Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas terucap selain puja dan puji syukur kepada
kepada Dzat Pencipta dan Penguasa alam semesta ini. Berkat rahmat dan hidayah-
Nya serta nikmat Kekuatan, kesehatan dan kesempatan sehingga penyusunan
laporan ini selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.Laporan ini sebagai salah
satu syarat dalam rangka penyelesaian Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) yang
merupakan salah satu mata kuliah non tatap muka atau mata kuliah praktek yang
dilakukan di sekolah yang ditunjuk dan dalam hal ini adalah UPT SMP Negeri 2
Sungguminasa.
Pemantapan Profesi Keguruan (P2K), merupakan salah satu persyaratan
akademik dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus
pada jurusan pendidikan bahasa dan Sasra Indonesia yang berorientasi pada
penerapan dan sekaligus latihan untuk ilmu yang telah di peroleh. Hasil yang
diperoleh selama melaksanakan P2K baik itu laporan pelaksanaan proses belajar
mengajar maupun hasil observasi.
Oleh karena itu, patut kiranya dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan.
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ma’rup, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Muhammad Irfan Mahmud, S.Pd selaku kepala UPT SM P
Negeri 2 Sungguminasa yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan P2K.
4. Ibu Hj Nurfiah, S.Pd selaku Guru Pamong yang telah meluangkan waktunya
memberikan arahan dan bimbingan selama proses P2K.
5. Bapak dan ibu guru serta staf tata usaha UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa
yang dengan senang hati menerima kami.

1
6. Orang tua dan keluargaku tercinta atas segala doa dan dukungan serta
pengorbanannya.
7. Rekan-rekan mahasiswa P2K atas kerjasama yang dilakukan selama ini,
sehingga pelaksanaan P2K berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
8. Serta semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuannya, yang tidak
sempat disebutkan namanya.
Ucapan terima kasih atas bimbingan, bantuan dan partisipasinya yang
telah diberikan sehingga P2K ini dapat terlaksana dengan baik.Akhir kata penulis
memohon kepada Allah SWT Sang Maha Sempurna kiranya senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta meridhai seluruh aktivitas keseharian
kita.Amin ya Robbal ‘Alamin.

Makassar, April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Sampul............................................................................................................. i

Lembar Pengesahan....................................................................................... ii

Lembar Penilaian Akhir................................................................................ iii

Kata Pengantar............................................................................................... iv

Daftar Isi.......................................................................................................... v

Bagian I Nama Model..................................................................................... 1

Bagian II Langkah-Langkah Model............................................................. 4

A. Tahap-tahap/Sintaks Model Pembelajaran Daring............................... 4

B. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran...................................................... 7

Bagian III Hasil Observasi............................................................................. 12

A. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran.......................................................... 12

B. Permasalahan Yang Dihadapi............................................................... 12

C. Pemecahan Masalahnya........................................................................ 13

Bagian IV Analisis Hasil Pembelajaran Dikaitkan Dengan Teori............. 15

A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan................................................................. 15

B. Pembahasan........................................................................................... 17

Bagian V Kesimpulan dan Rekomendasi..................................................... 19

A. Simpulan............................................................................................... 19

B. Rekomendasi......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

3
Bagian I
Nama Model

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research adalah


bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang
dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Aqib (2011), penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
belajar siswa meningkat. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya
dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik
pendidikan dan praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-
praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik praktek tersebut.

Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku mengajar


guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik
pembelajaran, dan atau mengubah kerangka kerja melaksanakan pembelajaran
kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi peningkatan layanan
profesional guru dalam menangani proses pembelajaran. Selain itu, penelitian
tindakan kelas dapat digunakan sebagai implementasi berbagai program yang ada
di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil
implementasi berbagai program sekolah.

