SKRIPSI
OLEH
SUTAN MOH RAHRA
NIM. 421416018
Sutan Moh Rahra. 2020. Pengaruh Google Classroom Berbasis Web Dengan
Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik.
Skripsi. Program Studi S1 Pneididikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Asri
Arbie dan Pembimbing 2 Trisnawaty J. Buhungo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam
pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis web dengan implementasi model
pembelajaran project based learning pada pelajaran fisika materi termodinamika.
Selain itu respon peserta didik terhadap treatmen yang diberikan juga diperhatikan
sebagai bahan evaluasi peneliti. Metode penelitian yang diterapkan yaitu kuantitatif
dengan pendekatan pra-eksperimental serta menggunakan one-shot case study
sebagai desain penelitian. Adapun tempat pelaksanaannya dilakukan di SMA Negeri
1 Gorontalo semester genap tahun ajaran 2019/2020, dengan subjek penelitian kelas
XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 8, serta jumlah peserta didik per kelas secara
berturut-turut 30, 30, dan 32. Analisis hipostatik data penelitian menggunakan teknik
uji rerata dengan statistik uji t, dimana pengujian hipotesis akan didasarkan pada
KKM yang ada di sekolah penelitian yaitu 75. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
diketahui harga t hitung untuk masing-masing kelas sebesar 7.27, 3.44, dan 4.17 yang
mana lebih besar daripada harga dari t tabel yang itu sebesar 1.69 (thit > ttab), maka
hipotesis statistik yang berlaku yaitu H0 diterima dan Ha ditolak untuk semua kelas
penelitian, dimana H0 menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik paling rendah
sebesar 75 dengan predikat baik (B).
v
vi
Moto dan Persembahan
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR.
Muslim no. 1631)
“Kunci kebahagiaan adalah sabar dan syukur, sedang kehidupan dunia hanyalah
perkara cinta dan ujian, maka hadapilah itu dengan melangitkan do’a dan
membumikan perjuangan, jika tak ada lagi insan tempat untuk mengadu masih ada
lantai untuk bersujud” (Sutan Moh Rahra)
Skripsi ini penulis dedikasikan untuk kedua malaikat tanpa sayap, Ayahanda Bapak
Bakran S. Hadjim dan Ibunda Sandra Dewi Palason, tiada kata yang pantas terucap
kecuali jazaakumulloohu khoiron atas do’a yang tak terputus, nasihat yang amat
bermakna, dan rasa sayang ketulusan hati yang tak ternilai, serta untuk adikku
tersayang Usthu Hanifa
Untuk keluarga besar terkasih yang selalu mendukung, memberikan perhatian dan
selalu menyemangati untuk menggapai cita-cita saya
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW,
kepada keluarga beliau, sahabat beliau, para salafushaleh dan inshaa Allah sampai
kepada kita ummat beliau yang inshaa Allah selalu mengikuti ajaran yang dibawanya.
Penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Google Classroom Berbasis Web Dengan
Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh ujian Sarjana
Pendidikan di Program Studi S1 Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo.
1. Kedua orang tuaku bapak Bakran S. Hadjim dan ibu Sandra Dewi Palason,
adikku semata wayang Usthu Hanifa yang senantiasa mendoakan, memotivasi
dan selalu memberikan dukungan demi terselesainya studiku.
2. Ibu Prof. Dr. Astin Lukum, M. Si selaku Dekan Fakultas MIPA. Ibu Dr.
Djuna Lamondo, M. Pd, Bapak Drs. Sumarno Ismail, M. Pd, Bapak Dr. Abdul
Haris Odja, S. Pd, M. Pd selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo.
3. Bapak ABD. Wahidin Nuayi, S. Pd, M. Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan
Bapak Dewa Gede Eka Setiawan, S. Pd., M. Sc selaku Sekretaris Jurusan
Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo.
4. Bapak Dr. Abdul Haris Odja, S. Pd, M. Pd, Bapak ABD. Wahidin Nuayi, S.
Pd, M. Si, dan Ibu Supartin, S. Pd, M. Pd selaku penguji Skripsi
5. Bapak Drs. Asri Arbie, M. Si selaku kepala Laboraturium Fisika Fakultas
MIPA Universitas Negeri Gorontalo.
viii
6. Ibu Supartin, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus
sebagai Pembimbing Akademik saya
7. Bapak Dr. Abdul Haris Odja selaku pembimbing LKTIN, yang telah
membimbing kami hingga bisa masuk dalam event berskala Nasional
8. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S. Pd, M. Pd selaku pembimbing proposal
PKM, yang sabar mendengar ocehan kami saat membuat proposal
9. Seluruh staf Pengajar dan Dosen di lingkungan Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo
10. Kepala Sekolah serta keluarga besar SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
11. Ibu Nurani Usman, M. Pd selaku guru pamong PPL 2 dan Ibu Ida Farida, M.
Pd yang telah banyak membantu dalam proses pelaksanaan penelitian
12. Adik-adik siswa SMA Negeri 1 Gorontalo, yang telah menyempatkan
waktunya dan mau bekerjasama
13. Teman-teman seperjuangan dalam proses penyelesaian skripsi Febrian Dwi
Permana, Reviani Dunda, Maulidina Aulia Botutihe, Nurul A. Supu, dan
Mulyana S. Nupura yang selalu saling menyemangati dan menasihati
14. Koboy kampus (Reghi, Jul, Alan, Indra, Eghi, Amang, Iswan, Sahyan, Rizal,
Fandi dan Apandi) yang selalu saling menghibur dan memberikan dukungan.
15. Nur. Azizah, Umi Kalsum, Ayu Lasama, dan Iswanto yang sudah mau
merelakan printernya dipakai saat penyelesaian skripsi.
16. Kakak-kakak asisten Lab Fisika yang sudah membimbing dalam proses
praktikum
17. Seluruh teman-teman Jurusan Fisika angkatan 2016 yang sama-sama berjuang
di empat tahun terakhir
18. Moh. Reghi Mamonto dan Julkifli Adam selaku teman diskusi, dan sahabat
baik dari semester awal
19. Ketua Umum HIMAFI 2018 saudara Alan Fujianto H. Kalapati selaku patner
dalam menjalankan estapet organisasi
20. Seluruh keluarga besar HIMAFI yang banyak memberikan pelajaran berharga
21. Teman-teman SENMA FMIPA 2019 yang punya banyak drama
22. Teman-teman seperjuangan proposal PKM (Darman, Ilham, Wiwin, dan
Elfira)
23. Seluruh staf dan tenaga pengajar Graha Cendikia yang sudah memberikan
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman mengajar
24. Teman-teman KKN RM desa Bunggalo (Nurul, Laila, Ajis, Julius, Dina, Isna,
Riyan, Yesi, dan Andri)
ix
25. Teman-teman PPL 2 SMA Negeri 1 Gorontalo (Vita dan Revi)
26. Seluruh pihak yang membantu terlaksananya penelitian hingga ujian baik
yang secara langsung maupun tidak langsung semoga jasa-jasa semua pihak
yang terlibat dibalas oleh Allah dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca.
Selama proses penyusunannya peneliti sadar bahwa skripsi ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, peneliti memminta kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Atas perhatiannya, peneliti ucapkan terima kasih.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iv
ABSTRAK.....................................................................................................................v
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................................vii
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 9
2.1 Deskripsi Teoritik.................................................................................................... 9
2.1.1 Belajar............................................................................................................... 9
2.1.2 Hasil Belajar......................................................................................................9
2.1.3 Teori Belajar................................................................................................... 11
2.1.3.1 Teori Belajar Alternatif Kontruktivisme.................................................. 11
2.1.4 Bahan Belajar Berbasis Web...........................................................................11
2.1.6 Google Classroom.......................................................................................... 12
2.1.7 WhatsApp........................................................................................................ 13
2.1.8 Project Based Learning.................................................................................. 13
xi
2.1.9 Termodinamika............................................................................................... 17
2.1.9.1 Hukum Termodinamika Pertama............................................................. 18
2.1.9.5 Hukum Termodinamika Kedua................................................................19
2.1.9.6 Mesin Kalor..............................................................................................20
2.2 Penelitian Yang Relevan....................................................................................... 21
2.3 Kerangka Berfikir.................................................................................................. 23
2.4 Hipotesis Penelitian............................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 27
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................27
3.2 Metode Penelitian.................................................................................................. 27
3.3 Design Penelitian...................................................................................................28
3.3.1 Validasi Eksternal........................................................................................... 30
3.4 Variabel Penelitian................................................................................................ 31
3.4.1 Variabel Eksperimen.......................................................................................31
3.4.2 Variabel Kriteria............................................................................................. 32
3.5 Populasi dan Sampel..............................................................................................33
3.5.1 Populasi...........................................................................................................33
3.5.2 Sampel.............................................................................................................34
3.6 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 34
3.6.2 Observasi.........................................................................................................35
3.6.2 Tes Hasil Belajar.............................................................................................36
3.7 Instrumen Penelitian.............................................................................................. 37
3.7.1 Posttest............................................................................................................37
3.7.2 Lembar Observasi Psikomotorik.....................................................................38
3.7.3 Validitas Instrumen Penelitian........................................................................41
3.7.3.1 Pengujian Validitas Isi............................................................................. 42
3.9 Teknik Analisis Data............................................................................................. 45
3.9.1 Uji Normalitas.................................................................................................45
xii
3.9.2 Uji Hipotesis..............................................................................................46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................48
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................................48
4.1.1 Data Hasil Penelitian.......................................................................................48
4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................................... 49
4.1.2.1 Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varian.................................................. 52
4.1.2.2 Pengujian Normalitas............................................................................... 53
4.1.2.3 Pengujian Hipotesis..................................................................................54
4.1.3 Hasil Proses Kegiatan Pembelajaran.............................................................. 55
4.1.3.1 Pertemuan Pertama...................................................................................55
4.1.3.2 Pertemuan kedua...................................................................................... 57
4.1.3.3 Pertemuan ketiga...................................................................................... 59
4.2 Pembahasan........................................................................................................... 60
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 64
5.1 Kesimpulan............................................................................................................64
5.2 Saran...................................................................................................................... 65
Daftar Pustaka..............................................................................................................65
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus.....................................................................................................70
Lampiran 2. RPP..........................................................................................................74
Lampiran 3. Bahan Ajar............................................................................................ 104
Lampiran 4. LKPD.................................................................................................... 122
Lampiran 5. Posttest.................................................................................................. 126
Lampiran 6. Kisi-kisi Posttest................................................................................... 128
Lampiran 7. Marking Scheme................................................................................... 129
Lampiran 8. Instrumen Penilaian Psikomotorik........................................................ 133
Lampiran 9. Data Hasil Belajar................................................................................. 147
Lampiran 10. Pengujian Normalitas..........................................................................154
Lampiran 11. Pengujian Hipotesis.............................................................................160
Lampiran 12. Dokumentasi....................................................................................... 163
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
perindustrian global, serta menjadi tantangan tersendiri bagi kaum milenial. Tidak
seperti yang tercatat dalam rubrik webside kementrian KOMINFO bahwa lembaga
riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018 pengguna aktif
smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang sehingga bisa dikatakan Indonesia
adalah raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur, dan akan realistis jika kita
inovasi dan kreatifitas menjadi jawaban atas tantangan global tentang teknologi. Kita
polemik terkait emisi dampak kognitif dan tingkah laku yang menjadi opini publik.
