Anda di halaman 1dari 196

PENGARUH GOOGLE CLASSROOM BERBASIS WEB DENGAN

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar


Sarjana Pada Program Studi S1 Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo

OLEH
SUTAN MOH RAHRA
NIM. 421416018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
ii
iii
iv
Abstract

Sutan Moh Rahra. 2020. Pengaruh Google Classroom Berbasis Web Dengan
Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik.
Skripsi. Program Studi S1 Pneididikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Asri
Arbie dan Pembimbing 2 Trisnawaty J. Buhungo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam
pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis web dengan implementasi model
pembelajaran project based learning pada pelajaran fisika materi termodinamika.
Selain itu respon peserta didik terhadap treatmen yang diberikan juga diperhatikan
sebagai bahan evaluasi peneliti. Metode penelitian yang diterapkan yaitu kuantitatif
dengan pendekatan pra-eksperimental serta menggunakan one-shot case study
sebagai desain penelitian. Adapun tempat pelaksanaannya dilakukan di SMA Negeri
1 Gorontalo semester genap tahun ajaran 2019/2020, dengan subjek penelitian kelas
XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 8, serta jumlah peserta didik per kelas secara
berturut-turut 30, 30, dan 32. Analisis hipostatik data penelitian menggunakan teknik
uji rerata dengan statistik uji t, dimana pengujian hipotesis akan didasarkan pada
KKM yang ada di sekolah penelitian yaitu 75. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
diketahui harga t hitung untuk masing-masing kelas sebesar 7.27, 3.44, dan 4.17 yang
mana lebih besar daripada harga dari t tabel yang itu sebesar 1.69 (thit > ttab), maka
hipotesis statistik yang berlaku yaitu H0 diterima dan Ha ditolak untuk semua kelas
penelitian, dimana H0 menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik paling rendah
sebesar 75 dengan predikat baik (B).

Kata kunci: Google Classroom, Project Based Learning, Hasil Belajar

v
vi
Moto dan Persembahan

"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan


As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-
orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)" (Q.S. Al-
Baqarah: 269)

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR.
Muslim no. 1631)

“Kunci kebahagiaan adalah sabar dan syukur, sedang kehidupan dunia hanyalah
perkara cinta dan ujian, maka hadapilah itu dengan melangitkan do’a dan
membumikan perjuangan, jika tak ada lagi insan tempat untuk mengadu masih ada
lantai untuk bersujud” (Sutan Moh Rahra)

Kupersembahkan karya ini

Skripsi ini penulis dedikasikan untuk kedua malaikat tanpa sayap, Ayahanda Bapak
Bakran S. Hadjim dan Ibunda Sandra Dewi Palason, tiada kata yang pantas terucap
kecuali jazaakumulloohu khoiron atas do’a yang tak terputus, nasihat yang amat
bermakna, dan rasa sayang ketulusan hati yang tak ternilai, serta untuk adikku
tersayang Usthu Hanifa

Untuk keluarga besar terkasih yang selalu mendukung, memberikan perhatian dan
selalu menyemangati untuk menggapai cita-cita saya

Teristimewa untuk sahabat sebimbingan yang senantiasa memberikan motivasi dan


semangat ketika terpuruk dalam keputusasaan

Tempatku Menggarap Pengetahuan


Almamaterku Tercinta, Kampus Merah Marun
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW,
kepada keluarga beliau, sahabat beliau, para salafushaleh dan inshaa Allah sampai
kepada kita ummat beliau yang inshaa Allah selalu mengikuti ajaran yang dibawanya.
Penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Google Classroom Berbasis Web Dengan
Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh ujian Sarjana
Pendidikan di Program Studi S1 Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo.

Dalam proses penelitian dan juga penyusunan skripsi, peneliti dihadapkan


dengan berbagai kesulitan. Namun berkat rahmat dan petunjuk dari Allah, arahan dan
dorongan dari orang tua, serta bimbingan dan motivasi dari Bapak Drs. Asri Arbie, M.
Si selaku pembimbing 1 dan ibu Dr.Trisnawaty J. Buhungo,S.Pd, M.Pd selaku
pembimbing II, sehingga segala kesulitan dapat teratasi dan penulisan skripsi dapat
diselesaikan. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Peneliti juga ingin berterima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku bapak Bakran S. Hadjim dan ibu Sandra Dewi Palason,
adikku semata wayang Usthu Hanifa yang senantiasa mendoakan, memotivasi
dan selalu memberikan dukungan demi terselesainya studiku.
2. Ibu Prof. Dr. Astin Lukum, M. Si selaku Dekan Fakultas MIPA. Ibu Dr.
Djuna Lamondo, M. Pd, Bapak Drs. Sumarno Ismail, M. Pd, Bapak Dr. Abdul
Haris Odja, S. Pd, M. Pd selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo.
3. Bapak ABD. Wahidin Nuayi, S. Pd, M. Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan
Bapak Dewa Gede Eka Setiawan, S. Pd., M. Sc selaku Sekretaris Jurusan
Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo.
4. Bapak Dr. Abdul Haris Odja, S. Pd, M. Pd, Bapak ABD. Wahidin Nuayi, S.
Pd, M. Si, dan Ibu Supartin, S. Pd, M. Pd selaku penguji Skripsi
5. Bapak Drs. Asri Arbie, M. Si selaku kepala Laboraturium Fisika Fakultas
MIPA Universitas Negeri Gorontalo.

viii
6. Ibu Supartin, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus
sebagai Pembimbing Akademik saya
7. Bapak Dr. Abdul Haris Odja selaku pembimbing LKTIN, yang telah
membimbing kami hingga bisa masuk dalam event berskala Nasional
8. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S. Pd, M. Pd selaku pembimbing proposal
PKM, yang sabar mendengar ocehan kami saat membuat proposal
9. Seluruh staf Pengajar dan Dosen di lingkungan Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo
10. Kepala Sekolah serta keluarga besar SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
11. Ibu Nurani Usman, M. Pd selaku guru pamong PPL 2 dan Ibu Ida Farida, M.
Pd yang telah banyak membantu dalam proses pelaksanaan penelitian
12. Adik-adik siswa SMA Negeri 1 Gorontalo, yang telah menyempatkan
waktunya dan mau bekerjasama
13. Teman-teman seperjuangan dalam proses penyelesaian skripsi Febrian Dwi
Permana, Reviani Dunda, Maulidina Aulia Botutihe, Nurul A. Supu, dan
Mulyana S. Nupura yang selalu saling menyemangati dan menasihati
14. Koboy kampus (Reghi, Jul, Alan, Indra, Eghi, Amang, Iswan, Sahyan, Rizal,
Fandi dan Apandi) yang selalu saling menghibur dan memberikan dukungan.
15. Nur. Azizah, Umi Kalsum, Ayu Lasama, dan Iswanto yang sudah mau
merelakan printernya dipakai saat penyelesaian skripsi.
16. Kakak-kakak asisten Lab Fisika yang sudah membimbing dalam proses
praktikum
17. Seluruh teman-teman Jurusan Fisika angkatan 2016 yang sama-sama berjuang
di empat tahun terakhir
18. Moh. Reghi Mamonto dan Julkifli Adam selaku teman diskusi, dan sahabat
baik dari semester awal
19. Ketua Umum HIMAFI 2018 saudara Alan Fujianto H. Kalapati selaku patner
dalam menjalankan estapet organisasi
20. Seluruh keluarga besar HIMAFI yang banyak memberikan pelajaran berharga
21. Teman-teman SENMA FMIPA 2019 yang punya banyak drama
22. Teman-teman seperjuangan proposal PKM (Darman, Ilham, Wiwin, dan
Elfira)
23. Seluruh staf dan tenaga pengajar Graha Cendikia yang sudah memberikan
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman mengajar
24. Teman-teman KKN RM desa Bunggalo (Nurul, Laila, Ajis, Julius, Dina, Isna,
Riyan, Yesi, dan Andri)

ix
25. Teman-teman PPL 2 SMA Negeri 1 Gorontalo (Vita dan Revi)
26. Seluruh pihak yang membantu terlaksananya penelitian hingga ujian baik
yang secara langsung maupun tidak langsung semoga jasa-jasa semua pihak
yang terlibat dibalas oleh Allah dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca.

Selama proses penyusunannya peneliti sadar bahwa skripsi ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, peneliti memminta kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Atas perhatiannya, peneliti ucapkan terima kasih.

Gorontalo, Agustus 2020


Peneliti

Sutan Moh Rahra


NIM. 421416018

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iv
ABSTRAK.....................................................................................................................v
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................................vii
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 9
2.1 Deskripsi Teoritik.................................................................................................... 9
2.1.1 Belajar............................................................................................................... 9
2.1.2 Hasil Belajar......................................................................................................9
2.1.3 Teori Belajar................................................................................................... 11
2.1.3.1 Teori Belajar Alternatif Kontruktivisme.................................................. 11
2.1.4 Bahan Belajar Berbasis Web...........................................................................11
2.1.6 Google Classroom.......................................................................................... 12
2.1.7 WhatsApp........................................................................................................ 13
2.1.8 Project Based Learning.................................................................................. 13

xi
2.1.9 Termodinamika............................................................................................... 17
2.1.9.1 Hukum Termodinamika Pertama............................................................. 18
2.1.9.5 Hukum Termodinamika Kedua................................................................19
2.1.9.6 Mesin Kalor..............................................................................................20
2.2 Penelitian Yang Relevan....................................................................................... 21
2.3 Kerangka Berfikir.................................................................................................. 23
2.4 Hipotesis Penelitian............................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 27
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................27
3.2 Metode Penelitian.................................................................................................. 27
3.3 Design Penelitian...................................................................................................28
3.3.1 Validasi Eksternal........................................................................................... 30
3.4 Variabel Penelitian................................................................................................ 31
3.4.1 Variabel Eksperimen.......................................................................................31
3.4.2 Variabel Kriteria............................................................................................. 32
3.5 Populasi dan Sampel..............................................................................................33
3.5.1 Populasi...........................................................................................................33
3.5.2 Sampel.............................................................................................................34
3.6 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 34
3.6.2 Observasi.........................................................................................................35
3.6.2 Tes Hasil Belajar.............................................................................................36
3.7 Instrumen Penelitian.............................................................................................. 37
3.7.1 Posttest............................................................................................................37
3.7.2 Lembar Observasi Psikomotorik.....................................................................38
3.7.3 Validitas Instrumen Penelitian........................................................................41
3.7.3.1 Pengujian Validitas Isi............................................................................. 42
3.9 Teknik Analisis Data............................................................................................. 45
3.9.1 Uji Normalitas.................................................................................................45

xii
3.9.2 Uji Hipotesis..............................................................................................46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................48
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................................48
4.1.1 Data Hasil Penelitian.......................................................................................48
4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................................... 49
4.1.2.1 Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varian.................................................. 52
4.1.2.2 Pengujian Normalitas............................................................................... 53
4.1.2.3 Pengujian Hipotesis..................................................................................54
4.1.3 Hasil Proses Kegiatan Pembelajaran.............................................................. 55
4.1.3.1 Pertemuan Pertama...................................................................................55
4.1.3.2 Pertemuan kedua...................................................................................... 57
4.1.3.3 Pertemuan ketiga...................................................................................... 59
4.2 Pembahasan........................................................................................................... 60
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 64
5.1 Kesimpulan............................................................................................................64
5.2 Saran...................................................................................................................... 65
Daftar Pustaka..............................................................................................................65

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Desain Penelitian........................................................................................... 29


Tabel 2. Generalisasi Pembelajaran.............................................................................30
Tabel 3. Kisi-kisi......................................................................................................... 38
Tabel 4. Interval Predikat............................................................................................ 38
Tabel 5. Indikator Ketercapaian Psikomotor...............................................................39
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Test................................................................................ 42
Tabel 7. Daftar Validator.............................................................................................43
Tabel 8. Kriteria Kevalidan......................................................................................... 44
Tabel 9. Validitas Instrumen Penelitian...................................................................... 44
Tabel 10. Presentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa..........................................49
Tabel 11. Presentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa..................................49
Tabel 12. Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Tiap Butir Soal..............................50
Tabel 13. Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varian..................................................... 53
Tabel 14. Hasil Pengujian Normalitas.........................................................................53
Tabel 15. Hasil Analisis Hipotesis Data......................................................................54
Tabel 16. Penerapan Aplikasi dalam Pembelajaran.................................................... 60
Tabel 17. Kendala-kendala dalam proses pembelajaran............................................. 61

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir...................................................................................... 24


Gambar 2. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C2...................................... 50
Gambar 3. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C3...................................... 51
Gambar 4. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C4...................................... 52
Gambar 5. Kegiatan Belajar dalam Google Classroom.............................................. 56
Gambar 6. Tahap Pengumpulan Hasil Proyek.............................................................58

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus.....................................................................................................70
Lampiran 2. RPP..........................................................................................................74
Lampiran 3. Bahan Ajar............................................................................................ 104
Lampiran 4. LKPD.................................................................................................... 122
Lampiran 5. Posttest.................................................................................................. 126
Lampiran 6. Kisi-kisi Posttest................................................................................... 128
Lampiran 7. Marking Scheme................................................................................... 129
Lampiran 8. Instrumen Penilaian Psikomotorik........................................................ 133
Lampiran 9. Data Hasil Belajar................................................................................. 147
Lampiran 10. Pengujian Normalitas..........................................................................154
Lampiran 11. Pengujian Hipotesis.............................................................................160
Lampiran 12. Dokumentasi....................................................................................... 163

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolusi industri merupakan bukti sentral kemajuan teknologi dan

perindustrian global, serta menjadi tantangan tersendiri bagi kaum milenial. Tidak

bisa dipungkiri bahwasanya komsumsi teknologi negara Indonesia mengalami

perkembangan pesat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya penduduk,

seperti yang tercatat dalam rubrik webside kementrian KOMINFO bahwa lembaga

riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018 pengguna aktif

smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang sehingga bisa dikatakan Indonesia

adalah raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur, dan akan realistis jika kita

mengatakan bahwa teknologi merupakan indikator primadona kemajuan suatu negara,

inovasi dan kreatifitas menjadi jawaban atas tantangan global tentang teknologi. Kita

ketahui bersama, mayoritas konsumen teknologi di Indonesia adalah kaum milenial.

Maraknya penggunaan smartphone di kalangan milenial menimbulkan banyak

polemik terkait emisi dampak kognitif dan tingkah laku yang menjadi opini publik.

Saat ini zona industrialisasi dan teknologi sudah memasuki revolusi 4.0,

dimana pemanfaatannya telah berekspansi ke berbagai aspek aktifitas bermasyarakat

termasuk di dalamnya pendidikan. Era pendidikan 4.0 menuntut adanya pemanfaatan

teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan cyber system. Akses

teknologi yang sudah sangat mudah dan lancar menjadi momok bagi para guru untuk

1
2

mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi, selain lebih mudah,

pemanfaatan teknologi informasi juga dapat mengefisienkan waktu mengingat

kurangnya waktu belajar peserta didik, namun tuntutan pembelajaran terlalu banyak,

sehingga guru bisa mengambil waktu di luar jam sekolah dengan diskusi online

melalui jaringan internet namun tetap tersistematis melalui perangkat pembelajaran.

Metode ini akan berguna untuk peserta didik SMA yang notabenenya memiliki jam

pelajaran yang terbilang cukup padat. Teknologi informasi akan menjadi penetrasi

guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), selain dapat mengusir kejenuhan dan

mudah diakses, juga dapat menciptakan interaksi dua arah dengan pembelajaran yang

lebih kontekstual tentunya.

Penggunaan metode ekspositori dapat mengurangi minat belajar peserta didik

dan akan berdampak pada hasil belajarnya. Kebanyakan guru di era modernisasi

masih saja menggunakan metode ceramah dengan gaya mengajar yang monoton

sehingga terindikasi bahwa Indonesia lambat merespon pendidikan 4.0. Pemanfaatan

teknologi informasi dalam pendidikan sebenarnya punya banyak potensi, tinggal

bagaimana guru memediasi hal tersebut berupa stimulus dalam bentuk tugas atau

proyek tertentu, misalkan karya tulis ilmiah. Banyaknya aplikasi berbasis web baik

melalui smartphone android, maupun laptop atau komputer makin mempermudah

kita dalam hal penerapan teknologi informasi dalam pendidikan, guru sebagai basis

pencetak generasi milenial dituntut mengkonsumsi itu dan menginterprestasikan

dalam bentuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Informasi elektronik juga bisa

digunakan sebagai sumber pembelajaran yang cukup efektif, sebagaimana yang di


3

ungkapkan Dermawan (2014:59) bahwasanya informasi elektronik memiliki beberapa

manfaat yang dapat digunakan yaitu (1) memperluas “background knowledge” guru,

(2) pembelajaran yang lebih dinamis dan fleksibel, (3) mengatasi keterbatasan bahan

ajar, (4) kontribusi dan pengayaan bahan ajar, dan (5) implementasi SAL – CBSH.

Media pembelajaran berbasis web berupa aplikasi akan menunjang proses

pembelajaran baik secara virtual maupun dalam tatap muka. Google Classroom

memberikan berbagai icon pembelajaran yang dapat mengatasi pemahaman peserta

didik pada mata pelajaran yang diajarkan, sebab melalui e-learning interaksi belajar

mengajar tidak terlokalisasi sebatas dalam kelas saja, misalnya ada icon mengirim

tugas dan juga tempat chat untuk berdiskusi antara guru dan peserta didik dan lain-

lain.

Berbagai macam fitur dalam google classroom seperti forum, tugas,

pertanyaan, materi, kalender, absen siswa, dan sebagainya. Melalui fitur-fitur tersebut

guru akan lebih mudah mengolah kelas, distribusi materi dan tugas juga gampang,

serta peserta didik juga akan lebih mandiri dalam mengolah informasi.

Pembelajaran fisika yang merupakan mata pelajaran eksakta memiliki stigma

negatif dari kalangan milenial terutama peserta didik. Berdasarkan sudut pandang

tingkat kesulitan serta pembawaan metode pembelajaran konvensional yang terkesan

monoton dan membosankan, membawa alur regulasi kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran fisika pada stigma tersebut, sehingga fisika menjadi mata pelajaran

menakutkan bagi sebagian peserta didik. Fisika mempelajari struktur materi dan

interaksinya untuk memahami sistem alam dan sistem buatan atau teknologi (Sutrisno,
4

2007:27), dimana fenomena-fenomana atau aturan-aturan alamiah dipahami secara

konkret dan abstrak serta dapat dideskripsikan secara matematis. Hal ini

mengindikasikan perlunya kegiatan interaktif sebagai pijakan awal inovasi

pembelajaran fisika yang dapat mengintegrasi produk dari kelompok-kelompok

software intelligence dan hardware intelligence dalam dunia pembelajaran fisika.

Pemanfaatan teknologi informasi pada pembelajaran fisika akan membuat regulasi

tersebut semakin tampak jelas dengan penggabungan teks, grafik, audio, gambar

bergerak (video, animasi dan simulasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan

berkomunikasi baik dalam konteks face to face, offline konteks, maupun online

konteks. Beberapa cabang ilmu fiska yang koheren dengan pemanfaatan teknologi

informasi misalnya Termodinamika yang memiliki sisi abstrak dan konkret dari segi

pembahasannya, sehingga cukup komprehensif jika konten termodinamika

dimasukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan mobile learning.

Secara etimologi termodinamika berasal dari bahasa yunani dimana Thermos

yang berarti panas (kalor) dan Dinamik yang artinya perubahan, jadi termodinamika

adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan kalor serta hubungan antara energi

dan kerja suatu sistem dan entropi. Pembelajaran termodinamika yang cenderung

abstrak dari segi analisis kontekstual dan matematis, sehingga peserta didik akan

kesulitan untuk memahami serta mengikuti alur kegiatan belajar mengajar, ditambah

lagi dengan terbatasnya waktu yang tersedia bagi peserta didik untuk berkonsultasi

dengan guru mengenai materi pelajaran. Diklat pembelajaran jarak jauh dengan
5

memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan aplikasi Google Classroom

sebagai basis pembelajaran termodinamika komunikatif, yang diintegrasikan dengan

beberapa Mobile Aplication yang dapat mendukung terjadinya komunikasi jarak jauh

misalnya WhatsApp, akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam

perkara interaksi belajar mengajar yang lebih intensif tentunya.

Supaya dapat memberikan ruang bagi teknologi informasi dan komunikasi

masuk dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai suatu media terutama pada

mata pelajaran termodinamika selain keterampilan guru juga dibutuhkan sebuah

model pembelajaran yang dapat mendukung pendekatan blended learning pada ranah

offline konteks maupun online konteks (pembelajaran jarak jauh) dengan

implementasi proyek sebagai faktor pendukung penting dalam penelitian. Project

Based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan

peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Model

Project Based Learning (PJBL) memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

menggali berbagai konten pembelajaran dari berbagai media agar dapat menjawab

pertanyaan penuntun, serta dapat meningkatkan pembelajaran mandiri secara aktif

dengan cara memberikan proyek kepada peserta didik seperti pembuatan karya tulis

ilmiah tentang pembelajaran terkait. PJBL sendiri banyak digunakan di sekolah-

sekolah kejuruan, sebab hasil akhirnya adalah produk hasil proyek, dan juga

merupakan tujuan dari model PJBL.

SMA Negeri 1 Gorontalo merupakan salah satu sekolah rujukan di gorontalo,

mencetak banyak lulusan berkualitas dengan sarana dan prasarana yang cukup
6

memadai. Regulasi yang ada pada mekanisme pelayanan akademik siswa memang

sudah memakai IT, namun melek teknologi sebagai bagian dari sarana dan prasarana

pembelajaran oleh guru juga harus diperhatikan, mengingat zaman yang banyak

mengalami perkembangan teknologi. Smartphone sebagai media potensial

pembelajaran dan bebas dimiliki oleh peserta didik, kurang dilirik oleh para guru di

sekolah tersebut, dengan alasan, hal itu hanya akan mengganggu kegiatan belajar

mengajar.

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan maka peneliti tertarik untuk

membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Google Classroom Berbasis Web

Dengan Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka peneliti dapat merumuskan beberapa

identifikasi masalah yaitu sebagaii berikut:

1. Metode ekspositori atau metode ceramah yang menekankan penyampaian

materi secara verbal oleh guru yang masif dipergunakan di sekolah pada

umumnya dapat mengurangi minat belajar peserta didik dan akan berdampak

pada hasil belajarnya.

2. Kurangnya waktu belajar peserta didik, namun tuntutan pembelajaran terlalu

banyak.
7

3. Information and Comunication Technology (ICT) yang eksis di kalangan

peserta didik seperti smartphone dan laptop dan banyak mengalami

perkembangan kurang di perhatikan oleh sebagian besar guru.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah maka peneliti dapat merumuskan

rumusan masalah yang mana konteks digitalisasi pendidikan sudah harus diterapkan,

ditinjau dari sejumlah masalah yang menuntut adanya perbaikan. Berbagai aplikasi

mobile baik yang berbasis web maupun android hadir sebagai pilihan solutif,

misalnya Google Classroom dan WhatsApp yang merupakan media komunikatif,

serta peneliti berusaha membangun imajinasi peserta didik melalui pembuatan project.

Berangkat dari situ, peneliti merumuskan masalah, dimana rumusan masalah secara

umum ialah bagaimana pengaruh pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis

web dengan implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta

didik pada pelajaran fisika untuk materi termodinamika di kelas XI IPA di SMA

Negeri 1 Gorontalo?. Sebagai rujukan ketercapaian hasil belajar peserta didik,

digunakanlah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang berlaku di sekolah tersebut.

Sehingga operasionalisasi rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimanakah

hasil belajar peserta didik dalam pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis

web dengan implementasi model pembelajaran project based learning pada pelajaran

fisika materi termodinamika terhadap ketercapaian KKM oleh peserta didik kelas XI

IPA di SMA Negeri 1 Gorontalo?.


8

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah peneliti membuat konklusi tujuan penelitian

secara umum adalah pengaruh pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis web

dengan implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta

didik pada pelajaran fisika untuk materi termodinamik kelas XI IPA di SMA Negeri 1

Gorontalo. Tujuan operasional adalah mengetahui hasil belajar peserta didik dalam

pemanfaatan aplikasi Google Classroom berbasis web dengan implementasi model

pembelajaran project based learning pada pelajaran fisika materi termodinamika

terhadap ketercapaian KKM oleh peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1

Gorontalo.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitiaan ini yaitu memunculkan kegiatan belajar mengajar

yang lebih variatif dengan memanfaatkan mobile application berbasis web seperti

google classroom dengan implementasi model project based learning sehingga

menghilangkan kesan menakutkan dan membosankan serta menarik minat peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran fisika terutama sub bahasan termodinamika

sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teoritik

2.1.1 Belajar

Belajar merupakan perihal yang sangat subtantif bagi manusia sebab manusia

tidak akan mengetahui sesuatu tanpa mempelajarinya baik dari lingkungannya, ruang

lingkup keluarga maupun secara struktural dalam setiap usaha pembelajaran atau

pendidikan, sehingga tanpa belajar dinamika pembelajaran tidak akan terjadi dalam

setiap kegiatan belajar mengajar. Menurut Miarso (2004: 193-194) belajar itu dapat

terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara

dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan atau kebutuhan.

2.1.2 Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2012:5), hasil belajar merupakan bentuk perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya

Supratiknya (2012 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi perkara

penilaian kelas dalam bentuk skil baru yang didapatkan oleh siswa seusai mereka

mengikuti proses KBM terkait mata pelajaran tertentu. Sistem pendidikan nasional

merumusan tujuan pendidikan itu berkiblat pada penggolongan hasil belajar yang

digaungkan oleh Bloom yang secara garis besar meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk;

9
10

1) Informasi verbal

2) Kecakapan intelektual

3) Strategi kognitif

4) Sikap

5) Kecakapan motorik

(Rahmat, 2015: 5-6).

Berdasarkan taksonomi perilaku belajar, hasil belajar dibagi menjadi 3 kawasan

yaitu kawasan kognitif (pengetahuan), afektif (karakter/perilaku), dan psikomotorik

(keterampilan), salah satu kawasan yang akan diamati pada penelitian ini adalah

kawasan psikomotorik yang sangat sarat dengan konten keterampilan peserta didik,

sesuai dengan pendapat Abdul Rahmat (2015; 23) yang menyatakan bahwa kawasan

psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang

menggunakan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi

psikis. Selain itu Abdul Rahmat (2015; 23) juga membagi kawasan ini menjadi 5

tahapan yaitu sebagai berikut;

a) kesiapan;

b) peniruan (imitation);

c) membiasakan (habitual);

d) menyesuaikan (adaptation);

e) menciptakan (organitation).
11

2.1.3 Teori Belajar

2.1.3.1 Teori Belajar Alternatif Kontruktivisme

Rahmat (2015: 17) menyatakan bahwa teori belajar kontruktivisme adalah

kebebasan atau kemerdekaan manusia untuk belajar melalui bantuan fasilitas orang

lain demi mencari kebutuhannya. Sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap

manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi

dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.

Hasil belajar menurut teori kontruktivisme oleh Rahmat (2015:17) merupakan

sebuah struktur pengetahuan yang dibangun dari pengalaman dan eksplorasi

kemudian diinterprestasikan secara mandiri, sehingga makna belajar bersifat

individualistik.

Atas dasar kualitas pembelajaran maka sumber belajar harus berasal dari data

pokok, bahan belajar menarik dengan penekanan pada proses berfikir dalam

pengambilan kesimpulan. Sistematika evaluasi lebih menekankan pada penyusunan

makna secara aktif, keterampilan intergratif dalam masalah nyata, menggali

muculnya jawaban divergen dan pemecahan ganda. Evaluasi dilihat sebagai suatu

bagian kegiatan belajar mengajar dengan penugasan untuk menerapkan pengetahuan

dalam konteks nyata sekaligus sebagai evaluasi proses untuk memecahkan masalah.

2.1.4 Bahan Belajar Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web ini merupakan model yang paling interaktif.

Pembelajaran dapat dilakukan secara berkelompok dan juga secara individual.


12

Apabila peralatannya dilengkapi dengan kamera video interaksi langsung secara tatap

muka dapat dilakukan melalui teleconference atau video conference.

Pembelajaran melalui kerja kelompok secara virtual ini dapat meningkatkan

interaksi dan partisipasi antar peserta diklat. Namun demikian untuk memulai model

pembelajaran ini diperlukan usaha yang sangat keras. Membangun motivasi untuk

saling belajar dari sesama dan iklim kolaboratif perlu dipupuk sepanjang proses

pembelajaran. Instruktur/guru memegang peran yang sangat besar untuk membangun

iklim yang kondusif seperti ini. Belajar dalam kelompok juga dapat meningkatkan

percaya diri dan tanggung jawab peserta diklat. Belajar secara kelompok dapat

dilakukan untuk keperluan diskusi, pemecahan masalah atau penugasan proyek

(Warsita. 2011: 139-140).

2.1.6 Google Classroom

Google Classroom memiliki fasilitas yang melimpah mulai dari reuse post,

create question, create assignment, create announcement yang dapat digunakan

untuk mengunggah kembali beberapa file, diskusi, memberi pengumuman,

pendistribsian tugas dan materi pembelajaran, pengumpulan tugas sampai dengan

melihat siapa saja yang telah mengumpulkan tugas yang diberikan. File yang

diunggah juga tidak dibatasi bentuk formatnya sehingga semua file seperti word,

power point, PDF, video, atau berupa link bisa digunakan.

Google Classroom juga terhubung dengan produk google lainnya seperti

gmail, drive, dan kalendar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa.

Banyaknya fasilitas yang disediakan google classroom akan memudahkan guru


13

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud bukan

hanya pembelajaran di kelas saja, melainkan juga di luar kelas karena siswa dapat

melakukan pembelajaran dimanapun dan kapanpun dengan mengakses google

classroom secara online (Wulansari, 2018: 22).

2.1.7 WhatsApp

Pengguna WA sudah menyebar dengan menduduki peringkat teratas.

Bertambahnya jumlah pengguna ini tidak lepas dari mudahnya mengunduh aplikasi

dari Google Store maupun semakin banyaknya pengguna smartphone didunia

terutama yang berjenis android. Manusia semakin mudah berinteraksi untuk

mengirimkan pesan, berdiskusi, hingga membentuk grup tertentu untuk tujuan

tertentu. Hal ini juga tidak lepas dari kecilnya usaha komersialisasi dari WA yang

meniadakan iklan pada aplikasinya. Semakin bertambahnya pengguna inilah yang

mendorong Facebook mengakuisisi perusahan tersebut pada tahun 2014 (Rina. 2014).

Pada dasarnya WhatsApp sendiri merupakan suatu media komunikasi elektronik

berbasis android dalam bentuk aplikasi smartphone yang memungkinkan

penggunanya melakukan interaksi melalui pesan tertulis, komunikasi audio, bahkan

tatap muka dengan video pada jarak jauh.

2.1.8 Project Based Learning

Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar

dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question).

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,

maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik
14

untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna

bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan

setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun. Project

Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan

pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan

mensintesis informasi melalui cara yang bermakna (The George Lucas Educational

Foundation: 2005).

Global SchoolNet (2000) melaporkan hasil penelitian the Auto Desk

Foundation tentang karakteristik Project Based Learning. Hasil penelitian tersebut

menyebutkan bahwa Project Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja

b. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik

c. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau

tantangan yang diajukan

d. Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan

mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan

e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinu

f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah

dijalankan

g. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif

h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.


15

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

pendekatan Project Based Learning dikembangkan berdasarkan faham filsafat

konstruktivisme dalam pembelajaran. Konstruktivisme mengembangkan atmosfer

pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menyusun sendiri pengetahuannya.

Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan

kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan

proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat

dipresentasikan kepada orang lain.

Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Leraning sebagaimana

yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri

dari:

1. Start With the Essential Question

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang

dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil

topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi

mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta

didik (The George Lucas Educational Foundation. 2005).

2. Design a Plan for the Project

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.

Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek

tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan


16

berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses

untuk membantu penyelesaian proyek (The George Lucas Educational Foundation.

2005).

3. Create a Schedule

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

(1) membuattimeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline

penyelesaian proyak, (3) membawa peserta didik agar merencanakan carayang baru,

(4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat carayang tidak berhubungan

dengan proyek, dan (5) meminta peserta didikuntuk membuat penjelasan (alasan)

tentang pemilihan suatu cara (The George Lucas Educational Foundation. 2005).

4. Monitor the Students and the Progress of the Project

Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas

peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara

menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan

menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting (The

George Lucas Educational Foundation, 2005).

5. Assess the Outcome

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian

standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,

memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
17

membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya (The George

Lucas Educational Foundation, 2005).

6. Evaluate the Experience

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan

refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi

dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik

diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan

proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka

memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan

suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada

tahap pertama pembelajaran (The George Lucas Educational Foundation, 2005).

2.1.9 Termodinamika

Menurut Giancoli (2014: 510) Termodinamika adalah nama yang diberikan

kepada bidang yang mempelajari proses dimana energi dipindahkan sebagai kalor dan

usaha, di mana usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda

lain melalui sarana mekanis. Sementara kalor adalah perpindahan energi dari satu

benda ke benda kedua pada temperatur yang lebih rendah. Maka, kalor mirip dengan

usaha.Untuk membedakannya kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi akibat

perbedaan temperature, sementara usaha adalah perpindahan energi yang tidak

diakibatkan perbedaan temperatur.


18

2.1.9.1 Hukum Termodinamika Pertama

Palupi dkk (2009: 282-283) menyatakan bahwa Hukum pertama

termodinamika sebenarnya adalah kekekalan energi yang mengkorelasikan antara

usaha yang dilakukan pada sistem,panas yang ditambahkan atau dikurangkan, dan

tenaga dalam sistem. Jika usaha dilakukan oleh sistem pada lingkungan misalkan gas

mengembang sehingga volume tabung membesar maka usaha W bertanda positif (+).

Jika usaha dilakukan pada sistem, misalkan volume mengecil maka dilakukan usaha

pada sistem atau W bertanda negatif (-). Jika positif artinya panas diberikan kepada

sistem, Q bertanda negatif jika panas keluar dari sistem.

Hukum pertama termodinamika menyatakan menyatakan bahwa Panas yang

ditambahkan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi internal system

ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem.

atau secara matematis dapat ditulis;

Q = U – W .....................................................................................................2.1

Persamaan 2.1 dikenal sebagai hukum termodinamika pertama. Hukum ini

merupakan salah satu hukum fisika yang hebat, dan validitasnya bergantung pada

eksperimen (seperti eksperimen joule) di mana tidak ada pengecualian pernah terlihat.

Karena Q dan W mempersentasikan energi yang dipindahkan ke dalam atau keluar

sistem, energi internalpun berubah sesuai dengan perpindahan itu. Maka, hukum
19

termodinamika pertama merupakan pernyataan yang hebat dan luas tentang hukum

konservasi energi (Giancoli, 2014: 511).

Giancoli (2014: 512) juga menambahkan untuk menuliskan hukum

termodinamika pertama secara lengkap, perhatikan sebuah system bergerak, sehingga

sistem itu mempunyai energi kinetik (EK), dan anggaplah juga ada energi potensial

(EP). Maka hukum termodinamika pertama harus menuliskan istilah istilah ini dan

ditulis sebagai

EK + EP + U = Q – W ..............................................................................2.2

2.1.9.5 Hukum Termodinamika Kedua

Hukum termodinamika kedua adalah suatu pernyataan tentang proses mana

yang terjadi secara alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan

berbagai cara, semuanya equivalen. Salah satu pernyataan, oleh R. J. E. Clausius

(1822-1888), adalah

Kalor dapat mengalir secara spontan dari benda panas ke benda dingin; kalor tidak

akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas.

Karena pernyataan ini berlaku pada salah satu proses tertentu, tidak jelas

bagaimana pernyataan ini berlaku untuk proses lain. Pernyataan yang lebih umum

diperlukan, yaitu pernyataan yang meliputi proses lain yang mungkin terjadi dengan

cara yang lebih jelas.

Perkembangan pernyataan umum hukum termodinamika kedua sebagian

didasarkan pada studi tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah semua peralatan yang
20

mengubah energi termal menjadi usaha mekanis, seperti mesin uap dan mesin mobil

(Giancoli, 2014: 518).

2.1.9.6 Mesin Kalor

Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga

mekanik. Misalnya dalam mobil energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah

menjadi energi gerak mobil. Kalian tahu ada gas yang dibuang dari knalpot mobil

disertai panas. Tidak semua energi panas dapat diubah menjadi energi mekanik, ada

energi yang timbul selain energi mekanik. Contoh lain adalah mesin pembangkit

tenaga listrik tenaga panas bumi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap.

Uap dialirkan melalui sebuah turbin sehingga turbin bergerak dan memutar generator

sehingga timbul tenaga listrik.

Usaha yang dilakukan:

W = Qmasuk – Qkeluar........................................................................................... 2.3

Tiap mesin kalor selalu ada zat atau sistem yang menyerap sejumlah panas Qp

pada suatu suhu yang tinggi, kemudian melakukan usaha sehingga tenaga kalor

dirubah menjadi tenaga mekanik, dan membuang panas Qd ke suhu rendah sehingga

suhu turun dan kembali ke keadaan awalnya. Zat yang menyerap atau melepas panas

disebut sebagai zat kerja. Tandon panas adalah sistem ideal dengan kapasitas panas

yang besar sehingga dapat menyerap atau memberikan panas tanpa perubahan suhu

yang besar. Tandon panas biasanya berupa atmosfer atau keadaan luar.

Keadaan awal dan keadaan akhir mesin sama pada zat kerja yang sama, maka

tenaga dalam akhir harus sama dengan tenaga dalam awalnya. Dengan demikian
21

berdasarkan hukum termodinamik pertama kerja yang dilakukan sama dengan panas

total yang diserap. Pada mesin panas kita mengharapkan dapat mengubah panas

masukan Qp menjadi kerja sebanyak mungkin.

W = Qp - Qd...................................................................................................... 2.4

Hukum termodinamika kedua untuk mesin panas

Mesin panas yang bekerja secara siklis tidak mungkin tidak menghasilkan efek lain

selain menyerap panas dari tandon dan melakukan sejumlah usaha yang ekivalen.

Hukum termodinamika kedua menyatakan jika kita ingin menyerap energi

dari suatu tendon panas untuk melakukan usaha maka kita harus menyiapkan tandon

yang lebih dingin sebagai tempat untuk membuang tenaga. Karena mesin tidak

mungkin membuat semua panas yang diserap menjadi tenaga tetapi pasti ada

pembuangan. Hukum ini dirumuskan secara eksperimen oleh Kelvin dan Planck atau

disebut juga rumusan panas untuk mesin panas (Palupi et al. 2019: 286-288).

2.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Nur Jannatu Na’imah & Supartono dan Sri Wardani (2015) dalam penelitiannya

yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan dengan pembelajaran berbasis proyek berbantu

E-Learning menunjukkan bahwa rata-rata hasil posttest mengalami peningkatan

sebesar 0,57 dan 0,52 dengan kriteria sedang pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketercapaian indikator psikomotorik


22

dan afektif menurut analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas kontrol. Menurut analisis koefisien determinasi diperoleh hasil

bahwa penelitian ini berkontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa

sebesar 12,60%. Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa

penerapan pembelajaran berbasis proyek berbantuan e-learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Setyoko dan Indriaty (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Implementasi

Pembelajaran Blended Learning Berbasis Media Google Classrom Terhadap

Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Fisika” dapat memberikan hasil yang positif

terhadap hasil belajar sebagai variabel dependen, di mana berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh yang

signifikan model Blended Learning berbasis Google Classroom terhadap

peningkatan hasil belajar mahasiswa pendidikan fisika, Hal tersebut terlihat dari

nilai t hitung sebesar 8,14 atau dengan Sig (2 –tailed) (0,00) ≥ α (0,05) demikian

terima Ha dan tolak H0. Besarnya nilai rata-rata hasil belajar pretes adalah

sebesar 61,36 dan posttest adalah sebesar 76,14.

3. Diemas Bagas Panca Pradana dan Rina Harimurti (2017) dalam jurnalnya yang

berjudul “Pengaruh Penerapan Tools Google Classroom Pada Model

Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa”

menunjukan signifikansi peningkatan hasil belajar peserta didik dimana hasil

belajar siswa dengan penerapan Tools Google Classroom pada model

pembelajaran Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil


23

belajar siswa pada model pembelajaran Project Based Learning tanpa

menggunakan Tools Google Classroom.

2.3 Kerangka Berfikir

Pada dasarnya konsep fisika memiliki karakteristik tuntutan analisa yang

cukup tinggi, sehingga komunikasi ilmiah yang intensif antara guru dengan peserta

didik dalam konteks pemahaman konsep dan matematis sangat dibutuhkan untuk

memenuhi tuntutan itu. Media pembelajaran serta sarana dan prasarana disekolah

sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, agar hasil belajar sebagai produk

akhir pembelajaran bisa mengalami peningkatan yang komprehensif sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Rekontruksi kognitif dalam pembelajaran fisika terutama pada pemahaman

konsep dan matematis tidak lepas dari bimbingan guru sebagai komunikator sains.

Pemanfaatan media, sarana dan prasarana pembelajaran yang berkaitan dengan

konsep fisika seperti proyektor untuk memudahkan guru menjelaskan melalui

visualisasi, komputer, dan smartphone sebagai media komunikasi pembelajaran.

Nampaknya SMA Negeri 1 Gorontalo kurang memanfaatkan media komunikasi yang

ada, dengan mempertahankan pembelajaran konservatif yang notabenenya kurang

interaktif. Smartphone digunakan pada hanya sebagian kecil kegiatan pembelajaran

yaitu pada perhitungan waktu sebagai pendukung kegiatan praktikum peserta didik.

Mengingat waktu pembelajaran yang terbilang kurang terhadap alokasi waktu pada

pembelajaran fisika, sehingga efisiensi transfer pengetahuan dalam kelas menjadi

sangat minim, seharusnya smartphone bisa mengambil peran sebagai media


24

komunikasi pembelajaran online. Berbagai macam inovasi media pembelajaran

diantaranya penggunaan media google classroom berbasis web yang dapat

memudahkan guru menyampaikaan konsep dimana saja dan kapan saja.

Berbagai inovasi teknologi informasi sebagai akibat dari revolusi industri 4.0

seharusnya bisa berekspansi ke dunia pendidikan yang kita kenal dengan pendidikan

cyber system. Smartphone sebagai teknologi komunikasi yang mudah dimiliki oleh

peserta didik di era milenial saat ini sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

media komunikasi pembelajaran. Banyak macam website dapat di telusuri melalui

smartphone, sehingga komunikasi pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan

kapan saja. Aplikasi dan website yang digunakan pada mobile learning membuat

pembelajaran lebih fleksibel. Berikut kerangka berfikir penelitian yang dapat dilihat

pada gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Berpikir


25

2.4 Hipotesis Penelitian

Melihat dari teori-teori yang melandasi objek kajian penelitian maka akan

muncul hipotesis dari peneliti bahwasanya google classroom berbasis web

dengan implementasi model project based learning dapat memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik pada materi termodinamika, dimana besar

presentase nilai rata-rata peserta didik melampaui KKM yaitu 75.


27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo. Terkait waktu penelitian

dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Penelitian dilakukan

dalam rentang waktu selama 3 bulan.

3.2 Metode Penelitian

Pada hakikatnya metode penelitian merupakan sintaks ilmiah untuk

mendapatkan data yang akurat dan valid dari objek kajian penelitian yang diteliti.

Untuk mencapai tujuan penelitian, penting untuk patuh terhadap metode penelitian

yang digunakan, sehingga dapat tepat sasaran sesuai dengan hipotesis, serta

menjawab masalah yang hendak diteliti.

Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental, ditandai dengan

ketiadaan kelompok pembanding dan randomisasi (Dantes. 2012: 95). Pra-

eksperimental digunakan dalam penelitian ini, sebab keterbatasan peneliti dalam

melakukan pengendalian variabel luar, dengan menganalisis perkembangan objek

penelitian melalui penciptaan kondisi khusus dengan memanfaatkan App berbasis

web yaitu google classroom sebagai variabel. Oleh karena pra-eksperimen belum

merupakan benar-benar eksperimen disebabkan masih ada variabel luar yang

memberikan pengaruh terhadap terbentuknya variabel kriteria, maka peneliti


28

melibatkan App Android WhatsApp dalam penelitian ini sebagai media komunikator

visual alternatif.

3.3 Design Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one-shot case study. Menurut Bruce

W Tuckman (1978: 128) One-shot case study dapat dituliskan sebagai berikut.

X O

Dalam "penelitian" ini beberapa perlakuan (X) dicoba pada satu kelompok;

observasi (O) dibuat pada anggota kelompok itu untuk menilai efek dari perlakuan.

Kurangnya kelompok kontrol (kelompok yang tidak menerima X) yang digantikan

dengan kelompok replikasi, serta kurangnya informasi tentang orang yang mengalami

X melanggar sebagian besar prinsip validitas internal dalam suatu desain, menurut

Arief Furchan (2004: 375) bahwasanya desain pra-eksperimental tidak memiliki

validitas internal, dikarenakan tidak adanya kelompok pengendali atau kelompok

kontrol.

