SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
SATRIYANI
1111017000046
i
ABSTRACT
Satriyani (1111017000046), The Effect of Mathematics Anxiety and Gender on
the Students Mathematics Problem Solving Ability, Thesis of Mathematics
Education Major, Faculty of Education Science and Teaching, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.s
This study aimed to analyze the effect of mathematics anxiety and gender
on mathematics problem solving ability (KPMM). This study conducted in 8th
grade of MTs. Khazanah Kebajikan Cirendeu in the second semester of the
academic year 2015/2016. The method used in this study was causal comparatif
with treatment by level 2 x 2 design. Samples that used in this research were 120
students consist of 60 female students and 60 male students which devided in two
group (lower anxiety group and higher anxiety grup). The data were collected by
test and analysis used two way ANOVA. The result from this research showed
that: 1) There was the effect of mathematics anxiety on mathematics problem
solving ability, where the mean of students mathematics probem solving ability
from lower anxiety group was higher than students from higher anxiety 2) There
was the effect of gender on mathematics problem solving ability, where the mean
of mathematics problem solving ability on male student was higher than female
students 3) There was no effect on the interaction between mathematics anxiety
and gender to mathematics problem solving ability. Based on the result on this
study can be concluded that mathematics anxiety and gender has effect on
mathematics problem solving.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “Pengaruh
Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) dan Gender Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa” Skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi syarat menyelesaikan studi S1 di Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjugan
kita Nabi Besar Muhammad SWA. yang telah mengajarkan kita arti penting
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini,
penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakrta serta
merangkap sebagai dosen Pembimbing I, terima kasih untuk setiap arahan,
motivasi, saran, dan pelajaran yang telah diberikan serta kesabaran
menghadapi kekurangan penulis.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si selaku dosen Pembimbing II serta merangkap
sebagai dosen penasehat akademik, terima kasih untuk bimbingan, saran, dan
motivasi yang terus diberikan kepada penulis.
4. Dosen beserta staf akademik jurusan pendidikan matematika, terima kasih
untuk setiap ilmu dan pelajaran hidup yang telah diberikan kepada penulis.
5. Bapak Suardin, S.Sos.I, selaku kepala sekolah yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di MTs. Khazanah Kebajikan, Bapak
Sutikyono, M.Pd, Ibu Syahidah B.N, S.Pd dan Bapak Khairul Imam, selaku
iii
guru bidang studi matematika yang telah banyak memberikan saran dan
arahan kepada penulis selama melaksankana penelitian
6. Seluruh siswa-siswi kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan, terima kasih untuk
setiap bantuan serta telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini
7. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta dan Ibu Fitriyani yang
telah bersedia menerima penulis untuk melakukan uji validiatas intrumen
yang digunakan
8. Siswa-siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN jakarta,
terima kasih telah bersedia untuk bantuan kalian dalam proses validitas
instrumen yang penulis gunakan
9. Ayahnda Bapak Rudiyanto dan Ibunda Ibu Suti Warna, atas doa, cinta, dan
kasih sayangnya yang tak pernah terhitung, dan untuk kakak-kakak penulis
yang tak henti-hentinya mendorong, menyemangati agar penulis segera
menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak H. Komaruddin dan Hj. Rusmallah Dewi, selaku wali penulis, terima
kasih telah berbesar hati untuk membesarkan, mendidik, serta mengantarkan
penulis ke jenjang pendidikan yang lebih baik, terima kasih untuk setiap
kesabaran dan semua bantuan yang telah diberikan.
11. Keluarga besar Yayasan Khazanah Kebajikan, terima kasih untuk setiap
kebaikan, bantuan, serta naunagan selama bertahun-tahun yang telah
diberikan kepada penulis, semoga tetap istiqomah bergerak di jalan Allah
SWT.
12. Teman-teman PMTK angkatan 2011, terima kasih untuk kebersamaan kita
yang penuh dengan warna dan suka cita.
13. Teman-teman Kontrakan Gg. Bungur: Iin, Ririn, Mila, Aulia, Haifa, dan
Yasifa serta Fina, Yoan, dan Ulan, terima kasih sudah menemani penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih untuk banyak cerita yang telah
kita lewati bersama.
14. Dilla, Dyah, Dini, Diona, dan Rifa , terima kasih untuk setiap kebersamaan
kita selama ini, semoga tetap bisa saling silatuhrahim smapai nanti.
Terkhusus untuk Wahyu Rahma Dilla, terima kasih untuk setiap nasehat,
iv
rangkulan hangat, motivasi, dan kamar kosnya yang sering digunakan
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
15. Fuji Lestari, terima kasih untuk persahabatan yang terjalin antara kita, untuk
persahabatan yang kadang kita lalui dalam diam, terima kasih untuk waktu-
waktu yang pernah kita lewati bersama.
16. Fatiakh Suryani, Readyson Jumadi, dan Kak Aninda, terima kasih karena
telah sama-sama menguatkan dan kerjasama yang terjalin antara kita
17. Odong Rengers: Mila, Dimas, Fian, terima kasih sudah merekrut penulis
sebagai onggota The ODONGS, meski kita gak pernah odong beneran, terima
kasih untuk setiap tawa, nasehat dan semua waktu yang pernah kita lewati
bersama, dari kalian saya banyak belajar arti sebuah ketulusan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan tidak dapat
disebutkan satu-persatu. Semoga amal ibadah kita semua mendapatkan pahala di
sisi Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan
kemajuan pendidikan di Indonesia. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr wb
Satriyani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian............................................................................ 7
vi
e. Tingkat Kecemasan Matematika ................................................ 23
f. Indikator Kecemasan Matematika. ............................................. 23
3. Gender dalam Pembelajaran Matematika ....................................... 25
B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 31
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 35
vii
4. KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi. ................... 59
B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 60
1. Uji Normalitas. ................................................................................ 60
2. Uji Homogenitas ............................................................................. 61
C. Pengujian Hipotesis. ........................................................................ 61
1. Pengaruh Kecemasan, Gender, dan Interaksinya ............................ 61
2. Besar Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat. .......... 62
3. Uji Lanjut dengan t-Dunnet............................................................. 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 64
1. Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah. .......................................................................................... 64
2. Pengaruh Gender Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah ...... 68
E. Keterbatasan Penelitian. .................................................................. 72
BAB IV PENUTUP
F. Kesimpulan...................................................................................... 73
G. Saran ................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 79
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
4.1 Grafik Distribusi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Rendah ................... 56
4.2 Grafik Distribusi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Tinggi ................... 57
4.3 Grafik Distribusi KPMM Siswa Perempaun dan Berkecemasan Rendah ............. 58
4.4 Grafik Distribusi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi ................ 59
4.5 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No.5 ................................................... 65
4.6 Contoh Penyelesaian Soal Tes Berdasarkan Tingkat Kecemasan .......................... 66
4.7 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No.1 ................................................... 69
4.8 Contoh Penyelesaian Soal Tes Berdasarkan Gender ............................................ 69
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta daya analisis
manusia. Matematika memiliki peranan besar dalam setiap aspek kehidupan,
Beberapa ilmuan menyatakan “Mathenatics is the queen as well as the servant of
all sciences” (Matematika adalah ratu sekaligus pelayan semua ilmu
pengetahuan).1 Sebagai ratu, matematika seolah menjadi pedoman untuk semua
ilmu pengetahuan dan sebagai pelayan, matematika melayani ilmu–ilmu lainya
yang menggunakan matematika untuk penelitian dan pengembangan dirinya.
Mempelajari matematika akan melatih seseorang untuk memiliki
kemampuan berpikir secara kritis, logis, analitis, kreatif dan sistematis.
Kemampuan tersbut akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan
diberbagai permasalahan hidupnya. Dengan bahasa lain, dapat dikatakan
mempelajari matematika akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, yang
siap hidup menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, tak pasti dan
kompetitif seperti saat ini.
Berdasarkan Permendiknas No.22 tahun 2006, salah satu tujuan dari
pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Polya dalam
bukunya yang sangat fenomenal How To Solve It mengartikan pemecahan
masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna
mencapai satu tujuan yang tidak mudah untuk segara dicapai. Merujuk dari
pengertian pemecahan masalah menurut Polya tersebut, berarti masalah yang
dikatakan sebagai sebuah pemecahan masalah adalah suatu masalah yang bersifat
menantang dan tidak rutin. Sifat pemecahan masalah yang demikian, dapat
mengajarkan siswa untuk terbiasa menghadapi tantangan, berpikir secara
mendalam dan tidak tergesa-tergesa dalam mengambil suatu keputusan dari
permasalahan baik itu dalam konteks matematika ataupun dalam konteks dunia
nyata.
1
Frans Susilo, Landasan Matematika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.v
1
2
2
Sobel dan Malestky, Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.60
3
Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang :
UNM, 2005), h. 126
4
Ahmad Fauzy, Pembelajaran Matematika di Indonesia Masuk Peringkat Rendah,
(http://nasional.sindonews.com/read/804091/15/pembelajaran-matematika-di-indonesia-masuk-
peringkat-rendah-1384111047), 2013, diakses 22-10-15 pukul 14.06
3
siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti
metode atau strategi pembelajaran. Sementara itu faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, seperti emosi dan sikap terhadap matematika.
Faktor internal memiliki peranan yang cukup besar dalam kemampuan pemecahan
masalah matematika. Hal tersebut disebabkan karena pemecahan masalah
matematika itu sendiri, yang bersifat tidak rutin dan membutuhkan tingkat
pemahaman yang tidak sederhana. Sehingga dapat menimbulkan konflik dalam
diri siswa. Penelitian Lyons dan Beilock (2012) dalam Dzulfikar menunjukkan
bahwa masalah-masalah matematis dapat menyebabkan otak menjadi sakit.5
Namun sejauh ini, penelitian yang dilakukan lebih fokus pada metode
atau strategi pembelajaran saja dan masih sangat sedikit yang melakukan
penelitian secara spesifik terhadap faktor internal siswa dalam kemampuan
pemecahan masalah, walaupun realita menunjukan rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematika diperparah dengan kenyataan ketidak sukaan
siswa terhadap matematika itu sendiri. Selain itu, sebagian besar siswa
menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit dipelajari dan
menakutkan. Rasa takut yang timbul tersebut dapat menimbulkan kecemasan saat
siswa sedang belajar atau berinetaksi dengan matematika atau biasa dikenal
dengan kecemasan matematika (mathematics anxiety).
Freedman mengemukakan kecemasan matematika sebagai "an emotional
reaction to mathematics based on past unpleasant experience which harms future
learning."6 Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang
bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan
(frustasi) dan pertentangan batin (konflik).7 Kecemasan merupakan gangguan dari
dalam diri yang sudah menjadi bagian dari kehiduan manusia sehari-hari dan
merupakan gejala yang normal. Setiap orang cenderung pernah merasakan
kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda.
5
Ahmad Dzulfikar, Studi Literatur: Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi
Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematis Siswa, Prosiding Seminar
Nasional Matematika dan pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2013, MP.47
6
Ellen Freedman, Do You Have Math Anxiety? A Self Test, www.math-power.com
diakses 11-11-2-15 pukul 03.15
7
Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001), cet.23, h.20
4
8
Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on
Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), 27-30, h.27
9
Arief Budi Wicaksono dan M.Saufi, Mengolah Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran
Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2013, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4, p.12
10
Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak,( Jakarta:Indeks, 2011), h.46
5
11
Muhammad Ilman Nafi’an, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika dengan tema ”Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011, MP.573 – 574.
12
Joseph M.Furner dan Mary Lou Duffy, Equity for All Students in the New Millenium:
Disabling Math Anxiety, Artikel ilmiah U. LDOn, 2002, vol. 38, No.2, p.69
13
Jensen, Op. Cit, h.41
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, permasalahan
yang akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika non
rutin masih rendah.
2. Kecemasan matematika dianggap sebagai salah satu penghambat dalam proses
pembelajaran matematika, khususnya pemecahan masalah matematika
3. Kecemasan matematika belum banyak diteliti secara spesifik sebagai faktor
yang menentukan keberhasilan kemampuan pemecahan masalah matematika.
4. Perbedaan biologis, fisikologis, dan psikologis antara laki-laki dan perempuan
dianggap sebagai pembentuk perbedaan cara berpikir dan menyelesaikan
masalah.
5. Karakteristik gender dan kecemasan merupakan faktor yang berinteraksi dan
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan
matematika (Mathematics Anxiety) dan gender terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah :
1. Kecamasan matematika yang dimaksud adalah gejala-gejala kecemasan yang
dialami siswa dalam proses pembelajaran matematika.
2. Tingkat kecemasan yang akan diukur, adalah tingkat kecemasan rendah dan
tinggi.
3. Gender yang dimaksud adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.
4. Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud adalah kemampuan siswa
dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat tidak rutin.
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan
masalah diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antar
siswa yang memiliki kecemasan rendah dengan siswa yang memiliki
kecemasan tinggi?
2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian
Bersesuaian dengan rumusan penelitian masalah diatas, penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika.
2. Menganalisis pengaruh gender terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika.
3. Menganalisis ada tidaknya pengaruh interaksi antara kecemasan matematika
dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak,
baik itu manfaat secara teoritik ataupun praktis.
1. Manfaat Teoritik
a. Gambaran dan hasil dari penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
bermanfaat untuk dunia pendidikan pada umunya dan secara khusus dalam
pemebelajaran matematika terutama dalam pengemabangan metode atau
strategi dalam pembelajaran matematika guna untuk mencapai tujuan
matematika itu sendiri.
8
A. Landasan Teori
Landasan teori dalam penelitian ini meliputi: Kemampuan pemecahan
masalah matematika, kecemasan matematika, dan gender dalam pembelajaran
matematika.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
a. Pengertian Masalah
Pengertian masalah pada dasarnya adalah kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan. Masalah menurut sebagian ahli pendidikan
matematika adalah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon, namun tidak
semua pertanyaan otomatis menjadi masalah. Sumardyono mengatakan
sebuah pertanyaan setidaknya memiliki kedua ciri berikut untuk dikatakan
sebagai sebuah masalah, yaitu soal tersebut harus menantang pikiran
(challenging) dan soal tersebut tidak otomatis dikateahui cara penyelesainnya
(nonroitine).1 Sedangkan Hudojo mengatakan suatu pertanyaan akan
merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan atau
hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban
dari pertanyaan tersebut.2 Sejalan dengan Sumardyono dan Hudojo, Shadiq
mengatakan bahwa suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika
pertanyaan itu menunjukan adanya suatu tantangan (challenge) yang tidak
dapat dipecahakan dengan prosedur rutin (routine procedure) yang sudah
diketahui si pelaku.3
1
Sumardyono, Pengertian Dasar Problem Solving,
(https://erlisilitonga.files.wordpress.com/2011/12/pengertiandasarproblemsolving_smd.pdf),
diakses 10-11-2015 pukul 06.30, h.1
2
Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang :
UNM, 2005), h.123
3
Fajar Shodiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, (Yogyakarta: Diknas
PPPG Matematika, 2004), h.10.
9
10
4
Hudojo, Op.cit, h.124-125
11
5
ibid
6
Kai Kow Joseph Yeo, Secondary 2 Students’ Difficulities in Solving Non-Routine
Problems, Jurnal Ilmiah, Nanyang Technological University, Singapore, hal. 3.
7
Principles Standar for School Mathematics (NCTM: USA, 2000), P.34
8
Sumardyono, Op. Cit, h.6
9
Sobel dan Malestky, Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.60
12
10
Hudojo, Op. Cit, h.129
11
Sumardyono, Op. Cit, h.6
13
12
Herry Pribawanto Suryawan, Strategi Pemecahan Masalah Matematika, (PPPPTK:
Yogyakarta, 2010), h.2
13
Sumardyono, Op. Cit, h.9
14
Fajar Shodiq, Pentingnya Pemecahan Masalah, (Widyaiswara PPPPTK Matematika:
Yogyakarta), t.t, h.6
14
serta jangan memberikan masalah yang terlalu sulit. Pemberian masalah yang
tidak pernah dapat diselesaikan siswa dapat menurunkan motivasi serta
meningkatkan rasa cemas mereka.
Ada beberapa cara atau langkah-langkah yang ditawarkan oleh para
ilmuan matematika dalam menyelesaikan masalah masalah matematika. Salah
satu yang paling penomenal adalah empat langkah menurut Polya, yaitu:
pertama memahami masalah (understanding the problem), kedua menyusun
rencana (devising a plan), ketiga melaksanakan rencana (carrying out the
plan), dan terakhir menguji kembali (looking back). Secara rinci keempat
langkah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:15
1) Memahami masalah, dalam langkah ini siswa harus memahami: masalah
apa yang dihadapi?; Apa kondisinya?; Apa yang ditanya?; Bagiamana
yang harusnya diabaikan?
2) Menyusun rencana, dalam langkah ini siswa harus mampu menemukan
hubungan antara data dengan hal-hal yang pernah yang belum diketahui
sebelumnya, atau mengkaitkan hal-hal yang mirip secara analogi dengan
masalah. Apakah pernah mengalami problem yang mirip? Apakah
mengetahui masalah yang berkaitan? Teorema apa yang dapat digunakan?
Apakah ada pola yang dapat digunakan?
3) Melaksanakan Rencana, dalam langkah ini siswa menjalankan rencana
untuk menemukan solusi, melakukan dan memeriksa setiap langkah
apakah sudah benar, bagaimana membuktikan bahwa perhitungan,
langkah-langkah dan prosedur sudah benar.
4) Memeriksa kembali, dalam langkah ini siswa melakukan pemeriksaan
kembali terhadap proses dan solusi yang dibuat untuk memastikan bahwa
cara sudah baik dan benar, memberikan alasan, mencari apakah dapat
dibuat generalisasi, untuk menyelesaikan masalah yang sama, menelaah
atau mencari kemungkinan adanya penyelesaian lain.
15
George Polya, How to Slove it, (Princeton: Princeton University Press, 1973), cet ke-2,
h.xvi-xvii
15
16
Djamilah Bondan Widjajanti, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa
Calon Guru Matematika: Apa dan Bagaimana Mengembangkanya, Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2009, h.406
17
Suryawan, Op. Cit, h.3-4
16
Tabel 2.1
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Aspek Pemecahan Indikator
Masalah
Memahami masalah Mengidentifikasi informasi yang diketahui.
Mengidentifikasi apa yang ditanyakan.
Merencanakan Merencanakan langkah-langkah penyelesaian
pemecahan masalah dengan memilih konsep (rumus) yang akan
digunakan.
Membuat sketsa gambar.
Melaksanakan rencana Menjalankan rencana penyelesaian sesuai
penyelesaian masalah dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan
Memeriksa kembali Memeriksa kembali solusi yang diperoleh
terhadap solusi Memberikan alasan yang relevan untuk solusi
yang diperoleh.
2. Kecemasan Matematika
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perasaan tidak tentram, khawatir, dan gelisah. Kecemasan merupakan
ganguan psikologi yang berisafat wajar dan dapat timbul kapan dan
dimanapun. Setiap orang pasti pernah menggalami kecemasan dengan tingkat
yang berbeda-beda. Rasa cemas biasa muncul dikarenakan terdapat suatu
keadaan yang harus dihadapi atau diselesaikan. Gunarso mengemukakan
keemasan merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakan tingkah laku
baik tingkah laku normal ataupun tingkah laku yang menyimpang, yang
terganggu dan keduanya merupaka pernyataan, penampilan, penjelmaan, dan
pertahanan terhadap rasa cemas yang muncul.18
Darajat mengatakan kecemasan adalah manifestasi dari berbagai
proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang
mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).
18
http://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/Pengertian-Kecemasan-dan-Tingkat-
Kecemasan-Menurut-Pendapat-Ahli.html# diakses 30-11-2015 pukul 00.52
17
Dimana tekanan perasaan (frustasi) adalah suatu keadaan dari berbagai proses
emosi yang bercampur yang dapat menghambat seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Taylor dalam Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)
yang dikutif Anita mengemukakan bahwa kecemasan merupakan suatu
perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan
sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau
tidak adanya rasa aman.19 Tak jauh berbeda dari TMAS, Suharyadi
berpendapat bahwa kecemasan akan muncul ketika siswa merasa tidak siap
mental dan tidak dapat mengontrol emosinya pada saat mengadapi suatu
persoalan dalam lingkungan yang tidak kondusif.20
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kecemasan adalah gejala emosi yang memberikan perasaan tidak nyaman,
rasa takut, rasa khawatir, rasa gelisah, rasa tidak menyenangkan akan sesuatu
yang akan terjadi yang dirasa mengancam, yang dapat ditimbulkan dari
lingkungan atau keadaan yang tidak kondusif dan menimbulkan perasaan
tertekan (frustasi) yang dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan
tujuan yang diingkan.
b. Teori Penyebab Kecemasan
Terdapat beberapa teori yang menyebabkan munculnya kecemasan,
diantaranya adalah teori menurut Stuart dan Sundeen, yaitu:21
1) Teori Psikoanalitis
Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi pada dua elemen
kepribadian yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan
impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan
dikendalikan oleh norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari
19
Ika Wahyu Anita, Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP, Jurnal Ilmiah, Bandung, 2014, h.127
20
Suharyadi, Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri, Kecemasan
dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD Kelas V, Tesis UNJ, 2003, t.p
21
Gail W. Stuart dan Sandra J Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, pen. Achir Yani
S. Hamid, (Jakarta: EGC, 1998), h. 177-179
18
22
Stuart dan Sundeen, Op.cit, h.111
19
23
Susan Nolen-Hoeksema, Abnormal Psychology, (New York :McGraw-Hill, 2007),
h.220
20
d. Kecemasan Matematika
Kecemasan matematika atau mathematics anxiety adalah rasa cemas
yang muncul saat berinteraksi dengan matematika. Ashcraft mengatakan
kecemasan matematika adalah sebuah perasaan tegang, cemas atau ketakutan
yang mengganggu kinerja matematika.24 Siswa yang mengalami kecemasan
matematika cenderung menghindari situasi dimana mereka harus mempelajari
dan mengerjakan matematika.
Kecemasan matematika ialah respon emosional terhadap matematika
saat mengikuti kelas matematika, menyelesaikan masalah matematika, dan
mendiskusikanya. Freedman mengemukakan kecemasan matematika sebagai
"an emotional reaction to mathematics based on past unpleasant experience
which harms future learning." Kecemasan matematika adalah sebuah reaksi
emosional tehadap matematika yang didasari oleh pengalaman masa lalu yang
tidak menyenangkan yang mana akan menggangu pembelajaran
selanjutnya.25 Sementara itu Richardson dan Suinn yang dikutip oleh
Mahmood dan Khatoon mendefinisikan kecemasan matematika sebagai
perasaan tertekan dan cemas yang menggangu manipulasi masalah
matematika baik itu dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam kehidupan
akademik.26 Sejalan dengan Richardson, Blazer mengatakan “math anxiety is
a defined as negative emotions that interfere with the solving of mathematical
problems”.27
Sebagai suatu gejala emosi, kecemasan dapat terlihat dari berbagai
prilaku psikis ataupun fisik yang ditunjukan. College et al. Dalam Blazer
mengatakan kecemasan matematika dapat terlihat dari gejala fisik seperti;
detak jantung yang meningkat, tangan yang berkeringat dan sakit perut, gejala
24
Mark H. Ashcraft, Math Anxiety: Personal, Educational, and Cognitive Consequences,
Artikel Ilmiah, Vol.11, No.5, Department of Psychology, Ohio, 2002, p.1
25
Ellen Freedman, Do You Have Math Anxiety? A Self Test, www.math-power.com
diakses 11-11-2-15 pukul 03.15
26
Sadia Mahmood dan Tahira Khatoon, Devloment and Validation of the Mathematics
Anxiety Scale for Secondary and Senior Secondary and Senior Secondary School Students, British
Journal of Art and Social Sciences, 2011, vol.2 no.2, p.170
27
Christie Blazer, Strategis for Reducing Anxiety, Information Capsule Research
Services, vol.1102, 2011, p.1
21
28
Ibid
29
Ahmad Dzulfikar, Studi Literatur: Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi
Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematis Siswa, Prosiding Seminar
Nasional Matematika dan pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2013, MP.47
30
Anoka et.al, How to Overcome Math Anxiety, Artikel Ilmiah, 2015, p.1
31
Ibid
22
32
Suharyadi, Op. Cit, h.46
33
Blazer, Op. Cit, h.2
34
Arief Budi Wicaksono dan M.Saufi, Mengolah Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran
Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2013, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4, p.12
35
Mahmood dan Khatoon, Op. Cit, h.170
23
36
Suharyadi, Op.cit, p. 51
37
Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on
Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), p.28
24
38
Freedman, Op. Cit
25
39
Asriati Jamil dan Amany Lubis, Pengantar Kajian Gender, (Jakarta: Pusat Studi
Wanita UIN J akarta, 2003), h. 54
40
Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Erlangga, 2007),
ed.11 jilid 1, h.217
41
Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak,( Jakarta:Indeks, 2011), h.41
42
Susan B. Bastable, Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-prinsip Pengajaran dan
Pembelajaran, Pen. Gerde Wulandari dan Giantino Widiyanto, (EGC: Jakarta, 1999), h. 194
26
Tabel 2.3
Perbedaan gender dalam struktur otak
Struktur Otak Laki-laki Perempuan
Lobus temporal Pada laki-laki yang Neuron yang terletak di
Daerah korteks secara daerah temporal, di tempat
serebral kognitif normal, sebagian dimana bahasa, melodi, dan
Membantu kecil daerah pada lobus nada bicara
mengendalikan temporal memiliki dimengerti, lebih banyak.
pendengaran, ingatan, neuron sekitar 10% lebih
dan kesadaran kecil dibandingkan
seseorang akan diri perempuan.
dan waktu
Korpus kalosum Volume bagian otak ini Bagian belakang kalosum dalam
Jembatan utama antara pada laki-laki lebih kecil otak perempuan
otak kiri dan otak daripada perempuan, lebih besar. Ini menerangkan
kanan berisi seberkas artinya komunikasi yang mengapa
neuron yang terjadi antara kedua perempuan memakai dua sisi
membawa pesan antara hemisfer otak lebih otaknya untuk bahasa.
kedua hemisfer otak. sedikit
Komisura anterior Komisura milik laki-laki Komisura perempuan lebih
Kumpulan sel saraf ini lebih kecil dari milik besar dari laki-laki, yang
lebih kecil dari Korpus perempuan, meskipun mungkin menyebabkan hemisfer
kalosum, juga ukuran otak laki-laki serebral mereka terlihat seperti
menghubungkan ratarata lebih besar bekerjasama untuk menjalankan
hemisfer otak. dibandingkan otak tugas yang berkenaan dengan
perempuan. bahasa sampai respon
emosional.
Hemisfer otak Sisi kiri Hemisfer kanan otak Perempuan cenderung
otak mengendalikan lakilaki cenderung lebih menggunakan otak secara lebih
bahasa, dan sisi kanan dominan. holistik, sehingga menggunakan
otakadalah tempat kedua
emosi. hemisfernya secara serentak.
Ukuran otak Otak laki-laki rata-rata Otak perempuan rata-rata lebih
Berat total otak kira- lebih besar dari otak kecil karena struktur anatomi
kira 1,39 kg perempuan. seluruh tubuh mereka lebih
kecil. Akan tetapi neuron
mereka lebih
banyak (seluruhnya 11%) yang
berjejalan di dalam korteks
serebral.
27
Menurut Santrock dalam bukunya yang berjudul Remaja, ada tiga hal
yang mempengaruhi gender yaitu: pengaruh biologis pengaruh sosial, dan faktor
kognitif:43
a. Pengaruh Biologis terhadap Gender
Hasil dari penelitian Ankey menunjukan bahwa otak laki-laki 10-15
persen lebih besar dari perempuan, sedangkan menurut Allen dan Gorski anterior
commissure umumnya lebih besar pada perempuan dibanding laki-laki, yang
memungkinakan wanita menangkap informasi verbal dan non verbal secara lebih
efisien.44 Selanjutnya Erikson berpendapat bahwa karena struktur genitalnya, laki-
laki memiliki sifat lebih suka mencampuri dan lebih agresif, sedangkan
perempuan lebih bersifat inklusif dan pasif.
b. Pengaruh Sosial terhadap Gender
Menurut Alice Eagly beberapa ahli berpendapat bahwa prilaku gender
dipengaruhi oleh sosial budaya yang berkembang di masyarakat, hal tersebut biasa
disebut social rule theory, yaitu: Pengaruh orang tua, orang tua memiliki peran
yang sangat kuat dalam perkembangan anak-anaknya, karena orang tua biasnya
mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dari mulai
mereka balita.
Santrock berpendapat bahwa orang tua memiliki ekspektasi prestasi yang
berbeda terhadap remaja laki-laki dan perempuan, khususnya dalam bidang-
bidang akademik seperti matematika dan ilmu pengetahuan. Selain itu banyak
yang beranggapan bahwa matematika lebih penting untuk masa depan anak laki-
lakinya dibanding anak perempuanya, hal tersebut mempengaruhi nilai-nilai yang
dikembangkan anak mengenai prestasi matematika. Selain faktor dari orang tua,
lingkungan sosial yang juga mempengaruhi seorang anak adalah saudara kandung,
temen sebaya, serta guru dan sekolah. Karena seorang anak memang cendrung
melakukan imitasi terhadap sesuatu yang paling sering berinteraksi dengannya.
43
Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Erlangga, 2007,
ed.11, jilid 1, ), h. 219-226
44
ibid, h.42
28
45
Muhammad Ilman Nafi’an, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika dengan tema ”Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011, MP.573 – 574.
46
Gatut Iswahyudi, Aktivitas Metakognisi dalam Memecahkan Masalah Pembuktian
Langsung Ditinjau dari Gender dan Kemampuan Matematika, disampaikan pada seminar nasional
program studi pendidikan matematika UNS 21 November 2012,hal.12
29
47
Zubaidah Amir MZ, Perspektif Gender dalam Pembelajar Matematika, Artikel Ilmiah,
UPI Bandung, 2013, Vol. XII No.1, h.16
48
Nafi’an, Op. Cit,MP.574
49
OECD, PISA 2006 Science Competencies For Tomorrow‟s World, Volume 1,
(USA: OECD, 2007), P. 320
50
OECD, PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student Performance in
Readiing, Mathematics and Science, Vol.1, p.137
30
51
Matthew L. Newman, et.al, Gender Differences in Language Use: An Analysis of
14,000 Text Samples, Taylor & Francis Group, LLC, 2008. P.1
52
http://www.shavemagazine.com/women/10-Psychological-Differences-Between-Men-
and-Women diakses 29-12-2015 pukul 11.30S
31
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan pemecahan masalah matematika yang dianggap sebagai
jantung dari matematika dan membantu siswa untuk terbiasa berpikir secara
analitik dalam kehidupan nyata tak sesuai dengan realita, dimana ditemukan
kenyataan bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika
masih rendah. Keadaan tersebut dapat dikarenakan sifat dari kemampuan
pemecahan masalah yang tidak rutin, membutuhkan tingkat pemahaman yang tak
sederhana serta strategi tertentu dalam penyelesainya. Karakteristik pemecahan
53
Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on
Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), p.27-30
54
Anissa Dwi Kurniawati dan Tatag Yuli Eko, Pengaruh Kecemasan dan Self Efficacy
Siswa trehadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Siswa Kelas VII MTs. Negeri
Ponorogo, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika UNESA, Vol. 3 No. 2, 2014, h.39
55
Yogi Fitriani, Tri Jalmo Berti Yolida, Hubungan antara Gender dengan Kemampuan
Memecahkan Masalah, Jurnal Ilmiah FMIPA, FKIP UNILA, 2015, h.1
32
maskulin saat harus membicarakan masalahnya dengan orang lain, karena laki-
laki cendrung banyak menutupi emosinya. Sebaliknya perempuan akan merasa
jauh lebih tenang saat menceritakan masalahnya. Kecendrungan laki-laki
menutupi masalahnya akan memungkinkan lak-laki memiliki kecemasan yang
lebih tinggi dibanding perempuan. Untuk lebih jelas kerangka berpikir akan
disajikan dalam bagan berikut:
34
Pembelajaran Matematika
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
35
D. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara
siswa yang berkecemasan rendah dan siswa yang berkecemasan tinggi.
2. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan.
3. Terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah
A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi
A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah
A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi
1
Emzir, Metodelogi Penelitian Tindakan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008),
h.119.
36
37
60 siswa 60 siswa
3
ibid, h.199
4
ibid, h.134
39
Tabel 3.4
Format Penskoran Kecemasan Matematika
Pilihan jawaban Positif Negatif
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4
5
Puji Iriyanti, Penilaian Unjuk Kerja, (Yogyakarta: PPPGM, 2004), h.13.
6
Fiqih Wulandari, Penerapan Strategi Heuristik Vee untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012
42
7
Sambas A.M dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi,Regresi,dan Jalur dalam
Penelitian, (Pustaka Setia: Bandung, 2007) , h.30
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2012),
ed.2, h.82.
9
Ibid, h.80
10
Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personnel Psychology, 1975, 28,
pp.568
11
Ibid, pp.567
43
CVR =
Dengan:
: Jumlah responden yang menyatakan sesuai atau essential
N : Total respon
Nilai CVR merupakan nilai statistik per butir. Nilai ini berguna
untuk menentukan tindak lanjut apakah butir tersebut akan digunakan atau
dibuang. Berdasrakan perhitungan dari 8 butir soal diperoleh 6 butir soal
valid. Berikut akan disajikan distribusi soal valid berdasarkan CVR:
Tabel 3.7
Perolehan CVR Butir Soal
Nomor Soal CVR Keterangan
1 1,0 Valid
2 0,78 Valid
3 0,33 Tidak valid
4 0,78 Valid
5 1,0 Valid
6 0,55 Tidak valid
7 0,78 Valid
8 0,78 Valid
∑ ∑ ∑
rxy =
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Dimana :
rxy = koefisien korelasi variable x dengan variable y
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2012),
ed.2, h.81
13
Ibid, 87.
44
Tabel 3.9
Distribusi Item Valid Instrumen Kecemasan
Dimensi Indikator Butir Pernyataan Total item
Kecemasan Positif Negatif valid
Kognitif Kemampuan diri 11, 26 16, 4 4
(berpikir) Kepercayaan diri 14 20 2
Sulit konsentrasi 27* 21 1
Takut gagal 28 10 2
Afektif Gugup 13 23* 1
(sikap) Kurang senang 8,18 9*, 25 3
Gelisah 5* 2 1
Fisiologis (reaksi Rasa mual 22 7,12 3
kondisi fisik) Berkeringat dingin 15* 6, 24 2
Jantung berdebar 1 19* 1
Sakit kepala 17 3* 1
total 10 11 21
*item yang tidak valid
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrumen dapat memberikan hasil
pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha
sebagai berikut:14
∑
r11 = ( )
Dengan :
k : butir valid
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
r hitung > r tabel, instrument reliabel
r hitung ≤ r tabel, instrument tidak reliabel
Dalam penelitian ini uji reliabilitas akan dihitung dengan bantuan SPSS versi
16.0. Adapun klasifikasi interprestasi reliabilitas yang digunakan adalah
sebagai berikut :
14
Arikunto, Op. Cit, h.122
46
Tabel 3.10
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Interval Kreteria
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r ≤ 0,70 Sedang
0,20 ≤ r ≤ 0,40 Rendah
r ≤ 0,20 Sangat rendah (tidak valid)
Keterangan :
TK : Taraf kesukaran
̅ : Rata-rata soal yang diolah
Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : 16
Tabel 3.11 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Nilai P Tingkat
kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
15
Yaya Sunarya, Strategi Meningkatkan Kualitas Tes Urain, (Bandung: UPI, 2011), h.19
16
Arikunto, Op. Cit, h.225
47
̅ ̅
DB =
Keterangan :
̅ : Rata-rata kelas atas
̅ : Rata-rata kelas bawah
Tabel 3.12
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai D Daya Pembeda
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
< 0,00 (negatif) Tidak baik
17
Sunarya, Op. Cit, h.17
18
Arikunto, Op. Cit, h.232
48
Tabel 3.13
Rekapitulasi Validitas, Reabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya
Pembeda Soal Tes KPMM
No. Validitas Tingkat Daya Keterangan
Soal kesukaran pembeda
1 Valid Mudah Baik Dipakai
4 Valid Mudah Baik Dipakai
5 Valid Sedang Baik Dipakai
7 Valid Sedang Cukup Dipakai
8 valid Sedang Baik Dipakai
Reabilitas r hitung = 0,820 Tinggi
maka: S( Zi) = Zi
19
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, (PT. RajaGrafindo Persada : Depok, 2015), h.346
20
Ibid, h.44
50
4) B : (log S2 gabungan) . ∑
5) X2 : (ln 10).(B-∑ (log S2)
6) Keputusan:
X2< X2tabel : terima H0
X2 X2tabel : tolak H0
2. Uji Perbedaan Rata-rata
Setelah data memenuhi uji prasyarat analisis, maka akan dilanjutkan dengan
uji analisis data. Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
dan menguji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik
analisis varians 2 jalan (two way analysis of variance) atau biasa disingkat
ANOVA berbantuan SPSS versi 16.0. Adapun langkah-langkah perhitungan
sebagai berikut:22
a. Menghitung jumlah kuadrat (JK), yaitu: total (T), antar (A), antar
(B), interaksi (AB), dan dalam (D), dengan formula berikut:
∑
JK(T) = ∑ Yt2 -
∑ ∑
JK(A) = ∑
21
Ibid, h.160
22
Ibid, h.346
51
∑ ∑
JK(B) = ∑
∑ ∑
JK(AB) = ∑ –
∑
JK(D) = ∑ ∑ - )=∑
W2 =
Dengan:
Fo (x) : F hitung variabel bebas
N : Jumlah responden
h. Uji lanjut perbedan rata-rata dengan Uji t-Dunnet
̅ ̅
to (A1 – A2) =
√
̅ ̅
to (B1 – B2) =
√
Dengan:
̅ A1: rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
berkecemasan matematika rendah
23
Ibid, h.347
24
Ibid, h.350
53
G. Hipotesis Statistik
1. H0: µ1 µ2
H1: µ1 µ2
Keterangan :
µ1: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
berkecemasan matematika rendah.
µ2: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
berkecemasan matematika tinggi.
2. H0: µ1 µ2
H1: µ1 µ2
Keterangan :
µ1: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa laki-laki
µ2: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa perempuan
3. H0: Inter AB = 0
H1: Inter AB 0
Keterangan:
AB = 0 : Tidak ada pengaruh interaksi antara kecemasan matematis dengan
gender
AB 0 : Terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematis dengan
gender
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Gender Statistika Kecemasan Matematika Total
Rendah Tinggi
n 22 22 44
SD 14,20 11,75 14,31
Varian 201,74 138,06 205,06
Mean 48,09 35,70 40,91
Laki-laki Median 45,45 34,55 40,00
Modus 30,91 29,09 40,00
Min 30,91 18,18 18,18
Max 83,64 58,18 83,64
n 22 22 44
SD 9,81 10,61 12,92
Perempuan Varian 96,23 112,53 167,02
Mean 55,37 39,42 47,39
Median 56,36 40,00 48,18
Modus 65,45 40,00 40,00
Min 34,55 21,82 21,82
Max 69,09 54,55 69,09
n 44 44 88
SD 12,61 11,22 13,84
Varian 159,05 125,93 191,64
Total Mean 51,73 37,56 44,64
Median 51,82 38,18 44,54
Modus 40,00 29,09 40,00
Min 30,91 18,18 83,64
Max 83,64 58,18 18,18
54
55
Adapun hasil tes KPMM siswa laki-laki yang berkecemasan rendah jika disajikan
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:
10
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
30 - 40 41 - 51 52 - 62 63 - 73 74-84
Nilai
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan
Berkecemasan Rendah
57
Adapun hasil tes KPMM siswa laki-laki yang berkecemasan matematika tinggi
yang disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:
7
6
5
Frekuensi
4
3
2
1
0
18 - 24 25 - 31 32 - 38 39 - 45 46 - 52 53 - 59
Nilai
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan
Berkecemasan Tinggi
58
7
6
5
Frekuensi
4
3
2
1
0
34 - 39 40 - 45 46 - 51 52 - 57 58 - 63 64-70
Nilai
Gamabar 4.3
Grafik Distribusi Frekuensi Siswa Perempuan dan Berkecemasan
Rendah
59
Adapun hasil tes KPMM siswa perempuan yang berkecemasan matematika tinggi
yang disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:
6
5
4
Frekuensi
3
2
1
0
19 - 24 25 - 30 31 - 36 37 - 42 43 - 48 49 - 55
Nilai
Gamabar 4.4
Grafik Distribusi Frekuensi Siswa Perempuan dan Berkecemasan
Tinggi
60
Keterangan :
A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah
A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi
A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah
A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi
1
Op. Cit , Kadir, h. 157
61
Berdasarkan hasil yang disajikan oleh tabel diatas, maka semua data dari
tiap kelompok siswa berdistribusi normal, karena semua nilai Sig. Dari tiap
kelompok > 0.05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kelompok dari
dua atau lebih berasal dari populasi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini
uji homogenitas dilakukan dengan uji-Bartlett berbantuan SPSS Versi 16.00. Uji-
Bartlett yaitu uji yang digunakan untuk melihat kesamaan varians dari beberapa
populasi yang berdistribusi normal. Berikut akan disajikan tabel uji homogenitas
data:
Tabel 4. 7
Hasil Uji Homogenitas Data KPMM
F df1 df2 Sig.
.830 3 84 .481
Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel diatas, maka varians dari masing-
masing kelompok homogen, karena nilai sig 0,481 > 0,05.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Kecemasan, Gender, dan Interaksinya
Perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika dari
masing-masing kelompok dapat diketahui dengan statistik uji-F. Adapun untuk
mempermudah maka akan disiapkan tebel perhitungan berikut:
Tabel 4. 8
ANOVA Dua Jalan
Sumber Varians JK db RJK F0 Ftabel
Antar A 4419,34 1 4419,34 32,22 3,95
Antar B 664,51 1 664,51 4,85 3,95
Interaksi AB 69,35 1 69,35 0,51ns 3,95
Dalam 11519,82 84 137,14
Total 16673,02 87
ns : non-signifik
62
Berdasarkan data pada tabel diatas, maka data dapat dianalisis sebagi
berikut:
a. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok A1
dan A2
H0 :
H1 :
Dari tabel dapat dilihat bahwa to = 4,01 > ttab = 1,66, maka H0 ditolak,
sehingga secara signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang berkecemasan rendah lebih tinggi dibanding siswa yang
berkecemasan tinggi.
b. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok B1
dan B2
H0 :
H1 :
Dari tabel dapat dilihat bahwa to = -1,83 < ttab = -1,66, maka H0 diterima,
sehingga secara signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa laki-laki lebih rendah dibanding siswa perempuan.
64
keseluruhan, dan banyak tidak tepat dalam mengidentifikasi soal tes yang
diberikan sehingga berimbas terhadap hasil akhir. Sedangkan siswa yang
berkecamsan matematika rendah, mengerjakan soal secara keseluruhan dan
mendapatkan point mendekati maksimal atau maksimal di tiap nomor yang
dikerjakan, namun karena kurangnya waktu atau pemahamn konsep yang kurang
sehingga ada beberapa soal yang tidak dikerjakan sama sekali. Berikut ini akan
disajikan contoh penyelesaian dari soal tes nomor 5 sebagimana disajikan dalam
gambar berikut:
Sebuah taman akan dibangun di depan gedung kedutaan Korea Selatan, bentuk
taman tersebut menyerupai icon bendera Korea, yaitu lingkaran berdiameter
28 dm dan terbelah oleh lengkungan yang membentuk huruf S. Taman
tersebut akan ditanami bunga tulip merah dan tulip biru yang saling
bersebelahan. Maka:
Gambar 4. 5
Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis No.5
Gambar 4.5
Penyelesaian Soal Tes KPMM Berdasarkan Tingkat Kecemasan
67
Gambar 4. 6
Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika No.1
Berikut adalah salah satu contoh penyelesain dari siswa laki-laki dan perempuan:
Jawaban Siswa Laki-laki
Gambar 4.7
Contoh Penyelesaian Soal Tes KPMM Ditinjau dari Gender
70
E. Keterbatasan Penelitian
Setelah berbagai upaya dalam penelitian ini dilakukan, masih terdapat
beberapa hal yang belum dicapai dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jumlah sampel yang terbatas, sehingga kesimpulan atas kecemasan dan
gender hanya menurut responden yang terbatas
2. Tidak adanya kontrol kondisional terhadap variabel kecemasan matematika
dan gender, maka sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor
pada variabel tersebut merupakan variabel yang benar-benar relevan dengan
faktor yang sedang diselidiki
3. Sukar ditemukan mana faktor sebab dan mana faktor akibat antara kecemasan
matematika dengan kemampuan pemecahan masalah matematika, atau belum
diketahui apakah kecemasan matematika yang mengakibatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika rendah atau karena sifat materi matematika
yang mengakibatkan kecemasan matematika siswa tinggi
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh
kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Kecemasan matematika berpengaruh terhadap kemamapuan pemecahan
masalah matematika, dimana kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang berkecamasan rendah lebih tinggi dibanding siswa yang
berkecemasan tinggi. Besar pengaruh kecemasan matematika terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 26,19% atau tergolong
tinggi.
2. Gender berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika,
dimana siswa laki-laki memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika
yang lebih rendah dibanding siswa perempuan. Besar pengaruh gender
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 4,19% dan
tergolong kecil atau lemah.
3. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, atau pengaruh
kecemasan matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika tidak tergantung kepada pengaruh gender begitupun sebaliknya
pengaruh gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika tidak
bergantung kepada tinggi-rendahnya kecemasan siswa.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, perlu disampaikan
saran sebagai berikut:
1. Para pendidik, khususnya pendidik bidang studi matematika untuk lebih
memperhatikan proses pembelajaran, baik itu materi, metode pembelajaran,
strategi pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan lain sebagianya yang
lebih menyenagkan dan menarik perhatian peserta didik terhadap matematika,
73
74
sehingga peserta didik tidak merasa tertekan atau mengalami kecemasan yang
berlebihan terhadap matematika.
2. Kepada para pendidik untuk lebih memperhatikan hal-hal yang
mengakibatkan kesenjangan nilai yang terdapat pada peserta didik, khusunya
siswa laki-laki, seperti mengkondisikan lingkungan kelas, menggunakan
bahan ajar, menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang lebih
bersahabat dan menarik perhatian peserta didik secara menyeluruh
3. Kepada para pendidik untuk menggunakan metode atau strategi pembelajarn
yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa, khususnya siswa
perempuan, dimana terdapat banyak diantara mereka yang kurang percaya
diri terhadap kemampuan matematika yang dimiliki
4. Guru hendaknya membiasakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
kemampuan pemecahan masalah matematika dengan memperhatikan tingkat
kesukaran sesuai dengan meteri yang telah dikuasi siswa.
5. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan mengambil sampel yang lebih
banyak dan dari sekolah yang berbeda atau dari kurikulum yang berbeda,
serta sampel dari sekolah yang telah mebedakan kelas laki-laki dan kelas
perempuan, agar temuan lebih bervariasi.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ebook, Mustofa Kamil, Analisis Gender dan Rencana Aksi dalam Pembangunan
Pendidikan,
(http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_LUAR_SEKOL
AH/196111091987031-
MUSTOFA_KAMIL/Bhaan_kuliah/ANALISIS_GENDER_DAN_RENC
ANA_AKSI_DALAM_PEMBANGUNAN_PENDIDIKAN.pdf ) diakses
29-11-2015 pukul 03.45
Gail W. Stuart dan Sandra J Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, pen. Achir
Yani S. Hamid, Jakarta: EGC, 1998.
http://www.shavemagazine.com/women/10-Psychological-Differences-Between-
Men-and-Women diakses 29-12-2015 pukul 11.30
http://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/Pengertian-Kecemasan-dan-
Tingkat-Kecemasan-Menurut-Pendapat-Ahli.html# diakses 30-11-2015
pukul 00.52
Hudojo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Malang : UNM, 2005.
Iswahyudi, Gatut, Aktivitas Metakognisi dalam Memecahkan Masalah
Pembuktian Langsung Ditinjau dari Gender dan Kemampuan Matematika,
disampaikan pada seminar nasional program studi pendidikan matematika
UNS 21 November 2012.
Jensen, Eric, Pemelajaran Berbasis Otak, Jakarta: Indeks, 2011.
Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, Jakarta: Erlangga,
ed.11 jilid 1, 2007.
Joseph M.Furner dan Mary Lou Duffy, Equity for All Students in the New
Millenium: Disabling Math Anxiety, Artikel ilmiah U. LDOn, vol. 38,
No.2, 2002.
77
Josiah, Owolabi, and Etuk-iren Olubunmi Adejoke, Effect of Gender, Age and
Mathematics Anxiety on College Students’ Achievement in
Algebra, American Journal of Educational Research 2.7 (2014): 474-476.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, PT. RajaGrafindo Persada : Depok, 2015.
Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personnel Psychology,
1975, 28, pp.567.
Martha Tapia, Berry College George E. Marsh II, The Relationship of Math
Anxiety and Gender, The University of Alabama, Summer ISSN 1096-
1453 Volume 8, Issue 2, 2004.
Matthew L. Newman, et.al, Gender Differences in Language Use: An Analysis of
14,000 Text Samples, Taylor & Francis Group, LLC, 2008.
Nafi’an Iman Muhammad, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema ”Matematika dan
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011.
OECD, PISA 2006 Science Competencies For Tomorrow’s World, Volume 1,
USA: OECD, 2007.
OECD, PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student
Performance in Readiing, Mathematics and Science, Vol.1, 2009.
Polya, George. How To Solve It, Princeton: Princeton University Press cet ke-2,
1973.
Principles Standar for School Mathematics NCTM: USA, 2000.
Sadia Mahmood dan Tahira Khatoon, Devloment and Validation of the
Mathematics Anxiety Scale for Secondary and Senior Secondary and
Senior Secondary School Students, British Journal of Art and Social
Sciences, vol.2 no.2, 2011.
Sambas A.M dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi,Regresi,dan Jalur
dalam Penelitian, Pustaka Setia: Bandung, 2007.
78
Lampiran 1
Diadaptasi dari Suharyadi, Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri dan
Kecemasan Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V (2002), Tesis PPs-UNJ, 2003
80
Lampiran 2
Dihadapan kamu terdapat sejumlah pernyataan. Jawablah semua daftar pernyataan itu sesuai
dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan. Berilah tanda X pada kolom yang tersedia ;
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di
sekolah, dan terjamin kerahasiaanya.
Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak merasa deg-degan ketika guru matematika
menghampiri saya
2 Saya sulit tidur ketika keesokan harinya ada ulangan
matematika
3 Saya merasa pusing jika banyak hitungan perkalian yang harus
dikerjakan
4 Saya sulit menghafal rumus keliling dan luas lingkaran
5 Saya merasa tenang ketika sudah selesai mengerjakan PR
matematika
6 Saya berkeringat dingin ketika melihat soal ulangan
matematika berisi masalah luas lingkaran yang tidak rutin saya
kerjakan
7 Perut saya mules ketika guru memberikan PR mengenai
masalah keliling lingkaran yang belum pernah saya kerjakan
sebelumnya
8 Saya menyukai materi lingkaran dalam matematika
9 Saya kurang tertarik dengan penjelasan guru matematika yang
terlalu cepat karena susah dipahami
10 Saya takut setiap kali guru menyuruh saya mengerjakan soal
matematika di whiteboard
81
Lampiran 3
Dihadapan kamu terdapat sejumlah pernyataan. Jawablah semua daftar pernyataan itu sesuai
dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan. Berilah tanda X pada kolom yang tersedia ;
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di
sekolah, dan terjamin kerahasiaanya.
Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak merasa deg-degan ketika guru matematika
menghampiri saya
2 Saya sulit tidur ketika keesokan harinya ada ulangan
matematika
3 Saya sulit menghafal rumus keliling dan luas
lingkaran
4 Saya berkeringat dingin ketika melihat soal ulangan
matematika berisi masalah luas lingkaran yang tidak
rutin saya kerjakan
5 Perut saya mules ketika guru memberikan PR
mengenai masalah keliling lingkaran yang belum
pernah saya kerjakan sebelumnya
6 Saya menyukai materi lingkaran dalam matematika
7 Saya takut setiap kali guru menyuruh saya
mengerjakan soal matematika di whiteboard
8 Saya yakin dengan kemampuan diri saya untuk
mengerjakan soal-soal keliling dan luas lingkaran
9 Setiap menghadapi ulangan matematika perut saya
terasa mual
10 Saya siap ketika guru menanyakan PR matematika
11 saya yakin dapat mengalahkan teman-teman saya
dalam berlomba mendapatkan nilai matematika yang
bagus
83
Lampiran 4
Materi : Lingkaran
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukuranya
Kompetensi Dasar : Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam pemecahan
masalah
Indikator Materi Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Memahami Menyusun Melaksanakan Memeriksa
masalah rencana rencana kembali
Menghitung keliling 1a, 2a 1b, 2b 1c, 2c 1d,2d
lingkaran
Menyelesaikan 3a, 4a 3b, 4b 3c, 4c 3d, 4d
masalah yang
berkaitan dengan
keliling lingkaran
Menghitung luas 5a, 6a 5b, 6b 5c, 6c 5d,6d
lingkaran
Menyelesaikan 7a 7b 7c 7d
masalah yang
berkaitan dengan
luas lingkaran
Menyelesaikan 8a 8b 8c 8d
masalah yang
berkaitan dengan
luas lingkaran
85
Lampiran 5
Lembar Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dengan Metode Content Validity Ratio (CVR)
Pokok Bahasan Lingkaran
Untuk menguji validitas isi dari instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, para penilai dimohon untuk memberi koreksi
terhadap redaksi kalimat dan isi dengan memberi tanda ( ) disetiap soal yang berbentuk tes urain pada kolom berikut:
E : Esensial (soal tersebut sangat penting untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika)
TE : Tidak esensial (soal tersebut tidak terlalu penting untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika) atau
TR : Tidak relevan (soal tersebut tidak ada kaitanya dengan kemampuan pemecahan masalah matematika)
Serta dimohon untuk memberi saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan.
6 a. Diketahui
Perhatikan gambar Sisi persegi= 14 cm
disamping! Luas daerah yang diarsir = luas persegi –
luas lingkaran
b. Langkah-langkah penyelesaian
Luas persegi= 14cm.14cm = 196 cm2
a. Apa yang kamu ketahui dari gambar Luas lingkaran= .r2 = 22/7.7.7=154 cm2
tersebut? c. Luas daerah yang diarsir
b. Buatlah langkah-langkah untuk = 196 cm2- 154cm2
menemukan luas daerah yang diarsir! = 42 cm2
c. Berapakah luas daerah yang diarsir?
d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Periksalah!
7 Pak Adi memiliki sebidang a. Diketahui
kebun yang berbentuk Panjang kebun = dia. Daerah untuk
persegi, dengan panjang menanam palawija = 70m
sisinya 70m. Kebun Luas untuk menanam jagung = luas kebun-
tersebut terlihat seperti luas daerah untuk menanam palawija
gambar disamping. Daerah b. Luas kebun untuk tanaman jagung
yang diarsir digunakan untuk menanam L = (70mx70m) –(1/4x 70mx70m)
jagung, sedangkan daerah tengahnya = 490m2-385m2
digunakan untuk menanam palawija. Maka: = 105 m2
a. Apa yang diketahui dari uraian diatas? c. Biaya untuk pupuk Ponska
b. Berapa luas tanah yang digunakan untuk = ¾ x luas kebun jagung x Rp 1000,00
menanam jagung? = Rp 78.750,00
c. Jika perbandingan luas daerah tanaman d. Biaya = (luas seluruh-luas yang diberi
jagung yang diberi pupuk Urea dan Ponska pupuk urea) x Rp 1000,00
adalah 1: 3. Berapa biaya untuk membeli = (105-1/4 x 105) x Rp 1000,00
pupuk Ponska jika harganya Rp = Rp 78.750,00
1000,00/m2?
d. Periksalah jawabanmu pada poin c dengan
mengunakan alternatif jawaban lain!
89
(.................................................)
90
Lampiran 6
Lembar Perbaikan Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Saran Dosen dan Guru Senior
a. Apa yang kamu ketahui dari gambar tersebut? a. Berapakah keliling daerah yang diarsir?
b. Tulislah langkah-langkah untuk menemukan keliling b. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
daerah yang diarsir! Periksalah?
c. Berapakah keliling daerah yang diarsir?
d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu? Periksalah?
91
4 Valentino dan Rossi mengikuti perlombaan lari. Sirkuit a. Gunakan nama yang lebih Udin dan Bejo mengikuti perlombaan lari.
pada perlombaan itu berbentuk lingkaran dan memiliki realistis Sirkuit pada perlombaan itu berbentuk
dua lintasan lari. Lintasan dalam memiliki jari-jari 100 b. Berikan keterangan bahwa lingkaran dan memiliki dua lintasan lari.
meter, sedangkan lintasan luar memiliki jari-jari 2 meter mereka berlari pada garis Lintasan dalam memiliki jari-jari 100 m,
lebih besar dari lintasan dalam. Jika Valentino berada di start yang sama sedangkan lintasan luar memiliki jari-jari 2
lintasan dalam sedangkan Rossi berada di lintasan luar, meter lebih besar daripada lintasan dalam.
maka: Jika Udin berada di lintasan dalam dan Bejo
a. Apa yang diketahui dari masalah diatas? berada di lintasan luar serta mereka berlari
b. Gambarlah lintasan yang ditempuh oleh Valentino dan pada garis start yang sama, maka:
Rossi! a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?
c. Apakah jarak yang ditempuh oleh Valentino dan Rossi b. Gambarlah lintasan yang ditempuh oleh
dalam satu kali putaran sama? Udin dan Bejo!
d. Periksalah kembali jawabanmu pada point c dengan c. Apakah jarak yang ditempuh oleh Udin
menghitung masing-masing jarak yang ditempuh! dan Bejo dalam satu kali putaran sama?
d. Periksalah kembali jawabanmu pada point
c dengan menghitung masing-masing jarak
yang ditempuh!
5 EFGH adalah bangun persegi, jika a. Pertanyaan langsung ke EFGH adalah bangun persegi,
panjang AB = 14 cm, maka: point b jika panjang AB = 14 cm,
b. Kata “untuk memudahkan maka:
mencari luas daerah yang
diarsir” pada pertanyaan di
poin b di hilangkan
a. Apa yang diketahui dari gambar diatas? a. Buatlah gambar yang berbeda dari soal
b. Buatlah gambar yang berbeda namun jumlah daerah namun jumlah daerah arsiran sama!
arsiran sama, untuk memudahkan mencari luas daerah b. Berapakah luas daerah yang diarsir?
yang diarsir! c. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
c. Berapakah luas daerah yang diarsir? Periksalah!
d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu? Periksalah!
92
7 Pak Adi memiliki sebidang kebun a. Soal yang lebih akrab Sebuah taman berbentuk persegi yang
yang berbentuk persegi, dengan dengan dunia siswa panjangnya 70 m. Di tengah-tengah taman
panjang sisinya 70m. Kebun tersebut b. Tidak perlu ada gambar dibangun kolam berbentuk lingkaran yang
terlihat seperti gambar disamping. c. Ganti pertanyaan pada poin diameternya samadengan panjang taman.
Daerah yang diarsir digunakan untuk d, karena akan Area diluar kolam akan ditanami rumput
menanam jagung, sedangkan daerah membinggunkan siswa gajah dan rumput jepang, maka:
tengahnya digunakan untuk menanam palawija. Maka: a. Apa yang diketahui dari uraian diatas?
a. Apa yang diketahui dari uraian diatas? b. Berapakah luas tanah diluar kolam?
b. Berapa luas tanah yang digunakan untuk menanam c. Jika perbandingan luas daerah untuk
jagung? menanam rumput jepang dan rumput
c. Jika perbandingan luas daerah tanaman jagung yang gajah adalah 1 : 3, berapa biaya untuk
diberi pupuk Urea dan Ponska adalah 1: 3. Berapa membeli rumput gajah jika harganya Rp
biaya untuk membeli pupuk Ponska jika harganya Rp 1000,00/m2?
1000,00/m2? d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
d. Periksalah kembali jawabanmu pada poin c dengan Periksalah!
mengunakan alternatif jawaban lain!
8 Sebuah taman akan dibangun di depan gedung kedutaan a. Kata Korea ditambah Sebuah taman akan dibangun di depan
Korea, bentuk taman tersebut menyerupai icon bendera menjadi Korea Selatan gedung kedutaan Korea Selatan, bentuk
Korea, yaitu lingkaran berdiameter 28 dm yang terbelah taman tersebut menyerupai icon bendera
garis yang membentuk huruf S. Taman tersebut akan Korea, yaitu lingkaran berdiameter 28 dm
ditanami bunga tulip merah dan tulip biru yang saling yang terbelah garis yang membentuk huruf S.
bersebelahan, maka: Taman tersebut akan ditanami bunga tulip
a. Apa yang diketahui dari masalah diatas? merah dan tulip biru yang saling
b. Buatlah sketsa taman dari masalah tersebut! bersebelahan, maka:
c. Berapakah luas taman yang digunakan untuk a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?
menanam tulip merah dan tulip biru? b. Buatlah sketsa taman dari masalah
d. Periksa kembali jawabanmu pada point c dengan tersebut!
memberikan alasan yang relevan! c. Berapakah luas taman yang digunakan
untuk menanam tulip merah dan tulip biru?
d. Periksa kembali jawabanmu pada point c
dengan memberikan alasan yang relevan!
93
Lampiran 7
Dihadapanmu terdapat 5 soal yang berhubungan dengan keliling dan luas lingkaran, jawablah
setiap pertanyaan sesuai perintah yang diberikan. Isilah data siswa dengan lengkap serta
berdoalah sebelum mengerjakan dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan. Trima Kasih dan Good luck
Data siswa
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :
No Masalah Penyelesaian
.
1. Perhatikan gambar
disamping, lalu
jawablah soal
berikut!
a. Berapakah keliling daerah yang
diarsir?
b. Apakah kamu yakin degan
jawabanmu? Periksalah!
2. Udin dan Bejo mengikuti perlombaan
lari. Sirkuit pada perlombaan itu
berbentuk lingkaran dan memiliki dua
lintasan lari. Lintasan dalam memiliki
jari-jari 100 meter, sedangkan lintasan
luar memiliki jari-jari 2 meter lebih besar
dari lintasan dalam. Jika Udin berada di
lintasan dalam sedangkan Bejo berada di
lintasan luar dan mereka berlari pada
garis start yang sama, maka:
a. Apa yang diketahui dari masalah
diatas?
b. Gambarlah lintasan yang ditempuh
oleh Udin dan Bejo!
94
Lampiran 8
Tabel Skor Kecemasan Matematika Siswa Laki-laki Kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan
24 Muhamad Revan 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 2 4 1 2 1 43
25 M. Iqbal 1 2 2 1 3 1 1 3 1 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 43
26 Lutfi Setiawan 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 45
27 Rahmad Hidayat 1 2 1 3 1 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 2 45
28 Hafizd Setiawan 1 1 3 2 1 2 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 45
29 Zulfah Akbar 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 1 45
30 Raka Majid Arrasyid 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 4 1 1 3 3 3 2 45
31 Gevin Ari Prasetyo 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 46
32 Yusro Hamidah 3 2 3 3 1 4 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 47
33 Muhamad Taufik 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 1 1 3 1 1 2 4 2 1 2 48
34 Rivan Hayatul 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 48
35 Agi Winda 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3 3 48
36 Rapli Rapei 1 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 2 3 4 2 2 1 2 1 49
37 Naufal Hamiz 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 50
38 Trimanfudin 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 51
39 Muhamad Abdul R. 3 3 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 52
40 Pidi Marki 3 1 2 1 3 3 4 1 3 2 4 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 53
41 Naufal Rapli 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 1 2 4 2 4 3 54
42 Wely Zebpriadi 2 3 2 1 3 3 3 2 4 2 1 4 4 1 3 4 4 2 2 3 1 54
43 Ridho Abdi 3 4 3 3 1 2 4 3 2 2 2 2 2 1 3 4 2 4 2 3 3 55
44 M. Revin Dwitama 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 55
45 Umar Tanco 3 3 4 4 2 2 4 3 2 2 1 3 3 1 2 4 3 2 2 3 3 56
46 Mediansyah 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 56
47 Akbar Idjuli 4 3 3 4 4 2 4 3 1 2 3 1 3 1 1 2 4 2 4 1 4 56
48 Rifqi Milzam 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 56
49 Ahmad Rizky Haikal 2 4 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 1 56
50 M. Duta Aby Rezky 2 3 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 1 57
51 Idil Fitra 3 2 2 2 3 3 1 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 2 1 4 3 58
52 Kiki Wahyuni 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 62
98
53 Muhamad Raihan 3 4 4 3 1 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 62
54 Lazuardi Iqbal 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 62
55 Rifki Hazran 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 2 2 2 4 2 1 63
56 Agus Febrianto 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 64
57 M. Alif Baihaqi 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4 3 2 64
58 Febrika Pratama 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 65
59 Wiro Gunawan T. 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 69
60 M. Irsad Damis 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 1 4 4 3 1 70
99
Lampiran 9
Tabel Skor Kecemasan Matematika Siswa Perempuan Kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan
24 Fitri Handayani 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 42
25 Anisa Mutiara Ofwi 1 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 1 43
26 Shinta 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 3 4 1 3 2 1 1 2 1 2 43
27 Yulia Siti Fauziah 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 43
28 Luthfia Wardah R. 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 1 3 4 1 3 2 2 2 2 2 2 44
29 Widi Nursyifa 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 44
30 Huswatun Hasanah 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 45
31 Lidia Kanda 3 2 3 4 1 3 1 2 3 2 3 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 46
32 Yla Setia Wati 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 47
33 Putri Nadiah 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 47
34 Yusi Rosalina 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 4 3 2 2 2 4 1 3 48
35 Miftahul Fallah 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 1 3 49
36 Maulina Rachman Yanti 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 49
37 Tika Hersita 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 49
38 Tenny Hendra 2 3 3 3 1 2 4 2 1 2 2 3 3 2 4 2 2 3 1 3 2 50
39 Fony Noor Setyani 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 50
40 Inggrid Novtavia 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 4 2 2 3 4 4 2 50
41 Amanda Ayu Wandhira 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 50
42 Hafshah Dinda 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 51
43 Fajarwati 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 52
44 Sivina Nur Annisa 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 52
45 Rintis 4 3 3 2 3 3 1 2 4 2 1 3 3 1 4 1 3 4 3 2 1 53
46 Karmila Amelia 2 4 3 4 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 3 4 4 1 2 3 54
47 Fadhilla Nadyatuzzahra 3 3 4 3 2 3 4 1 2 4 1 4 4 2 2 1 4 3 3 1 1 55
48 Shintya Debby 1 2 1 4 1 2 3 4 4 1 1 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 55
49 Sabrina Dewi Lestari 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 57
50 Vladimira Firda 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 2 2 4 2 2 59
51 Alfiah Zahra 1 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 1 2 1 3 3 4 2 59
52 Amanda Kinanti 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 1 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 60
101
53 Popi Atika 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 3 62
54 Sri Wahyuni 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 62
55 Evi Melia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 63
56 Khalilah Andriani 1 4 4 3 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 63
57 Ulinnajah Fadhillah 3 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 63
58 Azzahra Larasati 3 3 4 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 66
59 Nuraini Putri Rassanti 4 4 3 3 2 4 3 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1 70
60 Mutiara Kusuma W. 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 71
102
Lampiran 10
Daftar Siswa Laki-laki kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang Diputuskan sebagai
Sampel
Lampiran 11
Daftar Siswa Perempuan kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang Diputuskan sebagai
Sampel
29 Rintis 53 Tinggi
30 Karmila Amelia 54 Tinggi
31 Fadhilla Nadyatuzzahra 55 Tinggi
32 Shintya Debby 55 Tinggi
33 Sabrina Dewi Lestari 57 Tinggi
34 Vladimira Firda 59 Tinggi
35 Alfiah Zahra 59 Tinggi
36 Amanda Kinanti 60 Tinggi
37 Popi Atika 62 Tinggi
38 Sri Wahyuni 62 Tinggi
39 Evi Melia 63 Tinggi
40 Khalilah Andriani 63 Tinggi
41 Ulinnajah Fadhillah 63 Tinggi
42 Azzahra Larasati 66 Tinggi
43 Nuraini Putri Rassanti 70 Tinggi
44 Mutiara Kusuma W. 71 Tinggi
106
Lampiran 12
Item
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah
s1 2 2 3 3 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 58
s2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 53
s3 2 1 1 2 3 2 4 1 4 3 2 3 4 2 3 1 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 71
s4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 3 12 3 3 4 3 3 3 3 97
s5 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 79
s6 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 70
s7 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 73
s8 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 82
s9 1 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 4 1 1 2 1 1 49
s10 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 4 2 2 2 1 52
s11 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 52
s12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 83
s13 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 67
s14 2 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 1 85
s15 1 1 3 1 1 2 2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 45
s16 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 53
107
s17 2 3 4 1 1 3 2 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 3 2 2 1 1 55
s18 1 3 4 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 66
s19 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 59
s20 4 3 3 3 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 4 2 1 2 3 2 1 1 4 1 2 2 2 1 59
s21 2 2 3 1 4 2 1 1 2 2 4 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 54
s22 3 1 4 2 1 3 1 2 4 4 4 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 67
s23 1 3 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 49
s24 1 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 2 1 50
Jumlah 49 54 66 53 41 58 49 49 62 60 55 44 53 54 58 59 51 59 54 58 60 59 63 59 55 56 49 41 1528
108
Lampiran 13
Tabel Output Uji Validitas Instrumen Kecemasan Matematika dengan SPSS Versi
16.00
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
item1 61.63 182.592 .465 .904
item2 61.42 176.949 .507 .903
item3 60.92 185.036 .259 .908
item4 61.46 180.085 .528 .903
item5 61.96 185.433 .274 .907
item6 61.25 179.239 .738 .901
item7 61.63 172.940 .677 .900
item8 61.63 179.462 .684 .901
item9 61.08 183.471 .309 .907
item10 61.17 180.493 .476 .904
item11 61.38 173.723 .647 .901
item12 61.83 171.275 .770 .898
item13 61.46 178.346 .655 .901
item14 61.42 179.906 .674 .902
item15 61.25 190.370 .099 .909
item16 61.21 180.607 .504 .904
item17 61.54 173.129 .787 .898
item18 61.21 177.824 .593 .902
item19 61.42 184.862 .358 .906
item20 61.25 185.413 .429 .905
item21 61.17 161.188 .462 .915
item22 61.21 182.085 .470 .904
item23 61.04 186.042 .226 .908
item24 61.21 180.607 .504 .904
item25 61.38 175.462 .677 .900
item26 61.33 180.145 .634 .902
item27 61.63 183.375 .392 .905
item28 61.96 181.172 .588 .903
Lampiran 14
Lampiran 15
0,404 Instrumen
.907 28
Reliabel
Lampiran 16
Rumus CVR =
Dengan:
: Jumlah responden yang menyatakan sesuai atau essential
N : Total respon
Keputusan butir soal valid jika CVR 0,78
112
Lampiran 17
Item
Subjek 1 2 3 4 5 6
S1 9 9 9 9 8 8
S2 9 9 6 6 9 0
S3 9 9 11 6 11 11
S4 0 9 9 9 9 9
S5 4 4 11 9 9 11
S6 9 4 11 9 8 11
S7 9 9 7 6 9 11
S8 9 9 11 9 9 11
S9 6 9 8 2 0 0
S10 6 6 0 0 0 0
S11 6 9 7 9 9 6
S12 9 9 0 9 9 9
S13 9 9 11 9 9 11
S14 9 9 0 0 0 0
S15 6 6 4 0 9 6
S16 9 9 8 9 7 9
S17 8 7 9 9 9 11
S18 9 9 11 1 9 7
S19 6 9 8 3 9 9
S20 9 9 11 0 9 9
S21 9 2 10 9 9 11
S22 2 9 0 9 0 0
S23 8 9 5 2 9 4
S24 0 0 4 0 0 0
113
Lampiran 18
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Mean =
Mean = = 7,96
3. Menentukan nilai TK
̅
TK =
TK = = 0,72
4. Menentukan klasifikasi TK, karena nilai TK 0,72 maka soal nomor satu
masuk dalam klasifikasi mudah.
5. Untuk soal nomor 2 samapai 5 dihitung dengan cara yang sama
117
Item Soal
No Subjek 1 2 3 4 5
1 S1 9 10 9 8 8
2 S2 9 6 6 9 0
3 S3 9 11 6 11 11
4 S4 9 9 9 9 9
5 S5 4 11 9 9 11
6 S6 9 11 9 8 11
7 S7 9 7 6 9 11
8 S8 9 11 9 9 11
9 S9 6 8 2 0 0
10 S10 6 0 0 0 0
11 S11 9 7 9 9 6
12 S12 9 11 9 9 9
13 S13 9 11 9 9 11
14 S14 9 0 0 0 0
15 S15 6 4 0 9 6
16 S16 9 8 9 7 9
17 S17 8 11 9 9 11
18 S18 9 11 1 9 7
19 S19 9 11 3 9 9
20 S20 9 11 0 9 9
21 S21 9 10 9 9 11
22 S22 9 0 9 0 0
23 S23 8 5 2 9 4
24 S24 0 4 0 0 0
Jumlah 191 188 134 169 164
Mean 7,96 7,83 5,58 7,04 6,83
TK 0,72 0,71 0,51 0,64 0,62
Kategori Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang
118
Lampiran 22
= 9,00
= 5,19
3. Menentukan nilai DB
̅ ̅
DB =
DB =
DB = 0,43
4. Menentukan klasifikasi daya pembeda soal. Karena nilai DB pada soal nomor
1 = 0,43 maka soal nomor satu memiliki daya pembeda yang baik.
5. Untuk soal nomor 2 dan selanjutnya, ditentukan dengan cara yang sama.
119
Item Soal
No Subjek 1 2 3 4 5
1 S1 9 10 9 8 8
2 S2 9 6 6 9 0
3 S3 9 11 6 11 11
4 S4 9 9 9 9 9
5 S5 4 11 9 9 11
6 S6 9 11 9 8 11
7 S7 9 7 6 9 11
8 S8 9 11 9 9 11
9 S9 6 8 2 0 0
10 S10 6 0 0 0 0
11 S11 9 7 9 9 6
12 S12 9 11 9 9 9
13 S13 9 11 9 9 11
14 S14 9 0 0 0 0
15 S15 6 4 0 9 6
16 S16 9 8 9 7 9
17 S17 8 11 9 9 11
18 S18 9 11 1 9 7
19 S19 9 11 3 9 9
20 S20 9 11 0 9 9
21 S21 9 10 9 9 11
22 S22 9 0 9 0 0
23 S23 8 5 2 9 4
24 S24 0 4 0 0 0
Mean A 9,00 10,83 9,00 9,17 10,33
Mean B 5,19 4,83 2,17 4,92 3,33
DB 0,43 0,55 0,62 0,39 0,64
Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik
120
Lampiran 23
= 10,55
= 10 atau 11 (diambil 11)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif
1 30 – 40 9 40,91%
2 41 – 51 5 22,73%
3 52 – 62 4 4,55%
4 63 – 73 3 13,64%
5 74 – 84 1 4,55%
Jumlah 22 100%
121
Lampiran 24
Tabel Distribusi Kemamapuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Laki-laki
dengan Kecemasan Matematika Tinggi
1. Menentukan Distribusi Frekuensi
58,18 58,18 50,91 50,91 47,27 40 40 40
40 36,36 36,36 32,73 29,09 29,09 29,09
29,09 29,09 25,45 21,82 21,82 21,82 18,18
2. Menentukan Rentang (R)
R = Max – Min
= 58,18 – 18,18
= 40
3. Menentukan Banyak Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22
= 5,43
= 5 atau 6 (diambil 6)
4. Menentukan Panjang Kelas (P)
P=
=
= 6,67
= 6 atau 7 (diambil 7)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
Lampiran 25
= 5,76
= 5 atau 6 (diambil 6)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)
1 34 - 39 1 4,55%
2 40 - 45 2 9,09%
3 46 - 51 5 22,73%
4 52 - 57 4 18,18%
5 58 - 63 4 18,18%
6 64 - 70 6 27,27%
Jumlah 22 100%
123
Lampiran 26
= 5,45
= 5 atau 6 (diambil 6)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)
1 19 - 24 2 9,09%
2 25 - 30 4 18,18%
3 31 - 36 3 13,64%
4 37 - 42 4 18,18%
5 43 - 48 4 18,18%
6 49 - 55 5 22,73%
Jumlah 22 100%
124
Lampiran 27
Tabel Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan
Kelompok Gabungan Tingkat Kecemasan Matematika dan Gender
Keterangan :
A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah
A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi
A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah
A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi
125
Lampiran 28
Tabel Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Kelompok
Kecemasan Matematika dan Gender
No. A1 A2 B1 B2
1 83,64 69,09 83,64 58,18
2 72,73 67,27 72,73 58,18
3 69,09 67,27 69,09 50,91
4 65,45 65,45 65,45 50,91
5 54,55 65,45 54,55 47,27
6 54,55 65,45 54,55 40
7 52,73 61,82 52,73 40
8 52,73 61,82 52,73 40
9 49,09 58,18 49,09 40
10 47,27 58,18 47,27 36,36
11 45,45 56,36 45,45 36,36
12 45,45 56,36 45,45 32,73
13 43,64 54,55 43,64 29,09
14 40 52,73 40 29,09
15 40 50,91 40 29,09
16 38,18 49,09 38,18 29,09
17 36,36 49,09 36,36 29,09
18 36,36 47,27 36,36 25,45
19 34,55 47,27 34,55 21,82
20 34,55 40 34,55 21,82
21 30,91 40 30,91 21,82
22 30,91 34,55 30,91 18,18
23 58,18 54,55 69,09 54,55
24 58,18 54,55 67,27 54,55
25 50,91 54,55 67,27 54,55
26 50,91 50,91 65,45 50,91
27 47,27 50,91 65,45 50,91
28 40 47,27 65,45 47,27
126
Keterangan:
A1 : Siswa dengan kecemasan matematika rendah
A2 : Siswa dengan kecemasan matematika tinggi
B1 : Siswa Laki-laki
B2 : Siswa Perempuan
127
Lampiran 29
Tabel Output Perhitungan Uji Normalitas
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Lampiran 30
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
Dependent Variable:KPMM
.830 3 84 .481
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent
variable is equal across groups.
Lampiran 31
Lampiran 32
= 192101,09 -
= 192101,09 – 175428,06
= 16673,02
∑ ∑
JK(A) =∑
= + -
= + -
= 664,51
∑ ∑
JK(AB) =∑ –
= + + + – 4419,34
– 664,51
= 69,3492545
∑
JK(D) =∑ ∑ - )=∑
= 11519,82139
131
4. Menentukan Fo
Fo(A) = RJK(A) : RJK(D)
= 32,22
W2 = = = = 0,261899
W2 = = = = 0,0419
̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
to (B1 – B2) = = - 1,83
√ √
Lampiran 33
134
135
136
137
138
139
140
Lampiran 34