Saat ini zona industrialisasi dan teknologi sudah memasuki revolusi 4.0,
teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan cyber system. Akses
teknologi yang sudah sangat mudah dan lancar menjadi momok bagi para guru untuk
1
2
kurangnya waktu belajar peserta didik, namun tuntutan pembelajaran terlalu banyak,
sehingga guru bisa mengambil waktu di luar jam sekolah dengan diskusi online
Metode ini akan berguna untuk peserta didik SMA yang notabenenya memiliki jam
pelajaran yang terbilang cukup padat. Teknologi informasi akan menjadi penetrasi
guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), selain dapat mengusir kejenuhan dan
mudah diakses, juga dapat menciptakan interaksi dua arah dengan pembelajaran yang
dan akan berdampak pada hasil belajarnya. Kebanyakan guru di era modernisasi
masih saja menggunakan metode ceramah dengan gaya mengajar yang monoton
bagaimana guru memediasi hal tersebut berupa stimulus dalam bentuk tugas atau
proyek tertentu, misalkan karya tulis ilmiah. Banyaknya aplikasi berbasis web baik
kita dalam hal penerapan teknologi informasi dalam pendidikan, guru sebagai basis
dalam bentuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Informasi elektronik juga bisa
manfaat yang dapat digunakan yaitu (1) memperluas “background knowledge” guru,
(2) pembelajaran yang lebih dinamis dan fleksibel, (3) mengatasi keterbatasan bahan
ajar, (4) kontribusi dan pengayaan bahan ajar, dan (5) implementasi SAL – CBSH.
pembelajaran baik secara virtual maupun dalam tatap muka. Google Classroom
didik pada mata pelajaran yang diajarkan, sebab melalui e-learning interaksi belajar
mengajar tidak terlokalisasi sebatas dalam kelas saja, misalnya ada icon mengirim
tugas dan juga tempat chat untuk berdiskusi antara guru dan peserta didik dan lain-
lain.
pertanyaan, materi, kalender, absen siswa, dan sebagainya. Melalui fitur-fitur tersebut
guru akan lebih mudah mengolah kelas, distribusi materi dan tugas juga gampang,
serta peserta didik juga akan lebih mandiri dalam mengolah informasi.
negatif dari kalangan milenial terutama peserta didik. Berdasarkan sudut pandang
monoton dan membosankan, membawa alur regulasi kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fisika pada stigma tersebut, sehingga fisika menjadi mata pelajaran
menakutkan bagi sebagian peserta didik. Fisika mempelajari struktur materi dan
interaksinya untuk memahami sistem alam dan sistem buatan atau teknologi (Sutrisno,
4
konkret dan abstrak serta dapat dideskripsikan secara matematis. Hal ini
tersebut semakin tampak jelas dengan penggabungan teks, grafik, audio, gambar
bergerak (video, animasi dan simulasi) dengan menggabungkan link dan tool yang
berkomunikasi baik dalam konteks face to face, offline konteks, maupun online
konteks. Beberapa cabang ilmu fiska yang koheren dengan pemanfaatan teknologi
informasi misalnya Termodinamika yang memiliki sisi abstrak dan konkret dari segi
yang berarti panas (kalor) dan Dinamik yang artinya perubahan, jadi termodinamika
adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan kalor serta hubungan antara energi
dan kerja suatu sistem dan entropi. Pembelajaran termodinamika yang cenderung
abstrak dari segi analisis kontekstual dan matematis, sehingga peserta didik akan
kesulitan untuk memahami serta mengikuti alur kegiatan belajar mengajar, ditambah
lagi dengan terbatasnya waktu yang tersedia bagi peserta didik untuk berkonsultasi
dengan guru mengenai materi pelajaran. Diklat pembelajaran jarak jauh dengan
5
beberapa Mobile Aplication yang dapat mendukung terjadinya komunikasi jarak jauh
masuk dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai suatu media terutama pada
model pembelajaran yang dapat mendukung pendekatan blended learning pada ranah
Based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan
Project Based Learning (PJBL) memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
menggali berbagai konten pembelajaran dari berbagai media agar dapat menjawab
dengan cara memberikan proyek kepada peserta didik seperti pembuatan karya tulis
sekolah kejuruan, sebab hasil akhirnya adalah produk hasil proyek, dan juga
mencetak banyak lulusan berkualitas dengan sarana dan prasarana yang cukup
6
memadai. Regulasi yang ada pada mekanisme pelayanan akademik siswa memang
sudah memakai IT, namun melek teknologi sebagai bagian dari sarana dan prasarana
pembelajaran oleh guru juga harus diperhatikan, mengingat zaman yang banyak
pembelajaran dan bebas dimiliki oleh peserta didik, kurang dilirik oleh para guru di
sekolah tersebut, dengan alasan, hal itu hanya akan mengganggu kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan maka peneliti tertarik untuk
Peserta Didik”
materi secara verbal oleh guru yang masif dipergunakan di sekolah pada
umumnya dapat mengurangi minat belajar peserta didik dan akan berdampak
banyak.
7
rumusan masalah yang mana konteks digitalisasi pendidikan sudah harus diterapkan,
ditinjau dari sejumlah masalah yang menuntut adanya perbaikan. Berbagai aplikasi
mobile baik yang berbasis web maupun android hadir sebagai pilihan solutif,
serta peneliti berusaha membangun imajinasi peserta didik melalui pembuatan project.
Berangkat dari situ, peneliti merumuskan masalah, dimana rumusan masalah secara
web dengan implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta
didik pada pelajaran fisika untuk materi termodinamika di kelas XI IPA di SMA
hasil belajar peserta didik dalam pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis
web dengan implementasi model pembelajaran project based learning pada pelajaran
fisika materi termodinamika terhadap ketercapaian KKM oleh peserta didik kelas XI
secara umum adalah pengaruh pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis web
dengan implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta
didik pada pelajaran fisika untuk materi termodinamik kelas XI IPA di SMA Negeri 1
Gorontalo. Tujuan operasional adalah mengetahui hasil belajar peserta didik dalam
terhadap ketercapaian KKM oleh peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1
Gorontalo.
yang lebih variatif dengan memanfaatkan mobile application berbasis web seperti
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan perihal yang sangat subtantif bagi manusia sebab manusia
tidak akan mengetahui sesuatu tanpa mempelajarinya baik dari lingkungannya, ruang
lingkup keluarga maupun secara struktural dalam setiap usaha pembelajaran atau
pendidikan, sehingga tanpa belajar dinamika pembelajaran tidak akan terjadi dalam
setiap kegiatan belajar mengajar. Menurut Miarso (2004: 193-194) belajar itu dapat
terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara
dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan atau kebutuhan.
penilaian kelas dalam bentuk skil baru yang didapatkan oleh siswa seusai mereka
mengikuti proses KBM terkait mata pelajaran tertentu. Sistem pendidikan nasional
merumusan tujuan pendidikan itu berkiblat pada penggolongan hasil belajar yang
digaungkan oleh Bloom yang secara garis besar meliputi aspek kognitif, afektif dan
9
10
1) Informasi verbal
2) Kecakapan intelektual
3) Strategi kognitif
4) Sikap
5) Kecakapan motorik
(keterampilan), salah satu kawasan yang akan diamati pada penelitian ini adalah
kawasan psikomotorik yang sangat sarat dengan konten keterampilan peserta didik,
sesuai dengan pendapat Abdul Rahmat (2015; 23) yang menyatakan bahwa kawasan
menggunakan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi
psikis. Selain itu Abdul Rahmat (2015; 23) juga membagi kawasan ini menjadi 5
a) kesiapan;
b) peniruan (imitation);
c) membiasakan (habitual);
d) menyesuaikan (adaptation);
e) menciptakan (organitation).
11
kebebasan atau kemerdekaan manusia untuk belajar melalui bantuan fasilitas orang
lain demi mencari kebutuhannya. Sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap
individualistik.
Atas dasar kualitas pembelajaran maka sumber belajar harus berasal dari data
pokok, bahan belajar menarik dengan penekanan pada proses berfikir dalam
muculnya jawaban divergen dan pemecahan ganda. Evaluasi dilihat sebagai suatu
dalam konteks nyata sekaligus sebagai evaluasi proses untuk memecahkan masalah.
Apabila peralatannya dilengkapi dengan kamera video interaksi langsung secara tatap
interaksi dan partisipasi antar peserta diklat. Namun demikian untuk memulai model
pembelajaran ini diperlukan usaha yang sangat keras. Membangun motivasi untuk
saling belajar dari sesama dan iklim kolaboratif perlu dipupuk sepanjang proses
iklim yang kondusif seperti ini. Belajar dalam kelompok juga dapat meningkatkan
percaya diri dan tanggung jawab peserta diklat. Belajar secara kelompok dapat
Google Classroom memiliki fasilitas yang melimpah mulai dari reuse post,
melihat siapa saja yang telah mengumpulkan tugas yang diberikan. File yang
diunggah juga tidak dibatasi bentuk formatnya sehingga semua file seperti word,
gmail, drive, dan kalendar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa.
hanya pembelajaran di kelas saja, melainkan juga di luar kelas karena siswa dapat
2.1.7 WhatsApp
Bertambahnya jumlah pengguna ini tidak lepas dari mudahnya mengunduh aplikasi
tertentu. Hal ini juga tidak lepas dari kecilnya usaha komersialisasi dari WA yang
mendorong Facebook mengakuisisi perusahan tersebut pada tahun 2014 (Rina. 2014).
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,
maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik
14
untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna
bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan
setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun. Project
mensintesis informasi melalui cara yang bermakna (The George Lucas Educational
Foundation: 2005).
c. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan
proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat
yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri
dari:
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil
topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
2005).
3. Create a Schedule
penyelesaian proyak, (3) membawa peserta didik agar merencanakan carayang baru,
(4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat carayang tidak berhubungan
dengan proyek, dan (5) meminta peserta didikuntuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan suatu cara (The George Lucas Educational Foundation. 2005).
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting (The
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
17
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
2.1.9 Termodinamika
kepada bidang yang mempelajari proses dimana energi dipindahkan sebagai kalor dan
usaha, di mana usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda
lain melalui sarana mekanis. Sementara kalor adalah perpindahan energi dari satu
benda ke benda kedua pada temperatur yang lebih rendah. Maka, kalor mirip dengan
usaha yang dilakukan pada sistem,panas yang ditambahkan atau dikurangkan, dan
tenaga dalam sistem. Jika usaha dilakukan oleh sistem pada lingkungan misalkan gas
mengembang sehingga volume tabung membesar maka usaha W bertanda positif (+).
Jika usaha dilakukan pada sistem, misalkan volume mengecil maka dilakukan usaha
pada sistem atau W bertanda negatif (-). Jika positif artinya panas diberikan kepada
ditambahkan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi internal system
Q = U – W .....................................................................................................2.1
merupakan salah satu hukum fisika yang hebat, dan validitasnya bergantung pada
eksperimen (seperti eksperimen joule) di mana tidak ada pengecualian pernah terlihat.
sistem, energi internalpun berubah sesuai dengan perpindahan itu. Maka, hukum
19
termodinamika pertama merupakan pernyataan yang hebat dan luas tentang hukum
sistem itu mempunyai energi kinetik (EK), dan anggaplah juga ada energi potensial
(EP). Maka hukum termodinamika pertama harus menuliskan istilah istilah ini dan
ditulis sebagai
EK + EP + U = Q – W ..............................................................................2.2
yang terjadi secara alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan
(1822-1888), adalah
Kalor dapat mengalir secara spontan dari benda panas ke benda dingin; kalor tidak
Karena pernyataan ini berlaku pada salah satu proses tertentu, tidak jelas
bagaimana pernyataan ini berlaku untuk proses lain. Pernyataan yang lebih umum
diperlukan, yaitu pernyataan yang meliputi proses lain yang mungkin terjadi dengan
didasarkan pada studi tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah semua peralatan yang
20
mengubah energi termal menjadi usaha mekanis, seperti mesin uap dan mesin mobil
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga
mekanik. Misalnya dalam mobil energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah
menjadi energi gerak mobil. Kalian tahu ada gas yang dibuang dari knalpot mobil
disertai panas. Tidak semua energi panas dapat diubah menjadi energi mekanik, ada
energi yang timbul selain energi mekanik. Contoh lain adalah mesin pembangkit
tenaga listrik tenaga panas bumi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap.
Uap dialirkan melalui sebuah turbin sehingga turbin bergerak dan memutar generator
Tiap mesin kalor selalu ada zat atau sistem yang menyerap sejumlah panas Qp
pada suatu suhu yang tinggi, kemudian melakukan usaha sehingga tenaga kalor
dirubah menjadi tenaga mekanik, dan membuang panas Qd ke suhu rendah sehingga
suhu turun dan kembali ke keadaan awalnya. Zat yang menyerap atau melepas panas
disebut sebagai zat kerja. Tandon panas adalah sistem ideal dengan kapasitas panas
yang besar sehingga dapat menyerap atau memberikan panas tanpa perubahan suhu
yang besar. Tandon panas biasanya berupa atmosfer atau keadaan luar.
Keadaan awal dan keadaan akhir mesin sama pada zat kerja yang sama, maka
tenaga dalam akhir harus sama dengan tenaga dalam awalnya. Dengan demikian
21
berdasarkan hukum termodinamik pertama kerja yang dilakukan sama dengan panas
total yang diserap. Pada mesin panas kita mengharapkan dapat mengubah panas
W = Qp - Qd...................................................................................................... 2.4
Mesin panas yang bekerja secara siklis tidak mungkin tidak menghasilkan efek lain
selain menyerap panas dari tandon dan melakukan sejumlah usaha yang ekivalen.
dari suatu tendon panas untuk melakukan usaha maka kita harus menyiapkan tandon
yang lebih dingin sebagai tempat untuk membuang tenaga. Karena mesin tidak
mungkin membuat semua panas yang diserap menjadi tenaga tetapi pasti ada
pembuangan. Hukum ini dirumuskan secara eksperimen oleh Kelvin dan Planck atau
disebut juga rumusan panas untuk mesin panas (Palupi et al. 2019: 286-288).
1. Nur Jannatu Na’imah & Supartono dan Sri Wardani (2015) dalam penelitiannya
sebesar 0,57 dan 0,52 dengan kriteria sedang pada kelas eksperimen dan kelas
dan afektif menurut analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen lebih baik
Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Fisika” dapat memberikan hasil yang positif
peningkatan hasil belajar mahasiswa pendidikan fisika, Hal tersebut terlihat dari
nilai t hitung sebesar 8,14 atau dengan Sig (2 –tailed) (0,00) ≥ α (0,05) demikian
terima Ha dan tolak H0. Besarnya nilai rata-rata hasil belajar pretes adalah
3. Diemas Bagas Panca Pradana dan Rina Harimurti (2017) dalam jurnalnya yang
cukup tinggi, sehingga komunikasi ilmiah yang intensif antara guru dengan peserta
didik dalam konteks pemahaman konsep dan matematis sangat dibutuhkan untuk
memenuhi tuntutan itu. Media pembelajaran serta sarana dan prasarana disekolah
sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, agar hasil belajar sebagai produk
tujuan pembelajaran.
konsep dan matematis tidak lepas dari bimbingan guru sebagai komunikator sains.
yaitu pada perhitungan waktu sebagai pendukung kegiatan praktikum peserta didik.