Dalam penelitian, kelompok sampel akan di bagi menjadi kelas eksperimen

dengan kelas replikasi. Secara etimologi kelas eksperimen merupakan kelas

percobaan yang bersistem dan berencana, sedangkan kelas replikasi berasal dari kata

“replica” yang berarti duplikat atau tiruan, sehingga kelas replikasi merupakan

duplikat dari kelas eksperimen yang mana secara operasional duplikasi di sini

bermaksud meniru perlakuan pada kelas eksperimen. Siswa yang menjadi kelas

eksperimen akan langsung diberikan treatment pembelajaran menggunakan media


29

google classroom berbasis web dengan implementasi model pembelajaran project

based learning, dan kelas replikasi akan diberikan perlakuan yang sama dengan kelas

eksperimen, sehingga terkesan tidak ada kelompok pembanding. Peneliti mengambil

kelas eksperimen secara acak, dengan cara mengundi semua kelompok sampel, dan

yang tidak terpilih dalam undian akan menjadi kelas replikasi. Desain penelitian

ditunjukan pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain Penelitian

Jenis Kelas Kelas Treatment Posttest


Eksperimen XI IPA 1 X O
Replikasi 1 XI IPA 2 X O
Replikasi 2 XI IPA 8 X O
Keterangan:

O : Postest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas replikasi pasca

perlakuan

X : Perlakuan kelas eksperimen dan kelas replikasi berupa Google Classroom

berbasis web dengan implementasi model project based learning

Generalisasi pembelajaran akan didesain berdasarkan Tabel 1, dimana pada

awalnya peneliti akan memberikan pengantar berupa pembelajaran tatap muka,

sementara perlakuan dilakukan dengan konsep diklat (pembelajaran) jarak jauh

berupa proyek karya ilmiah atau praktikum, kemudian peneliti akan membuat pola

diskusi terkait proyek melalui Google Classroom dan WhatsApp. Selama rentang

waktu perlakuan, peneliti akan mengamati keterampilan peserta didik. Setelah


30

diberikan perlakuan, akhir penelitian kelas eksperimen dan kelas replikasi diberikan

posttest dalam bentuk tes essay untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada

materi termodinamika. Posttest sendiri akan diberikan di luar jadwal

pembelajaran/eksperimen melalui google classroom. Setelah mendapatkan data, lalu

dianalisa dengan uji statistik yang telah dirancang dalam penelitian. Generalisasi

pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Generalisasi Pembelajaran

Kelas
Aspek
Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Waktu Pertemuan 2 JP x 45 menit 2 JP x 45 menit 2 JP x 45 menit
(tatap muka) 1 JP x (tatap muka) 1 JP x (tatap muka) 1 JP x
45 menit (daring) 45 menit (daring) 45 menit (daring)
Aplikasi yang akan Google Classroom Google Classroom Google Classroom
digunakan dan WhatsApp dan WhatsApp dan WhatsApp
Model Project Based Project Based Project Based
pembelajaran Learning Learning Learning
Metode Demonstrasi, Demonstrasi, Demonstrasi,
Pembelajaran Diskusi, Diskusi, Diskusi,
Eksperimen, Eksperimen, Eksperimen,
Penugasan dan Penugasan dan Penugasan dan
Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Alat Pembelajaran Smartphone Smartphone Smartphone

3.3.1 Validasi Eksternal

Sebagai representasi dari hasil penelitian maka perlu digeneralisasi melalui

validitas eksternal. Agar hasil penelitian bisa digeneralisasi dalam hal ini bisa
31

dimanipulasi dalam populasi lain yang berbeda tapi memiliki kondisi-kondisi yang

sama, maka dilakukanlah validasi perangkat pembelajaran menggunakan validitas

konstruk dengan uji validitas judgement expert, dimana peneliti akan menggunakan

tenaga ahli sebagai validator. Validator sendiri terdiri atas tiga orang yang berasal

dosen-dosen jurusan fisika di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo serta ahli

dibidangnya yang akan memberikan penilaian terkait perangkat pembelajaran

berdasarkan indikator-indikator tertentu. Melalui validitas eksternal dengan validasi

perangkat pembelajaran diharapkan generalisasi eksperimen terhadap subyek atau

populasi yang berbeda dengan populasi eksperimen dapat diterapkan.

3.4 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat 2 variabel yang masing-masing memiliki peran tersendiri yaitu:

3.4.1 Variabel Eksperimen

a. Definisi Konseptual

Variabel eksperimen atau lebih akrab dengan istilah variabel bebas adalah

variabel yang memberikan pengaruh terhadap timbulnya variabel kriteria (Sugiyono,

2017: 61) yang mana penerapan variabel ini akan menentukan hasil akhir penelitian.

Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah mobile application yang mencakup

google classroom dan WhatsApp sebagai aplikasi pendukung serta model

pembelajaran yang mencakup model project based learning.


32

b. Definisi Operasional

Pada pengaplikasiannya mobile learning berbasis web yaitu google classroom

akan digunakan sebagai media komunikatif pembelajaran dengan dibantu aplikasi

WhatsApp dengan perannya masing-masing. Beberapa fitur pada google classroom

dapat digunakan sebagai ruang komunikatif project seperti, pemberian tugas dan

pengumpulannya dalam hal ini hasil tugas, diskusi melalui respon postingan peserta

didik untuk melihat perkembangan kegiatan, memberikan bahan project (LKPD),

buat jadwal progres terkait dan lain sebagainya. Sementara WhatsApp sebagai media

diskusi dan presentasi baik video call maupun chatting. Sehingga disimpulkan

bahwah variabel bebas pada penelitian ini ada dua yaitu mobile application yang

mencakup Google Classroom dan WhatsApp, serta model pembelajaran mencakup

model pembelajaran Project Based Learning.

3.4.2 Variabel Kriteria

a. Definisi Konseptual

Variabel kriteria menurut Gall, Meredith D, dkk (2003:366) juga disebut

variabel terikat, dimana variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel eksperimen (Sugiyono, 2009: 61). Variabel kriteria menjadi

objek hasil dari penelitian atau subtansi yang ingin ditonjolkan peneliti sebagai akibat

dari variabel eksperimen. Variabel kriteria pada penelitian ini adalah hasil belajar

peserta didik pada materi termodinamika yang mencakup kognitif dan psikomotorik.

Berdasarkan taksonomi Bloom aspek kognitif yang akan diteliti mencakup C2


33

(pemahaman), C3 (penerapan), dan C4 (analisis), sementara dari aspek psikomotor

mencakup P1 (kesiapan) dan P2 (peniruan) (Rahmat, 2015: 19-23).

b. Definisi Operasional

Operasionalisasi variabel kriteria dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang

mencakup aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Menurut Rahmat (2015: 5-6)

kognitif merupakan kemampuan individu untuk melakukan pengendalian dan

pengolahan keseluruhan aktifitasnya, sedangkan psikomotorik ialah hasil belajar yang

berupa kecakapan pergerakan yang dikendalikan oleh otot dan fisik. Adapun satuan

ukuran dari variabel adalah persentase nilai personal responden yang mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari hasil belajarnya, dengan beberapa indikator

yaitu, pengetahuan teori, keterampilan praktikum, kemampuan analisa, keterampilan

project, dan keterampilan presentasi. Berdasarkan dari analisis satuan ukuran variabel,

maka skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dari data kontinu, yang

mana menurut Sugiyono (2014: 24) memiliki jarak yang sama, tetapi tidak memiliki

nilai nol absolut.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi merpakan wilayah pembentukan gagasan umum yang terdiri dari:

obyek/subyek yang memiliki mutu dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 117).

Populasi pada kegiatan eksperimen ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:


34

Populasi target : Peserta didik SMA Negeri 1 Gorontalo

Populasi terjangkau/subjek : Peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1

Gorontalo

Populasi Objek : Hasil belajar peserta didik kelas XI IPA di SMA

Negeri 1 Gorontalo

3.5.2 Sampel

Penelitian ini mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling

insidental, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, berarti peneliti

dapat mengambil sampel dari populasi yang kebetulan ditemui (Sugiyono. 2017: 124).

Secara operasional peneliti akan mengambil sampel dengan cara menentukan daerah

populasi subjek, kemudian dari sejumlah peserta didik populasi tersebut akan diambil

sampel yang kebetulan diberikan oleh guru kelas yang bersangkutan, dan diperoleh

tiga kelompok dengan responden yang mewakili populasi yaitu kelas XI IPA 1

sebagai kelompok eksperimen, lalu kelas XI IPA 2 sebagai kelompok replikasi 1 dan

XI IPA 8 sebagai kelompok replikasi II, untuk teknik penentuan kelas eksperimen

dan kelas replikasi dapat dilihat pada subbab 3.3, kemudian responden tersebut

menjadi sampel penelitian ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara tes

dan non tes berupa observasi, dimana penggunaannya dimaksudkan supaya peneliti

bisa mengetahui progres hasil belajar peserta didik sesudah pembelajaran sehingga
35

tes akan di berikan sesudah perlakuan, serta diberikan pertanyaan penuntun sebagai

bahan awal peserta didik dalam melakukan project.

3.6.2 Observasi

Observasi yang digunakan yaitu observasi nonpartisipan (nonparticipant

observation) yang menurut Sukmadinata (2010: 220) merupakan observasi dimana

pengamat atau peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan peserta didik, peneliti hanya

berperan mengamati kegiatan peserta didik yang sedang di amati dengan tujuan untuk

mengetahui keterampilan peserta didik.

Operasionalisasi observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui

keterampilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Melalui indikator-indikator

yang telah dirancang peneliti, sebagai acuan keterampilan yang harus dicapai oleh

peserta didik, maka dilakukan pengamatan atau observasi saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Pengamatan akan dilakukan secara kelompok dengan melibatkan

anggota kelompok sebagai obsever alternatif, yang mengakibatkan ruang pengawasan

personal objek dalam hal ini peserta didik oleh peneliti menjadi sempit, sehingga

lebih mudah untuk diamati. Secara operasional observasi ini direalisasikan untuk

mengukur aspek psikomotorik peserta didik. Berdasarkan kompetensi dasar dalam

kurikulum pada pelajaran fisika materi termodinamika, kategori aspek psikomotorik

yang dituntut adalah P1 dan P2. Menurut Rahmat (2015: 23) P1 atau kesiapan yaitu

berhubungan dengaan kesediaan untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu

yang dinyatakan dengan usaha untuk mempersiapkan diri, menyesuaikan diri dengan
36

situasi, menjawab pertanyaan. P2 atau meniru menurut Rahmat (2015: 24)

merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang diamatinya

walaupun belum mengerti hakikat atau makna dari keterampilan itu, salah satu kata

operasional dari P2 adalah membuat.

3.6.2 Tes Hasil Belajar

Pada dasarnya tes hasil belajar digunakan untuk menguji hasil belajar peserta

didik setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar dapat

diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan fungsinya, disebutkan oleh Sukmadinata

(2010: 224) diantarnya tes diagnotis, penempatan, formatif dan sumatif. Pada

penelitiaan ini akan menggunakan tes sumatif yang mana ditujukan untuk mengukur

penguasaan materi oleh peserta didik pada akhir periode pendidikan, dan juga

mengukur keberhasilan belajar peserta didik dalam periode waktu tersebut.

Tes hasil belajar mengukur aspek kognitif peserta didik. Berdasarkan

taksonomi Bloom tingkatan kognitif yang akan diukur pada penelitian adalah C2

sampai C4 dalam periode waktu yang ditentukan. Secara teoritis C2, C3, dan C4

merupakan tingkatan kognisi yang mengambarkan kemampuan berfikir. Menurut

Rahmat (2015: 19-21) C2 merupakan kadar pemahaman peserta didik dengan

tingkatan pemahaman yang meliputi tranlasi atau mengubah simbol, interprestasi atau

menjelaskan makna, dan ekstrapolasi atau melihat kecenderungan dari suatu temuan,

sedang C3 merupakan penerapan pengetahuan (knowledge) dalam kehidupan sehari-

hari, dan yang terakhir ada C4 yang mengadopsi denotasi analisis atau penguraian,
37

dimana peserta didik akan mampu menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan

hubungan antar bagian tersebut, serta melihat penyebabnya kemudian memberikan

argumentasi dalam uraian pernyataan. Konstruksi kognitif peserta didik yang telah

dibangun saat pembelajaran, akan diatur kembali melalui tes, sehingga akan dapat

menghadirkan asimilasi pengetahuan peserta didik. Dalam pelaksanaannya tes akan

diberikan setelah seluruh pembelajaran selesai dilangsungkan dengan jangka waktu

pengerjaan oleh peserta didik selama 2 jam pelajaran, terkait dengan bentuk soal,

jumlah soal dan penskoran bisa di lihat pada tabel 3.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat ukur

yang digunakan untuk mengukur objek yang diteliti baik fenomena alam maupun

sosial.

3.7.1 Posttest

Adapun dalam penelitian ini instrumen posttest sebagai alat ukur hasil belajar.

Posttest adalah tes yang diberikan setelah dilakukan perlakuan dalam bentuk

pengajaran, tujuan posttest adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian

peserta didik dalam konteks hasil belajarnya (pengetahuan maupun keterampilan)

setelah mengalami suatu kegiatan belajar (Purwanto, Ngalim, 2012; 28). Peneliti akan

memberikan posttest setelah diberi perlakuan. Penelitian ini menggunakan item tes

berupa tes uraian.


38

Tabel 3. Kisi-Kisi Tes

Nomor Bentuk
No Indikator pembelajaran Skor
soal Soal
1 Menjelaskan hubungan usaha (W), 1 6 Essai
kalor (Q) dan energi dalam (U) 2 4
3 8
2 Mengimplementasikan hukum pertama 4 5 Essai
termodinamika dalam percobaan 5 6
6 8
3 Menganalisis konsep hukum ke-2 7 7 Essai
termodinamika 8 9
9 7

Pada penyajiannya, maka hasil tes akan dipersentasekan berdasarkan panduan

penilaian SMA dari kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Tabel 4. Interval Predikat

Predikat
D C B A
55 55<N 70 70<N 85 85<N 100
(KEMDIKBUD, 2017:11)

3.7.2 Lembar Observasi Psikomotorik

Untuk mengetahui kawasan psikomotorik peserta didik maka peneliti akan

menggunakan lembar observasi psikomotor yang didasarkan pada teori observasi

nonpartisipan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017; 203) tentang


39

ketidakterlibatan peneliti dalam kegiatan objek penelitian dalam hal ini peserta didik.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan psikomotorik peserta didik dalam

pembelajaran jika diaplikasikan penggunaan google classroom berbasis web dengan

implementasi model project based learning, dimana observer (peneliti) tidak akan

langsung terlibat dalam kegiatan peserta didik selama proses pembelajaran.

Lembar observasi digunakan sebagai penilaian keterampilan yang

menekankan pada ranah psikomotor sesuai dengan indikator model pembelajaran

project based learning. Aspek / indikator yang diamati oleh observer mencakup lima

indikator seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. Indikator Ketercapaian Psikomotorik

No Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian


1 Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur
merancang proyek yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur
yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur
yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancangproyek/percobaan tanpa
bantuan
2 Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan
proyek prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan
40

prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam


LKPD tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang
benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan
prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek
dalam LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan
tanpa bantuan
3 Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk
pengukuran secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala
penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur,
dan menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala
penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur,
dan menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan
4 Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta
menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta
menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi
tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan
perintah
5 Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan
hasil proyek benar secara substantif, bahasa mudah
41

dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri


3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan
benar secara substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan
benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri

3.7.3 Validitas Instrumen Penelitian

Arikunto (2002: 144) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Penelitian ini akan menggunakan validitas konstruk yang menurut

Sugiyono (2014: 352) untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat

para ahli (judgement expert), dalam hal ini setelah instrumen dikonstruk tentang

aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan para ahli.

Penelitian ini melakukan dua bentuk validasi yaitu validasi perangkat

pembelajaran dan validasi isi tapi tidak melakukan validitas item tes.
42

3.7.3.1 Pengujian Validitas Isi

Menurut Sugiyono (2014: 353) untuk instrumen yang berbentuk tes, maka

pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen

dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan

penelitian dapat terealisasikan, yaitu konten kegiatan belajar mengajar menggunakan

google classroom dapat memberikan pengaruh pada hasil tes atau hasil belajar

peserta didik.

Pengujian validitas konstruksi dengan validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen sebagai berikut.

Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Test

Kriteri
N Variabe Indikator Nomo Sko Bentu Jumla
a
o l pembelajaran r soal r k Soal h Soal
kognitif
1 Hasil Menjelaskan 1 C2 6 Essai 3
Belajar hubungan usaha (W), 2 C2 4
kalor (Q) dan energi 3 C3 8
dalam (U)
2 Hasil Mengimplementasika 4 C3 5 Essai 3
Belajar n hukum pertama 5 C3 6
termodinamika dalam 6 C3 8
percobaan
3 Hasil Menganalisis konsep 7 C4 7 Essai 3
Belajar hukum ke-2 8 C4 9
termodinamika 9 C4 7
43

Adapun pengukuran pada analisis instrumen penelitian akan dilakukan setelah

instrumen tersebut dikonsultasikan dengan validator atau tenaga ahli, kemudian

validator memberikan skor terhadap tiap item instrumen sesuai dengan aspek

penilaian yang berlaku, berikut daftar validator:

Tabel 7. Daftar Validator

Nama Status Jenis Instrumen


Validator I Dosen Fisika/ Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Validator Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar (Posttest)
Validator II Dosen Fisika/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan
Validator Ajar, LKPD, Tes Hasil Belajar (Posttest)
Validator III Dosen Fisika/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan
Validator Ajar, Tes Hasil Belajar (Posttest)

Skor-skor yang telah didapatkan kemudian dikorelasikan dengan

menggunakan sebuah rumus. Menurut Widoyoko (2012: 100) rumus yang digunakan

untuk menentukan kevalidan dari penilaian validasi adalah:


篸Ὕ
PPV = t篸
x 100%

Keterangan:

PPV : Persentase Penilaian Validator

∑JTV : Jumlah Total Validator

∑JST : Jumlah Skor Tertinggi

Setelah persentase hasil validasi instrumen penelitian dihitung, selanjutnya akan

dilihat kelayakannya menggunakan kriteria yang terdapat pada tabel 8.


44

Tabel 8. Kriteria Kevalidan

Kriteria Skor (%) Kategori


81-100 Sangat Valid
61-80 Valid
41-60 Cukup
21-40 Kurang Valid
0-20 Sangat Kurang Valid
(Riduwan, 2013: 94)

Setelah diperoleh rekapitulasi skor dari ketiga validator melalui beberapa kali

tahap revisi dengan berbagai macam saran dan masukkan dari validator, selanjutnya

dapat diputuskan kevalidan instrumen dengan cara membandingkan harga persentase

PPV tiap instrumen dengan tabel 8 (kriteria kevalidan). Adapun koefisien validitas

untuk setiap instrumen penelitian terlihat pada tabel 9.

Tabel 9. Validitas Instrumen Penelitian

Jenis Rata- PPV


No ∑JTV ∑JST Keterangan
Instrumen rata (%)
1 Silabus 3.52 95 108 87.96 Sangat Valid
2 RPP 3.41 133 156 85.26 Sangat Valid
3 Bahan Ajar 3.28 128 156 82.05 Sangat Valid
4 LKPD 3.42 113 132 85.61 Sangat Valid
Tes Hasil
5 3.45 114 132 86.36 Sangat Valid
Belajar
45

Hasil validitas instrumen penelitian oleh tiga orang validator, menunjukkan

bahwa jenis instrumen yang akan digunakan dalam penelitiaan tergolong dalam

kriteria sangat valid, sehingga layak untuk diujicobakan dalam penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan menerapkan teknik statistik inferensial yaitu teknik

statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

untuk populasi (Sugiyono, 2017: 209) dimana data yang terkumpul dari kelas

eksperimen dan kelas replikasi akan diolah dan dianalisis nantinya untuk

menunjukkan adanya pengaruh Google Classroom berbasis web dengan

implementasi model project based learning terhadap hasil belajar peserta didik pada

materi termodinamika.

3.9.1 Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013: 110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai

berikut: “Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan

pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.”

Pada penelitian ini menggunakan uji statistik parametris sehingga untuk

mengetahui normalitas data diberikan teknik pengujian kecocokan data dengan

menggunakan uji statistik chi kuadrat (χ 2), dengan rumus sebagai berikut:
46

χ 2=

(Sudjana, 2005: 273)

Keterangan:

χ2 = harga chi kuadrat

Oi = frekuensi observasi

Ei = frekuensi harapan

Hipotesis statistik yang digunakan pada pengujian normalitas data yaitu

sebagai berikut:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Pemberikan kriteria terakait hipotesis ialah apabila harga chi kuadrat hitung

lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel, maka distribusi data nilai statistik

dinyatakan berdistribusi normal, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Jika chi

kuadrat tabel lebih kecil daripada chi kuadrat hitung, maka data nilai statistik

dinyatakan tidak berdistribusi normal, yang mana Ha diterima dan Ho ditolak.

3.9.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang diterapkan adalah uji hipotesis deskriptif dengan

menggunakan teknik uji rerata, menurut Sudjana (2005: 225) sebuah populasi yang

berdistribusi normal dengan rata-rata dan standar deviasi , maka akan diuji

mengenai parameter rata-rata . Berangkat dari populasi yang berdistribusi normal

maka digunakanlah statistik parametris dengan uji statistik t, adapun statistik yang
47

digunakan untuk menguji pasangan hipotesis yang dihitung dari sampel dengan

simpangan baku s menurut Sudjana (2005: 235):

H0 : π = π0

H1 : π < π0

Hipotesis ini mengandung pengertian minimum, dengan rumus:


t=

(Sudjana, 2005: 227)

Teknik uji yang digunakan dalam penelitian yaitu uji rerata dengan statistik

uji t, sehingga diperoleh hipotesis statistik dalam penelitian untuk mengetahui

pengaruh variabel eksperimen terhadap variabel kriteria atau terikat sebagai berikut:

H0 : = 75 : hasil belajar peserta didik paling rendah sebesar 75

H1 : < 75 : hasil belajar peseta didik lebih kecil dari 75,

Angka 75 merupakan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ada di SMA

Negeri 1 Gorontalo. Kriteria hipotesis statistik penelitian menurut Sudjana (2005: 232)

jika t -t1-α maka hipotesis H0 kita tolak, dengan t1-α didapat dari daftar distribusi

sampel t menggunakan peluang (1-α) dan dk = (n-1). Untuk t > -t1-α, hipotesis H0 kita

terima.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian serta berhasil mengumpulkan kompilasi data

hasil belajar dari tiga kelompok sampel yang terdiri dari kelas eksperimen, kelas

replikasi I dan kelas replikasi II. Data didapatkan setelah peserta didik di beri

perlakuan atau treatment yaitu penggunaan google classroom dengan implementasi

model project based learning pada pembelajaran. Kemudian peneliti melakukan

analisis data dengan berbagai teknik statistik yang diketahui berdasarkan teori demi

mendapatkan beberapa kesimpulan yang dapat mendukung hipotesis penelitian.

Berikut diuraikan mengenai hasil analisis data, berupa data hasil penelitian, pengujian

hipotesis yang mencakup hasil pengujian normalitas, serta hasil proses pembelajaran.

4.1.1 Data Hasil Penelitian

Setelah melakukan perlakuan eksperimen kepada peserta didik dalam bentuk

pembelajaran, kemudian hasil dari perlakuan diuji dengan menggunakan instrumen

tes uraian yang berjumlah 9 butir soal yang akan dijawab oleh peserta didik. Data

hasil dari tes yang diberikan dapat dilihat pada Lampiran 9, serta hasil observasi

psikomotorik pada Lampiran 8. Adapun perhitungan persentase hasil belajar

diperoleh sebagai berikut:

48
49

Tabel 10. Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Peserta Didik

Kelas
Rentang Pre- Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Nilai dikat Jumlah Persen- Jumlah Persen- Jumlah Persen-
Siswa tase Siswa tase Siswa tase
85<N≤100 A 10 33 % 10 33 % 2 6%
70<N≤85 B 18 60 % 14 47 % 28 88%
55<N≤70 C 2 7% 6 20 % 2 6%
≤55 D 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100% 32 100%

Tabel 11. Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Peserta Didik

Kelas
Rentang Pre- Eksperimen Replikasi I Replikasi II
Nilai dikat Jumlah Persen- Jumlah Persen- Jumlah Persen-
Siswa tase Siswa tase Siswa tase
85<N≤100 A 6 20 % 4 13 % 7 22%
70<N≤85 B 20 67 % 20 67 % 22 69%
55<N≤70 C 4 13% 6 20 % 3 9%
≤55 D 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100% 32 100%
Untuk mengetahui persentase skor hasil belajar tiap butir soal berdasarkan jumlah
responden pada kelas eksperimen, kelas replikasi 1, dan kelas replikasi 2 dapat dilihat
pada Tabel 12.
50

Tabel 12. Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Tiap Butir Soal

Butir Kelas
Aspek
Soal Eksperimen Replikasi 1 Replikasi 2
1 76.67 75.56 68.75
2 73.33 100.00 78.91 C2
3 82.92 68.75 89.45
4 74.67 92.67 91.88
5 96.11 91.67 66.67 C3
6 93.33 90.83 82.03
7 72.38 75.24 65.18
8 94.07 87.04 77.43 C4
9 63.81 56.19 88.84

Berdasarkan tingkat kognitif butir soal, persentase hasil belajar peserta didik

untuk tingkatan kognitifnya itu dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 2. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C2


51

Terlihat pada gambar 2, kelas eksperimen memiliki nilai persentase lebih

tinggi dari pada kelas replikasi untuk butir soal nomor 1, sementara untuk butir soal

nomor 2 yang lebih tinggi adalah kelas replikasi 1, dan nomor 3 tampak kelas

replikasi 2 lebih baik.

Gambar 3. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C3


Pada gambar 3 nampak persentase untuk butir soal nomor 4, kelas replikasi 1

memiliki nilai yang paling tinggi, sedaangkan pada butir soal nomor 5 kelas

eksperimen yang tertinggi, dan untuk butir soal nomor 6 kelas masih kelas

eksperimen yang tertinggi.


52

Gambar 4. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Tingkat C4

Berdasarkan gambar 4, terlihat pada butir soal nomor 7, nilai kelas replikasi 1

lebih tinggi daripada kelas eksperimen dan kelas replikasi 2. Untuk butir soal nomor

8 nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai dua kelas lainnya, sedangkan butir soal

nomor 9 nilai kelas replikasi 2 jauh melampaui dua kelas lainnya

4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.2.1 Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varian

Berdasakan uji statistik yang digunakan dalam pengolahan data, maka penting

untuk mengtahui ukuran gejala pusat dan ukuran letak dalam hal ini rata-rata hitung

tiap kelompok sampel ( ). Pada konteks pengolahan data, rata-rata hitung didasarkan

atas hasil perhitungan nilai tiap responden yang ada dalam kelompok sampel. Setelah

diperoleh rata-rata hitung, demi keperluan proses pengujian hipotesis, sehingga perlu

untuk melihat bagaimana berpencarnya data kuantitatif, dengan cara mengukur


53

simpangan variabel respon per kelompok sampel. Penelitian ini sendiri menggunakan

simpangan baku dan varian sebagai statistik uji pencaran data kuantitatif, serta

diperoleh berdasarkan hasil perhitungan nilai tiap kelompok sampel. Berikut hasil

perhitungan nilai rata-rata, simpangan baku, dan varian;

Tabel 13. Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varian

Kelas Rata-rata ( ) Simpangan Baku Varian


XI IPA 1 81,89 5,19 26,96
XI IPA 2 80,78 5,51 30,40
XI IPA 8 78,91 5,30 28,07

4.1.2.2 Pengujian Normalitas

Penelitian ini menggunakan teknik pengujian normalitas data chi kuadrat (χ2).

Teknik ini dilakukan berdasarkan komparatif kurva normal secara teoritis dengan

kurva normal dari data penelitian, sedangkan dari perhitungan chi kuadrat sendiri,

data dikatakan normal jika harga chi kuadrat hitung (χ2hit) lebih kecil dari harga chi

kuadrat tabel (χ2tabel). Proses pengujian normalitas data dapat dilihat di Lampiran 10,

berikut hasil akhir dari pengujian normalitas.

Tabel 14. Hasil Pengujian Normalitas Data

Kelas χ2hit χ2tabel (α = 5%) Keterangan


XI IPA 1 9,90 11,07 Normal
XI IPA 2 5,45 11,07 Normal
XI IPA 8 1,95 11,07 Normal
54

4.1.2.3 Pengujian Hipotesis

Berangkat dari hipotesis penelitian maka hipotesis statistik untuk keperluan

analisis data setelah penelitian yaitu sebagai berikut:

H0 : = 75 : hasil belajar peserta didik paling rendah sebesar 75

H1 : < 75 : hasil belajar peseta didik lebih kecil dari 75

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari penggunaan teknik uji rerata

dengan uji statistik data penelitian dari ketiga kelompok sampel dengan

menggunakan uji t yang mana proses pengujian hipotesis dapat dilihat pada Lampiran

11, dan diperoleh hasil akhir sebagai berikut:

Tabel 15. Hasil Analisis Hipotesis Data

Simpangan Rata-rata t tabel


Kelas t hitung Keterangan
Baku (S) ( ) (α=5%)
t hit> t tab
XI IPA 1 5,19 81,89 7,27 1,699 (7,27>1,699)
Jadi H0 diterima
t hit> t tab
XI IPA 2 5,51 80,78 3,44 1,699 (3,44>1,699)
Jadi H0 diterima
t hit> t tab
XI IPA 8 5,30 78,91 4,17 1,696 (4,17>1,696)
Jadi H0 diterima

Jadi sebagian besar nilai presentase rata-rata peserta didik melampaui nilai

kriteria ketuntasan minimum (KKM) di SMA Negeri 1 Gorontalo, sehingga kerangka

konklusi hipotesis penelitian dapat ditarik, bahwasanya google classroom berbasis


55

web dengan mengimplementasikan model pembelajaran project based learning

memberikan pengaruh yang cukup afirmatif terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran fisika materi termodinamika serta dapat digeneralisasi.

4.1.3 Hasil Proses Kegiatan Pembelajaran

Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan, yang mana tiap

pertemuan waktunya di marjinalisasikan sebanyak 2 × 45 menit untuk satu kelas

eksperimen dan dua kelas replikasi. Pembelajaran dalam penelitian dilakukan

berdasarkan RPP yang telah dirancang peneliti sebelumnya dan telah di validasi oleh

tiga orang validator, adapun kegiatan pembelajarannya yaitu sebagai berikut:

4.1.3.1 Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran di mulai dengan pembelajaran dalam kelas sesuai

dengan sintaks model PJBL yang di subtitusi ke dalam orgaanisasi kegiatan

pembelajaran dalam RPP. Dimulai dari pendahuluan yang mencakup sintaks

penentuan pertanyaan dasar yang didalamnya terdapat kegiatan seperti mengucapkan

salam, beroda yang di pimpin oleh ketua kelas, mengecek kehadiran, memberikan

apersepsi dengan demonstrasi mengunakan balon yang berisi air kemudian di bakar,

memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan

organisasi pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti mencakup sintaks mendesain dan menyusun perencanaan

proyek,menyusun jadwal, monitoring, dan menguji hasil. Untuk tiga sintaks awal
56

dalam kegiatan inti dilakukan secara daring dan di dalam kelas dimana siswa akan di

bagikan kelompok secara online di dalam google classroom, serta LKPD juga akan di

kirim lewat google classroom dan akan di download oleh siswa dan dilakukan sesuai

apa yang ada di dalam LKPD serta dilakukan dalam kelas sehingga guru melakukan

monitoring di dalam kelas dan juga di luar kelas atau daring. Untuk sintaks menguji

hasil akan dilakukan secara daring, dimana siswa akan mempresentasikan hasil

kerjanya dengan melakukan video call via WA. Berikut beberapa gambar diskusi

online via google classroom:

Gambar 5. Kegiatan Belajar dalam Google Classroom

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup mencakup sintaks mengevaluasi pengalaman dimana guru

akan melakukan penilaian dan refleksi serta mendiskusikan kendala selama membuat

proyek.
57

4.1.3.2 Pertemuan kedua

a. Pendahuluan

Pertemuan kedua dimulai seperti biasa yaitu dengan salam dan berdoa yang di

pimpin oleh ketua kelas, kemudian guru memberikan apersepsi dengan mengamati

demonstrasi reaksi tekanan gas yang timbulkan oleh soda kue dan cuka terhadap

balon. Lalu dilanjutkan dengan menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, serta

organisasi pembelajaran. Pada dasarnya kontruksi pengetahuan awal peserta didik di

bangun dari apersepsi melalui fenomena-fenomena dan demonstrasi yang guru

paparkan akan menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik untuk mendalami ilmu

yang hendak akan di berikan guru, hal ini sesuai dengan sintaks model yang

digunakan peneliti yaitu PJBL pada sintaks penentuan pertanyaan dasar.

Untuk kegiatan pendahuluan sendiri dilakukan di luar jaringan atau tatap

muka dalam kelas sebagai bagian dari interaksi awal antara guru dan peserta didik,

tapi tidak menutup kemungkinan mengecek kehadiran menggunakan google

classroom, namun peneliti tidak menggunakannya.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti untuk pertemuan dua mencakup sintaks, mendesain dan

menyusun perencanaan proyek,menyusun jadwal proyek,dan monitoring. Kegiatan

inti akan dilakukan dengan beberapa kegiatan pembelajaran, dan yang paling sentral

adalah pembuatan proyek dalam bentuk prodak yang merupakan manifestasi dari

model pembelajaran PJBL. Sebagai bagian dari kerangka sintaks mendesain dan

menyusun perencanaan proyek, kegiatan diawali dengan pembagian LKPD melalui


58

google classroom sebagai bahan dasar proyek yang akan dibuat oleh peserta didik

tanpa menyisipkan kisi-kisi model prodak yang akan di buat, serta tidak membatasi

kreasi peserta didik yang punya pemikiran yang sama. Kemudian secara komparatif

tiap kelompok akan mendiskusikan dan merencanakan proyek yang akan dibuat

dengan bimbingan dari guru, setelah itu akan di buat jadwal seperti waktu

pengumpulan hasil proyek, diskusi virtual dan lain sebagainya yang akan di atur

dalam tool google classroom, yang terangkum dalam sintaks menyusun jadwal

proyek. Setelah itu kegiatan pembelajaran dalam kelas akan di tutup sementara, lalu

pembelajaran di lanjutkan secara daring seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Monitoring peserta didik dalam membuat proyek dilakukan secara daring baik

mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan saat proses pembuatan proyek. Jika

sudah selesai, tiap kelompok wajib mengirimkan video pembuatan proyek dengan uji

coba prodak mereka tanpa memberikan penjelasan. Adapun tahap kegiatan proyek

dalam bentuk video, serta hasil proyek dalam bentuk foto diunggah di google

classroom dapat kita lihat di gambar berikut:

Gambar 6. Tahap Pengumpulan Hasil Proyek


59

c. Penutup

Melalui google classroom guru memberikan penilaian akhir untuk pertemuan

dua berdasarkan video yang telah dikirim, lalu mengintruksikan untuk

mempersiapkan bahan presentasi hasil proyek pada pertemuan berikutnya. Kegiatan

pembelajaran di tutup dengan hamdalah.

4.1.3.3 Pertemuan ketiga

a. Pendahuluan

Perlu diketahui bahwa pertemuan ketiga dilakukan secara penuh di dalam

kelas, serta merupakan kelanjutan sintaks dari pertemuan kedua. Seperti biasa guru

memulai pembelajaran dengan berdoa dan mengecek kehadiran, kemudian

melakukan apersepsi dengan menggunakan alat solar engine, yang mana peserta

didik akan mengamati hal yang akan terjadi saat alat tersebut di panaskan. Lalu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi, dan organisasi pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Konten yang muncul dari sintaks menguji hasil adalah presentasi. Pada

kegiatan inti peserta didik akan melakukan presentasi secara bergiliran untuk tiap

kelompok, dan guru mamposisikan diri sebagai fasilitator dan moderator. Selain

presentasi, peserta didik juga harus mendemonstrasikan hasil karya mereka kepada

kelompok lain, kemudian di tanggapi.

c. Penutup

Pada bagian penutup guru malakukan evaluasi pengalaman dalam bentuk

tanya jawab, dan kesimpulan-kesimpulan yang di sampaikan oleh tiap kelompok.


60

Guru juga menanyakan kedala-kendala yang di alami peserta didik saat pembuatan

proyek yang kemudian menjadi penilaian proses pembelajaran. Kegiatan

pembelajaranpun ditutup dengan hamdalah dan berdoa.

Tabel 16. Penerapan Aplikasi dalam Pembelajaran

Frekuensi
Pertemuan Aplikasi Aktivitas Siswa XI XI XI
IPA 1 IPA 2 IPA 8
Google  Mengunduh LKPD
Classroom  Mengecek Kelompok
 Menentukan jadwal
 Mengunduh bahan 30 30 32
1 ajar
 Mendokumentasikan
hasil proyek
WhatsApp  Melakukan presentasi
30 30 32
hasil percobaan
Google  Mengunduh LKPD
Classroom  Menentukan jadwal
 Mendokumentasikan
30 30 32
hasil proyek
2&3
 Mengunduh bahan
ajar
WhatsApp  Mendemonstrasikan
30 30 32
produk proyek

Pada pengimplementasiannya, kolaborasi antara model PJBL dengan aplikasi

yang digunakan mempengaruhi variabel kriteria yaitu hasil belajar. Secara gamblang
61

bentuk kolaborasinya terlihat pada sintaks model pembelajaran PJBL dengan

frekuensi kehadiran siswa dalam pembelajaran dipantau melalui aplikasi google

classroom didominasi pada pemantauan proyek, dimana dalam konten pembelajaran

dibangun melalui pembuatan proyek dan dikontrol oleh guru melalui tools google

classroom, misalnya saja mendiskusikan kesulitan dalam pembuatan proyek,

mengakses dokumentasi kegiatan peserta didik dan lain sebagainya, sedangkan untuk

melakukan presentasi menggunakan WhatsApp melalui video call, dimana

penggunaan smartphone saat VC di persempit menjadi satu kelompok satu buah,

sementara pada aplikasi google classroom setiap siswa wajib masuk pada kegiatan

yang ada di dalamnya menggunakan smartphone masing-masing. Tidak sedikit

peneliti menemukan kendala dalam proses pembelajaran. Berikut daftar kendala

dalam proses pembelajaran dan penyelesaiannya:

Tabel 17. Kendala-kendala dalam proses pembelajaran

No Objek Deskripsi Kendala Penyelesaian


1 Guru dan Siswa Jaringan Menunggu jaringan
dalam keadaan baik
2 Siswa Mengolah kelas daring Menggunakan
WhatsApp sebagai
aplikasi pendukung
3 Siswa Konsistensi jadwal proyek Selalu melakukan
monitoring melalui
google classroom
4 Siswa Membuka konten lain selain Selalu melakukan
pembelajaran monitoring melalui
google classroom
62

4.2 Pembahasan

Eksistensi penelitian pada dasarnya melahirkan sebuah konklusi penyelesaian

masalah melalui berbagai metode ilmiah yang bersifat dependen. Berangkat dari

rentetan masalah yang peneliti temukan baik dari literasi pendidikan dalam bentuk

jurnal maupun di lingkungan sekolah, menjadi alasan konkret penelitian ini dilakukan.

SMA Negeri 1 Gorontalo merupakan sekolah rujukan di kota gorontalo, menjadi

tempat yang sesuai sebagai populasi penelitian, sebab berdasarkan pengamatan

peneliti saat melakukan program pengalaman lapangan (PPL) di sekolah tersebut,

ditemukan masalah yang sama dengan uraian identifikasi masalah pada bab 1.

Rancangan regulasi penelitian sepenuhnya dilakukan di sekolah tersebut,

sebab sekolah itu sangat memenuhi syarat untuk diterapkan pembelajaran dengan

memanfaatkan mobile application, yang mana para siswa dibebaskan menggunakan

smartphone dalam sekolah, kecuali saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Penelitian ini mengambil kelas XI IPA sebagai populasi subjek, dan direduksi

menjadi tiga kelompok sampel penelitian yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA

8. Ketiga kelompok sampel klasifikasikan menjadi kelas eksperimen yang melibatkan

kelas XI IPA 1, dan sisanya sebagai kelas replikasi. Konsep perlakuan yang

dihadirkan pada penelitian yaitu memanfaatkaan google classroom berbasis web

dengan mengimplementasikan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

ketika pembelajaran dalam kelas maupun di luar kelas atau pembelajaran daring, dan

perlakuan diterapkan sama untuk ketiga kelompok sampel. Adapun tujuan

dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta


63

didik setelah eksperimen direalisasikan. Kegiatan pembelajaran dilakukan tiga kali

pertemuan selama dua minggu untuk tiap kelas, dengan klasifikasi waktu per

pertemuan sebanyak 2 jam pelajaran dalam kelas dan 1 jam pelajaran secara daring,

kecuali untuk pertemuan ketiga hanya 2 jam pelajaran dalam kelas.

Statistik parametris itu bekerja dengan asumsi untuk data setiap variabel yang

akan dianalisis berdistribusi normal. Berdasarkan analisis data untuk ketiga kelompok

sampel melalui pengujian statistik normalitas data diperoleh untuk kelas XI IPA 1

selaku kelas eksperimen berdistribusi normal, yang mana harga χ2hitung lebih kecil

daripada χ2tebel yang . Begitu pula untuk kelas XI IPA 2 dan XI IPA 8 masing-masing

memiliki harga χ2hitung yang lebih kecil daripada harga χ2tebel, maka distribusi data nilai

statistik tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua data nilai statistik kelompok sampel baik itu kelas eksperimen maupun

kelas replikasi 1 dan kelas replikasi II berdistribusi normal.

Eksperimen menggunakan tiga kelas sebagai kelompok sampel, yang

diklasifikasikan menjadi satu kelas eksperimen dan dua kelas replikasi dengan

perlakuan yang sama untuk semua kelompok sampel, hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Iffah dan Sunarti (2019:625) dengan melihat korelasi antara

kelompok eksperimen dan kelompok replikasi dan menghasilkan rata-rata variabel

ukur berada dalam kategori sangat baik untuk semua kelompok sampel. Pada akhir

pembelajaran peserta didik diberikan posttest, untuk mengetahui hasil belajar dari

penerapan treatmen yang telah dilakukan, dan untuk mengetahui stimulus peserta

didik terhadap pembelajaran guru menggunakan instrumen lembar observasi


64

psikomotorik, sehingga keterampilan peserta didik saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung bisa diketahui. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada penelitian ini

tidak serta merta sesuai rencana, ada beberapa kendala yang peneliti alami pada saat

penelitian misalnya saja gangguan jaringan ketika melakukan kelas virtual sehingga

kegiatan terhambat, kemudian pengolahan kelas yang kurang rapi akibat pantauan

guru yang tidak langsung, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan hal yang

tidak berkaitan dengan pembelajaran, dan hal ini akan berdampak pada jadwal proyek

yang telah dirancang.

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian diperoleh persentase hasil

belajar pada mata pelajaran fisika materi termodinamika untuk kelas eksperimen dan

kelas replikasi dengan harga presentase nilai peserta didik yang mencapai KKM jauh

lebih besar daripada yang tidak mencapai KKM setelah diberikan penerapan treatmen

yang telah dirancang dalam eksperimen. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nur Jannatu Na’imah, Supartono dan Sri Wardani (2015) tentang penerapan

pembelajaran berbasis proyek berbantuan e-learning untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, menunjukkan bahwa ketercapaian indikator psikomotorik dan afektif

menurut analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas

kontrol, dengan kesimpulan akhir bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek

berbantuan e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh nilai uji hipotesis rata-rata

sampel melaui analisis uji pihak kiri diketahui bahwa harga t hitung lebih besar dari

nilai t tabel untuk semua kelompok sampel baik kelas eksperimen maupun kelas
65

replikasi, nilai ini didapat dengan membandingkan rata-rata k sampel dengaan KKM

yang ada di populasi target, dan juga dari persentase nilai posttest yang didapatkan

oleh peserta didik, terlihat bahwa harga persentase untuk kelas eksperien, kelas

replikasi 1, dan kelas replikasi II, terbilang cukup tinggi, serta terdapat selisih yang

tidak besar antar kelompok sampel. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh

Setyoko dan Indriaty (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Implementasi

Pembelajaran Blended Learning Berbasis Media Google Classrom Terhadap Hasil

Belajar Mahasiswa Pendidikan Fisika” dapat memberikan hasil yang positif terhadap

hasil belajar sebagai variabel dependen, di mana berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh yang signifikan dari model

Blended Learning berbasis Google Classroom terhadap peningkatan hasil belajar

mahasiswa pendidikan fisika. Sedangkan untuk peserta didik yang memiliki nilai di

bawah KKM, hal ini dikarenakan beberapa peserta didik kurang memperhatikan

pembelajaran, baik daring maupun luring, dan juga ketidakaktifan peserta didik

dalam kelompok. Elaborasi analisis rata-rata k sampel mengantar pada kesimpulan

bahwa Ho diterima sebagai hipotesis penelitian ini, dimana google classroom

berbasis web dengan implementasi model project based learning dapat memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada materi termodinamika, dimana

besar presentase nilai rata-rata peserta didik melampaui KKM yaitu 75 untuk kelas

eksperimen dan kelas replikasi. Jadi tidak terdapat perbedaan nilai antara kelas

eksperimen, kelas replikasi 1, dan kelas replikasi II, setelah diberikan perlakuan yang

sama berdasarkan satu rujukan perangkat pembelajaran, ternyata jika diberikan


66

perlakuan yang sama maka akan memberikan hasil yang sama pula walaupun tidak

identik, seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Diemas Bagas Panca Pradana

dan Rina Harimurti (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Tools Google Classroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa” yang menunjukan signifikansi peningkatan hasil

belajar peserta didik dimana hasil belajar siswa dengan penerapan Tools Google

Classroom pada model pembelajaran Project Based Learning lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada model pembelajaran Project Based

Learning tanpa menggunakan Tools Google Classroom. Klimaks penelitian

menunjukan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya, dimana perlakuan yang

diaktualisasikan memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik,

dengan presisi yang responsif serta antusiasme interaktif dalam pembelajaran.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berangkat dari tujuan operasional penelitian, maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh pemanfaatan google classroom berbasis web dengan

mengimplementasikan model pembelajaran project based learning terhadap hasil

belajar peserta didik pada materi Termodinamika, yang bertempat di SMA Negeri 1

Gorontalo. Melalui analisis data telah didapatkan hasil penelitian yang

pembahasannya telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran yang mensubtitusi google classroom berbasis web dengan

WhatsApp sebagai media pendukung, dan juga menggunakan model pembelajaran

PJBL dalam kegiatan belajar mengajar, merupakan elaborasi yang cukup serasi dalam

konteks penggarapan kognisi peserta didik dan keterampilannya, serta memberikan

pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan hasil belajar peserta didik.

Hal ini dibuktikan dengan teknik pengujian hipotesis rerata k sampel melalui uji

statistik t diperoleh harga t hitung lebih kecil daripada t tabel, yang berarti rata-rata

nilai kelas eksperimen dengan kelas replikasi 1 (XI IPA 2) dan kelas replikasi II (XI

IPA 8) melampaui KKM 75, sehingga jika dikomparasikan ketiga kelompok sampel

dinyatakan konsisten, serta menunjukan bahwa perlakuan yang sama akan

menunjukkan hasil yang sama pula. Hal ini memperlihatkan bahwa persentase hasil

64
65

belajar peserta didik cukup tinggi dan konsisten, serta bersifat afirmatif berdasarkan

penelitian-penelitian yang sebelumnya yang telah dilakukan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memaparkan

beberapa saran yang kiranya bisa dipertimbangkan untuk perbaikan kedepannya:

1. Dalam rangka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, alangkah baiknya

menggunakan pre-test dan posttest agar bisa di analisis peningkatan nilai gain-

nya

2. Perencanaan pembelajaran daring di tata lebih rapi, serta menyesuaikan dengan

kesibukan peserta didik dan peneliti.

3. Dengan bantuan pembelajaran interaktif akan membawa pembelajaran yang lebih

menyenangkan dan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik.

4. Pembelajaran virtual guru dituntut lebih komunikatif dan fleksibel, agar fokus

peserta didik tidak terbagi pada kegiatan yang lain.


66

Daftar Pustaka
Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2012. Pengantar Statistika. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bruce W Tuckman. 1978. Conducting Educational Research. United States of
Amerika: HARCOURT BRACE JOVANOVICH.
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta. Andi Offset
Darmawan, Deni. 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Gall, Meredith D, dkk. 2003. Education Research. USA: Library of Congress
Cataloging.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.
Giancoli. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Yogyakarta: Erlangga.
Global SchoolNet.(2000). Introduction to Networked Project-Based Learning.
Diambil pada tanggal 24 april 2019 dari http://www.gsn.org/web/pbl/
whatis.htm
Husein Umar. 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Iffah, Nur dan Titin Sunarti. 2019. Keterlaksanaan Model Inkuiri Terbimbing Untuk
Melatih Keterampilan Penyelesaian Masalah Peserta Didik Kelas X SMA.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. No.2. Vol.08
Kusyaeri, Destia. 2017. Pengaruh Mobile Learning Berbasis Android Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Dinamika Partikel. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah
Mardalis.2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara
Na’imah, Nur Jannatu & Supartono dan Sri Wardani.2015. Penerapan Pembelajaran
Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol 9.No. 2.
67

Palupi, Dwi Satya & Suharyanto Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional PT. Rineka Cipta.
Pradana, Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti. 2017. Pengaruh Penerapan Tools
Google Classroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal IT-Edu. No 01. Vol 02
Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rahmat, Abdul. 2015. Belajar dan pembelajaran. Gorontalo: Ideas Publishing
Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rina. Dewi, Akuisisi facebook terhadap WhatsApp Rampung, 2014. http://m.
tempo.co/read/news/2014/10/07/090612453/akuisisi-facebook-terhadap-
whatsapp rampung diakses tanggal 25 april 2019
Setyoko & Indriaty. 2018. Implementasi Pembelajaran Blended Learning Berbasis
Media Google Classrom Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan
Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains. No 1. Vol 1.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: TARSITO

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Afabeta
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; ALFABETA

Supratiknya, A. 2012.Penialian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.Yogyakarta :


UniversitasSanata Darma.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sutrisno, L., Kresnadi, H., dan Kartono. (2007). Pengembangan Pembelajaran IPA
SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
68

The George Lucas Educational Foundation .(2005). Instructional Module Project


Based Learning. Diambil pada tanggal 24 april 2019 dari http://www.
edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php
Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Wulansari. 2018. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model
Pembelajaran Blended Learning Dengan Memanfaatkan Google Classroom
Pada Materi Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga Di Kelas X Mia 4 Sma
Negeri 7 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Y, Miarso. (2004). Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
69

LAMPIRAN-LAMPIRAN
SILABUS

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Waktu Per Semester : 6 X 45 menit


Mata pelajaran : Fisika Tahun Pelajaran : 2020
Kelas/Semester : XI/Genap

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), bertanggungjawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis perubahan keadaan  Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q)
gas ideal dengan menerapkan dan energi dalam (U)
hukum Termodinamika  Mengimplementasikan hukum pertama
termodinamika dalam percobaan
 Menganalisis konsep hukum ke-2
termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan  Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum
hukum I dan II Termodinamika kedua termodinamika dan penerapannya
berikut presentasi makna fisisnya  Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran

70
Setelahmengikuti proses pembelajaran, pesertadidik diharapkandapat:
Pertemuan I
 Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan
benar.
 Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat
menjelaskan konsep Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
 Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori
matematis hukum pertama termodinamika dengan benar.
 Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta
didik dapat meng-konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika
dengan baik.
 Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik
diharapkan mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1
termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
 Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom,
peseta didik akan memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum
kedua temodinamika dengan baik.
 Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat
karya penerapan hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
 Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah
tentang hukum temodinamika dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
HukumTermodinamika:
 Hukum I Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dan siklus carnot

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Penugasan dan
Evaluasi

F. Media Pembelajaran
Media :
 Power Point
 Google Classroom dan WhatsApp
 Jaringan internet
Alat/Bahan :

71
 Spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Smartphone

G. Sumber Belajar
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.7 Menganalisis perubahan Hukum PenentuanPertanyaanDasar
keadaan gas ideal dengan Termodinamika:  Mengamati demonstrasi
menerapkan  Hukum I percobaan sederhana yang
hukumTermodinamika Termodinamika berkaitan dengan, Hukum, I,
4.7 Membuat karya/model  Hukum II dan II Termodinamika berupa
penerapan hukum I dan II Termodinamika percobaan sederhana yang
Termodinamika berikut dansikluscarnot implementasinya ada dalam
presentasi makna fisisnya kehidupan sehari-hari.
 Memberikan pertanyaan dasar
seputar materi yang akan
dibahas.
 Mengamati LKPD proyek yang
akan di buat.
Mendesain dan Menyusun
Pertanyaan Proyek
 Mengirim nama pembagian
kelompok di google classroom
 Meminta siswa untuk
mengamati LKPD
 Mengarahkan kegiatan yang
akan dilakukan siswa
 Meminta siswa bertanya jika
ada yang tidak dipahami terkait
LKPD
Menyusun Jadwal
 Menentukan waktu pengerjaan
proyek melalui Google
Classroom
 Menentukan waktu
pengumpulan
 Menentukan waktu presentasi
proyek dalam bentuk praktikum

72
hukum ke-1 termodinamika
melalui Google Classroom dan
video call
 Membuat jadwal diskusi melalui
App WhatsApp
Monitor Siswa dan Kemajuan
Proyek
 Mengamati pengerjaan proyek
oleh siswa
 Mengontrol kemajuan proyek
oleh peserta didik dengan
menggunakan google classroom
dan whatsapp
 Mendiskusikan hal yang belum
dipahami peserta didik terkait
dengan proyek menggunakan
google classroom dan whatsapp
Menguji Hasil
 Mempresentasikan proyek tiap-
tiap kelompok peserta didik
 Memberikan tanggapan kepada
penampil
 Memberikan kesimpulan
Mengevaluasi Pengalaman
 Menyampaikan perasaan dan
pengalamannya selama
menyelesaikan proyek untuk
tiap kelompok.
 Mengevaluasi pembelajaran
dengan memberikan soal berupa
soal yang di upload di
 google classroom
 Merefleksi pembelajaran

Megetahui,
Gorontalo,………….2020
KepalaSekolah Guru Pengajar
(……………………) (Sutan Moh Rahra)
Nip.

73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA N 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Hukum Termodinamika
Alokasi Waktu Pertemuan 1 : 2 x 45 Menit (Luring) dan 1× 45 menit (daring)

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis perubahan keadaan  Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q)
gas ideal dengan menerapkan dan energy dalam (U)
hukum Termodinamika  Mengimplementasikan hukum pertama
termodinamika dalam percobaan
 Menganalisis konsep hukum ke-2
termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan  Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum
hukum I dan II Termodinamika kedua termodinamika dan penerapannya
berikut presentasi makna fisisnya  Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
 Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan benar.
 Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
 Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.

74
 Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
 Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1 termodinamika dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
 Hukum I Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dan siklus carnot

E. Modeldan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Project Based Learning
MetodePembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Penugasan dan Evaluasi

F. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran


Media :
 Power Point
 Google Classroom dan WhatsApp
 Jaringan internet
Alat/Bahan :
 Spidol, papan tulis
 Laptop &infocus
 Smartphone

G. Sumber Belajar
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Fase atau Sintaks Keterangan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Waktu
 Penentuan  Guru memulai pembelajaran  Luring
Pertanyaan dengan salam dan berdoa,
Dasar mengecek kehadiran, dan
menyiapkan peserta didik
untuk mengikuti
pembelajaran.
Mengamati:
Pendahuluan 10 menit
 Guru memberikan apersepsi
berupa fenomena aktual
tentang usaha dan hukum
pertama termodinamika
dengan memperlihatkan
percobaan berupa balon
yang didekatkan dengan api
75
dan balon berisi air dan di
dekatkan dengan api.
 Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk memperhatikan
demonstrasi oleh guru
 Guru memberikan motivasi
dengan memberikan
penjelasan tentang manfaat
mempelajari materi
termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
 Guru menyampaikan
organisasi pembelajaran
berupa kegiatan-kegatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh peserta didik
Mendesain dan Mengamati:
Menyusun  Guru mengakses LKPD di  Luring
Perencanaan google classroom dan
Proyek  Guru membimbing siswa Daring
men-download LKPD di
google classroom
 Guru memberikan kuis
materi hukum ke-1
termodinamika dalam
bentuk kuis tanya jawab
 Guru membimbing siswa
membentuk kelompok
dengan menggunakan
google classroom
Kegiatan Inti 73 menit
 Guru membimbing siswa
untu duduk di kelompoknya
masing-masing
 Guru meminta siswa untuk
mengamati LKPD tentang
hukum pertama
termodinamika di akun
google classroom
 Guru meminta siswa
bertanya jika ada yang tidak
dipahami terkait LKPD
Menyusun Mengasosiasi:
Jadwal  Guru membimbing siswa  Luring
menentukan waktu dan
76
pengerjaan proyek melalui Daring
Google Classroom
 guru membimbing siswa
menentukan waktu
presentasi proyek dalam
bentuk praktikum hukum
ke-1 termodinamika melalui
Google Classroom dan
video call
 Guru membimbing siswa
untuk membuat jadwal
diskusi melalui google
classroom
Monitoring Mengeksplorasi:
 Guru mengamati pengerjaan  Luring
proyek oleh siswa
 Guru memberikan arahan  Transisi
jika diperlukan
 Guru menutup kegiatan
pembelajaran dalam kelas
sementara dengan hamdalah
dan salam
 Guru Meng-upload materi
ajar di google classroom
 Guru membuka
pembelajaran daring dengan
salam dan masalah
Menguji Hasil  Guru membimbing siswa  Daring
mempresentasikan hasil
proyek melalui video call
WA tiap kelompok
 Guru membimbing siswa
melakukan diskusi online
Mengkomunikasikan
 Guru memberikan
penguatan konsep berupa
penjelasan kontruktivis
7 menit
berdasarkan proyek yang
telah di presentasikan terkait
hukum ke-1 termodinamika
 Guru memberikan tambahan
penjelasan
Mengevaluasi  Guru melakukan penilaian  Daring
Pengalaman atau refleksi terhadap
Penutup kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan serta
memberikan penghargaan
77
kepada kepada peserta
didik.
 Guru mendiskusikan dengan
siswa terkait kendala yang
ditemukan siswa saat
mengerjakan proyek.
 Guru menutup pembelajaran
dengan mengajak siswa
berdo’a dan memberikan
salam

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik

2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
b. Tes Tertulis : Uraian Dan Lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi
d. Portofolio : Penilaian Laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )  n  n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum ) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

1. Instrumen Penilaian
a). Lembar Penilaian Sikap Dan Rubrik

78
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan langkah kerja
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi
pada saat belajar.
Skor Maksimal : 12

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menunjukkan 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


rasa ingin tahu antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat

79
No Aspek yang dinilai Rubrik

2. Ketelitian dan 3: mengamati hasil kerja sesuai prosedur, hati-


hati-hati hati dalam melakukan langkah kerja
2: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam melakukan
langkah kerja
1: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
tidak hati- hati dalam melakukan langkah
kerja

3 Ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan


tanggung jawab hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
dalam belajar dan tepat waktu.
bekerja baik 2: berupaya tepat waktu dalam
secara individu menyelesaikan tugas, namun belum
maupun menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya
tidak selesai
4 Berkomunikasi 3: aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat
peserta didik lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat peserta didik lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat peserta didik lain

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
80
b) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.

c). Lembar Penilaian Keterampilan

1. Lembar penilaian kerja

No Aspek yang dinilai Dilakuka Tidak


n dilakuka
n
1 Menyampaikan hasil kerja dengan bahasa yang lugas
2 Menyampaikan hasil kerja sesuai dengan prosedur kegiatan yang
dilakukan dengan jujur
3 Menyampaikan hasil kerja dengan percaya diri
4 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
5 Mengakomodasi saran dan masukan dengan menghargai pendapat
orang lain
6 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
7 Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan tujuan akhir kegiatan
dengan tepat
Skor maksimal = 7

Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

2. Lembar Penilaian Presentasi

Kelengkapan Penulisan Kemampuan Tota


Nilai
N Kelas /No. Materi Materi Presentasi l
Nama Siswa Akhi
o Abs Sko
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 r
1 r
1
2
3
4
5
6
7
81
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Pedoman Penskoran:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
82
Materi dibuat dalam bentuk Power Point

 Tulisan terbaca dengan jelas
 Isi materi ringkas dan berbobot 4
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal
3. Lembar penilaian diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan Materi Diskusi
2 Kemampuan Menjawab Pertanyaan
3 Kemampuan Mengolah Kata
4 Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA N 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Hukum Termodinamika
Alokasi Waktu Pertemuan 2: 2 x 45 Menit (Luring) dan 1× 45 menit (daring)

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis perubahan keadaan  Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q)
gas ideal dengan menerapkan dan energy dalam (U)
hukum Termodinamika  Mengimplementasikan hukum pertama
termodinamika dalam percobaan
 Menganalisis konsep hukum ke-2
termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan  Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum
hukum I dan II Termodinamika kedua termodinamika dan penerapannya
berikut presentasi makna fisisnya  Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan ke-2
 Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
 Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
84
 Hukum I Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dan siklus carnot

E. Modeldan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Project Based Learning
MetodePembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Penugasan dan Evaluasi

F. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran


Media :
 Power Point
 Google Classroom dan WhatsApp
 Jaringan internet
Alat/Bahan :
 Spidol, papan tulis
 Laptop &infocus
 Smartphone

G. Sumber Belajar
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 2

Organisasi Fase atau Keterangan Alokasi


Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Tahapan Waktu
Penentuan  Guru memulai pembelajaran Luring
Pertanyaan dengan salam dan berdoa
Mendasar yang di pimpin oleh ketua
kelas, mengecek kehadiran,
dan menyiapkan peserta
didik untukmengikuti
pembelajaran.
Mengamati:
 Guru memberikan apersepsi
dengan memberikan
Pendahuluan 10 menit
pertanyaan penuntun seputar
materi hukum kedua
termodinamika dengan
malakukan demonstrasi
sederhana mengguanakan
balon, soda kue, botol, dan
cuka. Dimana akan diamati
reaksi campuran soda kue
dan cuka pada balon.
 Guru memberikan motivasi
85
dengan memberikan
penjelasan tentang manfaat
mempelajari materi
termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
 Guru menyampaikan
organisasi pembelajaran
berupa kegiatan-kegatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh peserta
didik.
Mendesain dan  Guru mengakses LKPD Luring dan
Menyusun Hukum termodinamika Daring
Perencanaan  Guru membimbing siswa
Proyek untuk mengamati LKPD
Hukum termodinamika
 Guru membimbing siswa
untuk membuat rencana
proyek
 Guru membimbing siswa
bertanya jika ada yang tidak
dipahami terkait LKPD
Hukum termodinamika
Menyusun  Guru mendiskusikan waktu Luring
jadwal Proyek pengerjaan proyek dengan
siswa
 Guru menentukan waktu Transisi
73 menit
pengumpulan hasil proyek
Kegiatan Inti
 Guru menentukan waktu
presentasi.
 Guru menutup pembelajaran
tatap muka untuk sementara
dengan hamdalah dan salam
Monitoring Mengeksplorasi Daring
 Guru memonitoring
pengerjaan proyek oleh
siswa melalui chatting via
google classroom
 Guru membimbing siswa
mengerjakan proyeknya via
google classroom jika
diperlukan
 Guru mengakses materi ajar
di google classroom
 Guru membimbing siswa
86
melakukan diskusi virtual
pada setiap kelompok terkait
proyek yang dibuat
 Guru mendiskusikan dengan
siswa terkait kendala yang
sedang di alami dalam
proses pengerjaan proyek
 Guru membimbing siswa
menyelesaikan masalahnya
jika diperlukan
Mengasosiasi:
 Guru meminta siswa
memperlihatkan proyeknya
melalui video call atau pun
di foto
Mengkomunikasikan: Daring 7 menit
 Guru menanyakan apa yang
belum di mengerti peserta
didik
 Guru melakukan penilaian
atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang
Penutup
sudah dilaksanakan dengan
peserta didik.
 Guru mengintruksikan
kepada peserta didik
mempersiapkan presentasi
proyeknya di pertemuan
selanjutnya
J. Penilaian
6. Teknik Penilaian:
d. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
e. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
f. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik

7. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
b. Tes Tertulis : Uraian Dan Lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi
e. Portofolio : Penilaian Laporan

8. Instrumen Penilaian (terlampir)


9. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
87
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
10. Pengayaan
b. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )  n  n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum ) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
1. Instrumen Penilaian
a). Lembar Penilaian Sikap Dan Rubrik

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan langkah kerja
3 Ketekunan dantanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi
pada saatbelajar.
Skor Maksimal : 12

No Aspek yang dinilai Rubrik

88
No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menunjukkan 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


rasa ingin tahu antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat

2. Ketelitian dan 3: mengamati hasil kerja sesuai prosedur, hati-


hati-hati hati dalam melakukan langkah kerja
2: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam melakukan
langkah kerja
1: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
tidak hati- hati dalam melakukan langkah
kerja

3 Ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan


tanggung jawab hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
dalam belajar dan tepat waktu.
bekerja baik 2: berupaya tepat waktu dalam
secara individu menyelesaikan tugas, namun belum
maupun menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya
tidak selesai

89
No Aspek yang dinilai Rubrik

4 Berkomunikasi 3: aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan


gagasan atau ide, menghargai pendapat
peserta didik lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat peserta didik lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat peserta didik lain

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

c) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.

c). Lembar Penilaian Keterampilan

1. Lembar penilaian kerja

No Aspek yang dinilai Dilakuka Tidak


n dilakuka
n
1 Menyampaikan hasil kerja dengan bahasa yang lugas
2 Menyampaikan hasil kerja sesuai dengan prosedur kegiatan yang
dilakukan dengan jujur
3 Menyampaikan hasil kerja dengan percaya diri
4 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
5 Mengakomodasi saran dan masukan dengan menghargai pendapat
orang lain
6 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
7 Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan tujuan akhir kegiatan
dengan tepat
Skor maksimal = 7

Kriteria penskoran
90
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

2. Lembar Penilaian Presentasi

Kelengkapan Penulisan Kemampuan Tota


Nilai
N Kelas /No. Materi Materi Presentasi l
Nama Siswa Akhi
o Abs Sko
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 r
1 r
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
91
32
33
34
35
36

Pedoman Penskoran:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi

dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
 Isi materi ringkas dan berbobot 4
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

92
3. Lembar penilaian diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan Materi Diskusi
2 Kemampuan Menjawab Pertanyaan
3 Kemampuan Mengolah Kata
4 Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA N 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Hukum Termodinamika
Alokasi Waktu Pertemuan 3: 2 x 45 Menit (Luring)

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis perubahan keadaan  Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q)
gas ideal dengan menerapkan dan energy dalam (U)
hukum Termodinamika  Mengimplementasikan hukum pertama
termodinamika dalam percobaan
 Menganalisis konsep hukum ke-2
termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan  Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum
hukum I dan II Termodinamika kedua termodinamika dan penerapannya
berikut presentasi makna fisisnya  Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
 Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energy dalam (U) dengan benar.
 Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
 Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.

94
 Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
 Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentanghukum ke-1 termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
 Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamikavia google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
 Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
 Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah tentang hukum
temodinamika dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
 Hukum I Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dan siklus carnot

E. Modeldan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Project Based Learning
MetodePembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Penugasan dan Evaluasi

F. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran


Media :
 Power Point
Alat/Bahan :
 Spidol, papan tulis
 Laptop &infocus

G. Sumber Belajar
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-3

Organisasi Fase atau Keterngan Alokasi


Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Tahapan Waktu
 Guru memulai pembelajaran
dengan salam dan berdoa
yang di pimpin oleh ketua
kelas, mengecek kehadiran,
Pendahuluan Luring 10 menit
dan menyiapkan peserta
didik untuk mengikuti
pembelajaran.
Mengamati:
95
 Guru memberikan apersepsi
berupa demonstrasi
mengunakan alat solar
engine
 Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk memperhatikan
kemudian membimbing
mereka untuk bertanya
 Guru memberikan motivasi
dengan memberikan
penjelasan tentang manfaat
mempelajari materi
termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
 Guru menyampaikan
organisasi pembelajaran
berupa kegiatan-kegatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Menguji Hasil Mengeksplorasi:
 Guru membimbing setiap
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
proyeknya secara bergantian
 Guru berperan sebagai
moderator
 Guru membimbing siswa
untuk menanggapi
presentasi kelompok
Kegiatan Inti pemateri 65 menit
 Guru memberikan
penguatan konsep terkait
proyek tiap kelompok yang
selesai presentasi
 Guru mendiskusikan
permasalahan yang
ditemukan siswa waktu
menguji proyek
 Guru memberikan
penjelasana tambahan
Evaluasi Mengasosiasi: 15 menit
Pengalaman  Guru Meminta kepada tiap
Penutup
kelompok untuk
memberikan kesimpulan
96
terkait materi hukum ke-2
termodinamika sesuai
dengan proyek yang dibuat
 Guru melakukan refleksi
dalam bentuk tanya jawab
dengan siswa
 Guru meminta setiap
kelompok untuk
mengungkapkan perasaan
dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek
Mengkomunikasikan:
 Guru menanyakan apa yang
belum di mengerti peserta
didik
 Guru melakukan penilaian
atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan serta
memberikan penghargaan
kepada kepada peserta didik.
 Guru meminta peserta didik
untuk berdoa menutup
pembelajaran.

K. Penilaian
11. Teknik Penilaian:
g. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
h. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
i. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik

12. Bentuk Penilaian


a. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
b. Tes Tertulis : Uraian Dan Lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi
f. Portofolio : Penilaian Laporan

13. Instrumen Penilaian (terlampir)


14. Remedial
g. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
h. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
i. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
97
15. Pengayaan
c. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )  n  n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum ) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

1. Instrumen Penilaian
a). Lembar Penilaian Sikap Dan Rubrik

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan langkah kerja
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi
pada saat belajar.
Skor Maksimal : 12

98
No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menunjukkan 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


rasa ingin tahu antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat

2. Ketelitian dan 3: mengamati hasil kerja sesuai prosedur, hati-


hati-hati hati dalam melakukan langkah kerja
2: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam melakukan
langkah kerja
1: mengamati hasil kerja sesuai prosedur,
tidak hati- hati dalam melakukan langkah
kerja

3 Ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan


tanggung jawab hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
dalam belajar dan tepat waktu.
bekerja baik 2: berupaya tepat waktu dalam
secara individu menyelesaikan tugas, namun belum
maupun menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya
tidak selesai

99
No Aspek yang dinilai Rubrik

4 Berkomunikasi 3: aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan


gagasan atau ide, menghargai pendapat
peserta didik lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat peserta didik lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat peserta didik lain

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

d) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (soal evaluasi) dan penugasan.

c). Lembar Penilaian Keterampilan

1. Lembar penilaian kerja

No Aspek yang dinilai Dilakuka Tidak


n dilakuka
n
1 Menyampaikan hasil kerja dengan bahasa yang lugas
2 Menyampaikan hasil kerja sesuai dengan prosedur kegiatan yang
dilakukan dengan jujur
3 Menyampaikan hasil kerja dengan percaya diri
4 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
5 Mengakomodasi saran dan masukan dengan menghargai pendapat
orang lain
6 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
7 Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan tujuan akhir kegiatan
dengan tepat
Skor maksimal = 7

100
Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0

Skor Perolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

2. Lembar Penilaian Presentasi

Kelengkapan Penulisan Kemampuan Tota


Nilai
N Kelas /No. Materi Materi Presentasi l
Nama Siswa Akhi
o Abs Sko
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 r
1 r
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
101
31
32
33
34
35
36

Pedoman Penskoran:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi

dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
 Isi materi ringkas dan berbobot 4
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
2 Penulisan Materi
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan
Skor maksimal

102
3. Lembar penilaian diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan Materi Diskusi
2 Kemampuan Menjawab Pertanyaan
3 Kemampuan Mengolah Kata
4 Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

103
FISIKA SMA
Bahan Ajar

104

Sumber : studiobelajar.com
Kata Pengantar

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Swt, berkat rahmat serta izin-Nya lah sehingga
penulisan karya tulis ilmiah ini bisa selesai.
Teknologi merupakan sentral insdustri dewasa ini menjadi perhatian khusus dalam dunia
pendidikan. Perkembaangan teknologi menjadi pemicu munculnya berbagai inovasi dalam berbagai
aspek lini kehidupan bermasyarakat. Hal ini tidak luput dari peran ilmu pengetahuan alam dalam
menginterprestasikan perkembangan teknologi saat ini. Terutama dalam bidang fisika, begitu banyak
konsep-konsep fisika yang digunakan sebagai pedoman industri, mesin misalnya, mesin merupakan
manifestasi pengembangan dari konsep fisika yaitu konsep hukum termodinamika tepatnya hukum ke-
2 termodinamika. Dan masih banyak lagi teknologi yang mengonsumsi konsep fisika sebagai kajian
sentral dalam industri.
Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 dan berpegang pada format pembuatan
bahan ajar, sesuai dengan kompetensi dasar yang di tuntut dalam kurikulum. Bahan ajar memuat materi
Hukum Termodinamika baik itu hukum pertama termodinamika maupun hukum kedua
termodinamika serta secara abstrak memberikan rincian materi yang inshaa Allah di butuhkan oleh
peserta didik. Secara umum bahan ajar ini lebih menekankan pada kognitif peserta didik namun tidak
meremehkan aspek yang lain seperti psikomotor dan afektif, serta bahan ajar ini juga memuat KI, KD,
Indikator pencapaian komulatif (IPK) dan tujuan pembelajaran.
Sesuai dengan kurikulum 2013, bahan ajar ini disajikan dengan pendekatan saintifik. Materi
pembelajaran yang disampaikan akan melibatkan peran aktif peserta didik, sementara guru hanya
sebgai fasilitator dan penyelaras. Dengan demikian peserta didik dapat menemukan sendiri konsep-
konsep dan prinsip-prinsip hukum termodinamika yang dipelajari. Serta guru melakukan penilaian dan
pengamatan secara virtual berdasarkan model pembelajaran yang di gunakan.
Bahan ajar ini dibuat untuk memenuhi penelitian tugas akhir penulis yang berjudul: “Pengaruh
Google Classroom Berbasis Web Dengan Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik”. Berbagai kendala dalam penyusunan bahan ajar ini, merupakan sebuah seni
yang penulis nikmati dalam keyakinan bahwa sebuah perjuangan tidak ada yang sia-sia, semuanya
sudah di atur sang Maha Pencipta.

105
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................107
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 107
B. Manfaat Bahan Ajar............................................................................................................. 107
C. Kompetensi Dasar................................................................................................................ 107
D. Indikator Pencapaian Komulatif (IPK).................................................................................107
E. Tujuan Pembelajaran............................................................................................................108
F. Materi Pembelajaran.............................................................................................................108
BAB II MATERI POKOK.......................................................................................................... 109
A. Hukum Pertama Termodinamika......................................................................................... 109
Proses Isothermal ( T = 0)...................................................................................................... 110
Proses Adiabatic.......................................................................................................................111
Proses Isobaric Dan Isovolumetrik.......................................................................................... 112
B. Hukum Kedua Termodinamika............................................................................................ 113
Mesin Kalor..............................................................................................................................113
Siklus Carnot............................................................................................................................117
Efisiensi Mesin Carnot.............................................................................................................118
Rangkuman.............................................................................................................................. 120
Daftar Pustaka

106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi yang semakin kesini semakin kompetitif, membuat manusia global harus
memiliki kemampuan di atas rata-rata, dengan menempuh pendidikan tinggi. Persaingan era globalisasi
memaksa setiap negara untuk memproduksi sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing
global.
Kemampuan komunikasi sangat di perlukan guru Fisika untuk meningkatkan kualitas guru pada
sektor penanaman pemahaman konsep sains peserta didik, mengingat fenomena alam yang sangat
menarik jika di komunikasikan dengan benar dan juga akan berdampak pada imajinasi kreatif peserta
didik. Salah satu ilmu komunikasi yang koheren dan punya regulasi yang baik dengan ilmu matematika
dan IPA adalah Neurolinguistic Programing (NLP). NLP merupakan sebuah model yang memprogram
interaksi antara pikiran dan bahasa (verbal dan nonverbal) sehingga menghasilkan fikiran atau perilaku
yang diharapkan, dimana kognitif neurologi peserta didik menjadi sasaran linguistic guru.
Untuk dapat mewaili bahasa guru sebagai fasilitator untuk dapa menanamkan konsep sains pada
materi hukum termodinamika dibutuhkan bahan ajar dengan pendekatan saintifik dan dapa tmeransang
rasa ingin tahu peserta didik, bahan ajar ini dibuat untuk dapat memberikan wawasan saintifik pada
materi hukum termodinamika terhadap peserta didik melalui kegiatan praktikum, dan kemudian di
berikan penguatan melaui bahan ajar.

B. Manfaat Bahan Ajar


1. Sebagai sumber belajar peserta didik dan guru
2. Sebagai rujukan konsep setelah melakukan praktikum

C. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum Termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika berikut presentasi makna
fisisnya
D. Indikator Pencapaian Komulatif (IPK)
Menjelaskan hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energi dalam (U)
Mengimplementasikan hukum pertama termodinamika dalam percobaan
Menganalisis konsep hukum pertama termodinamika Membuat proyek karya ilmiah terkait
hukum termodinamika dan penerapannya
Membuat proyek karya ilmiah terkait hukum kedua termodinamika dan penerapannya
Mempresentasikan hasil proyek karya ilmiah
107
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan I
 Melalui praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
hubungan usaha (W), kalor (Q) dan energi dalam (U) dengan benar.
 Dengan melakukan praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hukum Pertama Termodinamika dengan benar.
 Dengan data yang di dapatkan, peserta didik dapat membuktikan teori matematis hukum
pertama termodinamika dengan benar.
 Dengan melakukan presentasi via google classroom dan whatsapp, peserta didik dapat meng-
konsepkan penerapan hukum pertama termodinamika dengan baik.
 Melalui pengolahan data hasil praktikum dalam bentuk proyek, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis hasil praktikum tentang hukum ke-1 termodinamika dengan benar.
Pertemuan ke-2
 Diberikan LKPD materi hukum kedua termodinamika via google classoom, peseta didik akan
memahami cara pembuatan karya ilmiah tentang hokum kedua temodinamika dengan baik.
 Dengan penugasan proyek via google classoom, peserta didik akan membuat karya penerapan
hukum kedua temodinamika dengan baik.
Pertemuan ke-3
 Melalui diskusi, peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya ilmiah tentang hukum
temodinamika dengan benar.

F. Materi Pembelajaran
Hukum Termodinamika:
 Hukum I Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dan siklus carnot

108
BAB II
MATERI POKOK
Menurut Giancoli (2014: 510) Termodinamika adalah nama yang diberikan kepada bidang yang
mempelajari proses dimana energy dipindahkan sebagai kalor dan usaha. Di mana usaha dilakukan
ketika energy dipindahkan dari satu benda ke benda lain melalui sarana mekanis. Sementara kalor
adalah perpindahan energy dari satu benda ke benda kedua pada temperature yang lebih rendah. Maka,
kalor mirip dengan usaha. Untuk membedakannya kalor didefinisikan sebagai perpindahan energy
akibat perbedaan temperature, sementara usaha adalah perpindahan energy yang tidak diakibatkan
perbedaan temperature.

A. Hukum Pertama Termodinamika


Palupi dkk (2019: 282-283) menyatakan bahwa Hukum pertama termodinamika sebenarnya
adalah kekekalan tenaga yang menghubungkan antara usaha yang dilakukan pada sistem, panas yang
ditambahkan atau dikurangkan, dan tenaga dalam sistem. Jika usaha dilakukan oleh sistem pada
lingkungan misalkan gas mengembang sehingga volume tabung membesar maka usaha W bertanda
positif (+). Jika usaha dilakukan pada sistem, misalkan volume mengecil maka dilakukan usaha pada
system atau W bertanda negatif (-). Jika positif artinya panas diberikan kepada sistem, Q bertanda
negatif jika panas keluar dari sistem.

atau
seca
ra
mate
matis dapat ditulis;

2.1

Persamaan 1 dikenal sebagai hokum pertama termodinamika. Hukum ini merupakan salah
satu hukum fisika yang hebat, dan validitasnya bergantung pada eksperimen (seperti eksperimen joule)
di mana tidak ada pengecualian pernah terlihat. Karena Q dan W mempersentasikan energy yang
dipindahkan ke dalam atau keluar system, energy internal pun berubah sesuai dengan perpindahan itu.

109
Maka, hukum termodinamika pertama merupakan pernyataan yang hebat dan luas tentang
hukum konservasi energy (Giancoli, 2014: 511).

Giancoli (2014: 512) juga menambahkan untuk menuliskan hukum termodinamika pertama
secara lengkap, perhatikan sebuah system bergerak, sehingga system itu mempunyai energy kinetic EK,
dan anggaplah juga ada energy potensial EP. Maka hukum termodinamika pertama harus menuliskan
istilah istilah ini dan ditulis sebagai

2.2

Proses Isothermal ( T = 0)
Layaknya proses yang disebut isothermal (dari kata yunani yang berarti “temperature sama”).
Jika system merupakan gas ideal, maka PV = nRT menjadi PV = konstan. Maka grafik tekanan P
terhadap volume V, diagram PV akan mengikuti kurva seperti garis biru yang diperlihatkan pada
gambar 2.1 untuk proses isothermal, yang merupakan kurva PV = konstan. Setiap titik dalam kurva,
seperti titik A mempresentasikan keadaan system pada suatu saat tertentu yaitu, tekanan P dan volume
V system. Pada temperature yang lebih rendah, proses isothermal lain akan ditampilkan oleh kurva
dalam gambar 2.1 (hasil PV = nRT = konstan lebih kecil ketika T lebih rendah). Kurva yang
diperlihatkan dalam gambar 2.1 disebut kurva isotherm (Giancoli, 2014: 513).

Proses dengan suhu konstan disebut proses isotermal. Persamaan keadaan pada proses isotermal
adalah:

2.3

Kaitan antara P dan V adalah


Tinjaulah sebuah tabung. Jika semula tutup kita tekan, atau kita beri gaya sehingga memiliki
tekanan P1,volume V1, kemudian suhunya kita perbesar lalu kita jaga agar suhunya tetap. Bila gaya

110
kita lepaskan, tutup akan bergeser sehingga volumenya berubah menjadi V2, atau gas melakukan usaha.
Tekanannya juga berubah menjadi P2.
Usaha yang dilakukan gas adalah luas daerah di bawah kurva PV atau kita dapat
menghitungnya.

2.4

Proses Adiabatic
Proses adiabatic adalah proses dimana tidak ada
kalor yang diperbolehkan mengalir ke dalam atau keluar
system: Q=0. Situasi ini dapat terjadi jika system
terinsulasi dengan sangat baik, atau proses terjadi begitu
cepat sehingga kalor perlahan tidak mempunyai waktu
untuk mengalir masuk atau keluar. Pemuaian gas yang
sangat cepat dalam mesin pembakaran internal merupakan
Gambar 2.1. Proses isothermal dan
salah satu contoh proses yang sangat mendekati proses adiabatic
adiabatic. Pemuaian adiabatic yang pelan dari sebuah gas Sumber: i.stack.imgur.com

ideal mengikuti kurva seperti kurva yang bergaris merah dalam gambar 2.1. Karena Q = 0, kita
mengetahui bahwa U = -W. ketika gas memuai, ia melakukan usaha dan W adalah positif, sehingga
energy internal berkurang; demikian pula temperature turun (karena U = nR T). Ini terlihat pada

gambar 2.1 dimana hasil kali PV(=nRT) lebih kecil pada garis merah dibandinkan pada pada garis biru
(kurva garis biru adalah kurva untuk proses isothermal, di mana U = 0 dan T = 0). Dalam operasi
kea rah berlawanan, sebuah kompresi adiabatic (misalnya dari bawah ke atas), usaha dilaakukan
kepada gas, dan karena itu energy internal menigkat dan temperature naik. Dalam mesin diesel,
campuran bahan bakar udara dengan cepat dikompresikan secara adiabatic dengan faktor 15 atau lebih;
temperature naik begitu besar sehingga campuran menyala dengan spontan, tanpa menggunakan busi
(Giancoli, 2014: 513-514).

111
Proses Isobaric Dan Isovolumetrik
Proses isothermal dan adiabatic hanyalah dau proses yang mungkin terjadi. Dua proses
termodinamika sederhana lain diilustrasikan pada diagram PV di gambar 2.2: (a) proses isobaarik
adalah proses di mana tekanan dijaga konstan, sehingga proses direpresentasikan oleh garis horizontal
lurus pada diagram PV (2.2a); (b) proses isovolumetrik (atau isokorik) adalah proses di mana volume
tidak berubah (gbr. 2.2b). dalam proses ini, dan semua proses lainnya, hokum termodinamika pertama
berlaku (Giancoli, 2014: 514).

a b

Gambar 2.2a. Proses Isobarik dan 2b. Isovolumetrik (isokhorik)


Sumber : willytandjaya.blogspot.com

Persamaan keadaan pada proses ini:

2.5
Atau

Pada proses isokhorik volume konstan. Jadi tidak ada kerja yang dilakukan oleh gas. Jika suhu
ditambah dengan pemanasan, maka tekanan akan bertambah, gaya yang bekerja pada dinding
bertambah tetapi karena volume tetap maka usaha yang dilakukan adalah nol.

112
B. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum termodinamika kedua adalah suatu pernyataan tentang proses mana yang terjadi secara
alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, semuanya equivalen.
Salah satu pernyataan, oleh R. J. E. Clausius (1822-1888), adalah

Karena pernyataan ini berlaku pada salah satu proses tertentu, tidak jelas bagaimana pernyataan
ini berlaku untuk proses lain. Pernyataan yang lebih umum diperlukan, yaitu pernyataan yang meliputi
proses lain yang mungkin terjadi dengan cara yang lebih jelas.
Perkembangan pernyataan umum hokum termodinamika kedua sebagian didasarkan pada studi
tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah semua peralatan yang mengubah energy termal menjadi usaha
mekanis, seperti mesin uap dan mesin mobil (Giancoli, 2014: 518).

Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik. Misalnya
dalam mobil energy panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energy gerak mobil. Kalian
tahu ada gas yang dibuang dari knalpot mobil disertai panas. Tidak semua energi panas dapat diubah
menjadi energi mekanik, ada energi yang timbul selain energy mekanik. Contoh lain adalah mesin
pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap. Uap
dialirkan melalui sebuah turbin sehingga turbin bergerak dan memutar generator sehingga timbul
tenaga listrik.

113
Secara sistematik usaha mesin kalor adalah usaha yang dilakukan empat tahap secara siklis.
Sebuah silinder berisi gas pada tekanan P1 dilengkapi dengan piston. Tahap-tahap yang dilakukan
kemudian adalah:

a. Piston dijaga pada volume konstan V1 kemudian tekanan P1 dinaikkan dengan cara melakukan
pemanasan sehingga dicapai tekanan P2. Tekanan akan bertambah dengan volume konstan.
Usaha dari luar dikerjakan agar mengimbangi gaya pada piston yang bertambah karena
penambahan tekanan.
b. Pemanasan masih dilakukan. Semakin banyak panas yang ditambahkan, gas kemudian
dibiarkan memuai pada tekanan konstan, P3 = P2.Volume bertambah dari V2 menjadi V3
sehingga mesin melakukan kerja.
c. Piston kemudian dijaga agar volumenya konstan sehingga tekanan turun kembali menjadi P1.
Tekanan akan berkurang dengan volume konstan sehingga tidak ada kerja yang dilakukan pada
gas.
d. Gas kemudian ditekan dengan tekanan konstan, dan panas dikeluarkan sampai volumenya
kembali ke volume semula. Hasil total kerja adalah total kerja tiap proses a,b,c, dan d. Atau luas
segiempat pada gambar.
Panas yang masuk : Q masuk = Q1 + Q2
Panas yang keluar: Q keluar = Q3 + Q4
Usaha yang dilakukan:

2.6

Tiap mesin kalor selalu ada zat atau sistem yang menyerap sejumlah panas Qp pada suatu suhu
yang tinggi, kemudian melakukan usaha sehingga tenaga kalor dirubah menjadi tenaga mekanik, dan
membuang panas Qd ke suhu rendah sehingga suhu turun dan kembali ke keadaan awalnya. Zat yang
menyerap atau melepas panas disebut sebagai zat kerja. Tandon panas adalah sistem ideal dengan
kapasitas panas yang besar sehingga dapat menyerap atau memberikan panas tanpa perubahan suhu
yang besar. Tandon panas biasanya berupa atmosfer atau keadaan luar.

114
Keadaan awal dan keadaan akhir mesin sama pada zat kerja yang sama, maka tenaga dalam
akhir harus sama dengan tenaga dalam awalnya. Dengan demikian berdasarkan hokum termodinamik
pertama kerja yang dilakukan sama dengan panas total yang diserap. Pada mesin panas kita
mengharapkan dapat mengubah panas masukan Qp menjadi kerja sebanyak mungkin.

2.7

Hukum termodinamika kedua menyatakan jika kita ingin menyerap energi dari suatu tendon
panas untuk melakukan usaha maka kita harus menyiapkan tandon yang lebih dingin sebagai tempat
untuk membuang tenaga. Karena mesin tidak mungkin membuat semua panas yang diserap menjadi
tenaga tetapi pasti ada pembuangan. Hukum ini dirumuskan secara eksperimen oleh Kelvin dan Planck
atau disebut juga rumusan panas untuk mesin panas (Palupi dkk, 2019: 286-288).
Menurut Marten Kanginan (2016) sebuah mesin kalor membawa sejumlah fluida kerja melalui
suatu proses siklus dengan (1) kalor diserap dari sebuah sumber suhu tinggi, meningkatkan energy
dalam mesin; (2) mengubah sebagian energy dalam ini keusaha mekanik; (3) dan membuang energy
sisa sebagai kalor ke sebuah sumber suhu rendah.
Jika fluida kerjanya adalah gas, seperti teah dibahas sebelumnya, usaha yang dilakukan fluida
kerja untuk sebuah proses siklis sama dengan luas yang dimuat siklus pada diagram P-V. Efisiensi
termal sebuah mesin kalor adalah nilai perbandingan antara usaha yang dilakukan dan kalor yang
diserap dari sumber suhu tinggi selama satu siklus.
η= = =1- 2.8

115
Ada dua formulasi dari hukum II termodinamika yang berguna untuk memahami konversi
energi panas ke energi mekanik, yaitu formulasi yang dikemukakan oleh Kelvin-Planck dan Rudolf
Clausius.

Efisiensi (persamaan ) menyatakan nilai perbandingan dari usaha mekanika yang diperoleh
dengan energy panas yang diserap dari sumber suhu tinggi. Persamaan menunjukkan bahwa sebuah
mesin kalor memiliki efisiensi 100% (η = 1) hanya jika Q2 = 0, yaitu ketika tidak ada kalor yang
dibuang ke sumber dingin. Dengan kata lain, suatu mesin dengan efisiensi sempurna harus mengubah
semua kalor yang diserap menjadi usaha mekanik. Pernyataan tersebut mungkin untuk hukum I
termodinamika, tetapi tidak mungkin untuk hukum II termodinamika.
Dengan demikian, hukum II termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pernyataan dalam kotak tersebut dikemukakan oleh dua orang, Kelvin dan Planck sehingga
disebut dengan formulasi Kelvin-Planck tentang hukum II
termodinamika.
Formulasi Kelvin-Planck menyatakan bahwa tidak ada
cara untuk mengambil energy panas dari lautan dan menggunakan
energy ini untuk menjalankan generator listrik tanpa efek labih
lanjut, misalnya pemanasan atmosfer.
Perhatikan diagram pompa alir pada gambar. Muncul
pertanyaan dapatkah kita mengambil energy dari sumber dingin
(suhu rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber panas
(suhu tinggi) tanpa memberikan energy pada pompa untuk
melakukan usaha? Ternyata tidak bisa. Peristiwa inilah yang Gambar 2.3. Formulasi Kelvin-
Planck
dinyatakan oleh Rudolf Clausius (1822-1888), ahli matematika Sumber : rahmanisfi.blogspot.com

dan fisika jerman, dalam hukum II otermodinamika.


(Kanginan. 2016)

116
Siklus Carnot

Kita akan memfokuskan pada suatu mesin ideal tertentu yang disebut mesin Carnot setelah
ilmuwan dan insinyur Perancis N. L. Sadi Carnot, yang mengusulkan pertama kali tentang konsep
mesin pada tahun 1824. Mesin ideal ini menghasilkan yang terbaik (pada prinsipnya) dalam
penggunaan energy sebagai kalor untuk melakukan perkejaan yang berguna. Anehnya, Carnot dapat
menganalisis performa mesin ini sebelum hokum pertama termodinamika dan konsep entropi
ditemukan.
Gambar 2.4b menunjukkan skema operasi pada mesin carnot. Pada saat setiap siklus mesin,
subtansi kerja menyerap energy |QH| sebagai kalor dari reservoir termal pada temperature tetap TH dan
melepaskan energy |QK| sebagai kalor untu suatu reservoir kedua pada temperature tetap yang lebih
rendah TL.
Gambar 2.4a menunjukkan plot p-
V pada siklus carnot, siklus ini diikuti
oleh siklus kerja. Seperti ditunjukkan
lewat panah, siklus bergerak searah jarum
jam. Bayangkan subtansi kerja adalah gas,
dikurrung dalam silinder tertutup dengan
piston yang dibebani yang dapat bergerak.
Silinder mungkin ditempatkan sesuai
keinginan pada salah satu reservoir termal,
a b atau pada salb pengisolasi. Gambar 2.4a
Gambar 2.4. (a) siklus carnot, (b) komponen suatu mesin carnot menunjukkan jika kita menempatkan
Sumber : studiobelajar.com
silinder yang bersentuhan dengan

117
reservoir bertemperatur tinggi pada temperature TH, kalor |QH| ditransfer ke subtansi kerja dari reservoir
ini ketika gas mengalami pemuaian isothermal dari Va ke volume Vb. Hal yang sama, jika subtansi kerja
bersentuhan dengan reservoir temperature rendah pada temperature TL, kalor |QL| ditransfer dari
subtansi kerja ke reservoir temperature rendah ketika gas mengalami kompresi isothermal dari volume
Vc ke volume Vd.
Untuk menghitung usaha neto yang dilakukan mesin carnot selama suatu siklus, mari kita
mengaplikasikan persamaan hokum pertama termodinamika (∆Eint = Q – W), untuk subtansi kerja.
Komponen harus kembali lagi dan lagi ke keadaan yang dipilih secara sembarang dalam siklus.
Sehingga, jika X mempresentasikan sifat beberapa keadaan pada subtansi kerja, seperti tekanan,
temperature, volume, energy dalam, atau entropi, kita harus memiliki ∆X = 0 untuk setiap siklus. Hal
tersebut berlaku bahwa ∆Eint = 0 untuk siklus lengkap pada subtansi kerja. Dari persmaan sebelumnya
Q pada persamaan hokum pertama termodinamika adalah transfer kalor net per siklus dan W adalah
usaha bersih, kita dapat menulis hokum pertama termodinamika untuk siklus carnot sebagai
W = |QH| - |QL| 2.9

Efisiensi Mesin Carnot


Tujuan suatu mesin adalah mengubah sebesar-besarnya energy yang diekstraksi QH menjadi
usaha. Kita mengukur keberhasilan mesin tersebut dalam melakukan hal tersebut melalui efisiensi
termal , didefinisikan sebagai usaha mesin per siklus (“energy yang kita dapatkan”) dibagi oleh
energy yang diserap sebagai kalor per siklus (“energy yang kita keluarkan”):

untuk mesin carnot kita dapat mensubtitusikan untuk W dari Pers. 2.9 untuk menuliskan pers. 2.10
sebagai

= = 1- 2.11

118
dimana temperature TL dan TH dalam kelvin. Karena TL < TH, mesin carnot perlu memiliki efisiensi
termal labih kecil dari pada keseluruhan, dengan kata lain, lebih kecil dari pada 100%. Ini terlihat pada
gambar 4b, yang menunjukkan hanya sebagian dari energy yang diekstraksi sebagai kalor dari reservoir
yang bertemperatur tinggi yang tersedia untuk melakukan usaha, dan sisanya dikirim ke reservoir
bertemperatur rendah.

Secara ringkasnya, tidak ada mesin sempurna (Resnick dkk. 2010).


Latihan
1. Dalam wadah tertutup terdapat 2 liter gas pada suhu 27oC dan bertekanan 2 atm (1 atm = 10-5
N/m2). Jika tekana ditambah 2 atm pada kondisi isokhorik, maka suhu gas menjadi!
2. Bagaimana hukum II termodinamika berkaitan dengan aliran kalor?.
3. Mengapa selalu muncul polusi panas pada pembangkit listrik? Bagaimana cara mengatasi polusi
panas?

119
Rangkuman
1) Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa Panas yang ditambahkan pada
suatu sistem sama dengan perubahan energi internal system ditambah usaha yang
dilakukan oleh system.

2) Proses Isothermal ( T = 0)
Layaknya proses yang disebut isothermal (dari kata yunani yang berarti
“temperature sama”). Jika system merupakan gas ideal, maka PV = nRT menjadi PV
= konstan.
3) Proses adiabatic adalah proses dimana tidak ada kalor yang diperbolehkan mengalir
ke dalam atau keluar system: Q=0. Situasi ini dapat terjadi jika system terinsulasi
dengan sangat baik, atau proses terjadi begitu cepat sehingga kalor perlahan tidak
mempunyai waktu untuk mengalir masuk atau keluar
4) Proses isobaarik adalah proses di mana tekanan dijaga konstan, sehingga proses
direpresentasikan oleh garis horizontal lurus pada diagram PV. Proses isovolumetrik
(atau isokorik) adalah proses di mana volume tidak berubah
5) Hukum termodinamika kedua adalah suatu pernyataan tentang proses mana yang
terjadi secara alami dan mana yang tidak. Hukum ini dapat dinyatakan dengan
berbagai cara, semuanya equivalen. Salah satu pernyataan, oleh R. J. E. Clausius
(1822-1888), adalah “Kalor dapat mengalir secara spontan dari benda panas ke
benda dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda
panas.”

120
Daftar Pustaka

Giancoli. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Yogyakarta: Erlangga.


Kanginan, Marten. 2016. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Palupi, Dwi Satya & Suharyanto Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Resnick dkk. 2010. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga

121
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
“TERMODINAMIKA”

B. PETUNJUK
Bautlah kelompok dengan jumlah anggota menyesuaikan
Kerjakan tugas proyek ini dalam waktu 2 hari yang meliputi penyelesaian tugas dan
presentasi.

C. IDENTITAS
Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
Anggota :
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................
4. ..............................................................................................................
5. ..............................................................................................................
6. ...............................................................................................................

122
D. Permasalahan

PROJECT

Buatlah sebuah karya/model kelompok yang menerapkan hukum pertama


termodinamika, misalnya kalian bisa menggunakan sebuah pompa sepeda dan sebagai
petunjuk suhu dapat menggunakan thermometer. Kalian juga dapat mencari di internet. Di
internet kalian dapat menemukan percobaan yang melibatkan bahan-bahan yaitu kontener,
piston dari laboratorium fisika, dua buah silinder, selang, air panas, barometer dan
thermometer serta neraca ohaus untuk membuktikan konsep hukum
pertamatermodinamika. Kemudian berdasarkan data yang kalian peroleh buktikan konsep
hukum pertama termodinamika!

E. Analisis

Maka tuliskan jawaban analisismu yang akan kalian buat!


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................

F. Pertanyaan
1. Benarkah jika dikatakan bahwa energi dalam sama dengan total energy kinetic dari
molekul-molekul? jelaskan
2. Volume suatu gas memuain dari V1 dan V2.
a. Gambarlah sketsa diagram P-V untuk proses isobarik, isotermik, dan adiabatik.
b. Dari diagram yang kalian buat, manakah proses yang melakukan:
1) Usaha paling besar
2) Usaha paling kecil
G. Presentasi

123
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
“TERMODINAMIKA”

A. PETUNJUK
Bautlah kelompok dengan jumlah anggota menyesuaikan
Kerjakan tugas proyek ini dalam waktu 1 minggu yang meliputi penyelesaian tugas dan
presentasi.

B. IDENTITAS

Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
Anggota :
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................
4. ..............................................................................................................
5. ..............................................................................................................
6. ...............................................................................................................

124
C. Permasalahan

PROJECT
Buatlah sebuah karya/model mesin kalor sederhana yang menerapkan hukum II
termodinamika. Sebagai referensi dapat kalian cari di internet dengan alamat scitoys.com,
dengan judul building simple heat engines. Dalam artikel tersebut dijelaskan beberapa
karya mesin kalor sederhana yang diambil dari ide dasar mesin hero.

D. Analisis

Maka tuliskan jawaban analisismu tentang proyek yang kalian buat!


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................

E. Pertanyaan
1. Dapatkah sejumlah energi mekanik yang ada diubah seluruhnya menjadi energi kalor?
Jika ya, berikan contoh.
2. Jika semua gesekan dapat ditiadakan pada sebuah mesin kalor, akankah efisiensinya
100%? jelaskan.
F. Presentasi

125
POSTTEST
Satuan Pendidikan : SMA N 1 Gorontalo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Hukum Termodinamika
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Petunjuk umum :
Sebelum mulai mengerjakan soal berdoalah terlebih dahulu
Bacalah soal dengan teliti
Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu
Periksa kembali hasil pekerjaan anda sebelum diserahkan

1. Abaikan gesekan dan anggap bahwa udara berperilaku seperti suatu gas
ideal. Pengisap sebuah pompa ban sepeda ditekan ke bawah secara cepat
dengan ujung pompa disegel sehingga tidak ada udara yang keluar.
Jelaskan mengapa batang silinder pompa menjadi hangat ketika disentuh.
2. Usaha dapat dilakukan oleh suatu sistem sambil menjaga tekanan tetap
atau sambil menjaga suhu tetap. Dapatkah usaha dilakukan oleh system
sambil menjaga volume tetap? Jelaskan.
3. Suatu gas mengalami perubahan dalam
tekanan dan volume dari keadaan A ke B,
seperti pada gambar. Jika energi dalam
gas di A adalah 150 J, kalor yang
dilepaskan gas dalam proses tersebut
adalah…
4. Apakah yang terjadi jika sebuah balon berisi udara dan air kemudian di
panaskan pada sisi balon yang terdapat air seperti yang telihat pada
gambar ? Jelaskan.

126
5. Suatu gas yang volumnya 0.5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan
tetap sehingga volumenya menjadi 2 m3. Jika usaha luar gas tersebut 3 x
105J, tentukan tekanan gas tersebut.
6. Sebanyak 1.5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara
isobaric sampai suhu 87oC. Jika tekanan gas helium sebesar 2 x 105 N/m2,
tentukan usaha luar gas helium tersebut.
7. Dua bejana A dan B volumenya sama berisi udara yang suhu dan
massanya juga sama. Udara di dalam bejana A dipanaskan pada tekanan
tetap, sedangkan udara di dalam bejana B dipanaskan pada volume tetap.
Jika jumlah kalor yang diberikan kepada bejana A dan B sama banyak,
manakah yang mengalami kenaikan suhu yang lebih besar, A atau B?
Mengapa demikian?
8. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik p-V pada mesin carnot.

Jika Q2 = W, maka efisiensi mesin carnot tersebut adalah..

9. Mendorong pengisap agar masuk lebih dalam pada suatu pompa yang
lubangnya ditutup akan terasa sukar dibandingkan dengan pompa yang
lubangnya terbuka. Hal ini disebabkan….

127
KISI-KISI POSTTEST
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1
Gorontalo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/II

Materi Pokok : HukumTermodinamika

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Dasar :

3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan


hukumTermodinamika.

4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika berikut


presentasi makna fisisnya,

Jumlah soal: 9 soal (uraian)

No Indikator pembelajaran Nomor Kriteria Skor Jenis Jumlah


soal kognitif Soal Soal
1 Menjelaskan hubungan 1 C2 6
usaha (W), kalor (Q) dan 2 C2 4 Essai 3
energy dalam (U) 3 C3 8
2 Mengimplementasikan 4 C3 5
hukum pertama 5 C3 6
Essai 3
termodinamika dalam 6 C3 8
percobaan
3 Menganalisis konsep 7 C4 7
hukum ke-2 8 C4 9 Essai 3
termodinamika 9 C4 7

128
Marking scheme

Indikator Soal Jawaban Skor per-item Jumlah


Pembelajaran soal skor
Menjelaskan hubungan Abaikan gesekan dan anggap Sebab saat pompa ditekan maka terjadi 6 6
usaha (W), kalor (Q) bahwa udara berperilaku seperti perubahan volume ke-arah yang lebih
dan energi dalam (U) suatu gas ideal. Pengisap sebuah kecil yang berarti terdapat usaha (W)
pompa ban sepeda ditekan ke yang diberikan kepada sistem sehingga
bawah secara cepat dengan ujung molekul-molekul udara lebih rapat dari
pompa disegel sehingga tidak ada pada sebelumnya, hal ini akan
udara yang keluar. Jelaskan mengakibatkan terjadinya tumbukan
mengapa batang silinder pompa antarmolekul udara dengan dinding
menjadi hangat ketika disentuh. penghisap bertambah besar yang
menjadikan total energi kinetik
bertambah besar yang berarti pula energi
dalam ( U) molekul udara bertambah
besar. Perubahan energi dalam ( U)
berbanding lurus dengan perubahan suhu
( T), hal ini yang menyebabkan
hangatnya batang silinder pompa.

Usaha dapat dilakukan oleh suatu Usaha tidak dapat dilakukan oleh sistem 4 4
system sambil menjaga tekanan pada saat volume dalam keadaan
tetap atau sambil menjaga suhu konstan, sebab berdasarkan proses
tetap. Dapatkah usaha dilakukan isokhorik pada hukum pertama
oleh system sambil menjaga termodinamika menyatakan demikian.
volume tetap? Jelaskan.

Suatu gas mengalami perubahan Dik: U = 150 J 1 8


dalam tekanan dan volume dari Dit : Q = ? 1
keadaan A ke B, seperti pada Penye
gambar. Jika energi dalam gas di W = P (V2-V1) 1
129
A adalah 150 J, kalor yang = 2 x 105 (1.5 – 0.5) x 10-3 1
dilepaskan gas dalam proses = 2 x 102 J 1
tersebut adalah… -Q = U + W 1
= 150 + 2 x 102 1
Q = -350 J 1

Mengimplementasikan Apakah yang terjadi jika sebuah Balon tidak akan meledak, hal ini 5 5
hukum pertama balon berisi udara dan air disebabkan ketika balon menerima kalor
termodinamika dalam kemudian di panaskan pada sisi dari lingkungan, maka air dalam balon
percobaan balon yang terdapat air seperti akan menyerap kalor yang diterima.
yang telihat pada gambar ?
Jelaskan.

Suatu gas yang volumnya 0.5 m3 Dik: V1 = 0.5 m3, V2 = 2 m3, W = 3 x 105 1 6
perlahan-lahan dipanaskan pada J
tekanan tetap sehingga Dit : P = ? 1
volumenya menjadi 2 m3. Jika Penye
usaha luar gas tersebut 3 x 105J, W = P (V2-V1) 1
130
tentukan tekanan gas tersebut. 3 x 105= P (2 – 0.5) 1
P
x
= 軘 N/m2 1
P = 2 x 105 N/m2
1
Sebanyak 1.5 m gas helium yang
3
Dik: V1 = 1.5 m , T1 = 27 C = 300 K, T2
3 o
1 8
bersuhu 27oC dipanaskan secara = 87oC = 360 K, P = 2 x 105 N/m2
isobaric sampai suhu 87oC. Jika Dit : W = ? 1
tekanan gas helium sebesar 2 x Penye 1
105 N/m2, tentukan usaha luar gas Ὕ
=篸
篸 1

helium tersebut. 軘
1

= 邸
= 1.8 m3 1
W = P (V2-V1) 1
= 2 x 105 (1.8 - 1.5)
= 0.6 x 105 J 1
Menganalisis konsep Dua bejana A dan B volumenya Yang mengalami kenaikan temperature 7 7
hukum ke-2 sama berisi udara yang suhu dan lebih besar adalah bejana B, sebab jika
termodinamika massanya juga sama. Udara di benda di panaskan pada volume tetap
dalam bejana A dipanaskan pada yang berarti tidak ada usaha yang
tekanan tetap, sedangkan udara di bekerja W = 0 yang mengakibatkan
dalam bejana B dipanaskan pada perubahan energi dalam sama dengan
volume tetap. Jika jumlah kalor kalor ( U = Q), sehingga makin banyak
yang diberikan kepada bejana A kalor yang masuk maka makin tinggi
dan B sama banyak, manakah temperature, sedangkan pada bejana A
yang mengalami kenaikan suhu masih ada kemungkinan sistem
yang lebih besar, A atau B? melakukan usaha terhadap lingkungan.
Mengapa demikian?
Gambar di bawah ini Dik : W = 600 J 1 9
menunjukkan grafik p-V pada Q2 = W = 400 J
mesin carnot. 1
131
Dit: η = ?
Penye
Besar Q2 sebagai berikut
Q2 = W = (600) = 400 J 1
Besar Q1 sebagai berikut
1
W= Q1 – Q2
1
600 = Q1 - 400
1
= 1000 J
Jika Q2 = W, maka efisiensi Efisiensi dari mesin carnot
mesin carnot tersebut adalah.. 1
η = (1 - ) 100%
= (1 - ) 100% 1
= 60 % 1
Mendorong pengisap agar masuk Pompa yang lubangnya tertutup, jumlah 7 7
lebih dalam pada suatu pompa molekul udara dalam ruang antara
yang lubangnya ditutup akan pompa dan pengisap tetap. Ketika
terasa sukar dibandingkan dengan pengisap didorong masuk lebih dalam,
pompa yang lubangnya terbuka. volume udara akan mengecil dari kondisi
Hal ini disebabkan… semula. Molekul-molekul udara lebih
merapat sehingga penghisap dihambat
pada volume tertentu. Itulah sebabnya
ketika mendorong pengisap akan terasa
lebih sukar.

132
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : Xl B 1 /II
Topik : Hukum Termodinamika
Waktu/Pertemuan : 2 x 45 menit/1, 2, & 3
Berilah tanda () pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor.
No Nama 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. ABD Rahim Yusuf      14
70
2. Alya Fadhila Panti      16
80
3. Intan Zulfatadila Mursali      16
80
4. Nazwa Aulia Bachmid      16
80
5. Putri Tiffany Watupongoh      15
75
6. Anang Ahmad Ajie P      15
75
7. Moh. Thoriq Hamid      15
75
8. Amelia Septiani Abidin      14
70
9. Maghfira Al Arsyi Laomo      15
75
10. Nur Syafrina Gubali      16
80
11. Putri Nadhia Diannita Laya      15
75
12. Apriyanto Yusuf      15
75
13. Mohamad Fajar Tanango      15
75
14. Andini Kariza      17
85
133
15. Marshanda Igirisa      16
80
16. Nurain Ma’ruf      15
75
17. Nazier Mohamad Khan      15
75
18. Betsy Piris      18
90
19. Nurhayati Misilu      19
95
20. Gilbert Everth Hard Manopo      16
80
21. Endah Lestari      18
90
22. Musdalifa Monoarfa      18
90
23. Nurtisya Aprilyani M. Tantu      19
95
24. Tarissa Eka Putri      19
95
25. Indra Darise      13
65
26. Ade RahmawatiRoinwowan      14
70
27. Fadilla Amalia Bahsoan      15
75
28. Sapina Hilahapa      15
75
29. Yunarti Tolinggi      15
75
30. Viyanola Lasande      16
80
Jumlah Responden 37 37 37 37 37

૚ ૛ ૜
ܑ ‫ܑ ܓ ܑܔ‬ ૚

134
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan

135
Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
hasil proyek dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri

136
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : Xl B 2 /II
Topik : HukumTermodinamika
Waktu/Pertemuan : 2 x 45 menit/2 & 3
Berilah tanda () pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor.
No Nama P1 P2 P3 P4 P5
Skor Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.Indra Paudi      16 75
2. Moh. Wahyu      15 95
Djamoang
3. Muhammad Syawal      15 80
Tuadingo
4. Mohammad Zulkifli      15 90
Al Muakhir Monoarfa
5. Ramadhan Rahim      16 90
6. Rangga Dito Diraja      15 75
Mohamad
7. Rifkiyanto Tilome      18 80
8. Rizky Dwi Putra      18 75
Nalole
9. Vincent Julio Korin      15 85

137
10. Vincent Angweita      17 70
11. Anastasya Salsaabilah      19 65
Gunawan
12. Fadiya Pakaya      18 70
13. Fitrah Handayani A.      13 80
Tangahu
14. Lestari Lihawa      17 75
15. Marya Dhanisya      16 65
16. Dewi Rosalinda      14 75
17. Fadila Pingkan      15 70
Tambani
18. Chelsya Aurelia      13 80
Modjo
19. Natasya Luthfiatika      16 80
Putri
20. Preity Zinta Akase      16 80
21. Putri Rahmawati      16 75
Husain
22. Rahmawati A. Suge      16 65
23. Rania Bahmid      16 80
24. Retno Galuh Pratiwi      13 85
25. Safna Marisya Putri      15 80
Tantu

138
26. Siti Amelia Eka Putri      15 75
Toniyo
27. Putri Rachmawaty      14 95
28. Tesalonica Joyevelia      16 80
Waworuntu
29. Trista Ismail      14 90
30. Zulaeha Ferdica      16 80
Waladow

૚ ૛ ૜
ܑ ‫ܑ ܓ ܑܔ‬ ૚

139
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan

140
Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
hasil proyek dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri

141
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : Xl B 8 /II
Topik : Hukum Termodinamika
Waktu/Pertemuan : 2 x 45 menit/1, 2, & 3
Berilah tanda () pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor.
No Nama 1 2 3 4 5
Skor Nilai akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Agung R. Gobel      19 95
2 Aisyah J. S Ointu      16 80
3 Chairullah Dwisetyo      18 90
Rumambie
4 Dafa Arya Suta Muhamad      16 80
5 Fatia Mutmainah Umar      16 80
6 Fitra Gobel      16 80
7 Fitriya Rmadhani Lamuda      17 85
8 Harry Hidayatullah Pade      18 90
9 Hasan Ali      14 70
10 Iramaya Kadir      16 80
11 Ismiwati U, Yusuf      16 80
12 Maimun Malango      16 80
13 Moh. Fauzan Wungguli      14 70

142
14 Moh. Syahrul Ramadhan      16 80
Akub
15 Mohamad Rafi Bilondatu      17 85
16 Mohammad Daniel Luawo      14 70
17 Nanda Djafar      16 80
18 Nanda Fatima Alzahra      17 85
Gani
19 Nia Paramita Bolotio      15 75
20 Novita Ramadhani      15 75
Latulola
21 Nur Fratiwi Bouato      16 80
22 Putria Avika Bumulo      18 90
23 Sekar Sari Wulandari      18 90
24 Shelly Tham Puti      15 75
25 Sitirahma Kadir      16 80
26 Sitti Nur Amelia Mada      17 85
27 Srivel Adristian Putri      15 75
28 Suci Rahmawaty Deu      17 85
29 Tria Anni Novriani Sapii      19 95
30 Vanesa Lingkan Ama      18 90
31 Verly Fernando Muharam      17 85
32 Yudith Anantaputra Agus      16 80
Uno
12 24 0 0 15 20 1 0 20 14 2 0 7 20 7 2 7 28 1 0

143
૚ ૛ ૜
ܑ ‫ܑ ܓ ܑܔ‬ ૚

144
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Penilaian Skor Kriteria Pencapaian
Ketermpilan 4 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
merancang proyek 3 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanyasebagian saja rangkaian yang benar
2 Merancang proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merancang proyek/percobaan tanpa bantuan
Merangkai/membuat 4 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
proyek 3 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang sesuai dengan topik proyek dalam LKPD
tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar
2 Merangkai alat proyek/percobaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan topik proyek dalam
LKPD
1 Tidak bisa merangkai alat proyek/percobaan tanpa bantuan
Melakukan 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
pengukuran menulis satuan)
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
menulis satuan)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria tanpa bantuan

145
4 Merapikan alat 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya
1 Tidak merapikan alat percobaan tanpa bantuan perintah
5 Mempresentasikan 4 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah
hasil proyek dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri
3 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan kurang percaya diri
2 Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri
1 Tidak mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri

146
LAMPIRAN 9

DATA HASIL BELAJAR KELAS XI IPA 1

NO RESPONDEN/BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH NILAI


6 1 8 1 5 6 4 6 5 42 70
1 ABD Rahim Yusuf
4 4 6 5 6 8 5 9 2 49 81.66667
2 Alya Fadhila Panti
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
3 Intan Zulfatadila Mursali
Nazwa Aulia Bachmid 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
4
Putri Tiffany Watupongoh 4 4 6 5 6 8 5 9 3 50 83.33333
5
6 1 6 5 5 8 7 9 2 49 81.66667
6 Anang Ahmad Ajie P
Moh. Thoriq Hamid 4 1 8 1 6 8 4 9 7 48 80
7
Amelia Septiani Abidin 6 1 8 1 5 6 5 7 5 44 73.33333
8
6 1 8 1 6 6 4 9 7 48 80
9 Maghfira Al Arsyi Laomo
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
10 Nur Syafrina Gubali
4 3 6 5 6 8 5 9 3 49 81.66667
11 Putri Nadhia Diannita Laya
Apriyanto Yusuf 6 1 8 1 5 6 7 7 5 46 76.66667
12
Mohamad Fajar Tanango 6 1 8 1 6 6 4 9 7 48 80
13
6 1 8 1 5 6 7 7 5 46 76.66667
14 Andini Kariza

147
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
15 Marshanda Igirisa
Nurain Ma’ruf 4 4 6 3 6 8 5 9 5 50 83.33333
16
Nazier Mohamad Khan 6 2 8 1 5 6 4 7 7 46 76.66667
17
Betsy Piris 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
18
4 2 6 5 6 8 5 9 5 50 83.33333
19 Nurhayati Misilu
Gilbert Evert Hard Manopo 4 4 5 5 6 8 1 8 1 42 70
20
Endah Lestari 4 4 6 5 6 8 7 9 2 51 85
21
4 4 6 5 6 8 5 8 5 51 85
22 Musdalifa Monoarfa
4 4 6 5 6 8 7 9 2 51 85
23 Nurtisya Aprilyani M. Tantu
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
24 Tarissa Eka Putri
Indra Darise 6 1 8 1 5 6 5 6 7 45 75
25
Ade Rahmawati Roinwowan 4 4 8 5 6 8 7 9 2 53 88.33333
26
4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
27 Fadilla Amalia Bahsoan
Sapina Hilahapa 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
28
Yunarti Tolinggi 4 4 6 5 6 8 5 9 5 52 86.66667
29
4 4 6 5 6 8 4 9 2 48 80
30 Viyanola Lasande
JUMLAH 138 88 199 112 173 224 152 254 134 1474 2456.667

148
DATA HASIL BELAJAR KELAS XI IPA 2

NO RESPONDEN/BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH NILAI


4 4 6 5 6 1 7 9 7 49 81.66667
1 Moh. Wahyu Djamong
4 4 8 5 6 8 7 9 7 58 96.66667
2 Anastasya S. Gunawan
4 4 6 5 5 6 7 7 5 49 81.66667
3 Tesalonica J. W
4 4 6 5 6 8 7 9 7 56 93.33333
4 Rifkiyanto Timole
6 4 6 5 4 6 7 7 5 50 83.33333
5 Rizky Dwi P. Nalole
4 4 6 4 6 8 7 9 5 53 88.33333
6 Vincent Julio Korin
4 4 8 1 6 6 7 9 7 52 86.66667
7 Marya Dhanisya
6 4 8 5 6 8 1 9 5 52 86.66667
8 Fadila Pingkan Tambani
6 4 4 5 6 8 7 9 5 54 90
9 Indra Pauli
6 4 6 1 6 8 7 9 7 54 90
10 Lestari Lihawa
6 4 8 5 6 8 7 1 7 52 86.66667
11 Mohammad S. Tuadingo
1 4 4 5 5 8 1 9 1 38 63.33333
12 Trista Ismail
5 4 4 5 5 8 1 9 1 42 70
13 Fitra Handyani A. Tanganu
6 4 8 5 6 8 7 9 5 58 96.66667
14 Rania Bahmid
5 4 4 5 5 8 1 9 1 42 70
15 Putri Rachmawaty

149
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
16 Zulaeha Feronica W
4 4 5 4 5 8 6 9 1 46 76.66667
17 Siti Amaliya Toniyo
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
18 Safna Marisya Putri tantu
4 4 4 5 5 8 0 9 1 40 66.66667
19 Retno Galuh Pratiwi
4 4 8 5 6 8 7 1 7 50 83.33333
20 Rangga Dito Diraja Mohamad
4 4 2 5 5 8 0 9 1 38 63.33333
21 Dewi Rosalinda
6 4 6 5 5 6 5 2 7 46 76.66667
22 Putri Rahmawati Husain
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
23 Fadliya Pakaya
4 4 4 4 6 8 6 9 1 46 76.66667
24 Preity Zinta Akase
4 4 4 5 6 8 7 9 1 48 80
25 Natasya L. Putri
4 4 4 5 5 8 6 9 1 46 76.66667
26 Moh. Zulkifli A. M
5 4 4 5 5 8 1 9 1 42 70
27 Chelsya A. Nodjo
6 4 6 5 6 8 7 9 5 56 93.33333
28 Ramadhan Rahim
4 4 8 5 6 8 7 1 7 50 83.33333
29 Vincent Angewita
4 4 6 5 6 1 7 9 7 49 81.66667
30 Rahmawati Suge
136 120 165 139 165 218 158 235 118 1454 2423.333
JUMLAH

150
DATA HASIL BELAJAR KELAS XI IPA 8

NO RESPONDEN/BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH NILAI


6 4 8 4 6 8 7 3 2 48 80
1 Agung R. Gobel
Aisyah J. S Ointu 6 1 8 2 4 8 7 9 2 47 78.33333
2
Chairullah Dwisetyo Rumambie 1 4 8 5 4 8 5 9 2 46 76.66667
3
1 4 8 5 4 8 5 7 7 49 81.66667
4 Dafa Arya Suta Muhamad
6 4 5 5 4 8 1 7 7 47 78.33333
5 Fatia Mutmainah Umar
1 4 8 5 4 8 5 7 7 49 81.66667
6 Fitra Gobel
Fitriya Rmadhani Lamuda 6 4 8 5 4 6 1 7 7 48 80
7
6 4 8 5 4 6 7 7 7 54 90
8 Harry Hidayatullah Pade
1 1 6 5 4 6 7 7 7 44 73.33333
9 Hasan Ali
Iramaya Kadir 6 1 6 5 2 6 5 7 7 45 75
10
Ismiwati U, Yusuf 1 4 8 5 4 6 7 9 2 46 76.66667
11
1 4 8 5 4 8 5 7 7 49 81.66667
12 Maimun Malango
6 4 8 5 4 6 1 7 7 48 80
13 Moh. Fauzan Wungguli
6 1 6 5 4 6 5 7 7 47 78.33333
14 Moh. Syahrul Ramadhan Akub
Mohamad Rafi Bilondatu 6 4 6 2 4 6 7 7 7 49 81.66667
15

151
1 4 8 5 4 1 7 7 2 39 65
16 Mohammad Daniel Luawo
Nanda Djafar 6 4 6 5 4 7 1 7 7 47 78.33333
17
Nanda Fatima Alzahra Gani 6 4 8 5 4 6 1 7 7 48 80
18
Nia Paramita Bolotio 1 4 8 2 4 6 1 7 7 40 66.66667
19
1 4 8 5 4 4 5 7 7 45 75
20 Novita Ramadhani Latulola
Nur Fratiwi Bouato 1 4 6 5 4 4 5 7 7 43 71.66667
21
Putria Avika Bumulo 6 1 6 5 4 4 7 7 7 47 78.33333
22
6 1 6 5 4 8 7 7 7 51 85
23 Sekar Sari Wulandari
6 4 4 5 4 6 6 7 7 49 81.66667
24 Shelly Tham Puti
6 1 6 5 4 6 7 7 7 49 81.66667
25 Sitirahma Kadir
Sitti Nur Amelia Mada 6 4 6 2 4 8 1 7 7 45 75
26
Srivel Adristian Putri 6 4 8 5 4 8 1 7 7 50 83.33333
27
6 4 8 5 4 6 3 7 7 50 83.33333
28 Suci Rahmawaty Deu
Tria Anni Novriani Sapii 6 1 8 5 4 8 6 7 7 52 86.66667
29
Vanesa Lingkan Ama 6 1 8 5 4 8 3 7 7 49 81.66667
30
1 4 8 5 4 8 3 4 7 44 73.33333
31 Verly Fernando Muharam
Yudith Anantaputra Agus Uno 1 4 8 5 4 8 7 7 7 51 85
32
152
JUMLAH 132 101 229 147 128 210 146 223 199 1515

153
LAMPIRAN 10

PENGUJIAN NORMALITAS DATA KELAS XI IPA 1

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 ABD Rahim Yusuf 70 16 Nurain Ma’ruf 83.33333
2 Alya Fadhila Panti 81.66667 17 Nazier Mohamad Khan 76.66667
3 Intan Zulfatadila Mursali 86.66667 18 Betsy Piris 86.66667
4 Nazwa Aulia Bachmid 86.66667 19 Nurhayati Misilu 83.33333
5 Putri Tiffany Watupongoh 83.33333 20 Gilbert Evert Hard Manopo 70
6 Anang Ahmad Ajie P 81.66667 21 Endah Lestari 85
7 Moh. Thoriq Hamid 80 22 Musdalifa Monoarfa 85
8 Amelia Septiani Abidin 73.33333 23 Nurtisya Aprilyani M. Tantu 85
9 Maghfira Al Arsyi Laomo 80 24 Tarissa Eka Putri 86.66667
10 Nur Syafrina Gubali 86.66667 25 Indra Darise 75
11 Putri Nadhia Diannita Laya 81.66667 26 Ade Rahmawati R. 88.33333
12 Apriyanto Yusuf 76.66667 27 Fadilla Amalia Bahsoan 86.66667
13 Mohamad Fajar Tanango 80 28 Sapina Hilahapa 86.66667
14 Andini Kariza 76.66667 29 Yunarti Tolinggi 86.66667
15 Marshanda Igirisa 86.66667 30 Viyanola Lasande 80

KELAS RENTANG PANJANG


INTERVAL DATA KELAS
5.493702 89.16667 70 3.894444444
6 19.17 4

TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
70 74 3
75 79 4
80 84 10
85 89 13
90 94 0
95 99 0

154
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
70 74 3 0.864 1 2 4 4
75 79 4 4.3296 4 0 0 0
80 84 10 10.9216 10 0 0 0
85 89 13 10.9216 10 3 9 0.9
90 94 0 4.3296 4 -4 16 4
95 99 0 0.864 1 -1 1 1
CHI HITUNG 9.9
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 9.9 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)

155
PENGUJIAN NORMALITAS DATA KELAS XI IPA 2

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 Moh. Wahyu Djamong 81.6667 16 Zulaeha Feronica W 76.6667
2 Anastasya S. Gunawan 96.6667 17 Siti Amaliya Toniyo 76.6667
3 Tesalonica J. W 81.6667 18 Safna Marisya Putri tantu 76.6667
4 Rifkiyanto Timole 93.3333 19 Retno Galuh Pratiwi 66.6667
5 Rizky Dwi P. Nalole 83.3333 20 Rangga Dito Diraja Mohamad 83.3333
6 Vincent Julio Korin 88.3333 21 Dewi Rosalinda 63.3333
7 Marya Dhanisya 86.6667 22 Putri Rahmawati Husain 76.6667
8 Fadila Pingkan Tambani 86.6667 23 Fadliya Pakaya 76.6667
9 Indra Pauli 90 24 Preity Zinta Akase 76.6667
10 Lestari Lihawa 90 25 Natasya L. Putri 80
11 Mohammad S. Tuadingo 86.6667 26 Moh. Zulkifli A. M 76.6667
12 Trista Ismail 63.3333 27 Chelsya A. Nodjo 70
13 Fitra Handyani A. Tanganu 70 28 Ramadhan Rahim 93.3333
14 Rania Bahmid 96.6667 29 Vincent Angewita 83.3333
15 Putri Rachmawaty 70 30 Rahmawati Suge 81.6667

KELAS RENTANG PANJANG


INTERVAL DATA KELAS
5.493702 97 63 5.6
6 33 6

TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
63 69 3
70 76 3
77 83 11
84 90 9
91 97 4
98 104 0

156
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
63 69 3 0.864 1 2 4 4
70 76 3 4.3296 4 -1 1 0.25
77 83 11 10.9216 10 1 1 0.1
84 90 9 10.9216 10 -1 1 0.1
91 97 4 4.3296 4 0 0 0
98 104 0 0.864 1 -1 1 1
CHI HITUNG 5.45
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 5.45 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)

157
PENGUJIAN NORMALITAS DATA KELAS XI IPA 8

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 Agung R. Gobel 80 17 Nanda Djafar 78.3333
2 Aisyah J. S Ointu 78.3333 18 Nanda Fatima Alzahra Gani 80
3 Chairullah Dwisetyo Rumambie 76.6667 19 Nia Paramita Bolotio 66.6667
4 Dafa Arya Suta Muhamad 81.6667 20 Novita Ramadhani Latulola 75
5 Fatia Mutmainah Umar 78.3333 21 Nur Fratiwi Bouato 71.6667
6 Fitra Gobel 81.6667 22 Putria Avika Bumulo 78.3333
7 Fitriya Rmadhani Lamuda 80 23 Sekar Sari Wulandari 85
8 Harry Hidayatullah Pade 90 24 Shelly Tham Puti 81.6667
9 Hasan Ali 73.3333 25 Sitirahma Kadir 81.6667
10 Iramaya Kadir 75 26 Sitti Nur Amelia Mada 75
11 Ismiwati U, Yusuf 76.6667 27 Srivel Adristian Putri 83.3333
12 Maimun Malango 81.6667 28 Suci Rahmawaty Deu 83.3333
13 Moh. Fauzan Wungguli 80 29 Tria Anni Novriani Sapii 86.6667
14 Moh. Syahrul Ramadhan Akub 78.3333 30 Vanesa Lingkan Ama 81.6667
15 Mohamad Rafi Bilondatu 81.6667 31 Verly Fernando Muharam 73.3333
16 Mohammad Daniel Luawo 65 32 Yudith Anantaputra Agus U 85

KELAS RENTANG PANJANG


INTERVAL DATA KELAS
5.493702 90 65 4.167
6 25 4

TABEL
PERHITUNGAN X^2
INTERVAL Fi
65 69 2
70 74 3
75 79 10
80 84 13
85 89 3
90 94 1

158
KUADRAT CHI
INTERVAL F0 FH FH F0-FH
F0-FH KUADRAT
65 69 2 0.81 1 1 1 1
70 74 3 4.059 4 -1 1 0.25
75 79 10 10.239 11 -1 1 0.091
80 84 13 10.239 11 2 4 0.36
85 89 3 4.059 4 -1 1 0.25
90 94 1 0.81 1 0 0 0
CHI HITUNG 1.95
CHI TABEL 11.07
KESIMPULAN 1.95 < 11.07 (DATA BERDISTRIBUSI NORMAL)

159
LAMPIRAN 11

PENGUJIAN HIPOTESIS DATA KELAS XI IPA 1

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 ABD Rahim Yusuf 70 16 Nurain Ma’ruf 83.33333
2 Alya Fadhila Panti 81.66667 17 Nazier Mohamad Khan 76.66667
3 Intan Zulfatadila Mursali 86.66667 18 Betsy Piris 86.66667
4 Nazwa Aulia Bachmid 86.66667 19 Nurhayati Misilu 83.33333
5 Putri Tiffany Watupongoh 83.33333 20 Gilbert Evert Hard Manopo 70
6 Anang Ahmad Ajie P 81.66667 21 Endah Lestari 85
7 Moh. Thoriq Hamid 80 22 Musdalifa Monoarfa 85
8 Amelia Septiani Abidin 73.33333 23 Nurtisya Aprilyani M. Tantu 85
9 Maghfira Al Arsyi Laomo 80 24 Tarissa Eka Putri 86.66667
10 Nur Syafrina Gubali 86.66667 25 Indra Darise 75
11 Putri Nadhia Diannita Laya 81.66667 26 Ade Rahmawati R. 88.33333
12 Apriyanto Yusuf 76.66667 27 Fadilla Amalia Bahsoan 86.66667
13 Mohamad Fajar Tanango 80 28 Sapina Hilahapa 86.66667
14 Andini Kariza 76.66667 29 Yunarti Tolinggi 86.66667
15 Marshanda Igirisa 86.66667 30 Viyanola Lasande 80
RATA-RATA 81.89
SIMPANGAN BAKU 5.19
UJI t hitung 7.27
t tabel 1.699
thit> ttabel (7.27 > 1.699)
KESIMPULAN
H0 diterima dan Ha ditolak

160
PENGUJIAN HIPOTESIS DATA KELAS XI IPA 2

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 Moh. Wahyu Djamong 81.6667 16 Zulaeha Feronica W 76.6667
2 Anastasya S. Gunawan 96.6667 17 Siti Amaliya Toniyo 76.6667
3 Tesalonica J. W 81.6667 18 Safna Marisya Putri tantu 76.6667
4 Rifkiyanto Timole 93.3333 19 Retno Galuh Pratiwi 66.6667
5 Rizky Dwi P. Nalole 83.3333 20 Rangga Dito Diraja Mohamad 83.3333
6 Vincent Julio Korin 88.3333 21 Dewi Rosalinda 63.3333
7 Marya Dhanisya 86.6667 22 Putri Rahmawati Husain 76.6667
8 Fadila Pingkan Tambani 86.6667 23 Fadliya Pakaya 76.6667
9 Indra Pauli 90 24 Preity Zinta Akase 76.6667
10 Lestari Lihawa 90 25 Natasya L. Putri 80
11 Mohammad S. Tuadingo 86.6667 26 Moh. Zulkifli A. M 76.6667
12 Trista Ismail 63.3333 27 Chelsya A. Nodjo 70
13 Fitra Handyani A. Tanganu 70 28 Ramadhan Rahim 93.3333
14 Rania Bahmid 96.6667 29 Vincent Angewita 83.3333
15 Putri Rachmawaty 70 30 Rahmawati Suge 81.6667
RATA-RATA 80.8
SIMPANGAN BAKU 9.19
UJI t hitung 3.44
t tabel 1.699
thit> ttabel (3.44 > 1.699)
KESIMPULAN
H0 diterima dan Ha ditolak

161
PENGUJIAN HIPOTESIS DATA KELAS XI IPA 8

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI


1 Agung R. Gobel 80 17 Nanda Djafar 78.3333
2 Aisyah J. S Ointu 78.3333 18 Nanda Fatima Alzahra Gani 80
3 Chairullah Dwisetyo Rumambie 76.6667 19 Nia Paramita Bolotio 66.6667
4 Dafa Arya Suta Muhamad 81.6667 20 Novita Ramadhani Latulola 75
5 Fatia Mutmainah Umar 78.3333 21 Nur Fratiwi Bouato 71.6667
6 Fitra Gobel 81.6667 22 Putria Avika Bumulo 78.3333
7 Fitriya Rmadhani Lamuda 80 23 Sekar Sari Wulandari 85
8 Harry Hidayatullah Pade 90 24 Shelly Tham Puti 81.6667
9 Hasan Ali 73.3333 25 Sitirahma Kadir 81.6667
10 Iramaya Kadir 75 26 Sitti Nur Amelia Mada 75
11 Ismiwati U, Yusuf 76.6667 27 Srivel Adristian Putri 83.3333
12 Maimun Malango 81.6667 28 Suci Rahmawaty Deu 83.3333
13 Moh. Fauzan Wungguli 80 29 Tria Anni Novriani Sapii 86.6667
14 Moh. Syahrul Ramadhan Akub 78.3333 30 Vanesa Lingkan Ama 81.6667
15 Mohamad Rafi Bilondatu 81.6667 31 Verly Fernando Muharam 73.3333
16 Mohammad Daniel Luawo 65 32 Yudith Anantaputra Agus U 85
RATA-RATA 78.91
SIMPANGAN BAKU 5.30
UJI t hitung 4.17
t tabel 1.696
thit> ttabel (4.17 > 1.696)
KESIMPULAN
H0 diterima dan Ha ditolak

162
Dokumentasi

163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
CURRICULUM VITAE

Sutan Moh Rahra, lahir di Banggai pada 17 Mei 1998, beragama


Islam, merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan
Bapak Bakran S. Hadjim dan Ibu Sandra Dewi Palason. Mengawali
pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Nurul Huda pada tahun
2003, lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Impres Bobolon
pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri 1 Banggai tahun 2010. Setelah itu melanjutkan pendidikan
di SMA Negeri 1 Banggai pada tahun 2013.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Banggai,
penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Negeri Gorontalo pada tahun
2016 dan terdaftar sebagai mahasiswa dengan Nomor Induk Mahasiswa 421 416 018 di Program
Studi S1 Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
melalui jalur SBMPTN.
Beberapa kegiatan formal dan nonformal yang telah penulis ikuti selama menyandang
status sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo diantaranya:
1. Peserta kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) yang diselenggarakan oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo pada Tahun Akademik
2016/2017
2. Peserta kegiatan Pelatihan Komputer dan Internet yang diselenggarakan oleh UPT
Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2016
3. Peserta kegiatan Pelatihan Praktikum yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Al-
Farabi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo pada
tahun 2016
4. Peserta kegiatan Training Teknik Komputasi Numerik dengan tema “Simulasi Numerik
dalam Matematika dan Sains” yang diselenggarakan oleh Laboratorium Fisika FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2017
5. Peserta kegiatan Orientasi Manajemen Pengelolaan TKA/TPA BKPRMI DPD Kabupaten
Banggai Laut yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi
Pemuda Remaja Masjid Indonesia Kabupaten Banggai Laut pada tahun 2016
6. Peserta kegiatan Training Motivation yang diselenggrakan oleh LDK Sentra Kerohanian
Islam Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2018
7. Peserta kegiatan Seminar Motivasi Nasional Entrepreneur Series yang diselenggarakan oleh
WIMNUS pada tahun 2018
8. Peserta Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Entrepreneur Club pada
tahun 2017
9. Peserta kegiatan Peak Performance Training yang diselenggarakan oleh WIMNUS pada
tahun 2018
10. Peserta kegiatan Seminar Kewirausahaan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Jurusan
Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2016
11. Tutor kegiatan Bimbel SBMPTN 2018 yang diselenggarakan oleh LDK SKI UNG
12. Peserta kegiatan Seminar Pendidikan yang diselenggarakan oleh Forum Muslimah
Raudhatul Jannah bekerja sama dengan Forum Mahasiswa Islam – Ulul Albab pada tahun
2018
13. Peserta kegiatan Training Motivasi Nasional Oleh LDK SKI UNG pada tahun 2016
14. Peserta kegiatan Diskusi Tantangan Media di Masa Depan oleh Media Group pada tahun
2019
15. Peserta kegiatan Diskusi Akhir Tahun tentang Langkah Tanggap Mitigasi Bencana oleh
MAPALA BENUA Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2018
16. Peserta kegiatan Seminar Police Goes To Campus yang diselenggarakan oleh Korps Lalu
Lintas POLRI pada tahun 2018
17. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) Universitas Negeri Gorontalo
periode 2018
18. Anggota bidang 5 (Kerohanian) Senat Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo periode 2019
19. Anggota Departemen Kaderisasi LDF Al-Farabi Universitas Negeri Gorontalo periode 2017
20. Sekretaris panitia kegiatan MIPA CUP 2019 yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa
Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2019
21. Ketua panitia kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dan Program Kuliah Lapangan (PKL)
di Desa Patukuki Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi
Tengah pada Mata Kuliah Alat-alat ukur pada tahun 2019
22. Sekretaris panitia kegiatan Semarak Ramadhan MIPA oleh LDF Al-Farabi Universitas
Negeri Gorontalo tahun 2017
23. Peserta kegiatan KKN-RM Universitas Negeri Gorontalo Semester Ganjil Tahun Akademik
2018/2019 di Desa Bunggalo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo pada tahun 2019
24. Peserta kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di SMA Negeri 1 Gorontalo yang
diselenggarakan oleh Pusat Program Pengalaman Lapangan LP3M (Lembaga
Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) Universitas Negeri Gorontalo pada
tahun 2019
25. Finalis Seleksi Tilawah Qur’an yang diselenggarakan oleh LDF Al-Farabi Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2016
26. Finalis MIPA National Scientist Competition (MIPANTASTIC) yang diselenggarakan
Universitas Sumatera Utara pada tahun 2018.
27. Finalis Olympiade Nasional MIPA tingkat Universitas yang diselenggarakan Universitas
Negeri Gorontalo tahun 2019
28. Peserta Olympiade Nasional MIPA tingkat wilayah yang diselenggarakan RISTEKDIKTI
tahun 2019 di Makasar
29. Peserta pembuatan proposal PKM yang diselenggarakan oleh RISTEKDIKTI pada tahun
2018 dan 2019
30. Peserta pembuatan Program Hibah Bina Desa yang diselenggarakan oleh RISTEKDIKTI
pada tahun 2018
31. Peserta LKTIN IDEA yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta pada tahun
2018
32. Peserta LKTIN BUILD YEAR UNS 2019 yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret
pada tahun 2019
33. Peserta Kompetisi Karya Ilmiah Lima Bidang Mahasiswa MIPA LPTK Indonesia yang
diselenggarakan oleh UNNES pada tahun 2020
34. Peserta Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Ikut Lomba Puisi pada tahun
2019
35. Peserta Lomba Cerpen Nasional yang diselenggarakan oleh Kreatory pada tahun 2019
36. Peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Kreatory pada tahun 2020
37. Peserta kegiatan WEBINAR Fisika yang diselenggarakan oleh UNIMED pada tahun 2020
38. Presenter kegiatan Webinar Fisika Series 01 dengan tema “Pemanfaatan Google Classroom
Berbasis Media Sosial dalam Pembelajaran Fisika di Sekolah” yang diselenggarakan oleh
Jurusan Fisika pada tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai