Anda di halaman 1dari 180

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN

ALQURAN HADIS DI MTS AL-INAAYAH BOGOR

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh
NURMALA
NIM 1112011000099

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ABSTRAK
Nurmala, NIM 1112011000099. “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dan
faktor-faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Kurikulum 2013 pada
mata Alquran Hadis di kelas VIII A di MTS Al-Inaayah Bogor. Serta faktor-
faktor pendukung dan penghambatnya. Metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif, melalui pendekatan deskriptif yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-
Inaayah Bogor secara umum sudah berjalan dengan baik mulai dari tahap
perencanaan maupun pelaksanaannya dengan mengacu pada RPP kurikulum 2013
dan tahap perencanaan yang sesuai. Proses yang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmiah (scientific approach) yaitu mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan. Faktor pendukung dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Alquran Hadits di MTs Al-Inaayah Bogor
yaitu adanya dukungan dari pihak Dinas Pendidikan dan sekolah yang
memfasilitasi seperti sosiaslisasi, workshop dan seminar terkait metode saintifik.
Keikutsertaan guru dalam sosialisasi, workshop dan seminar terkait metode
pendekatan saintifik dan juga motivasi guru bidang studi. Adapun faktor
penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis yaitu tidak semua materi dalam pembelajaran alquran Hadis dapat
menggunakan pendekatan 5M. Dan juga guru belum menguasai IT.
Kata kunci : Implementasi, Kurikulum 2013, Alquran Hadis

i
ABSTRACT
Nurmala, NIM 1112011000099. "Implementation of Curriculum 2013
On Al Quran Hadith Subjects in MTs Al-Inaayah Bogor.
This research discusses the Implementation of Curriculum 2013 On
Alquran Hadih Subjects at MTS Al-Inaayah Bogor: Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. This
study aims to find out how the implementation and supporting factors and
inhibitors of Curriculum Learning 2013 in the eyes of Hadith al-Qur'an in class
VIII A in MTS Al-Inaayah Bogor. The method used in this research is field
research (Field Research), through qualitative approach, with descriptive analysis
of data generated through observation, interview, and documentation. The results
of this study indicate that the implementation of curriculum 2013 on the subjects
of al-Quran Hadis in MTs Al-Inaayah Bogor general secra already running well
from the planning stage and its implementation with reference to the RPP
curriculum 2013 and the appropriate lesson planning. The process by using a
scientific approach (saintific approach) is to observe, ask, reason, try and
communicate. Supporting Factors in the Implementation of Curriculum 2013 On
al-Quran Hadith Subjects in MTs Al-Inaayah Bogor is support from government,
Ministry of Education and facilitating schools such as sociocultification.
Workshops and seminars related to scientific methods. The participation of
teachers in socialization, workshops and seminars related to methods of scientific
approach as well as teacher motivation in the field of study. The inhibiting factor
in the implementation of the curriculum 2013 on the subject of al-Qur'an Hadith is
that not all the material in al-Qur'an study Hadits can use the 5M approach. And
also the teacher has not mastered IT.
Keywords: Implementation, Curriculum 2013, Quran Hadith

ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kepada hambanya hingga tidak terhitung jumlah dan
kadarnya, memberikan kami waktu sampai detik ini sehingga kami masih dapat
menjalankan kewajiban yaitu menuntut ilmu. Sholawat dan salam tidak lupa kami
sampaikan kepada baginda alam pejuang umat Islam Nabi Muhammad SAW yang
menunjukan kepada kami jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis yang telah menyelesaikan penulisan
karya ilmiah ini, Terselesaikannya karya ilmiah ini merupakan hasil yang tidak
lepas dari dukungan banyak pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung berupa doa, semangat, sumbangan pemikiran, maupun
bahan-bahan yang dibutuhkan bagi penyempurnaan karya ilmiah. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang
membantu dalam penulisan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag dan Hj. Marhamah Shaleh, L.c, MA, selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Muhammad Dahlan, M. Hum, selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan arahan, motivasi untuk selalu semangat dan segera
menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Dr. Bahrissalim, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah sabar
memberikan arahan dan meluangkan waktu dalam proses bimbingan hingga
penulis menyelesaikan ilmiah ini.

iii
6. Mohammad Rois Rizwan, S.HI, MA selaku kepala MTs Al-Inaayah Bogor,
Qomar Nurzaman, S.Pd, selaku pendidik/guru pembelajaran alquran Hadiss
yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan penulis untuk
mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Semoga amal baik bapak
memudahkan penulis melaksanakan penelitian, menjadi jalan mudah bapak
untuk menuju jalan ke surga.
7. Kedua orang tua yaitu ayahanda H. Mastur Toyyib dan ibunda Hj. Siti
Mulyanah yang sangat saya cintai, terima kasih tak terbatas atas curahan cinta
kasih dan doa yang senantiasa terlantun mengiringi ayunan langkah penulis
dalam menggapai cita. Yang telah banyak memberikan semangat, motivasi
meteri dan moril dengan penuh keihklasan dan kasih sayang. Terimkasih
telah mendidikku menjadi anak mandiri dan tak mampu ku ucapkan
bagaimana aku berterimakasih karna sudah berjuang keras mendidikku
dengan cara yang luar biasa hebatnya. Semoga Allah Swt selalu memberikan
rahmat, perlindungan dan surga atas segala keikhlasan dan ketulusan beliau
berdua.
8. Kakak-kakakku tersayang Nur’aini, S.Pd dan Nur Isnaini, SE.Sy dan adik
adikku Agil, Sarah, Taufik, Miah dan Salam serta keponakanku Muhammad
Zidni Nuron dan Alisya Zaida Tsurayya. Terima kasih atas motivasi yang
kalian berikan semoga Allah selalu memberikan kesuksesan untuk kalian
semua.
9. Keluarga PAI C dan seluruh teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan
2012 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
motivasi dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga Allah membukakan pintu kesuksesan untuk kita semua.
10. Ranty Tri Kandita, Nurul Zairina Luthfia, Rini Fadilah, Een Hujaemah, Syifa
Syarifah, dan Fuji Islami selaku teman yang menjadi sahabat bahkan seperti
saudara yang selalu memberikan motivasi serta hiburan di saat penat
bersinggah dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Semoga Allah menjadikan
segala kebaikan mereka sebagai pemberat amal kebajikan bagi kalian semua.

iv
11. Febi Yustia, Hayatin Nufus, Nila Muna Sari sebagai teman perjuangan
skripsi, penyemangat disaat penulis merasakan penat ketika menyelesaikan
karya ilmiah maupun dalam kepenatan lainnya. Semoga Allah melindungi
kalian semua.
12. Muhammad Ihsan Ramadhan sebagai pendengar yang baik, motivator pribadi
yang tanpa henti selalu memberikan semangat dan dukungan. Nasihat dan
saran yang diberikan adalah hal yang menolong dan membuat saya tersadar
untuk berusaha lebih baik dan berusaha lebih keras dari sebelumnya. Kalimat
penenang yang diberikan adalah hal yang membuat saya dapat bangkit dan
tidak takut lagi ketika berbagai tamparan dan teguran keras saya peroleh dan
membuat saya merasa putus asa.
Terima kasih pula pada seluruh pihak yang membantu, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Semua amal baik ada imbalannya, semoga Allah
meridhoi jalan kalian dan mendapat balasan yang setimpal aamiin.
Penulis menyadari penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, penulis mohon maaf yang seluas-luasnya dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun demi penyempurnaan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi wawasan bagi
cakrawala ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Jakarta, 08 April 2018

Penulis

v
vi
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAKS ............................................................................................................................ i
ABSTRAKS………………………………………………………………..…………ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum2013 ......................................................................................... 9
1. Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................. 9
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum2013.....................................................11
3. Landasan Kurikulum ...........................................................................13
4. Komponen Kurikulum .........................................................................16
5. Prinsip-Prinsip Kurikulum ................................................................. 19
6. Karakteristik Kurikulum 2013 ............................................................ 21
7. Inovasi Kurikulum 2013 .................................................................... 22
8. Kunci Sukses Kurikulum 2013........................................................... 28

vi
B. Implementasi Kurikulum.......................................................................... 29
1. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 .......................................... 29
2. Prosedur Implementasi Kurikulum 2013............................................ 30
3. Tahapan Implementasi Kurikulum 2013 ............................................ 32
4. Standar Kompetensi Lulusan .............................................................. 35
C. Alquran Hadis
1. Pengertian Alquran .............................................................................. 38
2. Pengertian Hadis ................................................................................. 40
3. Karakteristik Alquran Hadis ............................................................... 41
4. Fungsi dan Tujuan Alquran Hadis ...................................................... 41
5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Alquran hadis.................................. 43
6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Alquran Hadis………......................................................................... 44
D. Hasil Penelitian Yang Relevan................................................................ 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat Penelitian dan Waktu ................................................................. 49
B. Latar Penelitian ....................................................................................... 49
C. Metode Penelitian .................................................................................... 50
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 51
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 53
F. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data .................................... 54
G. Analisis Data ........................................................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. MTs Al-Inaayah Bogor ........................................................................... 58
B. Deskripsi Data ......................................................................................... 68
C. Hasil Penelitian ....................................................................................... 69
D. Pembahasan ............................................................................................. 83

vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 88
B. Saran ........................................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 90

LAMPIRAN

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran Dokumentasi Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor

Lampiran 2 RPP Materi Kebahagiaan Si Yatim adalah Kebahagiaanku

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Berita Wawancara

Lampiran 5 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan dari MTs Al-Inaayah Bogor

Lampiran 8 Uji Referensi

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ....................................24
Tabel 2.2 Perbandingan Kurikulum 2013 dengan KTSP...............................25
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah ........................................44
Tabel 2.4 Struktur Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Madrasah Tsanawiyah ...................................................................46
Tabel 3.1 Instrumen Wawancara Pembelajaran Implementasi
Kurikulum 2013 ............................................................................53
Tabel 4.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah ......................................43
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs Al-Inaayah Bogor ...............................62
Tabel 4.3 Ekstrakulikuler MTs Al-Inaayah Bogor ........................................63
Tabel 4.4 Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah .............................63
Tabel 4.5 Data Kepala Kependidikan Sekolah ..............................................64
Tabel 4.6 Data Guru .......................................................................................65
Tabel 4.7 Jumlah Guru dan Tugas Mengajar .................................................66
Tabel 4.8 Data Guru Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................67
Tabel 4.9 Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi
Kurikulum 2013 .............................................................................86

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena tanpa pendidikan manusia tidak akan dapat berkembang
sejalan dengan aspirasi untuk maju. Pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan pemerintah melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat menjadi insan yang yang lebih baik dan dapat memajukan
bangsa.

Undang-Undang no.20 tahun 2003, pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan


Nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mecerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1
Untuk itu perlu adanya upaya, yakni salah satunya dengan Dinas
Pendidikan terkait memberikan sosialisasi kepada para pendidik melalui
penataran-penataran agar pendidik bisa membantu dan menjadikan peserta
didiknya menjadi bangsa yang sesuai dengan UUD no.20 tahun 2003.
Karena untuk mencapai itu perlu adanya kualitas pembelajaran yang
inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan sesuai dengan harapan siswa.
Ketersediaan sarana dan media pembelajaran turut berperan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.

1
UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I, (Jakarta:Sinar Grafika, 2005) h.2
2

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mecapai tujuan pendidikan,


sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua
jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan
dasar Negara, yaitu pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan
pandangan hidup suatu bangsa. Tujuan dan pola kehidupan suatu Negara
banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakannya, mulai dari
kurikulum taman kanak-kanak sampai dengan kurikulum perguruan tinggi.
Jika terjadi perubahan sistem ketatanegaraan, maka dapat berakibat pada
perubahan sistem pemerintahan dan sistem pendidikan, bahkan sistem
kurikulum yang berlaku.2
Dalam tatanan Nasional, jika dalam bidang pertambangan dan
perekonomian, pemerintah terus menerus melakukan perubahan harga bahan
bakar minyak (BBM), maka dalam bidang pendidikan sepertinya terus
menerus mengotak ngatik kurikulum.3
Perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan. Pemerintah lewat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) merencanakan
perubahan kurikulum, mulai tahun ajaran 2013/2014. Seperti yang
dikemukakan oleh Kemendikbud KTSP diubah dengan Kurikulum 2013,
tepatnya pada Juli 2013 yang diberlakukan secara bertahap di sekolah. Ini juga
tidak lepas dari pro kontra dari seluruh masyarakat Indonesia karena
menimbulkan beberapa masalah.
Pada kenyataannya masih banyak permasalahan dalam
pengimplementasian Kurikulum 2013. Seperti halnya sulitnya mengubah
mindset guru, perubahan proses belajar dari teacher centred ke student
centred, rendahnya moral spiritual, kurangnya penguasaan IT oleh guru.
Lemahnya bidang administrasi dan kecendrungan guru lebih banyak
menekankan aspek kognitif. Padahal, semestinya guru juga harus memberikan
porsi yang sama pada aspek afektif dan psikomotorik.

2
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h.1
3
E Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h 1
3

Dengan pesatnya perkembangan IT, khususnya internet,


memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam
bidang pendidikan. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan bertujuan untuk
mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga tersedia layanan informasi
yang lebih baik untuk peserta didik. Dengan berkembangan teknologi saat ini,
menjadi tuntutan untuk pendidik dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang
berlaku. Contohnya dalam pelaksanaan pembelajaran membuat rencana
pembelajaran, juga diperlukan power point sebagai materi ajar, terlebih lagi
dengan penilaian Kurikulum 2013 yang bisa dikatakan cukup rumit.
Pengkaitannya dengan IT, guru mengaplikasikan penilaian siswa dengan
menggunakan ANABUT (analisis butir soal) melalui microsoft excel. Nah, di
sini banyak pendidik yang masih terkendala dengan tuntutan IT.
Pada intinya, Kurikulum 2013 ini menuntut guru lebih kreatif dan
inovatif dalam proses pembelajaran, seperti biasa hal yang baru akan
mendapat penolakan karena sudah nyaman dengan proses pembelajaran yang
sudah dilakukan sebelumnya. Selain itu, masih banyak sekali sekolah-sekolah
yang belum menggunakan Kurikulum 2013 dengan alasan masih belum
mampu mengaplikasikannya terutama dalam hal teknologi yang semakin
canggih dan para guru yang belum bisa mengkinikan pembelajaran dan
penilaian dengan pengaplikasian teknologi modern. Belum lagi guru yang
masih terkendala dengan penilaian dan RPP yang begitu rumit pada
Kurikulum 2013. Maka dari itu, pengimplementasian Kurikulum 2013 belum
merata di Indonesia.
Muhammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan menegaskan bahwa
Kurikulum 2013 dirancang sebagai upaya mempersiapkan generasi Indonesia
2045 yaitu tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus memanfaatkan
populasi usia produktif yang jumlahnya sangat melimpah agar menjadi bonus
demografi dan tidak menjadi bencana demografi.4 Namun dengan banyaknya
lembaga, organisasi maupun perseorangan yang terlibat dalam perubahan

4
Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum2013 Kelebihan dan Kekurangan
Kurikulum 2013,( Kata Pena, 2013), h. 111
4

Kurikulum 2013 ini, belum ada jaminan bahwa Kurikulum tersebut mampu
membawa bangsa dan negara ini ke arah kemajuan.5
Dalam proses pelaksanaan Kurikulum 2013 kepemimpinan kepala
sekolah merupakan salah satu penentu yang dapat menggerakkan semua
sumber daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan
bertahap. 6 Selanjutnya faktor yang terpenting dalam pelaksanaan Kurikulum
2013 adalah guru, karena gurulah yang menentukan berhasil atau tidaknya
peserta didik dalam belajar. Karena kurikulum ini berbasis karakter dan
kompetensi antara lain mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil
dan materi kependidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif
dengan kontekstual teaching and learning. Oleh karena itu pembelajaran harus
sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar mereka mampu
bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai
kompetensi dan kebenaran secara ilmiah.7 Dari uraian tersebut maka jelas guru
merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Perubahan yang terdapat dalam Kurikulum 2013 salah satunya adalah
penggabungan mata pelajaran. Selain itu pemerintah juga berencana untuk
menambah jam pelajaran agar pembelajaran lebih mengedepankan karakter
siswa. 8 Adanya pendekatan dan penilaian baru yaitu santifik dan penilaian
autentik menuntut persiapan guru untuk menerapkannya secara konsisten
dalam pembelajaran.
Selain itu, penilaian dalam Kurikulum 2013 berbeda pada penilaian
kurikulum sebelumnya, penilaian pada kurikulum ini harus mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai
dengan kompetensi inti yang telah ditentukan. Penilaian aspek pengetahuan
dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.

5
Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 37
6
Ibid, h.40
7
Ibid, h.41
8
Loeloek Endah Poernawanti dan Sofan Amri,Panduan Memahami Kurikulum 2013,
(Jakarta:PT Prestasi Pustakarya, 2013), h.282.
5

Penilaian aspek keterampilan dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis


keterampilan dan analisis tugas, serta penilaian oleh peserta didik sendiri.
Adapun penilaian sikap dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri
sendiri dan daftar isian sikap yang disesuaikan dengan kompetensi. 9 Harus
dikuasai oleh peserta didik, pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan
individual personal untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan, peserta
didik dapat dinilai kompetensinya kapan saja bila mereka telah siap, dan
dalam pembelajaran peserta didik dapat maju sesuai dengan kecepatan dan
kemampuan masing-masing.10
Untuk menghadapi tantangan tersebut, kurikulum harus mampu
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang
diperlukan di masa depan sesuai dengan perkembangan global antara lain:
kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi mental suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang bebeda, kemampuan hidup
bermasyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan,
memiliki kesiapan bekerja, memiliki kecerdasan dengan bakat atau minatnya,
dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.11
Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai aspek
lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses pembelajaran,
dari siswa “diberi tahu” menjadi siswa “mencari tahu”, sedangkan proses
penilaian diri berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi
berbasis kemampuan melalui penilaian proses, fortopolio dan penilaian output
secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena hal itu pengembangan Kurikulum
2013 nantinya akan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif,

9
Ibid, h. 137
10
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung; PT Remaja
Rosdakarya,2015), h. 70
11
S.Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 1989) h. 5
6

inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan


yang terintegrasi.
MTs Al Inaayah Bogor merupakan salah satu sekolah yang sudah
menerapkan pelaksanaan Kurikulum 2013. Mulai dari kelas VII,VIII dan IX.
Begitu pula dengan pelajaran yang lain, mata pelajaran quran Hadis sudah
melaksanakan Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan proses pembelajarannya.
Fasilitas kelas dan sekolah juga sudah mendukung dalam pengimplementasian
Kurikulum 2013.

