Anda di halaman 1dari 265

PENGARUH MODEL INQUIRY GUIDED LEARNING

TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNITIF PESERTA


DIDIK PADA KONSEP SISTEM SIRKULASI
SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Melda Ambarwati
NIM. 11140161000019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK

Melda Ambarwati, 11140161000019. Pengaruh Model Inquiry Guided


Learning terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Sirkulasi. Skripsi, Program Studi Tadris Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inquiry guided


learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep sistem
sirkulasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – November 2018 di SMA
Negeri 8 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019. Metode yang
digunakan adalah quasi eksperimen berbentuk nonequivalent control group
design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA 1 berjumlah 35
orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 3 berjumlah 35 orang sebagai
kelas kontrol. Instrumen kuesioner keterampilan metakognitif menggunakan
instrumen metacognitive skill scale yang diadaptasi dari Mustafa Altindagh, dkk
(2014). Analisis data pre-post questionnaire keterampilan metakognitif peserta
didik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil pengujian diperoleh nilai p<0,05,
hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model inquiry guided learning
terhadap keterampilan metakognitif peserta didik.

Kata Kunci: Inquiry Guided Learning, Keterampilan Metakognitif,


Metacognitive Skill Scale

i
ABSTRACT

Melda Ambarwati, 11140161000019. The Influence of Inquiry Guided


Learning Model towards Student’s Metacognitive Skill in Circulation System
Concepts. Thesis, Biology Education Study Program, Departemen of Natural
Science Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah
State Islamic University of Jakarta.

This research aimed to know the influence of inquiry guided learning model
towards student’s metacognitive skill in circulation system concepts. This
research was conducted in October until November 2018 at SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan in the academic year of 2018/2019. The research method was
quasi experiments with nonequivalent control group design. The sample of this
research was 35 students of XI MIA-1 as the experimental class, and 35 students
of XI MIA-3 as the control class. The questionnaire instrument of metacognitive
skill using the metacognitive skill scale instrument adapted from Mustafa
Altindagh, etc (2014). The pre-post questionnaire data was analyzed by Mann
Whitney. The results obtained p<0.05, which indicated that there was an influence
of inquiry guided learning model towards student’s metacognitive skill.

Keywords: Inquiry Guided Learning Model, Metacognitive Skill, Metacognitive


Skill Scale

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga, sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Sarjana Program S-1 pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada Kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc. Ketua jurusan Pendidikan IPA.
4. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Biologi
5. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam membantu, membimbing
dan mendukung penulis sehingga skripsi ini terselesaikan tepat waktu.
6. Yuke Mardiati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing, mengarahkan dan membekali penulis dengan ilmu yang
diberikannya dengan penuh keikhlasan.
7. Nengsih Juanengsih, M.Pd selaku Dosen Penasehat Akademik yang
senantiasa memberikan nasehat dan arahan dari semester awal sampai
semester akhir.
8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA khususnya prodi Pendidikan
Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuan serta membimbing kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.

iii
9. Dr. Alek, M.Pd, dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang telah membantu
memvalidasi instrumen penelitian Penulis.
10. Asni Suryani Lubis, S.Pd, M.Pd selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri
8 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
11. Melli Yunerti, S.Si, M.Pd guru bidang studi biologi SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian
dan mengumpulkan data.
12. Siti Hajijah Malau, S.Pd, laboran SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
sekaligus observer dalam penelitian.
13. Peserta Didik SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan kelas XI MIA 1 dan
3 tahun ajaran 2018-2019 yang telah menjadi responden dalam penelitian
ini.
14. Teman-teman satu grup keterampilan metakognitif, Fusna dan Annisa
yang selalu saling menyemangati dan bertukar pikiran dalam penelitian
ini.
15. Kedua orang tua yang sangat Penulis cintai, Papah Atmo-Atmojo dan
Mamah Suminah yang senantiasa memberikan dukungan moral, tiada
henti-hentinya mendo‟akan, dan melimpahkan kasih sayang kepada
Penulis, sehingga Penulis dapat terus bersemangat menyelesaikan skripsi
ini dengan totalitas dan lancar.
16. Kakak kandung dan kakak ipar, Hindarini Reza, Am.Keb dan Hudri
Arrasid, S.Pd.I serta adik-adik tersayang, Atika Kusumondari dan M.
Nurshalin yang selalu menghibur dan memotivasi penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi.
17. Keponakan-keponakan tercinta, Kanz, Queen, Labib, dan Alishba yang
selalu membuat Penulis bersemangat untuk segera menyelesaikan skripsi.
18. Sahabat “Sisterhood”, Yusri, Felliani, Indah, Novia, dan Alifania, sahabat
yang selalu menemani semasa kuliah baik di kelas maupun di kossan.

iv
19. Sahabat shalihah dari Grup Kongkow, Lia Yunita, yang selalu menasehati
penulis untuk terus sabar, ikhlas, dan menata hati untuk menjadi diri yang
lebih baik lagi, terutama di momen penyelesaian skripsi.
20. Sahabat terhebat dari Grup Kongkow, Firman Fajri, yang selalu mengajak
Penulis untuk wisuda berbarengan. Namun, Allah berkehendak lain. Dan
sahabat terbaik Kongkow lainnya, Usman, Ricky, Akmal.
21. Sahabat GMES (Ghifari,Melda,Sri). Sahabat saya dalam dunia politik,
namun prinsip kami tetap civitas akademika bukan civitas politika.
Kenangan bersama kalian sungguh hebat dan membahagiakan.
22. M. Ridhwan selaku Laboran Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN JKT, yang selalu memberi keyakinan pada Penulis
bahwa skripsi dapat diselesaikan tepat waktu.
23. Kawan-kawan Asisten Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah
menjadi kekeluargaan yang sangat harmonis ditengah tugas dan tanggung
jawab mengemban jadwal praktikum mahasiswa.
24. Rekan-rekan remaja Masjid Baitussalam (IKRIBAS), yang senantiasa
memberikan do‟a terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.
25. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi Angkatan 2014 – Formica
Rufa, HMPS Pendidikan Biologi, yang selalu indah untuk dikenang, selalu
berbaik hati dan saling support satu sama lain.
Terimakasih penulis haturkan untuk pihak-pihak yang tidak Penulis sebutkan
satu per satu. Semoga segala bantuan, dukungan dan partisipasi yang diberikan
kepada Penulis, mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Aamiin.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya
dalam bidang pendidikan.
Jakarta, Maret 2019
Penulis

Melda Ambarwati

v
DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 7
D. Perumusan Masalah ................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 9
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 29
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 31
D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 33
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................... 33
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 34
D. Variabel Penelitian ................................................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 36
G. Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................. 41
H. Prosedur Penelitian ................................................................ 44

vi
I. Teknik Analisis Data ............................................................. 47
J. Hipotesis Statistik ................................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ....................................................................... 50
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ..... 57
C. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian ............................. 58

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 63
B. Saran ...................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64


LAMPIRAN – LAMPIRAN ......................................................................... 68

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Inquiry Guided Learning ................... 15


Tabel 2.2 Keterampilan Metakognitif Menurut Ahli .................................. 19
Tabel 2.3 Kompetensi Inti SMA/MA kelas XI ........................................... 26
Tabel 2.4 Kompetensi Dasar Materi Sistem Sirkulasi ................................ 27
Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design ...................................... 34
Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data ....................................................... 36
Tabel 3.3 Kategori Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik ......................... 37
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik..................... 38
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Keterampilan Metakognitif .............................. 39
Tabel 3.6 Instrumen Wawancara Keterampilan Metakognitif .................... 40
Tabel 3.7 Kategori Validitas ....................................................................... 41
Tabel 3.8 Kategori Reliabilitas .................................................................... 42
Tabel. 3.9 Skala Skor Pernyataan Positif ..................................................... 48
Tabel. 3.10 Skala Skor Pernyataan Negatif .................................................... 48
Tabel. 3.11 Pedoman Kategori Hasil Pengukuran Kuesioner ........................ 48
Tabel 4.1 Deskripsi Prequestionnaire Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran .................................................................................................. 50
Tabel 4.2 Deskripsi Postquestionnaire Peserta Didik Setelah
Pembelajaran .................................................................................................. 52
Tabel 4.3 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik Setelah Pembelajaran.............................................................. 53
Tabel 4.4. Presentase Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik pada Kelas
Eksperimen dengan Model Inquiry Guided Learning................. 55
Tabel 4.5 Persentase Nilai LKPD Kelas Eksperimen Berdasarkan Kriteria56
Tabel 4.6. Persentase Peserta Didik yang Melakukan Kegiatan Keterampilan
Metakognitif ................................................................................ 56

viii
Tabel 4.7 Uji Mann Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Sebelum Pembelajaran ................................................................ 57
Tabel 4.7 Uji Mann Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Setelah Pembelajaran .................................................................. 58

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Inkuiri .................................................................. 11
Gambar 2.2 Sistem Peredaran Darah Manusia ........................................... 28
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .................................................................. 32
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ................................................................. 49
Gambar 4.1 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran .......................................................................... 51
Gambar 4.2 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah
Pembelajaran .......................................................................... 52

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ........68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol .............116
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Inquiry Guided Learning .....146
Lampiran 4 Rubrik Penilaian LKPD Inquiry Guided Learning .........................162
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Jurnal Belajar (Aktivitas Keterampilan
Metakognitif) ...................................................................................165
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik ........................166
Lampiran 7 Kuesioner Keterampilan Metakognitif ............................................172
Lampiran 8 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ....................................................................................175
Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Kuesioner Keterampilan Metakognitif ............176
Lampiran 10 Nilai LKPD Kelas Eksperimen ......................................................186
Lampiran 11 Data Hasil Jurnal Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen ...........187
Lampiran 12 Data Pre-Kuesioner Kelas Eksperimen ..........................................188
Lampiran 13 Data Pre-Kuesioner Kelas Kontrol .................................................191
Lampiran 14 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas
Eksperimen ......................................................................................194
Lampiran 15 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas Kontrol ....197
Lampiran 16 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif
Kelas Eksperimen ............................................................................200
Lampiran 17 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif Kelas
Kontrol .............................................................................................209
Lampiran 18 Persentase Pre-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan Kontrol ......218
Lampiran 19 Persentase Post-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan Kontrol.....219
Lampiran 20 Deskripsi Pre-Post Questionnaire Kelas Eksperimen Dan Kontrol220
Lampiran 21 Deskripsi Distribusi Data Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Eksperimen Setelah Pembelajaran ..................221
Lampiran 22 Deskripsi Distribusi Data Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Kontrol Setelah Pembelajaran .......................222
Lampiran 23 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Sebelum Pembelajaran ............223

xi
Lampiran 24 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Setelah Pembelajaran ..............224
Lampiran 25 Hasil Wawancara Peserta Didik ......................................................225
Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian ............................................................237
Lampiran 27 Surat Bimbingan Skripsi..................................................................238
Lampiran 28 Lembar Ujian Referensi ..................................................................239
Lampiran 29 Foto-Foto Kegiatan Penelitian .........................................................246
Lampiran 30 Biodata Penulis ................................................................................249

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu sistem, sedangkan pembelajaran
merupakan salah satu bentuk dari kegiatan pendidikan. Sebagai suatu sistem,
pendidikan adalah suatu kegiatan yang berkelanjutan, dan melibatkan banyak
komponen, antara lain: (a) peserta didik; (b) input instrumen, seperti
pendidik, tujuan, bahan/kurikulum, metode, prasaran dan saran; (c) input
ligkungan seperti situasi dan kondisi lingkungan; (d) pelaksanaan pendidikan,
dan (e) lulusan.1
Pendidikan yang bermutu tidak dapat dipisahkan dari semua komponen
sistem pendidikan. Apabila semua komponen pendidikan berfungsi secara
optimal, maka tujuan pendidikan tersebut akan tercapai dengan baik.
Sebaliknya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik apabila
komponen sistem pendidikan tidak optimal dan jauh dari fungsi yang
seharusnya.
UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:2
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”.
Hal ini mengarahkan seseorang bahwa sebagai seorang guru
profesional, maka seseorang tersebut memiliki tugas untuk menentukan
metode apa yang digunakan agar mempermudah penyampaian bahan ajar
sehingga dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik. Pendidikan

1
A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Gropu,
2015), h. 44.
2
Undang-undang Repulik Indonesia No. 20 Tahun 2003, “Tentang Sistem Pendidikan
Nasional”, h. 3, (https://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/101), Diakses pada
tanggal 22 Januari 2019 pukul 20:00 WIB.

1
2

sebaiknya tidak tertuju pada pengembangan kecerdasan peserta didik saja


melainkan juga tertuju pada pengembangan keterampilan sehingga peserta
didik juga mendapatkan pengalaman belajar yang sangat mengesankan.
Tetapi, dalam bidang pendidikan sekarang ini, penekanannya lebih pada
hafalan saja. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di sekolah banyak
yang masih menggunakan metode konvensional. Metode tersebut dalam
proses pembelajaran berpusat pada guru atau teacher center, hal ini
menyebabkan proses berpikir kreatif peserta didik di sekolah tidak
meningkat.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan serta
kreatifitas peserta didik untuk menemukan konsep yang mereka pelajari
sendiri adalah model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri
merupakan jenis pembelajaran kontruktivisme yang didasarkan pada
observasi dan studi ilmiah. Model ini sangat sesuai dengan pembelajaran
biologi karena peserta didik diarahkan untuk terlibat langsung dengan objek-
objek yang dipelajari. Dalam model pembelajaran inkuiri peserta didik diajak
untuk berorientasi, merumuskan masalah, berhipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis, serta merumuskan kesimpulan berdasarkan penyelidikan
yang telah dilakukan oleh peserta didik.
Pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.3
Melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri ini dapat membantu
peserta didik untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan
berpikir yang diperlukan dengan memberikan pertanyaan dan memberi
jawaban atas dasar rasa ingin tahu peserta didik. Inquiry Guided Learning
yang terdiri dari tahapan merumuskan masalah, hipotesis, melakukan
eksperimen, menganalisis data, lalu menyimpulkan dan mengkomunikasikan

3
Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.
11.
3

hasil, dapat dikaitkan dengan inventori keterampilan metakognitif yakni


planning, monitoring, dan evaluating.
Inventori planning dikaitkan ketika peserta didik akan merencanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Selanjutnya inventori
monitoring dikaitkan ketika peserta didik menganalisis data, peserta didik
diarahkan untuk melakukan pengecekan kembali terkait kegiatan analisis
yang dilakukan. Dan terakhir, inventori evaluating dikaitkan ketika peserta
didik telah merumuskan kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik diarahkan
menilai atas penyelidikan yang telah dilakukan.
Keterampilan berpikir yang sering dianggap sebagai keterampilan
pembelajaran kognisi, menunjukkan keterampilan dan proses mental yang
terlibat ke dalam tindakan belajar, seperti mengingat dan memahami fakta
atau gagasan. Proses kognisi, atau proses berpikir, berkaitan dengan
penjelasan mengenai apa yang terjadi dalam otak siswa selama memperoleh
pengetahuan baru, yaitu, bagaimana pengetahuan baru tersebut diperoleh,
diatur, disimpan dalam memori, dan digunakan lebih lanjut dalam
pembelajaran dan pemecahan masalah.4
Sejalan dengan hal tersebut, Kehidupan di abad ke-21 menuntut
berbagai keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga diharapkan
pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai berbagai
keterampilan tersebut agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup.
Keterampilan-keterampilan penting di abad ke-21 masih relevan dengan
empat pilar kehidupan yang mencakup learning to know, learning to do,
learning to be dan learning to live together. Empat prinsip tersebut masing-
masing mengandung keterampilan khusus yang perlu diberdayakan dalam
kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah,
metakognisi, keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreasi,
literasi informasi, dan berbagai keterampilan lainnya.5

4
Diane Ronis, Pengajaran Matematika Sesuai Cara Kerja Otak, (Jakarta: PT Indeks P.P.
Media, 2009), h. 140.
5
Siti Zubaidah, “Keterampilan Abad ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran”, disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan dengan tema”Isu-Isu Strategis
4

Hasil observasi yang dilakukan pada bulan September 2018 di SMAN


8 Kota Tangerang Selatan, mengenai situasi pembelajaran di kelas ditemui
beberapa masalah yaitu, (1) aktivitas belajar Biologi peserta didik yang relatif
kurang, dan siswa belum termotivasi agar berani dalam mengemukakan
pendapatnya dalam proses pembelajaran, (2) Peserta didik masih kurang
dalam melakukan analisis, menyatakan hubungan sebab akibat, memberi
alasan, dan mendefinisikan asumsi terhadap tugas yang diberikan, (3)
Kemampuan peserta didik dalam merumuskan permasalahan dan mencari
data atau informasi agar mendapatkan solusi terhadap suatu masalah yang
autentik juga masih kurang, (4) Hasil belajar peserta didik yang rendah
disebabkan karena pada saat ulangan, peserta didik hanya mampu menjawab
soal-soal ranah kognitif yang mengingat. Selain itu, sebagian besar peserta
didik hanya mampu menghubungkan pengetahuan yang bersifat faktual dan
konseptual, belum dibiasakan mencapai ranah pengetahuan prosedural dan
metakognitif sebagai keterampilan berpikir peserta didik. Ranah penilaian
metakognitif merupakan hal baru bagi guru dan peserta didik.
Relevan dengan hasil penelitian sebelumnya mengenai pembelajaran
inkuiri yang menyatakan bahwa keterampilan berpikir yang belum
diberdayakan dalam pembelajaran biologi, maka perlu adanya model
pembelajaran yang memberikan solusi untuk meningkatkan keterampilan
berpikir dan kinerja ilmiah. Strategi pembelajaran inkuiri sudah terbukti dapat
meningkatkan kinerja ilmiah dan menumbuh kembangkan kemampuan
berpikir kritis siswa sehingga baik untuk diterapkan dalam pembelajaran
biologi.6

Pembelajaran MIPA Abad 21, tanggal 10 Desember 2016 di Program Studi Pendidikan Biologi
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang-Kalimantan Barat, 2016, h. 1. Diakses dari
http://www.researchgate. net/publication/318013627, pada 20 Januari 2018 pukul 21.03 WIB.
6
I Nyoman Sutama, Ida Bagus Putu Arnyana, dan Ida B.J Swasta, Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada Pelajaran
Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, diakses dari (http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1091/839) pada 3 Desember 2018 pukul 16:30 WIB.
5

Melalui proses pembelajaran inkuiri inilah secara berkesinambungan


keterampilan berpikir peserta didik dapat tercapai dengan baik. Dengan
bimbingan guru sebagai fasiliatator yang membantu peserta didik untuk
mengakumulasikan pengetahuannya pada proses penyelidikan yang telah
terkonsep dengan sistematis. Keterampilan berpikir peserta didik inilah yang
disebut sebagai keterampilan metakognitif. Dalam konteks metakognitif,
peserta didik mengetahui bagaimana tahapan untuk berpikir, sehingga proses
berpikir yang dilakukan peserta didik menjadi lebih efektif dan efisien.
Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) direkomendasikan sebagai
alternatif dalam perbaikan pembelajaran biologi, karena inkuiri merupakan
model pembelajaran multifaceted, yang meliputi aktivitas beraneka ragam
yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, memeriksa buku-buku atau
sumber informasi lain untuk melihat apa yang telah dketahui, merencanakan
investigasi, memeriksa kembali apa yang telah diketahui menurut bukti
eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, penjelsan dan prediksi, serta
mengkomunikasikan hasil. .7
Pendidikan di Indonesia hanya berorientasi pada hasil. Pemerintah
melalui Diknas Pendidikan hanya melihat dari satu sisi bahwa keberhasilan
pendidikan ditentukan oleh hasil Ujian Nasional (UN). Masyarakat pun
dipaksa menerima bahwa nilai UN merupakan hal utama dalam dunia
pendidikan. Satu faktor penentu siswa diterima di suatu SMA adalah nilai UN
SMP mereka dan satu indikasi keberhasilan suatu SMA melaksanakan
pendidikan yang bermutu adalah tingginya nilai UN yang dicetak siswa
lulusan SMA tersebut.
Hal tersebut yang mendorong para guru melaksanakan pembelajaran
yang hanya bertujuan mempersiapkan siswanya untuk dapat menjawab
pertanyaan saat UN. Pada akhirnya, sekolah hanya berkiblat pada hasil

7
National Research Council‟s., Inquiry and National Science Education Standards,
(Washington DC: National Academy Press, 2000), h. 13-14.
6

belajar siswa dan lupa bahwa ada aspek lain yang perlu sekali diberdayakan
pada saat pembelajaran, yaitu keterampilan metakognitif.
Metakognitif memiliki arti penting dalam menentukan kesuksesan
belajar peserta didik. Keterampilan metakognitif menunjang peserta didik
untuk menjadi pembelajar mandiri. Dengan demikian, bila guru sering
menggunakan strategi yang berupaya untuk memberdayakan keterampilan
metakognitif peserta didiknya, maka secara tidak langsung, guru tersebut
telah menolong peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mandiri.
Pembelajar mandiri mampu menyadari bagaimana cara dirinya dapat belajar
dengan lebih efektif. Selain itu, bila peserta didik telah memiliki keterampilan
metakognitif yang baik, peserta didik tersebut tahu dan sadar mengenai
kesulitan apa yang peserta didik hadapi ketika belajar serta mampu memilih
cara apa yang paling baik untuk mengatasi masalah yang dihadapi tersebut.
Pembelajar mandiri didefinisikan sebagai pembelajar yang memiliki
kesediaan dan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam menentukan
perencanaan, memantau, dan mengevaluasi proses pembelajaran melalui
tugas yang telah peserta didik kerjakan.8
Peneliti menyadari betapa pentingnya keterampilan metakognitif, maka
diperlukan penerapan model Inquiry Guided Learning untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik. Oleh karena itu berkaitan dengan
latar belakang yang diuraikan tersebut, maka timbulah gagasan bagi peneliti
untuk mengambil judul penelitian:
“Pengaruh Model Inquiry Guided Learning terhadap Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Sirkulasi”.

8
NgaThanh Nguyen, Let students take control! Fostering learner autonomy in language
learning: An experiment, 2012 International Conference on Education and Management
Innovation, IPEDR. Vol. 30: 318-320, 2012, p. 318, (http://www.ipedr.com/vol30/62-
ICEMI%202012 M10063.pdf), diakses 20 Februari 2018.
7

B. Identifikasi Masalah
Latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang selama ini berlangsung hanya berpusat pada guru
(teacher centered) bukan peserta didik (student centered).
2. Proses pembelajaran tidak mengarahkan siswa kepada pengalaman belajar.
3. Pembelajaran yang menjadi tradisi menggunakan pendekatan
pembelajaran yang hanya memberikan informasi atau materi untuk
memperoleh hasil yang berupa pengetahuan dan ingatan.
4. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang mampu meningkatkan
keterampilan peserta dalam mengatur proses berpikir peserta didik di
dalam pembelajaran biologi.

C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian, antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang
Selatan
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Inquiry Guided Learning.
3. Materi yang digunakan adalah konsep sistem sirkulasi.
4. Keterampilan metakognitif yang diteliti terdiri dari tiga aktivitas menurut
Gregory Schraw yaitu planning, monitoring, dan evaluating.

D. Perumusan Masalah
Latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh model Inquiry
Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik pada
konsep sistem sirkulasi?”
8

E. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
model Inquiry Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta
didik pada konsep sistem sirkulasi.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Penelitian ini dapat mengembangkan keterampilan metakognitif siswa
sehingga dapat lebih mudah memahami konsep sistem sirkulasi pada
manusia.
2. Bagi guru
Khususnya bagi guru bidang biologi dapat menjadikan model Inquiry Guided
Learning sebagai salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
dapat dijadikan acuan serta masukan dalam penelitian sejenis dengan pokok
bahasan berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka
1. Inquiry Guided Learning
a. Pengertian Inquiry
Inkuiri secara bahasa berasal dari kata inquiry yang merupakan kata
dalam bahasa Inggris yang berarti; penyelidikan/meminta keterangan;
terjemahan bebas untuk konsep ini adalah “peserta didik diminta untuk
mencari dan menemukan sendiri”.1
National Science Education Standar mendefinisikan inkuiri
merupakan model pembelajaran multifaceted sebagai aktivitas beraneka
ragam yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, memeriksa buku-
buku atau sumber informasi lain untuk melihat apa yang telah dketahui,
merencanakan investigasi, memeriksa kembali apa yang telah diketahui
menurut bukti eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menginterpretasikan data, mengajukan jawaban,
penjelsan dan prediksi, serta mengkomunikasikan hasil. Inquiry
memerlukan identifikasi asumsi, berpikir kritis dan logis, dan
pertimbangan keterangan atau penjelsan alternatif.2
Pembelajaran dengan Inquiry Guided Learning mempromosikan
perolehan pengetahuan, kemampuan, dan sikap baru melalui
penyelidikan pertanyaan, strategi penyelesaian masalah dan standar
pertanyaan dalam disiplin ilmu. Ini konsisten dengan serangkaian teori
pembelajaran kontemporer, yang bersama-sama disebut
3
konstruktivisme.

1
, Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016), Cet. II, h. 7.
2
National Research Council‟s., Inquiry and National Science Education Standards,
(Washington DC: National Academy Press, 2000), h. 13-14.
3
Virginia S. Lee, The Power of Inquiry as a Way of Learning, Springer Innov High Educ,
2011, pp. 151.
.