Merebaknya virus covid-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar
biasa hampir semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Masa pandemi
virus covid-19 membuat proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan dengan
tatap muka di depan kelas, tidak dapat dilaksanakan lagi. Sehingga dengan adanya
virus covid-19 membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap
muka menjadi pembelajaran jarak jauh hal ini karena adanya kekhawatiran makin

4
menyebarnya covid 19. Pembelajaran jarak jauh atau daring dimulai sekitar bulan
Maret akhir 2020, di mana siswa mulai belajar dari rumahnya masing-masing
tanpa perlu pergi ke sekolah.

Model pembelajaran berbasis E-learning merupan salah satu pilihan yang


paling banyak dilakukan dalam masa pandemic COVID-19. Hal ini menjadi
tantangan baru bagi pendidik bagaimana mengatur strategi, memilih model dan
media pembelajaran untuk dapat menfasilitasi kegiatan belajar peserta didik.

Model pembelajaran berbasis E-Learning adalah suatu cara penyajian


materi secara sistematis oleh pendidik yang memuat langkah-langkah
pembelajaran tertentu menggunakan aplikasi atau teknologi meliputi
pembelajaran berbasis jaringan, berbasis komputer, kelas maya, dan kolaborasi
digital. Contoh model pembelajaran berbasis E-Learning yaitu Discovery Inquiri
Learning (DIL), Flipped Classroom, dan Blended Learning. Sedangkan media
pembelajaran berbasis E-Learning adalah segala aplikasi atau teknologi meliputi
pembelajaran berbasis jaringan, berbasis komputer, kelas maya, dan kolaborasi
digital yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa menggunakan (Somawati, et al., 2020). Dalam jurnal (Abidah,
Hidaayatullaah, Simamora, Fehabutar, & Mutakinati, 2020) menyatakan bahwa
ada beberapa media pembelajaran yang dapat diakses guru, siswa dan orang tua
secara gratis antara lain ialah google Indonesia, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius,
Quipper, smart class dan microsoft. Selain itu pembelajaran E-learning dapat
dilakukan dengan pemanfaatan beberapa media sosial seperti twitter, youtube,
instagram, facebook dan juga bisa menggunakan aplikasi berbasis chat seperti
google classroom, whatsapp dan zoom.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas VII.4


UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa, penulis menggunakan model pembelajaran
Discovery Inquiri Learning (DIL) dengan bantuan media pembelajaran Google
Classroom. Model Discovery Inquiri Learning (DIL) merupakan gabungan dari
model pembelajaran discovery dan pembelajaran inquiry.

5
Google Classroom atau ruang kelas Google merupakan suatu serambi
pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan
pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan
tanpa kertas (paperless).

Google Classroom didesain untuk empat pengguna yaitu pengajar, siswa,


wali dan administrator. Bagi pengajar dapat digunakan untuk membuat dan
mengelola kelas, tugas, nilai serta memberikan masukan secara langsung
(realtime). Untuk siswa dapat memantau materi dan tugas kelas, berbagi materi
dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui email, mengirim tugas dan
mendapat masukan dan nilai secara langsung. Untuk wali dapat dugunakan untuk
mendapat ringkasan email terkait tugas siswa. Ringkasan ini meliputi informasi
tentang tugas yang tidak dikerjakan, tugas selanjutnya dan aktivitas kelas. Namun
wali tidak bisa login ke kelas secara langsung. Wali menerima ringkasan email
melalui akun lain. Untuk administrator dapat membuat, melihat atau menghapus
kelas di domainnya, menambahkan atau menghapus siswa dan pengajar dari kelas
serta melihat tugas di semua kelas di domainnya.

6
Bagian II
Langkah-Langkah Model

A. Tahap-tahap/sintaks Model Pembelajaran yang digunakan


Model Discovery-Inquiry merupakan pembelajaran yang menitikberatkan
pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan
eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri
dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada
pencapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika
pendidik ingin mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir
tingkat tinggi (high order thinking/HOT), berpikir ilmiah, mandiri dan tidak hanya
mengembangkan keterampilan bernalarnya/kognitif dalam menyelesaikan
permasalahan.
Kelebihan Model DIL:

1. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer


kepada situasisituasi proses belajar yang baru.

2. Strategi pembelajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian


informasi menjadi pembelajaran yang menekankan kepada proses
pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah
sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih
banyak. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide.

3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas insiatifnya sendiri.

4. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis


sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya
sumber belajar.

5. Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari


sehingga tahan lama dalam ingatan dan menjadi lebih baik.

7
Tahapan/ Sintak Model DIL terdiri dari 6 sintak, yaitu sebagai berikut:

Pemberian Rangsangan Identivikasi Masalah


(Stimulation) (Problem Statement)

Pengolahan Data Pengumpulan Data (Data


(Data Processing) Cellection)

Pembuktian Menarik kesimpulan


(Veryfication) (Generalization)

Enam (6) tahapan atau sintak model DIL diatas, dapat diterapkan dalam
pembelajaran secara daring, khususnya di saat ada bencana (misalnya pandemi
COVID-19, dan sebagainya) yang mengakibatkan sekolah tidak dapat
melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di kelas.

Gambaran penerapannya sebagai berikut:

Persiapan : Peserta didik bergabung di kelas daring (online) melalui aplikasi


Google Classroom yang telah disediakan pendidik.

Pelaksanaan :
STIMULATION

Peserta Didik menyimak materi stimulus (berupa gambar/ PPT/ video/ simulasi)
yang diberikan pendidik dalam kelas google classroom.

PROBLEM STATEMENT

 Peserta Didik menyampaikan respon atas stimulus dari pendidik secara tatap maya
(menggunakan aplikasi vicon misalnya zoom, webex, googlemeet, dsb)
 Peserta didik dibagi dalam kelompok
 Peserta didik ditugaskan secara kelompok mengidentifi kasi dan merumuskan
masalah sesuai stimulus yang telah diberikan pendidik

8
DATA COLLECTION

 Peserta didik secara kelompok berkolaborasi mengumpulkan data dari berbagai


sumber, kemudian mendiskusikan dalam kelompok melalui grup media sosial
(WA, Google Classroom, line, telegram , Kaizala, dsb).
 Mengirimkan bukti kerja kelompok ke pendidik (capture/ screenshoot grup dsb)
(*aneka sumber: bisa mencari di internet, antara lain fitur-fitur Rumah belajar,
TVE, Video on Demand, lingkungan sekitar, dsb)

DATA PROCESSING

Peserta didik secara kelompok berkolaborasi melakukan pengolahan data yang telah
dikumpulkan kemudian merumuskan hasil diskusi dan mengunggah ke kelas Google
Classroom sebagai penugasan secara mandiri.

VERIVICATION

Peserta didik mempresentasi hasil pengolahan data ke peserta didik lainnya dan
pendidik, melalui vicon (menggunakan aplikasi vicon misalnya zoom, webex,
googlemeet dsb)

 Jika tidak memungkinkan melakukan vicon, maka bisa diganti dengan


mengirimkan tayangan video presentasi/ PPT yang dikirimkan ke Google
classroom.
 Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lain,
melalui komentar di kelas Google Classroom.

GENERALIZATION

Peserta didik secara kelompok membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan


hasil verifikasi dan masukan dari pendidik dan peserta didik lainnya, kemudian
mengunggahnya ke kelas Google Classroom sebagai penugasan mandiri

9
Penutup :

Peserta didik menyimak rangkuman dan review pendidik terhadap hasil


pembelajaran dari semua kelompok, jika ada pemahaman konsep yang melebar
atau kurang tepat, maka pendidik akan meluruskan pemahaman konsep tersebut.

B. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran


Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan
perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi
dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation).
Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat
komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan
penjelasan langkahlangkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri atas


dua siklus. Siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, 2 kali pertemuan
digunakan untuk penyajian materi dan 1 kali pertemuan digunakan untuk tes

10
siklus. Siklus II juga dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, 2 kali pertemuan
digunakan untuk penyajian materi dan 1 kali pertemuan digunakan untuk tes
siklus.
Rencana penelitian yang akan dilaksanakan yaitu membuat kelas di google
classroom, mengunggah materi pembelajaran di google classroom, kemudian
siswa belajar dari materi yang diunggah, membuat kelompok pada saat kegiatan
pembelajaran untuk menilai keaktifan siswa, siswa mengerjakan test 1 dan test 2
untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa.

1. Deskripsi Per Siklus

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat


dijelaskan dengan desai penelitian sebagai berikut:
 Siklus 1
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam Siklus I antara lain:
a) Perencanaan Tindakan (Planing)
 Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada peserta didik menggunakan model
pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media
pembelajaran Google Classroom .
 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Inquiri Learning.
 Membuat lembar kerja peserta didik (LKS).

b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)


Pada tahap ini diterapkan tindakan yang mengacu pada skenario
rencana tindakan. Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran daring pada
pelajaran matematika. Pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di kelas.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus ini yaitu:
 Hubungan antara titik, garis dan bidang

11
 Kedudukan dua garis
 Membagi garis
c) Observasi (Observing)
Observasi dilaksanakan ketika proses belajar mengajar berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi. Hal-hal yang dicatat dalam
observasi adalah aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar
berlangsung. Selain itu, pada tahap ini juga dilaksanakan evaluasi (tes
hasil belajar) untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang telah
dicapai siswa pada siklus I.
d) Refleksi (Reflecting)
Data yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis
dengan tujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada
siklus pertama. Kemudian menjadi acuan untuk melakukan perbaikan di
siklus berikutnya.
 Siklus 2
Langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus II antara lain
a) Perencanaan Tindakan
 Menyusun program pembelajaran tahap 2 yang menerapkan model
pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media
pembelajaran Google Classroom .
 Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
 Menyiapakan segala sesuatu yang digunakan pada pembelajaran
matematika.
b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Di setiap pertemuan pada siklus II, tetap menjelaskan konsep


secara terurut dan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam hal ini
tetap menggunakan model pembelajaran Discovery Inquiri Learning
dengan memperhatikan hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil tindakan pada siklus II.
Prosedur pembelajaran seperti pada siklus I.

12
Adapun materi yang diajarkan pada siklus ini yaitu:
 Perbandingan ruas garis
 Pengertian dan jenis-jenis sudut
 Hubungan antar sudut
c) Observasi (Observing)
Evaluasi hasil belajar selama 3 kali pertemuan pada siklus II, juga
dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus II yakni pada pertemuan ke-6.
Soal tes yang diberikan adalah materi yang telah dipelajari pada 2
pertemuan sebelumnya dengan mengacu pada indikator pencapaian.
d) Refleksi (Reflecting)
Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan tujuan
untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama.
Kemudian menjadi acuan untuk melakukan perbaikan di siklus berikutnya.
Ketika terjadi peningkatan dan dan hasil penelitian sesuai dengan yang
diharapkan, maka penelitian dihentikan pada siklus ini.

2. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap faktor yang diteliti, misalnya pada data kondisi
belajar mengajar dideskripsikan mengenai aktivitas siswa dan guru selama proses
belajar mengajar, meliputi kehadiran siswa, keaktifan, perhatian, interaksi siswa
dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, serta keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran, sedangkan data mengenai hasil belajar matematika
siswa digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum,
rentang skor, dan standar deviasi, selanjutnya nilai rata-rata hasil belajar
matematika siswa akan dikategorikan menurut standar kategorisasi dari
Kementrian Pendidikan Nasional (Ayudiah: 2007) yang dinyatakan dalam tabel
berikut:

13
Kategorisasi Standar Ketuntasan Minimal
NO Nilai Kategori
1. 0 ≤ × ≤ 78 Tidak Tuntas
2. 78 ≤ × ≤ 100 Tuntas

3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila hasil
belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II yang ditinjau dari tes akhir
setiap siklus mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu di atas standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 78 pada siswa
kelas VII.4 UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa setelah diterapkan model
pembelajaran Discovery Inquiri Learning berbasis Google Classroom .

