Anda di halaman 1dari 169

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MUTU

PEMBELAJARAN DI SMK YADIKA 5 PONDOK AREN KOTA


TANGERANG SELATAN

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:
Miya Aulia
(11190182000036)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
ABSTRAK

Miya Aulia (11190182000036), Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap


Mutu Pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru


terhadap mutu pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kuantitatif dekstiptif.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random
sampling, yaitu sampel yang diambil dari suatu populasi dibagi menjadi
subkelompok yang disebut strata. Populasi yang terdapat pada penelitian ini
berjumlah 162 siswa dan tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 10%, maka
besarnya sampel pada penelitian ini adalah 62 siswa dengan menggunakan rumus
Slovin. Teknik studi dokumen dilakukan untuk mendukung hasil data angket.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara
Profesionalisme Guru terhadap Mutu Pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok Aren
Berdasarkan pengolahan data hasil perhitungan SPSS Ver. 22, pengujian
statistic Uji T, hasil nilai Thitung sebesar 7,682 dan Ttabel sebesar 2,000, dengan
signifikansi sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian Thitung > Ttabel dan jika
signifikan < α (0,05) maka H0 ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan
antara profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok
Aren. Pada perhitungan koefisien determinasi diketahui pengaruh profesionalisme
guru dengan mutu pembelajaran sebesar 49,6%, sedangkan sisanya sebesar 50,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa profesionalisme guru secara positif
dan signifikan berpengaruh pada mutu pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok
Aren.

Kata Kunci : Profesionalisme Guru, Mutu Pembelajaran.

i
ABSTRACT

Miya Aulia (11190182000036), The Effect of Teacher Professionalism on


Learning Quality in SMK Yadika 5 Pondok Aren South Tangerang City. Thesis
Undergraduate Program (S-1), Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2023.

The results of the research to determine the effect of teacher professionalism


on the quality of learning at SMK Yadika 5 Pondok Aren, South Tangerang City.
This research uses a descriptive quantitative approach and method. This research
used a stratified random sampling technique, in which samples taken from a
population were divided into subgroups called strata. The population in this study
was 162 students and the error rate was set at 10%, so the sample size in this study
was 62 students using the Slovin formula. The document study technique was
carried out to support the results of the questionnaire data. The results found in this
study are that there is an influence between teacher professionalism on the quality
of learning at SMK Yadika 5 Pondok Aren
Based on data processing results of calculations SPSS Ver. 22, statistical
testing of the T test, the results of the Tcount value are 7.682 and Ttable are 2.000,
with a significance of 0.000. With the test criteria Tcount > Ttable and if it is
significant <α (0.05) then H0 is rejected, so that there is a significant influence
between teacher professionalism on the quality of learning at SMK Yadika 5
Pondok Aren. In calculating the coefficient of determination, it is known that the
influence of teacher professionalism on the quality of learning is 49.6%, while the
remaining 50.4% is influenced by other factors not examined.
Thus, it can be said that teacher professionalism has a positive and significant
effect on the quality of learning at SMK Yadika 5 Pondok Aren.

Keywords: Teacher Professionalism, Quality Of Learning

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim,

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas segala Rahmat,
Karunia dan Anugerah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Melalui segenap usaha, do’a, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Penulis sampaikan rasa terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa perkuliahan maupun
semasa menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd., Dosen Pembimbing I yang berkat arahan,
kesabaran dan juga keikhlasan dalam memberikan masukan serta
pengajarannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Dr. Muhammad Syukur, M.A., Dosen Pembimbing II yang berkat arahan,
kesabaran dan juga keikhlasan dalam memberikan masukan serta
pengajarannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Seluruh dosen pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat penulis atas segala dedikasi,
ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat, pengajaran yang telah diberikan selama
penulis mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii
6. Segenap dosen, staf dan seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang secara tidak langsung membantu dan memberikan berbagai
pengatahuan dan pengalaman selama di perkuliahan.
7. Bapak Abdul Khoir, S.Kom.,M.M., Kepala Sekolah SMK Yadika 5 Pondok
Aren yang telah menerima dan membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini.
8. Para Wakil Kepala Sekolah, Guru, Staff dan Siswa yang telah meluangkan
waktu dan tempat serta bersedia sebagai informan selama penulis
melakukan penelitian.
9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Salim dan Ibunda Sunarni serta adik
Putri Nia Ramadhani atas segala ridho, do’a, kasih sayang, kesabaran,
motivasi, nasehat, serta dukungan moral maupun materil. Hingga tak mudah
untuk menggambarkan seberapa besar perjuangannya yang telah diberikan
kepada penulis.
10. Lelaki istimewa, Fabian Rabbani Hasri yang sampai saat ini selalu ada
disamping penulis untuk menyemangati, mendo’akan, memotivasi,
membimbing, sabar dan mengingatkan untuk menyelesaikan tugas akhir
tepat waktu.
11. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bapak Syukur serta bimbingan
Bapak Zahruddin yang selalu memberikan semangat, memotivasi, dan saran
jika penulis mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan MP 2019 terutama kelas B, yang telah berjuang
bersama, saling membantu, saling menyemangati, saling mendo’akan, dan
memberikan pengalaman berharga selama perkuliahan.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa
hormat dan terimakasih penulis.
Mudah-mudahan segala bantuannya mendapat imbalan dan pahala yang
berlipat ganda oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini
sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan

iv
saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terlibat. Aamiin ya Rabbal’alamin.

Tangerang Selatan, April 2023

Penulis
Miya Aulia

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
1. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
2. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Tinjauan Teoritis ................................................................................................... 10
1. Mutu Pembelajaran ....................................................................................... 10
a. Pengertian Mutu Pembelajaran ................................................................. 10
b. Komponen-Komponen Mutu Pembelajaran ............................................. 14
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran........................... 16
d. Indikator Mutu Pembelajaran ................................................................... 19
2. Profesionalisme Guru.................................................................................... 23
a. Pengertian Profesionalisme Guru ............................................................. 23
b. Ciri-ciri Profesionalisme Guru ................................................................. 24
c. Kompetensi Profesionalisme Guru ........................................................... 27
d. Syarat-Syarat Profesionalisme Guru ........................................................ 30
e. Indikator Profesionalisme Guru ................................................................ 31
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 34
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 39

vi
D. Hipotesis ............................................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 42
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 42
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................................................................... 42
C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 43
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 43
1. Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) ............................................. 43
2. Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ................................................. 45
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 47
1. Populasi ......................................................................................................... 47
2. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................ 48
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 49
G. Analisa Uji Instrumen ........................................................................................... 50
1. Uji Validitas .................................................................................................. 51
2. Uji Reliabilitas .............................................................................................. 55
H. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 57
I. Teknik Analisis Data............................................................................................. 58
1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................................... 58
2. Analisis Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 59
3. Uji Hipotesis ................................................................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 63
1. Sejarah SMK Yadika 5 Pondok Aren ........................................................... 63
2. Visi dan Misi Sekolah ................................................................................... 64
3. Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan ............................................. 65
4. Data Peserta Didik ........................................................................................ 66
B. Deskripsi Data ....................................................................................................... 67
1. Deskripsi Data dan Hasil Analisis Variabel X (Profesionalisme Guru) ....... 67
2. Deskripsi Data dan Hasil Analisis Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ........... 72
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 78
1. Uji Normalitas ............................................................................................... 78
2. Uji Linearitas ................................................................................................ 79
D. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 80
1. Uji Regresi Linear Sederhana ....................................................................... 80

vii
2. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................................... 81
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 82
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 83
E. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 84
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 85
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 85
B. Saran ..................................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Grafik Presentase Guru Tersertifikasi ................................................ 5


Gambar 2. 1 Memahami Definisi Makna Mutu .................................................... 12
Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................... 40
Gambar 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel X ....................................................... 70
Gambar 4. 2 Diagram Pie Variabel X ................................................................... 72
Gambar 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 75
Gambar 4. 4 Diagram Pie Variabel Y ................................................................... 77
Gambar 4. 5 Grafik Uji Normalitas....................................................................... 79

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1Penelitian Terdahulu ............................................................................. 34


Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi .................................................. 42
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X ............................................................ 44
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y ............................................................ 46
Tabel 3. 4 Populasi Siswa Kelas XII di SMK Yadika 5 Pondok Aren Tahun
Ajaran 2022/2023 ................................................................................. 47
Tabel 3. 5 Sampel Siswa Kelas XII di SMK Yadika 5 Pondok Aren Tahun Ajaran
2022/2023 ............................................................................................. 49
Tabel 3. 6 Bobot Nilai pada Skala Likert .............................................................. 50
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Studi Dokumentasi ............................................................... 50
Tabel 3. 8 Perhitungan Uji Validitas Variabel X (Profesionalisme Guru) ........... 52
Tabel 3. 9 Perhitungan Uji Validitas Variabel Y .................................................. 54
Tabel 3. 10 Hasil uji Reliabilitas Variabel X (Profesionalisme Guru) ................. 56
Tabel 3. 11 Hasil uji Reliabilitas Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ..................... 57
Tabel 3. 12 Tingkat Kecenderungan Variabel ...................................................... 59
Tabel 4. 1 Data Peserta Didik SMK Yadika 5 Pondok Aren ................................ 66
Tabel 4. 2 Data Variabel X (Profesionalisme Guru) ............................................. 67
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel X (Profesionalisme Guru) .................... 69
Tabel 4. 4 Mean, Median, Modus Variabel X (Profesionalisme Guru) ................ 70
Tabel 4. 5 Tingkat Kecenderungan Variabel X .................................................... 71
Tabel 4. 6 Data Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ................................................ 72
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ....................... 74
Tabel 4. 8 Mean, Median, Modus Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ................... 75
Tabel 4. 9 Tingkat Kecenderungan Variabel Y .................................................... 77
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 78
Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 80
Tabel 4. 12 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 80
Tabel 4. 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 82

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) .. 92


Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) ..... 94
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X (Profesionalisme
Guru) .................................................................................................. 97
Lampiran 4 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran) .... 101
Lampiran 5 Angket Uji Coba Instrumen Variabel Y(Mutu Pembelajaran) ........ 103
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y (Mutu
Pembelajaran) ................................................................................... 106
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) ................ 110
Lampiran 8 Angket Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) ................... 112
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru) . 115
Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ................. 120
Lampiran 11 Angket Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran) .................... 122
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran) ... 125
Lampiran 13 Struktur Organisasi SMK Yadika 5 Pondok Aren ........................ 131
Lampiran 14 Tenaga Pendidik SMK Yadika 5 Pondok Aren ............................. 132
Lampiran 15 Tenaga Kependidikan SMK Yadika 5 Pondok Aren .................... 133
Lampiran 16 Peserta Didik SMK Yadika 5 Pondok Aren .................................. 134
Lampiran 17 Data Sarana dan Prasarana SMK Yadika 5 Pondok Aren ............. 135
Lampiran 18 Program Pembelajaran SMK Yadika 5 Pondok Aren ................... 136
Lampiran 19 Tabel Distribusi R (R Tabel) ......................................................... 138
Lampiran 20 Tabel Distribusi T (T Tabel) .......................................................... 139
Lampiran 21 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi .......................................... 140
Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 141
Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 142
Lampiran 24 Uji Referensi .................................................................................. 143
Lampiran 25 Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 151
Lampiran 26 Biodata Penulis .............................................................................. 152

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1
Dunia pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah internal yang
cukup mendasar dan bersifat kompleks. Sejumlah permasalahan masih dapat
dijumpai sejak jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Terdapat
empat masalah utama pendidikan yang telah menjadi kesempatan nasional
yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud ialah
mengenai masalah pemerataan, masalah mutu, relevansi dan juga efisiensi
pendidikan.2
Topik yang sangat penting dalam pembicaraan tentang pendidikan saat
ini yaitu mengenai mutu. Rendahnya mutu pendidikan diberbagai jenjang
pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal menghambat penyediaan
sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk
memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Kendala utama dalam
peningkatan mutu pendidikan ini terletak pada mutu pembelajaran.3 Mutu
pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas
interaksi antara guru dengan siswa yang terjadi dalam tempat pembelajaran
(ruang kelas) untuk mencapai tujuan pembelajaran.4

1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2
Asep Safa’at Siregar, (Bunga Rampai) Problematika dan Problematika Tantangan
Pendidikan Kita, (Bogor: Guepedia, 2019), h.14
3
Nirva Diana, Manajemen Mutu Pendidikan, (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022)
cet. 1, h.24
4
Chairani, Op.Cit., h. 19

1
2

Mutu pembelajaran dapat diukur dan ditentukan oleh sejauh mana


kegiatan pembelajaran dapat mengubah perilaku anak ke arah yang sesuai
dengan tujuan kompetensi yang telah ditetapkan.5 Dengan demikian,
pembelajaran yang bermutu dapat dilihat dari partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran. Maka dari itu siswa lebih mungkin mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal jika semua siswa aktif selama proses pembelajaran.
Pencapaian tujuan belajar siswa dapat dilihat dari hasil tugas siswa atau
penilaian siswa terkait dengan materi pembelajaran. Suatu proses pembelajaran
yang baik akan menghasilkan output atau luaran yang berkualitas. Sebaliknya,
jika proses belajarnya kurang baik maka mutu hasil yang diharapkan akan
kurang baik pula. Proses pembelajaran dapat berjalan baik jika didukung oleh
berbagai unsur pendidik diantaranya guru, peserta didik, sarana pembelajaran,
kurikulum bahkan lingkungan sekitar.
Terwujudnya mutu pembelajaran apabila sekolah mengikuti peraturan
pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sebagai penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, yang didalamnya memuat tentang standar proses. Dalam Bab 1
ketentuan umum SNP, yang dimaksud dengan standar proses adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran.6
Dalam pelaksanaan pembelajaran dianggap bermutu jika pembelajaran
efektif mencapai tujuan pembelajaran, terpusat kepada aktivitas siswa,
menggunakan berbagai metode dan media, bernilai dan bermanfaat,
menyenangkan serta berkesan dengan menerapkan penilaian proses dan hasil.7
Pelaksanaan pembelajaran meliputi 1) Kegiatan membuka pembelajaran: a)
Mengucapkan salam, b) Menyapa, c) Berdoa, d) Memberikan motivasi belajar,
e) Menyampaikan tujuan pembelajaran, f) Melakukan apersepsi. 2)
Menyampaikan materi/Kegiatan inti: a) Mengamati, b) Menanya, c)

5
Nisa Tsabitah & Nila Fitria, Pengaruh Kompetensi Profesional Guruterhadap Kualitas
Pembelajaran Di Raudhatul Athfal Tangerang, (Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 1, Juli 2018), h. 11
6
Raudlatul Munawarah, Manajemen Supervisi Akademik Peningkatan Mutu Pembelajaran
Matematika Madrasah Aliyah, (Nusa Tenggara Barat: Pusat Pengembangan Pendidikan dan
Penelitian Indonesia, 2022) cet. 1, h. 45
7
Firdos Mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2017) cet. 1., h. 64
3

Mengumpulkan informasi/mencoba, d) Mengasosiasi/menalar, e)


Mengkomunikasikan. 3) Menutup pembelajaran/Kegiatan penutup: a)
Membuat kesimpulan, b) Memotivasi peserta didik, c) Memberi tugas kepada
peserta didik/program tindak lanjut, d) Melaksanakan refleksi pembelajaran, e)
Berdoa dan mengucapkan salam.8
Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh mutu pembelajaran itu sendiri,
sehingga Quality Education selaras dengan Quality Learning.9 Peningkatan
mutu pembelajaran mutlak dilakukan para guru, hal ini akan memberi dampak
terhadap mutu pendidikan nasional.10
Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen ini saling berkaitan dan saling
mempengaruhi, serta tidak dapat dipisahkan antara satu komponen dengan
komponen yang lainnya.11 Dari ketiga komponen tersebut, guru merupakan
komponen yang paling menentukan dan pemegang peranan penting dalam
proses belajar mengajar.12 Oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan,
berarti juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya
dari kesejahteraan tetapi juga profesionalitasnya. Dengan keprofesionalitasnya,
guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran, sehingga dapat dengan
otomatis pula meningkatkan mutu pendidikan.13
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (1) menyatakan guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama guru adalah mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.14 Kemudian dijelaskan lebih
lanjut dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal

8
Ibid., h. 147-158
9
Nirva Diana, Op.Cit., h.2
10
Afifatu Solikah, Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran Pada Sekolah Unggulan (Studi
Multi Situs di MI Darul Muta’alimin Patianrowo Nganjuk, MI Muhammadiyah 1 Pare, dan SD
Katolik Frateran 1 Kota Kediri), (Yogyakarta: Deepublish, 2015) cet. 1, h. 34
11
Zubairi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Indramayu: CV. Adanu
Abimata, 2023) cet.1, h.8
12
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan (Aplikasi,Strategi, dan Inovasi), (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), cet. 1, h.56
13
Ketut Bali Sastrawan, Profesionalisme Guru Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pembelajaran, Jurnal Penjaminan Mutu, Vol.2, No. 2, 2016, h.72
14
Ali Nurhadi, Profesi Keguruan, (Kuningan : Goresan Pena, 2017), h.16.
4

1 ayat (4) menyebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh sesorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.15
Dalam konteks guru, makna profesionalisme sangat penting karena
profesionalisme akan melahirkan sikap terbaik bagi seorang guru dalam
melayani kebutuhan pendidikan peserta didik, sehingga kelak sikap ini tidak
hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga memberi maanfaat bagi
orang tua, masyarakat dan institusi sekolah itu sendiri.16 Profesionalisme guru
merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan
kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.17
Untuk dapat menjadi tenaga profesional, guru harus memiliki
persyaratan khusus. Setidaknya, guru profesional harus memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
dan kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik dibuktikan dengan ijazah, sedangkan kompetensi keahlian
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.18 Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa Standar
Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu:
(1) Kompetensi Pedagogik; (2) Kompetensi Kepribadian; (3) Kompetensi
Sosial; dan (4) Kompetensi Profesional.19
Upaya mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan juga
tidak kalah pentingnya bagi guru. Dengan kualifikasi dan kompetensi yang
memadai, guru akan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Peningkatan
kualitas dan kompetensi ini dapat ditempuh melalui melalui in-service training
dan berbagai upaya lain untuk memperoleh sertifikasi.

15
Firdos Mujahidin, Op.Cit,, h. 64
16
Muhammad Anwar, Op.Cit., h. 23
17
Rusman, Op.Cit., h. 153-154
18
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke
Profesional Madani, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011) cet. 1, h. 113
19
Ali Nurhadi, Op.Cit, h.27
5

Berdasarkan data guru tersertifikasi yang dirilis oleh Neraca Pendidikan


Daerah (NPD) Kemendikbud diketahui bahwa bahwa guru yang tersertifikasi
di Indonesia belum mencapai 50%. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa
sertfikasi dan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah masih belum
maksimal, sehingga aktivitas guru dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah
seperti seminar, lokakarya, workshop dan sebagainya, juga tidak mampu
menjamin terciptanya profesionalisme guru. Berikut gambar grafik presentase
guru tersertifikasi.20
Gambar 1. 1 Grafik Presentase Guru Tersertifikasi

Upaya-upaya guru meningkatkan profesionalismenya tersebut pada


akhirnya memerlukan adanya dukungan dari semua pihak yang terkait agar
benar-benar terwujud. Pihak-pihak yang harus memberikan dukungannya
tersebut adalah organisasi profesi, pemerintah, dan juga masyarakat.
Kemampuan dan cara mengajar seorang guru menjadi hal yang sangat
penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Kemampuan guru tersebut
bisa dilihat dari bagaimana guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan
proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.
Sampai saat ini lembaga pendidikan kita masih menghadapi persoalan
mutu pembelajaran, terutama terkait proses pembelajaran. Masalah dalam

20
https://npd.kemendikbud.go.id, diakses pada Selasa, 28 Maret 2023 pukul: 2:52.
6

proses pembelajaran sering terjadi ketika guru tidak melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai guru. Tidak memenuhi peran guru yaitu tidak berfokus
kepada anak sehingga cenderung pasif. Guru banyak menjelaskan dan masih
mengggunakan sistem berpusat pada guru. Guru menerapkan sistem penugasan
sehingga anak cenderung pasif dan sulit menyampaikan pendapat, dan
kurangnya dukungan guru kepada anak dalam berkolaborasi. Akibatnya guru
tidak mampu membawa perubahan untuk mengembangkan model
pembelajaran.21
Salah satu lembaga pendidikan yang masih mempunyai persoalan mutu
pembelajaran adalah SMK Yadika 5 Pondok Aren. SMK Yadika 5 Pondok
Aren yang berada di Jl. Jurang Mangu Barat Raya No. 25, Kota Tangerang
Selatan, dengan jumlah siswa 503 orang di bawah didikan dan pengawasan 28
orang guru, yang sudah tersertifikasi sebanyak 13 orang guru, yang memiliki
kualifikasi S2 sebanyak 5 orang, dan S1 sebanyak 23 orang. Jenjang
pendidikan yang dimiliki oleh guru merupakan salah satu indikator
profesionalisme guru dalam mengajar. Dalam merancang pembelajaran, guru
di SMK Yadika 5 Pondok Aren telah mengikuti berbagai macam workshop,
seminar ataupun diklat online. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Sunarmi, S.Pd,
M.Ak., yaitu:
“Dalam meningkatkan keprofesionalan guru setiap tahun
diadakan workshop dalam pembuatan program kerja sebelum
pembelajaran dimulai atau awal tahun. Selain itu, guru juga
mengikuti seminar maupun diklat secara online”.22

Hal ini senada diungkapkan oleh Ibu Suhartini Effendi, S.Pd, selaku
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, yaitu:
“Setiap awal tahun kita ada IHT (In House Training) itu salah satu
fungsinya untuk peningkatan kompetensi guru. Guru juga aktif mengikuti
MGMP”. 23

21
Ida Destariana Harefa, Strategi Mengatasi Problematika Mutu Pembelajaran Melalui
Merdeka Belajar di Lembaga PAUD, PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak
Usia Dini, Volume 12, No. 1, Bulan Juli, h. 72.
22
Hasil Wawancara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sunarmi, Ruang Kepala
Program, Kamis 30 Maret 2023, pukul 11:57 WIB
23
Hasil Wawancara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Suhartini Effendi, Ruang
Wakil Kepala Sekolah, Kamis 30 Maret 2023, pukul 10:57 WIB
7

Perencanaan pembelajaran guru dapat dikatakan sudah baik. Hal tersebut


dapat dilihat dari setiap guru mempunyai RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Ibu Suhartini Effendi, S.Pd, yaitu sebagai berikut:
“Kepala sekolah mewajibkan pembuatan RPP dan semua
perangkat kerja guru, lalu memeriksanya”.24

Namun, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan menurut salah


seorang siswa, dalam pelaksanaan proses pembelajaran masih terdapat guru
yang belum mampu mengelola kelas secara optimal, hal ini dapat dilihat dari
kondisi kelas yang kurang kondusif seperti penggunaan metode yang kurang
bervariasi, sehingga siswa kurang berminat dan bersemangat untuk
mengikutinya. Apabila kondisi ini terjadi dapat diartikan bahwa guru dianggap
kurang berhasil menciptakan mutu pembelajaran yang tepat dalam proses
belajar mengajar dan kurangnya motivasi kepada siswa agar dapat giat belajar.
Masih adanya guru yang terlambat masuk kelas sehingga masih ada siswa yang
berada di luar kelas untuk pergi ke kantin dan menghambat kegiatan belajar
mengajar.
Program-program kegiatan yang mendukung pembelajaran
diselenggarakan sebagai evaluasi hasil belajar siswa, seperti penyelenggaraan
Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS)
berbasis google form. Dengan menggunakan google form tersebut adanya
manfaat bagi guru dan siswa. Manfaatnya bagi guru adalah memudahkan
dalam membuat soal dan penilaian karena bisa dilakukan dimana saja. Manfaat
bagi siswa adalah dapat melihat soal secara online dan belajar lebih mandiri.
Namun dalam pelaksanaannya terdapat pula sisi negatifnya dalam
pembelajaran adalah seluruh peserta didik menggunakan handphone android
sehingga tergoda untuk memainkan handphone dalam proses pembelajaran
yang dapat mengganggu dan hilangnya konsentrasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih jauh melalui sebuah penelitian di SMK Yadika 5 Pondok Aren dengan

24
Hasil Wawancara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Suhartini Effendi, Ruang
Wakil Kepala Sekolah, Kamis 30 Maret 2023, pukul 10:57 WIB
8

judul “Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Mutu Pembelajaran di


SMK Yadika 5 Pondok Aren Kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut.
1. Masih terdapat guru yang belum mempunyai komitmen secara
profesional
2. Kurangnya kemampuan guru dalam mengelola kelas secara optimal
3. Kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran
4. Rendahnya disiplin guru dalam proses pembelajaran
5. Masih rendahnya mutu pembelajaran yang dilakukan para guru

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah
pada penelitian ini terfokus pada pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu
pembelajaran.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dari pembatasan masalah di atas, maka masalah
yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu
pembelajaran?
2. Seberapa besar pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu
pembelajaran?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai oleh peneliti dalam skripsi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menelaah pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu
pembelajaran
9

b. Untuk menelaah besarnya pengaruh profesionalisme guru terhadap


mutu pembelajaran.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Manajemen Pendidikan untuk penelitian terkait atau sebagai
contoh penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan
pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di
sekolah.
b. Manfaat Praktis
a) Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu kepala sekolah
sebagai masukan dalam mengembangkan kebijakan mutu
pembelajaran dan pembinaan profesionalisme guru.
b) Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru
meningkatkan mutu pembelajaran.
c) Bagi Penulis
Menambah informasi, wawasan serta pengetahuan baru tentang
melakukan penelitian yang baik dan benar.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis
1. Mutu Pembelajaran
a. Pengertian Mutu Pembelajaran
Istilah mutu atau kualitas yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu
quality, dalam kamus the standard of something when it is compared
to other things like it, memberikan arti bahwa kualitas adalah suatu
standar atau ukuran dari sesuatu ketika dibandingkan dengan hal lain
yang sama.25
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu merupakan
(ukuran) baik buruk suatu benda; taraf atau derajat (kepandaian,
kecerdasan, dan sebagainya.); kualitas.26 Pendapat yang sama juga
diutarakan Nur sebagaimana yang dikutip oleh Riyuzen dalam
bukunya, mutu atau kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu,
kadar. Juga bisa berarti derajat atau taraf kepandaian, kecakapan, dan
sebagainya.27
Sejalan dengan definisi di atas Riyuzen mengungkapkan bahwa
sesuatu dikatakan bermutu, pasti ketika sesuatu itu bernilai baik atau
mengandung makna yang baik. Sebaliknya sesuatu itu dikatakan tidak
bermutu, bila sesuatu itu mempunyai nilai yang kurang baik, atau
mengandung makna yang kurang baik.28
Beberapa ahli mendifinisikan mutu sebagai berikut:
1) Crosby mendefiniskan mutu kualitas adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai yang diisyaratkan atau
distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai

25
Sabar Budi Raharjo, dkk. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Jakarta: Puslitjakdikbud,
2019) cet. 1, h. 11
26
Rini Wahyuni Siregar, dkk. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, (Medan: CV. Pusdikra
Mitra Jaya, 2022) cet. 1, h. 11
27
Riyuzen Praja Tuala, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah, (Bandar Lampung: Lintang
Rasi Aksara Books, 2018), cet. 1, h. 38
28
Ibid., h. 39

10
11

dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar


kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produksi
jadi.
2) Menurut Joseph Juran, seperti yang dikutip oleh M. N.
Nasution menyatakan bahwa kualitas adalah kecocokan
penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan atau kualitas sebagai
kesesuaian terhadap spesifikasi.
3) Menurut W. Edward Deming, mutu harus bertujuan
memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan masa
depan.29
Secara umum, mutu dapat diartikan sebagai gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
yang tersirat. Dalam konteks Pendidikan, pengertian mutu mencakup
input, process, dan output pendidikan. 30
Input pendidkan meliputi input sumber daya manusia (kepala
sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya
selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya).
Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan
perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana dan program. Input
harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang
ingin dicapai oleh sekolah.31
Proses pendidikan dalam tingkat sekolah meliputi proses
pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses
pengeloaan program, proses belajar mengajar dan proses monitoring
dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki
tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan proses-proses lainnya.32

29
Rini Wahyuni Siregar, dkk. Op.Cit., h. 11
30
Mulyasa, Op.Cit., h. 157
31
Ibid., h. 157
32
Ibid., h. 157
12

Output Pendidikan merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah


adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah.
Output sekolah dikatakan bermutu tinggi jika prestasi sekolah,
khususnya prestasi siswa menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam:
(1) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum, nilai ujian akhir,
karya ilmiah, lomba-lomba akademik; dan (2) prestasi non-akademik,
seperti IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian,
keterampilan kejuruan dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
lainnya.33
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
sesuatu/barang/jasa dapat dikatakan bermutu jika memenuhi harapan
dan kepuasan pelanggan dengan hasil yang berkualitas. Agar lebih
jelas memahami definisi mutu, penulis membuat bagan sebagai
berikut.

INPUT PROCESS OUTPUT

Sesuai
standar,
sesuai
spesifikasi Kepuasan
Sesuatu/
dan
Barang/
Kebutuhan
Jasa
Pelanggan
Lebih baik,
Lebih
unggul, dll.

Gambar 2. 1 Memahami Definisi Makna Mutu

Menurut Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20


tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.34 Artinya,

33
Ibid., h. 158
34
Cahyo Budi U, Op.Cit., h 12
13

sebagai seorang guru profesional harus mampu menjalin komunikasi


yang baik untuk menciptakan pembelajaran efektif yang
memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah
usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar
mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Menurut Nasution yang
dikutip oleh Muhammad dan Sulistyorini dalam bukunya,
pembelajaran adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta
didik sehingga terjadi proses belajar.35 Menurut Nata dalam bukunya
Muhammad dan Sulistyorini, menyebutkan bahwa pembelajaran
adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar untuk belajar.36
Sejalan dengan pendapat di atas, Akrim mengatakan bahwa
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang
guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.37 Artinya, pembelajaran
adalah upaya guru untuk membelajarkan peserta didik yang pada
akhirnya mengubah perilaku peserta didik.
Menurut Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Akrim dalam
bukunya, pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.38
Pendapat yang sama dikemukakan Margaret E Beel Gredler dalam
bukunya Afwadi, bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai

35
Muhamad Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), cet.1, h.6
36
Ibid., h. 7
37
Akrim, Desain Pembelajaran, (Depok: Rajawali Pers, 2020) cet.1, h. 22
38
Ibid., h.22
14

seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk


mendukung terjadinya proses belajar yang sifatnya internal.39
Menurut Chairani, mutu pembelajaran merupakan ukuran yang
menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi antara guru dengan
siswa yang terjadi dalam tempat pembelajaran (ruang kelas) untuk
mencapai tujuan pembelajaran.40 Mutu pembelajaran adalah
kemampuan yang dimiliki sekolah dalam menyelenggarakan
pembelajarannya secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan
manfaat yang bernilai tinggi bagi pencapaian tujuan pengajaran yang
telah ditentukan.41
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu
pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran, disini kondisi guru sangat
berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Pembelajaran akan bermutu jika guru berhasil
mengubah sikap, perilaku, serta keterampilan siswa. Mutu
pembelajaran dapat mengukur sejauh mana tingkat pencapaian hasil
dan tujuan pembelajaran itu sendiri.

b. Komponen-Komponen Mutu Pembelajaran


Pembelajaran yang bermutu merupakan kebutuhan setiap
lembaga pendidikan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan komponen-
komponen yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam
proses peningkatan mutu pembelajaran, terdapat komponen-
komponen yang harus ditingkatkan antara lain:
Menurut Fathul A.T dan Muhammad Rijal komponen yang
terkait dengan mutu pembelajaran yaitu:
(a) Kesiapan dan motivasi siswa,
(b) Kemampuan guru profesional dan kerjasama dalam organisasi
sekolah,

39
Afwadi, Guru Kreatif, Mutu Pembelajaran Meningkat, (Yogyakarta: CV. Bintang Semesta
Media, 2021) cet.1, h.52
40
Chairani, Op.Cit., h. 19
41
Ketut Bali Sastrawan, Op.Cit., h. 70
15

(c) Kurikulum meliputi relevansi isi dan operasional proses


pembelajarannya,
(d) Sarana dan prasarana meliputi kecukupan dan keefektifan dalam
mendukung proses pembelajaran,
(e) Partisipasi masyarakat (orang tua, pengguna lulusan dan
perguruan tinggi) dalam pengembangan program-program
pendidikan sekolah.42

Menurut Rosdijati dan Widyaiswara yang dikutip oleh Ketut


Bali Sastrawan, komponen mutu pembelajaran yaitu:
(a) Penampilan Guru
Komponen yang menunjang terhadap peningkatan mutu
pembelajaran adalah penampilan guru, artinya bahwa rangkaian
kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam melaksanakan
pengjaran sangat menentukan terhadap mutu pembelajaran yang
dihasilkan. Kunci keberhasilannya mengingat bahwa guru yang
merupakan salah satu pelaku dan bahkan pemeran utama dalam
penyelenggaraan pembelajaran, sehingga diharapkan penampilan
gutu harus benar-benar memiliki kemampuan, keterampilan dan
sikap yang profesional yang pada akhirnya mampu menunjang
terhadap peningkatan mutu pembelajaran yang akan dicapai.
(b) Penguasaan Materi/Kurikulum
Komponen lainnya yang menunjang terhadap peningkatan mutu
pembelajaran yaitu penguasaan materi/kurikulum. Penguasaan
ini sangat mutlak harus dilakukan oleh guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran, mengingat fungsinya sebagai
objek yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dengan
demikian penguasaan materi merupakan kunci yang menentukan
keberhasilan dalam meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga
seorang guru dituntut atau ditekan untuk menguasai
materi/kurikulum sebelum melakukan pengajaran di depan kelas.
(c) Penggunaan Metode Mengajar
Penggunaan metode mengajar juga merupakan komponen dalam
peningkatan mutu pembelajaran yang menunjukkan bahwa
metode mengajar yang akan dipakai guru dalam menerangkan di
depan kelas tentunya akan memberikan konstribusi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran. Dengan menggunakan metode
mengajar yang benar dan tepat, maka memungkinkan akan
mempermudah siswa memahami materi yang akan disampaikan.
(d) Pendayagunaan Alat/Fasilitas Pendidikan
Kemampuan lainnya yang menentukan peningkatan mutu
pembelajaran yaitu pendayagunaan alat-fasilitas pendidikan.
Mutu pembelajaran akan baik apabila dalam pelaksanaan
pembelajaran didukung oleh alat/fasilitas Pendidikan yang
tersedia. Hal ini akan memudahkan guru dan siswa untuk
42
Fathul Arifin Toatubun & Muhammad Rijal, Profesionalitas dan Mutu Pembelajaran,
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018) cet.1, h. 102 -103
16

menyelenggarakan pembelajaran, sehingga diharapkan


pendayagunaan alat/fasilitas belajar harus memperoleh perhatian
yang baik bagi sekolah-sekolah dalam upaya mendukung
terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
(e) Penyelengaraan Pembelajaran dan Evaluasi
Mutu pembelajaran ditentukan oleh penyelenggaraan
pembelajaran dan evaluasi yang menunjukkan bahwa pada
dasarnya mutu akan dipengaruhi oleh proses. Oleh karena itu guru
harus mampu mengelola pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran,
sehingga mampu mewujudkan peningkatan mutu yang optimal.
(f) Pelaksanaan Kegiatan Kurikuler dan Ekstra-kurikuler
Peningkatan mutu pembelajaran dipengaruhi pula oleh
pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra-kurikuler yang
menunjukkan bahwa mutu akan mampu ditingkatkan apabila
dalam pembelajaran siswa ditambah dengan adanya kegiatan
kurikuler dan esktra-kurikuler. Kegiatan tersebut perlu dilakukan
mengingat akan menambah pengetahuan siswa di luar pengajaran
inti di kelas dan tentunya hal ini akan menjadi lebih baik terutama
dalam meningaktkan kreativitas dan kompetensi siswa.43

Dari pendapat di atas dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa


peningkatan mutu pembelajaran harus memiliki komponen-
komponen yang ditingkatkan yaitu, penampilan guru, penguasaan
materi, penggunaan metode mengajar, penggunaan
alat/fasilitaspendidikan, penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi
dan pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra-kurikuler. Komponen-
komponen di atas saling mempengaruhi karena terdapat guru
profesional dalam mengajar, seperti menguasai materi yang akan
diajarkan, dapat memaksimalkan penggunaan alat/fasilitas yang
disediakan sekolah, dan melakukan evaluasi pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran


Peningkatan mutu pembelajaran merupakan suatu proses yang
sistematis yang terus menerus meningkatkan kualias proses belajar
mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu dengan tujuan

43
Ketut Bali Sastrawan, Op.Cit., h. 71-72
17

agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan
efisien.44
Menurut Teguh menyatakan bahwa secara sederhana terdapat
dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu:
1) Faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor yang terdapat di dalam individu dikelompokkan menjadi
dua faktor, yaitu faktor psikis dan faktor fisik. Kedua faktor
tersebut ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang
ditentukan oleh faktor lingkungan, dan ada juga yang ditentukan
oleh faktor keturunan dan lingkungan.
2) Faktor yang berasal dari luar individu dikelompokkan menjadi
faktor lingkungan alam, social-ekonomi, guru, metode mengajar,
kurikulum, program, metode pelajaran, serta sarana dan
prasarana.45

Menurut Lif Khoiru Ahmadi, dkk. menyatakan bahwa terdapat


tiga unsur yang mempengaruhi belajar siswa, antara lain:
1) Pertimbangan internal. Aspek kesejahteraan fisik seseorang,
seperti penglihatan dan kesehatan umum mereka. Integrasi siswa,
sikap, bakat, minat dan motivasi semua berperan dalam proses
belajar siswa.
2) Pertimbangan eksternal. Guru, administrator, dan siswa dari
sekolah yang sama adalah bagian dari lingkungan social sekolah.
Lingkungan social sekolah terdiri dari masyarakat, siswa,
danlingkungan sekitarnya. Namun factor yang paling penting
adalah budaya keluarga.
3) Aspek gaya belajar. Ada berbagai cara di mana pembelajaran
dapat didukung dan metode ini dapat didefinisikan sebagai
perangkat operasional yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mencapai tujuan pembelajaran.46
Sedangkan menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran dibagi menjadi dua bagian diantaranya:

44
Afwadi, Op.Cit., h.53
45
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2015) cet. 1, h. 35
46
Hanifah, Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dama
Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022) cet. 1, h. 74
18

1) Faktor internal
Dalam faktor internal dibagi lagi menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor jasmani, yaitu kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, yaitu intelegasi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan dibagi menjadi dua macam kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
2) Faktor Eksternal
Dalam faktor eksternal dibagi lagi menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah, yaitu mencakup metode pengajaran,
kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, yaitu mencakup kegiatan siswa dalam
bermasyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.47
Selain itu Oemar Hamalik mengatakan faktor-faktor
pembelajaran terdiri dari beberapa hal yaitu:
1) Kegiatan belajar
2) Latihan dan ulangan
3) Kepuasan dan kesenangan
4) Asosiasi dan transfer
5) Berbagai pengalaman yang diperoleh, yaitu pengalaman lama dan
baru, harus diasosiasikan agar menjadi satu kesatuan.
Pengalaman dari satu situasi perlu diasosiasikan dengan
pengalaman dari situasi lain, sehingga memudahkan transfer hasil

47
Hanifah, Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dama
Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022) cet. 1, h. 74
19

belajar. Berbagai pengalaman dan pengertian yang telah dimiliki


siswa akan memudahkannya menerima pengalaman baru.
Pengalaman dan pengertian masa lampau tersebut menjadi dasar
serta pengalaman apersepsi.
6) Kesiapan dan kesediaan belajar. Faktor kesiapan turut
mennetukan hasil belajar.
7) Minat dan usaha. Kegiatan belajar yang didasari dengan penuh
minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga
akan meningkatkan hasil belajar.
8) Fisikologis. Kesehatan dan keseimbangan jasmaniah siswa perlu
mendaoat perhatian sepenuhnya, karena kondisi fisikologis ini
sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, kegiatan dan hasil
belajar.
9) Intelegasi atau kecerdasan. Kemajuan belajar juga ditentukan
oleh tingkat perkembangan intelegasi siswa seperti cerdas,
kurang cerdas, atau lamban.48
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, beberapa di antaranya telah dibahas di atas, seperti
faktor internal seperti fisik, faktor eksternal seperti guru, masyarakat
sekitar, teman dan keluarga, serta faktor pendekatan pembelajaran
digunakan sebagai alat operasional untuk tercapainya tujuan
pembelajaran.

d. Indikator Mutu Pembelajaran


Mutu pembelajaran merupakan salah satu aspek penilaian dari
sekolah, dengan keunggulan dan kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.49 Dalam rangka mewujudkan pembelajaran
yang bermutu, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai
penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Sistem Pendidikan

48
Hanifah, Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dama
Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022) cet. 1,h. 75
49
Afwadi, Op.cit., h.52
20

Nasional, yang didalamnya memuat tentang standar proses. Dalam


Bab 1 ketentuan umum SNP, yang dimaksud dengan standar proses
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran.50
Dalam pelaksanaan pembelajaran dianggap bermutu jika
pembelajaran efektif mencapai tujuan pembelajaran, terpusat kepada
aktivitas siswa, menggunakan berbagai metode dan media, bernilai
dan bermanfaat, menyenangkan serta berkesan dengan menerapkan
penilaian proses dan hasil.51 Pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan membuka pembelajaran, menyampaikan materi dan menutup
pembelajaran.
1) Kegiatan Membuka Pelajaran: Kegiatan Awal
a) Mengucapkan salam
b) Menyapa
c) Berdoa
d) Memberikan motivasi belajar
e) Menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Melakukan apersepsi
2) Menyampaikan Materi: Kegiatan Inti
a) Mengamati
b) Menanya
c) Mengumpulkan informasi/mencoba
d) Mengasosiasi/menalar
e) Mengkomunikasikan
3) Menutup Pembelajaran: Kegiatan Penutup
a) Membuat kesimpulan
b) Memotivasi peserta didik
c) Memberi tugas kepada peserta didik/program tindak lanjut
d) Melaksanakan refleksi pembelajaran
e) Berdoa dan mengucapkan salam.52

Adapun menurut Depdiknas yang dikutip oleh Ine dan Tedi


dalam bukunya, bahwa indikator yang berkaitan dengan pembelajaran
yang berkualitas, yaitu:
1) Perilaku pembelajaran guru

50
Raudlatul Munawarah, Manajemen Supervisi Akademik Peningkatan Mutu Pembelajaran
Matematika Madrasah Aliyah, (Nusa Tenggara Barat: Pusat Pengembangan Pendidikan dan
Penelitian Indonesia, 2022) cet. 1, h. 45
51
Firdos Mujahidin, Op.Cit., h. 64
52
Ibid., h. 147-158
21

Pembelajaran guru dapat dilihat dari kinerjanya antara lain:


a) Membangun sikap positif siswa terhadap belajar dan profesi
b) Menguasai disiplin ilmu
c) Guru perlu memahami keunikan siswa
d) Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan
2) Perilaku dan dampak belajar siswa
Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat kompetensi
sebagai berikut, antara lain:
a) Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar
b) Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan
pengetahuan serta membangun sikapnya
c) Mampu dan mau memperluas serta memperdalam
pengetahuan keterampilan serta memantapkan sikapnya
d) Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan dan
sikapnya secara bermakna.
3) Iklim pembelajaran
Iklim pembelajaran mencakup:
a) Suasana yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnyakegiatan pembelajaran yang menarik
b) Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan
c) Suasana sekolah yang kondusif
4) Materi pembelajaran
Materi pembelajaran yang berkualitas dilihat dari:
a) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
b) Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi
dengan waktu yang tersedia
c) Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual
d) Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa
e) Dapat menarik manfaat yang optimal
f) Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional,
psiko-pedagogis dan praktis.
5) Media pembelajaran
22

Kualitas media pembelajaran dapat dilihat dari:


a) Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna
b) Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan
guru
c) Media pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar
siswa
d) Mampu mengubah suasana belajar dari siswa pasif menjadi
aktif dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar
yang ada.
6) Sistem pembelajaran
Sistem pembelajaran di sekolah mampu menunjukkan
kualitasnya jika:
a) Sekolah dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya
b) Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana
strategis dan rencana operasional sekolah
c) Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi dan
misi sekolah
d) Pengendalian dan penjaminan mutu.53

Pada variabel mutu pembelajaran definisi yang digunakan


cenderung menggunakan teori Chairani, yang mendefinisikan mutu
pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi
kualitas interaksi antara guru dengan siswa yang terjadi dalam tempat
pembelajaran (ruang kelas) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Interaksi tersebut melibatkan guru dan siswa yang dilakukan dalam
lingkungan tertentu dengan dukungan sarana dan prasarana tertentu.
Adapun indikator yang digunakan pada variabel mutu pembelajaran
merujuk pada teori Firdos menjelaskan bahwa terdapat 3 kegiatan
dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi, kegiatan membuka
pembelajaran, menyampaikan materi dan menutup pembelajaran.

53
Ine Rahayu. P & Tedi Purbangkara, Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2022), cet. 1,
h. 22-25
23

2. Profesionalisme Guru
a. Pengertian Profesionalisme Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme
mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme
merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang
menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh
seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau
profesinya.54
Menurut Arifin yang dikutip oleh Rusman mengatakan bahwa
profesionalisme adalah suatu pandangan terhadap keahlian tertentu
yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu, yang mana keahlian itu
hanya diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan khusus. Jadi,
profesionalisme mengarah kepada komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesi yang diembannya.55
Sejalan dengan pendapat di atas, Anwar mengatakan bahwa
profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental
dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Seorang guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan
tercermin dalam sikap mental serta komitmennya terhadap
perwujudan dan peningkatkan kualitas profesional melalui berbagai
cara dan strategi. Dalam konteks guru, makna profesionalisme sangat
penting karena profesionalisme akan melahirkan sikap terbaik bagi
seorang guru dalam melayani kebutuhan pendidikan peserta didik,
sehingga kelak sikap ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa,
tetapi juga memberi maanfaat bagi orang tua, masyarakat dan institusi
sekolah itu sendiri.56

54
Heri Susanto, Profesi Keguruan, (Banjarmasin : Program Studi Pendidikan Sejarah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, 2020), cet. 1., h. 49
55
Rusman, Op.Cit., h. 152
56
Muhammad Anwar, Op.Cit., h. 23
24

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen pada pasal 1 disebutkan “Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.”. 57 Berdasarkan undang-undang ini maka
dengan jelas menjadikan guru sebagai profesi secara utuh sehingga
syarat sebuah profesi harus terpenuhi bagi guru.
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Halid
mengungkapkan bahwa guru profesional adalah guru yang telah
mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi guru, mempunyai
keahlian khusus untuk pekerjaan guru, menguasai betul tentang seluk
beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. Sedangkan
menurut Usman guru profesional adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal.58
Menurut Rusman, profesionalisme guru merupakan kondisi,
arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian.59
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
guru adalah kemampuan dan keahlian luar biasa di bidang keguruan
yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi guru dengan sebaik-
baiknya meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, serta
melaksanakan evaluasi pembelajaran.

b. Ciri-ciri Profesionalisme Guru


Seseorang dikatakan sebagai guru yang profesional tidak cukup
hanya dengan mengetahui satu materi yang akan diajarkan, tetapi ia

57
Ali Nurhadi, Op.Cit., h.16.
58
Halid Hanafi, La Adu & H. Muzakkir, Op.Cit., h. 5
59
Rusman, Op.Cit., h. 153-154
25

harus memiliki kepribadian guru dengan segala ciri dan tingkat


kedewasaannya. Guru profesional adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal.60
Menurut Suryanto dan Asep Jihad dalam bukunya menjabarkan
ciri-ciri guru profesional, yaitu:
1) Ahli di bidang teori dan praktik keguruan. Guru profesional
adalah guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan
dan ahli dalam mengajarkan. Dengan kata lain, guru profesional
adalah guru yang mampu membelajarkan siswanya tentang
pengetahuan yang dikuasainya dengan baik.
2) Senang memasuki organisasi profesi keguruan. Guru sebagai
jabatan profesional seharusnya terus meningkatkan peran
organisasi profesinya. Fungsi organisasi profesi selain untuk
melindungi kepentingan anggotanya juga sebagai dinamisator
dan motivator anggotanya juga sebagai dinamisator dan
motivator anggota mencapai karier yang lebih baik.
3) Memiliki latar belakang kependidikan keguruan yang memadai.
Keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan
kemampuan tersebut tidak dimiliki masyarakat pada umumnya
yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan.
4) Melaksanakan kode etik guru. Sebagai jabatan profesional, guru
dituntut untuk memiliki kode etik, seperti yang dinyatakan dalam
Konvensi Nasional Pendidikan 1 Tahun 1988, bahwa profesi
adalah pekerjaan yang mempunyai kode etik, yaitu norma-norma
tertentu sebagai pegangan atau pedoman yang diakui serta
dihargai oleh masyarakat.
5) Memiliki otonomi dan rasa tanggung jawab. Otonomi yang
dimaksud adalah mampu mengajar diri sendiri. Dengan demikian,
guru harus memiliki sikap mandiri dalam mengambil keputusan
sendiri dan dapat mempertangungjawabkan keputusan yang
dipilihnya.
6) Memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat. Guru sebagai
tenaga pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan
kehidupan masyarakat. Untuk itulah guru dituntut memiliki
pengabdian yang tinggi kepada masyarakat khususnya dalam
membelajarkan anak didik.
7) Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas
pengabdian kepada masyarkat, hendaknya disadari atas dorongan

60
Halid Hanafi, La Adu & H. Muzakkir, Op.Cit., h. 5
26

atau panggilan hati nurani. Ini akan membuat guru merasa senang
dalam melaksanakan tugas berat mencerdaskan anak didik.61

Menurut Shilphy guru profesional memiliki ciri-ciri sebagai


berikut:
1) Selalu memiliki energi untuk para siswanya
2) Memiliki tujuan yang jelas dalam setiap pelajaran
3) Memiliki keterampilan yang mendisiplinkan dengan cara yang
efektif
4) Memiliki keterampilan dalam manajemen kelas yang baik
5) Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang tua
6) Memiliki harapan yang tinggi
7) Memiliki pengetahuan dalam kurikulum
8) Memiliki pengetahuan mengenai subjek yang diajarkan
9) Selalu memberi yang terbaik untuk anak-anak di dalam proses
pengajarannya
10) Memiliki hubungan yang baik dan berkualitas dengan peserta
didik
11) Mengajar peserta didik untuk belajar dan bagaimana belajar
12) Memiliki sifat yang baik terhadap sesama guru
13) Memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang sosial
media.62

Menurut Jamil guru yang profesional mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut:
1) Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya
2) Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa
3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui
berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku
siswa sampai tes hasil belajar
4) Guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya
5) Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar
dalam lingkungan profesinya.63
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai ciri-ciri guru
profesional dapat disimpulkan bahwa guru yang profesional apabila
guru mempunyai kompetensi dalam mengajar, guru mau menggali

61
Suyanto & Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan
Kualitas Guru di Era Global), (Jakarta: Erlangga, 2013), h.26-27
62
Shilphy A. Octavia, Profesionalisme Guru Dalam Memahami Perkembangan Peserta
Didik, (Yogyakarta: Deepublish, 2021) cet. 1, h. 9-11
63
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan
Kompetensi Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), cet. 1, h. 74
27

terus menerus ilmu dan menyalurkan ilmu yang ia dapat kepada


peserta didik dengan cara penyampaian yang tepat, mampu
mendekatkan diri kepada peserta didik agar mempunyai komunikasi
yang baik, guru harus mempunyai lingkungan sosial yang baik pula,
dan guru juga harus mempunyai keterampilan yang baik dalam
pengajaran.

c. Kompetensi Profesionalisme Guru


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Standar kompetensi guru
dikembangkan secara utuh ke dalam empat kompetensi yaitu:
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a). Artinya,
guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran. Guru harus menguasai manajemen kurikulum,
mulai dari merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan
kurikulum, dan mengevaluasi kurikulum, serta memiliki
pemahaman mengenai psikologi Pendidikan, terutama terhadap
perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan berhasil guna.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. (Standar Nasional
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya, guru
28

memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu


menjadi sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus
memiliki kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu
melaksanakan tripusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantoro yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani (di depan guru memberi
teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di belakang
memberikan dorongan/motivasi).
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d). Artinya,
ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan
murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan
kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
terintegrasikannya konten pembelajaran dengan penggunaan TIK
dan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP,
penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c). Artinya, guru harus memiliki
pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi atau
subjek matter yang akan diajarkan serta penguasaan didaktik
metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik,
mampu memilih model, startegi dan metode yang tepat serta
mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun
harus memiliki pengetahuan luas tentang kurikulum dan landasan
kependidikan.64

64
Rusman, Op.Cit., h. 159
29

Adapun menurut Usman yang dikutip oleh Rusman


mengungkapkan ada sejumlah kompetensi profesional yang harus
dimiliki guru, yaitu:
1) Menguasai landasan kependidikan:
a) Memahami tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
b) Mengenal fungsi sekolah dan masyarakat
c) Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan
2) Menguasai materi/bahan pembelajaran:
a) Menguasai bahan pelajaran sesuai dengan kurikulum
b) Mengusai bahan pengayaan
3) Menyusun program pembelajaran
a) Menetapkan tujuan pembelajaran
b) Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran
c) Memilih dan mengembangkan stategi pembelajaran
d) Memilih dan mengembangkan media pembelajaran
e) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
4) Melaksanakan program pembelajaran
a) Menciptakan program pembelajaran
b) Mengatur ruangan belajar
c) Mengelola interaksi pembelajaran
5) Menilai hasil dan proses pembelajaran
a) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran
b) Menilai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.65
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
tersebut di atas, harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan
tugasnya. Guru yang tidak memiliki kompetensi dalam proses
pembelajaran dapat berakibat fatal terhadap pencapaian kualitas dan
peningkatan pendidikan. Guru yang memiliki kompetensi dalam
menjalankan profesinya dapat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan lebih efektif dan efisien.

65
Ibid., h. 161-162
30

d. Syarat-Syarat Profesionalisme Guru


Apabila guru telah memiliki kompetensi tersebut di atas, maka
guru tersebut telah memiliki hak profesional karena ia telah jelas
memenuhi syarat-syarat berikut:
1) Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas
wewenang keguruan yang menjadi tanggung jawabnya
2) Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi
edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam
proses pengembangan pendidikan setempat
3) Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan
yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-
hari
4) Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap
usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang
pengabdiannya
5) Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi
profesionalnya secara individual maupun secara institusional.66

Adapun Oemar Hamalik dalam Halid mengungkapkan bahwa


syarat-syarat menjadi guru profesional adalah sebagai berikut:
1) Harus memiliki bakat sebagai guru
2) Harus memiliki keahlian sebagai guru
3) Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
4) Memilki mental yang sehat
5) Berbadan sehat
6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
7) Guru adalah manusia berjiwa pancasila
8) Guru adalah seorang warga negara yang baik.67
Dari uraian di atas mengenai syarat-syarat guru profesional,
dapat disimpulkan bahwa guru tidak hanya sekedar mengajar dan
menyampaikan materi saja, tetapi guru profesional harus memiliki
bakat, pengalaman dan pengetahuan yang luas dibidangnya, memiliki
kempetensi profesional, serta memiliki kepribadian yang baik.

66
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018) cet. 2., h. 159
67
Halid Hanafi, La Adu & H. Muzakkir, Op.Cit., h. 8
31

e. Indikator Profesionalisme Guru


Selanjutnya mengenai indikator profesionalisme guru, dalam
hal ini guru yang profesional memiliki indikator yang
membedakannya dengan guru biasa. Adapun indikator profesional
guru yang lebih terperinci menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang
dikutip oleh Ingtyas, yaitu sebagai berikut:
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu.
a) Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu.
b) Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
c) Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
a) Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai tingkat
perkembangan peserta didik.
b) Mengelolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
a) Melakukan refleksi terhadap kinerja dalam rangka
peningkatan keprofesionalan.
b) Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan.
c) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan.
d) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai
sumber.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
32

a) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam


berkomunikasi.
b) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan diri.68
Adapun menurut Nur Kholik dan Ahmad Mufit A. indikator
guru profesional yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar
b. Menguasai bahan pelajaran
c. Melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar
d. Menilai kemajuan proses belajar mengajar69

Sedangkan indikator profesional guru menurut Anwar memiliki


indikator mendasar yaiu sebagai berikut:
1) Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik
2) Penguasaan bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun
kependidikan
3) Kemampuan penyeleggaraan pembelajaran yang mendidik
4) Kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan
kepribadian secara berkelanjutan.70

Pada variabel profesionalisme guru definisi yang digunakan


cenderung menggunakan teori Rusman, yang mendefinisikan
profesionalisme guru sebagai kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang
menjadi mata pencaharian. Keahlian yang dimaksud adalah keahlian
di bidang keguruan yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi guru
dengan sebaik-baiknya meliputi kemampuan merencanakan,
melakukan, serta melaksanakan evaluasi pembelajaran. Adapun
indikator yang digunakan pada variabel profesionalisme guru merujuk
pada Nur Kholik dan Ahmad Mufit A. Beberapa indikator yang
digunakan ialah kemampuan merencanakan program belajar

68
Fatma Tresno Ingtyas, Dina Ampera, Farihah, Model Micro-Teaching Berorientasi
Kecerdasan Emotional, (Purwodadi: Sarnu Untung, 2020) cet. 1, h. 6-7
69
Nur Kholik & Ahmad Mufit A. Politik dan Kebijakan Kementrian Agama (Upaya
Membangun Profesionalisme Guru dan Dosen, (Selayo, CV. Insan Cendekia Mandiri, 2020) cet. 1,
h.26
70
Muhammad Anwar, Op.Cit., h. 50
33

mengajar, menguasai bahan pelajaran, melaksanakan/mengelola


proses belajar mengajar dan menilai kemajuan proses belajar
mengajar
34

B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian ini sehingga penulis dapat memperkaya teori
yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Berdasarkan penelitian tentang profesionalisme guru dan mutu pembelajaran
terdapat penelitian yang relevan:
Tabel 2. 1Penelitian Terdahulu

No Nama Skripsi Judul Skripsi Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan


Tahun
1. Risnawati 2013 Pengaruh Pada penelitian ini memusatkan Penelitian ini memiliki keterkaitan
(Prodi Pendidikan Profesionalisme perhatian pada pengaruh dengan penelitian yang dilakukan
Biologi. Guru Terhadap profesionalisme guru terhadap minat penulis mengenai profesionalisme
Universitas Islam Minat Belajar belajar peserta didik pada mata pelajaran guru.
Negeri Alauddin Peserta didik biologi. Skripsi ini menggunakan penelitan
Makassar) Pada Mata Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, maka perhitungan
Skripsi Pelajaran Biologi deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menggunakan angka, sama dengan
Kelas XI IPA terdapat pengaruh positif dan signifikan metode yang digunakan pun sama yaitu
MAN antara profesionalisme guru terhadap deskriptif.
Bontoharu minat belajar siswa pada mata pelajaran Perbedaan penelitian ini adalah peneliti
Selayar biologi. Hal ini ditunjukkan dengan menspesifikasikan mutu pembelajaran
harga r sebesar 0,544 dan 𝑟 2 sebesar secara umum sedangkan peneliti
0,296, harga thitung > ttabel pada taraf terdahulu meneliti lebih
menspesifikasikan pada salah satu mata
pelajaran yaitu biologi. Berbeda pula
35

signifikansi 5% yaitu 2,976 > 2,074 (sig tempat penelitian, jumlah populasi dan
0,000 <0,050.71 sampel yang digunakan.

2. Andi Dewi 2015 Pengaruh Pada penelitian ini memusatkan Penelitian ini memiliki keterkaitan
Puspita Sari Kompetensi perhatian pada pengaruh kompetensi dengan penelitian yang dilakukan
(Prodi Profesional Guru profesional guru terhadap mutu penulis mengenai variabel Y yaitu
Manajemen Dalam pembelajaran. Penelitian ini mutu pembelajaran. Skripsi ini
Pendidikan, Meningkatkan menggunakan metode kuantitatif menggunakan penelitan kuantitatif,
Universitas Islam Mutu deskriptif. Hasil Penelitian ini maka perhitungan menggunakan
Negeri Pembelajaran di menunjukan korelasi Product moment, angka, sama dengan metode yang
Syarifhidayatullah SMPN 03 hubungan antara kompetensi profesional digunakan pun sama.
Jakarta). Tangerang guru dengan mutu pembelajaran terdapat Perbedaannya terletak pada variabel X
Skripsi Selatan hubungan yang positif, dengan “rxy” penelitian terdahulu adalah kompetensi
sebesar 0.406. Sedangkan rtabel pada profesional guru sedangkan variabel X
taraf signifikan 5% diperoleh dari rtabel yang akan diteliti adalah
0,250, dan jika di tafsirkan hasil tersebut profesionalisme guru yang mengacu
dalam tabel product moment maka angka sikap mental dalam bentuk komitmen
tersebut menunjukkan korelasi yang dari seorang guru untuk meningkatkan
positif walaupun hubungan positif kualitas kompetensi keguruannya
tersebut itu hanya pada tingkat sedang sehingga pembahasan akan lebih luas.
atau cukup.72

71
Risnawati, Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Minat Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI IPA MAN Bontoharu Selayar, Skripsi
pada Prodi Pendidikan Biologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2013, h. 83-84
72
Andi Dewi Puspita Sari, Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMPN 03 Tangerang Selatan, Skripsi pada Prodi
Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, 2015, h. 83
36

Berbeda pula tempat penelitian, jumlah


populasi dan sampel yang digunakan.
3. Ibrahim Irsyad 2021 Peran Kepala Pada penelitian ini memusatkan Penelitian ini memiliki keterkaitan
(Prodi Sekolah sebagai perhatian pada peran kepala sekolah dengan penelitian yang dilakukan
Manajemen Supervisor dalam sebagai supervisor dalam meningkatkan penulis mengenai profesionalisme
Pendidikan, Meningkatkan profesionalisme guru. Penelitian ini guru. Skripsi ini menggunakan
Universitas Islam Profesionalisme menggunakan metode kualitatif. Adapun penelitan kualitatif, sedangkan penulis
Negeri Guru di SMPN pendekatan yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif,
Syarifhidayatullah 18 Depok pendekatan langsung dan tidak langsung maka menggunakan teknik analisis
Jakarta) namun pendekatannya lebih dekat data yang berbeda. Pada variabel
Skripsi dengan pendekatan supervisi manusiawi. lainnya penulis menggunakan mutu
Sedangkan teknik supervise yang pembelajaran sebagai variabel Y.
digunakan meliputi kunjungan kelas, Berbeda pula tempat penelitian, jumlah
pertemuan pribadi, rapat dewan populasi dan sampel yang digunakan
guru/staff, kunjungan antar sekolah, oleh penulis.
kunjungan antar kelas, pertemuan dalam
kelompok kerja\MGMP, dan seminar.
Kemudian hasil supervisi yang
dilakukan oleh kepala SMPN 18 Depok
adalah mampu meningkatkan
profesionalisme guru pada kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi
37

sosial. Adanya faktor pendukung dalam


pelaksanaan supervisi ini
adalah adanya motivasi guru,
kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM)/tenaga kerja, sarana dan
prasarana yang memadai. Kemudian
faktor penghambat dalam pelaksanaan
supervisi ini adalah waktu yang
terganggu dalam satu semester karna
cuaca, kondisi kesehatan, dan kegiatan
tertentu.73
4. Mohamad Rikwan 2022 Pengaruh Pada penelitian ini memusatkan Penelitian ini memiliki keterkaitan
Hidayat Kompetensi perhatian pada pengaruh Profesional dengan penelitian yang dilakukan
(Prodi Profesional Guru Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta penulis mengenai profesionalisme
Manajemen Terhadap Didik Di MAN 3 Tangerang. guru.
Pendidikan, Prestasi Belajar Penelitian ini menggunakan endekatan Skripsi ini menggunakan penelitian
Universitas Islam Peserta Didik kuantitatif dengan metode survey. Hasil kuantitatif, sama dengan yang
Negeri Di MAN 3 penelitian terdapat adanya pengaruh digunakan penulis.
Syarifhidayatullah Tangerang yang signifikan antara kompetensi Perbedaan penelitian ini adalah metode
Jakarta) profesional guru terhadap prestasi penelitian, yang digunakan peneliti
Skripsi belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan adalah metode deskriptif. Selain itu
dengan hasil uji-T yang menghasilkan t- peneliti menspesifikasikan mutu

73
Ibrahim Irsyad, Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMPN 18 Depok, Skripsi pada Prodi Manajemen
Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, 2021, h. 94
38

hitung sebesar 6,682 > t-tabel yaitu pembelajaran secara umum sedangkan
1,974, dengan nilai signifikansi sebesar peneliti terdahulu meneliti lebih
0,000 < 5% (0,05).74 menspesifikasikan pada prestasi belajar
peserta didik. Berbeda pula tempat
penelitian, jumlah populasi dan sampel
yang digunakan.

74
Mohamad Rikwan Hidayat, Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di MAN 3 Tangerang, Skripsi pada Prodi
Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, 2022, h.86
39

C. Kerangka Berpikir
Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen ini saling berkaitan dan saling
mempengaruhi, serta tidak dapat dipisahkan antara satu komponen dengan
komponen yang lainnya. Dari ketiga komponen tersebut, guru merupakan
komponen yang paling menentukan dan pemegang peranan penting dalam
proses belajar mengajar.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan pernyataan tersebut,
maka dengan jelas menjadikan guru sebagai profesi secara utuh sehingga syarat
sebuah profesi harus terpenuhi bagi guru.
Profesionalisme guru sebagai kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran
yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
Melalui adanya sikap profesionalisme, diharapkan mutu pembelajaran
akan meningkat yang dapat dilihat selama proses pembelajaran. Karena dengan
keprofesionalitasnya, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran,
sehingga dapat dengan otomatis pula meningkatkan mutu pendidikan.
Mutu pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa
tinggi kualitas interaksi antara guru dengan siswa yang terjadi dalam tempat
pembelajaran (ruang kelas) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mutu
pembelajaran mutlak dilakukan oleh para guru. Sehingga jika guru yang
profesional menjalankan kewajibannya serta mengerahkan kemampuan dan
keahlian yang dipersyaratkan maka akan berpengaruh pada mutu
pembelajaran. Begitu pula sebaliknya jika guru tidak menjalankan
kewajibannya, kemampuan dan keahliannya untuk mendidik peserta didik
dalam proses pembelajaran tidak dikerahkan semaksimal mungkin maka akan
sulit mencapai mutu pembelajaran yang sesuai harapan. Dari pemikiran diatas
dapat digambarkan pola pemikiran dalam penelitian sebagai berikut:
40

Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Pikir

Proses Output
Input

Kondisi nyata Hasil


Masalah Strategi
 Masih terdapat guru yang Terlaksananya
belum mempunyai Rendahnya Meningkatkan profesionalisme
komitmen secara profesionalisme pengembangan guru dalam
professional guru yang profesionalisme guru mutu
 Kurangnya kemampuan berdampak pada dalam pembelajaran di pembelajaran
guru dalam mengelola rendahnya mutu kelas dan memberikan
kelas secara optimal pembelajaran teguran kepada tenaga
 Kurangnya motivasi siswa pendidik yang kurang
dalam proses pembelajaran disiplin dalam
 Rendahnya disiplin guru berlangsungnya proses
dalam proses pembelajaran pembelajaran
 Masih rendahnya mutu
pembelajaran yang
dilakukan para guru

Feedback
41

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya. Maka dugaan
sementara penelitian ini, yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh yang signifikan antara
profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di SMK Yadika 5
Pondok Aren
2. Hipotesis Nihil (H0) : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di SMK Yadika
5 Pondok Aren
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK Yadika 5 Pondok Aren yang
beralamat di Jl. Pendidikan No. 25, Kel. Jurang Mangu Barat, Kec. Pondok
Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15223. Adapun waktu penelitian
dilaksanakan pada September 2022 s/d Mei 2023.
Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari studi
pendahuluan sampai pada penyusunan laporan hasil penelitian. Adapun
rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi

No Jenis Bulan
Kegiatan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Studi
Pendahuluan
2. Perbaikan
BAB 1, 2 dan 3
3. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
4. Penyerahan
Izin Penelitian
5. Pengumpulan
Data
6. Pengolahan
Data dan
Analisis Data
7. Penyusunan
Laporan Hasil
Penelitian

B. Pendekatan dan Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitaif
adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui
teknik pengukuran yang cermat tehadap variabel-variabel tertentu, sehingga
menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari

42
43

konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kuantitaif.75 Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
(to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang
fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena
sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam
suatu fenomena.76

C. Variabel Penelitian
Terdapat tiga variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah varibel terkait (Dependen
Variabel) yaitu Mutu Pembelajaran.
2. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Independen
Variabel) yaitu Profesionalisme Guru.

D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual profesionalisme guru merupakan kondisi,
arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional profesionalisme guru adalah kemampuan
dan keahlian luar biasa di bidang keguruan yang mampu
melaksanakan tugas dan fungsi guru dengan sebaik-baiknya meliputi
kemampuan merencanakan, melakukan, serta melaksanakan evaluasi
pembelajaran. Indikator yang digunakan ialah (1) kemampuan

75
Siti Nurhasanah, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Aplikasi,
dan Contoh Studi Kasus, (Banten: MEDIA EDU PUSTAKA, 2022) cet. 1, h. 20.
76
Ibid.,h.30
44

merencanakan program belajar mengajar, (2) menguasai bahan


pelajaran, (3) melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar, (4)
menilai kemajuan proses belajar mengajar.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah


Butir Butir
a. Kemampuan 1. Mampu 1,2,3 3
merencanakan membuat
program rencana
belajar program
mengajar pembelajaran
2. Mampu 4,5,6 3
merancang
Profesionalisme pembelajaran
Guru yang menarik
b. Menguasai 1. Mampu 7,8,9,
bahan menjelaskan 10, 11, 9
pelajaran materi pelajaran 12,13,
dengan baik 14,15
2. Mampu 16,17, 4
menjawab 18,19
soal/pertanyaan
dari peserta didik
3. Memberi tugas 20,21, 4
yang sesuai 22,23
dengan tujuan
pembelajaran
c. Melaksanakan/ 1. Mampu 24,25, 3
mengelola membangkitkan 26
proses belajar motivasi belajar
mengajar peserta didik
2. Mampu 27,28, 3
menggunakan 29
metode mengajar
yang bervariasi
3. Mampu memberi 30,31, 3
pujian kepada 32
peserta didik
45

4. Mampu 33,34, 3
menggunakan 35
alat/media pada
saat proses
pembelajaran
5. Mampu mengatur 36,37, 3
dan mengubah 38
suasana kelas
d. Menilai 1. Melakukan 39,40, 5
kemajuan penilaian proses 41,42,
proses belajar 43
mengajar 2. Melakukan 44,45, 3
penilaian hasil 46

Jumlah 46

2. Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran)


a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual mutu pembelajaran merupakan ukuran
yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi antara guru
dengan siswa yang terjadi dalam tempat pembelajaran (ruang kelas)
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional mutu pembelajaran adalah proses
interaksi antara siswa dan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran, disini kondisi guru sangat berpengaruh dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan diajarkan kepada
siswa. Pembelajaran akan bermutu jika guru berhasil mengubah sikap,
perilaku, serta keterampilan siswa. Mutu pembelajaran dapat
mengukur sejauh mana tingkat pencapaian hasil dan tujuan
pembelajaran itu sendiri. Indikator mutu pembelajaran sebagai
berikut: 1) kegiatan awal: membuka pelajaran, 2) kegiatan inti:
menyampaikan materi, dan 3) kegiatan penutup: menutup pelajaran.
46

c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah


Butir Butir
a. Membuka 1. Mampu 1,2,3,4 4
pelajaran membuka
pelajaran
2. Menyampaikan 5,6 2
tujuan
pembelajaran
3. Membangkitkan 7,8,9, 4
Mutu pengetahuan 10
Pembelajaran awal siswa
4. Membentuk 11,12, 4
kelompok 13,14

5. Memotivasi 15,16, 6
siswa 17,18,
19,20
b. Melaksanakan 1. Mendorong 21,22, 4
kegiatan inti peserta didik 23,24
pelajaran melakukan
kegiatan
mengamati
2. Mendorong 25,26, 4
peserta didik 27,28
melaksanakan
kegiatan
menanya
3. Mengajak siswa 29,30, 3
mengumpulkan 31
informasi
4. Meminta siswa 32,33, 3
melakukan 34
kegiatan
mengasosiasi
5. Mengajak siswa 35,36, 4
mengkomunikasi 37,38
kan
47

c. Menutup 1. Membuat 39,40, 3


pelajaran kesimpulan 41
2. Melaksanakan tes 42,43, 3
44
3. Melaksanakan 45,46, 3
kegiatan umpan 47
balik
4. Melaksanakan 48,49, 5
tindak lanjut 50,51,
52
Jumlah 52

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono dalam Al Kusaeri, dkk. Merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.77 Adapun dalam penelitian
yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas XII yang ada di SMK
Yadika 5 Pondok Aren Tahun Ajaran 2022/2023 yang berjumlah 162
siswa. Adapun rincian jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu
sebagai berikut.
Tabel 3. 4 Populasi Siswa Kelas XII di SMK Yadika 5 Pondok Aren
Tahun Ajaran 2022/2023

No Kelas Jumlah siswa


1. XII AKL 35
2. XII OTKP 1 30
3. XII OTKP 2 29
4. XII TKJ 1 34
5. XII TKJ 2 34
Total 162

77
Al Kusaeri, Abdul Quddus, & Zayadi, Statistik Penelitian, (Mataram: Sanabil, 2021) cet.1,
h. 3
48

2. Teknik Pengambilan Sampel


Sampel menurut Arikunto dalam Al Kusaeri, dkk. merupakan
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.78 Teknik pengambilan sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified random sampling.
stratified random sampling atau sampel acak berstrata adalah suatu
populasi dibagi menjadi subkelompok yang disebut strata. Metode
pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan
tertentu.79
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi dengan
menggunakan presentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerir sebesar
10%. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus Slovin,
yang ditunjukkan sebagai berikut:80
𝑁
𝑛=
1+(𝑁(d)²)
Dimana:
𝑛 : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
d : Margin Kesalahan (10%)
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai d = 0,01 (1%)
Nilai d = 0,05 (5%)
Nilai d = 0,10 (10%)

162 162
Maka : 𝑛 = = = 61,83206
1+(162(0.10)²) 2.62

Dibulatkan = 62

78
Ibid., h. 5
79
Siti Nurhasanah, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Aplikasi,
dan Contoh Studi Kasus, Op.Cit., h. 45
80
Norfai, “Kesulitan dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah Kenapa Bingung?”, (Klaten:
Lakeisha, 2021) cet. 1, h.88
49

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 162 siswa dan tingkat


kesalahan yang ditetapkan adalah 10%, maka besarnya sampel pada
penelitian ini adalah 62 siswa.
Tabel 3. 5 Sampel Siswa Kelas XII di SMK Yadika 5 Pondok
Aren Tahun Ajaran 2022/2023

No Kelas Jumlah Sampel


1. XII AKL 35
𝑥62 = 13
162

2. XII OTKP 1 30
𝑥62 = 12
162
3. XII OTKP 2 29
𝑥62 =11
162
4. XII TKJ 1 34
𝑥62 = 13
162
5. XII TKJ 2 34
𝑥62 =13
162
Total 62

F. Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti
adalah:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau disebut juga angket adalah metode pengumpulan
data instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk
lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk
memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan
ketahuinya.81 Hasil kuesioner inilah yang akan dikuantifikasi, disusun
dalam tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan
penelitian.82 Pada penelitian ini kusioner diberikan kepada siswa kelas XII
di SMK Yadika 5 Pondok Aren sebagai responden.
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

81
Siti Nurhasanah, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Aplikasi,
dan Contoh Studi Kasus, Op.Cit., h. 90
82
Al Kusaeri, Abdul Quddus, & Zayadi, Op.Cit., h. 26
50

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. 83 Berikut


bobot yang digunakan, yaitu:

Tabel 3. 6 Bobot Nilai pada Skala Likert

No Kategori Jawaban Bobot Skor


1 Selalu (SL) 4
2 Sering (SR) 3
3 Kadang-Kadang (KD) 2
4 Tidak Pernah (TP) 1

2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa profil sekolah, visi, misi, struktur organisasi, data tenaga pendidik,
data peserta didik, dan dokumen tertulis. Dokumen-dokumen tersebut
digunakan untuk melengkapi data penelitian dan pendukung dari hasil
wawancara sehingga dapat ditampilkan gambaran yang lebih mendalam
tentang objek penelitian.
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Studi Dokumentasi

No Jenis Dokumen Sumber Dokumen


1 Profil Sekolah Dokumen Profil Sekolah
2 Data Guru dan Staff Dokumen Guru
3 Data Siswa Dokumen Siswa
4 Program Pembelajaran Dokumen Pembelajaran
5 Data Sarana dan Prasarana Dokumen Inventarisasi

G. Analisa Uji Instrumen


Sebelum melakukan penelitian, instrumen yang digunakan harus diuji
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrument tersebut layak atau tidal
digunakan untuk penelitian. Uji coba instrumen yang digunakan adalah sebagai
berikut:

83
Siti Nurhasanah, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Aplikasi,
dan Contoh Studi Kasus, Op.Cit., h. 61
51

1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh alat tersebut. Untuk mengetahui tinggi rendahnya
validitas dapat digunakan rumus Product Moment, yaitu:84
𝒏(𝚺𝐗𝐘) – (𝚺𝐗)(𝚺𝐘)
𝒓=
√[𝒏(𝚺𝐗 2 )– (𝚺𝐗 2 )][𝒏(𝚺𝐘 2 )– (𝚺𝐘 2 )]

Keterangan:
𝒓 : Nilai koefisien korelasi
∑X : Jumlah pengamatan variabel X
∑Y : Jumlah pengamatan variabel Y
∑XY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(∑X 2 ) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(∑X)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(∑Y 2 ) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(∑Y)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
𝑛 : Jumlah banyaknya data

Rumus di atas dipergunakan untuk menguji korelasi skor butir dengan


skor total dengan derajat kebebasan alpha 0.05. Instrument dianggap valid
jika rhitung lebih besar dari rtabel. Setelah instrument diujicobakan yang tidak
valid harus dibuang dan tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian.85
Pada uji coba instrumen yang digunakan pada penelitian dengan
jumlah sampel 𝑛 adalah 30 dengan signifikansi 5% (tingkat kepercayaan
95% atau alpha 0,05) maka didapatkan nilai rtabel 0,361. Butir instrument

84
Siti Nurhasanah, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Aplikasi,
dan Contoh Studi Kasus, Op.Cit., h. 102
85
Ibid., h. 104
52

yang mendapatkan rhitung lebih dari 0,361 dikatakan valid, sebaliknya jika
butir instrumen mendapatkan rtabel kurang dari 0,361 dikatakan tidak valid.
a. Variabel X (Profesionalisme Guru)
Uji coba instrumen dilaksanakan dengan menyebar kusioner
dengan google form kepada 30 responden yaitu siswa-siswi di SMK
Yadika 5 Pondok Aren. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian pada variabel X, yaitu profesionalisme
guru dengan jumlah butir pernyataan 46, diperoleh 39 pernyataan
yang valid. Nomor butir tersebut diantaranya yaitu nomor
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,16,18,20,21,22,23,24,25,26,28,29,30,31
,32,33,35,36,37,39,40,41,42,43,44,45, dan 46. Sedangkan diperoleh 7
pernyataan yang tidak valid. Nomor butir tersebut yaitu nomor 14, 15,
17, 19, 27, 34, dan 38.
Tabel 3. 8 Perhitungan Uji Validitas Variabel X
(Profesionalisme Guru)

No r hitung r table Hasil


1 0,422 0,361 Valid
2 0,652 0,361 Valid
3 0,578 0,361 Valid
4 0,700 0,361 Valid
5 0,463 0,361 Valid
6 0,480 0,361 Valid
7 0,652 0,361 Valid
8 0,578 0,361 Valid
9 0,413 0,361 Valid
10 0,530 0,361 Valid
11 0,562 0,361 Valid
12 0,635 0,361 Valid
13 0,463 0,361 Valid
14 0,197 0,361 Tidak Valid
15 0,276 0,361 Tidak Valid
16 0,398 0,361 Valid
17 0,214 0,361 Tidak Valid
18 0,482 0,361 Valid
19 0,184 0,361 Tidak Valid
53

20 0,547 0,361 Valid


21 0,480 0,361 Valid
22 0,380 0,361 Valid
23 0,589 0,361 Valid
24 0,446 0,361 Valid
25 0,538 0,361 Valid
26 0,485 0,361 Valid
27 0,313 0,361 Tidak Valid
28 0,489 0,361 Valid
29 0,673 0,361 Valid
30 0,519 0,361 Valid
31 0,489 0,361 Valid
32 0,673 0,361 Valid
33 0,450 0,361 Valid
34 0,242 0,361 Tidak Valid
35 0,482 0,361 Valid
36 0,559 0,361 Valid
37 0,404 0,361 Valid
38 -0,057 0,361 Tidak Valid
39 0,520 0,361 Valid
40 0,446 0,361 Valid
41 0,615 0,361 Valid
42 0,542 0,361 Valid
43 0,412 0,361 Valid
44 0,446 0,361 Valid
45 0,628 0,361 Valid
46 0,628 0,361 Valid
Sumber : : Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023
Dengan begitu maka butir soal yang valid dapat digunakan
untuk menjaring data yang diperlukan sedangkan butir soal yang tidak
valid tidak digunakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Variabel Y (Mutu Pembelajaran)


Uji coba instrumen dilaksanakan dengan menyebar kusioner
dengan google form kepada 30 responden yaitu siswa-siswi di SMK
Yadika 5 Pondok Aren. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian pada variabel Y, yaitu mutu pembelajaran
54

dengan jumlah butir pernyataan 52, diperoleh 42 pernyataan yang


valid. Nomor butir tersebut diantaranya yaitu nomor
1,4,5,6,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,23,25,26,27,28,31,32,3
3,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,50,51. Sedangkan
diperoleh 10 pernyataan yang tidak valid. Nomor butir tersebut yaitu
nomor 2,3,7,12,22,24,29,30,49, dan 52.
Tabel 3. 9 Perhitungan Uji Validitas Variabel Y
(Mutu Pembelajaran)

No r hitung r table Hasil


1 0,519 0,361 Valid
2 0,337 0,361 Tidak Valid
3 0,205 0,361 Tidak Valid
4 0,547 0,361 Valid
5 0,513 0,361 Valid
6 0,606 0,361 Valid
7 0,099 0,361 Tidak Valid
8 0,645 0,361 Valid
9 0,652 0,361 Valid
10 0,377 0,361 Valid
11 0,669 0,361 Valid
12 0,330 0,361 Tidak Valid
13 0,461 0,361 Valid
14 0,519 0,361 Valid
15 0,649 0,361 Valid
16 0,585 0,361 Valid
17 0,553 0,361 Valid
18 0,591 0,361 Valid
19 0,682 0,361 Valid
20 0,524 0,361 Valid
21 0,625 0,361 Valid
22 0,345 0,361 Tidak Valid
23 0,554 0,361 Valid
24 0,300 0,361 Tidak Valid
25 0,717 0,361 Valid
26 0,697 0,361 Valid
27 0,683 0,361 Valid
28 0,721 0,361 Valid
55

29 0,302 0,361 Tidak Valid


30 0,302 0,361 Tidak Valid
31 0,627 0,361 Valid
32 0,600 0,361 Valid
33 0,644 0,361 Valid
34 0,602 0,361 Valid
35 0,573 0,361 Valid
36 0,649 0,361 Valid
37 0,679 0,361 Valid
38 0,689 0,361 Valid
39 0,728 0,361 Valid
40 0,581 0,361 Valid
41 0,562 0,361 Valid
42 0,757 0,361 Valid
43 0,647 0,361 Valid
44 0,760 0,361 Valid
45 0,647 0,361 Valid
46 0,562 0,361 Valid
47 0,558 0,361 Valid
48 0,647 0,361 Valid
49 0,220 0,361 Tidak Valid
50 0,744 0,361 Valid
51 0,463 0,361 Valid
52 0,205 0,361 Tidak Valid
Sumber : : Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Dengan begitu maka butir soal yang valid dapat digunakan


untuk menjaring data yang diperlukan sedangkan butir soal yang tidak
valid tidak digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil
pengukuran jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
sama dengan alat ukur yang sama juga. Yang dimaksud dengan reliabilitas
adalah menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
56

instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat


keterandalan tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan. Uji reliabilitas instrument penelitian ini akan menggunakan
reliability analysis dengan teknik Cronbach Alpha. Berikut rumusnya:86
k Ʃαb2
𝒓𝟏𝟏 =[ ]−[ ]
𝒌−𝟏 𝜶𝒕𝟐
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir soal
Ʃ𝑎𝑏2 : Jumlah varian butir
𝑎𝑡2 : Varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas lebih besar dari pada 0,6
(alpha > 0,6).
a. Variabel X (Profesionalisme Guru)
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa instrumen
profesionalisme guru menunjukkan koefisien Cronbach Alpha sebesar
0,921 yang artinya instrumen tersebut termasuk dalam kategori kuat
dan dapat dikatakan reliabel. Berikut tabel hasil uji coba reliabilitas.
Tabel 3. 10 Hasil uji Reliabilitas Variabel X (Profesionalisme
Guru)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.921 46

Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

b. Variabel Y (Mutu Pembelajaran)


Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa instrumen mutu
pembelajaran menunjukkan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,956.

86
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 55-58
57

Variabel Y juga dikatakan reliabel karena nilai koefisien Cronbach


Alpha yang lebih besar daripada 0,60 dan artinya instrumen tersebut
termasuk dalam kategori kuat. Berikut tabel hasil uji reliabilitas.
Tabel 3. 11 Hasil uji Reliabilitas Variabel Y (Mutu
Pembelajaran)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.956 52

Sumber : : Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

H. Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data adalah tahapan kegiatan berikutnya setelah
pengumpulan data. Untuk mengolah data dalam penulisan ini, peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang telah
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang
telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.
2. Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data
yang termasuk pada kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data
atau identitas data yang akan dianalisis.
3. Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah
diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat
sebaiknya mampu meringkas agar memudahkan dalam proses analisis
data.87
4. Mengolah data menggunakan SPSS ver 22

87
Syofian Siregar, Op.Cit., h. 86-88
58

I. Teknik Analisis Data


1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase.88
Deskripsi data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi
b. Tabel dsitribusi frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data, dengan rumus:
Rentang Data = data terbesar – data terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval, dengan menggunakan rumus
Strugress:
K= 1 + 3,3 log n
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus:
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Panjang Kelas Interval =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

c. Histogram
Histogram merupakan grafik berbentuk batang yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk distribusi frekuensi.
d. Tingkat Kecenderungan Variabel
Kecenderungan masing-masing variabel dilakukan dengan
pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan standar
deviasi dengan pengelompokkan pada 3 kategori seperti pada tabel
berikut ini:

88
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 145.
59

Tabel 3. 12 Tingkat Kecenderungan Variabel

No Skor Nilai Kategori


1 X < (Mi – Sdi) Rendah
2 (Mi-Sdi) < X< (Mi + Sdi) Sedang
3 X > (Mi + Sdi) Tinggi

Keterangan:
Mi : Mean
Sdi : Standar Deviasi
X : Skor yang dicapai
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data
diambil dari skor total butir-butir pernyataan pada kuesioner variabel
profesionalime guru dan kuesioner mutu pembelajaran yang diperoleh
menggunakan SPSS ver 22.

2. Analisis Uji Asumsi Klasik


Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
pesyaratan analisis data sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empiris
yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik
tertentu.89 Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pengujian
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Analysis
Explore) untuk mengetahui apakah distribusi data sampel yang teramati
sesuai dengan distribusi teoritis tertentu atau tidak.90 Dengan
menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov:

89
Siti Nurhasanah, Statistika Pendidikan, Teori, Aplikasi, dan Kasus, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2019), h. 127.
90
Ibid., h. 128.
60

1) Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05
distribusi data adalah tidak normal.
2) Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05
distribusi data adalah normal.

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual:


1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.

b. Uji Linieritas
Uji linearitas merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Hasil
yang diperoleh dari hasil uji linieritas akan menentukan teknik-teknik
analisis yanag akan digunakan bisa digunakan atau tidak.91 Dasar
pengambilan keputusan uji linearitas yaitu:
1) Berdasarkan nilai signifikansi
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan
linear antara variabel X dengan variabel Y.
2) Berdasarkan nilai F
a) Jika Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan variabel Y.
b) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan variabel Y.

91
Siti Nurhasanah, Statistika Pendidikan, Teori, Aplikasi, dan Kasus, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2019), h. 143.
61

3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi sederhana adalah salah satu metode statiska
yang digunakan untuk menjelaskan adanya hubungan antara satu
variable bebas (independent) dengan satu variabel respon (dependent),
dimana hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel
respon dianggap bersifat “linear”.92 Bentuk model persamaan regresi
linear sederhana adalah sebagai berikut:

Y’= a + bX
Di mana:
Y’ = Variabel dependen
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan).
Rumus mencari nilai a

b. Uji Parsial (Uji-T)


Uji-T digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap
variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari derajat kepercayaan maka
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.93
Pengambilan keputusan:
1. Jika T Hitung > T Tabel, maka H0 ditolak
2. Jika T Hitung < T Tabel, maka H0 diterima
Atau nilai Signifikansi:
1. Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima (Signifikan)

92
Dewi Sri Susanti, dkk., Analisis Regresi dan Korelasi, (Malang: CV IRDH, 2019), cet. 1,
h.8
93
Lailatus Sa’adah, Statistik Inferensial, (Jombang: LPPM, 2021) cet.1, h. 35-36
62

2. Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak (Tidak


Signifikan)

c. Koefisien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi yang diberikan variabel X terhadap perubahan variabel Y.94
KD = (r)² x 100%
Jika determinasi semakin besar atau mendekati sama, maka
variabel bebas (X) semakin kuat terhadap variabel terikat (Y). Jika
determinasi semakin kecil atau mendekati satu, maka variabel terikat
(Y) semakin kecil.

94
Syofian Siregar, Op.Cit., h. 290
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah SMK Yadika 5 Pondok Aren
Yayasan Abdi Karya didirikan pada tanggal 14 Februari tahun 1976
oleh DR. Sutan Raja Darianus Lungguk Sitorus dan Ny. Luceria Siagian
B.Sc keduanya adalah swasta bertempat tinggal di Jakarta. Akte Pendirian
Yayasan dibuat oleh Notaris Willy Silitonga dengan Akte Notaris No. 41
tanggal 14 Pebruari 1976 dan kemudian diubah/disempurnakan dengan
Akte Notaris No. 164 pada tanggal 29 November 1983 oleh Notaris yang
sama.
Dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan dan Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun
2004 tentang perubahan UU RI No 16 Tahun 2001 tentang Yayasan maka
Yayasan Abdi Karya pun telah menyesuaikan dengan Akte No 1 tanggal
25 Agustus tahun 2008 yang dibuat oleh Notaris Doris Gokdo Ria Sitorus,
SH, M. Kn.
Aktivitas awal yang telah ditempuh Yadika adalah penyelenggaraan
Bidang Kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Bersalin di Ciputat
pada tahun 1976. Dua tahun kemudian pada tahun 1978 Yadika
menyelenggarakan Bidang Pendidikan dengan mendirikan SMP Yadika 1
di Tanjung Duren Jakarta Barat. 95
SMK YADIKA 5 adalah salah satu Sekolah yang didirikan Oleh
Yayasan Abdi Karya (YADIKA) pada tahun 1997/1998, sedangkan
YADIKA memulai konsentrasinya dibidang pendidikan pada tahun 1978
sampai saat ini sudah memiliki 73 Unit sekolah mulai dari TK, SMP,

95
https://www.psb.yadika.id/tetang-
yadika/#:~:text=2019%2F2020%20Yayasan%20Abdi%20Karya,Kanak%20sampai%20dengan%20P
erguruan%20Tinggi. Diakses pada 10 Mei 2023, pukul 13:07

63
64

SMA, SMK yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia dan 1 Unit Perguruan


Tinggi yaitu Universitas Satya Negara (USNI).96
SMK Yadika 5 berlokasi di Jalan Jurang Mangu Barat Raya No. 25
A Pondok Aren, Tangerang Selatan mempunyai fasilitas gedung yang
representatif dengan Laboratorium berbagai bidang keahlian, Lab. Bahasa,
Lab. Akuntansi, Lab TKJ (Linux), Lab. Software, Lab. Sekretaris, Lab.
KPPI, Perpustakaan, BKK (Bursa Kerja Khusus), Unit Produksi, Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang
Kepala Program, Ruang Kelas, Ruang Musik, Ruang Ibadah, Ruang
Teknisi, Ruang Osis dan Ruang Sarpras.
SMK Yadika 5 memiliki 3 jurusan yaitu Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Otomatisasi dan Tata kelola Perkantoran, dan Teknik Komputer
dan Jaringan. Kepala sekolah saat ini Abdul Khoir, S.Kom adalah Kepala
Sekolah yang ke lima.

2. Visi dan Misi Sekolah


a. Visi Sekolah
Mewujudkan Peserta Didik yang berkarakter, berwawasan luas,
peduli lingkungan dan terampil memasuki dunia usaha dan industri
dalam semangat pancasila.
b. Misi Sekolah
Misi SMK Yadika 5 Pondok Aren antara lain:
a) Menjadikan guru sebagai model pembelajar yang menjadi contoh
inspiratif bagi peserta didik
b) Mengamalkan ibadah sesuai perintah agama
c) Membiasakan sikap jujur, adil, dan mandiri dalam Tindakan
d) Mengedepankan sikap santun dalam berkomunikasi
e) Membudayakan belajar tekun dan bekerja keras dalam mengatasi
masalah

96
https://www.smkyadika5.sch.id/
65

f) Menumbuhkembangkan potensi kreativitas


g) Mengasah kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif
sehingga mampu bertahan dalam berbagai kedaan
h) Mendorong dan melatih semangat berprestasi serta kemampuan
berkompetisi menghadapi persaingan global BMW (Bekerja,
Melanjutkan, dan Wirausaha)
i) Memupuk budaya peduli dan rasa empatiterhadap lingkungan
sekitar
j) Melatih sikap gotong royong dalam menghadapi masalah Bersama
k) Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
l) Melestarikan kearifan lokal sebagai bahan dari kekayaan budaya
bangsa.

3. Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan adalah sumber daya sekolah


yang sangat berperan dalam menetukan kualitas atau mutu sekolah.
Berdasarkan studi dokumen, SMK Yadika 5 Pondok Aren memiliki tenaga
pendidik sebanyak 28 orang, yang memiliki kualifikasi akademik S2
sebanyak 5 orang, yang terdiri dari S1 sebanyak 23 orang. Sedangkan,
tenaga kependidikan sebanyak 27 orang (tenaga administrasi sebanyak 8
orang, tenaga perpustakaan sebanyak 2 orang, tenaga keamanan sebanyak
7 orang, dan tenaga kebersihan sebanyak 10 orang) dengan kualifikasi
akademik S1 sebanyak 5 orang, SMA/sederajat 14 orang, SMP/sederajat 6
orang, dan SD/sederajat 2 orang dengan data terlampir
Dari jumlah keseluruhan 28 tenaga pendidik yang ada di SMK
Yadika 5 Pondok Aren, 13 pendidik diantaranya telah memiliki
sertifikasi.97 Selain itu pendidik yang berstatus GTY (Gutu Tetap
Yayasan) berjumlah 14 orang dan GTTY (Guru Tidak Tetap Yayasan)
berjumlah 12 orang dan 2 orang berstatus GPY (Guru Paket Yayasan).

97
Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendra Cipta Sitepu, tanggal 16
Maret 2023
66

Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pendidik di


SMK Yadika 5 Pondok Aren memiliki kesejahteraan yang baik, sudah
dinyatakan secara profesional oleh negara karena sudah tersertifikasi,
memiliki kualifikasi akademik yang linear dengan mata pelajaran yang
diampunya. Sehingga berpengaruh pada meningkatnya kualitas mengajar
yang lebih optimal dalam proses mengajarkan peserta didik di kelas serta
menjadi lebih inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang
efektif bagi peserta didik.
4. Data Peserta Didik
SMK Yadika 5 Pondok Aren memiliki jumlah rombongan belajar
sebanyak 16 kelas dengan jumlah peserta didik yang terdaftar sebanyak
503 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Data Peserta Didik SMK Yadika 5 Pondok Aren

No Kelas Rombongan Peserta Jumlah


Belajar Didik
1 X AKL-1 29
AKL-2 29
MPLB-1 36 204
MPLB-2 35
TKJT-1 38
TKJT-2 37
2 XI AKL 26
OTKP-1 22
OTKP-2 21 137
TKJ-1 35
TKJ-2 33
3 XII AKL 35
OTKP-1 30
OTKP-2 29 162
TKJ-1 34
TKJ-2 34
Total Keseluruhan 503
Sumber: Dokumen SMK Yadika 5 Pondok Aren
67

B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Yadika 5 Pondok Aren pada bulan
Januari-Maret 2023. Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah
peserta didik kelas XII. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X
(Profesionalisme Guru) dan variabel Y (Mutu Pembelajaran). Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/kuisioner. Angket uji
coba instrumen disebarkan kepada 30 peserta didik yang terdiri dari 46 butir
soal pada variabel X, dan 52 butir soal pada variabel Y. Sedangkan angket
penelitian disebarkan kepada 62 peserta didik yang terdiri dari 39 butir soal
pada variabel X, dan 42 butir soal pada variabel Y. Deskripsi data disajikan
untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data di
lapangan, data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan
bantuan software (program) IBM SPSS Statistics versi 22. Adapun hasil
deskripsi data responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Deskripsi Data dan Hasil Analisis Variabel X (Profesionalisme Guru)


a. Data Variabel X (Profesionalisme Guru)
Data Profesionalisme Guru diperoleh dari hasil angket yang
disebarkan kepada 62 peserta didik pada penelitian ini dengan rincian
terlampir. Dari hasil tersebut, peneliti mengelompokkan data mengenai
profesionalisme guru. Data dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 4. 2 Data Variabel X (Profesionalisme Guru)

Responden Variabel X Responden Variabel X


R1 108 R 32 123
R2 108 R 33 107
R3 99 R 34 133
R4 129 R 35 108
R5 139 R 36 129
R6 106 R 37 109
R7 100 R 38 125
R8 111 R 39 156
R9 109 R 40 154
68

R 10 122 R 41 138
R 11 118 R 42 85
R 12 110 R 43 102
R 13 112 R 44 144
R 14 117 R 45 133
R 15 108 R 46 89
R 16 115 R 47 120
R 17 124 R 48 114
R 18 103 R 49 135
R 19 99 R 50 99
R 20 92 R 51 106
R 21 127 R 52 129
R 22 114 R 53 112
R 23 119 R 54 114
R 24 152 R 55 115
R 25 108 R 56 91
R 26 147 R 57 112
R 27 146 R 58 119
R 28 131 R 59 137
R 29 113 R 60 109
R 30 137 R 61 128
R 31 85 R 62 147
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

c. Hasil Analisis Variabel X (Profesionalisme Guru)


1) Rentang Nilai (R)
R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 156 – 85
= 71
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 (log n)
= 1 + 3,3 (log 62)
= 1 + 3,3 (1,8)
= 1 + 5,91
= 6,91 ≈ 7
69

3) Panjang Interval (i)


i = Rentang Nilai : Jumlah Kelas
=71: 7
= 10,1 ≈ 10
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Profesionalisme Guru)
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel X (Profesionalisme
Guru)

PROFESIONALISME GURU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


85-94 5 8.1 8.1 8.1
95-104 6 9.7 9.7 17.7
105-114 20 32.3 32.3 50.0
115-124 10 16.1 16.1 66.1
Valid
125-135 10 16.1 16.1 82.3
136-146 6 9.7 9.7 91.9
147-156 5 8.1 8.1 100.0
Total 62 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan


skor 85-94 terdapat 5 orang, skor 95-104 terdapat 6 orang, skor
105-114 terdapat 20 orang, skor 115-124 terdapat 10 orang, skor
125-135 terdapat 10 orang, skor 136-146 terdapat 6 orang, dan
skor 147-156 terdapat 5 orang.
Berdasarkan data distribusi frekuensi yang diperoleh, dapat
digambarkan sebagai berikut:
70

Gambar 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel X

Distribusi Frekuensi Variabel X

20

15

10

0
85-94 95-104 105-114 115-124 125-135 136-146 147-156

Sumber: Hasil olah data Ms. Excel, 2023

5) Mean, Median, Modus


Tabel 4. 4 Mean, Median, Modus Variabel X
(Profesionalisme Guru)
Statistics

N
Valid 62
Missing 0
Mean 118,23
Std. Error of Mean 2,179
Median 114,50
Mode 108
Std. Deviation 17,158
Range 71
Minimum 85
Maximum 156
Sum 7330
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-


rata (mean) dari variabel X (profesionalisme guru) adalah 118,23,
nilai tengah (median) adalah 114,50 beberapa nilai yang sering
muncul (modus) adalah 108, dan nilai standar deviasi adalah
17,158
71

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kecenderungan


variabel atau tinggi rendahnya variabel X (profesionalisme guru)
dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Perhitungan tingkat kecenderungan variabel X dihasilkan sebagai
berikut:
a) Perhitungan Nilai Rata-Rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi
Ideal (Sdi)
Nilai rata- rata ideal (Mi) = 118,23
Standar deviasi ideal (Sdi) = 17,158
b) Batasan-Batasan Kategori Kecenderungan
(1) Rendah
= X < (Mi – Sdi)
= X < (118,23– 17,158)
= X < 101,068
(2) Sedang
= (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi)
= (118,23– 17,158) < X < (118,23+17,158)
= 101,068< X <135,384
(3) Tinggi
= X > (Mi + Sdi)
= X > (118,23+17,158)
= X > 135,384
Tabel 4. 5 Tingkat Kecenderungan Variabel X

Kategori
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Rendah 9 14.5 14.5 14.5
Sedang 41 66.1 66.1 80.6
Valid
Tinggi 12 19.4 19.4 100.0
Total 62 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023
72

Berdasarkan data tingkat kecenderungan di atas, dapat


digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 4. 2 Diagram Pie Variabel X

Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan diagram pie di atas dapat diketahui bahwa


perolehan skor variabel X (Profesionalisme Guru) yang termasuk
ke dalam kategori rendah sebanyak 9 orang (14,5%), kategori
sedang sebanyak 41 orang (66,1%), dan kategori tinggi sebanyak
12 orang (19,4%). Berdasarkan perolehan skor tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme Guru di SMK Yadika
5 Pondok Aren berada pada kategori sedang.

2. Deskripsi Data dan Hasil Analisis Variabel Y (Mutu Pembelajaran)


a. Data Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
Data Mutu Pembelajaran diperoleh dari hasil angket yang
disebarkan kepada 62 peserta didik pada penelitian ini dengan rincian
terlampir. Dari hasil tersebut, peneliti mengelompokkan data mengenai
mutu pembelajaran. Data dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 4. 6 Data Variabel Y (Mutu Pembelajaran)

Responden Variabel Y Responden Variabel Y


R1 141 R 32 167
R2 123 R 33 115
73

R3 167 R 34 153
R4 106 R 35 142
R5 155 R 36 145
R6 112 R 37 122
R7 130 R 38 133
R8 150 R 39 168
R9 151 R 40 168
R 10 139 R 41 152
R 11 130 R 42 105
R 12 134 R 43 126
R 13 139 R 44 159
R 14 126 R 45 150
R 15 126 R 46 103
R 16 126 R 47 135
R 17 154 R 48 132
R 18 112 R 49 134
R 19 107 R 50 108
R 20 113 R 51 128
R 21 99 R 52 141
R 22 139 R 53 129
R 23 139 R 54 128
R 24 168 R 55 120
R 25 133 R 56 108
R 26 165 R 57 142
R 27 136 R 58 147
R 28 148 R 59 148
R 29 125 R 60 117
R 30 168 R 61 153
R 31 102 R 62 154
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023
b. Hasil Analisis Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
1) Rentang Nilai (R)
R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 168 - 99
= 69
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 (log n)
74

= 1 + 3,3 (log 62)


= 1 + 3,3 (1,8)
= 1 + 5,91
= 6,91 ≈ 7
3) Panjang Interval (i)
i = Rentang Nilai : Jumlah Kelas
= 69 : 7
= 9,8 ≈ 10
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Mutu Pembelajaran)

MUTU PEMBELAJARAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
99-108 8 12.9 12.9 12.9
109-118 5 8.1 8.1 21.0
119-128 10 16.1 16.1 37.1
129-138 10 16.1 16.1 53.2
Valid
139-148 12 19.4 19.4 72.6
149-158 9 14.5 14.5 87.1
159-168 8 12.9 12.9 100.0
Total 62 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan


skor 99-108 terdapat 8 orang, skor 109-118 terdapat 5 orang, skor
119-128 terdapat 10 orang, skor 129-138 terdapat 10 orang, skor
139-148 terdapat 12 orang, skor 149-158 terdapat 9 orang, dan
skor 159-168 terdapat 8 orang.
Berdasarkan data distribusi frekuensi yang diperoleh, dapat
digambarkan sebagai berikut:
75

Gambar 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel Y

Distribusi Frekuensi Variabel Y

12
10
8
6
4
2
0
99-108 109-118 119-128 129-138 139-148 149-158 159-168

Sumber: Hasil olah data Ms. Excel, 2023


5) Mean, Median, Modus

Tabel 4. 8 Mean, Median, Modus Variabel Y (Mutu


Pembelajaran)
Statistics

N
Valid 62

0
Missing
Mean 135,40
Std. Error of Mean 2,426
Median 134,5
Mode 139
Std. Deviation 19,109
Range 69
Minimum 99
Maximum
168

Sum 8395

Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-


rata (mean) dari variabel Y (Mutu Pembelajaran) adalah 135,40,
nilai tengah (median) adalah 134,5, beberapa nilai yang sering
76

muncul (modus) adalah 139, dan nilai standar deviasi adalah


19,109.
Selanjutnya untuk menentukan tingkat kecenderungan
variabel atau tinggi rendahnya variabel Y (Mutu Pembelajaran)
dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Perhitungan tingkat kecenderungan variabel X dihasilkan sebagai
berikut:
a) Perhitungan Nilai Rata-Rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi
Ideal (Sdi)
Nilai rata- rata ideal (Mi) = 135,40
Standar deviasi ideal (Sdi) = 19,109
b) Batasan-Batasan Kategori Kecenderungan
(1) Rendah
= X < (Mi – Sdi)
= X < (135,40– 19,109)
= X < 116,294
(2) Sedang
= (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi)
= (135,40– 19,109) < X < (135,40+19,109)
= < 116,294X < 154,512
(3) Tinggi
= X > (Mi + Sdi)
= X > (135,40+19,109)
= X > 154,512
77

Tabel 4. 9 Tingkat Kecenderungan Variabel Y

KATEGORI
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Rendah 12 19.4 19.4 19.4
Sedang 39 62.9 62.9 82.3
Valid
Tinggi 11 17.7 17.7 100.0
Total 62 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan tingkat kecenderungan di atas, dapat


digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 4. 4 Diagram Pie Variabel Y

Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan diagram pie di atas dapat diketahui bahwa


perolehan skor variabel Y (Mutu Pembelajaran) yang termasuk
ke dalam kategori rendah sebanyak 12 orang (19,4%), kategori
sedang sebanyak 39 orang (62,9%) dan kategori tinggi sebanyak
11 orang (17,7%). Berdasarkan perolehan skor tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa Mutu Pembelajaran di SMK Yadika 5
Pondok Aren berada pada kategori sedang.
78

C. Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data empiris
yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu.
Metode uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini dengan uji
Kolmogorov-Smirnov pada IBM SPSS Statistic versi 22 sebagai berikut:
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize
d Residual
N 62
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13.56777628
Absolute .093
Most Extreme
Positive .092
Differences
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .734
Asymp. Sig. (2-tailed) .654
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan, bahwa


data pada variabel X dan variabel Y memiliki nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,654, karena nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pengujian dengan menggunakan grafik normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual pada SPSS versi 22, yaitu:
79

Gambar 4. 5 Grafik Uji Normalitas

Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023


Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar
mengikuti garis lurus dan tidak melebar terlalu jauh, maka dapat
dikatakan data yang didapatkan pada penelitian ini adalah layak untuk
digunakan karena berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya
suatu distribusi data penelitian. Hasil yang diperoleh dari hasil uji linieritas
akan menentukan teknik-teknik analisis yang akan digunakan bisa
digunakan atau tidak. Berikut hasil dari uji linearitas dengan menggunakan
IBM SPSS Statistic versi 22, sebagai berikut:
80

Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas


ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 17423.419 40 435.585 1.885 .061
Linearity 11045.762 1 11045.762 47.812 .000
Mutu Between
Deviation
Pembelajaran * Groups
from 6377.658 39 163.530 .708 .828
Profesionalisme
Linearity
Guru
Within Groups 4851.500 21 231.024
Total 22274.919 61
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023
Berdasarkan hasil uji linearitas di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi pada Deviation from Linearity sebesar 0,828, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel X
(Profesionalisme Guru) dan variabel Y (Mutu Pembelajaran) karena
Deviation from Linearity 0,828 > taraf signifikansi (0,05) sehingga asumsi
linearitas terpenuhi.

D. Uji Hipotesis
1. Uji Regresi Linear Sederhana
Berikut ini merupakan hasil uji regresi linear sederhana dengan
menggunakan IBM SPSS Statistic versi 22, sebagai berikut:
Tabel 4. 12 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 42.684 12.193 3.501 .001
1 Profesionalisme
.784 .102 .704 7.682 .000
Guru
a. Dependent Variable: Mutu Pembelajaran
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023
81

Rumus regresi linear sederhana:


Y’ = a + bX
Pengujian regresi linear sederhana dapat dilihat dari hasil output
Coefficients. Nilai-nilai output tersebut dimasukkan ke dalam rumus
regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = 42,684+ 0,784 X
Dimana:
Y = Mutu Pembelajaran
X = Profesionalisme Guru
a = Angka konstan dari unstandardizer coefficients. Dari output
diatas nilainya sebesar 42,684. Angka ini merupakan angka
konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada
profesionalisme guru (X = 0), maka nilai konsisten mutu
pembelajaran (Y) adalah sebesar 42,684.
b = Angka koefisien regresi. Nilainya sebesar 0,784. Angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat
profesionalisme guru (X), maka mutu pembelajaran (Y) akan
meningkat sebesar 78,4%.
Karena nilai koefisien regresi bersifat positif (+), maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh profesionalisme guru (X)
berpengaruh positif terhadap mutu pembelajaran (Y), sehingga
persamaan regresinya adalah Y’ = 42,684+ 0,784 X.

2. Uji Parsial (Uji t)


Uji-T digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
dependen. Hasil uji T dapat dilihat output Coefficients (Tabel 4.12) dan
langkah-langkah pengujiannya dengan Ttabel
a. Membandingkan Thitung dengan Ttabel
1) Penentuan Thitung
82

Nilai Thitung disapatkan dari hasil output pada tabel 4.12 sebesar
7,682
2) Penentuan Ttabel
Ttabel dapat dilihat pada tabel statistic dengan nilai signifikansi
0,05
= 0,025. Tabel (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2
2
yaitu 62-2 = 60, hasil yang diperoleh T tabel sebesar 2,000
b. Kriteria pengujian
1) Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak
2) Apabila Thitung < Ttabel, maka H0 diterima
c. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa Thitung (7,682) > Ttabel (2,000), maka
H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
profesionalisme guru (X) terhadap mutu pembelajaran (Y)

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
profesionalisme guru (X), terhadap mutu pembelajaran (Y) dalam regresi
linear sederhana, dapat dilihat nilai R yang terdapat pada output IBM SPSS
Statistic versi 22, sebagai berikut:
Tabel 4. 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .704a .496 .487 13.680
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme Guru
b. Dependent Variable: Mutu Pembelajaran
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver. 22, 2023

Dari hasil output di atas dapat diketahui nilai R pada tabel uji
koefisien determinasi yaitu 0,704. Berdasarkan rumus koefisien
83

determinasi maka untuk mengetahui nilai koefisien determinasi


adalah sebagai berikut:
KD = (R)² x 100%
KD = (0,704)² x 100%
KD = 0,496 x 100%
KD = 49,6%
Maka nilai koefisien determinasi sebesar 49,6%. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa pengaruh profesionalisme guru
secara simultan mempengaruhi mutu pembelajaran SMK Yadika 5
Pondok Aren dalam uji koefisien determinasi sebesar 49,6% dan
sisanya 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah
gambaran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian.
Berdasarkan hasil dari penelitian dan perhitungan data yang diperoleh
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh antara profesionalisme guru dengan
mutu pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X (Profesionalisme
Guru) dengan variabel Y (Mutu Pembelajaran) apakah positif atau negative,
maka dilakukan uji regresi linear sederhana. Dari hasil penelitian, koefisien
regresi memperoleh sebesar 0,784 yang menunjukan nilai koefisien regresi
bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X
(Profesionalisme Guru) dengan variabel Y (Mutu Pembelajaran) adalah positif,
sehingga persamaan regresinya adalah Y’ = 42,684+ 0,784 X
Kemudian dapat dilihat pada pengujian statistic (Uji T), hasil nilai
Thitung sebesar 7,682 dan Ttabel sebesar 2,000, dengan signifikansi sebesar
0,000. Dengan kriteria pengujian Thitung > Ttabel dan jika signifikan < α
(0,05) maka H0 ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara
Profesionalisme Guru Terhadap Mutu Pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok
Aren Kota Tangerang Selatan.
84

Selanjutnya berdasarkan uji determinasi ditemukan nilai koefisien


determinasi (R Square) sebesar 0,496 (49,6%). Angka tersebut mengandung
arti bahwa variabel X (Profesionalisme Guru) memiliki pengaruh terhadap
variabel Y (Mutu Pembelajaran) sebesar 49,6%, sedangkan sisanya sebesar
50,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh dari
lapangan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan antara profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di
SMK Yadika 5 Pondok Aren. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ketut Bali
Sastrawan, yang mengatakan bahwa dengan keprofesionalitasnya, guru akan
mampu memperbaiki proses pembelajaran, sehingga dapat dengan otomatis
pula meningkatkan mutu pendidikan. Hal senada disampaikan oleh Afifatu
Solikah, bahwa pendidikan yang bermutu ditentukan oleh mutu pembelajaran
itu sendiri, sehingga Quality Education selaras dengan Quality Learning.
Peningkatan mutu pembelajaran mutlak dilakukan para guru, hal ini akan
memberi dampak terhadap mutu pendidikan nasional. Kemudian sejalan
dengan penelitian terdahulu dimana mereka mendapatkan hasil bahwa
profesionalisme guru salah satu prediktor dari meningkatnya mutu
pembelajaran.

E. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih ada
keterbatasan-keterbatasan yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap
hasil penelitian, keterbatasan ini dalam hal sebagai berikut:
1. Penyusunan instrumen dan penyebaran angket memerlukan waktu yang
cukup lama
2. Informasi yang diberikan oleh responden melalui angket terkadang tidak
menunjukan pendapat yang sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari jawaban
responden yang cenderung sama pada setiap butir soalnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijawab dalam peneliian ini
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan tingkat kecenderungan data variabel X (Profesionalisme
Guru) termasuk dalam kategori sedang sebanyak 41 orang (66,1%) dari 62
responden, sehingga memiliki nilai rata-rata data yang cukup signifikan
sebesar 118,22. Kategori sedang tersebut dapat diartikan bahwa masih ada
aspek yang belum optimal dalam melakukan profesionalisme yang
dilakukan oleh guru, seperti kemampuan mengelola kelas, hal ini dapat
dilihat dari penggunaan metode yang kurang bervariasi dan kurangnya
pemberian motivasi kepada siswa agar dapat giat belajar. Sedangkan
berdasarkan tingkat kecenderungan data variabel Y (Mutu Pembelajaran)
termasuk dalam kategori sedang sebanyak 39 orang (62,9%) dari 62
responden, sehingga memiliki nilai rata-rata data yang cukup signifikan
sebesar 135,40. Kategori sedang tersebut menunjukkan bahwa masih ada
aspek mutu pembelajaran yang belum efektif seperti halnya pembagian
kelompok. Masih terdapat guru yang belum mampu membuat kelompok
belajar yang mudah dikendalikan.
2. Terdapat pengaruh antara variabel profesionalisme guru dengan mutu
pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi kurang dari 0,05,
yaitu 0,000 (0,000 < 0,05). Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel
profesionalisme guru terhadap variabel mutu pembelajaran adalah sebesar
49,6% sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif
signifikan profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran di SMK
Yadika 5 Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

85
86

B. Saran
Penelitian ini diharapkan mampu menyajikan hasil penelitian yang
berkualitas dengan beberapa masukan yang membangun, yaitu:
1. Bagi Kepala Sekolah
Diharapkan memberikan apresiasi kepada guru yang berprestasi, sehingga
guru dapat mengembangkan profesionalismenya, dan meningkatkan
pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas dan
memberikan teguran kepada tenaga pendidik yang kurang disiplin dalam
berlangsungnya proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola kelas
secara optimal, membangkitkan motivasi siswa untuk meningkatkan
kualitas belajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebaiknya melakukan penelitian dengan variabel yang lebih beragam dan
luas yang berkaitan dengan profesionalisme guru dan mutu pembelajaran
agar penelitian yang dilakukan menambah wawasan dan fakta baru yang
lebih beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Afwadi. (2021). Guru Kreatif, Mutu Pembelajaran Meningkat, (Yogyakarta: CV.


Bintang Semesta Media. Cet.1

Akrim. (2020). Desain Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers. Cet.1

Anwar, Muhammad. (2018). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Kencana. Cet. 1

Budi, Cahyo. (2018). Manajemen Pembelajaran. Semarang: UNNES Press. Cet. 1

Chairani. (2021). Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pkn Melalui


Metode Team Game Tournament (TGT) Pada siswa Kelas VII SMP Negeri
05 Lebong Tahun Ajaran 2021/2022. Purwokerto: CV. Tatakata Grafika.
Cet. 1

Danim, Sudarwan. (2011). Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan,


Induksi, Ke Profesional Madani. Jakarta: Prenadamedia Group. Cet. 1

Diana, Nirva. (2022). Manajemen Mutu Pendidikan. Malang: CV. Literasi


Nusantara Abadi. Cet. 1

Fathurrohman, Muhamad & Sulistyorini. (2012). Belajar dan Pembelajaran


Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.
Yogyakarta: Teras. Cet.1

Hanafi, Halid, La Adu & H. Muzakkir. (2018). Profesionalisme Guru Dalam


Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.
Cet. 1

Hanifah. (2022). Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah


Dama Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Malang: CV. Literasi Nusantara
Abadi. Cet. 1

Harefa, Ida Destariana. Strategi Mengatasi Problematika Mutu Pembelajaran Melalui


Merdeka Belajar di Lembaga PAUD, PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang
Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 12, No. 1, Bulan Juli

Hidayat, Mohamad Rikwan. (2022). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru


Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di MAN 3 Tangerang, Skripsi
pada Prodi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri
Syarifhidayatullah Jakarta

https://npd.kemendikbud.go.id, diakses pada Selasa, 28 Maret 2023 pukul: 2:52.

87
https://www.psb.yadika.id/tetang-
yadika/#:~:text=2019%2F2020%20Yayasan%20Abdi%20Karya,Kanak%2
0sampai%20dengan%20Perguruan%20Tinggi. Diakses pada 10 Mei 2023,
pukul 13:07

https://www.smkyadika5.sch.id/

Husna, Asmaul & Budi Suryana. (2017). Bahan Ajar Keperawatan Gigi
:Metodologi Peneltian dan Statistik. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Cet. 1.

Ingtyas, Fatma Tresno, dkk. (2020). Model Micro-Teaching Berorientasi


Kecerdasan Emotional. Purwodadi: Sarnu Untung. Cet. 1

Irsyad, Ibrahim. (2021). Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam


Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMPN 18 Depok. Skripsi pada
Prodi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah
Jakarta

Irwan, Mahfuzi, dkk. (2022). Kapita Selekta Pendidikan Masyarakat. Madiun: CV.
Bayfa Cendekia Indonesia. Cet. 1

Kholik, Nur & Ahmad Mufit A. (2020). Politik dan Kebijakan Kementrian Agama
(Upaya Membangun Profesionalisme Guru dan Dosen. Selayo, CV. Insan
Cendekia Mandiri. Cet. 1

Kusaeri, Al, Abdul Quddus, & Zayadi. (2021). Statistik Penelitian. Mataram:
Sanabil. Cet.1

Mujahidin, Firdos. (2017). Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 1

Mulyasa. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi


Aksara. Cet. 1

Munawarah, Raudlatul. (2022). Manajemen Supervisi Akademik Peningkatan Mutu


Pembelajaran Matematika Madrasah Aliyah. Nusa Tenggara Barat: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia. Cet. 1

Musfah, Jejen. (2018). Manajemen Pendidikan (Aplikasi,Strategi, dan Inovasi).


Jakarta: Prenadamedia Group. cet. 1

Nurhadi, Ali. (2017). Profesi Keguruan. Kuningan : Goresan Pena

88
Nurhasanah, Siti, dkk. (2022). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif:
Teori, Aplikasi, dan Contoh Studi Kasus. Banten: MEDIA EDU
PUSTAKA. Cet. 1

Nurhasanah, Siti. (2019). Statistika Pendidikan, Teori, Aplikasi, dan Kasus. Jakarta:
Salemba Humanika

Norfai. (2021).“Kesulitan dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah Kenapa Bingung?”.


Klaten: Lakeisha. Cet. 1

Octavia, Shilphy A. (2021). Profesionalisme Guru Dalam Memahami


Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublish. Cet. 1

P, Ine Rahayu. & Tedi Purbangkara. (2022). Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia. Cet. 1

Raharjo, Sabar Budi, dkk. (2019). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta:
Puslitjakdikbud. Cet. 1

Risnawati. (2013). Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Minat Belajar


Peserta didik Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI IPA MAN Bontoharu
Selayar, Skripsi pada Prodi Pendidikan Biologi. (Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar)

Rusman. (2018). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. Cet. 2

Sa’adah, Lailatus. (2021). Statistik Inferensial. Jombang: LPPM. Cet.1

Sari, Andi Dewi Puspita. (2015). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMPN 03 Tangerang Selatan. Skripsi
pada Prodi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri
Syarifhidayatullah Jakarta.

Sastrawan, Ketut Bali. (2016). Profesionalisme Guru Dalam Upaya Meningkatkan


Mutu Pembelajaran, Jurnal Penjaminan Mutu, Vol.2, No. 2

Siregar, Rini Wahyuni, dkk. (2022). Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan.


Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya. Cet. 1

Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan


Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

89
Solikah, Afifatu. (2015). Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran Pada Sekolah
Unggulan (Studi Multi Situs di MI Darul Muta’alimin Patianrowo Nganjuk,
MI Muhammadiyah 1 Pare, dan SD Katolik Frateran 1 Kota Kediri).
Yogyakarta: Deepublish. Cet. 1

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi,


dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Cet. 1

Susanti, Dewi Sri dkk. (2019). Analisis Regresi dan Korelasi. Malang: CV IRDH.
Cet. 1

Susanto, Heri. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin : Program Studi Pendidikan


Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung
Mangkurat. Cet. 1

Suyanto & Asep Jihad. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Erlangga

Toatubun, Fathul Arifin & Muhammad Rijal. (2018). Profesionalitas dan Mutu
Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. Cet.1

Triwiyanto, Teguh. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT.


Bumi Aksara. Cet. 1

Tsabitah Nisa & Nila Fitria. (2018). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru
terhadap Kualitas Pembelajaran Di Raudhatul Athfal Tangerang. (Jurnal
AUDHI, Vol. 1, No. 1).

Tuala, Riyuzen Praja. (2018). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah. Bandar


Lampung: Lintang Rasi Aksara Books. Cet. 1

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Zubairi. (2023). Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Indramayu: CV.


Adanu Abimata. Cet.1

90
LAMPIRAN-LAMPIRAN

91
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)
Keterangan: (* = tidak valid)
Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
a. Kemampuan 1. Mampu 1,2,3 3
merencanakan membuat
program rencana
belajar program
mengajar pembelajaran
2. Mampu 4,5,6 3
merancang
Profesionalisme pembelajaran
Guru yang menarik
b. Menguasai 1. Mampu 7,8,9, 10,
bahan menjelaskan 11, 9
pelajaran materi pelajaran 12,13,
dengan baik 14*,15*
2. Mampu 16,17*, 4
menjawab 18,19*
soal/pertanyaan
dari peserta didik
3. Memberi tugas 20,21, 4
yang sesuai 22,23
dengan tujuan
pembelajaran
c. Melaksanakan/ 1. Mampu 24,25, 26 3
mengelola membangkitkan
proses belajar motivasi belajar
mengajar peserta didik
2. Mampu 27*,28, 3
menggunakan 29
metode mengajar
yang bervariasi
3. Mampu memberi 30,31, 32 3
pujian kepada
peserta didik
4. Mampu 33,34*, 3
menggunakan 35
alat/media pada

92
saat proses
pembelajaran

5. Mampu mengatur 36,37, 3


dan mengubah 38*
suasana kelas
d. Menilai 1. Melakukan 39,40, 5
kemajuan penilaian proses 41,42, 43
proses belajar 2. Melakukan 44,45, 46 3
mengajar penilaian hasil

Jumlah 46

93
Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
siswa/siswi untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Klik pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
4. Format mengisi yang digunakan, yaitu
1 = Tidak Pernah (TP)
2 = Kadang-kadang (KD)
3 = Sering (SR)
4 = Selalu (SL)
5. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
C. Pernyataan “Profesionalisme Guru”
SL SR KD TP
No Pernyataan 4 3 2 1
Guru menyampaikan materi sesuai dengan standar
1 kompetensi lulusan
Guru menuliskan materi pokok beserta uraian singkat
yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
2 kompetensi dan indikator
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai yang
3 terdapat di RPP
Guru menggunakan media pembelajaran yang
4 bervariasi dan menyenangkan
Guru mampu menyajikan pembelajaran dengan
5 berbagai metod
Guru merancang rangkaian kegiatan pembelajaran yang
6 mengutamakan kegiatan dan partisipasi siswa

94
Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
7 pokok bahasan yang dibelajarkan
Penjelasan guru terhadap materi yang dibelajarkan
8 mudah dipahami
Guru menjelaskan materi disertai dengan slide power
9 point yang menarik perhatian siswa
10 Siswa antusias mendengarkan penjelasan guru
Guru menjelaskan materi pelajaran disertai contoh
11 sesuai dengan yang dibelajarkan
Guru menghubungkan materi pelajaran dengan
12 pengalaman siswa
Guru menghubungkan materi pelajaran dengan
13 pengetahuan lain yang sesuai.
Siswa menguasai materi yang telah disampaikan oleh
14 guru
Penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan
15 membuat siswa merasa wawasannya bertambah.
16 Siswa merasa puas atas jawaban yang disampaikan guru
Setiap pertanyaan atau permasalahan siswa yang
berkaitan dengan materi pelajaran dapat dijawab guru
17 dengan baik
Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab
18 pertanyaan siswa lainnya.
Guru melarang siswa bertanya di luar materi yang
19 diajarkan.
Guru memberi soal/pertanyaan yang mudah dipahami
20 siswa
Guru memberi tugas sesuai dengan materi yang
21 dipelajari
22 Guru memberi tugas siswa dengan petunjuk yang jelas
Guru memberi kesempatan siswa untuk membahas
23 bersama tugas-tugas yang harus dilakukan
24 Guru memberi nasihat bagi siswa yang malas belajar.
25 Guru menyemangati siswa dalam proses pembelajaran.
Guru memberi catatan perbaikan dihasil lembar kerja
26 siswa
27 Guru terampil menggunakan metode ceramah
Guru membuat diskusi kelompok saat pembelajaran
28 berlangsung
Guru memberi kesempatan siswa untuk tanya jawab
29 materi yang diajarkan
Guru memberi pujian bagi siswa yang berprestasi
30 seperti “memberi tepuk tangan” dan “kerja yang bagus”

95
Guru bersikap baik, banyak tersenyum dan sering
31 memuji
32 Guru memberikan pujian bagi siswa yang aktif di kelas
Guru menggunakan alat peraga sesuai dengan materi
33 yang diajarkan
Guru menggunakan laptop/notebook pada saat
34 pembelajaran
35 Media yang ditampilkan guru menarik perhatian siswa
Sebelum memulai pelajaran, guru mengatur kerapihan
36 tata ruang kelas
Guru melakukan ice breaking seperti menyanyi, tebak-
37 tebakan disela materi pelajaran.
Guru merubah posisi tempat duduk agar siswa tidak
38 bosan
Guru meminta siswa untuk menyampaikan pendapat
39 dari mata pelajaran yang dipelajari
Guru mengadakan tes setelah selesai pokok bahasan
40 yang dipelajari.
Guru memberi solusi terhadap pendapat siswa yang
41 berbeda
42 Guru memberi apresiasi kepada siswa yang bertanya
Guru menanyakan kembali sub yang telah dipelajari,
43 sebelum melanjutkan ke sub yang lain
Guru memberi tugas tambahan bagi siswa yang belum
44 mencapai nilai yang diharapkan/KKM
Guru memberi tugas projek berkaitan dengan materi
45 yang dipelajari.
Guru menyampaikan hasil penilaian dan memberikan
46 umpan balik ketika menunjukkannya

96
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X
(Profesionalisme Guru)

Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13


R1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
R2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2
R3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4
R4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
R5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3
R6 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3
R7 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3
R8 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
R9 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3
R10 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2
R11 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4
R12 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
R13 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2
R14 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 2 4
R15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R16 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2
R17 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 2
R18 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3
R19 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
R20 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4
R21 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 1 2
R22 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 1 2
R23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
R24 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2
R25 4 2 3 1 2 2 2 3 1 2 4 1 2
R26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
R27 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3
R28 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3
R29 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
R30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

Responden X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24
R1 2 3 2 1 2 1 2 3 3 2 2
R2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
R3 3 4 3 1 3 1 3 4 4 3 4

97
R4 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2
R5 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 2
R6 3 3 2 1 2 1 2 4 3 2 3
R7 2 2 4 1 2 1 2 4 4 4 4
R8 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2
R9 3 4 2 2 3 2 3 4 2 4 3
R10 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2
R11 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2
R12 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4
R13 2 3 2 1 2 1 2 2 3 3 3
R14 2 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4
R15 4 3 4 1 4 1 4 4 4 4 2
R16 3 4 4 1 4 1 4 4 4 4 2
R17 3 4 3 1 2 1 2 3 4 4 3
R18 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3
R19 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 2
R20 2 4 2 2 2 2 2 4 2 4 2
R21 4 4 4 1 3 1 3 4 4 2 3
R22 4 4 4 1 3 1 3 4 4 2 3
R23 3 4 3 1 3 1 3 4 4 4 4
R24 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3
R25 4 2 4 4 1 4 1 2 3 4 2
R26 3 4 4 3 2 3 2 4 2 4 4
R27 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
R28 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3
R29 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4
R30 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4

Responden X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36
R1 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3
R2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3
R3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 4 2 3
R4 3 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2
R5 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3
R6 2 1 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3
R7 4 2 2 3 4 3 3 4 2 3 2 2
R8 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1
R9 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
R10 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2

98
R11 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4
R12 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3
R13 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2
R14 2 2 1 2 3 2 2 3 1 4 2 3
R15 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
R16 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 2 1
R17 4 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3
R18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
R19 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3
R20 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2
R21 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2
R22 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2
R23 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
R24 3 4 2 2 4 2 2 4 3 4 3 2
R25 2 3 4 1 1 1 1 1 3 3 4 2
R26 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 4 4
R27 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
R28 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4
R29 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2
R30 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

TTL
Responden X37 X38 X39 X40 X41 X42 X43 X40 X41 X42 X43 X
R1 3 2 1 3 2 3 3 4 2 2 2 115
R2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 115
R3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 141
R4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 127
R5 3 2 1 3 2 2 3 4 2 3 3 131
R6 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 113
R7 2 2 3 2 4 4 2 4 4 3 3 130
R8 1 1 4 1 2 2 1 2 2 2 2 121
R9 2 1 4 2 3 2 2 3 3 2 2 126
R10 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 116
R11 4 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 143
R12 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 134
R13 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 107
R14 3 2 2 3 4 2 3 3 4 2 2 126
R15 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 147
R16 1 2 1 1 2 2 1 4 2 2 2 136

99
R17 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 138
R18 4 1 2 4 3 3 4 4 3 3 3 137
R19 3 2 2 3 2 4 3 4 2 2 2 137
R20 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 121
R21 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 120
R22 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 120
R23 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 164
R24 2 2 1 2 3 3 2 4 3 3 3 141
R25 2 3 3 2 2 2 2 4 2 1 1 108
R26 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 159
R27 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 162
R28 4 2 2 4 3 3 4 4 3 2 2 144
R29 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 154
R30 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 168

100
Lampiran 4 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
Keterangan: (* = tidak valid)
Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
a. Membuka 1. Mampu 1,2*,3*,4 4
pelajaran membuka
pelajaran
2. Menyampaikan 5,6 2
tujuan
pembelajaran
3. Membangkitkan 7*,8,9, 4
Mutu pengetahuan 10
Pembelajaran awal siswa
4. Membentuk 11,12*, 4
kelompok 13,14

5. Memotivasi 15,16, 6
siswa 17,18,
19,20
b. Melaksanaka 6. Mendorong 21,22*, 4
n kegiatan peserta didik 23,24*
inti pelajaran melakukan
kegiatan
mengamati
7. Mendorong 25,26, 4
peserta didik 27,28
melaksanakan
kegiatan
menanya
8. Mengajak siswa 29*,30*, 3
mengumpulkan 31
informasi
9. Meminta siswa 32,33, 34 3
melakukan
kegiatan
mengasosiasi
10. Mengajak siswa 35,36, 4
mengkomunikasi 37,38
kan

101
c. Menutup 5. Membuat 39,40, 41 3
pelajaran kesimpulan
6. Melaksanakan tes 42,43, 44 3
7. Melaksanakan 45,46, 47 3
kegiatan umpan
balik
8. Melaksanakan 48,49*, 5
tindak lanjut 50,51,
52*
Jumlah 52

102
Lampiran 5 Angket Uji Coba Instrumen Variabel Y(Mutu Pembelajaran)
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
siswa/siswi untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Klik pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
4. Format mengisi yang digunakan, yaitu
1 = Tidak Pernah (TP)
2 = Kadang-kadang (KD)
3 = Sering (SR)
4 = Selalu (SL)
5. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
C. Pernyataan “Mutu Pembelajaran”
S S K T
L R D P
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
Sebelum memulai pelajaran, guru mengecek kehadiran/absen
2 siswa
3 Guru memastikan siswa siap melaksanakan pembelajaran
4 Guru memulai pelajaran dengan penuh semangat
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa
5 yang mudah dipahami siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan
6 pokok bahasan yang dipelajari
Guru menanyakan pengalaman siswa yang berhubungan
7 dengan materi pelajaran

103
Guru mengulas kembali secara singkat materi pertemuan
8 sebelumnya
Guru menghubungkan pokok bahasan yang akan dipelajari
9 dengan fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan
Guru bertanya hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan
10 yang dipelajari
Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang mudah
11 dikendalikan
Guru memberi kesempatan kelompok untuk menentukan
12 pimpinan/ketua
Setiap kelompok terdapat siswa dengan kemampuan yang
13 beragam
14 Setiap kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan
Guru memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan
15 pendapat
Guru memberi apresisasi terhadap siswa yang menyampaikan
16 pendapat
Guru memberi apresiasi terhadap siswa yang menjawab
17 pertanyaan guru/siswa lain
18 Guru berhenti sejenak untuk mengembalikan perhatian siswa
Guru berhenti sejenak untuk memberi kesempatan siswa
19 memahami materi yang dijelaskan
20 Media yang digunakan guru sesuai dengan kebutuhan siswa
21 Saya menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru
22 Sayamengamati video/gambar/media yang ditampilkan guru
23 Saya membaca buku sumber sesuai perintah/anjuran guru
Saya mencatat hal-hal penting yang dibelajarkan sesuai
24 perintah/anjuran guru.
Saya antusias menjawab pertanyaan atau permasalahan
25 guru/siswa lain
Saya memberikan tanggapan pertanyaan/permasalahan siswa
26 lain
27 Saya bertanya sesuai dengan materi yang dibelajarkan
Saya memberi tanggapan terhadap jawaban siswa lain dengan
28 bahasa yang santun tanpa menjatuhkan
Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk menemukan
29 jawaban
Saya mengakses internet dengan baik sesuai perintah/anjuran
30 guru
Saya berusaha menemukan jawaban terhadap permasalahan
yang disampaikan guru baik secara individu maupun
31 kelompok

104
Saya mengecek kebenaran informasi yang diperoleh melalui
32 sumber-sumber lain
Saya menyampaikan informasi sesuai sumber yang diperoleh
33 kepada teman dalam kelompok
Saya menanggapi informasi yang disampaikan oleh anggota
34 kelompok
35 Guru mengatur jalannya diskusi kelas
Guru memberi masukan untuk perbaikan terhadap
36 informasi/jawaban yang belum tepat
Guru memberi penguatan terhadap informasi/jawaban yang
37 sudah sesuai
38 Guru memberikan masukan terhadap hasil diskusi
Saya menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
39 bimbingan guru
Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang disampaikan
40 siswa
41 Guru menyimpulkan pelajaran berdasarkan kehidupan nyata
Guru mengadakan kuis setelah pembelajaran selesai
42 dilaksanakan
Guru memberikan LKS/Handout di tengah pembelajaran
sebagai salah satu bahan diskusi untuk melatih kemampuan
43 pemecahan masalah siswa
Guru meminta beberapa siswa untuk memberikan pendapat
44 terkait informasi yang diperoleh
guru selalu melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
45 telah berlangsung
Guru mengapresiasi siswa yang melaksanakan tugasnya
46 dengan baik
Guru membimbing siswa untuk memberikan jawaban yang
47 benar
Guru menginformasikan pembelajaran yang akan
48 dilaksanakan untuk pertemuan selanjutnya
Guru memberi tugas kelompok sesuai dengan materi yang
49 dipelajari
Guru memberikan pesan moral terkait dengan pokok bahasan
50 yang dipelajari
51 Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa bersama
52 Guru menutup pelajaran dengan salam

105
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y (Mutu
Pembelajaran)

Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14


R1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2
R4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 1 4 2
R5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R7 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2
R8 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3
R9 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2
R10 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2
R11 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 3 3
R12 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 2
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R14 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
R15 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
R16 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 2 2
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R18 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2
R19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R21 3 4 4 4 3 3 4 3 1 1 1 2 4 3
R22 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 2 4 3
R23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
R24 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2
R25 3 3 4 1 2 4 4 2 2 4 2 4 1 1
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2
R28 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2
R29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
R30 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4

Responden Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26
R1 3 4 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
R3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2
R4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2

106
R5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R7 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
R8 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
R9 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
R10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
R11 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2
R12 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R14 3 2 2 4 4 4 2 3 2 3 2 4
R15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
R16 2 4 4 1 2 2 1 4 1 4 4 4
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R18 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4
R19 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R21 3 3 3 2 3 4 4 1 4 1 3 2
R22 3 3 3 2 3 4 4 1 4 1 3 3
R23 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2
R24 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
R25 3 3 2 4 2 3 1 4 1 4 1 1
R26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R28 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3
R29 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
R30 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

Responden Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 Y37 Y38 Y39 Y40
R1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2
R4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4
R5 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
R8 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3
R9 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2
R10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2
R11 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2

107
R12 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R14 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2
R15 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
R16 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 1
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R18 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2
R19 3 3 4 4 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R21 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3
R22 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3
R23 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
R24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
R25 3 2 4 4 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
R28 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2
R29 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R30 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3

Y52 TTL
Responden Y41 Y42 Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48 Y49 Y50 Y51 Y
R1 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 162
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 157
R3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 165
R4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 4 147
R5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 176
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 156
R7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 193
R8 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 4 4 133
R9 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 144
R10 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 4 4 147
R11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 144
R12 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 170
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 208
R14 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 4 170
R15 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 190
R16 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 159
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 208

108
R18 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 169
R19 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 170
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 156
R21 3 2 1 3 1 3 4 1 4 3 4 4 153
R22 3 2 1 3 1 3 4 1 4 3 4 4 157
R23 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 168
R24 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 170
R25 4 2 4 1 4 4 1 4 4 1 2 4 133
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 206
R27 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 200
R28 4 2 3 2 3 4 4 3 4 2 4 4 166
R29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 202
R30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 190

109
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)

Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah


Butir Butir
a.Membuka 1. Mampu 1, 4 2
pelajaran membuka
pelajaran
2. Menyampaikan 5,6 2
tujuan
pembelajaran
3. Membangkitkan 8,9, 3
Mutu pengetahuan 10
Pembelajaran awal siswa
4. Membentuk 11, 3
kelompok 13,14

5. Memotivasi 15,16, 6
siswa 17,18,
19,20
b.Melaksanakan 1. Mendorong 21,23, 2
kegiatan inti peserta didik
pelajaran melakukan
kegiatan
mengamati
2. Mendorong 25,26, 4
peserta didik 27,28
melaksanakan
kegiatan
menanya
3. Mengajak siswa 31 1
mengumpulkan
informasi
4. Meminta siswa 32,33, 34 3
melakukan
kegiatan
mengasosiasi
5. Mengajak siswa 35,36, 4
mengkomunikasi 37,38
kan
c.Menutup 1. Membuat 39,40, 41 3
pelajaran kesimpulan

110
2. Melaksanakan tes 42,43, 44 3
3. Melaksanakan 45,46, 47 3
kegiatan umpan
balik
4. Melaksanakan 48, 50,51, 5
tindak lanjut

Jumlah 39

111
Lampiran 8 Angket Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
siswa/siswi untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Klik pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
4. Format mengisi yang digunakan, yaitu
1 = Tidak Pernah (TP)
2 = Kadang-kadang (KD)
3 = Sering (SR)
4 = Selalu (SL)
5. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
C. Pernyataan “Profesionalisme Guru”
SL SR KD TP
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Guru menyampaikan materi sesuai dengan standar
kompetensi lulusan
2 Guru menuliskan materi pokok beserta uraian singkat
yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dan indikator
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai yang
terdapat di RPP
4 Guru menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi dan menyenangkan
5 Guru mampu menyajikan pembelajaran dengan
berbagai metod
6 Guru merancang rangkaian kegiatan pembelajaran yang
mengutamakan kegiatan dan partisipasi siswa

112
7 Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan yang dibelajarkan
8 Penjelasan guru terhadap materi yang dibelajarkan
mudah dipahami
9 Guru menjelaskan materi disertai dengan slide power
point yang menarik perhatian siswa
10 Siswa antusias mendengarkan penjelasan guru
11 Guru menjelaskan materi pelajaran disertai contoh
sesuai dengan yang dibelajarkan
12 Guru menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa
13 Guru menghubungkan materi pelajaran dengan
pengetahuan lain yang sesuai.
14 Siswa merasa puas atas jawaban yang disampaikan guru
15 Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab
pertanyaan siswa lainnya.
16 Guru memberi soal/pertanyaan yang mudah dipahami
siswa
17 Guru memberi tugas sesuai dengan materi yang
dipelajari
18 Guru memberi tugas siswa dengan petunjuk yang jelas
19 Guru memberi kesempatan siswa untuk membahas
bersama tugas-tugas yang harus dilakukan
20 Guru memberi nasihat bagi siswa yang malas belajar.
21 Guru menyemangati siswa dalam proses pembelajaran.
22 Guru memberi catatan perbaikan dihasil lembar kerja
siswa
23 Guru membuat diskusi kelompok saat pembelajaran
berlangsung
24 Guru memberi kesempatan siswa untuk tanya jawab
materi yang diajarkan
25 Guru memberi pujian bagi siswa yang berprestasi
seperti “memberi tepuk tangan” dan “kerja yang bagus”
26 Guru bersikap baik, banyak tersenyum dan sering
memuji
27 Guru memberikan pujian bagi siswa yang aktif di kelas
28 Guru menggunakan alat peraga sesuai dengan materi
yang diajarkan
29 Media yang ditampilkan guru menarik perhatian siswa
30 Sebelum memulai pelajaran, guru mengatur kerapihan
tata ruang kelas
31 Guru melakukan ice breaking seperti menyanyi, tebak-
tebakan disela materi pelajaran.

113
32 Guru meminta siswa untuk menyampaikan pendapat
dari mata pelajaran yang dipelajari
33 Guru mengadakan tes setelah selesai pokok bahasan
yang dipelajari.
34 Guru memberi solusi terhadap pendapat siswa yang
berbeda
35 Guru memberi apresiasi kepada siswa yang bertanya
36 Guru menanyakan kembali sub yang telah dipelajari,
sebelum melanjutkan ke sub yang lain
37 Guru memberi tugas tambahan bagi siswa yang belum
mencapai nilai yang diharapkan/KKM
38 Guru memberi tugas projek berkaitan dengan materi
yang dipelajari.
39 Guru menyampaikan hasil penilaian dan memberikan
umpan balik ketika menunjukkannya

114
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Instrumen Variabel X (Profesionalisme Guru)
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
R1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3
R2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3
R3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
R4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4
R5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
R6 4 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3
R7 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
R8 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4
R9 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3
R10 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4
R11 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3
R12 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3
R13 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4
R14 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R15 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R17 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3
R18 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 4 2 2 3 4
R19 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4
R20 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2
R21 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
R22 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2
R23 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 2 4 2
R24 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
R25 2 4 2 1 4 4 4 2 3 3 2 2 1 4 4
R26 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R28 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4
R29 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4
R30 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4
R31 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2
R32 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 3 4
R33 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3
R34 4 4 2 3 2 4 4 2 3 2 4 4 4 2 4
R35 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3
R36 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
R37 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4
R38 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R40 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R41 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3
R42 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3
R43 3 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4

115
R44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
R45 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
R46 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3
R47 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
R48 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2
R49 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
R50 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 2
R51 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 2
R52 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4
R53 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3
R54 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3
R55 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
R56 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 3 1 4 2 2
R57 4 3 1 3 2 3 3 1 3 1 3 4 4 2 3
R58 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2
R59 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3
R60 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4
R61 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
R62 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

Responden X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28
R1 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2
R2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
R3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1
R4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4
R5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
R6 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
R7 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 1 2 2
R8 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2
R9 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2
R10 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 2 4 2
R11 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2
R12 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3
R13 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R15 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R17 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3
R18 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3
R19 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 1 1 2
R20 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2
R21 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
R22 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 2
R23 3 2 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

116
R25 4 4 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R28 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3
R29 3 2 3 1 4 3 2 3 3 4 2 3 2
R30 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4
R31 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
R32 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 1 2 2
R33 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2
R34 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4
R35 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 1 3
R36 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2
R37 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
R38 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R41 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2
R42 2 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1
R43 2 2 2 3 4 4 3 3 3 1 1 1 1
R44 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
R45 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2
R46 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2
R47 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3
R48 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 1
R49 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3
R50 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2
R51 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
R52 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3
R53 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4
R54 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4
R55 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3
R56 3 2 4 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1
R57 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2
R58 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2
R59 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
R60 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2
R61 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 2 1
R62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1

TTL
Responden X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X
R1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 108
R2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
R3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 99
R4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 129

117
R5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 139
R6 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 106
R7 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 100
R8 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 111
R9 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 109
R10 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 122
R11 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 118
R12 2 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 110
R13 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 112
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
R15 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
R16 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 115
R17 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 124
R18 2 1 1 2 3 2 3 3 4 3 3 103
R19 2 3 1 1 1 2 3 2 3 4 3 99
R20 2 2 1 3 3 3 1 3 3 3 1 92
R21 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 127
R22 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 114
R23 3 2 3 4 4 2 2 3 4 2 2 119
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
R25 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 108
R26 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 147
R27 4 4 4 4 4 3 1 2 4 3 1 146
R28 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 131
R29 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 113
R30 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 137
R31 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 85
R32 2 4 1 2 2 4 4 4 4 4 4 123
R33 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 107
R34 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 133
R35 4 3 2 1 3 4 4 3 3 3 4 108
R36 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 129
R37 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 109
R38 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 125
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 156
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
R41 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 138
R42 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 85
R43 2 3 1 1 2 1 1 3 4 3 1 102
R44 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 144
R45 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 133
R46 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 89
R47 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 120
R48 2 3 2 4 3 3 2 4 4 4 2 114
R49 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 135
R50 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 99

118
R51 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 106
R52 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 129
R53 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 112
R54 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 114
R55 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 115
R56 2 3 3 2 2 1 1 2 3 4 1 91
R57 2 1 3 3 4 3 3 2 4 4 3 112
R58 2 2 2 3 2 4 4 3 4 3 4 119
R59 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 137
R60 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 109
R61 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 128
R62 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 147

119
Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran)

Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Jumlah


Butir Butir
a.Membuka 1. Mampu 1, 4 2
pelajaran membuka
pelajaran
2. Menyampaikan 5,6 2
tujuan
pembelajaran
3. Membangkitkan 8,9, 3
Mutu pengetahuan 10
Pembelajaran awal siswa
4. Membentuk 11, 3
kelompok 13,14

5. Memotivasi 15,16, 6
siswa 17,18,
19,20
b.Melaksanakan 1. Mendorong 21, 23, 2
kegiatan inti peserta didik
pelajaran melakukan
kegiatan
mengamati
2. Mendorong 25,26, 4
peserta didik 27,28
melaksanakan
kegiatan
menanya
3. Mengajak siswa 29*,30 3
mengumpulkan *, 31
informasi
4. Meminta siswa 32,33, 3
melakukan 34
kegiatan
mengasosiasi
5. Mengajak siswa 35,36, 4
mengkomunikasi 37,38
kan
c.Menutup 1. Membuat 39,40, 3
pelajaran kesimpulan 41

120
2. Melaksanakan tes 42,43, 3
44
3. Melaksanakan 45,46, 3
kegiatan umpan 47
balik
4. Melaksanakan 48, 3
tindak lanjut 50,51,
Jumlah 42

121
Lampiran 11 Angket Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
siswa/siswi untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
6. Klik pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan penilaian anda.
7. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
8. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
9. Format mengisi yang digunakan, yaitu
1 = Tidak Pernah (TP)
2 = Kadang-kadang (KD)
3 = Sering (SR)
4 = Selalu (SL)
10. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
C. Pernyataan “Mutu Pembelajaran”
S S K T
N L R D P
o Pernyataan 4 3 2 1
1 Guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
2 Guru memulai pelajaran dengan penuh semangat
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang
mudah dipahami siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan yang dipelajari
5 Guru mengulas kembali secara singkat materi pertemuan
sebelumnya
6 Guru menghubungkan pokok bahasan yang akan dipelajari
dengan fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan
7 Guru bertanya hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan
yang dipelajari

122
8 Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang mudah
dikendalikan
9 Setiap kelompok terdapat siswa dengan kemampuan yang
beragam
10 Setiap kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan
11 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan
pendapat
12 Guru memberi apresisasi terhadap siswa yang menyampaikan
pendapat
13 Guru memberi apresiasi terhadap siswa yang menjawab
pertanyaan guru/siswa lain
14 Guru berhenti sejenak untuk mengembalikan perhatian siswa
15 Guru berhenti sejenak untuk memberi kesempatan siswa
memahami materi yang dijelaskan
16 Media yang digunakan guru sesuai dengan kebutuhan siswa
17 Saya menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru
18 Saya membaca buku sumber sesuai perintah/anjuran guru
19 Saya antusias menjawab pertanyaan atau permasalahan
guru/siswa lain
20 Saya memberikan tanggapan pertanyaan/permasalahan siswa
lain
21 Saya bertanya sesuai dengan materi yang dibelajarkan
22 Saya memberi tanggapan terhadap jawaban siswa lain dengan
bahasa yang santun tanpa menjatuhkan
23 Saya berusaha menemukan jawaban terhadap permasalahan
yang disampaikan guru baik secara individu maupun
kelompok
24 Saya mengecek kebenaran informasi yang diperoleh melalui
sumber-sumber lain
25 Saya menyampaikan informasi sesuai sumber yang diperoleh
kepada teman dalam kelompok
26 Saya menanggapi informasi yang disampaikan oleh anggota
kelompok
27 Guru mengatur jalannya diskusi kelas
28 Guru memberi masukan untuk perbaikan terhadap
informasi/jawaban yang belum tepat
29 Guru memberi penguatan terhadap informasi/jawaban yang
sudah sesuai
30 Guru memberikan masukan terhadap hasil diskusi
31 Saya menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
bimbingan guru
32 Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang disampaikan
siswa

123
33 Guru menyimpulkan pelajaran berdasarkan kehidupan nyata
34 Guru mengadakan kuis setelah pembelajaran selesai
dilaksanakan
35 Guru memberikan LKS/Handout di tengah pembelajaran
sebagai salah satu bahan diskusi untuk melatih kemampuan
pemecahan masalah siswa
36 Guru meminta beberapa siswa untuk memberikan pendapat
terkait informasi yang diperoleh
37 guru selalu melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung
38 Guru mengapresiasi siswa yang melaksanakan tugasnya
dengan baik
39 Guru membimbing siswa untuk memberikan jawaban yang
benar
40 Guru menginformasikan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk pertemuan selanjutnya
41 Guru memberikan pesan moral terkait dengan pokok bahasan
yang dipelajari
42 Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa bersama

124
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Instrumen Variabel Y (Mutu Pembelajaran)
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14
R1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
R4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2
R5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R6 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3
R7 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3
R8 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3
R9 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3
R10 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2
R11 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
R12 4 4 4 4 2 3 4 2 4 2 3 4 4 2
R13 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R17 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4
R18 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3
R19 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
R20 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3
R21 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
R22 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
R23 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R25 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
R27 4 2 4 1 4 4 1 4 1 2 4 4 2 4
R28 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4
R29 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R31 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2
R32 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
R33 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2
R34 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2
R35 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3
R36 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3
R37 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3
R38 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3
R42 3 4 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3
R43 4 4 2 3 3 4 4 1 4 4 3 2 1 2

125
R44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
R45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
R46 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4
R47 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
R48 4 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3
R49 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4
R50 4 4 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2
R51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R52 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4
R53 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3
R54 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3
R55 3 4 3 3 3 3 2 1 4 2 2 3 4 3
R56 2 4 3 2 2 2 4 1 3 2 3 2 3 1
R57 4 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3
R58 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4
R59 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
R60 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 2 4
R61 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 4 3
R62 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 4 3

Responden Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27
R1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
R5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4
R6 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2
R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R8 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4
R9 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4
R10 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
R11 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2
R12 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2
R13 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R17 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4
R18 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 1
R19 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
R20 2 2 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2
R21 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2
R22 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3
R23 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

126
R25 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2
R26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R27 2 4 2 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1
R28 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
R29 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R31 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2
R32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R33 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2
R34 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3
R35 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4
R36 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
R37 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2
R38 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R41 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2
R42 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2
R43 3 2 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4
R44 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
R45 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
R46 4 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
R47 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
R48 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3
R49 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3
R50 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2
R51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
R52 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3
R53 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
R54 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3
R55 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
R56 2 3 2 2 2 1 3 2 3 1 3 4 2
R57 4 4 2 3 1 2 4 3 3 3 4 4 4
R58 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4
R59 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3
R60 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
R61 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4
R62 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4

Responden Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 Y37 Y38 Y39 Y40
R1 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4
R2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R4 3 3 3 1 1 1 4 3 1 3 3 3 3
R5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

127
R6 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R8 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
R9 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
R10 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2
R11 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3
R12 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2
R13 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R17 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4
R18 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3
R19 4 2 3 3 2 3 1 2 3 4 2 2 4
R20 3 3 3 3 2 2 3 1 2 4 1 4 4
R21 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
R22 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3
R23 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R25 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R27 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R28 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4
R29 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R31 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
R32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R33 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R35 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4
R36 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3
R37 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
R38 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R41 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4
R42 4 3 3 1 1 1 2 3 1 3 3 3 3
R43 4 4 4 3 2 1 2 2 1 4 2 4 4
R44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
R45 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4
R46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
R47 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R48 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
R49 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3
R50 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
R51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

128
R52 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4
R53 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 4 1
R54 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 4 1
R55 4 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3
R56 4 3 3 4 2 4 4 1 4 2 1 2 2
R57 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
R58 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4
R59 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4
R60 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
R61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R62 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Responden Y41 Y42 TOTAL Y


R1 4 4 141
R2 3 2 123
R3 4 4 167
R4 2 4 106
R5 3 4 155
R6 2 3 112
R7 3 3 130
R8 4 4 150
R9 4 4 151
R10 4 3 139
R11 2 3 130
R12 3 4 134
R13 2 3 139
R14 3 3 126
R15 3 3 126
R16 3 3 126
R17 4 3 154
R18 2 4 112
R19 2 2 107
R20 2 4 113
R21 3 2 99
R22 2 4 139
R23 4 4 139
R24 4 4 168
R25 3 4 133
R26 4 4 165
R27 4 4 136
R28 4 4 148
R29 3 4 125
R30 4 4 168
R31 2 3 102
R32 4 4 167

129
R33 3 4 115
R34 4 4 153
R35 4 4 142
R36 4 4 145
R37 2 3 122
R38 3 4 133
R39 4 4 168
R40 4 4 168
R41 4 4 152
R42 3 2 105
R43 3 4 126
R44 4 4 159
R45 2 4 150
R46 2 2 103
R47 3 3 135
R48 2 4 132
R49 4 4 134
R50 2 4 108
R51 3 3 128
R52 4 4 141
R53 3 4 129
R54 3 4 128
R55 2 3 120
R56 4 4 108
R57 3 4 142
R58 2 4 147
R59 4 3 148
R60 3 4 117
R61 4 4 153
R62 4 4 154

130
Lampiran 13 Struktur Organisasi SMK Yadika 5 Pondok Aren

131
Lampiran 14 Tenaga Pendidik SMK Yadika 5 Pondok Aren

No. Peserta Status


No. Nama Jabatan TMT NUPTK Jenjang
Sertifikasi Guru

1 Abdul Khoir, S.Kom.,M.M Kepala Sekolah 01-04-2014 7953764665130180 GTY S2


GTY
2 Suhartini Effendi, S.Pd. Wakil Kurikulum 11-07-2011 4140763664130213 201503107921 S1
PAKET
3 Ir. Muharjaya Guru 21-07-1997 7935742643200022 13286353410638 GTY S1
GTY
4 Amirotun Nahrozi, ST. Kaprog. TKJ 16-07-2001 8549756657300042 12286333010321 S1
PAKET
Kaprog. GTY
5 Sunarmi, S.Pd., M.Ak. 20-02-2006 7552756657300002 12286354010323 S2
Akuntansi PAKET
GTY
6 Martharia Sitinjak, S.Th. Guru 17-07-2000 3653752656300002 11286313420016 S1
PAKET
7 Agus Wibowo, SE. Guru 19-08-2008 5845765666200022 GTY S1

8 Hendra Cipta Sitepu, S.Pd. Pembina OSIS 13-07-2009 3439761664200023 GTY S1


GTY
9 Deddy Yuliarto Siagian, M. Ak. Guru 13-07-2009 9042756659200013 201502210722 S2
PAKET
GTY
10 Eva Junita Floren Manullang, S.Pd.Guru 19-08-2008 4935762663300022 201502588398 S1
PAKET
11 Juang Subakti Henstiyo Putra, S.Pd.Guru 14-01-2013 4856762663130142 19286315710179 GTY S1
GTY
12 Sumeh Swatono, S.Pd. Guru 20-07-2000 6535742646200012 13020581011821 S1
PAKET
13 Rinawati Yulisman, S.Psi Guru 09-01-2012 GTY S1

14 Ahmad Bunyamin, S.Pd. Guru 13-04-1998 6459749652200013 GPY S1

15 Rusdi Kurniawan, S.Ag Guru 15-07-2002 175774264820002 GPY S1

16 Hambali, S.Pi.,M.M. Guru 17-7-2005 4753760661200010 GTY S2

17 Yeti Purwanti, S.Sos. Guru 13-07-2009 2554760661300152 GTTY S1

18 Anisah Susan, S.Pd. Guru 13-07-2009 3641750652300004 18421299006 GTTY S1

19 Reka Warestriani, S.Pd. Guru 22-07-2015 2949770671130072 GTTY S1

20 Tanti Iloni Siagian, M. Ikom Guru 22-07-2015 9833755656130092 GTTY S2

21 Ahmad Fauzi, S.Kom Guru 07-01-2017 9236767668200003 GTTY S1

22 Fauzan Ghozali, S.Pd. Guru 17-07-2017 2753770671130192 GTTY S1


Mohamad Febi Fernanda,
23 Guru 16-7-2018 0538770671130172 GTTY S.1
S.Pd.
24 Riny Kusumawati, SE Guru 15-7-2019 5142762663231273 GTTY S.1

25 Tarni, S.Pd. Kaprog. OTKP 15-7-2020 3146761662230143 18286385610191 GTTY S.1

26 Dzulfia Syafrina Amalia, S.Kom. Guru 19-7-2021 GTTY S.1

27 Esra Hana Martina S, S.Pd. Guru 19-7-2021 GTTY S.1

28 Robiatul Adawiyah, S.Pd. Guru 18-7-2022 GTTY S.1

132
Lampiran 15 Tenaga Kependidikan SMK Yadika 5 Pondok Aren

No. Nama JK Status Jabatan

1 Erikcson Carnashy Tambunan, S.T L Honor Ka. Tata Usaha


2 Marintan Siagian P Tetap Kasir Unit
3 Tiopan Hotmauli Marpaung P Tetap Pembukuan Unit
4 Ayu Putri Haryati, S.M. P Tetap Pencatat SMP/SMK
5 Rita Herawati Manurung P Tetap Persuratan SMP/SMA
6 Rosma Ayu Bestari, S.M. P Tetap Persuratan SMK
7 Muhamad Nur L Tetap Logistik Unit
8 Budi Utomo, S.Kom. L Tetap Teknisi / IT Unit
9 Seyqa Anggraini, S.Sos. P Tetap Perpustakaan SMP/SMA
10 Kartini Saragih P Tetap Perpustakaan SMK
11 Jarlinson Purba L Honor Sopir
12 Junaedi L Honor Koord. Keamanan
13 Gunawan L Honor Keamanan
14 Agus L Honor Keamanan
15 Muhammad L Honor Keamanan
16 Andri Maulana Yusuf L Honor Keamanan
17 Rio Afsoni Sinaga L Honor Keamanan
18 Dewi Handa Yani P Honor Supervisor. Kebersihan
19 Subarja L Honor Leader. Kebersihan
20 Nur Kholifah P Honor Kebersihan
21 Mariyana Sukna P Honor Kebersihan
22 Yuliani Pratiwi P Honor Kebersihan
23 Mail L Honor Kebersihan
24 Pendi L Honor Kebersihan
25 Muhammad Yusuf L Honor Kebersihan
26 Bakhtiar Yusuf L Honor Kebersihan
27 Adesti Amelia Putri P Honor Kebersihan

133
Lampiran 16 Peserta Didik SMK Yadika 5 Pondok Aren

No Kelas Awal Bulan Akhir Bulan


Laki-laki Perempuan Jml Laki-laki Perempuan Jml
1. X AKL 1 5 21 26 6 23 29
2. X AKL 2 8 21 29 8 21 29
3. X MPLB 1 3 33 36 3 33 36
4. X MPLB 2 4 29 33 4 31 35
5. X TKJT 1 32 6 38 32 6 38
6. X TKJT 2 33 4 37 33 4 37
Jumlah : X 85 114 199 86 118 204

1. XI AKL 1 5 21 26 5 21 26
2. XI OTKP 1 3 19 22 3 19 22
3. XI OTKP 1 3 18 21 3 18 21
4. XI TKJ 1 32 4 36 31 4 35
5. XI TKJ 2 32 2 34 31 2 33
Jumlah : XI 75 64 139 73 64 137

1. XII AKL 1 5 28 33 5 30 32
2. XII OTKP 1 6 24 30 6 24 30
3. XII OTKP 1 2 27 29 2 27 29
4. XII TKJ 1 31 3 34 31 3 34
5. XII TKJ 2 32 2 34 32 2 34
Jumlah : XII 76 84 160 76 86 162

JMLH X, XI, XII 236 262 498 235 268 503

134
Lampiran 17 Data Sarana dan Prasarana SMK Yadika 5 Pondok Aren

No Ruang Jumlah No Ruang Jumlah


1. Ruang Kepala Sekolah 1 7. Perpustakaan 1
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 8. Ruang Musik 1
3. Ruang Guru 1 9. Unit Produksi 1
4. Ruang Kepala Program 1 10. Ruang Ibadah 1
5. Ruang Kelas 19 11. Ruang Teknisi 1
Lab Bahasa 1 12. BKK 1
Lab Akuntansi 1 13. Ruang Osis 1
6. Ruang Lab TKJ (Linux) 1 14. Ruang Sarpras 1
Lab Lab Software 1
Lab Sekretaris 1
Lab KPPI 1

Unit : SMK Yadika 5 Pondok Aren


Nama Ruangan : XII-Tkj-2
Lantai : II(Dua)
Kondisi Terkini Sumber Dana
Pengadaa

Jumlah
Tahun

K. Baik

Yadika
Rusak

APBS

OSIS
No Kode Barang Nama Barang Merk Bahan Harga Satuan Total Harga
n

BOM
BOS
Baik
DLL

1 INV.SP/SMK/YAK/PDA/M70.14.000001 Meja 1/2 Biro Kayu,Papan,Triplek 2007 1 Rp - Rp - V V


2 INV.SP/SMK/YAK/PDA/K49.14.000001 Kursi 1/2 Biro Kayu,Busa 2007 1 Rp - Rp - V V
3 INV.SP/SMK/YAK/PDA/M77.14.000039 Meja Siswa Kayu,Papan,Triplek 2007 27 Rp - Rp - V V
4 INV.SP/SMK/YAK/PDA/K56.14.000039 Kursi Siswa Kayu,Papan 2007 27 Rp - Rp - V V
5 INV.SP/SMK/YAK/PDA/P123.14.000001 Papan Tulis White Board Papan,Triplek Milamin 2007 1 Rp - Rp - V V
6 INV.SP/SMK/YAK/PDA/P109.14.000001 Papan Absensi Papan,Triplek Milamin 2007 1 Rp - Rp - V V
7 INV.SP/SMK/YAK/PDA/T149.14.000001 Tangga Papan Tulis Kayu,Papan 2007 1 Rp - Rp - V V
8 INV.SP/SMK/YAK/PDA/L59.14.000001 Layar Proyektor Screen View 70 x 70 Besi,Plastik 2010 1 Rp 600.000 Rp 600.000 V V
9 INV.SP/SMK/YAK/PDA/I38.14.000001 Infokus ( Proyektor ) View sonic 2016 1 Rp - Rp - V Sumb. SMK
10 INV.SP/SMK/YAK/PDA/K43.14.000002 Kipas Angin Maspion MWF 41 K Besi,Plastik 2013 2 Rp 250.000 Rp 500.000 V V
11 INV.SP/SMK/YAK/PDA/S143.14.000001 Speaker Toa Box Toa Kotak Kayu 2009 1 V V
12 INV.SP/SMK/YAK/PDA/K43.14.000002 Kipas Angin Regency 20' Besi, plastik 2018 2 Rp 650.000 Rp 1.300.000 V

Mengetahui: Pondok Aren: Oktober 2022


Ka.SMK Yadika 5, Ka.Tata Usaha Petugas Logistik

Abdul Khoir, S.Kom Erickson C Tambunan, ST Muhamad Nur

135
Lampiran 18 Program Pembelajaran SMK Yadika 5 Pondok Aren
a. Silabus

b. RPP

136
c. Modul/Buku Pelajaran

d. Instrumen Penlilaian

137
Lampiran 19 Tabel Distribusi R (R Tabel)

138
Lampiran 20 Tabel Distribusi T (T Tabel)

139
Lampiran 21 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

140
Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penelitian

141
Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian

142
Lampiran 24 Uji Referensi

143
144
145
146
147
148
149
150
Lampiran 25 Dokumentasi Kegiatan

151
Lampiran 26 Biodata Penulis
Miya Aulia, lahir di Jakarta pada 23 Mei 2001.
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis beralamat di Jurang Mangu Barat, Pondok
Aren, Tangerang Selatan. Ia menempuh pendidikan
di SDN Jurang Mangu Barat 02, SMPN 13 Tangsel,
SMK Yadika 5 Pondok Aren, dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia lulus dengan menyandang
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Ia pernah aktif
mengikuti Himpunan Mahasiswa Program Studi
(HMPS) Manajemen Pendidikan sebagai Anggota
Departemen Kewirausahaan. Ia dapat dijumpai
melalui instagram @myaull atau email
miyaaulia123@gmail.com.

152

Anda mungkin juga menyukai