Mengingat waktu pembelajaran yang terbilang kurang terhadap alokasi waktu pada
Berbagai inovasi teknologi informasi sebagai akibat dari revolusi industri 4.0
seharusnya bisa berekspansi ke dunia pendidikan yang kita kenal dengan pendidikan
cyber system. Smartphone sebagai teknologi komunikasi yang mudah dimiliki oleh
peserta didik di era milenial saat ini sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
kapan saja. Aplikasi dan website yang digunakan pada mobile learning membuat
pembelajaran lebih fleksibel. Berikut kerangka berfikir penelitian yang dapat dilihat
pada gambar 1.
Melihat dari teori-teori yang melandasi objek kajian penelitian maka akan
terhadap hasil belajar peserta didik pada materi termodinamika, dimana besar
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data yang akurat dan valid dari objek kajian penelitian yang diteliti.
Untuk mencapai tujuan penelitian, penting untuk patuh terhadap metode penelitian
yang digunakan, sehingga dapat tepat sasaran sesuai dengan hipotesis, serta
web yaitu google classroom sebagai variabel. Oleh karena pra-eksperimen belum
melibatkan App Android WhatsApp dalam penelitian ini sebagai media komunikator
visual alternatif.
Desain penelitian yang digunakan adalah one-shot case study. Menurut Bruce
W Tuckman (1978: 128) One-shot case study dapat dituliskan sebagai berikut.
X O
Dalam "penelitian" ini beberapa perlakuan (X) dicoba pada satu kelompok;
observasi (O) dibuat pada anggota kelompok itu untuk menilai efek dari perlakuan.
dengan kelompok replikasi, serta kurangnya informasi tentang orang yang mengalami
X melanggar sebagian besar prinsip validitas internal dalam suatu desain, menurut
kontrol.
percobaan yang bersistem dan berencana, sedangkan kelas replikasi berasal dari kata
“replica” yang berarti duplikat atau tiruan, sehingga kelas replikasi merupakan
duplikat dari kelas eksperimen yang mana secara operasional duplikasi di sini
bermaksud meniru perlakuan pada kelas eksperimen. Siswa yang menjadi kelas
based learning, dan kelas replikasi akan diberikan perlakuan yang sama dengan kelas
kelas eksperimen secara acak, dengan cara mengundi semua kelompok sampel, dan
yang tidak terpilih dalam undian akan menjadi kelas replikasi. Desain penelitian
O : Postest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas replikasi pasca
perlakuan
berupa proyek karya ilmiah atau praktikum, kemudian peneliti akan membuat pola
diskusi terkait proyek melalui Google Classroom dan WhatsApp. Selama rentang
diberikan perlakuan, akhir penelitian kelas eksperimen dan kelas replikasi diberikan
posttest dalam bentuk tes essay untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada
dianalisa dengan uji statistik yang telah dirancang dalam penelitian. Generalisasi
Kelas
Aspek
Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Waktu Pertemuan 2 JP x 45 menit 2 JP x 45 menit 2 JP x 45 menit
(tatap muka) 1 JP x (tatap muka) 1 JP x (tatap muka) 1 JP x
45 menit (daring) 45 menit (daring) 45 menit (daring)
Aplikasi yang akan Google Classroom Google Classroom Google Classroom
digunakan dan WhatsApp dan WhatsApp dan WhatsApp
Model Project Based Project Based Project Based
pembelajaran Learning Learning Learning
Metode Demonstrasi, Demonstrasi, Demonstrasi,
Pembelajaran Diskusi, Diskusi, Diskusi,
Eksperimen, Eksperimen, Eksperimen,
Penugasan dan Penugasan dan Penugasan dan
Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Alat Pembelajaran Smartphone Smartphone Smartphone
validitas eksternal. Agar hasil penelitian bisa digeneralisasi dalam hal ini bisa
31
dimanipulasi dalam populasi lain yang berbeda tapi memiliki kondisi-kondisi yang
konstruk dengan uji validitas judgement expert, dimana peneliti akan menggunakan
tenaga ahli sebagai validator. Validator sendiri terdiri atas tiga orang yang berasal
Penelitian ini terdapat 2 variabel yang masing-masing memiliki peran tersendiri yaitu:
a. Definisi Konseptual
Variabel eksperimen atau lebih akrab dengan istilah variabel bebas adalah
2017: 61) yang mana penerapan variabel ini akan menentukan hasil akhir penelitian.
Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah mobile application yang mencakup
b. Definisi Operasional
dapat digunakan sebagai ruang komunikatif project seperti, pemberian tugas dan
pengumpulannya dalam hal ini hasil tugas, diskusi melalui respon postingan peserta
buat jadwal progres terkait dan lain sebagainya. Sementara WhatsApp sebagai media
diskusi dan presentasi baik video call maupun chatting. Sehingga disimpulkan
bahwah variabel bebas pada penelitian ini ada dua yaitu mobile application yang
a. Definisi Konseptual
variabel terikat, dimana variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel eksperimen (Sugiyono, 2009: 61). Variabel kriteria menjadi
objek hasil dari penelitian atau subtansi yang ingin ditonjolkan peneliti sebagai akibat
dari variabel eksperimen. Variabel kriteria pada penelitian ini adalah hasil belajar
peserta didik pada materi termodinamika yang mencakup kognitif dan psikomotorik.
b. Definisi Operasional
Operasionalisasi variabel kriteria dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang
mencakup aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Menurut Rahmat (2015: 5-6)
berupa kecakapan pergerakan yang dikendalikan oleh otot dan fisik. Adapun satuan
ukuran dari variabel adalah persentase nilai personal responden yang mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari hasil belajarnya, dengan beberapa indikator
project, dan keterampilan presentasi. Berdasarkan dari analisis satuan ukuran variabel,
maka skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dari data kontinu, yang
mana menurut Sugiyono (2014: 24) memiliki jarak yang sama, tetapi tidak memiliki
3.5.1 Populasi
obyek/subyek yang memiliki mutu dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 117).
Gorontalo
Negeri 1 Gorontalo
3.5.2 Sampel
dapat mengambil sampel dari populasi yang kebetulan ditemui (Sugiyono. 2017: 124).
Secara operasional peneliti akan mengambil sampel dengan cara menentukan daerah
populasi subjek, kemudian dari sejumlah peserta didik populasi tersebut akan diambil
sampel yang kebetulan diberikan oleh guru kelas yang bersangkutan, dan diperoleh
tiga kelompok dengan responden yang mewakili populasi yaitu kelas XI IPA 1
sebagai kelompok eksperimen, lalu kelas XI IPA 2 sebagai kelompok replikasi 1 dan
XI IPA 8 sebagai kelompok replikasi II, untuk teknik penentuan kelas eksperimen
dan kelas replikasi dapat dilihat pada subbab 3.3, kemudian responden tersebut
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara tes
dan non tes berupa observasi, dimana penggunaannya dimaksudkan supaya peneliti
bisa mengetahui progres hasil belajar peserta didik sesudah pembelajaran sehingga
35
tes akan di berikan sesudah perlakuan, serta diberikan pertanyaan penuntun sebagai
3.6.2 Observasi
pengamat atau peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan peserta didik, peneliti hanya
berperan mengamati kegiatan peserta didik yang sedang di amati dengan tujuan untuk
yang telah dirancang peneliti, sebagai acuan keterampilan yang harus dicapai oleh
peserta didik, maka dilakukan pengamatan atau observasi saat kegiatan pembelajaran
personal objek dalam hal ini peserta didik oleh peneliti menjadi sempit, sehingga
lebih mudah untuk diamati. Secara operasional observasi ini direalisasikan untuk
yang dituntut adalah P1 dan P2. Menurut Rahmat (2015: 23) P1 atau kesiapan yaitu
yang dinyatakan dengan usaha untuk mempersiapkan diri, menyesuaikan diri dengan
36
walaupun belum mengerti hakikat atau makna dari keterampilan itu, salah satu kata
Pada dasarnya tes hasil belajar digunakan untuk menguji hasil belajar peserta
didik setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar dapat
(2010: 224) diantarnya tes diagnotis, penempatan, formatif dan sumatif. Pada
penelitiaan ini akan menggunakan tes sumatif yang mana ditujukan untuk mengukur
penguasaan materi oleh peserta didik pada akhir periode pendidikan, dan juga
taksonomi Bloom tingkatan kognitif yang akan diukur pada penelitian adalah C2
sampai C4 dalam periode waktu yang ditentukan. Secara teoritis C2, C3, dan C4
tingkatan pemahaman yang meliputi tranlasi atau mengubah simbol, interprestasi atau
menjelaskan makna, dan ekstrapolasi atau melihat kecenderungan dari suatu temuan,
hari, dan yang terakhir ada C4 yang mengadopsi denotasi analisis atau penguraian,
37
dimana peserta didik akan mampu menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan
argumentasi dalam uraian pernyataan. Konstruksi kognitif peserta didik yang telah
dibangun saat pembelajaran, akan diatur kembali melalui tes, sehingga akan dapat
pengerjaan oleh peserta didik selama 2 jam pelajaran, terkait dengan bentuk soal,
Menurut Sugiyono (2017: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat ukur
yang digunakan untuk mengukur objek yang diteliti baik fenomena alam maupun
sosial.
3.7.1 Posttest
Adapun dalam penelitian ini instrumen posttest sebagai alat ukur hasil belajar.
Posttest adalah tes yang diberikan setelah dilakukan perlakuan dalam bentuk
setelah mengalami suatu kegiatan belajar (Purwanto, Ngalim, 2012; 28). Peneliti akan
memberikan posttest setelah diberi perlakuan. Penelitian ini menggunakan item tes
Nomor Bentuk
No Indikator pembelajaran Skor
soal Soal
1 Menjelaskan hubungan usaha (W), 1 6 Essai
kalor (Q) dan energi dalam (U) 2 4
3 8
2 Mengimplementasikan hukum pertama 4 5 Essai
termodinamika dalam percobaan 5 6
6 8
3 Menganalisis konsep hukum ke-2 7 7 Essai
termodinamika 8 9
9 7
Predikat
D C B A
55 55<N 70 70<N 85 85<N 100
(KEMDIKBUD, 2017:11)
ketidakterlibatan peneliti dalam kegiatan objek penelitian dalam hal ini peserta didik.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan psikomotorik peserta didik dalam
implementasi model project based learning, dimana observer (peneliti) tidak akan
project based learning. Aspek / indikator yang diamati oleh observer mencakup lima
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Penelitian ini akan menggunakan validitas konstruk yang menurut
Sugiyono (2014: 352) untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat
para ahli (judgement expert), dalam hal ini setelah instrumen dikonstruk tentang
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya
pembelajaran dan validasi isi tapi tidak melakukan validitas item tes.
42
Menurut Sugiyono (2014: 353) untuk instrumen yang berbentuk tes, maka
pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan
google classroom dapat memberikan pengaruh pada hasil tes atau hasil belajar
peserta didik.
Kriteri
N Variabe Indikator Nomo Sko Bentu Jumla
a
o l pembelajaran r soal r k Soal h Soal
kognitif
1 Hasil Menjelaskan 1 C2 6 Essai 3
Belajar hubungan usaha (W), 2 C2 4
kalor (Q) dan energi 3 C3 8
dalam (U)
2 Hasil Mengimplementasika 4 C3 5 Essai 3
Belajar n hukum pertama 5 C3 6
termodinamika dalam 6 C3 8
percobaan
3 Hasil Menganalisis konsep 7 C4 7 Essai 3
Belajar hukum ke-2 8 C4 9
termodinamika 9 C4 7
43
validator memberikan skor terhadap tiap item instrumen sesuai dengan aspek
menggunakan sebuah rumus. Menurut Widoyoko (2012: 100) rumus yang digunakan
Keterangan:
Setelah diperoleh rekapitulasi skor dari ketiga validator melalui beberapa kali
tahap revisi dengan berbagai macam saran dan masukkan dari validator, selanjutnya
PPV tiap instrumen dengan tabel 8 (kriteria kevalidan). Adapun koefisien validitas
bahwa jenis instrumen yang akan digunakan dalam penelitiaan tergolong dalam
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi (Sugiyono, 2017: 209) dimana data yang terkumpul dari kelas
eksperimen dan kelas replikasi akan diolah dan dianalisis nantinya untuk
implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta didik pada
materi termodinamika.
Menurut Imam Ghozali (2013: 110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
menggunakan uji statistik chi kuadrat (χ 2), dengan rumus sebagai berikut:
46
χ 2=
Keterangan:
Oi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi harapan
sebagai berikut:
Pemberikan kriteria terakait hipotesis ialah apabila harga chi kuadrat hitung
lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel, maka distribusi data nilai statistik
kuadrat tabel lebih kecil daripada chi kuadrat hitung, maka data nilai statistik
menggunakan teknik uji rerata, menurut Sudjana (2005: 225) sebuah populasi yang
berdistribusi normal dengan rata-rata dan standar deviasi , maka akan diuji
maka digunakanlah statistik parametris dengan uji statistik t, adapun statistik yang
47
digunakan untuk menguji pasangan hipotesis yang dihitung dari sampel dengan
H0 : π = π0
H1 : π < π0
−
t=
Teknik uji yang digunakan dalam penelitian yaitu uji rerata dengan statistik
pengaruh variabel eksperimen terhadap variabel kriteria atau terikat sebagai berikut:
Negeri 1 Gorontalo. Kriteria hipotesis statistik penelitian menurut Sudjana (2005: 232)
jika t -t1-α maka hipotesis H0 kita tolak, dengan t1-α didapat dari daftar distribusi
sampel t menggunakan peluang (1-α) dan dk = (n-1). Untuk t > -t1-α, hipotesis H0 kita
terima.
BAB IV
hasil belajar dari tiga kelompok sampel yang terdiri dari kelas eksperimen, kelas
replikasi I dan kelas replikasi II. Data didapatkan setelah peserta didik di beri
analisis data dengan berbagai teknik statistik yang diketahui berdasarkan teori demi
Berikut diuraikan mengenai hasil analisis data, berupa data hasil penelitian, pengujian
hipotesis yang mencakup hasil pengujian normalitas, serta hasil proses pembelajaran.
tes uraian yang berjumlah 9 butir soal yang akan dijawab oleh peserta didik. Data
hasil dari tes yang diberikan dapat dilihat pada Lampiran 9, serta hasil observasi
48
49
Kelas
Rentang Pre- Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Nilai dikat Jumlah Persen- Jumlah Persen- Jumlah Persen-
Siswa tase Siswa tase Siswa tase
85<N≤100 A 10 33 % 10 33 % 2 6%
70<N≤85 B 18 60 % 14 47 % 28 88%
55<N≤70 C 2 7% 6 20 % 2 6%
≤55 D 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100% 32 100%
Kelas
Rentang Pre- Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Nilai dikat Jumlah Persen- Jumlah Persen- Jumlah Persen-
Siswa tase Siswa tase Siswa tase
85<N≤100 A 6 20 % 4 13 % 7 22%
70<N≤85 B 20 67 % 20 67 % 22 69%
55<N≤70 C 4 13% 6 20 % 3 9%
≤55 D 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100% 32 100%
Untuk mengetahui persentase skor hasil belajar tiap butir soal berdasarkan jumlah
responden pada kelas eksperimen, kelas replikasi 1, dan kelas replikasi 2 dapat dilihat
pada Tabel 12.
50
Tabel 12. Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Tiap Butir Soal
Butir Kelas
Aspek
Soal Eksperimen Replikasi 1 Replikasi 2
1 76.67 75.56 68.75
2 73.33 100.00 78.91 C2
3 82.92 68.75 89.45
4 74.67 92.67 91.88
5 96.11 91.67 66.67 C3
6 93.33 90.83 82.03
7 72.38 75.24 65.18
8 94.07 87.04 77.43 C4
9 63.81 56.19 88.84
Berdasarkan tingkat kognitif butir soal, persentase hasil belajar peserta didik
tinggi dari pada kelas replikasi untuk butir soal nomor 1, sementara untuk butir soal
nomor 2 yang lebih tinggi adalah kelas replikasi 1, dan nomor 3 tampak kelas
memiliki nilai yang paling tinggi, sedaangkan pada butir soal nomor 5 kelas
eksperimen yang tertinggi, dan untuk butir soal nomor 6 kelas masih kelas
Berdasarkan gambar 4, terlihat pada butir soal nomor 7, nilai kelas replikasi 1
lebih tinggi daripada kelas eksperimen dan kelas replikasi 2. Untuk butir soal nomor
8 nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai dua kelas lainnya, sedangkan butir soal
Berdasakan uji statistik yang digunakan dalam pengolahan data, maka penting
untuk mengtahui ukuran gejala pusat dan ukuran letak dalam hal ini rata-rata hitung
tiap kelompok sampel ( ). Pada konteks pengolahan data, rata-rata hitung didasarkan
atas hasil perhitungan nilai tiap responden yang ada dalam kelompok sampel. Setelah
diperoleh rata-rata hitung, demi keperluan proses pengujian hipotesis, sehingga perlu
simpangan variabel respon per kelompok sampel. Penelitian ini sendiri menggunakan
simpangan baku dan varian sebagai statistik uji pencaran data kuantitatif, serta
diperoleh berdasarkan hasil perhitungan nilai tiap kelompok sampel. Berikut hasil
Penelitian ini menggunakan teknik pengujian normalitas data chi kuadrat (χ2).
Teknik ini dilakukan berdasarkan komparatif kurva normal secara teoritis dengan
kurva normal dari data penelitian, sedangkan dari perhitungan chi kuadrat sendiri,
data dikatakan normal jika harga chi kuadrat hitung (χ2hit) lebih kecil dari harga chi
kuadrat tabel (χ2tabel). Proses pengujian normalitas data dapat dilihat di Lampiran 10,
dengan uji statistik data penelitian dari ketiga kelompok sampel dengan
menggunakan uji t yang mana proses pengujian hipotesis dapat dilihat pada Lampiran
Jadi sebagian besar nilai presentase rata-rata peserta didik melampaui nilai
memberikan pengaruh yang cukup afirmatif terhadap hasil belajar peserta didik pada
berdasarkan RPP yang telah dirancang peneliti sebelumnya dan telah di validasi oleh
a. Pendahuluan
salam, beroda yang di pimpin oleh ketua kelas, mengecek kehadiran, memberikan
apersepsi dengan demonstrasi mengunakan balon yang berisi air kemudian di bakar,
organisasi pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
proyek,menyusun jadwal, monitoring, dan menguji hasil. Untuk tiga sintaks awal
56
dalam kegiatan inti dilakukan secara daring dan di dalam kelas dimana siswa akan di
bagikan kelompok secara online di dalam google classroom, serta LKPD juga akan di
kirim lewat google classroom dan akan di download oleh siswa dan dilakukan sesuai
apa yang ada di dalam LKPD serta dilakukan dalam kelas sehingga guru melakukan
monitoring di dalam kelas dan juga di luar kelas atau daring. Untuk sintaks menguji
hasil akan dilakukan secara daring, dimana siswa akan mempresentasikan hasil
kerjanya dengan melakukan video call via WA. Berikut beberapa gambar diskusi
c. Kegiatan Penutup
akan melakukan penilaian dan refleksi serta mendiskusikan kendala selama membuat
proyek.
57
a. Pendahuluan
Pertemuan kedua dimulai seperti biasa yaitu dengan salam dan berdoa yang di
pimpin oleh ketua kelas, kemudian guru memberikan apersepsi dengan mengamati
demonstrasi reaksi tekanan gas yang timbulkan oleh soda kue dan cuka terhadap
paparkan akan menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik untuk mendalami ilmu
yang hendak akan di berikan guru, hal ini sesuai dengan sintaks model yang
muka dalam kelas sebagai bagian dari interaksi awal antara guru dan peserta didik,
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti untuk pertemuan dua mencakup sintaks, mendesain dan
inti akan dilakukan dengan beberapa kegiatan pembelajaran, dan yang paling sentral
adalah pembuatan proyek dalam bentuk prodak yang merupakan manifestasi dari
model pembelajaran PJBL. Sebagai bagian dari kerangka sintaks mendesain dan
google classroom sebagai bahan dasar proyek yang akan dibuat oleh peserta didik
tanpa menyisipkan kisi-kisi model prodak yang akan di buat, serta tidak membatasi
kreasi peserta didik yang punya pemikiran yang sama. Kemudian secara komparatif
tiap kelompok akan mendiskusikan dan merencanakan proyek yang akan dibuat
dengan bimbingan dari guru, setelah itu akan di buat jadwal seperti waktu
pengumpulan hasil proyek, diskusi virtual dan lain sebagainya yang akan di atur
dalam tool google classroom, yang terangkum dalam sintaks menyusun jadwal
proyek. Setelah itu kegiatan pembelajaran dalam kelas akan di tutup sementara, lalu
Monitoring peserta didik dalam membuat proyek dilakukan secara daring baik
sudah selesai, tiap kelompok wajib mengirimkan video pembuatan proyek dengan uji
coba prodak mereka tanpa memberikan penjelasan. Adapun tahap kegiatan proyek
dalam bentuk video, serta hasil proyek dalam bentuk foto diunggah di google
c. Penutup
a. Pendahuluan
kelas, serta merupakan kelanjutan sintaks dari pertemuan kedua. Seperti biasa guru
melakukan apersepsi dengan menggunakan alat solar engine, yang mana peserta
didik akan mengamati hal yang akan terjadi saat alat tersebut di panaskan. Lalu guru
b. Kegiatan Inti
Konten yang muncul dari sintaks menguji hasil adalah presentasi. Pada
kegiatan inti peserta didik akan melakukan presentasi secara bergiliran untuk tiap
kelompok, dan guru mamposisikan diri sebagai fasilitator dan moderator. Selain
presentasi, peserta didik juga harus mendemonstrasikan hasil karya mereka kepada
c. Penutup
Guru juga menanyakan kedala-kendala yang di alami peserta didik saat pembuatan
Frekuensi
Pertemuan Aplikasi Aktivitas Siswa XI XI XI
IPA 1 IPA 2 IPA 8
Google Mengunduh LKPD
Classroom Mengecek Kelompok
Menentukan jadwal
Mengunduh bahan 30 30 32
1 ajar
Mendokumentasikan
hasil proyek
WhatsApp Melakukan presentasi
30 30 32
hasil percobaan
Google Mengunduh LKPD
Classroom Menentukan jadwal
Mendokumentasikan
30 30 32
hasil proyek
2&3
Mengunduh bahan
ajar
WhatsApp Mendemonstrasikan
30 30 32
produk proyek
yang digunakan mempengaruhi variabel kriteria yaitu hasil belajar. Secara gamblang
61
dibangun melalui pembuatan proyek dan dikontrol oleh guru melalui tools google
mengakses dokumentasi kegiatan peserta didik dan lain sebagainya, sedangkan untuk
sementara pada aplikasi google classroom setiap siswa wajib masuk pada kegiatan
4.2 Pembahasan
masalah melalui berbagai metode ilmiah yang bersifat dependen. Berangkat dari
rentetan masalah yang peneliti temukan baik dari literasi pendidikan dalam bentuk
jurnal maupun di lingkungan sekolah, menjadi alasan konkret penelitian ini dilakukan.
ditemukan masalah yang sama dengan uraian identifikasi masalah pada bab 1.
sebab sekolah itu sangat memenuhi syarat untuk diterapkan pembelajaran dengan
Penelitian ini mengambil kelas XI IPA sebagai populasi subjek, dan direduksi
menjadi tiga kelompok sampel penelitian yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA
kelas XI IPA 1, dan sisanya sebagai kelas replikasi. Konsep perlakuan yang
ketika pembelajaran dalam kelas maupun di luar kelas atau pembelajaran daring, dan
pertemuan selama dua minggu untuk tiap kelas, dengan klasifikasi waktu per
pertemuan sebanyak 2 jam pelajaran dalam kelas dan 1 jam pelajaran secara daring,
Statistik parametris itu bekerja dengan asumsi untuk data setiap variabel yang
akan dianalisis berdistribusi normal. Berdasarkan analisis data untuk ketiga kelompok
sampel melalui pengujian statistik normalitas data diperoleh untuk kelas XI IPA 1
selaku kelas eksperimen berdistribusi normal, yang mana harga χ2hitung lebih kecil
daripada χ2tebel yang . Begitu pula untuk kelas XI IPA 2 dan XI IPA 8 masing-masing
memiliki harga χ2hitung yang lebih kecil daripada harga χ2tebel, maka distribusi data nilai
bahwa semua data nilai statistik kelompok sampel baik itu kelas eksperimen maupun
diklasifikasikan menjadi satu kelas eksperimen dan dua kelas replikasi dengan
perlakuan yang sama untuk semua kelompok sampel, hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Iffah dan Sunarti (2019:625) dengan melihat korelasi antara
ukur berada dalam kategori sangat baik untuk semua kelompok sampel. Pada akhir
pembelajaran peserta didik diberikan posttest, untuk mengetahui hasil belajar dari
penerapan treatmen yang telah dilakukan, dan untuk mengetahui stimulus peserta
berlangsung bisa diketahui. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada penelitian ini
tidak serta merta sesuai rencana, ada beberapa kendala yang peneliti alami pada saat
penelitian misalnya saja gangguan jaringan ketika melakukan kelas virtual sehingga
kegiatan terhambat, kemudian pengolahan kelas yang kurang rapi akibat pantauan
guru yang tidak langsung, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan hal yang
tidak berkaitan dengan pembelajaran, dan hal ini akan berdampak pada jadwal proyek
belajar pada mata pelajaran fisika materi termodinamika untuk kelas eksperimen dan
kelas replikasi dengan harga presentase nilai peserta didik yang mencapai KKM jauh
lebih besar daripada yang tidak mencapai KKM setelah diberikan penerapan treatmen
yang telah dirancang dalam eksperimen. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nur Jannatu Na’imah, Supartono dan Sri Wardani (2015) tentang penerapan
menurut analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh nilai uji hipotesis rata-rata
sampel melaui analisis uji pihak kiri diketahui bahwa harga t hitung lebih besar dari
nilai t tabel untuk semua kelompok sampel baik kelas eksperimen maupun kelas
65
replikasi, nilai ini didapat dengan membandingkan rata-rata k sampel dengaan KKM
yang ada di populasi target, dan juga dari persentase nilai posttest yang didapatkan
oleh peserta didik, terlihat bahwa harga persentase untuk kelas eksperien, kelas
replikasi 1, dan kelas replikasi II, terbilang cukup tinggi, serta terdapat selisih yang
tidak besar antar kelompok sampel. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh
Belajar Mahasiswa Pendidikan Fisika” dapat memberikan hasil yang positif terhadap
hasil belajar sebagai variabel dependen, di mana berdasarkan hasil penelitian dan
mahasiswa pendidikan fisika. Sedangkan untuk peserta didik yang memiliki nilai di
bawah KKM, hal ini dikarenakan beberapa peserta didik kurang memperhatikan
pembelajaran, baik daring maupun luring, dan juga ketidakaktifan peserta didik
berbasis web dengan implementasi model project based learning dapat memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada materi termodinamika, dimana
besar presentase nilai rata-rata peserta didik melampaui KKM yaitu 75 untuk kelas
eksperimen dan kelas replikasi. Jadi tidak terdapat perbedaan nilai antara kelas
eksperimen, kelas replikasi 1, dan kelas replikasi II, setelah diberikan perlakuan yang
perlakuan yang sama maka akan memberikan hasil yang sama pula walaupun tidak
identik, seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Diemas Bagas Panca Pradana
dan Rina Harimurti (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Penerapan
belajar peserta didik dimana hasil belajar siswa dengan penerapan Tools Google
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada model pembelajaran Project Based
menunjukan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya, dimana perlakuan yang
5.1 Kesimpulan
belajar peserta didik pada materi Termodinamika, yang bertempat di SMA Negeri 1
PJBL dalam kegiatan belajar mengajar, merupakan elaborasi yang cukup serasi dalam
pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan hasil belajar peserta didik.
Hal ini dibuktikan dengan teknik pengujian hipotesis rerata k sampel melalui uji
statistik t diperoleh harga t hitung lebih kecil daripada t tabel, yang berarti rata-rata
nilai kelas eksperimen dengan kelas replikasi 1 (XI IPA 2) dan kelas replikasi II (XI
IPA 8) melampaui KKM 75, sehingga jika dikomparasikan ketiga kelompok sampel
menunjukkan hasil yang sama pula. Hal ini memperlihatkan bahwa persentase hasil
64
65
belajar peserta didik cukup tinggi dan konsisten, serta bersifat afirmatif berdasarkan
5.2 Saran
1. Dalam rangka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, alangkah baiknya
menggunakan pre-test dan posttest agar bisa di analisis peningkatan nilai gain-
nya
4. Pembelajaran virtual guru dituntut lebih komunikatif dan fleksibel, agar fokus
Daftar Pustaka
Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2012. Pengantar Statistika. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bruce W Tuckman. 1978. Conducting Educational Research. United States of
Amerika: HARCOURT BRACE JOVANOVICH.
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta. Andi Offset
Darmawan, Deni. 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Gall, Meredith D, dkk. 2003. Education Research. USA: Library of Congress
Cataloging.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.
Giancoli. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Yogyakarta: Erlangga.
Global SchoolNet.(2000). Introduction to Networked Project-Based Learning.
Diambil pada tanggal 24 april 2019 dari http://www.gsn.org/web/pbl/
whatis.htm
Husein Umar. 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Iffah, Nur dan Titin Sunarti. 2019. Keterlaksanaan Model Inkuiri Terbimbing Untuk
Melatih Keterampilan Penyelesaian Masalah Peserta Didik Kelas X SMA.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. No.2. Vol.08
Kusyaeri, Destia. 2017. Pengaruh Mobile Learning Berbasis Android Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Dinamika Partikel. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah
Mardalis.2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara
Na’imah, Nur Jannatu & Supartono dan Sri Wardani.2015. Penerapan Pembelajaran
Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol 9.No. 2.
67
Palupi, Dwi Satya & Suharyanto Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional PT. Rineka Cipta.
Pradana, Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti. 2017. Pengaruh Penerapan Tools
Google Classroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal IT-Edu. No 01. Vol 02
Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rahmat, Abdul. 2015. Belajar dan pembelajaran. Gorontalo: Ideas Publishing
Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rina. Dewi, Akuisisi facebook terhadap WhatsApp Rampung, 2014. http://m.
tempo.co/read/news/2014/10/07/090612453/akuisisi-facebook-terhadap-
whatsapp rampung diakses tanggal 25 april 2019
Setyoko & Indriaty. 2018. Implementasi Pembelajaran Blended Learning Berbasis
Media Google Classrom Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan
Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains. No 1. Vol 1.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SILABUS
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), bertanggungjawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
70
Setelahmengikuti proses pembelajaran, pesertadidik diharapkandapat:
Pertemuan I
Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan
benar.
Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat
menjelaskan konsep Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori
matematis hukum pertama termodinamika dengan benar.
Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta
didik dapat meng-konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika
dengan baik.
Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik
diharapkan mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1
termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom,
peseta didik akan memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum
kedua temodinamika dengan baik.
Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat
karya penerapan hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah
tentang hukum temodinamika dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
HukumTermodinamika:
Hukum I Termodinamika
Hukum II Termodinamika dan siklus carnot
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Penugasan dan
Evaluasi
F. Media Pembelajaran
Media :
Power Point
Google Classroom dan WhatsApp
Jaringan internet
Alat/Bahan :
71
Spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Smartphone
G. Sumber Belajar
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
72
hukum ke-1 termodinamika
melalui Google Classroom dan
video call
Membuat jadwal diskusi melalui
App WhatsApp
Monitor Siswa dan Kemajuan
Proyek
Mengamati pengerjaan proyek
oleh siswa
Mengontrol kemajuan proyek
oleh peserta didik dengan
menggunakan google classroom
dan whatsapp
Mendiskusikan hal yang belum
dipahami peserta didik terkait
dengan proyek menggunakan
google classroom dan whatsapp
Menguji Hasil
Mempresentasikan proyek tiap-
tiap kelompok peserta didik
Memberikan tanggapan kepada
penampil
Memberikan kesimpulan
Mengevaluasi Pengalaman
Menyampaikan perasaan dan
pengalamannya selama
menyelesaikan proyek untuk
tiap kelompok.
Mengevaluasi pembelajaran
dengan memberikan soal berupa
soal yang di upload di
google classroom
Merefleksi pembelajaran
Megetahui,
Gorontalo,………….2020
KepalaSekolah Guru Pengajar
(……………………) (Sutan Moh Rahra)
Nip.
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan benar.
Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.
74
Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1 termodinamika dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
Hukum I Termodinamika
Hukum II Termodinamika dan siklus carnot
G. Sumber Belajar
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Fase atau Sintaks Keterangan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Waktu
Penentuan Guru memulai pembelajaran Luring
Pertanyaan dengan salam dan berdoa,
Dasar mengecek kehadiran, dan
menyiapkan peserta didik
untuk mengikuti
pembelajaran.
Mengamati:
Pendahuluan 10 menit
Guru memberikan apersepsi
berupa fenomena aktual
tentang usaha dan hukum
pertama termodinamika
dengan memperlihatkan
percobaan berupa balon
yang didekatkan dengan api
75
dan balon berisi air dan di
dekatkan dengan api.
Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk memperhatikan
demonstrasi oleh guru
Guru memberikan motivasi
dengan memberikan
penjelasan tentang manfaat
mempelajari materi
termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
Guru menyampaikan
organisasi pembelajaran
berupa kegiatan-kegatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh peserta didik
Mendesain dan Mengamati:
Menyusun Guru mengakses LKPD di Luring
Perencanaan google classroom dan
Proyek Guru membimbing siswa Daring
men-download LKPD di
google classroom
Guru memberikan kuis
materi hukum ke-1
termodinamika dalam
bentuk kuis tanya jawab
Guru membimbing siswa
membentuk kelompok
dengan menggunakan
google classroom
Kegiatan Inti 73 menit
Guru membimbing siswa
untu duduk di kelompoknya
masing-masing
Guru meminta siswa untuk
mengamati LKPD tentang
hukum pertama
termodinamika di akun
google classroom
Guru meminta siswa
bertanya jika ada yang tidak
dipahami terkait LKPD
Menyusun Mengasosiasi:
Jadwal Guru membimbing siswa Luring
menentukan waktu dan
76
pengerjaan proyek melalui Daring
Google Classroom
guru membimbing siswa
menentukan waktu
presentasi proyek dalam
bentuk praktikum hukum
ke-1 termodinamika melalui
Google Classroom dan
video call
Guru membimbing siswa
untuk membuat jadwal
diskusi melalui google
classroom
Monitoring Mengeksplorasi:
Guru mengamati pengerjaan Luring
proyek oleh siswa
Guru memberikan arahan Transisi
jika diperlukan
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dalam kelas
sementara dengan hamdalah
dan salam
Guru Meng-upload materi
ajar di google classroom
Guru membuka
pembelajaran daring dengan
salam dan masalah
Menguji Hasil Guru membimbing siswa Daring
mempresentasikan hasil
proyek melalui video call
WA tiap kelompok
Guru membimbing siswa
melakukan diskusi online
Mengkomunikasikan
Guru memberikan
penguatan konsep berupa
penjelasan kontruktivis
7 menit
berdasarkan proyek yang
telah di presentasikan terkait
hukum ke-1 termodinamika
Guru memberikan tambahan
penjelasan
Mengevaluasi Guru melakukan penilaian Daring
Pengalaman atau refleksi terhadap
Penutup kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan serta
memberikan penghargaan
77
kepada kepada peserta
didik.
Guru mendiskusikan dengan
siswa terkait kendala yang
ditemukan siswa saat
mengerjakan proyek.
Guru menutup pembelajaran
dengan mengajak siswa
berdo’a dan memberikan
salam
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
b. Tes Tertulis : Uraian Dan Lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi
d. Portofolio : Penilaian Laporan
1. Instrumen Penilaian
a). Lembar Penilaian Sikap Dan Rubrik
78
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan langkah kerja
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi
pada saat belajar.
Skor Maksimal : 12
79
No Aspek yang dinilai Rubrik
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
80
b) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.
Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
Pedoman Penskoran:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
82
Materi dibuat dalam bentuk Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot 4
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
3. Lembar penilaian diskusi
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan ke-2
Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
84
Hukum I Termodinamika
Hukum II Termodinamika dan siklus carnot
G. Sumber Belajar
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 2
7. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
b. Tes Tertulis : Uraian Dan Lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi
e. Portofolio : Penilaian Laporan
88
No Aspek yang dinilai Rubrik
89
No Aspek yang dinilai Rubrik
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
c) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.
Kriteria penskoran
90
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
Pedoman Penskoran:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot 4
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
92
3. Lembar penilaian diskusi
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan benar.
Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.
94
Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1 termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah tentang hukum
temodinamika dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
Hukum I Termodinamika
Hukum II Termodinamika dan siklus carnot
G. Sumber Belajar
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-3
K. Penilaian
11. Teknik Penilaian:
g. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
h. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
i. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
1. Instrumen Penilaian
a). Lembar Penilaian Sikap Dan Rubrik
98
No Aspek yang dinilai Rubrik
99
No Aspek yang dinilai Rubrik
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
d) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.
100
Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0
Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
Pedoman Penskoran:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot 4
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
102
3. Lembar penilaian diskusi
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
103
FISIKA SMA
Bahan Ajar
104
Sumber : studiobelajar.com
Kata Pengantar
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Swt, berkat rahmat serta izin-Nya lah sehingga
penulisan karya tulis ilmiah ini bisa selesai.
Teknologi merupakan sentral insdustri dewasa ini menjadi perhatian khusus dalam dunia
pendidikan. Perkembaangan teknologi menjadi pemicu munculnya berbagai inovasi dalam berbagai
aspek lini kehidupan bermasyarakat. Hal ini tidak luput dari peran ilmu pengetahuan alam dalam
menginterprestasikan perkembangan teknologi saat ini. Terutama dalam bidang fisika, begitu banyak
konsep-konsep fisika yang digunakan sebagai pedoman industri, mesin misalnya, mesin merupakan
manifestasi pengembangan dari konsep fisika yaitu konsep hukum termodinamika tepatnya hukum ke-
2 termodinamika. Dan masih banyak lagi teknologi yang mengonsumsi konsep fisika sebagai kajian
sentral dalam industri.
Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 dan berpegang pada format pembuatan
bahan ajar, sesuai dengan kompetensi dasar yang di tuntut dalam kurikulum. Bahan ajar memuat materi
Hukum Termodinamika baik itu hukum pertama termodinamika maupun hukum kedua
termodinamika serta secara abstrak memberikan rincian materi yang inshaa Allah di butuhkan oleh
peserta didik. Secara umum bahan ajar ini lebih menekankan pada kognitif peserta didik namun tidak
meremehkan aspek yang lain seperti psikomotor dan afektif, serta bahan ajar ini juga memuat KI, KD,
Indikator pencapaian komulatif (IPK) dan tujuan pembelajaran.
Sesuai dengan kurikulum 2013, bahan ajar ini disajikan dengan pendekatan saintifik. Materi
pembelajaran yang disampaikan akan melibatkan peran aktif peserta didik, sementara guru hanya
sebgai fasilitator dan penyelaras. Dengan demikian peserta didik dapat menemukan sendiri konsep-
konsep dan prinsip-prinsip hukum termodinamika yang dipelajari. Serta guru melakukan penilaian dan
pengamatan secara virtual berdasarkan model pembelajaran yang di gunakan.
Bahan ajar ini dibuat untuk memenuhi penelitian tugas akhir penulis yang berjudul: “Pengaruh
Google Classroom Berbasis Web Dengan Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik”. Berbagai kendala dalam penyusunan bahan ajar ini, merupakan sebuah seni
yang penulis nikmati dalam keyakinan bahwa sebuah perjuangan tidak ada yang sia-sia, semuanya
sudah di atur sang Maha Pencipta.
105
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................107
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 107
B. Manfaat Bahan Ajar............................................................................................................. 107
C. Kompetensi Dasar................................................................................................................ 107
D. Indikator Pencapaian Komulatif (IPK).................................................................................107
E. Tujuan Pembelajaran............................................................................................................108
F. Materi Pembelajaran.............................................................................................................108
BAB II MATERI POKOK.......................................................................................................... 109
A. Hukum Pertama Termodinamika......................................................................................... 109
Proses Isothermal ( T = 0)...................................................................................................... 110
Proses Adiabatic.......................................................................................................................111
Proses Isobaric Dan Isovolumetrik.......................................................................................... 112
B. Hukum Kedua Termodinamika............................................................................................ 113
Mesin Kalor..............................................................................................................................113
Siklus Carnot............................................................................................................................117
Efisiensi Mesin Carnot.............................................................................................................118
Rangkuman.............................................................................................................................. 120
Daftar Pustaka
106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi yang semakin kesini semakin kompetitif, membuat manusia global harus
memiliki kemampuan di atas rata-rata, dengan menempuh pendidikan tinggi. Persaingan era globalisasi
memaksa setiap negara untuk memproduksi sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing
global.
Kemampuan komunikasi sangat di perlukan guru Fisika untuk meningkatkan kualitas guru pada
sektor penanaman pemahaman konsep sains peserta didik, mengingat fenomena alam yang sangat
menarik jika di komunikasikan dengan benar dan juga akan berdampak pada imajinasi kreatif peserta
didik. Salah satu ilmu komunikasi yang koheren dan punya regulasi yang baik dengan ilmu matematika
dan IPA adalah Neurolinguistic Programing (NLP). NLP merupakan sebuah model yang memprogram
interaksi antara pikiran dan bahasa (verbal dan nonverbal) sehingga menghasilkan fikiran atau perilaku
yang diharapkan, dimana kognitif neurologi peserta didik menjadi sasaran linguistic guru.
Untuk dapat mewaili bahasa guru sebagai fasilitator untuk dapa menanamkan konsep sains pada
materi hukum termodinamika dibutuhkan bahan ajar dengan pendekatan saintifik dan dapa tmeransang
rasa ingin tahu peserta didik, bahan ajar ini dibuat untuk dapat memberikan wawasan saintifik pada
materi hukum termodinamika terhadap peserta didik melalui kegiatan praktikum, dan kemudian di
berikan penguatan melaui bahan ajar.
C. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum Termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika berikut presentasi makna
fisisnya
D. Indikator Pencapaian Komulatif (IPK)
Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energi dalam (U)
Mengimplementasikan hukum pertama termodinamika dalam percobaan
Menganalisis konsep hukum pertama termodinamika Membuat proyek karya ilmiah terkait
hukum termodinamika dan penerapannya
Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum kedua termodinamika dan penerapannya
Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah
107
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energi dalam (U) dengan benar.
Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.
Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentang hukum ke-1 termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamika via google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah tentang hukum
temodinamika dengan benar.
F. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
Hukum I Termodinamika
Hukum II Termodinamika dan siklus carnot
108
BAB II
MATERI POKOK
Menurut Giancoli (2014: 510) Termodinamika adalah nama yang diberikan kepada bidang yang
mempelajari proses dimana energy dipindahkan sebagai kalor dan usaha. Di mana usaha dilakukan
ketika energy dipindahkan dari satu benda ke benda lain melalui sarana mekanis. Sementara kalor
adalah perpindahan energy dari satu benda ke benda kedua pada temperature yang lebih rendah. Maka,
kalor mirip dengan usaha. Untuk membedakannya kalor didefinisikan sebagai perpindahan energy
akibat perbedaan temperature, sementara usaha adalah perpindahan energy yang tidak diakibatkan
perbedaan temperature.
atau
seca
ra
mate
matis dapat ditulis;
2.1
Persamaan 1 dikenal sebagai hokum pertama termodinamika. Hukum ini merupakan salah
satu hukum fisika yang hebat, dan validitasnya bergantung pada eksperimen (seperti eksperimen joule)
di mana tidak ada pengecualian pernah terlihat. Karena Q dan W mempersentasikan energy yang
dipindahkan ke dalam atau keluar system, energy internal pun berubah sesuai dengan perpindahan itu.
109
Maka, hukum termodinamika pertama merupakan pernyataan yang hebat dan luas tentang
hukum konservasi energy (Giancoli, 2014: 511).
Giancoli (2014: 512) juga menambahkan untuk menuliskan hukum termodinamika pertama
secara lengkap, perhatikan sebuah system bergerak, sehingga system itu mempunyai energy kinetic EK,
dan anggaplah juga ada energy potensial EP. Maka hukum termodinamika pertama harus menuliskan
istilah istilah ini dan ditulis sebagai
2.2
Proses Isothermal ( T = 0)
Layaknya proses yang disebut isothermal (dari kata yunani yang berarti “temperature sama”).
Jika system merupakan gas ideal, maka PV = nRT menjadi PV = konstan. Maka grafik tekanan P
terhadap volume V, diagram PV akan mengikuti kurva seperti garis biru yang diperlihatkan pada
gambar 2.1 untuk proses isothermal, yang merupakan kurva PV = konstan. Setiap titik dalam kurva,
seperti titik A mempresentasikan keadaan system pada suatu saat tertentu yaitu, tekanan P dan volume
V system. Pada temperature yang lebih rendah, proses isothermal lain akan ditampilkan oleh kurva
dalam gambar 2.1 (hasil PV = nRT = konstan lebih kecil ketika T lebih rendah). Kurva yang
diperlihatkan dalam gambar 2.1 disebut kurva isotherm (Giancoli, 2014: 513).
Proses dengan suhu konstan disebut proses isotermal. Persamaan keadaan pada proses isotermal
adalah:
2.3
110
kita lepaskan, tutup akan bergeser sehingga volumenya berubah menjadi V2, atau gas melakukan usaha.
Tekanannya juga berubah menjadi P2.
Usaha yang dilakukan gas adalah luas daerah di bawah kurva PV atau kita dapat
menghitungnya.
2.4
Proses Adiabatic
Proses adiabatic adalah proses dimana tidak ada
kalor yang diperbolehkan mengalir ke dalam atau keluar
system: Q=0. Situasi ini dapat terjadi jika system
terinsulasi dengan sangat baik, atau proses terjadi begitu
cepat sehingga kalor perlahan tidak mempunyai waktu
untuk mengalir masuk atau keluar. Pemuaian gas yang
sangat cepat dalam mesin pembakaran internal merupakan
Gambar 2.1. Proses isothermal dan
salah satu contoh proses yang sangat mendekati proses adiabatic
adiabatic. Pemuaian adiabatic yang pelan dari sebuah gas Sumber: i.stack.imgur.com
ideal mengikuti kurva seperti kurva yang bergaris merah dalam gambar 2.1. Karena Q = 0, kita
mengetahui bahwa U = -W. ketika gas memuai, ia melakukan usaha dan W adalah positif, sehingga
energy internal berkurang; demikian pula temperature turun (karena U = nR T). Ini terlihat pada
gambar 2.1 dimana hasil kali PV(=nRT) lebih kecil pada garis merah dibandinkan pada pada garis biru
(kurva garis biru adalah kurva untuk proses isothermal, di mana U = 0 dan T = 0). Dalam operasi
kea rah berlawanan, sebuah kompresi adiabatic (misalnya dari bawah ke atas), usaha dilaakukan
kepada gas, dan karena itu energy internal menigkat dan temperature naik. Dalam mesin diesel,
campuran bahan bakar udara dengan cepat dikompresikan secara adiabatic dengan faktor 15 atau lebih;
temperature naik begitu besar sehingga campuran menyala dengan spontan, tanpa menggunakan busi
(Giancoli, 2014: 513-514).
111
Proses Isobaric Dan Isovolumetrik
Proses isothermal dan adiabatic hanyalah dau proses yang mungkin terjadi. Dua proses
termodinamika sederhana lain diilustrasikan pada diagram PV di gambar 2.2: (a) proses isobaarik
adalah proses di mana tekanan dijaga konstan, sehingga proses direpresentasikan oleh garis horizontal
lurus pada diagram PV (2.2a); (b) proses isovolumetrik (atau isokorik) adalah proses di mana volume
tidak berubah (gbr. 2.2b). dalam proses ini, dan semua proses lainnya, hokum termodinamika pertama
berlaku (Giancoli, 2014: 514).
a b
2.5
Atau
Pada proses isokhorik volume konstan. Jadi tidak ada kerja yang dilakukan oleh gas. Jika suhu
ditambah dengan pemanasan, maka tekanan akan bertambah, gaya yang bekerja pada dinding
bertambah tetapi karena volume tetap maka usaha yang dilakukan adalah nol.
112
B. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum termodinamika kedua adalah suatu pernyataan tentang proses mana yang terjadi secara
alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, semuanya equivalen.
Salah satu pernyataan, oleh R. J. E. Clausius (1822-1888), adalah
Karena pernyataan ini berlaku pada salah satu proses tertentu, tidak jelas bagaimana pernyataan
ini berlaku untuk proses lain. Pernyataan yang lebih umum diperlukan, yaitu pernyataan yang meliputi
proses lain yang mungkin terjadi dengan cara yang lebih jelas.
Perkembangan pernyataan umum hokum termodinamika kedua sebagian didasarkan pada studi
tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah semua peralatan yang mengubah energy termal menjadi usaha
mekanis, seperti mesin uap dan mesin mobil (Giancoli, 2014: 518).
Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik. Misalnya
dalam mobil energy panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energy gerak mobil. Kalian
tahu ada gas yang dibuang dari knalpot mobil disertai panas. Tidak semua energi panas dapat diubah
menjadi energi mekanik, ada energi yang timbul selain energy mekanik. Contoh lain adalah mesin
pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap. Uap
dialirkan melalui sebuah turbin sehingga turbin bergerak dan memutar generator sehingga timbul
tenaga listrik.
113
Secara sistematik usaha mesin kalor adalah usaha yang dilakukan empat tahap secara siklis.
Sebuah silinder berisi gas pada tekanan P1 dilengkapi dengan piston. Tahap-tahap yang dilakukan
kemudian adalah:
a. Piston dijaga pada volume konstan V1 kemudian tekanan P1 dinaikkan dengan cara melakukan
pemanasan sehingga dicapai tekanan P2. Tekanan akan bertambah dengan volume konstan.
Usaha dari luar dikerjakan agar mengimbangi gaya pada piston yang bertambah karena
penambahan tekanan.
b. Pemanasan masih dilakukan. Semakin banyak panas yang ditambahkan, gas kemudian
dibiarkan memuai pada tekanan konstan, P3 = P2.Volume bertambah dari V2 menjadi V3
sehingga mesin melakukan kerja.
c. Piston kemudian dijaga agar volumenya konstan sehingga tekanan turun kembali menjadi P1.
Tekanan akan berkurang dengan volume konstan sehingga tidak ada kerja yang dilakukan pada
gas.
d. Gas kemudian ditekan dengan tekanan konstan, dan panas dikeluarkan sampai volumenya
kembali ke volume semula. Hasil total kerja adalah total kerja tiap proses a,b,c, dan d. Atau luas
segiempat pada gambar.
Panas yang masuk : Q masuk = Q1 + Q2
Panas yang keluar: Q keluar = Q3 + Q4
Usaha yang dilakukan:
2.6
Tiap mesin kalor selalu ada zat atau sistem yang menyerap sejumlah panas Qp pada suatu suhu
yang tinggi, kemudian melakukan usaha sehingga tenaga kalor dirubah menjadi tenaga mekanik, dan
membuang panas Qd ke suhu rendah sehingga suhu turun dan kembali ke keadaan awalnya. Zat yang
menyerap atau melepas panas disebut sebagai zat kerja. Tandon panas adalah sistem ideal dengan
kapasitas panas yang besar sehingga dapat menyerap atau memberikan panas tanpa perubahan suhu
yang besar. Tandon panas biasanya berupa atmosfer atau keadaan luar.
