SKRIPSI
Risda Yanti
NIM 105361101317
ii
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Risda Yanti
NIM. 10536 11013 17
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Persembahan :
Kedua orang tuaku atas limpahan doa yang tak berkesudahan, kasih dan
sayang serta dukungan kalian baik dalam bentuk materi maupun moril.
Saudara dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi saat suka
maupun duka dan kepada teman-teman seperjuangan Matriks 17 Semoga tali
kasih di antara kita selalu abadi selamanya.
vi
ABSTRAK
vii
viii
Berdasarkan Watson’s Error Category pada Materi Barisan dan deret Kelas
XI SMA Negeri 5 Selayar”. Salam serta Shalawat juga senantiasa kita haturkan
kepada baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang telah menjadi suri
salah satu persyaratan guna menempuh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Muhammadiyah Makassar.
mendapatkan banyak masukan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang
sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini dengan berbesar hati penulis ingin
kedua orang tua Bapak tercinta Muhammad Arisi,S.Pd.,SD dan Ibunda Angku
Daeng serta keluarga yang selalu memberikan dukungan baik spiritual maupun
material, dorongan, motivasi maupun doa serta materi kepada penulis dalam
viii
ix
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Prof. Dr. H. Usman Mulbar, M.Pd dan Pembimbing II St. Nur
6. Bapak Prof. Dr. H. Usman Mulbar, M.Pd dan Dr. Ilham Minggi, M.Si selaku
penelitian.
8. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
ix
9. Kepala SMA Negeri 5 Selayar yang telah memberi izin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
10. Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 5 Selayar yang telah
11. Siswa-siswi kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Selayar yang telah bekerja sama
Muhammadiyah Makassar.
13. Teristimewa buat seluruh keluarga tercinta yang senantiasa memberikan doa,
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut bersifat membangun penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
Risda Yanti
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................5
D. Batasan Istilah ..................................................................................................5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ..................................................................................................9
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...............................................................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 23
C. Fokus Penelitian ............................................................................................. 23
D. Subjek Penelitian .......................................................................................... 24
xi
E. Instrumen Penelitian .....................................................................................
26
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 28
G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 30
H. Keabsahan Data ......................................................................................... 32
I. Prosedur Penelitian ....................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian ................................................................ 36
B. Pemaparan Data Hasil Penelitian ................................................................. 38
C. Pembahasan .................................................................................................. 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 69
B. Saran ............................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Riwayat hidup
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Indikator Kategori Kesalahan ....................................................................... 15
3.1 Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan Nilai Tes Kemampuan Awal .. 25
4.1 Data Hasil Pengkategorian Siswa.................................................................. 37
4.2 Hasil Pemilihan Subjek Penelitian ................................................................. 37
4.3 Klasifikasi Jenis Kesalahan yang Dilakukan Subjek Peneliti......................... 68
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1 Jawaban Soal no.1 Subjek SKT . ................................................................. .39
4.2 Jawaban Soal no.2 Subjek SKT . ...................................................................42
4.3 Jawaban Soal no.3 Subjek SKT . ...................................................................44
4.4 Jawaban Soal no.1 Subjek SKS . ................................................................. ..46
4.5 Jawaban Soal no.2 Subjek SKS . ................................................................. ..48
4.6 Jawaban Soal no.3 Subjek SKS . ................................................................. ..51
4.7 Jawaban Soal no.1 Subjek SKR . ...................................................................53
4.8 Jawaban Soal no.2 Subjek SKR . ................................................................. .56
4.9 Jawaban Soal no.3 Subjek SKR . ................................................................. .58
xv
xv
DAFTAR BAGAN
Gambar
Halaman
3.1 Alur Pemilihan Subjek Penelitian ................................................................. 24
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ...................................................................... 74
Lampiran 2 Lembar Hasil Penelitian ................ ............................................... 86
Lampiran 3 Dokumentasi ................................................................................. 98
Lampiran 4 Persuratan ..................................................................................... 100
Lampiran 5 Power Point ................................................................................. 115
Lampiran 6 Hasil Turnitin ................................................................................. 119
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang nyaman sehingga siswa
dan mengembangkan pemikiran siswa secara rasional, kritis, teliti, jujur dan logis
(Zebua, 2020). Sejalan dengan pernyataan Zanthy et al., (2016) kreativitas siswa
untuk berpikir secara kritis, ilmiah, sistematis, logis serta meningkatkan daya
kreatifitasnya.
1
2
matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan (Nur, 2018). Selain itu, dalam Kurikulum
matematika dengan akurat, efesien dan tepat dalam memecahkan masalah serta
masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang
sulit dan susah untuk dipahami. Pemikiran awal siswa yang seperti itu jelas akan
ada rasa takut tidak bisa memahami pelajaran. Menurut Ruseffendi (Munawaroh
et al., 2018) menyatakan bahwa matematika dianggap sukar, ruwet dan sulit
sederhana sekalipun.
khususnya kelas XI, diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa masih
barisan dan deret tergolong kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari dokumentasi
3
nilai rata-rata ulangan harian materi barisan dan deret kelas XI hanya 60 dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Menurut informasi dari guru matematika
dan hasil ulangan harian terlihat bahwa masih banyak siswa yang melakukan
soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika, kesalahan menentukan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan serta kesalahan dalam menentukan konsep
yang harus digunakan dalam menyelesaikan soal. Hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya banyak rumus yang membuat siswa merasa jenuh
Kesalahan adalah penyimpangan terhadap jawaban yang benar pada suatu butir
soal. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami konsep, disisi lain
ketidakcocokan metode dan sistem pengajaran yang dilakukan oleh guru. Jika ini
dibiarkan maka akan terjadi tingkat kesalahan yang lebih besar lagi.
khususnya terkait materi barisan dan deret. Informasi tentang kesalahan siswa
Polya. Namun pada penelitian ini, penulis menggunakan Watson’s Error Categori
dapat mengukur letak kemampuan kognitif siswa yaitu sebagai berikut, data tidak
tepat, prosedur tidak tepat, masalah hierarki keterampilan, data hilang, manipulasi
tidak langsung, konflik level respon, kesimpulan hilang dan selain tujuh kategori
tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Istilah
1. Analisis
Negeri 5 Selayar.
6
2. Kesalahan
hukum dan sejenisnya). Kesalahan yang dimaksud penulis dalam penelitian ini
Watson dalam menyelesaikan soal materi barisan dan deret kelas XI SMA
Negeri 5 Selayar.
yaitu sebagai berikut: Data tidak tepat (inappropriate data), prosedur tidak
(skills hierarchy problem), dan selain ketujuh kategori di atas (above other).
Secara umum, barisan dan deret terbagi menjadi dua yaitu barisan dan
deret aritmatika serta barisan dan deret geometri. Materi inilah yang akan
E. Manfaat Penelitian
Berlandaskan pada tujuan yang ingin diraih, peneliti berharap agar
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
dilakukan siswanya.
8
menyelesaikan soal.
c. Bagi Peneliti
matematika.
yang sejenis.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Analisis Kesalahan
a. Hakekat Analisis
sesorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau objek menurut bagian-
bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan bagian yang satu dan yang lain.
atau susunannya.
9
10
b. Analisis kesalahan
dilakukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dari hal yang dianggap benar
suatu peristiwa penyimpangan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan suatu
Analisis yang dilakukan berupa mencari tahu jenis dan penyebab kesalahan siswa.
berikut:
matematika dapat diartikan sebagai suatu pemahaman yang kurang tepat dalam
dilihat dari beberapa hal antara lain disebabkan kurangnya pemahaman atas materi
menyelesaikan soal matematika dapat dilihat dari letak kesalahan yang sering
yang benar (Rosyidi, 2015). Penyimpangan jawaban itu antara lain salah dalam
memahami soal, salah dalam pengerjaan soal, dan salah dalam memahami konsep
soal.
teori ini yaitu John Watson. John Watson 1878-1958; adalah seorang behavior
murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu lain seperti
fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiris semata,
12
kesalahan dalam menyelesaikan soal antara lain: Data tidak tepat (inappropriate
data), prosedur tidak tepat (inappropriate procedure), data hilang (omitted data),
keterampilan (skills hierarchy problem), dan selain ketujuh kategori di atas (above
other).
Dalam kasus ini, siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat pada
suatu masalah, tetapi siswa memilih informasi atau data yang tidak tepat.
substitusi nilai suku pertama namun siswa mensubtitusikan nilai beda antar
Dijenis kesalahan ini, siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat
pada suatu masalah, tetapi siswa menggunakan prosedur atau cara yang tidak
menentukan nilai suku barisan ke-n (Un) dalam barisan aritmatika yang
dituliskan dengan tanda kurang, kali atau bagi, atau juga sebaliknya.
13
Pada kesalahan ini, terdapat data yang hilang pada jawaban siswa, sehingga
dikarenakan siswa kurang teliti dalam menjawab soal, sehingga adanya data
yang hilang serta urutan penyelesaian yang tidak sinkron dengan proses yang
lainnya.
Dijenis kesalahan ini, siswa mengoperasikan pada level yang tepat namun
menyelesaikan soal siswa belum sampai tahap akhir dari apa yang soal minta.
Hal ini karena, kurangnya pemahaman siswa terhadap pertanyaan yang ada
dalam soal dan tidak tuntasnya proses penyelesaian soal.. Contohnya pada
barisan matematika akan ditentukan nilai suku ke-30, pada soal diketahui nilai
suku ke-5 serta nilai suku ke-15, namun pada saat siswa melakukan
penyelesaian soal hanya sampai di tahap penentuan nilai suku pertama dan
nilai beda antar suku tanpa menentukan nilai suku ke-30 sehingga dalam
pada soal.
Dijenis kesalahan ini, siswa terlihat kurang memahami bentuk soal, sehingga
yang dilakukan adalah melakukan operasi sederhana dengan data yang ada
yang kemudian dijadikan hasil akhir dengan cara yang tidak sesuai dengan
14
jawabannya saja tanpa ada alasan atau cara yang logis. Misalnya dalam soal
deret aritmatika, diminta untuk menentukan jumlah suku ke-n dari deret
arimatika, karena tidak tau harus seperti apa sehingga siswa langsung
Dijenis kesalahan ini, terdapat proses penyelesaian dari tahap yang satu ke
tahap selanjutnya terdapat hal yang tidak logis, karena menyalahi aturan
dapat merubah rumus dasar menjadi rumus yang diminta, misalnya dalam
merubah susunan.
Di kategori jenis ini, Kesalahan siswa yang tidak termasuk pada ketujuh
pada penelitian ini, karena dirasa cukup spesifik dan tidak problematis dalam
menurut Watson.
a. Barisan Aritmatika
suku yang berurutan nilainya sama. a menyatakan suku pertama pada barisan
tersebut (U1), b menyatakan nilai selisih antar dua suku yang berurutan, dan Un
U n =a+ ( n−1 ) b
Keterangan:
a=suku pertama
Contoh :
Penyelesaian :
= 5 + (n-1)5
= 5+ 5n-5 = 5n
17
=5 + 195
= 200
b. Deret Aritmatika
sebagai Sn , maka:
1 1
Sn= n ( a+U n ) atau Sn= n { 2a+ ( n−1 ) b }
2 2
Contoh :
Penyelesaian :
a = U1 = 12
b = 17 – 12 = 5
1
Sn= n { 2a+ ( n−1 ) b }
2
1
S15= 15 { 2 .12+ (15−1 ) 5 } ¿ 15 ( 47 )=705
2
100!
Penyelesaian :
n
U n = a + (n-1)b Sn= ( a+U n )
2
47
100 = 8 + (n-1)2 S47 = (8+100)
2
47
100 = 8 + 2n -2 = (108)
2
n = 47 = 2538
c. Barisan Geometri
perbandingan (rasio) antara dua buah suku terdekat berturut–turut selalu tetap.
Bentuk umum barisan geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah sebagai
berikut.
(n−1)
U n =a r
Contoh :
Diketahui barisan geometri 3, 9,27, 81, …persamaan suku ke n serta nilai suku
Penyelesaian :
a = 3, dan r = 9/3 = 3
19
(n−1)
U n =a r
( n−1)
U n =3.3
1+ n−1 n
¿3 ¿3
( 8−1)
U 8 =3.3 ¿ 2187
d. Deret Geometri
dengan deret geometri, sama halnya dengan deret aritmatika, Sn , menyatakan nilai
a ( 1−r )
n
Sn =
( 1−r )
Contoh:
Jika diketahui jumlah n suku pertama dari barisan geometri yaitu Sn=3n+1−3 ,
maka persamaan suku ke-n serta nilai suku ke-10 nya adalah …
Penyelesaian :
= 3. 3n +3
20
= 3n
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Kategori Kesalahan yang paling
dominan dilakukan siswa secara keseluruhan dari soal tes adalah kesimpulan
hilang (oc) dengan persentase sebesar 33.33% dan dari hasil analisis terdapat
watson yaitu kategori kesalahan konflik level (rlc) atau persentasenya 0%.
dari kelas VIII C SMP NU Sunan Giri Kepanjen, yang terdiri dari 6 siswa
21
yaitu 2 dari kelompok rendah, 2 dari kelompok sedang dan 2 dari kelompok
adalah Data tidak tepat (id), Prosedur tidak tepat (ip), Data hilang (od),
Kesimpulan hilang (oc), Konflik level respon (rlc), Manipulasi tidak langsung
Kriteria Watson Ditinjau dari Perbedaan Gender Siswa SMP Kelas VIII”.
siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan yang dipilih dari 34 siswa kelas VIII C
konflik level respon dengan persentase 13,33%, dan selain ketujuh kesalahan
24,14%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
langsung dari sumber data melalui tes dan pedoman wawancara. Selain itu
berdasarkan kategori kesalahan watson pada materi barisan dan deret kelas XI
22
23
November, semester ganjil pada tahun ajaran 2021/2022. Pemilihan lokasi ini
yang sulit untuk dipahami siswa adalah materi barisan dan deret. Kedua, lokasi
penelitian. Ketiga, guru sangat kooperatif. Hal ini terlihat dari sikap guru yang
C. Fokus Penelitian
bertujuan untuk membatasi objek penelitian yang diambil supaya peneleti tidak
aturan batasan yang didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta reabilitas
dari masalah yang hendak diselesaikan. Agar dalam pelaksanaan penelitian lebih
terarah dan dapat dikaji lebih mendalam, maka ditentukanlah fokus penelitian
sebagai berikut.
3. Subjek penelitian ini dibatasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Selayar.
D. Subjek Penelitian
informasi mengenai situasi serta kondisi dalam peneltian. Subjek tes kemampuan
awal matematika dan tes soal matematika materi barisan dan deret adalah
keseluruhan siswa XI IPA. Tetapi, hanya 3 (tiga) siswa yang terpilih sebagai
dalam menyelesaian soal matematika materi barisan dan. Secara garis besar,
Keterangan:
s = nilai siswa
a. Kelompok tinggi merupakan siswa mendapat skor lebih atau sama dengan
c. Kelompok rendah merupakan siswa yang mendapat skor kurang dari atau
bawah.
Selanjutnya dipilih 3 (tiga) siswa untuk menjadi subjek pada penelitian dari ketiga
kriteria tersebut, yaitu 1 siswa dari kategori kemampuan tinggi, 1 siswa yang dari
berdasarkan Watson’s Error Category saat mengerjakan tes materi barisan dan
deret yang berjumlah 3 nomor serta mewakili seluruh kesalahan dari semua siswa
kekeliruan pada penyelesaian soal mengenai barisan dan deret melalui wawancara
E. Instrumen Penelitian
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
27
Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
penelitian karena berfungsi sebagai alat atau sarana pengumpulan data. Dengan
demikian, agar informasi dan data yang diperoleh akurat, maka penggunaan
1. Pedoman Tes
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk uraian karena
Dalam penelitian ini dilakukan 2 tes tertulis yaitu tes kemampuan awal
dan tes materi barisan dan deret. Pada tes tertulis ini diberikan 4 soal untuk tes
kemampuan awal dan 3 soal untuk tes materi barisan dan deret.
agar instrumen yang dipakai pada penelitian valid serta menghasilkan data
2. Pedoman wawancara
dan bagaimana tentang masalah yang diberikan oleh peneliti. Pedoman ini
28
paling utama demi keberhasilan penelitian, sebab tujuan utama dalam penelitian
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan. Teknik pengumpulan data dalam
1. Tes Tertulis
benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Tes tertulis bertujuan
untuk mengetahui hasil yang dicapai sumber data setelah melalui proses
belajar mengajar.
Tes yang dilakukan pada penelitian ini berupa tes kemampuan awal
dan tes materi barisan dan deret. Bentuk tes uraian dipilih dalam penelitian ini
2. Wawancara
penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara yang bebas
(Sugiyono, 2016).
peserta didik dalam menyelesaikan soal. Metode ini akan lebih memperkuat
hasil dari pengumpulan data yang dilakukan dengan metode tes, karena disini
Wawancara ini ditujukan kepada ketiga siswa yang terpilih sebagai subjek
3. Dokumentasi
memperoleh data atau informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis hasil yang telah
dicapai oleh peserta didik melalui hasil tes tertulis dan wawancara mendalam.
Kegiatan analisi data dalam penelitian ini meliputi kondensasi data, penyajian data
1. Kondensasi data
2) Memeriksa hasil tes materi barisan dan deret untuk mengetahui letak dan
wawancara.
2. Penyajian Data
tersususn dalam pola hubungan dalam penyajian data tersebut. Pada penelitian
3. Verifikasi data
bukti valid dan baku ketika peneliti turun ke lapangan untuk menghimpun data
analisis hasil pengerjaan tes serta wawancara dengan siswa dipelajari untuk
materi barisan dan deret sehinng dapat dijadikan sebagai bukti yang valid.
H. Keabsahan Data
keakuratan data yang diperoleh peneliti dari seluruh sumber pengumpulan data.
lain yang tidak terkait dengan data tersebut yang digunakan sebagai pengoreksi
hasil tes tertilis yang telah terverifikasi dengan wawancara. Apabila dari kedua
sumber yaitu hasil tertulis dan wawancara terdapat banyak kesamaan maka data
dapat dikatakan valid, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai data tersebut.
Namun apabila terdapat data yang memiliki kecenderungan berbeda dari kedua
kesamaan dari kedua sumber maupun data yang valid. Selanjutnya analisis
dilakukan pada data yang valid sehingga diperoleh laporan tentang jenis kesalahan
yang siswa lakukan dan faktor penyebab dalam penyelesaian soal matematika
I. Prosedur Penelitian
atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap analisis data dan tahap
penyusunan laporan.
1. Tahap Persiapan
penelitian.
melakukan penelitian.
e. Membuat soal matematika materi barisan dan deret sesuai dengan tujuan
pelaksanaan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
barisan dan deret. Tes diberikan kepada seluruh siswa di kelas tersebut.
Kemudian siswa terbagi dalam 3 kelompok berdasarkan skor siswa dari tes
3. Tahap Analisis
Data Pada tahap ini, peneliti menganalisis data setelah data terkumpul
analisis hasil tes tertulis soal matematika materi barisan dan deret dan hasil
wawancara.
data dan analisis data. Hasil yang diharapkan adalah memperoleh informasi
Oktober 2021 pada saat semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Peneliti memilih
subjek penelitian di kelas XI tepatnya pada kelas XI IPA, dengan total siswa
penelitian berlangsung.
kemampuan awal yang dilakukan di kelas XI IPA dengan jumlah siswa sebanyak
21 orang, akan tetapi hanya 20 orang yang mengikuti tes kemampuan awal
dikarenakan salah satu siswa berhalangan untuk hadir. Kemudian, hasil dari tes
berdasarkan hasil tes kemampuan awal matematika siswa oleh 20 calon subjek
36
37
penelitian berdasarkan dari skor hasil tes yang diperoleh dari masing-masing
subjek, maka dilakukanlah pengkodean terhadap ketiga subjek yang telah terpilih.
pada tabel 4.1, maka diperoleh subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.2
berikut.
Selain itu, petikan pertanyaan untuk wawancara diberi kode “Q” dan untuk
petikan jawaban subjek diberi kode SKT untuk subjek kemampuan tinggi, SKS
untuk subjek kemampuan sedang dan SKR untuk subjek kemampuan rendah.
38
Keterangan:
Q : kode pertanyaan
- : tanda pemisah
01 : urutan pertanyaan
Keteraangan:
- : tanda pemisah
01 : urutan jawaban
peneliti mendeskripsikan data sesuai dengan hasil penelitian, yaitu tentang analisis
Category pada materi barisan dan deret. Adapun soal tes terkait materi barisan dan
1. Seorang anak menabung disuatu bank dengan selisih kenaikan tabungan antar
bulan tetap. Pada bulan pertama sebesar Rp. 50.000,00, bulan kedua
39
3. Diketahui suku pertama dari deret geometri adalah 160, rasionya , dan Sn
Berikut ini ditampilkan data dari hasil tes dan petikan wawancara subjek
SKT untuk soal nomor satu. Kemudian, data tersebut dipaparkan atau
ip
rlc
oc
Keterangan:
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, subek SKT mampu menuliskan data yang
diketahui dan data yang ditanyakan dengan benar. Subjek SKT berusaha
mengoperasikan pada level yang tepat, akan tetapi subjek melakukan kesalahan
dengan kategori prosedur tidak tepat (id) karena salah dalam menuliskan rumus
n
Sn. Subjek SKT menuliskan rumus sn = (a+ ( n−1 ) b) sedangkan rumus yang
2
n
benar adalah sn = (2 a+ ( n−1 ) b). Subjek SKT juga melakukan kesalahan
2
dengan kategori konflik level respon (rlc) karena langsung mensubtitusikan nilai
wawancara untuk mengetahui letak kesalahan dan faktor penyebab subjek SKT
Q1-01 : Coba adek cek untuk jawaban nomor 1. Menurut adek apakah rumus
Q1-02 : Apakah rumus sn yang adek gunakan sudah tepat? Bukankah seharusnya
41
n
rumus Sn adalah (2 a+ ( n−1 ) b)?
2
n
Seharusnya saya menuliskan sn = (2 a+ ( n−1 ) b).
2
SKT1-03 : Saya salah ingat rumus jadi saya tulis saja seperti itu. Terkadang saya
SKT1-04 : nilai b itu hasil pengurangan dari U2 dengan U1. Jadi b= 55.000 –
50.000 = 5000.
SKT1-05 : Agar lebih cepat selesai kak jadi saya tidak tulis.
benar?
Berdasarkan dari hasil tes terulis dan petikan wawancara di atas, subjek
SKT melakukan kesalahan dengan kategori peosedur tidak tepat (ip) karena tidak
n
mengatakan bahwa ia menuliskan sn= (a+ ( n−1 ) b) karena salah ingat rumus
2
saat mengerjakan dan mengira bahwa rumus sn yang subjek SKT gunakan sudah
tepat (SKT1-03). Kemudian untuk kesalahan konflik level respon (rlc), dalam
42
pun melakukan kesalahan beruntun yaitu kesimpulan hilang (oc) karena proses
penyelesaiannya sudah tidak tepat dan subjek salah menentukan kesimpulan akhir
oc
oc : kesimpulan hilang
mengerjakan soal dengan benar, data yang diketahui dan ditanyakan serta rumus-
rumus yang digunakan pun sudah tepat namun subjek SKT melakukan kesalahan
43
wawancara untuk mengetahui letak kesalahan dan faktor penyebab subjek SKT
melakukan kesalahan. Berikut adalah hasil wawancara dengan subjek SKT terkait
Q2-01 : Coba adek perhatikan jawaban akhir untuk soal nomor 2. Menurut adek
Q2-03 : Mengapa kesimpulan dari proses penyelesaian tidak adek tuliskan pada
lembar jawaban?
SKT2-03: Saya lupa tulis kak. Saya tidak terbiasa karena selama ini saya jarang
Berdasarkan hasil tes tertulis dan petikan wawancara diatas, subjek SKT
melakukan kesalahan dengan kategori kesimpulan hilang (oc) pada soal nomor 2
dalam proses wawancara subjek SKT mengetahui kesimpulan akhirnya yaitu nilai
x adalah 22. Subjek SKT lupa menyimpulkan hasil akhir karena tidak terbiasa
id
oc
Berdasarkan hasil tes tertulis subjek SKT untuk soal nomor 3, subjek
melakukan kesalahan dengan kategori data tidak tepat karena kurang tepat dalam
45
menuliskan data yang diketahui. Subjek menuliskan data yang diketahui yaitu
2 3
r = yang seharusnya nilai r = namun, dalam proses penyelesaian subjek
3 2
3
menggunakan data yang benar yaitu r = sehingga perhitungan dan hasil
2
akhirnya sudah benar. Subjek SKT juga melakukan kesalahan dengan kategori
kesimpulan hilang karena tidak menuliskan atau menyimpulkan hasil akhir dari
Berikut adalah petikan wawancara dengan subjek SKT terkait dengan soal
nomor 3.
Q3-01 : Coba adek perhatikan untuk soal nomor 3. Apa yang diketahui dan
3
SKT3-01: Diketahui itu a = 160, r = dan sn = 2110.
2
Q3-02 : Apakah data yang adek gunakan dalam jawaban sudah sesuai dengan
2
SKT3-02 : Ada yang salah kak. Saya salah tulis nilai r = .
3
SKT3-03:Sepertinya saya salah karena tidak teliti saat menulis kak. saat
3
mengerjakan saya mengetahui bahwa r= , namun secara tidak sadar
2
2
saya malah menuliskan r= .
3
jawaban adek?
46
SKT3-05 : saya sudah terbiasa kak tidak menuliskan kesimpulan akhir jadi sering
bahwa subjek melakukan kesalahan dengan kategori data tidak tepat (id) dan
kesimpulan hilang (oc), akan tetapi dalam proses wawancara subjek SKT dapat
menyebutkan data yang diketahui dan kesimpulan akhir dengan benar. Penyebab
subjek SKT melakukan kesalahan data tidak tepat karena tidak teliti saat
menuliskan data yang diketahui dan tidak memeriksa ulang hasil jawabannya.
3
Subjek SKT menjelaskan bahwa subjek mengetahui dengan jelas nilai r = ,
2
2
namun secara tidak sadar subjek menuliskan r= saat menuliskan data yang
3
diketahui karena kurang teliti. Selain itu subjek SKT tidak menyimpulkan hasil
akhir dari penrhitungan karena sudah terbiasa tidak menuliskan kesimpulan akhir
id
ip
47
tetapi subjek SKS melakukan kesalahan dengan kategori data tidak tepat (id)
karena salah dalam menentukan apa yang ditanyakan dari soal. Berdasarkan
lembar jawaban tersebut, subjek SKS mencari nilai dari suku ke-24 atau U 24 yang
seharusnya adalah mencari nilai dari jumlah suku atau S 24. Dari hal inilah
tidak tepat (ip). Subjek SKS pun menuliskan kesimpulan akhir namun kesimpulan
yang dituliskan salah karena tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh soal.
Q1-01 : Coba adek cek untuk jawaban nomor 1. apakah ada data dalam
SKS1-02 : diketahu suku pertama (U1) yaitu 50.000, suku ke-dua (U2) yaitu
55.000, suku ke-tiga (U3) yaitu 60.000. yang ditanyakan yaitu besar
SKS1-03 : karena besar tabungan anak selama dua tahun sama dengan U24 kak.
48
SKS1-05 : karena yang ditanyakan adalah U24 jadi saya menggunakan rumus U24.
tabungan anak selama dua tahun sama dengan U24 (SKS1-03), inilah yang
menyebabkan subjek salah menentukan apa yang ditanyakan (id) karena kurang
memahami permasalahan soal. Seharusnya besar tabungan anak selama dua tahun
adalah jumlah suku atau S24. Hal ini jugalah yang menyebabkan subjek SKS
menggunakan rumus nilai suku ke-24 atau U24 yang seharusnya menggunakan
rumus jumlah 24 suku pertama atau S 24 (SKS1-05). Subjek SKS juga melakukan
karena kesimpulan yang dituliskan oleh subjek tidak sesuai dengan apa yang
shp od
49
memahami soal dengan baik dan berusaha mengoperasikan pada level yang tepat
akan tetapi subjek SKS melakukan kesalahan dengan kategori masalah hirarki
x−2
menjadi n = .
2
Subjek SKT juga melakukan kesalahan data hilang (od) karena subjek
Subjek SKS, terlihat bahwa pada bagian ruas kanan (2x 2 + 4x +16) dibagi dua
akan tetapi pada ruas kiri (260) dihilangkan. Karena nilai 260 dihilangkan dari
proses penyelesaian maka hasil penyederhanaan dari subjek SKT menjadi salah.
Hal ini jugalah yang menyebabkan kesimpulan akhir yang subek SKS tulis
menjadi salah.
Q2-01 : coba perhatikan kembali soal dan jawaban nomor 2! menurut adek
aturan perhitungan?
50
SKS2-03: untuk mendapatkan nilai n kak tapi kadang-kadang saya kesulitan saat
memindah ruaskan atau merubah bentuk dasar kak jadi saya asal-
SKS1-05 : sebenarnya saya tidak hilangkan tetapi lupa menulis kembali nilai 260
Berdasarkan dari hasil tes dan wawancara diatas, subjek SKS memahami
dengan baik apa yang ditanyakan dari soal nomor 2. Rumus-rumus yang
digunakan dalam penyelesaian juga sudah benar akan tetapi subjek SKS
(SKT2-03). Selain itu subjek SKT juga melakukan kesalahan data hilang karena
persamaan. Kesimpulan akhir yang subjek SKS tuliskan pun ikut salah akibat dari
um
oc
Gambar 4.6 Jawaban soal no.3 subjek SKS
Keterangan:
um: manipulasi tidak langsung
oc: kesimpulan hilang
Berdasarkan gambar 4.6, subjek SKS mampu menuliskan data yang
diketahui dan data yang ditanyakan dengan tepat serta rumus yang digunakan pun
sudah benar. Akan tetapi didalam proses penyelesaiannya subjek SKS melakukan
kesalahan manipulasi tidak langsung (um) karena cara yang digunaakn dalam
mengoperasikan bilangan tidak logis. Kesalahan ini terjadi saat kedua ruas atau
52
n
3 −1
160( )
2
2110 = dikurang 160 sehingga ruas kiri menjadi 2110-160 sedangkan
1
2
n
3 −1
( )
2
ruas kanan menjadi . Hal inilah yang menyebabkan operasi hitungnya
1
2
menjadi salah. Selain itu subjek SKT juga tidak menyelesaikan sampai akhir
Berikut ini adalah petikan hasil wawancara dengan subjek SKS terkait
SKS3-01 : menurut saya langkah-langkahnya sudah benar kak hanya saja saya
Q3-02 : coba adek jelaskan mengapa pada ruas kiri ditahap ini menjadi 2110-
160?
SKS3-02 : 160 saya pindah ruaskan untuk memudahkan proses penyelesaian kak
dan menjadi 2110-160 karena 160 itu menjadi negatif sebab telah di
pindah ruaskan.
pada jawaban?
SKS3-03 : jawaban akhirnya tidak saya dapat kak karena tidak selesai saya
SKS3-04 : sampai disitu saja saya bisa kerjakan kak, saya tidak tau lagi
karena subjek berusaha mengeliminasi nilai 160 pada ruas kanan dengan cara
3 n−1
160( )
2
yang tidak masuk akal sebab dari tahap 2110 = menjadi 2110-160 =
1
2
3n−1
( )
2
. Subjek berusaha mengeliminasi nilai 160 pada ruas kanan dengan cara
1
2
kedua ruas dikurangi dengan 160. Dengan cara seperti itu, seharusnya ruas kanan
n
3 −1
160( )
2
menjadi −160 sedangkan subjek menuliskan ruas kanan menjadi
1
2
n
3 −1
( )
2
karena langsung mengeliminasi nilai 160 dengan alasan
1
2
subjek memindahruaskan nilai 160 pada ruas kanan ke ruas kiri agar lebih mudah
penyelesaian menjadi tidak logis. Dari petikan SKT3-03 dan SKT3-04 diketahui
n
3
proses perhitungannya dari 976 = tidak dikerjakan hingga akhir dan
2
rlc
ip
Berdasarkan dari gambar 4.7 di atas, tertilhat bahwa subjek SKR mampu
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan serta rumus yang digunakan
sudah tepat, akan tetapi dalam proses penyelesaiannya subjek SKR melakukan
24
dibandingkan perkalian dari penyelesaian ( 100000 + ( 23) 5000). Subjek
2
24
SKT salah dalam penempatan tanda kurung yang dari tahap ( 100000 + ( 23)
2
24
5000) menjadi ( 100000 + 23) 5000 sehingga subjek langsung menjumlahkan
2
100.000 + 23 tanpa mengalikan terlebih dahulu antara 23 dengan 5000. Hal inilah
kealahan dalam proses penyelesaian maka hasil akhir dari perhitungannya pun
salah. Hal ini menyebabkan subjek salah dalam menuliskan kesimpulan akhir atau
Q1.01 : coba cek kembali jawaban adek untuk nomor 1. Adek mensubtitusikan
SKR1.03: ada salah kak di bagian ini ( menunjuk kategori kesalahan ip)
SKR1.05: sepertinya saat mengerjakan saya salah liat kak karena terubur-buru
56
bagaimana cara memperoleh nilai b sesuai dengan petikan SKR1.01 hanya saja
SKR tidak menuliskan prosesnya karena ingin menyelesaikan tes dengan cepat.
konflik level respon (rlc). Kesalahan lain yang dilakukan adalah kesalahan dengan
kategori prosedur tidak tepat (ip). Subjek SKR salah saat menempatkan tanda
penyelesaiannya salah, maka kesimpulan akhir pun ikut salahan subjek melakukan
rlc
57
Berdasarkan jawaban SKR untuk soal nomor 2, terlihat bahwa subjek SKR
langsung menuliskan jawaban tanpa disertai dengan cara penyelesaian yang logis.
Q2.01 : coba cek kembali jawaban adek untuk nomor 2. Apa yang diketahui dan
Q2.04 : adek menuliskan bahwa nilai x sama dengan 52. Dari mana nilai 52
SKR2.04: saya asal-asalan saja kak. saya hanya menjumlahkan semua nilai dari
barisan kak supaya bisa genap 130. Makanya saya menuliskan 50 dan
subjek SKR tidak memahami soal dengan baik sehingga melakukan kesalahan
dengan kategori data hilang karena tidak menuliskan data yang diketahui dengan
lengkap, dimana data tersebut adalah a sama dengan 4, b sama dengan U 2-U1 yaitu
6-2= 2 dan Sn= 130. Kemudian subjek melakukan kesalahan dengan kategori
konflik level respon karena proses penyelsaian mencari nilai x tidak diuraikan
dengan jelas. Subjek hanya menuliskan nilai x = 52 tanpa diuraikan dengan lebih
rinci. Subjek SKR pun akhirnya ikut salah dalam menyimpulkan kesimpulan akhir
Berdasarkan dari hasil tes tertulis dan wawancara diatas, subjek SKR
melakukan kesalahan dengan kategori data hilang (od), konvlik level respon (rlc)
dan kesimpulan hilang (oc). Dalam kasus ini, Kesalahan-kesalahan yang subjek
SKR lakukan ini terjadi karena kurangnya penguasaan materi barisan dan deret
sehingga subjek langsung menuliskan jawaban tanpa disertai dengan cara yang
logis.
ao
wawancara untuk mengetahui lebih dalam letak kesalahan dan faktor penyebab
Q3.01 : coba cek kembali jawaban adek untuk nomor 3. Mengapa adek tidak
SKR3.01: saya tidak tahu cara penyelesaiannya kak jadi saya tidak kerjakan.
Q3.02 : coba adek baca kembali soal nomor 3. Apa yang diketahui dan
3
SKR3.02: yang diketahui adalah suku pertama atau a = 160, rasio atau r = dan
2
Q3.03 : kenapa data yang diketahui dan yang ditanyakan tidak adek tuliskan
SKR3.03: saya tidak tahu kerjakan kak jadi percuma saya tuliskan yang diketahui
Q3.04 : meurut adek rumus apa yang harus digunakan untuk memproleh nilai n
tersebut?
bahwa subjek SKR mampu menyebutkan data yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal, namun karena kurangnya penguasaan materi barisan dan
rumus yang harus digunakan dalam penyelesaian. Hal inilah yang menyebabkan
subjek SKR melakukan kesalahan dengan kategori selain kategori ketujuh diatas
C. Pembahasan
Kesalahan yang dialami Subjek SKT dalam menyelesaikan tes soal barisan
dan deret berdasarkan Watson’s Error Category yaitu kesalahan data tidak tepat
(id), prosedur tidak tepat (ip), konflik level respon (rlc), dan kesimpulan hilang
(oc).
Dalam kasus ini, kesalahan dengan kategori data tidak tepat terjadi karena
subjek SKT salah dalam menuliskan data yang diketahui dari soal. Subjek SKT
2
menuliskan data yang diketahui yaitu r = , sedangkan data yang benar pada soal
3
3
adalah r = . Sejalan dengan penelitian Sry hariani, dkk (2019) yang menyatakan
2
bahwa kasus dengan kesalahan data tidak tepat (id) terjadi ketika siswa berusaha
61
data yang diketahui ataupun yang ditanyakan dari soal. Dari urian analisi yang
salah membaca soal saat menuliskan data yang diketahui, tergesa-gesa dalam
mengerjakan karena khawatir waktu yang diberikan tidak cukup dan tidak
Dalam kasus ini, kesalahan dengan kategori prosedur tidak tepat (ip)
terjadi karena subjek SKT salah saat menggunakan rumus dalam penyelesaian.
n
Subjek SKT menuliskan rumus sn = (a+ ( n−1 ) b) sedangkan rumus Sn yang
2
n
benar adalah sn = (2 a+ ( n−1 ) b). Dari uraian analisis yang telah dilakukan
2
mempunyai penguasaan materi yang cukup sehingga kerap salah saat menuliskan
rumus. Sesuai dengan ungkapan Risma Rintias Saputri, dkk (2018) bahwa siswa
melakukan kesalahan prosedur tidak tepat (ip) karena tidak memahami materi, dan
Dalam kasus ini, kesalahan dengan kategori kesimpulan hilang dapat terjadi
akhir dan hanya mementingkan hasil akhir dari perhitungan sehingga sering
dengan kategori kesimpulan hilang (oc) terjadi karena siswa tidak menyimpulkan
hasilnya setelah siswa mengerjakan soal tersebut dan hasil akhir yang salah akibat
Dalam kasus ini, kesalahan dengan kategori konflik level respon terjadi
karena subjek SKT langsung menuliskan jawaban tanpa menguraikan secara rinci
proses atau langkah-langkahnya. Pada kasus ini subjek SKT langsung menuliskan
nilai b= 5000 semantara cara mendapatkan nilai b tersebut tidak dituliskan dalam
dan deret berdasarkan Watson’s Error Category yaitu kesalahan data tidak tepat
(id), prosedur tidak tepat (ip), data hilang (od), masalah hierarki keterampilan
data tidak tepat dikarenakan salah dalam menentukan apa yang ditanyakan
dari soal. Subjek SKS menuliskan bahwa yang ditanyakan dari soal adalah
nilai dari U24 sedangkan yang ditanyakan dari soal adalah nilai dari S24. Dari
63
sehingga siswa keliru dalam menentukan apa yang ditanyakan dari soal.
ini terjadi ketika siswa berusaha mengoperasikan pada tingkat yang tetpat
kesalahannya adalah saat subjek SKS salah dalam memahami apa yang
ditanyakan dari soal sehingga cara penyelesaiannya tidak sesuai dengan apa
yang diminta oleh soal. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sry
Hariani, dkk (2019) menjelaskan bahwa pada kasus prosedur tidak tepat (ip)
hilang dikarenakan dari proses penyelesaian siswa terdapat data yang hilang
dilakukan subjek adalah saat menyelesaikan soal nomor 2. Subjek salah saat
menyederhanakan pada ruas kiri (2x2 + 4x + 16) sedangkan nilai pada ruas
64
dari kesalahan data hilang adalah tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal serta
rumus awal menjadi rumus yang diminta oleh atau kesalahan merubah bentuk
persamaan menjadi persamaan yang sesuai dengan perintah soal. Subjek SKS
melakukan jenis kesalahan ini saat berusaha mengerjakan soal nomor 2 pada
3n
tahap mengoperasikan 976 = . Subjek tidak dapat menyelesaikan persamaan
2
n
3
976 = karena tidak mampu menuangkan konsep atau cara penyelesaian
2
dengan hasil penelitian Sry Hariani, dkk (2019) bahwa penyebab terjadinya
penyelesaiannya menjadi tidak logis. Kasus ini terjadi pada subjek SKS saat
65
n
3 −1
160( )
2
mengerjakan soal nomor 3 pada bagian 2110 = . subjek berusaha
1
2
mengeliminasi nilai 160 dengan cara kedua ruas dikurangi 160, sehingga
n
3 −1
( )
2
penyelesaiannya menjadi 2110-160 = . Penyebab dari kasus ini karena
1
2
kesalahan manipulasi tidak lagsung (um) kesalahan yang terjadi karena siswa
dan deret berdasarkan Watson’s Error Category yaitu kesalahan data hilang (od),
prosedur tidak tepat (ip), kesimpulan hilang (oc), selain ketujuh kategori (ao).
data hilang dikarenakan siswa tidak mengetahui dan menuliskan data yang
diketahui dengan lengkap serta tidak menggunakan data yang diketahui dalam
penyelesaian. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mohamad Yusup (2020)
bahwa jenis kesalahan ini, siswa gagal menginput data yang diketahui ke
permasalahan dalam soal dan tidak mengerti dengan hal yang diketahui dari
tidak logis. Hal ini sejalan dengan penelitian Risma Rintias Saputri, dkk
bilangan tidak tepat. Dari urian analisi yang dilakukan sebelumnya, diperoleh
diketahui dan yang ditanyakan serta kurangnya penguasaan materi barisan dan
deret. Hal ini sependapat dengan Mohamad Yusup (2020), bahwa penyebab
memahami masalah dalam soal yang sehingga siswa tidak cara atau langkah-
langkah penyelesaian yang harus dipakai untuk menyelesaikan soal yang pada
kesimpulan akhir karena tidak terbaisa, dan akibat dari kesalahan sebelumnya.
ketujuh kategori Watson (ao) karena tidak menuliskan jawaban sama sekali.
68
Sejalan dengan hasil penelitian Mohammad Yusup (2020) dikategori jenis ini,
kesalahan yang dilakukan oleh siswa tak tergolongkan di ketujuh siswa yang
lain tersebut maka digolongkan pada ketegori kesalahan ini yaitu tidak
A. Kesimpulan
pembahasan.
kesalahan yaitu data tidak tepat (id), prosedur tidak tepat (ip), kesimpulan
kesalahan yaitu kesalahan data tidak tepat (id), prosedur tidak tepat (ip),
kesalahan yaitu yaitu kesalahan data hilang (od), manipulasi tidak langsung
69
70
B. Saran
Adapun saran dari peneliti berdasarkan kesimpulan diatas antara lain yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk siswa
b. Untuk Guru
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk guru
siswa sehingga siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik dan dapat
http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0
http://misterphisicseducation.blogspot.com/2012/teoribelajarperilaku.html.
Islami, A. N., Nugrahaeni, A., Rahmayani, S., & Zanthy, L. S. (2021). Analisis
kesalahan siswa pada materi fungsi berdasarkan kriteria watson. 4(3), 719–
728. https://doi.org/10.22460/jpmi.v4i3.719-728
Munawaroh, N., Rohaeti, E. E., & Aripin, U. (2018). Analisis Kesalahan Siswa
71
72
Ningsih, N., Hariyani, S., & Fayeldi, T. (2019). Analisis Kesalahan Siswa dalam
200.
Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Kretek. Prosiding Seminar Nasional
Etnomatnesia, 140–146.
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/view/2305/0
Rosyidi, Abdul Haris. 2005. Analisis Kesalahan Siswa Kelas II MTs Alkhoiriyah
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI TES KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
SOAL TES KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
PEDOMAN WAWANCARA
75
Menggeneralisasi pola
Menentukan rumus suku ke-n
bilangan dan jumlah 1 dan 2
dan menentukan jumlah deret
barisan dan deret aritmatika
aritmatika.
serta barisan dan deret 3
Menentukan nilai suku ke-n
geometri.
dari suatu barisan bilangan
geometri. 4
aritmatika.
76
4. Tes ini hanya untuk kepentingan penelitian dan tidak berpengaruh terhadap
nilai matapelajaran matematika.
Soal:
2 2
= 600 – 10 1
= 590 1
3 1 1
Diketahui a = 40 x = 20
2
1
79
1
r=
2
ditanyakan : U4 = ....? 1
9
penyelesaian:
U4 = arn-1 1
1 4 −1 1
U4 = 20 x( ¿¿
2
1
1 3
U4 = 20 x ( ) 1
2
1 1
U4 = 20 x
8
U4 = 2,5
Jadi tinggi pantulan ke-empat adalah 2.5 meter 1
Penyelesaian 1 10
b = U2 – U1 = 11 – 7 = 4 1
U7 = a + ( n - 1 )b 1
1
U7 = 7 + ( 7 - 1 ) 4 1
U7 = 7 + 24
U7 = 31
Skor Maksimal 54
80
Petunjuk:
1. Membaca doa sebelum memulai tes.
2. Tulislah identitas masing-masing dipojok kanan atas pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
3. Tuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dan kesimpulan jawaban pada soal.
4. Selesaikan soal dengan cermat dan teliti mulai dari soal yang dianggap paling
mudah.
5. Tes ini hanya untuk kepentingan penelitian dan tidak berpengaruh terhadap
82
Soal:
1. Seorang anak menabung di suatu bank dengan selisih kenaikan tabungan antar
bulan tetap. Pada bulan pertama sebesar Rp. 50.000,00, bulan
keduaRp.55.000,00, bulan ketiga Rp.60.000,00, dan seterusnya. Besar
tabungan anak tersebut selama dua tahun adalah …
3
3. Diketahui suku pertama dari deret geometri adalah 160, rasionya , dan Sn
2
sama dengan 2110! Tentukanlah nilai n!
3. Diketahui : a = 160
3
r=
2
Sn = 2110
Ditanyakan: n = ...?
Jawab:
n
a(r −1)
Sn =
r−1
3 n
160(( ) −1)
2
2110 =
3
−1
2
3 n
160(( ) −1)
2
2110 =
1
2
2110 = 320 ¿)
3 n 2110
( ) −1 ) =
2 320
84
n
3 2110
( ) = +1
2 320
3 n 243
( ) =
2 32
n 5
3 3
( ) = 5
2 2
n
3
( ) = ¿ )5
2
n=5
jadi n = 5
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara
B. Jenis Wawancara
tak terstruktur.
C. Pelaksanaan Wawancara
soal matematika pada penelitian ini mengacu pada kategori kesalahan menurut
Watson.
Bentuk Pertanyaan:
atau peroleh?
c. Apakah operasi bilangan yang anda gunakan sudah sesuai dengan operasi
dalam rumus?
dalam rumus?
lembar jawaban?
a. Apakah operasi hitung yang anda gunakan sudah sesuai dengan aturan
perhitungan?
jawaban?
LAMPIRAN 2
LEMBAR HASIL PENELITIAN
TABEL PENGKATEGORIAN KEMAMPUAN MATEMATIKA
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
103
LAMPIRAN 4
PERSURATAN
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
LAMPIRAN 5
POWER POINT
121
122
123
124
LAMPIRAN 6
HASIL TURNITIN
125
126
127
128
129
130
131
RIWAYAT HIDUP
Tangnga dan tamat pada tahun 2011, tamat SMP Negeri 1 Taka Bonerate pada
tahun 2014, tamat SMA Negeri 5 Selayar pada tahun 2017 kemudian tahun 2017