14
Bagian III

Hasil Observasi

A. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran


Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) bertujuan untuk
memberikan pengalaman langsung bagi calon guru, sehingga terbentuk calon guru
yang profesional, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, maka mahasiswa P2K diharapkan


mampu memanfaatkan kegiatan profesi keguruan untuk mengembangkan
kompetensi pembelajaran inovatif yang di implementasikan melalui pembelajaran
secara daring di UPT SMPN 2 Sungguminasa.

Sesuai dengan proses belajar mengajar yang saya lakukan di kelas VII.4
dengan materi pokok “Garis dan Sudut” yang saya amati keseluruhan berjalan
dengan baik. Siswa kelas yang bersangkutan cukup aktif dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan respon siswa yang sangat baik
ketika menyapa dan menanyakan kabar sebelum pembelajaran dimulai hingga
pembelajaran berlansung. Hingga selesai pembelajaranpun yang dilanjutkan
dengan pemberian tugas siswa masih sangat antusias ketika diberikan instruksi
untuk mengumpulkan tugasnya baik melalui chat grup maupun personal. Namun,
ada beberapa siswa yang juga mengalami kendala-kendala tertentu yang
menyebabkan siswa kurang aktif atau merespon ketika proses pembelajaran
berlansung yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

B. Permasalahan Yang Dihadapi


Karena adanya wabah covid-19 ini mengharuskan pemerintah untuk
mengambil keputusan melakukan gerakan kerja dari rumah atau Work From
Home (WFH) untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Salah satunya
dalam hal pendidikan yaitu pembelajaran jarak jauh atau dengan kata lain dalam

15
jaringan (Daring). Banyak masyarakat menanggapi baik keputusan pemerintah
tersebut tapi tidak sedikit pula yang menanggapi negatif pernyataan pemerintah.

Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring ini sedikit banyaknya


mendapat komentar positif dan negatif dari berbagai kalangan. Mengapa tidak?
Pembelajaran secara daring ini membutuhkan sarana dan prasarana seperti Hp
Android, Kuota untuk mengakses link belajar, Jaringan yang mendukung dan lain-
lain. Tetapi hal yang umumnya menjadi kendala adalah 3 hal yang disebutkan tadi
yaitu HP, kuota dan jaringan.

Dalam hal proses pembelajaran kita akan menjumpai banyak problem


utamanya berkaitan dengan 3 hal tadi. Banyak siswa yang ketika ditanya mereka
akan menjawab bahwa mereka tidak memiliki handphone atau tidak memiliki
kuota bahkan ada yang mengatakan bahwa jaringan ditempat tinggalnya kurang
mendukung.

Menurut saya, permasalahan pembelajaran di masa pandemi ini umumnya


terkait 3 hal yang disebutkan tadi sehingga menyebabkan pembelajaran kurang
efektif, siswa kurang aktif dalam belajar, kurang fokus, kurang memahami materi
yang diberikan dan kurangnya kehadiran dalam mengikuti pembelajaran karena
faktor Handphone, kuota, ataupun jaringan yang kurang memadai.

C. Pemecahan Masalahnya
Pemecahan masalah yang digunakan dengan berbagai permasalahan yang
ada bisa dilakukan dengan cara:

1. Lokasi di lingkungan rumah siswa yang sulit terjangkau jaringan internet


untuk sementara pindah ke lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila
kuota internetnya terbatas bisa diatasi dengan bergabung ke temannya yang
punya Wifi di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan
guna pencegahan Covid-19.
2. Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak
merasa jenuh dalam melaksanakan pembelajaran.