114
Keadaan awal dan keadaan akhir mesin sama pada zat kerja yang sama, maka tenaga dalam
akhir harus sama dengan tenaga dalam awalnya. Dengan demikian berdasarkan hokum termodinamik
pertama kerja yang dilakukan sama dengan panas total yang diserap. Pada mesin panas kita
mengharapkan dapat mengubah panas masukan Qp menjadi kerja sebanyak mungkin.
2.7
Hukum termodinamika kedua menyatakan jika kita ingin menyerap energi dari suatu tendon
panas untuk melakukan usaha maka kita harus menyiapkan tandon yang lebih dingin sebagai tempat
untuk membuang tenaga. Karena mesin tidak mungkin membuat semua panas yang diserap menjadi
tenaga tetapi pasti ada pembuangan. Hukum ini dirumuskan secara eksperimen oleh Kelvin dan Planck
atau disebut juga rumusan panas untuk mesin panas (Palupi dkk, 2019: 286-288).
Menurut Marten Kanginan (2016) sebuah mesin kalor membawa sejumlah fluida kerja melalui
suatu proses siklus dengan (1) kalor diserap dari sebuah sumber suhu tinggi, meningkatkan energy
dalam mesin; (2) mengubah sebagian energy dalam ini keusaha mekanik; (3) dan membuang energy
sisa sebagai kalor ke sebuah sumber suhu rendah.
Jika fluida kerjanya adalah gas, seperti teah dibahas sebelumnya, usaha yang dilakukan fluida
kerja untuk sebuah proses siklis sama dengan luas yang dimuat siklus pada diagram P-V. Efisiensi
termal sebuah mesin kalor adalah nilai perbandingan antara usaha yang dilakukan dan kalor yang
diserap dari sumber suhu tinggi selama satu siklus.
η= = =1- 2.8
115
Ada dua formulasi dari hukum II termodinamika yang berguna untuk memahami konversi
energi panas ke energi mekanik, yaitu formulasi yang dikemukakan oleh Kelvin-Planck dan Rudolf
Clausius.
Efisiensi (persamaan ) menyatakan nilai perbandingan dari usaha mekanika yang diperoleh
dengan energy panas yang diserap dari sumber suhu tinggi. Persamaan menunjukkan bahwa sebuah
mesin kalor memiliki efisiensi 100% (η = 1) hanya jika Q2 = 0, yaitu ketika tidak ada kalor yang
dibuang ke sumber dingin. Dengan kata lain, suatu mesin dengan efisiensi sempurna harus mengubah
semua kalor yang diserap menjadi usaha mekanik. Pernyataan tersebut mungkin untuk hukum I
termodinamika, tetapi tidak mungkin untuk hukum II termodinamika.
Dengan demikian, hukum II termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pernyataan dalam kotak tersebut dikemukakan oleh dua orang, Kelvin dan Planck sehingga
disebut dengan formulasi Kelvin-Planck tentang hukum II
termodinamika.
Formulasi Kelvin-Planck menyatakan bahwa tidak ada
cara untuk mengambil energy panas dari lautan dan menggunakan
energy ini untuk menjalankan generator listrik tanpa efek labih
lanjut, misalnya pemanasan atmosfer.
Perhatikan diagram pompa alir pada gambar. Muncul
pertanyaan dapatkah kita mengambil energy dari sumber dingin
(suhu rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber panas
(suhu tinggi) tanpa memberikan energy pada pompa untuk
melakukan usaha? Ternyata tidak bisa. Peristiwa inilah yang Gambar 2.3. Formulasi Kelvin-
Planck
dinyatakan oleh Rudolf Clausius (1822-1888), ahli matematika Sumber : rahmanisfi.blogspot.com
116
Siklus Carnot
Kita akan memfokuskan pada suatu mesin ideal tertentu yang disebut mesin Carnot setelah
ilmuwan dan insinyur Perancis N. L. Sadi Carnot, yang mengusulkan pertama kali tentang konsep
mesin pada tahun 1824. Mesin ideal ini menghasilkan yang terbaik (pada prinsipnya) dalam
penggunaan energy sebagai kalor untuk melakukan perkejaan yang berguna. Anehnya, Carnot dapat
menganalisis performa mesin ini sebelum hokum pertama termodinamika dan konsep entropi
ditemukan.
Gambar 2.4b menunjukkan skema operasi pada mesin carnot. Pada saat setiap siklus mesin,
subtansi kerja menyerap energy |QH| sebagai kalor dari reservoir termal pada temperature tetap TH dan
melepaskan energy |QK| sebagai kalor untu suatu reservoir kedua pada temperature tetap yang lebih
rendah TL.
Gambar 2.4a menunjukkan plot p-
V pada siklus carnot, siklus ini diikuti
oleh siklus kerja. Seperti ditunjukkan
lewat panah, siklus bergerak searah jarum
jam. Bayangkan subtansi kerja adalah gas,
dikurrung dalam silinder tertutup dengan
piston yang dibebani yang dapat bergerak.
Silinder mungkin ditempatkan sesuai
keinginan pada salah satu reservoir termal,
a b atau pada salb pengisolasi. Gambar 2.4a
Gambar 2.4. (a) siklus carnot, (b) komponen suatu mesin carnot menunjukkan jika kita menempatkan
Sumber : studiobelajar.com
silinder yang bersentuhan dengan
117
reservoir bertemperatur tinggi pada temperature TH, kalor |QH| ditransfer ke subtansi kerja dari reservoir
ini ketika gas mengalami pemuaian isothermal dari Va ke volume Vb. Hal yang sama, jika subtansi kerja
bersentuhan dengan reservoir temperature rendah pada temperature TL, kalor |QL| ditransfer dari
subtansi kerja ke reservoir temperature rendah ketika gas mengalami kompresi isothermal dari volume
Vc ke volume Vd.
Untuk menghitung usaha neto yang dilakukan mesin carnot selama suatu siklus, mari kita
mengaplikasikan persamaan hokum pertama termodinamika (∆Eint = Q – W), untuk subtansi kerja.
Komponen harus kembali lagi dan lagi ke keadaan yang dipilih secara sembarang dalam siklus.
Sehingga, jika X mempresentasikan sifat beberapa keadaan pada subtansi kerja, seperti tekanan,
temperature, volume, energy dalam, atau entropi, kita harus memiliki ∆X = 0 untuk setiap siklus. Hal
tersebut berlaku bahwa ∆Eint = 0 untuk siklus lengkap pada subtansi kerja. Dari persmaan sebelumnya
Q pada persamaan hokum pertama termodinamika adalah transfer kalor net per siklus dan W adalah
usaha bersih, kita dapat menulis hokum pertama termodinamika untuk siklus carnot sebagai
W = |QH| - |QL| 2.9
untuk mesin carnot kita dapat mensubtitusikan untuk W dari Pers. 2.9 untuk menuliskan pers. 2.10
sebagai
= = 1- 2.11
118
dimana temperature TL dan TH dalam kelvin. Karena TL < TH, mesin carnot perlu memiliki efisiensi
termal labih kecil dari pada keseluruhan, dengan kata lain, lebih kecil dari pada 100%. Ini terlihat pada
gambar 4b, yang menunjukkan hanya sebagian dari energy yang diekstraksi sebagai kalor dari reservoir
yang bertemperatur tinggi yang tersedia untuk melakukan usaha, dan sisanya dikirim ke reservoir
bertemperatur rendah.
119
Rangkuman
1) Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa Panas yang ditambahkan pada
suatu sistem sama dengan perubahan energi internal system ditambah usaha yang
dilakukan oleh system.
2) Proses Isothermal ( T = 0)
Layaknya proses yang disebut isothermal (dari kata yunani yang berarti
“temperature sama”). Jika system merupakan gas ideal, maka PV = nRT menjadi PV
= konstan.
3) Proses adiabatic adalah proses dimana tidak ada kalor yang diperbolehkan mengalir
ke dalam atau keluar system: Q=0. Situasi ini dapat terjadi jika system terinsulasi
dengan sangat baik, atau proses terjadi begitu cepat sehingga kalor perlahan tidak
mempunyai waktu untuk mengalir masuk atau keluar
4) Proses isobaarik adalah proses di mana tekanan dijaga konstan, sehingga proses
direpresentasikan oleh garis horizontal lurus pada diagram PV. Proses isovolumetrik
(atau isokorik) adalah proses di mana volume tidak berubah
5) Hukum termodinamika kedua adalah suatu pernyataan tentang proses mana yang
terjadi secara alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan
berbagai cara, semuanya equivalen. Salah satu pernyataan, oleh R. J. E. Clausius
(1822-1888), adalah “Kalor dapat mengalir secara spontan dari benda panas ke
benda dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda
panas.”
120
Daftar Pustaka
Palupi, Dwi Satya & Suharyanto Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Resnick dkk. 2010. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga
121
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
“TERMODINAMIKA”
B. PETUNJUK
Bautlah kelompok dengan jumlah anggota menyesuaikan
Kerjakan tugas proyek ini dalam waktu 2 hari yang meliputi penyelesaian tugas dan
presentasi.
C. IDENTITAS
Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
Anggota :
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................
4. ..............................................................................................................
5. ..............................................................................................................
6. ...............................................................................................................
122
D. Permasalahan
PROJECT
E. Analisis
F. Pertanyaan
1. Benarkah jika dikatakan bahwa energi dalam sama dengan total energy kinetic dari
molekul-molekul? jelaskan
2. Volume suatu gas memuain dari V1 dan V2.
a. Gambarlah sketsa diagram P-V untuk proses isobarik, isotermik, dan adiabatik.
b. Dari diagram yang kalian buat, manakah proses yang melakukan:
1) Usaha paling besar
2) Usaha paling kecil
G. Presentasi
123
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
“TERMODINAMIKA”
A. PETUNJUK
Bautlah kelompok dengan jumlah anggota menyesuaikan
Kerjakan tugas proyek ini dalam waktu 1 minggu yang meliputi penyelesaian tugas dan
presentasi.
B. IDENTITAS
Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
Anggota :
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................
4. ..............................................................................................................
5. ..............................................................................................................
6. ...............................................................................................................
124
C. Permasalahan
PROJECT
Buatlah sebuah karya/model mesin kalor sederhana yang menerapkan hukum II
termodinamika. Sebagai referensi dapat kalian cari di internet dengan alamat scitoys.com,
dengan judul building simple heat engines. Dalam artikel tersebut dijelaskan beberapa
karya mesin kalor sederhana yang diambil dari ide dasar mesin hero.
D. Analisis
E. Pertanyaan
1. Dapatkah sejumlah energi mekanik yang ada diubah seluruhnya menjadi energi kalor?
Jika ya, berikan contoh.
2. Jika semua gesekan dapat ditiadakan pada sebuah mesin kalor, akankah efisiensinya
100%? jelaskan.
F. Presentasi
125
POSTTEST
Satuan Pendidikan : SMA N 1 Gorontalo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Hukum Termodinamika
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk umum :
Sebelum mulai mengerjakan soal berdoalah terlebih dahulu
Bacalah soal dengan teliti
Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu
Periksa kembali hasil pekerjaan anda sebelum diserahkan
1. Abaikan gesekan dan anggap bahwa udara berperilaku seperti suatu gas
ideal. Pengisap sebuah pompa ban sepeda ditekan ke bawah secara cepat
dengan ujung pompa disegel sehingga tidak ada udara yang keluar.
Jelaskan mengapa batang silinder pompa menjadi hangat ketika disentuh.
2. Usaha dapat dilakukan oleh suatu sistem sambil menjaga tekanan tetap
atau sambil menjaga suhu tetap. Dapatkah usaha dilakukan oleh system
sambil menjaga volume tetap? Jelaskan.
3. Suatu gas mengalami perubahan dalam
tekanan dan volume dari keadaan A ke B,
seperti pada gambar. Jika energi dalam
gas di A adalah 150 J, kalor yang
dilepaskan gas dalam proses tersebut
adalah…
4. Apakah yang terjadi jika sebuah balon berisi udara dan air kemudian di
panaskan pada sisi balon yang terdapat air seperti yang telihat pada
gambar ? Jelaskan.
126
5. Suatu gas yang volumnya 0.5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan
tetap sehingga volumenya menjadi 2 m3. Jika usaha luar gas tersebut 3 x
105J, tentukan tekanan gas tersebut.
6. Sebanyak 1.5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara
isobaric sampai suhu 87oC. Jika tekanan gas helium sebesar 2 x 105 N/m2,
tentukan usaha luar gas helium tersebut.
7. Dua bejana A dan B volumenya sama berisi udara yang suhu dan
massanya juga sama. Udara di dalam bejana A dipanaskan pada tekanan
tetap, sedangkan udara di dalam bejana B dipanaskan pada volume tetap.
Jika jumlah kalor yang diberikan kepada bejana A dan B sama banyak,
manakah yang mengalami kenaikan suhu yang lebih besar, A atau B?
Mengapa demikian?
8. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik p-V pada mesin carnot.
9. Mendorong pengisap agar masuk lebih dalam pada suatu pompa yang
lubangnya ditutup akan terasa sukar dibandingkan dengan pompa yang
lubangnya terbuka. Hal ini disebabkan….
127
KISI-KISI POSTTEST
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1
Gorontalo
Kelas/Semester : XI/II
Kompetensi Dasar :
128
Marking scheme
Usaha dapat dilakukan oleh suatu Usaha tidak dapat dilakukan oleh sistem 4 4
system sambil menjaga tekanan pada saat volume dalam keadaan
tetap atau sambil menjaga suhu konstan, sebab berdasarkan proses
tetap. Dapatkah usaha dilakukan isokhorik pada hukum pertama
oleh system sambil menjaga termodinamika menyatakan demikian.
volume tetap? Jelaskan.
Mengimplementasikan Apakah yang terjadi jika sebuah Balon tidak akan meledak, hal ini 5 5
hukum pertama balon berisi udara dan air disebabkan ketika balon menerima kalor
termodinamika dalam kemudian di panaskan pada sisi dari lingkungan, maka air dalam balon
percobaan balon yang terdapat air seperti akan menyerap kalor yang diterima.
yang telihat pada gambar ?
Jelaskan.
Suatu gas yang volumnya 0.5 m3 Dik: V1 = 0.5 m3, V2 = 2 m3, W = 3 x 105 1 6
perlahan-lahan dipanaskan pada J
tekanan tetap sehingga Dit : P = ? 1
volumenya menjadi 2 m3. Jika Penye
usaha luar gas tersebut 3 x 105J, W = P (V2-V1) 1
130
tentukan tekanan gas tersebut. 3 x 105= P (2 – 0.5) 1
P
x
= 軘 N/m2 1
P = 2 x 105 N/m2
1
Sebanyak 1.5 m gas helium yang
3
Dik: V1 = 1.5 m , T1 = 27 C = 300 K, T2
3 o
1 8
bersuhu 27oC dipanaskan secara = 87oC = 360 K, P = 2 x 105 N/m2
isobaric sampai suhu 87oC. Jika Dit : W = ? 1
tekanan gas helium sebesar 2 x Penye 1
105 N/m2, tentukan usaha luar gas Ὕ
=篸
篸 1
Ὕ
helium tersebut. 軘
1
Ὕ
= 邸
= 1.8 m3 1
W = P (V2-V1) 1
= 2 x 105 (1.8 - 1.5)
= 0.6 x 105 J 1
Menganalisis konsep Dua bejana A dan B volumenya Yang mengalami kenaikan temperature 7 7
hukum ke-2 sama berisi udara yang suhu dan lebih besar adalah bejana B, sebab jika
termodinamika massanya juga sama. Udara di benda di panaskan pada volume tetap
dalam bejana A dipanaskan pada yang berarti tidak ada usaha yang
tekanan tetap, sedangkan udara di bekerja W = 0 yang mengakibatkan
dalam bejana B dipanaskan pada perubahan energi dalam sama dengan
volume tetap. Jika jumlah kalor kalor ( U = Q), sehingga makin banyak
yang diberikan kepada bejana A kalor yang masuk maka makin tinggi
dan B sama banyak, manakah temperature, sedangkan pada bejana A
yang mengalami kenaikan suhu masih ada kemungkinan sistem
yang lebih besar, A atau B? melakukan usaha terhadap lingkungan.
Mengapa demikian?
Gambar di bawah ini Dik : W = 600 J 1 9
menunjukkan grafik p-V pada Q2 = W = 400 J
mesin carnot. 1
131
Dit: η = ?
Penye
Besar Q2 sebagai berikut
Q2 = W = (600) = 400 J 1
Besar Q1 sebagai berikut
1
W= Q1 – Q2
1
600 = Q1 - 400
1
= 1000 J
Jika Q2 = W, maka efisiensi Efisiensi dari mesin carnot
mesin carnot tersebut adalah.. 1
η = (1 - ) 100%
= (1 - ) 100% 1
= 60 % 1
Mendorong pengisap agar masuk Pompa yang lubangnya tertutup, jumlah 7 7
lebih dalam pada suatu pompa molekul udara dalam ruang antara
yang lubangnya ditutup akan pompa dan pengisap tetap. Ketika
terasa sukar dibandingkan dengan pengisap didorong masuk lebih dalam,
pompa yang lubangnya terbuka. volume udara akan mengecil dari kondisi
Hal ini disebabkan… semula. Molekul-molekul udara lebih
merapat sehingga penghisap dihambat
pada volume tertentu. Itulah sebabnya
ketika mendorong pengisap akan terasa
lebih sukar.
132
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
ܑ ܑ ܓ ܑܔ
134
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan
135
Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
hasil proyek dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri
136
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
137
10. Vincent Angweita 17 70
11. Anastasya Salsaabilah 19 65
Gunawan
12. Fadiya Pakaya 18 70
13. Fitrah Handayani A. 13 80
Tangahu
14. Lestari Lihawa 17 75
15. Marya Dhanisya 16 65
16. Dewi Rosalinda 14 75
17. Fadila Pingkan 15 70
Tambani
18. Chelsya Aurelia 13 80
Modjo
19. Natasya Luthfiatika 16 80
Putri
20. Preity Zinta Akase 16 80
21. Putri Rahmawati 16 75
Husain
22. Rahmawati A. Suge 16 65
23. Rania Bahmid 16 80
24. Retno Galuh Pratiwi 13 85
25. Safna Marisya Putri 15 80
Tantu
138
26. Siti Amelia Eka Putri 15 75
Toniyo
27. Putri Rachmawaty 14 95
28. Tesalonica Joyevelia 16 80
Waworuntu
29. Trista Ismail 14 90
30. Zulaeha Ferdica 16 80
Waladow
ܑ ܑ ܓ ܑܔ
139
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan
140
Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
hasil proyek dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri
141
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
142
14 Moh. Syahrul Ramadhan 16 80
Akub
15 Mohamad Rafi Bilondatu 17 85
16 Mohammad Daniel Luawo 14 70
17 Nanda Djafar 16 80
18 Nanda Fatima Alzahra 17 85
Gani
19 Nia Paramita Bolotio 15 75
20 Novita Ramadhani 15 75
Latulola
21 Nur Fratiwi Bouato 16 80
22 Putria Avika Bumulo 18 90
23 Sekar Sari Wulandari 18 90
24 Shelly Tham Puti 15 75
25 Sitirahma Kadir 16 80
26 Sitti Nur Amelia Mada 17 85
27 Srivel Adristian Putri 15 75
28 Suci Rahmawaty Deu 17 85
29 Tria Anni Novriani Sapii 19 95
30 Vanesa Lingkan Ama 18 90
31 Verly Fernando Muharam 17 85
32 Yudith Anantaputra Agus 16 80
Uno
12 24 0 0 15 20 1 0 20 14 2 0 7 20 7 2 7 28 1 0
143
ܑ ܑ ܓ ܑܔ
144
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan
145
4 Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
5 Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah
hasil proyek dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri
146
LAMPIRAN 9
147
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
15 Marshanda Igirisa
Nurain Ma’ruf 4 4 6 3 6 8 5 9 5 50 83.33333
16
Nazier Mohamad Khan 6 2 8 1 5 6 4 7 7 46 76.66667
17
Betsy Piris 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
18
4 2 6 5 6 8 5 9 5 50 83.33333
19 Nurhayati Misilu
Gilbert Evert Hard Manopo 4 4 5 5 6 8 1 8 1 42 70
20
Endah Lestari 4 4 6 5 6 8 7 9 2 51 85
21
4 4 6 5 6 8 5 8 5 51 85
22 Musdalifa Monoarfa
4 4 6 5 6 8 7 9 2 51 85
23 Nurtisya Aprilyani M. Tantu
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
24 Tarissa Eka Putri
Indra Darise 6 1 8 1 5 6 5 6 7 45 75
25
Ade Rahmawati Roinwowan 4 4 8 5 6 8 7 9 2 53 88.33333
26
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
27 Fadilla Amalia Bahsoan
Sapina Hilahapa 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
28
Yunarti Tolinggi 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
29
4 4 6 5 6 8 4 9 2 48 80
30 Viyanola Lasande
JUMLAH 138 88 199 112 173 224 152 254 134 1474 2456.667
148
DATA HASIL BELAJAR KELAS XI IPA 2
149
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
16 Zulaeha Feronica W
4 4 5 4 5 8 6 9 1 46 76.66667
17 Siti Amaliya Toniyo
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
18 Safna Marisya Putri tantu
4 4 4 5 5 8 0 9 1 40 66.66667
19 Retno Galuh Pratiwi
4 4 8 5 6 8 7 1 7 50 83.33333
20 Rangga Dito Diraja Mohamad
4 4 2 5 5 8 0 9 1 38 63.33333
21 Dewi Rosalinda
6 4 6 5 5 6 5 2 7 46 76.66667
22 Putri Rahmawati Husain
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
23 Fadliya Pakaya
4 4 4 4 6 8 6 9 1 46 76.66667
24 Preity Zinta Akase
4 4 4 5 6 8 7 9 1 48 80
25 Natasya L. Putri
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
26 Moh. Zulkifli A. M
5 4 4 5 5 8 1 9 1 42 70
27 Chelsya A. Nodjo
6 4 6 5 6 8 7 9 5 56 93.33333
28 Ramadhan Rahim
4 4 8 5 6 8 7 1 7 50 83.33333
29 Vincent Angewita
4 4 6 5 6 1 7 9 7 49 81.66667
30 Rahmawati Suge
136 120 165 139 165 218 158 235 118 1454 2423.333
JUMLAH
150
DATA HASIL BELAJAR KELAS XI IPA 8
151
1 4 8 5 4 1 7 7 2 39 65
16 Mohammad Daniel Luawo
Nanda Djafar 6 4 6 5 4 7 1 7 7 47 78.33333
17
Nanda Fatima Alzahra Gani 6 4 8 5 4 6 1 7 7 48 80
18
Nia Paramita Bolotio 1 4 8 2 4 6 1 7 7 40 66.66667
19
1 4 8 5 4 4 5 7 7 45 75
20 Novita Ramadhani Latulola
Nur Fratiwi Bouato 1 4 6 5 4 4 5 7 7 43 71.66667
21
Putria Avika Bumulo 6 1 6 5 4 4 7 7 7 47 78.33333
22
6 1 6 5 4 8 7 7 7 51 85
23 Sekar Sari Wulandari
6 4 4 5 4 6 6 7 7 49 81.66667
24 Shelly Tham Puti
6 1 6 5 4 6 7 7 7 49 81.66667
25 Sitirahma Kadir
Sitti Nur Amelia Mada 6 4 6 2 4 8 1 7 7 45 75
26
Srivel Adristian Putri 6 4 8 5 4 8 1 7 7 50 83.33333
27
6 4 8 5 4 6 3 7 7 50 83.33333
28 Suci Rahmawaty Deu
Tria Anni Novriani Sapii 6 1 8 5 4 8 6 7 7 52 86.66667
29
Vanesa Lingkan Ama 6 1 8 5 4 8 3 7 7 49 81.66667
30
1 4 8 5 4 8 3 4 7 44 73.33333
31 Verly Fernando Muharam
Yudith Anantaputra Agus Uno 1 4 8 5 4 8 7 7 7 51 85
32
152
JUMLAH 132 101 229 147 128 210 146 223 199 1515
153
LAMPIRAN 10
TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
70 74 3
75 79 4
80 84 10
85 89 13
90 94 0
95 99 0
154
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
70 74 3 0.864 1 2 4 4
75 79 4 4.3296 4 0 0 0
80 84 10 10.9216 10 0 0 0
85 89 13 10.9216 10 3 9 0.9
90 94 0 4.3296 4 -4 16 4
95 99 0 0.864 1 -1 1 1
CHI HITUNG 9.9
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 9.9 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)
155
PENGUJIAN NORMALITAS DATA KELAS XI IPA 2
TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
63 69 3
70 76 3
77 83 11
84 90 9
91 97 4
98 104 0
156
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
63 69 3 0.864 1 2 4 4
70 76 3 4.3296 4 -1 1 0.25
77 83 11 10.9216 10 1 1 0.1
84 90 9 10.9216 10 -1 1 0.1
91 97 4 4.3296 4 0 0 0
98 104 0 0.864 1 -1 1 1
CHI HITUNG 5.45
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 5.45 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)
157
PENGUJIAN NORMALITAS DATA KELAS XI IPA 8
TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
65 69 2
70 74 3
75 79 10
80 84 13
85 89 3
90 94 1
158
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
65 69 2 0.81 1 1 1 1
70 74 3 4.059 4 -1 1 0.25
75 79 10 10.239 11 -1 1 0.091
80 84 13 10.239 11 2 4 0.36
85 89 3 4.059 4 -1 1 0.25
90 94 1 0.81 1 0 0 0
CHI HITUNG 1.95
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 1.95 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)
159
LAMPIRAN 11
160
PENGUJIAN HIPOTESIS DATA KELAS XI IPA 2
161
PENGUJIAN HIPOTESIS DATA KELAS XI IPA 8
162
Dokumentasi
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
CURRICULUM VITAE