya dalam masalah Kerjasama, variable Penugasan siswa
linear tiga Variabel Learning kontekstual dan Mandiri, 4.3.1 Menentukan daring Bahan ajar
variable dari Problem merumuskan sistem Tanggung penyelesaian sistem Ketrampilan : Internet
Sub Materi :
masalah Based persamaan linear tiga jawab persamaan linear tiga Menyelesaikan Youtube
kontekstual - Pengertian Learning variabel yang sesuai. variable permasalahan
Sistem
4.3. Menyelesaikan Persamaan Menggunakan ide-ide 3.3.2 Menyusun sistem kontekstual
masalah Linear Tiga matematika untuk persamaan linear tiga Menggunakan
kontekstual Variabel menyelesaikan sistem variable dari perangkat lunak
yang berkaitan - Penerapan persamaan linear tiga permasalahan geogebra
dengan sistem Sistem variabel. kontekstual
persamaan Persamaan Menafsirkan dan 4.3.2 Menentukan
linear tiga Linear Tiga mengevaluasi penyelesaian penyelesaian sistem
variable Variabel berdasarkan konteks mula- persamaan linear tiga
dalam mula. variable dari
masalah Menyelesaikan masalah yang permasalahan
kontekstual berkaitan dengan sistem kontekstual
- Pemanfaatan 3.3.3 Menyusun sistem
perangkat persamaan linear tiga variabel
lunak dalam Mengomunikasikan proses persamaan linear tiga
Sistem dan hasil pemecaha n masalah variable dalam
Persamaan yang berkaitan dengan sistem geogebra
Linear Tiga persamaan linear tiga variabel 4.3.3 Menentukan
Variabel Memanfaatkan perangkat penyelesaian sistem
lunak geogebra dalam persamaan linear tiga
penyelesaian sistem variable dalam
persamaan linear tiga variabel geogebra
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Sekolah : SMA Yos Sudarso
Majenang Mata pelajaran : Matematika
Wajib
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 4x 45 menit
C. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Pengertian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Penerapan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik,
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode pembelajaran : Diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran RBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Pertemuan Kedua: (2
JP)
Indikator:
4.2.1 Menentukan penyelesaian sistem persamaan liniear tiga variabel
4.2.2 Menyelesaikan sistem persamaan liniear tiga variabel dari masalah kontekstual
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk 10 menit
mengikuti proses pembelajaran;
2. memberi motivasi belajar kepada peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi sistem
persamaan linear tiga variabel dalam kehidupan sehari-
hari
3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, misalnya, metode-metode yang digunakan
untuk menyelesaikan sistem persamaan dua varibel;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai;
5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
Banyak permasalahan dalam kehidupan nyata yang terkait dengan sistem persamaan linear
tiga variable. Cermati beberapa contoh permasalahan berikut dan pahami langkah-langkah
menyusun sistem persamaan linear dari permasalahan tersebut!
Contoh 1
Diketahui tiga buah bilangan di mana jumlah ketiga bilangan tersebut adalah 120. Bilangan
pertama bernilai setengah dari jumlah bilangan yang lain. Bilangan ketiga dua puluh
kurangnya dari jumlah bilangan yang lain. Tentukan bilangan-bilangan yang dimaksud!
Penyelesaian :
Misalkan bilangan-bilangan yang dimaksud berturut-turut adalah x, y dan z . Berdasarkan
informasi pada kalimat-kalimat yang ada, dapat disusun sistem persamaan linear tiga variable
sebagai berikut.
x y1 z 120 x y z 120
y z 2x y z 0
x x y z 20
2
x y 20
z
Dengan menggunakan metode eliminasi, substitusi, maupun campuran, akan diperoleh bahwa
ketiga bilangan yang dimaksud berturut-turut adalah 40, 30, dan 50.
Contoh 2
Sumber : vectorstock.com
Ani, Nia, dan Ina bersama-sama pergi ke toko buku “Harapan Bangsa”. Ani membeli 2 buku, 1
pensil, dan 1 penghapus senilai Rp14.000,00, sedangkan Nia membeli 1 buku dan 2 pensil
senilai Rp11.000,00. Ina yang membeli 2 pensil dan 3 penghapus membayar senilai
Rp9.000,00. Berapakah harga masing-masing buku, pensil, dan penghapus?
Pa ge |1
Penyelesaian :
Misalkan harga 1 buah buku, pensil, dan penghapus berturut-turut adalah x, y dan z .
Berdasarkan informasi di atas, dapat disusun sistem persamaan linear tiga variable sebagai
berikut :
2x y z 14.000
x 2 y 11.000
2 y 3z 9.000
Dengan menggunakan metode eliminasi, substitusi, maupun campuran, akan diperoleh bahwa
harga 1 buah buku, pensil, dan penghapus berturut-turut adalah Rp5.000,00, Rp3.000,00, dan
Rp1.000,00.
Setelah mempelajari beberapa contoh masalah kontekstual terkait dengan sistem persamaan
linear tiga variable, kerjakan aktivitas belajar berikut!
Petunjuk pengerjaan :
1. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan.
2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom yang disediakan;
3. Cermati pertanyaan yang diberikan;
4. Gunakan buku siswa, bahan ajar, buku lain dan gadget untuk membantu kalian bereksplorasi;
5. Diskusikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kelompok masing-masing;
6. Kerjakan semaksimal mungkin, konsultasikan dengan guru apabila ada kesulitan yang belum bisa diselesaikan dalam
kelompok.
7. Kumpulkan hasil pekerjaan
Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang bagaimana menyusun dan menyelesaikan sistem
persamaan linear tiga variable. Pada pembelajaran kali ini kita akan lanjutkan dengan mengaitkan permasalahan kontekstual
dengan sistem persamaan linear tiga variable.
Untuk memahami lebih jauh tentang keterkaitan antara masalah kontekstual dengan sistem persamaan linear tiga variable,
silahkan bereksplorasi dengan mempelajari buku siswa, bahan ajar dan media yang saya bagikan, maupun referensi digital
maupun non digital lain! Selanjutnya, kerjakan aktivitas diskusi berikut!
Diskusi Kelompok
Jawaban
Misal :
… = harga 1 kg jeruk
… = harga 1 kg apel
… = harga 1 kg mangga
Diperoleh model matematika dalam bentuk sistem persamaan linear tiga variable
…………………………………. = ………
…………………………………. = ………
…………………………………. = ………
MEDIA PEMBELAJARAN
LINK KONTEN
P-0
Pada video ini disajikan pemaparan tentang
kompetensi dasar dan indicator
pembelajaran yang akan dicapai, dilanjutkan
dengan pengantar masuk ke sistem
persamaan linear tiga variable, yaitu sistem
persamaan linear dua variable (prasyarat).
Siswa diajak kembali untuk mengingat materi
yang sudah diajarkan pada jenjang sekolah
https://youtu.be/jIY8XYoEFI0 menengah pertama tersebut.
P-1
Pada video ini disajikan garis besar konsep
sistem persamaan linear tiga variable,
dilanjutkan dengan alur penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode substitusi,
eliminasi, dan gabungan. Siswa diajak untuk
berpikir kritis, membandingkan metode mana
https://youtu.be/Soopt5bYCEY yang paling efektif maupun mudah digunakan.
P-2
Pada video ini siswa diajak untuk mampu
menemukan dan menganalisis permasalahan
kontekstual yang ada di sekitarnya terkait
sistem persamaan linear tiga variabel.
Selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat
menyusun sistem persamaan linear tiga
variable yang sesuai dengan permasalahan
1. Diketahui jumlah tiga buah bilangan adalah 120. Bilangan pertama bernilai setengah
dari jumlah bilangan yang lain. Bilangan ketiga dua puluh kurangnya dari jumlah
bilangan yang lain. Jika bilangan-bilangan yang dimaksud dimisalkan sebagai a, b, dan c,
maka model matematika yang tepat dari permasalahan tersebut adalah …
a b c 120
A. 2a b c 0
a b c 20
a b c 120
B. 2a b c 0
a b c 20
a b c 120
C. 2a b c 0
a b c 20
a b c 120
D. 2a b c 0
a b c 20
a b c 120
E. 2a b c 0
a b c 20
2. Ani, Nia, dan Ina bersama-sama pergi ke toko buku “Harapan Bangsa”. Ani membeli 2
buku, 1 pensil, dan 1 penghapus senilai Rp14.000,00, sedangkan Nia membeli 1 buku dan 2
pensil senilai Rp11.000,00. Ina yang membeli 2 pensil dan 3 penghapus membayar senilai
Rp9.000,00. Harga sebuah buku, pensil, dan penghapus berturut-turut adalah …
A. Rp4.500,00, Rp3.000,00 dan Rp1.500,00
B. Rp5.000,00, Rp3.000,00 dan Rp2.000,00
C. Rp5.000,00, Rp3.000,00 dan Rp1.000,00
D. Rp5.500,00, Rp4.000,00 dan Rp2.000,00
E. Rp6.000,00, Rp3.000,00 dan Rp1.000,00
3. Dua tahun yang lalu, usia Adi empat tahun lebihnya dari usia Chandra, sedangkan Usia
Barkah dua tahun kurangnya dari usia Chandra. Jika jumlah usia mereka sekarang adalah
enampuluh delapan tahun, maka selisih usia Adi dan Barkah dua tahun lalu adalah …
A. 2 tahun
B. 4 tahun
C. 6 tahun
D. 8 tahun
E. 10 tahun
4. Tiga pelajar, Ani, Cinta, dan Ria mengukur berat badan mereka secara berpasangan. Berat
badan Ani dan Cinta 126 kg, Cinta dan Ria 110 kg, sedangkan Ani dan Ria 100 kg. Jumlah
berat badan mereka bertiga adalah …
A. 142 kg
B. 150 kg
C. 168 kg
D. 174 kg
E. 182 kg
5. Jumlah tiga buah bilangan adalah 75. Bilangan pertama lima lebihnya dari jumlah bilangan
yang lain. Bilangan kedua sama dengan seperempat dari jumlah bilangan yang lain.
Bilangan pertamanya adalah …
A. 15
B. 20
C. 30
D. 35
E. 40
C. Rp10.000,00
D. Rp12.000,00
E. Rp15.000,00
7. Pak Iman mempunyai tiga orang anak yaitu Adi, Bayu, dan Chandra. Pada tahun 2021,
perbandingan usia Adi dan Bayu adalah 11 : 9. Pada tahun 2016 usia Chandra 8 tahun lebih
muda dari Bayu. Apabila pada tahun 2019 jumlah usia mereka 44, maka selisih usia Adi dan
Chandra pada tahun 2040 adalah ...
A. 21 tahun
B. 18 tahun
C. 15 tahun
D. 12 tahun
E. 9 tahun
8. Suatu ketika Pak Arman mendapat pesanan membuat 2 lemari dan 1 meja. Pak Arman dan
Pak Hardi dapat menyelesaikan pekerjaan itu selama 4 minggu. Jika Pak Arman bekerja
bersama Pak Andi mereka dapat menyelesaikan pesanan dalam waktu 4,5 minggu,
sedangkan jika Pak Hardi bekerja bersama Pak Andi mereka dapat menyelesaikan pekerjaan
selama 7,2 minggu. Jika mereka bertiga bekerjasama maka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan itu adalah …
A. 2,7 minggu
B. 2,9 minggu
C. 3,1 minggu
D. 3,3 minggu
E. 3,5 minggu
PEDOMAN PENILAIAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jawaban A C C C E C D D
Skor 12 12 12 12 12 12 12 16
B. SOAL ESSAY
Siti sangat menyukai jajanan tradisional. Hampir setiap minggu dia menyempatkan diri untuk
membeli jajanan tradisional kesukaannya.
Sumber : id.pinterest.com
Daftar jajanan yang ia beli selama satu bulan disajikan dalam tabel berikut.
Klepon 4 2 5 3
Lapis 2 3 4 1
Getuk 2 1 4 2
PEDOMAN PENILAIAN
No. Penyelesaian Skor
1. 4x 2 y 2z 22.000 15
2x 3y z 17.000
4 y 4z 38.000
5x
Ditanyakan : Kembalian = 210.000 3x y 2z 15
2. 4x 2 y 2z 22.000 20
4x 2 y 2z 22.000 1
4x 6 y 2z 34.000
2 4y 12.000 y 3.000
2x 3y z 17.000
8x 4 y 4z 44.000 20
4x 2 y 2z 22.000
x 4 y 4z 38.000 2 5x 4 y 4z 38.000
x 2.000
5 1 3x 6.000
2x 3y z 17.000 22.000 33.000 z 17.000 15
4.000 9.000 z 17.000
z 4.000
Kembalian = 210.0003x y 2z 15
= 20.000 32.000 3.000 24.000
= 20.000 17.000
= 3.000
Total Skor 100
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
No Nama Siswa Ketepatan menerapkan konsep Keterampilan menyajikan laporan Kesesuaian jawaban Total skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (T)
1
2
3
4
5
…
Beri tanda ceklis ( v ) pada kolom skor yang sesuai dengan tingkat keterampilan peserta didik.
Kriteria :
4 = sangat terampil
3 = terampil
2 = kurang
terampil 1 = tidak
terampil
T
Skor akhir 4
12
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
SUDARSO MAJENANG
Kelas/Semester
: X/Ganjil
Tahun Pelajaran :
2019/2020
Kompetensi Dasar : 3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel
Nama Siswa :
Pengalaman belajar Jenis tagihan Tanggal penyelesaian Catatan Guru Nilai Keterangan
Menyusun sistem persamaan
linear tiga variabel dari masalah Soal uraian
kontekstual
Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan Soal uraian
dengan sistem persamaan linear
tiga variabel
Kompetensi inti :
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Model Pengalaman Belajar Karakter Indikator Pencapaian Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Belajar
3.3. Menyusun Sistem Dalam Mengidentifikasi kuantitas- Teliti, 3.3.1 Menyusun sistem Pengetahuan : 3 pertemuan Buku guru
sistem Persamaan jaringan : kuantitas dan hubungan di Jujur, persamaan linear tiga Tes daring (6 JP x 40 menit) Buku
persamaan Linear Tiga Discovery antaranya dalam masalah Kerjasama, variable Penugasan siswa
linear tiga Variabel Learning kontekstual dan Mandiri, 4.3.1 Menentukan daring Bahan ajar
variable dari Problem merumuskan sistem Tanggung penyelesaian sistem Ketrampilan : Internet
Sub Materi :
masalah Based persamaan linear tiga jawab persamaan linear tiga Menyelesaikan Youtube
kontekstual - Pengertian Learning variabel yang sesuai. variable permasalahan
Sistem
4.3. Menyelesaikan Persamaan Menggunakan ide-ide 3.3.2 Menyusun sistem kontekstual
masalah Linear Tiga matematika untuk persamaan linear tiga Menggunakan
kontekstual Variabel menyelesaikan sistem variable dari perangkat lunak
yang berkaitan - Penerapan persamaan linear tiga permasalahan geogebra
dengan sistem Sistem variabel. kontekstual
persamaan Persamaan Menafsirkan dan 4.3.2 Menentukan
linear tiga Linear Tiga mengevaluasi penyelesaian penyelesaian sistem
variable Variabel berdasarkan konteks mula- persamaan linear tiga
dalam mula. variable dari
masalah Menyelesaikan masalah yang permasalahan
kontekstual berkaitan dengan sistem kontekstual
- Pemanfaatan 3.3.3 Menyusun sistem
perangkat persamaan linear tiga variabel
Mengomunikasikan proses persamaan linear tiga
lunak dalam
dan hasil pemecaha n masalah variable dalam
Sistem
yang berkaitan dengan sistem geogebra
Persamaan
persamaan linear tiga variabel 4.3.3 Menentukan
Linear Tiga
Memanfaatkan perangkat penyelesaian sistem
Variabel
lunak geogebra dalam persamaan linear tiga
penyelesaian sistem variable dalam
persamaan linear tiga variabel geogebra
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
C. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Pengertian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Penerapan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik,
Model pembelajaran : Project Based Learning
Metode pembelajaran : Diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga : (2
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
JP) Indikator:
3.3.4 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan aplikasi geogebra
4.3.4 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable dengan menggunakan
aplikasi geogebra
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan, guru : 10 menit
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses belajar-mengajar;
2. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi sistem persamaan
linear tiga variabel dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, misalnya, metode-metode yang akan digunakan
untuk menyelesaikan sistem persamaan liniear dua varibel;
4. Menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai;
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
Fase 4 : Monitoring
1. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan yang ada pada
LKPD untuk mengumpulkan RiUnfBoRrmIKasiP. TOFOLIO
EN(mILenAgIuAmNpuPlkOaRn informasi)
2. Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan pada LKPD
yang telah diberikan bersama teman kelompoknya. (menalar)
3. Peserta didik bekerja sama untuk menghimpun berbagai
konsep dan aturan matematika yang sudah dipelajari serta
memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna
untuk pemecahan masalah.
4. Peserta didik Menyusun model matematika dan memecahkan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel yang telah
diberikan dalam aplikasi geogebra sebagai tugas pyoyek yang
nantinya akan di buat kedalam bentuk video dengan meminta
bimbingan dan arahan dari guru
5. Peserta didik menentukan aplikasi lain sebagai penunjang
pembuatan proyek. Dengan arahan dan bimbingan guru
6. Peserta didik di ingatkan mengenai cara menyusun model dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel kedalam aplikasi geogebra,
bila belum mampu menyelesaikan masalah yang di berikan
GeoGebra adalah perangkat lunak Matematika yang dinamis, bebas, dan multi-platform yang
menggabungkan geometri, aljabar, tabel grafik, statistic dan kalkulus dalam satu paket yang
mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan.
Dinamis artinya pengguna dapat menghasilkan aplikasi Matematika yang interaktif. Bebas
artinya GeoGebra dapat digunakan dan digandakan dengan cuma-cuma serta termasuk
perangkat lunak open source sehingga setiap orang dapat mengubah atau memperbaiki
programnya. Multi-platform berarti GeoGebra tersedia untuk segala jenis komputer seperti PC,
tablet, smartphone, dan berbagai sistem komputer seperti Windows, Mac OS, Linux dan
sebagainya.
GeoGebra pertama kali dikembangkan oleh Markus Hohenwarter sebagai proyek tesis master-
nya pada tahun 2001 dengan ide dasarnya adalah membuat suatu perangkat lunak yang
menggabungkan kemudahan penggunaan perangkat lunak geometri dinamis (DGS-Dynamic
Geometry Software) dengan kekuatan dan fitur-fitur sistem aljabar komputer atau CAS
(Computer Algebra System) untuk pembelajaran Matematika.
Dibandingkan perangkat lunak matematika lain, GeoGebra memiliki beberapa kelebihan
antara lain :
1. Termasuk dalam kategori perangkat lunak DGS dan CAS. Geogebra juga menyediakan
fasilitas lembar kerja (spreadsheet) dan dapat digunakan untuk menganalisis data. Untuk
versi terbaru bahkan telah dilengkapi fasilitas grafik 3 dimensi;
2. Mudah digunakan sama halnya dengan paket perangkat lunak geometri dinamis lain
seperti Autograph, Cabri, ataupun Geometer’s Sketchpad tetapi juga memberikan fitur-fitur
dasar CAS seperti yang ada pada Maple dan Derive;
3. Merupakan perangkat lunak yang bebas digunakan dan digandakan (freeware) dan open
source sehingga banyak orang dapat berkontribusi dalam mengembangkannya;
4. Tersedia untuk berbagai jenis komputer maupun sistem operasi;
5. Telah diterjemahkan ke lebih dari 35 bahasa (Preiner, 2008:36), tidak hanya pada
menunya, tetapi juga pada perintah-perintahnya.
6. Dukungan komunitas yang kuat dengan banyaknya forum-forum internet untuk
pengembangan, berbagi solusi permasalahan, serta lembar kerja yang dapat dimodifikasi.
GeoGebra sebagai alat bantu pembelajaran Matematika semakin popular selama dekade
terakhir. Beberapa penggunaannya antara lain :
1. Demonstrasi, simulasi, dan visualisasi konsep matematika;
2. Alat bantu konstruksi matematis;
3. Eksplorasi dan penemuan matematika;
4. Perangkat lunak pembangun bahan ajar digital;
5. Menyelesaikan atau memverifikasi permasalahan matematika.
GeoGebra seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat melakukan berbagai teknik
perhitungan Matematika, termasuk di dalamnya penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variable.
Referensi digital
Untuk memahami langkah-langkah instalasi GeoGebra pada android smartphone serta contoh
penggunaannya dalam penyelesaian sistem persamaan linear, kalian bisa mengakses dan mencermati
Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kita sudah mempelajari bagaimana menyusun dan
menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variable dalam kaitannya dengan permasalahan kontekstual.
Selanjutnya kalian akan diminta bereksplorasi untuk menemukan penggunaan perangkat lunak GeoGebra
dalam penyelesaian sistem persamaan linear tiga variable. Cermati dan pahami petunjuk pengerjaan
berikut agar kalian dapat mengerjakan LKPD dengan baik dan mencapai hasil optimal!
Petunjuk pengerjaan :
B. Ani, Nia, dan Ina bersama-sama pergi ke toko buku “Harapan Bangsa”. Ani membeli 2 buku, 1 pensil, dan 1
penghapus senilai Rp14.000,00, sedangkan Nia membeli 1 buku dan 2 pensil senilai Rp11.000,00. Ina
yang membeli 2 pensil dan 3 penghapus membayar senilai Rp9.000,00. Berapakah harga masing-masing
buku,
pensil, dan penghapus?
C. Dua tahun yang lalu, usia Adi empat tahun lebihnya dari usia Chandra, sedangkan Usia Barkah dua tahun
kurangnya dari usia Chandra. Jika jumlah usia mereka sekarang adalah enampuluh delapan tahun, maka
tentukan usia Adi, Barkah, dan Chandra sekarang!
4. Model matematika dari permasalahan di atas adalah …
A. Misalkan :
x : bilangan pertama
y :bilangan kedua
z : bilangan ketiga
Maka diperoleh sistem persamaan linear
B. Misalkan :
x : harga 1 buku
y :harga 1 pensil
z : harga 1 penghapus
Maka diperoleh sistem persamaan linear
C. Misalkan :
x : usia Adi sekarang
y :usia Chandra sekarang
z :usia Barkah sekarang
Maka diperoleh sistem persamaan linear
MEDIA PEMBELAJARAN
LINK KONTEN
P-0
Pada video ini disajikan pemaparan tentang
kompetensi dasar dan indicator
pembelajaran yang akan dicapai, dilanjutkan
dengan pengantar masuk ke sistem
persamaan linear tiga variable, yaitu sistem
persamaan linear dua variable (prasyarat).
Siswa diajak kembali untuk mengingat materi
yang sudah diajarkan pada jenjang sekolah
https://youtu.be/jIY8XYoEFI0 menengah pertama tersebut.
P-1
Pada video ini disajikan garis besar konsep
sistem persamaan linear tiga variable,
dilanjutkan dengan alur penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode substitusi,
eliminasi, dan gabungan. Siswa diajak untuk
berpikir kritis, membandingkan metode mana
https://youtu.be/Soopt5bYCEY yang paling efektif maupun mudah digunakan.
P-2
Pada video ini siswa diajak untuk mampu
menemukan dan menganalisis permasalahan
kontekstual yang ada di sekitarnya terkait
sistem persamaan linear tiga variabel.
Selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat
menyusun sistem persamaan linear tiga
variable yang sesuai dengan permasalahan
5. Yang bukan merupakan contoh penggunaan GeoGebra pada masa kini adalah …
A. GeoGebra digunakan untuk demonstrasi
B. GeoGebra sebagai alat bantu kontruksi
C. GeoGebra untuk eksplorasi Matematika
D. GeoGebra sebagai alat pemetaan strategis
E. GeoGebra sebagai software pembangun bahan ajar
6. Menu yang tidak terdapat pada GeoGebra adalah …
A. File
B. Edit
C. Insert
D. Options
E. Tools
Komposisi yang mengandung toolbar yang tidak terdapat pada GeoGebra adalah …
A. 1, 3, dan 5
B. 2, 4, dan 6
C. 3, 5, dan 6
D. 5, 9, dan 10
E. 4, 6, dan 8
PEDOMAN PENILAIAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban D B A C D C A E C A
Skor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
B. SOAL ESSAY
x y z 6
Diketahui sistem persamaan linear tiga variable 2x y 3z 12 . Bagaimana menyusun dan
x 2 y z 3
menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan GeoGebra?
1. Lampirkan tangkapan layar (screenshot)!
2. Berikan penjelasan atas tangkapan layar tersebut!
PEDOMAN PENILAIAN
No. Penyelesaian Skor
1. 50
2. a. Setelah membuka GeoGebra, buka fitur CAS sehingga muncul kolom 50
CAS dan keterangan seperti pada bagian kiri atas aplikasi.
b. Nyatakan ketiga persamaan linear sebagai a, b, dan c pada kolom input CAS.
c. Gunakan fungsi “Solutions( <Equation>, <Variable>)”
d. Ganti bagian <Equation> dengan {a, b, c} dan <Variable> dengan {x, y, z}
e. Tekan Enter dan akan muncul penyelesaian sistem persamaan linear
tiga variable tersebut, yaitu (2, 1, 3)
Total Skor 100
*Soal ini memungkinkan muncul jawaban divergen karena langkah pengerjaannya dapat bervariasi,
tergantung juga pada versi GeoGebra yang digunakan..
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
No Nama Siswa Ketepatan menerapkan konsep Keterampilan menyajikan laporan Kesesuaian jawaban Total skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (T)
1
2
3
4
5
…
Beri tanda ceklis ( v ) pada kolom skor yang sesuai dengan tingkat keterampilan peserta didik.
Kriteria :
4 = sangat terampil
3 = terampil
2 = kurang
terampil 1 = tidak
terampil
T
Skor akhir 4
12
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran :
2019/2020
Kompetensi Dasar : 3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel
Nama Siswa :
Pengalaman belajar Jenis tagihan Tanggal penyelesaian Catatan Guru Nilai Keterangan
Menyusun sistem persamaan
linear tiga variabel dari masalah Soal uraian
kontekstual
Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan Soal uraian
dengan sistem persamaan linear
tiga variabel