16
3. Materi yang disampaikan diberikan kepada siswa sehari sebelum pembelajaran
dimulai, agar siswa dapat diberi kesempatan yang banyak untuk membaca dan
memahami materi yang akan disampaikan.
4. Tugas yang diberikan kepada siswa tidak terlalu banyak dan rumit agar siswa
tidak terbebani oleh tugas yang menumpuk.
5. Memberi jangka waktu kepada siswa dalam mengumpulkan tugas, agar siswa
yang memiliki masalah dalam mengerjakan tugas dapat diberi kesempatan
untuk mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

17
BAGIAN IV

ANALISIS HASIL PEMBELAJARAN DIKAITKAN DENGAN TEORI

Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh
dari dua siklus penelitian yang telah dilakukan pada program Pemantapan Profesi
Keguruan (P2K) di kelas VII.4 UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa. Penelitian
tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan pra tindakan yang bertujuan untuk
menemukan permasalahan yang berhubungan dengan proses pembelajaran
matematika. Selanjutnya, peneliti membuat perencanaan dan melaksanakan
tindakan pembelajaran untuk melakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi garis dan sudut.

A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan

1. Kegiatan Pra Tindakan Pembelajaran


kegiatan pra tindakan pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini,
diawali dengan orientasi lapangan yang meliputi kegiatan orientasi dan
identifikasi masalah di SMP Negeri 2 Sungguminasa. Kegiatan orientasi lapangan
ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika di sekolah. Sehingga peneliti mengetahui metode dan pendekatan
pembelajaran matematika seperti apa yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
Selain itu, kegiatan orientasi lapangan juga bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran matematika.
2. Hasil Tes Siklus I
Pada siklus I ini dilaksanakan tes hasil belajar matematika dengan bentuk
tes essay. Tes hasil belajar tersebut dilaksanakan setelah penyajian beberapa
pokok bahasan. Adapun data skor hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:

Statistik Nilai Statistik

Subjek Penelitian 24

18
Skor Maksimum Ideal 100

Skor Rata-rata 68,95

Skor Tertinggi 100

Skor Terendah 30

Rentang Skor 70

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar


matematika siswa kelas VII.4 UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa setelah
pemberian tindakan pada siklus I adalah 68,95 dari skor ideal yang mungkin
dicapai yaitu 100. Skor tertinggi yakni 100 dan terendah 30. Jika skor hasil belajar
matematika siswa tersebut di kelompokkan ke dalam dua kategori, maka
diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti disajikan pada tabel berikut.

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)


0 ≤ × ≤ 78 Tidak Tuntas 12 50
78 ≤ × ≤ 100 Tuntas 12 50

Pada siklus I ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran


Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media pembelajaran google
classroom dapat membantu keberhasilan belajar siswa jika dibandingkan dengan
kegiatan pra siklus, akan tetapi jika dilihat dari persentase ketuntasan secara
keseluruhan, persentase ketuntasan belajar masih rendah. Oleh karena itu,
penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Inquiri Learning dengan bantuan media pembelajaran google classroom masih
harus dilanjutkan ke siklus II.

3. Hasil Tes Siklus II


Pada siklus II ini dilaksanakan tes hasil belajar matematika dengan bentuk
tes essay. Tes hasil belajar tersebut dilaksanakan setelah penyajian beberapa
pokok bahasan. Adapun data skor hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut:

19
Statistik Nilai Statistik

Subjek Penelitian 24

Skor Maksimum Ideal 100

Skor Rata-rata 81,87

Skor Tertinggi 100

Skor Terendah 50

Rentang Skor 50

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar


matematika siswa kelas VII.4 UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa setelah
pemberian tindakan pada siklus II adalah 81,87 dari skor ideal yang mungkin
dicapai yaitu 100. Skor tertinggi yakni 100 dan terendah 50. Jika skor hasil belajar
matematika siswa tersebut dikelompokkan ke dalam dua kategori, maka diperoleh
distribusi frekuensi dan persentase seperti disajikan pada tabel berikut.

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)


0 ≤ × ≤ 77 Tidak Tuntas 4 16,67
78≤ × ≤ 100 Tuntas 20 83,33

Berdasarkan refleksi pada siklus II ini menunjukkan bahwa penerapan


model pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media
pembelajaran google classroom dapat membantu keberhasilan belajar siswa.
Tingkat keberhasilan belajar pada siklus II dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media pembelajaran
google classroom lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Tingkat keberhasilan
belajar siswa pada materi Garis dan Sudut mencapai 83.33%. Hal ini menandakan
bahwa penelitian ini dapat dihentikan dan disimpulkan pada tahap siklus II.

20
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari siklus I dan siklus II, terdapat peningkatan hasil
belajar matematika dengan pokok bahasan Garis dan Sudut. Hasil belajar siswa
meningkat dari siklus ke siklus. Mulai dari siklus I dengan ketuntutas 50%,
kemudian meningkat di siklus ke II dengan ketuntasan 83,33%. Hal ini
menunjukan bahwa pengunaan model pembelajaran Discovery Inquiri Learning
dengan bantuan media pembelajaran google classroom dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Garis dan Sudut.

Peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan apa yang dikemukakan


menurut Azhar (2011) bahwa model dan media pembelajaran adalah alat bantu
pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan
bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.

Selain itu siswa menjadi terangsang untuk terus mengikuti pembelajaran


yang dilakukan. Melalui materi-materi yang diunggah melalui google classroom,
siswa dapat menganalisis bagaimana caranya untuk menampilkan keterampilan
dengan baik sesuai dengan poin-poin yang diajarkan. Sehingga siswa akan lebih
mudah untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari

21
BAGIAN V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di UPT SMP


Negeri 2 Sungguminasa kelas VII.4, dapat ditarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media pembelajaran
google classroom dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Garis dan
Sudut. Hal ini dapat dilihat dari penigkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa di
UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa kelas VII.4.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka rekomendasi yang dapat


dikemukakan ialah:
1. Model pembelajaran Discovery Inquiri Learning dengan bantuan media
pembelajaran google classroom dapat menjadi salah satu alternatif dalam
mengatasi masalah pandemi covid 19, sehingga memudahkan siswa untuk
melakukan pembelajaran dalam jarak jauh.
2. Dalam memilih model pembelajaran sebaiknya lebih berpusat kepada
siswa dengan berbagai variasi sehingga dapat lebih memotivasi siswa
dalam belajar serta menghindari kejenuhan dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan aplikasi yang sesuai dan dapat dengan mudah
dijangkau oleh siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa
tersebut.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, R. M.,


Mutakinati. L.(2020). The Impact of Covid-19 to Indonesian Education and
Its Relation to the Philosophy of “Merdeka Belajar”. Studies in Philosophy
of Science and Education (SiPoSE). 1(1), 38-49.
https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9

Aqib, Zaenal, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Ayudiah. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hopkins. (1993). Desain Penelitian Tindakan Kelas (Model Ebbut). Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

Somawati, A. V. dkk. (2020). Bali VS COVID-19: Book Chapters. Nilacakra

23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

24
DOKUMENTASI

25
DAFTAR NILAI SIKLUS I

Satuan Pendidikan : UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII.4

Materi : Garis dan Sudut

Sub Materi : Hubungan antar Garis, Kedudukan Garis, dan Membagi


Garis

KKM : 78

NO NAMA SISWA NILAI KET

1 ADLIL KHABIR HAKIM 90 Tuntas


2 AHMAD JAIZ RAMADHAN 30 Tidak Tuntas
3 ANDI AULIA AZZAHRAH 100 Tuntas
4 ANNISA ALMAGHFIRAH 50 Tidak Tuntas
5 AISYAH AYU SALSABILAH M 90 Tuntas
6 ALIFIA AL MUNAWARA 75 Tidak Tuntas
7 APRIYANSA
8 APRIYANTI REZKIYA PUTRI 85 Tuntas
9 ATNIS INDRIANI 80 Tuntas
10 AULIA NUR ANDINI 85 Tuntas

