Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MUTIA ULFAH
NIM. 1111016100014
Kata Kunci : Berpikir Kreatif, Problem based Learning (PBL), Sains Teknologi
Masyarakat (STM).
iv
ABSTRACT
Mutia Ulfah (1111016100014). The Differences of Students’ Creative Thinking
Taught by Using PBL and STM Learning Model on the Concept of
Environmental Change and Waste Recycling ( A Quasi Experiment at SMAN 1
Parung). Undergraduate Thesis of Biology Education Program, Department of
Science Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
Problem Based Learning (PBL) and Science Technology Society (STS) are
learning models that expose students on the problem or issues associated with
daily life. So that, students with prescience knowledge are capable of searching
and finding solutions to solve those problems. This condition will train students to
always have creative thinking in facing problems in life. This research aims at
determining the differences of students’ creative thinking taught by using Problem
Based Learning (PBL) and Science Technology Society (STS) on the concept of
environmental change and waste recycling. The method was quasi experiment
with nonequivalent control group design. The population are all student at SMAN
1 Parung academic year 2015/2016. The sample of this research was taken
through random sampling technique which consisting two classes : X MIA 5 with
34 students as experimental class I (class with PBL model) and X MIA 4 with 34
students as experimental class II (class with STM Model). The instruments of this
research were essay test consists of 13 questions, student observation sheet, and
teacher observation sheet. The result from the calculation of t-test at the 0.05
significance level obtained result that tcount was less than ttable (0,068<1,99), which
means that H0 is accepted. This suggests that there are no differences of students’
creative thinking taught by using Problem Based Learning (PBL) and Science
Technology Society (STS) learning model on the concept of environmental change
and waste recycling.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat, karunia, dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Perbedaan Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Model
Pembelajaran PBL dan STM Pada Konsep Perubahan Lingkungan dan
Daur Ulang Limbah.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Semoga menjadi amal baik dan dibalas oleh
Allah SWT dengan balasan yang baik. Oleh karena itu, apresiasi dan terima kasih
yang setinggi-tingginya ingin penulis ucapkan pada kesempatan kali ini. Secara
khusus, apresiasi dan terimakasih tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen pembimbing I dan Ibu Meiry
Fadillah Noor, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen pembimbing akademik pendidikan biologi A
2011 yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
6. Seluruh dosen dan staff jurusan pendidikan IPA, khususnya program studi
pendidikan biologi, yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan
di perguruan tinggi ini.
7. Bapak Ikhwan Setiawan, S.Pd., selaku kepala SMA Negeri 1 Parung yang
telah memberikan izin sepenuhnya untuk dapat melakukan penelitian di
tempat tersebut.
vi
8. Bapak Muchamad Gunawan S.Pd.Fis., selaku wakil bidang kurikulum SMA
Negeri 1 Parung yang telah memberikan izin sepenuhnya untuk dapat
melakukan penelitian di tempat tersebut.
9. Ibu Dra. Musarofah, M.Pd., selaku guru biologi kelas X dan XI SMA
Negeri 1 Parung yang telah memberikan izin sepenuhnya untuk dapat
melakukan penelitian di kelas yang beliau ajar.
10. Seluruh guru dan Staff SMA Negeri 1 Parung yang telah memberikan
dukungan, do’a dan semangat.
11. Siswa kelas X MIA 4 dan X MIA 5 SMA Negeri 1 Parung yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini dan selalu memberikan semangat
kepada penulis.
12. Siswa kelas XI MIA 3, XI MIA 4 dan XI IIS 2 yang selalu memberikan
motivasi dan semangat selama penulis melaksanakan PPKT hingga
melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Parung.
13. Ayah (Nandang Sumpena) dan Ibunda (Titin Sumartini) tercinta yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil, motivasi, dan doa
kepada penulis.
14. Kakak-kakak tercinta Angga, Fiah, Imam, Inge, Nurmiyati, Devi, dan Iwan
yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.
15. Keponakan tercinta Annisa, Wildan, Anggita, Fadhil, Dinta, Diaz, Rizki,
Riza, dan Kinan yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa dan selalu
menghadirkan canda tawa kepada penulis.
16. Ahmad Bukhori Saragih, S.Si., yang telah memberikan dukungan, motivasi,
semangat dan doa kepada penulis.
17. Teman-teman Biologi angkatan 2011 yang sama-sama saling mendoakan
khususnya Regiani, Melia, Dira, Zilah, Tika, Fitri, Arum, dan Achla.
18. Teman-teman observer Annisa, Lisa, Novitasari, Achla, dan Marlina yang
telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis selama selama
melakukan penelitian.
vii
19. Teman-teman PPKT SMA Negeri 1 Parung yaitu Rina Marlina, Mulyadi,
Yudha Irfiantoro dan Isma Rusan Farhani yang sama-sama saling
mendoakan dan selalu memberikan motivasi serta semangat kepada penulis.
20. Mardita, Rizka dan Putri, sahabat yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan motivasi kepada penulis.
21. Bapak Dendi dan teman-teman pengukir senyum yang senantiasa
memberikan doa, semangat dan motivasi kepada penulis.
22. Pak Kusmayadi, Ka milla, Putri, Mas Ambon, seluruh tentor serta siswa-
siswi Primagama yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada
penulis.
23. Tim Kelompok Belajar (KeJar) Biologi SMA Negeri 1 Parung yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
24. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
Penulis
Mutia Ulfah
viii
DAFTAR ISI
ix
d. Keunggulan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) ....................................................................................... 26
3. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ........................ 28
a. Konsep Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
(STM) ...................................................................................... 28
b. Karakteristik Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
(STM) ...................................................................................... 30
c. Tahapan dalam Model Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat (STM) ................................................................... 31
d. Keunggulan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
(STM) ...................................................................................... 34
4. Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah .............. 36
a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Konsep Perubahan
Lingkungan dan Daur Ulang Limbah ....................................... 36
b. Kajian Materi Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang
Limbah .................................................................................... 38
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 38
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 42
D. Hipotesis Penelitian........................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 45
B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 45
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 46
1. Populasi........................................................................................ 47
2. Sampel ......................................................................................... 47
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 48
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 49
1. Instrumen Tes ............................................................................... 49
2. Instrumen Non Tes ....................................................................... 50
a. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................... 51
b. Lembar Observasi .................................................................... 51
x
F. Kalibrasi Instrumen ........................................................................... 51
1. Instrumen Tes Berpikir Kreatif ..................................................... 51
a. Validitas .................................................................................. 51
b. Reliabilitas ............................................................................... 52
c. Tingkat Kesukaran ................................................................... 53
d. Daya Beda ............................................................................... 54
2. Instrumen Non Tes ....................................................................... 54
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 54
1. Uji Normalitas .............................................................................. 55
2. Uji Homogenitas .......................................................................... 56
3. Uji Hipotesis ................................................................................ 56
4. Uji N-Gain ................................................................................... 57
H. Hipotesis Statistik ............................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 59
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 59
1. Hasil Pretest Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen I dan Eksperimen
II .................................................................................................. 59
2. Hasil Posttest Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen I dan Eksperimen
II .................................................................................................. 60
3. Hasil Normal Gain (N-Gain)......................................................... 61
4. Hasil Persentase Ketercapaian Komponen Berpikir Kreatif pada
Pretest, Posttest dan N-Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen
II .................................................................................................. 62
5. Hasil Ketercapaian Belajar (Berpikir Kreatif) Sub-Konsep Pretest,
Posttest dan N-Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ......... 63
6. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen I
dan Eksperimen II ........................................................................ 64
7. Data Lembar Observasi Aktivitas Siswa ....................................... 66
8. Data Lembar Observasi Aktivitas Guru ........................................ 67
B. Analisis Data..................................................................................... 68
1. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................... 68
xi
a. Uji Normalitas ......................................................................... 68
b. Uji Homogenitas ...................................................................... 69
2. Uji Hipotesis ................................................................................ 68
a. Uji Hipotesis Pretest ................................................................ 68
b. Uji Hipotesis Posttest ............................................................... 71
c. Uji Hipotesis N-Gain ............................................................... 72
C. Pembahasan ...................................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 82
A. Kesimpulan ....................................................................................... 82
B. Saran................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 81
LAMPIRAN ........................................................................................... 85
xii
DAFTAR TABEL
xiii
LKS PBL dan STM Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 65
Tabel 4.8 Persentase Ketercapaian Komponen Berpikir Kreatif
Berdasarkan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran di
Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II .................................. 66
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 68
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 69
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest ................................. 70
Tabel 4.12 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Pretest Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II ............................................ 70
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest ................................ 71
Tabel 4.14 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Posttest Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II ............................................ 71
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis N-Gain ................................ 72
Tabel 4.16 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif N-Gain Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II ............................................ 72
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 22. Hasil N-Gain Ketercapaian Belajar (Berpikir Kreatif)
Sub-Konsep Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II .......... 238
Lampiran 23. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II........................................ 242
Lampiran 24. Data Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
I dan Eksperimen II ........................................................... 250
Lampiran 25. Data Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen
I dan Eksperimen II ........................................................... 254
Lampiran 26. Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II.................................................................... 264
Lampiran 27. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II .................................................................... 267
Lampiran 28. Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II .................................................................... 270
Lampiran 29. Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II .................................................................... 273
Lampiran 30. Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II .................................................................... 274
Lampiran 31. Hasil Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II .................................................................... 275
Lampiran 32. Hasil Uji Hipotesis Pretest ................................................ 276
Lampiran 33. Hasil Uji Hipotesis Posttest ............................................... 277
Lampiran 34. Hasil Uji Hipotesis N-Gain................................................ 278
Lampiran 35. Hasil Uji Hipotesis Pretest Per Komponen Berpikir
Kreatif............................................................................... 279
Lampiran 36. Hasil Uji Hipotesis Posttest Per Komponen Berpikir
Kreatif............................................................................... 283
Lampiran 37. Hasil Uji Hipotesis N-Gain Perkomponen Berpikir
Kreatif............................................................................... 287
Lampiran 38. Lembar Uji Referensi ........................................................ 291
Lampiran 39. Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... 299
xvii
Lampiran 40. Surat Keterangan Penelitian .............................................. 300
Lampiran 41. Dokumentasi Penelitian ..................................................... 301
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Herni Susanti, Menyikapi Pengaruh Globalisasi, 2016, (http://www.neraca.co.id/article/
54331/menyikapi-pengaruh-globalisasi).
2
Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025, (Jakarta: Direktorat jenderal Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2007),
h. 46.
3
Asosiasi Pendidik & Pengembang Pendidikan Indonesia, Peningkatan Kualitas Pendidikan
Indonesia untuk Mewujudkan Generasi Kreatif-Improvement Program of Educational Quality
(ImPEQ), 2016, (http://apppi.org/divisi/pendidikan/).
4
Dede Rosyada, Innovation, 2015, (http://tangselpos.co.id/innovation/).
1
2
Prinsip yang saat ini diterapkan seperti dari peserta didik diberi tahu menuju
peserta didik mencari tahu, dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
berbasis aneka sumber belajar dan prinsip-prinsip lainnya yang sesuai dengan
standar kompetensi lulusan dan standar isi. 5 Selain itu, menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, “pembelajaran yang
relevan dengan kehidupan begitu penting diterapkan. Hal itu bertujuan untuk
mewujudkan iklim pendidikan yang menyenangkan bagi siswa. Pendidikan
dengan iklim yang menyenangkan dapat meningkatkan daya imajinasi siswa
supaya berpikir kreatif”.6 Dengan demikian, melalui pembelajaran yang
berorientasi pada permasalahan kehidupan sehari-hari (real world problem) dapat
membantu meningkatkan pengembangan berpikir kreatif siswa.
Berpikir kreatif adalah kecakapan mengolah pikiran untuk menghasilkan
ide-ide baru dan merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting dalam
membangun pilar belajar yang bernilai untuk membangun daya kompetisi bangsa
dalam meningkatkan mutu produk pendidikan.7 Kemampuan berpikir kreatif
dapat dicapai dengan cara membiasakan siswa untuk melakukan pemecahan
masalah. Proses pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk memikirkan
solusi-solusi alternatif dalam memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga siswa
dapat menciptakan banyak ide tentang sebuah topik tertentu.8 Oleh karena itu,
guru harus membiasakan siswa untuk melakukan pemecahan masalah agar
kemampuan berpikir kreatif siswa dapat terlatih. Siswa juga menjadi lebih aktif
dalam belajar dan mampu mengembangkan potensinya secara mandiri. Hal ini
sesuai dengan undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
pendidikan Nasional yaitu: 9
5
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah , (Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan RI, 2013), h. 1.
6
Kompas, Mendikbud: Guru Jangan Tertutup saat Memberi Pelajaran!, 2016,
(http://edukasi.kompas.com/read/2015/04/08/07300021/Mendikbud.Guru.Jangan.Tertutup.saat.Me
mberi.Pelajaran).
7
Rahmat, Mengasah Keterampilan Berpikir Kreatif, 2016, (http://gurupembaharu.com/
home/mengasah-keterampilan-berpikir-kreatif-siswa/).
8
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenamedia Group, 2014), h. 110.
9
Undang-undang Republik Indonesia, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
Direktorat jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2003), h. 3.
3
10
Lampiran 12, h. 197.
11
Lampiran 12, h. 197.
12
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah , (Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan
RI, 2006), h. 344.
4
13
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.II, h. 133.
14
Arifah Purnamaningrum dkk, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, No. 3, 2012, h. 46.
15
Wan Syafi’i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra, “Kemampuan berpikir kreatif dan
Penguasaan Konsep Siswa Melalui Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Biologi
Kelas XI IPA SMAN 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, No. 1, Vol. 8,
2011, h. 7.
5
16
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 127.
17
Ibid.
18
IGBN Smarabawa, IB Arnyana, dan IGAN Setiawan, “Pengaruh Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir
Kreatif Siswa SMA”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3,
2013, h. 7.
19
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 125.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang terdapat pada SMAN 1 Parung sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa sebagian besar dilakukan
dengan presentasi dan praktikum saja.
2. Instrumen pengukur berpikir kreatif belum digunakan guru, karena umumnya
guru melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa.
3. Konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah sebagian besar
diajarkan dengan cara presentasi.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian yang dilakukan mengarah
pada tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Langkah-langkah model pembelajaran PBL yang digunakan mengacu pada
teori yang dicetuskan oleh Made Wena tahun 2012. Sedangkan model
pembelajaran STM yang digunakan mengacu pada teori yang dicetuskan oleh
Anna Poedjiadi tahun 2005.
2. Komponen berpikir kreatif yang digunakan mengacu pada Utami Munandar
tahun 1999 yang meliputi kemampuan berpikir lancar (fluency), berpikir
7
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah terdapat
perbedaan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan
STM Pada Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah?”.
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berpikir kreatif siswa
yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM pada konsep
perubahan lingkungan dan daur ulang limbah.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman serta
sebagai khasanah pengetahuan dalam mengembangkan pemanfaatan model
pembelajaran PBL dan STM guna membantu peningkatan berpikir kreatif
siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah
b. Guru, khususnya bagi guru bidang studi biologi, hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
memilih model pembelajaran alternatif yang tepat untuk digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM)
dan standar kelulusan yang diharapkan dapat tercapai.
8
A. Deskripsi Teoritik
Pada bagian deskripsi teoritik ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori
ataupun konsep-konsep mengenai berpikir kreatif, model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM),
serta konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah yang digunakan dalam
penelitian ini.
1. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting
dalam membangun pilar belajar yang bernilai untuk membangun daya kompetisi
bangsa dalam meningkatkan mutu produk pendidikan.1 Berikut akan dijelaskan
mengenai pengertian berpikir kreatif, komponen berpikir kreatif, langkah-langkah
dalam melakukan proses kreatif, serta upaya untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa.
a. Pengertian Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menemukan banyak kemungkinan
jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada kuantitas,
ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. 2 Berpikir kreatif yaitu kemampuan
mengembangkan ide yang tidak biasa, berkualitas, sesuai tugas serta mampu
mendefinisikan kembali suatu permasalahan secara efektif dan berpikir
mendalam.3 Berpikir kreatif juga didefinisikan sebagai penggunaan dasar proses
berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli
(orisinil), estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang
penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam
menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya
1
Rahmat, Mengasah Keterampilan Berpikir Kreatif, 2016, (http://gurupembaharu.com/
home/mengasah-keterampilan-berpikir-kreatif-siswa/).
2
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1999), Cet. III, h. 48.
3
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), Cet. I, h. 15.
9
10
dengan perspektif asli pemikir. 4 Oleh karena itu, orang yang berpikir kreatif
mampu melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda,
sehingga akan tercipta berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Amabile seperti yang dikutip oleh Sani, pemikiran kreatif
merupakan kunci dari kreativitas, terutama terkait dengan: 1) Pemikiran yang
berbeda dengan orang lain dan mencoba mengajukan solusi yang berbeda dari
biasanya; 2) Kombinasi pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya; 3) Pantang
menyerah dalam menghadapi permasalahan yang sulit; dan 4) Kemampuan untuk
mencari pandangan baru setelah meninggalkan upaya solusi untuk sementara
(masa inkubasi).5 Sehingga dapat disimpulkan bahwa kreativitas seseorang akan
muncul dari pemikiran kreatifnya, yaitu ketika mampu memberikan gagasan atau
solusi yang berbeda dari orang lain, mampu mengkombinasikan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan baru, tidak mudah menyerah
ketika mengalami hal-hal sulit, dan mencoba mencari pandangan-pandangan baru
setelah melakukan inkubasi yaitu suatu kondisi dimana pikiran beristirahat
sebentar setelah mengalami kebuntuan.
Kreativitas didefiniskan sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-
gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah yang meliputi ciri-
ciri aptitude seperti kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam pemikiran,
maupun ciri-ciri non aptitude seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan
pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman baru.6 Kreativitas tidak hanya
tertuju pada suatu produk, melainkan kreativitas sebagai suatu proses, yaitu proses
berpikir di mana siswa berusaha menemukan hubungan-hubungan baru,
mendapatkan jawaban, metoda, atau cara baru dalam memecahkan suatu
masalah.7 Sehingga ketika seseorang mampu berpikir kreatif yaitu dengan
berusaha menemukan hubungan-hubungan baru, memberikan gagasan-gagasan
4
Ida Bagus Putu Arnyana, “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada
Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3, TH. XXXIX, 2006, h. 498-499.
5
Sani, op. cit., h. 14-15.
6
Conny Semiawan, dkk., Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah,
(Jakarta: PT. Gramedia, 1984), h. 7.
7
Ibid., h. 9
11
baru, serta menemukan jawaban, metode ataupun cara baru dalam menyelesaikan
suatu permasalahan maka akan memunculkan kreativitas.
Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat aspek,
yaitu : 1) Aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik
dengan lingkungannya; 2) Aspek proses, kreativitas adalah proses merasakan dan
mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang masalah, menilai atau
menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan
akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. 3) Aspek produk, menekankan bahwa apa
yang dihasilkan dari proses kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinal, dan
bermakna; 4) Aspek pendorong, kreativitas dalam perwujudannya memerlukan
dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan. 8
Menurut Marzano, et al., seperti yang dikutip oleh Arnyana terdapat 5 aspek
berpikir kreatif yaitu: 1) Kreativitas berkaitan erat dengan keinginan dan usaha; 2)
Kreativitas menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang telah ada; 3) Kreativitas
lebih memerlukan evaluasi internal dibandingkan eksternal; 4) Kreativitas
meliputi ide yang tidak dibatasi; 5) Kreativitas sering muncul pada saat sedang
melakukan sesuatu.9 Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif diperlukan usaha. Orang yang
kreatif akan berusaha untuk mencari sesuatu yang baru dan dapat memberikan
alternatif yang berbeda dari sesuatu yang telah ada. Seorang pemikir kreatif
percaya pada standar yang telah ditentukan sendiri dan dapat melihat suatu
masalah dari berbagai aspek (sudut pandang). Sehingga dapat menghasilkan solusi
baru yang lebih baik dan lebih efisien.
Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa
berpikir kreatif merupakan suatu kemampuan menemukan, menghasilkan dan
mengembangkan gagasan-gagasan baru yang orisinil berdasarkan hasil
pemikirannya sendiri yang mengaitkan informasi baru dengan informasi lama
melalui cara yang unik serta mampu menggabungkan beberapa informasi yang
relevan dengan cara baru untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu.
8
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), h. 27.
9
Arnyana, op. cit., h. 499-500.
12
10
Munandar, op. cit., h. 88-91.
13
11
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenamedia Group, 2014), Cet. II, h. 115-117.
15
2) Eksplorasi
Siswa dibantu untuk memperhatikan alternatif-alternatif pilihan sebelum
membuat suatu keputusan. Untuk berpikir secara kreatif, siswa harus mampu
menginvestigasi lebih lanjut, dan melihat lagi apa yang mereka perlukan.
Teknik-teknik atau prinsip-prinsip tertentu dapat diterapkan untuk
meningkatkan range dan kualitas dari ide-ide yang dikumpulkan. Teknik-
teknik ini meliputi: a) Divergent thinking, yaitu jenis berpikir yang
membangun banyak jawaban yang berbeda, tidak terbatas pada berpikir
konvergen yang mencari satu jawaban benar atau absolut; b) Diferring
judgement, yaitu prinsip berpikir sekarang, pertimbangan dilakukan nanti dan
mencegah imajinasi yang ditahan oleh pertimbangan. Prinsip ini berguna ketika
siswa bekerja sendiri, memikirkan ide-ide dalam satu kelompok; c) Extending
effort, yaitu untuk memperluas upaya siswa perlu diberi kesempatan,
dukungan, minat, pertanyaan, dan stimulus oleh orang dewasa; d) Allowing
time, yaitu memberi siswa cukup waktu untuk membangun ide-ide dengan
tahapan penting dalam proses kreatif. Ini salah satu teknik yang berguna untuk
aktivitas pemecahan masalah; dan e) Encourading play, yaitu untuk melihat
seberapa jauh suatu ide dapat diperluas, berikan siswa kesempatan untuk
membangunnya, menggambarkannya, mempresentasikannya, bertindak, dan
mengujinya dalam tindakan.
3) Perencanaan
Setelah diadakan stimulus berupa masalah, kemudian melakukan eksplorasi
untuk pemecahan masalah tersebut. Selanjutnya membuka berbagai rencana
atau strategi untuk pemecahan masalah. Dari beragam rencana yang dibuat,
dapat diambil beberapa rencana yang paling tepat untuk solusi.
4) Aktivitas
Proses kreatif dimulai dengan suatu ide atau kumpulan ide. Untuk dapat
memfokuskan pada produktivitas ide-ide, seseorang dapat bertanya. Guru perlu
memberi kesempatan kepada siswa untuk menyadari berpikir kreatif mereka
dalam bentuk tindakan. Dengan kata lain, setelah perencanaannya matang
16
12
Sani, op. cit., h. 24-25.
17
14
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), Cet. VIII, h. 214-215.
15
Kiki Efi Assriyanto, J. S. Sukardjo, dan Sulistyo Saputro, “Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas
Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMAN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014”, Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol. 3, No. 3, 2013, h. 90.
19
16
Sani, op. cit., h. 127-128.
17
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 283.
18
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.II, h. 241.
20
informasi yang lengkap untuk mengembangkan solusi. 19 Oleh karena itu, masalah
yang diberikan harus dieksplorasi agar tercipta banyak solusi alternatif untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Masalah dalam pembelajaran berbasis masalah adalah masalah yang bersifat
terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan
guru, dapat mengembangkan kemungkinkan jawaban. Dengan demikian,
pembelajaran berbasis masalah memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengeksplorasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.20 Sehingga siswa dapat menemukan
alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data yang dilakukan. Hal
tersebut akan melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya
salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif.
Pembelajaran PBL membahas situasi kehidupan yang ada di sekitar dengan
penyelesaian yang tidak sederhana. Guru berperan untuk memberikan berbagai
masalah autentik atau memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi permasalahan
autentik, memfasilitasi penyelidikan, dan mendukung pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa.21 Oleh karena itu, permasalahan yang akan guru berikan
kepada siswa harus relevan dengan konsep atau materi ajar yang akan
disampaikan. Sehingga melalui permasalahan yang guru berikan, siswa mampu
memahami konsep atau materi ajar tersebut.
Kompleksitas permasalahan PBL dapat bervariasi dan akan menentukan
lamanya proses belajar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Permasalahan yang dibahas dapat berupa permasalahan dalam satu
pelajaran saja atau merupakan permasalahan yang membutuhkan penguasaan atau
kerjasama dari beberapa mata pelajaran. Variasi kompleksitas masalah
dideskripsikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut. 22
19
Sri Hastuti Noor, “Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Open-Ended”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 1, 2011,
h. 105-106.
20
Sanjaya, op. cit., h. 216.
21
Sani, op. cit., h. 136.
22
Ibid., h. 141-142
21
Permasalahan dalam
Permasalahan yang
sebuah topik
lebih kompleks
Permasalahan yang
mencakup beberapa topik
Permasalahan
antardisiplin
Permasalahan
multidisiplin
23
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 94.
22
Tahap
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
1. Menemukan Masalah Memberikan permasalahan Berusaha menemukan
yang diangkat dari latar permasalahan dengan cara
kehidupan sehari-hari siswa. melakukan kajian dan analisis
Berikan masalah yang secara cermat terhadap
bersifat tidak terdefinisikan permasalahan yang diberikan.
dengan jelas (ill-defined)
Memberikan sedikit fakta Melakukan analisis terhadap
diseputar konteks fakta sebagai dasar dalam
permasalahan. menemukan permasalahan.
2. Mendefinisikan Mendorong dan Dengan menggunakan
Masalah membimbing siswa untuk kecerdasan intrapersonal dan
menggunakan kecerdasan kemampuan awal (prior
intrapersonal dan knowledge) berusaha
kemampuan awal (prior memahami masalah
knowledge) untuk
memahami masalah.
Membimbing siswa secara Berusaha mendefinisikan
bertahap untuk permasalahan dengan
mendefinisikan masalah. menggunakan parameter yang
jelas.
3. Mengumpulkan Fakta Membimbing siswa untuk Melakukan pengumpulan fakta
melakukan pengumpulan dengan menggunakan
fakta pengalaman-pengalaman yang
sudah diperolehnya.
Membimbing siswa Melakukan pencarian informasi
melakukan pencarian dengan berbagai cara serta
informasi dengan berbagai dengan menggunakan
cara/metode. kecerdasan majemuk yang
dimiliki.
Membimbing siswa Melakukan
melakukan pengelolaan pengelolaan/pengaturan
informasi. informasi (information
management) yang telah
diperoleh, dengan berpatokan
pada:
a. know, yaitu informasi apa
yang diketahui.
b. need to know, yaitu informasi
apa yang dibutuhkan.
c. need to do, apa yang akan
dilakukan dengan informasi
yang ada.
4. Menyusun Hipotesis Membimbing siswa untuk Membuat hubungan-hubungan
(Dugaan Sementara) menyusun jawaban/hipotesis antaraberbagai fakta yang ada.
(dugaan sementara) terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Membimbing siswa untuk Menggunakan berbagai
menggunakan kecerdasan kecerdasan majemuk untuk
majemuk dalam menyusun menyusun hipotesis.
hipotesis.
Membimbing siswa untuk Menggunakan kecerdasan
23
Tahap
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
menggunakan kecerdasan interpersonal untuk
interpersonal dalam mengungkapkan pemikirannya.
mengungkapkan
pemikirannya.
Membimbing siswa untuk Berusaha menyusun beberapa
menyusun alternatif jawaban jawaban sementara.
sementara.
5. Melakukan Membimbing siswa untuk Melakukan penyelidikan
Penyelidikan melakukan penyelidikan terhadap data dan informasi
terhadap informasi dan data yang telah diperolehnya.
yang telah diperolehnya.
Dalam membimbing siswa Dalam melakukan penyelidikan
melakukan penyelidikan, siswa menggunakan kecerdasan
guru membuat struktur majemuk yang dimilikinya
belajar yang memungkinkan untuk memahami dan memberi
siswa dapat menggunakan mana data dan informasi yang
berbagai cara untuk ada.
mengetahui dan memahami
dunianya.
6. Menyempurnakan Membimbing siswa Melakukan penyempurnaan
permasalahan yang melakukan penyempurnaan masalah yang telah dirumuskan.
telah terhadap masalah yang telah
diidentifikasikan didefinisikan
7. Menyimpulkan Membimbing siswa untuk Membuat kesimpulan alternatif
alternatif pemecahan menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara
masalah secara pemecahan masalah secara kolaboratif.
kolaboratif kolaboratif.
8. Melakukan pengujian Membimbing siswa Melakukan pengujian hasil
hasil (solusi) melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.
pemecahan masalah (solusi) pemecahan masalah.
penyelidikan tentang isu-isu yang mereka pelajari di luar tutorial. Hal ini dapat
meliputi perpustakaan, database, narasumber, dan pengamatan; 4) Siswa kembali
pada tutorial PBL, berbagi informasi, mengajar sebaya (peer teaching), dan
bekerja bersama-sama menyikapi masalah; 5) Siswa menyajikan penyelesaian
untuk masalah; 6) Siswa meninjau apa yang telah mereka pelajari dari masalah.24
Menurut Wina Sanjaya terdapat 6 langkah dalam proses pembelajaran PBL,
yaitu: 1) Menyadari masalah, pada tahapan ini guru membimbing siswa pada
kesadaran adanya permasalahan yang harus dipecahkan dan siswa diharapkan
dapat menentukan atau menangkap permasalahan yang terjadi dari berbagai
fenomena yang ada; 2) Merumuskan masalah, pada tahap ini siswa diharapkan
dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, memerinci, dan
menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang
jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan; 3) Merumuskan hipotesis, pada tahap ini
siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan
dengan memadukan kemampuan berpikir deduktif dan induktifnya; 4)
Mengumpulkan data, pada tahap ini siswa diharapkan dapat mengumpulkan dan
memilah data, kemudian memetakan dan menyajikanya dalam berbagai tampilan
sehingga mudah dipahami; 5) Menguji hipotesis, pada tahap ini siswa diharapkan
dapat menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya
dengan masalah yang dikaji serta dapat mengambil keputusan dan kesimpulan; 6)
Menentukan pilihan penyelesaian, pada tahap akhir ini, siswa diharapkan dapat
memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat
memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif
yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap
pilihannya.25
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai langkah-langkah dalam model
pembelajaran PBL, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan langkah-
langkah yang dicetuskan oleh Made Wena yang terdiri atas 8 langkah. Hal ini
dikarenakan langkah-langkah yang terdapat dalam model pembelajaran PBL yang
24
Cahyo, op. cit., h. 287-288.
25
Sanjaya, op. cit., h. 218-220.
25
dicetuskan oleh Made Wena sudah sangat rinci dan komponen berpikir kreatif
yang meliputi fluency, flexibility, originality, elaboration, dan evaluation dapat
termunculkan melalui 8 langkah dalam model pembelajaran PBL menurut Made
Wena. Keterkaitan antara langkah-langkah model PBL dengan komponen berpikir
kreatif dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3 Keterkaitan antara Tahapan Model PBL dengan Komponen
Berpikir Kreatif
No. Tahap PBL Kegiatan Komponen Berpikir
Kreatif
1. Menemukan Masalah Siswa bersama dengan teman Fluency
kelompoknya berusaha menemukan (Berpikir Lancar)
permasalahan dengan cara melakukan
kajian dan analisis secara cermat
terhadap permasalahan yang diberikan
oleh guru
2. Mendefinisikan Siswa berusaha mendefinisikan Flexibility
Masalah permasalahan dengan menggunakan (Berpikir Luwes)
parameter yang jelas dengan bimbingan
guru dan bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan
3. Mengumpulkan Siswa melakukan pengumpulan fakta, Elaboration
Fakta pencarian informasi dengan cara/ (Berpikir Memerinci)
metode kajian pustaka dan pengelolaan
informasi dengan menggunakan buku
ataupun internet
4. Menyusun Hipotesis Siswa menyusun hipotesis dengan Originality
membuat hubungan-hubungan antara (Berpikir Orisinil)
berbagai fakta yang ada
5. Melakukan Siswa melakukan penyelidikan terhadap Elaboration
Penyelidikan data dan informasi yang telah (Berpikir Memerinci)
diperolehnya terkait permasalahan
pencemaran lingkungan
6. Menyempurnakan Siswa melakukan penyempurnaan Elaboration
Permasalahan terhadap masalah pencemaran (Berpikir Memerinci)
lingkungan dengan mengaitkan antara
permasalahan dalam artikel dengan
data/informasi yang diperoleh dari
literatur
7. Menyimpulkan Siswa membuat kesimpulan alternatif Flexibility
alternatif pemecahan pemecahan masalah pencemaran udara (Berpikir Luwes)
masalah secara dan suara secara kolaboratif
kolaboratif
8. Melakukan Siswa melakukan pengujian hasil Evaluation
pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah pencemaran (Berpikir Menilai)
(solusi) pemecahan lingkungan dengan mempresentasikan
masalah hasil diskusinya
26
28
Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat Model pembelajaran Kontekstual
Bernuansa Nilai, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, h. 99.
29
Pradeep M. Dase, “Using a Science/Technology/Society Approach to Prepare Reform-
Oriented Science Teachers: The case of a Secondary Science Methods Course”, Issues in Teacher
Education, Vol. 14, No. 1, 2005, h. 96.
29
30
N. Nurchayati, “Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Sains Siswa SMP”, Jurnal Ilmiah Progresif,
Vol. 10, No. 30, 2013, h. 32.
31
N. W. Heni Desianti, dkk., “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA dengan Setting
Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa SMP”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Vol. 5, 2015, h. 5.
32
Ibid.
30
33
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cet. I,, h. 125-126.
31
Pendahuluan:
Inisiasi/Invitasi/Persepsi/ Isu atau Masalah
Eksplorasi terhadap siswa
Pemantapan Konsep
Penilaian
tanggapan dari siswa dapat saja dikemukakan oleh guru sendiri. Tahap ini
bertujuan agar siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran. Apersepsi
dalam kehidupan juga dapat dilakukan, yaitu mengaitkan peristiwa yang telah
diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas, sehingga tampak adanya
kesinambungan pengetahuan, karena diawali dengan hal-hal yang telah
diketahui siswa sebelumnya yang ditekankan pada keadaan yang ditemui
dalam keadaan sehari-hari. Pada dasarnya apersepsi merupakan proses
asosiasi ide baru dengan yang sudah dimiliki sebelumnya oleh siswa. Pada
pendahuluan ini guru juga dapat melakukan eksplorasi terhadap siswa melalui
pemberian tugas untuk melakukan kegiatan di lapangan atau di luar kelas
secara berkelompok.
2) Pembentukan konsep
Tahap ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan metode. Pada
tahap ini diharapkan siswa menemukan konsep-konsep yang benar melalui
konstruksi dan rekonstruksi.
3) Aplikasi konsep
Pada tahap ini siswa melakukan analisis isu atau penyelesaian masalah
berbekal pemahaman konsep yang benar. Adapun konsep-konsep yang telah
dipahami siswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Selama proses pembentukan konsep dan aplikasi konsep (tahap-2 dan tahap-
3) guru perlu meluruskan jika ada miskonsepsi selama kegiatan belajar
berlangsung.
4) Pemantapan konsep
Pada tahap ini guru melakukan penekanan pada konsep-konsep kunci yang
penting diketahui dalam bahan kajian tertentu. Meskipun selama proses
pembentukan konsep tidak tampak ada miskonsepsi yang terjadi pada siswa,
demikian pula setelah akhir analisis isu dan penyelesaian masalah, guru tetap
perlu melakukan pemantapan konsep. Oleh karena itu, kegiatan ini disebut
dengan pemantapan konsep.
33
5) Tahap penilaian
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam model pembelajaran STM. Pada
tahap ini guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan juga
kemampuan siswa dalam menerima materi yang telah diajarkan. Hal ini juga
dapat digunakan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman siswa dalam
menerima materi yang telah disampaikan oleh guru.36
Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran STM menurut Anna Poedjiadi
tersebut kemudian dianalisis untuk melihat keterkaitannya dengan komponen
berpikir kreatif. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kelima
komponen berpikir kreatif dapat termunculkan pada kelima tahapan model
pembelajaran STM tersebut. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Keterkaitan antara Tahapan Model STM dengan Komponen
Berpikir Kreatif
No. Tahap STM Kegiatan Komponen Berpikir
Kreatif
1. Inisiasi/ Invitasi Siswa mengemukakan pendapat mereka Fluency
mengenai isu atau masalah yang (Berpikir Lancar)
berkaitan dengan pencemaran
lingkungan serta upaya
penanggulangannya dalam kehidupan
yang pernah mereka alami atau mereka
ketahui.
36
Aji Setiawan, “Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Sains-Teknologi-Masyarakat
dengan Tema Pembuatan Kompos Sebagai Sarana Berpikir Kreatif Siswa SMP/MTS”, Skripsi
pada Program Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h. 33.
34
37
Zulfiani, dkk., op. cit., h. 127-128.
35
38
Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA, 2016,
(https://awan965.files.wordpress.com/2013/06/silabus_bio_x.doc).
38
39
Arifah Purnamaningrum, dkk, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, No. 3, 2012, h. 42.
39
kreatif siswa. Skor rata-rata aspek keterampilan berpikir kreatif siswa yang
meliputi kelancaran (fluency), keaslian (originality), keluwesan (flexibility), dan
berpikir elaborasi (elaboration) menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada model
pembelajaran STM dibandingkan model pembelajaran langsung. 40
Penelitian Ida Bagus Putu Arnyana yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMA”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kelompok siswa yang belajar dengan strategi-strategi pembelajaran inovatif, yaitu
strategi kooperatif GI (Group Investigation), PBL (Problem Based Learning), dan
Inkuiri menunjukkan kemampuan berpikir kreatif berada pada kategori baik,
sementara kelompok siswa yang belajar dengan model DI (Direct Instruction)
berada pada kategori sedang. Hasil uji statistik kelompok siswa yang belajar
dengan strategi kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu rata-
rata persentase keberhasilan kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok GI
73,57%, kelompok PBL 75,03%, dan kelompok inkuiri 74,48%. Kelompok siswa
yang belajar dengan strategi kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri, secara signifikan
memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dibandingkan dengan kelompok
siswa yang diajarkan dengan model DI, karena hasil persentasi keberhasilan
kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok DI hanya 55,05%.41
Penelitian Wan Syafi’i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra yang
berjudul “Kemampuan berpikir kreatif dan Penguasaan Konsep Siswa Melalui
Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA
SMAN 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran biologi menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal kemampuan
berpikir kreatif, penguasaan konsep dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 2
40
IGBN Smarabawa, IB Arnyana, dan IGAN Setiawan, “Pengaruh Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir
Kreatif Siswa SMA”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3,
2013, h. 9-10.
41
Arnyana, op. cit., h. 508.
40
42
Wan Syafi’i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra, “Kemampuan berpikir kreatif dan
Penguasaan Konsep Siswa Melalui Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Biologi
Kelas XI IPA SMAN 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, No. 1, Vol. 8,
2011, h. 4-7.
43
Oka Saputra, Nurjannah dan Jusman Mansyur, “Pengaruh Problem Based Learning
Menggunakan Praktikum Alat Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA
Negeri 7 Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), No. 2, Vol. 2, h. 41.
41
44
Desianti, op. cit., h. 9-10.
45
Elnetthra Folly Eldy dan Fauziah Sulaiman, “The Role of Improving Physics Students’
Creative Thinking and Its Imprint on Gender”, International Journal of Education and Research,
No.6, Vol.1, 2013, h. 10.
42
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran disekolah bertujuan untuk membentuk kemampuan
berpikir seseorang. Guru semata-mata bukan hanya sekedar memberikan
pengetahuan kepada siswa, tetapi harus mampu melatih siswa untuk membangun
pemahaman mereka sendiri sehingga siswa menjadi terlatih untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya.
46
Halizah Awang dan Ishak Ramly, “Creative Thinking Skill Approach Through Problem
Based Learning: Pedagogy and Practice in The Engineering Classroom”, International Journal of
Social, Education, Eonomics, and Management Engineering, No. 4, Vol. 2, 2008, h. 26-31.
47
Nuray Yörük, Inci Morgil, Nilgün Seçken, “The Effects of Science, Technology, Society,
Environment (STSE) Interactions on Teaching Chemistry”, Journal of Natural Science, No. 12,
Vol. 2, 2010, h. 1421.
43
PBL
Komponen berpikir
Konsep kreatif, meliputi:
Perubahan
Model Lingkungan Kemampuan 1. Fluency
Pembelajaran dan daur Berpikir Kreatif 2. Flexibility
Ulang 3. Originality
Limbah 4. Elaboration
5. Evaluation
STM
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka pikir
adalah sebagai berikut: “Terdapat perbedaan berpikir kreatif siswa yang diajar
dengan model pembelajaran PBL dan STM pada konsep perubahan lingkungan
dan daur ulang limbah”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Lampiran 12, h. 197.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 207
45
46
STM
O3 X2 O4
(Eksperimen II)
Keterangan:
O1,O3 : Pretest berpikir kreatif
X1 : Proses belajar mengajar dengan menggunakan model PBL
X2 : Proses belajar mengajar dengan menggunakan model STM
O2,O4 : Posttest berpikir kreatif
Pada awal kegiatan untuk mengetahui kemampuan awal siswa diadakan test
awal (pretest). Kemudian siswa akan diberi perlakuan dengan menggunakan
model PBL untuk kelas eksperimen I dan model STM untuk kelas eksperimen II.
Pada akhir penelitian setelah diberi perlakuan maka siswa akan diberikan tes akhir
(posttest). Hasil kedua test tersebut nantinya akan dipakai sebagai data penelitian
untuk kemudian diolah dan dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik yang
digunakan.
3
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali
Press, 2013), h. 102-103.
47
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 7 Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel.8 Teknik
penentuannya menggunakan simple random sampling karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.9 Berdasarkan teknik simple random sampling maka
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas X MIA 5 sebagai kelas
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 80
5
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 149-150
6
Ibid., h. 150
7
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed. I, h. 256.
8
Noor, op.cit., h. 151
9
Sugiyono, op.cit., h. 82
48
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis yang harus betul-betul dirancang dan
dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana
adanya.10 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes dan
nontes.
1. Instrumen Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran. 11 Pada penelitian ini, tes
yang akan diuji cobakan merupakan tes dalam bentuk uraian dengan jumlah soal
13, yang berdasarkan pada komponen berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility,
originality, elaboration, dan evaluation. Skor yang digunakan adalah skala 0-4 di
setiap butir soal dengan jumlah total skor ideal adalah 52. Sebelum soal dianalisis,
terlebih dahulu diuji coba instrumen untuk diketahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya pembeda soal. Adapun kisi-kisi instrumen tes berpikir kreatif
terlihat pada Tabel 3.3.12
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Komponen Berpikir Kreatif
Indikator Pembelajaran
Flu Fle Ori Ela Eva
Mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab 1, 3
pencemaran lingkungan
Mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan 2
permasalahan pencemaran lingkungan
Memberi kan macam-macam penafsiran (interpretasi) 4
terhadap permasalahan pencemaran
Menggolongkan cara pemecahan permasalahan 5
pencemaran udara lingkungan menurut pembagian
(kategori) yang berbeda-beda
Mengemukakan solusi yang baru (orisinil) dalam 7
memecahkan permasalahan pencemaran lingkungan
Membuat desain dalam memecahkan permasalahan 6
pencemaran lingkungan
Melakukan langkah-langkah yang terperinci dalam 8, 10
memecahkan permasalahan pencemaran lingkungan
Mengembangkan suatu gagasan dalam memecahkan 9
permasalahan pencemaran lingkungan
10
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 155.
11
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), h. 251
12
Lampiran 7, h. 151-177.
50
Keterangan:
Flu : Fluency
Fle : Flexibility
Ori : Originality
Ela : Elaboration
Eva : Evaluation
R
NP = X 100
SM
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap
13
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11 h. 102
51
F. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus memiliki kualitas
yang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum
digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
instrumen tes dan non tes.
1. Instrumen Tes Berpikir Kreatif
Instrumen tes uraian dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam
penelitian. Tujuan dari hal ini yaitu untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Uji tes uraian menggunakan program
Anates 4.0.
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity artinya tepat atau sahih. Validitas yakni
dapat diartikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
14
Lampiran 3-4, h. 128-146.
15
Margono, op. cit., h. 158.
16
Lampiran 9-11, h. 185-196.
52
melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur
tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran
yang dikehendaki dengan tepat.17
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. “Validitas
isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang
seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau
variabel yang hendak diukur”.18 Pengukuran validitas soal uraian dalam penelitian
ini menggunakan software Anates 4.0. Adapun besarnya koefisien korelasi dapat
dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut.19
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen
Koefisien Kriteria Nomer Soal
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi -
0,600 – 0,800 Tinggi 2, 3, 4, 9, 10, 12, 15
0,400 – 0,600 Cukup 1, 5, 8, 11, 13, 14
0,200 – 0,400 Rendah 7
0,00 – 0,200 Sangat Rendah 6
Dari hasil perhitungan Anates Versi 4.0., diperoleh data bahwa dari 15 soal
uraian terdapat 13 soal yang dinyatakan valid yaitu no soal 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability, yang bermakna keterhandalan,
kestabilan atau konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil dari pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten.20 Hal ini berarti semakin reliabel suatu tes
memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam
hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.
Pengujian reliabilitas soal uraian ini, menggunakan bantuan software Anates 4.0.
17
Ahmad Sofyan,dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Press, 2006), h.105.
18
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 13
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.
75
20
Sofyan, op.cit., h. 105.
53
Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel nilai rii pada Tabel
3.5. berikut ini.
Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 - 1,00 Sangat Tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 - 0,60 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
Hasil uji coba soal yang menggunakan Anates versi 4.0. diperoleh
reliabilitas sebesar 0,80. Dengan demikian, soal yang sudah diujikan memiliki
reliabilitas dengan kriteria tinggi. Sehingga hasil dari pengukuran dengan
menggunakan soal uraian ini dapat dipercaya dan konsisten.
c. Tingkat Kesukaran
“Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari
segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar”.21 Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran.22 Indeks kesukaran memiliki nilai rentang dari 0,0 –
1,0. Dalam penghitungan tingkat kesukaran ini, digunakan bantuan software
Anates 4.0. Untuk menafsirkan tingkat kesukaran, digunakan ketentuan yang
dijelaskan pada Tabel 3.6 sebagai berikut.23
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal
Nilai Kriteria Nomer soal Soal yang Valid
P = 0 – 0,025 Sukar - -
P = 0,26 – 0,75 Sedang 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13,
13, 14, 15 14, 15
P = 0,76 - 1 Mudah 1, 6, 7, 8 1, 8
Berdasarkan hasil perhitungan Anates versi 4.0 dari 15 soal yang diujikan
terdapat sebanyak 1 soal sangat mudah, 2 soal mudah, dan 12 soal sedang.
21
Sudjana, op. cit., h. 135.
22
Arikunto, op. cit., h. 207.
23
Sofyan, dkk., op. cit., h. 103.
54
d. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang
pandai (berkemampuan rendah).24 Dalam penelitian ini perhitungan daya beda
menggunakan software Anates 4.0. Kriteria tolak ukur untuk menginterpretasikan
daya pembeda tiap butir soal terdapat pada Tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Besarnya Angka Indeks Nomer Soal Soal yang
Interpretasi
Diskriminasi Item (D) Valid
0,00 – 0,20 Jelek (poor) 5, 6, 14 5, 14
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory) 1, 2, 3, 4, 7, 1, 2, 3, 4, 8,
8, 9, 10, 11, 9, 10, 11, 12,
12, 13, 15 13, 15
0,41 – 0,70 Baik (good) -
0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent) -
Berdasarkan hasil uji daya pembeda yang telah dilakukan, dari 15 soal
sebanyak 3 soal jelek dan 12 soal cukup.
24
Arikunto, op. cit., h. 211.
25
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.352.
55
Setelah F(Zi) dan S(Zi) sudah diketahui, kemudian hitung selisih absolut
F(Zi) – S(Zi), pada masing-masing data, kemudian tentukan harga mutlaknya.
Kriteria harga mutlak yang paling besar adalah Lhitung yang dicari. Lhitung tersebut
26
Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013), h. 278.
27
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2001), h. 466.
56
dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors”. Jika Lhitung
< Ltabel maka data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan rumus
sebagai berikut:28
2
S1 varians terbesar 2 n ( X 2 ) ( X ) 2
F= 2
= , dimana S =
S2 varians terkecil n( N 1)
Keterangan
F : Homogenitas
S1 2 : varians terbesar
S2 2 : varians terkecil
28
Kemas Ali Hanafiah, Dasar-dasar Statistika: Aneka Bidang Ilmu Pertanian dan Hayati,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 206.
29
Sudjana, op.cit., h. 239.
57
X1 - X 2 (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2
t= , dimana dsg =
1 1 n1 n 2 - 2
dsg
n1 n 2
Keterangan:
X1 : Rata-rata data kelas eksperimen 1
X 2 : Rata-rata data kelas eksperimen 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelas eksperimen 1
n2 : Banyaknya data kelas eksperimen 2
t : Harga t hitung
V1 : Varians data kelas eksperimen 1
V2 : Varians data kelas eksperimen 2
30
David E Meltzer, The Relationship between mathematics preparation and conceptual
learning gains in physics: A possible “hidden variable” in diagnostic pretest scores, American
Association of Physics Teacher, 2002, h. 1260.1261.
58
−
− =
−
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H o : µ 1 = µ2
H a : µ1 ≠ µ 2
Keterangan:
µ1 : rata-rata berpikir kreatif pada kelompok eksperimen I (dengan model
pembelajaran PBL
µ2 : rata-rata berpikir kreatif pada kelompok eksperimen II (dengan model
pembelajaran STM
Ho: Tidak terdapat perbedaan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model
pembelajaran PBL dan STM
Ha: Terdapat perbedaan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model
pembelajaran PBL dan STM
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi umum dari data yang telah
diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan
posttest dari kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen II yang menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat (STM). Data lainnya didapat dari hasil Lembar Kerja
Siswa (LKS), lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas
guru.
1. Hasil Pretest Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Hasil pretest yang diperoleh oleh siswa kelas X MIA 5 sebagai kelas
eksperimen I dan siswa kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen II pada
penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini.1
Tabel 4.1 Data Statistik Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas
Data
Eks. I (PBL) Eks. II (STM)
Nilai Terendah 36,54 30,77
Nilai Tertinggi 69,23 65,38
Nilai rata-rata 48,02 50,11
Median 47,12 50,00
Modus 44,23 50,00
Standar Deviasi 8,07 7,07
Keterangan:
Eks. I : Eksperimen I
Eks. II : Eksperimen II
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretest yang
diperoleh pada kelas eksperimen I adalah 48,02 lebih rendah dibandingkan pada
kelas eksperimen II yaitu 50,11 dengan perbedaan sebesar 2.09. Pada nilai standar
deviasi, kelas eksperimen I memperoleh standar deviasi sebesar 8,07 sedangkan
kelas eksperimen II sebesar 7,07 dengan perbedaan sebesar 1. Dengan demikian,
data statistik awal kelas eksperimen I dan eksperimen II tidak jauh berbeda
1
Lampiran 14, h. 208-211.
59
60
walaupun nilai rata-rata kedua kelas memiliki selisih 2 angka. Namun, nilai
tersebut menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan di kedua kelas tersebut,
siswa belum mendapatkan informasi mengenai materi yang akan diajarkan dan
pengetahuan mereka masih dibawah rata-rata yang disyaratkan. Sebaran juga
terlihat tidak jauh berbeda walaupun kelas eksperimen II lebih baik dari kelas
eksperimen I.
Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai rata-rata posttest yang diperoleh
pada kelas eksperimen I adalah 86,03 lebih rendah dibandingkan pada kelas
eksperimen II yaitu 86,14 dengan perbedaan sebesar 0,11. Untuk nilai standar
deviasi, kelas eksperimen I memperoleh standar deviasi sebesar 7,04 sedangkan
kelas eksperimen II sebesar 6,19 dengan perbedaan sebesar 0,85.
Dengan demikian, data statistik setelah pembelajaran pada kelas eksperimen
I dan eksperimen II cenderung tidak ada perbedaan yang nyata, walaupun nilai
2
Lampiran 15, h. 212-215.
61
Berdasarkan hasil N-Gain pada Tabel 4.3, nilai rata-rata N-Gain kelas
eksperimen I dan eksperimen II memiliki nilai yang sama yaitu 0,73 yang
menunjukkan kategori tinggi di kedua kelas eksperimen tersebut. Hal itu
menunjukkan, bahwa siswa dikedua kelas tersebut mengalami peningkatan
kemampuan berpikir kreatif yang sama tinggi. Persentase jumlah siswa pada N-
Gain ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Persentase N-Gain pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kategori N-Gain Kelas Eksperimen I (%) Kelas Eksperimen II (%)
Tinggi 58,82 67,65
Sedang 41,18 32,35
Rendah 0,00 0,00
3
Lampiran 16, h. 216-217.
62
4
Lampiran 17-19, h. 218-229
63
5
Lampiran 20-22, h. 230-241.
64
Pada LKS berbasis STM, konten yang termuat dalam LKS meliputi
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, pendahuluan, pembentukan konsep, dan
aplikasi konsep. Pada bagian pendahuluan berupa pertanyaan mengenai
permasalahan lingkungan yang akan dipelajari, sehingga siswa dapat menjelaskan
mengenai hal-hal yang mereka ketahui terkait materi yang akan dipelajari. Pada
bagian pembentukan konsep ditampilkan sebuah artikel mengenai permasalahan
pencemaran lingkungan kemudian siswa diminta untuk menuliskan permasalahan
yang terdapat dalam artikel, mencari literatur lain yang berkaitan dengan
permasalahan dalam artikel, melakukan analisis, dan memberikan solusi. Pada
bagian aplikasi konsep siswa diminta untuk menghubungkan permasalahan dalam
artikel, solusi yang diberikan serta penerapan sains dan teknologi dalam
masyarakat. Terakhir, pada bagian aplikasi konsep siswa diminta membuat
kesimpulan dari hasil diskusi mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang
terdapat dalam artikel tersebut.
Hasil perhitungan persentase rata-rata ketercapaian komponen berpikir
kreatif dalam LKS pada kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada
Tabel 4.7 berikut ini.6
6
Lampiran 23, h. 242-249.
66
7
Lampiran 24, h. 250-253.
67
Berdasarkan data pada Tabel 4.8, terlihat bahwa kedua kelas memiliki rata-
rata persentase yang sama dari dua pertemuan pembelajaran di keseluruhan
komponen berpikir kreatif siswa yaitu sebesar 70%. Terlihat di kedua kelas
eksperimen ketercapaian persentase tertinggi terdapat pada komponen fluency dan
flexibility dengan ketercapaian persentase sebesar 75%. Sedangkan ketercapaian
persentase terendah di kedua kelas terdapat pada komponen originality yaitu
sebesar 62,50%.
Tabel 4.9, menunjukan kedua kelompok data berdistribusi normal pada taraf
signifikansi 5% (α = 0.05). Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen I
diperoleh 0,1219 < 0,1519 dan kelas eksperimen II diperoleh 0,1343 < 0,1519
dimana Lhitung < Ltabel , yang berarti data pretest berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas posttest kelas eksperimen I diperoleh 0,0940 < 0,1519 dan kelas
eksperimen II diperoleh 0,0892 < 0,1519, dimana Lhitung < L tabel, yang berarti data
8
Lampiran 25, h. 254-263.
9
Lampiran 26-28, h. 264-272.
69
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelas penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah kedua kelas memiliki varians yang homogen atau tidak.
Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas terhadap ketiga data menggunakan
Uji Fisher (Uji F). Kedua kelas dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel.
Pengujian homogenitas dilakukan pada data pretest, posttest dan N-Gain
kelas eksperimen I dan eksperimen II. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil
pengujian homogenitas pada kelas eksperimen I dan eksperimen II pada Tabel
4.10.10
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas
Statistik Pretest Posttest N-Gain
Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II
Nilai Varians 65,108 49,969 49,603 38,278 0,017 0,011
Nilai F hitung 1,302 1,296 1,545
Nilai F tabel 1,788 1,788 1,788
Keputusan data homogen data homogen data homogen
Tabel 4.10, menunjukkan data pretest, posttest dan N-Gain untuk kelas
eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen pada taraf
signifikansi 5% (α = 0.05), db1 = 33 dan db2 = 33 dengan nilai Fhitung pretest
sebesar 1,302, Fhitung posttest sebesar 1,296 dan Fhitung N-Gain sebesar 1,545.
Perolehan ini memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel yang menunjukkan bahwa kelas
eksperimen I dan eksperimen II berasal dari populasi yang homogen. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa hasil pretest, posttest dan N-Gain pada kelas eksperimen
I dan eksperimen II memiliki kemampuan siswa yang sama pada saat pretest,
posttest dan N-Gain.
10
Lampiran 29-31, h. 273-275.
70
2. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pretest
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data terdistribusi
normal dan homogen pada pretest, posttest dan N-Gain. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik
parametrik. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II. Uji statistik
yang digunakan adalah uji t pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Dinyatakan
terdapat perbedaan yang signifikan apabila thitung > ttabel. Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini.11
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest
Statistik Pretest
thitung 1,136
ttabel 1,99
Keputusan H0 diterima
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan uji hipotesis, yaitu jika thitung
> ttabel, maka data dinyatakan Ha diterima dan H0 ditolak. Tabel 4.11 menunjukan
bahwa nilai thitung hasil pretest lebih kecil dari nilai ttabel, artinya tidak terdapat
perbedaan berpikir kreatif antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran
PBL dan STM sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.12 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Pretest Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Mean
Berpikir t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Kreatif
Fluency 61,03 67,65 1,95 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Flexibility 43,38 43,01 0,14 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Originality 63,97 64,71 0,19 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Elaboration 37,50 38,97 0,55 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Evaluation 37,99 38,73 0,22 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
11
Lampiran 32, h. 276.
71
Tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai thitung hasil posttest lebih kecil dari nilai
ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis pada posttest
menunjukkan tidak terdapat perbedaan berpikir kreatif antara siswa yang diajar
dengan model pembelajaran PBL dan STM.
Tabel 4.14 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Posttest Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Mean
Berpikir t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Kreatif
Fluency 89,71 92,89 1,60 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Flexibility 88,60 93,75 1,77 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Originality 90,81 91,54 0,29 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Elaboration 86,52 83,33 1,31 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Evaluation 76,96 73,53 1,4 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
12
Lampiran 35, h. 279-282.
13
Lampiran 33, h. 277.
72
Tabel 4.15 menunjukan bahwa nilai thitung hasil N-Gain lebih kecil dari nilai
ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis pada N-Gain
menunjukkan tidak terdapat perbedaan peningkatan berpikir kreatif antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM.
Tabel 4.16 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif N-Gain Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Mean
Berpikir t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Kreatif
Fluency 0,68 0,73 0,53 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Flexibility 0,79 0,89 1,87 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Originality 0,73 0,77 0,59 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Elaboration 0,78 0,72 1,5 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Evaluation 0,61 0,56 1,25 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
14
Lampiran 36, h. 283-286.
15
Lampiran 34, h. 278.
73
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan berpikir kreatif siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) sebagai kelas eksperimen I dan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
sebagai kelas eksperimen II. Pengujian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
berpikir kreatif antara kelas eksperimen I dan eksperimen II, dilakukan uji-t
dengan taraf signifikansi 5% dan db 66 terhadap rata-rata pretest, posttest dan N-
Gain kelas eksperimen I dan eksperimen II. Analisis uji-t yang dilakukan terhadap
rata-rata pretest didapatkan hasil nilai thitung 1,136 sedangkan ttabel 1,99, sehingga
H0 diterima karena nilai thitung < ttabel, dapat disimpulkan bahwa pada pretest tidak
terdapat perbedaan berpikir kreatif siswa antara yang diajar dengan model PBL
dan STM. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama.
Berdasarkan analisis uji-t yang yang dilakukan terhadap rata-rata posttest
didapatkan hasil nilai thitung 0,068 sedangkan ttabel 1,99, sehingga H0 diterima
karena nilai thitung < ttabel, dapat disimpulkan bahwa pada posttest tidak terdapat
perbedaan antara siswa yang diajar dengan model PBL dan STM. Analisis uji-t
yang dilakukan terhadap rata-rata N-Gain didapatkan hasil nilai thitung 0 sedangkan
ttabel 1,99, sehingga H0 diterima karena nilai thitung < ttabel, maka dapat disimpulkan
bahwa pada N-Gain tidak terdapat perbedaan peningkatan berpikir kreatif siswa
yang diajar dengan model PBL dan STM. Hal ini menunjukkan bahwa setelah
diberikan perlakuan, kedua kelas menunjukkan kenaikan nilai yang sangat
signifikan, namun tidak menunjukkan adanya perbedaan diantara kedua kelas
tersebut karena kenaikan kedua kelas sama-sama signifikan sehingga hasil uji t
16
Lampiran 37, h. 287-290.
74
pada N-Gain menunjukkan tidak adanya perbedaan pada kedua kelas eksperimen
tersebut. Maka model pembelajaran PBL dan STM sama-sama memiliki pengaruh
yang baik di kedua kelas eksperimen tersebut sehingga kedua kelas sama-sama
menunjukkan kenaikan nilai yang signifikan.
Hasil ini dicapai karena dalam penerapannya model pembelajaran PBL dan
STM sama-sama menggunakan permasalahan dalam proses pembelajarannya.
Masalah dalam pembelajaran PBL adalah masalah yang bersifat terbuka, artinya
setiap siswa bahkan guru dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Sehingga
hal tersebut memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan eksplorasi
dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.17 Sedangkan pada model pembelajaran STM masalah
yang diajukan dengan memanfaatkan isu lingkungan dalam proses pembelajaran.
Sintaks pada model pembelajaran STM memberikan kesempatan siswa untuk
mengembangkan kreativitasnya, karena siswa dilatih untuk mengungkapkan isu-
isu sains teknologi di masyarakat serta dilatih untuk mencari jawaban atas isu-isu
tersebut.18 Dengan demikian, maka model pembelajaran PBL dan STM yang
sama-sama menggunakan permasalahan dalam proses pembelajarannya
memberikan pengaruh yang sama baiknya di kedua kelas eksperimen. Sehingga
hasil uji-t pada nilai posttest dan N-Gain menunjukkan tidak terdapat perbedaan
diantara kedua kelas tersebut.
Pengujian dengan menggunakan uji-t pada lima komponen berpikir kreatif
dilakukan untuk melihat perbedaan yang signifikan pada setiap komponen
berpikir kreatif. Terlihat bahwa hasil pengujian kelima komponen berpikir kreatif
baik pada pretest, posttest maupun N-Gain menunjukkan nilai thitung < ttabel.
Sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan
model pembelajaran PBL dan STM pada kelima komponen berpikir kreatif
tersebut. Namun jika dilihat berdasarkan ketercapaian persentase siswa pada
17
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), Cet. VIII, h. 216.
18
IGBN Smarabawa, IB Arnyana, dan IGAN Setiawan, “Pengaruh Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir
Kreatif Siswa SMA”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3,
2013, h. 7.
75
kelima komponen berpikir kreatif, terlihat adanya kenaikan yang sangat signifikan
dari pretest ke posttest. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut
ini.
80 100
70 90
80
60
70
Pretest Posttest
50 60
Eksperimen I Eksperimen I
40 (%) 50 (%)
30 Pretest 40 Posttest
Eksperimen 30 Eksperimen
20 II (%) II (%)
20
10 10
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 N-Gain Eksperimen I
0.4 N-Gain Eksperimen II
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5
yaitu sebesar 91,18% sedangkan pada kelas eksperimen I sebesar 85,30%. Hasil
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Smarabawa, dkk., bahwa pada
fase kesatu (invitasi/apersepsi) dalam model pembelajaran STM siswa diberikan
kesempatan untuk menyampaikan isu-isu sains teknologi di masyarakat. Apa yang
didengar dan apa yang dilihat dilingkungan sekitar siswa dan hal-hal yang belum
dipahami siswa dapat diungkapkan oleh siswa secara terbuka. Sehingga
komponen kelancaran (fluency) ini dapat termunculkan paling baik karena sering
dilatihkan terutama dalam kehidupan sehari-hari.19
Komponen berpikir luwes (flexibility) pada kelas eksperimen II memiliki
ketercapaian N-Gain yang lebih tinggi yaitu 0,89 (tinggi) dibandingkan dengan
kelas eksperimen I yaitu sebesar 0,79 (tinggi). Hal ini dikarenakan pada model
pembelajaran STM siswa harus memberikan solusi atau gagasan terhadap suatu
masalah dengan mengaitkannya pada bidang sains, teknologi dan juga bagaimana
penerapan ataupun dampak dari sains dan teknologi itu bagi masyarakat. Siswa
dituntut untuk lebih luwes dalam menyikapi permasalahan dan mencari solusi atas
permasalahan tersebut. Siswa dituntut untuk melihat suatu permasalahan dan
mencari solusinya dari berbagai sudut pandang. Hal ini juga didukung dengan
persentase ketercapaian pada lembar kerja siswa (LKS) bahwa pada komponen
flexibility persentase ketercapaian kelas eksperimen II lebih tinggi yaitu sebesar
100% sedangkan pada kelas eksperimen I sebesar 92,65%.
Komponen berpikir orisinil (originality) pada kelas eksperimen II memiliki
ketercapaian N-Gain yang lebih tinggi yaitu 0,77 (tinggi) dibandingkan kelas
eksperimen I yaitu sebesar 0,73 (tinggi). Hal ini dikarenakan pada model
pembelajaran STM siswa dilatih untuk dapat memberikan argumen/gagasan yang
dikaitkan dengan bidang sains dan teknologi, sehingga siswa dapat memberikan
ide-ide baru yang dapat mereka kaitkan baik dengan bidang sains, teknologi
ataupun dengan integrasi dari keduanya. Namun, dalam pengerjaan LKS
persentase ketercapaian berpikir orisinil (originality) di kelas eksperimen I lebih
tinggi yaitu sebesar 83,46%, sedangkan di kelas eksperimen II sebesar 78,49%.
Hal ini disebabkan pada saat pembelajaran yaitu dengan mengerjakan LKS, siswa
19
Ibid.,h. 8
78
20
Lampiran 23, h. 242-249.
79
eksperimen II yaitu sebesar 0,56 (sedang). Hal ini dikarenakan pada tahapan
pembelajaran PBL siswa melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah
baik secara individu maupun secara kelompok. Hal ini juga didukung dengan
persentase ketercapaian pada lembar kerja siswa (LKS) bahwa pada komponen
evaluation persentase ketercapaian kelas eksperimen I lebih tinggi yaitu sebesar
83,46% sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 81,62%.
Secara keseluruhan, terlihat bahwa penggunaan model pembelajaran PBL
dan STM sama-sama memiliki pengaruh yang baik dalam meningkatkan berpikir
kreatif siswa. Sehingga ketika kedua model pembelajaran tersebut diterapkan pada
kelas yang homogen dan berdistribusi normal, maka dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif di kedua kelas tersebut. Oleh karena itu, dapat
diketahui bahwa kedua model tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata N-Gain pada kedua kelas
eksperimen tersebut mencapai nilai N-Gain yang sama yaitu 0,73 dengan kategori
tinggi.
Selain itu, wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang siswa baik
pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II menunjukkan, bahwa
penerapan kedua model pembelajaran ini membuat siswa dapat lebih
mengeksplorasi kemampuan terutama dalam hal kemampuan berpikirnya. 21
Melalui pemberian masalah atau isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
Siswa menjadi terlatih untuk menggunakan daya pikirnya dalam mencari solusi
dari permasalahan yang diberikan. Solusi yang diberikan pun tidak hanya satu,
melainkan berbagai solusi alternatif. Penggunaan LKS sebagai media pendukung
dalam penelitian ini juga merupakan hal yang menarik bagi siswa, karena
biasanya mereka hanya melakukan diskusi secara lepas tanpa ada LKS sebagai
panduan mereka dalam melakukan diskusi. Sehingga dengan adanya feed back
positif yang diberikan siswa terhadap penerapan model pembelajaran PBL dan
STM maka proses pembelajaran pun dapat berjalan lancar. Hasil observasi
terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga menunjukkan bahwa
perilaku siswa selama proses pembelajaran telah memunculkan kelima komponen
21
Lampiran 13, h. 198-207.
80
22
N. W. Heni Desianti, dkk., “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA dengan Setting
Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa SMP”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Vol. 5, 2015, h. 9-10
23
Smarabawa, dkk., op. cit, h. 10-11.
81
24
Arifah Purnamaningrum dkk, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, No. 3, 2012, h. 46.
25
Ida Bagus Putu Arnyana, “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada
Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3, TH. XXXIX, 2006, h. 508.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji t pada
posttest yaitu thitung sebesar 0,068 < ttabel sebesar 1,99 dan hasil uji t pada N-Gain
yaitu thitung sebesar 0 < ttabel sebesar 1,99. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
uji hipotesis pada posttest dan N-Gain menunjukkan tidak terdapat perbedaan
berpikir kreatif antara siswa yang diajar dengan model PBL dan STM.
Hasil uji-t pada lima komponen berpikir kreatif menunjukkan bahwa
komponen berpikir kreatif baik pada pretest, posttest maupun N-Gain
menunjukkan nilai thitung < ttabel. Sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan
antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM pada kelima
komponen berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility, originality, elaboration, dan
evaluation. Hal ini dikarenakan baik model pembelajaran PBL maupun model
pembelajaran STM dalam tahapan pembelajarannya sama-sama menuntun siswa
untuk memecahkan suatu permasalahan, yang membedakan hanya keterkaitan
masalah yang diajukan dan berapa kali komponen berpikir kreatif itu
termunculkan dalam tahapan pembelajaran. Sehingga ketika kedua model
pembelajaran ini mampu diterapkan dengan baik maka sama-sama dapat
memberikan pengaruh positif pada ketercapaian berpikir kreatif siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Guru perlu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PBL dan STM pada konsep-konsep Biologi yang lain dengan
catatan, guru harus dapat menyesuaikan antara konsep yang akan diajarkan
dengan langkah-langkah yang terdapat dalam model pembelajaran tersebut.
2. Sebaiknya guru tidak memberikan artikel yang sama pada LKS PBL dan LKS
STM. Pada LKS STM sebaiknya siswa mencari sendiri artikel mengenai
82
83
Awang, Halizah dan Ramly, Ishak. Creative Thinking Skill Approach Through
Problem Based Learning: Pedagogy and Practice in The Engineering
Classroom. International Journal of Social, Education, Eonomics, and
Management Engineering. 2, 2008.
Eldy, Elnetthra Folly dan Sulaiman, Fauziah. The Role of Improving Physics
Students’ Creative Thinking and Its Imprint on Gender. International
Journal of Education and Research. 1, 2013.
84
85
Hanafiah, Kemas Ali. Dasar-dasar Statistika: Aneka Bidang Ilmu Pertanian dan
Hayati. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Misbahudin dan Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2013.
Syafi’i, Wan, dkk. Kemampuan berpikir kreatif dan Penguasaan Konsep Siswa
Melalui Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Biologi
Kelas XI IPA SMAN 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal
Biogenesis. 8, 2011.
Lampiran 1
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab
pencemaran udara dan pencemaran suara. (Berpikir Lancar)
2. Siswa dapat mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan permasalahan
pencemaran udara dan pencemaran suara. (Berpikir Lancar)
3. Siswa dapat memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi)
terhadap permasalahan pencemaran udara dan pencemaran suara.
(Berpikir Luwes)
90
D. Materi Pembelajaran
Peta Konsep
Perubahan Lingkungan
dan Daur Ulang Limbah
Keseimbangan dan Jenis Pencemaran
Perubahan
Lingkungan Hidup Pencemaran
Pencemaran Udara Suara
2. Alat Pembelajaran:
a. Whiteboard
b. Buku tulis
c. Alat tulis
d. Laptop
e. LCD
f. Spidol
g. Wifi
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pelajaran biologi Kelas X :
Anshori, Moch dan Martono, Djoko. Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: PT Sumber Bahagia Concern.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X. Bandung :
Grafindo Media Pratama.
Kistinnah, Idun dan Sri, Endang Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta: CV Putra
Nugraha.
Pratiwi, D. A., dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA KELAS X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2007. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
92
data/informasi
yang
diperoleh dari
literatur.
(Mengasosias
ikan)
Penutup Guru meminta siswa untuk Siswa membuat kesimpulan dari 5 menit
membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
dilakukan
Guru meminta siswa Siswa mendengarkan penjelasan
mengumpulkan LKS yang telah guru
dikerjakan tersebut
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
1) Tes berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
2) Tes dalam bentuk tanya jawab untuk mengevaluasi setelah proses
pembelajaran
b. Non tes
1) Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran PBL
2) Penilaian unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran PBL dan
rubrik
c. Lembar observasi siswa dan rubrik
97
98
Indikator :
3.10.1 Mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
3.10.2 Mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan permasalahan
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
3.10.3 Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Luwes)
3.10.4 Menggolongkan cara pemecahan permasalahan pencemaran
tanah dan pencemaran air menurut pembagian (kategori) yang
berbeda-beda. (Berpikir Luwes)
3.10.5 Mengemukakan solusi yang baru (orisinil) dalam memecahkan
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Orisinil)
3.10.6 Membuat desain dalam memecahkan permasalahan pencemaran
tanah dan pencemaran air. (Berpikir Orisinil)
3.10.7 Melakukan langkah-langkah yang terperinci dalam memecahkan
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Memerinci)
3.10.8 Mengembangkan suatu gagasan dalam memecahkan
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Memerinci)
3.10.9 Memberikan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
(rasionale) terkait solusi yang diberikan untuk memecahkan
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Menilai)
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur
ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Indikator :
4.10.1 Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang
diberikan untuk memecahkan permasalahan pencemaran tanah
dan pencemaran air. (Berpikir Menilai)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
2. Siswa dapat mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan permasalahan
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
3. Siswa dapat memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi)
terhadap permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir
Luwes)
4. Siswa dapat menggolongkan cara pemecahan permasalahan penccemaran
tanah dan pencemaran air menurut pembagian (kategori) yang berbeda-
beda. (Berpikir Luwes)
100
D. Materi Pembelajaran
Peta Konsep
Perubahan Lingkungan dan
Daur Ulang Limbah
Keseimbangan dan
Perubahan Lingkungan Jenis Pencemaran
Hidup
Pencemaran Pencemaran
Air Tanah
2. Alat Pembelajaran:
a. Whiteboard
b. Buku tulis
c. Alat tulis
d. Laptop
e. LCD
f. Spidol
g. Wifi
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pelajaran biologi Kelas X :
Anshori, Moch dan Martono, Djoko. Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: PT Sumber Bahagia Concern.
Kistinnah, Idun dan Sri, Endang Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta: CV Putra
Nugraha.
Pratiwi, D. A., dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA KELAS X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2007. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
102
pencemaran secara
tanah dan air kolaboratif. Jika diberikan
secara suatu masalah
kolaboratif. biasanya
(Mengasosia memikirkan
sikan) macam-macam
cara yang
berbeda-beda
untuk
menyelesai-
kannya
Melakukan Guru Siswa Evaluation Memberikan 15
pengujian membimbing melakukan pertimbangan menit
hasil (solusi) siswa pengujian hasil (Berpikir atas dasar
pemecahan melakukan (solusi) Menilai) sudut
masalah pengujian pemecahan pandangnya
hasil (solusi) masalah sendiri
pemecahan pencemaran
masalah tanah dan air Mempunyai
pencemaran dengan alasan
tanah dan air meminta setiap (rasionale)
dengan kelompok untuk yang dapat
meminta mempresen- diper-tanggung
setiap tasikan hasil jawabkan
kelompok diskusinya untuk
untuk mencapai suatu
mempresen- keputusan
tasikan hasil
diskusinya
Penutup Guru meminta siswa untuk Siswa membuat kesimpulan dari 5 menit
membuat kesimpulan dari proses proses pembelajaran yang telah
pembelajaran yang telah dilakukan.
dilakukan
106
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
1) Tes berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
2) Tes dalam bentuk tanya jawab untuk mengevaluasi setelah proses
pembelajaran
b. Non tes
1) Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran PBL
2) Penilaian unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran PBL dan
rubrik
c. Lembar observasi siswa dan rubrik
107
Lampiran 2
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab
pencemaran udara dan pencemaran suara. (Berpikir Lancar)
2. Siswa dapat mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan permasalahan
pencemaran udara dan pencemaran suara. (Berpikir Lancar)
3. Siswa dapat memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap
permasalahan pencemaran udara dan pencemaran suara. (Berpikir Luwes)
4. Siswa dapat menggolongkan cara pemecahan permasalahan penccemaran
udara dan pencemaran suara menurut pembagian (kategori) yang berbeda-
beda. (Berpikir Luwes)
109
D. Materi Pembelajaran
Peta Konsep
Pencemaran Pencemaran
Udara Suara
Penyebab : Meningkatnya kegiatan industri Penyebab : suara petir, ledakan bom,
atau penggunaan bahan bakar fosil untuk mesin pabrik, suara kendaraan.
kendaraan bermotor, hasil aktivitas manusia,
akibat peristiwa alam.
Dampak : tuli, gangguan psikologis,
Polutan : CO, CO2, NOx, SOx, HC, CFC, asam dan fisiologis
sianida, asam sulfida, garam sulfida, metana
(CH4).
Penanganan : menanam pohon,
Dampak : efek rumah kaca, pemanasan global, menggunakan alat peredam suara
kemarau panjang, fenomena el nino, gangguan
kesehatan.
2. Alat Pembelajaran:
a. Whiteboard
b. Buku tulis
c. Alat tulis
d. Laptop
e. LCD
f. Spidol
g. Wifi
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pelajaran biologi Kelas X :
Anshori, Moch dan Martono, Djoko. Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: PT Sumber Bahagia Concern.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X. Bandung
: Grafindo Media Pratama.
Kistinnah, Idun dan Sri, Endang Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta: CV Putra
Nugraha.
Pratiwi, D. A., dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA KELAS X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2007. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
111
Lancar
Guru meminta Siswa dalam
siswa untuk mengemukakan mengung-
mengemuka- pendapat mereka kapkan
kan isu atau mengenai isu atau gagasan-
masalah yang masalah yang gagasan-nya
ada hubungan- berkaitan dengan
nya dengan pencemaran
pencemaran udara dan
udara dan pencemaran suara
pencemaran serta upaya
suara serta penanggulang-
upaya penang- annya dalam
gulangannya kehidupan yang
yang pernah pernah mereka
mereka alami alami atau
atau mereka mereka ketahui.
ketahui.
permasalahan suatu
yang guru masalah
ajukan dalam biasanya
LKS STM memikirkan
macam-
Guru meminta Siswa mencari macam cara
siswa mencari informasi dari yang
informasi dari berbagai sumber berbeda
berbagai baik buku untuk
sumber untuk /internet untuk menyelesai-
menyelesaikan menyelesaikan kannya
permasalahan permasalahan
yang terdapat yang terdapat
dalam artikel dalam artikel
pada LKS pada LKS STM
STM
(Mengumpulk
an data)
Guru Siswa
membimbing menganalisis data
siswa dalam dengan
menganalisis bimbingan guru
data untuk untuk
menemukan menemukan
solusi atas solusi atas
114
permasalahan permasalahan
yang terdapat yang terdapat
dalam artikel dalam artikel
tersebut yang tersebut yang
dikaitkan dikaitkan dengan
dengan sains, sains, teknologi
teknologi yang yang sedang
sedang dikembangkan
dikembangkan atau telah
atau telah berkembang di
berkembang di masyarakat
masyarakat
(Mengumpulk
an data)
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
1) Tes berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
2) Tes dalam bentuk tanya jawab untuk mengevaluasi setelah proses
pembelajaran
b. Non tes
1) Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran STM
2) Penilaian unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran STM dan
rubrik
c. Lembar observasi siswa dan rubrik
117
118
Indikator :
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan terkait faktor penyebab
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
2. Siswa dapat mencetuskan banyak gagasan cara pemecahan permasalahan
pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Lancar)
3. Siswa dapat memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap
permasalahan pencemaran tanah dan pencemaran air. (Berpikir Luwes)
4. Siswa dapat menggolongkan cara pemecahan permasalahan penccemaran
tanah dan pencemaran air menurut pembagian (kategori) yang berbeda-
beda. (Berpikir Luwes)
120
D. Materi Pembelajaran
Peta Konsep
Perubahan Lingkungan dan
Daur Ulang Limbah
Keseimbangan dan
Perubahan Jenis Pencemaran
Lingkungan Hidup
Pencemaran Pencemaran
Air Tanah
2. Alat Pembelajaran:
a. Whiteboard
b. Buku tulis
c. Alat tulis
d. Laptop
e. LCD
f. Spidol
g. Wifi
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pelajaran biologi Kelas X :
Anshori, Moch dan Martono, Djoko. Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: PT Sumber Bahagia Concern.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X. Bandung :
Grafindo Media Pratama.
Kistinnah, Idun dan Sri, Endang Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta: CV Putra
Nugraha.
Pratiwi, D. A., dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA KELAS X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2007. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
122
Lancar dalam
Guru meminta Siswa mengungkap-
siswa untuk mengemukakan kan gagasan-
mengemukakan pendapat mereka gagasannya
isu atau mengenai isu atau
masalah yang masalah yang
ada berkaitan dengan
hubungannya pencemaran tanah
dengan dan pencemaran air
pencemaran serta upaya
123
sedang
dikembangkan
atau telah
berkembang di
masyarakat
(Mengumpulk
an data) Siswa membuat
kesimpulan
Guru meminta berdasarkan hasil
siswa membuat diskusi mereka
kesimpulan mengenai
dari hasil pencemaran tanah
diskusi mereka dan air serta cara
mengenai menanggulanginya
pencemaran
tanah dan air
serta cara
menanggulangi
nya
(Mengasosiasi
kan)
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
1) Tes berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
2) Tes dalam bentuk tanya jawab untuk mengevaluasi setelah proses
pembelajaran
b. Non tes
1) Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran STM
2) Penilaian unjuk kerja
3)
2. Bentuk Instrumen
a. Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tahapan pembelajaran STM dan
rubrik
c. Lembar observasi siswa dan rubrik
Lampiran 5
147
No. Kriteria Penilaian Skor
c) Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil penyelidikannya namun kurang tepat dan kurang memperkuat hipotesis 2
yang diberikan.
d) Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil penyelidikannya namun tidak berkaitan dengan hipotesis yang diberikan 1
(tidak tepat) dan tidak dapat memperkuat hipotesis yang diberikan.
e) Jika siswa tidak melakukan penyelidikan sehingga tidak ada data hasil penyelidikan yang dituliskan (tidak menjawab). 0
6. a) Jika siswa dapat membuat keterkaitan yang tepat dan rinci antara permasalahan yang terdapat dalam artikel dengan data/informasi 4
yang diperoleh dari literatur.
b) Jika siswa cukup tepat dalam mengaitkan permasalahan yang terdapat dalam artikel dengan data/informasi yang diperoleh dari 3
literatur.
c) Jika siswa kurang tepat dalam mengaitkan permasalahan yang terdapat dalam artikel dengan data/informasi yang diperoleh dari 2
literatur.
d) Jika siswa tidak tepat dalam mengaitkan permasalahan yang terdapat dalam artikel dengan data/informasi yang diperoleh dari 1
literatur.
e) Jika siswa tidak membuat keterkaitan antara permasalahan yang terdapat dalam artikel dengan data/informasi yang didapat dari 0
literatur (tidak menjawab).
7. a) Jika siswa dapat memberikan lebih dari 3 solusi yang sesuai dengan permasalahan secara logis. 4
b) Jika siswa dapat memberikan 3 solusi yang sesuai dengan permasalahan secara logis. 3
c) Jika siswa dapat memberikan 2 solusi yang sesuai dengan permasalahan secara logis. 2
d) Jika siswa dapat memberikan 1 solusi yang sesuai dengan permasalahan secara logis. 1
e) Jika siswa tidak dapat memberikan solusi (tidak menjawab). 0
8. a) Jika siswa dapat memberikan pendapatnya sendiri beserta data/informasi dari berbagai sumber yang mendukung solusi yang 4
diberikan.
b) Jika siswa dapat memberikan pendapatnya sendiri beserta data/informasi dari berbagai sumber yang cukup mendukung solusi yang 3
diberikan.
c) Jika siswa hanya dapat memberikan data/informasi dari berbagai sumber namun tidak menyertakan pendapatnya sendiri mengenai 2
solusi yang diberikan.
d) Jika Jika siswa hanya dapat memberikan pendapatnya sendiri namun tidak menyertakan data/informasi dari berbagai sumber 1
mengenai solusi yang diberikan.
e) Jika siswa tidak memberikan pendapat dan data/informasi atas solusi yang diberikannya (tidak menjawab). 0
148
Lampiran 6
149
d) Jika siswa dapat memberikan solusi, namun solusi yang diberikan tidak terkait dengan bidang teknologi 1
No. Kriteria Penilaian Skor
e) Jika siswa tidak memberikan solusi (tidak menjawab) 0
6. a) Jika siswa dapat menjelaskan dengan tepat peran masyarakat dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah 4
b) Jika siswa dapat menjelaskan dengan cukup tepat peran masyarakat dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah 3
c) Jika siswa kurang tepat dalam menjelaskan peran masyarakat dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah. 2
d) Jika siswa tidak tepat dalam menjelaskan peran masyarakat dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah 1
e) Jika siswa tidak dapat menjelaskan peran masyarakat dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah (tidak menjawab) 0
7. a) Jika siswa dapat menjelaskan dengan tepat mengenai penerapan sains dan teknologi dalam mengatasi pencemaran 4
suara/udara/air/tanah dikalangan masyarakat.
b) Jika siswa dapat menjelaskan dengan cukup tepat mengenai penerapan sains dan teknologi dalam mengatasi pencemaran 3
suara/udara/air/tanah dikalangan masyarakat.
c) Jika siswa kurang tepat dalam menjelaskan penerapan sains dan teknologi dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah 2
dikalangan masyarakat.
d) Jika siswa tidak tepat dalam menjelaskan penerapan sains dan teknologi dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah 1
dikalangan masyarakat.
e) Jika siswa tidak dapat menjelaskan penerapan sains dan dan teknologi dalam mengatasi pencemaran suara/udara/air/tanah dikalangan 0
masyarakat (tidak dapat menjawab).
8. a) Jika siswa dapat memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan dengan tepat. 4
b) Jika siswa dapat memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan dengan cukup tepat. 3
c) Jika siswa memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan namun kurang tepat. 2
d) Jika siswa memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan namun tidak tepat. 1
e) Jika siswa tidak dapat memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan (tidak menjawab). 0
150
Lampiran 7
151
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
1.* Membuat Fluency Perhatikan gambar berikut ini! 1. Apa saja yang
pertanyaan (Berpikir menyebabkan terjadinya 4 Jika siswa dapat
terkait kasus Lancar) pencemaran udara? membuat lebih
pencemaran 2. Zat-zat apa yang dari 3 pertanyaan
udara menyebabkan terjadinya yang relevan
berdasarkan pencemaran udara? dengan gambar
gambar yang 3. Bagaimana cara
disajikan menangani pencemaran
udara yang terjadi? 3 Jika siswa
4. Apakah dampak yang membuat 3
dapat ditimbulkan dari pertanyaan yang
Sumber : 2Faliminnonchik.blogspot.com udara yang tercemar? relevan dengan
5. Apa yang akan terjadi gambar
Buatlah pertanyaan terkait permasalahan jika pencemaran udara
pencemaran lingkungan dari gambar diatas! terus berlangsung?
(Minimal 3)
2 Jika siswa
membuat 2
pertanyaan yang
relevan dengan
gambar
153
membuat 1
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
lingkungan hanya 60 dB. Setelah dilakukan perusahaan. gagasan yang
pengecekan, tingkat kebisingan suara yang 3. Perusahaan furniture relevan untuk
ditimbulkan mesin-mesin yang dioperasikan lebih memperhatikan lagi mengatasi
perusahaan furniture itu me-lampaui standar baku mesin pemotong kayu permasalahan
mutu yang diperbolehkan. yang digunakan dan yang terdapat
Sumber : Jawa Post, 5 April 2006 mencoba mencari mesin dalam artikel
pemotong kayu lain yang yang disajikan
Menurut pendapatmu, bagaimana cara menangani tidak menghasilkan suara
masalah pencemaran suara yang terjadi pada artikel bising, hal ini dapat
tersebut? (minimal 2) dilakukan oleh para 1 Jika siswa
usahawan dengan membuat 1
mengajukan persyaratan gagasan namun
kebisingan dari mesin kurang relevan
sebelumnya sebelum untuk mengatasi
membeli mesin permasalahan
pemotong kayu. yang terdapat
dalam artikel
yang disajikan
154
permasalahan
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
disajikan terkait untuk pembersihan logam berat yang 3. Hal apa saja yang dalam artikel
mengontaminasi tanah di Desa Cinangka, Ciampea, telah dilakukan yang disajikan
Bogor, Jawa Barat. pemerintah terkait
pencemaran tanah yang
Asisten Deputi Verifikasi Pengelolaan Limbah terjadi di Desa Cinangka 3 Jika siswa
Bahan Beracun dan Berbahaya KLH Wiryono Bogor? membuat 3
menyatakan, bahwa akan melakukan penelitian 4. Apakah dampak yang pertanyaan yang
lebih lanjut bersama instansi terkait untuk dapat ditimbulkan dari sesuai dengan
pembersihan logam berat yang mengontaminasi tanah yang tercemar permasalahan
tanah di Desa Cinangka, Ciampea, Bogor. bahan kimia berbahaya? dalam artikel
5. Apakah yang akan yang disajikan
Pencemaran timbal (timah hitam) pada lapisan terjadi jika pencemaran
tanah di Cinangka tersebut mencapai 10.000 ppm, tanah ini tidak segera
ditangani? 2 Jika siswa
jauh melebihi standar batas yang ditetapkan WHO,
yakni 400 ppm. Konsentrasi ini dapat bertahan membuat 2
dalam jangka panjang karena timbal tidak pertanyaan yang
mengalami degradasi. sesuai dengan
permasalahan
Pencemaran terjadi akibat aktivitas peleburan aki dalam artikel
dari baterai kendaraan yang beroperasi di sana yang disajikan
selama puluhan tahun. Menurut Kepala Desa
Cinangka Sholeh Mansur, aktivitas peleburan aki
ditutup sejak beberapa tahun lalu. Namun, 1 Jika siswa hanya
limbahnya dibuang dan ditimbun di lapangan membuat 1
seberang kantor desa yang sering menjadi tempat pertanyaan yang
bermain anak-anak sekolah. sesuai dengan
permasalahan
dalam artikel
"Saat ini kami masih mendiskusikan apakah sudah
yang disajikan
darurat sehingga harus dilakukan. Kami juga tengah
155
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
mempersiapkan survei dengan pakar," kata
Wiryono. 0 Jika siswa tidak
membuat
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita pertanyaan
/2012/06/pencemaran-timbal-di-bogorditang ani-
klh
157
jenis limbah luwes) sering kita jumpai : - Limbah rumah tangga : menggolongkan
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
yang Sisa sayuran Jarum suntik Jerami sisa sayuran yang semua limbah ke
disajikan yang terbuang terbuang, sisa buah- dalam 3
dalam tabel Sisa buah- Botol infus Paku bekas buahan yang terbuang, kelompok dengan
buahan yang plastik bekas kemasan, dasar yang logis
terbuang air bekas mencuci
Pulpen bekas Sisa obat- Potongan besi baju.
obatan - Limbah perkantoran : 3 Jika siswa haya
Kertas Air bekas Cairan kimia kertas, pulpen bekas. dapat
mencuci baju beracun - Limbah rumah sakit : menggolongkan
Plastik bekas Bonggol Sekam padi jarum suntik, botol semua limbah ke
kemasan jagung infus, sisa obat-obatan. dalam 2
Dari limbah tersebut buatlah beberapa - Limbah pertanian : kelompok dengan
pengelompokan berdasarkan pengetahuan yang jerami, sekam padi. dasar yang logis
kalian ketahui! - Limbah perkebunan :
bonggol jagung.
- Limbah industri 2 Jika siswa dapat
konstruksi gedung : menggolongkan
paku bekas, potongan semua limbah ke
besi. dalam 1
- Limbah industri tekstil kelompok dengan
: cairan kimia beracun. dasar yang logis
2. Berdasarkan
wujudnya:
- Limbah padat : sisa 1 Jika siswa hanya
sayuran yang terbuang, dapat
sisa buah-buahan yang menggolongkan
terbuang, kertas, sebagian limbah
pulpen bekas, plastik ke dalam 1
bekas kemasan, jarum kelompok dengan
158
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
suntik, botol infus, sisa dasar yang logis
obat-obatan, bonggol
jagung, jerami, paku
bekas, potongan besi, 0 Jika siswa tidak
sekam padi. dapat
- Limbah cair : air bekas menggolongkan
mencuci baju, cairan limbah
kimia beracun.
3. Berdasarkan jenis
senyawanya:
- Limbah organik : sisa
sayuran yang terbuang,
sisa buah-buahan yang
terbuang, bonggol
jagung, jerami, sekam
padi.
- Limbah anorganik :
kertas, pulpen bekas,
plastik bekas kemasan,
botol infus, air bekas
mencuci baju, ,
potongan besi.
- Limbah bahan
berbahaya dan beracun
(B3) : jarum suntik,
sisa obat-obatan, paku
bekas, cairan kimia
beracun.
159
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
6. Menggolong Flexibility Berikut disajikan usaha-usaha yang dilakukan Alternatif Jawaban:
kan cara (Berpikir untuk mengatasi masalah pencemaran udara : 1. Usaha Preventif 4 Jika siswa dapat
pemecahan luwes) 1) Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis (sebelum pencemaran), menggolongkan
permasalaha Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri yaitu : semua usaha
n atau usaha yang menghasilkan limbah 1) Mewajibkan pemecahan
pencemaran 2) Memberikan surat peringatan kepda pabrik- dilakukannya AMDAL masalah
udara pabrik atau mencabut izin pabrik yang tidak (Analisis Mengenai pencemaran udara
menurut melakukan penyaringan terhadap asap atau Dampak Lingkungan) dalam 2
pembagian jelaga hasil dari aktivitas pabrik bagi industri atau usaha kelompok dengan
(kategori) 3) Menggalang dana untuk mengobati dan yang menghasilkan tepat
yang merawat korban pencemaran lingkungan limbah
berbeda- 4) Tidak membakar sampah di pekarangan 4) Tidak membakar
beda. rumah sampah di pekarangan 3 Jika siswa hanya
5) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan rumah dapat
penghijauan 5) Ikut berpartisipasi menggolongkan
6) Memberikan hukuman bagi orang-orang yang dalam kegiatan sebagian usaha
melakukan pembakaran hutan untuk penghijauan pemecahan
membuka lahan 7) Tidak melakukan masalah
7) Tidak melakukan pembakaran hutan untuk pembakaran hutan untuk pencemaran udara
membuka lahan membuka lahan dalam 2
8) Merelokasi warga dari daerah yang terkena 9) Mengembangkan kelompok dengan
pencemaran udara energi alternatif dan tepat
9) Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah
teknologi yang ramah lingkungan lingkungan
10) Mengidentifikasi dan menganalisa serta 11) Menanam tanaman 2 Jika siswa dapat
menemukan alat atau teknologi tepat guna hias di pekarangan atau menggolongkan
yang berwawasan lingkungan setelah adanya di pot-pot semua usaha
musibah/kejadian akibat pencemaran udara, 12) Mensosialisasikan pemecahan
misalnya menemukan bahan bakar dengan pelajaran lingkungan masalah
kandungan timbal yang rendah (BBG) hidup (PLH) di sekolah pencemaran udara
160
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
11) Menanam tanaman hias di pekarangan atau di dan masyarakat. dalam 1
pot-pot kelompok dengan
12) Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup 2. Usaha kuratif (setelah tepat
(PLH) di sekolah dan masyarakat terjadi pencemaran),
yaitu:
Berdasarkan usaha-usaha yang dilakukan untuk 2) Memberikan surat 1 Jika siswa hanya
mengetasi masalah pencemaran udara, kategorikan peringatan kepda pabrik- dapat
mana yang termasuk usaha preventif (sebelum pabrik atau mencabut menggolongkan
pencemaran) dan usaha kuratif (sesudah izin pabrik yang tidak sebagian usaha
pencemaran)? melakukan penyaringan pemecahan
terhadap asap atau jelaga masalah
hasil dari aktivitas pabrik pencemaran udara
3) menggalang dana dalam 1
untuk mengobati dan kelompok dengan
merawat korban tepat
pencemaran lingkungan
6) Memberikan hukuman
bagi orang-orang yang 0 Jika siswa tidak
melakukan pembakaran dapat
hutan untuk membuka menggolong-kan
lahan usaha pemecahan
8) Merelokasi warga dari masalah
daerah yang terkena pencemaran udara
pencemaran udara
10) mengidentifikasi dan
menganalisa serta
menemukan alat atau
teknologi tepat guna
yang berwawasan
lingkungan setelah
161
adanya musibah/kejadian
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
akibat pencemaran udara,
misalnya menemukan
bahan bakar dengan
kandungan timbal yang
rendah (BBG)
7. Memberikan Originality Perhatikan artikel berikut ini! Jawaban untuk
solusi yang (Berpikir pertanyaan ini tidak 4 Jika siswa
baru atau Orisinil) 70 Persen Polusi Udara Akibat Kendaraan dibatasi karena mengajukan 2
orisinil Bermotor berdasarkan pemikiran solusi yang sesuai
dalam orisinil siswa untuk dengan
memecahkan mengatasi permasalahan permasalahan
Pertumbuhan kendaraan bermotor yang terus
permasalaha meningkat di ibu kota tiap tahunnya tidak hanya yang terdapat pada secara logis dan
n berkontribusi bagi kemacetan lalu lintas, tapi juga artikel tersebut. upaya yang
pencemaran berefek buruk bagi kualitas udara kota Jakarta. Alternatif jawaban yang dilakukan asli dan
udara diberikan misalnya: belum terpikirkan
Bahkan, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta
Pemerintah harus orang lain
Timur mencatat setidaknya saat ini udara di Jakarta
membuat kebijakan yang
Timur mengandung karbon berat yaitu CO, SO2
mengatur batas
dan MO yang dikeluarkan oleh asap kendaraan
kepemilikan kendaran 3 Jika siswa
bermotor.
bermotor sehingga laju mengajukan 1
pertumbuhan kendaraan solusi yang sesuai
"70 Persen pencemaran udara akibat asap knalpot bermotor dapat ditekan, dengan
yang dikeluarkan kendaraan bermotor yaitu karbon melakukan perbaikan permasalahan
CO, SO2 dan MO," ujar Kepala Bidang dan peremajaan secara logis dan
Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan KLH transportasi umum, upaya yang
Jakarta Timur, Jumontang, kamis, (13/11). melakukan sidak, dilakukan asli dan
pemberian surat belum terpikirkan
Melalui evaluasi kualitas udara perkotaan (EKUP) peringatan atau orang lain
pihaknya juga mencatat 3 wilayah yang dianggap pencabutan izin bagi
162
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
tinggi pencemaran udaranya yaitu, Kecamatan pabrik-pabrik yang tidak
Cakung, Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan melakukan penyaringan 2 Jika siswa
Pasar Rebo. Guna mengantisipasi semakin atau pengelolaan mengajukan 2
tingginya polusi udara pihaknya sedang mengambil sebelum membuang solusi yang sesuai
4 langkah pencegahan yaitu melakukan pengukuran limbahnya, melakukan dengan
udara, uji emisi kendaraan, pengujian bahan bakar penyuluhan tentang permasalahan
dan traffic quantitas. pencemaran udara. secara logis
namun upaya
"Selain benda bergerak seperti kendaraan bermotor, yang dilakukan
30 persen pencemaran udara juga disebabkan oleh tidak asli atau
benda tidak bergerak seperti pabrik. Ada 700 pabrik sudah umum
di Jakarta Timur. Pabrik menyumbang sebesar 30
persen pencemaran udara yaitu kawasan JIEP yang
menyumbang SO2 sebesar 6,80 ug/Nm3, NO 1 Jika siswa
sebesar 10,90 sebesar ug/Nm3, PM2.5, dan PM mengajukan 1
10," tandasnya. solusi yang sesuai
dengan
Sumber : http://www.beritajakarta.com/read permasalahan
/6224/70_Persen_Polusi_Udara_Akibat_Kendaraa secara logis
n_Bermotor#.VimF_uHbp2A namun upaya
yang dilakukan
tidak asli atau
Berdasarkan artikel diatas, solusi apa yang dapat
sudah umum
kamu berikan untuk mengatasi permasalahan
tersebut?
0 Jika siswa tidak
memberikan
solusi
163
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
8.* Membuat Originality Dibagian belakang rumah Aldo terdapat banyak Jawaban untuk
desain (Berpikir tumpukan barang bekas seperti gelas plastik bekas pertanyaan ini tidak 4 Jika siswa
(rancangan) Orisinil) minuman kemasan, kaleng bekas minuman ringan, dibatasi karena membuat lebih
dalam botol plastik bekas air mineral, dus mie, steroform berdasarkan pemikiran dari 2 rancangan
mengatasi bekas alat-alat elektronik, papan tripleks, kaleng orisinil siswa untuk produk yang
permasalaha cat, tumpukan majalah bekas, segulung kawat, dan mengatasi permasalahan memungkinkan
n terkait segulung tali. yang terdapat pada kasus dijadikan produk
limbah padat Jika menurutmu barang-barang tersebut masih bisa tersebut. Alternatif
rumah dimanfaatkan kembali, produk apa saja yang bisa jawaban yang diberikan
tangga kamu buat dari barang-barang bekas yang terdapat misalnya: dus mie dapat 3 Jika siswa
pada kasus diatas? (Minimal 2) dibuat menjadi kotak membuat 2
untuk menyimpan file rancangan produk
dengan diberikan memungkinkan
tambahan berupa pernak dijadikan produk
pernik atau kertas kado
agar terlihat lebih cantik,
kaleng bekas cat jika 2 Jika siswa
dibersihkan dapat membuat 1
dijadikan bangku dengan rancangan produk
menambahkan bantal yang
pada bagian atasnya, memungkinkan
papan tripleks dapat dijadikan produk
dibuat menjadi kotak
penyimpanan make up
atau obat dengan dibuat
1 Jika siswa
menjadi bentuk lemari
membuat 1
ukuran mini. rancangan produk
namun tidak
memungkinkan
164
untuk dijadikan
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
produk
166
papan reklame yang
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
dipasang di pinggiran solusi
sungai agar seluruh
warga dapat
membacanya, dan bagi
siapun warga yang
melihat orang yang
membuang sampah ke
sungai wajib
melaporkannya ke
pengurus RT atau RW.
10.* Membuat Elaboration Perhatikan artikel berikut ini! Cara yang dilakukan
langkah- (Mengelabor untuk mengatasi tanah 4 Jika siswa
langkah asi) Pencemaran Timbal di Bogor Ditangani KLH yang tercemar logam menyebutkan cara
yang berat seperti timbal yaitu dan menjelaskan
terperinci dengan melakukan langkah-langkah
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan
dalam bioremediasi (proses untuk mengatasi
melakukan penelitian lebih lanjut bersama instansi
memecahkan pembersihan pencemaran masalah
terkait untuk pembersihan logam berat yang
permasalaha tanah dengan pencemaran tanah
mengontaminasi tanah di Desa Cinangka, Ciampea,
n menggunakan dengan rinci dan
Bogor, Jawa Barat.
pencemaran mikroorganisme seperti tepat
tanah bakteri atau jamur) pada
Asisten Deputi Verifikasi Pengelolaan Limbah tanah yang tercemar
Bahan Beracun dan Berbahaya KLH Wiryono timbal, langkah- 3 Jika siswa
menyatakan, bahwa akan melakukan penelitian langkahnya yaitu: menyebutkan cara
lebih lanjut bersama instansi terkait untuk 1) Melakukan studi dan menjelaskan
pembersihan logam berat yang mengontaminasi pendahuluan terhadap langkah-langkah
tanah di Desa Cinangka, Ciampea, Bogor. kemampuan jenis untuk mengatasi
mikroorganisme masalah
Pencemaran timbal (timah hitam) pada lapisan pendegradasi dalam pencemaran tanah
tanah di Cinangka tersebut mencapai 10.000 ppm, menguraikan logam berat cukup rinci
167
jauh melebihi standar batas yang ditetapkan WHO, yang terdapat di lokasi
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
yakni 400 ppm. Konsentrasi ini dapat bertahan tanah terkontaminasi
dalam jangka panjang karena timbal tidak 2) Melakukan studi 2 Jika siswa
mengalami degradasi. untuk mengetahui menyebutkan cara
kondisi lingkungan awal dan menjelaskan
Pencemaran terjadi akibat aktivitas peleburan aki di lokasi tanah langkah-langkah
dari baterai kendaraan yang beroperasi di sana terkontaminasi logam untuk mengatasi
selama puluhan tahun. Menurut Kepala Desa berat masalah
Cinangka Sholeh Mansur, aktivitas peleburan aki 3) Persiapan proses pencemaran tanah
ditutup sejak beberapa tahun lalu. Namun, bioremediasi yang kurang rinci
limbahnya dibuang dan ditimbun di lapangan meliputi persiapan alat,
seberang kantor desa yang sering menjadi tempat bahan, administrasi serta
bermain anak-anak sekolah. tenaga manusia; 4) 1 Jika siswa hanya
proses bioremediasi yang menyebutkan cara
meliputi serangkaian untuk mengatasi
"Saat ini kami masih mendiskusikan apakah sudah
proses penggalian tanah masalah
darurat sehingga harus dilakukan. Kami juga tengah
tercemar, pencampuran pencemaran tanah
mempersiapkan survei dengan pakar," kata
dengan tanah segar, namun tidak
Wiryono.
penambahan memberikan
penambahan bakteri dan penjelasan
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita nutrisi serta proses mengenai
/2012/06/pencemaran-timbal-di-bogorditang ani- pencampuran semua langkah-langkah
klh bahan dari cara yang
5) Lakukan monitoring, disebutkan
Menurut kalian, cara apa yang harus dilakukan pengadukan berkala,
untuk mengatasi pencemaran tanah oleh logam penambahan air (jika
berat timbal? (Sebutkan langkah-langkahnya) diperlukan) 0 Jika siswa tidak
6) Pengambilan sampel dapat
dan analisa sampel utk menyebutkan cara
mengetahui konsentrasi dan menjelaskan
cemaran sekaligus untuk untuk mengatasi
168
mengetahui tingkat
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
degradasi yang terjadi. masalah
7) Demikian seterusnya pencemaran tanah
sampai target
pengurangan konsentrasi
pencemar yang
diinginkan tercapai.
8) Revegetasi yaitu
pemerataan, penutupan
kembali drainase dan
perapihan lahan sehingga
lahan kembali seperti
semula.
11.* Memberikan Elaboration Jika kamu adalah seorang wirausaha yang Jawaban untuk
suatu (Mengelabor memproduksi berbagai jenis produk yang pertanyaan ini tidak 4 Jika siswa
gagasan asi) dihasilkan dari mendaur ulang barang-barang bekas dibatasi karena cara memberikan lebih
untuk , bagaimana cara kamu memasarkan atau mengembangkan produk dari 2 gagasan
mengemban mempublikasikan produk yang kamu buat sehingga yang dibuatnya yang relevan
g-kan produk daur ulang tersebut dapat bersaing dengan disesuaikan dengan jenis
produk daur produk daur ulang lainnya dipasaran? (Minimal 2) produk dan tingkat
ulang yang kebutuhan masyarakat, 3 Jika siswa
dibuat dari misalnya dapat memberikan 2
limbah padat dipromosikan atau gagasan yang
rumah dipublikasikan melalui relevan
tangga media sosial, membuat
pamflet, membuat iklan
di koran terkait produk 2 Jika siswa
yang dibuatnya, menjual memberikan 1
ke sekolah-sekolah atau gagasan yang
kampus saat ada bazar, relevan
memasarkan melalui
169
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
youtube dengan terlebih
dahulu menampilkan 1 Jika siswa
mengenai manfaat memberikan
mendaur ulang barang gagasan namun
bekas sebagai salah satu tidak relevan
dari konsep pelaksanaan
pembangunan
berkelanjutan yang 0 Jika siswa tidak
menghemat sumber daya memberikan
alam ide/gagasan
12.* Membuat Elaboration Seperti yang kita ketahui, saat ini masih terdapat Langkah-langkah yang
langkah- (Mengelabor pabrik-pabrik atau bengkel yang berada dekat sebaiknya pemerintah 4 Jika siswa
langkah asi) dengan lingkungan tempat tinggal warga. Suara lakukan untuk mengatasi menjelaskan
yang yang dihasilkan dari aktivitas pabrik atau bengkel masalah pencemaran langkah-langkah
terperinci tersebut sangatlah mengganggu pendengaran. suara yaitu: untuk mengatasi
dalam Padahal menurut Keputusan Menteri Negara 1) Pemerintah masalah
memecahkan Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 mencanangkan ke pencemaran suara
permasalaha tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan sekolah-sekolah supaya dengan rinci dan
n bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak melalui mata pelajaran tepat
pencemaran diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam Biologi atau PLH dapat
suara tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan memberikan pemahaman
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan kepada siswa supaya 3 Jika siswa
lingkungan. Dan survei yang dilakukan mengetahui berbagai menjelaskan
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pencemaran lingkungan langkah-langkah
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang salah satunya untuk mengatasi
terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi mencatat adalah pencemaran suara masalah
bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia dari segi efek-efek pencemaran suara
terganggu pendengarannya. negative terhadap dengan cukup
Menurut kalian, langkah-langkah apa saja yang lingkungan dan manusia
170
rinci dan cukup
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
harus pemerintah lakukan agar masalah dan juga dapat tepat
pencemaran suara ini bisa teratasi? membentuk kesadaran
siswa agar selalu
menjaga lingkungan. 2 Jika siswa
2) Pemerintah harus menjelaskan
berperan dalam membuat langkah-langkah
hukum yang jelas dan untuk mengatasi
memberikan masalah
pengetahuan kepada pencemaran suara
pengusaha pabrik tentang kurang rinci dan
berbagai bentuk kurang tepat
pencemaran dan
dampaknya terhadap
lingkungan sebelum 1 Jika siswa
memulai operasi menjelaskan
pabriknya. Sehingga langkah-langkah
pemilik pabrik dapat untuk mengatasi
memasang alat peredam masalah
suara dalam setiap pencemaran suara
poduknya sehingga tetapi tidak rinci
kebisingan dapat dan tidak tepat
diminimalisir.
3) Pengawasan oleh
pejabat lingkungan perlu 0 Jika siswa tidak
ditingkatkan agar dapat menjelaskan
memberikan peringatan langkah untuk
bagi pabrik atau bengkel mengatasi
yang menyebabkan masalah
kebisingan dan belum pencemaran suara
memenuhi aturan yang
171
diberikan.
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
4) Mengadakan pameran
secara berkala disetiap
daerah tertentu tentu
perlu dilakukan dengan
mendistribusikan brosur
tenteng penyebab dan
dampak pencemaran
suara terhadap
lingkungan dan manusia.
5) Penyiaran masalah
terkait lingkungan agar
masyarakat peka dan
berhati-hati untuk
melindungi lingkungan
dari pencemaran.
13.* Memberikan Evaluation Perhatikan artikel berikut ini! Jawaban untuk
alasan (Berpikir pertanyaan ini tidak 4 Jika siswa dapat
terkait solusi Menilai) Ancaman Limbah Plastik di Kota Palembang dibatasi karena sesuai memberikan
yang dengan solusi dan alasan solusi lebih dari 1
diberikan Sekitar 20% volume sampah perkotaan berupa yang diberikan oleh beserta alasan
untuk limbah plastik. 14,5 Persen sampah plastik siswa. Alternatif jawaban yang logis dan
mengatasi mendominasi sampah di sungai dan tanah, berarti misalnya : dapat
permasalaha setiap hari 150 ton sampah dibuang ketanah dan 1) Menurut saya dipertanggung-
n sungai. Limbah plastik itu tidak dapat diuraikan dibandingkan jawabkan
pencemaran oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus-menerus menggunakan plastik
yang memerlukan areal untuk pembuangan sampah. biodegradable lebih baik
disebabkan Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat pemerintah memberikan 3 Jika siswa hanya
limbah menyebabkan pencemaran tanah, selain merusak kampanye kepada dapat memberikan
plastik pemandangan. masyarakat untuk 1 solusi beserta
membawa tas jinjing alasan yang logis
172
bahan ataupun tas jinjing dan dapat
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
Meningkatnya jumlah penduduk di Kota yang dihasilkan dari dipertanggung-
Palembang dan kurangnya kesadaran produk daur ulang plastik jawabkan
masyarakatnya untuk menjaga kebersihan kemasan bahan makanan
lingkungan juga ikut memberi dampak negatif atau detergen untuk
kebersihan di kota ini. Mereka membuang sampah berbelanja, karena tas-tas 2 Jika siswa dapat
sembarangan di sungai atau didaratan (tanah) dan seperti itu dapat memberikan 1
semakin lama akan menjadi ancaman bagi digunakan masyarakat solusi, namun
lingkungan. dalam jangka waktu yang alasan yang
lama, hal tersebut lebih diberikan kurang
Usai melakukan sosialisasi pengurangan pemakaian dapat meminimalkan dapat
plastik dan kantong plastik di Ballroom Hotel penggunaan plastik. dipertanggung-
Swarna Dwipa Palembang pada hari Kamis (3/11), 2) Pemerintah harus jawaban
Wali Kota Palembang, Ir. H. Eddy Santana Putra mengembangkan tempat-
mengatakan kantong plastik yang digunakan tempat pendaur ulang
sekarang ini bahan bakunya 98-99 persen plastik sampah, jadi sampah- 1 Jika siswa dapat
biasa (konvesional), dengan bahan dasar biasanya sampah tidak hanya memberikan
terbuat dari HDPE yang diberi bahan tambahan dibuang ke TPA saja solusi namun
(Additive), sehingga akan menyebabkan plastik namun dapat didaur tidak memberikan
lebih mudah rusak menjadi serpihan, tetapi tidak ulang menjadi barang alasan terhadap
merubah serpihan tersebut menjadi komponen yang yang berguna, karena solusinya
alami (air/H2O) atau karbondioksida (CO2). jika tempat-tempat
pendaur ulang sampah
Eddy menjelaskan sampah plastik tidak hanya terus dikembangkan 0 Jika siswa tidak
menjadi masalah di negara ini, tapi juga telah maka bukan hanya mampu
sampah organik saja memberikan
menjadi masalah di dunia dan bila tidak dilakukan
yang dapat didaur ulang solusi ataupun
suatu pencegahan dari sekarang
menjadi kompos, namun alasan yang
sampah anorganik seperti menunjang
maka dalam hitungan tahun akan mengancam sampah plastik dapat
kelestarian lingkungan di dunia. solusinya
pula didaur ulang
173
misalnya botol plastik
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
Eddy memiliki komitmen untuk menangulangi bekas minuman dapat
permasalah tersebut dengan cara menggunakan dicacah dan diolah
pemakaian kantong kresek yang terbuat dari bahan menjadi tali rafia atau
alami dan mudah untuk diperbaharui dari bahan- lokop sapu.
bahan umbian. Kedepan pemkot akan melarang
penggunaan kantong kersek dan menggantinya
dengan kantong plastik yang terbuat dari bahan
tapioca.
Sumber :
http://jdih.palembang.go.id/?nmodul=berita&bid=
70
174
limbah plastik, sertakan alasan untuk solusi yang
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
kamu buat!
14.* Membuat Evaluation Sungai di dekat rumah kamu mengalami Jawaban tidak ditentukan
suatu (Berpikir pencemaran akibat banyaknya warga yang karena berdasarkan 4 Jika rencana kerja
rencana Menilai) membuang sampah ke sungai, lalu kamu beserta pemikiran siswa, yang dibuat siswa
kerja dari anggota karang taruna dan pengurus RT/RW di alternatif jawaban lengkap
gagasan daerahmu bermusyawarah dan membuat gagasan misalnya:
yang untuk memberikan denda dan hukuman untuk 1) Melakukan
diberikan melakukan pembersihan sungai bagi siapapun yang musyawarah terlebih 3 Jika rencana kerja
untuk membuang sampah ke sungai agar masyarakat dahulu mengenai yang dibuat siswa
mengatasi memiliki sikap peduli lingkungan dengan gagasan mengenai denda cukup lengkap
permasalaha diberlakukannya aturan tersebut. Bagaimana dan hukuman bagi warga
n rencana kerja yang harus dibuat agar masyarakat yang membuang sampah
pencemaran dapat mengetahui gagasan yang akan diberlakukan ke sungai dengan 2 Jika rencana kerja
air itu? menjelskan manfaat jika yang dibuat siswa
diberlakukannya denda kurang lengkap
dan hukuman tersebut,
dan memberikan
gambaran dengan
1 Jika rencana kerja
mencontohkan negara
yang dibuat siswa
lain yang telah
tidak lengkap
melakukan aturan itu
sehingga sungainya
bersih, dan menjelaskan
0 Jika siswa tidak
juga dampak negatif jika
dapat membuat
sungai tercemar.
rencana kerja
2) Membuat papan-
papan pengumuman di
pinggir-pinggir sungai
175
mengenai denda dan
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
hukuman untuk
membersihkan sungai
bagi warga yang
membuang sampah ke
sungai
3) Membuat poster-
poster untuk selalu
menjaga kebersihan
sungai
4) Melakukan
pengawasan agar aturan
tersebut tetap berjalan
dan tidak segan-segan
untuk mendenda dan
menghukum warga yang
masih membuang
sampah ke sungai
15.* Memberikan Evaluation Menurut kalian, kenapa dengan menanam pohon Karena dengan
alasan (Berpikir yang banyak dapat menjadi salah satu cara untuk banyaknya pepohonan 4 Jika siswa dapat
terkait solusi Menilai) mengatasi pencemaran suara? yang ditanam di memberikan
yang lingkungan sekitar kita alasan yang logis
diberikan ataupun dipinggir jalan dan dapat
untuk maka suara dari mesin dipertanggung-
mengatasi kendaraan ataupun mesin jawabkan
permasalaha pabrik dan industri dapat
n diredam oleh banyaknya
pencemaran pepohonan tersebut. 3 Jika alasan yang
suara Pohon dapat meredam diberikan cukup
176
suara dengan cara logis dan dapat
Komponen
Indikator
No. Berpikir Soal Alternatif Jawaban Skor Rubrik
Soal
Kreatif
mengabsorpsi gelombang dipertanggung-
suara oleh daun, cabang, jawabkan
dan ranting. Jenis
tumbuhan yang paling
efektif untuk meredam 2 Jika alasan yang
suara adalah yang diberikan kurang
mempunyai tajuk tebal logis dan kurang
dengan daun yang dapat
rindang. Dedaunan dipertanggung-
tanaman dapat menyerap jawaban
kebisingan sampai 95%.
Dengan menanam
berbagai jenis tanaman 1 Jika alasan yang
dengan berbagai strata diberikan tidak
yang cukup rapat dan logis dan tidak
tinggi akan dapat dapat
mengurangi kebisingan, dipertanggung
khususnya dari jawabkan
kebisingan yang
sumbernya berasal dari
bawah. 0 Jika siswa tidak
mampu
memberikan
alasan
Keterangan: Tanda bintang (*) menunjukkan soal yang valid dan digunakan dalam penelitian.
177
197
Lampiran 12
Wawancara dilakukan dengan Ibu Dra. Musarofah, M.Pd selaku guru biologi SMA Negeri 1
Parung pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan.
Pewawancara : Untuk materi perubahan lingkungan dan daur ulang limbah, model
pembelajaran apa yang biasa ibu gunakan?
Narasumber : Menurut saya sebenarnya dalam proses pembelajaran di kelas secara tidak
langsung siswa sudah melakukan pembelajaran Problem Based Learning, karena
saat mereka berdiskusi, mencari informasi dan mampu menarik kesimpulan itu
sudah bagian dari Problem Based Learning. Jadi, secara tidak langsung
pembelajaran Problem Based Learning ini sudah terselip. Kalau dalam
pembelajaran, saya akhir-akhir ini lebih kepada siswa praktikum atau mereka
mencari informasi, video ataupun animasi terkait materi biologi lalu mereka
mempresentasikannya. Presentasi itu harus dan tidak pernah tidak, karena saat
mereka mempresentasikan materi pembelajaran menjadi lebih bermakna,
komunikasi menjadi 3 arah yaitu antara yang presentasi dengan guru, antara
yang presentasi dengan audiens, dan antara audiens dengan audiens.
Pewawancara : Untuk kelas yang saya gunakan dalam penelitian yaitu kelas X MIA 4 dan X
MIA 5, menurut ibu bagaimana kedua kelas ini dari segi berpikir kreatifnya?
Narasumber : Untuk hal itu saya tidak bisa menjelaskan, karena untuk melakukan
pengukuran berpikir kreatif ada alat ukurnya sendiri, ada indikatornya. Selama
ini saya mengajar hanya melakukan penilaian dari segi hasil belajar saya baik
kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Jika dilihat secara keseluruhan memang
karakteristik kedua kelas ini hampir sama, dari segi nilai juga sama baiknya,
keaktifan memang kedua kelas ini sama-sama aktif dalam pembelajaran. Namun
memang jika dibandingkan kelas X MIA 4 memiliki rerata nilai yang lebih
tinggi sedikit jika dibandingkan kelas X MIA 5 dan di X MIA 4 frekuensi anak
yang aktif memang sedikit lebih banyak dibandingkan kelas X MIA 5.
Lampiran 13 tentang materi perubahan lingkungan dan daur ulang
limbah?
Lembar Hasil Wawancara Siswa Narasumber : Iya, saya jadi lebih paham tentang materi tersebut
198
dilakukan dapat membuat kamu menjadi lebih paham kamu menjadi lebih aktif dalam pembelajaran?
Narasumber : Iya, saya jadi lebih aktif, karena saya jadi mengerjakan Narasumber : Belum pernah, karena pada umumnya guru mengajar
LKS secara berkelompok, berdiskusi, presentasi maju ke dengan menjelaskan di papan tulis atau dengan
depan kelas. menggunakan power point.
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan dapat Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya
membuat minat belajar kamu menjadi lebih meningkat? lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
tahu kamu terhadap biologi?
Narasumber : Iya, jadi lebih seru, ada LKS, presentasi dari LKS
tersebut, buat kesimpulan, karena sebelum-sebelumnya Narasumber : Iya, karena menurut saya pembelajarannya menarik,
belajarnya ga seru. sehingga kita lebih mudah menyerapnya juga, dan lebih
ingin tahu lagi tentang materi yang diajarkan.
Pewawancara : Pada saat proses pembelajaran, ketika kamu diminta
memberikan solusi, apakah solusi yang kamu berikan Pewawancara : Menurut kamu, apakah dengan pembelajaran yang telah
benar-benar merupakan solusi yang asli (orisinil)? dilakukan dapat membuat kamu menjadi lebih paham
tentang materi perubahan lingkungan dan daur ulang
Narasumber : Solusi yang saya berikan lebih mengembangkan dari limbah?
solusi yang sudah ada saja, jadi lebih saya tambahkan
solusinya. Narasumber : Iya, pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya
lebih memahami materi tersebut.
Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta untuk
membuat kesimpulan? Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari
Narasumber : Tidak juga, karena saya hanya tinggal menghubungkan permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu
saja dari pembelajaran yang sudah saya lakuakan, jadi mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih
buat saya tidak terlalu mengalami kesulitan dalam kemampuan berpikir kamu?
membuat kesimpulan.
Narasumber : Iya, karena dalam memecahkan permasalahan kita jadi
Siswa 2 (Kelas X MIA 4) dituntut untuk berpikir kreatif, mencari ide-ide baru dari
permasalahan tersebut dan bagaimana cara
Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan menyelesaikannya.
pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
lakukan di kelas kamu? Pewawancara : Apakah dengan pembelajaran yang telah dilakukan
dapat membuat kamu mengaitkannya dengan
199
permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari
kamu?
Narasumber : Iya, seperti contohnya saya masalah pencemaran udara Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta untuk
ternyata cara menyelesaikannya itu ga cuma kayak yang membuat kesimpulan?
dilakukan sekarang, masih banyak cara-cara lain yang
bisa kita lakukan untuk mengatasinya. Narasumber : Tidak juga, karena saya hanya tinggal mengaitkan dari
permasalahan dan solusi, dari pembelajaran yang sudah
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah dilakukan jadi saya tinggal mengambil inti-intinya saja.
sesuai dengan materi yang diajarkan?
Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau
Narasumber : Menurut saya sudah sesuai, karena kan seperti yang kita mencari permasalahan dari suatu artikel kamu mengalami
lihat sekarang saja limbah sudah banyak menumpuk kesulitan?
dimana-mana jadi dari sekarang kita harus tahu
bagaimana cari mengatasinya. Narasumber : Tidak juga, karena saya hanya tinggal membuat
pertanyaan-pertanyaan atau mencari permasalahan yang
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan membuat ada dan sesuai dengan artikel tersebut?
kamu menjadi lebih aktif dalam pembelajaran?
Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan ketika kamu diminta
Narasumber : Iya, saya dan teman-teman jadi lebih aktif saat belajar. untuk membuat rencana kerja dari solusi yang kamu
berikan?
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan dapat
membuat minat belajar kamu menjadi lebih meningkat? Narasumber : Tidak juga, karena solusi tersebut dari saya, maka saya
tidak terlalu mengalami kesulitan untuk membuat
Narasumber : Iya, karena seru cara belajarnya dan saya juga jadi lebih rencana kerja dari solusi saya.
merasa peduli terhadap lingkungan, jadi lebih sadar diri
untuk membuat bagaimana agar lingkungan bisa jadi Siswa 3 (Kelas X MIA 4)
lebih baik lagi.
Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
Pewawancara : Pada saat proses pembelajaran, ketika kamu diminta pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
memberikan solusi, apakah solusi yang kamu berikan lakukan di kelas kamu?
benar-benar merupakan solusi yang asli (orisinil)?
Narasumber : Kalau yang seperti ini menggunakan LKS terus kita
Narasumber : Untuk saya sendiri solusi yang saya berikan masih mencari informasi dari sumber, mengajukan pendapat
belum orisinil karena masih mengembangkan gagasan sendiri itu belum pernah, karena biasanya guru
orang lain. menerangkan di papan tulis, pakai power point atau kita
yang diminta untuk presentasi dengan power point.
200
Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah
lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin sesuai dengan materi yang diajarkan?
tahu dan minat kamu terhadap biologi?
Narasumber : Menurut saya sudah sesuai, karena dengan kita diminta
Narasumber : Iya, karena ini kan merupakan hal yang baru, jadi kita mencari permasalahan dan mencari solusi itu sudah
merasa tertarik dalam belajar. sesuai dengan materi pencemaran lingkungan yang
memang saat ini kita alami.
Pewawancara : Menurut kamu, apakah dengan pembelajaran yang telah
dilakukan dapat membuat kamu menjadi lebih paham Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan membuat
tentang materi perubahan lingkungan dan daur ulang kamu menjadi lebih aktif dalam pembelajaran?
limbah?
Narasumber : Iya, karena kita diminta untuk aktif dalam memecahkan
Narasumber : Iya, karena dengan kita mencari informasi sendiri, terus permasalahan dan mencari solusi yang sesuai dengan
kita mengajukan pendapat kita, itu membuat kita jadi permasalahan tersebut.
lebih paham, jadi lebih tersimpan di otak.
Siswa 4 (Kelas X MIA 4)
Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih lakukan di kelas kamu?
kemampuan berpikir kamu?
Narasumber : Kalau guru biologi saya biasanya pakai power point
Narasumber : Yang pasti bisa, karena kan dengan kita diminta untuk terus diterangkan, kalau cara belajar yang kakak ajarkan
mencari solusi, maka otak kita jadi lebih kreatif untuk masih terbilang baru. Kalau diskusinya sih pernah sama
berpikir, untuk mencari mana ide yang bagus, yang guru biologi di sekolah tapi lebih banyak guru
terbaik, yang sesuai untuk diterapkan. menjelaskan materinya.
Pewawancara : Pada saat proses pembelajaran, ketika kamu diminta Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya
memberikan solusi, apakah solusi yang kamu berikan lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
benar-benar merupakan solusi yang asli (orisinil)? tahu kamu terhadap biologi?
Narasumber : Mayoritas sih masih mencari di google lalu Narasumber : Iya, karena kan dibandingkan pelajaran yang biasa
dikembangkan solusinya, tapi saya sendiri sedikit-sedikit dilakukan, cara belajar yang kakak terapkan bikin kita
jadi lebih excited lagi, kayak misalnya artikel yang
201
sudah bisa memberikan solusi yang orisinil dari saya.
pencemaran tanah, kita jadi tahu gimana cara mengatasi kita juga bisa mencari tahu bagaimana mengurangi
tanah yang tercemar. pencemaran yang ada.
Pewawancara : Menurut kamu, apakah dengan pembelajaran yang telah Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan dapat
dilakukan dapat membuat kamu menjadi lebih paham membuat minat belajar kamu menjadi lebih meningkat?
tentang materi perubahan lingkungan dan daur ulang
limbah? Narasumber : Kalau menurut saya sih jadi lebih minat karena kita juga
kan jadi lebih bisa kreatif dan pelajarannya juga jadi ga
Narasumber : Menurut saya sih bisa jadi lebih paham, karena dengan monoton ke materi saja, jadi bisa lebih mengaitkan
kita mencari tahu sendiri, memberikan pendapat sendiri langsung, jadi ga bosen dan lebih asik aja dan jadi lebih
itu jadi ga mudah hilang, jadi lebih ke simpen di otak. ingin membantu kayak di lingkungan rumah jadi pengen
ngebantu gimana agar bisa mengurangi pencemaran itu.
Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau
permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu mencari permasalahan, membauat gagasan baru yang
mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih orisinil dari suatu artikel kamu bisa melakukannya?
kemampuan berpikir kamu?
Narasumber : Bisa, karena kan ada soal-soal yang mengharuskan kita
Narasumber : Iya bisa melatih, karena kan kita jadi lebih berpikir membuat pertanyaan, memberikan gagasan, itu jadi lebih
kreatif untuk memecahkan permasalahan, mencari solusi mudah karena jadi mulai terbiasa untuk memecahkan
yang sesuai, dan mencari solusi-solusi yang baru. permasalahan dan membuat gagasan-gagasan.
Pewawancara : Apakah dengan pembelajaran yang telah dilakukan Siswa 5 (Kelas X MIA 4)
dapat membuat kamu mengaitkannya dengan
permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
kamu? pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
lakukan di kelas kamu?
Narasumber : Iya, jadi bisa mengatikan dengan kehidupan sehari-hari.
Narasumber : Belum pernah, karena biasanya belajarnya tidak seperti
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah itu, kalau cara belajar kakak lebih asik dan lebih seru.
sesuai dengan materi yang diajarkan? Kalau diskusinya sih sudah pernah, biasaya disuruh buat
kelompok sendiri, terus dibagikan materi oleh guru
Narasumber : Sudah sesuai, karena kan permasalahan yang diajukan biologinya dan presentasi sesuai dengan materi yang
memang permasalahan yang saat ini sedang dialami jadi
202
dibagikan.
Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya Narasumber : Iya saya bisa
lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan minat dan
rasa ingin tahu kamu terhadap biologi? Pewawancara : Pada saat proses pembelajaran, ketika kamu diminta
memberikan solusi, apakah solusi yang kamu berikan
Narasumber : Iya bisa, karena kan kita bisa mencari tahu sendiri dan benar-benar merupakan solusi yang asli (orisinil)?
kalau belum paham bisa bertanya.
Narasumber : Untuk saya sendiri solusi yang saya berikan ada yang
Pewawancara : Menurut kamu, apakah dengan pembelajaran yang telah orisinil, ada juga yang mengembangkan gagasan orang
dilakukan dapat membuat kamu menjadi lebih paham lain.
tentang materi perubahan lingkungan dan daur ulang
limbah? Pewawancara : Apakah kamu mengalami bisa ketika kamu diminta
untuk membuat rencana kerja dari solusi yang kamu
Narasumber : Menurut saya sih bisa karena kan selain dijelaskan kita berikan?
juga bisa mencari tahu sendiri.
Narasumber : Bisa sih ka, tapi jadi harus mikir keras lagi
Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari Pewawancara : Bagaimana kesan kamu setelah belajar dengan
permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu cara/model yang saya ajarkan? Apakah sudah sesuai
mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih antara materi dan cara/model yang saya gunakan?
kemampuan berpikir kamu?
Narasumber : Seru sih asik, kalau bisa kakak saja yang mengajar, dan
Narasumber : Iya sih dapat melatih saya untuk berpikir kreatif dalam sudah cocok antara materi dan cara mengajarnya.
memecahkan masalah.
Siswa 6 (Kelas X MIA 5)
Pewawancara : Apakah kamu bisa mengaitkan permasalahan yang
disajikan dengan permasalahan yang ada di kehidupan Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
sehari-hari kamu terkait pencemaran lingkungan? pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
lakukan di kelas kamu?
Narasumber : Iya bisa, dan saja juga jadi bisa lebih peduli terhadap
lingkungan. Narasumber : Belum pernah, karena kalau cara belajar yang seperti
kakak lebih nyaman, lebih asik, dan lebih mudah
Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau pahamnya.
mencari permasalahan, membuat gagasan baru yang
orisinil dari suatu artikel kamu bisa melakukannya?
203
Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya orisinil dari suatu artikel kamu jadi lebih bisa
lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin melakukannya setelah proses pembelajaran?
tahu kamu terhadap biologi?
Narasumber : Iya saya bisa, saya jadi lebih mengerti bagaimana harus
Narasumber : Iya bisa, karena saat kakak menjelaskan kita jadi pengen membuat pertanyaan yang baik sesuai dengan artikel atau
cari tahu lagi tentang permasalahan lingkungan. membuat gagasan, jadi lebih paham.
Pewawancara : Apakah jadi lebih memahami konsep? Pewawancara : Pada saat proses pembelajaran, ketika kamu diminta
memberikan solusi, apakah solusi yang kamu berikan
Narasumber : Iya ka benar-benar merupakan solusi yang asli (orisinil)?
Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses Narasumber : Ada solusi yang dari saya, dari teman-teman kelompok,
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari ada juga yang kita cari diinternet lalu kita kembangkan.
permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu
mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta
kemampuan berpikir kamu? membuat alasan dan membuat kesimpulan?
Narasumber : Iya ka jadi lebih meningkatkan cara berpikir ka, jadi Narasumber : Sampai saat ini sih lancar-lancar saja ka, tidak terlalu
lebih melatih saat mencari solusi. mengalami kesulitan.
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah Siswa 7 (Kelas X MIA 5)
sesuai dengan materi yang diajarkan?
Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
Narasumber : Sudah sesuai ka, ke sayanya juga jadi lebih paham pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
lakukan di kelas kamu?
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan membuat
kamu menjadi lebih aktif dalam pembelajaran? Narasumber : Belum pernah, karena memang cara mengajarnya
berbeda kalau guru biologi saya selalu memberikan tugas
Narasumber : Iya ka kalau di kelompok saya sudah aktif, tapi saat saja, materinya kurang, kalau sama kakak antara tugas
ingin bertanya saat kelompok lain presentasi masih suka dan materi seimbang sehingga kita jadi lebih paham.
malu.
Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya
Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
mencari permasalahan, membuat gagasan baru yang tahu kamu terhadap biologi?
204
Narasumber : Menurut saya insyaallah bisa, karena saya jadi lebih paham, jadi suka mengalami kesulitan untuk membuat
bisa paham lagi sama materi yang kakak ajarkan. bagian rencana kerja tersebut.
Pewawancara : Apakah dengan pembelajaran yang telah dilakukan Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta
dapat membuat kamu mengaitkannya dengan membuat alasan dan membuat kesimpulan?
permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari
kamu? Narasumber : Kalau membuat alasan dan kesimpulan saya tidak
terlalu mengalami kesulitan
Narasumber : Iya, insyaallah jadi bisa mengatikan dengan kehidupan
sehari-hari. Siswa 8 (Kelas X MIA 5)
Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu lakukan di kelas kamu?
mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih
kemampuan berpikir kamu? Narasumber : Belum pernah, karena kalau guru biologi saya lebih
menuntut belajar mandiri, mencari bahannya sendiri,
Narasumber : Menurut saya bisa, karena kan di LKS itu banyak kalau sama ka mutia lebih diarahkan, disediakan LKS,
pertanyaan-pertanyaannya, sehingga kita juga dituntut kalau belum paham kita bisa bertanya dan dijelaskan lagi,
untuk berpikir kreatif dalam mengerjakan LKS itu. kalau sama guru biologi saya hanya garis besarnya saja.
Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya
mencari permasalahan, membuat gagasan baru yang lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
orisinil dari suatu artikel kamu jadi lebih bisa tahu, minat dan pemahaman kamu terhadap konsep
melakukannya setelah proses pembelajaran? biologi yang saya ajarkan?
Narasumber : Iya saya jadi lebih bisa melakukannya Narasumber : Menurut saya sih lebih baik kalau kita ke lokasinya
langsung, liat permasalahannya langsung, tapi melalui
Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan ketika kamu diminta artikel yang ada di LKS juga sudah bisa meningkatkan
untuk membuat rencana kerja dari solusi yang kamu meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemahaman
berikan? saya.
Narasumber : Iya cukup mengalami kesulitan, karena terkadang untuk Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah
membuat rencana kerja apalagi dalam diskusi kelompok sesuai dengan materi yang diajarkan?
205
saat mengerjakan LKS suka ada teman yang belum
Narasumber : Sudah sesuai sih tapi lebih bagus lagi kalau besarnya saja, kita yang dituntut aktif, cari materi di buku
ditambahkan dengan terjun langsung ke lapangan. perpustakan dan di internet. Tapi masih terkadang ada
bagian-bagian pelajaran yang belum dipahami.
Pewawancara : Apakah setelah melakukan pembelajaran tersebut kamu
jadi lebih peduli terhadap lingkungan? Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya
lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
Narasumber : Menurut saya iya ka, kita jadi lebih bisa mempersiapkan tahu, minat dan pemahaman kamu terhadap konsep
diri lagi, jadi belajar ini menjadi pengetahuan awal buat biologi yang saya ajarkan?
kita sebelum terjun ke masyarakat.
Narasumber : Menurut saya sudah bisa meningkatkan meningkatkan
Pewawancara : Apakah saat diminta membuat banyak pertanyaan atau rasa ingin tahu, minat dan pemahaman saya karena
mencari permasalahan, membuat gagasan baru yang pembelajarannya juga memang lebih menarik.
orisinil dari suatu artikel kamu jadi lebih bisa
melakukannya setelah proses pembelajaran? Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang saya terapkan dapat
membuat kamu menjadi lebih aktif dalam belajar?
Narasumber : Iya saya bisa, tapi untuk membuat solusi yang orisinil
itu saya masih belum bisa, karena solusi yang saya Narasumber : Iya, karena saya kan memang orangnya aktif, di
berikan masih mengembangkan dari solusi orang lain. kelompok juga saya cenderung aktif, karena menurut
saya ketika kita aktif kita jadi lebih banyak tahu.
Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta
membuat alasan dan membuat kesimpulan? Pewawancara : Pada saat mengerjakan LKS ataupun soal, bagian mana
yang kamu rasa cukup mengalami kesulitan dalam
Narasumber : Kalau membuat alasan saya cukup mengalami kesulitan mengerjakannya?
terutama jika alasan tersebut harus memberikan
pembuktian, kalau untuk membuat kesimpulan saya tidak Narasumber : Bagian saat membuat solusi ka, karena solusi yang saya
mengalami kesulitan. buat masih solusi yang mengembangkan gagasan orang
lain, belum orisinil dari saya sendiri.
Siswa 9 (Kelas X MIA 5)
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah
Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan sesuai dengan materi yang diajarkan?
pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya
lakukan di kelas kamu? Narasumber : Kalau menurut saya sendiri sudah sesuai, karena
sayanya sendiri juga sudah bisa menangkap materi itu ka,
Narasumber : Belum pernah, kalau sama guru biologi saya lebih nyari dan juga jadi mendapatkan ilmu baru seperti tentang
206
sendiri dan belajar sendiri, hanya memberikan garis bioremediasi.
Siswa 10 (Kelas X MIA 5) Pewawancara : Menurut kamu, apakah penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran, dimana kamu diminta untuk mencari
Pewawancara : Apakah sebelumnya guru biologi pernah melakukan permasalahan dalam suatu artikel hingga kamu mampu
pembelajaran dengan cara/model pembelajaran yang saya mencari solusi dari permasalahan tersebut dapat melatih
lakukan di kelas kamu? kemampuan berpikir kamu?
Narasumber : Belum pernah, karena kan kalau sama guru biologi saya Narasumber : Menurut saya bisa, karena kan dengan permasalahan
kan ga disediakan baha, suruh cari sendiri, kalau sama ka yang diberikan kita jadi lebih dilatih lagi untuk berpikir,
mutia jadi lebih cepet nangkep definisinya, kalau sama untuk memecahkan permasalahan, jadi lebih berpikir
guru biologi saya kalau kita tanya suruh cari sendiri untuk mencari solusi-solusi yang lain.
jawabannya diinternet atau dibuku padahal kadang
diinternet sama dibuku suka ada yang beda, kalau kita Pewawancara : Pada saat mengerjakan LKS ataupun soal, bagian mana
mau konfirmasi ke gurunya malah suruh cari sumber lain yang kamu rasa cukup mengalami kesulitan dalam
lagi. mengerjakannya?
Pewawancara : Apakah model pembelajaran yang dilakukan sudah Narasumber : Bagian saat membuat solusi karena solusi yang saya
sesuai dengan materi yang diajarkan? buat masih solusi yang mengembangkan gagasan orang
lain.
Narasumber : Kalau menurut saya sendiri sudah sesuai, kita sudah
cukup mengerti tentang pencemaran, kita juga jadi lebih Pewawancara : Apakah kamu mengalami kesulitan saat diminta
sadar untuk menjaga lingkungan, jadi lebih paham membuat kesimpulan?
penggolongan sampah, dan mendapatkan ilmu baru
seperti tentang bioremediasi dan pengelolaan limbah Narasumber : Kalau untuk membuat kesimpulan saya tidak
lainnya. mengalami kesulitan karena kan selama proses
pembelajaran sudah banyak informasi yang kita dapatkan
Pewawancara : Menurut kamu, apakah pembelajaran yang sudah saya jadi hanya tinggal dibuat kesimpulannya saja.
lakukan di kelas kamu dapat meningkatkan rasa ingin
tahu, minat dan pemahaman kamu terhadap konsep
biologi yang saya ajarkan?
Narasumber : Iya bisa, karena saya dari awal memang minat biologi,
dan karena materinya juga tentang lingkungan jadi lebih
seru juga.
207
208
Lampiran 14
Kelas Eksperimen I
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 22 42,31
B 50,00
2 3 2 3 2 1 4 4 1 2 1 1 1 1 26
C 53,85
3 2 2 2 2 1 4 3 1 4 2 2 2 1 28
4 D 3 2 3 2 1 4 3 1 1 1 2 3 2 28 53,85
E 40,38
5 3 3 1 2 1 2 2 0 3 1 1 1 1 21
F 44,23
6 3 3 4 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 23
7 G 4 1 2 2 1 3 2 1 2 1 0 0 0 19 36,54
H 51,92
8 4 3 2 2 1 4 2 1 2 1 2 2 1 27
I 44,23
9 3 4 2 2 1 4 3 0 2 0 1 0 1 23
10 J 3 2 3 3 1 3 2 1 1 2 1 1 1 24 46,15
K 48,08
11 2 3 2 2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 25
L 65,38
12 2 2 4 4 1 4 3 1 3 2 2 4 2 34
13 M 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 20 38,46
N 53,85
14 3 2 2 3 1 4 2 1 3 3 1 2 1 28
O 48,08
15 3 2 3 3 1 4 2 1 1 1 2 1 1 25
P 40,38
16 1 2 3 3 1 3 2 0 1 1 1 1 2 21
Q 50,00
17 2 1 3 3 1 2 2 1 4 2 2 1 2 26
R 40,38
18 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 21
S 55,77
19 3 3 3 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 29
T 50,00
20 3 3 2 3 1 3 2 1 3 1 2 1 1 26
U 46,15
21 1 1 1 3 1 3 3 1 4 2 1 2 1 24
V 50,00
22 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 26
W 69,23
23 4 3 4 4 1 2 4 1 4 1 3 2 3 36
X 44,23
24 3 2 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 23
209
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Y 42,31
25 2 2 1 2 1 4 2 1 2 1 2 1 1 22
Z 38,46
26 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 0 2 20
AA 36,54
27 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 19
BB 55,77
28 3 2 4 3 1 4 2 1 3 1 2 2 1 29
CC 63,46
29 3 3 4 4 1 2 2 1 1 2 4 4 2 33
DD 53,85
30 3 3 3 2 1 4 2 1 3 2 2 1 1 28
EE 51,92
31 2 2 2 2 1 3 2 1 4 1 3 2 2 27
FF 38,46
32 2 3 2 3 1 0 2 1 1 1 1 1 2 20
GG 44,23
33 3 1 3 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 23
HH 44,23
34 3 2 2 3 1 3 2 0 2 1 2 1 1 23
34
N
69,23
MAX
36,54
MIN
8,07
SD
47,12
MEDIAN
44,23
MODUS
65,11
VARIAN
48,02
MEAN
210
Kelas Eksperimen II
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 3 3 3 2 1 3 2 1 3 3 2 2 1 29 55,77
B 3 4 3 3 1 4 2 1 4 2 1 1 2 31 59,62
2
C 4 3 4 4 1 3 2 1 2 3 1 2 2 32 61,54
3
4 D 4 4 3 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 27 51,92
5 E 0 2 0 4 1 4 3 1 2 2 3 3 2 27 51,92
F 4 2 2 3 1 4 3 1 3 3 2 2 1 31 59,62
6
7 G 2 2 2 0 0 2 1 0 2 1 1 2 1 16 30,77
H 4 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 21 40,38
8
I 3 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 20 38,46
9
10 J 3 2 3 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 26 50,00
11 K 3 2 2 0 1 4 2 1 3 2 1 2 2 25 48,08
L 2 1 3 3 1 4 2 1 2 1 1 2 1 24 46,15
12
13 M 3 3 2 3 1 4 3 1 1 1 2 2 1 27 51,92
N 3 2 2 3 1 2 2 1 3 1 1 1 1 23 44,23
14
O 3 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 22 42,31
15
16 P 4 2 3 3 1 3 2 0 1 2 2 2 1 26 50,00
17 Q 3 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 23 44,23
R 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 27 51,92
18
19 S 4 3 3 2 1 2 3 1 2 1 2 1 1 26 50,00
T 3 4 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 25 48,08
20
U 4 2 4 4 1 4 3 1 2 2 2 2 3 34 65,38
21
22 V 3 2 2 2 1 4 3 1 1 1 1 2 2 25 48,08
23 W 3 4 3 2 1 3 2 1 3 1 2 1 2 28 53,85
X 3 2 2 2 1 3 2 1 3 1 1 1 1 23 44,23
24
25 Y 3 2 3 3 1 3 2 1 2 2 2 1 1 26 50,00
Z 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 26 50,00
26
AA 3 3 2 3 1 4 2 1 1 2 1 1 1 25 48,08
27
211
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BB 3 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 30 57,69
28
CC 3 2 2 3 1 4 2 1 3 2 1 1 1 26 50,00
29
DD 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 25 48,08
30
EE 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 30 57,69
31
FF 3 4 2 3 1 4 2 1 3 1 2 3 2 31 59,62
32
GG 3 2 3 2 1 4 2 1 2 2 1 2 1 26 50,00
33
HH 3 2 3 2 1 4 2 1 1 1 1 1 1 23 44,23
34
34
N
65,38
MAX
30,77
MIN
7,07
SD
50,00
MEDIAN
50,00
MODUS
49,97
VARIAN
50,11
MEAN
212
Lampiran 15
Kelas Eksperimen I
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 3 2 3 3 4 4 1 4 2 2 2 2 3 35 67,31
B 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 50 96,15
2
C 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 46 88,46
3
4 D 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3 42 80,77
E 4 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 41 78,85
5
F 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 41 78,85
6
7 G 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 42 80,77
H 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 47 90,38
8
I 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 44 84,62
9
10 J 4 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 42 80,77
K 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 48 92,31
11
L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 100,00
12
13 M 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 2 4 40 76,92
N 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 43 82,69
14
O 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 45 86,54
15
P 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 47 90,38
16
Q 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 47 90,38
17
R 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 46 88,46
18
S 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 44 84,62
19
T 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 42 80,77
20
U 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 44 84,62
21
V 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 48 92,31
22
W 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 43 82,69
23
X 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 43 82,69
24
213
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Y 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 47 90,38
25
Z 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 43 82,69
26
AA 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 40 76,92
27
BB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 50 96,15
28
CC 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 50 96,15
29
DD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 48 92,31
30
EE 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 47 90,38
31
FF 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 48 92,31
32
GG 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 46 88,46
33
HH 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 40 76,92
34
34
N
100
MAX
67,31
MIN
7,04
SD
85,58
MEDIAN
90,38
MODUS
49,60
VARIAN
86,03
MEAN
214
Kelas Eksperimen II
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 43 82,69
B 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 46 88,46
2
C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 49 94,23
3
4 D 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 45 86,54
5 E 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 49 94,23
F 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 46 88,46
6
7 G 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 40 76,92
H 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 41 78,85
8
I 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 42 80,77
9
10 J 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 43 82,69
11 K 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 45 86,54
L 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 46 88,46
12
13 M 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 47 90,38
N 4 3 3 3 2 4 4 3 4 2 2 3 3 40 76,92
14
O 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 40 76,92
15
16 P 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 46 88,46
17 Q 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 44 84,62
R 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 45 86,54
18
19 S 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 42 80,77
T 4 4 3 3 2 4 3 1 2 2 2 3 2 35 67,31
20
U 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 50 96,15
21
22 V 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 49 94,23
23 W 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 45 86,54
X 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 44 84,62
24
25 Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 48 92,31
Z 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 4 44 84,62
26
AA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 48 92,31
27
215
No No No No No No No No No No No No No
No. Nama Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BB 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 46 88,46
28
CC 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 47 90,38
29
DD 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 45 86,54
30
EE 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 44 84,62
31
FF 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 49 94,23
32
GG 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 46 88,46
33
HH 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 44 84,62
34
34
N
96,15
MAX
67,31
MIN
6,19
SD
86,54
MEDIAN
88,46
MODUS
38,28
VARIAN
86,14
MEAN
216
Lampiran 16
No Kode Pretest Posttest N-Gain Kategori Rata-rata 48,02 86,03 0,73 Tinggi
1 A 42,31 67,31 0,43 Sedang Median 47,12 85,58 0,73
2 B 50,00 96,15 0,92 Tinggi Modus 44,23 90,38 0,80
3 C 53,85 88,46 0,75 Tinggi
varians 65,11 49,60 0,02
4 D 53,85 80,77 0,58 Sedang
Max 69,23 100,00 1,00
5 E 40,38 78,85 0,65 Sedang
Min 36,54 67,31 0,43
6 F 44,23 78,85 0,62 Sedang
7 G 36,54 80,77 0,70 Sedang
Persentase N-Gain Eksperimen I (%)
8 H 51,92 90,38 0,80 Tinggi
Tinggi 58,82
9 I 44,23 84,62 0,72 Tinggi 41,18
Sedang
10 J 46,15 80,77 0,64 Sedang
Rendah 0,00
11 K 48,08 92,31 0,85 Tinggi
12 L 65,38 100,00 1,00 Tinggi
13 M 38,46 76,92 0,63 Sedang
14 N 53,85 82,69 0,63 Sedang
15 O 48,08 86,54 0,74 Tinggi
16 P 40,38 90,38 0,84 Tinggi
17 Q 50,00 90,38 0,81 Tinggi
18 R 40,38 88,46 0,81 Tinggi
19 S 55,77 84,62 0,65 Sedang
20 T 50,00 80,77 0,62 Sedang
21 U 46,15 84,62 0,71 Tinggi
22 V 50,00 92,31 0,85 Tinggi
23 W 69,23 82,69 0,44 Sedang
24 X 44,23 82,69 0,69 Sedang
25 Y 42,31 90,38 0,83 Tinggi
26 Z 38,46 82,69 0,72 Tinggi
27 AA 36,54 76,92 0,64 Sedang
28 BB 55,77 96,15 0,91 Tinggi
29 CC 63,46 96,15 0,89 Tinggi
30 DD 53,85 92,31 0,83 Tinggi
31 EE 51,92 90,38 0,80 Tinggi
32 FF 38,46 92,31 0,88 Tinggi
33 GG 44,23 88,46 0,79 Tinggi
34 HH 44,23 76,92 0,59 Sedang
217
No Kode Pretest Posttest N-Gain Kategori Rata-rata 50,11 86,14 0,73 Tinggi
1 A 55,77 82,69 0,61 Sedang Median 50,00 86,54 0,72
2 B 59,62 88,46 0,71 Tinggi Modus 50,00 88,46 0,72
3 C 61,54 94,23 0,85 Tinggi varians 49,97 38,28 0,01
4 D 51,92 86,54 0,72 Tinggi Max 65,38 96,15 0,89
5 E 51,92 94,23 0,88 Tinggi Min 30,77 67,31 0,37
6 F 59,62 88,46 0,71 Tinggi
7 G 30,77 76,92 0,67 Sedang Persentase N-Gain Eksperimen (%)
8 H 40,38 78,85 0,65 Sedang Tinggi 67,65
9 I 38,46 80,77 0,69 Sedang Sedang 32,35
10 J 50,00 82,69 0,65 Sedang
Rendah 0,00
11 K 48,08 86,54 0,74 Tinggi
12 L 46,15 88,46 0,79 Tinggi
13 M 51,92 90,38 0,80 Tinggi
14 N 44,23 76,92 0,59 Sedang
15 O 42,31 76,92 0,60 Sedang
16 P 50,00 88,46 0,77 Tinggi
17 Q 44,23 84,62 0,72 Tinggi
18 R 51,92 86,54 0,72 Tinggi
19 S 50,00 80,77 0,62 Sedang
20 T 48,08 67,31 0,37 Sedang
21 U 65,38 96,15 0,89 Tinggi
22 V 48,08 94,23 0,89 Tinggi
23 W 53,85 86,54 0,71 Tinggi
24 X 44,23 84,62 0,72 Tinggi
25 Y 50,00 92,31 0,85 Tinggi
26 Z 50,00 84,62 0,69 Sedang
27 AA 48,08 92,31 0,85 Tinggi
28 BB 57,69 88,46 0,73 Tinggi
29 CC 50,00 90,38 0,81 Tinggi
30 DD 48,08 86,54 0,74 Tinggi
31 EE 57,69 84,62 0,64 Sedang
32 FF 59,62 94,23 0,86 Tinggi
33 GG 50,00 88,46 0,77 Tinggi
34 HH 44,23 84,62 0,72 Tinggi
Lampiran 17
Hasil Persentase Ketercapaian Komponen Berpikir Kreatif pada Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 3 1 4 50,00 1 1 2 4 33,33 2 2 1 5 41,67 22 42,31
2 B 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 4 4 8 100,00 1 2 1 4 33,33 1 1 1 3 25,00 26 50,00
3 C 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 4 3 7 87,50 1 4 2 7 58,33 2 2 1 5 41,67 28 53,85
4 D 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 4 3 7 87,50 1 1 1 3 25,00 2 3 2 7 58,33 28 53,85
5 E 3 3 1 7 58,33 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 0 3 1 4 33,33 1 1 1 3 25,00 21 40,38
6 F 3 3 4 10 83,33 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 1 1 3 25,00 1 1 1 3 25,00 23 44,23
7 G 4 1 2 7 58,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 2 1 4 33,33 0 0 0 0 0,00 19 36,54
8 H 4 3 2 9 75,00 2 1 3 37,50 4 2 6 75,00 1 2 1 4 33,33 2 2 1 5 41,67 27 51,92
9 I 3 4 2 9 75,00 2 1 3 37,50 4 3 7 87,50 0 2 0 2 16,67 1 0 1 2 16,67 23 44,23
10 J 3 2 3 8 66,67 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 1 1 2 4 33,33 1 1 1 3 25,00 24 46,15
11 K 2 3 2 7 58,33 2 1 3 37,50 3 3 6 75,00 1 1 2 4 33,33 2 2 1 5 41,67 25 48,08
12 L 2 2 4 8 66,67 4 1 5 62,50 4 3 7 87,50 1 3 2 6 50,00 2 4 2 8 66,67 34 65,38
13 M 3 2 2 7 58,33 1 1 2 25,00 2 2 4 50,00 2 1 1 4 33,33 1 1 1 3 25,00 20 38,46
14 N 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 3 3 7 58,33 1 2 1 4 33,33 28 53,85
15 O 3 2 3 8 66,67 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 1 1 3 25,00 2 1 1 4 33,33 25 48,08
16 P 1 2 3 6 50,00 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 0 1 1 2 16,67 1 1 2 4 33,33 21 40,38
17 Q 2 1 3 6 50,00 3 1 4 50,00 2 2 4 50,00 1 4 2 7 58,33 2 1 2 5 41,67 26 50,00
18 R 2 3 1 6 50,00 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 1 2 4 33,33 1 2 1 4 33,33 21 40,38
19 S 3 3 3 9 75,00 3 1 4 50,00 2 2 4 50,00 1 3 2 6 50,00 2 2 2 6 50,00 29 55,77
218
20 T 3 3 2 8 66,67 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 1 3 1 5 41,67 2 1 1 4 33,33 26 50,00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
21 U 1 1 1 3 25,00 3 1 4 50,00 3 3 6 75,00 1 4 2 7 58,33 1 2 1 4 33,33 24 46,15
22 V 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 2 1 2 5 41,67 2 2 2 6 50,00 26 50,00
23 W 4 3 4 11 91,67 4 1 5 62,50 2 4 6 75,00 1 4 1 6 50,00 3 2 3 8 66,67 36 69,23
24 X 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 2 1 3 37,50 1 3 1 5 41,67 1 2 2 5 41,67 23 44,23
25 Y 2 2 1 5 41,67 2 1 3 37,50 4 2 6 75,00 1 2 1 4 33,33 2 1 1 4 33,33 22 42,31
26 Z 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 1 2 4 33,33 1 0 2 3 25,00 20 38,46
27 AA 3 1 1 5 41,67 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 1 1 3 25,00 1 1 2 4 33,33 19 36,54
28 BB 3 2 4 9 75,00 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 3 1 5 41,67 2 2 1 5 41,67 29 55,77
29 CC 3 3 4 10 83,33 4 1 5 62,50 2 2 4 50,00 1 1 2 4 33,33 4 4 2 10 83,33 33 63,46
30 DD 3 3 3 9 75,00 2 1 3 37,50 4 2 6 75,00 1 3 2 6 50,00 2 1 1 4 33,33 28 53,85
31 EE 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 4 1 6 50,00 3 2 2 7 58,33 27 51,92
32 FF 2 3 2 7 58,33 3 1 4 50,00 0 2 2 25,00 1 1 1 3 25,00 1 1 2 4 33,33 20 38,46
33 GG 3 1 3 7 58,33 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 3 1 5 41,67 2 1 1 4 33,33 23 44,23
34 HH 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 0 2 1 3 25,00 2 1 1 4 33,33 23 44,23
Rata-rata 61,03 43,38 63,97 37,50 37,99
219
Kelas Eksperimen II
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 3 3 3 9 75,00 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 3 3 7 58,33 2 2 1 5 41,67 29 55,77
2 B 3 4 3 10 83,33 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 4 2 7 58,33 1 1 2 4 33,33 31 59,62
3 C 4 3 4 11 91,67 4 1 5 62,50 3 2 5 62,50 1 2 3 6 50,00 1 2 2 5 41,67 32 61,54
4 D 4 4 3 11 91,67 2 1 3 37,50 3 1 4 50,00 1 2 2 5 41,67 2 1 1 4 33,33 27 51,92
5 E 0 2 0 2 16,67 4 1 5 62,50 4 3 7 87,50 1 2 2 5 41,67 3 3 2 8 66,67 27 51,92
6 F 4 2 2 8 66,67 3 1 4 50,00 4 3 7 87,50 1 3 3 7 58,33 2 2 1 5 41,67 31 59,62
7 G 2 2 2 6 50,00 0 0 0 0,00 2 1 3 37,50 0 2 1 3 25,00 1 2 1 4 33,33 16 30,77
8 H 4 2 2 8 66,67 2 1 3 37,50 2 1 3 37,50 1 1 1 3 25,00 2 1 1 4 33,33 21 40,38
9 I 3 1 2 6 50,00 2 1 3 37,50 2 1 3 37,50 1 2 1 4 33,33 2 1 1 4 33,33 20 38,46
10 J 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 2 1 4 33,33 2 2 2 6 50,00 26 50,00
11 K 3 2 2 7 58,33 0 1 1 12,50 4 2 6 75,00 1 3 2 6 50,00 1 2 2 5 41,67 25 48,08
12 L 2 1 3 6 50,00 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 2 1 4 33,33 1 2 1 4 33,33 24 46,15
13 M 3 3 2 8 66,67 3 1 4 50,00 4 3 7 87,50 1 1 1 3 25,00 2 2 1 5 41,67 27 51,92
14 N 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 2 2 4 50,00 1 3 1 5 41,67 1 1 1 3 25,00 23 44,23
15 O 3 3 3 9 75,00 2 1 3 37,50 1 2 3 37,50 1 1 1 3 25,00 1 2 1 4 33,33 22 42,31
16 P 4 2 3 9 75,00 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 0 1 2 3 25,00 2 2 1 5 41,67 26 50,00
17 Q 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 2 2 4 50,00 1 2 1 4 33,33 1 1 2 4 33,33 23 44,23
18 R 3 3 3 9 75,00 2 2 4 50,00 3 2 5 62,50 1 1 2 4 33,33 2 2 1 5 41,67 27 51,92
19 S 4 3 3 10 83,33 2 1 3 37,50 2 3 5 62,50 1 2 1 4 33,33 2 1 1 4 33,33 26 50,00
20 T 3 4 3 10 83,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 2 1 4 33,33 1 1 1 3 25,00 25 48,08
21 U 4 2 4 10 83,33 4 1 5 62,50 4 3 7 87,50 1 2 2 5 41,67 2 2 3 7 58,33 34 65,38
22 V 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 4 3 7 87,50 1 1 1 3 25,00 1 2 2 5 41,67 25 48,08
220
23 W 3 4 3 10 83,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 3 1 5 41,67 2 1 2 5 41,67 28 53,85
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
24 X 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 3 1 5 41,67 1 1 1 3 25,00 23 44,23
25 Y 3 2 3 8 66,67 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 1 2 2 5 41,67 2 1 1 4 33,33 26 50,00
26 Z 3 3 3 9 75,00 3 1 4 50,00 2 2 4 50,00 1 2 2 5 41,67 2 1 1 4 33,33 26 50,00
27 AA 3 3 2 8 66,67 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 1 2 4 33,33 1 1 1 3 25,00 25 48,08
28 BB 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 1 3 2 6 50,00 3 3 2 8 66,67 30 57,69
29 CC 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 3 2 6 50,00 1 1 1 3 25,00 26 50,00
30 DD 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 3 2 5 62,50 1 2 2 5 41,67 1 2 2 5 41,67 25 48,08
31 EE 3 3 3 9 75,00 3 1 4 50,00 3 2 5 62,50 1 3 2 6 50,00 2 2 2 6 50,00 30 57,69
32 FF 3 4 2 9 75,00 3 1 4 50,00 4 2 6 75,00 1 3 1 5 41,67 2 3 2 7 58,33 31 59,62
33 GG 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 4 2 6 75,00 1 2 2 5 41,67 1 2 1 4 33,33 26 50,00
34 HH 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 4 2 6 75,00 1 1 1 3 25,00 1 1 1 3 25,00 23 44,23
Rata-rata 67,65 43,01 64,71 38,97 38,73
221
Lampiran 18
Hasil Persentase Ketercapaian Komponen Berpikir Kreatif pada Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 3 2 3 8 66,67 3 4 7 87,50 4 1 5 62,50 4 2 2 8 66,67 2 2 3 7 58,33 35 67,31
2 B 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 4 12 100,00 50 96,15
3 C 4 4 4 12 100,00 4 3 7 87,50 4 4 8 100,00 3 4 2 9 75,00 3 4 3 10 83,33 46 88,46
4 D 4 3 4 11 91,67 3 2 5 62,50 4 4 8 100,00 4 3 3 10 83,33 3 2 3 8 66,67 42 80,77
5 E 4 4 4 12 100,00 4 2 6 75,00 2 4 6 75,00 2 4 3 9 75,00 3 3 2 8 66,67 41 78,85
6 F 4 3 3 10 83,33 3 3 6 75,00 4 2 6 75,00 4 4 3 11 91,67 3 2 3 8 66,67 41 78,85
7 G 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 2 2 2 6 50,00 42 80,77
8 H 3 4 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 3 4 3 10 83,33 3 3 4 10 83,33 47 90,38
9 I 4 3 3 10 83,33 3 4 7 87,50 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 4 2 3 9 75,00 44 84,62
10 J 4 3 4 11 91,67 3 4 7 87,50 2 4 6 75,00 4 2 3 9 75,00 3 3 3 9 75,00 42 80,77
11 K 4 4 4 12 100,00 3 4 7 87,50 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 4 10 83,33 48 92,31
12 L 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 4 4 4 12 100,00 52 100,00
13 M 3 3 3 9 75,00 4 4 8 100,00 2 2 4 50,00 4 3 3 10 83,33 3 2 4 9 75,00 40 76,92
14 N 4 3 3 10 83,33 3 2 5 62,50 4 4 8 100,00 4 3 3 10 83,33 4 2 4 10 83,33 43 82,69
15 O 3 3 4 10 83,33 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 4 3 10 83,33 45 86,54
16 P 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 3 9 75,00 47 90,38
17 Q 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 4 3 4 11 91,67 47 90,38
18 R 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 2 4 9 75,00 46 88,46
19 S 4 3 4 11 91,67 3 3 6 75,00 4 4 8 100,00 3 4 4 11 91,67 3 2 3 8 66,67 44 84,62
222
20 T 3 3 4 10 83,33 3 4 7 87,50 4 2 6 75,00 4 3 3 10 83,33 3 3 3 9 75,00 42 80,77
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
21 U 4 3 4 11 91,67 2 3 5 62,50 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 3 9 75,00 44 84,62
22 V 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 4 10 83,33 48 92,31
23 W 3 4 3 10 83,33 4 2 6 75,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 3 3 4 10 83,33 43 82,69
24 X 4 3 4 11 91,67 3 3 6 75,00 4 3 7 87,50 4 3 3 10 83,33 3 3 3 9 75,00 43 82,69
25 Y 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 4 3 3 10 83,33 47 90,38
26 Z 4 3 4 11 91,67 2 4 6 75,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 2 3 4 9 75,00 43 82,69
27 AA 3 3 2 8 66,67 3 3 6 75,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 3 2 3 8 66,67 40 76,92
28 BB 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 3 4 3 10 83,33 50 96,15
29 CC 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 4 3 3 10 83,33 50 96,15
30 DD 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 3 9 75,00 48 92,31
31 EE 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 3 3 4 10 83,33 47 90,38
32 FF 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 3 3 3 9 75,00 48 92,31
33 GG 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 3 3 10 83,33 3 4 2 9 75,00 46 88,46
34 HH 4 3 4 11 91,67 4 2 6 75,00 4 3 7 87,50 3 3 2 8 66,67 3 2 3 8 66,67 40 76,92
Rata-rata 89,71 88,60 90,81 86,52 76,96
223
Kelas Eksperimen II
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 4 4 4 12 100,00 3 4 7 87,50 4 4 8 100,00 4 3 3 10 83,33 2 2 2 6 50,00 43 82,69
2 B 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 3 3 3 9 75,00 46 88,46
3 C 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 3 3 3 9 75,00 49 94,23
4 D 4 2 4 10 83,33 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 3 4 3 10 83,33 45 86,54
5 E 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 3 3 3 9 75,00 49 94,23
6 F 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 3 9 75,00 46 88,46
7 G 3 3 3 9 75,00 3 3 6 75,00 4 3 7 87,50 4 3 3 10 83,33 3 3 2 8 66,67 40 76,92
8 H 4 3 4 11 91,67 4 3 7 87,50 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 3 2 2 7 58,33 41 78,85
9 I 3 4 3 10 83,33 3 4 7 87,50 4 3 7 87,50 3 3 3 9 75,00 3 3 3 9 75,00 42 80,77
10 J 3 4 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 3 3 9 75,00 3 3 3 9 75,00 43 82,69
11 K 3 4 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 3 2 3 8 66,67 45 86,54
12 L 4 4 4 12 100,00 2 4 6 75,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 3 3 4 10 83,33 46 88,46
13 M 4 3 4 11 91,67 3 4 7 87,50 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 4 2 4 10 83,33 47 90,38
14 N 4 3 3 10 83,33 3 2 5 62,50 4 4 8 100,00 3 4 2 9 75,00 2 3 3 8 66,67 40 76,92
15 O 3 3 3 9 75,00 3 4 7 87,50 4 3 7 87,50 4 2 3 9 75,00 3 3 2 8 66,67 40 76,92
16 P 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 3 3 10 83,33 3 4 3 10 83,33 46 88,46
17 Q 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 3 2 3 8 66,67 44 84,62
18 R 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 2 6 75,00 3 3 3 9 75,00 3 4 3 10 83,33 45 86,54
19 S 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 3 4 7 87,50 3 4 3 10 83,33 3 2 2 7 58,33 42 80,77
20 T 4 4 3 11 91,67 3 2 5 62,50 4 3 7 87,50 1 2 2 5 41,67 2 3 2 7 58,33 35 67,31
21 U 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 3 4 4 11 91,67 4 3 4 11 91,67 50 96,15
22 V 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 3 4 4 11 91,67 3 3 4 10 83,33 49 94,23
23 W 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 4 3 10 83,33 2 3 3 8 66,67 45 86,54
224
24 X 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 3 3 10 83,33 3 3 2 8 66,67 44 84,62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Kode K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
25 Y 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 3 9 75,00 48 92,31
26 Z 4 3 4 11 91,67 3 4 7 87,50 4 4 8 100,00 2 4 3 9 75,00 3 2 4 9 75,00 44 84,62
27 AA 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 3 9 75,00 48 92,31
28 BB 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 4 3 11 91,67 3 3 4 10 83,33 46 88,46
29 CC 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 11 91,67 3 3 2 8 66,67 47 90,38
30 DD 4 3 4 11 91,67 3 4 7 87,50 4 3 7 87,50 4 3 3 10 83,33 3 3 4 10 83,33 45 86,54
31 EE 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 3 2 9 75,00 2 3 3 8 66,67 44 84,62
32 FF 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 12 100,00 3 4 3 10 83,33 49 94,23
33 GG 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 4 2 3 9 75,00 3 4 4 11 91,67 46 88,46
34 HH 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 3 7 87,50 3 3 3 9 75,00 3 2 3 8 66,67 44 84,62
Rata-rata 92,89 93,75 91,54 83,33 73,53
225
Lampiran 19
Hasil N-Gain Ketercapaian Indikator Berpikir Kreatif pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
K1 K1 K1 K2 K2 K2 K3 K3 K3 K4 K4 K4 K5 K5 K5
No. Kode
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
1 A 50,00 66,67 0,33 37,50 87,50 0,80 50,00 62,50 0,25 33,33 66,67 0,50 41,67 58,33 0,29
2 B 66,67 91,67 0,75 37,50 100,00 1,00 100,00 100,00 0,00 33,33 91,67 0,88 25,00 100,00 1,00
3 C 50,00 100,00 1,00 37,50 87,50 0,80 87,50 100,00 1,00 58,33 75,00 0,40 41,67 83,33 0,71
4 D 66,67 91,67 0,75 37,50 62,50 0,40 87,50 100,00 1,00 25,00 83,33 0,78 58,33 66,67 0,20
5 E 58,33 100,00 1,00 37,50 75,00 0,60 50,00 75,00 0,50 33,33 75,00 0,63 25,00 66,67 0,56
6 F 83,33 83,33 0,00 37,50 75,00 0,60 50,00 75,00 0,50 25,00 91,67 0,89 25,00 66,67 0,56
7 G 58,33 91,67 0,80 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 33,33 83,33 0,75 0,00 50,00 0,50
8 H 75,00 91,67 0,67 37,50 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 33,33 83,33 0,75 41,67 83,33 0,71
9 I 75,00 83,33 0,33 37,50 87,50 0,80 87,50 87,50 0,00 16,67 91,67 0,90 16,67 75,00 0,70
10 J 66,67 91,67 0,75 50,00 87,50 0,75 62,50 75,00 0,33 33,33 75,00 0,63 25,00 75,00 0,67
11 K 58,33 100,00 1,00 37,50 87,50 0,80 75,00 100,00 1,00 33,33 91,67 0,88 41,67 83,33 0,71
12 L 66,67 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 87,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 66,67 100,00 1,00
13 M 58,33 75,00 0,40 25,00 100,00 1,00 50,00 50,00 0,00 33,33 83,33 0,75 25,00 75,00 0,67
14 N 58,33 83,33 0,60 50,00 62,50 0,25 75,00 100,00 1,00 58,33 83,33 0,60 33,33 83,33 0,75
15 O 66,67 83,33 0,50 50,00 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 25,00 75,00 0,67 33,33 83,33 0,75
16 P 50,00 91,67 0,83 50,00 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 16,67 91,67 0,90 33,33 75,00 0,63
17 Q 50,00 83,33 0,67 50,00 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75 58,33 91,67 0,80 41,67 91,67 0,86
18 R 50,00 83,33 0,67 37,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 33,33 91,67 0,88 33,33 75,00 0,63
19 S 75,00 91,67 0,67 50,00 75,00 0,50 50,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 50,00 66,67 0,33
20 T 66,67 83,33 0,50 50,00 87,50 0,75 62,50 75,00 0,33 41,67 83,33 0,71 33,33 75,00 0,63
21 U 25,00 91,67 0,89 50,00 62,50 0,25 75,00 87,50 0,50 58,33 100,00 1,00 33,33 75,00 0,63
22 V 58,33 91,67 0,80 37,50 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 41,67 91,67 0,86 50,00 83,33 0,67
226
23 W 91,67 83,33 -1,00 62,50 75,00 0,33 75,00 87,50 0,50 50,00 83,33 0,67 66,67 83,33 0,50
K1 K1 K1 K2 K2 K2 K3 K3 K3 K4 K4 K4 K5 K5 K5
No. Kode
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
24 X 58,33 91,67 0,80 37,50 75,00 0,60 37,50 87,50 0,80 41,67 83,33 0,71 41,67 75,00 0,57
25 Y 41,67 100,00 1,00 37,50 100,00 1,00 75,00 87,50 0,50 33,33 83,33 0,75 33,33 83,33 0,75
26 Z 50,00 91,67 0,83 37,50 75,00 0,60 50,00 100,00 1,00 33,33 75,00 0,63 25,00 75,00 0,67
27 AA 41,67 66,67 0,43 37,50 75,00 0,60 50,00 87,50 0,75 25,00 91,67 0,89 33,33 66,67 0,50
28 BB 75,00 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 41,67 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71
29 CC 83,33 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 33,33 100,00 1,00 83,33 83,33 0,00
30 DD 75,00 100,00 1,00 37,50 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 33,33 75,00 0,63
31 EE 50,00 91,67 0,83 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 50,00 91,67 0,83 58,33 83,33 0,60
32 FF 58,33 91,67 0,80 50,00 100,00 1,00 25,00 100,00 1,00 25,00 100,00 1,00 33,33 75,00 0,63
33 GG 58,33 91,67 0,80 37,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71 33,33 75,00 0,63
34 HH 58,33 91,67 0,80 50,00 75,00 0,50 62,50 87,50 0,67 25,00 66,67 0,56 33,33 66,67 0,50
Rata-
61,03 89,71 0,68 43,38 88,60 0,79 63,97 90,81 0,73 37,50 86,52 0,78 37,99 76,96 0,61
Rata
227
Kode K1 K1 K1 K2 K2 K2 K3 K3 K3 K4 K4 K4 K5 K5 K5
No.
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
1 A 75,00 100,00 1,00 37,50 87,50 0,80 62,50 100,00 1,00 58,33 83,33 0,60 41,67 50,00 0,14
2 B 83,33 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 75,00 87,50 0,50 58,33 83,33 0,60 33,33 75,00 0,63
3 C 91,67 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57
4 D 91,67 83,33 -1,00 37,50 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75 41,67 83,33 0,71 33,33 83,33 0,75
5 E 16,67 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 87,50 100,00 1,00 41,67 100,00 1,00 66,67 75,00 0,25
6 F 66,67 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 87,50 100,00 1,00 58,33 75,00 0,40 41,67 75,00 0,57
7 G 50,00 75,00 0,50 0,00 75,00 0,75 37,50 87,50 0,80 25,00 83,33 0,78 33,33 66,67 0,50
8 H 66,67 91,67 0,75 37,50 87,50 0,80 37,50 75,00 0,60 25,00 83,33 0,78 33,33 58,33 0,37
9 I 50,00 83,33 0,67 37,50 87,50 0,80 37,50 87,50 0,80 33,33 75,00 0,63 33,33 75,00 0,63
10 J 66,67 83,33 0,50 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 33,33 75,00 0,63 50,00 75,00 0,50
11 K 58,33 91,67 0,80 12,50 100,00 1,00 75,00 87,50 0,50 50,00 91,67 0,83 41,67 66,67 0,43
12 L 50,00 100,00 1,00 50,00 75,00 0,50 75,00 87,50 0,50 33,33 91,67 0,88 33,33 83,33 0,75
13 M 66,67 91,67 0,75 50,00 87,50 0,75 87,50 100,00 1,00 25,00 91,67 0,89 41,67 83,33 0,71
14 N 58,33 83,33 0,60 50,00 62,50 0,25 50,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 25,00 66,67 0,56
15 O 75,00 75,00 0,00 37,50 87,50 0,80 37,50 87,50 0,80 25,00 75,00 0,67 33,33 66,67 0,50
16 P 75,00 91,67 0,67 50,00 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 25,00 83,33 0,78 41,67 83,33 0,71
17 Q 66,67 91,67 0,75 37,50 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75 33,33 83,33 0,75 33,33 66,67 0,50
18 R 75,00 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 62,50 75,00 0,33 33,33 75,00 0,63 41,67 83,33 0,71
19 S 83,33 83,33 0,00 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 33,33 83,33 0,75 33,33 58,33 0,37
20 T 83,33 91,67 0,50 37,50 62,50 0,40 62,50 87,50 0,67 33,33 41,67 0,13 25,00 58,33 0,44
21 U 83,33 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 87,50 100,00 1,00 41,67 91,67 0,86 58,33 91,67 0,80
22 V 58,33 100,00 1,00 37,50 100,00 1,00 87,50 100,00 1,00 25,00 91,67 0,89 41,67 83,33 0,71
23 W 83,33 100,00 1,00 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 41,67 83,33 0,71 41,67 66,67 0,43
24 X 58,33 91,67 0,80 37,50 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 41,67 83,33 0,71 25,00 66,67 0,56
25 Y 66,67 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 41,67 91,67 0,86 33,33 75,00 0,63
26 Z 75,00 91,67 0,67 50,00 87,50 0,75 50,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 33,33 75,00 0,63
228
27 AA 66,67 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 33,33 91,67 0,88 25,00 75,00 0,67
Kode K1 K1 K1 K2 K2 K2 K3 K3 K3 K4 K4 K4 K5 K5 K5
No.
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
28 BB 58,33 83,33 0,60 50,00 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 50,00 91,67 0,83 66,67 83,33 0,50
29 CC 58,33 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 25,00 66,67 0,56
30 DD 58,33 91,67 0,80 37,50 87,50 0,80 62,50 87,50 0,67 41,67 83,33 0,71 41,67 83,33 0,71
31 EE 75,00 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 62,50 87,50 0,67 50,00 75,00 0,50 50,00 66,67 0,33
32 FF 75,00 91,67 0,67 50,00 100,00 1,00 75,00 100,00 1,00 41,67 100,00 1,00 58,33 83,33 0,60
33 GG 66,67 91,67 0,75 37,50 100,00 1,00 75,00 87,50 0,50 41,67 75,00 0,57 33,33 91,67 0,88
34 HH 66,67 100,00 1,00 37,50 100,00 1,00 75,00 87,50 0,50 25,00 75,00 0,67 25,00 66,67 0,56
Rata-
67,65 92,89 0,73 43,01 93,75 0,89 64,71 91,54 0,77 38,97 83,33 0,72 38,73 73,53 0,56
Rata
229
Lampiran 20
Hasil Ketercapaian Belajar (Berpikir Kreatif) Sub-Konsep Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
1 A 2 2 50,00 2 2 1 5 41,67 2 1 2 5 41,67 2 1 3 37,50 1 3 1 2 7 43,75 22 42,31
2 B 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 2 4 1 7 58,33 3 1 4 50,00 1 4 2 1 8 50,00 26 50,00
3 C 2 2 50,00 2 2 1 5 41,67 2 3 2 7 58,33 2 1 3 37,50 1 4 4 2 11 68,75 28 53,85
4 D 3 3 75,00 2 1 2 5 41,67 2 3 3 8 66,67 3 1 4 50,00 1 4 1 2 8 50,00 28 53,85
5 E 3 3 75,00 3 1 1 5 41,67 2 2 1 5 41,67 1 0 1 12,50 1 2 3 1 7 43,75 21 40,38
6 F 3 3 75,00 3 1 1 5 41,67 2 2 1 5 41,67 4 1 5 62,50 1 2 1 1 5 31,25 23 44,23
7 G 4 4 100,00 1 1 0 2 16,67 2 2 0 4 33,33 2 1 3 37,50 1 3 2 0 6 37,50 19 36,54
8 H 4 4 100,00 3 1 1 5 41,67 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 1 4 2 2 9 56,25 27 51,92
9 I 3 3 75,00 4 0 1 5 41,67 2 3 0 5 41,67 2 0 2 25,00 1 4 2 1 8 50,00 23 44,23
10 J 3 3 75,00 2 2 1 5 41,67 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 3 1 1 6 37,50 24 46,15
11 K 2 2 50,00 3 2 1 6 50,00 2 3 2 7 58,33 2 1 3 37,50 1 3 1 2 7 43,75 25 48,08
12 L 2 2 50,00 2 2 2 6 50,00 4 3 4 11 91,67 4 1 5 62,50 1 4 3 2 10 62,50 34 65,38
13 M 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 1 2 1 4 33,33 2 2 4 50,00 1 2 1 1 5 31,25 20 38,46
14 N 3 3 75,00 2 3 1 6 50,00 3 2 2 7 58,33 2 1 3 37,50 1 4 3 1 9 56,25 28 53,85
15 O 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 4 1 2 8 50,00 25 48,08
16 P 1 1 25,00 2 1 2 5 41,67 3 2 1 6 50,00 3 0 3 37,50 1 3 1 1 6 37,50 21 40,38
17 Q 2 2 50,00 1 2 2 5 41,67 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 2 4 2 9 56,25 26 50,00
18 R 2 2 50,00 3 2 1 6 50,00 2 2 2 6 50,00 1 1 2 25,00 1 2 1 1 5 31,25 21 40,38
19 S 3 3 75,00 3 2 2 7 58,33 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 1 2 3 2 8 50,00 29 55,77
230
20 T 3 3 75,00 3 1 1 5 41,67 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 1 3 3 2 9 56,25 26 50,00
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
21 U 1 1 25,00 1 2 1 4 33,33 3 3 2 8 66,67 1 1 2 25,00 1 3 4 1 9 56,25 24 46,15
22 V 3 3 75,00 2 2 2 6 50,00 2 2 2 6 50,00 2 2 4 50,00 1 3 1 2 7 43,75 26 50,00
23 W 4 4 100,00 3 1 3 7 58,33 4 4 2 10 83,33 4 1 5 62,50 1 2 4 3 10 62,50 36 69,23
24 X 3 3 75,00 2 1 2 5 41,67 2 1 2 5 41,67 2 1 3 37,50 1 2 3 1 7 43,75 23 44,23
25 Y 2 2 50,00 2 1 1 4 33,33 2 2 1 5 41,67 1 1 2 25,00 1 4 2 2 9 56,25 22 42,31
26 Z 3 3 75,00 2 2 2 6 50,00 2 2 0 4 33,33 1 1 2 25,00 1 2 1 1 5 31,25 20 38,46
27 AA 3 3 75,00 1 1 2 4 33,33 2 2 1 5 41,67 1 1 2 25,00 1 2 1 1 5 31,25 19 36,54
28 BB 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 3 2 2 7 58,33 4 1 5 62,50 1 4 3 2 10 62,50 29 55,77
29 CC 3 3 75,00 3 2 2 7 58,33 4 2 4 10 83,33 4 1 5 62,50 1 2 1 4 8 50,00 33 63,46
30 DD 3 3 75,00 3 2 1 6 50,00 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 4 3 2 10 62,50 28 53,85
31 EE 2 2 50,00 2 1 2 5 41,67 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 1 3 4 3 11 68,75 27 51,92
32 FF 2 2 50,00 3 1 2 6 50,00 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 1 0 1 1 3 18,75 20 38,46
33 GG 3 3 75,00 1 1 1 3 25,00 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 2 3 2 8 50,00 23 44,23
34 HH 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 3 2 1 6 50,00 2 0 2 25,00 1 3 2 2 8 50,00 23 44,23
Rata-rata 67,65 41,91 51,96 41,54 47,98
231
Kelas Eksperimen II
Sub Konsep Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Pencemaran Suara Pencemaran Air Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
1 A 3 3 75,00 3 3 1 7 58,33 2 2 2 6 50,00 3 1 4 50,00 1 3 3 2 9 56,25 29 55,77
2 B 3 3 75,00 4 2 2 8 66,67 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 4 4 1 10 62,50 31 59,62
3 C 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 2 2 8 66,67 4 1 5 62,50 1 3 2 1 7 43,75 32 61,54
4 D 4 4 100,00 4 2 1 7 58,33 2 1 1 4 33,33 3 1 4 50,00 1 3 2 2 8 50,00 27 51,92
5 E 0 0 0,00 2 2 2 6 50,00 4 3 3 10 83,33 0 1 1 12,50 1 4 2 3 10 62,50 27 51,92
6 F 4 4 100,00 2 3 1 6 50,00 3 3 2 8 66,67 2 1 3 37,50 1 4 3 2 10 62,50 31 59,62
7 G 2 2 50,00 2 1 1 4 33,33 0 1 2 3 25,00 2 0 2 25,00 0 2 2 1 5 31,25 16 30,77
8 H 4 4 100,00 2 1 1 4 33,33 2 1 1 4 33,33 2 1 3 37,50 1 2 1 2 6 37,50 21 40,38
9 I 3 3 75,00 1 1 1 3 25,00 2 1 1 4 33,33 2 1 3 37,50 1 2 2 2 7 43,75 20 38,46
10 J 3 3 75,00 2 1 2 5 41,67 2 2 2 6 50,00 3 1 4 50,00 1 3 2 2 8 50,00 26 50,00
11 K 3 3 75,00 2 2 2 6 50,00 0 2 2 4 33,33 2 1 3 37,50 1 4 3 1 9 56,25 25 48,08
12 L 2 2 50,00 1 1 1 3 25,00 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 1 4 2 1 8 50,00 24 46,15
13 M 3 3 75,00 3 1 1 5 41,67 3 3 2 8 66,67 2 1 3 37,50 1 4 1 2 8 50,00 27 51,92
14 N 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 1 2 3 1 7 43,75 23 44,23
15 O 3 3 75,00 3 1 1 5 41,67 2 2 2 6 50,00 3 1 4 50,00 1 1 1 1 4 25,00 22 42,31
16 P 4 4 100,00 2 2 1 5 41,67 3 2 2 7 58,33 3 0 3 37,50 1 3 1 2 7 43,75 26 50,00
17 Q 3 3 75,00 2 1 2 5 41,67 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 2 2 1 6 37,50 23 44,23
18 R 3 3 75,00 3 2 1 6 50,00 2 2 2 6 50,00 3 1 4 50,00 2 3 1 2 8 50,00 27 51,92
19 S 4 4 100,00 3 1 1 5 41,67 2 3 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 2 2 2 7 43,75 26 50,00
20 T 3 3 75,00 4 1 1 6 50,00 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 3 2 1 7 43,75 25 48,08
21 U 4 4 100,00 2 2 3 7 58,33 4 3 2 9 75,00 4 1 5 62,50 1 4 2 2 9 56,25 34 65,38
22 V 3 3 75,00 2 1 2 5 41,67 2 3 2 7 58,33 2 1 3 37,50 1 4 1 1 7 43,75 25 48,08
232
23 W 3 3 75,00 4 1 2 7 58,33 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 3 3 2 9 56,25 28 53,85
Sub Konsep Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Pencemaran Suara Pencemaran Air Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
24 X 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 2 2 1 5 41,67 2 1 3 37,50 1 3 3 1 8 50,00 23 44,23
25 Y 3 3 75,00 2 2 1 5 41,67 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 3 2 2 8 50,00 26 50,00
26 Z 3 3 75,00 3 2 1 6 50,00 3 2 1 6 50,00 3 1 4 50,00 1 2 2 2 7 43,75 26 50,00
27 AA 3 3 75,00 3 2 1 6 50,00 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 1 4 1 1 7 43,75 25 48,08
28 BB 3 3 75,00 2 2 2 6 50,00 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 1 3 3 3 10 62,50 30 57,69
29 CC 3 3 75,00 2 2 1 5 41,67 3 2 1 6 50,00 2 1 3 37,50 1 4 3 1 9 56,25 26 50,00
30 DD 3 3 75,00 2 2 2 6 50,00 2 2 2 6 50,00 2 1 3 37,50 1 3 2 1 7 43,75 25 48,08
31 EE 3 3 75,00 3 2 2 7 58,33 3 2 2 7 58,33 3 1 4 50,00 1 3 3 2 9 56,25 30 57,69
32 FF 3 3 75,00 4 1 2 7 58,33 3 2 3 8 66,67 2 1 3 37,50 1 4 3 2 10 62,50 31 59,62
33 GG 3 3 75,00 2 2 1 5 41,67 2 2 2 6 50,00 3 1 4 50,00 1 4 2 1 8 50,00 26 50,00
34 HH 3 3 75,00 2 1 1 4 33,33 2 2 1 5 41,67 3 1 4 50,00 1 4 1 1 7 43,75 23 44,23
Berpikir
Kreatif
(%) 76,47 46,08 51,23 43,75 48,90
233
Lampiran 21
Hasil Ketercapaian Belajar (Berpikir Kreatif) Sub-Konsep Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
1 A 3 3 75,00 2 2 3 7 58,33 3 1 2 6 50,00 3 4 7 87,50 4 4 2 2 12 75,00 35 67,31
2 B 4 4 100,00 4 3 4 11 91,67 4 4 4 12 100,00 3 4 7 87,50 4 4 4 4 16 100,00 50 96,15
3 C 4 4 100,00 4 2 3 9 75,00 4 4 4 12 100,00 4 3 7 87,50 3 4 4 3 14 87,50 46 88,46
4 D 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 3 4 2 9 75,00 4 4 8 100,00 2 4 3 3 12 75,00 42 80,77
5 E 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 3 11 91,67 4 2 6 75,00 2 2 4 3 11 68,75 41 78,85
6 F 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 3 2 2 7 58,33 3 4 7 87,50 3 4 4 3 14 87,50 41 78,85
7 G 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 3 2 9 75,00 4 3 7 87,50 4 4 4 2 14 87,50 42 80,77
8 H 3 3 75,00 4 3 4 11 91,67 4 4 3 11 91,67 4 3 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 47 90,38
9 I 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 2 8 66,67 3 4 7 87,50 4 4 4 4 16 100,00 44 84,62
10 J 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 2 2 3 11 68,75 42 80,77
11 K 4 4 100,00 4 3 4 11 91,67 3 4 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
12 L 4 4 100,00 4 4 4 12 100,00 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 4 16 100,00 52 100,00
13 M 3 3 75,00 3 3 4 10 83,33 4 2 2 8 66,67 3 4 7 87,50 4 2 3 3 12 75,00 40 76,92
14 N 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 3 4 2 9 75,00 3 4 7 87,50 2 4 3 4 13 81,25 43 82,69
15 O 3 3 75,00 3 3 3 9 75,00 4 4 4 12 100,00 4 3 7 87,50 4 4 3 3 14 87,50 45 86,54
16 P 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 47 90,38
17 Q 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 4 3 3 10 83,33 3 4 7 87,50 4 4 4 4 16 100,00 47 90,38
18 R 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 4 4 2 10 83,33 3 4 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 46 88,46
19 S 4 4 100,00 3 4 3 10 83,33 3 4 2 9 75,00 4 3 7 87,50 3 4 4 3 14 87,50 44 84,62
234
20 T 3 3 75,00 3 3 3 9 75,00 3 2 3 8 66,67 4 4 8 100,00 4 4 3 3 14 87,50 42 80,77
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Daur Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
21 U 4 4 100,00 3 4 3 10 83,33 2 3 3 8 66,67 4 4 8 100,00 3 4 4 3 14 87,50 44 84,62
22 V 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
23 W 3 3 75,00 4 3 4 11 91,67 4 3 3 10 83,33 3 3 6 75,00 2 4 4 3 13 81,25 43 82,69
24 X 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 3 9 75,00 4 4 8 100,00 3 4 3 3 13 81,25 43 82,69
25 Y 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 3 3 10 83,33 4 3 7 87,50 4 4 4 4 16 100,00 47 90,38
26 Z 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 2 4 3 9 75,00 4 3 7 87,50 4 4 3 2 13 81,25 43 82,69
27 AA 3 3 75,00 3 3 3 9 75,00 3 3 2 8 66,67 2 4 6 75,00 3 4 4 3 14 87,50 40 76,92
28 BB 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 50 96,15
29 CC 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 4 16 100,00 50 96,15
30 DD 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
31 EE 4 4 100,00 4 3 4 11 91,67 4 3 3 10 83,33 3 4 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 47 90,38
32 FF 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 3 11 91,67 3 4 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
33 GG 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 4 4 12 100,00 4 4 8 100,00 4 4 3 3 14 87,50 46 88,46
34 HH 4 4 100,00 3 2 3 8 66,67 4 3 2 9 75,00 4 3 7 87,50 2 4 3 3 12 75,00 40 76,92
Rata-rata 94,85 80,88 82,11 91,18 88,05
235
Kelas Eksperimen II
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan Daur
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
1 A 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 3 4 2 9 75,00 4 4 8 100,00 4 4 3 2 13 81,25 35 67,31
2 B 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 3 3 10 83,33 4 3 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 50 96,15
3 C 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 46 88,46
4 D 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 3 4 11 91,67 4 3 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 42 80,77
5 E 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 41 78,85
6 F 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 4 3 11 91,67 4 3 7 87,50 4 4 3 3 14 87,50 41 78,85
7 G 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 3 9 75,00 3 4 7 87,50 3 4 3 3 13 81,25 42 80,77
8 H 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 3 2 9 75,00 4 3 7 87,50 3 3 4 3 13 81,25 47 90,38
9 I 3 3 75,00 4 3 3 10 83,33 3 3 3 9 75,00 3 3 6 75,00 4 4 3 3 14 87,50 44 84,62
10 J 3 3 75,00 4 3 3 10 83,33 4 3 3 10 83,33 3 3 6 75,00 4 4 3 3 14 87,50 42 80,77
11 K 3 3 75,00 4 3 3 10 83,33 4 3 2 9 75,00 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
12 L 4 4 100,00 4 3 4 11 91,67 2 3 3 8 66,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 52 100,00
13 M 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 3 4 2 9 75,00 4 4 8 100,00 4 4 4 4 16 100,00 40 76,92
14 N 4 4 100,00 3 2 3 8 66,67 3 4 3 10 83,33 3 3 6 75,00 2 4 4 2 12 75,00 43 82,69
15 O 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 3 9 75,00 3 4 7 87,50 4 4 2 3 13 81,25 45 86,54
16 P 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 3 3 14 87,50 47 90,38
17 Q 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 4 3 2 9 75,00 4 3 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 47 90,38
18 R 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 2 4 10 83,33 4 3 7 87,50 4 4 3 3 14 87,50 46 88,46
19 S 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 4 2 10 83,33 3 3 6 75,00 4 3 4 3 14 87,50 44 84,62
20 T 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 3 9 75,00 3 1 4 50,00 2 4 2 2 10 62,50 42 80,77
21 U 4 4 100,00 4 4 4 12 100,00 4 4 3 11 91,67 4 3 7 87,50 4 4 4 4 16 100,00 44 84,62
22 V 4 4 100,00 4 4 4 12 100,00 4 4 3 11 91,67 4 3 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
236
23 W 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 3 3 10 83,33 4 3 7 87,50 4 4 4 2 14 87,50 43 82,69
Sub Konsep
Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Sub Konsep Sub Konsep Limbah dan Daur
No. Kode Udara Suara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Ulang Limbah Jumlah Nilai
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 10 13 4 7 12 3 8 5 6 9 11
24 X 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 4 3 3 14 87,50 43 82,69
25 Y 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 47 90,38
26 Z 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 3 4 2 9 75,00 4 2 6 75,00 4 4 4 3 15 93,75 43 82,69
27 AA 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 40 76,92
28 BB 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 4 3 3 10 83,33 3 4 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 50 96,15
29 CC 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 4 3 15 93,75 50 96,15
30 DD 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 3 3 3 9 75,00 4 4 8 100,00 4 4 3 3 14 87,50 48 92,31
31 EE 4 4 100,00 4 2 3 9 75,00 4 3 3 10 83,33 4 4 8 100,00 4 4 3 2 13 81,25 47 90,38
32 FF 4 4 100,00 4 4 3 11 91,67 4 4 4 12 100,00 3 4 7 87,50 4 4 4 3 15 93,75 48 92,31
33 GG 4 4 100,00 3 3 4 10 83,33 4 3 4 11 91,67 4 4 8 100,00 4 4 2 3 13 81,25 46 88,46
34 HH 4 4 100,00 4 3 3 10 83,33 4 3 2 9 75,00 4 3 7 87,50 4 4 3 3 14 87,50 40 76,92
Berpikir
Kreatif
(%) 96,32 80,15 83,09 89,71 88,60
237
Lampiran 22
Hasil N-Gain Ketercapaian Belajar (Berpikir Kreatif) Sub-Konsep Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Udara Suara Sub Konsep Pencemaran Air Tanah Daur Ulang Limbah
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
1 50,00 75,00 0,50 41,67 58,33 0,29 41,67 50,00 0,14 37,50 87,50 0,80 43,75 75,00 0,56
2 75,00 100,00 1,00 33,33 91,67 0,88 58,33 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75 50,00 100,00 1,00
3 50,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 58,33 100,00 1,00 37,50 87,50 0,80 68,75 87,50 0,60
4 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 66,67 75,00 0,25 50,00 100,00 1,00 50,00 75,00 0,50
5 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 41,67 91,67 0,86 12,50 75,00 0,71 43,75 68,75 0,44
6 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 41,67 58,33 0,29 62,50 87,50 0,67 31,25 87,50 0,82
7 100,00 100,00 0,00 16,67 66,67 0,60 33,33 75,00 0,63 37,50 87,50 0,80 37,50 87,50 0,80
8 100,00 75,00 0,00 41,67 91,67 0,86 50,00 91,67 0,83 37,50 87,50 0,80 56,25 93,75 0,86
9 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 41,67 66,67 0,43 25,00 87,50 0,83 50,00 100,00 1,00
10 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 50,00 83,33 0,67 50,00 100,00 1,00 37,50 68,75 0,50
11 50,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 58,33 83,33 0,60 37,50 100,00 1,00 43,75 93,75 0,89
12 50,00 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 91,67 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00
13 75,00 75,00 0,00 33,33 83,33 0,75 33,33 66,67 0,50 50,00 87,50 0,75 31,25 75,00 0,64
14 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 58,33 75,00 0,40 37,50 87,50 0,80 56,25 81,25 0,57
15 75,00 75,00 0,00 33,33 75,00 0,63 50,00 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75 50,00 87,50 0,75
16 25,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 50,00 91,67 0,83 37,50 100,00 1,00 37,50 93,75 0,90
17 50,00 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71 50,00 83,33 0,67 50,00 87,50 0,75 56,25 100,00 1,00
18 50,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 83,33 0,67 25,00 87,50 0,83 31,25 93,75 0,91
19 75,00 100,00 1,00 58,33 83,33 0,60 58,33 75,00 0,40 50,00 87,50 0,75 50,00 87,50 0,75
20 75,00 75,00 0,00 41,67 75,00 0,57 50,00 66,67 0,33 37,50 100,00 1,00 56,25 87,50 0,71
21 25,00 100,00 1,00 33,33 83,33 0,75 66,67 66,67 0,00 25,00 100,00 1,00 56,25 87,50 0,71
238
22 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 91,67 0,83 50,00 100,00 1,00 43,75 93,75 0,89
Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Udara Suara Sub Konsep Pencemaran Air Tanah Daur Ulang Limbah
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
23 100,00 75,00 0,00 58,33 91,67 0,80 83,33 83,33 0,00 62,50 75,00 0,33 62,50 81,25 0,50
24 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 41,67 75,00 0,57 37,50 100,00 1,00 43,75 81,25 0,67
25 50,00 100,00 1,00 33,33 83,33 0,75 41,67 83,33 0,71 25,00 87,50 0,83 56,25 100,00 1,00
26 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 33,33 75,00 0,63 25,00 87,50 0,83 31,25 81,25 0,73
27 75,00 75,00 0,00 33,33 75,00 0,63 41,67 66,67 0,43 25,00 75,00 0,67 31,25 87,50 0,82
28 75,00 100,00 1,00 33,33 91,67 0,88 58,33 100,00 1,00 62,50 100,00 1,00 62,50 93,75 0,83
29 75,00 100,00 1,00 58,33 91,67 0,80 83,33 91,67 0,50 62,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00
30 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 41,67 91,67 0,86 50,00 100,00 1,00 62,50 93,75 0,83
31 50,00 100,00 1,00 41,67 91,67 0,86 50,00 83,33 0,67 37,50 87,50 0,80 68,75 93,75 0,80
32 50,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 50,00 91,67 0,83 37,50 87,50 0,80 18,75 93,75 0,92
33 75,00 100,00 1,00 25,00 66,67 0,56 41,67 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75
34 75,00 100,00 1,00 33,33 66,67 0,50 50,00 75,00 0,50 25,00 87,50 0,83 50,00 75,00 0,50
Rata-
Rata 67,65 94,85 0,78 41,91 80,88 0,68 51,96 82,11 0,62 41,54 91,18 0,85 47,98 88,05 0,77
N-Gain Kelas Eksperimen I
No. Sub-Konsep N-Gain Kategori
1. Pencemaran udara 0,78 Tinggi
2. Pencemaran suara 0,68 Sedang
3. Pencemaran air 0,62 Sedang
4. Pencemaran tanah 0,85 Tinggi
5. Limbah & Daur Ulang Limbah 0,77 Tinggi
Rata-rata 0,74 Tinggi
239
Kelas Eksperimen II
Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Udara Suara Air Tanah Daur Ulang Limbah
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
1 75,00 100,00 1,00 58,33 75,00 0,40 50,00 75,00 0,50 50,00 100,00 1,00 56,25 81,25 0,57
2 75,00 100,00 1,00 66,67 83,33 0,50 50,00 83,33 0,67 50,00 87,50 0,75 62,50 93,75 0,83
3 100,00 100,00 0,00 66,67 91,67 0,75 66,67 91,67 0,75 62,50 100,00 1,00 43,75 93,75 0,89
4 100,00 100,00 0,00 58,33 66,67 0,20 33,33 91,67 0,88 50,00 87,50 0,75 50,00 93,75 0,88
5 0,00 100,00 1,00 50,00 91,67 0,83 83,33 91,67 0,50 12,50 100,00 1,00 62,50 93,75 0,83
6 100,00 100,00 0,00 50,00 83,33 0,67 66,67 91,67 0,75 37,50 87,50 0,80 62,50 87,50 0,67
7 50,00 75,00 0,50 33,33 66,67 0,50 25,00 75,00 0,67 25,00 87,50 0,83 31,25 81,25 0,73
8 100,00 100,00 0,00 33,33 66,67 0,50 33,33 75,00 0,63 37,50 87,50 0,80 37,50 81,25 0,70
9 75,00 75,00 0,00 25,00 83,33 0,78 33,33 75,00 0,63 37,50 75,00 0,60 43,75 87,50 0,78
10 75,00 75,00 0,00 41,67 83,33 0,71 50,00 83,33 0,67 50,00 75,00 0,50 50,00 87,50 0,75
11 75,00 75,00 0,00 50,00 83,33 0,67 33,33 75,00 0,63 37,50 100,00 1,00 56,25 93,75 0,86
12 50,00 100,00 1,00 25,00 91,67 0,89 58,33 66,67 0,20 50,00 100,00 1,00 50,00 93,75 0,88
13 75,00 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71 66,67 75,00 0,25 37,50 100,00 1,00 50,00 100,00 1,00
14 75,00 100,00 1,00 33,33 66,67 0,50 50,00 83,33 0,67 37,50 75,00 0,60 43,75 75,00 0,56
15 75,00 75,00 0,00 41,67 66,67 0,43 50,00 75,00 0,50 50,00 87,50 0,75 25,00 81,25 0,75
16 100,00 100,00 0,00 41,67 75,00 0,57 58,33 91,67 0,80 37,50 100,00 1,00 43,75 87,50 0,78
17 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 41,67 75,00 0,57 50,00 87,50 0,75 37,50 93,75 0,90
18 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 83,33 0,67 50,00 87,50 0,75 50,00 87,50 0,75
19 100,00 100,00 0,00 41,67 66,67 0,43 50,00 83,33 0,67 50,00 75,00 0,50 43,75 87,50 0,78
20 75,00 100,00 1,00 50,00 66,67 0,33 41,67 75,00 0,57 50,00 50,00 0,00 43,75 62,50 0,33
21 100,00 100,00 0,00 58,33 100,00 1,00 75,00 91,67 0,67 62,50 87,50 0,67 56,25 100,00 1,00
22 75,00 100,00 1,00 41,67 100,00 1,00 58,33 91,67 0,80 37,50 87,50 0,80 43,75 93,75 0,89
23 75,00 100,00 1,00 58,33 83,33 0,60 41,67 83,33 0,71 50,00 87,50 0,75 56,25 87,50 0,71
240
Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Pencemaran Sub Konsep Limbah dan
No. Udara Suara Air Tanah Daur Ulang Limbah
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
24 75,00 100,00 1,00 33,33 66,67 0,50 41,67 83,33 0,71 37,50 100,00 1,00 50,00 87,50 0,75
25 75,00 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71 50,00 91,67 0,83 50,00 100,00 1,00 50,00 93,75 0,88
26 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 75,00 0,50 50,00 75,00 0,50 43,75 93,75 0,89
27 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 91,67 0,83 37,50 100,00 1,00 43,75 93,75 0,89
28 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 66,67 83,33 0,50 37,50 87,50 0,80 62,50 93,75 0,83
29 75,00 100,00 1,00 41,67 75,00 0,57 50,00 91,67 0,83 37,50 100,00 1,00 56,25 93,75 0,86
30 75,00 100,00 1,00 50,00 83,33 0,67 50,00 75,00 0,50 37,50 100,00 1,00 43,75 87,50 0,78
31 75,00 100,00 1,00 58,33 75,00 0,40 58,33 83,33 0,60 50,00 100,00 1,00 56,25 81,25 0,57
32 75,00 100,00 1,00 58,33 91,67 0,80 66,67 100,00 1,00 37,50 87,50 0,80 62,50 93,75 0,83
33 75,00 100,00 1,00 41,67 83,33 0,71 50,00 91,67 0,83 50,00 100,00 1,00 50,00 81,25 0,63
34 75,00 100,00 1,00 33,33 83,33 0,75 41,67 75,00 0,57 50,00 87,50 0,75 43,75 87,50 0,78
Rata-
Rata 76,47 96,32 0,66 46,08 80,15 0,63 51,23 83,09 0,65 43,75 89,71 0,81 48,90 88,60 0,78
241
Lampiran 23
Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
Pertemuan Ke-1
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 7 4 3 5 6 8
A 3 3 75,00 3 4 7 87,50 2 2 50,00 3 2 2 7 58,33 2 2 50,00 21 65,63
E 3 3 75,00 3 4 7 87,50 2 2 50,00 3 2 2 7 58,33 2 2 50,00 21 65,63
1 F 3 3 75,00 3 4 7 87,50 2 2 50,00 3 2 2 7 58,33 2 2 50,00 21 65,63
GG 3 3 75,00 3 4 7 87,50 2 2 50,00 3 2 2 7 58,33 2 2 50,00 21 65,63
KK 3 3 75,00 3 4 7 87,50 2 2 50,00 3 2 2 7 58,33 2 2 50,00 21 65,63
B 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 4 100,00 28 87,50
G 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 4 100,00 28 87,50
2 J 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 4 100,00 28 87,50
L 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 4 100,00 28 87,50
FF 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 2 3 3 8 66,67 4 4 100,00 28 87,50
C 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
M 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
N 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
3
P 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
Y 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
EE 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 3 2 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
242
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 7 4 3 5 6 8
A 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
O 3 3 75,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 3 3 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
243
Pertemuan Ke-2
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 7 4 3 5 6 8
A 3 3 75,00 4 3 7 87,50 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
E 3 3 75,00 4 3 7 87,50 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
1 F 3 3 75,00 4 3 7 87,50 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
GG 3 3 75,00 4 3 7 87,50 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
KK 3 3 75,00 4 3 7 87,50 3 3 75,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
B 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 4 2 10 83,33 4 4 100,00 30 93,75
G 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 4 2 10 83,33 4 4 100,00 30 93,75
2 J 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 4 2 10 83,33 4 4 100,00 30 93,75
L 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 4 2 10 83,33 4 4 100,00 30 93,75
FF 4 4 100,00 4 4 8 100,00 4 4 100,00 4 4 2 10 83,33 4 4 100,00 30 93,75
C 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
M 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
N 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
3
P 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
Y 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
EE 3 3 75,00 4 2 6 75,00 4 4 100,00 4 2 2 8 66,67 3 3 75,00 24 75,00
A 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
O 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
4 Q 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
T 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
Z 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
244
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 7 4 3 5 6 8
DD 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 3 3 2 8 66,67 3 3 75,00 26 81,25
H 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
R 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
U 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
5
W 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
X 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
CC 3 3 75,00 4 4 8 100,00 2 2 50,00 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 25 78,13
I 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
S 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
V 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
6
AA 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
BB 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
HH 4 4 100,00 4 3 7 87,500 4 4 100,00 2 4 3 9 75,00 4 4 100,00 28 87,50
Rata-rata (%) 87,50 89,34 87,50 72,06 83,09
Rata-Rata Persentase Ketercapaian Indikator Berpikir Kreatif pada LKS PBL Kelas Eksperimen I
Komponen Berpikir Kelas Eksperimen I (LKS PBL)
Kode Kreatif Pertemuan Pertemuan ke- Rata-rata
Ke-1 2 (%)
K1 Fluency 83,09 87,50 85,30
K2 Flexibility 95,96 89,34 92,65
K3 Originality 79,41 87,50 83,46
K4 Elaboration 66,91 72,06 69,49
K5 Evaluation 83,82 83,09 83,46
245
Rata-Rata 81,84 83,90 82,87
Kelas Eksperimen II
Pertemuan Ke-1
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 4 5 3 6 7 8
A 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 27 84,38
D 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 27 84,38
1 F 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 27 84,38
L 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 27 84,38
U 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 27 84,38
E 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 28 87,50
K 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 28 87,50
2 Z 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 28 87,50
FF 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 28 87,50
HH 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 3 3 75,00 28 87,50
B 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
G 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
M 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
3
O 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
X 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
EE 2 2 50,00 4 4 100,00 4 4 8 100,00 3 3 3 9 75,00 3 3 75,00 26 81,25
C 4 4 100,00 4 4 100,00 4 2 6 75,00 2 3 4 9 75,00 4 4 100,00 27 84,38
246
S 4 4 100,00 4 4 100,00 4 2 6 75,00 2 3 4 9 75,00 4 4 100,00 27 84,38
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 4 5 3 6 7 8
AA 4 4 100,00 4 4 100,00 4 2 6 75,00 2 3 4 9 75,00 4 4 100,00 27 84,38
BB 4 4 100,00 4 4 100,00 4 2 6 75,00 2 3 4 9 75,00 4 4 100,00 27 84,38
N 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
P 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
T 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
5
Y 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
CC 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
DD 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 3 10 83,33 4 4 100,00 28 87,50
I 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
J 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
Q 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
6
V 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
W 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
GG 4 4 100,00 4 4 100,00 2 4 6 75,00 2 2 3 7 58,33 2 2 50,00 23 71,88
Rata-rata (%) 91,18 100,00 77,57 78,43 79,41
247
Pertemuan Ke-2
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 4 5 3 6 7 8
A 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 28 87,50
D 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 28 87,50
1 F 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 28 87,50
L 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 28 87,50
U 4 4 100,00 4 4 100,00 2 3 5 62,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 28 87,50
E 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 30 93,75
K 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 30 93,75
2 Z 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 30 93,75
FF 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 30 93,75
HH 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 4 4 4 12 100,00 3 3 75,00 30 93,75
B 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
G 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
M 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
3
O 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
X 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
EE 2 2 50,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 4 4 3 11 91,67 4 4 100,00 27 84,38
C 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
HH 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
4 R 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
S 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
248
AA 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
Nama 4 4 4 4 4 4 4 4
Kelompok K1 % K2 % K3 % K4 % K5 % Jumlah Nilai
Siswa 1 2 4 5 3 6 7 8
BB 4 4 100,00 4 4 100,00 4 3 7 87,50 2 4 3 9 75,00 3 3 75,00 27 84,38
N 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
P 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
T 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
5
Y 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
CC 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
DD 4 4 100,00 4 4 100,00 3 3 6 75,00 3 4 4 11 91,67 4 4 100,00 29 90,63
I 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
J 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
Q 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
6
V 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
W 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
GG 4 4 100,00 4 4 100,00 3 4 7 87,50 2 2 2 6 50,00 3 3 75,00 24 75,00
Rata-rata (%) 91,18 100,00 79,41 83,82 83,82
Rata-Rata Persentase Ketercapaian Indikator Berpikir Kreatif pada LKS PBL Kelas Eksperimen II
Komponen Kelas Eksperimen I (LKS STM)
Kode Berpikir Kreatif Pertemuan Pertemuan ke- Rata-rata
Ke-1 2 (%)
K1 Fluency 91,18 91,18 91,18
K2 Flexibility 100,00 100,00 100,00
K3 Originality 77,57 79,41 78,49
K4 Elaboration 78,43 83,82 81,13
K5 Evaluation 79,41 83,82 81,62
249
Rata-Rata 85,32 87,65 86,48
250
250
Lampiran 24
Kelas Eksperimen I
Pertemuan Ke-1
Komponen
Perilaku siswa yang di Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.
No. Berpikir % %
nilai 1 2 3 4 5 6
Kreatif
Pertemuan Ke-2
Komponen
Perilaku siswa yang di Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.
No. Berpikir % %
nilai 1 2 3 4 5 6
Kreatif
Kelas Eksperimen II
Pertemuan Ke-1
Komponen
Perilaku siswa yang di Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.
No. Berpikir % %
nilai 1 2 3 4 5 6
Kreatif
Pertemuan Ke-2
Komponen
Perilaku siswa yang di Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.
No. Berpikir % %
nilai 1 2 3 4 5 6
Kreatif
Lampiran 25
Kelas Eksperimen I
Pertemuan Ke-1
No.
Observer Observer Observer
Tahap Pembelajaran Aktivitas Guru %
I II III
I Kegiatan Awal
Pembukaan Memberi salam √ √ √ 100
Mengecek Absensi √ √ √ 100
Mengecek kesiapan siswa 100
√ √ √
sebelum memulai pelajaran
Menyiapkan buku ajar dan 100
power point yang akan √ √ √
disampaikan
Menjelaskan tujuan 100
√ √ √
pembelajaran
Motivasi Memberikan motivasi 100
kepada siswa terkait materi
pencemaran udara dan
pencemaran suara serta
upaya penanggulangannya
dengan memberikan
gambaran umum mengenai √ √ √
manfaat mempelajari
pencemaran udara dan
pencemaran suara serta
upaya penanggulangannya
bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup.
Apersepsi Menanyakan hal yang 100
berhubungan dengan
pelajaran yaitu tentang
√ √ √
pencemaran udara dan
pencemaran suara serta
upaya penanggulangannya
II Kegiatan Inti
Menemukan Masalah Membagi siswa menjadi 6 100
kelompok sesuai dengan
√ √ √
yang telah ditentukan oleh
guru
Memberikan permasalahan 100
yang diangkat dari latar
kehidupan sehari-hari siswa
terkait pencemaran udara √ √ √
dan pencemaran suara serta
cara mengatasinya dalam
kehidupan.
Mendefinisikan Membimbing siswa secara 100
√ √ √
masalah bertahap untuk
255
No.
Observer Observer Observer
Tahap Pembelajaran Aktivitas Guru %
I II III
mendefinisikan masalah
pencemaran udara dan suara
yang terdapat dalam LKS
Mengumpulkan fakta Membimbing siswa untuk 100
melakukan pengumpulan
fakta, pencarian informasi
dengan cara/metode kajian
√ √ √
pustaka dan pengelolaan
informasi dengan
menggunakan buku ataupun
internet
Menyusun hipotesis Membimbing siswa untuk 100
menyusun hipotesis terhadap
permasalahan pencemaran √ √ √
udara dan suara yang
diberikan dalam LKS
Melakukan Membimbing siswa untuk 100
penyelidikan melakukan penyelidikan
terhadap informasi dan data
√ √ √
yang telah diperolehnya
terkait permasalahan
pencemaran udara dan suara.
Menyempurnakan Membimbing siswa 100
permasalahan melakukan penyempurnaan
terhadap masalah
pencemaran udara dan suara
√ √ √
dengan mengaitkan antara
permasalahan dalam artikel
dengan data/informasi yang
diperoleh dari literatur.
Menyimpulkan Membimbing siswa untuk 100
alternatif pemecahan menyimpulkan alternatif
masalah secara pemecahan masalah √ √ √
kolaboratif pencemaran udara dan suara
secara kolaboratif
Melakukan pengujian Membimbing siswa 100
hasil (solusi) melakukan pengujian hasil
pemecahan masalah (solusi) pemecahan masalah
pencemaran udara dan suara
√ √ √
dengan meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya
III Kegiatan Akhir
Evaluasi Melakukan evaluasi melalui 100
hasil kerja siswa dan
mereview materi yang telah √ √ √
disampaikan melalui tanya
jawab
Bertanya kepada siswa hal- 100
√ √ √
hal yang masih belum
256
No.
Observer Observer Observer
Tahap Pembelajaran Aktivitas Guru %
I II III
Pertemuan Ke-2
No. Observer Observer Observer
Tahap Pembelajaran Aktivitas Guru %
I II III
I Kegiatan Awal
Pembukaan Memberi salam √ √ √ 100
Mengecek Absensi √ √ √ 100
Mengecek kesiapan siswa
√ √ √ 100
sebelum memulai pelajaran
Menyiapkan buku ajar dan
power point yang akan √ √ √ 100
disampaikan
Menjelaskan tujuan
√ √ √ 100
pembelajaran
Motivasi Memberikan motivasi
kepada siswa memberikan
gambaran umum mengenai
manfaat mempelajari √ √ √ 100
pencemaran tanah dan
pencemaran air serta upaya
penanggulangannya
Apersepsi Menanyakan hal yang
berhubungan dengan
pelajaran yaitu tentang
√ √ √ 100
pencemaran tanah dan
pencemaran air serta upaya
penanggulangannya
II Kegiatan Inti
Menemukan Masalah Membagi siswa menjadi 6 √ √ √ 100
257
Kelas Eksperimen II
Pertemuan Ke-1
Tahap Observer Observer Observer
Aktivitas Guru %
Pembelajaran I II III
I. Kegiatan Awal
Pembukaan Memberi salam √ √ √ 100
Mengecek Absensi √ √ √ 100
Mengecek kesiapan siswa √ √ √ 100
sebelum memulai pelajaran
Menyiapkan buku ajar dan √ √ √ 100
power point yang akan
disampaikan
Menjelaskan tujuan √ √ √ 100
pembelajaran
Motivasi Memberikan motivasi √ √ √ 100
kepada siswa terkait materi
pencemaran udara dan
pencemaran suara serta
upaya penanggulangannya
dengan memberikan
gambaran umum mengenai
manfaat mempelajari
pencemaran udara dan
pencemaran suara serta
upaya penanggulangannya
bagi kelangsungan hidup
259
Pertemuan Ke-2
Tahap Observer Observer Observer
No. Aktivitas Guru %
Pembelajaran I II III
I Kegiatan Awal
Pembukaan Memberi salam √ √ √ 100
Mengecek Absensi √ √ √ 100
Mengecek kesiapan siswa √ √ √ 100
sebelum memulai pelajaran
Menyiapkan buku ajar dan √ √ √ 100
power point yang akan
disampaikan
Menjelaskan tujuan √ √ √ 100
pembelajaran
Motivasi Memberikan motivasi √ √ √ 100
kepada siswa terkait materi
pencemaran air dan
pencemaran tanah serta
upaya penanggulangannya
dengan memberikan
gambaran umum mengenai
manfaat mempelajari
pencemaran tanah dan
pencemaran air serta upaya
penanggulangannya bagi
kelangsungan hidup
makhluk hidup.
Apersepsi Menanyakan hal yang √ √ √ 100
berhubungan dengan
pelajaran yaitu tentang
pencemaran tanah dan
pencemaran air serta upaya
penanggulangannya
II Kegiatan Inti
Inisiasi/ Invitasi Membagi siswa menjadi 6 √ √ √ 100
kelompok sesuai dengan
yang telah ditentukan oleh
262
Lampiran 26
Kelas Eksperimen I
L hitung < L tabel = 0,1219 < 0,1519, sehingga data pretest kelompok eksperimen I (PBL) berdistribusi
normal.
Kelas Eksperimen II
No Kode Skor Pre Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
1 G 16 30,77 -2,7365 0,0031 0,0294 0,0263
2 I 20 38,46 -1,6483 0,0496 0,0588 0,0092
3 H 21 40,38 -1,3762 0,0844 0,0882 0,0039
4 O 22 42,31 -1,1042 0,1348 0,1176 0,0171
5 N 23 44,23 -0,8321 0,2027 0,2353 0,0326
6 Q 23 44,23 -0,8321 0,2027 0,2353 0,0326
7 X 23 44,23 -0,8321 0,2027 0,2353 0,0326
8 HH 23 44,23 -0,8321 0,2027 0,2353 0,0326
9 L 24 46,15 -0,5601 0,2877 0,2647 0,0230
10 K 25 48,08 -0,2881 0,3867 0,4118 0,0251
11 T 25 48,08 -0,2881 0,3867 0,4118 0,0251
12 V 25 48,08 -0,2881 0,3867 0,4118 0,0251
13 AA 25 48,08 -0,2881 0,3867 0,4118 0,0251
14 DD 25 48,08 -0,2881 0,3867 0,4118 0,0251
15 J 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
16 P 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
17 S 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
18 Y 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
19 Z 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
20 CC 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
21 GG 26 50,00 -0,0160 0,4936 0,6176 0,1240
22 D 27 51,92 0,2560 0,6010 0,7353 0,1343
23 E 27 51,92 0,2560 0,6010 0,7353 0,1343
24 M 27 51,92 0,2560 0,6010 0,7353 0,1343
25 R 27 51,92 0,2560 0,6010 0,7353 0,1343
26 W 28 53,85 0,5281 0,7013 0,7647 0,0634
27 A 29 55,77 0,8001 0,7882 0,7941 0,0059
28 BB 30 57,69 1,0722 0,8582 0,8529 0,0052
266
L hitung < L tabel = 0,1343 < 0,1519, sehingga data pretest kelompok eksperimen II (STM)
berdistribusi normal.
267
Lampiran 27
L hitung < L tabel = 0,0940 < 0,1519, sehingga data posttest kelas eksperimen I (PBL) berdistribusi
normal.
Kelas Eksperimen II
No Kode Skor Post Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
1 T 35 67,31 -3,0443 0,0012 0,0294 0,0282
2 G 40 76,92 -1,4902 0,0681 0,1176 0,0496
3 N 40 76,92 -1,4902 0,0681 0,1176 0,0496
4 O 40 76,92 -1,4902 0,0681 0,1176 0,0496
5 H 41 78,85 -1,1793 0,1191 0,1471 0,0279
6 I 42 80,77 -0,8685 0,1926 0,2059 0,0133
7 S 42 80,77 -0,8685 0,1926 0,2059 0,0133
8 A 43 82,69 -0,5577 0,2885 0,2647 0,0238
9 J 43 82,69 -0,5577 0,2885 0,2647 0,0238
10 Q 44 84,62 -0,2468 0,4025 0,4118 0,0092
11 X 44 84,62 -0,2468 0,4025 0,4118 0,0092
12 Z 44 84,62 -0,2468 0,4025 0,4118 0,0092
13 EE 44 84,62 -0,2468 0,4025 0,4118 0,0092
14 HH 44 84,62 -0,2468 0,4025 0,4118 0,0092
15 D 45 86,54 0,0640 0,5255 0,5588 0,0333
16 K 45 86,54 0,0640 0,5255 0,5588 0,0333
17 R 45 86,54 0,0640 0,5255 0,5588 0,0333
18 W 45 86,54 0,0640 0,5255 0,5588 0,0333
19 DD 45 86,54 0,0640 0,5255 0,5588 0,0333
20 B 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
21 F 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
22 L 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
23 P 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
24 BB 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
25 GG 46 88,46 0,3748 0,6461 0,7353 0,0892
26 M 47 90,38 0,6857 0,7535 0,7941 0,0406
27 CC 47 90,38 0,6857 0,7535 0,7941 0,0406
28 Y 48 92,31 0,9965 0,8405 0,8529 0,0124
269
L hitung < L tabel = 0,0892 < 0,1519, sehingga data posttest kelas eksperimen II (STM)
berdistribusi normal.
270
Lampiran 28
Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelas Eksperimen I
No Kode N-Gain (Xi) Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
1 A 0,43 -2,2780 0,0114 0,0294 0,0180
2 W 0,44 -2,2465 0,0123 0,0588 0,0465
3 D 0,58 -1,1413 0,1269 0,0882 0,0386
4 HH 0,59 -1,1195 0,1315 0,1176 0,0138
5 T 0,62 -0,8984 0,1845 0,1471 0,0374
6 F 0,62 -0,8582 0,1954 0,1765 0,0189
7 M 0,63 -0,8256 0,2045 0,2353 0,0308
8 N 0,63 -0,8256 0,2045 0,2353 0,0308
9 AA 0,64 -0,7395 0,2298 0,2647 0,0349
10 J 0,64 -0,6902 0,2450 0,2941 0,0491
11 E 0,65 -0,6728 0,2505 0,3235 0,0730
12 S 0,65 -0,6196 0,2677 0,3529 0,0852
13 X 0,69 -0,3356 0,3686 0,3824 0,0138
14 G 0,70 -0,2802 0,3897 0,4118 0,0221
15 U 0,71 -0,1490 0,4408 0,4412 0,0004
16 Z 0,72 -0,1151 0,4542 0,4706 0,0164
17 I 0,72 -0,0743 0,4704 0,5000 0,0296
18 O 0,74 0,0515 0,5205 0,5294 0,0089
19 C 0,75 0,1217 0,5484 0,5588 0,0104
20 GG 0,79 0,4483 0,6730 0,5882 0,0848
21 H 0,80 0,5006 0,6917 0,6471 0,0446
22 EE 0,80 0,5006 0,6917 0,6471 0,0446
23 R 0,81 0,5495 0,7087 0,6765 0,0322
24 Q 0,81 0,5589 0,7119 0,7059 0,0060
25 DD 0,83 0,7532 0,7743 0,7647 0,0096
26 Y 0,83 0,7532 0,7743 0,7647 0,0096
27 P 0,84 0,7939 0,7864 0,7941 0,0077
28 V 0,85 0,8503 0,8024 0,8235 0,0211
29 K 0,85 0,8935 0,8142 0,8529 0,0387
30 FF 0,88 1,0689 0,8575 0,8824 0,0249
31 CC 0,89 1,2185 0,8885 0,9118 0,0233
32 BB 0,91 1,3572 0,9126 0,9412 0,0285
33 B 0,92 1,4333 0,9241 0,9706 0,0465
34 L 1,00 2,0162 0,9781 1,0000 0,0219
271
Kelas Eksperimen II
No Kode N-Gain (Xi) Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
1 T 0,37 -3,3494 0,0004 0,0294 0,0290
2 N 0,59 -1,3219 0,0931 0,0588 0,0343
3 O 0,60 -1,1923 0,1166 0,0882 0,0283
4 A 0,61 -1,1106 0,1334 0,1176 0,0157
5 S 0,62 -1,0478 0,1474 0,1471 0,0003
6 EE 0,64 -0,8507 0,1975 0,1765 0,0210
7 H 0,65 -0,7681 0,2212 0,2059 0,0153
8 J 0,65 -0,6865 0,2462 0,2353 0,0109
9 G 0,67 -0,5660 0,2857 0,2647 0,0210
10 I 0,69 -0,3703 0,3556 0,2941 0,0615
11 Z 0,69 -0,3252 0,3725 0,3235 0,0490
12 W 0,71 -0,1746 0,4307 0,3529 0,0777
13 B 0,71 -0,1187 0,4528 0,4118 0,0410
14 F 0,71 -0,1187 0,4528 0,4118 0,0410
15 D 0,72 -0,0650 0,4741 0,4706 0,0035
16 R 0,72 -0,0650 0,4741 0,4706 0,0035
17 Q 0,72 -0,0262 0,4896 0,5588 0,0693
18 X 0,72 -0,0262 0,4896 0,5588 0,0693
19 HH 0,72 -0,0262 0,4896 0,5588 0,0693
20 BB 0,73 0,0033 0,5013 0,5882 0,0869
21 K 0,74 0,1298 0,5516 0,6471 0,0954
22 DD 0,74 0,1298 0,5516 0,6471 0,0954
23 P 0,77 0,3974 0,6545 0,7059 0,0514
24 GG 0,77 0,3974 0,6545 0,7059 0,0514
25 L 0,79 0,5523 0,7096 0,7353 0,0257
26 M 0,80 0,6865 0,7538 0,7647 0,0109
27 CC 0,81 0,7587 0,7760 0,7941 0,0181
28 Y 0,85 1,1200 0,8687 0,8235 0,0451
29 C 0,85 1,1562 0,8762 0,8529 0,0233
30 AA 0,85 1,1736 0,8797 0,8824 0,0026
31 FF 0,86 1,2233 0,8894 0,9118 0,0224
32 E 0,88 1,4380 0,9248 0,9412 0,0164
33 V 0,89 1,5215 0,9359 1,0000 0,0641
272
Lampiran 29
1. Menentukan Fhitung
2
S1 varians terbesar
Fhitung = 2 =
S2 varians terkecil
65,108
Fhitung =
49,969
Fhitung = 1,302
db = n-1
db1 = 34-1 = 33
db2 = 34-1 = 33
3. Menentukan Ftabel
4. Menarik Kesimpulan
Fhitung < Ftabel yaitu 1,302 < 1,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest
kedua kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen.
274
Lampiran 30
49,603
Fhitung =
38,278
Fhitung = 1,296
2. Menentukan derajat kebebasan (db)
db = n-1
db1 = 34-1 = 33
db2 = 34-1 = 33
3. Menentukan Ftabel
Untuk db penyebut 33 dan pembilang 33 pada taraf signifikan 5% (0,05) dari
daftar tabel distribusi F tidak didapat. Sehingga dicari dengan rumus
(=FINV(0,05;33;33)), didapatkan nilai Ftabel sebesar 1,788.
4. Menarik Kesimpulan
Fhitung < Ftabel yaitu 1,296 < 1,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest
kedua kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen.
275
Lampiran 31
0,017
Fhitung =
0,011
Fhitung = 1,545
4. Menarik Kesimpulan
Fhitung < Ftabel yaitu 1,545 < 1,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa data N-Gain
kedua kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen.
Lampiran 32 dsg 57,54 - 2,09
thitung
7,5855 . 0,2425
Hasil Uji Hipotesis Pretest dsg 7,5855
Berdasarkan data berikut: - 2,09
2. Menentukan thitung thitung
Data Kelas Kelas 1,8394
Eksperimen I Eksperimen II
N 34 34 X1 - X 2 thitung 1,136
thitung
Mean 48,02 50,11 1 1
(Xbar) dsg (t-hitung = 1,136, karena tanda minus hanya
SD 8,07 7,07 n1 n 2 menunjukkan arah)
(Standar
Deviasi) 48,02 - 50,11 3. Menentukan db (derajat bebas)
Varians 65,11 49,97 thitung db = n1 + n2 – 2
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 1 1 db = 34 + 34 – 2
7,5855
gabungan kelompok 1 dan 2) 34 34 db = 68 – 2
db = 66
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 - 2,09 ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
dsg thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
n1 n 2 - 2 2 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
7,5855 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
34
sebesar 1,99.
(34 - 1) 65,11 (34 - 1) 49,97
dsg 2,09
34 34 - 2 thitung 4. Menarik Kesimpulan
7,5855 0,0588 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
1,136 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
(33) 65,11 (33) 49,97 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
dsg - 2,09
66 thitung berpikir kreatif siswa kelas eksperimen I dan
7,5855 0,0588 kelas eksperimen II pada kondisi awal sebelum
diajarkan dengan model pembelajaran PBL dan
2148,63 1649,01 STM.
dsg - 2,09
66 thitung
276
7,5855 . 0,2425
Lampiran 33 dsg 43,94 thitung 0,068
Hasil Uji Hipotesis Posttest (t-hitung = 0,068, karena tanda minus hanya
dsg 6,6287 menunjukkan arah)
Berdasarkan data berikut:
Data Kelas Kelas 2. Menentukan thitung
Eksperimen I Eksperimen 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
II db = n1 + n2 – 2
N 34 34 X1 - X 2 db = 34 + 34 – 2
thitung db = 68 – 2
Mean (Xbar) 86,03 86,14 1 1
dsg db = 66
SD (Standar 7,04 6,19
Deviasi)
n1 n 2 ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
Varians 49,60 38,28 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
86,03 - 86,14 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
thitung
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 1 1 sebesar 1,99.
6,6287
gabungan kelompok 1 dan 2) 34 34 4. Menarik Kesimpulan
Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 - 0,11 0,068 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
dsg thitung
n1 n 2 - 2 2 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
6,6287 berpikir kreatif siswa yang diajar dengan
34 model pembelajaran PBL dan STM pada
(34 - 1) 49,60 (34 - 1) 38,28 konsep perubahan lingkungan dan daur ulang
dsg - 0,11 limbah.
34 34 - 2 thitung
6,6287 0,0588
(33) 49,60 (33) 38,28
dsg - 0,11
66 thitung
6,6287 . 0,2425
1636,8 1263,24
dsg - 0,11
66 thitung
1,6074
277
Lampiran 34 0,561 0,363 0
dsg thitung
66 0,118 . 0,2425
Hasil Uji Hipotesis N-Gain
Berdasarkan data berikut: 0
dsg 0,014 thitung
Data Kelas Kelas 0,118 . 0,2425
Eksperimen I Eksperimen II dsg 0,118
N 34 34 0
Mean 0,73 0,73 thitung
2. Menentukan thitung 0,0286
(Xbar)
SD 0,13 0,11
(Standar X1 - X 2 thitung 0
thitung
Deviasi) 1 1
Varians 0,017 0,011 dsg 3. Menentukan db (derajat bebas)
n1 n 2 db = n1 + n2 – 2
db = 34 + 34 – 2
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 0,73 - 0,73 db = 68 – 2
gabungan kelompok 1 dan 2) thitung db = 66
1 1 ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
0,118 (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 34 34
dsg tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
n1 n 2 - 2 0
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
thitung sebesar 1,99.
2
(34 - 1) 0,017 (34 - 1) 0,011 0,118 4. Menarik Kesimpulan
dsg 34 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
34 34 - 2
0 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
0 Artinya, tidak terdapat perbedaan peningkatan
(33) 0,017 (33) 0,011 thitung berpikir kreatif siswa kelas eksperimen I dan
dsg 0,118 0,0588
66 kelas eksperimen II.
0
thitung
278
7,5855 0,0588
Lampiran 35 db = 34 + 34 – 2
dsg 196,73 db = 68 – 2
Hasil Uji Hipotesis Pretest Per
dsg 14,03 db = 66
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
Komponen Berpikir Kreatif 2. Menentukan thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
1. Berpikir Lancar (Fluency) X1 - X 2 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
Berdasarkan data berikut:
thitung
1 1 sebesar 1,99.
Data Kelas Kelas dsg
Eksperimen Eksperimen n1 n 2 4. Menarik Kesimpulan
I II Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
61,03 - 67,65
N 34 34 thitung 1,95 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
Mean (Xbar) 61,03 67,65 1 1 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
Fluency 14,03 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
34 34
SD (Standar 13,56 14,47 lancar (fluency) kelas eksperimen I dan kelas
Deviasi) - 6,62 eksperimen II pada kondisi awal sebelum
thitung
Varians 184,01 209,45 2 diajarkan dengan model pembelajaran PBL dan
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 14,03 STM.
gabungan kelompok 1 dan 2) 34
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 - 6,62 2. Berpikir Luwes (Flexibility)
thitung Berdasarkan data berikut:
dsg 14,03 0,0588
n1 n 2 - 2 Data Kelas Kelas
- 6,62 Eksperimen I Eksperimen II
(34 - 1) 184,01 (34 - 1) 209,45 thitung N 34 34
dsg 14,03 . 0,2425
34 34 - 2 Mean (Xbar) 43,38 43,01
- 6,62 Flexibility
thitung
3,40 SD (Standar 8,83 12,38
(33) 184,01 (33) 209,45 Deviasi)
dsg thitung 1,95 Varians 77,99 153,33
66 (t-hitung = 1,95, karena tanda minus hanya 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi
6072,33 6911,85 menunjukkan arah) gabungan kelompok 1 dan 2)
dsg
66 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
279
db = n1 + n2 – 2
0,37 Data Kelas Kelas
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 thitung Eksperimen I Eksperimen II
dsg
n1 n 2 - 2 10,75 0,0588 N 34 34
0,37 Mean (Xbar) 63,97 64,71
(34 - 1) 77,99 (34 - 1) 153,33 thitung Originality
dsg 10,75 . 0,2425
34 34 - 2 SD (Standar 16,50 14,91
0,37 Deviasi)
(33) 77,99 (33) 153,33 thitung Varians 272,39 222,26
dsg 2,61
66 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi
thitung 0,14 gabungan kelompok 1 dan 2)
2573,67 5059,89
dsg 3. Menentukan db (derajat kebebasan) (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2
66 dsg
db = n1 + n2 – 2 n1 n 2 - 2
dsg 115,66 db = 34 + 34 – 2
db = 68 – 2 (34 - 1) 272,39 (34 - 1) 222,26
dsg 10,75 db = 66 dsg
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
34 34 - 2
2. Menentukan thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
X1 - X 2 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel (33) 272,39 (33) 222,26
thitung (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai t tabel dsg
1 1 sebesar 1,99. 66
dsg
n1 n 2 8988,87 7334,58
4. Menarik Kesimpulan dsg
43,38 - 43,01 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu 66
thitung 0,14 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
1 1 dsg 247,325
10,75 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
34 34 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir dsg 15,73
0,37 luwes (flexibility) kelas eksperimen I dan kelas
thitung eksperimen II pada kondisi awal sebelum 2. Menentukan thitung
2 diajarkan dengan model pembelajaran PBL dan
10,75 STM.
X1 - X 2
34 thitung
1 1
3. Berpikir orisinil (Originality) dsg
280
Berdasarkan data berikut: n1 n 2
63,97 - 64,71 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
thitung 0,19 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
4618,02 3433,32
dsg
1 1 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan 66
15,73
34 34 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
orisinil (originality) kelas eksperimen I dan dsg 121,99
- 0,74 kelas eksperimen II pada kondisi awal sebelum
thitung dsg 11,04
2 diajarkan dengan model pembelajaran PBL dan
15,73 STM.
34 2. Menentukan thitung
- 0,74 4. Berpikir memerinci (Elaboration) X1 - X 2
thitung thitung
Berdasarkan data berikut: 1 1
15,73 0,0588 Data Kelas Kelas dsg
- 0,74 Eksperimen Eksperimen n1 n 2
thitung I II
15,73 . 0,2425 37,50 - 38,97
N 34 34 thitung
- 0,74 Mean (Xbar) 37,50 38,97 1 1
thitung 11,04
3,81 Elaboration 34 34
SD (Standar 11,83 10,20
thitung 0,19 Deviasi) - 1,47
(t-hitung = 0,19, karena tanda minus hanya
thitung
Varians 139,94 104,04 2
menunjukkan arah) 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 11,04
gabungan kelompok 1 dan 2) 34
3. Menentukan db (derajat kebebasan) - 1,47
db = n1 + n2 – 2 (n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 thitung
db = 34 + 34 – 2
dsg 11,04 0,0588
n1 n 2 - 2
db = 68 – 2 - 1,47
db = 66 (34 - 1) 139,94 (34 - 1) 104,04 thitung
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db dsg 11,04 . 0,2425
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari 34 34 - 2 - 1,47
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel thitung
(33)139,94 (33)104,04 2,68
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel dsg
sebesar 1,99. 66 thitung 0,55
(t-hitung = 0,55, karena tanda minus hanya
281
4. Menarik Kesimpulan menunjukkan arah)
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi - 0,74
3. Menentukan db (derajat kebebasan) gabungan kelompok 1 dan 2) thitung
db = n1 + n2 – 2 13,61 0,0588
db = 34 + 34 – 2
(n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2
dsg - 0,74
db = 68 – 2 n1 n 2 - 2 thitung
db = 66 13,61 . 0,2425
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db (34 - 1) 244,91 (34 - 1) 125,77 - 0,74
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari dsg thitung
34 34 - 2 3,30
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel (33) 244,91 (33)125,77 thitung 0,22
sebesar 1,99. dsg (t-hitung = 0,22, karena tanda minus hanya
66
menunjukkan arah)
4. Menarik Kesimpulan 8082,03 4150,41
Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu dsg 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
0,55 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha 66 db = n1 + n2 – 2
ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan dsg 185,34 db = 34 + 34 – 2
berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir db = 68 – 2
memerinci (elaboration) kelas eksperimen I dsg 13,61 db = 66
dan kelas eksperimen II pada kondisi awal ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
sebelum diajarkan dengan model pembelajaran 2. Menentukan thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
PBL dan STM. tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
X1 - X 2
thitung (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
5. Berpikir menilai (Evaluation) 1 1 sebesar 1,99.
Berdasarkan data berikut: dsg
Data Kelas Kelas
n1 n 2
4. Menarik Kesimpulan
Eksperimen Eksperimen 37,99 - 38,73 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
I II thitung 0,22 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
N 34 34 1 1 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
13,61
Mean (Xbar) 37,99 38,73 34 34 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
Evaluation - 0,74 menilai (evaluation) kelas eksperimen I dan
SD (Standar 15,65 11,21 thitung kelas eksperimen II pada kondisi awal sebelum
Deviasi) 2 diajarkan dengan model pembelajaran PBL dan
Varians 244,91 125,77
13,61 STM.
282
34
Lampiran 36 db = 34 + 34 – 2
dsg 67,745 db = 68 – 2
Hasil Uji Hipotesis Posttest Per
dsg 8,23 db = 66
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
Komponen Berpikir Kreatif 2. Menentukan thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
1. Berpikir Lancar (Fluency) X1 - X 2 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
thitung
Berdasarkan data berikut: 1 1 sebesar 1,99.
Data Kelas Kelas dsg
Eksperimen I Eksperimen n1 n 2 4. Menarik Kesimpulan
II 89,71 - 92,89 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
N 34 34 thitung 1,60 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
Mean 89,71 92,89 1 1 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
8,23 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
(Xbar) 34 34
Fluency lancar (fluency) kelas eksperimen I dan kelas
- 3,18 eksperimen II setelah diajarkan dengan model
SD 8,72 7,71 thitung
(Standar 2 pembelajaran PBL dan STM.
Deviasi) 8,23
34 2. Berpikir Luwes (Flexibility)
Varians 76,01 59,48
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi - 3,18 Berdasarkan data berikut:
thitung Data Kelas Kelas
gabungan kelompok 1 dan 2) 8,23 0,0588
Eksperimen I Eksperimen
(n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 - 3,18 II
dsg thitung
n1 n 2 - 2 8,23 . 0,2425 N 34 34
Mean 88,60 93,75
(34 - 1) 76,01 (34 - 1) 59,48 - 3,18 (Xbar)
dsg thitung
1,99 Flexibility
34 34 - 2 SD (Standar 13,19 10,77
thitung 1,60
(33) 76,01 (33) 59,48 Deviasi)
dsg (t-hitung = 1,60, karena tanda minus hanya
Varians 173,94 116
66 menunjukkan arah)
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi
2508,33 1962,84 gabungan kelompok 1 dan 2)
3. Menentukan db (derajat kebebasan)
283
dsg
66 db = n1 + n2 – 2
- 5,15 Data Kelas Kelas
(n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 thitung Eksperimen Eksperimen
dsg 12,04 . 0,2425
n1 n 2 - 2 I II
- 5,15 N 34 34
(34 - 1) 173,94 (34 - 1) 116 thitung Mean (Xbar) 90,81 91,54
dsg 2,91
34 34 - 2 Originality
thitung 1,77 SD (Standar 12,43 7,36
(33) 173,94 (33) 116 (t-hitung = 1,77, karena tanda minus hanya Deviasi)
dsg menunjukkan arah) Varians 154,44 54,17
66
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi
5740,02 3828 3. Menentukan db (derajat kebebasan) gabungan kelompok 1 dan 2)
dsg db = n1 + n2 – 2
66 db = 34 + 34 – 2 (n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2
dsg
dsg 144,97 db = 68 – 2 n1 n 2 - 2
db = 66
dsg 12,04 ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db (34 - 1) 154,44 (34 - 1) 54,17
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari dsg
2. Menentukan thitung tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel 34 34 - 2
X1 - X 2 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel (33)154,44 (33) 54,17
thitung sebesar 1,99. dsg
1 1 66
dsg 4. Menarik Kesimpulan
n1 n 2 5096,52 1787,61
Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu dsg
88,60 - 93,75 1,77 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha 66
thitung ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
1 1 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
dsg 104,305
12,04
34 34 luwes (flexibility) kelas eksperimen I dan kelas dsg 10,21
- 5,15 eksperimen II setelah diajarkan dengan model 2. Menentukan thitung
thitung pembelajaran PBL dan STM.
2 X1 - X 2
12,04 thitung
34 3. Berpikir orisinil (Originality) 1 1
Berdasarkan data berikut: dsg
- 5,15 n1 n 2
284
thitung
12,04 0,0588
90,81 - 91,54 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
thitung 0,29 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
dsg 101,045
1 1 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan dsg 10,05
10,21
34 34 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
orisinil (originality) kelas eksperimen I dan 2. Menentukan thitung
- 0,73 kelas eksperimen II setelah diajarkan dengan
thitung X1 - X 2
2 model pembelajaran PBL dan STM. thitung
10,21
34 1 1
4. Berpikir memerinci (Elaboration) dsg
- 0,73 Berdasarkan data berikut: n1 n 2
thitung
10,21 0,0588 Data Kelas Kelas 86,52 - 83,33
Eksperimen I Eksperimen thitung
- 0,73 II 1 1
thitung 10,05
10,21 . 0,2425 N 34 34 34 34
Mean (Xbar) 86,52 83,33
- 0,73 Elaboration
3,19
thitung thitung
2,47 SD (Standar 9,18 10,86 2
Deviasi) 10,05
thitung 0, 29 34
Varians 84,24 117,85
(t-hitung = 0,29, karena tanda minus hanya 3,19
menunjukkan arah) 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi thitung
gabungan kelompok 1 dan 2) 10,05 0,0588
3. Menentukan db (derajat kebebasan) (n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 3,19
db = n1 + n2 – 2 dsg thitung
db = 34 + 34 – 2 n1 n 2 - 2 10,05 . 0,2425
db = 68 – 2
(34 - 1) 84,24 (34 - 1) 117,85 3,19
db = 66 dsg thitung
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db 34 34 - 2 2,44
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari thitung 1,31
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel (33) 84,24 (33) 117,85
dsg
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel 66 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
sebesar 1,99. db = n1 + n2 – 2
2779,92 3889,05 db = 34 + 34 – 2
285
4. Menarik Kesimpulan
dsg
66 db = 68 – 2
db = 66 3,43
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
(n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 thitung
dsg 10,10 . 0,2425
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari n1 n 2 - 2
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel 3,43
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel (34 - 1)105,47 (34 - 1) 98,78 thitung
sebesar 1,99. dsg 2,45
34 34 - 2 thitung 1, 4
4. Menarik Kesimpulan (33)105,47 (33) 98,78
Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu dsg 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
1,31 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
66 db = n1 + n2 – 2
ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan 3480,51 3259,74 db = 34 + 34 – 2
berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir dsg db = 68 – 2
memerinci (elaboration) kelas eksperimen I 66 db = 66
dan kelas eksperimen II setelah diajarkan dsg 102,125 ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
dengan model pembelajaran PBL dan STM. (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
dsg 10,10 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
5. Berpikir menilai (Evaluation) (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
Berdasarkan data berikut: 2. Menentukan thitung sebesar 1,99.
Data Kelas Kelas X1 - X 2
Eksperimen Eksperimen thitung 4. Menarik Kesimpulan
I II 1 1 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
N 34 34 dsg 1,4 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
n1 n 2 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
Mean (Xbar) 76,96 73,53
Evaluation 76,96 - 73,53 berpikir kreatif siswa pada komponen berpikir
SD (Standar 10,27 9,94
thitung menilai (evaluation) kelas eksperimen I dan
1 1 kelas eksperimen II setelah diajarkan dengan
Deviasi) 10,10
Varians 105,47 98,78 34 34 model pembelajaran PBL dan STM.
3,43
Data Pretest thitung
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 2
10,10
gabungan kelompok 1 dan 2) 34
3,43
286
thitung
10,10 0,0588
Lampiran 37 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
dsg 0,154 db = n1 + n2 – 2
Hasil Uji Hipotesis N-Gain Per
dsg 0,392 db = 34 + 34 – 2
db = 68 – 2
Komponen Berpikir Kreatif 2. Menentukan thitung db = 66
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
1. Berpikir Lancar (Fluency) X1 - X 2 (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
Berdasarkan data berikut:
thitung
1 1 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
Data Kelas Kelas dsg (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
Eksperimen Eksperimen n1 n 2 sebesar 1,99.
I II
0,68 - 0,73
N 34 34 thitung 4. Menarik Kesimpulan
Mean (Xbar) 0,68 0,73 1 1 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
Fluency 0,392 0,53 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
34 34
SD (Standar 0,38 0,40 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
Deviasi) - 0,05 peningkatan berpikir kreatif siswa pada
thitung
Varians 0,145 0,163 2 komponen berpikir lancar (fluency) kelas
0,392 eksperimen I dan kelas eksperimen II.
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 34
gabungan kelompok 1 dan 2) - 0,05 2. Berpikir Luwes (Flexibility)
thitung Berdasarkan data berikut:
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 0,392 0,0588 Data Kelas Kelas
dsg
n1 n 2 - 2 - 0,05 Eksperimen Eksperimen
thitung I II
(34 - 1) 0,145 (34 - 1) 0,163 0,392 . 0,2425 N 34 34
dsg - 0,05 Mean (Xbar) 0,79 0,89
34 34 - 2 thitung
0,09506 Flexibility
(33) 0,145 (33) 0,163 SD (Standar 0,25 0,19
dsg thitung 0,53 Deviasi)
66 (t-hitung = 0,53, karena tanda minus hanya Varians 0,062 0,036
4,785 5,379 menunjukkan arah)
dsg
66
287
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi - 0,1 3. Berpikir orisinil (Originality)
gabungan kelompok 1 dan 2) thitung Berdasarkan data berikut:
0,22 0,0588 Data Kelas Kelas
(n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 Eksperimen I Eksperimen II
dsg - 0,1
n1 n 2 - 2 thitung N 34 34
0,22 . 0,2425 Mean (Xbar) 0,73 0,77
(34 - 1) 0,062 (34 - 1) 0,036 - 0,1 Originality
dsg thitung
34 34 - 2 0,05335 SD (Standar 0,33 0,20
Deviasi)
(33) 0,062 (33) 0,036 thitung 1,87 Varians 0,111 0,042
dsg (t-hitung = 1,87, karena tanda minus hanya
66 menunjukkan arah) 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi
2,046 1,188 gabungan kelompok 1 dan 2)
dsg 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
66 db = n1 + n2 – 2 (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2
dsg
dsg 0,049 db = 34 + 34 – 2 n1 n 2 - 2
db = 68 – 2
dsg 0,22 db = 66 (34 - 1) 0,111 (34 - 1) 0,042
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db dsg
2. Menentukan thitung (derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari 34 34 - 2
X1 - X 2 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel (33) 0,111 (33) 0,042
thitung (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel dsg
1 1 sebesar 1,99. 66
dsg
n1 n 2 3,663 1,386
4. Menarik Kesimpulan dsg
0,79 - 0,89 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu 66
thitung 1,87 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
1 1 dsg 0,0765
0,22 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
34 34 peningkatan berpikir kreatif siswa pada dsg 0,28
- 0,1 komponen berpikir luwes (flexibility) kelas
thitung eksperimen I dan kelas eksperimen II.
2
0,22
288
34
2. Menentukan thitung ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
(34 - 1) 0,023 (34 - 1) 0,032
X1 - X 2 dsg
thitung tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel 34 34 - 2
1 1 (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
dsg sebesar 1,99. (33) 0,023 (33) 0,032
n1 n 2 dsg
66
0,73 - 0,77 4. Menarik Kesimpulan
thitung Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu 0,759 1,056
1 1 dsg
0,28 0,59 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha 66
34 34 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
- 0,04 peningkatan berpikir kreatif siswa pada dsg 0,0275
thitung komponen berpikir orisinil (originality) kelas
dsg 0,17
2 eksperimen I dan kelas eksperimen II.
0,28
34 4. Berpikir memerinci (Elaboration) 2. Menentukan thitung
- 0,04 Berdasarkan data berikut: X1 - X 2
thitung Data Kelas Kelas thitung
0,28 0,0588 1 1
Eksperimen Eksperimen dsg
- 0,04 I II n1 n 2
thitung
0,28 . 0,2425 N 34 34
Mean (Xbar) 0,78 0,72 0,78 - 0,72
- 0,04 thitung
thitung Elaboration 1 1
0,0679 SD (Standar 0,15 0,18 0,17
Deviasi) 34 34
thitung 0,59
Varians 0,023 0,032 0,06
(t-hitung = 0,59, karena tanda minus hanya thitung
menunjukkan arah) 2
1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 0,17
gabungan kelompok 1 dan 2) 34
3. Menentukan db (derajat kebebasan)
db = n1 + n2 – 2 (n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 0,06
dsg thitung
db = 34 + 34 – 2 0,17 0,0588
db = 68 – 2
n1 n 2 - 2
db = 66 0,06
thitung
289
0,17 . 0,2425
0,06 0,05
thitung thitung
0,04 1. Menentukan dsg (Nilai standar deviasi 2
thitung 1,5 gabungan kelompok 1 dan 2)
0,18
34
(n1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 0,05
3. Menentukan db (derajat kebebasan) dsg thitung
db = n1 + n2 – 2 n1 n 2 - 2 0,18 0,0588
db = 34 + 34 – 2
db = 68 – 2 (34 - 1) 0,038 (34 - 1) 0,025 0,05
dsg thitung
db = 66 34 34 - 2 0,18 . 0,2425
ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db 0,05
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari (33) 0,038 (33) 0,025 thitung
tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
dsg 0,04
66
(=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel thitung 1,25
sebesar 1,99. 1,254 0,825
dsg
4. Menarik Kesimpulan
66 3. Menentukan db (derajat kebebasan)
db = n1 + n2 – 2
Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu dsg 0,0315 db = 34 + 34 – 2
1,5 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha db = 68 – 2
ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan dsg 0,18
db = 66
peningkatan berpikir kreatif siswa pada ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan db
komponen berpikir memerinci (elaboration) 2. Menentukan thitung
(derajat kebebasan) 66 tidak didapatkan dari
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. X1 - X 2 tabel. Sehingga dicari dengan rumus Excel
thitung (=TINV(0,05;66)) dan didapatkan nilai ttabel
5. Berpikir menilai (Evaluation) 1 1 sebesar 1,99.
Berdasarkan data berikut:
dsg
n1 n 2
Data Kelas Kelas 4. Menarik Kesimpulan
Eksperimen I Eksperimen II 0,61 - 0,56 Maka dapat diketahui bahwa ttabel < thitung, yaitu
thitung
N 34 34 1 1 1,25 < 1,99, sehingga H0 diterima dan Ha
Mean (Xbar) 0,61 0,56 0,18 ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
Evaluation 34 34 peningkatan berpikir kreatif siswa pada
SD (Standar 0,20 0,16 komponen berpikir menilai (evaluation) kelas
290
Deviasi) eksperimen I dan kelas eksperimen II.
Varians 0,038 0,025
301
Lampiran 41
Dokumentasi Penelitian
302