9
10

Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang


melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga peserta
didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri yaitu (1) keterlibatan
siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; (3)
mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang
ditemukan dalam proses inkuiri.4
Scientific inquiry (inkuiri ilmiah) tidak begitu saja diambil dari
konteks penyelidikan tertentu. Tetapi, inkuiri ilmiah lebih tepat dikaitkan
dengan tahapan-tahapan tindakan para saintis yang mengarahkan peserta
didik pada pengetahuan ilmiah. Walaupun inkuiri ilmiah seolah-olah
dikaitkan dengan sebagian tindakan saintis professional. Tetapi setiap
orang dapat melatih kemampuan inkuiri ilmiahnya dari segala sesuatu
yang menarik dalam kehidupan sehari-hari.5
Berdasarkan paparan teori diatas, Inquiry Guided Learning berarti
model pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membimbing
peserta didik untuk menemukan pemahamannya sendiri terhadap suatu
materi melalui kegiatan penyelidikan secara sistematis, logis, dan
analitis.
b. Komponen Inkuiri
Inkuiri berarti mengemukakan suatu pertanyaan. Tetapi
sebenarnya, makna inkuiri memiliki arti yang lebih dari itu, inkuiri berarti
mengajukan pertanyaan bermakna, yang melibatkan pemaknaan, performa
dengan operasi intelektual untuk menghasilkan pengalaman yang mudah

4
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, Editor Titik Triwulan Tutik Trianto, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 78.
5
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 120.
11

dipahami. Seperti cara pembelajaran lainnya, inkuiri memiliki beberapa


komponen, yakni proses-sikap dan nilai, dan pengetahuan.6

Gambar 2.1 Komponen Inkuiri: Pengetahuan, Proses, Sikap dan Nilai

1) Pengetahuan
Seorang inkuiri yang berhasil, maka perlu mengetahui beberapa hal
berikut ini, yakni mengetahui hakikat pengetahuan itu sendiri. Sebagai
orang yang hendak berinkuiri, pengenalan terhadap suatu fakta memiliki
makna bahwa apa yang diterima sebagai kebenaran hari ini hanya bersifat
sementara dan oleh karenanya subjek dapat berubah dengan suatu
informasi terbaru dan penyelidikan.
Untuk menemukan secara produktif. Perangkat inkuiri meliputi
berbagai jenis sumber informasi, konsep dasar yang dapat membantu
menganalisis pemahaman, dan suatu proses rasional inkuiri. Konsep
merupakan alat inkuiri yang penting. Konsep membawa pada suatu
pertanyaan yang sesuai dengan pengalaman atau data untuk mencapai
suatu pemaknaan. Konsep tidak hanya merepresetasikan pengetahuan,
konsep membantu menghasilkan pengetahuan.

6
Zulfiani, “Inkuiri dalam Pendidikan IPA” , dalam Gelar dan Munasprianto (ed),
Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar, (Jakarta: IISEP,
2007), h. 6.
12

2) Sikap dan Nilai


Seorang inkuiri yang berhasil, harus menilai objektivitas dan
penggunaan alasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Sikap
tersebut meliputi: skeptic yang merupakan sikap bertanya yang
menyangsikan jawaban yang sederhana atau penyebab dan penyelesaian
dengan fakta tunggal. Rasa ingin tahu, respek terhadap penggunaan alasan
dan bukti, objektif, serta memberikan pertimbangan.
3) Proses
Inkuiri tidak sekedar pengetahuan tentang mengetahui dan merujuk
pada sikap dan nilai dari cara pembelajaran, tapi meliputi bekerja dengan
data atau pengalaman dalam cara yang khusus. Proses inkuiri berkembang
dari sikap, nilai, dan pengetahuan yang telah dideskripsikan. Proses inkuiri
ini meliputi: mendefinisikan suatu tujuan untuk berinkuiri, berhipotesis,
menguji hipotesis, menggambarkan suatu kesimpulan, dan menerapkan
suatu kesimpulan menjadi data yang baru dan generalisasi.7

c. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri


Ciri-ciri utama dari pembelajaran inkuiri a dalah 1) strategi inkuiri
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menentukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar; 2) strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa, 3)
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental.8
Kemampuan inkuiri selalu dikaitkan dengan kegiatan penyelidikan
atau eksperimen. Dalam proses belajar, pengetahuan yang bermakna tidak
cukup hanya melalui metode ceramah dan membaca buku. Siswa
7
Ibid, h. 7.
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2011), Cet. VIII, h. 197.
13

seharusnya mengkonstruksi pemahamannya melalui pertanyaan, mendesain


dan menghubungkannya dalam bentuk investigasi, kemampuan analisis dan
mengkomunikasikan penemuannya.9

d. Tingkatan Inkuiri
Terdapat tiga tingkatan inkuiri, yaitu:
1. Discovery/structured inquiry
Tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan
proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2. Guided inquiry
Tahap ini mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan
permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah.
3. Open inquiry
Tindakan utama ialah guru memaparkan konteks penyelesaian
masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan meyelesaikan
masalah.10

e. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri


Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh
potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri
merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan.11
1) Megajukan Pertanyaan atau Permasalahan
Kegiatan inkuiri dimulai dengan pengajuan pertanyaan dalam rangka
merumuskan permasalahan. Untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah

9
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. I, h. 121.
10
Ibid, h. 121-122.
11
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual, Editor: Titik Triwulan Tutik Trianto, (Jakarta: Prenada Media, 2014), h. 83-84.
14

jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis, kemudian siswa


diminta untuk merumuskan hipotesis.
2) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau solusi sementara atas permasalahan
yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahkan proses ini, guru
menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin.
Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan
dengan permasalahan yang diberikan.
3) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah kegiatan menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting karena
bukan hanya motivasi belajar saja yang harus kuat tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.
4) Analisis Data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan
dengan menganalisis hasil dari data yang telah dikumpulkan. Bila ternyata
hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan
inkuiri yang telah dilakukan.
5) Membuat Kesimpulan
Langkah terakhir dalam pembelajaran inkuiri adalah membuat
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Merumuskan masalah
merupakan tujuan dalam pembelajaran ini. Sehingga untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan kepada
siswa data mana yang relevan.
Inquiry Guided Learning mempromosikan perolehan pengetahuan,
kemampuan, dan sikap baru melalui penyelidikan berupa pertanyaan, masalah,
dan isu dengan menggunakan cara dan standar penyelidikan dalam disiplin ilmu.
Ketika peserta didik mencoba menganalisis data atau skenario atau memecahkan
masalah, peserta didik mengenali kebutuhan akan fakta, aturan, prosedur, dan
15

prinsip panduan, yang mana instruktur tersebut berikan kepada siswa atau siswa
menemukan dirinya sendiri. Pembelajaran berbasis masalah adalah jenis
pembelajaran tanya jawab spesifik yang muncul di bidang-bidang seperti
kedokteran dan teknik dimana pemecahan masalah merupakan cara penyelidikan
yang dominan. Penelitian sarjana, terstruktur dengan baik, juga merupakan jenis
pembelajaran yang dipandu penyelidikan (Inquiry Guided Learning).12
Peserta didik bekerja (bukan hanya duduk, mendengarkan lalu menulis)
pada tahap ini untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan
oleh guru di bawah bimbingan yang intensif dari guru. Tugas guru lebih seperti
„memancing‟ siswa untuk melakukan sesuatu. Guru datang ke kelas dengan
membawa masalah untuk dipecahkan oleh siswa, kemudian peserta didik
dibimbing untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah tersebut.
Beberapa tokoh, menyebut tahapan ini sebagai inkuiri terbimbing (guided
inkuiry).13
Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diadaptasi dari
model inkuiri disajikan pada Table 2.1 di bawah ini.14
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Inquiry Guided Learning)
Tahap Aktivitas Guru
Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian
Mengidentifikasi masalah atau fenomena dan siswa melakukan
dan melakukan pengamatan pengamatan yang memungkinkan siswa
menemukan masalah
Tahap 2 Guru membimbing siswa mengajukan
Mengajukan pertanyaan pertanyaan berdasarkan kejadian dan
fenomena yang disajikan

12
Virginia S. Lee, The Power of Inquiry as a Way of Learning, Springer Innov High
Educ, 2011, pp. 151.
13
Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016), Cet. II, h. 17.
14
Nurdyansyah dan Eny Fariyatul, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013,
(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), h. 151.
16

Tahap 3 Guru mengorganisasikan siswa ke


Merencanakan penyelidikan dalam kelompok kecil heterogen,
membimbing siswa untuk
merencanakan penyelidikan, membantu
menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan menyusun prosedur
kerja yang tepat
Tahap 4 Guru membimbing siswa melaksanakan
Mengumpulkan data/informasi dan penyelidikan dan memfasilitasi
melaksanakan penyelidikan penguumpulan data
Tahap 5 Guru membantu siswa menganalisis
Menganalisis data data dengan berdiskusi dalam
kelompoknya
Tahap 6 Guru membnatu siswa dalam membuat
Membuat kesimpulan kesimpulan betdasarkan hasil kegiatan
penyelidikan

Tahap 7 Guru membimbing siswa dalam


Mengkomunikasikan hasil mempresentasikan hasil kegiatan
penyelidikan yang telah dilakukan

f. Karakteristik Inkuiri Terbimbing


Ada beberapa karakteritik dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan
yaitu:15 Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi
spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi. Sasarannya adalah
mempelajari proses mengamati kejadian atau objek kemudian menyusun
generalisasi yang sesuai. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran
misalnya kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas.

15
Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Metode dan Aplikasi), (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar , 2016) , h. 18.
17

Setiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan


hasil observasi di dalam kelas. Kelas diharapkan berfungsi sebagai
laboratorium pembelajaran Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan
diperoleh dari siswa Guru memotivasi semua siswa untuk mengomunikasikan
hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam
kelas.

g. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri


Kelebihan-kelebihan metode inkuiri, sebagai berikut:16 Siswa akan
memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik. Membantu dalam
menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang
baru. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. Situasi proses belajar menjadi
lebih merangsang.

h. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri


Model pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya
sebagai berikut:17 Guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
peserta didik. Perencanaan pembelajaran dengan model ini sulit karena
terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar. Dalam
mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru
sulit untuk menyesuaikan dengan waktu yang ditentukan. Selama kriteria
keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran, model pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh guru.

16
Ibid, h. 16.
17
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 208-209.
18

2. Keterampilan Metakognitif
a. Pengertian dan Komponen Keterampilan Metakognitif
Revisi Taksonomi Bloom tentang aspek kognitif menjadi dua dimensi,
yaitu (1) dimensi proses kognitif dan (2) dimensi pengetahuan. Pada proses
kognitif ditiadakannya aspek sintetis diantara aspek analisis dan aspek evaluasi
serta aspek kreatif ditambahkan setelah aspek evaluasi. Sedangkan aspek-aspek
dari dimensi pengetahuan yang ditambahkan antara lain: (1) pengetahuan factual
(factual knowledge); (2) pengetahuan koseptual (conceptual knowledge); (3)
pengetahuan procedural (procedural knowledge); dan (4) pengetahuan
metakognitif (metacognitive knowledge).
Metakognitif merupakan suatu istilah yang diperkenalkan oleh Flavell
pada Tahun 1979. Metakognitif terdiri dari pengetahuan metakognitif dan
pengalaman metakognitif atau regulasi. Kegiatan metakognitif pada dasarnya
merupakan kegiatan ”berpikir tentang berpikir”, yaitu merupakan kegiatan
mengontrol secara sadar tentang proses kognitifnya sendiri. Kegiatan metakognitif
ini membantu untuk mengatur dan mengawasi belajar, yang terdiri dari
perencanaan, pengawasan kegiatan kognitif, serta memeriksa hasil dari kegiatan-
kegiatan.18
Istilah metakognisi telah digunakan secara luas dan berlainan, dan
perbedaan penggunaannya bertumpu pada dua pengertian metakognisi, yakni
sebagai (1) pengetahuan tentang kognisi dan (2) pengontrolan, pemonitoran dan
pengaturan proses-proses kognitif. Pengertian yang kedua ini juga disebut
pengontrolan dan pengaturan metakognitif, serta swaregulasi (self-regulation).19
Metakognitif merujuk pada berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif
dalam proses kognitif belajar dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan seperti
perencanaan bagaimana pendekatan tugas belajar yang diberikan, pemantauan
pemahaman, dan mengevaluasi kemajuan penyelesaian tugas adalah metakognitif alami.
Dalam konteks pembelajaran, siswa mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui

18
Jennifer A. Livingston, Metacognition: An Overview. ERIC,1997, pp. 3-4.
(http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html)
19
Lorin W. Anderson and David R.Krathwohl, Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen
(Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom), (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), h. 64.
19

kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar terbaik
untuk belajar efektif. Metakognitif sebagai suatu bentuk kemampuan untuk melihat pada
diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara optimal.20
Teori-teori keterampilan metakognitif menurut ahli dapat dilihat pada
Tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2.
Keterampilan Metakognitif Menurut Ahli21
Referensi

Yen, MH., Wang,


Schraw & Moshman NCREL Iskandar CY., Chang, WH.
Mohsen Mahdavi et al.
Sub Kategori
Keterampilan
Metakognitif

Planning 1) Perencanaan 1) Mengembangka 1) Seleksi strategi Menyadari proses Melibatkan


(Perencanaan) melibatkan seleksi n rencana yang tepat dan berpikir dan mampu pemahaman
strategi tertentu dan tindakan dengan sumber menggambarkannya. persyaratan tugas,
alokasi sumber mengajukan referensi yag
memilih strategi
yang pertanyaan- efektif untuk 1) menyatakan
mempengaruhi pertanyaan mencapai yang tepat untuk
tujuan,
tindakan. berikut: tujuan, mengelola sumber
2) mengetahui
2) Membuat prediksi, a. Pengetahua misalnya tentang apa dan daya untuk
strategi sekuensi n awal membuat bagaimana, memproses tugas
dan alokasi waktu apakah yang prediksi 3) menyadari bahwa (Scraw, 1998;
atau perhatian akan sebelum tugas yang Veenman &
yang selektif menolong membaca.
diberikan Elshout, 1999)
sebelum mengawali saya 2) Melibatkan
sebuah tugas mengerjaka setting tujuan, membutuhkan
(Miller, 1985). n tugas- aktivasi banyak referensi,
tugas? pengetahuan 4) merancang apa
b. Dengan cara awal dan waktu yang akan
apakah saya yang dipelajari, dan
mengarahka diperlukan. 5) mengidentifikasi
n pikiran informasi
saya?
c. Pertama kali
saya harus
melakukan
apa?

20
Srini M. Iskandar, Pendekatan Keterampilan Metakognitif dalam Pembelajaran Sains di
Kelas, ERUDIO, Vol. 2, No. 2, ISSN: 2302-9021, FMIPA Universitas Negeri Malang, 2014, h. 1
21
Zulfiani, Yanti Herlanti, Eny S.R, Silak H.,Ghina R., Nila Z. The Development Of
Metacognitive Skills Instrument On Fungi Concept, EDUSAINS Vol.10 No.2, 2018, h.7.
Diakses pada http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/7919. Pada tanggal 1
Januari 2019 pukul 14:00 WIB.
20

Referensi

Yen, MH., Wang,


Schraw & Moshman NCREL Iskandar CY., Chang, WH.
Mohsen Mahdavi et al.
Sub Kategori
Keterampilan
Metakognitif

d. Mengapa
saya
membaca
bagian ini?
e. Berapa lama
saya
menyelesaik
an tugas ini?

Monitoring 1) Monitoring 1) Memantau 1) Keterampilan Mengembangkan Monitoring


(Pemonitoran) mengacu pada rencana Self-testing pengenalan strategi mengacu untuk
kesadaran tindakan, yang sangat berpikir, meliputi ; terus menerus
menyeluruh selama meliputi penting untuk
mengawasi proses
berada dalam tugas. pertanyaan- regulasi 1) Memikirkan
2) Kemampuan pertanyaan pembelajaran. kognitif dan
tujuan yang telah
melakukan berikut. 2) Ini mengacu mengaturnya bila
ditetapkan,
pengujian diri a. Bagaimana pada analisis 2) Mengelaborasi terjadi kegagalan.
secara periodik saya kritis efektifitas informasi dari (Veenman &
selama belajar melakukan strategi dari berbagai sumber, Elshout, 1999)
3) Kemampuan tindakan? yang telah dan
monitoring b. Apakah diimplementasi 3) Mengetahui
berkembang saya berada nahwa strategi
perlahan–lahan, pada jalur elaborasi
sejak anak-anak yang benar? 4) Meningkatkan
sampai dewasa. c. Bagaimana pemahaman
seharusnya
saya
melakukan?
d. Informasi
apakah yang
penting
untuk
diingat?
e. Haruskah
saya
melakukan
dengan cara
berbeda?
f. Haruskah
saya
menyesuaik
an langkah-
langkah
tindakan
21

Referensi

Yen, MH., Wang,


Schraw & Moshman NCREL Iskandar CY., Chang, WH.
Mohsen Mahdavi et al.
Sub Kategori
Keterampilan
Metakognitif

dengan
tingkat
kesukaran?
g. Jika tidak
memahami,
apakah yang
perlu
dilakukan?

Evaluation 1) Evaluasi mengacu 1) Mengevaluasi 1) Pemantauan Merefleksi prosedur Evaluasi


(Evaluasi) pada produk akhir rencana kemajuan secara evaluatif dan mengindikasikan
dan terkait proses tindakan, terhadap tujuan, mentransfer sebuah kegiatan
regulatori sesorang meliputi akan
pengalaman untuk melakukan
belajar pertanyaan- mestimulus
2) Meliputi re- pertanyaan perencanan, pengetahuan pada pemeriksaan apakah
evaluasi tujuan atau berikut. monitoring dan konteks lain, meliputi hasil telah sesuai
kesimpulan a. Seberapa evaluasi ; dengan tujuan
baik saya (Veenman &
telah 1) Menilai Elshout, 1999).
melakukan pencapaian
tindakan? tujuan,
b. Apakah cara 2) Menyusun dan
berpikir menginterpretasi
saya data,
menghasilka 3) Mengatasi
n lebih hambatan dalam
banyak atau pemecahan
kurang Masalah,
sesuai 4) Mengidentifikasi
dengan sumber-sumber
harapan kesalahan dari
saya? data yang
c. Apakah diperoleh,
saya telah 5) Menggunakan
melakukan prosedur/cara
secara yang berbeda
berbeda? untuk
d. Bagaimana penyelesaian
saya masalah yang
menerapkan sama, dan
cara berpikir 6) Menggunakan
ini terhadap prosedur/cara
masalah yang sama untuk
lain? masalah yang lain
22

Referensi

Yen, MH., Wang,


Schraw & Moshman NCREL Iskandar CY., Chang, WH.
Mohsen Mahdavi et al.
Sub Kategori
Keterampilan
Metakognitif

e. Apakah
saya perlu
kembali
mengerjaka
n tugas ini
untuk
mengisi
kekosongan
pemahaman
saya?

Keterampilan metakognitif adalah komponen pelaksana kendali kognisi


seseorang. Beberapa peneliti membagi keterampilan ini menjadi tiga subkategori,
yaitu perencanaan, pemantauan, dan penilaian. Tiga keterampilan itu memandu
seseorang dalam pemecahan masalah. Keterampilan metakognisi yang
dikemukakan oleh Kaune sebagai aktivitas metakognisi dalam menyelesaikan
masalah matematika sebagai aktivitas merencanakan, memantau, dan refleksi
termasuk dalam aktivitas metakognisi oleh peserta didik dan guru.22
Metakognisi sebagai suatu bentuk kognisi, atau proses berpikir dua tingkat
atau lebih yang melibatkan pengendalian terhadap aktivitas kognisi. Karena itu
metakognisi dapat dikatakan sebagai berpikir seseorang tentang berpikirnya
sendiri. Ketika seseorang mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
proses kognisinya sendiri, mengetahui tugas-tugas mana saja yang dianggap berat
atau mudah dan mengetahui apa yang diketahui, berarti seseorang tersebut telah
menguasai metakognisinya.23
Metakognisi merupakan suatu bentuk kemampuan untuk melihat pada diri
sendiri, sehingga apa yang dilakukan dapat terkontrol secara optimal. Seseorang
dengan kemampuan seperti ini dimungkinkan memiliki kemampuan tinggi dalam

22
Hanna Pratiwi Arkham., Tingkat Kemampuan Metakognisi Siswa Berdasarkan Schraw
Dan Dennison Pada Mata Pelajaran Matematika, Skripsi UIN: Sunan Ampel, Surabaya, 2014, h.
22.
23
Ibid., h. 14.
23

menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan dalam setiap langkah yang


dikerjakan senantiasa muncul pertanyaan-pertanyaan seperti:“Apa yang saya
kerjakan?” “Mengapa saya mengerjakan ini?” “Hal apa yang bisa membantu saya
dalam menyelesaikan masalah ini?”24
Hal mengenai regulasi metakognitif, terdapat tiga komponen regulasi
keterampilan, yaitu:25
1) Merencanakan (Planning)
2) Memonitor (Monitoring)
3) Mengevaluasi (Evaluation)
North Central Regional Education Laboratory (NCREL) mengidentifikasi
proses metakognisi menjadi tiga kelompok.
1. Mengembangkan rencana tindakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut.
a. Pengetahuan awal apakah yang akan menolong saya mengerjakan tugas-
tugas?
b. Dengan cara apakah saya mengarahkan pikiran saya?
c. Pertama kali saya harus melakukan apa?
d. Mengapa saya membaca bagian ini?
e. Berapa lama saya menyelesaikan tugas ini?
2. Memantau rencana tindakan, meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimana saya melakukan tindakan?
b. Apakah saya berada pada jalur yang benar?
c. Bagaimana seharusnya saya melakukan?
d. Informasi apakah yang penting untuk diingat?
e. Haruskah saya melakukan dengan cara berbeda?
f. Haruskah saya menyesuaikan langkah-langkah tindakan dengan tingkat
kesukaran?
g. Jika tidak memahami, apakah yang perlu dilakukan?

24
Ibid., h. 15.
25
Cem Balcikanli, Metacognitive Awarenes Inventory for Teacher (MAIT), (Turkey: Gazi
University, 2011), Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 9(3), h. 1317.
24

3. Mengevaluasi rencana tindakan, meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut.


a. Seberapa baik saya telah melakukan tindakan?
b. Apakah cara berpikir saya menghasilkan lebih banyak atau kurang sesuai
dengan harapan saya?
c. Apakah saya telah melakukan secara berbeda?
d. Bagaimana saya menerapkan cara berpikir ini terhadap masalah lain?
e. Apakah saya perlu kembali mengerjakan tugas ini untuk mengisi
kekosongan pemahaman saya?26

Perencanaan (planning) melibatkan pemilihan strategi-strategi yang sesuai


dan sumber yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pelaksanaan. Seperti
membuat prediksi sebelum membaca, strategi pengurutan, dan mengalokasikan
waktu yang efektif sebelum menyelesaikan tugas.27 Perencanaan dalam strategi
metakognititf meliputi keputusan tentang banyak waktu yang dibutuhkan. Strategi
yang akan digunakan, cara memulai, sumber dana, aturan yang akan diikuti untuk
suatu tugas.28
Memonitor (monitoring) adalah kesadaran yang terus untuk melihat proses
berpikir dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri untuk
suatu tugas seperti “bagaimana cara saya mengerjakannya”, adakah saya
memahami setiap istilah pada tugas itu, memahami masalah secara keseluruhan;
apakah saya bertanya sesuai dengan topik; seterusnya dia melakukan pemahaman,
kecepatan, dan kecukupan belajar.29 Memonitor (monitoring) menunjuk pada
kesadaran seseorang yang sejalan pada pemahaman dan pelaksanaan tugas.
Kemudia melibatkan diri dalam pemantauan ketika bekerja.30

26
NCREL, Metacognition, h. 1
(http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atriks/at71k5.htm), Diakses pada tanggal 20
September 2017 pukul 20:00 WIB.
27
Gregory Schraw dan David Moshman, Metacognitive Theories,
Nebraska: Educational Psycology and Publication, 1995, h. 354, diakses dari
(http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1040&context=edpsychpapers ) pada
14 Juni 2017 pukul 09.32 WIB.
28
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press
Group, 2013), h. 30.
29
Ibid.
30
Gregory Schraw dan David Moshman, op.cit., h. 355.
25

Evaluasi (evaluating) meliputi membuat kesimpulan tentang proses, hasil


belajar dan belajar.31 Sejalan dengan yang dijelaskan dengan Gregory Schraw dan
David Moshman bahwa evaluasi (evaluating) menunjuk pada menghargai hasil-
hasil dan efisiensi belajar seseorang.32
Hasil pendapat tentang pengalaman atau keterampilan metakognisi yang
dikemukakan para ahli, maka yang dimaksud keterampilan metakognisi dalam
penelitian ini adalah keterampilan berpikir seseorang untuk menyadari proses
berpikirnya sendiri yang berkaitan dengan keterampilan perencanaan, pemantauan
atau monitoring, dan evaluasi dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan
perencanaan adalah kegiatan berpikir awal seseorang tentang, bagaimana, kapan,
dan mengapa melakukan tindakan guna mencapai tujuan utama permasalahan.
Keterampilan monitoring adalah kegiatan pengawasan seseorang terhadap strategi
kognisi yang dipergunakannya selama menyelesaikan masalah, guna mengenali
masalah dan memodifikasi rencana. Keterampilan evaluasi didefinisikan sebagai
pemeriksaan seseorang melihat kembali strategi yang telah digunakan dan apakah
strategi tersebut mengarahkannya pada hasil yang diinginkan atau tidak.

b. Pengukuran Keterampilan Metakognitif


Metakognitif dapat diukur melalui berbagai metode pengukuran,
diantaranya adalah menggunakan kuesioner, wawancara, analisis thinking-
aloud protocols, observasi, stimulated recall, on-line computer-logfile
registration. Masing-masing jenis metode assesmen tersebut meiliki kelemahan
dan kelebihan. Misalnya, metode kuesioner mudah digunakan untuk kelompok
sampel yang besar, analisis thinking-aloud protocols memerlukan pengukuran
per individu.33
Pegukuran dengan kuesioner meskipun relatif mudah diberikan, kuesioner
tidak dapat diandalkan menggambarkan perilaku metakognitif. Mengukur dan
mengevaluasi keterampilan melalui kuesioner adalah masalah yang sangat