26
11 CHICI DIZA DZAKIYYAH 50 Tidak Tuntas
12 DIVA AMELIA 85 Tuntas
13 FITRI ASYARI RAQHIM 50 Tidak Tuntas
14 IQRA RAHMAN
15 M. AQSHA ZAIDI ASRI 80 Tuntas
16 M. AQSHAL
MUH ALVATAR FAHREZI EKO
17
PUTRA
MUH DZACKY AKBAR
18 85 Tuntas
MAGHALY
MUH FIKRI ANGKASA AL
19
IMRAN
20 MUH NABIL AQSYAR 50 Tidak Tuntas
21 MUH REZKY SYAPUTRA 50 Tidak Tuntas
22 MUH WIRAWAN RAUF 70 Tidak Tuntas
23 NAYLA ANDINI AZIS 50 Tidak Tuntas
24 NUR FATIMAH ZAHRA ADILIA 85 Tuntas
25 NUR KAYLA AWALIAH R 50 Tidak Tuntas
26 NURHALIM SETIAWAN H 85 Tuntas
27 NURUL WARDANI 50 Tidak Tuntas
28 PUTRI KEISYA SALSABILA
29 RAHAYU REZKI RAMADANI
30 RASYIFA YUSUF 80 Tuntas
31 SAHRUL RAHMAT
32 SITI AISYAH ILHAM 50 Tidak Tuntas
33 SYAHRUL RAMADHAN
Keterangan:

Jumlah : 1655 Jumlah Peserta Evaluasi : 24 orang

Rata-rata : 68,95 Jumlah yang Tuntas : 12 orang

Nilai Tertinggi: 100 Jumlah yang Tidak Tuntas : 12 orang

Nilai Terendah: 30 Rentang : 70

27
DAFTAR NILAI SIKLUS II

Satuan Pendidikan : UPT SMP Negeri 2 Sungguminasa

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII.4

Materi : Garis dan Sudut

Sub Materi : Perbandingan Ruas Garis, Pengertian Sudut & Jenis-


jenis Sudut dan Hunungan antar Sudut.

KKM : 78

NO NAMA SISWA NILAI KET

1 ADLIL KHABIR HAKIM 100 Tuntas


2 AHMAD JAIZ RAMADHAN 70 Tidak Tuntas
3 ANDI AULIA AZZAHRAH 90 Tuntas
4 ANNISA ALMAGHFIRAH 85 Tuntas
5 AISYAH AYU SALSABILAH M 95 Tuntas
6 ALIFIA AL MUNAWARA 80 Tuntas
7 APRIYANSA
8 APRIYANTI REZKIYA PUTRI 90 Tuntas
9 ATNIS INDRIANI 85 Tuntas
10 AULIA NUR ANDINI 85 Tuntas
11 CHICI DIZA DZAKIYYAH 80 Tuntas

28
12 DIVA AMELIA 85 Tuntas
13 FITRI ASYARI RAQHIM 85 Tuntas
14 IQRA RAHMAN
15 M. AQSHA ZAIDI ASRI 85 Tuntas
16 M. AQSHAL
MUH ALVATAR FAHREZI EKO
17
PUTRA
MUH DZACKY AKBAR
18 80 Tuntas
MAGHALY
MUH FIKRI ANGKASA AL
19
IMRAN
20 MUH NABIL AQSYAR 70 Tidak Tuntas
21 MUH REZKY SYAPUTRA 50 Tidak Tuntas
22 MUH WIRAWAN RAUF 80 Tuntas
23 NAYLA ANDINI AZIS 80 Tuntas
24 NUR FATIMAH ZAHRA ADILIA 85 Tuntas
25 NUR KAYLA AWALIAH R 70 Tidak Tuntas
26 NURHALIM SETIAWAN H 85 Tuntas
27 NURUL WARDANI 80 Tuntas
28 PUTRI KEISYA SALSABILA
29 RAHAYU REZKI RAMADANI
30 RASYIFA YUSUF 80 Tuntas
31 SAHRUL RAHMAT
32 SITI AISYAH ILHAM 90 Tuntas
33 SYAHRUL RAMADHAN
Keterangan:
Jumlah : 1965 Jumlah Peserta Evaluasi : 24 orang

Rata-rata : 81,87 Jumlah yang Tuntas : 20 orang

Nilai Tertinggi: 100 Jumlah yang Tidak Tuntas : 4 orang

Nilai Terendah: 50 Rentang : 50

29

Anda mungkin juga menyukai