Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
NURMALA
NIM 1112011000099
i
ABSTRACT
Nurmala, NIM 1112011000099. "Implementation of Curriculum 2013
On Al Quran Hadith Subjects in MTs Al-Inaayah Bogor.
This research discusses the Implementation of Curriculum 2013 On
Alquran Hadih Subjects at MTS Al-Inaayah Bogor: Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. This
study aims to find out how the implementation and supporting factors and
inhibitors of Curriculum Learning 2013 in the eyes of Hadith al-Qur'an in class
VIII A in MTS Al-Inaayah Bogor. The method used in this research is field
research (Field Research), through qualitative approach, with descriptive analysis
of data generated through observation, interview, and documentation. The results
of this study indicate that the implementation of curriculum 2013 on the subjects
of al-Quran Hadis in MTs Al-Inaayah Bogor general secra already running well
from the planning stage and its implementation with reference to the RPP
curriculum 2013 and the appropriate lesson planning. The process by using a
scientific approach (saintific approach) is to observe, ask, reason, try and
communicate. Supporting Factors in the Implementation of Curriculum 2013 On
al-Quran Hadith Subjects in MTs Al-Inaayah Bogor is support from government,
Ministry of Education and facilitating schools such as sociocultification.
Workshops and seminars related to scientific methods. The participation of
teachers in socialization, workshops and seminars related to methods of scientific
approach as well as teacher motivation in the field of study. The inhibiting factor
in the implementation of the curriculum 2013 on the subject of al-Qur'an Hadith is
that not all the material in al-Qur'an study Hadits can use the 5M approach. And
also the teacher has not mastered IT.
Keywords: Implementation, Curriculum 2013, Quran Hadith
ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kepada hambanya hingga tidak terhitung jumlah dan
kadarnya, memberikan kami waktu sampai detik ini sehingga kami masih dapat
menjalankan kewajiban yaitu menuntut ilmu. Sholawat dan salam tidak lupa kami
sampaikan kepada baginda alam pejuang umat Islam Nabi Muhammad SAW yang
menunjukan kepada kami jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis yang telah menyelesaikan penulisan
karya ilmiah ini, Terselesaikannya karya ilmiah ini merupakan hasil yang tidak
lepas dari dukungan banyak pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung berupa doa, semangat, sumbangan pemikiran, maupun
bahan-bahan yang dibutuhkan bagi penyempurnaan karya ilmiah. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang
membantu dalam penulisan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag dan Hj. Marhamah Shaleh, L.c, MA, selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Muhammad Dahlan, M. Hum, selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan arahan, motivasi untuk selalu semangat dan segera
menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Dr. Bahrissalim, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah sabar
memberikan arahan dan meluangkan waktu dalam proses bimbingan hingga
penulis menyelesaikan ilmiah ini.
iii
6. Mohammad Rois Rizwan, S.HI, MA selaku kepala MTs Al-Inaayah Bogor,
Qomar Nurzaman, S.Pd, selaku pendidik/guru pembelajaran alquran Hadiss
yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan penulis untuk
mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Semoga amal baik bapak
memudahkan penulis melaksanakan penelitian, menjadi jalan mudah bapak
untuk menuju jalan ke surga.
7. Kedua orang tua yaitu ayahanda H. Mastur Toyyib dan ibunda Hj. Siti
Mulyanah yang sangat saya cintai, terima kasih tak terbatas atas curahan cinta
kasih dan doa yang senantiasa terlantun mengiringi ayunan langkah penulis
dalam menggapai cita. Yang telah banyak memberikan semangat, motivasi
meteri dan moril dengan penuh keihklasan dan kasih sayang. Terimkasih
telah mendidikku menjadi anak mandiri dan tak mampu ku ucapkan
bagaimana aku berterimakasih karna sudah berjuang keras mendidikku
dengan cara yang luar biasa hebatnya. Semoga Allah Swt selalu memberikan
rahmat, perlindungan dan surga atas segala keikhlasan dan ketulusan beliau
berdua.
8. Kakak-kakakku tersayang Nur’aini, S.Pd dan Nur Isnaini, SE.Sy dan adik
adikku Agil, Sarah, Taufik, Miah dan Salam serta keponakanku Muhammad
Zidni Nuron dan Alisya Zaida Tsurayya. Terima kasih atas motivasi yang
kalian berikan semoga Allah selalu memberikan kesuksesan untuk kalian
semua.
9. Keluarga PAI C dan seluruh teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan
2012 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
motivasi dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga Allah membukakan pintu kesuksesan untuk kita semua.
10. Ranty Tri Kandita, Nurul Zairina Luthfia, Rini Fadilah, Een Hujaemah, Syifa
Syarifah, dan Fuji Islami selaku teman yang menjadi sahabat bahkan seperti
saudara yang selalu memberikan motivasi serta hiburan di saat penat
bersinggah dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Semoga Allah menjadikan
segala kebaikan mereka sebagai pemberat amal kebajikan bagi kalian semua.
iv
11. Febi Yustia, Hayatin Nufus, Nila Muna Sari sebagai teman perjuangan
skripsi, penyemangat disaat penulis merasakan penat ketika menyelesaikan
karya ilmiah maupun dalam kepenatan lainnya. Semoga Allah melindungi
kalian semua.
12. Muhammad Ihsan Ramadhan sebagai pendengar yang baik, motivator pribadi
yang tanpa henti selalu memberikan semangat dan dukungan. Nasihat dan
saran yang diberikan adalah hal yang menolong dan membuat saya tersadar
untuk berusaha lebih baik dan berusaha lebih keras dari sebelumnya. Kalimat
penenang yang diberikan adalah hal yang membuat saya dapat bangkit dan
tidak takut lagi ketika berbagai tamparan dan teguran keras saya peroleh dan
membuat saya merasa putus asa.
Terima kasih pula pada seluruh pihak yang membantu, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Semua amal baik ada imbalannya, semoga Allah
meridhoi jalan kalian dan mendapat balasan yang setimpal aamiin.
Penulis menyadari penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, penulis mohon maaf yang seluas-luasnya dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun demi penyempurnaan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi wawasan bagi
cakrawala ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAKS ............................................................................................................................ i
ABSTRAKS………………………………………………………………..…………ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum2013 ......................................................................................... 9
1. Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................. 9
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum2013.....................................................11
3. Landasan Kurikulum ...........................................................................13
4. Komponen Kurikulum .........................................................................16
5. Prinsip-Prinsip Kurikulum ................................................................. 19
6. Karakteristik Kurikulum 2013 ............................................................ 21
7. Inovasi Kurikulum 2013 .................................................................... 22
8. Kunci Sukses Kurikulum 2013........................................................... 28
vi
B. Implementasi Kurikulum.......................................................................... 29
1. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 .......................................... 29
2. Prosedur Implementasi Kurikulum 2013............................................ 30
3. Tahapan Implementasi Kurikulum 2013 ............................................ 32
4. Standar Kompetensi Lulusan .............................................................. 35
C. Alquran Hadis
1. Pengertian Alquran .............................................................................. 38
2. Pengertian Hadis ................................................................................. 40
3. Karakteristik Alquran Hadis ............................................................... 41
4. Fungsi dan Tujuan Alquran Hadis ...................................................... 41
5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Alquran hadis.................................. 43
6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Alquran Hadis………......................................................................... 44
D. Hasil Penelitian Yang Relevan................................................................ 47
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 88
B. Saran ........................................................................................................ 89
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ....................................24
Tabel 2.2 Perbandingan Kurikulum 2013 dengan KTSP...............................25
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah ........................................44
Tabel 2.4 Struktur Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Madrasah Tsanawiyah ...................................................................46
Tabel 3.1 Instrumen Wawancara Pembelajaran Implementasi
Kurikulum 2013 ............................................................................53
Tabel 4.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah ......................................43
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs Al-Inaayah Bogor ...............................62
Tabel 4.3 Ekstrakulikuler MTs Al-Inaayah Bogor ........................................63
Tabel 4.4 Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah .............................63
Tabel 4.5 Data Kepala Kependidikan Sekolah ..............................................64
Tabel 4.6 Data Guru .......................................................................................65
Tabel 4.7 Jumlah Guru dan Tugas Mengajar .................................................66
Tabel 4.8 Data Guru Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................67
Tabel 4.9 Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi
Kurikulum 2013 .............................................................................86
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena tanpa pendidikan manusia tidak akan dapat berkembang
sejalan dengan aspirasi untuk maju. Pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan pemerintah melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat menjadi insan yang yang lebih baik dan dapat memajukan
bangsa.
1
UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I, (Jakarta:Sinar Grafika, 2005) h.2
2
2
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h.1
3
E Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h 1
3
4
Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum2013 Kelebihan dan Kekurangan
Kurikulum 2013,( Kata Pena, 2013), h. 111
4
Kurikulum 2013 ini, belum ada jaminan bahwa Kurikulum tersebut mampu
membawa bangsa dan negara ini ke arah kemajuan.5
Dalam proses pelaksanaan Kurikulum 2013 kepemimpinan kepala
sekolah merupakan salah satu penentu yang dapat menggerakkan semua
sumber daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan
bertahap. 6 Selanjutnya faktor yang terpenting dalam pelaksanaan Kurikulum
2013 adalah guru, karena gurulah yang menentukan berhasil atau tidaknya
peserta didik dalam belajar. Karena kurikulum ini berbasis karakter dan
kompetensi antara lain mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil
dan materi kependidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif
dengan kontekstual teaching and learning. Oleh karena itu pembelajaran harus
sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar mereka mampu
bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai
kompetensi dan kebenaran secara ilmiah.7 Dari uraian tersebut maka jelas guru
merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Perubahan yang terdapat dalam Kurikulum 2013 salah satunya adalah
penggabungan mata pelajaran. Selain itu pemerintah juga berencana untuk
menambah jam pelajaran agar pembelajaran lebih mengedepankan karakter
siswa. 8 Adanya pendekatan dan penilaian baru yaitu santifik dan penilaian
autentik menuntut persiapan guru untuk menerapkannya secara konsisten
dalam pembelajaran.
Selain itu, penilaian dalam Kurikulum 2013 berbeda pada penilaian
kurikulum sebelumnya, penilaian pada kurikulum ini harus mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai
dengan kompetensi inti yang telah ditentukan. Penilaian aspek pengetahuan
dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.
5
Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 37
6
Ibid, h.40
7
Ibid, h.41
8
Loeloek Endah Poernawanti dan Sofan Amri,Panduan Memahami Kurikulum 2013,
(Jakarta:PT Prestasi Pustakarya, 2013), h.282.
5
9
Ibid, h. 137
10
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung; PT Remaja
Rosdakarya,2015), h. 70
11
S.Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 1989) h. 5
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut.
12
Hasil wawancara kepala sekolah Bapak M. Rois Rizwan pada tanggal 13 September 2017
pukul 11.30 WIB
7
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya
khazanah keilmuan baik bagi lembaga pendidikan, penulis maupun
khalayak umum. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Bagi lembaga, diharapkan dapat memberi masukan dan evaluasi serta
mejadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata
pelajaran Alquran Hadis demi kemajuan sekolah yang bersangkutan.
2. Bagi guru, diharapkan dapat bermanfaat dalam peningkatan kualitas
sistem pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis dan memotivasi guru
untuk meningkatkan profesionalismenya dalam implementasi
Kurikulum 2013.
3. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dalam bidang pendidikan
khususnya mengenai penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Alquran Hadis sehingga dapat dijadikan bekal bagi peneliti sebagai
calon tenaga pendidik.
4. Bagi khalayak umum, diharapkan mampu memberikan perbandingan
dan tambahan wacana dalam bidang pendidikan bagi kalangan
akademisi terutama untuk mendukung gerakan peningkatan mutu
pendidikan.
9
BAB II
KAJIAN TEORI& PENELITIAN RELEVAN
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Sebelum membahas mengenai pengertian Kurikulum 2013 terlebih dahulu
kita memahami pengertian dari kurikulum itu sendiri. Macam-macam definisi
yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang sebagai
suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar
dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarannya. 1 Istilah “Kurikulum” memiliki berbagai tafsiran
yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum.
Tafsiran-tafsiran tersebut berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sesuai
dengan titik berat inti dan pandangan dari pakar bersangkutan.2
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Currucuale”, artinya
jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian
kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa
yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum,
siswa dapat memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya
merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa
rencana pelajaran; sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu
jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.
Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat
penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh
perolehan suatu ijazah tertentu. Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan berikut
ini.
Kurikulum membuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata pelajaran (subject matter) dipandang
1
S. Nasution, Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), h.5.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.16.
10
sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang
telah disusun secara sistematis dan logis. Misalnya, berkat pengalaman dan
penemuan-penemuan masa lampau, maka diadakan pemilihan dan selanjutnya
disusun secara sistematis, artinya menurut ukuran tertentu; dan logis, artinya
dapat diterima oleh akal dan pikiran. Mata pelajaran tersebut mengisi materi
pelpelajaran yang disampaikan kepada siswa, sehingga memperoleh sejumlah
ilmu pengetahuan yang berguna baginya. Semakin banyak pengalaman dan
penemuan-penemuan, maka semakin banyak pula mata pelajaran yang harus
disusun dalam kurikulum dan harus dipelajari oleh siswa di sekolah.3
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu
program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan
program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi
perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan
lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya,
suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat
tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja,
melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan
siswa, seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan,
gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain; yang pada gilirannya
menyediakan kemungkinan belajar secara efektif.4
Sedangkan kurikulum menurut Nana Sudjana diartikan:
Pertama,kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil
belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan
kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan
pribadi dan kompetisi sosial anak didik. Kedua, Kurikulum adalah niat dan
harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk
dilaksanakan oleh sekolah. Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah termasuk
3
Ibid., h.17.
4
Ibid., h.17.
11
5
Nana Sudjana. Pembinaan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah. (Bandung: Sinar baru
Algensindo, 1988), h.3.
6
Arieh Lewi, Merencanakan Kurikulum Sekolah, (Jakarta: Bhatara, 1977), h.1.
7
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.3.
8
Hendyat Soetopo, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1986),
h.13.
9
Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi(Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2015),,
h.66.
12
10
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,&
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), h. 24
13
3. Landasan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan
cukup sentral dalam perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan
landasan yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat
menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Landasan sering juga
disebut dengan determinan kurikulum yaitu hal-hal yang secara mendasar
11
menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kurikulum.
Landasan kurikulum:
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan Nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
dimasa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung
11
Ali Mudlofir dan Masyhudi Ahmad, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya: PT Revka Petra
Media, 2009), h.31.
14
c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional
3) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan
Jangka Panjang Nasional beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jenjang Menengah Nasional
4) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentan Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah
No 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.12
4. Komponen Kurikulum
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki lima komponen
utama yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, yakni (1) tujuan, (2)
materi, (3) metode, (4) organisasi dan (5) Evaluasi.13
a. Tujuan Kurikulum
Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir setiap negara
telah mewajibkan warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan, melalui
berbagai ragam teknis penyelenggaraannya yang disesuaikan falsafah
negara, keadaan sosial-politik, kemampuan sumber daya dan keadaan
lingkungan masing-masing. Kendati demikian, dalam hal menentukan
tujan pendidikan pada dasarnya memiliki esensi yang sama.
Dalam prespektif pendidikan Nasional, dapat dilihat secara jelas
Undang-Undang NO.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
bahwa:” Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
12
Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kurikulum 2013.
13
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung;Remaja
Rosdakarya),h.5
17
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. 14
b. Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam
Undang-Undang pendidikan tentang sistem pendidikan Nasional telah
ditetapkan, bahwa”Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian pendidikan Nasional. 15
c. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode
mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran. metode dilaksanakan melalui prosedur
tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama
dibandingkan dengan keaktifan siswa bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing bagi siswa. Karena itulah istilah metode yang lebih
menekankan pada kegiatan guru, selanjutnya diganti dengan istilah strategi
pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.16
d. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-
masing memiliki ciri-cirinya sendiri, yaitu:17
1) Mata pelajaran terpisah-pisah (isolated subjek), kurikulum terdiri dari
sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-
sendiri tanpa ada hubungan dengan mata pelajaran lainya. Masing-
masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan
14
Ibidh.,
15
Ibidh.,
16
Ibidh.,
17
Ibidh.,
18
18
Ibidh.,
19
5. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan.
Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ ahli kurikulum, ahli bidang
ilmu, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur-unsur masyarakat lainnya.
Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para
pelaksana pendidikan, dalam proses pembibingan perkembangan siswa,
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun
masyarakat.
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di
sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan
guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum
yang nyata dan hidup. Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek
kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah
pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Gurulah
sebenarnya perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum
sesungguhnya. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan
menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal
sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Pertama
prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum,
yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi
keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup
dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tergantung dalam kurikulum
hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan
hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan
datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada
20
21
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, ibid, h.151.
22
23
Nana Syaodih Sukmadinata op.cit., h. 167
24
Tabel 2.1
KTSP Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran Benarnya
mendukung kompetensi mendukung semua
tertentu kompetensi (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan)
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran yang Benarnya
berdiri sendiri dan memiliki dirancang terkait satu
kompetensi dasar sendiri dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar
yang diikat oleh
kompetensi inti setiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai Idealnya
dengan mapel lain penghela mapel lain ( sikap
dan keterampilan
berbahasanya)
setiap mata pelajaran Semua mata pelajaran Idealnaya
diajarkan dengan pendekatan diajarkan dengan
yang berbeda pendekatan yang sama
(saintifik)
setiap jenis konten Bermacam jenis konten Baiknya
pembelajaran diajarkan pembelajaran diajarkan
terpisah (separated terkait dan terpadu satu
curriculum) sama lain (cross
curriculum atau integrated
curriculum )
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten
25
pembelajaran lainnya.
Tematik untuk kelas III Tematik integratif untuk Baiknya
(belum integratif) kelas I-VI
24
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit., h. 167
29
B. Implementasi Kurikulum
1. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai maupun sikap. 25
Jadi dapat didefinisikan Implementasi Kurikulum 2013 adalah suatu
proses penerapan ide, konsep dan kebujakan kurikulum dalam suatu aktifvtas
pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kometensi
tertentu, sebagai interaksi dengan lingkungan.
Implementasi Kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program
kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa
25
E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta:Bumi Aksara,
2009) cet ke 2 h. 178
30
26
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2007), h. 238
31
tercipta bila guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi
pembelajaran bagi kehidupan nyata peserta didik. Demikian juga, guru
harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran selalu
tampak menarik, dan tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut,
guru harus mampu bertindak sebagai fasiltator, yang perannya tidak
terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai
kemajuan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampan untuk
memahami peserta didik dengan berbagai macam keunikannya agar
mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam itu,
guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar dapat
membimbing peserta didik secara optimal.27
3. Tahapan Implementasi Kurikulum 2013
Proses pembelajaran kurikulum 2013 harus menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis
pendekatan ilmiah, ranah sikap mengganti transformasi subtansi atau materi
agar peserta didik”tahu mengapa”. Ranah pengetahuan mengganti
transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah keterampilan mengganti transformasi subtansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa” hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah dan menyimpulkan. Untuk mata
pelajaran, materi atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.
27
Mulyasa, Pengembengan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2014)hal.103
33
Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan
ilmiah pembelajaran disajikan sebagai berikut:
a. Mengamati (Observing)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang
dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan
matang, biaya dan tenaga yang relatif banyak, dan jika tidak terkendali
akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
b. Menanya (Questioning)
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika
guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang
baik. Berbeda dengan penguasaan yang menginginkan tindakan nyata,
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah
“pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga
dapat dalam bentuk pertanyaan, asalkan keduanya menginginkan
tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalkan: sebutkan ciri-ciri kalimat
efektif.
c. Menalar (Associating)
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik harus lebih aktif dari pada
guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-
fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh kesimpulan
34
28
Permendikbud Kurikulum 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Republic Indonesia No.65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
29
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016.
30
Ibidh.,
31
Ibidh.,
32
Ibidh.,
36
33
Ibidh.,
34
Ibidh.,
35
Ibidh.,
37
36
Ibidh.,
37
Ibidh.,
38
Ibidh.,
39
Ibidh.,
38
b. Produktif
c. Kritis
d. Mandiri
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari disatuan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar
jenjang pendidikan memperhatikan:
a. Perkembangan psikologis anak;
b. Lingkup dan kedalaman;
c. Kesinambungan;
d. Fungsi satuan pendidikan;
e. Lingkungan.
Standar Kompetensi Lulusan merupakan ukuran dari belajar siswa.
Setiap jenjang sekolah pasti memiliki SKL nya tersendiri. Apabila telah
mencapai SKL maka siswa dapat dikatakan lulus dari materi yang telah
ia pelajari. 40
C. Alquran Hadis
1. Pengertian Quran
Alquran menurut bahasa merupakan kata benda bentukan dari kata kerja
qara’a yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah yang berarti “bacaan”.
Menurut istilah, sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Lutfi “alquran adalah
kalam Allah yang menjadi mukjizat kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan
perantara malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang di nukilkan kepada kita
secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surat
Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.41 Sedangkan menurut Fahmi
Amrullah alqur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah SWT kepada
40
Ibidh.,
41
Ahmad Lutfi, Pembelajaran Alqur’an Hadis, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009), h.5
39
42
Fahmi Amrullah, Ilmu Alquran untuk Pemula, (Jakarta: CV. Artha Rivera,2008), h.1
43
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, (Semarang:CV.Karya Toha Putra,
t.t),h.162
40
44
M.Quraish Shihab, Membumikan Alquran, (Bandung: Mizan, 1994), h.40
45
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h.111
46
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008), h.20
41
47
Muhamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002),
hal. 112-113
42
48
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP (Jakarta:Gaung Persada
Press, 2006),cet. I h. 130
43
49
Lampiran KMA, No.165 Tahun 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah
50
Ibid.,
45
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN
MINGGU
I II III IV V VI
KELOMPOK A
51
Ibidh.,
47
2. Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. IlmuPengetahuan Sosial - - - 3 3 3
KELOMPOK B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 43 43 43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
MTs Al Inaayah Bogor, Jl.Pondok Pesantren Al Inaayah, Pondok Miri RT
002/006 Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 s/d Februari 2018
B. Latar Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang digunakan. Penelitian ini bertempat di
MTs Al-Inaayah Bogor. Penempatan MTs Al-Inaayah Bogor sebagai lokasi
penelitian berdasarkan pertimbangan MTs Al-Inaayah Bogor salah satu
sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013.
Madrasah Tsanwiyah Al-Inaayah Bogor merupakan lembaga pesantren
yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Madrasah ini
dinaungi oleh masing-masing kepala sekolah namun memiliki satu petinggi
yakni kepala TMI Madrasah. Karena Madrasah ini berada di dalam sebuah
lembaga pesantren, letak persis bangunan sekolah berada di belakang asrama
putri yang bernuansa hijau, dengan memiliki ruang guru, dan ruang kepala
sekolah dan ruang TU yang terpisah secara rapih. Kelas yang terisi kursi dan
meja juga lantai yang bersih juga dengan suasana dan pemandangan yang asri
karna masih banyaknya rumput dan pepohonan di sekitar sekolah. 1
Madrasah Al-Inaayah Bogor berstatus swasta dan terakreditasi A,
dengan demikian banyak program yang menembuskan prestasi dunia dari
Jabodetabek hingga tingkat nasional, seperti kejuaraan yang mencapai tingkat
nasional yaitu pidato 3 bahasa, tahfiz quran, pencak silat, dan pramuka.2
1
Hasil observasi langsung pada 13 september 2017.
2
Hasil observasi langsung pada 13 september 2017.
50
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapang (field research) yang bersifat
kualitatif. Dan penelitian ini menggunakan deskriptif. Yaitu, suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan
untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada
penyimpulan. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang
dilakukan secara wajar dan natural dengan kondisi objektif di lapangan
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif.3 Bisa diartikan juga peneltian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.4
Peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang
diteliti sedemikian rupa sehingga mengerti apa dan bagaimana suatu
pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsiskan tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 mata
pelajaran quran Hadis di MTs Al Inaayah Bogor.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama dalam penelitian yang
memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Untuk itu yang
dijadikan sebagai subjek penelitian oleh peneliti adalah:
3
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan paradigma Baru (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2011), h.140.
4
Lexy J. Moleon, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet.20, h. 6.
51
5
Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi,
(Yogyakarta:Ar-Ruz Media, 2012), h. 165.
6
Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:Bumi Aksara,2003),h.
78.
52
7
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006),
cet 6, h. 82.
88
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, h. 67
53
9
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka
Cipta,2006), Cet 12, h. 231
54
12
Ibid., h. 331
13
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996),
h.103
56
14
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, Analisis Data Kualitatif (Penerjenamah: Rohendi
Rohidi),(Jakarta: UIPress.1992), h.353.
15
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, h.70
16
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, op.cit., h. 354
17
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, op.,cit., h.70
57
18
Mattew B Miles dan Michael A Huberman, op.cit., h.356
19
Ibid.,
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat MTs Al Inaayah Bogor
Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah berdiri tahun 1991 di bawah
naungan Yayasan Perguruan Islam Al-Inaayah. Madrasah Tsanawiyah
Al-Inaayah terletak di Pondok Miri RT 002/006 Desa Rawakalong,
Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. Pada tahun 1993 mendapat izin
Oprasional dari Kantor Wilayah Depag Provinsi Jawa Barat dengan
nomor: /I/PP.005.1/364/93 tanggal 31 Mei 1993. Terakreditasi pada
tahun 2006 dengan “Peringkat B” berdasarkan SK Kanwil Nomor:
B/KW.10.4/MTs./03/115/2006, tanggal 27 Desember 2006. Dan pada
tahun 2013 terakreditasi dengan “Peringkat A” berdasarkan SK Kanwil
Nomor : 02.00/322/BAP-SM/XI/2013, tanggal 14 November 2013.
No SK 002/SK/YPI.AI/VII/2010
Barat
Laki-Laki 45 52 26 123
Perempuan 17 34 38 89
Jumlah 62 86 64 212
64
Tabel 4.5
Jenis
Akhir Kerja
L P
b. Guru/Pendidik
1) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan
Jumlah
Tabel 4.6
GTT/Guru
GT/PNS Bantu
No Tingkat Pendidikan Jumlah
L P L P
1 S.2/S.3 3 1 - - 4
2 S1 5 3 - - 8
3 D-4 - - - - 0
4 D3/Sarmud - - - - 0
5 D2 - - - - 0
6 D1 - - - - 0
7 ≤ SMA/sederajat 3 1 - - 4
Jumlah 11 5 - - 16
66
D2 Sarmud D4 S3 D2 Sarmud D4 S3
Alquran
1 - - 1 - - - - -
Hadist
Akidah
2 - - - - - - - 1
Akhlak
3 Fiqih - - - 1 - - - -
4 SKI - - 1 - - - - -
5 Bahasa Arab - - - - - - 1 -
6 PKn - - 1 - - - - -
Bhs.
7 - - 1 - - - 1 -
Indonesia
8 Bhs.Inggris - - 1 - - - 1 -
9 Matematika - - 1 - - - 1 -
67
10 IPA - - - - - - 1 -
11 IPS - - - - - - 1 1
12 Seni Budaya - - - - - - 1 -
13 Penjaskes - - - - 2 - - -
14 TIK - - - - 1 - - -
Muatan Lokal
15 Bahasa Sunda - - - - - - 1 -
16 Mahfudzot - - - - - - 1 -
17 Tajwid - - - - 1 - - -
JUMLAH - - 7 3 4 - 9 -
No Keterangan Jumlah
Pendidik
Tenaga Kependidikan
B. Deskripsi Data
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam
pengumpulan data yang menggunakan 3 (tiga) metode yaitu, wawancara,
observasi dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut, diharapkan mampu
membantu mengetahui kondisi umum MTs Al-Inaayah Bogor dan
khususnya tentang implementasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di
sana. Melalui observasi dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk
megetahui keadaan sekolah, pendidik, dan juga sarana dan prasarana yang
menunjang jalannya proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan karena
semua itu merupakan komponen penting dalam proses implementasi
Kurikulum 2013.
Wawancara yang dilakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui
implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al-Inaayah Bogor, mulai dari
pemahaman kurikulumn 2013, implememtasi Kurikulum 2013 pada
pelajaran Alquran Hadis, sarana dan prasarana yang ada di MTs Al-
Inaayah Bogor, penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013,serta faktor
yang mendukung atau menghambat pada proses pembelajaran Alquran
Hadis. Wawancara tersebut diajukan kepada Kepala Sekolah M. Rois
Rizwan, MA, serta guru bidang studi Alquran Hadis Qomar Nurzaman,
S.Pd.
Adapun dokumentasi yang dilakukan adalah untuk memperkuat data
agar lebih valid. Studi dokumentasi dilakukan di ruang tata usaha, di ruang
guru dan di kelas.
69
C. Hasil Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada pada BAB I bahwa sebenarnya
penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan bagaimana
mplementasi Kurikulum 2013 pada pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-
Inaayah Bogor, maka berdasarkan informasi yang didapatkan dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi makan rumusan masalah yang
akan dipaparkan menurut indikator sebagai berikut:
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis
dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan di MTs Al-Inaayah Bogor.
2. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis
a. Tahapan Perencanaan
Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya kurikulum harus selalu
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, kultur,
sistem nilai serta kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, para pengembang
kurikulum termasuk guru harus memiliki wawasan yang luas dan
mendalam tentang hal tersebut. Kurikulum harus selalu dimonitoring dan
dievaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan. Setiap kali melakukan
perbaikan dan penyempurnaan kurikulum belum tentu menghasilkan
sesutau yang baik karena kurikulum itu bersifat hipotesis. Maksudnya,
baik tidaknya kurikulum akan dapat diketahui setelah dilaksanakan di
lapangan. Perbaikan kurikulum diperlukan agar tidak lapuk ketinggalan
zaman.1
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2011),h.2
70
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Kunci sukses dalam implementasi
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Alquran Hadis salah satunya adalah
menyusun perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan dan
kebijakan kurikulum
Dalam proses pembelajaran, pendidik sebagai pelaksana selain
mempersiapkan materi yang akan disampaikan sebagai bahan untuk
mengajar, pendekatan kepada peserta didik juga sangat diperlukan.
Bagaimanpun juga, pendidik dengan peserta didik harus mempunyai
keakraban. Dalam artian, pendidik harus mengetahui karakter belajar
setiap peserta didik. Sehingga akan memudahkan dalam pemilihan metode
ataupun model pembelajaran untuk menyampaikan materi.
Berdasarkan teori yang ada, dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran terdapat beberapa persiapan yang dapat dijadikan acuan atau
pegangan ketika pendidik melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan
mempersiapkan acuan tersebut maka pendidik dapat melaksanakan proses
pembelajaran sebagaimana mestinya. Karena, seorang pendidik dituntut
untuk dalam kepiawaiannya dalam mengelola segala unsur yang terdapat
di dalam kelas demi tercapainya output yang maksimal. Hal ini bisa
dimulai dari pengelolaan yang tepat terhadap perencanaan pembelajaran.
jika perencanaan pembelajaran telah dirancang dengan maksimal dan
pendidik paham dengan perencanannya, maka hal tersebut dapat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Rencana
pembelajaran awal dimulai dengan penyusunan rencana pembelajaran atau
RPP yang dibuat berdasarkan silabus.
Menurut M. Rois Rizwan selaku Kepala Sekolah, Kurikulum 2013
merupakan kurikulum penyempurna dari kurikulum KTSP yang
bahwasannya Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan
karakter. Implementasi Kurikulum 2013 adalah guru sebagai fasiltator, dan
mengaktifkan adalah siswa. Siswa harus lebih aktif kreatif dan inovatif
dan siswa ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan,
71
namun pada Kurikulum 2013 menekankan pada aspek sikap, yang terdiri
dari sikap spiritual dan sikap sosial dalam kegiatan pembelajaran di kelas
ataupun di lingkungan sekolah.
Implementasi Kurikulum 2013 sudah berjalan sesuai dengan
himbauan Dinas Pendidikan. Artinya sudah berusaha sebaik mungkin
semua guru bidang studi untuk menerapkannya, guru mapel juga sudah
difasilitasi untuk ikut dalam pelatihan seminar, workshop terkait teknis
penerapannya baik dari segi perencanaan, pelaksanaannya. Meskipun
belum sempurna tetapi tetap berusaha agara Kurikulum 2013 ini bisa
berjalan dengan sebaik mungkin. Karena Kurikulum 2013 ini lebih simpel
apalagi dengan bentuk pendekatan yang sangat bagus yakni saintifik yang
dirumuskan dalam 5M. Pendekatan ini siswa yang lebih aktif dalam
mencari informasi/pengetahuan sebelum pembelajaran dimulai.2
Menurut Qomar Nurzaman selaku guru bidang studi Alquran Hadis
mengatakan sudah beberapa kali mengikuti diklat secara umum mengenai
Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Dinas pendidikan. Saya sudah
berusaha semaksimal mungkin dalam menerapkan Kurikulum 2013.
Pelatihan, seminar, workshop hal tersebut membantu dalam persiapan dan
pelaksanaannya pada pembelajaran di kelas. Namun, dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti halnya 1) tidak semua
materi dapat dibelajarkan dengan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan), 2) proses penilaian terlalu rinci sehingga
memerlukan waktu yang lebih dalam memberi nilai kepada siswa. 3) guru
belum sepenuhnya menguasai IT. Selanjutnya Qomar Nurzaman
berpendapat bahwa Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus untuk siswa
karena guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar
mampu belajar mandiri dan inovatif.3
2
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah
3
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
72
Hal ini berarti pemahaman guru mata pelajaran Alquran Hadis sudah
dikatakatan paham secara umum tentang Kurikulum 2013, karena sudah
mengikuti beberapa diklat mengenai Kurikulum 2013 walaupun
sebenarnya sampai saat ini masih proses penyempuranaan pelaksanaan
Kurikulum 2013. Dan dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 guru
sebagai fasilitator bagi siswa dan siswa harus mandiri pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa
implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al-Inaayah Bogor pada mata
pelajaran Alquran Hadis sudah dilaksanakan, namun terdapat beberapa hal
yang perlu diperbaiki seperti halnya mengenai materi pembelajaran yang
tidak bisa dilakukan dengan pendekatan scientific approach dan juga
proses penilaian yang terlalu rinci sehingga memerlukan waktu yang lebih
dalam memberi nilai kepada siswa.
Perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri dari silabus,
RPP, buku pedoman guru, dan buku pedoman siswa. Kaitannya dengan
ini, tugas utama guru adalah memahami secara mendalam buku panduan
guru dan siswa yan telah dibuatkan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu, guru
hanya mengembangkan RPP dari silabus yang telah dibuatkan oleh Dinas
Pendidikan juga.
RPP yang dikembangkan harus memperhatikan beberapa komponen
yakni identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi
pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.
Dalam kaitannya mengenai perencanaan pembelajaran Kurikulum
2013, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-
Inaayah Bogor, bahwasannya “ Semua berkas yang berkaitan dengan
pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah kami sudah diterima dan
dilakukan pelatihan terhadap guru-guru. Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor
73
4
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
5
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
74
6
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah
7
M.Rois Rizwan, Kepala Sekolah, Wawancara pribadi, Jakarta Kamis 8 Februaru 2018 di
ruang wakil kepala sekolah.
75
gambaran yang jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah di
upayakan berbagai kegiatan ataupun perangkat untuk mencapainya.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Alquran Hadis yaitu harus
sesuai dengan KI, KD dan indikator yang sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Tujuan pembelajaran harus mencangkup perilaku siswa pada aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kejelasan tingkatan tujuan dari
kompetensi yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Sebagai guru
harusnya sebelum mengajar ke dalam kelas sudah mempersiapkan media,
dan metode apa yang akan digunakan.8
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang akan dicapai. Tujuan
pemebelajaran dalam Kurikulum 2013 memberikan penekanan untuk
siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran dan guru sebagai
fasilitator. Tujuan pembelajaran Kurikulum 2013 dibuat berdasarkan
kebutuhan siswa saat ini. Siswa pada saat ini mampu menguasai teknologi
dengan baik. Sehingga siswa lebih bisa memanfaatkan media internet
untuk proses pembelajaran dengan baik. 9
Dalam pembelajaran berbasis kurikulum diperlukan juga fasilitas yang
memadai. MTs Al-Inaayah Bogor bisa dikatakan cukup untuk sarana dan
prasarana walaupun belum sempurna dan belum lengkap seperti apa yang
diharapkan. Untuk buku siswa dan pegangan guru sudah terpenuhi
walaupun terkadang ada keterlambatan. Hal lainnya media pendukung
seperti infokus ini tidak lengkap disemua kelas. Namun, karena guru
dituntut untuk kreatif dan menciptakan suasana yang kondusif guru
menggunakan metode atau media pembelajaran yang mungkin tidak
menggunakan infokus dalam pembelajaran.10
Dikatakan pula oleh Qomar Nurzaman selaku guru mata pelajaran
Alquran Hadis bahwasannya dalam fasilitas pendukung pembelajaran
8
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di ruang
guru.
9
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
10
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
76
menuntut siswa tetap aktif dan mandiri dan tetap menjaga suasana kelas
agar tercipta pembelajaran yang afektif dan kondusif.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, dalam
pengimplementasian Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran
Hadis tahap selanjutnya adalah pelekasanaan pembelajaran di dalam
kelas. Pelaksanaan pembelajaran ini merupakan bentuk realisasi dari
RPP
Dalam pelaksanaannya Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang
menuntut siswa beraktivitas. Dalam praktiknya di dalam kelas, siswa
diharuskan melakukan serangkaian aktivitas langkah-langkah
penerapan metode ilmiah, yang meliputi:merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan
membuat kesimpulan. Kelima rangkaian aktivitas tersebut biasa
dikenal dengan kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelaksanan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013
menuntut siswa aktif.
Sebagaimana hasil wawancara dengan guru bidang studi dalam
proses pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis dalam Kurikulum
2013 bahwa:
“ Dalam pelaksanannya di dalam kelas, kurikulum 2013 memang
menuntut siswa untuk aktif, dan titik beratnya adalah aktivitas anak
yang harus menetapkan 5M dalam RPP dan guru hanya sebagai
mediator dan motivator. K13 itu istilah baru namun sebenarnya K13
adalah pengembangan dari KTSP. Jika KTSP nya sudah berjalan saya
kira pelaksanaan K13 juga tidak begitu sulit. Namun pelaksanannya
memang belum maksimal, karena samua anak-anak belum mampu
untuk menerapkan kegiatan 5M yang ada di dalam RPP.
78
3) Kegiatan Penutup
Pada akhir pertemuan guru Alquran Hadis melakukan refleksi
(umpan balik), bisa dilihat dari kegiatan penutup yaitu guru
memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sudah
dipelajari saat itu, setelah itu guru Alquran Hadis melakukan
penilaian yang sebenarnya dengan pengamatan yang guru Alquran
Hadis lakukan selama diskusi berlangsung. Penilaian tertinggi
diambil dari siswa yang aktif dalam bertanya dan mampu
menjawab pertanyaan dengan baik dan benar dan guru juga
memberikan soal latihan yang ada dibuku pegangan siswa.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pada aspek sikap spriritual KI-1, sikap sosial KI-2, aspek
pengetahuan KI-3 dan aspek keterampilan KI-4. Pada ke 4 aspek
tersebut secara garis besar sudah digunakan akan tetapi masih
belum maksimal. Dikarenakan ada beberapa kendala yang
dihadapi, diantaranya siswa kurang menyimak presentasi
kelompok lain karena siswa masih sibuk dengan hal lain, seperti
mengobrol atau mencari materi diluar waktu yang telah ditentukan
oleh guru.
Selain itu untuk aspek mencoba dalam pelajaran Alquran
Hadis masih belum bisa praktik langsung yang berkaitan dengan
materi yang ada.
a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan hal terpenting dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Adanya faktor pendukung ini menjadikan sekolah
lebih mudah dalam melakukan implementasi Kurikulum 2013 pada
setiap mata pelajaran. Adapaun faktor pendukung, dalam penelitian ini
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara sebagai berikut.
Dengan seiring berjalannya waktu, alhamdulillah hal-hal yang
menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 sudah terpenuhi meskipun
bertahap. Buku tidak lagi terlambat datang. Ditambah lagi dengan
memberi kesempatan untuk guru-guru mengikuti seminar, workshop
mengenai Kurikulum 2013 untuk memberi wawasan mengenai
pembelajaran dan pelaksanaan yang terkait Kurikulum 2013. 12
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP,
saya ingin menunjukkan bahwa kami guru-guru mampu untuk
melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga guru lebih termotivasi dan
mencoba untuk menerapkan dalam keseharian pembelajaran, dan saya
sangat setuju denga penerapan Kurikulum 2013 dengan alasan bahwa
guru bebas berekspresi dalam menyampaikan materi pelajaran asalkan
menyenangkan dan tetap konsentrasi, sehingga anak senang dan
memahami materi. 13
Dapat dikatakan bahwa faktor pendukung dalam implementasi
Kurikulum 2013 mata pelajaran Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah
Bogor adalah adanya kesenangan guru dan kesemangatan guru-guru
khususnya guru Alquran Hadis dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dan guru guru mengikuti seminar, workshop yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
12
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
13
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
82
b. Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan sesuatu yang tidak terlepas yang
ada dalam suatu program atau kegiatan pendidikan dalam konteks ini
adalah Kurikulum 2013 mata pelajaran alquran Hadits di MTs Al-
Inaayah Bogor. Setidak-tidaknya faktor penghambat tersebut dapat di
atasi dan diperbaiki dengan baik dan benar.
Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam Kurikulum 2013 adalah
sistem penilaian yang sangat rinci juga belum sempurnanya media
pembelajaran di dalam kelas. 14
Proses pelaksanaan Kurikulum 2013 yang diterapkan di MTs Al-
Inaayah Bogor sudah berjalan cukup baik, sesuai dengan rencana yang
saya terapkan dalam pembelajaran, hanya saja terdapat kendala dalam
proses pelaksanaan di lapangan, seperti sarana dan prasarana yang
kurang memadai seperti pengunaan sound dan LCD di sekolah yang
belum lengkap di setiap kelas. Begitu juga dengan masalah penilaian
dalam Kurikulum 2013, dengan format penilaian yang begitu rinci.
Dan juga guru yang belum sepenuhnya menguasai IT. Karena
penilaian pada Kurikulum 2013 ini ada KI-1 sampai dengan KI-4,
belum lagi penilaian antar teman, atau teman sejawat, penilaian
portofolio dan sebagainya karna kami juga belum memahami
sepenuhnya untuk penilaian Kurikulum 2013 tapi ada sedikit dari
guru-guru yang mengerti setelah di ikutkannya seminar, workshop dan
pendampingan. 15
Berdasarkan paparan di atas makan temuan penelitian yang
penulis peroleh bahwa kendala yang dialami oleh guru Alquran Hadis
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah: 1) tidak semua materi
dapat dibelajarkan dengan pendekatan saintifik dalam setiap
pembelajaran (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
14
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor, Kamis 8 Februari 2018
diruang Kepala Sekolah.
15
Qomar Nurzaman, Guru bidang studi Alquran Hadis MTs Al-Inaayah Bogor, Jakarta Kamis
8 Februari 2018 di ruang guru.
83
D. Pembahasan
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor.
16
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, Kamis 8 Februari 2018 di
ruang guru.
85
17
Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan agama Islam (Jakarta: Bina Ilmu, 2004) h. 110
86
18
Ibid., h.113
19
Achmad Patoni, op.cit., h. 123
87
mengajar
3. Motivasi tinggi guru bidang studi Sarana dan prasarana yang belum
lengkap.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah di uraikan pada
bab-bab sebelumnya mengenai implementasi kurikulum pada mata
pelajaran alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis di
MTs Al-Inaayah Bogor secara umum sudah berjalan dengan baik
mulai dari tahap perencanaan maupun pelaksanaannya dengan
mengacu pada RPP Kurikulum 2013 dan tahap perencanaan yang
sesuai. Proses yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(scientific approach) yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan.
2. Faktor pendukung dalam implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran alquran Hadis di MTs Al-Inaayah Bogor yaitu adanya
dukungan dari Pemerintah yaitu Dinas Pendidikan setempat, dan
sekolah yang memfasilitasi seperti sosiaslisasi, workshop dan seminar
terkait pendekatan scientific approach, keikutsertaan guru dalam
sosialisasi, workshop dan seminar terkait metode pendekatan saintifik
dan juga motivasi guru bidang studi. Adapun faktor penghambat dalam
implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Alquran Hadis
yaitu tidak semua materi dalam pemblajaran Alquran Hadits dapat
menggunakan pendekatan 5M. sarana dan prasarana yang belum
lengkap. Dan juga guru belum sepenuhnya menguasai IT.
89
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk Lembaga
Hendaknya hasil penelitian ini dapat menambah literature di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang pendidikan terutama
yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Alquran Hadis.
2. Bagi MTs Al-Inaayah Bogor
Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan
keaktifan dan kreatifitas peserta didik untuk terlaksananya
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
3. Bagi Guru Alquran Hadis
Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dalam membangun pikiran dan khasanah ilmu pengetahuan dalam
rangka mengembangkan keaktifan dan kreatifitas peserta didik.
4. Bagi Khalayak Umum
Hendaknya penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang berkaitan
dengan pengimplementasian Kurikulum 2013.
90
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, Fahmi. Ilmu Al-Qur’an untuk Pemula. Jakarta: CV. Artha Rivera,2008.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman
Penulisan Skripsi
Lampiran KMA, No.165 Tahun 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah
Lewi, Arieh. Merencanakan Kurikulum Sekolah. Jakarta:Bhatara, 1977.
UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I. Jakarta:Sinar Grafika, 2005.
Dokumentasi Sekolah MTs Al-Inaayah Bogor
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain menurut sudut
pandang/teori yang kuat.
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.
2.1 Memiliki sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al- Kautsar
(108) dan al- Ma’un (107).
2.2 Memiliki sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim.
3.2 Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un (107)
tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong
menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar ( المسلم أخو المسلم
اليظلمه وال يسلمه... )dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( من نفس عن
مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة.. )dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...)dan hadis riwayat Ibnu Majah
dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم..)dalam fenomena
kehidupan dan akibatnya.
4.1 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.2 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.3 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari
Abdullah ibnu Umar ( ) المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمهdan hadis riwayat
Muslim dari Abu Hurairah ( )من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه كربةdan hadis
tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad ( أنا وكافل
)اليتيمdan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( خير بيت في المسلمين
)بيت فيه يتيم
D. Materi Pembelajaran
Surat Al-kausar dan Al-Ma’un adalah surat yang mengungkap informasi
Allah, bahwa kaum muslimin harus mempunyai dan selalu menumbuh
kembangkan sikap kepedulian social kepada orang lain
Kepedulian sosial dalam surat al-kautsar diwujudkan dengan menyembelih
kurban dan diniatkan hanya semata – mata karena Allah.
Kepedulian sosial dalam surat Al- Ma’un di wujudkan dalam bentuk
Tidak menyia-nyiakan anak yatim ,menyantuni fakir miskin
Menganjurkan untuk memberi makan orang miskin dan memberi sesuatu
yang dapat berguna bagi orang lain.
Dalam surah al- Maun Allah menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang
mendustakan agama, yaitu :
- Menyia-nyiakan anak yatim
- Melalaikan salat
- Ria
- Enggan memberi pertolongan.
Menyintai anak yatim merupakan perintah agama yang besar pahalanya
Keutamaan orang menyintai anak yatim adalah akan berada di surga
bersama rasululullah yang dekatnya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.
Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi
aubnya di dunia dan di akhirat.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Kugapai Rezeki-Mu Dengan Ikhtiar
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
Apabila materitemaprojek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Kepedulian Sosial
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan) Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
Kepedulian Sosial
Mengamati
Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Kepedulian Sosial
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
(stimullasi/ untuk memusatkan perhatian pada topic
pemberian dengan cara :
rangsangan) Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang
Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
Mengamati
Peserta didik diminta mengamati gambar
/foto yang berhubungan dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guruyang berkaitan
dengan
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
Menyimak,
Peserta didik diminta menyimak
penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
- Surah Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang :
Surah Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
3. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
F. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi, Mengamati sikap peserta didik dalam
melakukan diskusi yang mencakup kesantunan, percaya diri
dan kemampuan bermusyawarah
- Penilaian Diri (self assessment)
- Penilaian Teman Sebaya peer assessment)
- Penilaian Jurnal (anecdotal record)
b. Pengetahuan
- Tes Tertulis Uraian atau Pilihan Ganda, Melakukan tes untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang Kebahagiaan Si
Yatim Adalah Kebahagiaan Ku Observasi Terhadap
Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
- Penugasan, Membuatkesimpulan tentangKebahagiaan Si
Yatim Adalah Kebahagiaan Ku
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja, Praktik/Kinerja Kemampuan berdiskusi
sesuai perannya tentang Kebahagiaan Si Yatim Adalah
Kebahagiaan Ku
- Penilaian Proyek,
- Penilaian Produk,
- Penilaian Portofolio
- Penilaian Tertulis
2. Instrumen Penilaian
- Pertemuan Pertama
- Pertemuan Kedua
- Pertemuan Ketiga
- Pertemuan Keempat
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
SIKAP
NAM Skor
Kerj
N A Tanggu Rata
Juju Ped a Santu Percay Disipli
O SISW ng -
r ul Sam n a Diri n
A Jawab rata
a
1
2
Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum
Nam Kerj
Tanggu Peduli
N a Disipli a Teli Kreat Keterang
ng Lingkung
o Sisw n sam ti if an
Jawab an
a a
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
PENILAIAN DIRI
Nama :
Kelas :
Kelompok : ………………………………………
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf sesuai dengan
pendapatmu!
A = Selalu B = Sering C = Jarang D = Tidak pernah
Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses
1
pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas
4
individu maupun kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan,
5
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap
6
perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Saya menunjukan sikap positip (individu dan social) dalam diskusi
7
kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi
8
literatur atau pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
9
melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
7 Selama kegiatan pembelajaran, tugas apa yang kamu lakukan?
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
. ............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
............................................................................................................................
........................
Skor Perolehan =
Sudah Belum
No Pernyataan
Memahami Memahami
Memahami
1
……………………………………..
Memahami
2
……………………………………..
Memahami
3
……………………………………..
Memahami
4
……………………………………..
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
Sudah Belum
No Pernyataan
Memahami Memahami
Selama melakukan tugas kelompok saya
1
bekerjasama dengan teman satu kelompok
MemahaSaya mencatat data dengan teliti dan
2
sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal
3
yang telah dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan
4
membaca literatur yang mendukung tugas
5 ………………………...
skor :YA=2, Tidak =1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100
Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 Aisyah 2 1 2 2 2 9
2 2 2 1 …. …. ….
3
….
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x100
Nilai =
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………
……………………
Keterangan /
No Hari/tanggal Kejadian
Tindak Lanjut
1
….
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K)
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
SK N
N
PILIHAN GANDA ESSAY O I
N A
R L
O M
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P A
A E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G I
1
2
3
4
5
KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran Dan lain
gagasan yang penggunaan
No Nama Peserta Didik Konsep sebaginya
orisinil istilah
Tida
Tida
Tida
Tida
Ya
Ya
Ya
Ya
k
1
2
3
Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan
Jumlah
Didik gagasan yang konsep penggunaan
orisinil istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Aisyah
Siti
....
Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan
informasi mengenai …………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi
……………………., ……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu
untuk menjawab pertanyaan berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan
dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta
dipresentasikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya
Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
Kesesuaian dengan konsep dan prinsip
1
bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor
NilaiPerolehan =
Pekerjaan :
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
KELAS : …………..
Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..
Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat keperluannya
Bahan) - Rangkaian alat percobaan tersusun
30
dengan benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang
sudah ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
- Membuat bahan percobaan yang
2 30
diperlukan dengan tepat
- Menuangkan / menambahkan bahan
yang tepat
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir - Membuang larutan atau sampah
praktikum ketempatnya
30 - Membersihkan alat dengan baik
3 - Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Proyek :
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
.................................................................................................................
...................................
Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk
……………….. terhadap ……………. ……………… antara ……………
terhadap ………….yang berada di ………….., lakukan berulang-ulang
sehingga kamu menemukan …………….yang ……………… antara
……………. dengan …………… tersebut!
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak
4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah
……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan
yang dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan
masalah, dan pelaporan hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b)
persiapan/strategi untuk pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses
pemecahan masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b)
pengembangan hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini
diberikan
Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor
Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat
sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur
pengukuran/pengamatan yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan
secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan
lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangatbaik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan
1 = sangat kurang
Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor
JUDUL
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Remedial
Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial
teaching) yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak
dilakukan guru, yaitu:
Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi
dengan cara penyajian yang berbeda;
2). Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh
teman sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik
lebih mudah menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya
maupun dari orang yang lebih dekat hubungan emosionalnya dari
pada guru yang disegani atau bahkan ditakutinya;
Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal
sejenis, atau soal dengan standar yang sama.
-
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-
pertanyaan tentang Keesaan Allah bahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan).
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
Sumber Belajar :
Buku pegangan siswa Kemenag
Buku Pedoman Guru, Kemenag
Gambar/ video/ multimedia
Akses Internet yang sesuai kebutuh an
Sumber lain yg menunjang Ensiklopedi atau buku referensi lain.
Multimedia. interaktif dan Internet
Bogor, 2018
Mengetahui
Kepala MTs Guru Mata Pelajaran