31
Martinis Yamin. loc.cit.
32
Gregory Schraw dan David Moshman, loc.cit.
33
Marcel V.J Veenman, Bernadette, and Peter Afflerbach, Metacognition and Learning:
Conceptual and Methodological Considerations, Springer, 2006, h. 8-9
26

kontroversial. Item kuesioner tidak hanya dapat menggambarkan kecukupan


individu dengan regulasi kognisi, tetapi juga keterwakilan kuesioner tersebut
mungkin bermasalah terkait dengan jumlah item yang terbatas pada
kuesioner.34
3. Konsep Sistem Sirkulasi
a. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)35
Kompetensi Inti (KI) di SMA/MA kelas XI dirumuskan pada Tabel 2.3 berikut
ini :
Tabel 2.3
Kompetensi Inti SMA/MA kelas XI
Aspek Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
(sikap spiritual) yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
KI-2 sebagai bagian dari solusi atas berbagai
(sikap sosial) permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, menganalisis
KI-3 pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
(pengetahuan) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

34
Nesrin Ozturk, Assesing Metacognition: Theory and Practices, Int.J. Asst. Tools in
Educ.,Vol.4, Issue 2, pp 134-148, Diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/315373394_Assessing_Metacognition_Theory_and_Prac
tices, 2017, h.139.
35
Website Pendidikan Terpadu, 2018, Lampiran 07 KI-KD Biologi SMA/MA,
https://www.websitependidikan.com/2016/07/59-kompetensi-inti-dan-kompetensi-dasar-
kurikulum-2013-sd-mi-smp-mts-sma-ma-smk-mak-berdasarkan-lampiran-permendikbud-nomor-
24-tahun-2016.html. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2018 pukul 23:30 WIB.
27

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,


kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
KI-4
pengembangan dari yang dipelajarinya di
(keterampilan)
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi dasar pada materi sistem sirkulasi dapat dilihat pada Tabel 2.4
di bawah ini:
Tabel 2.4
Kompetensi Dasar Materi Sistem Sirkulasi
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur
dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

b. Pengertian Sistem Sirkulasi


Zat-zat makanan, sisa metabolisme, hormon, enzim, oksigen, serta karbon
dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke organ lainnya oleh
suatu sistem transportasi. Sistem transportasi disebut juga sistem sirkulasi.
28

Sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran cairan
limfa (sistem limfa).
c. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah
tertutup dan sistem peredaran darah ganda. Disebut sebagai sistem peredaran
darah tertutup karena darah mengalir di dalam pembuluh darah. Disebut juga
sebagai sistem peredaran darah ganda karena dalam satu kali peredaran, darah
dua kali melewati jantung. Sistem peredaran darah terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena). Jantung merupakan alat pompa
untuk mengalirkan darah. Pembuluh darah merupakan serangkaian saluran
saluran (tuba) tempat darah mengalir, sedangkan darah adalah cairan yang
mengalir di dalam pembuluh darah. Berikut gambar sistem peredasaran manusia
terdapat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Sistem Peredaran Darah Manusia36

36
Campbell, Reece, dkk. Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 61.
29

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1) Penelitian Pengaruh Kemampuan Akademik Terhadap Keterampilan
Metakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan Retensi Siswa Kelas X dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative Script di Malang oleh Ahmad
Fauzi pada tahun 2013. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kemampuan akademik terhadap peningkatan keterampilan metakognitif
siswa pada pembelajaran biologi kelas X SMA dengan penerapan
Cooperative Script di Malang.37
2) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer
Instruction terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Pencernaan pada tahun 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction
memiliki pengaruh terhadap pengetahuan metakognitif peserta didik.38
3) Keefektifan Integrasi Sintaks Inkuiri Terbimbing dan STAD untuk
Memperkecil Kesenjangan Keterampilan Metakognisi Siswa Akademik
Atas dan Bawah oleh Baskoro Adi dan Bowo Sugiharto pada tahun 2014.
Hasilnya menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap
keterampilan metakognisi. Model INSTAD dan inkuiri terbimbing
mempunyai posisi setara dalam meningkatkan keterampilan metakognisi,
lebih berpotensi dari model STAD dan konvensional. Model STAD lebih
berpotensi meningkatkan keterampilan metakognisi dibandingkan model
konvensional.39

37
Ahmad Fauzi, Pengaruh Kemampuan Akademik Terhadap Keterampilan Metakognitif,
Hasil Belajar Biologi, dan Retensi Siswa Kelas X dengan Penerapan Strategi Pembelajaran
Cooperative Script di Malang, Skripsi, h. 112.
https://www.researchgate.net/profile/Ahmad_Fauzi28/publication/312167973
/links/58742a1608ae329d621d39df/.pdf, Diakses pada tanggal 20 Januari 2019 pukul 16:00 WIB.
38
Siti Hanifah, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer
Instruction terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Pencernaan,
Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 80.
39
Baskoro Adi, dan Bowo Sugiharto, Keefektifan Integrasi Sintaks Inkuiri Terbimbing
dan STAD untuk Memperkecil Kesenjangan Keterampilan Metakognisi Siswa Akademik Atas dan
Bawah, h. 324. Diakses melalui http://inferensi.iainsalatiga.ac.id , pada tanggal 21 Januari 2019
pukul 19:00 WIB.
30

4) Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning dan Inkuiri


Terbimbing terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kritis, dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa SMA oleh Riski Fitriyani, Aloysius Duran, dan
Ibrohim pada tahun 2015. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi
pembelajaran PBL berpengaruh signifikan terhadap keterampilan
metakognitif siswa. (2) Strategi pembelajaran PBL berpengaruh signifikan
terhadap berpikir kritis. (3) Strategi pembelajaran PBL berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar kognitif.40
5) Keefektifan Model Guided Inquiry dengan Pendekatan Keterampilan
Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah oleh Solikha,
Winarti dan Kurniasih pada tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa (1)
kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan
keterampilan metakognitif mencapai ketuntasan belajar pada ma-teri prisma,
(2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan
pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik dari rata-rata kemampuan
pemecahan masalah ma-tematika siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model pembelajaran STAD pada materi prisma.41
6) Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Strategi Question Students Have (QSH) Terhadap Keterampilan
Metakognitif Biologi Siswa oleh Ghina Rohmatullah tahun 2018. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model problem based

40
Riski Fitriyani, Aloysiun D.C, Ibrohim, Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem
Based Learning dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kritis, dan
Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Sains, Vol.3 No. 4, ISSN: 2338-9117, h.
197. Diakses melalui di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/, pada 20 Januari 2019 pukul 19:00
WIB.
41
Solikha N., Winarti E.R., dan Kurniasih A.W., Keefektifan Model Guided Inquiry
dengan Pendekatan Keterampilan Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, Jurnal
Kreano, ISSN: 2086-2334, Vol.5 No.1 Bulan Juni 2014, h. 24.
31

learning (pbl) terintegrasi strategi question students have (QSH) terhadap


keterampilan metakognitif biologi siswa.42
7) Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir kritis
dan kinerja ilmiah pada pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri 2
Amlapura yang dilakukan oleh I Nyoman Sutama, I.B. Putu Arnyana, dan
I.B. Jelantik Swasta pada tahun2014. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah yang lebih baik
antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan
yang model pembelajaran langsung, dan strategi pembelajaran inkuiri
direkomendasikan khususnya pada materi-materi biologi.43
C. Kerangka Berpikir
Kehidupan di abad ke-21 menuntut peserta didik untuk menguasai
beberapa keterampilan, salah satunya adalah keterampilan metakognisi. Tetapi
kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa metakognitif merupakan hal
yang baru bagi guru dan peserta didik. Padahal keterampilan metakognitif
diperlukan peserta didik untuk merancang, memilih, dan menggunakan strategi
belajar yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya, serta merefleksi apa yang
telah dikerjakan sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar
kognitifnya.
Inquiry Guided Learning merupakan model pembelajaran yang memiliki
lima tahap yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Dalam model pembelajaran
ini, guru berperan hanya sebagai fasilitator dan motivator serta membantu dan
membimbing siswa menemukan konsep yang sedang dipelajari. Sedangkan peran
siswa dalam pembelajaran adalah sebagai subyek belajar, siswa diarahkan agar
selalu aktif belajar baik secara fisik maupun mental.

42
Ghina Rohmatullah, Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Strategi Question Students Have (QSH) Terhadap Keterampilan Metakognitif Biologi
Siswa, Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), h. 92.
43
I Nyoman Sutama, Ida Bagus Putu Arnyana, dan Ida B.J Swasta, Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada Pelajaran
Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, diakses dari (http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1091/839) pada 3 Desember 2018 pukul 16:30 WIB.
32

Penerapan model Inquiry Guided Learning dalam proses pembelajaran


dapat menggali keterampilan metakognitif peserta didik sehingga memudahkan
peserta didik dalam memahami semua aktivitas belajar dan memudahkan peserta
didik untuk mendapatkan pengetahuan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:

Abad 21 memiliki keterampilan metakognitif

Keterampilan metakognitif belum sepenuhnya


diaplikasikan oleh guru dan peserta didik

Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat


meningkatkan keterampilan metakognitif

Model Inquiry Guided Learning : melibatkan


seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis,

Terdapat pengaruh model Inquiry Guided


Learning terhadap keterampilan
metakognitif peserta didik.

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu model pembelajaran Inquiry Guided Learning
berpengaruh terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Sirkulasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang
beralamat di jalan Cirendeu Raya No.5, Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15419. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini pada
semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yakni pada bulan Oktober 2018.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Quasi-experimental design. Eksperimen ini disebut kuasi, karena mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan penelitian.1 Desain penelitian
yang digunakan berbentuk desain nonequivalent control group design, yaitu
desain yang dilakukan terhadap dua kelas subyek. Pada desain penelitian ini
diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model inquiry guided
learning sebagai kelas eksperimen dan pendekatan saintifik sebagai kelas
kontrol. Sebelum diberi perlakuan, pada kedua kelompok tersebut diberikan pre-
questionnaire untuk mengetahui respon awal mengenai keterampilan
metakognitif peserta didik dan kemudian setelah perlakuan diberikan post-
questionnaire dan posttest only untuk mengetahui respon akhir mengenai
keterampilan metakognitif dan pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta
didik setelah proses belajar mengajar. Desain penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), Cet.26, h. 77.

33
34

Tabel 3.1.
Nonequivalent Control Group Design2
Kelompok Pre- Perlakuan Post-
questionnaire questionnaire

KE O1 X1 O2

KO O3 X2 O4

Keterangan :

KE = Kelompok eksperimen
KO = Kelompok kontrol
X1 = Perlakuan (model Inquiry Guide Learning) pada
kelompok eksperimen
X2 = Perlakuan (pendekatan saintifik) pada kelompok kontrol
O1 O2 = Hasil perlakuan sebelum dan setelah diberi perlakuan pada kelas
eksperimen
O3 O4 = Hasil perlakuan sebelum dan setelah diberi perlakuan pada kelas control

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.3 Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
sebanyak 2 kelas yang ada pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

2
Ibid., h, 79.
3
Ibid., h. 80.
35

2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.4. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 dan 3.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara probability sampling. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sample. Secara khusus, pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara acak
sederhana (Simple Random Sampling). Pengambilan acak sederhana (Simple
Random Sampling) digunakan karena tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi tersebut.5

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek peleitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.6 Variabel pada penelitian ini terdiri dari :
a. Variabel bebas: Model Inquiry Guided Learning
b. Variabel terikat: Keterampilan Metakognitif Peserta Didik

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
dan nontes. Untuk tes berupa tes pilihan ganda (pretest dan posttest), sedangkan
nontes digunakan lembar kerja peserda didik (LKPD) dan lembar observasi
kegiatan belajar siswa. Tes objektif ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah digunakannnya model Inquiry Guided Learning dalam
pembelajaran. Lembar kerja peserta didik digunakan sebagai perangkat
pembelajran yang mendukung penerapan model Inquiry Guided Learning.
Sedangkan lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama

4
Ibid., h. 81.
5
Ibid., h. 81-82.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta. 2013), h. 161.
36

pembelajaran menggunakan model Inquiry Guided Learning. Jenis dan sumber


data pada penelitian tertera pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
Respon Awal Peserta Peserta Didik Kuesioner Keterampilan
Didik Metakognitif
(Pre-questionnaire)
Penilaian pada Proses Peserta Didik Lembar Kerja Peserta Didik
Pemberian Perlakuan (LKPD)

Penilaian Aktivitas Peserta Didik Lembar Observasi


Siswa Selama
Pembelajaran
Respon Akhir Peserta Peserta Didik Kuesioner Keterampilan
Didik Metakognitif
(Post-questionnaire)
Persepsi Peserta Didik Peserta Didik Wawancara

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.7
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes non-tes. Jenis tes
yang digunakan adalah lembar kerja peserta didik (LKPD) serta lembar observasi.
Sedangkan jenis non-tes yang digunakan adalah kuesioner keterampilan
metakognitif yang diadopsi dari jurnal Metacognitive Skill Scale.

7
Ibid., h. 203.
37

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Lembar kerja peserta didik pada penelitian ini berupa hasil selama proses
perlakuan diberikan. Kelas eksperimen diberikan jenis lembar kerja peserta
didik berbasis Inquiry Guided Learning. LKPD berbasis Inquiry Guided
Learning juga dipadukan dengan tiga pertanyaan keterampilan metakognitif
yang mencakup aspek planning, monitoring, dan evaluating yang diadopsi dari
jurnal pengembangan instrumen test keterampilan metakognitif oleh Zulfiani,
Yanti Herlanti, Eny S.R, dan Silak H. Pada tahun 2017. Berikut ini disajikan
tabel kategori penilaian lembar kerja peserta didik (LKPD) pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3.
Kategori Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik
No. Kategori Keterangan
1. 80-100 Baik Sekali
2. 66-79 Baik
3. 56-65 Cukup
4. 40-39 Kurang
5. 30-39 Gagal

2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang teliti dan sistematis tentang suatu
objek.8 Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inquiri Guided
Learning. Lembar observasi tersebut diisi oleh seorang laboran SMA Negeri 8
Kota Tangerang Selatan sebagai observer dalam penelitian. Lembar observasi
tersebut sperti pada Tabel 3.4.

8
Ibid, h. 102.
38

Tabel 3.4.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
Berbasis Inquiry Guided Learning
No. Langkah Pembelajaran Skor
1 2 3
1. Merumuskan Masalah
2. Mengajukan Hipotesis
3. Mengumpulkan Data (Eksperimen)
4. Analisis Data
5. Membuat Kesimpulan
Total Skor
Keterangan: 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang

3. Kuesioner
Kuesioner berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan
objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan data/informasi.9
Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden dapat langsung memilih
jawabannya dengan memberi tanda ceklis (√). Bentuk angket menggunakan
skala Likert dimana terdapat 5 opsi yaitu sangat setuju (SS), setuju (SS),
kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berupa
Metacognitive Skill Scale (MSS) yang diadaptasi dari Altindag.10 Kisi-kisi
angket keterampilan metakognitif pada penelitian ini tertera pada Tabel 3.5 di
bawah ini.

9
Ibid, h. 103.
10
Mustafa Altindag dan Nuray, Metacognitive Skill Scale, Journal of Education, Vol. 28,
No. 1, 2013, pp. 21.
39

Tabel 3.5.
Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Metakognitif
No. Pernyataan
No. Komponen Indikator Jumlah
Positif Negatif
1. Perencanaan Tujuan belajar yang
1,14 7 3
(planning) akan dicapai
Waktu yang akan
digunakan untuk
*2 - 1
menyelesaikan tugas
belajar
Pengetahuan awal yang
*3,11 - 2
relevan
Strategi-strategi
5,8,9,12,
kognitif yang akan 4,6 8
13,15
digunakan
2. Pemantauan Pemantauan
(monitoring) ketercapaian tujuan 16,19 - 2
belajar
Pemantauan waktu
20 24 2
yang digunakan
Pemantauan relevansi
materi pengetahuan
22 18 2
awal dengan materi
pengetahuan baru
Pemantauan strategi-
strategi kognitif yang 17, 23 21,*25 4
sedang digunakan
3. Evaluasi Evaluasi ketercapaian
26 - 1
(evaluation) tujuan belajar
Evaluasi waktu yang
-
digunakan
Evaluasi relevansi
pengetahuan awal
29 - 1
dengan materi pelajaran
baru
Evaluasi strategi-
28,27,
strategi kognitif yang - 4
29,30
telah digunakan
Jumlah 23 7 30
Keterangan: * = Tidak Valid
40

5. Wawancara
Wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan yang
diwawancara secara langsung; atau dapat juga dikatakan sebagai proses
percakapan tatap muka dimana pewawancara bertanya tentang suatu aspek
yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya.11 Instrumen wawancara pada
penelitian ini terpapar dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6.
Instrumen Wawancara Keterampilan Metakognitif

Inventori
Keterampilan Nomor Pernyataan
Metakognitif
1. Apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?
2. Pengalaman belajar seperti apa yang Anda terapkan?
3. Strategi belajar apa yang Anda gunakan?
4. Sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan!
Planning
Rencana seperti apa yang Anda buat sebelum memulai
5.
belajar?
Berikan contoh strategi pembelajaran yang efektif
6.
yang Anda gunakan dalam mempelajari suatu materi !
Kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda dapat
7.
tetap fokus dalam pembelajaran?
Monitoring Dapatkah Anda mengingat setiap isyarat (informasi
8. penting) yang membantu Anda menyiapkan jawaban
dari tugas.12
Jelaskan manfaat yang Anda peroleh dari proses
9.
pembelajaran yang telah dilakukan!
Evaluation
Bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda dalam
10.
menyelesaikan tugas belajar Anda. Berikan contoh!13

11
A Muri Yusuf, op.cit., h. 108.
12
Miao-Hsuan Yen, Chia-Yu Wang, Assessing Metacognitive Component in Self-
Regulated Reading of Science Text in E-Based Environments, Springer, 2017, pp. 11.
41

G. Uji Coba Instrumen


Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang berupa tes hasil
belajar kognitif dimantapkan kualitasnya dengan uji coba instrumen. Kemudian
hasil uji coba perangkat tes dipilih untuk dijadikan instrument pengukuran hasil
belajar kognitif. Adapun langkah-langkah pengukurannya seperti uji validitas,
uji reliabilitas, dan uji coba instrumen Metacognitive Skill Scale (MSS).

1. Uji Validitas
Validitas menunjuk kepada kesesuaian, kebermaknaan, dan kebergunaan
kesimpulan-kesimpulan yang dibuat berdasarkan skor instrumen. Makin tinggi
validitas suatu instrumen, berarti makin baik kesimpulan yang diambil dan
makin baik pula tingkat kebermaknaan maupun kegunaannya. Oleh karena itu,
suatu instrumen dikatakan valid kalau instrumen atau alat ukur tersebut benar-
benar mengukur sesuatu yang hendak diukur.14
Uji validitas dalam penelitian ini adalah uji product moment menggunakan
program ANATES. Penentuan kriteria validitas instrumen ini berdasarkan
Tabel 3.7.15
Tabel 3.7.
Kategori Validitas
Rentang Nilai rxy Kategori
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Hasil uji coba instrumen, diperoleh 27 item kuesioner keterampilan


metakognitif yang valid dari 30 item yang diujikan. Hasil perhitungan validitas
dapat dilihat pada lampiran.

13
Ibid.
14
A Muri Yusuf, op.cit., h. 61.
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
Cet II, h. 75.
42

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen merujuk kepada kadar stabilitas dan
konsistensi instrumen tersebut. Jadi suatu alat ukur dikatakan reliabel, apabila
alat ukur itu diujikan kepada objek atau subjek yang sama secara berulang-
ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten, stabil atau relatif sama (tidak
berbeda secara statistik).16
Uji reliabilitas pada instrumen tes kognitif dalam penelitian ini
menggunakan program ANATES. Penentuan kriteria reliabilitas instrumen ini
berdasarkan Tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8.
Kategori Reliabilitas
Rentang Nilai r11 Kategori
0,00 – 0,20 Kecil
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,70 Sedang
0,70 – 0,90 Tinggi
0,90 – 1,00 Sangat Tinggi

Hasil perhitungan diperoleh bahwa hasil reliabilitas mencapai 0,88 untuk


kuesioner keterampilan metakognitif. Nilai reliabilitas tersebut, masing-masing
termasuk dalam kategori tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada
lampiran.

16
A Muri Yusuf, op.cit., h. 74.
43

3. Uji Coba Instrumen Metacognitive Skill Scale (MSS)


Instrumen MSS mengalami proses adaptasi menyesuaikan dengan konteks
bahasa Indonesia. Berikut enam tahapan adaptasi lintas kultural menurut
Beaton,dkk:17
1) Translasi
2) Sintesis
3) Translasi kembali
4) Ulasan komite ahli
5) Uji awal
6) Membuat hasil temuan laporan dan mendapat persetujuan
Instrumen ini telah divalidasi terjemahan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Lembaga Pusat Bahasa serta alumni Pendidikan Bahasa Inggris UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Instrumen MSS juga diuji cobakan kepada peserta didik
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan dengan kategori prestasi tinggi,
prestasi sedang, dan prestasi rendah terkait persamaan persepsi dari gramatika
bahasa pada kuesioner tersebut.
Instrumen yang telah diadaptasi dan dimodifikasi, divalidasi ahli atau isi
oleh seorang pakar ahli pembelajaran biologi, dimana seorang ahli tersebut
selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini. Lalu instrumen yang sudah
berbahasa Indonesia tersebut diterjemahkan kembali oleh pakar ahli bahasa
Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasil validasi ahli terhadap instrumen MSS, diadakan perbaikan
seperlunya, sesuai dengan saran-saran ahli. Hasil telaah komite ahli ditemukan
beberapa kata seperti “melihat kembali materi” diganti menjadi “meninjau
secara luas pembelajaran”, kata “perangkat pembelajaran” diganti menjadi
“lingkungan pembelajaran”, dan beberapa kata seperti “linkages” tidak dapat
memiliki arti yang sama dengan “meaningful” Setelah perangkat instrumen
dinyatakan memenuhi syarat validasi ahli, perangkat instrumen diujicobakan
secara empirik untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

17
Dorcas E Beaton, et al, Guidelines for the Process of Cross-Cultural Adaptation
of Self-Report Measures, Spine, Vol 25, No 24, 2000, pp 3186-3191., pp. 3187
44

H. Prosedur Penelitian
Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu tahap persiapan berupa
identifikasi dan pengembangan komponen-komponen pembelajaran, tahap kedua
adalah pelaksanaan penelitian, dan tahap ketiga pelaporan. Ketiga tahapan
tersebut dijelaskan di bawah ini:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah kegiatan
penelaahan kepustakaan meliputi buku teks, jurnal, serta sumber bacaan lain
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Bersamaan dengan kegiatan
diatas, dilakukan juga observasi berupa pengamatan secara langsung proses
belajar mengajar di kelas IX MIA pada SMA Negeri 8 Tangerang Selatan,
kegiatan ini kemudian dilanjutkan wawancara singkat dengan guru bidang studi
bersangkutan mengenai penerapan model pembelajaran yang selama ini
digunakan.
Tahap Selanjutnya peneliti melakukan pembuatan dan pengembangan
instrumen. Validitas dilakukan oleh ahli. Kemudian dilakukan uji coba terhadap
70 peserta didik di luar sampel penelitian tetapi mereka sudah mendapatkan
materi yang diujikan. Setelah itu menentukan dua kelas sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Terakhir dari tahap ini peneliti menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak enam pertemuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan model Inquiry Guided Learning untuk
kelas eksperimen dan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol. Serta
penyusunan LKPD berbasis Inquiry Guided Learning.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini, peneliti terlebih dahulu melakukan pre respon
(pre-questionnaire) keterampilan metakognitif peserta didik baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya peneliti menerapkan
pembelajaran dengan model Inquiry Guided Learning pada kelas eksperimen
dan pendekatan saintifik pada kelas kontrol. Selengkapnya pelaksanaan
pembelajaran selama enam pertemuan dapat dilihat pada lampiran. Bersamaan
45

dengan kegiatan pembelajaran, dilakukan pengisian lembar observasi kegiatan


siswa oleh observer sebanyak enam pertemuan pertemuan selama penelitian.
Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah melaksanakan posttest hasil belajar
biologi, dan pos respon (post-questionnaire) keterampilan metakognitif peserta
didik dikedua kelas eksperimen dan kontrol pada akhir pembelajaran. Setelah
data terkumpul kemudian dilanjutkan dengan pengolahan sesuai dengan
pengujian dan analisis data yang telah ditentukan.
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini merupakan tahap akhir dari penelitian, pada tahap ini
dilakukan pembahasan hasil temuan penelitian serta membuat kesimpulan hasil
penelitian. Adapun tahap penelitian yang dilaksanakan sebagaimana pada
Gambar 3.1 di bawah ini.
46

Observasi awal

Penyusunan instrumen

Validasi instrumen

Analisis hasil validasi

Penelitian (Konsep Sistem Sirkulasi)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre-questionnare Pre-questionnare

Pembelajaran dengan model Pembelajaran dengan


Inquiry Guided Learning pendekatan saintifik

Post-questionnare dan Post-questionnare dan


Posttest Posttest

Analisis data

Hasil Penelitian

Ada/tidak adanya pengaruh model Inquiry Guided


Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta
didik

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian


47

I. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.18
Kegiatan pengolahan data kuesioner, penulis menempuh cara sebagai
berikut:
1. Editing/verifikasi
Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis,
penulis segera meneliti kelengkapan dalam mengisi angket bila ada
jawaban yang tidak dijawab, penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah.
2. Tabulating
Langkah kedua adalah pengolahan data dengan memindahkan jawaban
yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel. Kemudian setelah
data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya
melakukan analisa data dengan teknik deskriptif dengan persentase.
3. Analiting
Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal
sehingga hasil penelitian mudah dipahami.
4. Concloding
Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
interpretasi data.
Untuk jawaban angket, penulis menggunakan kategori skoring yang
tertulis pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung,: Alfabeta, 2017), Cet. 26, h. 244.
48

Tabel. 3.9.
Skala Skor Pernyataan Positif19
Kategori Skor Keterangan
Sangat Setuju 5 Sangat Baik
Setuju 4 Baik
Netral 3 Cukup Baik
Tidak Setuju 2 Kurang Baik
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Baik

Tabel. 3.10.
Skala Skor Pernyataan Negatif20
Kategori Skor Keterangan
Sangat Setuju 1 Sangat Baik
Setuju 2 Baik
Netral 3 Cukup Baik
Tidak Setuju 4 Kurang Baik
Sangat Tidak Setuju 5 Tidak Baik

Langkah selanjutnya adalah menganalisa data yang telah diolah secara


verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Dalam menganalisis hasil
pengukuran dikategorikan menjadi lima kategori, dengan pedoman yang tertulis
pada Tabel 3.11.
Tabel. 3.11.
Pedoman Kategori Hasil Pengukuran Kuesioner21
Sangat Rendah X ≤ M – 1,5SD
Rendah M – 1,5SD < X ≤ M – 0,5SD
Sedang M – 0,5SD < X ≤ M + 0,5SD

19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017), Cet. 21, h. 81.
20
Ibid.
21
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012), h. 148.
49

Tinggi M + 0,5SD < X ≤ M + 1,5SD


Sangat Tinggi M + 1,5SD < X

c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada kuesioner menggunakan uji Mann-Whitney (U) yang
merupakan uji non parametrik yang tergolong kuat sebagai pengganti uji-t. Pada uji
Mann-Whitney asumsi normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang penting
level pengukurannya minimal ordinal dan variabel yang akan diuji menggunakan
variabel kontinu. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji perbedaan dua
sampel bebas (independent).22

J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan anatara
hipotesis nol (H0) dan alternatif selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu maka
dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.23
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam
penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.24
Hipotesis statistik dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:25

H0 =

H1 = ≠

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Inquiry


Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik.
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Inquiry Guided
Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik.

22
Kadir, Statistika Terapan Edisi Kedua, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), h.
489.
23
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2017), Cet. 28, h. 87.
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2014), Cet. 15, h. 113.
25
Sugiyono, op.cit., h. 88.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 22 Oktober sampai 09
November 2018 di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, berikut ini
disajikan data dari kelas subjek penelitian, yaitu kelas XI MIA 1 sebagai
kelompok eksperimen yang menggunakan model Inquiry Guided Learning
dan kelas XI MIA 3 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan
pendekatan saintifik. Data diperoleh melalui pre-questionnaire dan post-
questionnaire, keterampilan metakognitif, wawancara, dan posttest hasil
belajar terhadap 70 peserta didik, yang terdiri dari 35 peserta didik pada kelas
eksperimen dan 35 peserta didik pada kelas kontrol.
1. Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
a. Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Sebelum Pembelajaran
Deskripsi respon awal atau pre-questionnaire keterampilan
metakognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kontrol
disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. di bawah ini.
Tabel 4.1
Deskripsi Prequestionnaire Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran
Deskripsi Sebelum Pembelajaran
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 35 35
Mean 88,00 91,17
Median 91,00 92,00
Mode 91 92
Standar Deviasi 15,761 14,176
Minimun 54 52
Maximum 115 112

50
51

Kontrol Eksperimen

14%
SANGAT TINGGI
6%

63%
TINGGI
74%
PRESENTASE

17%
SEDANG
11%

6%
RENDAH
9%

0%
SANGAT RENDAH
0%

Gambar 4.1. Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta


Didik Sebelum Pembelajaran

Hasil berdasarkan Tabel 4.1. dapat dikemukakan bahwa


keterampilan metakognitif peserta didik secara keseluruhan sebelum
perlakuan yang akan menjadi kelas eksperimen tidak berbeda jauh
dengan kelas yang akan menjadi kelas kontrol. Pada kelas yang akan
menjadi kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 88,00,
sedangkan pada kelas yang akan menjadi kelompok kontrol sebesar
91,17.
Hasil persentase pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa peserta
didik yang memiliki keterampilan metakognitif rendah terdapat pada
kelas yang akan menjadi kelompok kontrol yaitu sebanyak 6% ,
sedangkan pada kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen
terdapat 9% peserta didik yang keterampilan metakognitifnya rendah.
b. Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Setelah Pembelajaran
Deskripsi respon akhir atau post-questionnaire keterampilan
metakognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan
pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2.
52

Tabel 4.2
Deskripsi Postquestionnaire Peserta Didik Setelah
Pembelajaran
Deskripsi Sebelum Pembelajaran
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 35 35
Mean 106,80 94,43
Median 108 94
Mode 110 90
Standar Deviasi 6,453 17,654
Minimun 92 52
Maximum 120 119

Kontrol Eksperimen

20%
SANGAT TINGGI
43%

63%
TINGGI
57%
PRESENTASE

11%
SEDANG
0%

6%
RENDAH
0%

0%
SANGAT RENDAH
0%

Gambar 4.2. Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta


Didik Setelah Pembelajaran

Hasil pada Tabel 4.2. menjelaskan bahwa rata-rata keterampilan


metakognitif peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas control, yaitu 106,80 pada kelas eksperimen dan 94,43 pada kelas
kontrol. Jumlah peserta didik dengan keterampilan metakognitif rendah
juga menunjukkan peningkatan yang sangat baik pada kelas eksperimen
53

yaitu sebesar 0% dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu sebesar 6%


peserta didik masih dalam kategori keterampilan metakognitif rendah.
c. Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas
Eksperimen dan Kontrol Setelah Pembelajaran
Keterampilan metakognitif terdiri dari tiga inventori, yaitu planning,
monitoring, dan evaluating. Berikut disajikan rata-rata ketercapaian
inventori keterampilan metakognitif pada kelas eksperimen dan kontrol
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Setelah Pembelajaran
Jumlah Inventori
Planning Monitoring Evaluating
E K E K E K
Sample 35 35 35 35 35 35
(N)
Sangat 0 0 0 0 0 0
Rendah
(%)
Rendah 0 0 0 6 0 6
(%)

Sedang 0 20 3 17 6 26
(%)

Tinggi 86 57 89 66 66 40
(%)

Sangat 14 23 9 11 29 29
Tinggi
(%)
Total 100 100 100 100 100 100
(%)
Hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan distribusi ketercapaian
inventori keterampilan metakognitif kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen distribusi planning, monitoring, dan
evaluating sebanyak 0%, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 6%
peserta didik dengan monitoring dan evauating rendah.
54

2. Deskripsi Hasil Wawancara Peserta Didik


Kegiatan wawancara ditujukan kepada peserta didik dengan kategori
kemampuan akademik tinggi, sedang, dan kemampuan akademik rendah
dengan jumlah yaitu masing-masing 3 peserta didik dengan kategori
kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah.
Hasil wawancara peserta didik menunjukkan bahwa, peserta didik
dengan kemampuan kognitif tinggi memiliki perencanaan yang lebih baik,
diantaranya peserta didik dengan kemampuan tinggi merencanakan
pembelajarannya dengan menggunakan berbagai sumber belajar seperti
buku pelajaran serta internet. Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu
dengan membuat ringkasan materi baik dalam bentuk peta konsep maupun
mind map. Rencana belajar yang dilakukan peserta didik dengan
kemampuan kognitif tinggi sangat baik, yaitu dengan membaca buku
pelajaran sebelum jam belajar di rumah, baik itu di rumah maupun di
sekolah.
Peserta didik dengan kemampuan kognitif sedang tidak berbeda jauh
dengan peserta didik berkemampuan kognitif tinggi. Hanya saja peserta
didik dengan kemampuan kognitif sedang kurang mampu mengelola
rencana belajarnya, masih tergantung dengan guru, dan masih jarang
membaca buku atau sumber lainnya sebelum belajar. Tetapi sangat
berbeda dengan peserta didik berkemampuan kognitif rendah, peserta
didik tersebut mengatakan tidak memiliki rencana untuk pembelajarannya.
Transkip hasil wawancara secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.1

3. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik


Observasi kegiatan belajar peserta didik dengan model Inquiry Guided
Learing meliputi kegiatan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data (Eksperiment), analisis data, dan membuat
kesimpulan. Hasil observasi kegiatan peserta didik di setiap pertemuan

1
Lampiran 25, h. 225.
55

pada kelas eksperimen dengan model Inquiry Guided Learing disajikan


pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4.
Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik pada Kelas
Eksperimen dengan Model Inquiry Guided Learning

No. Tahapan Persentase Pertemuan (%)


Inquiry Guided 1 2 3 4 5 6
Learing
1. Merumuskan
Masalah
2. Merumuskan
Hipotesis
3. Mengumpulkan 80 80 87 93 100 100
Data
(Eksperiment)
4. Analisis Data
5. Menyimpulkan

Hasil pada Tabel 4.4. menunjukkan hasi observasi kegiatan peserta didik
yang diamati oleh laboran SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tahapan Inquiry Guided Learing
dari pertemuan ke 1 sampai pertemuan ke 6. Hasil observasi lebih lengkap
dapat dilihat pada lampiran.2

4. Deskripsi Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inquiry


Guided Learing
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Inquiry Guided Learing
hanya digunakan pada kelas eksperimen. Berdasarkan kriterianya, nilai
LKPD dikelompokkan menjadi kategori kurang, cukup, baik, dan sangat
baik sebagaimana pada Tabel 4.5.

2
Lampiran 6, h. 166.
56

Tabel 4.5.
Persentase Nilai LKPD Kelas Eksperimen Berdasarkan Kriteria
Kriteria Persentase (%)
Kurang 0
Cukup 20
Baik 46
Sangat Baik 34
Total 100

Hasil LKPD menunjukan hasil positif bahwa 46% peserta didik dalam
kategori baik dan 34% dalam kategori sangat baik. Hal ini yang mendukung
hasil observasi penerapan model Inquiry Guided Learning tercapai dengan
sangat baik
5. Deskripsi Hasil Jurnal Belajar Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Inquiry Guided Learning
terdapat jurnal belajar atau jurnal berpikir. Jurnal belajar merupakan catatan
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik selama melakukan proses
pembelajaran. Jurnal belajar ini terdiri dari aspek merencanakan (planning),
memonitoring (monitoring), dan mengevaluasi (evaluating) (merefleksi diri
dan meninjau ketercapain tujuan belajar). Berikut dipaparkan data hasil
jurnal belajar peserta didik pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6.
Persentase Peserta Didik yang Melakukan Kegiatan Keterampilan
Metakognitif
Persentase Pertemuan (%) Rata-
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 rata
Keterampilan (%)
Metakognitif

Planning 33 42 79 79 96 96 71
Monitoring 63 63 100 100 100 100 88
Evaluating 88 88 100 100 100 100 96
57

Hasil Tabel 4.6. menunjukkan bahwa persentasi peserta didik yang


melakukan kegiatan keterampilan metakognitif mengalami peningkatan mulai dari
pertemuan 1 sampai pertemuan 6.

B. Pengujian Hipotesis
Data yang sudah diperoleh dalam penelitian di lapangan, hasil kuesioner
peserta didik selanjutnya diuji hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh model Inquiry Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif
peserta didik.
1. Uji Hipotesis Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Data yang diperoleh dari hasil pengkuran skala keterampilan metakognitif
merupakan data ordinal, sehingga pengujiannya menggunakan statistik
nonparametris dengan uji Mann-Whitney. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai
probabilitas (Sig.) lebih kecil dari α = 0,05, maka hipotesis nol ditolak.3
a. Uji Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Perlakuan Pembelajaran (Prequetionnaire)
Berikut disajikan hasil perhitungan uji Mann-Whitney skala keterampilan
metakognitif peserta didik sebelum perlakuan pembelajaran pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sampel (N) 35 35
Mean Rank 33,59 37,41
Sig. (2-tailed) 0,431
H0 Terima
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara
kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ha : Terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara kelas
yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3
Kadir, Statistika Terapan Edisi Kedua, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), h.
493.
58

Hasil yang didapatkan berdasarkan Tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai


probabilitas (Sig.) 0,431 dan H0 diterima yang berarti bahwa tidak terdapat
perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan
kontrol sebelum pembelajaran.

b. Uji Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah Perlakuan


Pembelajaran (Postquetionnaire)
Berikut disajikan hasil perhitungan uji Mann-Whitney skala keterampilan
metakognitif peserta didik setelah perlakuan pembelajaran pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah
Pembelajaran
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sampel (N) 35 35
Mean Rank 43,46 27,54
Sig. (2-tailed) 0,001
H0 Tolak
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Hasil Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0,001 dan
H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan keterampilan metakognitif
peserta didik antara kelas eksperimen dan kontrol setelah pembelajaran. Hasil ini
juga memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model Inquiry
Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik.

C. Pembahasan dan Temuan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh model Inquiry Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif
peserta didik. Melihat mengenai adanya pengaruh, maka peneliti
membandingkan hal baru dengan hal yang sudah biasa dilakukan. Hal baru
59

yang dimaksud ialah penggunaan model Inquiry Guided Learning pada kelas
eksperimen dan untuk kelas kontrol menggunakan pendekatan saintifik yang
seperti biasa dilakukan oleh peserta didik.
Perbedaan antara kelas eksperimen dan kontrol terletak pada penggunaan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada kelas eksperimen difasilitasi
dengan LKPD berbasis Inquiry Guided Learning sebagai penuntun kegiatan
praktikum atau penyelidikan ilmiah, sedangkan pada kelas kontrol tidak
difasilitasi dengan LKPD, dikarenakan mengikuti alur pembelajaran yang biasa
dilakukan oleh peserta didik, yaitu pendekatan saintifik, ceramah, dan diskusi.
Keterampilan metakognitif peserta didik diukur menggunakan angket
keterampilan metakognitif yang diadopsi dari jurnal Metacognitive Skill Scale
yang kemudian diadaptasi kultur budaya dalam penelitian ini. Angket
keterampilan metakognitif terdiri dari 27 butir pernyataan. Butir 1 sampai 13
merupakan aspek planning, butir 14 sampai 22 merupakan aspek monitoring,
dan butir 23 sampai 27 merupakan aspek evaluating. Angket ini kemudian
diberikan kepada peserta didik sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
(prequestionnare dan postquestionnare).
Hasil analisis menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran tidak terdapat
perbedaan. Hasil ini ditunjukkan melalui nilai probabilitas (Sig.) 0,431 dan H0
diterima yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan
metakognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan kontrol sebelum
pembelajaran. Hasil rata-rata sebelum pembelajaran menunjukkan angka 88,00
pada kelas eksperimen dan 91,17 pada kelas kontrol.
Pembelajaran dengan model Inquiry Guided Learning pada kelas
eksperimen dan pendekatan saintifik pada kelas kontrol setelah dilakukan,
maka diperoleh hasil postquestionnaire. Hasil postquestionnaire kelas
eksperimen lebih positif daripada kelas control, ditunjukan dengan nilai
probabilitas (Sig.) 0,001 dan H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan
keterampilan metakognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan kontrol
setelah pembelajaran. Hasil ini juga memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh
60

penggunaan model Inquiry Guided Learning terhadap keterampilan


metakognitif peserta didik.
Proses pembelajaran Inquiry Guided Learning tidak hanya
mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada,
termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan suatu
proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Penerapan model Inquiry Guided Learning yang dibantu dengan
menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan jurnal belajar sebagai
pedoman belajar di kelas. LKPD berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan
peserta didik sedangkan jurnal belajar merupakan catatan kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik selama melakukan proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini, LKPD dan jurnal belajar disesuaikan dengan konsep sistem
sirkulasi. Jurnal belajar ini terdiri dari kegiatan-kegiatan keterampilan
metakognitif meliputi merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi
(merefleksi diri peserta didik).
Tahapan inkuiri yang pertama yaitu merumuskan masalah. Pada tahap ini
peserta didik menuliskan beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan
yang ingin diketahui oleh siswa. Masalah utama yang menjadi topik
pembahasan di kelas diajukan oleh guru sebagai fasilitator dalam tahapan
Inquiry Guided Learning. Pada tahapan ini, peserta didik diharapkan memiliki
kesadaran terhadap masalah serta melihat pentingnya masalah, dan harus
ditemukan sendiri jawabannya oleh peserta didik melalui penyelidikan ilmiah.
Rumusan masalah yang diajukan peserta didik seperti “bagaimana cara
menentukan golongan darah manusia?”. “Apa saja komponen darah manusia?”.
“Antigen apa saja yang dapat mempengaruhi masalah transfusi darah?”.
“Mengapa golongan darah O dapat ditransfusikan ke semua golongan darah?”.
“ Apa yang akan terjadi jika golongan darah A dicampur dengan golongan
darah B?”. Rumusan masalah yang diajukan peserta didik tersebut sudah
menunjukan keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
61

Tahapan inkuiri yang kedua yaitu merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah


jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji
dengan data.4 Untuk memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada peserta
didik gagasan mengenai hipotesis yang logis. Berikut beberapa hipotesis yang
diajukan peserta didik “Komponen darah manusia terdiri dari plasma darah dan
sel-sel darah”. “Cara menentukan golongan darah manusia dengan mengambil
setetes darah lalu ditetesi dengan anti serum”. Hipotesis yang diajukan peserta
didik tersebut sudah menunjukkan keseriusan peserta didi dalam mengikuti
pembelajaran
Tahapan inkuiri yang ketiga yaitu mengumpulkan data. Tahapan ini
peserta didik melakukan pengamatan golongan darah melalui praktikum di
laboratorium, pengamatan frekuensi denyut nadi melalui praktikum di dalam
dan di lorong sekitar kelas, serta pengamatan ganngguan yang terjadi pada
sistem sirkulasi melalui studi literasi. Data yang dihasilkan berupa tabel serta
deskripsi data. Hipotesis yang sebelumnya dituliskan oleh peserta didik
digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data.
Tahapan inkuiri yang keempat yaitu analisis data. Peserta didik
bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan
menganalisis data yang telah diperoleh. Tahapan ini, guru memfasilitasi peserta
didik dengan beberapa pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik dalam
menganalisis data yang telah diperoleh. Dengan adanya pertanyaan tersebut
peserta didik melakukan analisis data dengan di bantu juga sumber belajar
seperti buku pelajaran sekolah dan internet.
Tahapan inkuiri yang terakhir yaitu membuat kesimpulan. Kesimpulan
yang dibuat peserta didik berupa deskripsi dalam bentuk paragraf. Peserta didik
membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan serta analisis data yang
telah dilakukan. Kesimpulan tersebut kemudian dipresentasikan peserta didik
dan didengarkan oleh seluruh teman sekelasnya. Guru pun membantu dalam
mengarahkan kesimpulan yang tepat.

4
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, Editor: Titik Triwulan Tutik Trianto, (Jakarta: Prenada Media, 2014), h. 83.
62

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif


peserta didik mengalami peningkatan dengan penerapan model Inquiry Guided
Learning. Hal ini karena proses proses pembelajaran dengan penerapan inkuiri
berfokus tidak hanya pada pengembangan pengetahuan siswa (kognisi) dan
keterampilan (psikomotor), tetapi juga sikap spiritual dan sosial peserta didik,
dan metakognisi.5 Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan tuntutan
Kurikulum 2013 yang mengutamakan pendekatan ilmiah, termasuk observasi,
pertanyaan, eksperimen atau eksplorasi, asosiasi, komunikasi.6
Penelitian sebelumnya terhadap keterampilan metakognitif peserta didik
di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang berjudul Comparing
Metacognitive Skill Between Problem-Based Learning Combine Question
Student Have and Problem-Based Learning Combine Learning Journal
menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara PBL-QSH dan
PBL-LJ. Yang artinya bahwa keterampilan metakognitif mengalami
peningkatan dengan penerapan model PBL baik yang terintegrasi Question
Student Have ataupun Learning Journal. Hal ini dikarenakan model PBL
dalam pembelajaran Biologi yang memungkinkan siswa untuk terlibat secara
aktif dalam belajar dan bertanggung jawab untuk proses belajar dan
keterampilan metakognitif nya.7 Sejalan dengan hal tersebut, dampak positif
dari penyelidikan ilmiah (inkuiri) adalah menumbuhkan kreativitas siswa dan
menciptakan kegiatan yang menyenangkan saat belajar.8 Sehingga peserta
didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan memunculkan keterampilan
metakognitif.

5
Zulfiani, dan Yanti Herlanti, 2018, Scientific Inquiry Perception and Ability of Pre-
service Teachers, Journal of Turkish Sciences Education, Volume 15, Issue 1, pp. 129.
6
Zulfiani, dan Nengsih Juanengsih, 2015, Scientific Inquiry Analysis of 2013 Curriculum
and Implementation Biological Learning in South Tangerang and Jakarta High School.
Dipublikasikan pada The 2nd International Conference on Education in Muslim Society, November
2015, pp. 12.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31399/3/Zulfiani%20nengsih%20ICEM
S%202015%60.pdf ) Diakses pada tanggal 1 Januari 2019 pukul 16:00 WIB.
7
Zulfiani, Eny S.Rosyidatun, Silak H., Ghina R., Nila Z., 2018, Comparing
Metacognitive Skill Between Problem-Based Learning Combine Question Student Have and
Problem-Based Learning Combine Learning Journal. Dipublikasikan pada International
Conference on Education in Muslim Society.
8
Zulfiani, dan Nengsih Juanengsih, Op.cit., pp.3.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan yang telah dipaparkan
pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model
Inquiry Guided Learning terhadap keterampilan metakognitif peserta didik.
Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas (Sig.) menunjukkan p= 0,001<
α=0.05. Hasil tersebut berarti bahwa terdapat pengaruh keterampilan
metakognitif yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol.

B. Saran
Saran dari penelitian ini, antara lain:
1. Keterampilan metakognitif dengan pembelajaran model Inquiry Guided
Learning mampu melatih kemandirian peserta didik. Oleh karena itu,
peserta didik sebaiknya dilatih untuk belajar secara mandiri. Karena
keberhasilan peserta didik di sekolah sebagian besar terletak kemampuannya
belajar secara mandiri.
2. Penelitian ini sangat terbatas oleh waktu, untuk penelitian keterampilan
metakognitif selanjutnya hendaknya dilaksanakan dalam waktu cukup lama,
agar pembentukan keterampilan metakognitif dapat lebih baik dari
penelitian ini.
3. Pegukuran dengan kuesioner meskipun relatif mudah diberikan, kuesioner
tidak dapat diandalkan menggambarkan perilaku metakognitif, untuk itu
dapat dilengkapi dengan menggunakan pedoman wawancara atau observasi.

63
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Baskoro., Sugiharto, Bowo. Keefektifan Integrasi Sintaks Inkuiri Terbimbing


dan STAD untuk Memperkecil Kesenjangan Keterampilan Metakognisi
Siswa Akademik Atas dan Bawah. Diakses melalui
http://inferensi.iainsalatiga.ac.id , pada tanggal 21 Januari 2019 pukul
19:00 WIB.
Anam, Khoirul. Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2016.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen
(Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
2015.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rhineka Cipta. 2013.
Arkham, Hanna P. 2014. Tingkat Kemampuan Metakognisi Siswa Berdasarkan
Schraw Dan Dennison Pada Mata Pelajaran Matematika. Undergraduate
thesis, UIN: Sunan Ampel Surabaya

Balcikanli, Cem. Metacognitive Awarenes Inventory for Teacher (MAIT). Turkey:


Gazi University. Electronic Journal of Research in Educational
Psychology 9(3). 2011
Beaton, Dorcas., Bombardier, Claire., Guillemin, Francis. Guidelines for the
Process of Cross-Cultural Adaptation of Self-Report Measures, Spine, Vol
25, No 24, 2000.
Fauzi, Ahmad. Pengaruh Kemampuan Akademik Terhadap Keterampilan
Metakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan Retensi Siswa Kelas X dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative Script di Malang, Skripsi.
https://www.researchgate.net/profile/Ahmad_Fauzi28/publication/312167
973 /links/58742a1608ae329d621d39df/.pdf, Diakses pada tanggal 20
Januari 2019 pukul 16:00 WIB. 2014.
Fitriyani, Riski., Aloysiun D.C, Ibrohim, Pengaruh Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan
Metakognitif, Berpikir Kritis, dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA.
Jurnal Pendidikan Sains, Vol.3 No. 4, ISSN: 2338-9117. Diakses melalui
di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/, pada 20 Januari 2019 pukul
19:00 WIB.
Hanifah, Siti. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer
Instruction terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Pencernaan, Skripsi . UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

64
65

Iskandar, Srini M. Pendekatan Keterampilan Metakognitif dalam Pembelajaran


Sains di Kelas, ERUDIO, Vol. 2, No. 2, ISSN: 2302-9021, FMIPA
Universitas Negeri Malang, 2014
Kadir. Statistika Terapan Edisi Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 2016.
Lee, Virginia S. The Power of Inquiry as a Way of Learning. Springer Science:
Innov High Educ. 2011
Livingston, Jennifer A. Metacognition: An Overview. ERIC,1997, pp. 3-4.
(http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html)
Mustafa, Altindag., Nuray. Metacognitive Skill Scale. Journal of Education,
Vol. 28, No. 1, 2013.
National Research Council‟s. Inquiry and National Science Education Standards.
Washington DC: National Academy Press. 2000.
NCREL. Metacognition.
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atriks/at71k5.htm. Diakses
tanggal 20 September 2017.
Nurdyansyah., Eny, Fariyatul. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013, Sidoarjo: Nizamia Learning Center. 2016.
Ozturk, Nesrin. Assesing Metacognition: Theory and Practices. Int.J. Asst. Tools
in Educ.,Vol.4, Issue 2, pp 134-148, Diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/315373394_Assessing_Metacog
nition_ Theory_and_Practices, 2017
Rohmatullah, Ghina. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Strategi Question Students Have (QSH) Terhadap
Keterampilan Metakognitif Biologi Siswa. Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2018.
Ronis, Diane. Pengajaran Matematika Sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta: PT
Indeks P.P. Media. 2009.
Schraw, Gregory., Moshman, David. Metacognitive Theories. Educational
Psychology and Publication, Nebraska. 1995

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana. 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta,
Cet. 26, 2017.
------------. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Cet. 28, 2017.
Sutama, I. N., Arnyana, I. B., dan Swasta I. B. J. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja
Ilmiah pada Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura. E-
jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4 (1).
66

Sofyan, Ahmad., Tonih,Feronika., Burhanudin,Milama. Evaluasi


Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press. 2006
Trianto (Editor Titik Triwulan). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group. 2014.
Veenman., Bernadette, Marcel V.J., Peter, Afflerbach. Metacognition and
Learning: Conceptual and Methodological Considerations. Springer. 2006
Website Pendidikan Terpadu. Lampiran 07 KI-KD Biologi SMA/MA, 2018.
https://www.websitependidikan.com/2016/07/59-kompetensi-inti-dan-
kompetensi-dasar-kurikulum-2013-sd-mi-smp-mts-sma-ma-smk-mak-
berdasarkan-lampiran-permendikbud-nomor-24-tahun-2016.html. Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2018 pukul 23:30 WIB.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: suatu tinjauan
konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Yamin, Martinis. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: DP
Press Group. 2013.
Yen,Miao-Hsuan., Chia-Yu,Wang. Assessing Metacognitive Component in Self-
Regulated Reading of Science Text in E-Based Environments. Springer,
2017.
Yusuf, A Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
2015.
Zubaidah, Siti. “Keterampilan Abad ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran”, disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan dengan
tema”Isu-Isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad 21, tanggal 10
Desember 2016 di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada
Khatulistiwa Sintang-Kalimantan Barat, 2016, h.1, diakses dari
http://www.researchgate. net/publication/318013627, pada 20 Januari
2018 pukul 21.03 WIB.
Zulfiani., Eny S.Rosyidatun., Silak H., Ghina R., Nila Z., 2018, Comparing
Metacognitive Skill Between Problem-Based Learning Combine Question
Student Have and Problem-Based Learning Combine Learning Journal.
Dipublikasikan pada International Conference on Education in Muslim
Society.
Zulfiani. “Inkuiri dalam Pendidikan IPA” . dalam Gelar dan Munasprianto (ed),
Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains
Dasar. Jakarta: IISEP, 2007.
Zulfiani., Feronika, Tonih., Suartini, Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
67

Zulfiani., Herlanti, Yanti., Eny S.R., Silak H., Ghina R., Nila Z. The Development
Of Metacognitive Skills Instrument On Fungi Concept, EDUSAINS
Vol.10 No.2 . 2018. Diakses pada
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/7919.
Pada tanggal 1 Januari 2019 pukul 14:00 WIB.
Zulfiani., Herlanti,Yanti. Scientific Inquiry Perception and Ability of
Pre-service Teachers, Journal of Turkish Sciences Education, Volume 15,
Issue 1. 2018.

Zulfiani., Juanengsih, Nengsih. Scientific Inquiry Analysis of 2013


Curriculum and Implementation Biological Learning in South Tangerang
and Jakarta High School. 2015
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31399/3/Zulfiani
%20nengsih%20ICEMS%202015%60.pdf . Dipublikasikan pada The 2nd
International Conference on Education in Muslim Society, November
2015.
68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Darah, Golongan Darah, dan Transfusi Darah

Pertemuan : Ke 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model Inquiry Guided Learning, peserta
didik diharapkan mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
69

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari. yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran 4.6.1 Melakukan praktikum uji golongan
darah darah
3.6.2 Menganalisis komponen penyusun darah
4.6.2 Membuat karya tulis berupa laporan
3.6.3 Menjelaskan mekanisme pembekuan
praktikum uji golongan darah
darah dengan menggunakan skema
3.6.4 Mengaitkan golongan darah dengan
transfusi darah
3.6.5 Menganalisis pengaruh faktor rhesus
terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
70

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Inquiry Guided Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Praktikum
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Power point, LKPD berbasis Inquiry Guided, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker, dan Alat- alat
laboratorium
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi. Jakarta: Gramedia. 2010
 Irnaningtyas. Biologi Kelas XI. Jakarta: Gramedia. 2017
71

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-1 (2 JP)
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
peserta didik hadir melakukan
di Laboratorium praktikum
dengan tertib

Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
 Memberikan  Menerima Kejujuran,
LKPD berbasi LKPD Teliti,
Inquiry Guided ke dengan tertib Tekun,
peserta didik, dan dan Mandiri
mengintruksikan mendengarka
cara n penjelasan
72

pengerjaannya guru
serta kegiatan
praktikum
 Merumusk  Menyajikan  Menganalisis Disiplin,
an masalah masalah kepada permasalaha Tanggung
peserta didik “ n yang jawab,
Terdapat pasien diberikan Rasa ingin
kanker yang guru. tahu,
membutuhkan Bekerja
darah golongan A. sama,
Sementara, stok Kejujuran,
darah di rumah Teliti,
sakit tersebut Tekun,
tinggal darah Mandiri,
golongan B. Tim
Medis akhirnya
memutuskan
untuk mencari
seseorang yang
rela mendonorkan
darahnya dengan
kecocokan darah
yang sama
terhadap pasien,
yaitu darah
golongan A.”

 Mengerahkan
 Merumuskan
peserta didik
masalah
untuk
sesuai arahan
merumuskan
guru.
masalah berupa
pertanyaan yang
73

berkaitan dengan
darah, golongan
darah, dan
transfusi darah.
 Membuat  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin
Hipotesis peserta didik dan tahu,
untuk berdiskusi membuat Bekerja
dan membuat hipotesis sama,
hipotesis dari rumusan Kejujuran,
mengenai masalah masalah Teliti,
yang disajikan. (pertanyaan) Tekun,
yang telah Mandiri.
diungkapkan
oleh peserta
didik.

 Menuliskan  Mengajukan
hipotesis peserta hipotesis
didik di papan kepada guru
tulis
Mengumpulka  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,
n Data peserta didik untuk dan Tanggung
berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data untuk Rasa ingin
data yang menguji tahu,
diperlukan dalam hipotesis, Bekerja
pengujian yaitu dengan sama,
hipotesisnya melakukan Kejujuran,
praktik uji Teliti,
golongan Tekun,
darah. Mandiri.
Menguji  Menginstruksikan  Mengisi Disiplin,
Hipotesis peserta didik untuk LKPD yang Tanggung
74

berdiskusi mengisi telah jawab,


LKPD yang telah diberikan Rasa ingin
diberikan, serta dan tahu,
membuktikan membuktika Bekerja
dugaan hipotesis n dugaan sama,
yang telah hipotesis Kejujuran,
dirumuskan. yang telah Teliti,
dirumuskan Tekun,
 Membimbing  Berdiskusi Mandiri.
peserta didik dengan
dalam berdiskusi teman
kelompokny
a
Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,
Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
nya di depan kelas
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
mencermati dan guru Percaya
merefleksikan tentang diri,
kembali kegiatan kegiatan Tanggung
yang telah yang telah Jawab.
75

dilakukan. dilakukan
 Menginformasika  Mendengar
n materi untuk kan
pertemuan informasi
selanjutnya. dari guru
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

Pertemuan Ke-2 (2 JP)


Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
76

 Apersepsi dengan  Menyimak


merefleksi dan
pengalaman merespon
peserta didik aktif
tentang proses
keluarnya darah
dari tubuh akibat
beberapa kejadian
melalui gambar
animasi serta
menjelaskan
kaitannya dengan
kompetensi dasar
yang akan
dipelajari.
 Menampilkan  Menonton
video seorang video dan
yang jatuh lalu menjawab
terluka. pertanyaan
Mengajukan guru dengan
pertanyaan tepat
“apakah kalian
pernah jatuh atau
tangan tersayat
pisau sehingga
mengeluarkan
darah dari dalam
tubuh kalian?”
“Mengapa darah
dapat keluar dari
dalam tubuh?”
 Mengaitkan  Menyimak
pertanyaan penjelasan
77

tersebut dengan guru


tujuan
pembelajaran hari
ini

Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri
 Merumusk  Menanyakan  Menganalisis Disiplin,
an masalah “bagaimana pertanyaan Tanggung
fungsi sitem guru dengan jawab,
peredaran darah jawaban Rasa ingin
dalam tubuh yang tepat tahu,
kita?” Bekerja
 Menjelaskan  Menyimak sama,
mengenai darah , penjelasan Kejujuran,
komponen darah, guru. Teliti,
dan proses Tekun,
pembekuan darah. Mandiri,
 Menjelaskan  Menymak
(konfirmasi) penjelasan
mengenai guru.
golongan darah
sistem ABO dan
Rhesus
berdasarkan hasil
78

praktikum

 Mengarahkan  Merumuskan
peserta didik masalah
untuk sesuai arahan
merumuskan guru.
masalah berupa
pertanyaan yang
berkaitan dengan
darah, golongan
darah, dan
transfusi darah.
 Membuat  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin
Hipotesis peserta didik dan tahu,
untuk berdiskusi membuat Bekerja
dan membuat hipotesis sama,
hipotesis dari rumusan Kejujuran,
mengenai masalah masalah Teliti,
yang disajikan. (pertanyaan) Tekun,
yang telah Mandiri.
diungkapkan
oleh peserta
didik.

 Menuliskan  Mengajukan
hipotesis peserta hipotesis
didik di papan kepada guru
tulis
Mengumpulka  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,
n Data peserta didik untuk dan Tanggung
berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data untuk Rasa ingin
data yang menguji tahu,
79

diperlukan dalam hipotesis, Bekerja


pengujian yaitu dengan sama,
hipotesisnya melakukan Kejujuran,
kajian teori Teliti,
dari buku Tekun,
maupun Mandiri.
sumber
internet.
Menguji  Membimbing  Berdiskusi Disiplin,
Hipotesis peserta didik dengan Tanggung
dalam berdiskusi teman jawab,
kelompokny Rasa ingin
a tahu,
Bekerja
sama,
Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri.

Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,


Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
80

nya di depan kelas


Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
mencermati dan guru Percaya
merefleksikan tentang diri,
kembali kegiatan kegiatan Tanggung
yang telah yang telah Jawab.
dilakukan. dilakukan
 Menginformasika  Mendengar
n materi untuk kan
pertemuan informasi
selanjutnya. dari guru
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi LKPD
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
81

Tangerang Selatan, 09 November 2018


82

Lampiran I
Materi Belajar
Materi Fakta

Materi Konsep
A. Sistem Sirkulasi
Di dalam tubuh, zat-zat makanan, sisa metabolisme, hormon, enzim, oksigen, serta
karbon dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke organ lainnya oleh
suatu sistem transportasi yang disebut juga sistem sirkulasi.
B. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan
sistem peredaran darah ganda. Disebut sistem peredaran tertutup karena darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Disebut juga sebagai sistem peredaran darah
ganda karena dalam satu kali peredaran, darah dua kali melewati jantung. Fungsi
sistem peredaran darah yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai transportasi makanan, hormon, enzim, dll yang dibawa oleh darah.
2. Sebagai penjaga suhu tubuh.
3. Sebagai perlindungan, melalui mekanisme pembekuan darah.
4. Sebagai penyangga (buffering), yaitu protein dalam darah.
83

C. Darah
Terdiri dari plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Klasifikasi darah disebut juga golongan
darah yang kemudian berkaitan dengan transfusi darah.
Darah memiliki beberapa fungi, antara lain

 Sebagai pengangkut zat – zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.


 Sebagai pengangkut limbah metabolisme, misalnya karbon dioksida dan urea
ke alat – alat ekskresi.
 Sebagai pengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ – organ sasaran.
 Sebagai pengangkut ion – ion garam (Na+, Ca2+, Cl-, dan HCO-) untuk
menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh.
 Sebagai pertahanan tubuh dari kuman – kuman penyebab penyakit (leukosit).
 Sebagai penjaga kestabilan suhu tubuh dengan cara mengedarkan panas ke
seluruh tubuh secara merata.

D. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah atas suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut
antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah.
Karl Landsteiner menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian disebut
sistem ABO) dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan sederhana itu dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan
serum dari para donor.
E. Transfusi Darah
Transfusi darah adalah proses penyaluran darah ke tubuh Anda. Langkah medis ini
dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Anda ketika tubuh kekurangan darah.
Manfaat Transfusi Darah
Bagi Anda yang mengalami kondisi yang berhubungan dengan kekurangan
darah pasti setuju dengan ungkapan “setetes darah begitu berharga”. Apa saja kondisi
yang bisa tertolong dengan transfusi darah?
84

 Kekurangan darah akibat melahirkan


Ada beberapa wanita yang mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan
atau sering disebut pendarahan postpartum. Kondisi ini bisa menyebabkan
anemia (kekurangan sel darah merah) dan memicu kematian. Transfusi sel
darah merah dibutuhkan untuk kondisi ini.
 Menjalani operasi
Saat operasi Anda mungkin kehilangan banyak darah yang mengakibatkan
penurunan jumlah sel darah merah.
 Infeksi dan luka bakar
Transfusi plasma darah mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi luka
bakar yang luas. Pada infeksi berat atau sepsis juga terkadang perlu
mendapatkan transfusi darah.
 Menderita kanker
Kanker bisa menurunkan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit dalam tubuh Anda. Hal itu diperparah pula oleh obat-obatan yang
digunakan dalam kemoterapi. Obat kemoterapi bisa juga menurunkan
produksi darah.
85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Organ Peredaran Darah, dan Sistem Peredaran Darah

Manusia

Pertemuan : Ke 3 dan 4

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model Inquiry Guided Learning, peserta
didik diharapkan mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
86

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari. yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menunjukkan bagian-bagian jantung 4.6.1 Melakukan praktikum menghitung


pada gambar anatomi jantung frekuansi denyut nadi.
3.6.2 Membedakan pembuluh darah vena
4.6.2 Membuat karya tulis berupa laporan
dengan arteri
praktikum frekuensi denyut nadi.
3.6.3 Membedakan sistem peredaran darah
sistemik dengan pulmonalis
3.6.4 Menjelaskan sistem peredaran darah pada
janin
3.6.5 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi denyut nadi
87

3.6.6 Menjelaskan sirkulasi cairan limfa

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Inquiry Guided Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Praktikum
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Power point, LKPD berbasis Inquiry Guided, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker, dan Alat- alat
laboratorium
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi. Jakarta: Gramedia. 2010
 Irnaningtyas, Biologi Kelas XI. Jakarta: Gramedia. 2017
88

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-3 (2 JP)
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
peserta didik melakukan
untuk hadir di praktikum
Laboratorium. hari ini.
Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
 Memberikan  Menerima Kejujuran,
LKPD berbasi LKPD Teliti,
Inquiry Guided ke dengan tertib Tekun,
peserta didik, dan dan Mandiri
mengintruksikan mendengark
cara an
pengerjaannya penjelasan
89

guru
 Merumusk  Menyajikan  Menganalisis Disiplin,
an masalah masalah kepada permasalaha Tanggung
peserta didik n yang jawab,
“Beberapa jenis diberikan Rasa ingin
makanan, guru. tahu,
minuman, serta Bekerja
obat yang sama,
dikonsumsi dapat Kejujuran,
menurunkan atau Teliti,
meningkatkan Tekun,
kontraksi jantung Mandiri,
dan denyut nadi.
Contohnya:
kafein, nikotin,
kokain, hormon
tiroid, dan
adrenalin dapat
meningkatkan
frekuensi denyut
nadi”

 Mengerahkan  Merumuskan
peserta didik masalah
untuk sesuai arahan
merumuskan guru.
masalah berupa
pertanyaan yang
berkaitan jantung,
pembuluh darah,
serta denyut nadi.
 Membuat  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin
Hipotesis peserta didik dan tahu,
90

untuk berdiskusi membuat Bekerja


dan membuat hipotesis sama,
hipotesis dari rumusan Kejujuran,
mengenai masalah masalah Teliti,
yang disajikan. (pertanyaan) Tekun,
yang telah Mandiri.
diungkapkan
oleh peserta
didik.
 Menuliskan  Mengajukan
hipotesis peserta hipotesis
didik di papan kepada guru
tulis
Mengumpulka  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,
n Data peserta didik untuk dan Tanggung
berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data untuk Rasa ingin
data yang menguji tahu,
diperlukan dalam hipotesis, Bekerja
pengujian yaitu dengan sama,
hipotesisnya melakukan Kejujuran,
praktik Teliti,
menghitung Tekun,
frekuensi Mandiri.
denyut nadi
Menguji  Menginstruksikan  Mengisi Disiplin,
Hipotesis peserta didik untuk LKPD yang Tanggung
berdiskusi mengisi telah jawab,
LKPD yang telah diberikan Rasa ingin
diberikan, serta dan tahu,
membuktikan membuktika Bekerja
dugaan hipotesis n dugaan sama,
yang telah hipotesis Kejujuran,
91

dirumuskan. yang telah Teliti,


dirumuskan Tekun,
 Membimbing  Berdiskusi Mandiri.
peserta didik dengan
dalam berdiskusi teman
kelompokny
a
Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,
Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
nya di depan kelas
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
kembali kegiatan tentang diri,
yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Menginstruksikan  Mendengar
peserta didik kan
untuk penjelasan
mempelajari guru
materi
92

selanjutnya, yaitu
gangguan sistem
sirkulasi
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

Pertemuan Ke-4 (2 JP)


Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
93

merefleksi materi dan


di pertemuan merespon
sebelumnya aktif
dengan
menanyakan “apa
fungsi dari sistem
peredaran darah?”
“bagaimana sistem
penggolongan
darah?” “jelaskan
keterkaitan antara
golongan darah
dengan transfusi
darah!”
 Menampilkan  Menonton
video aliran darah video dan
pada tubuh menjawab
manusia, ikan, dan pertanyaan
jangkrik. Lalu guru dengan
menanyakan tepat
kepada peserta
didik “informasi
penting apa yang
kalian dapatkan
dari video
tersebut?”
 Mengaitkan  Menyimak
pertanyaan penjelasan
tersebut dengan guru
tujuan
pembelajaran hari
ini
94

Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri

 Merumusk  Menanyakan “apa  Menganalisis Disiplin,


an masalah perbedaan dari pertanyaan Tanggung
sistem peredaran guru dengan jawab,
darah pulmonalis jawaban Rasa ingin
dengan sistemik?” yang tepat tahu,
Bekerja
 Mengerahkan  Merumuskan sama,
peserta didik masalah Kejujuran,
untuk sesuai arahan Teliti,
merumuskan guru. Tekun,
masalah berupa Mandiri,
pertanyaan yang
berkaitan jantung,
pembuluh darah,
serta denyut nadi.
 Membuat  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin
Hipotesis peserta didik dan tahu,
untuk berdiskusi membuat Bekerja
dan membuat hipotesis sama,
hipotesis dari rumusan Kejujuran,
mengenai masalah masalah Teliti,
yang disajikan. (pertanyaan) Tekun,
95

yang telah Mandiri.


diungkapkan
oleh peserta
didik.
 Menuliskan  Mengajukan
hipotesis peserta hipotesis
didik di papan kepada guru
tulis
Mengumpulka  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,
n Data peserta didik untuk dan Tanggung
berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data untuk Rasa ingin
data yang menguji tahu,
diperlukan dalam hipotesis, Bekerja
pengujian yaitu dengan sama,
hipotesisnya melakukan Kejujuran,
studi literasi Teliti,
dengan Tekun,
mengumpulk Mandiri.
an berbagai
sumber
belajar.
Menguji  Membimbing  Berdiskusi Disiplin,
Hipotesis peserta didik dengan Tanggung
dalam berdiskusi teman jawab,
kelompokny Rasa ingin
a tahu,
Bekerja
sama,
Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri.
96

Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,


Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
nya di depan kelas
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
kembali kegiatan tentang diri,
yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Menginstruksikan  Mendengar
peserta didik kan
untuk penjelasan
mempelajari guru
materi
selanjutnya, yaitu
gangguan sistem
sirkulasi
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
97

kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi LKPD
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir

Tangerang Selatan, 09 November 2018


98

Lampiran I
Materi Belajar
Materi Fakta

Materi Konsep

A. Organ Peredaran Darah


Organ penyusun sistem peredaran darah manusia yaitu:
1. Jantung
Memiliki empat ruangan yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri serta ventrikel
(bilik) kanan dan kiri
2. Pembuluh Darah
Merupakan serangkaian tabung (saluran) tertutup dan bercabang yang
berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan, kemudia kembali ke
jantung. Terdiri dari: arteri, kapiler, dan vena.
B. Sistem Peredaran Darah Besar
Sistem peredaran darah besar berawal dari jantung bagian bilik kiri yang
mengeluarkan darah yang mengadung oksigen untuk diberikan pada oarta. Oarta akan
mengalirkan darah ke arteri bagian atas dan arteri bagian bawah. Pada proses ini
jantung akan memompa lebih kuat untuk memberi tekanan lebih pada darah, tekanan
ini dibantu oleh denyutan otot arteri. Yang terjadi di sepanjang perjalanan darah pada
saluran ini. Setelah darah melakukan tugasnya mendistribusikan oksigen pada organ-
organ di dalam tubuh dengan baik, darah akan memasuki arteriol untuk menuju
pembuluh kapiler.
Pada pembuluh kapiler darah yang mengandung oksigen ini akan bertuka
dengan darah yang mengandung karbondioksida, selanjutnya darah masuk ke saluran
venul dan akan mengalir pada vena. Vena bagian bawah dan vena bagian atas akan
bertemu di vena cava untuk memasuki serambi kanan dan melanjutkan perjalanan
99

menuju bilik kanan dengan melewati katup trikuspid, sedangkan pada karbon dioksida
dari sel menyebar dalam darah. Ini pertukaran gas berlangsung dengan bantuan
kapiler kecil yang mengelilingi sel-sel tubuh.
Peredaran darah besar: jantung (bilik kiri) aorta >> pembuluh nadi >>
pembuluh kapiler >> pembuluh balik >> jantung (serambi kanan).

C. Sistem Peredaran Darah Kecil

Pada sistem peredaran darah kecil perjalanannya berawal dari bilik kanan
jantung, bilik kanan akan mengeluarkan darah melewati arteri pulmonal yang
memiliki cabang bernama arteriol, pembulih arteriol ini merupakan penghubung
antara arteri pulmonan dengan pembuluh kapiler pada paru-paru.

Darah mengalir melewati pembuluh ini menuju jantung, seampainya di


jantung , jantung akan mengeluarkan karbondioksida dalam bentuk udara dan
menghirup kmbali udara yang mengandung oksigen. Oksigen yang dihirup oleh paru-
paru akan dibawa ke vena pulmonal untuk di alirkan ke serambi kiri dan akan menuju
bilik kiri dengan melewati karup biksuspid, untuk menjalani kembali sistem peredaran
darah besar.

Peredaran darah kecil: jantung (bilik kanan) >> pembuluh nadi paru-
paru >> paru-paru >> pembuluh balik paru-paru >> jantung (serambi kiri).

D. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang
dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.
Jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung
menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri
Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin,
keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor
fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).
100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Sistem Limfatik dan Teknologi yang Berkaitan dengan

Gangguan Sistem Sirkulasi

Pertemuan : Ke 5 dan 6

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model Inquiry Guided Learning, peserta
didik diharapkan mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
101

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari. yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menjelaskan berbagai jenis-jenis 4.6.1 Mencari informasi terkait gangguan


gangguan pada sistem sirkulasi sistem sirkulasi melalui berita online
3.6.2 Mengaitkan teknologi sistem peredaran maupun offline
darah dengan jenis gangguan/kelainan
4.6.2 Membuat powerpoint dan
sistem peredaran darah
mempresentasikannya terkait
gangguan sistem sirkulasi serta
teknologi yang berkaitan dengan
gangguan tersebut.
102

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Inquiry Guided Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Presentasi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Powerpoint, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker, dan Alat- alat
laboratorium
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi. Jakarta: Gramedia. 2010
 Irnaningtyas, Biologi Kelas XI. Jakarta: Gramedia. 2017
103

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-5 (2 JP)
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
merefleksi materi dan
di pertemuan merespon
sebelumnya aktif
dengan
 Menampilkan  Menonton
video tentang video dan
sistem limfatik menjawab
dalam tubuh pertanyaan
manusia guru dengan
tepat
 Mengaitkan  Menyimak
pertanyaan penjelasan
104

tersebut dengan guru


tujuan
pembelajaran hari
ini
Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
 Memberikan  Menerima Kejujuran,
arahan kepada LKPD Teliti,
peserta didik dengan tertib Tekun,
untuk membuat dan Mandiri
bahan presentasi mendengarka
berupa n penjelasan
powerpoint. guru
Masing-masing
kelompok
membahas 1
contoh gangguan
sistem sirkulasi.
 Merumusk  Mengarahkan  Merumuskan Disiplin,
an masalah peserta didik masalah Tanggung
untuk sesuai arahan jawab,
merumuskan guru. Rasa ingin
masalah berupa tahu,
pertanyaan yang Bekerja
berkaitan dengan sama,
penyakit yang Kejujuran,
menyerang Teliti,
jantung, pembuluh Tekun,
darah, dll. Mandiri,
105

 Membuat  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin


Hipotesis peserta didik dan tahu,
untuk berdiskusi membuat Bekerja
dan membuat hipotesis sama,
hipotesis dari rumusan Kejujuran,
mengenai masalah masalah Teliti,
yang disajikan. (pertanyaan) Tekun,
yang telah Mandiri.
diungkapkan
oleh peserta
didik.

Mengumpulka  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,


n Data peserta didik untuk dan Tanggung
berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data untuk Rasa ingin
data yang menguji tahu,
diperlukan dalam hipotesis, Bekerja
pengujian yaitu dengan sama,
hipotesisnya mencari Kejujuran,
informasi Teliti,
terkait Tekun,
gangguan Mandiri.
sistem
sirkulasi
melalui
berita online
maupun
offline
Menguji  Menginstruksikan  Membuat Disiplin,
Hipotesis peserta didik untuk power point, Tanggung
berdiskusi dan serta jawab,
106

membuat power membuktika Rasa ingin


point, serta n dugaan tahu,
membuktikan hipotesis Bekerja
dugaan hipotesis yang telah sama,
yang telah dirumuskan. Kejujuran,
dirumuskan. Teliti,
Tekun,
 Membimbing  Berdiskusi Mandiri.
peserta didik dengan
dalam berdiskusi teman
kelompokny
a
Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,
Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan. memberi
tanggapan
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
kembali kegiatan tentang diri,
yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Menginformasika  Menyimak
n kepada peserta informasi
didik, kalau dari guru
presentasi
107

dilakukan di
pertemuan
selanjutnya.
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

Pertemuan Ke-6 (2 JP)


Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
merefleksi materi dan
108

di pertemuan merespon
sebelumnya aktif
dengan

 Menampilkan
 Menonton
video beberapa
video dan
penyakit di
menjawab
lingkungan sekitar
pertanyaan
terkait sistem
guru dengan
sirkulasi. Lalu
tepat
menanyakan
kepada peserta
didik “informasi
penting apa yang
kalian dapatkan
dari video
tersebut?”
 Menyimak
 Mengaitkan
penjelasan
pertanyaan
guru
tersebut dengan
tujuan
pembelajaran hari
ini

Kegiatan Inti
 Orientasi  Membagikan  Berkumpul 115 Disiplin,
peserta didik dengan menit Tanggung
dalam 6 kelompok teman jawab,
sekelompok Bekerja
sama,
 Memberikan  Menerima Kejujuran,
arahan kepada arahan guru Teliti,
peserta didik dengan tertib Tekun,
untuk Masing- dan Mandiri
109

masing kelompok mendengarka


membahas 1 n penjelasan
contoh gangguan guru
sistem sirkulasi.
 Merumusk  Mengarahkan  Merumuskan Disiplin,
an masalah peserta didik masalah Tanggung
untuk sesuai arahan jawab,
merumuskan guru. Rasa ingin
masalah berupa tahu,
pertanyaan yang Bekerja
berkaitan dengan sama,
penyakit yang Kejujuran,
menyerang Teliti,
jantung, pembuluh Tekun,
darah, dll. Mandiri,

 Membuat  Mengarahkan  Menjelaskan Rasa ingin


Hipotesis peserta didik hipotesis tahu,
untuk dari rumusan Bekerja
menjelaskan masalah sama,
hipotesis yang (pertanyaan) Kejujuran,
telah didiskusikan yang telah Teliti,
mengenai masalah diungkapkan Tekun,
yang disajikan. oleh peserta Mandiri.
didik.

Mengumpulka  Menginstruksikan  Menjelaskan Disiplin,


n Data peserta didik untuk data untuk Tanggung
menjelaskan data menguji jawab,
yang diperlukan hipotesis, Rasa ingin
110

dalam pengujian yaitu dengan tahu,


hipotesisnya mencari Bekerja
informasi sama,
terkait Kejujuran,
gangguan Teliti,
sistem Tekun,
sirkulasi Mandiri.
melalui
berita online
maupun
offline
Menguji  Menginstruksikan  Menjelaskan Disiplin,
Hipotesis peserta didik untuk power point, Tanggung
berdiskusi dan serta jawab,
menjelaskan membuktika Rasa ingin
power point, serta n dugaan tahu,
membuktikan hipotesis Bekerja
dugaan hipotesis yang telah sama,
yang telah dirumuskan. Kejujuran,
dirumuskan. Teliti,
Tekun,
 Membimbing  Berdiskusi Mandiri.
peserta didik dengan
dalam berdiskusi teman
kelompokny
a
Merumuskan  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,
Kesimpulan kepada setiap kan hasil Teliti,
kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
111

telah mereka lain untuk


lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
nya di depan kelas
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
kembali kegiatan tentang diri,
yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Menginstruksikan  Mengisi
peserta didik angket dan
untuk mengisi soal dengan
angket tertib
keterampilan
metakognitif dan
soal sistem
sirkulasi
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.
112

H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi LKPD
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir

Tangerang Selatan, 09 November 2018


113

Lampiran I
Materi Belajar
A. Materi Fakta

B. Materi Konsep
Pada sistem sirkulasi darah sering terjadi gangguan yang di antaranya disebabkan oleh
pola hidup yang tidak sehat dan kerusakan organ ataupun keturunan. Uraian berikut ini akan
menjelaskan mengenai beberapa gangguan yang sering mempengaruhi sistem sirkulasi darah.

1. Anemia dikenal sebagai penyakit kurang darah. Namun sebenarnya anemia


merupakan penyakit yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah hemoglobin dalam
eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat
oksigen berkurang.
2. Hemofilia , darah penderita sukar membeku. Apabila penderita mengalami luka,
darah akan mengucur terus. Keadaan ini dapat menyebabkan kekurangan darah dan
mengakibatkan kematian. Penyakit ini bersifat genetis dan berpeluang besar
diturunkan bagi anak laki-laki. Hal ini karena gen pembawa hemofilia terkait pada
kromosom X, sehingga wanita hemofilia tidak pernah dijumpai karena bersifat letal.
3. Leukemia dikenal sebagai kanker darah, yaitu pertumbuhan leukosit yang melebihi
jumlah normal sehingga leukosit ini membinasakan sel darah merah dengan cara
memakannya.
4. Sklerosis , yaitu penyakit yang dikarenakan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika
pengerasan ini disebabkan oleh kolesterol, dinamakan aterosklerosis dan jika
disebabkan oleh endapan kapur dinamakan arteriosklerosis. Sklerosis ini dapat
mempersempit pembuluh sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pengerasan
pembuluh ini dapat terjadi di bagian otak dan dapat mengakibatkan stroke.
114

5. Koronaria trombosis , yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria


sehingga aliran darah terganggu dan berkurang. Akibatnya, otot jantung kekurangan
O2 serta kontraksinya menjadi lemah sehingga dapat mengakibatkan serangan
jantung. Keadaan ini kalau tidak segera ditolong, dapat mengakibatkan kematian.
6. Varises adalah pelebaran vena, umumnya terjadi di daerah betis. Kalau terjadi di
sekitar anus disebut hemoroid atau ambeien.
7. Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak oleh
trombus. Trombus merupakan darah yang membeku.

Berbagai gangguan sistem sirkulasi darah seperti di depan dapat dicegah atau dikurangi
dengan pola hidup sehat. Beberapa contoh pola hidup sehat seperti berikut.
115
116

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Darah, Golongan Darah, dan Transfusi Darah

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


117

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari. yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran 4.6.1 Melakukan diskusi tentang hubungan
darah golongan darah dengan transfusi
3.6.2 Menganalisis komponen penyusun darah darah
3.6.3 Menjelaskan mekanisme pembekuan
4.6.2 Mempresentasikan hasil diskusi di
darah dengan menggunakan skema
depan kelas
3.6.4 Mengaitkan golongan darah dengan
transfusi darah
3.6.5 Menganalisis pengaruh faktor rhesus
terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
118

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Power point, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker.
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi, Jakarta: Gramedia, 2010
 Irnaningtyas, Biologi Kelas XI, Jakarta: Gramedia, 2017
119

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,

salam dan salam dan menit Responsif,

meminta ketua berdoa Rasa ingin

kelas untuk bersama tahu,

memimpin doa guru


 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
merefleksi dan
pengalaman merespon
peserta didik aktif
tentang proses
keluarnya darah
dari tubuh akibat
beberapa kejadian
melalui gambar
animasi serta
menjelaskan
kaitannya dengan
kompetensi dasar
yang akan
120

dipelajari.
Kegiatan Inti
 Observing  Menampilkan  Menonton 115 Disiplin,

(Mengamati) video seorang yang video dan menit Tanggung


jawab,
jatuh lalu terluka. menjawab
Bekerja
Mengajukan pertanyaan
sama,
pertanyaan guru dengan
Kejujuran,
“apakah kalian tepat
Teliti,
pernah jatuh atau Tekun,
tangan tersayat Mandiri
pisau sehingga
mengeluarkan
darah dari dalam
tubuh kalian?”
“Mengapa darah
dapat keluar dari
dalam tubuh?”
 Mengaitkan  Menyimak

pertanyaan tersebut penjelasan

dengan tujuan guru

pembelajaran hari
ini
 Questioning  Menjelaskan  Menyimak Disiplin,

(Bertanya) konsep sistem penjelasan Tanggung

peredaran darh guru jawab,


Rasa ingin
 Menanyakan  Menganalisis
tahu,
“bagaimana pertanyaan
Bekerja
fungsi sitem guru dengan
sama,
peredaran darah jawaban Kejujuran,
dalam tubuh yang tepat Teliti,
kita?” Tekun,
 Menjelaskan  Menyimak Mandiri,
mengenai darah , penjelasan
121

komponen darah, guru.


dan proses
pembekuan darah.
 Menjelaskan  Menyimak
mengenai penjelasan
golongan darah guru.
sistem ABO dan
Rhesus.
 Menyampaikan  Menganalisis
masalah kepada permasalaha
peserta didik “ n yang
Terdapat pasien diberikan
kanker yang guru.
membutuhkan
darah golongan A.
Sementara, stok
darah di rumah
sakit tersebut
tinggal darah
golongan B. Tim
Medis akhirnya
memutuskan
untuk mencari
seseorang yang
rela mendonorkan
darahnya dengan
kecocokan darah
yang sama
terhadap pasien,
yaitu darah
golongan A.”

 Associating  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin

(menalar) peserta didik bersama tahu,


122

untuk berdiskusi teman Bekerja


mengenai masalah sekelompok sama,

yang disajikan. Kejujuran,


Teliti,
Tekun,
Mandiri.
 Experimentin  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,

g (Mencoba) peserta didik untuk dan Tanggung

mengumpulkan mengumpulk jawab,


Rasa ingin
data yang an data
tahu,
diperlukan dengan
Bekerja
membaca sumber
sama,
relevan seperti
Kejujuran,
buku dan internet. Teliti,
Tekun,
Mandiri.
 Networking Disiplin,

(Membentuk  Membimbing  Presentasi di Tanggung

Jejaring) peserta didik depan kelas jawab,


Rasa ingin
dalam
tahu,
mempresentasikan
Bekerja
hasil diskusi di
sama,
depan kelas.
Kejujuran,
 Mengarahkan  Memberikan Teliti,
peserta didik yang pendapat Tekun,
sebagai audiens kepada Mandiri.
untuk memberi teman yang
pendapat lainnya berdiskusi
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,

didik untuk n kepada menit Disiplin,

mencermati dan guru Percaya


diri,
merefleksikan tentang
Tanggung
kembali kegiatan kegiatan
Jawab.
123

yang telah yang telah


dilakukan. dilakukan
 Menginformasika  Mendengar
n materi untuk kan
pertemuan informasi
selanjutnya. dari guru
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.

H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi Catatan Peserta Didik
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir

Tangerang Selatan, 09 November 2018


124

Lampiran I
Materi Belajar
Materi Fakta

Materi Konsep
A. Sistem Sirkulasi
Di dalam tubuh, zat-zat makanan, sisa metabolisme, hormon, enzim, oksigen, serta
karbon dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke organ lainnya oleh
suatu sistem transportasi yang disebut juga sistem sirkulasi.
B. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan
sistem peredaran darah ganda. Disebut sistem peredaran tertutup karena darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Disebut juga sebagai sistem peredaran darah
ganda karena dalam satu kali peredaran, darah dua kali melewati jantung. Fungsi
sistem peredaran darah yaitu sebagai berikut:
5. Sebagai transportasi makanan, hormon, enzim, dll yang dibawa oleh darah.
6. Sebagai penjaga suhu tubuh.
7. Sebagai perlindungan, melalui mekanisme pembekuan darah.
8. Sebagai penyangga (buffering), yaitu protein dalam darah.
C. Darah
Terdiri dari plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Klasifikasi darah disebut juga golongan
darah yang kemudian berkaitan dengan transfusi darah.
125

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Organ Peredaran Darah, Sistem Peredaran Darah, dan Sistem Limfa

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
126

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari. yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menunjukkan bagian-bagian jantung 4.6.1 Melakukan diskusi tentang aliran


pada gambar anatomi jantung sistem darah dalam tubuh
3.6.2 Membedakan pembuluh darah vena
4.6.2 Mempresentasikan hasil diskusi
dengan arteri
tentang aliran sistem darah dalam
3.6.3 Membedakan sistem peredaran darah
tubuh
sistemik dengan pulmonalis
3.6.4 Menjelaskan sistem peredaran darah pada
janin
3.6.5 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi denyut nadi
3.6.6 Menjelaskan sirkulasi cairan limfa
3.6.7 Mengaitkan teknologi sistem peredaran
darah dengan jenis gangguan/kelainan
127

sistem peredaran darah

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Power point, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker.
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi, Jakarta: Gramedia, 2010
 Irnaningtyas, Biologi Kelas XI, Jakarta: Gramedia, 2017
128

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
merefleksi materi dan
di pertemuan merespon
sebelumnya aktif
dengan
menanyakan “apa
fungsi dari sistem
peredaran darah?”
“bagaimana sistem
penggolongan
darah?” “jelaskan
keterkaitan antara
golongan darah
dengan transfusi
129

darah!”
Kegiatan Inti  Menampilkan  Menonton
 Observing video aliran darah video dan 115 Disiplin,
(Mengamati pada tubuh menjawab menit Tanggung
) manusia, ikan, pertanyaan jawab,
dan jangkrik. guru dengan Bekerja
Lalu menanyakan tepat sama,
kepada peserta Kejujuran,
didik “informasi Teliti,
penting apa yang Tekun,
kalian dapatkan Mandiri
dari video
tersebut?”
 Mengaitkan  Menyimak

pertanyaan penjelasan

tersebut dengan guru

tujuan
pembelajaran hari
ini
 Questioning  Menjelaskan  Mendengark Disiplin,
(Bertanya) mengenai jantung, an Tanggung
pembuluh darah, penjelasan jawab,
dan mekanisme guru Rasa ingin
peredaran darah tahu,
pada manusia Bekerja
(dewasa maupun sama,
janin). Kejujuran,
 Menanyakan “apa  Menganalisi Teliti,
perbedaan dari s dan Tekun,
sistem peredaran menjawab Mandiri,
darah pulmonalis pertanyaan
dengan sistemik?” guru
 Menjelaskan  Mendengark
130

mengenai sistem an
limfa penjelasan
guru
 Menjelaskan  Mendengark
mengenai an
gangguan dan penjelasan
teknologi sistem guru
peredaran darah.
 Menyajikan  Mendengark
masalah kepada an
peserta didik penjelasan
“Beberapa jenis guru
makanan,
minuman, serta
obat yang
dikonsumsi dapat
menurunkan atau
meningkatkan
kontraksi jantung
dan denyut nadi.
Contohnya:
kafein, nikotin,
kokain, hormon
tiroid, dan
adrenalin dapat
meningkatkan
frekuensi denyut
nadi”
 Associating  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin
(menalar) peserta didik tahu,
untuk berdiskusi Bekerja
sama,
Kejujuran,
131

Teliti,
Tekun,
Mandiri.
 Experimenti  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,
ng peserta didik untuk dan Tanggung
(Mencoba) mengumpulkan mengumpulk jawab,
data yang an data untuk Rasa ingin
diperlukan dengan tahu,
mencari info dari Bekerja
berbagai buku dan sama,
internet Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri.
 Networking  Membimbing  Presentasi di Disiplin,
(Membentu peserta didik depan kelas Tanggung
k Jejaring) dalam berdiskusi bersama jawab,
dan teman Rasa ingin
mempresentasikan sekelompok tahu,
hasil diskusi di nya Bekerja
depan kelas sama,
 Mengarahkan  Mengajukan Kejujuran,
peserta didik yang pendapat Teliti,
menjadi audiens dan Tekun,
untuk pertanyaan Mandiri.
menyampaikan
pendapat atau
pertanyaan kepada
kelompok
presenter
Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,
didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
132

kembali kegiatan tentang diri,


yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Mengucapkan  Mengucapk
hamdalah bersama an
dan menutup hamdalah
kegiatan dan
pembelajaran menjawab
dengan salam guru.
mengucapkan
salam.
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi Poster
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir

Tangerang Selatan, 09 November 2018


133

Lampiran I
Materi Belajar
Materi Fakta

Materi Konsep

B. Organ Peredaran Darah


Organ penyusun sistem peredaran darah manusia yaitu:
1. Jantung
Memiliki empat ruangan yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri serta ventrikel
(bilik) kanan dan kiri
2. Pembuluh Darah
Merupakan serangkaian tabung (saluran) tertutup dan bercabang yang
berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan, kemudia kembali ke
jantung. Terdiri dari: arteri, kapiler, dan vena.
C. Sistem Limfa
Terdiri dari organ limfa (nodus limfa, kelenjar timus, tonsil, limpa (lien)), pembuluh
limfa, dan cairan limfa (getah bening).
D. Teknologi Sistem Sirkulasi
1. Echocardiography (ECG)
2. Pemindaian dengan Bahan Radioaktif
3. Operasi Bypass
4. Terapi Gen
5. Angioplasti
6. Transplantasi Jantung
7. Pacemaker
134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Sub Pokok : Teknologi yang Berkaitan dengan Gangguan Sistem

Sirkulasi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia, serta mampu menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
B. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
135

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan, konseptual, berdasarkan rasa ingin ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dengan pengembangan dari. Yang
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
peradaban terkait penyebab fenomena dan keilmuan
kejadian, serta menerapkan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD Pengetahuan KD Keterampilan

3.6. Menganalisis hubungan antara struktur 4.6. Menyajikan karya tulis tentang
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi kelainan pada struktur dan fungsi darah,
dalam kaitannya dengan bioproses dan jantung, pembuluh darah yang
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
sirkulasi manusia manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.6.1 Menjelaskan berbagai jenis-jenis 4.6.1 Mencari informasi terkait gangguan


gangguan pada sistem sirkulasi sistem sirkulasi melalui berita online
3.6.2 Mengaitkan teknologi sistem peredaran maupun offline
darah dengan jenis gangguan/kelainan
sistem peredaran darah
136

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran terlampir


E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Presentasi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Powerpoint, gambar, dan video
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Speaker.
Sumber Belajar:
 Campbele, Reece, dkk. Biologi, Jakarta: Gramedia, 2010
 Irnaningtyas, Biologi Kelas XI, Jakarta: Gramedia, 2017
137

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke-5
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
dan kondusif pelajaran
hari ini.
 Apersepsi dengan  Menyimak
merefleksi materi dan
di pertemuan merespon
sebelumnya aktif

 Menampilkan  Menonton

video beberapa video dan

penyakit di menjawab

lingkungan sekitar pertanyaan

terkait sistem guru dengan

sirkulasi. Lalu tepat

menanyakan
kepada peserta
138

didik “informasi
penting apa yang
kalian dapatkan
dari video
tersebut?”

 Mengaitkan  Menyimak
pertanyaan penjelasan
tersebut dengan guru
tujuan
pembelajaran hari
ini

Kegiatan Inti
 Observing  Menjelaskan  Menyimak 115 Disiplin,
(Mengama mengenai sistem penjelasan menit Tanggung
ti) limfatik pada guru jawab,
tubuh manusia Bekerja
 Membagikan  Berkumpul sama,
peserta didik dengan Kejujuran,
dalam 6 kelompok teman Teliti,
sekelompok Tekun,
Mandiri
 Memberikan  Menyimak
arahan kepada arahan guru
peserta didik
untuk membuat
bahan presentasi
berupa
powerpoint.
Masing-masing
kelompok
membahas 1
contoh gangguan
139

sistem sirkulasi.
 Questioning  Menanyakan pada  Menjawab Disiplin,
(Bertanya) peserta didik pertanyaan Tanggung
berkaitan dengan guru jawab,
penyakit yang Rasa ingin
menyerang tahu,
jantung, pembuluh Bekerja
darah, dll. sama,
Kejujuran,
Teliti,
Tekun,
Mandiri,

 Associating  Mengarahkan  Berdiskusi Rasa ingin


(menalar) peserta didik dan mencari tahu,
untuk berdiskusi jawaban Bekerja
dan mencari sama,
jawaban mengenai Kejujuran,
permasalahan Teliti,
yang disajikan. Tekun,
Mandiri.

 Experimenti  Menginstruksikan  Berdiskusi Disiplin,


ng peserta didik untuk dan Tanggung
(Mencoba) berdiskusi dan mengumpulk jawab,
mengumpulkan an data yaitu Rasa ingin
data yang dengan tahu,
diperlukan mencari Bekerja
informasi sama,
terkait Kejujuran,
140

gangguan Teliti,
sistem Tekun,
sirkulasi Mandiri.
melalui
berita online
maupun
offline
 Menginstruksikan  Membuat Disiplin,
peserta didik untuk power point,. Tanggung
berdiskusi dan jawab,
membuat power Rasa ingin
point tahu,
Bekerja
 Membimbing  Berdiskusi sama,
peserta didik dengan Kejujuran,
dalam berdiskusi teman Teliti,
kelompokny Tekun,
a Mandiri.

 Networking  Mengintruksikan  Menyimpul Kejujuran,


(Membentu kepada setiap kan hasil Teliti,
k Jejaring) kelompok untuk pengamatan Tekun,
membuat , dan Mandiri,
kesimpulan mempersila Bersahabat
terhadap hkan (komunikat
pengamatan yang kelompok if).
telah mereka lain untuk
lakukan, serta memberi
meminta masing- tanggapan
masing kelompok
untuk
mempresentasikan
nya di depan kelas
141

Penutup  Mengajak peserta  Menjelaska 10 Jujur,


didik untuk n kepada menit Disiplin,
merefleksikan guru Percaya
kembali kegiatan tentang diri,
yang telah kegiatan Tanggung
dilakukan. yang telah Jawab.
dilakukan
 Mengucapk
 Mengucapkan
an
hamdalah bersama
hamdalah
dan menutup
dan
kegiatan
menjawab
pembelajaran
salam guru.
dengan
mengucapkan
salam.

Pertemuan Ke-6
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Pembelajaran Guru Peserta Didik Karakter
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 5 Proaktif,
salam dan salam dan menit Responsif,
meminta ketua berdoa Rasa ingin
kelas untuk bersama tahu,
memimpin doa guru
 Mengecek  Menyebutka
kehadiran peserta n nama-
didik nama
temannya
yang tidak
hadir (jika
ada)
 Mengkondisikan  Siap
kelas agar tenang menerima
142

dan kondusif pelajaran


hari ini.

Kegiatan Inti  Membimbing  Presentasi di 75 Disiplin,


peserta didik depan kelas menit Kerjasama,
dalam presentasi dengan Percaya
kelompok terkait tertib diri,
PPT yang sudah bersama Tanggung
dibuat mengenai kelompokny Jawab,
gangguan pada a Komunikat
sistem sirkulasi if.
 Mengarahkan  Mengerjaka
peserta didik n soal
untuk mengisi soal evaluasi dan
evaluasi dan angket
angket
keterampilan
metakognitif
Penutup  Menginstruksikan  Menjelaskan 10 Jujur,
peserta didik untuk kesimpulan menit Percaya
membuat pembelajara diri,
kesimpulan n hari ini. Tanggung
Jawab.

H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Laporan Hasil Diskusi LKPD
Metakognitif Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
143

Tangerang Selatan, 09 November 2018

Lampiran I
Materi Belajar
C. Materi Fakta

D. Materi Konsep
Pada sistem sirkulasi darah sering terjadi gangguan yang di antaranya disebabkan oleh
pola hidup yang tidak sehat dan kerusakan organ ataupun keturunan. Uraian berikut ini akan
menjelaskan mengenai beberapa gangguan yang sering mempengaruhi sistem sirkulasi darah.

1. Anemia dikenal sebagai penyakit kurang darah. Namun sebenarnya anemia


merupakan penyakit yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah hemoglobin dalam
eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat
oksigen berkurang.
2. Hemofilia , darah penderita sukar membeku. Apabila penderita mengalami luka,
darah akan mengucur terus. Keadaan ini dapat menyebabkan kekurangan darah dan
mengakibatkan kematian. Penyakit ini bersifat genetis dan berpeluang besar
diturunkan bagi anak laki-laki. Hal ini karena gen pembawa hemofilia terkait pada
kromosom X, sehingga wanita hemofilia tidak pernah dijumpai karena bersifat letal.
144

3. Leukemia dikenal sebagai kanker darah, yaitu pertumbuhan leukosit yang melebihi
jumlah normal sehingga leukosit ini membinasakan sel darah merah dengan cara
memakannya.
4. Sklerosis , yaitu penyakit yang dikarenakan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika
pengerasan ini disebabkan oleh kolesterol, dinamakan aterosklerosis dan jika
disebabkan oleh endapan kapur dinamakan arteriosklerosis. Sklerosis ini dapat
mempersempit pembuluh sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pengerasan
pembuluh ini dapat terjadi di bagian otak dan dapat mengakibatkan stroke.
5. Koronaria trombosis , yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria
sehingga aliran darah terganggu dan berkurang. Akibatnya, otot jantung kekurangan
O2 serta kontraksinya menjadi lemah sehingga dapat mengakibatkan serangan
jantung. Keadaan ini kalau tidak segera ditolong, dapat mengakibatkan kematian.
6. Varises adalah pelebaran vena, umumnya terjadi di daerah betis. Kalau terjadi di
sekitar anus disebut hemoroid atau ambeien.
7. Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak oleh
trombus. Trombus merupakan darah yang membeku.

Berbagai gangguan sistem sirkulasi darah seperti di depan dapat dicegah atau dikurangi
dengan pola hidup sehat. Beberapa contoh pola hidup sehat seperti berikut.
145
146

Lampiran 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


BERBASIS INQUIRY GUIDED LEARNING

“ SISTEM SIRKULASI “

NAMA :.................................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................

KELAS :..................................
SEKOLAH :..................................
147

SISTEM SIRKULASI

Pada konsep ini kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah menganalisis
hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi
manusia. Untuk mengembangkan kompetensi tersebut konsep yang harus dikuasai oleh
peserta didik dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi proses peredaran darah melalui prinsip pengukuran frekuensi denyut


nadi
2. Melakukan uji golongan darah manusia

Perhatikan peta konsep di bawah ini untuk memudahkanmu mencapai tujuan


pembelajaran, dan lengkapilah peta konsep berikut!

SISTEM PEREDARAN DARAH

terdiri dari

Darah Jantung Pembuluh Darah

komponennya bagiannya terdiri dari

Sel Darah Plasma .... ... ...


Ventrikel
Darah

terdiri dari terdiri dari terdiri dari


...
...
... ... ... ...

... ...
148
UJI GOLONGAN DARAH

A. Tujuan

1. Mendesain langkah kerja dan


melakukan percobaan uji golongan
darah
2. Mengidentifikasi tipe golongan darah
pada manusia
3. Mengaitkan golongan darah dengan
transfusi darah
4. Menganalisis pengaruh faktor rhesus
terhadap keselamatan janin dalam
kandungan bayi.

B. Pendahuluan
Seperti kebanyakan sel di dalam tubuh, eritrosit atau sel darah merah
mengandung glikoprotein (antigen potensial) yang berada di atas permukaan
membran plasma. Umumnya antigen yang dapat mempengaruhi masalah
transfusi darah adalah faktor antigen A, B, dan Rh. Ahli imunologi Karl
Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan darah menjadi golongan darah A,
B, AB, dan O. Pada sistem penggolongan darah ABO berdasarkan pada
terdapatnya dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B pada
permukaan eritrosit.
Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik
terhadap antigen tipe A atau antigen tipe B yang dapat menyebabkan aglutinasi
(penggumpalan) eritrosit. Untuk menghindari jangan sampai terjadi
penggumpalan darah, maka jika seseorang sebelum transfusi darah baik
pendonor maupun resipien terlebih dahulu melakukan pencocokan golongan
149

darah yang akurat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Aglutinasi +

Aglutinasi -

Keterangan:
Aglutinasi + : Menggumpal
Aglutinasi - : Tidak Menggumpal

C. Permasalahan

“ Terdapat pasien kanker yang membutuhkan darah golongan A. Sementara,


stok darah di rumah sakit tersebut tinggal darah golongan B. Tim Medis
akhirnya memutuskan untuk mencari seseorang yang rela mendonorkan
darahnya dengan kecocokan darah yang sama terhadap pasien, yaitu darah
golongan A.”
D. Rumusan Masalah
Setelah kalian memahami tujuan dan permasalahan yang ada di atas, buatlah pertanyaan
yang berkaitan dengan eksperimen ini!

1. ............................

2. ............................

3. ............................
150

E. Hipotesis
Buatlah jawaban atau dugaan sementara (hipotesis), berdasarkan pertanyaan yang sudah
kalian buat!

1. ............................

2. ............................

3. ............................

F. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Kaca objek 1. Serum anti-A, B, AB, dan anti-D
2. Blood lancet 2. Kapas
3. Pengaduk (tusuk gigi)
4. Alkohol 70%
Planning

Sebelum melakukan praktikum, tuliskan langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk
menyelesaikan kegiatan praktikum.

G. Langkah Kerja
151

H. Hasil Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka hasilnya dapat dituliskan pada tabel
pengamatan di bawah ini!
No. Nama Reaksi Terhadap Serum Tipe Golongan
Darah
Anti-A Anti-B Anti-AB Anti- Siste Sistem
D/Rho m Rh
ABO
1.
2.
3.
4.
5.
6.

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Mengapa pada tipe golongan darah O, tidak ada reaksi yang menggumpal? Jelaskan
alasannya!
2. Mengapa pada tipe golongan darah AB, semua reaksi menggumpal? Jelaskan
alasannya!
3. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah A menerima transfusi darah
dari donor yang bergolongan darah B?
4. Jelaskan akibatnya jika seorang wanita yang memiliki darah Rh- (rhesus negatif)
mengandung janin dengan darah Rh+ (rhesus positif)?

Monitoring
152

Monitoring

Informasi apa saja yang harus kamu cari untuk menyelesaikan permasalahan di atas?

J. Kesimpulan

Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dan tuliskan kesimpulan pada kolom di bawah ini!

Evaluating

Menurutmu, apakah cara kamu menjawab permasalahan sudah tepat atau belum? berikan
alasanmu!
153

K. Referensi
FREKUENSI DENYUT NADI 154

A. Tujuan

1. Menghitung frekuensi denyut nadi


2. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi denyut
nadi
3. Mempresentasikan hasil

B. Pendahuluan
Denyut nadi adalah tanda eksternal yang menandakan jantung sedang bekerja. Denyut
nadi timbul setiap kali jantung berdenyut. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah
waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum
direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Denyut jantung yang optimal untuk
setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu
mengukur detak jantung tersebut. Detak jantung atau juga
dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam
bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan
cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran
seseorang secara umum.

C. Permasalahan

“Beberapa jenis makanan, minuman, serta obat yang dikonsumsi dapat


menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung dan denyut nadi.
Contohnya: kafein, nikotin, kokain, hormon tiroid, dan adrenalin dapat
meningkatkan frekuensi denyut nadi” (Irnaningtyas, 2017).

D. Rumusan Masalah
Setelah kalian memahami tujuan dan permasalahan yang ada di atas, buatlah pertanyaan
yang berkaitan dengan eksperimen ini!

1. ............................

2. ............................

3. ............................
155

E. Hipotesis
Buatlah jawaban atau dugaan sementara (hipotesis), berdasarkan pertanyaan yang sudah
kalian buat!

1. ............................

2. ............................

3. ............................

F. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Stopwatch atau arloji 1. Alat Tulis
Planning

Sebelum melakukan praktikum, tuliskan langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk
menyelesaikan kegiatan praktikum.

G. Langkah Kerja
156

H. Hasil Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka hasilnya dapat dituliskan pada Tabel 1 di bawah
ini!
Tabel 1.
No Nama Jenis Umur Frekuensi Denyut Keterangan
Kelamin (Tahun) Nadi per Menit
Istirahat Setelah
Berlari
1.

2.

3.

4.

5.

6.

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Apa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang memiliki frekuensi denyut nadi
rendah maupun tinggi?
2. Bagaimanakah saran Anda terhadap seseorang dengan frekuensi denyut nadi rendah
maupun tinggi?
3. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada frekuensi denyut nadi!
157

Monitoring

Informasi apa saja yang harus kamu cari untuk menyelesaikan permasalahan di atas?

J. Kesimpulan
Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dan tuliskan kesimpulan pada kolom di bawah ini!

Evaluating

Menurutmu, apakah cara kamu menjawab permasalahan sudah tepat atau belum? berikan
alasanmu!
158

K. Referensi
159

GANGGUAN SISTEM
SIRKULASI

A. Tujuan

1. Menganalisis kelainan dan gangguan sistem


sirkulasi dari media internet
2. Membuat power point dengan mengaitkan
teknologi sistem sirkulasi dengan jeis
gangguan yang terjadi
3. Mempresentasikan hasil diskusi.

B. Permasalahan

Pada sistem sirkulasi darah sering terjadi gangguan yang di antaranya


disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dan kerusakan organ
ataupun keturunan.

C. Rumusan Masalah
Setelah kalian memahami tujuan dan permasalahan yang ada di atas, buatlah pertanyaan
yang berkaitan dengan kegiatan diskusi ini!

1. ............................

2. ............................

3. ............................
160

D. Hipotesis
Buatlah jawaban atau dugaan sementara (hipotesis), berdasarkan pertanyaan yang sudah
kalian buat!

1. ............................

2. ............................

3. ............................

E. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Laptop 1. Alat Tulis
F. Langkah Kerja
1. Masing-masing kelompok membahas 3 jenis gangguan yang berbeda
2. Membuat pembahasan power point yang terdiri dari ciri gangguan dan penyebabnya.
3. Hasil diskusi dalam power point dipresentasikan di dalam kelas.
G. Kesimpulan
Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dan tuliskan kesimpulan pada kolom di bawah ini!
161

H. Referensi
162

Lampiran 4

RUBRIK PENILAIAN LKPD INQUIRY GUIDED LEARNING

No. Aspek Inquiry Guided Kriteria Penilaian Skor

1. Merumuskan Masalah  Menuliskan rumusan 4


masalah yang sesuai
dengan lengkap dan
benar
 Menuliskan rumusan
masalah yang sesuai 3
dengan benar namun
kurang lengkap
 Menuliskan rumusan
masalah yang yang
sesuai dengan 2
permasalahan yang
disajikan namun
kurang tepat dan
kurang lengkap
 Menuliskan rumusan
masalah yang tidak 1
sesuai dengan
permasalahan yang
disajikan
 Tidak menulis
rumusan masalah 0

2. Membuat Hipotesis  Menuliskan hipotesis 4


yang sesuai dengan
permasalahan yang
disajikan dengan
lengkap dan benar
 Menuliskan hipotesis 3
yang sesuai
permasalahan
dengan benar namun
kurang lengkap
 Menuliskan hipotesis 2
yang sesuai dengan
permasalahan yang
disajikan namun
kurang tepat dan
kurang lengkap
 Menuliskan hipotesis
yang tidak sesuai 1
dengan
permasalahan yang
disajikan
163

 Tidak menulis 0
hipotesis

3. Merancang Percobaan  Menuliskan langkah- 4


langkah cek denyut
nadi dengan benar
secara lengkap
 Menuliskan langkah- 3
langkah cek denyut
nadi dengan benar
namun tidak lengkap
 Menuliskan langkah-
langkah cek denyut 2
nadi secara tidak
lengkap dan kurang
tepat
 Menuliskan langkah- 1
langkah yang tidak
sesuai dengan
percobaan
 Tidak menuliskan 0
langkah- langkah cek
denyut nadi
4. Mengumpulkan dan  Menuliskan data 4
Menganalisis Data hasil pengamatan
dan menganalisis
data percobaan
dengan lengkap dan
benar
 Menuliskan data 3
hasil pengamatan
dan menganalisis
data percobaan
dengan benar namun
kurang lengkap
 Menuliskan data
hasil pengamatan 2
dan menganalisis
data percobaan
dengan tidak lengkap
dan kurang tepat
 Menuliskan data
hasil pengamatan 1
dan menganalisis
data percobaan
dengan tidak tepat
 Tidak menuliskan
data hasil 0
164

pengamatan dan
menganalisis data
percobaan.

5. Memberikan  Menuliskan 4
Kesimpulan kesimpulan sesuai
dengan hasil
pengamatan yang
dikaitkan dengan
teori
 Menuliskan 3
kesimpulan sesuai
dengan hasil
pengamatan tetapi
tidak dikaitkan
dengan teori
 Menuliskan
kesimpulan namun 2
tidak sesuai dengan
hasil pengamatan
 Menuliskan
kesimpulan yang 1
salah
 Tidak menulis
kesimpulan 0

Total Skor

Nilai Peserta Didik :


165

Lampiran 5
Rubrik Penilaian Jurnal Belajar (Aktivitas Keterampilan Metakognitif)
No. Soal
Indikator
Rubrik Jawaban Skor
1. Memahami isi bacaan dan inti
permasalahan
2. Mencari informasi/data untuk
menyelesaikan permasalahan di berbagai
referensi (buku, internet, dll)
Sebutkan
3. Berdiskusi dengan teman
langkah-langkah
sekelompok/bertanya kepada guru
apa saja yang
Planning
1. kalian lakukan
(Perencanaan) Siswa menyebutkan 3 langkah
untuk 3
diatas
menyelesaikan
Siswa menyebutkan 2 langkah
permasalahan 2
diatas
yang kamu pilih!
Siswa hanya menyebutkan 1
1
langkah diatas
Tidak mampu mendesain langkah-
langkah cara dalam memecahkan 0
masalah yang diberikan / Tidak diisi
2.
Informasi Siswa menyebutkan 3 informasi
Monitoring manakah yang penting yang sesuai dengan materi 3
(Pemonitoran) menurut kalian yang dibahas
penting sekali Siswa menyebutkan 2 informasi
untuk penting yang sesuai dengan materi 2
menyelesaikan yang dibahas
permasalahan Siswa hanya menyebutkan 1
yang kalian informasi penting yang sesuai 1
pilih? dengan materi yang dibahas
Tidak mampu menganalisis
informasi penting untuk 0
memecahkan masalah yang
diberikan / Tidak diisi
3. Siswa menjawab ya/tidak, dengan
disertai alasan yang relevan dan 3
Apakah kamu sesuai dengan benar/tidaknya
Evaluation yakin bahwa jawaban
(Evaluasi) jawabanmu Siswa menjawab ya/tidak, dengan
benar? Jelaskan disertai alasan yang tidak relevan 2
alasannya! dan sesuai dengan benar/tidaknya
jawaban
Siswa hanya menyebutkan 1
informasi pentingmenjawab ya/tidak 1
tanpa disertai alasan
Tidak mampu menilai tujuan/Tidak
0
diisi
166

Lampiran 6
167
168
169
170
171
172

Lampiran 7

KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF

Identitas Diri

Nama :

Waktu lahir (Tangal, bulan, tahun) :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Wanita

Asal Sekolah :

Petunjuk:

1. Anda diminta untuk mengisi penyataan di bawah ini dengan memberi tanda √ pada
kolom yang sesuai dengan keadan diri anda sendiri.
Contoh pengisian adalah sebagai berikut:

No. Pernyataan SS S N TS STS


1. Saya membaca buku

Biologi di perpustakaan

2. Seluruh pertanyaan di bawah ini terkait dengan diri anda, jadi kami memohon anda
untuk mengisinya dengan jujur dan mandiri (tidak bertanya pada orang lain).
3. Jika anda tidak memahami penyataan yang ada, anda dapat melingkari nomor yang
tidak dimengerti.
4. Terima kasih atas partisipasi anda.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral/ Tidak memiliki pendapat/Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
173

No. Pernyataan SS S N TS STS


Saya merencanakan bagaimana dan kapan
menggunakan sumber-sumber belajar yang
1.
akan membantu saya mempelajari materi
dengan baik.
Ketika mempelajari sebuah materi, saya tidak
2. peduli mengerjakan strategi apa dan
bagaimana menggunakannya.
Penting bagi saya untuk meninjau secara luas
pembelajaran saya dari waktu ke waktu untuk
3.
menentukan seberapa banyak dan apa yang
sudah saya pelajari.
Saya memiliki kesulitan dalam memahami
4. alasan kesulitan yang saya alami selama
proses pembelajaran.
Saya kesulitan merencanakan pembelajaran
5. dalam sebuah subjek yang selaras dengan
kualitas pembelajaran saya sendiri.
Saya mencari tahu bagaimana saya
6. mempelajari suatu materi secara efektif
selama pembelajaran.
Saya menyiapkan lingkungan belajar yang
7.
dibutuhkan bagi proses pembelajaran.
Saya secara kritis membuat suatu rencana
8.
sebelum mengkaji sebuah teks.
Saya mengetahui materi mana yang mudah
9. dipelajari dan materi mana yang sulit
dipahami.
Saya tahu bahasan materi lain dimana saya
dapat menggunakan sebuah strategi
10.
pembelajaran efektif dalam sebuah bahasan
materi.
Saya menentukan strategi pembelajaran mana
11. yang harus saya terapkan sebelum saya mulai
belajar.
12. Saya tahu kapan saya membutuhkan bantuan.
Saya menetukan apa yang saya akan pelajari
13. tentang suatu materi sebelum saya
mempelajarinya.
Saya menyadari kesalahan-kesalahan saya
14. selama proses pembelajaran.
174

No. Pernyataan SS S N TS STS


Jika pembelajaran tidak tercapai, saya
15. mencari strategi lainnya yang mungkin lebih
efektif.
Saya tidak memiliki ide yang pasti dalam
16.
mengatur pembelajaran saya.
Saya mengecek apakah saya memahami suatu
17.
materi selama pembelajaran.
Saya memeriksa apakah saya menggunakan
18.
waktu belajar saya dengan efektif.
Saya kesulitan membedakan bagian-bagian
19. penting dari sebuah teks ataupun materi
pelajaran.
Sangat penting bagi saya untuk membangun
20. kebermaknaan antara materi-materi yang
sudah dipelajari selama pembelajaran.
Hingga saya mendapatkan hasilnya, saya
21. mengatur kondisi-kondisi agar saya tetap
focus.
Saya tidak meyediakan banyak waktu untuk
22. memonitor seberapa banyak saya belajar
suatu materi selama proses pembelajaran.
Saya merevisi rencana belajar yang saya
23. gunakan dalam pembelajaran dan membuat
perbaikan yang dibutuhkan.
Ketika strategi pembelajaran yang saya
24. gunakan gagal dalam proses pembelajaran,
saya menerapkan strategi yang baru.
Saya mencari tahu alasan kegagalan ketika
25.
mempelajari suatu materi.
Saya merevisi dan memperbaiki (cara) belajar
26.
ketika mempelajari suatu materi.
Saya menilai jika strategi kognitif yang saya
27.
terapkan berhasil atau tidak.
175

Lampiran 8

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

item_1 105,81 90,853 ,329 ,883


item_2 106,02 92,778 ,127 ,887
item_3 105,89 92,226 ,183 ,886
item_4 106,94 86,853 ,458 ,881
item_5 105,70 87,704 ,563 ,879
item_6 107,38 88,683 ,354 ,883
item_7 107,09 87,578 ,426 ,881
item_8 105,75 87,111 ,619 ,878
item_9 105,78 87,570 ,545 ,879
item_10 106,27 87,309 ,506 ,879
item_11 105,78 89,951 ,358 ,883
item_12 106,14 89,647 ,505 ,880
item_13 106,02 87,920 ,593 ,878
item_14 105,44 89,298 ,412 ,882
item_15 106,06 88,631 ,496 ,880
item_16 105,98 91,095 ,218 ,886
item_17 105,77 88,785 ,475 ,880
item_18 106,94 87,552 ,450 ,881
item_19 105,88 88,556 ,559 ,879
item_20 106,03 87,555 ,431 ,881
item_21 107,00 89,048 ,323 ,884
item_22 106,14 88,567 ,371 ,883
item_23 105,86 87,297 ,551 ,879
item_24 107,22 87,475 ,400 ,882
item_25 107,61 96,940 -,212 ,895
item_26 106,19 87,806 ,393 ,882
item_27 105,95 85,696 ,641 ,876
item_28 105,75 86,667 ,604 ,878
item_29 105,89 85,083 ,713 ,875
item_30 106,11 86,321 ,628 ,877

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,885 30
176

Lampiran 9

HASIL VALIDASI AHLI KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF


177
178
179
180
181
182
183
184
185
186

Lampiran 10

NILAI LKPD KELAS EKSPERIMEN

LKS 1 LKS 2 DENYUT LKS 3 Rata-


Kode Katagori
GOL.DARAH NADI GANGGUAN Rata
R1 80 70 85 78 Baik
R2 83 85 70 79 Baik
R3 80 70 85 78 Baik
R4 70 70 75 72 Cukup
R5 80 70 85 78 Baik
R6 83 85 70 79 Baik
R7 100 75 85 87 Sangat Baik
R8 98 78 83 86 Sangat Baik
R9 100 73 85 86 Sangat Baik
R10 83 85 70 79 Baik
R11 83 85 70 79 Baik
R12 100 73 85 86 Sangat Baik
R13 70 70 75 72 Cukup
R14 100 73 85 86 Sangat Baik
R15 80 70 85 78 Baik
R16 100 73 85 86 Sangat Baik
R17 100 73 85 86 Sangat Baik
R18 100 73 85 86 Sangat Baik
R19 70 70 75 72 Cukup
R20 98 78 83 86 Sangat Baik
R21 98 78 83 86 Sangat Baik
R22 70 70 75 72 Cukup
R23 70 70 75 72 Cukup
R24 98 78 83 86 Sangat Baik
R25 80 70 85 78 Baik
R26 88 80 70 79 Baik
R27 88 80 70 79 Baik
R28 88 80 70 79 Baik
R29 88 80 70 79 Baik
R30 88 80 70 79 Baik
R31 88 78 70 79 Baik
R32 98 80 80 86 Sangat Baik
R33 83 85 70 79 Baik
R34 70 70 75 72 Cukup
R35 70 70 70 70 Cukup
187

Lampiran 11

DATA HASIL JURNAL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS EKSPERIMEN

Kelompok Planning (Pertemuan Ke-)


1 2 3 4 5 6
1 0 2 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 3 4 4
4 0 0 4 4 4 4
5 2 2 4 4 4 4
6 0 0 0 0 3 3
Total 8 10 19 19 23 23
Rata-rata 33% 42% 79% 79% 96% 96%

Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-)


1 2 3 4 5 6
1 2 2 4 4 4 4
2 2 2 4 4 4 4
3 2 2 4 4 4 4
4 2 2 4 4 4 4
5 3 3 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4
Total 15 15 24 24 24 24
Rata-rata 63% 63% 100% 100% 100% 100%

Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-)


1 2 3 4 5 6
1 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4
4 2 2 4 4 4 4
5 3 3 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4
Total 21 21 24 24 24 24
Rata-rata 88% 88% 100% 100% 100% 100%
188

Lampiran 12

DATA PRE-KUESIONER KELAS EKSPERIMEN

Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif


Kode Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 105 Tinggi
R1
2 2 2 2 3 1 1 2 4 1 2 3 1 2 1 3 1 1 3 1 2 3 4 1 2 2 2 54 Rendah
R2
4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 94 Tinggi
R3
4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 92 Tinggi
R4
4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 103 Tinggi
R5
2 2 3 2 2 1 4 3 1 3 1 4 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 54 Rendah
R6
5 3 4 3 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 106 Tinggi
R7
Sangat
4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 115 Tinggi
R8
4 3 5 3 2 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 92 Tinggi
R9
5 2 4 1 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 5 3 3 3 4 3 4 88 Tinggi
R10
4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 91 Tinggi
R11
4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 76 Sedang
R12
4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 5 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 94 Tinggi
R13
189

Sangat
5 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 2 4 5 4 5 4 109 Tinggi
R14
4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 86 Tinggi
R15
2 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 3 103 Tinggi
R16
3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 86 Tinggi
R17
4 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 105 Tinggi
R18
4 3 5 2 3 5 4 5 3 4 5 4 3 3 4 2 2 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 104 Tinggi
R19
2 2 4 2 2 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 5 4 3 91 Tinggi
R20
4 2 4 2 2 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 3 93 Tinggi
R21
4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 1 90 Tinggi
R22
4 2 4 2 2 4 5 3 3 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 91 Tinggi
R23
4 2 5 3 3 3 5 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 5 3 4 3 4 3 3 88 Tinggi
R24
4 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 71 Sedang
R25
4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 93 Tinggi
R26
2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 1 3 1 2 4 2 3 2 4 2 3 3 4 5 4 3 1 74 Sedang
R27
4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 5 90 Tinggi
R28
3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 74 Sedang
R29
190

4 3 5 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 91 Tinggi
R30
4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 88 Tinggi
R31
4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 5 90 Tinggi
R32
2 3 1 3 1 2 4 4 2 1 3 1 2 1 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 54 Rendah
R33
4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 91 Tinggi
R34
1 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 2 54 Rendah
R35
191

Lampiran 13

DATA PRE-KUESIONER KELAS KONTROL

Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif


Kode Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
5 3 4 2 5 5 5 3 4 2 3 4 2 2 5 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 96 Tinggi
K1
5 2 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 3 90 Tinggi
K2
3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 1 2 3 4 1 3 2 2 3 4 2 80 Sedang
K3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 93 Tinggi
K4
4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 94 Tinggi
K5
4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 4 2 92 Tinggi
K6
Sangat
5 3 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 4 4 4 4 110 Tinggi
K7
Sangat
5 5 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 3 111 Tinggi
K8
3 4 4 5 1 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 3 3 2 2 5 4 2 3 3 3 3 3 93 Tinggi
K9
4 3 5 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 3 4 3 88 Tinggi
K10
4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 1 1 80 Sedang
K11
3 3 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 3 5 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 101 Tinggi
K12
192

4 4 4 2 3 4 4 2 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 90 Tinggi
K13
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 92 Tinggi
K14
Sangat
3 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 2 2 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 109 Tinggi
K15
3 2 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 4 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 52 Rendah
K16
Sangat
4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 112 Tinggi
K17
5 4 5 3 2 5 5 3 5 4 5 5 4 3 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3 2 2 3 102 Tinggi
K18
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 2 4 4 2 4 4 3 3 4 101 Tinggi
K19
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 98 Tinggi
K20
4 2 4 1 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 85 Tinggi
K21
4 1 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 5 3 2 71 Sedang
K22
Sangat
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 4 3 2 2 5 4 4 4 4 5 4 4 5 110 Tinggi
K23
4 3 4 2 2 5 2 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 91 Tinggi
K24
4 2 5 2 3 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 5 2 3 4 1 5 4 4 4 4 104 Tinggi
K25
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 3 2 2 4 3 3 92 Tinggi
K26
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 103 Tinggi
K27
193

4 4 2 3 2 4 4 4 2 2 3 2 4 2 4 3 4 4 3 1 1 3 2 4 2 3 3 79 Sedang
K28
4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 78 Sedang
K29
4 3 5 2 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 86 Tinggi
K30
3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 88 Tinggi
K31
4 2 4 2 2 4 3 4 3 4 3 1 4 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 4 2 78 Sedang
K32
4 3 5 3 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 4 2 98 Tinggi
K33
4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 91 Tinggi
K34
2 2 3 1 2 2 4 1 3 1 1 1 2 4 2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 53 Rendah
K35
194

Lampiran 14

DATA POST-KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF

KELAS EKSPERIMEN

Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif


Kode Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 2 3 4 5 4 4 106 Tinggi
R1
Sangat
4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 110 Tinggi
R2
4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 5 4 4 5 4 102 Tinggi
R3
4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 108 Tinggi
R4
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 4 4 4 105 Tinggi
R5
3 3 4 3 2 3 4 3 5 3 3 5 4 5 5 2 3 3 2 4 3 3 4 5 3 4 5 96 Tinggi
R6
Sangat
5 2 5 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 109 Tinggi
R7
Sangat
4 3 4 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 120 Tinggi
R8
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 2 4 5 4 4 4 105 Tinggi
R9
Sangat
5 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 114 Tinggi
R10
195

4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 5 4 3 3 3 100 Tinggi
R11
4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 95 Tinggi
R12
3 4 5 3 2 3 3 3 5 3 3 4 5 5 4 2 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 3 102 Tinggi
R13
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 107 Tinggi
R14
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 5 4 4 4 107 Tinggi
R15
Sangat
4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4 3 110 Tinggi
R16
Sangat
4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 3 116 Tinggi
R17
Sangat
5 2 4 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 109 Tinggi
R18
Sangat
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 4 4 3 4 4 5 2 114 Tinggi
R19
Sangat
4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 112 Tinggi
R20
Sangat
4 2 4 4 2 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 1 4 5 1 5 4 5 5 2 115 Tinggi
R21
Sangat
4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 3 117 Tinggi
R22
4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 108 Tinggi
R23
196

Sangat
4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 2 110 Tinggi
R24
Sangat
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 5 4 112 Tinggi
R25
4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 100 Tinggi
R26
4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 102 Tinggi
R27
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 5 4 4 3 105 Tinggi
R28
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 92 Tinggi
R29
3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 102 Tinggi
R30
Sangat
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 5 2 4 4 4 3 4 110 Tinggi
R31
4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 5 2 4 4 4 5 4 100 Tinggi
R32
4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 108 Tinggi
R33
Sangat
4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 110 Tinggi
R34
4 1 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4 3 4 3 3 100 Tinggi
R35
197

Lampiran 15

DATA POST-KUESIONER KELAS KONTROL

Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif


Kode Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
5 5 4 2 3 4 2 4 5 3 4 5 4 5 5 2 5 4 2 3 4 3 4 4 5 4 4 104 Tinggi
K1
3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 5 5 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 94 Tinggi
K2
4 2 4 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 103 Tinggi
K3
4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 93 Tinggi
K4
5 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 5 3 4 4 3 3 4 5 4 108 Tinggi
K5
4 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 87 Tinggi
K6
Sangat
5 4 4 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3
119 Tinggi
K7
4 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 94 Tinggi
K8
Sangat
5 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4
115 Tinggi
K9
5 1 5 3 2 3 3 4 5 4 3 5 3 5 4 1 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 90 Tinggi
K10
Sangat
5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4
110 Tinggi
K11
198

3 4 4 2 3 4 4 3 5 3 3 3 5 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 2 3 4 3 85 Tinggi
K12
4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 73 Sedang
K13
4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 3 5 3 4 5 4 108 Tinggi
K14
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 5 4 3 4 4 97 Tinggi
K15
2 2 3 1 2 3 4 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 3 1 2 1 1 52 Rendah
K16
5 3 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 94 Tinggi
K17
4 1 4 1 1 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 2 3 3 4 1 3 2 3 2 1 3 3 90 Tinggi
K18
4 3 5 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 108 Tinggi
K19
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 94 Tinggi
K20
4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 86 Tinggi
K21
2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 68 Sedang
K22
5 3 5 2 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2 5 4 3 5 4 4 4 4 105 Tinggi
K23
3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 68 Sedang
K24
5 2 3 4 2 4 3 2 3 4 5 4 3 3 5 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 90 Tinggi
K25
4 3 5 1 1 4 4 2 5 4 5 5 3 3 5 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 92 Tinggi
K26
4 2 4 2 2 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 89 Tinggi
K27
5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 118
K28 Sangat
199

Tinggi

5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 104 Tinggi
K29
Sangat
5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 1 5 5 3 5 4 5 5 4
116 Tinggi
K30
4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 70 Sedang
K31
Sangat
5 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5
119 Tinggi
K32
4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 90 Tinggi
K33
Sangat
5 4 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
118 Tinggi
K34
1 3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 4 2 1 4 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 54 Rendah
K35
200

Lampiran 16

DISTRIBUSI KETERCAPAIAN INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF KELAS EKSPERIMEN

Planning
Kode Total Katagori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 5 4 3 52 T
R1
4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 54 ST
R2
4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 49 T
R3
4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 48 T
R4
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 51 T
R5
3 3 4 3 2 3 4 3 5 3 3 5 4 45 T
R6
5 2 5 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 46 T
R7
4 3 4 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 55 ST
R8
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 48 T
R9
5 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 4 4 48 T
R10
4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 42 T
R11
4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 43 T
R12
3 4 5 3 2 3 3 3 5 3 3 4 5 46 T
R13
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 52 T
R14
201

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 42 T
R15
4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 53 ST
R16
4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 5 49 T
R17
5 2 4 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 54 ST
R18
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 49 T
R19
4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 49 T
R20
4 2 4 4 2 4 4 3 5 5 5 5 4 51 T
R21
4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 55 ST
R22
4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 46 T
R23
4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 51 T
R24
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 49 T
R25
4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 46 T
R26
4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 52 T
R27
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51 T
R28
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 47 T
R29
3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 48 T
R30
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 47 T
R31
202

4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 45 T
R32
4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 48 T
R33
4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 50 T
R34
4 1 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 42 T
R35
203

Monitoring
Kode Total Kategori
14 15 16 17 18 19 20 21 22
3 3 4 4 5 4 5 4 2 34 T
R1
5 5 5 4 4 3 4 4 3 37 ST
R2
4 4 3 4 4 2 3 4 3 31 T
R3
5 4 3 4 4 3 5 4 4 36 T
R4
3 4 4 4 4 3 4 4 2 32 T
R5
5 5 2 3 3 2 4 3 3 30 T
R6
3 4 5 4 4 3 4 4 3 34 T
R7
4 5 5 4 5 4 5 5 5 42 ST
R8
5 4 4 5 4 3 4 5 2 36 T
R9
4 4 4 4 5 2 4 4 4 35 T
R10
3 4 4 4 4 3 3 3 2 30 T
R11
3 2 2 4 4 3 2 3 2 25 S
R12
5 4 2 4 4 2 5 5 4 35 T
R13
5 5 4 4 4 4 4 4 2 36 T
R14
4 4 2 4 4 2 3 4 4 31 T
R15
5 4 3 4 4 3 4 5 3 35 T
R16
204

4 4 3 4 5 3 5 4 4 36 T
R17
4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 T
R18
4 5 4 4 2 3 5 4 4 35 T
R19
4 4 2 4 4 2 4 4 4 32 T
R20
5 5 3 3 4 1 4 5 1 31 T
R21
5 4 5 5 4 5 5 4 3 40 ST
R22
4 3 2 4 3 2 4 3 4 29 T
R23
4 4 3 4 4 3 3 2 3 30 T
R24
4 5 3 4 2 3 4 4 4 33 T
R25
4 3 4 3 4 3 3 3 2 29 T
R26
5 5 3 4 4 2 3 4 2 32 T
R27
3 4 2 3 3 3 4 4 2 28 T
R28
4 3 3 3 3 3 4 3 2 28 T
R29
4 4 3 4 4 2 3 3 3 30 T
R30
4 4 3 4 4 2 4 5 2 32 T
R31
4 4 3 4 4 2 4 5 2 32 T
R32
3 5 2 4 3 3 3 4 2 29 T
R33
205

5 4 2 4 4 3 4 4 2 32 T
R34
3 4 3 3 4 3 4 4 1 29 T
R35
206

Evaluating
Kode Total Kategori
23 24 25 26 27
3 4 5 4 4 20 T
R1
4 4 4 4 3 19 T
R2
5 4 4 5 4 22 ST
R3
4 5 5 5 5 24 ST
R4
5 5 4 4 4 22 ST
R5
4 5 3 4 5 21 ST
R6
4 4 4 4 3 19 T
R7
4 5 5 5 4 23 ST
R8
4 5 4 4 4 21 ST
R9
4 4 5 5 4 22 ST
R10
5 4 3 3 3 18 T
R11
2 3 3 2 2 12 S
R12
4 4 4 4 3 19 T
R13
4 4 4 4 3 19 T
R14
3 5 4 4 4 20 T
R15
4 5 3 4 3 19 T
R16
207

5 5 5 5 3 23 ST
R17
5 5 4 4 2 20 T
R18
3 4 4 5 2 18 T
R19
4 4 4 4 3 19 T
R20
5 4 5 5 2 21 ST
R21
5 5 5 4 3 22 ST
R22
3 4 4 3 4 18 T
R23
4 4 3 4 2 17 T
R24
3 4 4 5 4 20 T
R25
3 3 3 4 4 17 T
R26
2 3 3 4 2 14 S
R27
4 5 4 4 3 20 T
R28
3 3 4 3 4 17 T
R29
4 3 4 4 2 17 T
R30
4 4 4 3 4 19 T
R31
4 4 4 5 4 21 ST
R32
3 4 4 4 3 18 T
R33
208

4 4 3 3 4 18 T
R34
4 3 4 3 3 17 T
R35
209

Lampiran 17

DISTRIBUSI KETERCAPAIAN INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF KELAS KONTROL

Planning
Kode Total Katagori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5 5 4 2 3 4 2 4 5 3 4 5 4 50 T
R1
3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 41 T
R2
4 2 4 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 48 T
R3
4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 4 3 47 T
R4
5 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 54 ST
R5
4 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 41 T
R6
5 4 4 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 57 ST
R7
4 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 48 T
R8
5 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 56 ST
R9
5 1 5 3 2 3 3 4 5 4 3 5 3 46 T
R10
5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 54 ST
R11
3 4 4 2 3 4 4 3 5 3 3 3 5 46 T
R12
4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 34 S
R13
4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 52 T
R14
210

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 42 T
R15
2 2 3 1 2 3 4 1 1 1 3 2 2 27 S
R16
5 3 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 49 T
R17
4 1 4 1 1 3 3 3 3 4 3 3 4 37 S
R18
4 3 5 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 51 T
R19
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 48 T
R20
4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 42 T
R21
2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 33 S
R22
5 3 5 2 4 5 4 4 5 5 5 4 51 T
R23
3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 33 S
R24
5 2 3 4 2 4 3 2 3 4 5 4 3 44 T
R25
4 3 5 1 1 4 4 2 5 4 5 5 3 46 T
R26
4 2 4 2 2 4 5 4 4 4 3 3 3 44 T
R27
5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 57 ST
R28
5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 T
R29
5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 58 ST
R30
4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 34 S
R31
211

5 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 58 ST
R32
4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 44 T
R33
5 4 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 4 55 ST
R34
1 3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 4 2 30 S
R35
212

Monitoring
Kode Total Kategori
14 15 16 17 18 19 20 21 22
5 5 2 5 4 2 3 4 3 33 T
R1
5 5 3 4 3 3 3 3 3 32 T
R2
4 5 4 4 4 2 4 4 4 35 T
R3
4 3 4 3 3 3 4 4 2 30 T
R4
5 4 4 2 4 5 3 4 4 35 T
R5
4 3 4 3 4 3 4 3 3 31 T
R6
5 5 4 5 5 4 4 5 4 41 ST
R7
4 3 3 4 3 4 3 4 1 29 T
R8
4 5 4 4 4 4 5 5 2 37 ST
R9
5 4 1 4 3 4 3 4 2 30 T
R10
4 4 4 4 4 4 4 5 3 36 T
R11
3 3 2 3 4 2 2 4 2 25 S
R12
3 2 3 3 2 3 3 2 3 24 S
R13
5 4 2 4 5 4 4 4 3 35 T
R14
4 3 4 5 4 3 5 3 4 35 T
R15
1 2 2 1 2 2 3 1 3 17 R
R16
213

3 3 3 4 4 3 3 3 2 28 T
R17
5 5 2 3 3 4 1 3 2 28 T
R18
4 5 3 4 4 4 3 5 4 36 T
R19
4 4 3 4 3 3 3 3 3 30 T
R20
3 3 2 4 3 2 4 4 2 27 S
R21
2 3 2 3 3 2 2 3 2 22 S
R22
4 4 3 4 4 2 5 4 3 33 T
R23
2 4 2 2 3 2 2 3 3 23 S
R24
3 5 2 3 3 3 3 4 3 29 T
R25
3 5 2 3 3 2 4 4 3 29 T
R26
4 4 3 3 3 3 4 3 3 30 T
R27
5 4 4 5 5 2 4 4 4 37 ST
R28
4 4 4 4 4 2 4 4 2 32 T
R29
4 5 4 4 4 1 5 5 3 35 T
R30
4 3 2 4 2 1 3 2 2 23 S
R31
5 5 4 5 5 1 5 5 1 36 T
R32
3 3 3 4 4 3 3 4 3 30 T
R33
214

5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 ST
R34
1 4 1 2 1 2 2 1 2 16 R
R35
215

Evaluating
Kode Modus Kategori
23 24 25 26 27
4 4 5 4 4 21 ST
R1
4 5 4 4 4 21 ST
R2
4 4 4 4 4 20 T
R3
3 3 4 3 3 16 T
R4
3 3 4 5 4 19 T
R5
4 3 3 2 3 15 S
R6
5 4 5 4 3 21 ST
R7
4 3 4 3 3 17 T
R8
4 5 5 4 4 22 ST
R9
3 2 3 4 2 14 S
R10
4 4 4 4 4 20 T
R11
2 2 3 4 3 14 S
R12
2 4 4 2 3 15 S
R13
5 3 4 5 4 21 ST
R14
5 4 3 4 4 20 T
R15
3 1 2 1 1 8 R
R16
216

3 3 4 4 3 17 T
R17
3 2 1 3 3 12 S
R18
4 5 4 4 4 21 ST
R19
3 3 4 3 3 16 T
R20
4 3 3 4 3 17 T
R21
4 2 2 3 2 13 S
R22
5 4 4 4 4 21 ST
R23
2 2 3 3 2 12 S
R24
3 4 3 4 3 17 T
R25
4 3 4 3 3 17 T
R26
3 3 3 3 3 15 S
R27
4 5 5 5 5 24 ST
R28
4 4 4 4 4 20 T
R29
5 4 5 5 4 23 ST
R30
3 3 2 2 3 13 S
R31
5 5 5 5 5 25 ST
R32
3 3 4 3 3 16 T
R33
217

4 5 5 5 5 24 ST
R34
2 1 2 2 1 8 R
R35
218

Lampiran 18

PERSENTASE PREQUESTIONNAIRE

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

PRE-KUESIONER
Kelas Kategori Jumlah Presentase
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 3 9%
Eksperimen Sedang 4 11%
Tinggi 26 74%
Sangat Tinggi 2 6%
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 2 6%
Kontrol Sedang 6 17%
Tinggi 22 63%
Sangat Tinggi 5 14%

Kontrol Eksperimen

14%
SANGAT TINGGI
6%

63%
TINGGI
74%
PRESENTASE

17%
SEDANG
11%

6%
RENDAH
9%

0%
SANGAT RENDAH
0%
219

Lampiran 19

PERSENTASE POST-QUESTIONNAIRE

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

POST-KUESIONER
Kelas Kategori Jumlah Presentase
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 0 0%
Eksperimen Sedang 0 0%
Tinggi 20 57%
Sangat Tinggi 15 43%
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 2 6%
Kontrol Sedang 4 11%
Tinggi 22 63%
Sangat Tinggi 7 20%

Kontrol Eksperimen

20%
SANGAT TINGGI
43%

63%
TINGGI
57%
PRESENTASE

11%
SEDANG
0%

6%
RENDAH
0%

0%
SANGAT RENDAH
0%
220

Lampiran 20

HASIL DESKRIPSI PREQUESTIONNAIRE DAN POSTQUESTIONNAIRE

Statistics

Postquestionnai Postquestionnai
re Eksperiment re Control

N Valid 35 35

Missing 0 0
Mean 106,80 94,43
Median 108,00 94,00
a
Mode 110 90
Std. Deviation 6,453 17,654
Minimum 92 52
Maximum 120 119
Sum 3738 3305

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Statistics

Prequestionnair Prequestionnair
e Eksperiment e Control

N Valid 35 35

Missing 0 0
Mean 88,00 91,17
Median 91,00 92,00
Mode 91 92
Std. Deviation 15,761 14,176
Minimum 54 52
Maximum 115 112
Sum 3080 3191
221

Lampiran 21

DESKRIPSI DISTRIBUSI DATA INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF

KELAS EKSPERIMEN SETELAH PEMBELAJARAN

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat
Tinggi 5 14%
Tinggi 30 86%
Sedang 0 0%
Planning
Rendah 0 0%
Sangat
Rendah 0 0%
Total 100%

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat
Tinggi 3 9%
Tinggi 31 89%
Sedang 1 3%
Monitoring
Rendah 0 0%
Sangat
Rendah 0 0%
Total 100%

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat Tinggi 10 29%
Tinggi 23 66%
Sedang 2 6%
Evaluating
Rendah 0 0%
Sangat Rendah 0 0%
Total 100%
222

Lampiran 22

DESKRIPSI DISTRIBUSI DATA INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF

KELAS KONTROL SETELAH PEMBELAJARAN

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat
Tinggi 8 23%
Tinggi 20 57%
Planning Sedang 7 20%
Rendah 0 0%
Sangat
Rendah 0 0%
Total 100%

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat
Tinggi 4 11%
Tinggi 23 66%
Monitoring Sedang 6 17%
Rendah 2 6%
Sangat
Rendah 0 0%
Total 100%

Inventori Kategori Jumlah Presentase


Sangat
Tinggi 10 29%
Tinggi 14 40%
Evaluating Sedang 9 26%
Rendah 2 6%
Sangat
Rendah 0 0%
Total 100%
223

Lampiran 23

HASIL UJI HIPOTESIS PREQUESTIONNAIRE

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Prequestionnaire 70 89,59 14,966 52 115


Class 70 1,50 ,504 1 2

Mann-Whitney Test

Ranks

Class N Mean Rank Sum of Ranks

Prequestionnaire Eksperiment 35 33,59 1175,50

Control 35 37,41 1309,50

Total 70

a
Test Statistics

Prequestionnaire

Mann-Whitney U 545,500
Wilcoxon W 1175,500
Z -,788
Asymp. Sig. (2-tailed) ,431

a. Grouping Variable: Class


224

Lampiran 24

HASIL UJI HIPOTESIS POSTQUESTIONNAIRE

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Postquestionnaire 70 100,61 14,591 52 120


Class 70 1,50 ,504 1 2

Mann-Whitney Test

Ranks

Class N Mean Rank Sum of Ranks

Postquestionnaire Eksperiment 35 43,46 1521,00

Control 35 27,54 964,00

Total 70

a
Test Statistics

Postquestionnaire

Mann-Whitney U 334,000
Wilcoxon W 964,000
Z -3,275
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001

a. Grouping Variable: Class


225

Lampiran 25

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 1 – kemampuan akademik tinggi

Nama : M. Nabil Sumardiko

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “assalamualaikum nabil?”

Jawab : “waalaikumsalam ka”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ internet, buku pelajaran biologi”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “membuat ringkasan materi, bisa dalam bentuk peta konsep atau mencatat kata
penting”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “HP, laptop untuk melihat video menarik tentang materi pelajaran”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “biasanya saya membaca materi di buku paket sebelum mulai belajar di kelas, bisa
baca di rumah atau di sekolah sebelum jam masuk belajar”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “berdiam diri saja, tidak terpengaruh teman sekitar”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “biasanya saya mengecek kembali bacaan dari berbagai sumber agar dapat banyak
referensi. Saya juga suka menemukan *clue atau kata penting yang harus saya ingat”
226

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “insyaAllah”

Tanya : “jelaskan manfaat yang Anda peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan!”

Jawab : “dapat mengerti pelajaran, menghindari remedial”

Tanya : “bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda dalam menyelesaikan tugas belajar
Anda? Berikan contoh!

Jawab : “ketika mau ulangan saya mencoba untuk mempelajari materi tidak hanya dengan
membaca buku, tapi juga menonton video supaya lebih paham. Lalu saya teliti dalam
menjawab soal dengan mencari kata kunci di soal tersebut”
227

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 2 – kemampuan akademik sedang

Nama : Amalia Dwi Handayani

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “assalamualaikum amalia?”

Jawab : “waalaikumsalam”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ internet yang paling utama, buku pelajaran jarang, biasanya saya pakai buku paket
bekas saudara untuk belajar”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “memperhatikan guru, mempelajari PR”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “HP”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “biasa saja, terkadang baca buku terlebih dahulu”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “tergantung, terkadang sedang penuh semangat belajar,terkadang tidak”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “biasanya saya mengecek kembali bacaan dari berbagai sumber agar dapat banyak
referensi. Saya juga suka menemukan kata penting yang harus saya ingat”

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “ya, dapat”


228
229

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 3 – kemampuan akademik rendah

Nama : Rayyan Alfawazy Adheswarna

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “assalamualaikum rayyan?”

Jawab : “waalaikumsalam”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ lebih suka internet”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “membuat singkatan”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “internet”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “tidak ada rencana”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “tidak suka belajar kelompok”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “membingungkan”

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “kadang ingat, kadang lupa”


230
231

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 4 – kemampuan akademik tinggi

Nama : Pricylia Putri

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “selamat sore prisil?”

Jawab : “sore ka”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ internet, buku pelajaran biologi, buku ensiklopedia”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “membuat ringkasan materi, bisa dalam bentuk mind map atau mencatat kata
penting”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “HP, laptop untuk melihat video tentang materi pelajaran”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “biasanya saya membaca materi di buku paket sebelum mulai belajar di kelas, bisa
baca di rumah atau di sekolah sebelum jam masuk belajar”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “tidak terpengaruh teman sekitar”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “Saya suka menemukan *clue atau kata penting yang harus saya ingat”

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “ya,dapat”
232
233

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 5 – kemampuan akademik sedang

Nama : Dhimas Arya

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “assalamualaikum dhimas?”

Jawab : “waalaikumsalam ka”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ internet, buku pelajaran”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “membuat rangkuman, menghafal dengan detail dan rinci”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “HP, laptop untuk melihat video tentang materi pelajaran”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “tergantung gurunya”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “berdiam diri saja, tidak terpengaruh teman sekitar”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “biasanya saya mengecek kembali bacaan dari berbagai sumber agar dapat banyak
referensi. Saya juga suka menemukan kata penting yang harus saya ingat”

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “ya,dapat”
234
235

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan peserta didik: Narasumber 6 – kemampuan akademik rendah

Nama : M. Agung

Tempat : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 9 November 2018

Tanya : “assalamualaikum agung?”

Jawab : “waalaikumsalam ka”

Tanya : “apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?”

Jawab : “ internet, guru”

Tanya : “strategi belajar seperti apa yang Anda gunakan?”

Jawab : “diskusi dengan teman”

Tanya : “sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan?”

Jawab : “apa saja”

Tanya : “Rencana belajar seperti apa yang Anda buat sebelum memulai belajar”

Jawab : “butuh banyak waktu belajar”

Tanya : “kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda tetap fokus dalam pembelajaran”

Jawab : “tidak pernah fokus belajar kecuali saat guru menjelaskan”

Tanya : “bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?”

Jawab : “tidak ada”

Tanya : “dapatkah anda mengingat setiap informasi penting yang membantu anda
menyiapkan jawaban dari tugas”

Jawab : “tergantung”
236
237

Lampiran 26
238

Lampiran 27

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI


239

Lampiran 28

LEMBAR UJIAN REFERENSI


240
241
242
243
244
245
246

Lampiran 29

FOTO-FOTO KEGIATAN PENELITIAN


247
248
249

BIODATA PENULIS

Melda Ambarwati, lahir di Tangerang pada tanggal 16 Juni 1996. Anak kedua dari empat
bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Poris Plawad hingga tahun
2008, kemudian melanjutkan ke MTs Al-Fitroh lulus tahun 2011 dan MAN 2 Kota
Tangerang lulus tahun 2014. Kini penulis sebagai mahasiswi tingkat akhir pada Program
Studi Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis mendapat kesempatan menjadi Asisten Laboratorium selama masa studi 2015-2018.
Selain itu Penulis juga aktif di oganisasi internal kampus yaitu Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) Tadris Biologi pada tahun 2015-2017. Keaktifan Penulis pada
kegiatan organisasi, tidak pula melalaikan akademiknya. Prestasi yang pernah diraih penulis
yaitu mendapat penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi pada program studi Pendidikan
Biologi dalam FITK Award Tahun 2017.

Dengan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab tinggi untuk terus belajar dan berusaha,
Penulis telah selesai mengerjakan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya karya ini mampu
memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Aamiin

Contact:
HP : 0857-7426-1041
Email : meldaambarwati@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai