SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
OLEH :
FAISAL AKBAR
109051000241
i
KATA PENGANTAR
Rasyikhiin, puji syukur terucap kepada Allah Swt Tuhan semesta alam. Yang
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta
SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kedzaliman menuju zaman
Semua ini takkan tercapai tanpa adanya usaha, perjuangan, dorongan dari semua
pihak dan tentunya do’a serta tawakal kepada Sang Pencipta. Merupakan sebuah
kebahagiaan serta anugrah terindah yang dirasakan oleh penulis setelah pada
akhirnya skirpsi ini terselesaikan juga. Semua impian dan cita-cita penulis dapat
terwujud karena adanya dukungan dari beberapa pihak yang telah dengan senang
Maka untuk itu, pada kesempatan ini penulis sangat perlu untuk
semua pihak terkait yang dengan ikhlas telah membantu penulis dalam
memperlancar skripsi ini. Rasa terimakasih yang sangat dalam penulis haturkan
kepada:
ii
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Arief
Subhan, MA, DR. Suparto, M. Ed, MA, selaku Wakil Dekan I, Drs.
kuliah.
Islamic School Joglo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
8. Kedua Orang Tua penulis baik yaitu; H. Ahmad Damiri dan Hj. Umroh
iii
motivasi untuk penulis agar senantiasa tak pernah henti dalam mencari
ilmu.
Fortuna, yang telah memberi doa dan keceriaan dalam hidup dan hari-
hari penulis.
10. Istri tercinta Sulih Nila Lazuardi, yang selalu setia memberikan doa
11. Keluarga besar SDS Jakarta Islamic School Bpk Supriyadi S.Pd, Bpk.
Endang Sopian S.Sos.I, Bpk. Surya Negara S.P, Bpk. Fahmi Maulana
S.d I. Terima kasih atas ilmu yang diberikan keada Penulis, semoga
Islamic School bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat.
Amin
iv
Akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segalanya,
semoga semua doa dan amal yang diberikan kepada penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini akan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Faisal Akbar
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. RuangLingkup Komunikasi
1. PengertianKomunikasidanPolaKomunikasi.......................................15
2. Unsur-unsurKomunikasi ....................................................................21
3. Macam-macamBentukdanPolaKomunikasi .......................................24
1. PengertianAkhlak .....................................................................................34
2. Macam-macamAkhlak ............................................................................. 36
vi
BAB III PROFIL SDS JAKARTA ISLAMIC SCHOOL JOGLO
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................58
B. Saran-Saran ....................................................................................................59
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
ada seseorang yang dapat menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi dengan orang
lain. Sebab, tanpa berkomunikasi manusia tidak akan bisa menjalankan fungsinya
manusia adalah makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri-sendiri melainkan satu
sama lain saling membutuhkan. Hubungan individu yang satu dengan yang
1
H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi PengantarStudi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000, cet ke-2, h.
26
2
Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997) cet ke-2, h. 6.
1
2
adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang
penyampaian pesan dari sumberpesan (guru) melalui saluran atau media tertentu
ke penerima pesan (siswa). Pesan yang akan dikomunikasikan adalah bahan atau
materi pelajaran yang ada dalam kurikulum. Sumberpesannya bisa guru, siswa,
3
A.W. Widjaja, komunikasi dan hubungan masyarakat, (jakarta : Bumi Aksara, 1997), cet., ke-3.,
h. 13.
4
Onong uchjana Effendy., M.A. Ilmu, Komunikasi dan Filsafat Ekonomi,(Bandung, 2009), cet ke-
3
3
siswa.5
instruktur kepada pelajar, juga memiliki metode dalam penyampaian pesan atau
dengan siswanya, sehingga pesan atau materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik.
5
H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, UIN Jakarta, 2005) cet ke-1
6
H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1997) cet.ke-
3, h.11
7
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta, Ciputat Press, 2002) h.7
4
pertanyaan diminta atau tidak diminta.Jika siswa pasif saja, atau hanya
mendengarkan tanpa adanya gairah untuk mengekpresikan suatu pernyataan
atau pertanyaan, maka meskipun komunikasi itu bersifat tatap muka,tetaplah
berlangsung satu arah dan tidak efektif.‖8
SDS Jakarta Islamic School Joglo merupakan salah satu lembaga yang
Kurikulum International dan Islamic. Selain itu SDS Jakarta Islamic School Joglo
sekolah yaitu dengan adanya berbagai macam ekstrakulikuler. Para siswa selain
Komputer dan lainnya juga belajar agama. Pelajaran yang terkait dengan agama
ini di antaranya mengaji, hafalan doa, hafalan hadits, shalat jamaah wajib dan
sunnah (seperti Dhuha), sejarah Islam, fiqih dan lainnya. Termasuk juga
terfokus pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam karena pembinaan akhlak
Adapun bukti keistimewaan dari SDS Jakarta Islamic School Joglo jika
pelajaran ―Khalifah Program‖ seperti Visi dan Misi SDS Jakarta Islamic
School Joglo
4. Setiap Siswa wajib untuk menghafal Al-Quran yang ditentukan tiap level
8
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori danPraktek, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2005) cet, ke-19 h. 101-102
5
nya.
5. Setiap hari siswa di sekolah wajib bersalaman dengan guru (Shake Hand)
6. Setiap siswa dilatih untuk shalat wajib berjama’ah yang di imami oleh
9. Dari level 3 sampai 6 diadakan acara ―Mabit‖ yang dilakukan tiap akhir
Tahfidz Gundal.
dengan adanya pola komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam
menyampaikan informasi akan tercapai maksud dan tujuan, baik guru ke siswa
tersebut dalam skripsi dengan judul: “Pola Komunikasi Guru Agama Dalam
Pembinaan Akhlak Siswa SDS Jakarta Islamic School Joglo Jakarta Barat”.
1. Pembatasan Masalah
Skripsi ini terkait dengan pola komunikasi antara guru dan siswa mata
pelajaran pendidikan agama islam. Agar peneliti lebih fokus, peneliti membatasi
permasalahan hanya pada pola komunikasi yang terjadi dalam pembinaan akhlak
2. Perumusan Masalah
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
Hidayatullah Jakarta.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitan Kualitatif yang ditulis oleh Lexy J.Moleong dan buku Dedy Mulyana
beberapa buku yang focus untuk membahas skripsi ini diantaranya buku yang
Prof.Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A, tentang Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek.
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pada hasil tinjauan tersebut
peneliti menemukan beberapa skripsi yang berkaitan dengan skripsi yang diteliti,
yaitu :
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.‖9―Metode
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999)
Cet ke-1, h138
9
objek tentang semua informasi. Dengan kata lain metode ini tidak terbatas pada
pengumpulan data tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti dari
yang menjadi subjek penelitian adalah beberapa Guru Agama dan beberapa siswa
di SDS Jakarta Islamic School Joglo Jakarta Barat.Sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah Pola Komunikasi Guru Agama dalam Pembinaan Akhlak Siswa
di SDS Jakarta Islamic School Joglo, Jl. Rudal V No. 16.Kec. Kembangan Kel.
10
Soejono dan Abdurrahman.Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2005), h.24
11
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta : Rajawali Press, 1988), h.30
10
a. Observasi
b. Wawancara
yang terlibat sebagai guru agama di SDS Jakarta Islamic School Joglo
mengajar sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. Tanya jawab ini
tidak hanya dilibatkan kepada guru saja, tetapi kepada siswa guna
12
Nasution, Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h. 106
11
c. Dokumentasi
5. Pengolahan Data
Kualitatif, ―yaitu peneliti menganalisis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
Alasan penulis memilih teknik analisis data secara kualitatif adalah demi
penelitian adalah data tulisan dan lisan (data verbal) bukan data nominal atau yang
menunjukkan angka-angka.
6. Analisis Data
Pada fase ini merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
penyusunan, penyajian dan penganalisisan data hasil peneliti yang berwujud kata-
13
Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah dengan Penelitian Kualitatif ,(Jakarta : UIN Jakarta
Press, 2006), h. 63
14
Lexy. J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004)
cet. ke-18, h.6
12
kata. Setelah itu peneliti berusaha untuk menganalisis data dengan menyusun
7. Pedoman Penulisan
Penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality
HidayatullahJakarta 2007.
F. Sistematika Penulisan
akan dibagi ke dalam sub bab, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Sekolah.
Islamic School Joglo, Visi dan Misi SDS Jakarta Islamic School Joglo,
solusinya
BAB V PENUTUP
TINJAUAN TEORITIS
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya
komunikasi dilakukan secara lisan yang dapat dimengerti oleh kedua pihak. Jika
tidak ada bahasa verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak maka dapat juga
badan, menunjukkan sikap tertentu sehingga membuat lawan bicara mengerti apa
yang disampaikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Pola memiliki arti
bentuk atau sistem, cara atau bentuk (struktur) yang tetap dimana pola itu sendiri
bisa dikatakan sebagai contoh atau cetakan.15 Sedangkan kata pola yang terdapat
dalam Kamus Ilmiah Populer memiliki arti model, contoh atau pedoman
(rancangan).16
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1996), h.885.
16
Puis A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), h.
605.
14
15
dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat,
Tubbs dan Moss mengatakan bahwa pola komunikasi atau hubungan itu
perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya.
Dalam simetri, tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan.
Bagaimana orang merespon satu sama lain menentukan jenis hubungan yang
mereka miliki.
dengan komponen lainnya.19 Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola
hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara
17
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta
: PT. Reneka Cipta.
18
Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss. 2001. Human Communication. Bandung : Remaja rosda karya.
19
Sandjaja, Soejanto. 2001. Pengaruh Keterlibatan Orangtua Terhadap Minat Membaca Anak
Ditinjau dari Pendekatan Stress Lingkungan.Jurnal Psikodemensia. Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata.Vo.2, No. 1
16
Dari pengertian diatas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk atau pola
hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengriman dan penerimaan
pesan yang mengaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang
Kata komunikasi itu sendiri, menurut Onong Uchjana Effendi berasal dari
communication atau communis yang berarti sama, atau kesamaan arti sama halnya
pesan atau berita.21 Komunikasi berasal dari bahasa latin communicate yang
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengharapkan jawaban,
communis yang berarti bila kita mencoba untuk berbagi informasi, ide
20
Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar Maju, 1992), cet. Ke-1, h. 4.
21
Dept. Pendidikan, op cit, h. 454
22
A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2001) h. 35
23
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,
2001) Cet. Ke-1, h. 4
17
pesan.‖24
atau merubah sikap, pendapat dan perilaku, baik langsung secara lisan
informasi.‖26
definisi komunikasi berasal dari bahasa latin communis comunon. Bilamana kita
mengadakan komunikasi itu sama artinya kita mencoba untuk berbagi informasi,
ide, atau suatu sikap. Jadi esensi dari komunikasi itu adalah menjadikan si
pesan tersebut.‖27
yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media
massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film. Melalui non media massa,
24
Wilbur schramm, Dasar-dasar Rethorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: 1985) h. 48
25
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992) Cet., ke-
2., h. 6
26
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet ke-4, h. 3
27
Wilbur Schramm, Dasar-dasar Rethorika komunikasi dan informasi, (Medan: 1985) h. 48.
18
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu
atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun
sementara bahwa komunikasi pada intinya adalah proses pengiriman pesan yang
definisi tersebut maksudnya memiliki tujuan yang sama. Yang terpenting dalam
berarti mengharapkan agar orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai
dengan tujuan dan harapan dari isi pesan yang disampaikan. Jadi diantara yang
terlibat dalam komunikasi harus memiliki kesamaan arti dan harus sama-sama
sama-sama mengerti.
yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat
ciri komunikasi yang baik dan efektif paling tidak dapat menimbulkan 5 hal :
menyenangkan.
Dari lima ciri-ciri komunikasi yang baik dan efektif diatas, dapat dipahami
saluran atau media (channel), penerima atau komunikan (receiver) serta efek
(effect).
2. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya
bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
29
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke-
15, h. 13-16
21
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa
media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas
(antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan
organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya
30
Cangara, H Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajawali Pers. 2008) h.22-24
22
dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an
maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa
atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses
karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber.
yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima
e. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa
31
Cangara, H Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajawali Pers. 2008) h.123-126
23
sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga
hal-hal yang bersifat filosofis dan kontekstual, juga harus mengetahui dan
melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis ini
antara pendidik dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar
berlangsung, atau dengan istilah lain yaitu hubungan aktif antara pendidik dan
peserta didik.
sendiri. Bahwa manusia apabila dihadapi dengan suatu pesan untuk mengambil
32
Cangara, H Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajawali Pers. 2008) h.22-27
24
komunikasi dengan dirinya (proses berpikir). Dalam proses berpikir ini seseorang
pengiriman pesan-pesan dari seseorang yang diterima oleh orang lain dengan efek
komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal mengubah
dari padanya ialah bahwa reaksi atau arus balik dapat diperoleh segera. Dalam
komunikator.
3. Komunikasi Kelompok
33
Phil, Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju, 1992).
Cet. Ke-1, h.4
34
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung : Citra Adytia Bakti, 1991), cet. Ke-1. h.12
35
Sr. Maria Assumpte Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktis, (Jakarta :
Grasindo, 2002), cet. Ke-1, h.88
25
seorang pembicara kepada khalayak yang lebih besar dan tatap muka. Kedua,
komunikasi berlangsung continue dan bisa dibedakan mana sumber dan mana
adalah sejumlah orang yang terlibat satu sama lain dalam suatu
36
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung : Alumni, 1986), cet. Ke-2,
h.5
37
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), cet.2 h.33
38
Onong Uchjnana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi , (Yogyakarta : PT. Al-Amin Press,
1996), cet. Ke-1.h.59
26
4. Komunikasi Massa
komunikasi yang menggunakan media massa, misalnya : pers, radio, film dan
televisi.40
menjangkau daerah yang luas dan audiensi yang praktis tidak terbatas.
Selain bentuk komunikasi yang penulis jelaskan di atas, ada berbagai macam
39
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000), h.9
40
H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Penghantar Studi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), cet.
Ke-2.h.35
27
1. Pola Lingkaran
A
B E
C D
atau desentralistik.
2. Pola Rantai
C
B D
A E
Pada pola ini menunjukan dua bawahan A dan E yang melapor kepada
3. Pola Bintang
A B
C
D E
sebaliknya.
4. Pola Y
A B
sampaikan kepada A dan B, garis koordinasi yang terpusat pada satu titik
komunikasi yakni :
29
1. Pola Roda
E C
A
E. Komunikasi ini lebih cenderung bersifat satu arah tanpa adanya reaksi
timbale balik. Pola roda adalah bentuk pertukaran informasi yang terpusat
2. Pola Rantai
A B C D E
seterusnya. Jalur komunikasi ini hamper sama dengan pola roda, hanya
bersifat 1 arah.
30
3. Pola Bintang
B E
C D
4. Pola Lingkaran
E B
D C
Pola ini hampir sama dengan pola rantai, namun orang terakhir E berkomu
1. Pengertian Guru
mengelola kelas sehingga guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental
41
H. A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), cet. Ke-2,
h. 102-103
31
pembelajaran. Menurut Imam Musbikin peran guru selain mengajar sangat banyak
diantaranya yaitu:
Sebagai korektor, Seorang guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan
yang buruk.
2. Siswa
manusia, siswa memiliki instink, pembawaan, sifat-sifat, dan aspek kejiwaan yang
antara guru dan siswa. Komunikasi yang lancar mempunyai andil yang besar
Guru yang menguasai materi pembelajaran secara tuntas tidak selalu menjadi
32
tolak ukur proses pembelajaran tersebut berhasil. Tetapi hal sesungguhnya yang
1. Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti
tingkah laku, perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa
yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi.42
sendiri berbuat sopan atau kebajikan karena suatu motif material, atau ajaran
filsafat moral semata. Sifatnya sangat sekuler, duniawi, sikap itu biasanya ada
ingin memperoleh kemasyhuran dan pujian dari manusia. Suatu sikap yang tidak
punya hubungan halus dan mesra dengan yang maha kuasa yang transenden.43
Dengan moral saja, ia tidak punya sesuatu yang tertanam dalam jiwa,
Berbeda dengan akhlak, ia adalah ―perbuatan suci yang terbit dari lubuk
jiwa yang paling dalam, karenanya mempunyai kekuatan yang hebat.‖ 44 Dalam
Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali berkata: ―Akhlak adalah sifat yang tertanam
42
Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan
Tinggi Umum. Jakarta : Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam.
43
Masruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung : PT. Al-Ma’arif, 1987), h.49
44
Ibid, h. 49
33
Dari kutipan diatas penulis dapat ambil suatu kesimpulan bahwa akhlak
Islam adalah suatu sikap mental dan laku perbuatan yang luhur, mempunyai
hubungan dengan zat yang maha kuasa Allah. Akhlak adalah produk dari
keyakinan atas kekuasaan dan keesaan Alllah, yaitu produk dari jiwa tauhid.
2. Macam-macam Akhlak
a. Akhlak Terpuji
muka tidak suka menyakiti orang lain baik oleh perkataan maupun
perbuatan.
4) Abu Said Al-Harraj berpendapat bahwa akhlak yang terpuji ialah suatu
45
Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Libanon : Dar-al-Fikr Juz III, 1995), h.48
46
Ibid, h. 47-48
34
riyadhah yaitu suatu latihan yang diterapkan oleh kaum sufi, lalu beliau
3) Sifat bahimiyyah, yaitu sifat hewan, umpamanya rakus laba dan lain-
4) Sifat syaitaniah, yaitu sifat syetan dan iblis, yaitu dengki banyak tipu
47
Ibid, h. 60
48
Imam Nawawi Al Bantani, Maroqiyyul Ubudiya, (Surabaya : Daarul Ihya, 1997), h. 76.
35
bersumber dari hati yang bersih, dari hati yang bersih inilah lahirnya
b. Akhlak Tercela
Akhlak yang tercela yang menyebabkan manusia jauh dari Allah SWT,
karena itu, alangkah baiknya jika teori sufi kita terapkan kepada peserta
didik/siswa dewasa ini sebab pada realitanya hanya cara kaum sufilah yang
dapat membentuk akhlak siswa menjadi insan kamil atau memiliki akhlak
yang mulia, tetapi hal ini perlu diimbangi dan dipadukan dengan orientasi
menyaring secara kritis antara ajaran agama yang benar dan yang tidak
sesuai dengan tuntutan yang semestinya. Sesudah ajaran itu jelas benarnya,
agama harus diterima dan ditanggapi dengan hati atau rasa, bukan dengan
49
Al Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Libanon : Dar-al-Fikr Juz III, 1995), h. 48
50
Musa Asy’arie, Islam Kebebasan dan Perubahan , (Jakarta : Sinar Harapan, 1986), h.85
36
maka bagaimana bangsa Indonesia ini memiliki peradaban yang tinggi kalau elit
SMPN saja akhlak diajarkan bahkan wajib akhlak itu diajarkan pula di pelbagai
lembaga pendidikan di negara kita ini dan hendaklah elite politik menjadi
Jika kita amati beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akhlak siswa ada
adalah:
1. Orang tua
Kedua orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Oleh karena itu baik
dan buruknya seorang anak tergantung kepada pendidikan kedua orang tua, anak
37
diibaratkan seperti kertas yang masih bersih, kalau dihitamkan ia akan menjadi
Hal ini pernah disinyalir oleh sabda Rasulullah SAW, yang artinya: ―Setiap
bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah
terkandung berbagai komponen psikologis yang satu sama lain saling berkaitan
a. Fitrah beragama
b. Fitrah intelek
c. Fitrah sosial
51
Tarbiyah Watta’lin, Penyusun Dewan Guru Gontor Ponogoro, 1996, h.6
52
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta Mulia, 1998), h.202
53
Ahmad, Zainal ‘Abidin, Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di
d. Fitrah ekonomi
e. Fitrah politik
f. Fitrah seni
h. Fitrah kemajuan
i. Fitrah persamaan
j. Fitrah persatuan
k. Fitrah kemerdekaan
l. Fitrah keadilan
m. Fitrah susilasosial
o. Fitrah lain-lainnya.54
Salah satu fitrah di antara sekian banyak jenis fitrah itu adalah fitrah
2. Sekolah/madrasah
siswa setelah kedua orang tua karena seolah merupakan tempat untuk mendidik
54
Ahmad, Sa’ad Nursa, Tathawar al fikr at tar bawiyyah, (Kairo: Maktabah al Istiqlal al Kubro,
1970), h.30.
55
Tarbiyah Watta’lin, Penyusun Dewan Guru Gontor Ponogoro, 1996, h.71.
39
peranannya kalau tidak ada kerja sama antara pihak sekolah dan wali
murid.
seoptimal mungkin.
Oleh karena itu guru tidak hanya mencerdaskan para siswanya tetapi
Masyarakat pula ironinya pada saat ini meletakkan tolak ukur kesuksesan
kehidupan dunia, sementara moral dan akhlaknya runtuh. Individu yang kaya
secara duniawi tetapi tidak memahami dan lupa akan hakikat dan tujuan hidup
sebenarnya telah mengajarkan kepada kita tentang tolak ukur kesuksesan yang
akhirat kelak karena individu tersebut sukses dalam menjalankan misinya sebagai
pemimpin di dunia (baik dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, serta sosial
dan budaya/ peradaban) namun pada saat yang bersamaan faham betul bahwa itu
40
41
semua merupakan bentuk pengabdian kepada Allah sebagai bekal yang akan
Untuk itu kami pendiri SDS Jakarta Islamic School Joglo mencermati
kepincangan yang ada dalam realitas pendidikan yang dimiliki kaum muslimin
saat ini. Di satu sisi sekolah unggul secara duniawi tetapi runtuh moralnya dan
disisi lain berorientasi akhirat tetapi tidak mampu menghasilkan individu yang
mampu melahirkan manusia sukses menurut versi Allah SWT. Namun kami
menyadari bahwa ikhtiar ini bukanlah mudah. Oleh karena itu dukungan dari para
muslimin khususnya orang tua sangat dibutuhkan untuk menggapai cita-cita mulia
kami sebagai sumbangan kecil kita terhadap pelahiran kembali generasi Islam
negeri, dan penggabungan beberapa metode yang diambil dari negara Malaysia,
Australia dan Singapore. Buku-buku dari ketiga negara tersebutlah yang menjadi
pada setiap mata pelajaran maka SDS Jakarta Islamic School Joglo
Dengan kurikulum yang ada tersebut, animo masyarakat sangat tinggi, dan
Sekolah Islam International sangat luar biasa. Hal itu tidak menyebabkan
pendirinya merasa puas bahkan terus mencari dan memacu untuk mencari The
True International Islamic School. Dalam pencarian konsep tersebut, pendiri SDS
Rabbani yang berwawasan Internasional, berakhlak Islami dan tetap memiliki jati
Internasional, berakhlak Islami dan tetap memiliki Jati diri sebagai Bangsa
Indonesia"
1. VISI
2. MISI
b. Producing long life learners who love knowledge and use modern
peradaban Islam).
c. Producing Brave people who can face the problem and future
rintangan kehidupan).56
Khalifah yang diharapkan oleh SDS Jakarta Islamic School Joglo adalah
dunia.
contoh di lingkungannya.
dengan zamannya.
e. Memiliki jiwa seni yang akan mengasah kepekaan nurani dan kepekaan
social.
Untuk mencapai visi dan misi, tidaklah mudah tetapi perlu proses juga
waktu, perjuangan tanpa henti disamping tak kalah pentingnya adalah metode dan
56
Wawancara dengan Bpk. Supriyadi S.Pd (Ketua Yayasan), di SDS Jakarta Islamic School Joglo,
20 Oktober 2015, Pukul 09.00 WIB
44
serta strategi “school ilike at home”, so, “ we do all together” diharapkan mampu
tugas dan mewujudkan visi dan misi SDS Jakarta Islamic School Joglo, yakni:
Leader), my responsibility are; make myself good, help others become good
school for students, butalso school for teachers, school for staff, school for
founder and director, school for parents and school for trainers.” (School
for all).
4. Leader Motivation: “Do the best, everybody will follow us, serve them,
teach them abd to them. Take desicion for all sides, not for one side.” (Kita
6. Teacher Motivation: ―Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang
kapan lagi.‖
Sarana dan prasarana yang dimiliki SDS Jakarta Islamic School Joglo
adalah:
4. Ruang Perpustakaan.
5. Ruang dapur
6. Musholla
bulutangkis.
10. Ruang kamar mandi untuk siswa yang disediakan sebanyak 6 ruangan.
D. TENAGA PENGAJAR
guru, Al-Azhar Kairo berjumlah 2 guru dan perguruan tinggi lainnya berjumlah
57
Wawancara Ahmad Kurniawan, S.T.P (Kepala Sekolah), di SDS Jakarta Islamic School Joglo,
16 November 2015, Pukul 09.00 WIB
46
bidangnya.58
58
Wawancara Ahmad Kurniawan, S.T.P (Kepala Sekolah), di SDS Jakarta Islamic School Joglo,
16 November 2015, Pukul 09.00 WIB
BAB IV
materi atau pesannya, sudah bisa dikatakan cukup baik. Disebabkan materi yang
melihat pola komunikasi yang berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar antar
guru dan siswa sudah melakukan pola komunikasi yang efektif dan efiesien untuk
hambatan yang sering terjadi pada diri siswa, seperti hambatan non teknis
Dikatakan pola komunikasi tersebut berjalan efektif, indikasi ini dilihat pada
dahulu merencanakan pesan yang akan disampaikan kepada siswa, dengan pesan-
pesan yang terencana maka menimbulkan suatu komunikasi yang baik dan mudah
dimengerti oleh seorang siswa. Pada hal lain, dikatakan komunikasi yang baik jika
47
48
terdapat beberapa siswa yang belum mengerti, disebabkan siswa tersebut kurang
memahami dasar-dasar pada suatu materi yang berlangsung. Oleh sebab itu,
memberitahu atau menerangkan kepada siswa yang tidak paham. Dengan begitu
Suatu proses komunikasi akan berhasil jika terjadi perubahan pada diri
komunikan. Dalam hal ini peneliti menemukan suatu perubahan pada diri
disampaikan oleh guru. Dampak efektif yang timbul pada diri komunikan
menjadikan komunikan menjadi ingin lebih tahu dan menimbulkan rasa semangat
yang tinggi dalam membenahi akhlak mereka. Dan dampak behavioral yang
Pada penelitian ini, penulis menemukan suatu pola yang terjadi di SDS
Jakarta Islamic School Joglo adalah pola bintang (Teori T. Hani Handoko).
Pola Bintang
A B
C
49
dan E (komunikan) garis koordinasi ini melibatkan semua komponen yang dapat
begitu juga sebaliknya. Maka pada pola tersebut menimbulkan komunikasi dua
arah.
Indikasi ini terjadi ketika seorang guru menyampaikan sebuah materi kepada
siswa dan siswa mendengarkan dengan seksama pesan yang disampaikan guru.
Dan dalam hal tersebut timbul feed back atau umpan balik dari siswa, apakah dia
mengerti atau tidak. Ketika siswa tidak mengerti pesan yang disampaikan guru
Jika melihat teori pola komunikasi yang penulis paparkan pada bab
(pola Bintang) dan H. A. W. Widjaja (pola roda), karena pada pola tersebut
memiliki pengertian yang sama, yaitu adanya interaksi langsung antara guru dan
pengertian yang sama tetapi terdapat perbedaan yang signifikan yaitu pola bintang
pada pola roda tidak terjadi arus timbal balik dan cenderung satu arah.
proses belajar mengajar adalah memakai pola bintang karena pada pola tersebut
melakukan suatu proses timbal balik antara komunikator dan komunikan. Dengan
adanya proses timbal balik tersebut maka komunikator dapat mengetahui seberapa
50
Pada pola roda yang lebih cenderung bersifat satu arah menyebabkan
adanya proses timbal balik, hal ini menyebabkan komunikator tidak dapat
mengetahui apakah pesan yang disampaikannya itu sudah diterima dengan baik
Islamic School Joglo mempunyai ciri-ciri komunikasi kelompok, jika dilihat dari
pembicara, dalam hal ini adalah seorang guru yang menjelaskan pada
dibebankan.
Dalam proses belajar mengajar di SDS Jakarta Islamic School Joglo sudah
sebuah alat atau media berupa papan tulis, spidol, penghapus dan
lain sebagainya.
ini diharapkan siswa-siswi SDS Jakarta Islamic School Joglo akan menjadi
Sesuatu dikatakan berhasil jika yang diharapkan dapat dicapai sesuai dengan
dengan baik
Ada beberapa hambatan yang penulis temui di SDS Jakarta Islamic School
Joglo diantaranya :
pelajaran.
siswa-siswi tidak melakukan salaman (shake hand) dengan guru saat baru
Dan adapun solusi dari beberapa permasalah yang terjadi di SDS Jakarta
1. Bekerja sama dengan orang tua siswa, mengajak orang tua untuk turut
masyarakat sehingga ketika siswa akan berbuat tidak baik merasa enggan
dilingkungannya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jakarta Islamic School Joglo, Jakarta Barat. Maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa :
komunikasi
Pola Bintang
A B
juga sebaliknya.
diterima dengan baik atau tidak. Selain itu kedua proses tersebut dapat
55
56
Agar informasi yang diberikan oleh guru dapat diterima dan dicerna
sekolah maupun di lingkungan luar sekolah. Dan tidak hanya itu, bagi
semacam tersebut.
B. Saran-saran
prestasi belajar yang berkualitas pula, maka perlu diperhatikan unsur-unsur yang
komunikasi, ada juga hal lain yang harus diperhatikan yaitu: guru, siswa,
kurikulum dan sarana, serta faktor lain yang sifatnya kontekstual agar peranan
komunikasi dalam proses belajar mengajar dapat terealisasi dengan baik, yaitu
penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan SDS Jakarta Islamic School
Daftar Pustaka
Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama
Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktur Perguruan
Tinggi Agama Islam.
Cangara, H Hafied. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Pembinaan akhlak di SDS Jisc dilatarbelakangi dari visi dan misiyang ditentukan
Pembinaan akhlak sebaiknya diterapkan sejak dini. Dimulai dari keluarga, dan
antara keluarga dan sekolah harus bekerja sama dengan baik mengenai hal-hal
Terdapat beberaa faktor diantaranya, Visi dan Misi, dan Bekerja sama dengan
Rasulullah.
4. Pola komunikasi apakah yang digunakan Bapak dalam pembinaan
akhlak?
Sangat penting, karena akhlak merupakan hal paling utama yang harus dimiliki
Pasti ada, tetapi kembali kepada diri kita, agar kita lebih sabar dan berfikir secara
maksimal agar memilih cara yang baik dalam menyelesaikan setiap masalah dan
Dengan bercerita atau memberikan contoh secara langsung kepada siswa, dan
mengajak berfikir siswa, bahwa akhlak merupakan hal yang terpenting yang
Membutuhkan waktu yang harus di ulang-ulang dan guru tentunya harus lebih
sabar dalam membimbing anak-anak agar siswa bisa merespon secara baik
Terwawancara
Kita ingin mempunyai lulusan yang memiliki karakter terpuji dan akhlak menjadi
akhlak?
Pola komunikasi banyak arah yaitu dengan cara Cerita, Nasehat, Teladan &
Aturan.
5. Seberapa pentingkah program pembinaan akhlak ini diterapkan
terpuji.
Hambatan kepada wali murid yaitu kurang nya dukungan dari wali murid (orang
tua siswa), solusi nya dengan komunikasi lebih terhadap wali murid. Hambatan
terhadap siswa yaitu kurang nya kesiapan siswa, solusinya dengan membuat
Terwawancara
akhlak?
Pola komunikasi yang terbaik untuk penerapan akhlak adalah dengan bahasa
Ada, kendalanya adalah banyaknya contoh-contoh yang tidak baik yang anak-
anak dapatkan dari luar, misalkan dari tv dan internet, solusinya harus ada
Cukup baik
Terwawancara
Melihat pergaulan yang semakin jauh dari nilai-nilai agama, JISC hadir
akhlak?
Ada, selalu mengingatkan siswa siswi untuk selalu hormat kepada guru dan
kepada orang yang lebih besar dan sayang ke yang lebih kecil.
Dengan cara dikelompokan per level agar mudah menyampaikan materi sesuai
umur mereka.
Alhamdulillah selama pembinaan akhalk di JISC respon siswa sangat baik dan
Terwawancara
( Alexander Guci, Lc )
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
akhlak?
Pola komunikasi banyak arah yaitu dengan cara Cerita, Kebiasaan dan
Pendekatan.
5. Seberapa pentingkah program pembinaan akhlak ini diterapkan
Memberikan contoh.
Terwawancara
( Kholifatun, S.S )
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MURID
kamu?
Iya.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
sendiri/kelompok?
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Akhlak terpuji membantu orang tua, menyayangi teman dan membantu guru.
Terwawancara
( Faunia Sandrin )
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MURID
Penting, karena kita harus mempunyai akhlak yang baik dan terpuji.
kamu?
Ya, saya senang karena siswa menjadi tertib, disiplin dan bertnggung jawab
terhadap kesalahannya.
Ya, selalu.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
Atas kesadaran saya sendiri, karena saya ingin menjadi orang yang berakhlak
Ya ada, manfaatnya siswa menjadi tertib, sopan terhadap guru-guru dan disiplin.
Kesadaran sendiri, saya ingin mecontoh Nabi Muhammad SAW yang berakhlak
tinggi.
sendiri/kelompok?
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Akhlak terpuji adalah tingkah laku yang terpuji atau yang benar, contoh anto
bersedekah kepada orang kurang mampu. Akhlak tercela adalah tingkah laku yang
tercela atau yang buruk, contoh budi mendorong teman nya sehingga teman nya
terluka.
10. Pendapat kamu, pembinan akhlak disini bagus atau tidak ?
Sudah bagus.
Terwawancara
( M. Ali Ashari )
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MURID
kamu?
Senang, karena dengan adanya program pembinaan akhlak kita bisa jadi lebih
sendiri ?
Aku lebih suka menerapkan akhlak atas kesadaran diri sendiri. Karena, jika
melakuakn nya atas kesadaran diri itu lebih menyenangkan dan tidak terbebani.
sendiri/kelompok?
Aku lebih suka ketika materi akhlak di jelaskan dalam betuk kelompok karena,
jika dalam bentu kelompok kita juga sekaligus belajar akhlak dan kebersamaan .
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Akhlak terpuji adalah berinfaq, sedekah dan saling tolong menolong. Akhlak
Terwawancara
Penting
kamu?
Biasa saja
Ya.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
Pembinaan akhlak itu membantu memperbaiki akhlak yang masih kurang baik.
7. Kamu lebih suka menerapkan akhlak karena disuruh atau karena
sendiri/kelompok?
Sendiri-sendiri.
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Akhlak terpuji itu sopan kepada guru dan orang tua kalau akhlak tercel seperti
berkata-kata kasar.
Bagus sekali
Terwawancara
Sangat penting.
kamu?
Senang karena kita dapat membedakan akhlak terpuji dan akhlak tercela.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
Kadang-kadang disuruh orang tua tapi leih sering atas kesadaran sendiri.
6. Menurut kamu, Adakah manfaat pembinaan akhlak di sekolah?
Ada, karena kita dapat membedakan akhlak terpuji dan akhlak tercela.
Aku lebih suka atas kesadaran sendiri, karena kita jadi terbiasa menerapkan
sendiri/kelompok?
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Bagus, karena disini kita diajarkan perilaku sopan santun dan akhlak terpuji
lainnya.
Terwawancara
Akhlak adalah suatu kelakuan atau sifat yang membantu kita untuk membentuk
Sangat penting sekali! Karena, jika tidak punya akhlak kita tidak akan mempunyai
kamu?
Ya.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
Ya, kesadaran sendiri karena saya telah dibina oleh sekolah dengan baik.
6. Menurut kamu, Adakah manfaat pembinaan akhlak di sekolah?
Atas kesadaran sendiri, karena saya sudah dibina oleh sekolah saya dengan akhlak
yan baik.
sendiri/kelompok?
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Bagus sekali.
Terwawancara
kamu?
Senang, karena dapat membedakan akhlak yang baik dan yang buruk.
5. Jika, Ya. Apakah itu disuruh orang tua atau atas kesadaran diri kamu
sendiri ?
Kadang-kadang atas kesadaran sendiri tapi lebih sering disuruh orang tua.
Ada, kita dapat membedakan mana akhlak yang baik dan yang buruk.
7. Kamu lebih suka menerapkan akhlak karena disuruh atau karena
Kesadaran sendiri, karena kita jadi terbiasa menerapkan akhlak tanpa disuruh.
sendiri/kelompok?
9. Menurut kamu, akhlak yang tepuji dan akhlak yang tercela itu seperti
apa?
Yang terpuji itu seperti: sopan santun, jujur, saling membantu, berbicara tidak
melebihi suara yang lebih tua. Yang tercela itu seperti: menjahili teman,
Bagus, karena disini kita diajarkan sopan santun dan akhlak yang terpuji lainnya.
Terwawancara
( Alisha Munir )
Lampiran
Kegiatan siswa siswi SDs Jakarta Islamic School Joglo pada saat
sholat dhuha di masing-masing kelas dan praktek wudhu.
Lampiran
Kegiatan siswa siswi SDs Jakarta Islamic School Joglo pada saat
belajar dan ujian sekolah yang dilakukan di dalam kelas.
Kegiatan siswa siswi SDs Jakarta Islamic School Joglo pada saat
praktek Art and Craft yang di bimbing oleh wali kelas masing-
masing.
Lampiran
Kegiatan siswa siswi SDs Jakarta Islamic School Joglo pada saat
diadakan kegiatan Marketday.
Kegiatan siswa siswi SDs Jakarta Islamic School Joglo pada saat
diadakan mempersembahkan kreattifitas siswa-siswi.
Lampiran