SKRIPSI
OLEH
ANNISA FADIASTUTI
NPM 140401060018
2018
ANALISIS KESALAHAN DALAM PENGERJAAN SOAL CERITA
MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN KUADRAT BERDASARKAN
KRITERIA WATSON
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Kanjuruhan Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh
Annisa Fadiastuti
NPM 140401060018
2018
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Seseorang yang tidak pernah merasakan pahit maka dia tidak akan tahu
bagamana rasanya manis
Bismillahirrohmaanirrohiim
Pembimbing: (1) Nyamik Rahayu Sesanti, S.P, M.Pd, (2) Nur Farida, M.Pd
vi
KATA PENGANTAR
Allah SWT atas nikmat iman, islam, pertolongan, rahmat dan hidayah-Nya,
Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat. Peneliti menyadari
berusaha dengan sekuat daya dan upaya untuk menyusun skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat do’a, bantuan dan
kasih kepada:
2. Dr. I Ketut Suastika, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
vii
5. Nur Farida, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
7. Ayah dan Ibu yang tiada hentinya mendoakan peneliti. Terimakasih atas
dukungan moril maupun materil yang diberikan. Mas Alwin yang telah
keluarga, terimakasih atas bantuan, motivasi, serta doa yang tak pernah
putus.
10. Sahabat senasib seperjuangan (Mbak Za, Maulia, Heffy, Ambar, Ratna,
Dedi, Dedi Rohi) yang selalu mendoakan dan mau menjadi pendengar
mengerjakan skripsi.
12. Keluarga besar LEDMA AL-Farabi yang selalu memberikan doa dan
viii
13. Seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
saran dan kritik sangat diharapkan. Harapan peneliti, semoga skripsi ini
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.2 Hasil Validasi Tes Soal Cerita Materi Persamaan Kuadrat ..................... 31
3.6 Pengelompokan Hasil Tes Soal Cerita Materi Persamaan Kuadrat ....... 33
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
3.18 Hasil tes terhadap S1 ......................................................................... 49
xiii
3.41 Hasil tes terhadap S1 ........................................................................... 69
xiv
3.64 Grafik Kesalahan Pengerjaan Soal Cerita ............................................... 91
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
abstrak. Menurut Rohaeti dan Wihatma (dalam Anisa, 2014) berpendapat bahwa
matematika dapat diselesaikan oleh siswa dengan bantuan guru dalam memahami
termuat dalam soal cerita, sehingga menyelesaikan soal cerita dianggap memiliki
Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang memuat aspek
menyelesaikan permasalahan.
penting dalam jangka panjang, karena aplikasi matematika pada bidang lain
1
2
berkaitan dengan pembuatan model matematika. Selain itu, soal cerita matematika
dapat dipakai untuk melihat nalar peserta didik. Soal cerita sangat megedepankan
cerita tersebut.
mengerjakan soal cerita dapat dilihat dari banyaknya kesalahan peserta didik
soal cerita yakni mereka belum memahami apa yang diketahui bahkan apa yang
tidak mampu memahami maksud soal cerita tersebut atau kata lainnya tidak tahu
apa yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan soal cerita
tersebut. Kecenderungan peserta didik dalam memahami maksud soal cerita akan
memecahkan soal cerita. Sehingga, berpengaruh pada data yang akan digunakan
untuk menyelesaikan soal tidak tepat maupun data yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal tidak dituliskan oleh peserta didik. Peserta didik cenderung
tanpa harus membaca soal cerita dan peserta didik merasa bingung untuk
menyelesaikan soal-soal cerita tersebut, terutama dalam memahami isi dari soal
cerita. Menurut Wahyuni (2011) bahwa salah satu kesulitan yang banyak dialami
berfikir logis, ketelitian dan kesadaran ruang. Salah satu materi pokok yang
seperti kecepatan, volume, jarak, dan waktu. Selain itu persamaan kuadrat adalah
salah satu bagian matematika yang melibatkan pemahaman konsep, prosedur dan
kuadrat biasanya diberikan dalam bentuk soal rutin dan tidak berbentuk soal
kuadrat.
dalam konteks ini bukan hanya melihat ketepatan menjawab dari peserta didik
soal (dalam Susilawati, 2016). Salah satunya, data yang tidak tepat dimana peserta
didik kurang tepat atau salah dalam menentukan nilai dalam suatu variabel.
kriteria yang dikemukakan oleh Watson mengarah pada alur yang logis dalam
menyelesaikan soal dan teknis pengerjaan. Selain itu kriteria Watson dapat
dilakukan oleh beberapa orang salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
kesulitan yang sering dialami peserta didik seperti : 1) kesulitan dalam memahami
isi soal cerita, 2) Mengubah soal cerita ke dalam bentuk model matematika, 3)
yang lain juga dikemukakan oleh Puspita (2016) dengan judul “Deskripsi
Kesalahan Siswa Kelas IX SMP Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
beberapa sekolah negeri dan swasta yang kemudian mengambil beberapa subjek
analisis yang dilakukan oleh peneliti 14 peserta didik melakukan kesalahan pada
konflik level respon, lalu 10 peserta didik melakukan kesalahan prosedur tidak
5
Kriteria kesalahan selain ketujuh jenis kriteria kesalahan dilakukan oleh 3 peserta
didik. Kriteria kesalahan data tidak tepat dan data hilang masing-masing
akan dikaji dalam sebuah judul penelitian yaitu : “Analisis Kesalahan dalam
beliau seorang ahli psikologi (S-R) stimulus respon, yang menemukan delapan
B. Fokus Penelitian
analisis kesalahan peserta didik yang sering terjadi dalam pengerjaan soal cerita
C. Landasan Teori
dalam menyelesaikan soal matematika baik dalam bentuk cerita ataupun bukan.
6
Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal berupa narasi atau cerita yang
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Menurut Lia (dalam Ayarsha, 2016) “Soal
cerita dalam matematika adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-
hari dan umumnya merupakan aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari”.
dan melatih kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. Soal cerita adalah
salah satu bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik untuk mengukur
kemampuan peserta didik, biasanya tes ini memiliki jawaban berupa uraian.
Peserta didik yang menyelesaikan soal cerita dapat memperlancar daya pikir atau
matematika bertujuan agar peserta didik berlatih dan berfikir secara deduktif,
merupakan salah satu bentuk soal yang memuat aspek kemampuan untuk
membaca, menalar, menganalisis serta mencari solusi, untuk itu peserta didik
matematika.
memperoleh hasil atau jawaban yang ditanyakan, tetapi yang lebih penting peserta
pada mata pelajaran matematika kesalahan atau kekeliruan sering kali terjadi.
ataupun lingkungan.
cerita yang ada dikarenakan penalaran peserta didik tergolong rendah. Wahyudin
(dalam Permana dan Sumarno, 2007) menyatakan bahwa hasil belajar matematika
peserta didik selama ini masih tergolong rendah khususnya dalam aspek
atau kesalahan pada hitung aljabar (Khasanah, 2015). Kesalahan yang biasa
8
dilakukan oleh peserta didik adalah salah dalam menggunakan konsep, salah
soal latihan dalam bentuk soal cerita atau verbal masih terlihat rendah, sebagian
besar peserta didik hanya menunggu jawaban dari temannya atau menunggu
kelas, hanya memberikan tugas pada peserta didik, sehingga peserta didik saat
juga berpengaruh pada keaktifan peserta didik dalam proses belajar, agar pserta
didik tidak merasa jenuh saat proses pembelajaran berlangsung. Lingkungan yang
ada di sekolah ataupun di sekitar peserta didik baik keluarga dan masyarakat tentu
berpengaruh terhadap peserta didik. Maka dari itu dalam pemebelajaran, guru
perlu melakukan analisis terhadap kesalahan peserta didik, untuk mencari tahu
3. Teori Watson
pengalaman empirik, yakni sejauh mana dapat diamati, dan diukur. Teori belajar
dan dihasilkan oleh respon peserta didik terhadap rangsangan. Perubahan melalui
rangsangan (stimulus) seperti, lingkungan belajar anak baik internal atau eksternal
yang menimbulkan perilaku reaktif (respon). Jika ingin melihat respon pada
konteks ini tidak untuk melihat ketepatan dari jawaban saja melainkan melihat
(1) Data tidak tepat (innappropriate data) disingkat id, (2) Prosedur tidak
tepat (innappropriate procedure) disingkat ip, (3) Data hilang (omitted data)
disingkat od, (4) Kesimpulan hilang (omitted conclusion) disingkat oc, (5)
Konfik level respon (response level conflict) disingkat rlc, (6) Manipulasi
keterampilan (skills hierarchy problem) disingkat shp, dan (8) Selain ke-7
kesalahan peserta didik meliputi data yang kurang tepat atau salah dalam
suku ke-n pada suatu barisan geometri, yang seharusnya menggunakan rasio tetapi
suku pada barisan geometri peserta didik menggunakan rumus jumlah suku
( )
rumus menjadi . Selain itu peserta didik biasa
Kriteria ketiga yaitu data hilang (omitted data), saat melakukan proses
pengerjaan peserta didik melupakan data yang seharusnya ada menjadi tidak ada
conclusion) dalam menyelesaikan soal peserta didik belum sampai pada tahap
akhir yang diminta oleh soal (Winarsih, 2015:2). Misalnya, menentukan luas
suatu kolam, jika peserta didik menyelesaikan hanya pada tahap menemukan nilai
Kriteria kelima yaitu konflik level respon (response level conflict), pada
konflik respon ini peserta didik kadangkala kurang memahami bentuk soal,
sehingga yang dilakukan adalah mengoperasikan data yang ada dengan sederhana
kemudian dijadikan hasil akhir dengan cara yang tidak sesuai konsep, atau peserta
didik hanya langsung menuliskan jawabannya tanpa ada alasan atau cara yang
penyelesaian dari tahap satu ke tahap berikutnya dengan tidak logis (Winarsih,
sehingga hasil dari operasi tersebut tidak tepat karena tidak logis.
merubah rumus dasar menjadi rumus yang diminta (Winarsih, 2015:2). Misalnya,
yakni selain ketujuh kategori di atas (above other), salah satunya adalah peserta
mengarahkan peserta didik untuk berfikir secara linier dan dengan memberikan
terjadinya penyimpangan antara stimulus dan respon peserta didik. Selain itu,
ulangan secara terus menerus. Indikator kesalahan oleh Watson akan diuraikan
Data hilang (omitted data) Prinsip atau rumus yang digunakan tidak benar
Kesimpulan hilang (omitted Tidak menggunakan data yang sudah diperoleh untuk
conclusion) membuat kesimpulan
Manipulasi tidak langsung Proses penyelesaian dari tiap tahap dilakukan dengan
(undirect manipulation) alasan yang tidak logis
4. Persamaan Kuadrat
sekolah). Persamaan kuadrat tidak semua disajikan dalam bentuk umum, namun
umum. Nilai x yang memenuhi suatu persamaan kuadrat disebut akar atau
sempurna.
yaitu :
Penjelasan :
a. Faktorisasi
persamaan kuadrat.
Jawab :
( )( )
Jawab :
( ) , sehingga : ( )
Maka :
( )
( ) √
15
c. Rumus Kuadrat
Uraian Rumus :
( )
( )
( )
( )
16
peroleh :
( ) √( ) ( )( )
( )
√
17
√ √
√ √
Jadi, hasil penyelesaian dari adalah dan
Berikut ini adalah contoh penyelesaian persamaan kuadrat dalam bentuk soal
cerita :
Selembar karton berbentuk persegi panjang akan dibuat kotak tanpa tutup dengan
Panjang kotak 2 cm lebih dari lebarnya dan volume kotak itu adalah 105 cm 3.
Langkah 1
y cm
= bagian yang dibuang
3 cm
3 cm x cm 3 cm
Misal :
x = panjang kotak
y = lebar kotak
18
Langkah 2
Diketahui :
Tinggi kotak = 3 cm
Volume kotak =
( )
( )
( )( )
Untuk
Panjang kotak = 7 cm
Lebar kotak = 5 cm
Tinggi kotak = 3 cm
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
menyelesaikan soal. Selain itu, peserta didik lebih teliti dalam menyelesaikan
soal cerita, sehingga dapat menentukan langkah pembelajaran yang tepat untuk
E. Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
atau lisan dari perilaku yang diamati. Karakteristik dalam penelitian kualitatif
menurut Moleong (2008) antara lain : latar alamiah, manusia sebagai alat
(instrumen), metode kualitatif, analisis data secara induktif, deskriptif, dan lebih
jenis ini didasarkan pada tujuan peneliti yakni untuk menganalisis kesalahan
dalam mengerjakan soal cerita matematika oleh peserta didik kelas X SMK YP 17
Selorejo.
B. Kehadiran Peneliti
sebagai instrumen utama. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif yakni sebagai
pengumpul data, instrumen aktif untuk mengumpulkan data yang ada di lapangan
dan menganalisis hasil data yang diperoleh bahkan membuat laporan hasil
21
22
C. Lokasi Penelitian
Raya No. 48 Selorejo, Blitar. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena sesuai
D. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X TKR SMK
penelitian ini pada proses pengumpulan data berupa tes. Subjek dalam tahapan tes
pada rangking peserta didik dalam melakukan kesalahan dari hasil tes. Subjek
pada tahapan wawancara terhadap empat peserta didik pada tingkat kesalahan
tinggi, tiga peserta didik pada tingkat kesalahan sedang, dan dua peseta didik pada
sebagai berikut.
23
1. Metode Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan
(Arikunto, 2001). Prosedur tes kemampuan ini meliputi : (1) pembuatan kisi-kisi
soal persamaan kuadrat; (2) menyusun soal yang sesuai dengan kisi-kisi; (3)
kepada dosen dan guru mata pelajaran matematika; dan (5) merevisi soal.
2. Wawancara
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
yang sama, dan peneliti harus menyiapkan instrumen penelitian sebagai pedoman
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak
datanya.
24
akan dilakukan setelah subjek melakukan tes yang diberikan oleh peneliti.
Wawancara dilakukan terhadap empat peserta didik pada tingkat kesalahan tinggi,
tiga peserta didik pada tingkat kesalahan sedang, dan dua peseta didik pada
tingkat kesalahan rendah. Selain itu, wawancara juga akan dilakukan terhadap
F. Analisis Data
tentang kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal cerita. Proses analisis
data yang akan dilakukan oleh peneliti yakni menggunakan model Miles dan
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
Data
Data Display
Collection
Conclusions :
Data Reduction drawing/ verifying
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal yang penting, mencari pola atau temanya.
Sehingga data-data yang diperoleh lebih jelas dan dapat menunjang sumber data.
2) Hasil pekerjaan peserta didik yang menjadi subjek meruapakan data mentah
3) Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi,
secara sederhana dalam bentuk kalimat naratif, tabel, dan grafik dengan maksud
agar data yang diperoleh digunakan oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil
pemahaman dan analisis data. Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk
uraian atau kalimat naratif. Hasil penyajian akan dilakukan analisis menggunakan
kriteria kesalahan oleh Watson yang kemudian ditarik kesimpulan yang mampu
Pada tahap ketiga dalam penelitian ini adalah menarik kesimpulan dan
temuan baru yang sebelumnya belum ada. Peneliti akan melakukan kesimpulan
letak dan penyebab kesalahan terhadap hasil pekerjaan peserta didik dan hasil
wawancara.
supaya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang valid. Uji kredibilitas
atau kepercayaan yang akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan tiga
1. Meningkatkan Ketekunan
sehingga peneliti dapat mengetahui bahwa data yang diperoleh sudah benar atau
terdapat kesalahan. Peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati. Membaca referensi buku maupuun hasil
penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti merupakan
Diharapkan dengan membaca, peneliti memiliki wawasan yang luas dan tajam,
sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau
tidak.
27
2. Triangulasi
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
pengerjaan soal cerita dengan hasil wawancara peserta didik dan wawancara
terhadap guru.
sementara ataupu hasil akhir. Diskusi dengan teman sejawat ini dilakukan dengan
harapan peneliti mendapat masukkan atau saran mengenai konteks penelitian yang
H. Tahap-tahap Penelitian
1. Perencanaan
penelitian.
sekolah.
2. Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data dari data yang telah
diperoleh secara langsung saat pelaksanaan. Pada tahapan ini diharapkan dapat
Pada bab ini akan diaparkan dan dianalisis hasil penelitian dari subjek
yang telah terpilih pada setiap tingkat kesalahan. Pemaparan hasil penelitian
dilakukan secara runtut mulai dari tingkat kesalahan rendah, sedang dan tinggi.
Data yang diperoleh akan diuraikan berdasarkan kriteria Watson yang terdiri dari :
1) data tidak tepat, 2) prosedur tidak tepat, 3) data hilang, 4) kesimpulan hilang, 5)
A. Paparan Data
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti terlebih dahulu membuat janji dengan
c. Rubrik penilaian.
d. Pedoman Wawancara.
30
31
Tiap-tiap instrumen yang sudah dibuat kemudian divalidasi oleh dua validator.
Berdasarkan hasil validasi tes soal cerita materi persamaan kuadrat oleh
V01 menunjukkan bahwa instrumen dapat digunakan dengan revisi kecil. Adapun
instrumen yang direvisi adalah rubrik penilaian yang disesuaikan dengan indikator
dan waktu pengerjaan soal disesuaikan dengan banyaknya butir soal. Sedangkan
untuk hasil validasi oleh V02 yakni instrumen dapat digunakan dengan revisi
kecil. Adapun instrumen yang di revisi adalah kesalahan dalam menuliskan soal,
yakni soal yang sebenarnya adalah keramik namun yang tertulis pada soal adalah
tanah. Hasil validasi tes soal cerita materi persamaan kuadrat dengan kriteria
watson yang telah dinilai oleh V01 dan V02 akan di tampilkan pada Tabel 3.2
berikut.
Tabel 3.2 Hasil Validasi Tes Soal Cerita Materi Persamaan Kuadrat
bahwa instrumen dapat digunakan dengan revisi kecil. Adapun instrumen yang
direvisi adalah kalimat wawancara harus menggunakan kaidah bahasa yang baku
dan kesalahan mengetik. Sedangkan untuk hasil validasi oleh V02 menunjukkan
hasil yang sama dengan V01 yakni instrumen dapat digunakan dengan revisi
32
kecil. Adapun yang harus di revisi adalah keaslahan mengetik pada pedoman
wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara yang telah dinilai oleh V01 dan
kategori baik secara umum dapat dikethui bahwa instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini valid untuk digunakan dengan revisi terlebih dahulu oleh
peneliti.
2. Pelaksanaan Penelitian
tes tertulis dan wawancara. Pada subbab ini akan diuraikan pada masing-masing
pengumpulan data yakni tes soal cerita materi persamaan kuadrat dan wawancara.
Selorejo dengan banyak peserta didik 20 anak, keseluruhan peserta didik adalah
laki-laki. Pada saat penelitian berlangsung tiga orang peserta didik tidak
mengikuti tes dikarenakan sakit sehingga total subjek menjadi 17 peserta didik.
Pelaksanaan tes dilakukan pada jam ke-2 dan ke-3, yaitu pukul 07.50 – 09.30
WIB. Pada tes ini terdapat 2 butir soal cerita berdasarkan kriteria watson. Setiap
soal akan diberikan kode sesuai dengan nomor soal yang akan ditampilkan pada
membagikan soal dan lembar jawaban tes kepada peserta didik. Hasil tes soal
peserta didik. Kriteria yang digunakan dalam pengelompokan hasil tes soal cerita
Hasil tes soal cerita materi persamaan kuadrat dapat dilihat pada lampiran
berikut.
Tabel 3.6 Pengelompokan Hasil Tes Soal Cerita Materi Persamaan Kuadrat
Jumlah Pesrta
Kategori Kode Peserta didik
didik
Kesalahan Rendah 2 P8, P14
Kesalahan Sedang 7 P3, P4, P5, P6, P11, P12, P19
Kesalahan Tinggi 8 P1, P2, P9, P10, P16, P17, P18, P20
kesalahan rendah yakni P8 dan P14, Subjek wawancara pada kategori kesalahan
34
sedang yakni P3, P6 dan P12. Sedangkan kategori kesalahan tinggi yakni P2, P9,
b. Wawancara
Pada tahap ini dilakukan pada tanggal 24 Mei 2018 dengan melakukan
wawancara pada subjek yang telah dipilih berdasarkan hasil tes soal cerita.
kesalahan yang dilakukan peserta didik. Wawancara dilakukan satu persatu pada
B. Temuan Penelitian
dengan tahapan yang sistematis serta mampu menuliskan data yang diketahui dan
35
ditanya dengan tepat dan lengkap. Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), P14
berdasarkan kriteria data tidak tepat (id) dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.
Berdasarkan kriteria data hilang (od), peneliti melihat bahwa data awal
yang telah dituliskan oleh P14 telah diolah sehingga dapat menemukan data baru
yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan. Selain itu, P 14 telah menuliskan rumus
bantuan yang akan digunakan dalam menyelesaikan doal tersebut. Seperti pada
Gambar 3.2.
dengan tepat dan lengkap, meskipun P14 tidak menggunakan permisalan dalam
menyelesaikan soal tersebut. Pada konflik level respon (rlc), P14 tidak ada
halangan yang pasti bagi P14. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menganalisis
36
langsung (um) telah dilkukan oleh P14. Kesalahan yang dilakukan oleh P14 yakni
tidak menuliskan ulang rumus yang akan di subtitusikan oleh data awal. Gambar
melihat bahwa hasil pengerjaan P14 tidak terlihat ada kesalahan dalam melakukan
kesimpulan hilang (oc), P14 kurang lengkap dalam menuliskan kesimpulan dari
data yang telah diperoleh. P14 hanya menuliskan 1 kesimpulan seperti pada
lebar = 16 cm.
Berdasarkan hasil pengerjaan P14 dari awal pengerjaan hingga akhir tidak
ada kesalahan yang dilakukan selain ketujuh kategori di atas (ao). Karena, P14
P14 : “Dari rumus Keliling = 2(p+l). Tapi, saya tidak menuliskan ulang di
atasnya bu soalnya saya lupa bu”
[Dialog 1]
manipulasi tidak langsung. P14 tidak menuliskan ulang rumus awal yang
digunakan untuk mencari data baru. Selain itu, P14 melakukan kesaahan pada
penarikan kesimpulan yang kurang lengkap. Karena, P14 kurang fokus dalam
tersebut dengan baik. Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), data awal yang
dituliskan oleh P14 terdapat sedikit kesalahan yakni dalam menulisakan luas yang
di ambil dari setiap pojok seng adalah cm2. Namun, P14 hanya menuliskan
luas = cm2 hal ini menyebabkan salah dalam menafsirkan maksud dari P 14.
Pada kriteria data hilang (od), P14 mampu menuliskan rumus yang akan
menuliskannya. Rumus yang belum ditulis oleh P14 yakni rumus untuk menetukan
luas alas dan terdapat kesalahan penulisan dalam rumus yang seharusnya Volume
39
tinggi. Kesalahan yang dilakukan oleh P14 dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.
prosedur tidak tepat (ip). P14 dapat menyelesesaikannya dengan tepat namun
ada satu tahapan yang belum lengkap yakni dapat dilihat pada Gambar 3.7. P 14
dalam menyelesaikan soal tersebut, namun P14 dapat menyelesaikan soal tersebut.
Hasil jawaban P14 secara konflik level respon (rlc) tidak menunjukkan
(um), P14 melakukan manipulasi atau penyelesaian tiap tahap secara logis dan
tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh P14. Selain itu, pada kriteria masalah
keterampilan hierarki (shp) peneliti melihat bahwa P14 tidak melakukan dalam
kesimpulan pada kolom yang telah diberikan. P14 sudah menemukan jawaban
yang sesuai dengan apa yang ditanyakan pada soal tersebut, namun P 14
Gambar 3.8. Peneliti melihat bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan P 14 selain
tujuh kategori tersebut (ao). P14 mengerjakan sesuai apa yang ditanyakan pada
soal tersebut. Hasil dari pengerjaan P14 dari awal hingga akhir menunjukkan
bahwa P14 melakukan kesalahan pada kategori data tidak tepat, prosedur tidak
Peneliti : “Jika kamu menuliskan hanya luas saja tanpa ada keterangan lebih
lanjut kalau itu adalah luas seng yang dibuang pojoknya. Boleh
dimaknai kalau luas yang kamu tulis tadi adalah luas selembar seng?”
P14 : “Iya bu, memang saya kurang menulisnya. Terburu-buru bu.”
Peneliti : “karena kamu sudah tahu letak kesalahan. Jadi harus lebih teliti dan
jangan terburu-buru. Sekarang jelaskan bagaimana langkah-langkah
yang akan kamu tempuh untuk mengerjakan soal tersebut?”
P14 : “menulis data awal, menuliskan rumus, kemudian saya di bantu dengan
gambar untuk mendapatkan data selanjutnya.”
Peneliti : “setelah kamu menuliskan langkah-langkah. Bagaimana cara kamu
untuk menyelesaikan soal tersebut?”
P14 : “saya menggambar sketsa dari seng.dari situ bisa ditemui data baru
seperti luas pojok itu ternyata untuk tinggi kotak dan bisa menemukan
rumus baru yaitu . Nah, setelah itu bisa dikerjakan pakai
persamaan kuadrat.”
Peneliti : “berarti kamu sudah paham. Dari proses pengerjaanmu tadi kan sudah
menemukan hasil yang diinginkan. Mengapa kamu tidak menuliskan
kesimpulan?”
P14 : ”Oh iya bu. Lupa saya, terburu-buru menyelesaikan tadi bu. Soalnya
ada panggilan OSIS itu bu. Hehehe.”
Peneliti : “Sekarang, bagaimana kamu mendapatkan jawaban akhir dari soal
tersebut?”
P14 : “Saya kerjakan sebisa saya bu”
[Dialog 2]
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
Berdasarkan analisis tes pada setiap soal dan indikator serat wawancara,
(ip) dan kesimpulan. Berdasarkan jawaban P14 dari awal hingga akhir terlihat
42
pengerjaannya.
Berdasarkan kriteria data tidak tepat, jawaban yang dituis oleh P8 tidak
ada kesalahan dalam menuliskan data yang diketahui dan ditanya seperti pada
Gambar 3.9. Peneliti beranggapan bahwa P8 dapat memahami maksud soal yang
diberikan.
menuliskan rumus atau prinsip yang akan digunakan dalam proses pengerjaan
menuliskan data baru yang didapatkan dari rumus yang akan digunakan seperti
pada Gambar 3.11. P8 belum menyempurnakan dari data yang didapat yakni
Berdasarkan kriteria prosedur tidak tepat (ip), hasil tes yang dikerjakan
Dapat dilihat pada Gambar 3.11, jawaban yang dipaparkan oleh P 8 kurang yakni
panjang dan lebar, sehingga P8 hanya dapat menemukan satu jawaban saja.
sesuai konsep meskipun ada beberapa kekeliruan lain yang dituliskan. Pada
aljabar dengan baik. Berdasarkan kriteria kesimpulan hilang (oc) peneliti melihat
kalimat “Jadi, saya mengerjakan jika saya bisa” seperti Gambar 3.12. Peneliti
Hasil jawaban dari P8 tidak ada kesalahan selain ketujuh katrgori tersebut
(ao). P8 mampu mengerjakan sesuai yang di inginkan oleh soal. Kesalahan yang
dilakukan oleh P8 terhadap S1 yakni kesalahan pada kategori prosedur tidak tepat,
Peneliti : “setelah kamu bisa menyebutnya makna soal tersebut. Langkah apa
yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?”
P8 : “awalnya saya baca beberapa kali, saya tulis yang diketahui dan
ditanya, kemudian saya jawab sebisa saya.”
Peneliti : “Nah, sekarang jelaskan bagaimana cara untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
P8 : “caranya saya tulis rumus yang akan saya gunakan, lalu saya kerjakan
dengan faktorisasi.”
Peneliti : “Coba lihat jawabanmu. Mengapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
Padahal kamu sudah menemukan data yang digunakan untuk
jawaban?”
P8 : “Kan yang atasnya ada bu. Sama saja. Saya capek bu, hehehe”
Peneliti : “lain kali di tulis untuk hasil akhirnya. Bagaimana cara untuk
mendapatkan jawaban akhir?”
P8 : “dengan mengoperasikan sesuai pertanyaannya.”
Peneliti : “bagaimana kamu bisa mendapatkan nilai 2(p+l)=52?”
P8 : “ dari rumus keliling persegi panjang.”
[Dialog 3]
menganalisis bahwa P8 tidak teliti dalam proses pengerjaan dan cenderung kurang
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), hasil pengerjaan oleh P8, tidak
mampu memahami maksud soal yang diberikan seperti pada Gambar 3.13.
Berdasarkan kriteria data hilang (od), Peneliti melihat data baru yang
menseketsakan seng yang akan dibuat seperti pada Gambar 3.14. Sketsa dibuat
hasil dari panjang lebar yang dicari menggunakan akar-akar persamaan kuadrat
hasil akhir yang dicari. Jadi, hasil akhir dari P8 merupakan hasil yang salah.
terdapat kesalahan selain ketujuh kategori yang telah dianalisis. Karena, P 8 dapat
b. Paparan wawancara
disadari yakni pada tahap pemilihan hasil dari sakar kuadrat P 8 mampu menjawab
dengan tegas alasan memilih salah satu dari akar persamaan tersebut. Sedangkan
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
pada hasil S1, didapati bahwa P8 tidak terlalu serius dalam mengerjakannya,
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), peneliti melihat pada kategori
data tidak tepat, P3 tidak menuliskan kesalahan pada tahapan menyebutkan data
awal seperti pada Gambar 3.17. Hasil jawaban P3 pada kriteria data hilang (od)
proses menyebutkan rumus yang akan digunakan telah dituliskan. Namun, rumus
yang ditulis oleh P3 bukan rumus yang seharusnya digunakan seperti pada
Gambar 3.18. rumus yang seharusnnnya digunakan yakni rumus Luas persegi
panjang dan Keliling persegi panjang, dalam jawaban tersebut terlihat bahwa P 3
menuliskan prosedur namun prosedur yang dituliskan tidak sesuai konsep atau
Kesalahan yang dilakukan oleh P3 masuk dalam kategori prosedur tidak tepat.
tampak pada kesalahan yang dilakukan dalam menuliskan rumus awal yang tidak
sesuai prinsip dan prosedur pengerjaan yang tidak sesuai dengan materi yang
yang tidak logis karena P3 menemukan jawaban bahwa Panjang keramik tersebut
keterampilan (shp), karena tidak ada proses yang jelas dari hasil jawaban P 3.
Pada kriteria kesimpulan hilang (oc), penulisan kesimpulan oleh P3 tidak ada
kesimpulan yang hasil akhirnya tidak tepat seperti pada Gambar 3.20. Hal tersebut
disebabkan karena kesalahan dari awal pengerjaan yang tidak sesuai rumus atau
yang salah.
rumus dan mensubtitusikan nilai agar mendapatkan hasil akhir. Hasil wawancara
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), hasil pengerjaan P3 pada tahap
menyebutkan data terlihat bahwa P3 hanya menuliskan ulang kalimat pada soal
yang diberikan seperti pada Gambar 3.21. Pada kriteria data hilang (od) P3
menuliskan rumus yang tidak tepat. Sehingga, peneliti tidak memahami tahapan
yang akan dituliskan selanjutnya oleh P3. Kesalahan yang dituliskan oleh P3
termasuk pada kategori data hilang seperti pada Gambar 3.22 berikut.
bahwa P3 tidak ada kesiapan yang baik dalam meyelesaikan soal yang diberikan.
(rlc). Pada kriteria manipulasi tidak langsung (um), P3 menuliskan proses yang
tidak logis seperti ketidak jelasan asal rumus yang digunakan. Hasil penyelesaian
Pada kriteria kesimpulan hilang (oc), oleh P3 tidak ada kesimpulan yang
hilang, namun kesimpulan yang dituliskan oleh P3 adalah kesimpulan yang hasil
akhirnya tidak tepat seperti pada Gambar 3.24. Hal tersebut disebabkan karena
kesalahan dari awal pengerjaan yang tidak sesuai rumus atau prinsip. Berdasarkan
cara untuk menyelesaikan soal tersebut. Sama halnya dengan pengerjaan pada S1,
tersebut. Sehingga, terjadi kesalahan yang fatal yakni pada ketgori koflik level
Sesuai kriteria data tidak tepat (id), hasil pengerjaan P6 tidak ada
kesalahan yang dilakukan dalam menuliskan data yang diketahui dan ditanya pada
soal. Selanjutnya, pada kriteria data hilang (od) P6 telah menuliskan rumus-
rumus yang akan digunakan pada proses selanjutnya. Peneliti menganalisis bahwa
bahwa P6 tidak menuliskan data baru yang akan digunakan untuk menyelesaikan
10 cm maka . P6 hanya
menuliskan perhitungan jika panjang yang diambil 16 cm. Tampak seperti pada
Gambar 3.26.
kategori manipulasi tidak langsung (um) yakni terdapat tahap yang tidak logis.
baris awal nilai yang ditulis 24 sedangkan pada baris kedua 26 seperti pada
mengubah bentuk aljabar. Pada kriteria kesimpulan hilang (oc), jawaban yang
menuliskan kalimat “ jadi saya mengerjakan jika saya bisa mengerjakan” tampak
pada Gambar 3.27. Kalimat yang ditulis oleh P6 tersebut dapat dilihat bahwa
diberikan. P6 lebih terlihat bahwa mengalami kesalahan pada konflik level respon
Jawaban yang ditulis oleh P6, berdasarkan kriteria data tidak tepat (id)
terlihat terdapat beberapa kesalahan dalam memahami maksud soal seperti pada
diketahui.
data baru untuk menyelesaikan soal tidak ditulis, melainkan panjang × lebar = 2
tanpa ada kelanjutan dan darimana asal rumus tersebut ditulis oleh P 6. Kesalahan
hal tersebut. Sesungguhnya prosedur yang tepat yakni melalui tahapan yang
dan tidak dapat menemukan hasil akhir yang ditanya pada soal tersebut. Jawaban
panjang × lebar = 2 tanpa ada rumus yang berhubungan dengan apa yang
60
dibutuhkan dalam menyelesaikan soal tersebut seperti pada Gambar 2.29. Selain
berikan karena P6 beranggapan bahwa soal yang tersebut merupakan soal yang
61
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
kesalahan yang fatal yakni pada ketgori memanipulasi data ataupun keterampilan
menyelesaikan soal.
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), jawaban yang ditulis oleh P12
tidak ditemukan kesalahan dalam menuliskan data awal untuk menyelesaikan soal
Hasil jawaban P12 dilihat pada kriteria data hilang (od), telah menuliskan
rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal yang telah diberikkan.
Selain itu, data baru yang didapat dari hasil mensubtitusi data awal ke rumus yang
digunakan sudah dituliskan oleh P12 secara lengkap dan tepat. Peneliti
menganalisis bahwa P12 dapat menyelesaikan soal tersebut dengan tahapan yang
sistematis.
Jawaban dari P12 berdasarkan kriteria prosedur tidak lengkap (ip) ada
prosedur yang belum lengkap yakni dalam mensubtitusikan nilai panjang yang
telah ditemukan dengan cara mencari akar kuadrat tampak pada Gambar 3.33. P12
Berdasarkan hasil pengerjaan P12 pada kriteria konflik level respon (rlc)
dituliskan. Pada kriteria manipulasi tidak langsung (um) hasil jawaban P12,
dapat dilihat bahwa ada tahapan yang kurang jelas yakni pada bagian ( )
karena tidak ada rumus yang mengawali pernyataan tersebut seperti pada
terdapat kekurangan seperti pada Gambar 3.34. Seharusnya hasil dari soal tersebut
salah satu saja. Berdasarkan hasil pengerjaan P12 tidak ditemui kesalahan selain
tujuh kategori di atas (ao), karena P12 telah menyelesaikan soal dengan tahapan
kurang lengkap selain itu P12 menganggap bahwa P12 tidak perlu menuliskan
ulang rumus yang digunakan untuk melakukan proses menemukan nilai akhir.
Berdasarkan data tidak tepat (id), jawaban P12 terdapat kesalahan yang
dilakukan yakni P12 memahami bahwa panjang seng tersebut 4 cm. Data yang
sebenarnya adalah selisih panjang dan lebar kotak tersebut 4 cm. Kesalahan
tampak seperti pada Gambar 3.35. Kesalahan yang dilakukan oleh P 12 termasuk
Berdasarkan jawaban P12 pada kriteria data hilang (od), terlihat bahwa
tidak menulisakan rumus yang akan digunakan maupun data baru untuk
Berdasarkan kriteria prosedur tidak tepat (ip), jawaban P12 terlihat tidak
ada prosedur yang tepat tampak pada Gambar 3.36. P12 hanya menuliskan
dan tidak ada kelanjutan yang lebih jelas. Proses yang ditunjukkan oleh P 12, tidak
respon (rlc). Hal tersebut dikarenakan P12 tidak menyelesaikan soal yang
diberikan.
66
Jawaban dari P12 pada kriteria manipulasi tidak langsung (um), terdapat
ada rumus yang berhubungan dengan apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
soal tersebut. Selain itu, tidak ada proses lanjutan dalam menyeleaikan soal
tersebut. Kesalahan tersebut dapat dilhat pada Gambar 3.35. Jawaban P 12 pada
pengerjaan yang jelas untuk menemukan jawaban akhir. Pada kriteria kesimpulan
hilang (oc) peneliti melihat bahwa P12 tidak menuliskan kesimpulan seperti pada
Gambar 3.37 karena P12 tidak mampu untuk menyelesaikan soal dengan baik.
Berdasarkan jawaban P12 dapat dilihat bahwa P12 tidak menyelesaikan soal
sesuai dengan apa yang tanyakan. P12 hanya menuliskan apa yang diketahui dan di
tanya pada soal tersebut. Sehingga peneliti menganggap bahwa P 12 sama halnya
dikarenakan soal tersebut sulit menurut P12. Oleh karena itu, peneliti tidak banyak
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
terjadi beberapa kesalahan yakni pada prosedur yang dilakukan, selain itu P 12
Berdasarkan data tidak tepat (id), jawaban P2 tidak ada kesalahan yang
dilakukan pada tahap menuliskan data yang diketahui maupun ditanya pada soal
tersebut seperti pada Gambar 3.38. Jawaban P2 pada kriteria data hilang (od)
digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut seperti pada Gambar 3.38. Rumus
prosedur yang di tuliskan oleh P2. P2 hanya menuliskan kembali apa yang
kriteria konflik level respon (rlc), peneliti tidak dapat menganalisis jawaban P2
berdasarkan kriteria ini karena tidak ada proses atau tahapan yang dikerjakan.
dapat dilihat bahwa P2 tidak menyelesaikan soal sesuai dengan apa yang tanyakan.
70
soal tersebut.
ulang soal.
dalam menuliskan data yang diketahui seperti pada Gambar 3.41. Data yang
tersebut dengan baik. Kesalahan yang dilakukan oleh P 2 yakni termasuk dalam
karena tidak ada proses atau tahapan yang dikerjakan oleh P 2. Peneliti juga tidak
(rlc) dimana P2 terlihat tidak siap dalam menyelesaikan soal tersebut. Selain itu,
Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud soal tersebut? Jika paham, coba
jelaskan”
P2 : “Paham bu. Soalnya itu meminta untuk mencari luas alas kotak. Nah
awalnya kan hanya seng terus mau dibuat kotak.”
Peneliti : “Lah, itu kamu paham. Mengapa kamu tidak mengerjakan soal
tersebut?”
P2 : “saya lupa rumusnya bu dan caranya. Makanya tidak saya jawab.
Sudah kan bu?”
Peneliti : “iya sudah. Terima kasih.”
[Dialog 12]
73
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
kesalahan yang fatal yakni tidak menyelesaikan soal baik S1 maupun S2.
Berdasarkan data tidak tepat (id), jawaban yang ditulis oleh P9 pada
tahapan menulisakan data tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh P 9. Pengerjaan
rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut tampak seperti
74
asal rumus tersebut dan tidak mengetahui penggunaan rumus tersebut pada proses
menggunakan dua rumus dari ke-4 rumus yang telah dituliskan yakni
kriteria konflik level respon (rlc), prosedur yang telah ditulis oleh P9 terlihat
bahwa terjadi ketidak siapan dalam menyelesaikan soal tersebut. Hal tersebut
tampak pada kesalahan dalam menuliskan rumus awal yang tidak sesuai prinsip
dan proses pengerjaan yang tidak sesuai dengan materi yang diberikan.
seperti pada Gambar 3.46. Sedangkan pada penulisan rumus awal adalah
, dari hal tersebut terlihat bahwa P9 tidak memahami bagaimana cara untuk
proses pengerjaan yang dilakukan oleh P9. Selain itu, pada kriteria kesimpulan
hilang (oc) terlihat bahwa P9 tidak menuliskan kesimpulan dari data yang telah
b. Paparan wawancara
Peneliti : “Apakah kamu tidak menggunakan konsep atau cara lain untuk
mendapatkan hasil akhir tersebut?”
P9 : “Tidak bu. Saya hanya menggunakan rumus luas dan kelilling saja.”
Peneliti : “sekarang, coba lihat rumus-rumus yang akan kamu gunakan.
Bagaimana kamu bisa mendapatkan rumus-rumus tersebut?”
P9 : “mengotak atik rumus keliling itu to bu. Nanti ketemunya ya rumus
yang saya tulis itu.”
Peneliti : “Oh begitu ya. Mengapa kam tidak menuliskan proses untuk
menemukan rumus tersebut?”
P9 : “Saya kira cukup hasil akhirnya saya bu. Jadi, tidak saya tulis.”
Peneliti : “lalu kenapa kamu tidak menulis hasil akhir dalam kolom
kesimpulan?”
P9 : “Kan di atasnya sudah ada bu. Hasilnya kan sama.”
[Dialog 13]
maksud soal dan cenderung mengerjakan apa adanya. Kesalahan yang sangat
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id) jawaban tersebut dapat dilihat
bahwa P9 salah dalam menuliskan data yang diketahui. Data yang tepat yakni luas
yang dipotong berukuran cm2 dan selisih panjang dengan lebar kotak
yang akan dipotong dan menuliskan bahwa yang diketahui panjang kotak 4 cm
serta menuliskan bahwa lebar dan volume = 90 cm 2. Kesalahan dapat dilihat pada
Gambar 3.48.
Hasil jawaban P9 pada kriteria data hilang (od) dapat menulisakan satu
rumus yang akan digunakan yakni rumus luas alas = l×p seperti pada Gambar
3.49. Selain itu, P9 tidak menulisakan data baru apapun untuk proses pengerjaan.
Peneliti tidak dapat menganalisis jawaban dari P17 berdasarkan beberapa kategori
seperti : 1) prosedur tidap tepat (ip), 2) konflik level respon (rlc), 3) manipulasi
tidak menyelesaikan soal tersebut dan hanya menuliskan apa yang diketahui pada
soal dan P9 terlihat tidak ada kesiapan dalam mengerjakan proses atau tahapan
soal tersebut. Hasil jawaban P9 terhadap S2 dapat dilahat pada Gambar 4.50
berikut.
tersebut hingga menemukan hasil akhir yang sesuai dengan soal. P 9 hanya
menuliskan data yang diketahui dan ditanya saja tanpa ada kelanjutan apapun.
b. Paparan wawancara
[Dialog 14]
79
soal yang diberikan. P9 belum mengerti bagaimana tahapan yang digunakan untuk
memeriksa kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman
sejawat mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan
hanya menuliskan apa yang diketahui dan rumus yang akan digunakan namun
tidak seluruhnya yang telah dituliskan oleh P 9 adalah hasil yang benar. Kesalahan
yang sering dilakukan oleh P9 pada S1 dan S2 yakni prosedur tidak tepat yang
Berdasarkan data tidak tepat (id) jawaban P17 tidak ada kesalahan yang
dilakukan dalam menulisakan data yang diketahui dan ditanya pada soal tersebut
seperti pada Gambar 3.51. Hasil jawaban P17 berdasarkan data hilang (od)
terlihat bahwa tertulis 4 rumus yang akan digunakan seperti pada Gambar 3.52.
asal rumus tersebut dan tidak mengetahui penggunaan rumus tersebut pada proses
Berdasarkan kriteria prosedur tidak tepat (ip) hasil jawaban P17 terlihat
bahwa P17 meuliskan prosedur namun prosedur yang dituliskan tidak sesuai
konsep atau prinsip yang seharusnya digunakan seperti pada Gambar 3.53. Pada
siapan P17 dalam meyelesaikan soal yang diberikan. Hal tersebut tampak pada
kesalahan dalam menuliskan rumus awal yang tidak sesuai prinsip dan proses
pengerjaan yang tidak sesuai dengan materi yang diberikan. Berdasarkan jawaban
P17 pada kriteria manipulasi tidak langsung (um) di atas terdapat kesalahan
dalam penggunaan rumus yang tidak logis yakni seperti pada Gambar
3.53. Sehingga, P17 terlihat bingung dalam menuliskan jawaban dikarenakan hasil
yang dituliskan terdapat dua jawaban yang berbeda yakni L=432.690 dan
L=8.372. Sedangkan, pertanyaan dari soal tersebut adalah mencari panjang dan
lebar keramik. Namun, P17 menuliskan L pada proses pengerjaan. L pada jawaban
P17 ini bermaksud lebar ataupun luas, peneliti belum mengetahui pasti.
(shp), peneliti tidak dapat menganalisis berdasarkan kriteria ini. Hal tersebut
82
dikarenakan ketidak jelasan proses pengerjaan yang dilakukan oleh P 17. Selain itu,
pada kriteria kesimpulan hilang (oc) peneliti melihat bahwa P17 tidak menuliskan
kesimpulan dari data yang telah didapatkan pada proses pengerjaan tampak pada
Gambar 3.54.
soal dan tidak dapat menyelesaikan dengan baik. P17 mengalami kesalahan dalam
memanipulasi data dan telihat tidak siap dalam menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id), dapat dilihat bahwa P17 salah
dalam menuliskan data yang diketahui. Data yang tepat yakni luas yang dipotong
berukuran cm2 dan selisih panjang dengan lebar kotak tersebut 4 cm.
Sedangkan, P17 tidak menyantumkan luas yang akan dipotong dan menuliskan
bahwa yang diketahui panjang kotak 4 cm. Kesalahan dapat dilihat pada Gambar
3.55.
Hasil jawaban P17 pada kriteria data hilang (od) tidak dapat dianalisis
karena tidak ada kesiapan dalam mengerjakan proses atau tahapan soal tersebut.
Selain itu, peneliti juga tidak dapat menganalisis jawaban dari P 17 berdasarkan
beberapa kategori seperti : 1) prosedur tidap tepat (ip), 2) konflik level respon
dan 5) kesimpulan hilang (oc). Peneliti tidak dapat menganalisis kategori tersebut
dikarenakan P17 tidak menyelesaikan soal tersebut dan hanya menuliskan apa
84
yang diketahui pada soal. Hasil jawaban P17 terhadap S2 dapat dilahat pada
tersebut hingga menemukan hasil akhir yang sesuai dengan soal. P17 hanya
menuliskan data yang diketahui dan ditanya saja tanpa ada kelanjutan apapun.
Sehingga, P17 melakukan kesalahan yang masuk dalam kategori selain ketujuh
soal yang diberikan dan P17 belum memahami bagaimana langkah-langkah untuk
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
terjadi kesalahan yang fatal yakni tidak menyelesaikan soal baik S1 maupun S2
dengan baik.
Berdasarkan kriteria data tidak tepat (id) jawaban P20 tidak ada kesalahan
yang dilakukan pada tahap menuliskan data yang diketahui maupun ditanya pada
soal tersebut seperti pada Gambar 3.57. Hasil jawaban P20 pada kriteria data
hilang (od), peneliti melihat bahwa P20 melakukan kesalahan terhadap rumus
yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut seperti pada Gambar
86
Berdasarkan jawaban P20 pada kriteria prosedur tidak tepat (ip), peneliti
melihat bahwa tidak terdapat prosedur yang di tuliskan oleh P 20. Melainkan P20
kembali menuliskan apa yang diketahui pada kolom penyelesaian seperti pada
Gambar 3.59. Berdasarkan kriteria konflik level respon (rlc) peneliti tidak dapat
menganalisis jawaban P20 karena tidak ada proses atau tahapan yang dikerjakan
oleh P20.
leh P20 pada tahap kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 3.60 berikut.
Jawaban P20 dapat dilihat bahwa P20 tidak menyelesaikan soal sesuai
dengan apa yang tanyakan. Sehingga peneliti menganggap bahwa P 20 sama halnya
dengan baik. P20 melakukan kesalahan selain ketujuh kategori karena berdasarkan
dialog di atas menjunjukkan bahwa P20 tidak menyelesaikan soal dan hanya
88
menulis ulang soal. Alasan P20 tidak mengerjakan soal tersebut hingga
mendapatkan hasil akhir karena P20 berpendapat bahwa soal yang diberikan sulit.
Berdasarkan jawaban tersebut pada kriteria data tidak tepat (id) dapat
dilihat bahwa P20 salah dalam menuliskan data yang diketahui. Data yang tepat
menuliskan bahwa yang diketahui panjang kotak 4 cm. Kesalahan dapat dilihat
seperti : 1) prosedur tidap tepat (ip), 2) data hilang (od), 3) konflik level respon
mendapatkan hasil akhir yang di inginkan dan P20 hanya menuliskan apa yang
diketahui pada soal. Hasil jawaban P20 terhadap S2 dapat dilahat pada Gambar
tersebut hingga menemukan hasil akhir yang sesuai dengan soal. P20 hanya
menuliskan data yang diketahui dan ditanya saja tanpa ada kelanjutan apapun.
Sehingga, P20 melakukan kesalahan yang masuk dalam kategori selain ketujuh
Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud soal tersebut? Jika paham coba
jelaskan?”
P20 : “paham sedikit bu. Di soal nomor 2 menjelaskan tentang seng yang
akan dibuat kotak. Nah kita diminta untuk mencari luas alas kotak
tersebut.”
90
Peneliti : “Jika kamu memahami maksud soal tersebut. Mengapa kamu tidak
melanjutkan pengerjaanmu?”
P20 : “saya tidak tahu rumusnya bu. Jadi, tidak saya kerjakan”
[Dialog 18]
soal yang diberikan dan P20 belum memahami bagaimana langkah-langkah untuk
kembali kebenaran soal dan jawaban serta berdiskusi dengan teman sejawat
mengenai penilaian terhadap tes kesalahan soal cerita materi persamaan kuadrat.
terjadi kesalahan yang fatal yakni tidak menyelesaikan soal baik S1 maupun S2
dengan baik.
Kuadrat
Watson. Berdasarkan Gambar 3.64, kesalahan yang sering dilakukan peserta didik
adalah pada kategori prosedur tidak tepat (ip), dan data hilang (od). Dari tabel
tersebut peneliti menaksir rata-rata kesalahan sebagai berikut : 1) data tidak tepat
(ip) sebesar 38,89%; 2) prosedur tidak tepat (ip) sebesar 88,89%; 3) data hilang
(od) sebesar 88.89%; 4) kesimpulan hilang (oc) sebesar 83,33%; 5) konflik level
respon (rlc) sebesar 61,11%; 6) manipulasi tidak langsung (um) sebesar 83,33%;
melakukan kesalahan pada S1, terutama pada kategori data tidak tepat semua
subjek melakukan kesalahan, terutama pada kategori data hilang dan manipulasi
tidak langsung.
BAB IV
PEMBAHASAN
menurut kriteria watson dilakukan oleh subjek dengan kriteria sebagai berikut: 1)
data tidak tepat, 2) prosedur tidak tepat, 3) data hilang, 4) kesimpulan hilang, 5)
tingkat katgori kesalahan dalam pengerjaan soal cerita oleh peserta didik.
A. Kesalahan Rendah
terdapat sebanyak 2 peserta didik. subjek pada kategori ini melakukan kesalahan
1. Prosedur tidak tepat, prosedur tidak tepat yang dilakukan berupa kesalahan
subjek dalam mencari akar kuadrat hanya menuliskan satu akar kuadratnya
2. Data hilang, kesalahan yang dilakukan dalam menuliskan rumus yang akan
(2012) bahwa kesalahan data hilang yang dilakukan peserta didik disebabkan
92
93
oleh nilai data. Sejalan dengan Huljannah (2015) menyatakan bahwa peserta
didik menemukan jawaban akhir dengan cara yang tidak logis disebabkan
B. Kesalahan Sedang
1. Data tidak tepat, kesalahan pada data tidak tepat ditandai dengan subjek yang
kurang memahami soal sehingga tidak dapat menuliskan data atau informasi
pada soal. Sejalan dengan Huljannah (2015), bahwa peserta didik yang
mengalami kesalahan pada data tidak tepat atau data hilang mengakibatkan
2. Prosedur tidak tepat, prosedur tidak tepat yang dilakukan berupa kesalahan
subjek dalam mensubtitusikan nilai yang ditemukan dari hasil akar kuadrat
3. Data hilang, kesalahan yang dilakukan dalam menuliskan rumus yang akan
(2012) bahwa kesalahan data hilang yang dilakukan peserta didik disebabkan
salah.
5. Konflik level respon, kesalahan subjek dalam proses pencarian akar kuadrat
oleh nilai data. Sejalan dengan Huljannah (2015) menyatakan bahwa peserta
didik menemukan jawaban akhir dengan cara yang tidak logis disebabkan
C. Kesalahan Tinggi
1. Data tidak tepat, kesalahan pada data tidak tepat ditandai dengan subjek yang
kurang memahami soal sehingga tidak dapat menuliskan data atau informasi
pada soal. Sejalan dengan Huljannah (2015), bahwa peserta didik yang
mengalami kesalahan pada data tidak tepat atau data hilang mengakibatkan
2. Prosedur tidak tepat, prosedur tidak tepat yang dilakukan berupa kesalahan
3. Data hilang, kesalahan yang dilakukan dalam menuliskan rumus yang akan
(2012) bahwa kesalahan data hilang yang dilakukan peserta didik disebabkan
kesimpulan atau dengan kata lain kolom kesimpulan dibiarkan kosong oleh
5. Konflik level respon, kesalahan subjek dalam proses pencarian akar kuadrat
untuk menemukan hasil akhir dengan cara yang tidak logis. Sejalan dengan
akhir dengan cara yang tidak logis disebabkan karena subjek terburu-buru.
kesalahan dalam memadukan rumus keliling dengan rumus luas dengan kata
berdasarkan jawaban yang dituliskan hanya data atau informasi pada soal.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan oleh peneliti pada Bab III
dan IV, dapat disimpulkan kesalahan pengerjaan soal cerita materi persamaan
1. Kesalahan pada kriteria data tidak tepat dilakukan oleh 7 subjek pada soal
didapati kesalahan dari seluruh subjek yang diambil. Subjek pada tingkat
2. Kesalahan pada kriteria prosedur tidak tepat dilakukan oleh 8 subjek pada
subjek.
98
99
3. Kesalahan pada kriteria data hilang dilakukan oleh 7 subjek pada soal S1
subjek.
5. Kesalahan pada kriteria konflik level respon dilakukan oleh 6 subjek pada
27,78%. Subjek pada tingkat kesalahan rendah tidak ada yang melakukan
subjek.
100
subjek.
8. Kesalahan pada kriteria selain kriteria di atas dilakukan oleh 2 subjek pada
pada kriteria ini. Subjek pada tingkat kesalahan sedang tidak melakukan
B. Saran
sejauh mana siswa sudah memahami materi dan juga kesalahan apa saja
Ayu S, Endah & Febrian. 2016. Dual Mode Error Analysis : Penyelesaian
Permasalahan Luas Permukaan Serta Volume Prisma dan Limas Siswa
Kelas VIII SMP. Jurnal Online Pendidikan Matematika, (Online),
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=479413&val=9782
&title=DUAL%20MODE%20ERROR%20ANALYSIS:%20PENYELES
AIAN%20PERMASALAHAN%20LUAS%20PERMUKAAN%20SERT
A%20VOLUME%20PRISMA%20DAN%20LIMAS%20SISWA%20KE
LAS%20VIII%20SMP) diakses 12 Maret 2018
Buckly, Kerry W. 2006. Mechanical Man : John Broadus Watson and The
Beginnings of Behaviorsm. New York
Fatimah, Siti Nur. 2015. Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier di Kelas X SMK
Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015. (Online),
(http://eprints.ums.ac.id/33190/22/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf)
diakses 15 Januari 2018
102
103
Mahendra, Rengga. dkk. 2016. Profil Penalaran Siswa Kelas X SMA dalam
Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Kemampuan
Awal Siswa. (Online),
(https://www.researchgate.net/publication/318089530_PROFIL_PENAL
ARAN_SISWA_KELAS_X_SMA_DALAM_MENYELESAIKAN_MA
SALAH_PERSAMAAN_KUADRAT_DITINJAU_DARI_KEMAMPU
AN_AWAL_SISWA) diakses 23 Januari 2018
Marlina, Leni. 2013. Penerapan Langkah Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Keliling dan Luas Persegi Panjang. Jurnal Elektronik Pendidikan
Matematika Tadulako, (Online),
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=129924&val=5154)
diakses 23 Januari 2018
Nahar, Novi Irwan. 2016. Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam proses
pembelajaran. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial, (Online), (http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article
/download/94/94) diakses pada 11 Maret 2018
Puspita, Rosa Anindya. 2016. Deskripsi Kesalahan Siswa Kelas IX SMP pada
Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Berdasarkan Klasifikasi
Watson. (Online),
(http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9797/2/T1_202012013
_Full%20text.pdf) diakses 11 Maret 2018
Retna, M., Lailatul, M. & Suhartatik. 2013. Proses Berpikir Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Berdasarkan Kemampuan
Matematika (The Student Thinking Process in Solving Math Story
Problem). Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo.
(Online). 1(2): 71-81. (http://lppm.stkippgri-sidoarjo.ac.id/files/Proses-
Berpikir-Siswa-Dalam-Menyelesaikan-Soal-Cerita-Ditinjau--
Berdasarkan-Kemampuan-Matematika.pdf) Diakses 20 Desember 2017
Susilawati dan Febrian. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Kelas X MIA 3 SMA
Negeri 1 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam
Menyelesaikan Permasalahan Peluang dengan Menggunakan Kategori
Kesalahan Watson. (Online),
(https://media.neliti.com/media/publications/123082-ID-analisis-
kesalahan-siswa-kelas-x-mia-3-s.pdf) diakses 11 April 2018
(http://nyobianngadamelblog.blogspot.com/2011/07/langkah-langkah-
penyelesaian-masalah_20) diakses 23 Januari 2018
Wibowo, Asmita Ratih. 2013. Pengaruh Metode Role Play Terhadap Kemampuan
Menyelesaikan Soal Cerita, UIN Jakarta.
Winarsih, K.A., Titik Sugiarti, & Khutobah. 2015. Analisis Kesalahan Siswa
Berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson dalam Menyelesaikan
Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02
Sukowono Jember Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan dan
Keguruan. (online). 1 (1): 2,
(http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63621/KURNI
YA%20AYU%20WINARSIH.pdf?sequence=1) diakses 20 September
2017
Yuliana, Desi. 2016. Deskripsi Kesalahan Siswa Kelas VII SMP pada Materi
Operasi Hitung Pecahan Campuran Berdasarkan Kriteria Kesalahan
Watson. (Online),
(https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjxp-
OHjYfcAhULto8KHQUnClEQFggoMAA&url=http%3A%2F%2Freposi
tory.uksw.edu%2Fbitstream%2F123456789%2F9793%2F2%2FT1_2020
12008_Full%2520text.pdf&usg=AOvVaw24pAaRLGI7An0qi8lyVTG5)
diakses 11 Mei 2018
106
KELAS / SEMESTER : X / II
NAMA : ...............................................
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS : ...............................................
MATERI : PERSAMAAN KUADRAT
NO : ...............................................
ALOKASI WAKTU : 40 MENIT
PETUNJUK PENGERJAAN
A. Tulislah Nama, No. Absen dan kelas pada lembar jawaban yang telah
diberikan.
B. Bacalah dengan teliti dan cermat setiap soal yang diberikan.
C. Tulislah jawaban sesuai prosedur dan serinci mungkin pada kolom yang
sudah di sediakan.
D. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu
E. Cek kembali hasil pengerjaan, kemudian serahkan kepada guru jika waktu
telah habis.
Tuliskan apa yang kamu ketahui dan ditanya pada soal tersebut!
Diketahui :
Ditanya :
Kesimpulan
2. Selembar seng berbentuk persegi panjang akan dibuat kotak tanpa tutup
dengan cara membuang persegi seluas di setiap pojoknya.
Panjang kotak tersebut 4 cm lebih dari lebarnya dan volume kotak tersebut
90 cm2. Tentukan luas alas kotak tersebut.
Tuliskan apa yang kamu ketahui dan ditanya pada soal tersebut!
Diketahui :
Ditanya :
109
Kesimpulan
110
ALTERNATIF JAWABAN
No.
Indikator Penyelesaian Skor
Soal
1 Data tidak tepat Diket : Keliling = 52 m 2
(peserta didik Luas = 160 m2
dapat melakukan Ditanya : panjang dan lebar persegi
kesalahan dalam
menentukan data
yang akan
digunakan)
Prosedur tidak ( ) 2
tepat ( )
(peserta didik
dapat melakukan
kesalahan dalam
menentukan rumus
yang akan ( )
digunakan dan
kesalahan dalam ................ (1)
proses ( )
perhitungan)
( )( )
Jika
aljabar lainnya) ( )
................ (1)
( )
( )( )
Data hilang ( ) 2
(data yang ( )
harusnya ada dan
digunakan menjadi
tidak ada)
Konflik level 2
respon
(tahap pengerjaan ( )
yang hilang tanpa
ada) ......... (1)
Menyelesaikan pers 1 dengan metode faktorisasi
( )( )
Jika Jika
Jika
Manipulasi tidak 2
langsung
(memperoleh ( )
jawaban yang tidak
logis) ......... (1)
Menyelesaikan pers 1 dengan metode faktorisasi
( )( )
Jika Jika
Jika
112
( )
(di bagi 2)
( )( )
Maka, p = 9 cm
l = 5 cm
113
Masalah hirarki 2
keterampilan 2 cm
(bagaimana peserta
didik merubah y cm
rumus dasar
2 cm
menjadi rumus
yang diminta dan 2 cm x cm 2 cm
keterampilan
merubah bentuk
Misal :
aljabar lainnya)
Data hilang 2
(data yang
harusnya ada dan
digunakan menjadi
tidak ada)
Konflik level 2
respon
(tahap pengerjaan ( )
yang hilang tanpa
ada) (di bagi 2)
( )( )
Maka, p = 9 cm
l = 5 cm
( )( )
Maka, p = 9 cm
l = 5 cm
Skor
Indikator
0 1 2
Data tidak tepat Tidak dapat Dapat menuliskan Dapat menuliskan
menuliskan apa apa yang diketahui apa yang diketahui
yang diketahui dan dan ditanyakan dan ditanyakan
ditanyakan namun tidak tepat secara tepat dan
lengkap
Prosedur tidak tepat Tidak dapat Dapat menentukan Dapat menentukan
menentukan rumus rumus yang akan rumus yang akan
yang akan digunakan atau salah digunakan dan tidk
digunakan dan dalam melakukan salah dalam
salah dalam perhitungan perhitungan
perhitungan
Masalah hirarki Tidak mampu Mampu merubah Mampu merubah
keterampilan
merubah bentuk bentuk rumus baku bentuk rumus baku
rumus baku ke ke bentuk rumus ke bentuk rumus
bentuk rumus yang yang diminta ataupun yang diminta
diminta ataupun merubah bentuk ataupun merubah
merubah bentuk aljabar lainnya bentuk aljabar
aljabar lainnya namun ada lainnya dengan
kekurangan tepat dan lengkap
Data hilang Tidak mampu Mampu menuliskan Mampu menuliskan
menuliskan data data yang harus data yang harus
yang harus digunakan dalam digunakan dalam
digunakan dalam pengerjaan namun pengerjaan dengan
pengerjaan ada kekurangan tepat dan lengkap
Konflik level Tidak mampu Mampu menuliskan Mampu menuliskan
respon
116
1. Validator Pertama
118
119
2. Validator Kedua
120
121
PEDOMAN WAWANCARA
permasalahan (kurang
memahami maksud soal)
Mengoperasikan data
tidak sesuai konsep
Kriteria
Indikator Wawancara
Kesalahan
Data tidak Tidak mampu menyebutkan Apakah pada saat proses
tepat data yang diberikan pembelajaran bapak/ibu
(innappropri Kesalahan dalam memasukkan mengarahkan peserta didik
ate data) data ke variabel untuk menuliskan apa yang
Prinsip atau rumus yang diketahui dan ditanya pada
digunakan tidak benar soal?
1. Validator Pertama
125
126
127
2. Validator Kedua
128
129
130
Kode
Jenis
No. Nama Peserta Didik Inisial Peserta Kategori
Kelamin
Didik
1 Achmad Romadhoni AR L P1 Tinggi
2 Agung Eko Wahyudi AEW L P2 Tinggi
3 Alfansyah Yudistira AY L P3 Sedang
4 Andya Saktiano AS L P4 Sedang
5 Bagas Arianto BA L P5 Sedang
6 Candra Adi Saputra CAS L P6 Sedang
7 Dayu Purnawan DP L P7
8 Deny Eka Ardianto DEA L P8 Rendah
9 Dhimas Setiawan DS L P9 Tinggi
10 Dwi Putra Apriliyan DPA L P10 Tinggi
11 Fajar Nur Andriansyah FNA L P11 Sedang
12 Febri Nur Cahyo FNC L P12 Sedang
13 Feri Setiawan FS L P13
14 Fernanda Erik Ardiansyah FEA L P14 Rendah
15 Khalid Ahmad Dwi Prastyo KADP L P15
16 Much. Nurhuda MN L P16 Tinggi
17 Nadja Desdiyanta Putra ND L P17 Tinggi
18 Rega Lito D RLD L P18 Tinggi
19 Sandi Hadi Saputro SHS L P19 Sedang
20 Widi Antoro WA L P20 Tinggi
Keterangan:
RWAYAT HIDUP
Perangkat Lunak tamat tahun 2014. Semasa kuliah mengikuti organisasi Lemaga