Terkait dengan sistem Kurikulum 2013 M. Rois Rizwan mengatakan:

“MTs Al Inaayah Bogor, salah satu sekolah yang sudah menerapkan


Kurikulum 2013 dan melakukan beberapa persiapan (seperti sosialiasi,
penataran dan diklat ) untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Hal ini
bisa dilihat dari sarana dan prasarana, fasilitas dan sumber belajar yang
mendukung, beberapa usaha juga sudah ditempuh guru-guru, bahawasannya
Kurikulum 2013 untuk kelas VII,VIII dan IX sudah diterapkan dengan baik
walaupun masih secara bertahap .” 12
Kepala sekolah, juga waka kurikulum sudah memberlakukan pelaksanaan
Kurikulum 2013 ini untuk semua mata pelajaran. Namun, terkadang
pelaksanaan yang diterapkan guru bidang studi tidak sesuai dengan acuan
perencanaan dan penilaian.
Berangkat dari latar belakang di atas, penyusun tertarik untuk mengajukan
skripsi dengan judul“Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut.

12
Hasil wawancara kepala sekolah Bapak M. Rois Rizwan pada tanggal 13 September 2017
pukul 11.30 WIB
7

1. Kesiapan guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013


2. Hambatan yang dialami guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013
3. Faktor dukungan dalam pengimplementasian Kurikulum 2013
4. Kurangnya penguasaan guru terhadap teknologi
C. Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya permasalahan yang muncul berkaitan dengan
penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum 2013 di MTs Al Inaayah
Bogor, maka penelitian ini akan dibatasi pada “lingkup implementasi
pembelajaran Kurikulum 2013 yang meliputi pada aspek pelaksanaan dan
perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Quran Hadis kelas VIII A
di MTs Al Inaayah Bogor”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis dilihat dari segi perencanaan dan pelaksanaan di MTs Al Inaayah
Bogor ?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanan Kurikulum
2013 pada mata pelajaran Alquran Hadits di MTs Al Inaayah Bogor ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban dari
fokus penelitian diatas yaitu:
1. Untuk mengetahui Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Alquran Hadis dilihat dari segi perencanaan dan pelaksanaan di MTs Al-
Inaayah Bogor
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al Inaayah
Bogor
8

F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya
khazanah keilmuan baik bagi lembaga pendidikan, penulis maupun
khalayak umum. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Bagi lembaga, diharapkan dapat memberi masukan dan evaluasi serta
mejadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata
pelajaran Alquran Hadis demi kemajuan sekolah yang bersangkutan.
2. Bagi guru, diharapkan dapat bermanfaat dalam peningkatan kualitas
sistem pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis dan memotivasi guru
untuk meningkatkan profesionalismenya dalam implementasi
Kurikulum 2013.
3. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dalam bidang pendidikan
khususnya mengenai penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Alquran Hadis sehingga dapat dijadikan bekal bagi peneliti sebagai
calon tenaga pendidik.
4. Bagi khalayak umum, diharapkan mampu memberikan perbandingan
dan tambahan wacana dalam bidang pendidikan bagi kalangan
akademisi terutama untuk mendukung gerakan peningkatan mutu
pendidikan.
9

BAB II
KAJIAN TEORI& PENELITIAN RELEVAN
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Sebelum membahas mengenai pengertian Kurikulum 2013 terlebih dahulu
kita memahami pengertian dari kurikulum itu sendiri. Macam-macam definisi
yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang sebagai
suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar
dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarannya. 1 Istilah “Kurikulum” memiliki berbagai tafsiran
yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum.
Tafsiran-tafsiran tersebut berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sesuai
dengan titik berat inti dan pandangan dari pakar bersangkutan.2
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Currucuale”, artinya
jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian
kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa
yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum,
siswa dapat memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya
merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa
rencana pelajaran; sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu
jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.
Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat
penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh
perolehan suatu ijazah tertentu. Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan berikut
ini.
Kurikulum membuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata pelajaran (subject matter) dipandang

1
S. Nasution, Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), h.5.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.16.
10

sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang
telah disusun secara sistematis dan logis. Misalnya, berkat pengalaman dan
penemuan-penemuan masa lampau, maka diadakan pemilihan dan selanjutnya
disusun secara sistematis, artinya menurut ukuran tertentu; dan logis, artinya
dapat diterima oleh akal dan pikiran. Mata pelajaran tersebut mengisi materi
pelpelajaran yang disampaikan kepada siswa, sehingga memperoleh sejumlah
ilmu pengetahuan yang berguna baginya. Semakin banyak pengalaman dan
penemuan-penemuan, maka semakin banyak pula mata pelajaran yang harus
disusun dalam kurikulum dan harus dipelajari oleh siswa di sekolah.3
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu
program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan
program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi
perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan
lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya,
suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat
tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja,
melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan
siswa, seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan,
gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain; yang pada gilirannya
menyediakan kemungkinan belajar secara efektif.4
Sedangkan kurikulum menurut Nana Sudjana diartikan:
Pertama,kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil
belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan
kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan
pribadi dan kompetisi sosial anak didik. Kedua, Kurikulum adalah niat dan
harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk
dilaksanakan oleh sekolah. Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah termasuk

3
Ibid., h.17.
4
Ibid., h.17.
11

kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai dengan taraf


perkembangan siswa. 5
Kurikulum dipergunakan dalam beberapa cara membentuk program bahan
pelajaran untuk taraf tertentu, program bahan pelajaran bagi keseluruhan dari
pendidikan, atau keseluruhan program dari berbagai pokok bahasan untuk
keseluruhan daur pendidikan.. 6 Kurikulum sebagai semua kegiatan yang di
berikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekohlah (all of the activities
that are provided for the students by the school). 7 Sementara itu, menurut
Saylor J. Gallen dan William N. Alexander, dalam bukunya: “Curriculum
Planning” mengemukakan pengertian kurikulum sebagai berikut: “Sum Total
of the Scool efforts to influence learning whether in the classroom, play ground
or out of Scool”. (Keseluruhan usaha Sekolah untuk mempengaruhi belajar
baik berlangsung di kelas, di halaman maupun di luar Sekolah”). 8 Dengan
begitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum 2013 merupkan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK dijadikan acuan
sebagai ranah pendidikan. Khususnya pada jalur pendidikan sekolah.9
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013
Tujuan dan fungsi Kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-
Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
Undang-Undang Sisdiknas disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara

5
Nana Sudjana. Pembinaan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah. (Bandung: Sinar baru
Algensindo, 1988), h.3.
6
Arieh Lewi, Merencanakan Kurikulum Sekolah, (Jakarta: Bhatara, 1977), h.1.
7
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.3.
8
Hendyat Soetopo, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1986),
h.13.
9
Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi(Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2015),,
h.66.
12

tujuannya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.10
Tujuan Kurikulum 2013 secara khusus menurut M. Fadillah dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan
soft kills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam
rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
b. Membantu dan meningkatkan sumber daya mausia yang produktif, kreatif,
dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.
c. Meningkatkan tenaga pedidik dalam menyampaikan materi dan
menyiapkan administrasi mengajar, sebab Pemerintah telah menyiapkan
semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam
pembelajaran.
d. Meningkatkan peran serta Pemerintah pusat dan daerah masyarakat secara
seimbang dalam membentuk dan mengendalikan kualitas dalam
pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan.
e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan
keleluasaan untuk mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai dengan
kondisi satuan penidikan, kebutuhan peseta didik, dan potensi daerah.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari kurikulum adalah untuk menyeimbangkan hard skills dan soft skills
yang dimiliki siswa melalui kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan sehingga siswa menjadi aktif dan kreatif.

10
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,&
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), h. 24
13

3. Landasan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan
cukup sentral dalam perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan
landasan yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat
menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Landasan sering juga
disebut dengan determinan kurikulum yaitu hal-hal yang secara mendasar
11
menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kurikulum.
Landasan kurikulum:
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan Nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
dimasa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung

11
Ali Mudlofir dan Masyhudi Ahmad, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya: PT Revka Petra
Media, 2009), h.31.
14

makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk


mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,
tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di
masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa
dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa diberbagai bidang
kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik
peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
2) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialisme).
15

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran


yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
3) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
kurikulum bermaksud untuk mengembangkan potensi menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial
di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
b. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar Nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
16

c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional
3) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan
Jangka Panjang Nasional beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jenjang Menengah Nasional
4) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentan Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah
No 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.12
4. Komponen Kurikulum
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki lima komponen
utama yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, yakni (1) tujuan, (2)
materi, (3) metode, (4) organisasi dan (5) Evaluasi.13
a. Tujuan Kurikulum
Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir setiap negara
telah mewajibkan warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan, melalui
berbagai ragam teknis penyelenggaraannya yang disesuaikan falsafah
negara, keadaan sosial-politik, kemampuan sumber daya dan keadaan
lingkungan masing-masing. Kendati demikian, dalam hal menentukan
tujan pendidikan pada dasarnya memiliki esensi yang sama.
Dalam prespektif pendidikan Nasional, dapat dilihat secara jelas
Undang-Undang NO.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
bahwa:” Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

12
Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kurikulum 2013.
13
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung;Remaja
Rosdakarya),h.5
17

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. 14
b. Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam
Undang-Undang pendidikan tentang sistem pendidikan Nasional telah
ditetapkan, bahwa”Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian pendidikan Nasional. 15
c. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode
mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran. metode dilaksanakan melalui prosedur
tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama
dibandingkan dengan keaktifan siswa bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing bagi siswa. Karena itulah istilah metode yang lebih
menekankan pada kegiatan guru, selanjutnya diganti dengan istilah strategi
pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.16
d. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-
masing memiliki ciri-cirinya sendiri, yaitu:17
1) Mata pelajaran terpisah-pisah (isolated subjek), kurikulum terdiri dari
sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-
sendiri tanpa ada hubungan dengan mata pelajaran lainya. Masing-
masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan

14
Ibidh.,
15
Ibidh.,
16
Ibidh.,
17
Ibidh.,
18

minat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, semua materi


diberikan sama.
2) Mata pelajaran berkolerasi, korelasi diadakan sebagai upaya untuk
mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata
pelajaran. Prosedur yang ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok
yang saling berkorelasi guna memudahkan peserta didik memahami
pelajaran tertentu.
3) Bidang studi (broad field), yaitu organisasi kurikulum yang berupa
pengumpulan beberapa mata pelajaran yang sejenis serta memiliki ciri-
ciri yang sama dan dikorelasikan (difungsikan) dalam suatu bidang
pengajaran. Salah satu mata pelajaran yang dapat dijadikan “core
subject” dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan dengan core tersebut.
4) Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu program
kurikulum yang menitik beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik,
bukan pada mata pelajaran.
5) Inti masalah (core program), yaitu suatu program yang berupa unit-unit
masalah, di mana masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran
lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya
memecahkan masalahnya. Mata pelajaran yang menjadi pisau
analisisnya diberikan secara terintegrasi.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum
adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
siswa. Berdasarkan informasi itu dapat diambil keputusan tentang
kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang
diupayakan. 18

18
Ibidh.,
19

5. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan.
Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ ahli kurikulum, ahli bidang
ilmu, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur-unsur masyarakat lainnya.
Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para
pelaksana pendidikan, dalam proses pembibingan perkembangan siswa,
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun
masyarakat.
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di
sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan
guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum
yang nyata dan hidup. Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek
kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah
pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Gurulah
sebenarnya perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum
sesungguhnya. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan
menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal
sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Pertama
prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum,
yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi
keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup
dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tergantung dalam kurikulum
hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan
hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan
datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada
20

kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu


menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.19
Prinsip kedua adalah fleksibilitas, Prinsip ini menunjukkan bahwa
kurikulum adalah tidak kaku. Tidak kaku dalam arti bahwa ada semacam
ruang gerak yang memberikan sedikit kebebesan dalam bertindak. Hal ini
berarti bahwa di dalam penyelenggaraan proses dan program pendidikan
harus diperhatikan kondisi perbedaan yang ada dalam diri peserta didik. Oleh
karena itu peserta didik harus diberi kebebasan dalam memilih program
pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan dan lingkungannya.
Di samping itu juga harus diberikan kebebasan dalam mengembangkan
program pengajaran.
Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dapat berupa dibukanya
program-program pendidikan pilihan. Misalnya; jurusan atau program
spesialisasi atau program keterampilan yang dapat dipilih peserta didik atas
dasar kemampuan dan minatnya, sistem kredit semester, dan sebagainya.
Fleksibiltas dalam mengembangkan program pengajaran berarti memberi
kesempatan pada guru untuk mengembangkan sendiri program-program
pengajaran dengan berpegang pada tujuan dan bahan pengajaran dalam
kurikulum yang masih bersifat agak umum. Dengan kata lain, guru diberi
otoritas dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan minat,
kebutuhan, peserta didik dan kebutuhan lingkungannnya. Misalnya saja
dalam pengembangan kurikulum muatan lokal.20
Prinsip ketiga adalah kontinuitas yaitu kesinambungan. Perkembangan
dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak
terputus-putus atau berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman
belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara
satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan
serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama antara
19
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, ibid, h.151.
20
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),
h.53
21

para pengembang kurikulum sekolah dasar SMTP, SMTA, dan Perguruan


Tinggi.
Prinsip keempat adalah praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-
alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip
efisiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut
keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya,
maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum
dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik
keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya
harus ideal tetapi juga praktis.
Prinsip kelima adalah efektifitas. Walaupun kurikulum tersebut harus
murah, sederhana, dan murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan.
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas maupun
kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan
merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan di bidang
pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan-
kebijaksanaan Pemerintah dibidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan
mempengaruhi keberhasilan pendidikan.21
6. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

21
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, ibid, h.151.
22

d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai


sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Inovasi Kurikulum 2013
a. Asumsi Kurikulum 2013
Dalam Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, asumsi
merupakan parlementer untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan
dispesifikasikan. Konsistensi siswa dan validitas setiap kompetensi harus
sesuai dengan asumsi, meskipun tujuannya selalu diuji kembali berdasarkan
masukan yang memungkinkan terjadinya perubahan.
Terdapat tujuh asumsi yang mendasari kurikulum 2013 berbasis karakter
dan kompetensi. Ketujuh asumsi tersebut adalah sebagai berikut:22
1) Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional, dan tidak mampu
melakukan proses pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu,
penerapan kurikulum berbasis kompetensi menuntut peningkatan
kemampuan profesional guru.
2) Banyak sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman, sehingga mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.
3) Peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih bersih yang dapat
diisi atau ditulis sekehendak guru, melainkan individu yang memiliki
sejumlah potensi yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi
22
E.Mulayasa, Op.,cit., h.164
23

tersebut menuntut iklim kondusif yang dapat mendiring peserta didik


belajar bagaimana belajar (learning how to learn), serta menghubungkan
kemampuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
4) Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal
tertentu memliki potensi tinggi, tetapi dalam hal lain mungkin biasa-biasa
saja, bahkan rendah. Di samping itu, mereka memiliki tingkatan yang
berbeda dalam menyikapi situasi baru, sehingga guru harus dapat
membantu menghubungkan pengalaman yang sudah dimiliki dengan
situasi baru.
5) Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan yang dimilikinya secara
optimal.
6) Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi-
kompetensi potensial yang tersusun secara sistematis, sebagai jabaran dari
seluruh aspek kepribadian peserta didik, yang mencerminkan keterampilan
yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
7) Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensinya secara optimal. Dalam hal ini tugas guru adalah
memberikan kemudahan dan kesempatan belajar kepada peserta didik
untuk menemukan ide dan menerapkan strategi belajar sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing.
b. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP
Perubahan dan pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjawab
tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing
dimasa depan, dalam konteks Nasional maupun global. Perubahan dan
pengembangan kurikulum 2013 dapat dikaji perbedaanya dengan KTSP 2006.
Berikut tabel yang dimodifikasi dan dikembangkan dari materi sosialisasi
kurikulum 2013 adalah:23

23
Nana Syaodih Sukmadinata op.cit., h. 167
24

Tabel 2.1
KTSP Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran Benarnya
mendukung kompetensi mendukung semua
tertentu kompetensi (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan)
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran yang Benarnya
berdiri sendiri dan memiliki dirancang terkait satu
kompetensi dasar sendiri dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar
yang diikat oleh
kompetensi inti setiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai Idealnya
dengan mapel lain penghela mapel lain ( sikap
dan keterampilan
berbahasanya)
setiap mata pelajaran Semua mata pelajaran Idealnaya
diajarkan dengan pendekatan diajarkan dengan
yang berbeda pendekatan yang sama
(saintifik)
setiap jenis konten Bermacam jenis konten Baiknya
pembelajaran diajarkan pembelajaran diajarkan
terpisah (separated terkait dan terpadu satu
curriculum) sama lain (cross
curriculum atau integrated
curriculum )
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten
25

pembelajaran lainnya.
Tematik untuk kelas III Tematik integratif untuk Baiknya
(belum integratif) kelas I-VI

Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan antara kurikulum 2013


dengan KTSP sangat berbeda jauh, baik dari proses maupun
pendekatannya. Perbedan ini bukan sebagai perbandingan tapi lebih
digunakan untuk sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum yang
lebih sempurna sesuai dengan kebutuhan zaman.
Perbandingan Kurikulum 2013 dengan KTSP
Tabel 2.2
No Kurikulum 2013 KTSP
1. Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi ditentukkan terlebih
ditentukkan terlebih dahulu, dahulu melalui Permendiknas
melalui permendikbud No.54 No.22 tahun 2006. Setelah itu,
tahun 2013. Setelah itu baru ditentuan SKL (Standar
ditentukan Standar Isi, yang Kompetesi Lulusan) melalui
berbentuk kerangka dasar Permendiknas NO 23 Tahun
kurikulum, yang dituangkan 2006.
dalam Permendikbud no 67,
68, 69 dan 70 tahun 2013.
2. Aspek Kompetensi Lulusan Lebih menekankan pada asepek
ada keseimbangan soft skills pengetahuan
dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
3. dijenjang SD tematik terpadu Dijenjang SD tematik terpadu
utnuk kelas I-VI untuk kelas I-III
4. Jumlah jam pelajaran Jumlah jam pelajaran lebih
perminggu lebih banyak dan sedikit dan jumlah mata pelajaran
26

jumlah mata pelajaran lebih lebih banyak dibanding


sedikit dibandingkan dengan Kurikulum 2013
KTSP
5. Proses pembelajaran disetiap Standar proses dalam
tema dijenjang SD dan semua pembelajaran terdiri dari
mata pelajaran di Eksplorasi, Elaborasi dan
SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi.
denegan Scientific approach,
yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
mengamati, menanya,
mengolah, menyajikan dan
mengkomunikasikan.
6. Teknologi informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
komunikasi bukan sebagai
mata pelajaran melainkan
sebagai media pembelajaran
7. Pramuka menjadi Pramuka menjadi ekstrakulikuler
ekstrakulikuler wajib bukan wajib
8. Permintaan (penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI
kelas X untuk jenjang
SMA/MA
9. Standar penilaian Pemilaiannya lebih dominan pada
menggunakan penilaian aspek pengetahuan
otentik, yaitu mengukur semua
kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses hasil
10. BK lebih mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
pada potensi siswa masalah siswa
27

Dalam Kurikulum 2013, struktur kurikulum dijelaskan sebagai


gambaran konseptualisasi konten kurikulum berbentuk mata pelajaran,
posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban
pelajaran perminggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar
dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Sedangkan dalam KTSP struktur kurikulum merupakan pola dan
susunan mata pelajaran yag harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. kedalam muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetesi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar siswa yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan kompetensi kelulusan.
c. Keunggulan Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan
yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena kurikulum
ini berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki
beberapa keunggulan.
1) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah
(kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan
subjek belajar, dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam
bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan (transfer of knowladge).
2) Kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehiupan sehari-hari, serta pengembangan
28

aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan


standar kompetensi tertentu.
3) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang mendalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan. 24
8. Kunci Sukses Kurikulum 2013
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam mensukseskan Kurikulum 2013 diperlukan kepala sekolah yang
mandiri, profesional dengan kemampuan manajeman serta kepemimpinan
yang tangguh, agar mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan mutu
sekolah. Mampu mengelola sumber daya sekolah dalam kaitannya dengan
perencanaan dan evaluasi, program sekolah, pemelajaran, pengelolaan
tenaga, sarana dan sumber belajar, keuangan, pelayanan siswa, serta
hubungan sekolah dengan masyarakat.
b. Kreativitas Guru
Tugas guru dalam Kurikulum 2013 ini tidak hanya menyampaikan
informasi kepada peserta didik, tetapi harus kreatif memberikan layanan dan
kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar
dalam suasana yang menyenangkan.
c. Aktivitas Peserta Didik
Untuk mendorong aktivitas peserta didik, guru harus mampu
mendisiplinkan peserta didik. Guru harus mampu membantu
mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya, dan
melaksanakan aturan.
d. Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi Kurikulum terhadap pihak yang terkait kepada seluruh warga
sekolah, bahkan masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi ini
sangat penting, terutama agar seluruh warga sekolah mengenal dan
memahami visi dan misi sekolah serta kurikulum yang diimplementasikan.

24
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit., h. 167
29

e. Fasilitas dan Sumber Belajar


Fasilitas yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya Kurikulum
2013 antara lain laboratorium, pusat sumber belajar dan perpustakaan.
Fasilitas dan sumber belajar harus digunakan seoptimal mungkin,
dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya.
f. Lingkungan yang Kondusif Akademik
Belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang
menyenangkan seperti sarana, laboratorium, pengaturan lingkungan,
penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik
dengan guru dan diantara peserta didik itu sendiri.
g. Partisipasi Warga Sekolah
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam memberdayakan seluruh warga sekolah khususnya
tenaga kependidikan yang tersedia.

B. Implementasi Kurikulum
1. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai maupun sikap. 25
Jadi dapat didefinisikan Implementasi Kurikulum 2013 adalah suatu
proses penerapan ide, konsep dan kebujakan kurikulum dalam suatu aktifvtas
pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kometensi
tertentu, sebagai interaksi dengan lingkungan.
Implementasi Kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program
kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa

25
E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta:Bumi Aksara,
2009) cet ke 2 h. 178
30

dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karateristik peserta


didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.26
2. Prosedur Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam
pembelajaran dan pembentuan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal
tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan
berbagai kegiatan sesuai dengan recana yang telah diprogramkan. Oleh
karena itu, pembelajaran menyenangkan, efektif, dan bermakna dapat
dirancang oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut:
a. Apersepsi
Apersepsi perlu dilakukan untuk menjajaki pengetahuan peserta didik,
memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi yang menarik, dan
mendorong mereka untuk mengetahui berbagai hal baru. Apersepsi ini
dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami
peserta didik
2) Peserta didik dimotivasi dengan bahan ajar yang menarik dan berguna
bagi kehidupan mereka.
3) Peserta didik digerakkan agar tertarik dan bermanfaat untuk
mengetahui hal-hal baru.
b. Explorasi
Explorasi merupakan tahapan kegiatan pembelajaran untuk
mengenalkan bahan dan mengaitkannya denga pengetahuan yang telah
dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut dapat ditempuh dengan prosedur
sebagai berikut:
1) Perkenalkan materi standar dan kompetensi dasar yang harus
dimiliki peserta didik
2) Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang baru dengan
pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.

26
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2007), h. 238
31

3) Pilihlah metode yang paling tepat, dan gunakan secara bervariasi


untuk meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi
standar dan kompetensi baru.
c. Konsolidasi Pembelajaran
Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik
dalam pembetukkan kompetensi dan karakter, serta menghubungkannya
dengan kehidupan peserta didik. Konsolidasi pembelajaran ini dapat
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Libatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan
memahami materi dan kompetensi baru
2) Libatkan peserta didik dalam proses pemecahan masalah (problem
solving), terutama dalam masalah-masalah aktual
3) Letakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan antara
materi dengan standar kompetensi baru dengan berbagai aspek
kegiatan dan kehidupan dalam lingkungan masyarakat.
4) Pilihlah metode yang paling tepat sehingga materi standar dapat
diproses menjadi kompetensi dan karakter peserta didik.
d. Pembentukan sikap, Kompetensi, Karakter
Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter peserta didik apat
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Dorong peserta didik untuk menerapkan konsep, pengertian,
kompetensi dan karakter yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-
hari.
2) Praktekkan pembelajaran secara langsung agar peserta didik dapat
membangun sikap, kompetensi dan karakter baru dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari.
3) Gunakan metode paling tepat sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai.
Agar peserta didik belajar secara aktif, guru perlu menciptakan
strategi yang tepat dan sedemikian rupa, sehingga mereka mempunyai
motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat
32

tercipta bila guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi
pembelajaran bagi kehidupan nyata peserta didik. Demikian juga, guru
harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran selalu
tampak menarik, dan tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut,
guru harus mampu bertindak sebagai fasiltator, yang perannya tidak
terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai
kemajuan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampan untuk
memahami peserta didik dengan berbagai macam keunikannya agar
mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam itu,
guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar dapat
membimbing peserta didik secara optimal.27
3. Tahapan Implementasi Kurikulum 2013
Proses pembelajaran kurikulum 2013 harus menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis
pendekatan ilmiah, ranah sikap mengganti transformasi subtansi atau materi
agar peserta didik”tahu mengapa”. Ranah pengetahuan mengganti
transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah keterampilan mengganti transformasi subtansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa” hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah dan menyimpulkan. Untuk mata
pelajaran, materi atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.

27
Mulyasa, Pengembengan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2014)hal.103
33

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan
ilmiah pembelajaran disajikan sebagai berikut:
a. Mengamati (Observing)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang
dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan
matang, biaya dan tenaga yang relatif banyak, dan jika tidak terkendali
akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
b. Menanya (Questioning)
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika
guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang
baik. Berbeda dengan penguasaan yang menginginkan tindakan nyata,
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah
“pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga
dapat dalam bentuk pertanyaan, asalkan keduanya menginginkan
tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalkan: sebutkan ciri-ciri kalimat
efektif.
c. Menalar (Associating)
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik harus lebih aktif dari pada
guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-
fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh kesimpulan
34

berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,


meski penalaran non ilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
d. Mencoba (Experimen)
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau
subtansi yang sesuai. Pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep rukun Islam dan
kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik harus memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan rukun Islam,
serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
e. Mengkomunikasikan
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari
sekedar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan
dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara
baik dan disengaja dirancang untuk memudahkan usaha kolektif dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif
kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau proses belajar
sebaliknya, peserta didiklah yang lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif
diposisikan sebagai falsafah pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan
masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,
sehingga peserta didik menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan
belajar secara bersama-sama.
35

Itulah tahapan implementasi kurikulum 2013 yang perlu kita ketahui


dalam rangka melaksanakan kurikulum 2013 nantinya. Sehingga berjalan
lancar sesuai yang kita inginkan.28
4. Standar Kompetensi Lulusan
Strandar Kompetensi Lulusan yang dikutip dari alinan lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah:29
a. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.30
b. Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, strandar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga pendidikan. Standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan dan standar pembiayaan.31
c. Ruang Lingkup
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.32
d. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan
dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam

28
Permendikbud Kurikulum 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Republic Indonesia No.65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
29
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016.
30
Ibidh.,
31
Ibidh.,
32
Ibidh.,
36

setiap periode. Hasil yang diperoleh oleh monitoring dan evaluasi


digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar
Kompetensi Lulusan dimasa yang akan datang.33
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Karena kelas VIII sebagai fokus penelitian, maka lulusan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki kompetensi pada dimensi, sebagai
berikut:
1. Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. Berkarakter, jujur, dan peduli
c. Bertanggung jawab
d. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.34
2. Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan
dengan:
a. Ilmu Pengetahuan
b. Teknologi
c. Seni dan
d. Budaya
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri
dan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.35

33
Ibidh.,
34
Ibidh.,
35
Ibidh.,
37

Istilah faktual, procedural, metakognitif pada masing-masing


satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:
1) Faktual:
Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan
kawasan regional.36
2) Konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi dan teori yang digunakan terkait dengan pengetahuan
teknik dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.37
3) Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode
tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu-ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.38
4) Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan
spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.39
3. Dimensi Keterampilan
Memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak:
a. Kreatif

36
Ibidh.,
37
Ibidh.,
38
Ibidh.,
39
Ibidh.,
38

b. Produktif
c. Kritis
d. Mandiri
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari disatuan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar
jenjang pendidikan memperhatikan:
a. Perkembangan psikologis anak;
b. Lingkup dan kedalaman;
c. Kesinambungan;
d. Fungsi satuan pendidikan;
e. Lingkungan.
Standar Kompetensi Lulusan merupakan ukuran dari belajar siswa.
Setiap jenjang sekolah pasti memiliki SKL nya tersendiri. Apabila telah
mencapai SKL maka siswa dapat dikatakan lulus dari materi yang telah
ia pelajari. 40
C. Alquran Hadis
1. Pengertian Quran
Alquran menurut bahasa merupakan kata benda bentukan dari kata kerja
qara’a yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah yang berarti “bacaan”.
Menurut istilah, sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Lutfi “alquran adalah
kalam Allah yang menjadi mukjizat kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan
perantara malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang di nukilkan kepada kita
secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surat
Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.41 Sedangkan menurut Fahmi
Amrullah alqur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah SWT kepada

40
Ibidh.,
41
Ahmad Lutfi, Pembelajaran Alqur’an Hadis, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009), h.5
39

Nabi Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi


umat muslimin yang membacanya, dan ditulis mushaf.42
Ayat alquran yang menerangkan bahwa umat Islam wajib berhukum dengan
alquran, antara lain disebutkan dalam firman Allah :
a. Surat An-Nisa’ ayat 59:
‫ع ت ُ أن ف ِ ي‬ ‫ط ي عُ ْا ال َّس س ُْ َل َّ أ ُ ّ ل ِ ي أ‬
‫اْل َ أه س ِ ِه ٌ أ كُ أن ۖ ف َ ئ ِ أى ت َ ٌ َا َش أ‬ ِ َ ‫َّللا َ َّ أ‬ ِ َ ‫ي َ ا أ َ ي ُّ ِ َ ا ا ل َّ رِ ي َي آ َه ٌ ُ ْا أ‬
َّ ‫ط ي عُ ْا‬
‫ك َخ ي أ ٌس َّ أ َ أح سَ ُي‬ َ ِ ‫اْل ِخ س ِ ۚ َٰذَ ل‬ ‫اَّلل ِ َّ ال أ ي َ أْ ِم أ‬ َّ ٔ َ ‫ي ٍء ف َ ُس دُّ ّ ٍ ُ إ ِ ل‬
َّ ِ ‫َّللا ِ َّ ال َّس س ُْ ِل إ ِ أى ك ُ ٌ أ ت ُ أن ت ُ أؤ ِه ٌ ُ ْ َى ت‬ ‫شَ أ‬
‫يل‬ً ِ ّ ‫ت َأ أ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”43
b. Surat al-Baqarah ayat 2:
‫ة ۛ ف ِ ي َ ِ ۛ ُ ُ دً ٓ ل ِ ل أ وُ ت َّ ق ِ ي َي‬ َ ِ ‫َٰذَ ل‬
ُ ‫ك ال أ ك ِ ت َا‬
َ ‫ب ََل َز ي أ‬
Artinya: “Kitab (alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.
Alquran sebagai sumber petunjuk tata cara pengajaran mempunyai sifat:
1) Tidak Memberatkan
Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT, dalam firman-Nya surat al-Baqarah
ayat 286:
‫َليكلف َّللا ًفسا اَل ّسعِا‬
Artinya: “Allah tidak akan membebani hambanya, kecuali sesuai dengan
kemampuannya.”
2) Menyedikitkan Beban
Alquran mengajarkan kepada umatnya untuk bisa realistis, artinya
ummat Islam hanya disuruh untuk melakukan beban hukum yang telah

42
Fahmi Amrullah, Ilmu Alquran untuk Pemula, (Jakarta: CV. Artha Rivera,2008), h.1
43
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, (Semarang:CV.Karya Toha Putra,
t.t),h.162
40

ditetapkan. Sedangkan yang belum ditetapkan dilarang untuk meminta


beban itu dibebankan.
3) Berangsur-angsur
Dalam hal mengadakan perubahan perilaku dan karakter manusia,
alqruan tidak secara drastis, akan tetapi secara berangsur-angsur
sehingga umat tidak merasa keberatan karena perubahan yang
dialaminya itu juga tidak begitu terasa.
Tujuan Pokok alquran sebagaimana yang dikemukakan Quraish Shihab
adalah:
1) Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan dan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan
kepastian adanya hari pembalasan.
2) Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan
norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia
dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.
3) Petunjuk mengenai syari’at dan hukum dengan jalan menerangkan
dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain
lebih singkat,” alquran adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan
yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.”44
2. Pengertian Hadis
Hadis menuut pengertian kebahasaan adalah “berita atau sesuatu yang
baru. Dalam ilmu Hadis istilah tersebut berarti segala perkataan,
perbuatan,dan sikap diam Nabi tanda setuju (taqrir).”45
As-sunnah menurut Zakiah Daradjat ialah “perkataan, perbuatan, ataupun
pengakuan Rasul Allah SWT.” 46 Sunnah meruakan sumber ajaran kedua
setelah alquran. Seperti alquran, Sunnah juga berisi tentang aqidah dan

44
M.Quraish Shihab, Membumikan Alquran, (Bandung: Mizan, 1994), h.40
45
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h.111
46
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008), h.20
41

syari’at. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup


manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia
seutuhnya atau muslimin yang bertaqwa.
Ada tiga peranan al Hadis di samping alquran sebagai sumber agama dan
ajaran Islam sebagaimana dikemukakan Daud Ali yaitu:
c. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam alquran. Misalnya,
mengenai sholat. Di dalam alquran ada ketentuan sholat. Ketentuan itu
ditegaskan lagi pelaksanannnya dalam Sunnah Rasulullah.
d. Sebagai penjelasan isi alquran. Misalnya mengenai sholat. Di dalam
alquran Allah SWT memerintahkan manusia mendirikan sholat. Namun
dalam kitab suci itu tidak dijelaskan banyaknya raka’at, cara, rukun, cara
dan syarat mendirikan sholat. Nabilah yang menyebut dan mencontohkan
jumlah raka’at setiap sholat, cara, ruku’ dan syarat mendirikan sholat.
e. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-
samar ketentuannya dalam alquran. Contohnya, larangan Nabi
mempermadu (mengawini sekaligus atau mengawini pada waktu
bersamaan) seorang perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak
terdapat dalam langkah-langkah perkawinan di surat An-Nisa (4):23.
Namun, kalau dilihat hikmah larangan itu jelas bahwa larangan tersebut
mencegah rusak atau putusnya hubungan silaturahmi antara dua kerabat.47
3. Karakteristik Alquran dan Hadis
Karakteristik bidang studi merupakan aspek yang dapat memberikan
landasan yang berguna dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran.
Karakteristik bidang Alquran Hadis antara lain:
a. Menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar
b. Memahami makna secara tekstual dan kontekstual
c. Mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari

47
Muhamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002),
hal. 112-113
42

4. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Alquran Hadis


Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Tujuan
pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pembelajaran, dan kemampuan yang harus dimiliki siswa. 48
Tujuan dalam pembelajaran Alquran Hadis adalah suatu yang hendak
dicapai setelah kegiatan pembelajaran Alquran Hadis, atau dengan kata lain
tercapainya perubahan perilaku siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar
setelah mengikuti pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik dan diwujudkan dalam bentuk
perilaku atau penampilan sebagai gambaran hasil belajar.
Perumusan tujuan pembelajaran Alquran Hadis merupakan panduan
dalam memilih materi pelajaran, menentukan strategi pembelajaran dan
memilih alat-alat pembelajaran yang akan digunakan sebagai media
pembelajaran, dan sebagai dasar bagi guru untuk mengantarkan siswa
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Bidang studi Alquran Hadis merupakan perencanaan dan pelaksanaan
program pengajaran membaca dan mengartikan atau menafsirkan ayat-ayat
alquran dan Hadis-Hadis tertentu yang sesuai dengan kepentingan siswa
menurut tingkat-tingkat madrasah yang bersangkutan, sehingga dapat
dijadikan modal kemampuan untuk mempelajari, meresapi dan menghayati
pokok-pokok alquran dan al Hadis dan menarik hikmah yang terkandung di
dalam secara keseluruhan.
Mata pelajaran Alquran Hadis berfungsi untuk mengarahkan pemahaman
dan penghayatan pada isi yang terkankandung dalam alquran dan Hadis yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku
yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan
tuntutan alquran dan Hadis. Bahan pelajaran Alquran Hadis untuk MTs

48
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP (Jakarta:Gaung Persada
Press, 2006),cet. I h. 130
43

merupakan pendalaman dan perluasan bahan kajian dan pelajaran di


Madrasah untuk dilaksanakan dikehidupan sehari-hari serta sebagai bekal
untuk mengikuti pendidikan beriktunya.
Mata pelajaran Alquran Hadis mempunyai tujuan dan fungsi, dan tujuan
itu sendiri agar peserta didik bergairah untuk membaca alquran dan Hadis
dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami, meyakini
kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai yang terkandung di
dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman seluruh aspek kehidupannya.
Sedangkan fungsi dari mata pelajaran Alquran Hadis pada madrasah
adalah:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketqwaan peserta didik
dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah mulai dilaksanakan
dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.
b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,
pemahaman, dan pengalaman ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Pencegahan, yaitu mencegah hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya
lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan menghambat
perkembangannya menuju manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT.
d. Pembiasaan, yaitu menjadikan nilai-nilai alquran dan Hadis sebgai
petunjuk dan pedoman bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran al-Quran Hadis


Ruang lingkup mata pelajaran Alquran Hadis di Madrasah Tsanawiyah
melputi:
a. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
b. Menerjemahkan makna yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat,
dan Hadis dalam memperkaya khazanah intelektual.
44

c. Menerapkan isi kandungan ayat/Hadis yang merupakan unsur pengalaman


nyata dalam kehidupan sehari-hari. 49
6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis
Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi
dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta
berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran. 50
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau oprasionalisasi SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada suatu pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotorik)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft kills.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri dari atas sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memeperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah
Tabel 2.3
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Menghargai dan 1.Menghargai dan 1.Menghargai dan
menghayati ajaran agama menghargai ajaran menghayati ajaran

49
Lampiran KMA, No.165 Tahun 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah
50
Ibid.,
45

yang dianutnya agama yang di anutnya agama yang dianutnya

2. Menghargai dan 2.Menghargai dan 2.Menghargai dan


menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, jujur, disiplin,
jawab, peduli (tolentansi, tanggung jawab, tanggung jawab,
gotong royong), santun peduli (tolentansi, peduli (tolentansi,
percaya diri dan gotong royong), gotong royong),
berinteraksi secara efektif santun percaya diri santun percaya diri
dengan lingkungan sosial dan berinteraksi secara dan berinteraksi secara
dan alam dalam efektif dengan efektif dengan
jangkauan alam lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
keberadannya. alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
alam keberadannya. alam keberadannya.

3. Memahami pengetahuan 3.Memahami 3.Memahami


(faktual, konseptual dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
prosedural) berdasarkan konseptual dan konseptual dan
rasa ingin tahunya prosedural) prosedural)
4. tentang ilmu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, teknologi, tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu
seni budaya terkait pengetahuan, pengetahuan,
fenomena dan kejadian teknologi, seni budaya teknologi, seni budaya
tampak mata. terkait fenomena dan terkait
kejadian tampak mata. fenomena dan kejadian
tampak mata.

5. Mencoba, mengolah, dan 4.Mencoba, mengolah, 4.Mencoba, mengolah,


menyaji dalam ranah dan menyaji dalam dan menyaji dalam
konkret (menggunakan, ranah konkret ranah konkret
46

mengurai dan merangkai, (menggunakan, (menggunakan,


memodifikasi dan mengurai dan mengurai dan
membuat) dan ranah merangkai, merangkai,
abstrak memodifikasi dan memodifikasi dan
(menulis,membaca, membuat) dan ranah membuat) dan ranah
menghitung, abstrak abstrak
menggambar dan (menulis,membaca, (menulis,membaca,
mengarang) sesuai menghitung, menghitung,
dengan yang dipelajari di menggambar dan menggambar dan
sekolah dan sumber lain mengarang) sesuai mengarang) sesuai
yang sama dalam sudut dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari
pandang/teori. di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam lain yang sama dalam
sudut pandang/teori. sudut pandang/teori.

Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu


yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk Madrasah Tsanawiyah sebagaimana
tabel berikut;51

Stuktur Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Madrasah Tsanawiyah


Tabel 2.4

ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN
MINGGU
I II III IV V VI
KELOMPOK A

51
Ibidh.,
47

1. Pendidikan Agama Islam


a. Alquran Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

Pendidikan Pancasila dan

2. Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. IlmuPengetahuan Sosial - - - 3 3 3
KELOMPOK B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 43 43 43

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Andi Siswan Nawir dalam peneliiannya tahun 2011 yang berjudul “
Implementasi KTSP Dalam Pembelajaran Geografi di SMA Negri Se-Kabupaten
Pinrang Sulawesi Selatan.” Jenis penelitian ini adalah tesis dengan menggunakan
metode deskriptif pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
mengkaji Implementasi KTSP dalam pembelajaran Geografi di SMA Negri se-
Kabupaten Pinrang yang terdiri atas perencanaan program kegiatan pembelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Hasil
penelitian ini yaitu : dalam perencanaan pembelajaran guru sudah memulai
konsep perencanaan,, pelaksanaan dan hasil penilaian hasil belajar sesuai yang
dimaksud di KTSP, dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan
48

apersepsi dan guru berupaya untuk lebih meningkatkan keaktifan pembelajaran


melalui penguasaan dan menetapkan berbagai metode, sumber belajar, serta media
yamg variatif. Dalam penilaian pembelajaran, guru melakukan penilaian kelas, tes
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi dan penilaian
program sudah mengikuti KTSP.
49

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
MTs Al Inaayah Bogor, Jl.Pondok Pesantren Al Inaayah, Pondok Miri RT
002/006 Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 s/d Februari 2018
B. Latar Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang digunakan. Penelitian ini bertempat di
MTs Al-Inaayah Bogor. Penempatan MTs Al-Inaayah Bogor sebagai lokasi
penelitian berdasarkan pertimbangan MTs Al-Inaayah Bogor salah satu
sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013.
Madrasah Tsanwiyah Al-Inaayah Bogor merupakan lembaga pesantren
yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Madrasah ini
dinaungi oleh masing-masing kepala sekolah namun memiliki satu petinggi
yakni kepala TMI Madrasah. Karena Madrasah ini berada di dalam sebuah
lembaga pesantren, letak persis bangunan sekolah berada di belakang asrama
putri yang bernuansa hijau, dengan memiliki ruang guru, dan ruang kepala
sekolah dan ruang TU yang terpisah secara rapih. Kelas yang terisi kursi dan
meja juga lantai yang bersih juga dengan suasana dan pemandangan yang asri
karna masih banyaknya rumput dan pepohonan di sekitar sekolah. 1
Madrasah Al-Inaayah Bogor berstatus swasta dan terakreditasi A,
dengan demikian banyak program yang menembuskan prestasi dunia dari
Jabodetabek hingga tingkat nasional, seperti kejuaraan yang mencapai tingkat
nasional yaitu pidato 3 bahasa, tahfiz quran, pencak silat, dan pramuka.2

1
Hasil observasi langsung pada 13 september 2017.
2
Hasil observasi langsung pada 13 september 2017.
50

C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapang (field research) yang bersifat
kualitatif. Dan penelitian ini menggunakan deskriptif. Yaitu, suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan
untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada
penyimpulan. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang
dilakukan secara wajar dan natural dengan kondisi objektif di lapangan
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif.3 Bisa diartikan juga peneltian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.4
Peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang
diteliti sedemikian rupa sehingga mengerti apa dan bagaimana suatu
pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsiskan tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 mata
pelajaran quran Hadis di MTs Al Inaayah Bogor.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama dalam penelitian yang
memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Untuk itu yang
dijadikan sebagai subjek penelitian oleh peneliti adalah:

3
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan paradigma Baru (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2011), h.140.
4
Lexy J. Moleon, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet.20, h. 6.
51

a. Kepala sekolah, sebagai informan utama untuk mengetahui perjalanan


MTs Al-Inaayah Bogor dari masa ke masa dan juga memiliki
wewenang serta kebijakan penerapan Kurikulum 2013 di MTs Al
Inaayah Bogor.
b. Guru Alquran Hadis, sebagai responden untuk mengetahui
implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al Inaayah Bogor. Mulai dari
segi perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur atau kepustakaan
(library research) maupun data yang dihasilkan dari lapangan (field research).
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan sebagai beikut:
1. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data
yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-bena, waktu
peristiwa, tujuan dan perasaan.5 Menurut Sukardi, observasi adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan salah satu panca indera yaitu
indera pengamatan langsung, selain panca indera, biasanya penulis
menggunakan alat bantu lain sesuai dengan konisi lapangan antara buku
catatan, kamera, film proyektor, check list yang berisi obyek yang diteliti
dan lain sebagainya. 6 Metode ini digunakan untuk melihat langsung
bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan guru Quran Hadis dalam
penerapan Kurikulum 2013.
2. Wawancara
Wawancara adalah menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
bertatapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

5
Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi,
(Yogyakarta:Ar-Ruz Media, 2012), h. 165.
6
Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:Bumi Aksara,2003),h.
78.
52

Dalam wawancara penulis dapat menggunakan dua jenis, yaitu:


wawancara terpimpin (wawancara berstruktur) dan wawancara tidak
terpimpin ( wancara bebas).7
Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan
respon guru Alquran Hadis terhadap penerapan Kurikulum 2013.
Wawancara ini digunakan untuk menggali bagaimnan implementasi guru
Alquran Hadis terhadap penerapan Kurikulum 2013. Sedangkan obyek
yang di wawancarai adalah guru Alquran Hadis berserta kepala sekolah.
Wawancara yang akan digunakan adalah wawancara tak terstruktur.
Wawancara ini mirip dengan percakapan informasi. Metode ini bertujuan
untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua informan,
tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap
responden. Wawancara dilakukan guna mengubah data menjadi informasi
secara langsug yang diberikan oleh seorang (subjek). Pendekatan ini
memungkinkan untuk mengukur apa yang diketahui oleh seorang
(pengetahuan dan informasi), apa yang disesuaikan dan apa yang tidak
disesuaikan oleh seorang (nilai dan prefensi), dan apa yang dipikirkan
seseorang (sikap dan kepercayaan). Dalam teknik wawancara tak
terstruktur ini, peneliti melakukan wawancara berbentuk dialog dengan
informan, dengan tetap merujuk kepada sejumlah pertanyaan yang telah
disiapkan. 8
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang beberapa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
pasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dokumentasi bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

7
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006),
cet 6, h. 82.
88
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, h. 67
53

Dibandingkan dengan metode lain, metode ini tidak begitu sulit,


dalam arti apabila ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap, belum
berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup
tetapi benda mati.9Peneliti menggunakan metode dokumentasi ini untuk
memperoleh data mengenai keadaan dan kegiatan-kegiatan siswa, guru,
dan sekolah serta keadaan sarana prasarana sekolah dan lain-lain yang
terkait Kurikulum 2013.
E. Instrumen penelitan
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Wawancara dilaksanakan terhadap wakil kepala sekolah bidang
kurikulum. Wawancara juga akan dilakukan pada guru-guru mata pelajaran
Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor, yang mana wawancara ini adalah
untuk memperoleh data mengenai implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor. Dari pertayaan-pertanyaan
yang telah disusun oleh peneliti, responden menjawab beberapa pertanyaan
yang telah ditentukan.
Instrumen Wawancara
Tabel 3.1
Objek Pengamatan Indikator

- Kegiatan Pembuka dalam


pembelajaran Alquran Hadis
- Kegiatan inti pada pembelajaran
PelaksanaanKurikulum 2013 Alquran Hadis
padapembelajaran Al-Qur’an Hadis - Kegiatan Penutup pada
pembelajaran Alquran Hadis
- Penerapan Metode Pada
Pembelajaran Alquran Hadis
- Evaluasi Pada Pembelajaran
Alquran Hadis

9
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka
Cipta,2006), Cet 12, h. 231
54

- Sarana dan prasarana yang


Faktor Pendukung Penerapan
memadai
Implementasi Kurikulum 2013
- Kerja sama antar guru

- Sarana dan prasarana yang


Faktor Penghambat Penerapan
memadai
Implementasi Kurikulum 2013
- Kerja sama antar guru

F. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data


Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan keabsahan data memiliki
beberapa teknik dalam pelaksanaannya, diantaranya:
1. Ketekunan pengamatan
Peneliti dalam teknik ini melakukannya dengan cara mengadakan
pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap
faktor-faktor yang menonjol. Kemudian menelaahnya sampai rinci sehigga
tampak pemeriksaan pada tahap awal, lalu peneliti juga menguraikan
secara rinci bagaimana proses penemuan dan penelaahan dilakukan.10
2. Triangulasi
Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain, untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat macam yang dapat
dibedakan dalam triangulasi sebagai pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metede, penyidik, dan teori. 11 Triangulasi yang
digunakan penulis yaitu triangulasi sumber yang berarti membandingkan
dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi melalui waktu
10
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan
Skripsi, h. 73
11
Lexy J. Maoleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996),
h.330
55

dan alat, yang dapat dicapai menggunakan lima cara. Pertama,


membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
kedua, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakannya secara pribadi, maksudnya membandingan dengan
pendapat sendiri. Ketiga, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
Keempat, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang sesuai dengan perbedaan jenjang
atau jabatan seperti penelitian di sekolah yaitu kepala madrasah,
koordinator mata pelajaran, guru dan juga staf. Kelima, membandingkan
hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.12
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data.13 Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah analasisi data yang berupa kata-kata, gambar,
dan bukan angka-angka. Metode ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi
(gambaran) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat
serta hubungan fenomena yang diselidiki. Dengan demikian analisis ini
dilakukan saat peneliti berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan
segala data yang telah didapat, lalu dianalisis sedemikian rupa secara
sistematis, cermat dan akurat.
Dalam hal ini, data yang digunakan berasal dari wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan. Kemudian
agar data yang diperoleh nanti sesuai dengan kerangka kerja maupun fokus
masalah, akan ditempuh dua langkah utama dalam penelitian ini, yaitu :

12
Ibid., h. 331
13
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996),
h.103
56

1. Menganalisis data di lapangan, yaitu analisis yang dikerjakan selama


pengumpulan data berlangsung dan dikerjakan terus menerus hingga
penyusunan laporan selesai. Sebagai langkah awal, data yang merupakan
hasil wawancara yang terpimpin oleh kepala sekolah, waka kurikulum dan
guru Alquran Hadis dan difokuskan sesuai dengan fokus penelitian dan
masalah yang terkandung di dalamnya. Bersamaan dengan pemilihan data
tersebut, peneliti menghasilkan data baru.
2. Menganalisis data yang terkumpul atau data yang baru diperoleh. Data ini
dianalisis dengan membandingkan dengan data-data terdahulu.
Analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman dengan tiga
langkah:14
a. Pengumpulan Data Mentah
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi yang merupakan catatan lapangan dengan
pertanyaan atau tujuan penelitian. 15
b. Reduksi Data
Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan dan
transformasi data yang kasar muncul dari catatan tertulis di lapangan,
sehingga menjadi fokus sesuai dengan obyek penelitian sampai
seterusnya laporan akhir penelitian. 16 Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yan tersedia dari berbagai sumber, yakni
pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari,
maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data.17
c. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data dalam skripsi ini merupakan gambaran

14
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, Analisis Data Kualitatif (Penerjenamah: Rohendi
Rohidi),(Jakarta: UIPress.1992), h.353.
15
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, h.70
16
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, op.cit., h. 354
17
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, op.,cit., h.70
57

seluruh informasi tentang Implementasi Kurikulum 2013 dan upaya


yang dilakukan dalam rangka implementasi tersebut.18
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan suatu kegiatan
konfigurasi yang utuh. Setelah analisis dilakukan, maka peneliti dapat
menyimpulkan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti. Dari hasil
pengelolaan dan penganalisisan data ini kemudian diberi interprestasi
terhadap masalah yang akhirnya digunakan oleh penulis sebagai dasar
untuk menarik kesimpulan. Peneliti dapat melihat apa yang diteliti dan
menemukan kesimpulan yang benar mengenai objek penelitian.
Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung.19

18
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, op.cit., h.356
19
Ibid.,
58

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat MTs Al Inaayah Bogor
Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah berdiri tahun 1991 di bawah
naungan Yayasan Perguruan Islam Al-Inaayah. Madrasah Tsanawiyah
Al-Inaayah terletak di Pondok Miri RT 002/006 Desa Rawakalong,
Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. Pada tahun 1993 mendapat izin
Oprasional dari Kantor Wilayah Depag Provinsi Jawa Barat dengan
nomor: /I/PP.005.1/364/93 tanggal 31 Mei 1993. Terakreditasi pada
tahun 2006 dengan “Peringkat B” berdasarkan SK Kanwil Nomor:
B/KW.10.4/MTs./03/115/2006, tanggal 27 Desember 2006. Dan pada
tahun 2013 terakreditasi dengan “Peringkat A” berdasarkan SK Kanwil
Nomor : 02.00/322/BAP-SM/XI/2013, tanggal 14 November 2013.

Tabel Profil Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah


Tabel 4.1
Nama Madrasah MTs. Al-Inaayah

Nama Kepala Madrasah Mohamad Rois Rizwan, S.HI, M.A

Status Kepegawaian Non-PNS

No SK 002/SK/YPI.AI/VII/2010

Tanggal SK 28 Juni 2010

NSS Lama 21.2.32.03.22.146

NSS Baru 12.12.32.01.00781

JalanPon-Pes Al-Inaayah Kp. Pondok Miri


Alamat RT 002 RW 006 Desa RawakalongKec.
Gunung Sindur Kab. Bogor Provinsi Jawa
59

Barat

Status Madrasah Swasta

Status Akreditasi Terakreditasi A

Nomor Surat Keputusan 02.00/322/BAP-SM/XI/2013

Tanggal Akreditasi 14 November 2013

Jumlah Bangunan 1 Unit

Jumlah Rombel 10 Rombel

Status Tanah Wakaf

Luas Tanah ±12.000 m2

Luas Bangunan 7000 m2

Luas Lap. Upacara 42,6 m2

Luas Lap. Olahraga 800 m2

Luas Kebun 1.500 2

2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan MTs Al-Inaayah


Bogor
a. Visi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah Bogor
Visi Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah :
”Terwujudnya Peserta didik yang beriman, bertaqwa, memiliki ilmu
yang luas dan menguasai teknologi”.
b. Misi Pendidikan Madrasan Tsanawiyah Al-Inaayah Bogor
Adapun Misi di Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah Bogor adalah:
1) Menanamkan nilai-nilai ketauhidan melalui pembelajaran
pendidikan Agama Islam
60

2) Menanamkan pembiasaan shalat wajib berjamaah dan shalat


sunnah dhuha berjamaah.
3) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif
dan menyenangkan
4) Menanamkan pembiasaan gemar membaca dan
mengoptimalkan fungsi perpustakaan.
5) Melaksanakan pembelajaran tambahan kursus komputer.

c. Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah Bogor


Tujuan kurikulum pada dasarnya adalah suatu panduan menuju
arah yang diinginkan oleh para penyusunnya untuk bisa dicapai
oleh siswa ketika menggunakan kurikulum tersebut. Tujuan
merupakan suatu garis besar pernyataan akan harapan masyarakat
dan keinginan untuk pembelajaran para siswa. Oleh karena itu,
tujuan umum menjelaskan profil siswa yang dicapai setelah
mengikuti program pendidikan di madrasah pada jenjang waktu
tertentu.
Tujuan di sini mencakup tujuan pendidikan dasar yang dalam
standar nasional sudah dirumuskan, yaitu: ”Meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut”.
Tujuan Utama Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah
1) Menanamkan Aqidah Sholihah dan Akhlak Karimah
2) Meningkatkan intelektualitas
3) Membentuk sikap mandiri
4) Mengembangkan ketrampilan hidup
3. Letak Geografis MTs Al-Inaayah Bogor
MTs AL-Inaayah Bogor terletak di jalan Al-Inaayah Pondok Miri
RT 002/006 Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
61

Bogor, Jawa Barat 16340. Telpon/Fax (021) 7562015. Luas tanah -+


12.000 m2 status tanah wakaf, luas bangunan 7000 m2.
4. Sarana dan Prasarana MTs Al-Inaayah Bogor
Peran sarana dan prasarana dalam lembaga kependidikan sangat
penting, guna menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan
pendidikan secara umum. Berdasarkan wawancara sekolah dengan
kabag tata usaha dan dari dokumen yang didapat, dikemukakan bahwa
sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Al-Inaayah Bogor adalah
sebagai berikut:
a. Sarana belajar
1) Sumber belajar : buku, pegangan guru, buku siswa, buku
bacaan, VCD, CD-ROM.
2) Media pembelajaran : Laptop, LCD, Proyektor, Komputer
3) Sarana Penunjang : Lapangan Olahraga, lapangan Upacara
b. Prasarana belajar
1) Ruang belajar: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang lab.
Bahasa, ruang lab. IPA, ruang lab. Komputer, ruang
serbaguna/aula
2) Ruang Kantor: ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata
usaha.
3) Ruang penunjang: ruang OSIS, ruang UKS, ruang Pramuka,
masjid, ruang WC, ruang koprasi, ruang dapur, ruang gudang,
ruang Drumband, ruang kantin, ruang pos penjaga, lahan
parker

Tabel Sarana dan Prasarana MTs Al-Inaayah Bogor


Tabel 4.2

No Ruang Jumlah Keadaan


1 Ruang Kelas 10 Ada/baik
2 Ruang Kepala Madrasah 1 Ada/baik
3 Ruang Tata Usaha 1 Ada/baik
62

4 Ruang Guru 1 Ada/baik


5 Ruang Lab IPA 1 Ada/baik
6 Ruang Lab Komputer 1 Ada/baik
7 Ruang Perpustakaan 1 Ada/baik
8 Ruang Serba Guna/Aula 1 Ada/baik
9 Masjid 1 Ada/baik
10 Ruang OSIS 1 Ada/baik
11 Gudang 1 Ada/baik
12 Ruang Pramuka 1 Ada/baik
13 Kamar mandi 4 Ada/baik
14 WC 14 Ada/baik
15 Dapur 1 Ada/baik
16 Pos Jaga 1 Ada/baik
17 Koprasi/Kantin 1 Ada/baik
18 Masjid 1 Ada/baik
19 Ruang Drumband 1 Ada/baik

5. Ekstrakulikuler MTs Al-Inaayah Bogor


Kegiatan Ekstrakuliuler adalah kegiatan pendidikan di luar
ketentuan kuriulum yang berlaku, akan tetapi bersifat menunjang
pendidikan dalam menunjang ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan-
kegiatan ekstrakulikuler ini sesungguhnya merupakan bagian integral
dari kurikulum yang bersangkutan, di mana semua guru terlibat di
dalamnya. Karena itu kegiatan ini perlu diprogram secara baik dan
didukung oleh semua guru. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang
dilaksanakan di sekolah ini antara lain:
63

Tabel Ekstrakulikuler MTs Al-Inaayah Bogor


Tabel 4.3
Ekstrakulikuler Pembina

Muhadoroh Sandy Sanri

Marawis Irfan Kosasih, S.Pd

Futsal M. Arif Budiman

Pencak Silat Akbar Taek

Pramuka Rojab Muslim Wijaya

Drumband Nuraini, S.Pd

6. Data Siswa MTs Al-Inaayah Bogor pada tahun ajaran


2017-2018
Data siswa MTs. Al-Inaayah pada tahun pelajaran 2017-2018
berjumlah 212 orang terbagi 10 (Sepuluh) Rombongan Belajar
(Rombel) yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VIII A, VIII B, VIII C, VIII
D, IX A, IX B, IX C dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah


Tabel 4.4
Jenis Kelamin Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Laki-Laki 45 52 26 123

Perempuan 17 34 38 89

Jumlah 62 86 64 212
64

7. Data Kependidikan dan Non Kependidikan MTs Al-


Inaayah Bogor
a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Tabel 4.5

Jenis

No Jabatan Nama kelamin Usia Pend Masa

Akhir Kerja

L P

1 Kepala Mohamad Rois √ 34 S2 15


Madrasah Rizwan, S.HI,MA.

2 Wk. Bid. Nursin, SE. √ 44 S1 13


Kurikulum

3 Wk. Bid H. Umar Wildan, S.Ag √ 51 S1 25


Kesiswaan

4 Kepala Ratna Komalasari, SH √ 44 S1 13


Laboratorium

5 Kepala Suherman Umar Isu, √ 34 S2 9


Perpustakaan Sh.MH.
65

b. Guru/Pendidik
1) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan
Jumlah

Tabel 4.6

Jumlah dan Status Guru

GTT/Guru

GT/PNS Bantu
No Tingkat Pendidikan Jumlah
L P L P

1 S.2/S.3 3 1 - - 4

2 S1 5 3 - - 8

3 D-4 - - - - 0

4 D3/Sarmud - - - - 0

5 D2 - - - - 0

6 D1 - - - - 0

7 ≤ SMA/sederajat 3 1 - - 4

Jumlah 11 5 - - 16
66

2) Jumlah Guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar


belakang pendidikan (keahlian)
Tabel 4.7

No Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar


belakang pendidikan sesuai belakang pendidikan tidak
dengan sesuai dengan
Guru
tugas mengajar tugas mengajar

D1/ D3/ S1/ S2/ D1/ D3/ S1/ S2/

D2 Sarmud D4 S3 D2 Sarmud D4 S3

Alquran
1 - - 1 - - - - -
Hadist

Akidah
2 - - - - - - - 1
Akhlak

3 Fiqih - - - 1 - - - -

4 SKI - - 1 - - - - -

5 Bahasa Arab - - - - - - 1 -

6 PKn - - 1 - - - - -

Bhs.
7 - - 1 - - - 1 -
Indonesia

8 Bhs.Inggris - - 1 - - - 1 -

9 Matematika - - 1 - - - 1 -
67

10 IPA - - - - - - 1 -

11 IPS - - - - - - 1 1

12 Seni Budaya - - - - - - 1 -

13 Penjaskes - - - - 2 - - -

14 TIK - - - - 1 - - -

Muatan Lokal

15 Bahasa Sunda - - - - - - 1 -

16 Mahfudzot - - - - - - 1 -

17 Tajwid - - - - 1 - - -

JUMLAH - - 7 3 4 - 9 -

3) Data Guru Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Tabel 4.8

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS diperbantukan Tetap -

2 Guru Tetap Yayasan 15 Orang

3 Guru Honorer 0 Orang

4 Guru Tidak Tetap -


68

Tenaga Kependidikan

1 Pegawai Tetap 10 Orang

2 Pegawai Tidak Tetap 2 Orang

B. Deskripsi Data
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam
pengumpulan data yang menggunakan 3 (tiga) metode yaitu, wawancara,
observasi dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut, diharapkan mampu
membantu mengetahui kondisi umum MTs Al-Inaayah Bogor dan
khususnya tentang implementasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di
sana. Melalui observasi dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk
megetahui keadaan sekolah, pendidik, dan juga sarana dan prasarana yang
menunjang jalannya proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan karena
semua itu merupakan komponen penting dalam proses implementasi
Kurikulum 2013.
Wawancara yang dilakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui
implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al-Inaayah Bogor, mulai dari
pemahaman kurikulumn 2013, implememtasi Kurikulum 2013 pada
pelajaran Alquran Hadis, sarana dan prasarana yang ada di MTs Al-
Inaayah Bogor, penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013,serta faktor
yang mendukung atau menghambat pada proses pembelajaran Alquran
Hadis. Wawancara tersebut diajukan kepada Kepala Sekolah M. Rois
Rizwan, MA, serta guru bidang studi Alquran Hadis Qomar Nurzaman,
S.Pd.
Adapun dokumentasi yang dilakukan adalah untuk memperkuat data
agar lebih valid. Studi dokumentasi dilakukan di ruang tata usaha, di ruang
guru dan di kelas.
69

C. Hasil Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada pada BAB I bahwa sebenarnya
penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan bagaimana
mplementasi Kurikulum 2013 pada pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-
Inaayah Bogor, maka berdasarkan informasi yang didapatkan dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi makan rumusan masalah yang
akan dipaparkan menurut indikator sebagai berikut:
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis
dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan di MTs Al-Inaayah Bogor.
2. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis
a. Tahapan Perencanaan
Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya kurikulum harus selalu
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, kultur,
sistem nilai serta kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, para pengembang
kurikulum termasuk guru harus memiliki wawasan yang luas dan
mendalam tentang hal tersebut. Kurikulum harus selalu dimonitoring dan
dievaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan. Setiap kali melakukan
perbaikan dan penyempurnaan kurikulum belum tentu menghasilkan
sesutau yang baik karena kurikulum itu bersifat hipotesis. Maksudnya,
baik tidaknya kurikulum akan dapat diketahui setelah dilaksanakan di
lapangan. Perbaikan kurikulum diperlukan agar tidak lapuk ketinggalan
zaman.1
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar

1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2011),h.2
70

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Kunci sukses dalam implementasi
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Alquran Hadis salah satunya adalah
menyusun perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan dan
kebijakan kurikulum
Dalam proses pembelajaran, pendidik sebagai pelaksana selain
mempersiapkan materi yang akan disampaikan sebagai bahan untuk
mengajar, pendekatan kepada peserta didik juga sangat diperlukan.
Bagaimanpun juga, pendidik dengan peserta didik harus mempunyai
keakraban. Dalam artian, pendidik harus mengetahui karakter belajar
setiap peserta didik. Sehingga akan memudahkan dalam pemilihan metode
ataupun model pembelajaran untuk menyampaikan materi.
Berdasarkan teori yang ada, dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran terdapat beberapa persiapan yang dapat dijadikan acuan atau
pegangan ketika pendidik melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan
mempersiapkan acuan tersebut maka pendidik dapat melaksanakan proses
pembelajaran sebagaimana mestinya. Karena, seorang pendidik dituntut
untuk dalam kepiawaiannya dalam mengelola segala unsur yang terdapat
di dalam kelas demi tercapainya output yang maksimal. Hal ini bisa
dimulai dari pengelolaan yang tepat terhadap perencanaan pembelajaran.
jika perencanaan pembelajaran telah dirancang dengan maksimal dan
pendidik paham dengan perencanannya, maka hal tersebut dapat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Rencana
pembelajaran awal dimulai dengan penyusunan rencana pembelajaran atau
RPP yang dibuat berdasarkan silabus.
Menurut M. Rois Rizwan selaku Kepala Sekolah, Kurikulum 2013
merupakan kurikulum penyempurna dari kurikulum KTSP yang
bahwasannya Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan
karakter. Implementasi Kurikulum 2013 adalah guru sebagai fasiltator, dan
mengaktifkan adalah siswa. Siswa harus lebih aktif kreatif dan inovatif
dan siswa ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan,
71

namun pada Kurikulum 2013 menekankan pada aspek sikap, yang terdiri
dari sikap spiritual dan sikap sosial dalam kegiatan pembelajaran di kelas
ataupun di lingkungan sekolah.
Implementasi Kurikulum 2013 sudah berjalan sesuai dengan
himbauan Dinas Pendidikan. Artinya sudah berusaha sebaik mungkin
semua guru bidang studi untuk menerapkannya, guru mapel juga sudah
difasilitasi untuk ikut dalam pelatihan seminar, workshop terkait teknis
penerapannya baik dari segi perencanaan, pelaksanaannya. Meskipun
belum sempurna tetapi tetap berusaha agara Kurikulum 2013 ini bisa
berjalan dengan sebaik mungkin. Karena Kurikulum 2013 ini lebih simpel
apalagi dengan bentuk pendekatan yang sangat bagus yakni saintifik yang
dirumuskan dalam 5M. Pendekatan ini siswa yang lebih aktif dalam
mencari informasi/pengetahuan sebelum pembelajaran dimulai.2
Menurut Qomar Nurzaman selaku guru bidang studi Alquran Hadis
mengatakan sudah beberapa kali mengikuti diklat secara umum mengenai
Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Dinas pendidikan. Saya sudah
berusaha semaksimal mungkin dalam menerapkan Kurikulum 2013.
Pelatihan, seminar, workshop hal tersebut membantu dalam persiapan dan
pelaksanaannya pada pembelajaran di kelas. Namun, dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti halnya 1) tidak semua
materi dapat dibelajarkan dengan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan), 2) proses penilaian terlalu rinci sehingga
memerlukan waktu yang lebih dalam memberi nilai kepada siswa. 3) guru
belum sepenuhnya menguasai IT. Selanjutnya Qomar Nurzaman
berpendapat bahwa Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus untuk siswa
karena guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar
mampu belajar mandiri dan inovatif.3

2
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah
3
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
72

Hal ini berarti pemahaman guru mata pelajaran Alquran Hadis sudah
dikatakatan paham secara umum tentang Kurikulum 2013, karena sudah
mengikuti beberapa diklat mengenai Kurikulum 2013 walaupun
sebenarnya sampai saat ini masih proses penyempuranaan pelaksanaan
Kurikulum 2013. Dan dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 guru
sebagai fasilitator bagi siswa dan siswa harus mandiri pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa
implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al-Inaayah Bogor pada mata
pelajaran Alquran Hadis sudah dilaksanakan, namun terdapat beberapa hal
yang perlu diperbaiki seperti halnya mengenai materi pembelajaran yang
tidak bisa dilakukan dengan pendekatan scientific approach dan juga
proses penilaian yang terlalu rinci sehingga memerlukan waktu yang lebih
dalam memberi nilai kepada siswa.
Perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri dari silabus,
RPP, buku pedoman guru, dan buku pedoman siswa. Kaitannya dengan
ini, tugas utama guru adalah memahami secara mendalam buku panduan
guru dan siswa yan telah dibuatkan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu, guru
hanya mengembangkan RPP dari silabus yang telah dibuatkan oleh Dinas
Pendidikan juga.
RPP yang dikembangkan harus memperhatikan beberapa komponen
yakni identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi
pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.
Dalam kaitannya mengenai perencanaan pembelajaran Kurikulum
2013, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-
Inaayah Bogor, bahwasannya “ Semua berkas yang berkaitan dengan
pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah kami sudah diterima dan
dilakukan pelatihan terhadap guru-guru. Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor
73

memfasilitasi guru-guru untuk menyusun program pembelajaran dari


contoh-contoh RPP dari tempat diklat serta contoh-contoh dari sekolah
lain, untuk sharing antar guru bidang studi yang ada di lingkungan MTs
Al-Inaayah Bogor. 4
Sedangkan menurut Qomar Nurzaman Pelaksanaan Kurikulum 2013
di MTs Al-Inaayah Bogor yaitu guru-guru yang sudah dibimbing dan
sudah mengikuti pendidikan dan latihan (diklat), tentu sudah diajarkan
bagaimana membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang
didalamnya sudah ada pemilihan metode pembelajaran yang efektif serta
media belajar yang akan digunakan. Guru membuat RPP sesuai dengan
ketenuan yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan, namun dalam proses
pembelajaran tidak seutuhnya mengikuti RPP tersebut, karena melihat
materi yang tidak bisa untuk dilaksanakan dengan semu langkah pada
pendekatan scientific approach\ seperti halnya terkait sejarah
perkembangan Alquran. Selanjutnya membuat program tahunan dan
program semester .5
Hal ini berarti langkah yang dipersiapkan sekolah dalam perencanaan
pembelajaran Alquran Hadis yaitu dengan mengadakan rapat untuk
membahas perencanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran serta
mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menginginkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatis, afektif melalui penguatan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk
mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi guru dituntut untuk secara
profesional merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna. Selain itu
guru juga harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan
pengunaan media, metode, strategi dan pendekatan.

4
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
5
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
74

Kurikulum 2013 merupakan bentuk penyempurnaan dari kurikulum


KTSP, misalnya Kurikulum 2013 memberi keluasan guru untuk
mengeksplorasi potensi siswa, baik potensi dalam sikap maupun
pemahaman siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam setiap
pemebelajaran (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan). 6
Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis untuk
kelas VII, VIII dan IX sudah dibuat berstandar Kurikulum 2013 dari
contoh-contoh yang telah diberikan oleh sekolah serta contoh guru-guru
yang sudah mengikuti pelatihan.
Persiapan pembelajaran berarti guru mata pelajaran harus mengetahui
tentang silabus tingkat MTs lalu dikembangkan ke dalam RPP. RPP dalam
Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran harus memenuhi penerapan
pada pendekatan saintifik yaitu 5 aspek (mengamati, menanya, mencoba,
menalar dan mengkomunikasikan) yang harus diterapkan pada mata
pelajaran Alquran Hadis.7
RPP dibuat berdasarkan kompetensi inti yang mencangkup KI-1
sebagai aspek sikap peserta didik terhadap Tuhan. KI-2 sebagai aspek
sikap peserta didik terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya.
KI-3 sebagai aspek pengetahuan peserta didik. Dan KI-4 sebagai aspek
keterampilan peserta didik.
Dalam perencanaan pastinya memiliki tujuan pembelajaran.
Menganalisis dan merumuskan tujuan adalah langkah awal menyusun
RPP, tujuan RPP memberikan arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai
tujuan, karena tujuan menuntut pada apa yang hendak dicapai atau sebagai
gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan. Dengan mempunyai

6
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah
7
M.Rois Rizwan, Kepala Sekolah, Wawancara pribadi, Jakarta Kamis 8 Februaru 2018 di
ruang wakil kepala sekolah.
75

gambaran yang jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah di
upayakan berbagai kegiatan ataupun perangkat untuk mencapainya.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Alquran Hadis yaitu harus
sesuai dengan KI, KD dan indikator yang sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Tujuan pembelajaran harus mencangkup perilaku siswa pada aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kejelasan tingkatan tujuan dari
kompetensi yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Sebagai guru
harusnya sebelum mengajar ke dalam kelas sudah mempersiapkan media,
dan metode apa yang akan digunakan.8
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang akan dicapai. Tujuan
pemebelajaran dalam Kurikulum 2013 memberikan penekanan untuk
siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran dan guru sebagai
fasilitator. Tujuan pembelajaran Kurikulum 2013 dibuat berdasarkan
kebutuhan siswa saat ini. Siswa pada saat ini mampu menguasai teknologi
dengan baik. Sehingga siswa lebih bisa memanfaatkan media internet
untuk proses pembelajaran dengan baik. 9
Dalam pembelajaran berbasis kurikulum diperlukan juga fasilitas yang
memadai. MTs Al-Inaayah Bogor bisa dikatakan cukup untuk sarana dan
prasarana walaupun belum sempurna dan belum lengkap seperti apa yang
diharapkan. Untuk buku siswa dan pegangan guru sudah terpenuhi
walaupun terkadang ada keterlambatan. Hal lainnya media pendukung
seperti infokus ini tidak lengkap disemua kelas. Namun, karena guru
dituntut untuk kreatif dan menciptakan suasana yang kondusif guru
menggunakan metode atau media pembelajaran yang mungkin tidak
menggunakan infokus dalam pembelajaran.10
Dikatakan pula oleh Qomar Nurzaman selaku guru mata pelajaran
Alquran Hadis bahwasannya dalam fasilitas pendukung pembelajaran

8
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di ruang
guru.
9
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
10
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
76

Kurikulum 2013 tidak terlalu sering membutuhkan infokus karena dalam


pelajaran Alquran Hadis ini bisa dilakukan berbagai macama metode dan
media selain infokus.
Pernyataan tersebut yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah dan Guru
bidang Studi bahwasannya sudah cukup tersedia untuk sarana dan
prasarana dalam hal yang menunjang berlangsungnya Kurikulum 2013
meskipun terkadang adanya keterlambatan buku yang datang.
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan guru dan murid untuk
mencapai tujuan tertentu, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan
ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang serasi.
Model pembelajaran bisa diartikan sebagai kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai
pedoman perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Menurut Qomar Nurzaman mengungkapkan bahwasannya perubahan
kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 tidak merubah total metode
pembelajaran di dalam kelas khususnya pada mata pelajaran Alquran
Hadis. Karena tidak semua materi bisa kita lakukan dengan metode
pendekatan saintifik, yang terpenting guru tetap bisa menguasai kelas agar
pembelajaran tetap bisa berjalan dengan baik dan kondusif. Tetapi tetap
ada penggunaan metode pembelajaran seperti halnya metode diskusi, CTL,
Make and match dan lain sebagainya yang sekiranya bisa digunakan sesuai
dengan pembelajaran.11
Dapat dikatakan bahwasannya metode pembelajaran sangat penting
dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sudah dilaksanakan dengan
baik menyesuaikan dengan materi walaupun tidak semua materi dikaitkan
dengan pendeketan saintifik. Walaupun yang dianjurkan dalam Kurikulum
2013 adalah pendekatan saintifik tetapi guru di MTs Al-Inaayah Bogor
11
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
77

menuntut siswa tetap aktif dan mandiri dan tetap menjaga suasana kelas
agar tercipta pembelajaran yang afektif dan kondusif.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, dalam
pengimplementasian Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis tahap selanjutnya adalah pelekasanaan pembelajaran di dalam
kelas. Pelaksanaan pembelajaran ini merupakan bentuk realisasi dari
RPP
Dalam pelaksanaannya Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang
menuntut siswa beraktivitas. Dalam praktiknya di dalam kelas, siswa
diharuskan melakukan serangkaian aktivitas langkah-langkah
penerapan metode ilmiah, yang meliputi:merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan
membuat kesimpulan. Kelima rangkaian aktivitas tersebut biasa
dikenal dengan kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelaksanan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013
menuntut siswa aktif.
Sebagaimana hasil wawancara dengan guru bidang studi dalam
proses pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis dalam Kurikulum
2013 bahwa:
“ Dalam pelaksanannya di dalam kelas, kurikulum 2013 memang
menuntut siswa untuk aktif, dan titik beratnya adalah aktivitas anak
yang harus menetapkan 5M dalam RPP dan guru hanya sebagai
mediator dan motivator. K13 itu istilah baru namun sebenarnya K13
adalah pengembangan dari KTSP. Jika KTSP nya sudah berjalan saya
kira pelaksanaan K13 juga tidak begitu sulit. Namun pelaksanannya
memang belum maksimal, karena samua anak-anak belum mampu
untuk menerapkan kegiatan 5M yang ada di dalam RPP.
78

Sehubung dengan itu, peneliti melakukan observasi di dalam kelas


untuk melihat langsung bagaimana pelaksanaan pembelajaran Alquran
Hadis.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran Alquran Hadis dikelas, Qomar
Nurzaman melakukan pendahuluan dengan mengucapkan salam,
kemudian mengabsen siswa untuk penilaian sikap. Dalam KI-1
yaitu mengenai penilaian sikap spiritual dari kegiatan pendahuluan
dalam proses pembelajaran yaitu guru memperhatikan ketika siswa
berdoa sebelum memulai belajar, itu adalah salah satu dari
indikator dari sikap spiritual, setelah itu memberikan salam pada
saat awal dan akhir presentasi juga menjadi indikator sikap
spiritual. Kemudian untuk KI-2 yaitu sikap sosial dalam kegiatan
pelaksanaan pembelajaran Qomar Nurzaman selaku guru Alquran
Hadis mengabsen siswa satu persatu dan memperhatikan siswa
yang datang tepat waktu ke dalam kelas, hal tersebut menjadi
penilaian disiplin dalam sikap sosial. Selanjutnya Qomar
Nurzaman memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih
siap mengikuti pembelajaran Alquran Hadis. Kemudian Qomar
Nurzaman dalam pelaksanaan KI-3 yaitu pengetahuan maka
indikator yang digunakan adalah mengulangi materi pembelajaran
minggu lalu dengan meningat dan mengulangi dengan tujuan
mengulangi daya ingat siswa.
Dalam hal ini kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan
terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk
mendorong siswa agar memfokuskan dirinya mampu mengikuti
proses pembelajaran dengan baik
2) Kegiatan Inti
Guru mata pelajaran Alquran Hadis berusaha semaksimal mungkin
untuk melaksanakan apa yang terdapat dalam rencana
pembelajaran. adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
79

Setelah guru memberikan apersepsi kepada siswa, yaitu


menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang kan
dipelajari hal ini bertujuan untuk membangun pola pikir siswa,
kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setalah itu
Qomar Nurzaman mengimplementasikan pada kelas VIII A untuk
mengetahui dan memahami tentang materi Surat al Kutsar tentang
Kepedulian Sosial. Kemudian Qomar Nurzaman menerapkan
kepada siswa aspek KI-4 yaitu keterampilan siswa ditugaskan
menganalisis tema mengasihi Kepedulian Sosial, ketika proses
pembelajaran berlangsung siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil, kemudian guru memberikan waktu 10 menit untuk
mengembangkan materi Surat al Kautsar tentang Kepedulian
Sosial. Siswa diberi kebebasan untuk mencari bahan materi Surat
al- Kautsar tentang kepedulian sosial sebanyak-banyaknya melalui
media buku. Kelompok pertama mempresentasikan tentang
pengetian Surat al- Kautsar tentang kepedulian sosial dan
kelompok lain menyimak.
Kemudian setelah satu kelompok presentasi maka guru
memberikan kesempatan untuk kelompok lain bertanya. Dari 4
kelompok masing-masing kelompok memberikan 2 pertanyaan.
Siswa masih belum aktif dan mandiri memberikan pertanyaan
kepada kelompok lain. Karena kurangnya kesadaran siswa dalam
menyimak kelompok yang sedang presentasi.
Pada saat presentasi berlangsung berarti kelompok I
mengkomunikasikan kepada kelompok lain mengenai materi surat
al-Kautsar tentang kepedulian sosial. Siswa yang menyimak
dengan baik mengenai materi surat al-Kautsar tentag kepedulian
sosial berarti siswa tersebut sudah mampu menalar materi Surat al
Kautsar tentang Kepedulian Sosial yang tadi dijelaskan oleh
kelompok I.
80

3) Kegiatan Penutup
Pada akhir pertemuan guru Alquran Hadis melakukan refleksi
(umpan balik), bisa dilihat dari kegiatan penutup yaitu guru
memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sudah
dipelajari saat itu, setelah itu guru Alquran Hadis melakukan
penilaian yang sebenarnya dengan pengamatan yang guru Alquran
Hadis lakukan selama diskusi berlangsung. Penilaian tertinggi
diambil dari siswa yang aktif dalam bertanya dan mampu
menjawab pertanyaan dengan baik dan benar dan guru juga
memberikan soal latihan yang ada dibuku pegangan siswa.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pada aspek sikap spriritual KI-1, sikap sosial KI-2, aspek
pengetahuan KI-3 dan aspek keterampilan KI-4. Pada ke 4 aspek
tersebut secara garis besar sudah digunakan akan tetapi masih
belum maksimal. Dikarenakan ada beberapa kendala yang
dihadapi, diantaranya siswa kurang menyimak presentasi
kelompok lain karena siswa masih sibuk dengan hal lain, seperti
mengobrol atau mencari materi diluar waktu yang telah ditentukan
oleh guru.
Selain itu untuk aspek mencoba dalam pelajaran Alquran
Hadis masih belum bisa praktik langsung yang berkaitan dengan
materi yang ada.

2. Faktor Pendukung danPenghambat Kurikulum 2013 Mata


Pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor
Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Al-Qurn Hadits
tentunya tidak lepas dari pendukung dan penghambat yang dihadapai guru
juga sekolah.
81

a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan hal terpenting dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Adanya faktor pendukung ini menjadikan sekolah
lebih mudah dalam melakukan implementasi Kurikulum 2013 pada
setiap mata pelajaran. Adapaun faktor pendukung, dalam penelitian ini
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara sebagai berikut.
Dengan seiring berjalannya waktu, alhamdulillah hal-hal yang
menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 sudah terpenuhi meskipun
bertahap. Buku tidak lagi terlambat datang. Ditambah lagi dengan
memberi kesempatan untuk guru-guru mengikuti seminar, workshop
mengenai Kurikulum 2013 untuk memberi wawasan mengenai
pembelajaran dan pelaksanaan yang terkait Kurikulum 2013. 12
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP,
saya ingin menunjukkan bahwa kami guru-guru mampu untuk
melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga guru lebih termotivasi dan
mencoba untuk menerapkan dalam keseharian pembelajaran, dan saya
sangat setuju denga penerapan Kurikulum 2013 dengan alasan bahwa
guru bebas berekspresi dalam menyampaikan materi pelajaran asalkan
menyenangkan dan tetap konsentrasi, sehingga anak senang dan
memahami materi. 13
Dapat dikatakan bahwa faktor pendukung dalam implementasi
Kurikulum 2013 mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah
Bogor adalah adanya kesenangan guru dan kesemangatan guru-guru
khususnya guru Alquran Hadis dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dan guru guru mengikuti seminar, workshop yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.

12
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
13
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
82

b. Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan sesuatu yang tidak terlepas yang
ada dalam suatu program atau kegiatan pendidikan dalam konteks ini
adalah Kurikulum 2013 mata pelajaran alquran Hadits di MTs Al-
Inaayah Bogor. Setidak-tidaknya faktor penghambat tersebut dapat di
atasi dan diperbaiki dengan baik dan benar.
Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam Kurikulum 2013 adalah
sistem penilaian yang sangat rinci juga belum sempurnanya media
pembelajaran di dalam kelas. 14
Proses pelaksanaan Kurikulum 2013 yang diterapkan di MTs Al-
Inaayah Bogor sudah berjalan cukup baik, sesuai dengan rencana yang
saya terapkan dalam pembelajaran, hanya saja terdapat kendala dalam
proses pelaksanaan di lapangan, seperti sarana dan prasarana yang
kurang memadai seperti pengunaan sound dan LCD di sekolah yang
belum lengkap di setiap kelas. Begitu juga dengan masalah penilaian
dalam Kurikulum 2013, dengan format penilaian yang begitu rinci.
Dan juga guru yang belum sepenuhnya menguasai IT. Karena
penilaian pada Kurikulum 2013 ini ada KI-1 sampai dengan KI-4,
belum lagi penilaian antar teman, atau teman sejawat, penilaian
portofolio dan sebagainya karna kami juga belum memahami
sepenuhnya untuk penilaian Kurikulum 2013 tapi ada sedikit dari
guru-guru yang mengerti setelah di ikutkannya seminar, workshop dan
pendampingan. 15
Berdasarkan paparan di atas makan temuan penelitian yang
penulis peroleh bahwa kendala yang dialami oleh guru Alquran Hadis
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah: 1) tidak semua materi
dapat dibelajarkan dengan pendekatan saintifik dalam setiap
pembelajaran (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

14
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
15
Qomar Nurzaman, Guru bidang studi Alquran Hadis MTs Al-Inaayah Bogor, Jakarta Kamis
8 Februari 2018 di ruang guru.
83

mengkomunikasikan), 2) perlunya penambahan pelatihan yang lebih


mendalam terkait teknis pelaksanaannya, 3) guru belum menguasai IT
4) sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti penggunaan
sound dan LCD di sekolah yang kurang lengkap.

D. Pembahasan
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah


Kurikulum. Perubahan Kurikulum sekolah dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru merupakan kunci utama
dalam pelaksanaan Kurikulum, maka harus memahami seluk beluk
Kurikulum. Setiap guru perlu dan harus memahami Kurikulum
tempatnya bertugas dengan sebaik - baiknya.
Guru harus memahami konsep Kurikulum 2013 seperti tujuan
Kurikulum 2013, KI, Silabus, RPP, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013. Guru harus mengikuti
kegiatan bimbingan teknis tentang Kurikulum 2013. Kemampuan guru
tentang Kurikulum 2013 sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan
dari pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah.
Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep
dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga
peserta didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan.
Implementasi Kurikulum 2013 banyak menuai kritikan terutama
dari kalangan praktisi pendidikan. Baik segi persiapan, proses, dan
pelaksanannya dalam pembelajaran di kelas. Namun hal tersebut harus
tetap diupayakan sebaik mungkin dalam pelaksanannya. MTs Al-
84

Inaayah Bogor merupakan sekolah yang sudah melaksanakan


perubahan Kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terkait
implementasi krikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di
MTs Al-Inaayah Bogor bahwa secara umum sudah berjalan dengan
baik mulai tahap persiapan sampai tahap evaluasi. Implementasi
Kurikulum 2013 sudah diberlakukan pada kelas VII, VIII dan IX.
Terkait proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran Alquran
Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmiah (Scientific approach) yang melatih peserta didik
untuk mengamati, bertanya, menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan dengan penilaian hasil belajar siswa, serta
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran,
sehingga pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Proses
pembelajaran bermakna melibatkan peserta didik dalam tahapan
pembelajaran akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta
didik. Karena, dalam proses implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Alquran Hadis yang diharuskan untuk siswa aktif dan
mandiri dalam kegiatan belajar mengajar. Walaupun pada
kenyataannya belum semua siswa bisa aktif dan mandiri. Ini
dikarenakan karakter siswa yang berbeda-beda, tetapi guru tetap
berusaha dan mencoba agar siswa bisa mengolah pola pikirnya
menjadi luas. 16
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan
bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan
terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting dari pada
pengembangan Kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting ?
karena dalam Kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan

16
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
85

mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh


atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. disinilah
guru berperan besar dalam mengimplementasikan tiap proses
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak
hanya cerdas tapi juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.
Berdasarkan dokumentasi yang digunakan pada MTs Al-Inaayah
Bogor pengembangan kurikulum dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Kelulusan. Struktur kurikulum terdiri dari :Kompetensi
Inti, rumusan kompetensi inti menggunakan 4 notasi yakni : 1)
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2)
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3)
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi pengetahuan; dan 4)
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi keterampilan.
Berdasarkan analisis dokumen berupa RPP yang disusun oleh guru
mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor, dalam
langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah diorganisasikan menjadi
3 tahap kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Pada kegiatan inti sudah dibuat sesuai dengan
pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 dengan lima kegiatan
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan.
Dalam pelaksanaanya metode pembelajaran yang sering
digunakan pada mata pelajaran Alquran Hadis diantaranya adalah:
a. Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian materi secara
lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok. Maka, peranan guru
dan murid berbeda jelas, yakni bahwa guru dalam penuturan dan
penerangannya secara aktif, sedangkan siswa mendengarkan dan
mengikuti secara cermat serta membuat catatan pokok masalah
yang diterangkan oleh guru.17

17
Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan agama Islam (Jakarta: Bina Ilmu, 2004) h. 110
86

b. Metode tanya jawab adalah penyampaian materi dengan jalan guru


bertanya, sedangkan siswa menjawab. Bisa dikatakan metode ini
sebagai penerus atau tindak lanjut dari metode ceramah.18
c. Metode diskusi adalah cara penyajian materi dimana siswa
dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pertanyaan
atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas atau
dipecahkan bersama. 19
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kurikulum
2013 pada Mata Pelajaran Alquran Hadis di MTs. Al-Inaayah
Bogor
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terkait
implementasi kuriulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di
MTs Al-Inaayah Bogor diperoleh beberapa hal terkait faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanannya.

Faktor Pendukung dan Penghambat


Tabel 4.9
No Faktor Pendukung Faktor Penghambat

1. Dukungan dari Dinas Pendidikan, Tidak semua materi dapat


dan sekolah dalam memfasilitasi menggunakan 5M dalam memahami
sosialisasi, workshop dan seminar metode santifik.
terkait metode pendekatan saintifik,
penilaian dan teknik mengajar
2. Keikutsertaan guru bidang studi Belum sempurna penguasaan IT pada
dalam sosialisasi, workshop, dan guru
seminar terkait metode pendekatan
saintifik, penilaian dan teknik

18
Ibid., h.113
19
Achmad Patoni, op.cit., h. 123
87

mengajar
3. Motivasi tinggi guru bidang studi Sarana dan prasarana yang belum
lengkap.
88

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah di uraikan pada
bab-bab sebelumnya mengenai implementasi kurikulum pada mata
pelajaran alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di
MTs Al-Inaayah Bogor secara umum sudah berjalan dengan baik
mulai dari tahap perencanaan maupun pelaksanaannya dengan
mengacu pada RPP Kurikulum 2013 dan tahap perencanaan yang
sesuai. Proses yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(scientific approach) yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan.
2. Faktor pendukung dalam implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor yaitu adanya
dukungan dari Pemerintah yaitu Dinas Pendidikan setempat, dan
sekolah yang memfasilitasi seperti sosiaslisasi, workshop dan seminar
terkait pendekatan scientific approach, keikutsertaan guru dalam
sosialisasi, workshop dan seminar terkait metode pendekatan saintifik
dan juga motivasi guru bidang studi. Adapun faktor penghambat dalam
implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis
yaitu tidak semua materi dalam pemblajaran Alquran Hadits dapat
menggunakan pendekatan 5M. sarana dan prasarana yang belum
lengkap. Dan juga guru belum sepenuhnya menguasai IT.
89

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk Lembaga
Hendaknya hasil penelitian ini dapat menambah literature di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang pendidikan terutama
yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Alquran Hadis.
2. Bagi MTs Al-Inaayah Bogor
Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan
keaktifan dan kreatifitas peserta didik untuk terlaksananya
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
3. Bagi Guru Alquran Hadis
Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dalam membangun pikiran dan khasanah ilmu pengetahuan dalam
rangka mengembangkan keaktifan dan kreatifitas peserta didik.
4. Bagi Khalayak Umum
Hendaknya penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang berkaitan
dengan pengimplementasian Kurikulum 2013.
90

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:PT Raja Grafindo


Persada, 2002.

Amrullah, Fahmi. Ilmu Al-Qur’an untuk Pemula. Jakarta: CV. Artha Rivera,2008.

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung, PT


Remaja Rosdakarya, 2011.

------. Penelitian Pendidikan Metode dan paradigma Baru. Bandung:Remaja


Rosdakarya,2011.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT


Rineka Cipta, Cet.12, 2006.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang:CV.Karya


Toha Putra, t.t.

Fadillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,


SMP/MTS,& SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman
Penulisan Skripsi

Ghony , Djunaidi dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif edisi


revisi. Yogyakarta:Ar-Ruz Media, 2012.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, cet.13,


2013.

------. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:PT Remaja


Rosdakarya,2007.

------. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung;Remaja Rosdakarya,


2015

Lampiran KMA, No.165 Tahun 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah
Lewi, Arieh. Merencanakan Kurikulum Sekolah. Jakarta:Bhatara, 1977.

Lutfi, Ahmad. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Jakarta:Direktorat Jendral


Pendidikan Islam.

Maoleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:Remaja


Rosdakarya, 1996.
91

Miles, Mattew B dan Michael A Huberman, Analisis Data Kualitatif.


Penerjenamah:Rohendi Rohidi Jakarta: UIPress.1992.

------. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, Cet.2,


2004.

Mudlofir, Ali dan Masyhudi Ahmad, Pengembangan Kurikulum. Surabaya:PT


Revka Petra Media, 2009.

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. PT.Remaja


Rosdakarya, 2013.

------. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara,


cet ke. 2, 2009.

------. Pengembangan dan Implementasi. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2015.

------. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 Bandung, PT Remaja


Rosdakarya, 2015.

------. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:PT Remaja


Rosdakarya, 2014.

Muzamiroh, Mida Latifatul. Kupas Tuntas Kurikulum2013 Kelebihan dan


Kekurangan Kurikulum 2013. Kata Pena, 2013.

Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1989.

Patoni, Achmad. Metodologi Pendidikan agama Islam. Jakarta:Bina Ilmu, 2004.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016.

Permendikbud Kurikulum 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan


dan Kebudayaan Republic Indonesia No.65 tahun 2013 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kurikulum 2013

Poernawanti, Loeloek Endah Poernawanti dan Sofan Amri, Panduan Memahami


Kurikulum 2013. Jakarta:PT Prestasi Pustakarya, 2013.

Rusman, Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Shihab, M.Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1994.


92

Soetopo, Hendyat. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi


Aksara, 1986.

Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo


Persada, 1993

Sudjana , Nana. Pembinaan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung:


Sinar baru Algensindo, 1988.

Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:Bumi


Aksara,2003

Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo


Persada, cet 6, 2006.

UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I. Jakarta:Sinar Grafika, 2005.
Dokumentasi Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs. Al-Inaayah


Mata Pelajaran : Qur’an Hadis
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Kebahagiaan Si Yatim Adalah Kebahagiaan
Ku
Tahun Ajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 4 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain menurut sudut
pandang/teori yang kuat.

B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.
2.1 Memiliki sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al- Kautsar
(108) dan al- Ma’un (107).
2.2 Memiliki sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim.
3.2 Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un (107)
tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong
menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar ( ‫المسلم أخو المسلم‬
‫اليظلمه وال يسلمه‬... )dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫من نفس عن‬
‫مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة‬.. )dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (‫أنا وكافل اليتيم‬...)dan hadis riwayat Ibnu Majah
dari Abu Hurairah (‫خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬..)dalam fenomena
kehidupan dan akibatnya.
4.1 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.2 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.3 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari
Abdullah ibnu Umar (‫ ) المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬dan hadis riwayat
Muslim dari Abu Hurairah (‫ )من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة‬dan hadis
tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad ( ‫أنا وكافل‬
‫ )اليتيم‬dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( ‫خير بيت في المسلمين‬
‫)بيت فيه يتيم‬

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.1 Meyakini keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.
2.1.1 Menunjukan sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al-
Kautsar (108) dan al- Ma’un (107) dalam kehidupan sehari-hari
2.2.1 Menunjukan sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim dalam
kehidupan sehari-hari
3.2.1 Menjelaskan pengertian kepedulian sosial
3.2.2 Menjelaskan isi kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al- Ma’un (107)
tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku
tolong menolong riwayat Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar Umar
(‫المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah (‫من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة‬.. ) dan hadis tentang
mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (‫)أنا وكافل اليتيم‬
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( ‫خير بيت في المسلمين بيت‬
‫)فيه يتيم‬
3.2.3 Menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang oleh Allah sebagai
pendusta agama
3.2.4 Menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama
4.1.1 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim
4.2.1 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak
yatim
4.3.1 Menghafalkan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori
dari Abdullah ibnu Umar (‫المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬... ) dan hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه‬
‫كربة‬.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari
Sahl bin saad (‫ )أنا وكافل اليتيم‬dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu
Hurairah (‫)خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬

D. Materi Pembelajaran
 Surat Al-kausar dan Al-Ma’un adalah surat yang mengungkap informasi
Allah, bahwa kaum muslimin harus mempunyai dan selalu menumbuh
kembangkan sikap kepedulian social kepada orang lain
 Kepedulian sosial dalam surat al-kautsar diwujudkan dengan menyembelih
kurban dan diniatkan hanya semata – mata karena Allah.
 Kepedulian sosial dalam surat Al- Ma’un di wujudkan dalam bentuk
 Tidak menyia-nyiakan anak yatim ,menyantuni fakir miskin
 Menganjurkan untuk memberi makan orang miskin dan memberi sesuatu
yang dapat berguna bagi orang lain.
 Dalam surah al- Maun Allah menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang
mendustakan agama, yaitu :
- Menyia-nyiakan anak yatim
- Melalaikan salat
- Ria
- Enggan memberi pertolongan.
 Menyintai anak yatim merupakan perintah agama yang besar pahalanya
 Keutamaan orang menyintai anak yatim adalah akan berada di surga
bersama rasululullah yang dekatnya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.
 Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi
aubnya di dunia dan di akhirat.

E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Kugapai Rezeki-Mu Dengan Ikhtiar
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materitemaprojek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Kepedulian Sosial
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan)  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
 Kepedulian Sosial
 Mengamati
 Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Kepedulian Sosial

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum


kegiatan pembelajaran berlangsung),
 Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan
- Kepedulian Sosial
 Mendengar
 Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guruyang berkaitan
dengan
- Kepedulian Sosial
 Menyimak,
 Peserta didik diminta menyimak penjelasan
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
- Kepedulian Sosial
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
masalah) contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Kepedulian Sosial
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa tujuan tolong menolong?
 Apa tujuan menyantuni anak yatim?
 Pahala apa yang akan didapat dari
menyantuni anak yatim?
 Siapakah anak yatim itu?
 Siapakah orang yang harus di tolong lebih
dahulu, kerabat atau tetangga?
 Mengapa masih banyak orang yang enggan
menolong saudaranya hanya karena ada
konflik di keluarga?
 Mengapa masih ada orang yang tega
menelantarkan anak yatim?
 Bagaimana cara kita menyantuni anak
yatim?
 Bagaimana hukumnya kalau ada orang
menolong tidak ikhlas karena Allah tetapi
justru karena ingin dapat sanjungan orang
lain?
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
collection untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
(pengumpulan melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
 Wawancara dengan nara sumber
 Mengumpulkan informasi
 Peserta didik diminta mengumpulkan data
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
yang diperoleh dari berbagai sumber
tentang
- Kepedulian Sosial
 Membaca sumber lain selain buku teks,
 Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya dengan membaca buku
referensi tentang
- Kepedulian Sosial
 Mempresentasikan ulang
 Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan tentang
- Kepedulian Sosial
 Aktivitas :
 Peserta didik diminta menjawab pertanyaan
– pertanyaan yang terdapat pada buku
siswa
 Mendiskusikan
 Peserta didik dimina berdikusi dalam
kelompok untuk menjawab pertanyan-
pertanyaan berikut ini:
- Apa tujuan tolong menolong?
- Apa tujuan menyantuni anak yatim?
- Pahala apa yang akan didapat dari
menyantuni anak yatim?
- Siapakah anak yatim itu?
- Siapakah orang yang harus di tolong
lebih dahulu, kerabat atau tetangga?
- Mengapa masih banyak orang yang
enggan menolong saudaranya hanya
karena ada konflik di keluarga?
- Mengapa masih ada orang yang tega
menelantarkan anak yatim?
- Bagaimana cara kita menyantuni anak
yatim?
- Bagaimana hukumnya kalau ada
orang menolong tidak ikhlas karena
Allah tetapi justru karena ingin dapat
sanjungan orang lain?
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Kepedulian Sosial
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan  Berdiskusi tentang data :
Data)  Kepedulian Sosial
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Kepedulian Sosial
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
(pembuktian) dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :
 Kepedulian Sosial
antara lain dengan : Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas jawaban soal-
soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Kepedulian Sosial
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Kepedulian Sosial
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik

2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Kepedulian Sosial
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materitemaprojek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan)  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Mengamati
 Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
 Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Mendengar
 Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guruyang berkaitan
dengan
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Menyimak,
 Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
masalah) contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
collection untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
(pengumpulan melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
 Wawancara dengan nara sumber
 Mengumpulkan informasi
 Peserta didik diminta mengumpulkan data
yang diperoleh dari berbagai sumber
tentang
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Membaca sumber lain selain buku teks,
 Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya dengan membaca buku
referensi tentang
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Mempresentasikan ulang
 Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan tentang
- Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian
Sosial
 Aktivitas :
 Peserta didik diminta menjawab pertanyaan
– pertanyaan yang terdapat pada buku
siswa
 Secara berkelompok peserta didik diminta
mencari arti dan makna Q.S. Al Kautsar
(108) tentang kepedulian sosial dan isi
kandungan hadis tentang perilaku tolong-
menolong riwayat Al-Bukhari dari Abdullah
Ibnu Umar., hadis tentang mencintai anak
yatim riwayat Al- Bukhari dari Sahl bin
Saad
 Mencari isi kandungan Al Kautsar tentang
kepedulian sosial dan isi kandungan hadis
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
tentang perilaku tolong- menolong riwayat
Al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar., hadis
tentang mencintai anak yatim riwayat Al-
Bukhari dari Sahl bin Saad
 Mencari contoh-contoh sikap yang sesuai
dengan isi Kandungan Al Kautsar tentang
kepedulian sosial dan kandungan hadis
tentang perilaku tolong-menolong riwayat
Al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar., hadis
tentang mencintai anak yatim riwayat Al-
Bukhari dari Sahl bin Saad.
 Menulis hadis tentang kepedulian
sosial dan kandungan hadis tentang
perilaku tolong-menolong riwayat Al-
Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar., hadis
tentang mencintai anak yatim
 Merumuskan isi kandungan Al Kautsar
tentang kepedulian sosial dan kandungan
hadis tentang perilaku tolong-menolong
riwayat Al-Bukhari dari Abdullah Ibnu
Umar., hadis tentang mencintai anak yatim
 Menterjemah hadis tentang kepedulian
sosial dan kandungan hadis tentang
perilaku tolong-menolong riwayat Al-
Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar., hadis
tentang mencintai anak yatim
 Mengidentifikasi perilaku sesuai
dengan isi kandungan Al Kautsar
 Mendiskusikan
 Peserta didik diminta berdikusi dalam
kelompok mengenai Mendiskusikan isi
kandungan Al Kautsar tentang kepedulian
social dan kandungan hadis tentang
perilaku tolong-menolong riwayat Al-
Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar.,
hadis tentang mencintai anak yatim
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan  Berdiskusi tentang data :
Data)  Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
(pembuktian) dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
antara lain dengan : Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas jawaban soal-
soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Surah Al Kautsar Tentang Kepedulian Sosial
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
2. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
kinerja dan kerjasama yang baik

3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Kepedulian Sosial
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materitemaprojek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
(stimullasi/ untuk memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan)  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
 Mengamati
 Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
 Peserta didik diminta membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
 Mendengar
 Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guruyang berkaitan
dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
 Menyimak,
 Peserta didik diminta menyimak
penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang


collection relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
 Wawancara dengan nara sumber
 Mengumpulkan informasi
 Peserta didik diminta mengumpulkan data
yang diperoleh dari berbagai sumber
tentang
- Surah Surah Al-Maun Tentang
Kepedulian Sosial
 Membaca sumber lain selain buku teks,
 Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya dengan membaca buku
referensi tentang
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
 Mempresentasikan ulang
 Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan tentang
- Surah Surah Al-Maun Tentang
Kepedulian Sosial
 Aktivitas :
 Peserta didik diminta menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Peserta didik diminta menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Secara berkelompok peserta didik diminta
mencari arti dan makna Surah Al-Maun
tentang kepedulian sosial dan isi
kandungan hadis tentang perilaku tolong-
menolong riwayat Al-Bukhari dari
Abdullah Ibnu Umar., hadis tentang
mencintai anak yatim riwayat Al- Bukhari
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
dari Sahl bin Saad
 Mencari isi kandungan Surah Al-Maun
tentang kepedulian sosial dan isi
kandungan hadis tentang perilaku tolong-
menolong riwayat Al-Bukhari dari
Abdullah Ibnu Umar., hadis tentang
mencintai anak yatim riwayat Al- Bukhari
dari Sahl bin Saad
 Mencari contoh-contoh sikap yang sesuai
dengan isi Kandungan Al Kautsar tentang
kepedulian sosial dan kandungan hadis
tentang perilaku tolong-menolong riwayat
Al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar.,
hadis tentang mencintai anak yatim
riwayat Al-Bukhari dari Sahl bin Saad.
 Menulis hadis tentang kepedulian
sosial dan kandungan hadis tentang
perilaku tolong-menolong riwayat Al-
Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar.,
hadis tentang mencintai anak yatim
 Merumuskan isi kandungan Surah Al-
Maun tentang kepedulian sosial dan
kandungan hadis tentang perilaku
tolong-menolong riwayat Al-Bukhari dari
Abdullah Ibnu Umar., hadis tentang
mencintai anak yatim
 Menterjemah hadis tentang kepedulian
sosial dan kandungan hadis tentang
perilaku tolong-menolong riwayat Al-
Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar., hadis
tentang mencintai anak yatim
 Mengidentifikasi perilaku sesuai
dengan isi kandungan Surah Al-Maun
 Mendiskusikan
 Peserta didik dimina berdikusi dalam
kelompok mengenai
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan  Berdiskusi tentang data :
Data)  Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
(pembuktian) dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktikan :
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
antara lain dengan : Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas jawaban soal-
soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan) kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik

4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Kepedulian Sosial
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materitemaprojek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak
Yatim
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Kegiatan Pembelajaran
Model
4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
(stimullasi/ untuk memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan)  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Mengamati
 Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
 Peserta didik diminta membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Mendengar
 Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guruyang berkaitan
dengan
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Menyimak,
 Peserta didik diminta menyimak
penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Misalnya :
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang
collection relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
 Wawancara dengan nara sumber
 Mengumpulkan informasi
 Peserta didik diminta mengumpulkan data
yang diperoleh dari berbagai sumber
tentang
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Membaca sumber lain selain buku teks,
 Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya dengan membaca buku
referensi tentang
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Mempresentasikan ulang
 Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan tentang
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Aktivitas :
 Peserta didik diminta menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Mendiskusikan
 Peserta didik dimina berdikusi dalam
kelompok mengenai
- Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan  Berdiskusi tentang data :
Data)  Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
(pembuktian) dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktikan :
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
antara lain dengan : Peserta didik dan guru
4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan


(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan) kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Hadis Tentang Tolong Menolong dan
Mencintai Anak Yatim
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
4. Pertemuan Ke- 4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik

F. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi, Mengamati sikap peserta didik dalam
melakukan diskusi yang mencakup kesantunan, percaya diri
dan kemampuan bermusyawarah
- Penilaian Diri (self assessment)
- Penilaian Teman Sebaya peer assessment)
- Penilaian Jurnal (anecdotal record)

b. Pengetahuan
- Tes Tertulis Uraian atau Pilihan Ganda, Melakukan tes untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang Kebahagiaan Si
Yatim Adalah Kebahagiaan Ku Observasi Terhadap
Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
- Penugasan, Membuatkesimpulan tentangKebahagiaan Si
Yatim Adalah Kebahagiaan Ku
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja, Praktik/Kinerja Kemampuan berdiskusi
sesuai perannya tentang Kebahagiaan Si Yatim Adalah
Kebahagiaan Ku
- Penilaian Proyek,
- Penilaian Produk,
- Penilaian Portofolio
- Penilaian Tertulis

2. Instrumen Penilaian
- Pertemuan Pertama
- Pertemuan Kedua
- Pertemuan Ketiga
- Pertemuan Keempat

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Sikap
a Tanggu
Kerjasa Percaya
m ng Jujur Peduli Santun Disiplin
ma diri
a Jawab
N KC B S KC B S KC B S KC B S KC B S KC B S KC B S
o S R KA B R KAB R KAB R KA B R KA B R KA B R KAB
i
s
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
w
a
1
2
3
4
5
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP
NAM Skor
Kerj
N A Tanggu Rata
Juju Ped a Santu Percay Disipli
O SISW ng -
r ul Sam n a Diri n
A Jawab rata
a
1
2
Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung
jawab, jujur, teliti dalam melakukan percobaan
……………………………………..

Nam Kerj
Tanggu Peduli
N a Disipli a Teli Kreat Keterang
ng Lingkung
o Sisw n sam ti if an
Jawab an
a a
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,
toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Nama Kerja Rasa Ingin


No Santun Komunikatif Keterangan
Siswa sama Tahu
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
LEMBAR PENILAIAN SIKAP – DIRI

PENILAIAN DIRI
Nama :
Kelas :
Kelompok : ………………………………………
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf sesuai dengan
pendapatmu!
A = Selalu B = Sering C = Jarang D = Tidak pernah
Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses
1
pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas
4
individu maupun kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan,
5
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap
6
perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Saya menunjukan sikap positip (individu dan social) dalam diskusi
7
kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi
8
literatur atau pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
9
melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
7 Selama kegiatan pembelajaran, tugas apa yang kamu lakukan?
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
. ............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................

Pedoman Penskoran: Skor 4, jika A = Selalu


Skor 3, jika B = Sering
Skor 2, jika C = Jarang
Skor 1, jika D = Tidak pernah

Skor Perolehan =

Penilaian Sikap - Diri


setelah peserta didik selesai belajar satu KD

Topik : …………………. Nama :


…………
………
Kelas :
…………
………

Setelah mempelajari materi ……………………., Anda dapat melakukan


penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kemampuan

Sudah Belum
No Pernyataan
Memahami Memahami
Memahami
1
……………………………………..
Memahami
2
……………………………………..
Memahami
3
……………………………………..
Memahami
4
……………………………………..

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : ...........................................


Topik/Materi : ...........................................
Kelas : ...........................................
Skor Pernyataan penilaian Diri
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 …. ….
1 Aisyah 2 1 2 …. ….
2 2 2 1 …. ….
3 ….
….
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100

Penilaian Sikap - Diri


setelah melaksanakan suatu tugas

Topik : …………………. Nama :


…………
………
Kelas :
…………
………

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

Sudah Belum
No Pernyataan
Memahami Memahami
Selama melakukan tugas kelompok saya
1
bekerjasama dengan teman satu kelompok
MemahaSaya mencatat data dengan teliti dan
2
sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal
3
yang telah dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan
4
membaca literatur yang mendukung tugas
5 ………………………...
skor :YA=2, Tidak =1

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : ...........................................


Topik/Materi : ...........................................
Kelas : ...........................................
Skor Pernyataan penilaian Diri
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 …. ….
1 Aisyah 2 1 2 …. ….
2 2 2 1 …. ….
3 ….
….
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100

Penilaian Sikap - Antar Peserta Didik

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,
toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Penilaian antar Peserta Didik

Topik/Subtopik: ........................................ Nama Teman yang dinilai:


........................
Tanggal Penilaian: ..................................... Nama
Penilai:............................................

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran


- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
Dilakukan / Muncul
No Perilaku
Ya Tidak
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Memberi solusi terhadap pendapat yang
3
bertentangan
4 Mau bekerjasama dengan semua teman
5 ………………………...
Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya =
1 dan Tidak = 2
Rekapitulasi Penilaian antar Peserta Didik

Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 Aisyah 2 1 2 2 2 9
2 2 2 1 …. …. ….
3
….

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100

LEMBAR PENILAIAN SIKAP - TEMAN SEBAYA


Instrumen
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling
menggambarkan kondisi teman sejawat kamu
dalam kurun waktu 1 (satu) minggu terakhir.
Nama Teman yang Dinilai :
……………………..
Kelas : ……………
Ti
Ja
Sering
Selalu

No. Aspek Penilaian


4
1. Siswa bertanya kepada teman ketika mengerjakan tugas individu
Kategori: 2. – 100
86 : Sangat Baik pekerjaan teman
Siswa meniru/menyontek 71 –pada
85 saat ulangan
: Baik
55
3. – 70 : Cukup < 55 : Kurang
Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada guru atau teman ketika proses pembelajaran berlangsung
6.
LEMBAR Siswa mengumpulkan
PENILAIAN tugas tepat
SIKAP waktu
- JURNAL
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
Nama Siswa : ……………….. Tidak Pernah (intensitas sikap
Kelas : ……………… yang diamati tidak muncul)
 Jarang (intensitasnya sikap yang
diamati Sikap/Perilaku
sebagian kecil muncul)
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif
 Sering (intensitasnya sikap yang
diamati sebagian besar muncul)

 Selalu (intensitasnya sikap yang


diamati selalu muncul)

Nilai =
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………
……………………

Penilaian Sikap - Jurnal

Nama Peserta Didik : …………...........................................……..


Kelas : …………...........................................……..
Aspek yang diamati : …………...........................................……..

Keterangan /
No Hari/tanggal Kejadian
Tindak Lanjut
1
….
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K)

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS


(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20
Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS

SK N
N
PILIHAN GANDA ESSAY O I
N A
R L
O M
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P A
A E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G I
1
2
3
4
5

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran Dan lain
gagasan yang penggunaan
No Nama Peserta Didik Konsep sebaginya
orisinil istilah
Tida

Tida

Tida

Tida
Ya

Ya

Ya

Ya
k

1
2
3
Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan

Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan
Jumlah
Didik gagasan yang konsep penggunaan
orisinil istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Aisyah
Siti
....

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


PENILAIAN PENUGASAN

Penilaian Pengetahuan - Penugasan


Mengidentifikasi …………………….
Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja
…………………….secara tertulis dengan berbagai media.
Indikator : membuat laporan hasil percobaan cara kerja …………………….

Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan
informasi mengenai …………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi
……………………., ……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu
untuk menjawab pertanyaan berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan
dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta
dipresentasikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya

Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
Kesesuaian dengan konsep dan prinsip
1
bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor

Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik,


1 = kurang baik

NilaiPerolehan =

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - UNJUK KERJA

Pekerjaan :
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................

Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Tingkat Kriteria
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan
konsep yang berhubungandengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah
yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban
tidak sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
Tingkat Kriteria
pengetahuanbahasa Inggris yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA

KELAS : …………..

Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.

Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah


No Nama
Percobaan Percobaan Percobaan Skor
1
2
….
….

Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat keperluannya
Bahan) - Rangkaian alat percobaan tersusun
30
dengan benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang
sudah ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
- Membuat bahan percobaan yang
2 30
diperlukan dengan tepat
- Menuangkan / menambahkan bahan
yang tepat
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir - Membuang larutan atau sampah
praktikum ketempatnya
30 - Membersihkan alat dengan baik
3 - Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - PROYEK

Proyek :
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................

Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk
……………….. terhadap ……………. ……………… antara ……………
terhadap ………….yang berada di ………….., lakukan berulang-ulang
sehingga kamu menemukan …………….yang ……………… antara
……………. dengan …………… tersebut!

Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak
4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah
……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan
yang dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan
masalah, dan pelaporan hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b)
persiapan/strategi untuk pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses
pemecahan masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b)
pengembangan hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini
diberikan

Rubrik Penilaian Proyek:


Kriteria Skor
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik,
pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data
berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data,
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik,
pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data
berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data,
tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang
baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan
penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan
data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
Kriteria Skor
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang
baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan
penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan
data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0

Penilaian Keterampilan – Proyek


Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing :
……………
Nama Proyek : …………… Nama :
……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas :
……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………………………………..


Nama Peserta Didik : ………………………………..
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. ……..
Total
Skor
 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PORTOFOLIO
Tugas
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................
 .................................................................................................................
...................................

Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat
sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur
pengukuran/pengamatan yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan
secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan
lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangatbaik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan
1 = sangat kurang

Penilaian Keterampilan – Produk


Mata Pelajaran : …………… Nama Peserta Didik :
……………
Nama Produk : …………… Kelas :
……………
Alokasi Waktu : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor

Penilaian Keterampilan - Portofolio


Mata Pelajaran : …………………………..
Kelas/Semester : …………………………..
Peminatan : …………………………..
Tahun Ajaran : 2015/2016
Judul portofolio : Pelaporan merancang /perakitan alat praktikum dan
Penyusunan laporan praktikum
Tujuan : Peserta didik dapat merancang/merakit alat dan menyusun
laporan praktikum bidang studi sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil
rancangan/rakitan alat dan laporan praktikum bidang studi semester 1

Uraian tugas portofolio


1. Buatlah laporan kegiatan merancang/merakit alat, laporan praktikum bidang
studi sebagai tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta
didik melaksanakan tugas

Penilaian Portofolio Penyusunan Laporan Perancangan Percobaan dan


Laporan Praktik
Mata Pelajaran : …………………
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : Laporan
Nama Peserta didik : …………………
Kelas : …………………

Aspek yang dinilai


Catat
N Indikato Perio Kebenar Kelengka Tata
Sistemat an /
o r de an pan Baha
ika Nilai
Konsep gagasan sa
1 …. ….
2 Menyusu
n laporan
perancan
gan
percobaa
n
3 Menyusu
n laporan
praktiku
m
4 …. ….

Rubrik Penilaian portofolio Laporan Praktikum


No Komponen Skor
1 Kebenaran Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada
Konsep laporan benar
Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada
laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan
salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai
konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang
disepakati
Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan
yang disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan
yang disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan
Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100

Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x4

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan


menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan
menulis surat.)

JUDUL

……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Remedial
 Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial
teaching) yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak
dilakukan guru, yaitu:
 Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi
dengan cara penyajian yang berbeda;
 2). Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh
teman sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik
lebih mudah menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya
maupun dari orang yang lebih dekat hubungan emosionalnya dari
pada guru yang disegani atau bahkan ditakutinya;
 Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal
sejenis, atau soal dengan standar yang sama.
-
Pengayaan
 Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-
pertanyaan tentang Keesaan Allah bahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan).

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Perpustakaan sekolah

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Slide presentasi (ppt)

 Sumber Belajar :
 Buku pegangan siswa Kemenag
 Buku Pedoman Guru, Kemenag
 Gambar/ video/ multimedia
 Akses Internet yang sesuai kebutuh an
 Sumber lain yg menunjang Ensiklopedi atau buku referensi lain.
 Multimedia. interaktif dan Internet

Bogor, 2018
Mengetahui
Kepala MTs Guru Mata Pelajaran

M.Rois Rizwan, SH.I, MA Qomar Nurzaman, S.Pdi

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................
.....................................
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis Kepada Bapak M. Rois Rizwan, S.HI, MA Kepala Sekolah MTs Al-
Inaayah Bogor

1. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pembelajaran dalam Kurikulum


2013 ? apakah berbeda dengan KTSP ?
2. Sejak kapan MTs Al-Inaayah menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013
?
3. Apa saja yang dipersiapkan terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
4. Apakah guru membuat perangkat rencana pembelajaran sesuai dengan
standar Kurikulum 2013 ?
5. Apakah sekolah memfasilitasi guru terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
6. Apakah sarana dan prasarana di sekolah sudah menunjang untuk
pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 ?
7. Apakah ada hal-hal yang mendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
?
8. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 ? Jika
ada, apa hambatanya? Dan bagaimana solusinya ?
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran
Alquran Hadis untuk guru bidang studi Bapak Qomar Nurzaman S.PdI di
MTs Al-Inaayah Bogor
1. Bagaimana Pemahaman Bapak selaku guru bidang studi mengenai
Kurikulum 2013 khususnya dalam pembelajaran Alquran Hadis ?
2. Bagaimana kesiapan Bapak selaku guru bidang studi dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Alquran Hadis ?
3. Bagaimana cara Bapak mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam
pembalajaran Alquran Hadis ?
4. Apakah Bapak sudah membuat RPP sesuai dengan standar Kurikulum
2013 ?
5. Metode dan model pembelajaran apa saja yang digunakan dalam
pembelajaran Alquran Hadis terkait dengan Kurikulum 2013 ?
6. Cara apa yang Bapak lakukan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Alquran Hadis ?
7. Apa tujuan pembelajaran Alquran Hadis terkait dengan Kurikulum
2013 ?
8. Apa saja yang Bapak lakukan sebelum memulai pembelajaran Alquran
Hadis ?
9. Apakah Bapak sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan
waktu yang tersedia dan kemampuan peserta didik ? Dan apakah
materi yang Bapak sampaikan mencapai tujuan pada indikator
pembelajaran ?
10. Apakah materi yang disampaikan sesuai dengan KI- dan KD
Kurikulum 2013 ?
11. Apakah pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik memberikan
respon yang baik ?
12. Apakah guru selalu mengadakan evaluasi kepada peserta didik dalam
pembelajaran Alquran Hadis ?
13. Hal apa saja yang mendukung pelaksanaan pembelajaran Alquran
Hadis ?
14. Adakah hambatan dalam pelaksanaan dalam pembalajaran Alquran
Hadis ? Dan bagaimana solusinya ?
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis Kepada Bapak M. Rois Rizwan, S.HI, MA Kepala Sekolah MTs Al-
Inaayah Bogor

1. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?


apakah berbeda dengan KTSP ?
Jawaban: Kurikulum 2013 dengan KTSP sebenarnya tidak jauh berbeda.
Kuriulum 2013 penyempurna dari kurikulum KTSP. Dan ada perbedaan dalam
pelaksanaannya. Kuriulum 2013 juga lebih menekanan kepada sikap tidak
hanya pada pengetahuan dan keterampilan.
2. Sejak kapan MTs Al-Inaayah menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013 ?
Jawaban: Kurikulum 2013 diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun 2013.
Namun sekolah kami tidak menerapkan pada tahun pertama ditahun 2013.
Dikarenakan sangat kurangnya persiapan baik dari segi penataran maupun
pelatihan. Jadi mulai diberlakukan sejak tahun 2014 namun bertahap.
3. Apa saja yang dipersiapkan terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
Jawaban: Berkas-berkas yang berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013
yang kami terima kami diskusikan untuk pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
juga mengikuti diklat atau pelatihan terkait Kurikulum 2013.
4. Apakah guru membuat perangkat rencana pembelajaran sesuai denga standar
Kurikulum 2013 ?
Jawaban: setiap guru bidang studi membuat perangkat rencana pembelajara
sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013 meskipun dari awal diberlakukan
masih dalam tahap revisi.
5. Apakah sekolah memfasilitasi guru terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
Jawaban: Sekolah kami sudah memfasilitasi terkait pelaksanaan Kurikulum
2013 meski belum sempurna
6. Apakah sarana dan prasarana di sekolah sudah menunjang untuk pelaksanaan
pembelajaran Kurikulum 2013 ?
Jawaban: Sudah cukup tersedia sarana dan prasarana untuk keberlangsungan
pembelajaran Kurikulum 2013
7. Apakah ada hal-hal yang mendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
Jawaban: Adanya kerjasama yang baik.
8. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 ? Jika ada,
seperti apa hambatanya ? Dan bagaimana solusinya ?
Jawaban: Disekolah kami belum ada kelengkapan media infokus disetiap
kelasnya. Solusinya, dalam penggunakaan infokus bergantian untuk
pemakaiannya pada setiap kelas. Juga terkadang keterlambatan buku yang
datang. dan juga semua guru belum menguasai secara sempeurna dalam
penguunaan IT. Solusinya, kami adakan pelatihan secara intern kepada guru-
guru.
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Alquran
Hadis untuk guru bidang studi Bapak Qomar Nurzaman S.Pdi di MTs Al-Inaayah
Bogor

1. Bagaimana Pemahaman Bapak selaku guru bidang studi mengenai


Kurikulum 2013 khususnya dalam pembelajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: Kuriulum 2013 sangat bagus untuk siswa karna dalam
pelaksanaannya pemebalajaran Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk
aktif dan guru sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar mampu
belajar mandiri dan inovatif. Dan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
penyempurna dari kurikulum KTSP.
2. Bagaimana kesiapan Bapak selaku guru bidang studi dalam pelaksanaan
Kurikulu 2013 dalam pembelajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: Dikatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengikuti
kegiatan pelatihan atau seminar terkait Kurikulum 2013.
3. Bagaimana cara cara Bapak mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam
pembalajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: Dalam pelaksanaannya dilakukan sebaik mungkin sesuai pada
tahap awal membuat rancangan pembelajaran dan memberikan kegiatan
kemandirian kepada peserta didik.
4. Apakah Bapak sudah membuat RPP sesuai dengan standar Kurikulum
2013 ?
Jawban: guru membuat RPP sesuai dengan ketentuan yang sudah
diberlakukan oleh pemerintah, namun dalam proses pembelajaran tidak
seutuhnya mengeikuti RPP tersebut karnamelihat materi yang tidak bisa
untuk dilaksanakan dengan langkah saintifik pada kegiatan 5 M
(mengamati, menanya,mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan).
5. Metode dan model pembelajaran apa saja yang digunakan dalam
pembelajaran Alquran Hadis terkait dengan Kurikulum 2013 ?
Jawaban: metode diskusi, ceramah, metode jigsaw
6. Bagaimana cara yang Bapak lakukan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: tetap mengacu pada Kurikulum 2013 yakti 5 M (mengamati,
menanya, mencoba, mengeksplor dan mengkomunikasikan) dengan guru
sebagai fasilitator bagaimana agar siswa aktif dan inovatif.
7. Apa tujuan pembelajaran Alquran Hadis terkait dengan Kurikulum 2013 ?
Jawaban: tujuan pembelajaran Alquran Hadis harus sesuai dengan KI dan
Indikator yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tujuan pembelajaran
mencangkup perilaku siswa pada aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
8. Apa saja yang Bapak lakukan sebelum memulai pembelajaran Alquran
Hadis ?
Jawaban: Pada tahap awal pembukaan sebelum masuk kegiatan inti
melakukan apersepsi
9. Apakah Bapak sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan peserta didik ? dan apakah materi yang Bapak
sampaikan mencapai tujuan pada indikator pembelajaran ?
Jawaban: Berusaha semaksimal mungkin agar seluruh peserta didik
mampu memahami yang disampaikan, karena materi yang disampaikan
sesuai dengan silabus yang berlaku.
10. Apakah materi yang disampaikan sesuai dengan KI- dan KD Kurikulum
2013 ?
Jawaban: materi yang disampaikan sesuai dengan KI dan KD Kurikulum
2013 sesuai dengan rancangan pembelajaran standar Kurikulum 2013.
11. Apakah pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik memberikan
respon yang baik ?
Jawaban: Pada umumnya masih ada peserta didik yang belum mampu
mengikuti pelajaran dengan baik. Masih ada yang belum bisa mengikuti
kegiatan 5 M.
12. Apakah guru selalu mengadakan evaluasi kepada peserta didik dalam
pembelajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: Ya, pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi kepada peserta
didik semisal diadakan kuis atau mengerjakan soal latihan.
13. Apa saja hal yang mendukung pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis ?
Jawaban: Adanya kerja sama yang baik.
14. Adakah hambatan dalam pelaksanaan dalam pembalajaran Alquran Hadis
? Jawaban: Ada, yaitu dari segi fasilitas sekolah belum memiliki infokus
yang lengkap untuk ditempatkan disetiap kelasnya masing-masing. Tetapi
dalam pembelajaran Alquran Hadis tidak terlalu sering membutuhkan
infokus karena pembelajaran Alquran Hadis bisa dilakukan berbagai
macam metode dan media selain infokus. Dan penguasaan IT yang belum
sempurna.
BIODATA PENULIS

Nurmala, lahir di Jakarta dan bertempat tinggal di Kelurahan Cipete


Selatan, Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan, Jakarta pada hari Selasa 04
Oktober 1994. Ayah bernama H. Mastur dan Ibu Hj. Siti Mulyanah.
Pendidikan penulis dimulai pada tahun 1998 hingga tahun 2000 di KB/TK
Islam Birrul Amin. Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang Madrasah
Ibtidaiyah di MI Al-Barkah Jakarta Selatan dari tahun 2000- 2006. Kemudian
penulis melanjutkan sekolah ke jenjang MTs dan MA di sebuah lembaga
pesantren Al-Inaayah di Pamulang Bogor sejak tahun 2006-2012. Pada masa itu
penulis aktif dalam sebuah lembaga organisasi sekolah dan pramuka ditahun
2010-2011. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya sejak 2012 di
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatllah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai