Skripsi
Disusun Oleh
Dewi Andriani
107017001190
i
ABSTRACT
Dewi Andriani (107017001190), The Influence Of Model-Eliciting Activities
Approach To Mathematical Problem Solving Ability Of Student (Quasi-
Experiments in Bhinneka Tunggal Ika West Java), Skripsi for Department of
Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif
Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, December 2013
KATA PENGANTAR
ﺑﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻣﻦﺍﻟﺭﺤﻳﻢ
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam melancarkan
proses sebelum penelitian dan sesudah penelitian.
2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu dalam melancarkan proses sebelum penelitian dan sesudah
penelitian.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah membantu dalam melancarkan proses sebelum penelitian dan sesudah
penelitian.
4. Bapak Drs. H. M. Ali Hamzah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang
penuh kesabaran, bimbingan, waktu, arahan, dan semangat dalam
membimbing penulis selama ini.
5. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, selaku Dosen Pembimbing II yang penuh
kesabaran, bimbingan, waktu, arahan, dan semangat dalam membimbing
penulis selama ini.
ii
iii
ii
iv
Sari serta teman-teman kelas B yaitu Fellani Cahya Utama dan lainnya yang
tidak bisa disebut satu persatu.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namnya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan
berdoa mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan
doa yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah
SWT di dunia dan di akhirat. Amin yaa robbal’alamin. Demikianlah betapapun
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk menyusun
karya tulis yang sebaik-baiknya, namun di atas lembaran-lembaran skripsi ini
masih saja dirasakan dan ditemui berbagai macam kekurangan dan kelemahan.
Karena itu, kritik dan saran dari siapa saja yang membaca skripsi ini akan penulis
terima dengan hati terbuka. Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa
manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis khusunya dan bagi pembaca sekalian
umumnya.
Penulis
ii
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar belakang masalah ...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 12
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 12
D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................................. 13
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 13
F. Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 14
BAB II Deskripsi Teoritik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis
Penelitian .......................................................................................... 15
A. Deskripsi Teoritik ....................................................................................... 15
1. Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) .......................................... 15
a. Hakikat Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) ..................... 15
b. Tahapan Pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) ................ 21
2. Pembelajaran Konvensional ........................................................................25
3. Pemecahan Masalah Matematika ............................................................... 26
a. Hakikat Pemecahan Masalah Matematika ........................................... 26
b. Indikator Pemecahan Masalah Matematika ......................................... 30
c. Tahapan Pemecahan Masalah Matematika .......................................... 32
4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Pembelajaran
Model-Eliciting Activities (MEAs) ............................................................. 34
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 38
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 39
v
vi
vi
vii
b. Eliciting
c. Activities
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................................. 73
a. Kelas Eksperimen
b. Kelas Kontrol
E. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 79
A. Kesimpulan ................................................................................. 79
B. Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kurva Uji Perbedaan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....62
Gambar 4.2 Suasana Kelas Saat Membuat Model Matematika ............................64
Gambar 4.3 Suasanan Kelas Saat Diskusi Kelompok ...........................................65
Gambar 4.4 Suasana Kelas Saat Presentasi Kelompok .........................................66
Gambar 4.5 Contoh Salah Satu LKS Pertemuan Pertama ....................................68
Gambar 4.6 Contoh Salah Satu LKS Pertemuan Ketiga .......................................69
Gambar 4.7 Contoh Salah Satu LKS Pertemuan Keenam ....................................70
Gambar 4.8 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 2 .....................................71
Gambar 4.9 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 2 ............................................72
Gambar 4.10 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 3 ...................................74
Gambar 4.11 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 3 ..........................................74
Gambar 4.12 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 4 ...................................76
Gambar 4.13 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 4 ..........................................76
ix
viii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
xi
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bidang DIKBUD KBRI Tokyo, Undang-Undang Republik Indonesia No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2012, h. 4, (www.inherent-
dikti.net/files/sisdiknas.pdf).
1
2
2
Wikipedia,Sekolah, 2013, h. 1,(http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah).
2
3
3
4
3
Atmini Dhurori dan Markaban, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
dalam Kajian Aljabar di SMP, (Yogyakarta: PPPPTK, 2010), h. 6-7.
4
5
4
The National Council of Teachers of Mathematics, Principles and Standards for
School Mathematics, (USA: NCTM, 2000), p. 7
5
Utari Sumarmo, Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik, (Bandung: FMIPA-UPI, 2010), h. 3
6
Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2008), h. 2
5
6
6
7
7
Wawancara dengan Bapak Budi S.Pd. selaku guru bidang studi Matematika di
SMP Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta Pusat, pada tanggal 10 Agustus 2012
7
8
bingung dan tidak mampu menyelesaikannya. Hal tersebut terjadi karena guru di
sekolah masih cenderung menggunakan cara-cara tradisional seperti ceramah,
tanya jawab dan drill.
Matematika merupakan ilmu yang kaya, menarik, banyak terkait
dengan kehidupan, memungkinkan banyak eksplorasi dan interaksi yang dapat
dilakukan siswa. Namun, dalam pembelajaran matematika interaksi yang sering
terjadi adalah pemberitahuan definisi dan aturan oleh guru kemudian dilanjutkan
dengan demonstrasi pemakaian definisi dan aturan tersebut dalam contoh dan
latihan soal.
Menurut Ruseffendi, proses pembelajaran matematika di sekolah, pada
umumnya siswa mempelajari matematika hanya diberi tahu oleh gurunya bukan
melalui kegiatan eksplorasi. Sehingga pembelajaran matematika kurang
melibatkan aktivitas siswa secara optimal.8
Pembelajaran yang demikian membuat siswa kurang aktif karena
kurang memberi peluang kepada siswa untuk lebih banyak berinteraksi dengan
sesama dan dapat membuat siswa memandang matematika sebagai suatu
kumpulan aturan dan latihan yang dapat berujung pada rasa bosan dan bingung
saat diberikan soal yang berbeda dengan soal latihan.
Selain cara mengajar guru, rendahnya hasil belajar siswa juga
disebabkan lemahnya siswa dalam kemampuan dasar bermatematika lainnya.
Jenning dan Dunne mengatakan bahwa pada umumnya siswa mengalami
kesulitan dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
indikasinya adalah pada pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya
dijadikan tempat mengaplikasikan konsep.
Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah
karena pembelajaran matematika dirasakan kurang bermakna. Guru dalam
pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya
(prior-knowledge) yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan
8
Ruseffendi, Pengantar Kepada Mengembangkan Kompetensi Guru Matematika
untuk Meningkatkan CBSA Pengajaran Matematika Modern, (Bandung: Tarsito, 2006)
8
9
9
10
9
Chamberlin dan Moon, How Does the Problem Based Learning Approach
Compare to the Model-Eliciting Activities Approach in Mathematics?, 2012, p. 7,
(www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf).
10
11
11
12
12
13
dimaksud dalam penelitian adalah siswa SMP Bhinneka Tunggal Ika kelas
VIII semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
2. Pendekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan Model-
Eliciting Activities yaitu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan
penyajian situasi maslah dunia nyata yang memunculkan aktivitas untuk
menghasilkan model matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah matematika melalui tahapan proses pemodelan matematika.
3. Kemampuan yang ingin diteliti adalah kemampuan pemecahan masalah
matematika yaitu satu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna
mencapai satu tujuan yang tidak begitu mudah segera untuk dicapai tanpa
menggunakan prosedur yang rutin.Indikator pemecahan masalah matematika
yang diambil pada aspek kognitif dan pada tingkatan pengetahuan,
pemahaman, dan aplikasi (penerapan).
D. Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang masalah dan identifikasi masalah,
maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs)?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan konvensional?
3. Apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan
dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih tinggi dari siswa
yang diajarkan dengan pendekatan konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan
pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs).
2. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan
pendekatan konvensional.
3. Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) dengan
13
14
14
15
BAB II
DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs)
a. Hakikat Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs)
W. Gulo dalam Evelin mengemukakan bahwa, pendekatan
pembelajaran adalah suatu pandangan dalam mengupayakan cara siswa
berinteraksi dengan lingkungannya.10 Sedangkan menurut Roy Killen dalam
Wina, ada dua macam pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (tracher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat
pada siswa (student-centered approaches).11 Pendekatan Model-Eliciting Activites
(MEAs) adalah salah satu pendekatan yang berpusat pada siswa yang
memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar di
dalam kelas.
Model-Eliciting Activites (MEAs) terbentuk pada pertengahan tahun
1970-an dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pengguna kurikulum. MEAs
disusun oleh pendidik matematika, profesor dan lulusan di seluruh Amerika dan
Australia, untuk digunakan oleh guru matematika. Ada dua alasan terbentuknya
MEAs, yang pertama MEAs akan mendorong siswa untuk membuat suatu model
matematika untuk memecahkan masalah yang rumit, seperti yang biasa seorang
ahli matematika lakukan di kehidupan nyata. Kedua, MEAs dirancang untuk
memungkinkan para peneliti menyelidiki berpikir matematis siswa. MEAs
memiliki potensi untuk mengembangkan bakat matematika, karena melibatkan
para siswa dalam tugas-tugas matematika yang rumit.12
10
Evelin Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), Cet. II, h. 75.
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2011), Ed. 1, Cet. 8, h. 127.
12
Chamberlin, S. A., Moon, S. M., Model-Eliciting Activities as a Tool to Delevop
and Identify Creatively Gifted Mathematicians, Journal of Secondary Gifted Education, 2005,
Vol. XVII, No. I
15
16
13
Chamberlin, S. A., Moon, S. M. , How Does the Problem Based Learning Approach
Compare to the Model-Eliciting Activities Approach in Mathematics?, 2005, p.
4,(http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf).
14
Eric Hamilton, Richard Lesh, et. al. Model-Eliciting Activities (MEAs) as a Bridge
Between Engineering Education Research and Mathmatics Education Research, (Los Angeles:
Advance in Engineering Education, 2008), p. 4.
16
17
15
Geetanjali Soni, Model-Eliciting Activities and Reflection Tools for Problem
Solving, (http://litre.ncsu.edu/sltoolkit/MEA/MEA.htm).
17
18
18
19
19
20
principle). Prinsip ini menyatakan bahwa model harus dapat digunakan pada
situasi serupa. Jika model yang dikembangkan dapat digeneralisasi pada situasi
serupa, maka respon siswa dikatakan sukses. Prinsip ini berhubungan dengan
prinsip prototipe sederhana. Berbagai respon dari siswa terhadap tugas
dimungkinkan untuk memiliki berbagai tingkat ketepatan. Tugas-tugas dalam
MEAs merupakan tugas yang berat jika diselesaikan sendiri oleh seorang siswa,
karena itu tugas harus diselesaikan dalam kelompok. Kerja kelompok dalam
MEAs bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja yang
mungkin menuntut individu lebih sering berinteraksi dengan teman sebaya.
Enam prinsip di atas sangat penting dalam membimbing pengembangan
MEAs. Hal tersebut adalah tolok ukur yang harus selalu ditinjau kembali bahwa
tugas yang ada ditulis dengan melihat pertumbuhan ide-ide pikiran siswa. Ide-ide
pikiran ini adalah di mana siswa membawa pengetahuan awalnya ke suatu situasi
dan mengubahnya menjadi lebih berkembang dan terarah.
Cynthia dan Leavitt menyatakan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
implementasi MEAs antara lain: pemilihan kelompok, relevansi MEAs, presentasi
kelompok dan peran guru selama MEAs berlangsung.17 Distribusi siswa dengan
kemampuan beragam adalah penting bagi keefektifan kerja sama siswa. Dalam
kegiatan MEAs, banyaknya siswa pada setiap kelompok biasanya tiga atau empat
orang. Semua siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian di
dalam proses aktivitaas secara kolaboratif.
Kelompok yang dibentuk harus dapat memfasilitasi siswa, siswa harus
merasa nyaman untuk berbicara dan mengemukakan ide mereka dalam
kelompoknya. Pertukaran selama tahap sense-making ketika siswa menjelajah
gagasan mereka untuk mengembangkan model adalah penting bagi
pengembangan model. Sebaiknya membentuk kelompok siswa dengan beragam
kemampuan dari tinggi, sedang, lemah berdasarkan hasil tes yang dikombinasikan
dengan pengamatan kelas. Kelompok dapat dibentuk ulang berdasarkan penilaian
partisipasi siswa dan pesan individu.
17
Cynthia Ahn, Della Leavitt. Implementation Strategies for Model-Eliciting Activites:
A Teachers Guide. 2007, h. 1 (http://site.educ.indiana.edu/Portals/161/Public/Ahn%20&%20Leav-
itt.pdf)
20
21
21
22
22
23
or actions related to the original problem solving situation, (c) translation (or
prediction) carrying relevant result back into the real (or imagined) world, and
(d) verification concerning the usefulness of actions and predictions.19
Menurut Lesh dan Doerr, description adalah di mana siswa membangun
sebuah pemetaan dari situasi kehidupan dunia nyata menjadi suatu model, yaitu
mengubah situasi nyata menjadi sebuah model matematis yang dapat
digeneralisasikan. Sedangkan manipulation adalah siswa memanipulasi model
matematis yang tadi telah didapat untuk menghasilkan solusi yang berkaitan
dengan situasi pemecahan masalah yang asli, dengan kata lain mencari solusi dari
masalah yang ada melalui model matematis. Translation adalah terjemahan (atau
prediksi) yaitu siswa membawa hasil yang relevan kembali ke dunia nyata,
mengubah solusi yang didapat menjadi penyelesaian untuk situasi masalah
sebelumnya. Siswa menyimpulkan dan menginterpretasikan solusi pemecahan
masalah yang telah didapat. Sedangkan verification adalah pembuktian tentang
kegunaan dari solusi tadi, mengaitkan hasil yang didapat dengan kehidupan nyata
dan melihat adanya kemungkinan solusi tersebut dapat berguna untuk situasi yang
sejenis.
Model-Eliciting Activities (MEAs) di dalamnya terdapat proses
permodelan matematis. Proses permodelan matematis adalah proses non linear
yang meliputi tahap-tahap yang saling berhubungan. Tahap-tahap dasar dalam
proses permodelan matematis adalah sebagai berikut:20
1. Mengidentifikasi dan menyederhanakan (simplifikasi) situasi masalah dunia
nyata. Pada tahap pertama, siswa mengidentifikasi masalah yang akan
dipecahkan dalam situasi dunia nyata, dan menyatakannya dalam bentuk
yang setepat mungkin. Dengan observasi, bertanya, dan diskusi, mereka
berpikir tentang informasi apa yang penting atau tidak dalam situasi yang
19
Richard Lesh dan Helen M. Doerr, Beyond Constructivism: Model and Modeling
Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning, and Teaching, (New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates Publishers, 2003), p. 17
20
Yanto Permana, Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi
Matematis Siswa SMA Melalui Model-Eliciting Activities, Pasundan Journal of Mathematics
Educations Tahun 1 Nomor 1, 2011, h. 77-78.
23
24
24
25
25
26
membuat proses belajar menjadi tidak efektif, karena waktu para siswa hanya
dihabiskam untuk mengisi buku tugas, mendengarkan pengajaran, dan
menyelesaikan latihan-latihan
3. Pemecahan Masalah Matematika
a. Hakikat Pemecahan Masalah Matematika
Dalam kehidupan sehari-hari akan muncul banyak permasalahan, tetapi
justru dari permasalahan inilah nantinya yang dapat menjadikan seseorang lebih
dewasa. Pendewasaan dapat dicapai dari proses belajar, yaitu belajar dari masalah,
sehingga ia mempunyai banyak pengalaman dalam menyelesaikannya.
Pengalaman dapat memberikan sumbangan terhadap apa yang sedang dipelajari
seseorang, sehingga dapat memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
Masalah setiap orang akan berbeda, begitu pula cara mengatasinya.
Menurut Bell dalam Isrok’atun, suatu situasi dikatakan masalah bagi seseorang
jika ia menyadari keberadaan situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut
memerlukan tindakan dan tidak dengan segera dapat menemukan
pemecahannya.21 Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan
itu menunjukkan adanya suatu tantangan (challenge) yang tidak dapat dipecahkan
oleh suatu prosedur rutin (routine procedure) yang sudah diketahui si pelaku,
maka untuk menyelesaikan suatu masalah diperlukan waktu yang relatif lebih
lama dari proses pemecahan soal rutin biasa.22 Dengan demikian masalah dapat
diartikan sebagai pertanyaan yang harus dijawab pada saat itu, dan kita harus
mempunyai rencana solusi yang jelas.
Masalah merupakan hal yang relatif karena kemampuan setiap siswa
berbeda. Jadi suatu soal dapat dianggap masalah bagi seorang siswa, tetapi
mungkin saja soal tersebut merupakan soal yang rutin bagi siswa yang lain.
Seperti yang ditegaskan oleh Ruseffendi, bahwa masalah dalam matematika
sebagai suatu persoalan yang siswa sendiri mampu menyelesaikannya tanpa
21
Isrok’atun, Konsep Pembelajaran pada Materi Peluang Guna Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah. 2006, (file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_
DASAR/Nomor_14Oktober_2010/KONSEP_PEMBELAJARAN_PADA_MATERI_PELUANG_
GUNA_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_PEMECAHAN_MASALAH.pdf)
22
Fajar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi, (Yogyakarta:
PPPG Matematika, 2004), h. 11.
26
27
menggunakan cara atau algoritma yang rutin.23 Artinya siswa dituntut untuk
memiliki ide dan kemampuan dalam mendapatkan solusi masalah baik dengan
cara yang biasa maupun dengan cara yang tidak biasa.
Suherman dkk. menyatakan bahwa suatu masalah biasanya memuat
suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi
tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya.24
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ruseffendi bahwa suatu persoalan merupakan
suatu masalah bagi seseorang: pertama, bila persoalan itu tidak dikenalnya; kedua,
siswa harus mampu menyelesaikannya; ketiga, bila ia ada niat untuk
menyelesaikannya.25
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa situasi persoalan merupakan
masalah bagi seseorang jika dia menyadari adanya situasi persoalan tersebut.
Menyadari bahwa situasi persoalan tersebut menghendaki tindakan penyelesaian,
dan ia pun mau atau perlu bertindak dan melakukan tindakan dan segera
menyelesaikan masalah tersebut. Suatu persoalan mungkin menjadi masalah bagi
seseorang, tetapi bukan masalah bagi orang lain. Dan suatu persoalan menjadi
masalah pada saat ini tetapi belum tentu menjadi masalah pada saat berikutnya.
Menurut Hudojo dalam Hanny, syarat suatu masalah bagi seorang siswa
sebagai berikut: 1) Pertanyaan yang dihadapkan kepada seorang siswa haruslah
dapat dimengerti oleh siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan
tantangan baginya untuk menjawabnya; 2) Pertanyaan tersebut tidak dapat
dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa. Karena itu, faktor
waktu untuk menyelesaikan masalah janganlah dipandang sebagai hal yang
esensial.
Dengan demikian, masalah dapat diartikan sebagai pertanyaan yang
harus dijawab pada saat itu, sedangkan kita tidak mempunyai rencana solusi yang
jelas. Suatu persoalan dikatakan masalah bagi seorang siswa apabila ia tidak bisa
23
Ruseffendi, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalan Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. (Bandung: Tarisito, 2006), h. 216.
24
Erman Suherman, dkk., Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer, (Bandung: JICS UPI, 2003), h. 86.
25
Ruseffendi, loc. cit., h. 217-218.
27
28
26
Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Bebasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004), h. 9
27
Dyana Wijayanti, Analisis Soal Pemecahan Masalah Pada Buku Sekolah Elektronik
Pelajaran Matematika SD/MI, Penelitian Bidang Keilmuan-FKIP Unissula, Semarang, 2010, h. 4-
5.
28
29
28
Rosi Aprilianti, Upaya meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif, Skripsi, Tidak dipublikasikan, UPI, 2011,
h. 10.
29
30
29
Sumardyono, Pengertian Dasar Problem Solving, diakses melalui internet pada
tanggal 8 oktober 2012, h. 5-6
(http://p4tkmatematika.org/file/problemsolving/PengertianDasarProblemSolving_smd.pdf).
30
Sri Wardhani, Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika, (Yogyakarta:
PPPPTK Matematika, 2010), h. 22
30
31
masalah,
3) Menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk,
4) Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat,
5) Mengembangkan strategi pemecahan masalah,
6) Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah dan
7) Menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Prosedur rutin merupakan prosedur yang secara konseptual wajib
dipelajari semua siswa pada saat belajar matematika. Merespon suatu tes atau
penugasan dengan menggunakan prosedur rutin dapat diartikan sebagai
menerapkan secara langsung suatu konsep, dalil, atau prosedur yang sebelumnya
sudah dipelajari siswa, kemudia diperoleh penyelesaian sehingga hal-hal yang
diterapkan itu bukan merupakan hasil olah pikir baru, namun karena memang
sudah dipelajari siswa, begitu juga untuk soal tidak rutin.
Selain perlunya soal tidak rutin dalam menentukan indikator
kemampuan pemecahan masalah, ada hal yang juga tidak kalah pentingnya yaitu
pemahaman akan masalah yang dihadapi. Siswa harus dapat memahami masalah
dengan cara mengidentifikasi masalah sehingga mereka memahami apa yang
harus diketahui untuk memecahkan masalah. Sejalan dengan hal tersebut, Utari
Sumarmo mengemukaan indikator yang mencakup hal tersebut.
Indikator kemampuan pemecahan masalah menurut Utari Sumarmo
dapat dirinci sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
2) Merumuskan masalah matematika dan membuat model matematika dari
suatu situasi atau masalah sehari-hari.
3) Memilih dan menerapkan strategi (metode) untuk menyelesaikan masalah
matematika dan atau di luar matematika.
4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesaui permasalahan asal, serta
memeriksa kebenaran hasil atau jawaban.
5) Menggunakan matematika secara bermakna.
31
32
31
Fajar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi, (Yogyakarta:
PPPG Matematika, 2004), h.11.
32
Erman Suherman, dkk., Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer, (Bandung: JICS UPI, 2003)
33
Mervin L. Keedy and Marvin L. Bittinger. A Problem-Solving Aprroach To
Intermediate Algebra. (Canada: Addison-Wesley Publishing Company, 1986), h. 2
32
33
34
Lia Kurniawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP, ALGORITMA
Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, (Jakarta: CeMED FITK UIN, Vol. 1 No. 1,
2006), h. 83.
33
34
35
Geetanjali Soni, Model-Eliciting Activities and Reflection Tools for Problem
Solving, (http://litre.ncsu.edu/sltoolkit/MEA/MEA.htm)
36
Chamberlin, S. A., Moon, S. M., Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop
and Indentify Creatively Gifted mathematicians, Journal of Secondary Gifted Education, 2005,
Vol. XVII, No. I
34
35
37
Tamara J. Moore. Model Eliciting Activities: A Case-Based Approach for Getting
Student Interest in Material Science and Engineering, (Minneapolis: Department of Curriculum
and Instruction, University of Minnesota, 2008)
38
Ibid.
35
36
36
37
Mona membeli 2 kg salak dan 3 kg jeruk dengan harga Rp. 32.000,00. Sedangkan
Nina membeli 4 kg salak dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 50.000,00. Jika Nurul
ingin membeli6 kg salak dan 5 kg jeruk, bantulah dia menghitung berapa harga
yang harus dibayarkan ke pedagang.
Penyelesaian:
37
38
Persamaan (2): ( ) ( )
Terbukti
Buatlah kesimpulan dan interpretasi mengenai solusi masalah di atas.
Kesimpulannya harga satu kg salak adalah Rp. 10.750,- sedangkan harga sati
kg jeruk adalah Rp. 3.500,- Nurul ingin membeli 6 kg salak dan 5 kg jeruk,
jadi harga yang harus dibayar Nurul adalah Rp. 82.000,-
B. Penelitian yang Relevan
1. Edy Heru Prasetyo (2011) menyebutkan bahwa penerapan Model-Eliciting
Activities dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Bhinneka Tunggal Ika yang
beralamatkan di Jalan K.H. Moh. Mansyur No. 222 A Jembatan Lima, Jakarta
Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2012/2013 yaitu dimulai tanggal 13 November sampai tanggal 7 Desember.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan Sep Okt Nov Des
1 Persiapan dan perencanaan V
2 Observasi (studi lapangan) V
3 Pelaksanaan Pembelajaran V V
4 Analisis Data V
5 Laporan Penelitian V
43
44
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Eksperimen XE Y
Kontrol Xp Y
Keterangan :
: Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu dengan menggunakan
pendekatan Model-Eliciting Activites (MEAs)
: Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran secara konvensional
: Tes kemampuan pemecahan masalah
40
Kadir, Statistika : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta : Rosemata Sampurna,
2010), h. 85.
44
45
dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang
karakteristiknya benar-benar diselidiki.41 Sampel yang diambil dalam penelitian
ini dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan
sampel sebanyak dua kelas secara acak dari tiga kelas yang ada. Dari dua kelas
tersebut diundi kembali, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan
kontrol. Dan kelas VIII-B dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen.
Sedangkan kelas VIII-C dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a) Melakukan observasi ke sekolah.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar pada
pokok bahasan yang dipilih.
c) Menyusun instrumen penelitian.
d) Melakukan uji coba instrumen penelitian.
e) Analisis hasil uji coba instrumen.
f) Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak
menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Menerapkan pendekatan Model Eliciting Activites (MEAs) pada kelompok
eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan pendekatan
konvensional dengan jumlah jam pelajaran dan pokok bahasan yang sama.
b) Pemberian tes akhir pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebagai evaluasi pembelajaran.
c) Data diambil dari hasil tes kedua kelompok sampel dengan pemberian soal
instrumen tes pemecahan masalah yang sama.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes akhir (post test). Tes merupakan alat atau prosedur yang
41
Ibid, h. 85
45
46
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes ini berupa tes akhir (post test),
berbentuk uraian essay sebanyak 10 butir soal pada pokok bahasan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel. Tes berupa soal-soal pemecahan masalah yang
berguna untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Tes uraian disusun berdasarkan konsep tes pemecahan masalah yang
memenuhi tahapan-tahapan polya, yaitu kemampuan: (a) memahami masalah, (b)
membuat rencana pemecahan masalah, (c) melakukan perhitungan, (d) memeriksa
kembali jawaban.
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
digunakan aturan penskoran model Schoen dan Oehmka yang dikemukakan oleh
Utari-Sumarmo seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah
Membuat
Memahami Melakukan Memeriksa
Skor Rencana
Masalah Perhitungan Kembali Hasil
Pemecahan
0 Salah Tidak ada Tidak melakukan Tidak ada
menginterpretasikan/ rencana, perhitungan pemeriksaan atau
salah sama sekali membuat tidak ada
rencana yang keterampilan lain
tidak relevan
1 Salah menafsirkan Membuat Melaksanakan Ada pemeriksaan
masalah, rencana prosedur yang tetapi tidak tuntas
mengabaikan pemecahan soal benar, mungkin
kondisi soal yang tidak dapat menghasilkan
dilaksanakan jawaban yang
benar, tetapi salah
perhitungan
2 Memahami masalah Membuat Melakukan Pemeriksaan
soal selengkapnya rencana yang proseadur yang dilaksanakan
benar, tetapi benar dan untuk melihat
salah dalam mendapatkan kebenaran proses
hasil/tidak ada hasil yang benar
hasil
3 Membuat
rencana yang
- - -
benar, tetapi
belum lengkap
46
47
4 Membuat
rencana sesuai
dengan prosedur
- - -
dan memperoleh
jawaban yang
benar
Skor maksimal 2 Skor maksimal 4 Skor maksimal 2 Skor maksimal 2
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
42
Harun Rasyid, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 134.
43
H. M. Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), h. 130
47
48
Keterangan:
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Dalam
konsep reliabilitas suatu instrumen, suatu instrumen yang telah memiliki sifat
kesahihan dan keandalan, maka instumen itu harus memberikan hasil yang
konsisten atau stabil jika digunakan beberapa kali pada objek yang sama,
sepanjang materi yang dikukur tidak berubah.44 Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap.45 Untuk menentukan reliabilitas soal uraian, penulis
menggunakan rumus Koefisien Alpha (Alpha Cronbach), yaitu:46
∑
( )( )
Keterangan:
: Koefisien reliabilitas
44
Harun Rasyid, Mansur, op. cit., h.146-147.
45
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), h. 86
46
Ibid, 109
48
49
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang memuat ketiga kriteria, yaitu: sukar,
sedang, dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sukar, sedang, dan mudahnya
suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk mengukur taraf
kesukaran soal digunakan rumus:
∑
Keterangan:
: Tingkat kesukaran
∑ : Jumlah skor butir i yang dijawab oleh kelompok atas dan bawah
Tabel 3.4
Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran
Nilai TK Interpretasi
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
47
H. M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),
h.134
49
50
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).48 Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir
soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai
kompetensi.Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:49
Keterangan:
Tabel 3.5
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Nilai Interpretasi
Sangat jelek
Jelek
48
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Ervaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. 5, 2005), h. 211.
49
Ibid., h. 213-214.
50
H. M. Subana, Sudrajat, op. cit., h. 135.
50
51
Cukup
Baik
Sangat baik
Setelah dilakukan perhitungan uji daya pembeda, diperoleh 3 butir soal
dengan kriteria jelek, 3 butir soal dengan kriteria cukup, dan 4 butir soal dengan
kriteria baik. (Terlampir)
51
H. M. Subana dan Sudrajat, op. cit., h. 149-150
51
52
52
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,
2010), h. 117.
53
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 249
52
53
Ho :
H1 :
b. Cari Fhitung dengan rumus:
Dimana derajat bebas db1= (n1-1) untuk pembilang dan derajat bebas db2 =
(n2-1) untuk penyebut, dan n adalah banyaknya anggota kelompok.
e. Tentukan kriteria pengujian H0yaitu:
1) Jika maka H0diterima (homogen) dan H1 ditolak.
2) Jika maka H0ditolak (tidak homogen) dan H1 diterima.
3. Uji Hipotesis
Jika sampel yang diteliti memenuhi uji prasyarat analisis maka untuk
enguji hipotesis, digunakan uji-t dengan taraf signifikan
Rumus uji-t yang digunakan yaitu:
a. Untuk sampel homogen54
̅̅̅ ̅̅̅
( ) ( )
Dengan
54
Sudjana, Ibid, h. 239
53
54
( )
( ) ( )
( )
√
( )
Dimana
55
Sudjana,Ibid., h. 241.
56
Kadir, op. cit., h. 275.
54
55
Keterangan:
: Statistik uji Mann Whitney
: Ukuran sampel pada kelompok 1
: Ukuran sampel pada kelompok 2
: Hasil kali ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2
: Jumlah ranking yang diberikan pada kelompok yang ukuran
sampelnya
: Statistik uji Z yang berdistribusi normal N(0,1)
G. Hipotesis statistik
Hipotesis statistiknya adalah :
Ho :
α :
Keterangan :
1
: rata-rata hasil kemapuan pemecahan masalah kelas yang diajarkan
dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs)
: rata-rata hasil kemapuan pemecahan masalah kelas yang diajarkan
dengan pembelajaran konvensional
Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih
rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
H1 : Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih
tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
55
56
Terima Ho, jika thitung ≤ ttabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-
rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas kontrol. Tolak
Ho, jika thitung > ttabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas kontrol.
56
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Bhinneka Tunggal Ika Jakarta Barat
sebanyak 8 kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil dua kelas untuk
dijadikan sebagai kelas penelitian. Penempatan siswa SMP Bhinneka Tunggal Ika
dilakukan secara merata artinya tidak ada kelas unggulan, maka karakteristik antar
kelas dapat dikatakan homogen. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan sampel
sebanyak dua kelas secara acak dari tiga kelas yang ada. Dari dua kelas tersebut
diundi kembali, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kontrol.
Dan kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen. Sedangkan kelas VIII-C sebagai
kelas kontrol. Total sampel yang digunakan sebanyak 60 siswa, 30 siswa kelas
eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas VIII-B sebagai
kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan Pendekatan MEAs,
sedangkan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan pendekatan
konvensional.
Tes kemampuan pemecahan masalah matematika ini diberikan kepada
kedua kelompok siswa setelah menyelesaikan pokok bahasan mengenai Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, dimana dalam proses pembelajarannya kedua
kelompok siswa diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen
diajarkan dengan menggunakan Pendekatan MEAs sedangkan kelas kontrol
diajarkan dengan pendekatan konvensional, lalu kedua kelas tersebut diberikan tes
akhir yang sama berbentuk essay.
Berikut ini akan disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
1. Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok
eksperimen yang diperoleh, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
57
58
Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matetmatika Siswa Kelompok Eksperimen
58
59
Jadi perolehan nilai mean, median, dan modus pada data di atas menunjukkan
bahwa modus > mean > median. Berarti data memiliki kecenderungan
mengumpul di atas rata-rata.
Secara visual data pada kelas eksperimen dapat juga dilihat pada
histogram di bawah ini:
Frekuensi
10
Nilai
19,5 32,5 45,5 58,5 71,5 84,5 97,5
Gambar 4. 1
59
60
memanjang ke kiri atau miring ke kanan. Ketajaman kurva (kurtosis) sebesar 2,43
maka model kurvanya adalah runcing atau leptokurtis.
2. Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Kontrol
Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang dalam
pembelajarannya menggunakan pendekatan konvesional, diperoleh nilai rata-rata
sebesar 46,76 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 10. Data hasil
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diperoleh, disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelompok Kontrol
1 10 – 22 3 3 3
2 24 – 37 7 10 10
3 38 – 51 9 19 19
4 52 – 65 6 25 25
5 66 – 79 3 28 28
6 80 – 93 2 30 30
Jumlah 30
Mean 46,83
Tabel di atas menunjukkan data hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas kontrol. Nilai frekuensi terendah berada pada
rentang antara 80-93. Sedangkan frekuensi tertinggi berada pada rentang antara
38-51. Hal ini berarti hanya 3 siswa yang mendapat nilai paling rendah, dan siswa
yang mendapat nilai paling tinggi pun hanya sebanyak 2 orang. Sedangkan
sebanyak 9 siswa mendapat nilai antara 38-51. Dari data di atas, dapat dilihat
bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas.
Titik tengah digunakan untuk memudahkan menghitung Mean. Setelah
dihitung maka didapat Mean atau rata-rata kelas yang diperoleh adalah 46,83.
Dari mean dapat diperkirakan hasil tes ini di bawah rata-rata. Dari tabel di atas
60
61
dapat dilihat Modus atau nilai yang sering muncul berada pada rentang antaran
nilai 38-51. Hal ini berarti kebanyakan siswa mendapat nilai diantara 38-51.
Sedangkan Median atau nilai tengah yang diperoleh dari kelompok eksperimen
tersebut dapat dilihat melalui kolom frekuensi komulatif. Setengah dari jumlah
siswa adalah 15 maka median berada pada rentang 38-51 karena frekuensi
komulatifnya sebanyak 19. Siswa yang kemampuan pemecahan masalah
matematikanya rendah, yaitu sebanyak 3 siswa yang pada interval 10-22,
sedangkan siswa yang kemampuan pemecahan masalah matematikanya tinggi
yaitu sebanyak 2 orang siswa yang berada pada interval 80-93.
Secara visual data pada kelas kontrol dapat juga dilihat pada histogram:
Frekuensi
10
Nilai
9,5 23,5 37,5 51,5 65,5 79,5 93,5
Gambar 4. 2
61
62
Tabel 4. 3
Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol
Kelompok
Statistika
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 30 30
Maksimum 96 88
Minimum 20 10
Rata-rata 62,67 46,76
Median (Me) 67,5 43,5
Modus (Mo) 70 45
Varians 305,89 353,89
Simpangan Baku (S) 17,489 18,81
Kemiringan 0,13 0,95
Ketajaman 2,43 2,5
62
63
terendah dari dua dua kelompok tersebut terdapat pada kelompok kontrol yaitu
dengan nilai 10. Selain itu nilai median dan modus pada kelompok eksperimen
lebih tinggi dibanding nilai median dan modus pada kelas kontrol. Artinya
kemampuan pemecahan masalah matematika perorangan tertinggi terdapat pada
kelompok eksperimen sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika
perorangan terendah terdapat pada kelompok kontrol.
Jika dilihat dari variansnya, kelompok eksperimen memiliki varians
yang lebih kecil daripada kelompok kontrol, artinya siswa-siswi di kelompok
eksperimen lebih berkelompok atau lebih homogen daripada kelompok kontrol.
Berdasarkan perolehan nilai dari kemiringan kurva didapat perolehan kelompok
eksperimen sebesar 0,13 artinya nilai penyebaran data kelompok eksperimen
mengumpul di atas rata-rata, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 0,95
artinya nilai penyebaran data kelompok kontrol mengumpul di bawah rata-rata.
Artinya, secara deskriptif hasil belajar matematika perorangan tertinggi terdapat di
kelas eksperimen dan hasil belajar matematika perorangan terendah terdapat di
kelas kontrol. Sebaran data dari kedua kelas terlihat bahwa kelas eksperimen
memiliki sebaran yang lebih heterogen karena memiliki nilai simpangan baku
yang lebih besar dari kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
secara dominan nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada
kelompok eksperimen lebih baik dari nilai tes kemampuan pemecahan masalah
siswa di kelompok kontrol.
3. Tahapan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Ditinjau dari tahapan pemecahan masalah menurut Polya tersebut, skor
persentase rata-rata tahapan kemampuan pemecahan masalah pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel berikut ini.
63
64
Tabel 4. 4
Persentase Rata-rata Tahapan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
Tahapan Pemecahan
No. Rata-Rata Rata-Rata Skor
Masalah
Skor per per indikator
indikator (%) (% )
1 Memahami Masalah (MM) 76,4 67,1
64
65
65
66
pelajaran matematika. Dan juga pada kegiatan MEAs terdapat presentasi tiap
kelompok, pada kegiatan tersebut siswa mendiskusikan solusi masalah dalam
lembar kerja siswa dengan kelompok yang lain. Hal ini seperti yang disebutkan
dalam teori mengenai pendekatan MEAs, yaitu pemilihan kelompok dalam
diskusi sangat penting karena siswa harus merasa nyaman dalam kelompok agar
lebih leluasa mengeluarkan ide-ide dan bagi siswa yang memiliki kemampuan
tinggi bisa saling membantu siswa yang memiliki kemampuan sedang atau
rendah.
B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh = 1,43, dengan
jumlah sampel 30, taraf signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3 maka
diperoleh = 7,81, dengan demikian (1,43 ≤ 7,81), ini
berarti bahwa data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
a. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh = 1,81, dengan
jumlah sampel 30, taraf signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3 maka
diperoleh = 7,81, dengan demikian (1,81 ≤ 7,81), ini
berarti bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok
kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada lampiran.
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 5
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas N Kesimpulan
(α = 5%)
Eksperimen 30 1,43 7,81 Data berasal dari populasi
Kontrol 30 1,81 7,81 yang berdistribusi normal
66
67
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau berbeda
(heterogen). Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji F.
kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen
apabila diukur pada taraf signifikansi tertentu.
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh varians = 305,89
dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians = 353,89, sehingga diperoleh nilai
= 1,156. dari tabel distribusi F dengan taraf signifikansi α = 5% dan dk
pembilang = dk penyebut = 29, diperoleh . karena
(1,156 ≤ 1,9), maka Ho diterima atau dengan kata lain varians kedua populasi
homogen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4. 6
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas N Kesimpulan
Eksperimen 30 Varians kedua kelompok
1,156 1,9
Kontrol 30 homogen
C. Pengujian Hipotesis
Dari hasil perhitungan uji prasyarat menunjukan bahwa data kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh
thitung = 3,049 menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan (db) = 58, diperoleh harga ttabel (α=0.05) = 1,99. Hasil perhitungan
uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini:
67
68
Tabel 4. 7
Hasil Uji Hipotesis
Dari tabel di atas terlihat bahwa thitung > ttabel (3,049 > 1,99) maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, dengan taraf signifikansi 5%,
berikut sketsa kurvanya:
1,99 3,04
Gambar 4. 3
Kurva Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Berdasarkan gambar di atas, dapat terlihat bahwa nilai thitung yaitu 3,049
lebih besar dari ttabel yaitu 1,99 artinya jelas bahwa thitung jatuh pada daerah
penolakan Ho (daerah kritis). Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika
dengan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) berpengaruh baik terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Data secara rinci dapat dilihat
pada lampiran.
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
ditolak, sedangkan diterima. menyatakan bahwa rata-rata kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan
68
69
Gambar 4.4
Aktivitas Siswa
69
70
70
71
Gambar 4.5
Aktivitas Siswa Saat Diskusi Kelompok
Pada saat pembelajaran, awalnya ada beberapa siswa yang tidak
terbiasa melakukan diskusi kelompok karena mereka terbiasa mendapatkan
informasi dengan mencari sendiri. Sedangkan dalam pendekatan MEAs, siswa
dituntut menyelesaikan masalah bersama-sama dalam kelompok dan berbagi
informasi antar anggota kelompok seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Melalui kegiatan ini siswa terlihat dapat memumbuhkan rasa tanggung jawab dan
kerjasama dalam kelompoknya.
c. Activities
Pada pembelajaran dengan pendekatan MEAs di kelas, hampir semua
tahapan memerlukan aktivitas yang lebih dari siswa. Karena dalam
pembelajarannnya, siswa harus aktif berdiskusi dalam kelompok mulai dari
membuat model matematika, merencanakan pengerjaan, mencari solusi hingga
menyimpulkan penyelesaian masalah yang ada. Kegiatan-kegiatan yang menuntut
seluruh siswa untuk ikut berpartisipasi yaitu dalam diskusi kelompok, karena
setiap siswa berhak mengeluarkan pendapatnya sehubungan dengan masalah-
masalah yang diberikan kepada mereka melalui LKS. Selain itu setelah seluruh
kelompok menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS, selanjutnya masing-
masing perwakilan siswa mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.
Suasana kelas pada saat presentasi dapat dilihat sebagai berikut:
71
72
Gambar 4.6
Aktivitas Siswa Saat Presentasi Kelompok
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa seorang siswi sedang
mempresentasikan hasil jawaban kelompoknya di depan kelas dan menjelaskan
kepada seluruh kelompok lain. Setelah itu kelompok yang sedang presentasi
menerima pertanyaan atau pernyataan dari kelompok lain sehubungan dengan
hasil jawaban yang sedang dipresentasikan. Kegiatan yang saling memberi dan
menerima ini penting, karena setelah sebelumnya siswa berdiskusi dalam
kelompoknya sendiri dan sekarang giliran berdiskusi dengan kelompok lain
melalui presentasi kelompok. Dengan adanya kegiatan diskusi kelompok seperti
ini, seluruh siswa dapat ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan tahapan
pembelajaran.
Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol siswa hanya
diajarkan dengan pendekatan konvensional yang di dalamnya guru hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab soal. Bahkan dalam kelas kontrol
siswa hanya sedikit diajarkan persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan
sehari-hari dan hanya diajarkan simbol-simbol matematikanya saja. Sehingga
tidak semua siswa dapat memahami masalah dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persoalan kehidupan sehari-hari.
Perbedaan rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa antara kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
pendekatan MEAs lebih baik dari pada pembelajaran dengan pendekatan
72
73
Gambar 4.7
Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 1
73
74
Gambar 4.8
Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 3
Gambar di atas adalah contoh jawaban siswa yang dengan tepat
menunjukkan tahapan menyusun rencana penyelesaian dengan menggunakan
metode gabungan eliminasi dan substitusi. Namun masih ada siswa yang
kebingungan dalam menentukan rencana atau metode yang ingin digunakan.
74
75
Gambar 4.9
Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 2
Gambar di atas adalah salah satu contoh jawaban siswa yang dengan
tepat melakukan perhitungan dan mendapatkan solusi dari masalah yang ditanya.
Namun pada kelompok eksperimen, kemampuan ini mendapat skor cukup rendah
karena kebanyakan siswa mengerjakan masalah hanya sampai menyusun rencana.
Siswa kurang cermat dan kurang memperhatikan informasi penting dari masalah
yang diberikan. Sehingga kebanyakan dari mereka hanya mengerjakan sebagian
dan tidak sampai mendapatkan jawaban yang benar.
Untuk tahap menguji kembali, persentase skor yang didapat sebesar
28,1%. Ini adalah skor kemampuan pemecahan masalah yang terendah diantara
konponen tahapan pemecahan masalah yang lain. Padahal tahap ini juga salah satu
tahapan yang penting untuk mengetahui kebenaran solusi yang didapat. Walaupun
masih ada siswa yang menguji kembali jawaban yang didapat, tetapi tidak sedikit
yang mengabaikan pengujian hasil dan langsung menyimpulkan solusi masalah.
75
76
Jawaban siswa pada aspek menguji kembali secara visual dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 4.10
Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Nomor 4
Gambar di atas adalah salah satu contoh jawaban siswa yang
menyelesaikan masalah dan tidak lupa untuk menguji kembali solusi yang telah
didapatnya. Setelah dia mendapatkan nilai yang ditanyakan, kemudian dia
menguji kembali nilai tersebut ke dalam model matematika yang sudah dibuat
sebelumnya. Namun tetap saja masih ada siswa yang belum memahami
pentingnya tahapan ini dan mengabaikannya. Apalagi tahapan ini adalah tahap
yang terakhir jadi beberapa siswa beranggapan kurang penting untuk menguji
kembali, asalkan sudah menemui jawaban masalah maka tidak perlu lagi menguji
jawaban tersebut padahal sebaliknya.
b. Kelas Kontrol
Hasil akhir tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelaas kontrol pada bahasan sistem persamaan linear dua variabel memiliki
76
77
Gambar 4.11
Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 3
Untuk tahap yang pertama yaitu tahap memahami masalah yang di
dalamnya dapat mengukur kemampuan siswa dalam menunjukkan pemahaman
masalah serta mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah. Pada tahap ini, persentase kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelompok kontrol sebesar 67,1%. Gambar 4.8 adalah salah satu
contoh jawaban siswa pada kelompok kontrol, meskipun tidak lengkap tapi dapat
terlihat bahwa dia memahami masalah. Hal ini dapat dilihat dari permisalan
variabel dan simbol matematika yang benar.
Jawaban siswa pada aspek melakukan rencana secara visual dapat
dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.12
Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 4
77
78
Gambar 4.13
Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 2
Untuk tahapan melakukan perhitungan yang di dalamnya dapat
mengukur kemampuan siswa dalam membuat dan menafsirkan model matematika
dari suatu masalah dan menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Persentase skor
kelompok kontrol pada tahap ini sebesar 46,4%. Gambar 4.8 menunjukkan siswa
kelas kontrol tidak melakukan perhitungan, dia berhenti mencari solusi dan hanya
sampai mendapatkan variabel saja. Hal ini mungkin karena dia masih kurang
memahami masalah yang ditanyakan.
Jawaban siswa pada aspek menguji kembali secara visual dapat dilihat
sebagai berikut:
78
79
Gambar 4.14
Jawaban Siswa Kelas Kontrol Nomor 5
Untuk tahapan mengecek kembali yang di dalamnya dapat mengukur
kemampuan siswa untuk menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai
bentuk. Persentase skor kelompok kontrol pada tahap ini sebesar 14,3%. Gambar
4.8 menunjukkan jawaban kelas kontrol yang tidak menunjukkan langkah menguji
kembali variabel yang didapat.
Dari semua uraian di atas, jelas terlihat bahwa pembelajaran dengan
pendekatan MEAs pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel,
yang diterapkan pada proses pembelajaran dalam penelitian di SMP Bhinneka
Tunggal Ika memberikan dampak baik yaitu siswa mampu menunjukkan
pemahaman masalah matematika, mengorganisasi data dan memilih informasi
yang relevan dalam pemecahan masalah, menyajikan masalah secara matematik
dalam berbagai bentuk, memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat, mengembangkan strategi pemecahan masalah, membuat dan
menafsirkan model matematika dari suatu masalah, dan menyelesaikan masalah
yang tidak rutin. Sebagian besar siswa meyusun rencana dengan mengerjakan soal
menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan
masalah. Siswa lebih percaya diri pada saat menyelesaikan soal persamaan linear
dua variabel, sehingga terlihat lebih bersemangat, sehingga mampu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang mungkin dapat
dilaksanakan di kelas.
79
80
80
81
BAB V
81
82
82
83
DAFTAR PUSTAKA
Ahn, Cynthia, and Leavitt, Della. Implementation Strategies for Model-Eliciting
Activites: A Teachers Guide. 2007
http://site.educ.indiana.edu/Portals/161/Public/Ahn%20&%20Leavitt.pdf
Aprilianti, Rosi. Upaya meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. UPI. 2011
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2006
Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf
Chamberlin, Michelle. Design Principles for Teacher Investigations of Student
Work. Mathematics Teachers Education and Development. Colorado:
University of Northern Colorado. Vol. 6, 2004
Chamberlin dan Moon. How Does the Problem Based Learning Approach
Compare to the Model-Eliciting Activities Approach in Mathematics?.
2012. www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf
Chamberlin, S. A., Moon, S. M. Model-Eliciting Activities as a Tool to Delevop
and Identify Creatively Gifted Mathematicians. Journal of Secondary
Gifted Education. Vol. XVII, No. I, 2005
Dhurori, Atmini dan Markaban. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
dalam Kajian Aljabar di SMP. Yogyakarta: PPPPTK, 2010
Hamilton, Eric and Lesh, Richard et. al. Model-Eliciting Activities (MEAs) as a
Bridge Between Engineering Education Research and Mathmatics
Education Research. Los Angeles: Advance in Engineering Education,
2008
Isrok’atun. Konsep Pembelajaran pada Materi Peluang Guna Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah. 2006.
file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_14Oktob
er_2010/KONSEP_PEMBELAJARAN_PADA_MATERI_PELUANG_G
UNA_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_PEMECAHAN_MASALAH
.pdf
83
84
84
85
http://p4tkmatematika.org/file/problemsolving/PengertianDasarProblemSo
lving_smd.pdf
Sumarmo, Utari. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Bandung: FMIPA-UPI,
2010
The National Council of Teachers of Mathematics. Principles and Standards for
School Mathematics. USA: NCTM, 2000
Wawancara dengan Bapak Budi S.Pd. selaku guru bidang studi Matematika di
SMP Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta Pusat, pada tanggal 10 Agustus 2012
Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika, 2008
Wardhani, Sri. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika, 2010
Wijayanti, Dyana. Analisis Soal Pemecahan Masalah Pada Buku Sekolah
Elektronik Pelajaran Matematika SD/MI. Penelitian Bidang Keilmuan-
FKIP Unissula, Semarang, 2010
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah
Yamin, Martinus. Strategi Pembelajaran Bebasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004
85
86
LAMPIRAN 1
86
87
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada Bapak Raden Budi
K. sebagai guru matematika kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-C di SMP Bhinneka Tunggal
Ika Jakarta Barat pada hari Senin, 8 Oktober 2012 dan telah dijawab oleh guru yang
bersangkutan sebagimana tertulis di atas.
Guru Matematika SMP B.T. Ika
87
88
LAMPIRAN 2
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
C. KOMPETENSI DASAR
1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel.
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel.
D. INDIKATOR
1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan
linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel.
2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan
linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel.
3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang
melibatkan sistem persamaan linear dua variabel.
4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear
dua variabel.
5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan
linear dua variabel.
88
89
Percaya diri
Bertangggung jawab
Komunikatif
G. MATERI AJAR
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Model-eliciting activities ( MEAs)
Setting : Diskusi Kelompok
Metode : Ceramah, Tanya jawab dan Penugasan.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama (Persamaan linear satu variabel)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi pendukung sebelumnya yaitu mengenai
aljabar.
Motivasi
- Menghubungkan materi persamaan linear satu variabel dan kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi persamaan linear satu
variabel.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap
kelompok.
- Guru memberikan LKS tentang PLSV yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat
pada LKS.
- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan.
- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi
oleh guru.
- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang persamaan
linear satu variabel.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS
secara berkelompok.
91
Pertemuan ketiga (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai persamaan linear dua
variabel.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
grafik dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode grafik.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap
kelompok.
- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode grafik yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
93
Pertemuan keempat (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode grafik.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi.
94
Pertemuan kelima (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
95
Pertemuan keenam (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan
eliminasi dan substitusi)
96
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode eliminasi.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
gabungan eliminasi dan substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-
hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap
kelompok.
- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode gabungan eliminasi
dan substitusi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat
pada LKS.
- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan.
- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi
oleh guru.
- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan
substitusi.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS
secara berkelompok.
- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung.
- Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan
tulis.
- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil
diskusi.
Konfirmasi
- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan
jawaban dari permasalahan yang diberikan.
97
Pertemuan ketujuh (Sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel yang memuat
pecahan dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel yang memuat pecahan.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap
kelompok.
- Guru memberikan LKS tentang SPLDV yang memuat pecahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat
pada LKS.
- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan.
- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi
oleh guru.
- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem
persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS
secara berkelompok.
- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung.
- Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan
tulis.
98
J. SUMBER BELAJAR
a. Sumber belajar : Buku Paket
b. Alatdan media pembelajaran : Spidol, Papan Tulis, dan Lembar Kerja Siswa
Pertemuan ke-2
1. Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 6. Bilangan
pertama adalah bilangan bulat diantara -3 dan 3. Bilangan kedua adalah bilangan
asli. Tentukan model matematikanya dan tentukan pula bilangan-bilangan itu !
2. Setiap hari Pak Adi berjualan roti. Menurut Pak Adi, roti tawar rata-rata dibeli
oleh a orang dan roti isi selai rata-rata dibeli oleh b orang. Jika pada hari Senin
100
banyaknya roti tawar dan roti isi selai yang terjual adalah 24 roti. Hitunglah
kemungkinan masing-masing roti yang terjual !
3. Tina adalah seorang penjahit. Setiap hari Tina menjahit baju dan celana dan
menjualnya di toko. Pada hari Minggu, baju dan celana yang terjual sebanyak 30
buah. Jika banyaknya baju adalah p buah, dan banyaknya celana adalah q buah.
Tentukanlah masing-masing kemungkinan banyaknya baju dan celana !
Pertemuan ke-3
1. Ibu Dini membeli 5 tiket dewasa dan 3 tiket anak seharga Rp. 30.000,- sedangkan
Ibu Lara membeli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak seharga Rp. 16.000,- Maka
berapa harga yang harus dibayar Ibu Eka jika ingin membeli 3 tiket dewasa dan 4
tiket anak ?
2. Diketahui 2 angka. Tiga kali angka pertama dikurang angka kedua hasilnya 3. Dan
angka pertama ditambah dua kali angka kedua hasilnya 8. Tentukan hasil
penjumlahan kedua angka tersebut !
3. Pak Dodi menjual 1 ekor bebek dan 3 ekor ayam seharga Rp. 90.000,- Sedangkan
jika ia menjual 2 ekor bebek dan 2 ekor ayam, ia menerima uang Rp. 100.000,-
Maka jika Pak Dodi ingin menjual 5 ekor bebek dan 5 ekor ayam, berapa uang
yang akan ia terima ?
Pertemuan ke-4
1. Umur Nisa sekarang 2 tahun lebihnya dari umur Tati. Jika 6 tahun yang lalu
jumlah umur mereka adalah 26 tahun. Maka berapakah jumlah umur mereka 10
tahun yang akan datang ?
2. Seorang pria menjual 15 hewan yang terdiri dari anjing dan kucing seharga Rp.
2.750.000,- Jika harga seekor anjing adalah Rp. 450.000,- dan harga seekor kucing
adalah Rp. 50.000,- Berapa banyak masing-masing anjing dan kucing yang
dijualnya ?
3. Dalam suatu pertunjukkan drama musikal, terjual tiket kelas VIP dan kelas non
VIP sebanyak 150 lembar. Harga tiket kelas VIP adalah Rp. 80.000,- dan harga
tiket kelas non VIP adalah Rp. 30.000,- Jika hasil penjualan seluruh tiket adalah
Rp. 10.000.000,- Bagaimana cara menentukan selisih tiket VIP dan tiket non VIP?
Pertemuan ke-5
1. Ibu membeli 4 kg mangga dan 6 kg alpukat dengan harga Rp. 38.000,- Sedangkan
Ayah membeli 2 kg mangga dan 4 kg alpukat seharga Rp. 22.000,- Maka berapa
harga yang harus dibayar Sisca jika ingin membeli 5 kg mangga dan 5 kg aplukat?
2. Di suatu peternakan milik Pak Jaya terdapat 40 hewan ternak yang terdiri dari
bebek dan sapi. Jika jumlah kaki kedua jenis hewan ternak milik Pak Jaya adalah
150. Bantulah Pak Jaya untuk menentukan selisih kedua jenis hewan ternak
tersebut ?
3. Jumlah kelereng Tio empat butir lebih sedikit daripada jumlah kelereng Aris. Jika
jumlah kelereng mereka 24 butir, tentukan jumlah masing-masing kelereng yang
dimiliki Tio dan Aris !
101
Pertemuan ke-6
1. Jumlah dua bilangan adalah 48. Empat kali bilangan pertama ditambah tiga kali
bilangan kedua adalah 20. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan kedua
adalah y. Tentukan masing-masing nilai bilangan tersebut !
2. Soni membeli enam pensil dan tujuh pulpen dengan harga Rp. 11.750,- Sedangkan
Aldi membeli empat pensil dan tiga pulpen dengan harga Rp. 5.750,- Jika Mira
ingin membeli lima pensil dan lima pulpen, berapa harga yang harus dibayarnya ?
3. Dua tahun yang lalu umur Ana enam kali umur Imran. Delapan belas tahun
kemudian umur Ana akan menjadi dua kali umur Imran. Tentukan umur Ana dan
umur Imran sekarang !
Pertemuan ke-7
1. Jika pembilang dan penyebut sebuah pecahan kedua-duanya dikurangi 5, maka
pecahan itu sama dengan . Jika pembilang dan penyebut kedua-duanya ditambah
1, pecahan itu sama dengan . Berapakah pecahan itu ?
2. Ibu Nurul membeli gula kg dan telur kg seharga Rp. 16.000. Sedangkan Ibu
Nifa membeli gula kg dan telur 2 kg seharga Rp. 25.000. Berapakah yang harus
dibayar oleh Ibu Anis jika ingin membeli 1 kg gula dan 3 kg telur ?
Pertemuan ke-8
1. Jumlah kuadrat dua bilangan adalah 13 dan dua kali kuadrat bilangan pertama
ditambah kuadrat bilangan kedua adalah 17. Tentukan masing-masing bilangan
pertama dan bilangan kedua. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan
kedua adalah y.
2. Diketahui dua bilangan a dan b. Jumlah kebalikan a dan b adalah 2. Dua kali
kebalikan a ditambah dua kalu kebalikan b sama dengan 14. Tentukan bilangan a
dan b.
3. Jumlah kuadrat dua bilangan adalah 185, sedangkan selisih kuadrat-kuadratnya
adalah 53. Tentukan jumlah dua bilangan tersebut.
LAMPIRAN 3
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
C. KOMPETENSI DASAR
1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel.
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel.
D. INDIKATOR
1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan
linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel.
2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan
linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel.
3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang
melibatkan sistem persamaan linear dua variabel.
4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear
dua variabel.
5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan
linear dua variabel.
102
103
Percaya diri
Bertangggung jawab
Komunikatif
G. MATERI AJAR
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Konvensional
Metode : Ceramah dan Penugasan.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama (Persamaan linear satu variabel)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi pendukung sebelumnya yaitu mengenai
aljabar.
Motivasi
- Menghubungkan materi persamaan linear satu variabel dan kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi persamaan linear satu
variabel.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membuka buku paket Matematika pada bab sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru menjelaskan mengenai subbab persamaan linear satu variabel dengan
menggunakan media papan tulis.
- Guru memberikan beberapa contoh persamaan linear satu variabel dan cara
menyelesaikannya.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada buku
paket Matematika secara individu.
- Guru memfasilitasi siswa jika ada yang ingin bertanya mengenai persamaan
linear satu variabel.
Konfirmasi
- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan
jawaban dari permasalahan yang diberikan.
- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan
yang telah disajikan.
105
Pertemuan ketiga (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai persamaan linear dua
variabel.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
grafik dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode grafik.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membuka buku paket Matematika pada bab sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru menjelaskan mengenai subbab persamaan linear dua variabel dengan
metode grafik menggunakan media papan tulis.
- Guru memberikan beberapa contoh persamaan linear dua variabel dengan
metode grafik dan cara menyelesaikannya.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada buku
paket Matematika secara individu.
- Guru memfasilitasi siswa jika ada yang ingin bertanya mengenai persamaan
linear dua variabel menggunakan metode grafik.
Konfirmasi
- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan
jawaban dari permasalahan yang diberikan.
- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan
yang telah disajikan.
Penutup (10 menit)
Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.
Siswa beserta guru melakukan refleksi.
Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
Pertemuan keempat (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
107
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode grafik.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membuka buku paket Matematika pada bab sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru menjelaskan mengenai subbab persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi menggunakan media papan tulis.
- Guru memberikan beberapa contoh persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi dan cara menyelesaikannya.
Elaborasi
- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada buku
paket Matematika secara individu.
- Guru memfasilitasi siswa jika ada yang ingin bertanya mengenai persamaan
linear dua variabel menggunakan metode substitusi.
Konfirmasi
- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan
jawaban dari permasalahan yang diberikan.
- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan
yang telah disajikan.
Penutup (10 menit)
Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.
Siswa beserta guru melakukan refleksi.
Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
Pertemuan kelima (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode substitusi.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
108
Pertemuan keenam (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan
eliminasi dan substitusi)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode eliminasi.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
gabungan eliminasi dan substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-
hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
109
Pertemuan ketujuh (Sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan)
Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi
yang akan dicapai setelah pembelajaran.
- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.
Apresepsi
Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Motivasi
- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel yang memuat
pecahan dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua
variabel yang memuat pecahan.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membuka buku paket Matematika pada bab sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru menjelaskan mengenai subbab persamaan linear dua variabel yang
memuat pecahan menggunakan media papan tulis.
110
- Guru memfasilitasi siswa jika ada yang ingin bertanya mengenai persamaan
non linear dua variabel.
Konfirmasi
- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan
jawaban dari permasalahan yang diberikan.
- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan
yang telah disajikan.
Penutup (10 menit)
Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.
Siswa beserta guru melakukan refleksi.
Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya guna persiapan tes
pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
a. Sumber belajar : Buku Paket
b. Alat dan media pembelajaran : Spidol, Papan Tulis, dan Lembar Kerja Siswa
Pertemuan ke-2
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan: untuk
untuk * +
2. Tentukan nilai t pada persamaan , sesuai dengan tiap persyaratan
berikut.
a. Melalui titik ( )
b. Sejajar garis
3. Tentukan lima titik yang dilalui oleh garis dari persamaan berikut ini.
a.
b. ( )
112
Pertemuan ke-3
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan metode grafik dan tentukan
himpunan penyelesaiannya:
1. dan
2. dan
3. dan
Pertemuan ke-4
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan metode substitusi dan tentukan
himpunan penyelesaiannya:
1. dan
2. dan
3. dan
Pertemuan ke-5
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan metode eliminasi dan tentukan
himpunan penyelesaiannya:
1. dan
2. dan
3. dan
Pertemuan ke-6
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan metode gabungan eliminasi dan
subtitusi dan tentukan himpunan penyelesaiannya:
1. ( ) ( ) dan ( ) ( )
2. ( ) ( ) dan ( ) ( )
3. dan ( ) ( )
Pertemuan ke-7
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dan tentukan himpunan penyelesaiannya:
1. dan
2. dan
3. dan
Pertemuan ke-8
Tentukanlah solusi dan himpunan penyelesaian dari masing-masing sistem persamaan
non linear dua variabel di bawah ini untuk variabel
1. dan
2. dan
113
3. dan
LAMPIRAN 4
Masalah Pertama
Pak Ahmad membeli tanah berbentuk persegi panjang dengan keliling 36 meter. Panjang
tanah tersebut adalah 3 meter lebih panjang dari lebarnya. Bantulah pak Ahmad menghitung
panjang dan lebar tanah tersebut.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Buatlah model keliling tanah Pak Ahmad berdasarkan informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji panjang dan lebar yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematis keliling tanah !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
114
115
Masalah Kedua
Masalah Ketiga
Kakaknya Gaby berumur 3 tahun lebih tua dari Gaby. Ayah mereka berumur dua kali jumlah
umur mereka. Jika jumlah umur mereka bertiga adalah 63 tahun. Bantulah Gaby menghitung
umur kakaknya dan umur ayahnya.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
116
Masalah Keempat
Pak Reza ingin menyewakan tanah di belakang rumahnya yang berbentuk persegi panjang.
Jika salah satu sisinya memiliki panjang 10 meter dan keliling tanah tersebut adalah 28 meter.
Maka bantulah pak Reza menghitung luas tanah tersebut.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah dibuat !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali jawaban yang telah didapat !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Buatlah kesimpulan dan interpetasi mengenai solusi masalah tersebut !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
117
Masalah Pertama
Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 6. Bilangan pertama
adalah bilangan bulat diantara -3 dan 3. Bilangan kedua adalah bilangan asli. Tentukan model
matematikanya dan tentukan pula bilangan-bilangan itu !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
118
Masalah Kedua
Pak Toni berternak sapi dan kambing. Saat ini jumlah sapi dan kambing seluruhnya ada 15
ekor. Jika x adalah banyaknya sapi dan y adalah banyaknya kambing. Tentukan kemungkinan
banyaknya sapi dan kambing masing-masing.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Ketiga
Setiap hari Pak Adi berjualan roti. Menurut Pak Adi, roti tawar rata-rata dibeli oleh a orang
dan roti isi selai rata-rata dibeli oleh b orang. Jika pada hari Senin banyaknya roti tawar dan
roti isi selai yang terjual adalah 24 roti. Hitunglah kemungkinan masing-masing roti yang
terjual.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Masalah Keempat
Tina adalah seorang penjahit. Setiap hari Tina menjahit baju dan celana dan menjualnya di
toko. Pada hari Minggu, baju dan celana yang terjual sebanyak 30 buah. Jika banyaknya baju
adalah p buah, dan banyaknya celana adalah q buah. Tentukanlah masing-masing
kemungkinan banyaknya baju dan celana.
Masalah Pertama
Ibu Dini membeli 5 tiket dewasa dan 3 tiket anak seharga Rp. 30.000,- sedangkan Ibu Lara
membeli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak seharga Rp. 16.000,- Maka berapa harga yang harus
dibayar Ibu Eka jika ingin membeli 3 tiket dewasa dan 4 tiket anak ?
Uji kembali nilai yang telah diperoleh dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya!
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan mengenai solusi masalah tersebut dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Diketahui 2 angka. Tiga kali angka pertama dikurang angka kedua hasilnya 3. Dan angka
pertama ditambah dua kali angka kedua hasilnya 8. Tentukan hasil penjumlahan kedua angka
tersebut.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
122
Masalah Ketiga
Pak Dodi menjual 1 ekor bebek dan 3 ekor ayam seharga Rp. 90.000,- Sedangkan jika ia
menjual 2 ekor bebek dan 2 ekor ayam, ia menerima uang Rp. 100.000,- Maka jika Pak Dodi
ingin menjual 5 ekor bebek dan 5 ekor ayam, berapa uang yang akan ia terima ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
123
Masalah Pertama
Umur Nisa sekarang 2 tahun lebihnya dari umur Tati. Jika 6 tahun yang lalu jumlah umur
mereka adalah 26 tahun. Maka berapakah jumlah umur mereka 10 tahun yang akan datang.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematika yang memuat umur Nisa dan umur Tati berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat menggunakan
metode substitusi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
124
Uji kembali nilai yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Seorang pria menjual 15 hewan yang terdiri dari anjing dan kucing seharga Rp. 2.750.000,-
Jika harga seekor anjing adalah Rp. 450.000,- dan harga seekor kucing adalah Rp. 50.000,-
Berapa banyak masing-masing anjing dan kucing yang dijualnya ?
Masalah Ketiga
Dalam suatu pertunjukkan drama musikal, terjual tiket kelas VIP dan kelas non VIP sebanyak
150 lembar. Harga tiket kelas VIP adalah Rp. 80.000,- dan harga tiket kelas non VIP adalah
Rp. 30.000,- Jika hasil penjualan seluruh tiket adalah Rp. 10.000.000,- Bagaimana cara
menentukan selisih tiket VIP dan tiket non VIP.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang memuat tiket VIP dan tiket non VIP berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah kalian buat
menggunakan metode substitusi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang didapat dengan mensubstitusi ke dalam model matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
126
Masalah Pertama
Ibu membeli 4 kg mangga dan 6 kg alpukat dengan harga Rp. 38.000,- Sedangkan Ayah
membeli 2 kg mangga dan 4 kg alpukat seharga Rp. 22.000,- Maka berapa harga yang harus
dibayar Sisca jika ingin membeli 5 kg mangga dan 5 kg aplukat.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematika yang memuat mangga dan alpukat berdasarkan informasi di
atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat menggunakan
metode eliminasi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
127
Uji kembali nilai yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Di suatu peternakan milik Pak Jaya terdapat 40 hewan ternak yang terdiri dari bebek dan sapi.
Jika jumlah kaki kedua jenis hewan ternak milik Pak Jaya adalah 150. Bantulah Pak Jaya
untuk menentukan selisih kedua jenis hewan ternak terebut.
Masalah Ketiga
Jumlah kelereng Tio empat butir lebih sedikit daripada jumlah kelereng Aris. Jika jumlah
kelereng mereka 24 butir, tentukan jumlah masing-masing kelereng yang dimiliki Tio dan
Aris.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang memuat kelereng Tio dan kelereng Aris berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah kalian buat
menggunakan metode eliminasi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang didapat dengan mensubstitusi ke dalam model matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
129
Masalah Pertama
Jumlah dua bilangan adalah 48. Empat kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan
kedua adalah 20. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan kedua adalah y. Tentukan
masing-masing nilai bilangan tersebut.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematika yang memuat bilangan-bilangan tersebut berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat menggunakan
metode gabungan eliminasi dan substitusi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
130
Uji kembali nilai yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Soni membeli enam pensil dan tujuh pulpen dengan harga Rp. 11.750,- Sedangkan Aldi
membeli empat pensil dan tiga pulpen dengan harga Rp. 5.750,- Jika Mira ingin membeli
lima pensil dan lima pulpen, berapa harga yang harus dibayarnya ?
Masalah Ketiga
Dua tahun yang lalu umur Ana enam kali umur Imran. Delapan belas tahun kemudian umur
Ana akan menjadi dua kali umur Imran. Tentukan umur Ana dan umur Imran sekarang.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang memuat umur Ana dan umur Imran berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah kalian buat
menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang didapat dengan mensubstitusi ke dalam model matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
132
Masalah Pertama
Jika pembilang dan penyebut sebuah pecahan kedua-duanya dikurangi 5, maka pecahan itu
sama dengan . Jika pembilang dan penyebut kedua-danya ditambah 1, pecahan itu sama
dengan . Berapakah pecahan itu ?
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematika yang memuat bilangan-bilangan pecahan tersebut
berdasarkan informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat menggunakan
metode yang telah dipelajari sebelumnya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
133
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Ibu Nurul membeli gula kg dan telur kg seharga Rp. 16.000. Sedangkan Ibu Nifa membeli
gula kg dan telur 2 kg seharga Rp. 25.000. Berapakah yang harus dibayar oleh Ibu Anis jika
ingin membeli 1 kg gula dan 3 kg telur ?
Masalah Ketiga
Lia membeli minyak kg dan gula jawa kg seharga Rp. 28.000. Sedangkan Devi membeli
minyak kg dan gula jawa 1 kg seharga Rp. 32.000. Berapakah yang harus dibayar oleh Ibu
Anis jika ingin membeli 2 kg minyak dan 2 kg gula jawa ?
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang memuat minyak dan gula jawa berdasarkan informasi di
atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah kalian buat
menggunakan metode yang telah kalian pelajari sebelumnya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang didapat dengan mensubstitusi ke dalam model matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
135
Masalah Pertama
Jumlah kuadrat dua bilangan adalah 13 dan dua kali kuadrat bilangan pertama ditambah
kuadrat bilangan kedua adalah 17. Tentukan masing-masing bilangan pertama dan bilangan
kedua. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan kedua adalah y.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematika yang memuat bilangn pertama dan bilangan kedua
berdasarkan informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang kalian buat !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
136
Uji kembali nilai yang telah didapat dengan mensubstitusi ke dalam model
matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Kedua
Diketahui dua bilangan a dan b. Jumlah kebalikan a dan b adalah 2. Dua kali kebalikan a
ditambah dua kalu kebalikan b sama dengan 14. Tentukan bilangan a dan b.
Masalah Ketiga
Jumlah kuadrat dua bilangan adalah 185, sedangkan selisih kuadrat-kuadratnya adalah 53.
Tentukan jumlah dua bilangan tersebut.
Tuliskan apa yang diketahui dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tuliskan apa yang ditanyakan dari masalah di atas ?
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Buatlah model matematis yang memuat bilangan-bilangan tersebut berdasarkan
informasi di atas !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Selesaikan masalah tersebut dengan model matematika yang telah kalian buat !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Uji kembali nilai yang didapat dengan mensubstitusi ke dalam model matematikanya !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Nyatakan kesimpulan solusi masalah di atas dengan kata-katamu sendiri !
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
138
LAMPIRAN 5
138
139
LAMPIRAN 6
Nama :
Kelas :
140
141
LAMPIRAN 7
Terbukti
Kesimpulannya, harga 1 es krim Capucinno adalah Rp. 22.000,- Dan harga 8
es krim Capucinno adalah Rp. 176.000,-
SKOR = 6
143
144
Harga 7 kg alpukat =
Substitusi ke dalam
Terbukti
Kesimpulannya harga 1 kg alpukat adalah Rp. 4.375,- Dan harga 7 kg
alpukat adalah Rp. 30.625,-
SKOR = 6
Terbukti
Selisih bebek dan sapi =
Selisih bebek dan sapi =
Selisih bebek dan sapi =
Kesimpulannya jumlah bebek di kandang Pak Ardy ada 10 ekor, sedangkan
jumalh sapi di kandang Pak Ardy ada 25 ekor. Jadi selisih kedua jenis ternak
tersebut adalah 15 ekor.
SKOR = 10
Terbukti
146
Kesimpulannya harga 1 buku tulis adalah Rp. 700, sedangkan harga 1 pensil
adalah Rp. 1.400. Jadi harga 5 buku tulis dan 8 pensil adalah Rp. 14.700.
SKOR = 10
5. Diketahui: Jumlah tiket VIP dan tiket non VIP adalah 300 lembar.
Harga tiket VIP adalah Rp. 100.000,- dan harga tiket non VIP adalah
Rp. 50.000,-
Total penjualan semua tiket adalah Rp. 21.000.000,-
Misal: jumlah tiket VIP = dan jumlah tiket non VIP =
Model jumlah tiket VIP dan non VIP:
....... (Model i)
...... (Model ii)
Model ii, kedua ruas dibagi sehingga menjadi
..... (Model ii)
Ditanya: Selisih jumlah tiket VIP dan tiket non VIP = ?
Jawab.
Dengan metode eliminasi, hilangkan dari Model i dan Model ii
x 10
x1
Terbukti
147
Kesimpulannya jumlah tiket VIP adalah 120 tiket, sedangkan jumlah tiket
non VIP adalah 180 tiket. Jadi selisih jumlah tiket VIP dan tiket non VIP
adalah 60 tiket.
SKOR = 10
....... (Model i)
Terbukti
Umur Andi 10 tahun yang akan datang =
Umur Budi 10 tahun yang akan datang =
Jadi jumlah umur Andi dan Budi 10 tahun yang akan datang =
148
7. Diketahui: Seperempat uang Vina ditambah setengah uang Vani menjadi Rp.
25.000,-
Setengah uang Vina ditambah tiga perempat uang Vani menjadi
Rp. 48.000,-
Misal: uang Vina = dan uang Vani =
Model uang Vina dan Vani:
............ (Model i)
Kedua ruas dikali 4 (KPK dari 4 dan 2)
............ (Model iii)
............ (Model ii)
Kedua ruas dikali 4 (KPK dari 2 dan 4)
.......... (Model iv)
Ditanya: Jumlah uang Vani dan Vina jika digabungkan = ?
Jawab.
Dengan metode eliminasi, hilangkan dari Model iii dan Model iv
x2
x1
Terbukti
149
........ (Model i)
Terbukti
Nilai pecahan tersebut =
9. Diketahui: Uang Intan akan menjadi dua kali sisa uang Ayu jika Ayu
memberi Rp. 30.000 kepada Intan. Uang Ayu akan menjadi tiga
kali sisa uang Intan jika Ayu menerima Rp. 10.000.
Misal: uang Ayu = dan uang Intan =
Model uang Ayu dan Intan:
...... (Model i)
Terbukti
Jumlah uang Ayu dan Intan jika digabungkan =
10. Diketahui: Bilangan terdiri dari dua angka, nilainya 7 kali besar jumlah
angka-angkanya.
Jika kedua angka ditukar, maka diperoleh bilangan baru yang
nilainya 18 lebih dari jumlah angka-angkanya.
Misal: bilangan pertama = dan bilangan kedua =
Model bilangan tersebut:
…….(Model i)
…… (Model iv)
Ditanya: Bilangan tersebut = ?
Jawab.
Pada Model iv dapat diperoleh nilai
Terbukti
Kesimpulannya bilangan pertama adalah 4, sedangkan bilangan kedua
adalah 2. Jadi bilangan tersebut adalah 42.
SKOR = 12
LAMPIRAN 8
PENGHITUNGAN UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, TARAF KESUKARAN, DAN
DAYA PEMBEDA
A. Uji Validitas
Contoh penghitungan uji validitas nomor 1
∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )
( ) ( )( )
√( ( ) ( ) )( ( ) ( ) )
B. Uji Reliabilitas
Tentukan nilai varians skor tiap soal, misal varians skor nomor 1
( )
( )
( )( )
( )( )
C. Taraf Kesukaran
Contoh penghitungan taraf kesukaran nomor 1
∑
153
154
( )( )
D. Daya Pembeda
Contoh penghitungan daya pembeda nomor 1
( )( ) ( )( )
Nomor Butir
No Nama
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 y
1 A 0 5 0 7 7 0 5 0 0 0 24
2 B 6 0 4 10 4 4 5 1 3 0 37
3 C 6 3 4 4 4 5 5 2 2 2 37
4 D 3 6 4 10 0 3 0 0 0 0 26
5 E 6 5 10 7 6 5 1 0 1 0 41
6 F 0 0 10 10 2 1 0 0 0 2 25
7 G 5 0 0 2 0 8 1 0 0 0 16
8 H 2 3 0 7 0 4 0 0 0 0 16
9 I 6 3 1 8 0 1 2 0 0 0 21
10 J 0 2 6 8 0 0 0 0 0 2 18
11 K 6 6 1 1 4 1 1 0 0 0 20
12 L 5 5 2 8 5 1 2 0 0 0 28
13 M 6 6 5 10 4 1 2 0 0 0 34
14 N 2 5 0 8 0 0 0 0 0 2 17
15 O 2 2 6 8 6 0 5 0 0 0 29
16 P 4 5 1 8 0 0 0 0 0 0 18
17 Q 6 4 0 0 0 0 0 0 0 0 10
18 R 0 6 0 10 3 0 0 0 0 0 19
19 S 0 0 1 10 0 1 2 2 1 2 19
20 T 6 0 6 8 0 0 0 0 0 0 20
21 U 5 0 0 8 10 8 0 5 8 0 44
22 V 2 3 0 8 0 2 0 0 0 0 15
23 W 2 2 5 6 6 5 0 0 2 2 30
24 X 0 6 4 3 1 0 0 0 0 0 14
25 Y 6 4 1 1 0 0 0 0 0 0 12
26 Z 6 6 10 10 8 1 0 0 2 0 43
27 AA 6 4 10 10 10 10 4 0 2 3 59
28 AB 6 6 10 10 10 8 6 0 3 1 60
Σ 104 97 101 200 90 69 41 10 24 16 752
rxy 0,498 0,426 0,704 0,577 0,855 0,736 0,635 0,305 0,584 0,44
rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TIDAK TIDAK TIDAK
KRITERIA VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
VALID VALID VALID
155
LAMPIRAN 10
1 A 0 0 7 7 0 5 0 19
2 B 6 4 10 4 4 5 3 36
3 C 6 4 4 4 5 5 2 30
4 D 3 4 10 0 3 0 0 20
5 E 6 10 7 6 5 1 1 36
6 F 0 10 10 2 1 0 0 23
7 G 5 0 2 0 8 1 0 16
8 H 2 0 7 0 4 0 0 13
9 I 6 1 8 0 1 2 0 18
10 J 0 6 8 0 0 0 0 14
11 K 6 1 1 4 1 1 0 14
12 L 5 2 8 5 1 2 0 23
13 M 6 5 10 4 1 2 0 28
14 N 2 0 8 0 0 0 0 10
15 O 2 6 8 6 0 5 0 27
16 P 4 1 8 0 0 0 0 13
17 Q 6 0 0 0 0 0 0 6
18 R 0 0 10 3 0 0 0 13
19 S 0 1 10 0 1 2 1 15
20 T 6 6 8 0 0 0 0 20
21 U 5 0 8 10 8 0 8 39
22 V 2 0 8 0 2 0 0 12
23 W 2 5 6 6 5 0 2 26
24 X 0 4 3 1 0 0 0 8
25 Y 6 1 1 0 0 0 0 8
26 Z 6 10 10 8 1 0 2 37
27 AA 6 10 10 10 10 4 2 52
28 AB 6 10 10 10 8 6 3 53
∑ 104 101 200 90 69 41 24 629
5,918 13,1 9,337 11,95 8,892 3,963 2,837
∑
55,997
12,59771332
158,702381
0,755023
156
157
LAMPIRAN 11
Nomor Butir
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AB 6 6 10 10 10 8 6 0 3 1
KELOMPOK ATAS
AA 6 4 10 10 10 10 4 0 2 3
U 5 0 0 8 10 8 0 5 8 0
E 6 5 10 7 6 5 1 0 1 0
Z 6 6 10 10 8 1 0 0 2 0
C 6 3 4 4 4 5 5 2 2 2
M 6 6 5 10 4 1 2 0 0 0
B 6 0 4 10 4 4 5 1 3 0
Σ 47 30 53 69 56 42 23 8 21 6
J 0 2 6 8 0 0 0 0 0 2
KELOMPOK BAWAH
H 2 3 0 7 0 4 0 0 0 0
G 5 0 0 2 0 8 1 0 0 0
V 2 3 0 8 0 2 0 0 0 0
N 2 5 0 8 0 0 0 0 0 2
X 0 6 4 3 1 0 0 0 0 0
Y 6 4 1 1 0 0 0 0 0 0
Q 6 4 0 0 0 0 0 0 0 0
Σ 23 27 11 37 1 14 1 0 0 4
TK 0,729 0,593 0,4 0,662 0,356 0,35 0,125 0,041 0,109 0,052
KRITERIA mudah sedang sedang sedang sedang sedang sukar sukar sukar sukar
157
LAMPIRAN 12
Nomor Butir
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AB 6 6 10 10 10 8 6 0 3 1
KELOMPOK ATAS
AA 6 4 10 10 10 10 4 0 2 3
U 5 0 0 8 10 8 0 5 8 0
E 6 5 10 7 6 5 1 0 1 0
Z 6 6 10 10 8 1 0 0 2 0
C 6 3 4 4 4 5 5 2 2 2
M 6 6 5 10 4 1 2 0 0 0
B 6 0 4 10 4 4 5 1 3 0
Σa 47 30 53 69 56 42 23 8 21 6
J 0 2 6 8 0 0 0 0 0 2
KELOMPOK BAWAH
H 2 3 0 7 0 4 0 0 0 0
G 5 0 0 2 0 8 1 0 0 0
V 2 3 0 8 0 2 0 0 0 0
N 2 5 0 8 0 0 0 0 0 2
X 0 6 4 3 1 0 0 0 0 0
Y 6 4 1 1 0 0 0 0 0 0
Q 6 4 0 0 0 0 0 0 0 0
Σb 23 27 11 37 1 14 1 0 0 4
Σa-Σb 24 3 42 32 55 28 22 8 21 2
DP 0,5 0,062 0,525 O,4 0,687 0,35 0,229 0,083 0,218 0,02
KRITERIA baik jelek baik cukup baik cukup cukup jelek cukup jelek
158
159
LAMPIRAN 13
Nama :
Kelas :
LAMPIRAN 14
= 104
161
162
= 752
Menentukan nilai X 2
= Jumlah kuadrat skor no.1
= 552
Menentukan nilai Y 2
= Jumlah kuadrat skor total
= 24920
Menentukan nilai XY = Jumlah hasil kali skor no.1 dengan skor total
= 3168
N ( XY ) ( X )( Y )
Menentukan nilai rxy
N X 2
( X ) 2 . N Y 2 ( Y ) 2
28(3168) 104(752)
rxy 0,424
. 28(552) 104 28(24920) (752)
2 2
Mencari nilai rtabel, dengan dk = n – 2 = 36 – 2 = 34 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05
diperoleh nilai rtabel = 0,316
Setelah diperoleh nilai rxy = 0,53, lalu dikonsultasikan dengan nilai rtabel = 0,316. Karena
rxy > rtabel (0,53 > 0,316), maka soal No.1 valid
Untuk soal selanjutnya menggunakan langkah seperti soal no.1
LAMPIRAN 15
n i 7 55,996
2
163
LAMPIRAN 16
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN UJI TARAF KESUKARAN
164
LAMPIRAN 17
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL
165
LAMPIRAN 18
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No. Nama Skor No. Nama Skor
1 A 40 1 A 16
2 B 55 2 B 30
3 C 65 3 C 36
4 D 71 4 D 39
5 E 80 5 E 42
6 F 96 6 F 45
7 G 45 7 G 65
8 H 58 8 H 60
9 I 70 9 I 75
10 J 78 10 J 88
11 K 20 11 K 25
12 L 50 12 L 35
13 M 70 13 M 40
14 N 75 14 N 45
15 O 25 15 O 58
16 P 55 16 P 75
17 Q 71 17 Q 10
18 R 96 18 R 30
19 S 60 19 S 45
20 T 80 20 T 60
21 U 46 21 U 78
22 V 71 22 V 28
23 W 50 23 W 40
24 X 95 24 X 65
25 Y 70 25 Y 30
26 Z 70 26 Z 58
27 AA 83 27 AA 39
28 AB 35 28 AB 16
29 AC 65 29 AC 50
30 AD 35 30 AD 80
Jumlah 1880 Jumlah 1403
Rata-rata 62,6667 Rata-rata 46,7667
166
LAMPIRAN 19
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Luas
Kelas Batas
No z F(z) Kelas Fe Fo (Fo-Fe)2/Fe
Interval Kelas
Interval
19,5 -2,38 0,00869
1 20-32 0,04231 1,2693 2 0,42
32,5 -1,64 0,051
2 33-45 0,13521 4,05635 4 0,00
45,5 -0,89 0,18621
3 46-58 0,2547 7,64098 6 0,35
58,5 -0,15 0,44091
4 59-71 0,28304 8,49122 10 0,27
71,5 0,59 0,72395
5 72-84 0,18558 5,56751 5 0,06
84,5 1,34 0,90954
6 85-97 0,07176 2,15265 3 0,33
97,5 2,08 0,98129
Rata-rata 61,1
Simpangan Baku 17,49
x^2Hitung 1,43
x^2 Tabel (0.05)(3) 7,81
x^2 Tabel (0.01)(3) 11,3
Data Berasal dari Populasi yang Berdistribusi Normal
Kesimpulan : Terima Ho
167
LAMPIRAN 20
PERHITUNGAN UJI NORNALITAS KELAS KONTROL
Luas
Kelas Batas
No z F(z) Kelas Fe Fo (Fo-Fe)2/Fe
Interval Kelas
Interval
9,5 -1,98 0,02368
1 10-23 0,08404 2,35321 3 0,18
23,5 -1,24 0,10773
2 24-37 0,20278 5,67778 7 0,31
37,5 -0,49 0,31051
3 38-51 0,28815 8,06818 9 0,11
51,5 0,25 0,59865
4 52-65 0,24127 6,75558 6 0,08
65,5 0,99 0,83993
5 66-79 0,11901 3,33221 3 0,03
79,5 1,74 0,95893
6 80-93 0,03455 0,96734 2 1,10
93,5 2,48 0,99348
Rata-rata 46,8
Simpangan Baku 18,81
x^2Hitung 1,81
x^2 Tabel (0.05)(3) 7,81
x^2 Tabel (0.01)(3) 11,3
Data Berasal dari Populasi yang Berdistribusi Normal
Kesimpulan : Terima Ho
168
LAMPIRAN 21
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
2
s1 353,89
Fhitung = 2
1,15
s2 305,89
Keterangan:
2
s1 : Varians terbesar
2
s2 : Varians terkecil
169
LAMPIRAN 22
s gab
n1 1s1 2 n2 1s 2 2
(30 1)(305,89) (30 1)(353,89)
18,16
n1 n2 2 30 30 2
X1 X 2 61,1 46,83
t hitung 3,049
1 1 1 1
s gab 18,16
n1 n2 30 30
Keterangan:
170
LAMPIRAN 23
HASIL WAWANCARA SISWA SETELAH PENELITIAN
1. Apakah kamu menyenangi pelajaran matematika?
Jawab. Siswa A: Nggak terlalu. Siswa Z: Iya.
2. Apakah kamu merasa sulit jika mengikuti proses belajar mengajar matematika? Jika
merasa sulit, kesulitan seperti apa yang kamu rasakan dalam belajar matematika
tersebut?
Jawab. Siswa K : Iya, terlalu banyak angkanya jadi bikin pusing.
Siswa E: Kadang-kadang ada materi yang susah ada juga yang mudah.
3. Apakah kamu aktif bertanya kepada guru bila mengalami kesulitan dalam pembelajaran
matematika?
Jawab. Siswa F: Iya. Siswa O : Tidak.
4. Bagaimana selama ini pembelajaran matematika yang pernah kamu alami di kelas
sebelum pelajaran matematika yang diajarkan oleh saya?
Jawab. Siswa J : Agak sedikit bosan. Siswa AD: Bikin ngantuk dan bosan.
5. Bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar matematika yang diajarkan
oleh saya dalam beberapa pertemuan di kelas?
Jawab. Siswa AA : Agak beda dari biasanya dan lumayan seru soalnya bisa diskusi.
Siswa B : Seru juga soalnya tiap pertemuan dapat kelompok yang beda.
6. Apakah kamu suka belajar secara berkelompok?
Jawab. Siswa R : Iya karena bisa diskusi kalau ada yang susah.
Siswa U : Iya soalnya bisa lancar ngerjain soal karena ngerjainnya bareng-bareng.
7. Apakah kamu dan anggota kelompokmu yang lain aktif dalam diskusi kelompok?
Jawab. Siswa C : Ada yang aktif ada juga yang tidak aktif.
Siswa Y : Iya kita saling ngasih ide-ide untuk mengerjakan soal-soalnya.
8. Apakah kamu lebih suka memperhatikan penjelasan guru atau mencari sendiri informasi
dengan percobaan saat pembelajaran matematika?
Jawab. Siswa D : Memperhatikan penjelasan guru.
9. Apakah petunjuk-petunjuk dalam LKS yang diberikan oleh guru membantumu dalam
menyelesaikan soal matematika yang diberikan?
Jawab. Siswa W : Iya cukup bisa dipahami. Siswa R : Iya.
10. Bagaimana kesan dan pesanmu mengenai pelajaran matematika yang saya ajarkan?
Jawab. Siswa AB : Lumayan menyenangkan karena beda dari pelajaran sebelumnya.
Siswa AC : Agak seru soalnya belajarnya secara kelompok.
171
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah benar ditanyakan kepada siswa-siswi kelas VIII
SMP Bhinneka Tunggal Ika pada hari Jum’at, 7 Desember 2012 dan telah dijawab oleh
yang bersangkutan sebagaimana tertulis di atas.
Kepala Sekolah
172
LAMPIRAN 24
HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
1 2 3 4 5 6 7
No. Nama Jml Nilai MM MR MP MK
MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK
1 A 1 2 2 1 2 2 2 0 1 2 2 1 2 2 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 25 40 9 8 6 2
2 B 2 4 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 35 55 11 12 7 5
3 C 2 4 2 1 2 4 1 0 2 4 2 1 1 3 1 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 35 65 11 15 6 3
4 D 2 4 2 2 2 3 2 0 2 4 2 2 2 4 2 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 42 71 12 16 9 5
5 E 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 0 2 1 0 0 54 80 13 21 11 9
6 F 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 0 2 2 2 1 62 96 14 23 14 11
7 G 1 2 0 0 1 2 2 0 1 2 0 0 1 2 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 17 45 7 8 2 0
8 H 2 4 2 2 2 3 2 0 2 4 2 2 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 35 58 11 13 7 4
9 I 2 4 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 43 70 12 16 9 6
10 J 2 4 2 2 2 4 2 0 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 44 78 12 17 10 5
11 K 2 1 0 0 1 2 0 0 2 1 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 20 7 6 0 0
12 L 1 2 0 0 1 4 1 0 1 2 0 0 1 2 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 19 50 8 10 1 0
13 M 2 4 2 2 2 4 2 0 2 4 2 2 1 3 1 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 38 68 11 15 7 5
14 N 2 4 2 2 2 4 1 1 2 4 2 2 2 3 2 1 2 2 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 45 75 12 18 9 6
15 O 2 0 0 0 1 2 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 25 7 3 0 0
16 P 2 0 0 0 1 3 2 0 2 0 0 0 1 2 1 0 2 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 20 55 10 7 3 0
17 Q 2 4 2 0 2 3 2 1 2 4 2 0 2 3 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 38 71 12 16 8 2
18 R 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 2 0 2 2 2 1 61 96 13 23 14 11
19 S 2 4 1 0 1 3 2 1 2 4 1 0 2 3 1 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 32 60 11 14 5 2
20 T 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 0 2 1 0 0 53 80 12 21 11 9
21 U 2 3 2 0 1 3 2 0 2 3 2 0 1 2 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 26 46 9 11 6 0
22 V 2 4 2 2 2 3 2 0 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 43 71 12 16 10 5
23 W 2 4 2 0 2 3 1 0 2 4 2 0 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 30 50 11 13 6 0
24 X 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 2 0 2 2 2 1 61 95 13 23 14 11
25 Y 2 4 2 0 2 3 2 1 2 4 2 0 2 3 2 1 2 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 40 70 12 16 10 2
26 Z 2 4 2 2 1 4 2 0 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 42 70 11 17 9 5
27 AA 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 0 2 1 0 0 54 83 13 21 11 9
28 AB 2 3 1 0 1 2 1 0 2 3 1 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 35 7 10 3 0
29 AC 2 4 1 0 2 2 1 0 2 4 1 0 1 3 2 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 30 62 11 13 5 1
30 AD 2 2 2 0 1 2 0 0 2 2 2 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 35 7 8 4 0
Jumlah 1086 1875 321 430 217 118
Rata-Rata 11 14 7.2 3.9
Skor Ideal 14 28 14 14
Persentase (%) 76 51 52 28
HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MAS
1 2 3 4
No. Nama
MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK
1 A 2 3 2 0 1 0 0 0 2 3 2 0 2 4 2 0
2 B 1 3 2 0 1 1 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0
3 C 1 2 1 0 0 1 0 0 2 2 2 0 2 4 2 2
4 D 1 2 2 0 2 4 2 0 2 3 2 0 2 4 2 2
5 E 2 3 2 0 2 3 2 0 2 4 2 0 2 4 2 2
6 F 1 0 1 0 1 1 1 0 1 2 1 0 1 4 2 1
7 G 2 4 2 0 0 0 0 0 1 2 1 0 2 4 2 1
8 H 1 3 2 0 2 3 2 0 2 2 1 0 2 4 2 1
9 I 2 3 2 2 1 0 1 0 2 2 1 0 2 4 2 1
10 J 1 2 1 0 1 3 1 0 2 3 1 0 2 4 2 1
11 K 1 1 0 0 1 3 1 0 1 3 1 0 1 3 1 0
12 L 2 3 2 0 0 0 0 0 1 2 1 0 2 4 2 1
13 M 2 3 2 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0
14 N 2 3 2 0 2 3 2 0 2 4 2 0 2 4 2 1
15 O 1 3 1 0 0 0 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0
16 P 2 4 2 0 2 4 2 0 2 4 2 0 2 4 2 1
17 Q 2 4 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1
18 R 2 4 2 0 1 0 0 0 1 2 1 0 2 4 2 1
19 S 1 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
20 T 2 2 1 0 1 2 1 0 2 3 2 0 2 2 1 0
21 U 0 1 0 0 0 1 0 0 2 3 2 0 2 3 2 0
22 V 1 3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
23 W 1 2 1 0 2 2 1 0 2 2 1 0 2 3 2 0
24 X 2 2 1 2 1 2 1 2 0 1 0 2 0 1 0 2
25 Y 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 0 1 0 2
26 Z 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 0 1 0 2
27 AA 0 0 0 0 0 1 0 0 2 4 2 0 2 4 2 1
28 AB 2 3 2 0 2 3 2 0 2 2 1 0 2 4 2 1
29 AC 2 4 2 0 2 4 2 0 1 2 1 0 2 3 2 0
30 AD 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 1 0 2 4 2 1
MAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
5 6 7
Jml Nilai MM MR MP MK
MM MR MP MK MM MR MP MK MM MR MP MK
1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 27 40 11 10 6 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 18 55 6 8 4 0
0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 65 5 11 6 2
2 4 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 42 71 13 17 10 2
2 4 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 44 80 14 18 10 2
2 4 2 0 2 0 0 0 1 0 0 0 28 96 9 11 7 1
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 24 45 8 10 5 1
1 0 2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 32 58 10 12 9 1
2 4 2 0 2 0 0 0 1 0 0 0 36 70 12 13 8 3
2 4 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 36 78 12 16 7 1
1 3 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 24 20 7 13 4 0
2 3 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 29 50 9 12 7 1
1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 15 68 6 6 3 0
2 3 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 42 75 14 17 10 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 14 25 4 7 3 0
0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 35 55 10 16 8 1
2 4 2 0 2 0 0 0 1 0 0 0 42 71 12 15 8 7
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 24 96 8 10 5 1
1 3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16 60 6 5 5 0
1 2 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 28 80 11 11 6 0
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 19 46 7 8 4 0
1 3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 17 71 6 6 5 0
1 2 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 28 50 11 11 6 0
2 3 2 2 1 0 0 0 1 0 0 0 30 95 7 9 4 10
1 2 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 33 70 7 10 6 10
2 3 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 33 70 7 10 6 10
2 4 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 30 83 10 13 6 1
2 4 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 39 35 13 16 9 1
2 3 2 1 2 0 0 0 2 0 0 0 39 62 13 16 9 1
2 4 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 42 35 14 16 9 3
Jumlah 890 1875 282 353 195 60
Rata-Rata 9.4 11.8 6.5 2
Skor Ideal 14 28 14 14
Persentase (%) 67.1 42 46.4 14.3
LAMPIRAN 25
174
LAMPIRAN 26
175
LAMPIRAN 27
176
LAMPIRAN 28
177
LAMPIRAN 29
178
bbbb