Anda di halaman 1dari 114

STRATEGI PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.

SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Risa Amelia

11160530000052

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA
ABSTRAK

Risa Amelia (11160530000052) “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik


PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019. Dibimbing oleh Dra.
Hj. Mastanah, M.Si

Setiap tahun pelaksanaan manasik selalu dilaksanakan untuk membekali


jamaah Indonesia dalam melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi saat musim
haji tiba nanti. Disinilah peran para penyelenggara ibadah haji, baik
pemerintah ataupun swasta. Mereka berkewajiban memberikan manasik yang
baik dan benar.

Manasik yang merupakan kegiatan belajar non-formal tetap harus


diperhatikan, selain karena pelaksanaannya merupakan pelaksanaan ibadah
yang mengeluarkan banyak biaya dan tenaga fisik saat pelaksanaannya, ibadah
haji juga merupakan ibadah umat islam yang dilakukan di satu negara yang
jauh yakni Arab Saudi. Tentunya dengan semua biaya yang telah dikeluarkan
untuk pelaksanaan ibadah ini, kita ingin melaksanakan ibadah haji dengan
baik dan benar. Maka, sudah kewajiban para penyelenggara ibadah haji untuk
memperhatikan kegiatan bimbingan manasik ini. Termasuk didalamnya
mengenai pelayanan yang akan diberikan kepada calon jamaah haji.

Manasik yang merupakan salah satu jenis pelayanan publik, membutuhkan


sebuah strategi agar pelaksanaan dan pelayanan yang diberikan kepada jamaah
dapat diberikan dengan maksimal. Dengan demikian, diharapkan jamaah
dapat mendapatkan pemahaman yang baik dan benar mengenai perhajian itu
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
strategi pelayanan bimbingan manasik

i
haji oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain pada tahun 2019 yaitu dengan tiga
perumusan masalah yaitu (1) Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan
PT. Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah? (2) Bagaimana strategi
pelayanan bimbingan manasik haji pada PT. Safaroh Ziaroh Haramain? (3)
Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (deskriptif) yang
mengorganisir semua data melalui observasi dan wawancara langsung oleh
salah satu pihak penyelenggara bimbingan manasik haji yang dipilih oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain, yang kemudian data tersebut menjadi data
sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan manasik


haji yang diselenggarakan oleh PT.Safaroh Ziarah Haramain 2019 telah
dilakukan dengan maksimal. Hal tersebut diukur dari segi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi hingga hasil yang baik yang telah dilakukan oleh
PT. Safaroh Ziarah Haramain. ditambah lagi dengan adanya penambahan
jumlah jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain
membuat penulis yakin bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Safaro
Ziarah Haramain sudah sangat baik.

Kata kunci : Strategi, Pelayanan, Bimbingan Manasik Haji, PT. Safaroh


Ziarah Haramain.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamiin, segala puji dan syukur senantiasa kami


panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami. Sholawat beriring salam semoga tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, tabi’in,
dan umat muslim diseluruh dunia. Syukur Alhamdulillah, berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang
berjudul “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh Ziarah
Haramain 2019”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada program studi Manajemen Dakwah Konsentrasi Haji dan
Umroh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Peneliti menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan


terselesaikan tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan baik yang
bersifat moril dan materil dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan
ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Dr. Siti Napsiyah S.Ag, BSW., MSW. Sebagai wakil dekan
bidang akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, M.ag sebagai wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,
MA sebagai Wakil Dekan Bdiang Kemahasiswaan, serta Alumni dan
Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

iii
3. Drs. Sugiharto, MA dan Amirudin M.Si selaku ketua dan sekertaris
Jurusan Manajemen Dakwah yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan studi di Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh
4. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis dan telah ikhlas
meluangkan banyak waktu untuk membimbing serta memberikan
arahan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam
penyusunan skripsi ini
5. Tim Penguji Sidang Munaqosah, sehingga penulis mendapat masukan
dan saran agar menghasilkan penulisan skripsi yang lebih baik dan
benar
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
selama ini telah memberikan ilmu pengetahuannya, semoga ilmu yang
telah diberikan bermanfaat bagi penulis dan penulis bisa
mengamalkan dan membagikan ilmu tersebut kembali agar terus
mengalir setiap kebaikan dari ilmu yang telah diberikan.
7. Seluruh Staf Tata Usaha serta Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan mempermudah syarat
administrasi, dll.
8. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang banyak membantu penulis dalam memberikan
referensi buku-buku dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Bapak Rusli Ridwan dan Bapak Sukatno selaku staff PT. Safaroh
Ziarah Haramain yang telah mengizinkan sekaligus menjadi
narasumber sehingga membantu penulis dalam meneliti dan
memberikan banyak bantuan.

iv
10. Ayahanda H. Hosnan dan Ibu Hj. Nuridah, juga Siti Khodijah adikku
yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa. Yang dengan
hal itu saya menjadi optimis, kuat, dan sabar untuk sukses. Semoga
Allah SWT membalas setiap limpahan kasih saying, keridhoan, dan
kebaikan dan kebahagiaan hidup untuk mereka didunia dan juga di
akhirat.

11. Tidak lupa juga sahabat fillah : Zeniedinia, Reynita Cindy, Hanifah
Afriani, dan Maulida Utami yang telah memberikan semangat dan
doa. Dan Alhamdulillah pada Akhirnya saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dan teman seperjuangan MD 2016 dan anak-anak
kontrakan khususnya yang selama masa perkuliahan telah
memberikan masukan, ilmu, dan moment kebersamaan sampai
penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua
kebaikan kalian dengan balasan yang berlipat ganda, dan semoga ilmu
yang selama ini kita dapatkan bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Sudah sepatutnya saya berdoa jazakumullah bi khiril jaza’,
semoga amal baik yang telah diberikan menjadi sesuatu yang
memberatkan amal baik kita nanti di yaumil mizan. Semoga kita
semua bisa sukses dan hidup penuh berkah di dunia, serta
mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan Akhirat. Aamiin

Jakarta, 30 Juni 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6

D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14

A. Strategi ........................................................................................................ 14

B. Pelayanan .................................................................................................... 18

C. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 24

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................... 33

A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain ................... 33

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 35

C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................... 36

D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................................... 39

vi
E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain .......................... 39

F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 41

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN ................................... 44

A. Pendaftaran ................................................................................................. 44

B. Klasifikasi Jamaah..................................................................................... 45

C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji ................................................... 48

D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji ........ 49

E. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 49

F. Metode Bimbingan Manasik .................................................................... 52

G. Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh .......................... 54

BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 60

A. Analisis Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT.Safaroh ............ 60

B. Hasil Penerapan strategi Pelayanan Bimbingan Manasik bagi PT.


Safaroh Ziarah Haramain ................................................................................. 77

BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 79

A. Kesimpulan ................................................................................................ 79

B. Saran............................................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 85

vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
pekerjaan

2. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan


usia

3. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan


jenis kelamin

4. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan


Pendidikan

5. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan


asal kecamatan

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Jumlah jamaah haji PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

Gambar 2.1 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

Gambar 2.2 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

Gambar 2.3 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima, yang
merupakan ibadah yang didamba-dambakan oleh seluruh umat muslim di
Indonesia dan dunia. Ibadah haji dilakukan hanya satu tahun sekali dan
dilakukan secara serentak oleh seluruh umat muslim dunia. Oleh karena
itu, sudah seharusnya kita melakukan pembinaan manasik kepada jamaah
dengan sebaik-baiknya. Demi terwujudnya jamaah haji indonesia yang
mabrur.

Menyempurnakan ibadah haji merupakan kewajiban setiap muslim.


Hal ini juga selaras dengan firmam Allah dalam surat Al-Baqarah ayat
196 :

ِّ‫َواَتّ ُّموا ْال َحجِ َو ْالعُ ْم َر ِة َ ّ ٰلِل‬

Artinya :

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. (Q.S.


Al-Baqarah (2) : 196)1

Dalam ayat di atas, seseorang diharuskan untuk menyempurnakan semua


rangkaian haji dan umroh. Penyempurnaan-penyempurnaan tersebut bisa
dilakukan dengan adanya bimbingan manasik yang sesuai dengan syariat.

Jamaah haji mandiri hanya dapat dicapai melalui efektivitas


pelaksanaan bimbingan jamaah haji yang dilakukan oleh pemerintah dan

1
Al-qur’an, suarh Al-Baqarah ayat 196. Semua terjemah ayat al-qur’an di skripsi ini
diambil dari Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan terjemah. (Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam, 2012)

1
Kelompok Bimbingan/ KBIH2. Pada saat manasik, para jamaah akan
diberikan pemahaman berupa teori dan juga praktek pelaksanaan kegiatan
ibadah haji seperti tawaf, sai,wukuf, mabit, dan lain-lain. Manasik
bertujuan memudahkan para jamaah untuk bisa meresapi semua rangkaian
yang akan dijalankan saat ibadah haji dilaksanakan nanti.

Manasik yang berisi pembekalan tata cara ibadah haji penting


diberikan kepada para jamaah untuk menjamin pelaksanaan kegiatan
ibadah haji yang sesuai syarat dan rukun haji. Latar belakang pendidikan
yang berbeda-beda dikalangan jamaah menjadi alasan utama mengapa
manasik haji sangat perlu diperhatikan untuk disampaikan kepada para
jamaah.

Selain itu, manasik juga sangat diperlukan untuk meminimalisir


tingkat kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh jamaah. seperti,
kurang jumlah putaran saat tawaf atau melewati miqot tanpa berihrom.
Kesalahan-kesalahan seperti ini pernah terjadi dibeberapa jamaah haji
indonesia. Maka dari itu, untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut
diperlukan manasik yang sesuai syariat dan rukun, juga diperlukan strategi
yang tepat untuk membuat manasik menjadi mudah dipahami oleh para
jamaah.

Semua jamaah menginginkan mampu melaksanakan ibadah haji


dengan sempurna. Dan untuk mencapai kesempurnaan dalam pelaksanaan
ibadah haji seorang jamaah perlu mempelajari ilmu perhajian itu sendiri.
Untuk bisa menjadikan suatu manasik yang maksimal, kita perlu
mengetahui dan meninjau faktor-faktor apa saja yang harus dilakukan
untuk bisa meningkatkan kegiatan bimbingan manasik tersebut.

2
Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

2
Faktor-faktor tersebut seperti adanya kurikulum atau materi manasik,
pengajar (pembimbing manasik) yang mumpuni dalam bidangnya, dan
juga adanya sarana dan prasarana yang memadai.3 Jamaah haji mandiri
hanya dapat dicapai melalui efektivitas pelaksanaan bimbingan jamaah
haji yang dilakukan oleh pemerintah dan kelompok bimbingan ibadah haji/
KBIH.4

Selama ini bimbingan manasik masih kurang baik, karena tingkat


kehadiran jamaah masih rendah, pelaksanaan manasik yang singkat, dan
juga kurang adanya pemberitahuan waktu manasik kepada jamaah.

Bimbingan manasik juga merupakan bagian dari pelayanan yang


bersifat publik. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada calon
jamaah haji. Dengan itu diperlukan strategi dalam pelaksanaannya, yang
nantinya diharapkan akan memudahkan jamaah untuk bisa memahami
setiap materi manasik.

)‫إذاِوسدِاألمرِإلىِغيرِأهلهِفانتظرِالساعةِ(البخاري‬

“jika sesuatu urusan diserahkan bukan kepada Ahlinya, maka


tunggulah waktu kehancurannya” (H.R al-Bukhory)

Dalam hadist ini dijelaskan bahwa sesuatu apabila diserahkan kepada


yang bukan ahlinya maka pasti akan terjadi kehancurannya. Sudah
seharusnya suatu tanggung jawab diserahkan kepada orang-orang yang
memang ahli pada bidangnya. Sehingga, apapun yang dikerjakan akan

3
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: 2010) hlm, 229
4
Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

3
menjadi pekerjaan yang hasilnya maksimal karena diserahkan kepada
orang yang mumpuni dalam bidangnya.

Begitupun terhadap pelayanan bimbingan manasik haji. Pelayanan ini


harus diserahkan kepada orang-orang yang mampu dalam bidang haji.
Jadi, pelayanan yang akan diberikan pun pastinya akan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh calon jamaah haji.

Pelayanan tidak bisa hanya dikaitkan terhadap hal-hal yang


bersinggungan dengan harta atau materi. Lebih dari itu, pelayanan
harusnya bersinggungan dengan sikap dan perilaku yang kita hadirkan
kepada para konsumen. Sikap dan perilaku yang baik akan mengindahkan
suasana hati konsumen dan juga akan memberikan kesan yang baik
terhadap perusahaan. Sehingga secara tidak langsung akan ada unsur
marketing yang terjadi didalam pelayanan yang baik.

Untuk itu, pelayanan manasik yang baik menjadi tanggung jawab


sepenuhnya pihak PT. Safaroh Ziarah Haramain selaku penyelenggara
bimbingan manasik haji tersebut. Selain pelayanan, ada juga yang perlu
diperhatikan oleh pihak pemberi layanan yaitu etika komunikasi saat
pemberian manasik tersebut.

Selain itu, berdasarkan UU No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan


ibadah haji, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan ibadah haji
dan umroh. Pembinaan diarahkan pada terwujudnya jamaah haji mandiri,
yaitu kemampuan jamaah dalam memahami dan melaksanakan tata cara
ibadah sesuai ketentusn syariat islam. 5

5
Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

4
Dengan itu, sudah seharusnya seluruh penyelenggara haji pemerintah
ataupun penyelenggara haji swasta memikirkan dengan matang mengenai
bimbingan manasik ini. Memikirkan dengan baik agar kegiatan manasik
ini mampu mencapai tujuan-tujuannya.

Biro perjalanan haji dan umroh PT. Safaroh Ziarah Haramain


merupakan salah satu biro perjalanan yang menyediakan perjalanan haji
dan umroh disetiap tahunnya. Adapun latar belakang dari penelitian ini
adalah untuk meneliti mengenai strategi pelayanan bimbingan manasik
yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain.

Maka berdasarkan paparan diatas, penulis ingin melakukan penelitian


dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pada bidang haji dan umroh yang berjudul “STRATEGI
PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.
SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK TAHUN 1440H/2019M“

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis memberikan batasan permasalahan yang


akan dipaparkan, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan
materi yang akan dibahas, batasan masalah yang akan dibahas hanya
strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT Safaroh Ziarah
Haramain Depok tahun 2019.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka pokok masalah yang


diangkat dalam skripsi ini adalah

5
a. Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan PT. Safaroh Ziaroh
Haromain kepada para jamaah?
b. Bagaimana strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT.
Safaroh Ziaroh Haramain?
c. Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, diantaranya :
a. Untuk mengetahui pelaksanaan manasik yang diberikan PT.
Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah
b. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain dalam memberikan pelayanan bimbingan
manasik haji.
c. untuk mengetahui hasil dari strtegi pelayanan bimbingan
manasik yang telah dilaksanakan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramain
2. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian, tentunya terdapat manfaat-manfaat yang
bisa kita peroleh. Terdapat dua manfaat dalam penlitian ini, yaitu
a. Manfaat Akdemik
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bentuk ibroh atau
pengambilan khasanah keilmuan manajemen dakwah dalam
lingkup manajemen haji dan umroh, serta dapat digunakan
sebagai acuan tulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
b. Manfaat Praktisi
Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan yang
khususnya bergerak di bidang jasa dan pelayanan pada sektor

6
pariwisata, sebagai bahan evaluasi kinerja serta peningkatan
sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.

D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data-data
yang diperoleh dari orang-orang yang menjadi objek penelitian
baik berupa perilaku, kata-kata, ataupun tulisan yang dapat
diamati. Untuk memahami istilah penilitian, sekiranya perlu
dikemukakan teori menurut Prof. Dr. Sugiyono mendefinisikan
bahwa metodologi penilitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.6
Metode kualitatif adalah metode penilitian yang
berlandaskan pada filsafat enterpretif7, yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan dan analisis data bersifat induktif/kualitatif sehingga
hasil penilitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi.

2. Subjek dan Objek Penelitian


Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah PT.
Safaroh Ziarah Haramain. Sedangkan yang menjadi objeknya

6
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,
2013)
7
Proses komunikasi melalui lisan atau gerekan antara dua pembicara atau lebih
yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama.

7
adalah metode bimbingan manasik calon jamaah haji pada PT.
Safaroh Ziarah Haramain.

3. Lokasi Penelitian
Penilitian ini dilaksanakan di PT. Safaroh Ziarah Haramain Jl.
Kembang Lio No.1 RT.06/13, Pancoran Mas kota Depok sebagai
tempat acuan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data


a. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan
teknik pengump ulan data sebagai berikut :
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana
pewawancara (peniliti) dalam mengumpulkan data
mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peniliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal daru responden
yang lebih mendalam8.
2. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek
(orang), objek (benda), atau kejadian yang sistematis tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti. 9

8
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,
2013) h- 224
9
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: 2010, hal-171

8
Dalam hal ini peneliti mengamati langsung dan
mencatat hal-hal yang diperlukan dalam penelitian agar
data yang diperoleh lebih jelas dan akurat. Hal tersebut
bertujuan agar peneliti mampu mengetahui keadaan yang
sebenarnya dalam Bimbingan Manasik Haji di PT. Safaroh
Ziarah Haramian Tour and Travel kota Depok.

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat
data primer yang didapat dari sumber data yang berupa
dokumentasi dan laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dibahas.
b. Sumber Data
1. Data Primer adalah data atau informasi yang diterima
langsung dari responden terpilih baik dalam lisan ataupun
tulisan dan belum diolah yang menyangkut tentang suatu
kenyataan atau fenomena, data primer dalam penelitian ini
yaitu informasi yang datang dari hasil wawancara baik
berupa dokumentasi atau informasi tertulis yang dibuat
oleh peneliti.
2. Data Sekunder adalah data atau informasi yang sudah
tersedia atau sudah tertulis melalui publikasi, seperti jurnal,
catatan keuangan, dan majalah. Dalam hal ini, penulis akan
menggunakan informasi melalui sumber-sumber buku
yang terkait dengann judul penelitian10.

10
Wardi bachtiar, metodologi penelitian ilmu dakwah, (Jakarta : Logos 1997). H-24

9
5. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini penulis menggunakan analisis metode deskriptif


adalah langkah-langkah dalam melakukan representasi objektif
tentang gejala-gejala yang terdapat dalam masalah yang diselidiki.
Dengan kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada
pengumpulan data tetapi meliputi juga analisis dan interprestasi
tentang arti data itu 11.
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat
pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu12.

6. Teknik Penulisan
Untuk teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada
buku pedoman penulisan karya ilmiah (Sripsi, Tesis, Disertasi),
yang disusun oleh tim penulis UIN JAKARTA dan diterbitkan oleh
CEQDA UIN Jakarta pada tahun 2010/2011.

E. Tinjauan Pustaka
Didalam menyusun skripsi ini, penulis telah melakukan
tinjauan pustaka. Diantaranya :
1. “Strategi peningkatan kualitas pelayanan haji dan umroh pada PT.
Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat” oleh Dipo Khoirul Islami
1110053000027 (2014) Jurusan manajemen Dakwah Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian
deksriptif kualitatif. Pada penelitian ini Saudara Dipo memfokuskan

11
Soejono dan Abdurrahman, Metodel Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,
(Jakarta: Rineka Cipta,2005), h-24
12
Suryabrata Sumaidi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali Press:2012) h-75

10
kepada upaya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan di biro
perjalanan tersebut. Terdapat kemiripan judul pada skripsi yang akan
peneliti lakukan, namun jika sebelumnya saudara Dipo memfokuskan
pada peningkatan kualitas pelayanan, kali ini saya akan lebih menjuru
pada pelayanan bimbingan manasik.

2. Anies Kurniasih 1113053000093 (2017) jurusan Manajemen Dakwah


Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan judul “Strategi
Bimbingan Manasik Haji di Kementrian Agama Kota Tanggerang
Selatan”. Penelitian ini membahas mengenai apa saja strategi program
pelatihan yang telah di berikan oleh kementrian Agama Tanggerang
Selatan agar tercapainya tujuan dan esensi penyelenggaraan daripada
manasik itu sendiri. Meski ada kemiripan judul, namun kali ini peneliti
akan lebih memfokuskan pada hal-hal yang tidak hanya terpaku pada
proses penyampaian materi kepada para jamaah, tetapi juga terkait
pada hal yang mendukung proses peningkatan bimbingan dalam
pembinaan manasik haji dan umroh. Seperti, meneliti bagaimana
strategi pelayanan bimbingan manasik yang diberikan oleh PT.
Safaroh Ziaroh Haramain.

3. Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji dan Umroh di Kantor


Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan tahun
2014 oleh Nurfadhilah mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,
pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Manajemen
Dakwah dengan NIM 1110053100005. Skripsi ini membahas tentang
Evaluasi Program Haji dan Umroh. Karena dalam setiap kegiatan
tentunya kita akan sangat membutuhkan evaluasi, begitupun dengan
kegiatan ibadah Haji maupun Umroh, hal demikian bertujuan agar

11
selalu ada perbaikan yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan Haji dan
Umroh baik secara teknis maupun operasionalnya.
Penelitian yang saya lakukan sangatlah berbeda dengan saudari
Nurfadhilah. Namun, penelitian ini saya jadikan salah satu tinjauan
pustaka agar terjadi proses evaluasi yang perlu diperbaiki dalam proses
bimbingan manasik. Untuk itu, saya berharap penelitian saya kali ini
mampu memberikan perbaikan dalam proses pelaksanaan bimbingan
manasik pada seluruh travel haji yang ada di Indonesia, dan khusunya
terhadap di PT. Safaroh Ziarah Haramain.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini dituliskan dalam lima bagian yang terdiri dari


bagian awal hingga akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 1 Bab ini merupakan bagian yang memuat latar belakang


permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka
serta sistematika penulisan.
BAB II Bab ini merupakan bab awal pembahasan yang meliputi
pengertian strategi dan pengertian pelayanan.
Pengertian Bimbingan Manasik, Materi Manasik Haji,
Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji.
BAB III Bab ini merupakan bab lanjutan yang berisi mengenai
obyek penelitian yang akan diteliti, di bagian ini
memuat unsur-unsur karakteristik yang dimiliki oleh
obyek penelitian.

12
BAB IV Bab ini merupakan bagian yang memuat tentang data
dan temuan penelitian yang penulis dapat dari lokasi
penelitian.

BAB V Bab ini merupakan bagian yang memuat pembahasan


dari rumusan masalah yang ada. Pada bagian ini juga
memuat analisis dari setiap variabel-variabel yang
diteliti yaitu pelaksanaan manasik, strategi pelayanan,
dan hal-hal yang ingin dicapai dalam bimbingan
manasik.

BAB VI Bab ini merupakan bagian akhir dalam lembar


penelitian yang memuat kesimpulan akhir untuk
menjawab permasalahan yang dibahas dalam bab
sebelumnya, serta memuat kritik dan saran yang dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.

13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi adalah kata yang berasal dari bahasa latin. Yaitu


strategos, stratos, yang artinya militer dan ago yang artinya memimpin.
Sehingga secara bahasa strategi diartikan sebagai kegiatan militer
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Menurut Abd. Rosyad Shaleh strategi juga bisa disebut dengan


cara, jalan, atau thariqat, yaitu suatu upaya dan usaha yang dilakukan
dengan lebih terarah dan efisien, untuk mencapai suatu tujuan yang
akan ingin dicapai atau telah ditentukan.13 Dan menurut Sondang,
strategi ialah rencana dengan skala besar yang bertujuan untuk
menjangkau harapan dimasa depan dan ditetapkan dengan penuh
pertimbangan.14

Strategi juga didefinisikan sebagai penetapan jangka panjang


yang dasar dari suatu organisasi dan pemilihan alternatif tindakan serta
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.15

Lebih operasional Mintzberg, Quinn, dan Chosal (1999:13)


menyatakan bahwa ada 5P untuk mendefinisikan strategi, yaitu plan, play,

13
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),
hal. 11
14
Sondang P Siagian, Manajemen stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 17
15
Mamdu M. Hanafi, ,Manajemen Edisi Revisi, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003)
, hal. 136

14
pattern, position, dan perspective. Kelima hal tersebut diuraikan sebagai
berikut16

1. Plan (rencana). Strategi adalah rencana, bagaimana untuk


mencapai dari sini ke sana.
2. Play, sebagai suatu rencana dapat bersifat umum atau spesifik.
Oleh karena itu, strategi dapat juga merupakan suatu cara spesifik
yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau competitor dengan
cerdas. Yakni dengan melakukan tindakan yang membedakan
strategi yang kita miliki dengan strategi yang dimiliki orang lain.
3. Pattern (Pola), startegi merupakan pola dalam bertindak.
4. Position (Posisi), merupakan suatu posisi, khususnya menjadi
mediasi kekuatan antara organisasi dengan lingkungannya. Posisi
ini lebih dikaitkan terhadap sesuatu kekuatan yang terdapat dalam
suatu organisaisi.
5. Perspektif, strategi merupakan suatu perspektif yang bukan hanya
pada posisi yang ia pilih, tetapi juga melihat dunia dari unsur-unsur
lain. Perspektif dimaksudkan untuk suatu organisasi melihat dan
meninjau faktor-faktor pendukung yang dapat menunjang
keberhasilan dari suatu strategi.

Sedangkan menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni


menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan
kebijakan tertentu dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran
(bimbingan manasik) strategi adalah kemampuan internal seseorang
untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis haluan

16
Firdos mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya,2017) hal.5

15
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan.17

Strategi seringkali dihadapkan pada hal-hal yang berkaitan


dengan pelayanan publik, termasuk bimbingan manasik. Pelayanan
seperti ini diperlukan strategi yang matang, untuk membuat bimbingan
manasik mampu mencapai tujuannya yaitu memudahkan para jamaah
untuk bisa meresapi setiap ibadahnya dan juga mengurangi tingkat
kesalahan jamaah saat pelaksanaan ibadah haji nanti.

Disinilah diperlukan penerapan strategi pelayanan bimbingan


manasik tersebut, agar semua komponen penyelenggara haji di
Indonesia bisa memberikan bimbingan manasik yang sesuai dengan
syariat dan tentunya dapat dengan mudah dipahami oleh jamaah.

2. Tahapan strategi

Tahapan pengimplementasian strategi dapat dijabarkan sebagai


berikut 18
- Perencanaan
Pada dasarnya adalah langkah untuk menetapkan lebih dahulu
seperangkat kegiatan demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
- Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan orang-
orang yang tepat pada fungsi yang tepat, sehingga mereka

17
Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Familia, 2015) hal.
12
18
Agus B. Lay, Manajemen pelayanan, (Yogyakarta:ANDI,2006) hal. 7

16
dapat melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
- Pelaksanaan
Adalah langkah untuk membuat orang berperan secara efektif
dalam melakukan perangkat kegiatan yang ada
- Pengendalian
Merupakan langkah untuk memastikan bahwa kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan rencana.

3. Implementasi Strategi
implementasi strategi berarti rangkaian aktivitas dan
pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan
strategi. artinya, apa yang kita rumuskan pada strategi dan
kebijakan kita terapkan dalam berbagai program kerja, anggaran,
dan prosedur-prosedur.19
Pada saat pengimpelementasian inilah beberapa kekurangan
pada perencanaan strategi dapat dilihat. Untuk itu, biasanya setelah
pengimplementasian masih diperlukan adanya evaluasi strategi
untuk memperbaharui setiap strategi yang kurang relevan dengan
tujuan yang telah ditetapkan.

4. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahapan final, manajer sangat ingin
mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk
mendapatkan informasi ini, di mana semua strategi dapat di

19
Taufiq Amir, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011)

17
modifikasi di masa mendatang karena factor internal dan eksternal
secara konstan berubah. 20
Setelah pelaksanaan strategi, pengevaluasian perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari
strategi yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi juga
diperlukan untuk menilai dan menimbang mengenai perlukah
adanya perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah dilakukan. Dengan adanya evaluasi, diharapkan setiap
strategi yang tidak sesuai dengan harapan saat pelaksanaan, dapat
diperbaharui menjadi strategi baru guna mencapai tujuan yang baik
kedepannya.

B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki
tiga makna, yaitu 1) perihal atau cara melayani; 2) usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan harapan memperoleh imbalan (uang);
3) kemudahan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. 21
Pelayanan (service) menurut Amerika Marketing Association,
seperti dikutip oleh Cowell (1988) bahwa pelayanan pada dasarnya
adalah merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakikatnya tidak berwujud

20
Anies Kurniasih, Strategi Bimbingan Manasik Haji Di Kementerian Agama Kota
Tanggerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balaipustaka, 1998)

18
serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya
mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. 22
Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. 23
Sedangkan, menurut Lovelock (2011) service adalah produk
yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau
dialami. Itu artinya “service merupakan produk yang tidak ada
wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat
dimiliki dan berlangsung sesaat, dan dapat dirasakan oleh
penerima layanan. 24
Menurut (Al Alif, 2010) ada enam faktor pelayanan, yaitu25
a. Ability (Kemampuan) yaitu suatu pengetahuan dan
keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program pelayanan prima, yang meliputi
kemampuan pengetahuan tentang bidang kerja yang
ditekuni.
b. Attitude (Sikap) yaitu perilaku, sikap, dan tingkah laku
yang harus ditonjolkan oleh pegaai ketika menghadapi
pelanggan.
c. Appearance (Penampilan) penampilan seorang pegawai
yang baik akan mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
kredibilitas perusahaan dihadapan konsumen.

22
Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 13
23
Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu
Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 106.
24
Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 14
25
Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu
Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 109.

19
d. Attention (Perhatian) karyawan harus mampu memberikan
kepedulian penuh terhadap pelanggan. Baik terhadap
kebutuhan, keinginan, maupun saran dan kritiknya.
e. Action (Tindakan) karyawan juga harus memberikan
kegiatan pelayanan yang nyata.
f. Accountability (Pertanggung jawaban) suatu sikap
keberpihakan kepada pelanggan sebagai sikap kepedulian
untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan di


atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelayanan adalah sesuatu
produk yang tidak terlihat secara fisik tetapi pelayanan tersebut
dapat dirasakan oleh penerima. Pelayanan perlu selalu diberikan
dengan baik kepada para pembeli atau para penerima layanan,
terlebih dalam perusahaan dibidang jasa seperti travel perjalanan
haji dan umroh. Karena pelayanan jasa adalah jenis pelayanan yang
dirasakan langsung oleh penerimanya, serta memiliki manfaat bagi
penerimanya.

Pelayanan akan selalu dihadapkan kepada kepentingan dan


kebutuhan konsumen, dengan itu pelayanan harus bisa menjawab
segala kepentingan dan kebutuhan konsumen. Pelayanan yang
diberikan juga harus diberikan dengan penuh perhatian dan
tanggung jawab sehingga mampu meminimalisir semua
ketidakpuasan pelanggan.

Dalam konteks bimbingan manasik, tentunya juga banyak yang


harus diperhatikan, seperti tingkat kehadiran jamaah, pembimbing

20
manasik yang mahir di bidang haji, dan juga sarana prasarana yang
digunakan saat pelaksanaan manasik itu sendiri.

2. Konsep Pelayanan
Dalam menjalankan pelayanan ada banyak poin yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan, salah satu diantaranya adalah
menjalankan konsepA4, yang terdiri dari26 :
a. Attitude (sikap)
Dalam melaksanakan pelayanan, kita perlu memperhatikan
sikap atau attitude kita terhadap pelanggan. Sikap ramah
dan sabar harus selalu diutamakan, terlepas dari bagaimana
sikap yang ditunjukkan oleh konsumen kepada kepada kita
sebagai pihak pemberi layanan. Untuk menciptakan kesan
sikap yang baik dihadapan para konsumen, maka setiap
pegawai dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang
sopan dan santun saat berinteraksi langsung, dan juga cepat
tanggap dalam setiap keluhan pelanggan dan menjadikan
pelanggan sebagai raja.
b. Attention (Perhatian)
Attention atau perhatian adalah tindakan untuk
memperhatikan keingan pelanggan serta fokus dalam
menciptakan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan banyak cara, seperti mampu membantu
konsumen memecahkan masalah konsumen dalam mencari
produk yang sedang dibutuhkannya.

26
Daryanto & Ismanto Setyobudi, konsumen dan pelayanan prima, (Yogyakarta:
Gava Media, 2014) hlm.117-118

21
c. Action (Aksi)
Setelah memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude
yang baik, dan juga perhatian yang maksimal. Maka
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan action
atau aksi. Aksi ini adalah poin terpenting, yaitu
mewujudkan apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh
konsumen.
d. Anticipation (Antisipasi)
Sebagai back up terakhir dari usaha melakukan pelayanan
prima kepada para konsumen adalah menyiapkan solusi
dari segala kemungkinan yang terjadi dalam bisnis.

Konsep A4 dalam pelayanan ini tidak hanya berlaku pada


proses transaksi jual-beli, tetapi juga terhadap semua jenis
pelayanan publik, termasuk pelayanan dalam manasik haji. Dalam
manasik haji, konsep A4 ini perlu diterapkan agar membuat
manasik haji menjadi lebih terorganisir dan akan lebih
memungkinkan pencapaian tujuan manasik

3. Jenis-jenis Pelayanan Public


Menurut Widodo Pelayanan public dapat diartikan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Adapun
jenis-jenis pelayanan publik berdasarkan Kepmen PAN No.63
Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik yaitu27

27
UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

22
- pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang diberikan oleh
unit pelayanan berupa pencatatan, penulisan, pengambilan
keputusan, dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya yang
secara keseluruhan menghasilkan prosduk akhir berupa
dokumen.
- Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengelolaan
bahan berwujud fosol termasuk distribusi dan penyampaianna
kepada konsumen langsung (sebagai unit atau individual)
dalam suatu system
- Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa sarana dan prasarana dan penunjangnya.
Pengoperasiannya berdasarkan suatu system pengoperasian
tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang
mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan
habis terpakai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya
Pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos, dan lain sebagainya.

Bimbingan manasik haji termasuk kepada pelayanan


publik di bidang pelayanan jasa. Pelayanan yang diberikan
kepada konsumen yang produknya tidak dapat dilihat oleh
mata, namun manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
konsumen. Untuk itu, dalam bimbingan manasik haji ini sudah
seharusnya pelayanan yang diberikan kepada jamaah diberikan
dengan sebaik-baiknya.

4. Standar Pelayanan

23
Idealnya dalam suatu standar pelayanan dapat terlihat jelas
dari dasar hukum, persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan,
waktu pelayanan, biaya, produk dan program pelayanan serta
proses pengaduan, saran, masukan dan jaminan pelayanan.
Sehingga petugas pelayanan memahami apa yang seharusnya
mereka lakukan dalam standar pelayanan.28
Standar pelayanan bisa kita dapatkan dalam SOP (Standar
Operating Procedures) perusahaan. Karena SOP merupakan
sebuah acuan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dan harus
diikuti oleh petugas pelayanan.

C. Bimbingan Manasik Haji


Bimbingan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti petunjuk,
29
penjelasan, atau tuntunan mengerjakan sesuatu. Menurut M. Luthfi
adalah usaha untuk membantu orang lain dengan mengungkapkan dan
membangkitkan potensi yang dimilikinya. 30

Pengertian bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu


agar potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal
dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. 31

28
Sutopo dan Adi Suryanto, pelayanan prima dan pelatihan prajabatan golongan
III. (Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2006), hal.13
29
Departemen Pendidikan dan Kebudayaa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka 1994) Hal.117

30
M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Konseling) islam,
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008) hal. 6

31
Umar & Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka SETIA,
2001), hal.9

24
Sedangkan, menurut Dr. Moh Surya definisi bimbingan adalah “Suatu
proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian
diri”. 32

Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses memberikan


pemahaman kepada orang lain baik dalam Pendidikan formal ataupun non-
formal, baik dilakukan secara individu atau secara kelompok. Bimbingan
ini dimaksudkan agar seseorang yang dibimbing menjadi lebih paham
akan sesuatu hal.

1. Definisi Manasik Haji

pengertian manasik, menurut kamus istilah Haji dan Umrah, manasik


adalah hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji:
melaksanakan ihram dari miqot yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf
di arafah, mabit di Muzdalifah, melempat jumrah dan lain sebagainya.33

Manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji. Kata manasik


merupakan bentuk jamak dari kata nasak yang memiliki makna perbuatan
dan syiar dalam ibadah haji.34

Lalu untuk pengertian haji, haji secara etimologi “sengaja berkunjung


kesuatu tempat”. Sedangkan menurut istilah fiqih, haji berarti “berkunjung

32
Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir., (Surabaya: Usaha Nasional,
1994), hal. 7
33
DR. H. Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra Abadi
Press, 2008) hal.362
34
Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi

25
ke Baitullah ka’bah untuk melaksanakan dengan syarat dan rukun tertentu
yang dilaksanakan pada sembilan hari pertama bulan dzulhijjah sampai
terbit fajar hari kesepuluh dalam waktu dan tempat tertentu”. 35

Haji merupaan perjalanan spiritual yang diperintahkan oleh Allah


SWT. Kewajiban tersebut ditujukan bagi umat islam yang mampu secara
fisik dan mental. Di samping itu, dalam pelakasanaannya jamaah haji
harus memahami ilmu manasik itu sendiri. Dengan pemahaman tersebut
diharapkan jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan
syariat islam dan memperoleh haji mabrur.36

Bimbingan manasik haji dapat dimaknai sebagai usaha dan ikhtiar


manusia dalam mewujudkan pelaksanaan ibadah haji ke Baitullah sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam.37

Manasik haji merupakan kegiatan pendidikan non-formal yang akan


membantu para calon jamaah haji untuk bisa memahami lebih jelas baik
dalam teori ataupun praktik mengenai semua hal yang berkaitan dengan
ibadah haji. Kegiatan manasik haji merupakan bentuk ikhtiar jamaah untuk
memperoleh haji yang mabrur.

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Manasik Haji

Manasik haji tentu memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Adapun


fungsi bimbingan manasik haji yaitu

35
Zurinal dan Aminuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008) Cet-1. Hal. 185
36
Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi
37
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah,
Character Building Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Kemenag RI, 2016) Cet.1

26
a. Agar semua calon jamaah mampu memahami semua informasi
tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk
kesehatan dan mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan
ibadah haji di tanah suci
b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji,
baik secara mandiri regu atau rombongan
c. Agar para jamaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah
haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji
yang lain38

Adapun tujuan bimbingan manasik haji yaitu untuk meningkatkan


pengetahuan para jamaah dan dapat meksanakan tata cara ibadah haji
dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam. Selain itu,untuk
membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan
manasik haji dan tata cara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui
hak dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan
ketentuan ajaran agama islam.39

Tujuan akhir bimbingan manasik adalah supaya jamaah yang niat


berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman
dalam arti jamaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta
bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat,
rukun, dan wajib sesuai dengan tuntunan agama. Sah dalam arti tidak
ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik.40

38
A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim,
2003) Cet. Ke-2, hal.17
39
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Jakarta, Desain Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007), hal.26
40
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003)
Cet ke-2, hal. 19

27
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
manasik haji adalah proses membantu orang lain dalam memberikan
pemahaman berupa teori dan praktek kepada calon jamaah haji mengenai
hal-hal yang akan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji.

3. Unsur-unsur Bimbingan Manasik


Untuk mencapai tujuan bimbingan manasik, maka kita perlu
memperhatikan setiap unsur-unsurnya. Yang dimana setiap unsur
tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Adapun unsur-
unsur bimbingan manasik yaitu
a) Narasumber atau pembimbing manasik
Narasumber yang berperan sebagai subjek dalam
kegiatan manasik merupakan orang yang bertugas
memberikan bimbingan kepada peserta manasik. Selain
untuk memberikan bimbingan, narasumber juga bertugas
untuk mengarahkan dan memberi petunjuk kepada para
peserta haji. Selain itu, pembimbing manasik juga
bertanggung jawab atas orang yang ia bimbing.
Seorang pembimbing perlu memiliki sifat yang
bertanggung jawab dan juga ramah. Karena, dengan adanya
sifat tanggung jawab maka seorang pembimbing akan
memberikan arahan yang sesuai dan diperlukan oleh
jamaah. Selain itu, dengan adanya sifat ramah setiap
pembimbing bisa memberikan bimbingan kepada jamaah
dengan Bahasa yang santun dan sopan.
b) Peserta manasik
Peserta manasik berperan sebagai objek dalam
kegiatan bimbingan manasik. Peserta manasik yang
merupakan objek manasik di berikan materi mengenai

28
perhajian. Dalam perhajian Indonesia, yang dimaksud
peserta manasik adalah masyarakat Indonesia yang akan
melaksanakan ibadah haji pada tahun berjalan.

4. Aktivitas Bimbingan Manasik


Aktivitas bimbingan manasik merupakan serangkaian kegiatan
bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh pihak PT. Safaroh
Ziarah Haramain, adapun aktivitas bimbingan manasik di PT. Safaroh
Ziarah Haramain adalah41
a) Materi Bimbingan
Secara garis besar materi bimbingan manasik yang
diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan materi
bimbingan yang hanya berkaitan dengan kegiatan ibadah haji.
Namun, di PT. Safaroh ini materi bimbingan manasik juga
merupakan materi yang berkaitan dengan ilmu keagamaan,
sehingga di perusahaan beberapa materi keagamaan seperti
fiqh haji, akidah akhlak, dan tauhid juga diajarkan kepada
peserta manasik haji.
b) Peserta bimbingan manasik
Peserta bimbingan manasik adalah semua jamaah yang
bergabung melaksanakan ibadah haji di PT. Safaroh Ziarah
Haramain, ataupun jamaah yang hanya melakukan kegiatan
manasik di PT. Safaroh.
c) Pemateri bimbingan
Pemateri yang disediakan untuk memberikan materi
manasik haji kepada jamaah adalah para pembimbing dengan
kualifikasi sebagai berikut :

41
Buku laporan kegiatan haji tahun 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

29
a. Merupakan orang yang memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi’
b. Memiliki pengetahuan yang kompeten mengenai
ilmuan keagamaan dan tentang perhajian
c. Memiliki budi pekerti yang baik
d. Merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang
haji
e. Diutamakan orang yang sudah lulus sertifikasi

d) Sarana dan Prasarana


PT. Safaroh Ziarah Haramain dalam menyampaikan bimbingan
manasik selalu menggunakan beberapa alat guna membantu kegiatan
manasik agar berjalan dengan efektif dan efisien. Beberapa alat peraga,
proyektor, papan tulis juga disediakan selama bimbingan manasik.
Selama bimbingan juga disediakan beberapa tayangan video yang
menggambarkan kegiatan perhajian selama di Makkah dengan tujuan
memberikan gambaran kepada peserta manasik tentang kegiatan
ibadah yang akan dilakukan saat musim haji nanti.

e) Metode Bimbingan
Adapun metode yang digunakan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramain adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktek.

f) Biaya Operasional Manasik Haji


Biaya penyelenggaraan manasik haji PT. Safaroh Ziarah
Haramain meliputi :
- Konsumsi

30
Biaya konsumsi ini dimaksudkan untuk memberikan asupan
berupa makanan dan minuman kepada para jamaah selama
kegiatan manasik berlangsung. Sehingga, pada saat pemberian
materi jamaah tidak merasakan lapar ataupun kehausan

- Persiapan alat manasik


Ketika kegiatan manasik berlangsung. Tentunya dibutuhkan
alat pembantu untuk mendukung suksesnya kegiatan manasik.
Adapun alat peraga yang dimaksud adalah proyektor, alat tulis,
papan tulis, dan juga kain ihrom untuk simulasi penggunaan.

- Transportasi
Biaya transportasi diperuntukkan untuk kegiatan praktek
manasik yang akan dilangsungkan di embarkasi pondok gede,
Jakarta. Sehingga, memerlukan biaya transportasi untuk
menggangkut jamaah ke tempat tujuan.

- Biaya untuk pemateri manasik


Bagian dari biaya operasional manasik adalah memberikan
upah kepada para pemberi materi manasik.

g) Evaluasi bimbingan manasik


Untuk pengevaluasian bimbingan manasik di PT. Safaroh
Ziarah Haramain dilakukan diakhir, biasanya setelah kegiatan
haji selesai. Pada saat itu evaluasi bimbingan manasik ini akan
disampaikan oleh seluruh staf PT. Safaroh yang merasa melihat
kekurangan pada saat bimbingan manasik. Jamaah manasik
juga diperkenankan memberikan evaluasi kepada pihak PT.

31
Safaroh, dan biasanya akan dilakukan ketika diadakan acara
perkumpulan atau pelepasan jamaah setelah kegiatan haji
selesai.
Berdasarakan teori-teori di atas, mengenai strategi,
pelayanan, dan juga bimbingan manasik. Penulis setuju dengan
pendapat yang dikemukakan dengan jekas oleh Mintzberg, Quinn,
dan Chosal bahwa untuk mendefinisikan strategi terdapat 5P, yaitu
Plan, Play, Pattern, Position, dan Perspective. Dengan 5P tersebut,
penulis menyimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang
dimainkan dengan cara yang cerdas untuk mengecoh competitor
dengan mempertimbangkan segala factor yang terkait untuk dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Termasuk dalam teori pelayanan, penulis setuju dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Lovelock, bahwa pelayanan
adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar, dan
dapat dirasakan atau dialami. Berangkat dari teori tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu produk yang
tidak berbentuk, namun efek dari pelayanannya bisa dirasakan oleh
konsumen.
Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa strategi
pelayanan adalah suatu rencana yang cerdas untuk mengecohkan
competitor dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
konsumen, dengan mempertimbangkan segala aspek yang
berkaitan dengan pelayanan tersebut.

32
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain
PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan sebuah biro perjalanan
penyelenggara haji dan umroh di Depok yang cukup terkenal
dikalangan masyarakat. PT. Safaroh Ziarah Haramain di pimpin oleh
Al-Habib Idrus Al-Gadrie. PT. Safaroh Ziarah Haramain ini mulai
menyelenggarakan perjalanan ibadah haji sejak tahun 1998.
Sedangkan, perjalanan umrohnya mulai diselenggarakan sejak tahun
2002. PT. Safaroh terkenal dengan bimbingan manasiknya yang bagus
dan tertata. Tersebab pelayanan manasiknya yang baik, setiap
tahunnya jumlah jamaah hajinya selalu meningkat.
PT. Safaroh Ziarah Haramain merupak biro perjalanan ibadah haji
dan umroh yang awalnya diberi nama KBIHU Ibnu Hasan dengan SK
Nomor 3303/kw.10/V.2/Hj.02/4/2018. Awalnya perusahaan ini hanya
menyelenggarakan perjalanan ibadah haji saja. Namun, seiring dengan
banyaknya permintaan jamaah yang menginginkan berangkat umroh
dengan perusahaan ini, maka KBIHU ini pun menyelenggerakan
ibadah umroh. Sejak akhir tahun 2019 dimana sudah banyak jamaah
yang mempercayai kredibilitas pihak travel, maka sejak itulah
perusahaan ini mengajukan pembuatan Perseroan Terbatas, sehingga
berubah nama menjadi PT. Safaroh Ziarah Haramain.
PT. Safaroh Ziarah Haramain berdiri dilatarbelakangi karena
maraknya permasalahan yang terjadi yang dihadapi oleh jamaah haji
Indonesia dari tahun ke tahun. Seperti, banyaknya jamaah yang tidak
tau mengenai manasik kesehatan yang perlu diterapksan selama berada
di Saudi, karena berbedanya cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi.
Atau juga seperti banyaknya jamaah yang hilang dan sulit ditemukan.

33
Hal ini menjadi latar belakang berdirinya PT. Safaroh Ziarah
Haramain.
Tersebab permasalahan-permasalahan tersebut, Al-Habib Idrus
Al-Gadrie mendirikan sebuah biro perjalanan haji yang diberi nama
PT. Safaroh Ziarah Haramain. Sebagai salah satu biro perjalanan haji
yang ternama di daerah Depok. PT. Safaroh Ziarah Haramain
dikeatahui sebagai biro perjalanan haji yang tidak memiliki marketing
didalamnya. Hal ini dikarenakan pimpinan KBIHUnya begitu
mempercayai bahwa pelayanan yang baik akan mendatangkan jamaah
dengan sendirinya. Karena ada unsur Marketing Mouth To Mouth yang
terkandung di dalam pelayanan yang baik. Maka, pelayanan manasik
ini menjadi salah satu pelayanan yang begitu diperhatikan oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menggunakan konsep
amal provit sebagai dasarnya. Sehingga meski dengan pelayanan
manasiknya yang cukup terkenal perusahaan ini tetap tidak
mengeluarkan biaya administrasi untuk manasik, kecuali untuk
konsumsi selama manasiknya. Perusahaan ini juga menggunakan
konsep bimbingan manasik seperti konsep pengajaran di pesantren.
Sehingga, ada kalanya kegiatan manasik juga disuguhkan dengan
materi keisalaman seperti tauhid, akidah akhlak, dan juga fiqh.
Al-habib Idruss Al-Gadrie mendirikan perushaan ini dengan
maksud agar para peserta manasik yang juga merupakan calon jamaah
ibadah haji dapat melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan ajaran islam. Habib juga berharap agar setelah hajinya
dilaksanakan para jamaah mampu mendapatkan haji yang mabrur. Haji
yang bias bermanfaat, haji yang berjiwa social tinggi, sehingga ibadah
hajinya tersebut tidak sia-sia.

34
1. Profile Lembaga
Nama : PT. Safaroh Ziarah Haramain
Alamat : Jl. Baru lio RT.08/19
Provinsi : Jawa Barat
Kecamatan : Pancoran Mas
Kabupaten : Depok
Kode Pos : 16431
Telp : 021-22725712
Tahun Berdiri : 1998
Lokasi Manasik : Yayasan Ibnu Hasan, Lio Depok

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain


a) Visi
Terbentuknya jamaah haji Indonesia yang mandiri, memiliki budi
pekerti yang baik terhadap orang lain.
b) Misi
1. Membimbing jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya
pelayanan
2. Melayani jamaah haji Indonesia sepenuh hati dengan tujuan
dan maksud ibadah
3. Memberikan pemahaman mengenai haji dan maknanya kepada
para calon jamaa haji Indonesia
c) Tujuan
1. Membantu pemerintah dalam menjadi mitra penyelenggara
ibadah haji
2. Membantu jamaah menjadi haji yang mabrur

d) Motto

35
Adapun Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain adalah “ Melayani
dengan senyum, menanggapi dengan sabar, dan menjawab dengan
santun”.

C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain


Setiap perusahaan pasti memilki karyawan untuk menjadi
mitra kerja yang membantunya dalam melayani konsumen.
Begitupun dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain yang memiliki
mitra kerja atau karyawan yang bertugas untuk membantunya
dalam melayani jamaah yang ingin melaksanakan ibadah haji
maupun umroh.

Untuk menetapkan tugas dan kewajiban serta tanggung


jawabnya maka PT. Safaroh Ziarah Haramain juga memiliki
organisasi perusahaan, yang demikian setiap dari karyawannya
memiliki fungsi dan tanggung jawab tertentu dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
Adapun struktur organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain yaitu

1. Susunan pengurus PT. Safaroh Ziarah Haramain

Pengawas : 1. Ust. H. Abdul Aziz Ami


2. Uts. Agus Rahmat
3. Ust. Vino Hasyim

Penasehat : 1. K.H. Muhammad Yusuf


2. K.H. Tb. Tin Ahmad Diyauddin S.H

36
Pengurus Harian
Ketua : H. Habib Idurs Algadrie
Sekretaris : Sukatno
Bendahara : Hj. Noni Fatimah Al-Haddad
Staf bendahara : Syarifah Zahra
Seksi-seksi
Humas : Djumaih
Angga Irawan
Perlengkapan : Rusli Ridwan
Ucup Supriadi
Transportasi : Deni Ramdani

2. Pembagian Tugas
• Pengawas
- Bertugas mengawasi jalannya kegiatan kerja yang ada di PT.
Safaroh Ziarah Haramain.
- Menjadi coordinator, pengambil keputusan dalam di PT.
Safaroh Ziarah Haramain
• Penasehat
- Memberikan arahakan kepada para pegawai PT. Safaroh
Ziarah Haramain
- Menyampaikan kepada para pegawai atas usulan ataupun
keputusan yang diambil oleh pengawas
• Pengurus Harian
❖ Ketua
- Mengecek jalannya kegiatan perusahaan setiap harinya
- Menyampaikan evaluasi-evaluasi yang didapati dari
karyawan kepada penasehat

37
❖ Sekertaris
- Mencatat dan mengurus semua hal yang berkaitan
dengan arsip perusahaan ataupun arsip data jamaah
❖ Bendahara
- Mencatat keuangan perusahaan baik masuk ataupun
keluar
- Mencatat kegiatan-kegiatan perusahaan yang
menggunakan keuangan perusahaan
❖ Staff Bendahara
- Membantu meringankan tugas bendahara utama
• Seksi-seksi
❖ Humas
- Bertugas menghubungi jamaah untuk pemberian info
manasik
- Bertugas menghubungi jamaah terkait info pelunasan

❖ Perlengkapan
- Bertugas mengurusi perlengkapan jamaah saat kegiatan
manasik
- Bertugas mengurusi perlengakapan dan kebutuhan
jamaah saat keberangkatan haji, seperti seragam, kaos,
dan lain-lain
❖ Transportasi
- Bertugas menyiapkan dan mengatur terkait kendaraan
yang akan digunakan jamah untuk berangkat praktek
manasik ke embarkasi pondok gede.

38
D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain
Pelayanan merupakan sesuatu yang produknya tidak kasat
mata, namun dampaknya bisa dirasakan dengan jelas oleh para
penerima layanan. Begitupun dengan pelayanan yang diberikan
oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain, yang mememiliki produk
berupa pelayanan publik. Adapun pelayanan yang disediakan oleh
PT. Safaroh Ziarah Haramain ini adalah

1. Pelayanan pemberangkatan umroh dan haji


Program pelayanan umroh dan haji merupakan pelayanan
yang menjadi iconic di PT. Safaroh ini. Karena memang pada
dasarnya perusahaan ini bergerak pada biro perjalanan umroh
dan haji. Adapun program umroh bias dilaksanakan kapan saja,
kecuali di waktu musim haji. Sedangkan, untuk
pemberangkatan haji diadakan pada musim haji, yakni pada
bulan syawal hingga dzulhijjah.
2. Pelayanan bimbingan manasik haji
Di perusahaan ini, juga tersedia pelayanan bimbingan
manasik. Pelayanan bimbingan manasik ini diberikan bebas
kepada jamaah haji dari semua kalangan, baik yang berangkat
haji menggunakan travel safaroh, ataupun yang tidak.

E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain

PT. Safaroh sebagai bidang yang bergerak dalam meberikan


pelayanan bimbingan manasik ibadah haji kepada masyarakat
khususnya calon jamaah haji Indonesia berusaha memberikan
pelayanan bimbingan ibadah haji dengan benar dan sebaik-baiknya,

39
sehingga dapat memahami setiap persoalan yang berhubungan dengan
pelaksanaan ibadah haji.
berbekal pengalaman bimbingan yang telah dilakukan oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain pada tahun tahun sebelumnya. PT. Safaroh
Ziarah Haramain senantiasa melakukan evaluasi, perbaikan, dan
penyempurnaan bimbingan secara terus menerus agar dapat lebih
matang mempersiapkan segala sesuatunya sehingga diharapkan dapat
memberikan pelayanan bimbingan dengan lebih baik lagi.
Adapun secara garis besar PT. Safaroh Ziarah Haramain
memberikan pelayanan bimbingan manasik haji dan menyiapkan
sarana-sarana yang diperlukan oleh calon jamaah haji, diantaranya
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan persiapan administrasi sampai
menerima passport
Disini, PT. safaroh juga berkewajiban membantu setiap
calon jamaah haji untuk mengurus semua keperluan
administrasi jamaah. Dengan ditemani jamaah itu sendiri
ataupun diperbolehkan dengan menggunakan surat kuasa
apabila jamaah memiliki keterbatasan satu dan lain hal.
2. Memberikan bimbingan manasik haji secara lengkap
PT. Safaroh juga memiliki kewajiban untuk memberikan
bimbingan manasik kepada calon jamaah haji. Karena manasik
ini juga sudah termasuk kedalam rincian administrasi PT.
Safaroh itu sendiri.

3. Memberikan bimbingan secara langsung kepada jamaah di


tanah suci yang dipimpin langsung oleh Habib Idurs selaku
pimpinan PT. Safaroh Ziarah Haramain

40
Bimbingan manasik tidak hanya diterima jamaah ketika
berada di Tanah Air, tetapi juga ketika jamaah berada di
Makkah ataupun Madinah. Oleh karena itu, bimbingan
manasik jamaah haji PT. Safaroh sudah sangat terbantu dengan
adanya bimbingan sebelum keberangkatan dan ketika
pelaksanaan haji itu berlangsung.
4. Menyediakan perlatan yang dibutuhkan dalam manasik haji
Dalam kegiatan bimbingan manasik yang diadakan oleh pihak
PT. Safaroh ini, pihak penyelenggara juga akan menyediakan
setiap perlatan yang dibutuhkan jamaah untuk bisa memahami
manasik. Seperti contoh, untuk kegiatan praktek mansasik
yang akan diselenggarakan di embarkasi Pondok Gede, maka
PT. Safarohlah yang akan menyediakan media transportasi
untuk membawa jamaah ke tempat tujuan tersebut.
5. Menyediakan pembimbing manasik haji yang kompeten dan
menguasai dalam bidangnya
Termasuk dalam ruang lingkup tugas PT. Safaroh, yakni
menyediakan pembimbing manasik yang prosefional dan
kompeten dalam bidang haji.

F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain


Manajemen yang diterapkan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramainmerupakan manajemen yang terjadi seperti pada umumnya.
Seperti adanya unsur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan juga
evaluasi. Manajemen pelaksanaan yang ditekankan adalah manajemen
yang berkaitan dengan pelayanan, karena sebagai bagian dari
penyelenggara haji maka pelayanan yang diberikan kepada jamaah
harus lebih baik daripada yang diberikan oleh pemerintah.

41
Tidak hanya pelayanan mengenai fasilitas seperti hotel,
akomodasi, transportasi, tetapi pelayanan mengenai manasik juga
sangat matang direncanakan serta diawasi dan dievaluasi setiap tahun
setelah pelaksanaan haji berlangsung. Manasik yang merupakan
bagian dari pelayanan public memerlukan perencanaan yang matang
guna mencapai setiap tujuan dari pelayanan itu sendiri. Maka system
manajemen terhadap pelayanan manasik dibagi kepada unsur POAC
yaitu
- Planning, yakni perencanaan kegiatan manasik mengenai
pelaksanaan manasik nantinya. Seperti dimana tempat pelaksanaan
manasik, materi dan pemateri, juga waktu manasik akan
diselenggarakan. Bagian dari perencanaan memerlukan strategi
untuk mencapai tujuan manasik. Oleh karena itu, strategi juga
direncanakan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain
- Organizing, setelah perencanaan sudah selesai dan ditetapkan.
Maka tahap selanjutnya yaitu organizing atau membentuk
organisasi manasik. Hal ini difokuskan agar manasik memiliki
penanggung jawabnya tersendiri. Dan lebih mudah mengkoordinir
setiap kegiatan yang berkaitan dengan manasik karena memiliki
organisasinya tersendiri.
- Actuating, pelaksanaan manasik dijalankan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Setiap sumber daya yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan manasik juga ikut andil untuk mensukseskan
kegiatan manasik tersebut. Pada saat pelaksanaan akan ada
beberapa hal yang terjadi diluar kendali, seperti adanya jamaah
yang tidak hadir dalam manasik, maka hal itu menjadi bagian yang
akan dievaluasi kedepannya.

42
- Controlling, pengawasan sangat perlu dilakukan dalam kegiatan
manasik untuk mengetahui sejauh mana rencana yang telah
ditetapkan dapat berjalan saat pelaksanaan manasik itu tiba.
Controlling juga memerlukan evaluasi, sehingga antara controlling
dan evaluasi akan saling berkesinambungan dalam menciptakan
kegiatan manasik yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pelayanan bimbingan manasik menjadi focus utama pelayanan
yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain. Dan sepertinya
pelayanan tersebut membuahkan hasil. Karena, PT. Safaroh Ziarah
Haramain terkenal dengan pelayanan manasiknya yang mumpuni.
Pelayanan manasik yang prima ini merupakan hasil dari
matangnya perencanaan dan strategi yang dibuat oleh pihak PT.
Safaroh Ziarah Haramaindemi menciptakan jamaah haji Indonesia
yang mandiri dan mabrur.

43
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN
Setelah melakukan penelitian di PT. Safaroh Ziarah Haramain, berikut
adalah beberapa data temuan yang berkaitan dengan pendaftaran jamaah,
klasifikasi, waktu dan tempat pemberian manasik, kegiatan bimbingan
manasik haji dan lain-lain. Berikut adalah data dan temuan penelitian di PT.
Safaroh Ziarah Haramain :

A. Pendaftaran
Setiap calon jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh
Ziarah Haramain, seluruh pengurusan, pendaftaran, dan administrasi
dilakukan oleh staf PT. Safaroh Ziarah Haramain dengan surat kuasa
atau di damping langsung oleh jamaah yang bersangkutan untuk
memberikan kemudahan kepada calon jamaah haji dalam memenuhi
persyaratan-persyaratan administrasi yang di perlukan sehingga
jamaah dapat lebih berkonsentrasi pada pelaksanaan ibadah haji yang
akan dilakukan. Hal ini dilakukan karena banyaknya jamaah PT.
Safaroh Ziarah Haramain yang kurang dalam pendidikannya,
sehingga PT. Safaroh berkenan untuk membantu memudahkan para
jamaah yang mendaftar dengan membantu dalam pengurusan setiap
dokumen yang diperlukan tersebut .
Selain itu, jamaah yang mendaftar di PT. Safaroh juga akan
mendapatkan full pelayanan bimbingan manasik yang akan diterima
jamaah sebelum keberangkatan ke Saudi, dan juga mendapatkan
bimbingan selama berada di Saudi nantinya. Jamaah juga akan
difasilitasi untuk trasportasi dan konsumsi oleh pihak PT. Safaroh
ketika akan melaksanakan bimbingan manasik di embarkasi nantinya.
Lebih daripada itu, kegiatan bimbingan manasik yang dijalankan oleh

44
PT. Safaroh pun juga dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, dengan
13 kali teori dan juga 1 kali praktek di embarkasi.
Selain mendapatkan pelayanan bimbingan manasik, keistimewaan
mendaftar di PT. Safaroh adalah sebagai calon jamaah haji, maka
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan haji akan diurus oleh PT.
Safaroh tersebut. Seperti keperluan alat-alat untuk pelaksanaan
manasik, transportasi untuk kegiatan manasik, konsumsi selama
manasik, dan lain-lain.

B. Klasifikasi Jamaah
Jamaah haji yang tergabung dalam PT. Safaroh Ziarah Haramain
tahun 2019 sebanyak 150 orang. Adapun klasifikasi jamaah hajinya
dapat di kelompokkan dalam beberapa kelompok dengan berdasarkan
jenis pekerjaan, usia, jenis kelamin, Pendidikan, dan daerah asal
jamaah. Dengan rincian sebagai berikut :

a. Klasifikasi Jamaah Haji menurut pekerjaan

42
Table 1.1 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah

1. PNS 23 orang
2. Pegawai Swasta 42 orang
3. Wiraswasta 23 orang
4. Guru/ Dosen 4 orang
5. Pelajar/ Mahasiswa -
6. TNI/ Polri 2 orang

42
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

45
7. Ibu Rumah Tangga 56 orang
Total 150 orang

b. Klasifikasi jamaah haji menurut Usia


43 Tabel 1.2 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan usia
No. Pekerjaan Jumlah

1. 25 – 35 - orang
2. 36 – 45 10 orang
3. 46 – 55 37 orang
4. 56 – 65 50 orang
5. 66 – 74 40 orang
6. 75 – 90 13 orang
Total 150 orang

c. Klasifikasi jamaah haji menurut Jenis Kelamin


44
Tabel 1.3 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan jenis kelamin
No. Pekerjaan Jumlah

1. Laki- laki 58 orang


2. Perempuan 92 orang
Total 150 orang

43
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
44
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

46
d. Klasifikasi jamaah haji menurut Pendidikan
45
Tabel 1.4 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan Pendidikan
No. Pekerjaan Jumlah

1. SD 45 orang
2. SMP 20 orang
3. SMA/ Se-derajat 61 orang
4. Strata 1 (S1) 20 orang
5. Strata 2 (S2) 4 orang
Total 150 orang

e. Klasifikasi Jamaah Menurut asal Kecamatan Kota Depok


46
Tabel 1.5 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan kecamatan asal
No. Pekerjaan Jumlah

1. Kecamatan Pancoran Mas 39 orang


2. Kecamatan Cipayung 14 orang
3. Kecamatan Beji 25 orang
4. Kecamatan Cinere 4 orang
5. Kecamatan Sukmajaya 36 orang
6. Kecamatan Cimanggis 10 orang
7. Kecamatan Cilodong 10 orang
8. Kecamatan Tapos 2 orang
9. Kecamatan Bojongsari 2 orang
10. Kecamatan Sawangan 2 orang

45
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
46
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

47
11. Kecamatan Limo 5 orang
12. Mutasi 1 orang
Total 150 orang

C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji


Pembimbing manasik juga merupakan bagian terpenting dari
berlangsungnya kegiatan mansik haji. Pembimbing manasik juga
merupakan orang yang akan memberikan arahan dan ilmu kepada
calon jamaah haji ditahun berjalan. Adapun kualifikasi pembimbing
manasik yang ditetapkan oleh Kementrian Agama, yaitu47
1. Pendidikan minimal S-1 atau sederajat/ pesantren
2. Memiliki pemahaman mengenai fikh haji
3. Pengalaman melakukan ibadah haji
4. Memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan)
5. Memiliki akhlakul karimah
6. Diutamakan mampu berkomunikasi dengan Bahasa Arab, dan
7. Diutamakan lulus sertifikasi

Berkaitan dengan kualifikasi pembimbing manasik yang telah


ditetapkan ole Kementrian Agama, maka PT. Safaroh juga merincikan
kualifikasi wajib bagi pembimbing mansasik di PT. Safaroh, sebagai
berikut48 :

47
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama
Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB IV tentang pembimbing
manasik
48
Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Rusli Ridwan, Depok, 18 Maret 2020

48
1. Pembimbing manasik haji minimal merupakan orang yang
pernah melaksanakan ibadah haji minimal 2 kali
2. Merupakan seorang sarjana atau minimal merupakan seorang
dengan lulusan pendidikan dibidang keagamaan
3. Usia minimal 25 Tahun

D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji

No. Waktu Tempat Keterangan

1. Setiap hari Minggu Majelis taklim 13x pertemuan


Jam 09.00 – 12.00 Darussyarief
WIB

2. Minggu, 22 mei 2019 Asrama haji 1x pertemuan


Praktek manasik haji Pondokgede - Jakarta

3. Ketika melaksanakan Madinah dan Makkah Bimbingan sekaligus


ibadah haji al-Mukarromah praktek langsung
setiap hari

E. Bimbingan Manasik Haji


Pengetahuan tentang manasik haji dan pemahamannya merupakan
hal penting yang harus di ketahui oleh setiap jamaah yang akan
melaksanakan ibadah haji ditahun berjalan. Oleh karena itu, PT.
Safaroh Ziarah Haramain yang dipimpin oleh habib Idrus memberikan
pelayanan bimbingan manasik haji secara lengkap dan menyeluruh
kepada setiap calon jamaah haji yang tujuannya adalah agar seluruh

49
jamaah mengikuti manasik haji akan mendapat pemahaman dengan
baik dan benar mengenai permasalahan yang berkenaan dengan
pelaksanaan ibadah haji.
Sebagaimana yang kita ketahui dalam Peraturan Mentri Agama
(PMA) No.14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji regular
bahwa pelaksanaan bimbingan ibadah haji telah diatur dengan jelas di
dalamnya. Seperti yang terdapat dalam BAB IV pasal 16 bahwa
bimbingan manasik haji dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Oleh sebab itu, PT. Safaro Ziarah Haramain memberikan
bimbingan secara langsung kepada jamaah dengan bimbingan
sebanyak 14 kali tatap muka. Dengan 13 kali pertemuan membahas
materi dan tanya jawab, dan 1 kali tatap muka dimaksudkan untuk
melakukan praktek ibadah haji di embarkasi.
Adapun materi bimbingan ibadah haji tersebut akan disampaikan
oleh para pembimbing yang berkompeten dan menguasai disiplin ilmu
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Materi bimbingan
manasik haji sesuai dengan pedoman pelaksanaan bimbingan manasik
haji yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama49, yaitu
a) Akidah akhlak
Materi akidah akhlak merupakan materi yang akan
dibahas dalam kegiatan manasik haji di PT. Safaroh Ziarah
Haramain. Materinya akan membahas tentang hikmah ibadah
haji, edukasi kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah
Air, dan Taklimatul Hajj.

49
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama
Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan

50
b) Fiqh
Fiqh juga termasuk dalam materi yang akan dibahas
dalam kegiatan manasik haji tersebut. Fiqh disini akan
membahas mengenai tata cara ibada haji (manasik ibadah),
manasik perjalanan dan keselamatan penerbangan.
c) Bimbingan ibadah haji, umrah, dan ziarah
Ketika selesai pelaksanaan haji, terdapat kegiatan
ziarah yang akan dilakukan oleh jamaah. Di dalam kegiatan
manasik, materi ini juga termasuk dalam bahasan materi
manasik. Hal tersebut dianggap perlu agar jamaah dapat
mengenal tempat-tempat yang berada di Makkah dan Madinah,
termasuk juga sejarah-sejarahnya. Materi yang akan dibahas
yaitu mengenai ‘arbain dan juga ziarah,
d) Tanya jawab manasik haji
Metode manasik haji merupakan salah satu dari
metode pemberian materi manasik haji yang dianjurkan
kementrian agama dalam pedoman pelaksanaan bimbingan
manasik haji50. Dan di PT. Safaroh, tanya jawab tidak hanya
dijadikan sebagai metode, tetapi juga sebagai sesi materi. Yang
dalam kegiatan manasiknya, disediakan sesi tanya jawab
terhadap materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar PT. Safaroh bisa melihat
dan mengetahui dimana letak pemberian materi yang masih
kurang dipahami oleh peserta manasik.

50
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji Oleh Kementrian Agama
Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB VII Pasal 14

51
e) Manasik kesehatan
Ibadah haji merupakan ibadah fisik yang semua
pelaksanaan ibadahnya memerlukan fisik yang sehat prima.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan bimbingan manasik,
jamaah juga disuguhkan materi tentang kiat-kiat menjaga
stamina dan kesehatannya, agar jamaah dapat melaksanakan
ibadah selama di Arab Saudi dengan kondisi yang prima.
f) Pengetahuan tambahan yang berhubungan dengan haji
Ibadah haji dilakukan di negara Arab Saudi, yang
tentunya memiliki adat dan karakter masyarakat yang berbeda-
beda. Materi yang akan dibahas yaitu akhlak, adat istiadat, dan
budaya Arab Saudi, hak dan kewajiban Jemaah haji,
melestarikan haji mabrur, serta sekaligus pembentukan kepala
Regu, kepala Rombongan dan kloter.

F. Metode Bimbingan Manasik


Bimbingan manasik haji merupakan suatu Pendidikan non-formal
yang juga memiliki tujuan untuk membentuk masyarakat yang
berpengetahuan dalam suatu bidang. Terkhusus pada bidang haji,
maka bimbingan manasik bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada peserta manasik segala hal tentang perhajian. Termasuk di
dalamnya, rukun haji, syarat haji, dan hal-hal yang tidak boleh
dilakukan selama masa haji itu sendiri.
Untuk menyampaikan bimbingan manasik kepada para jamaah,
tentunya ada metode-metode bimbingan yang telah dilakukan oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain yang sesuai dengan pedoman bimbingan
manasik haji yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama. Adapun
metode bimbingan manasik haji yang diberikan oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain, yaitu

52
• Ceramah
Metode pertama yang dilakukan oleh PT. Safaroh
kepada para peserta manasik adalah dengan menggunakan
metode ceramah. Pada metode ini, focus utamanya adalah
menyampaikan materi mengenai perhajian kepada para
jamaah dengan satu arah dari pembimbing manasik kepada
jamaah peserta manasik
• Tanya jawab
Pada metode tanya jawab ini, dilakukan komunikasi
dua arah. Yaitu dari pembimbing dan peserta manasik
dipersilahkan bertanya dan menjawab mengenai hal-hal
perhajian yang masih belum dipahami oleh jamaah peserta
manasik.
• Peragaan dan Praktek Lapangan
Pada metode penyampaian ini, peragaan dilakukan
disetiap kesempatan bimbingan manasik. Karena, peragaan
akan selalu dilakukan dihadapan jamaah manasik di waktu
yang telah ditentukan. Dan untuk praktek lapangan, peserta
manasik akan mendapatkan peragaan dengan lebih detail
pada saat praktek lapangan di embarkasi pondok gede
Jakarta. Karena, praktek ini merupakan praktek yang
dilakukan untuk mengimplementasi semua materi yang
sudah diberikan kepada jamaah.
Dan juga, untuk mengetahui apa saja materi yang
belum dikuasai oleh jamaah. Biasanya, setelah praktek
lapangan akan dipersilahkan juga untuk jamaah untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami
mengenai perhajian.

53
G. Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh Ziarah
Haramain
1. Perumusan Strategi
Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan manasik, PT. Safaroh
membuat rumusan strategi bimbingan manasik, dengan harapan dapat
memberikan pelayanan manasik yang sesuai kepada peserta manasik
ataupun calon jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh Ziarah
Haramain.
Sehubungan dengan perumusan strategi, ada beberapa pelayanan
yang berfungsi sebagai pendukung utama agar kegiatan bimbingan
manasik yang akan dijalankan oleh PT. Safaroh dapat berjalan dengan
sukses. Beberapa pelayanan tersebut adalah
a. Pelayanan komunikasi, yaitu ada bagian yang ditugaskan untuk
menghubungi jamaah perihal adanya kegiatan manasik yang akan
dilaksanakan pada waktu tertentu
b. Pelayanan konsumi yaitu pelayanan yang berkaitan dengan makanan
yang disediakan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramainuntuk peserta
manasik
c. Pelayanan transportasi yaitu pelayanan yang diberikan kepada jamaah
saat hendak melakukan kegiatan praktek di embarkasi. PT. Safaroh
Ziarah Haramainsudah mengkoordinir semua transportasi agar jamaah
bisa nyaman berangkat ke embarkasi secara bersama-sama
d. Pelayanan perlengkapan, Yayasan mengkoordinir barang bawaan
(koper) calon jamaah haji dua hari sebelum pemberangkatan sehingga
memberi kemudahan dan meringankan beban bawaan pada calon
jamaah haji tersebut ketika akan berangkat menuju asrama haji.
Termakasuk menyediakan pakaian dan perlengkapan yang dibutuhkan

54
oleh jamaah untuk keperluan manasik ataupun untuk pelaksanaan
ibadah hajinya nanti.
Pelayanan-pelayanan diatas diberikan kepada jamaah dengan
tujuan membuat jamaah senyaman mungkin saat menjalani kegiatan
manasik tersebut. Karena apabila jamaah merasa nyaman maka tingkat
konsentrasi jamaah untuk memahami materi yang disampaikan
mumungkinkan akan lebih maksimal. Dan begitupun dengan
sebaliknya, apabila saat pelaksanaan manasik jamaah justru merasa
kurang nyaman. Maka memungkinkan konsentrasi jamaah terhadap
materi yang disampaikan akan cendurung lebih rendah.

2. Implementasi Strategi
Penerapan strategi sering kali dihadapkan dengan banyaknya
kendala. Baik kendala yang besar ataupun kendala yang kecil. Karena
itu, disinilah strategi memerlukan strategi-kretif dalam menghadapi
setiap kemungkinan yang akan menghalangi penerapan strategi yang
telah direncanakan sebelumnya. Namun, dikarenakan semua hal
terkait bimbingan manasik sudah direncanakan dan dipersiapkan
dengan baik Sehingga pada saat waktu pelaksanaan manasik tiba, tidak
ada kendala yang begitu mengganggu jalannya manasik tersebut.

Tetapi, meski demikian pada pengimplementasian strategi tetap


diharuskan menyiapkan segala kemungkinan yang kurang baik yang
mungkin akan terjadi. Dengan mempertimbangkan setiap
kemungkinan tersebut, diharapkan saat pengimplementasian strategi
pelayanan bimbingan manasik yang sudah disiapkan dapat berjalan
dengan baik.

55
Termasuk di dalam mengimplementasikan strategi yang telah
ditetapkan oleh PT. Safaroh dalam memberikan pelayanan bimbingan
manasik kepada jamaah, tetap terdapat beberapa kesulitan yang
dialami oleh PT. Safaroh ini. Kendala-kendala yang terjadi saat
pengimplementasian tersebut adalah :
- Tidak semua jamaah dapat menerima informasi mengenai waktu
pelaksanaan manasik. Meski sudah diberitahu lewat konfirmasi
melalui media pribadi seperti SMS, telpon, ataupun media yang
lain dikarenakan satu dan lain hal.

3. Evaluasi Strategi
Evaluasi adalah kegiatan yang sangat penting dalam sebuah
organisasi ataupun perusahaan. Karena dengan adanya evaluasi maka
setiap kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam kegiatan organisasi
atau perusahaan dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi.
Evaluasi terhadap strategi pelayanan bimbingan manasik
dilakukan oleh PT. Safaroh setiap musim haji telah berakhir. Biasanya,
setelah musim haji berkahir para karyawan PT. Safaroh Ziarah
Haramain akan dimintai untuk mengungkapkan pendapat mengenai
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat bimbingan manasik
maupun saat pelaksanaan ibadah haji di Makkah dan Madinah.
Evaluasi juga akan diberikan oleh jamaah yang memiliki masukan
untuk PT. Safaroh Ziarah Haramain, biasanya jamaah akan
memberikan masukannya saat acara perpisahan setelah kegiatan haji
selesai. Kegiatan tersebut akan dilakukan ditempat bimbingan manasik
berlangsung dan diikuti oleh seluruh jamaah haji yang berangkat haji
melalui PT. Safaroh Ziarah Haramain.

56
4. Hasil Pelaksanaan Strategi Pelayanan Bimbingan
Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain

Setiap apapun yang direncakan dengan matang, diaplikasikan dengan


maksimal, dan disertai evaluasi setiap pelaksanaannya, tentu akan menemukan
tingkat keberhasilan yang sempurna. Termasuk dalam strategi pelayanan
bimbingan manasik yang direncanakan dengan matang, diimplementasikan
dengan penuh kehati-hatian, serta tidak pernah lupa untuk terus mengevaluasi
setiap tindakannya dalam pelayanan. Hal tersebutlah yang membuat
pelayanan bimbingan manasik ini terkenal dengan baik dikalangan masyarakat
Depok. Dengan sebab pelayanan manasiknya yang baik, berikut adalah bentuk
beberapa keberhasilan PT. Safaroh Ziarah Haramain dalam membimbing
jamaah manasik :

1. Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain, baik yang


berpendidikan atau tidak mampu memahami materi yang disampaikan
dengan baik dan benar. Hal ini diketahui dari sesi tanya jawab yang
disediakan saat manasik.
2. Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain sangat tertib ketika
berada di Saudi. Jamaah juga menjadi lebih mandiri dalam
melaksanakan ibadah-ibadah sunnah, tanpa harus menunggu
pembimbing haji terlebih dahulu.
3. Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain selalu meningkat setiap
tahunnya. Hal tersebut dapat terlihat dari grafik jumlah jamaah haji
setiap tahunnya.
Berdasarkan teori Mintzberg, Quinn, dan Chosal yang
mendefinisikan strategi dengan 5P, yaitu Plan, Play, Pattern, Position,

57
dan Perspective.51 Maka, PT. Safaroh telah menerapkan strategy-
strategi tersebut seperti yang dikemukakan oleh Mintzberg, Quinn, dan
Chosal. Hal ini dapat kita lihat dari spesifiknya jenis pelayanan yang
diberikan kepada jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji
tersebut.
PT. Safaroh telah menerapkan 5P dengan baik demi memberikan
pelayanan yang baik kepada jamaah. Plan (rencana) yang telah ditelah
ditetapkan olehh PT. Safaroh dibuat dengan penuh perhatian dan
pertimbangan.
Dan saat Play (pelaksanaan), pelaksanaan manasik yang
diselenggarakan oleh PT. Safaroh dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Segala hal yang mendukung
suksesnya kegiatan manasik dilakukan oleh PT. Safaroh, termasuk
seperti menyediakan pelayanan akomodasi dan transportasi untuk
kegiatan manasik tersebut.
Begitu juga dengan Pattern (pola dalam bertindak), PT. Safaroh
telah menyertakan setiap hal yang berkaitan dengan kegiatan manasik
besertaan dengan penanggung jawabnya masing-masing. Tentunya
dengan memiliki penanggung jawab masing-masing, hal ini akan lebih
memfokuskan setiap bagian pada jobdesknya masing-masing. Dan
dengan kefokusan tersebut, setiap bagian dapat memaksimalkan setiap
tanggung jawabnya dengan baik.
Selain itu, Position (Posisi), PT. Safaroh merupakan sebuah biro
penyelenggara perjalanan haji dan umroh yang diketui oleh al-habib

51
Firdos mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya,2017) hal.5

58
idruss al-qadrie. Karena beliau yang begitu dikenal masyarakat,
membuat PT. Safaroh mampu bersaing dengan travel-travel yang lain.
Dan terakhir, Perspektif. Pelayanan yang baik menghantarkan PT.
Safaroh pada perspektif yang baik mengenai setiap pelayanannya yang
diberikan kepada jamaah. Perspektif semacam ini tidak serta merta
dapat dibuat. Tapi, lebih dari itu dibutuhkan sebuah usaha keras agar
muncul perspektif yang baik di mata masyarakat. Salah satu yang
dilakukan oleh PT. Safarohh adala dengan meningkatkan pelayanan
yang diberikannya kepada para jamaah haji.
Berdasarkan 5P yang diterapkan oleh PT. Safaroh, berhasil
membuat setiap strategi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
maksimal. Dan tentunya, juga membuat PT. Safaroh terkenal dengan
pelayanan manasik hajinya.

59
BAB V
ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh
Ziarah Haramain
Setelah dilakukannya sebuah penelitian dengan proses
wawancara, dan mengumpulkan data dari pihak yang
bersangkutan. Kemudian, dilanjutkan dengan penulis
menganalisis tentang apa saja strategi yang telah dirumuskan
oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain.
Berkaitan dengan teori-teori mengenai strategi yang
telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya. Penulis setuju dengan
konsep 5P yang dikemukakan ole Mintzberg, Quinn, dan
Chosal. 52
5P yang merupakan Plan, play, pattern, position, dan
perspective, juga telah diaplikasikan di PT. Safaroh Ziarah
Haramain. Untuk pelayanan bimbingan manasik, terdapat
unsur 3P yang sesuai pada PT. Safaroh yaitu Plan
(perencanaan), Play (pengimplementasian), dan Pattern (Pola
dalam Bertindak). Perumusan strategi pelayanan bimbingan
manasik, yang merupakan bagian dari Plan (perencanaan)
yang telah dirumuskan oleh PT. Safaroh bertujuan untuk
memudahkan jamaah dalam memahami setiap materi yang
diberikan oleh pembimbing manasik.

52
Firdos mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya,2017) hal.5

60
Plan bekerja sebagai tahapan pertama dalam pembuatan
strategi. Plan juga berarti mengukur sejauh mana tingkat
perencanaan terhadap hal-hal yang ingin kita capai. Begitupun
dalam proses perumusan strategi pelayanan bimbingan
manasik yang dibuat oleh PT. Safaroh. Pihak travel telah
melakukan kegiatan sesuai dengan manajemen strategi yang
berupa perencanaan startegi, pengimplementasian, dan juga
evaluasi atas strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Peniliti menilai bahwa setiap strategi serta
pengimplementasian dan evaluasinya sudah dijalankan dengan
baik. Berikut adalah beberapa tahapan manajemen strategi,
yaitu
Tahap pertama, perencanaan strategi. Pada tahap
perencanaan strategi untuk pelayanan bimbingan manasik
teradapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti sumber
daya manusia yang akan menjalakan srategi-strategi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Karena, sumber daya manusia yang
kurang akan memperlambat kinjerja strategi yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, pada tahap perencanaan strategi
pihak PT. Safaroh juga sudah mengalokasikan setiap sumber
daya manusia yang akan turut andil dalam kegiatan bimbingan
manasik. Selain itu, pada tahap perencanaan PT. Safaroh juga
sudah mengukur tingkat keberhasilan strategi tersebut dengan
beberapa pertimbangan seperti adanya pengorganisasian yang
baik dalam pembagian tugas dan memaksimalkan fungsi yang
dimiliki setiap divisi yang tentunya berbeda-beda. Diharapkan
dengan adanya perencanaan dan pengorganisasian yang baik

61
maka PT. Safaroh akan lebih maksimal pelayanan terhadap
setiap jamaah.
Strategi dalam pelayanan bimbingan manasik dirumuskan
dan ditetapkan sebelum kegiatan manasik berlangsung.
Dengan harapan bisa memberikan pelayanan yang terbaik
kepada para jamaah. Dalam merumuskan setiap strategi
tersebut PT. Safaroh selalu melihat dan mengedapankan aspek
Pendidikan dan kecepatan kemampuan berpikir para jamaah.
Karena sebagian besar jamaah PT. Safaroh merupakan
kalangan kurang berpendidikan dan merupakan orang-orang
yang sudah tidak muda lagi. Dengan sebab itu, PT. Safaroh
ketika pemberian manasik selalu menggunakan media dan
Bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan jamaah.
Salah satu fungsi strategi adalah taktik untuk mampu
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi atau perusahaann. Faktor untuk tercapainya tujuan
manasik tidak hanya dengan mengumpulkan peserta manasik
ataupun menyediakan sarana dan pemateri yang baik. Tetapi
juga kerjasama antar sumber daya manusia yang menjadi
penanggung jawab kegiatan manasik tersebut. Strategi ini
disiapkan agar saat pelaksanaan dan setelah pelaksanaan
manasik ada pengetauan baru yang dimilki jamaah yaitu segi
pemahaman jamaah mengenai perhajian tersebut.
Oleh karena itu, ketika perencanaan strategi berlangsung
maka hal yang harus diperhatikan adalah objek dari manasik
ini. Karena tidak semua jamaah mampu memahami materi
yang disampaikan dengan tepat.

62
PT. Safaroh memiliki beberapa strategi yang telah di
tetapkan sebelum kegiatan manasik berlangsung. Adapun
strategi pelayanan bimbingan manasik yang diberikan PT.
Safaroh Ziarah Haramain, adalah sebagai berikut :

a. Mendatangkan pemateri manasik ahli dalam bidang haji


Pembimbing manasik merupakan orang yang bertugas
memberikan pemahaman mengenai perhajian kepada calon jamaah
haji. Pembimbing manasik harus orang yang benar-benar
memahami masalah perhajian, agar dapat memberikan penjelasan
yang baik dan benar juga terhadap jamaah. PT. Safaroh Ziarah
Haramain memiliki pembimbing tetap dan merupakan orang yang
mumpuni dalam bidang haji yaitu Al-Habib Idruss Al-Gadrie yang
juga merupakan pimpinan PT. Safaroh Ziarah Haramain
Mendatangkan pemateri yang ahli dalam bidang haji, juga
merupakan salah satu strategi yang dimiliki oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain. Dalam rumusan strategi 5P (plan, play, pattern,
position, dan perspective) yang dikemukan oleh Mintzberg, Quinn,
dan Chosal, maka strategi ini masuk dalam kategori pattern (Pola
dalam bertindak). Karena mendatangkan pemateri manasik yang
ahli dalam bidang haji merupakan suatu tindakan yang
mengupayakan memberikan pelayanan bimbingan manasik yang
baik kepada jamaa
b. menyajikan materi yang sesuai dengan problem perhajian masa
kini dan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
Disetiap musim haji selalu ada saja problem-problem baru
yang dialami para jamaah. Seperti jamaah yang hilang, atau jamaah
yang sakit karena pada waktu sebelum kegiatan haji begitu

63
memaksimalkan ibadah umroh dan kurang memperhatikan
kesehatan , atau juga kejadian-kejadian lain yang berada di luar
kuasa manusia, seperti musibah kebarakan maktab yang diterjadi
pada tahun 2015 silam. Beberapa kejadian tersebut juga
disampaikan di dalam materi manasik, yang bertujuan untuk
meningkatkan rasa kewaspadaan dan rasa peduli jamaah saat
berada di Saudi nanti.
Menyajikan materi yang sesuai dengan problem perhajian
masa kini dan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami, juga
memiliki bagian dari 5P strategi yang dikemukan oleh Minztberg,
Quinn, dan Chosal. Yakni pada bagian Play. Dikatategorikan pada
play karena menyajikan materi yang sesuai dan juga yang mudah
dipahami merupakan sesuatu strategi yang diimplementasikan
langsung pada saat pelaksanaan manasik.
c. Menggunakan sarana dan prasarana yang memadai guna
menunjang pemahaman jamaah. Termasuk menyediakan
transportasi untuk pelaksanaan praktek manasik di embarkasi.
Seperti pedoman pelaksanaan bimbingan manasik pada bab
vi mengenai sarana saat kegiatan manasik yang mengharuskan
menyediakan sarana pembelajaran dalam bentuk alat peraga dan
perlengkapan lainnya. Sekurang-kurangnya berupa ka’bah mini
dan buku manasik.53
Maka, dalam pelaksanaan manasik, PT. Safaroh Ziarah
Haramain menggunakan sarana dan prasarana yang lengkap,
seperti menggunakan proyektor untuk memberikan gambaran

53
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama
Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan

64
kepada jamaah terkait proses ibadah yang akan dilakukan saat haji
nanti. Proyektor yang digunakan saat manasik digunakan untuk
menayangkan video-video atau gambar jamaah dikeberangkatan
tahun sebelumnya untuk menjadi contoh praktek ibadah haji bagi
jamaah yang akan menunaikan ibadah haji ditahun berjalan. PT.
Safaroh juga Memberikan buku panduan manasik kepada jamaah,
dan juga alat tulis apabila ada jamaah yang ingin mencatat selama
manasik berlangsung.
Strategi yang satu ini, termasuk juga pada strategi 5P yang
dikemukan oleh Mintzberg, Quinn, dan Chosal. Strategi yang satu
ini masuk pada bagian play. Dikatategorikan pada play karena
menyajikan materi yang sesuai dan juga yang mudah dipahami
merupakan suatu strategi yang diimplementasikan langsung pada
saat pelaksanaan manasik.
d. Praktek manasik sebanyak 13 kali, dan 1 kali praktek di embarkasi.
Embarkasi adalah asrama yang menampung calon jamaah
haji ditahun berjalan sebelum keberangkatan. Di PT. Safaroh
Ziarah Haramain disediakan juga praktek manasik di embarkasi
yang memiliki miniature ka’bah dan juga halaman yang luas guna
mempraktekan semua teori yang sudah diberikan saat manasik
kepada jamaah.
Strategi untuk melaksanakan kegiatan manasik sebanyak 14
kali merupakan sesuatu yang juga berbeda daripada travel-travel
lainnya. Karena di travel lain, biasanya pelaksanaan manasik
dilaksanakan paling banyak sebanyak 12 atau 13 kali. Sedangkan
di PT. Safaroh pelaksanaan bimbingan manasik dilakukan
sebanyak 14 kali, yaitu dengan 13 kali pertemuan untuk teori dan
sesi tanya jawab. Dan 1 kali praktek di embarkasi.

65
Berdasarkan hal tersebut, strategi yang dimiliki oleh PT.
Safaroh ini juga memiliki bagian pada strategi 5P yang
dikemukakan oleh Mintzberg, Quinnn, dan Chosal yaitu pada
bagian Pattern.Dikatategorikan pada pattern karena melaksanakan
manasik sebanyak 14 kali ini merupakan tindakan yang berbeda
dari travel lain.
Beberapa strategi di atas dilakukan guna memudahkan
jamaah untuk memahami semua hal yang disampaikan saat
pelaksanaan manasik itu sendiri.
Tahap kedua, pengimplementasian strategi. Sesuai dengan
pendapat Mintzberg, Quinn, dan Chosal mengenai 5P. Pada
tahap pengimplementasian, juga terdapat unsur Pattern (pola
dalam bertindak) seperti yang diungkapkan Mintzberg, Quinn,
dan Chosal dalam pelayanan bimbingan manasik yang
diterapkan pada PT. Safaroh Ziarah Haramain.
Pada saat Play (pelaksanaan). Saat inilah, setiap strategi
yang telah ditetapkan sebelumnya akan dilaksanakan. Pada
pengimplementasian, tentunya ada beberapa hal yang ternyata
masih menghambat jalannya manasik tersebut sesuai dengan
yang diharapkan. Seperti adanya jamaah lansia yang kurang
tanggap terhadap materi manasik tersebut, sehingga
memerlukan beberapa kali pengulangan terhadap
penjelasannya. Namun, lebih dari itu setiap strategi yang telah
direncakan oleh PT. Safaroh ini berhasil dijalankan dengan
baik.
Namun, dari beberapa pelayanan bimbingan manasik diatas,
ada satu pelayanan yang penulis kira harusnya ini perlu
diperhatikan dan dimaksimalkan untuk diterapkan dalam

66
bimbingan manasik haji tersebut. Yaitu membentuk organisai
khusus bimbingan manasik untuk meningkatkan pelayanan
jamaah. Strategi yang satu ini belum bisa diterapkan dengan
maksimal disebabkan kekurangan sumber daya manusia di PT.
Safaroh Ziarah Haramain tersebut. Maka disinilah peran
Pattern (pola dalam bertindak) yang mengharuskan pihak PT.
Safaroh untuk mengambil tindakan yang dibutuhkan pada saat
kegiatan manasik tidak berjalan sesuai rencana. Oleh sebab itu,
untuk tetap bisa menghasilkan manasik yang maksimal, PT.
Safaroh mengadakan pengawasan yang dilakukan selama
kegiatan manasik haji berlangsung. Pengawasan ini dilakukan
oleh seluruh staff PT. Safaroh. Pengawasan dimaksudkan
untuk dapat melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
saat manasik.
Juga ada beberapa yang masih perlu diperhatikan, seperti
para lansia yang panca indera pendengaran dan penglihatnnya
sudah kurang peka. Hal itu, menyebabkan pemberian materi
harus di sesuaikan kepada mereka. Maksudnya, pemateri tidak
bisa terlalu cepat dalam menyampaikan materi. Selain itu,
sering kali materi yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya
masih ditanya ulang kembali. Namun, sikap pemateri PT.
Safaroh Ziarah Haramain sangat baik dalam menyikapinya.
Seperti prinsipnya dalam melayani jamaah mereka akan selalu
Senyum, Sabar dan Santun. Oleh karena itu, penulis
menyimpulkan tidak ada kendala yang berarti yang dihadapi
PT. Safaroh Ziarah Haramain dalam menyampaikan manasik.
Terkait dengan pelayanan manasik haji perlu adanya
pengawasan dan pengendalian. Pengawasan dan pengendalian

67
berfungsi untuk memantau apakah semua strategi yang telah
dirumuskan sebelum manasik dapat berjalan baik atau tidak.
Pengawasan dan pengendalian juga berfungsi sebagai upaya
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat
pelaksanaan manasik.
Proses pelaksanaan bimbingan manasik haji pada PT. Safaroh
Ziarah Haramain54 :
a. Penetapan jadwal kegiatan manasik
Jadwal kegiatan manasik yang disediakan PT. Safaroh Ziarah
Haramainselalu disesuaikan dengan jadwal kegiatan
bimbingan manasik yang disediakan pihak kabupaten/kota
sehingga tidak berbentrokan dengan hari yang sama. Untuk
jadwal bimbingan manasik pada tahun 2019 yaitu

55
Tabel 1.6 jadwal bimbingan manasik
No Hari/T Materi Pemateri Waktu Tempat
. anggal
1 Ahad, - Umum Kepala kementrian 09.00-11.00 Yayasan Ibnu
16 Des - Pemberkasa agama kota Depok 11.00-12.00 Hasan56, Lio
2018 n Depok
2 Ahad - Umum - Ust. H. Fauzan 09.00-11.00 Yayasan Ibnu
30 Des - Manasik - Hj. Noni Fatimah 11.00-12.00 Hasan, Lio Depok
2018

54
Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Rusli Ridwan, Depok, 16 Maret 2020
55
Arsip kegiatan ibadah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
56
Yayasan Ibnu Hasan merupakan Lembaga majelis taklim yang juga berada
dibawah naunagan Habib Idrus alGadrie. Pelaksanaan manasik dilakukan di Aula Yayasan
Ibnu Hasan tersebut.

68
3 Ahad, - Fiqh - Ust. H. Abdul 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
13 Jan - Manasik Aziz 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 - Habib Idrus
Algadrie
4 Ahad, - Tauhid - Ust H. Mustofa 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
27 Jan - Manasik S.Ag 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 - Habib Idrus
Algadrie
5 Ahad, - Sholat - Ust. Abdurrahman 09.00-12.00 Yayasan Ibnu
10 Feb - Manasik - Habib Idrus Hasan, Lio Depok
2019 Algadrie
6 Ahad, - Akidah - Ust. Thoharudin 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
24 Feb - Manasik S. Ag 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 - Habib Idrus Al-
Gadrie
7 Ahad, - Umum - Ust. H. Fauzan 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
10 Mar - Manasik - Habib Idrus 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 Algadrie
8 Ahad, - Tauhid - Ust H. Mustofa 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
24 Mar - Manasik S.Ag 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 - Habib Idrus
Algadrie
9 Ahad, - Sholat - Ust. Abdurrahman 09.00-10.30 Yayasan Ibnu
07 Apr - Manasik - Habib Idrus 10.30-12.00 Hasan, Lio Depok
2019 Algadrie
11 Ahad, Praktek Manasik - Habib Idrus Al- 06.00 WIB Asrama Haji
21 Apr Haji Gadrie kumpul di Pondok Gede
2019 kantor Jakarta

69
11 Ahad, - Santunan - Yayasan Yatim 16.00 s.d Masjid Jami, At-
26 Mei yatim Attaqwa kp. Lio selesai1 taqwa, Lio
2019 - Buka puasa
bersama
12 Ahad, - Halal bi - Habib Idrus Al- 09.00 – Yayasan Ibnu
16 Jun halal Gadrie 11.45 Hasan, Lio Depok
2019
13 Ahad, - Persiapan - Habib Idrus Al- 09.00 – Yayasan Ibnu
23 Jun berangkat Gadrie 11.45 Hasan, Lio Depok
2019
14 Ahad, - Persiapanbe - Habib Idrus Al- 09.00 – Yayasan Ibnu
30 Jun rangkat Gadrie 11.45 Hasan, Lio Depok
2019

b. Penetapan materi dan pemateri manasik


Materi bimbingan yang akan disampaikan kepada jamaah yaitu
1. Akidah Akhlak, yang membahas tentang hikmah ibadah haji,
edukasi kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air,
dan Taklimatul Hajj.
2. Fiqh, yang akan membahas tentang tata cara ibadah haji
(manasik ibadah), manasik perjalanan, dan keselamatan
penerbangan.
3. Bimbingan ibadah haji, umrah, dan ziarah. Disini akan dibahas
tentang kegiatan arba’in dan juga ziarah setelah pelaksanaan
ibadah haji selesai.
4. Tanya jawab manasik Haji. Seperti yang kita ketahui, bahwa
tanya jawab merupakan metode bimbingan manasik yang
anjurkan kementrian agama dalam pelaksanaan bimbingan

70
manasik. Begitupun, dengan PT. Safaroh. Namun, disini tanya
jawab tidak hanya dijadikan sebagai metode, tetapi juga bagian
dari sesi manasik. Pada sesi tanya jawab ini akan dilaksanakan
tanya jawab yang dilakukan oleh peserta manasik dan
pembimbing manasik, yang membahas mengenai materi-
materi yang belum dipahami jamaah.
5. Manasik kesehatan, akan membahas mengenai anjuran
kesehatan bagi para jamaah. Seperti kiat-kiat menjaga
kesehatan bagi para jamaah.
6. Pengetahuan tambahan yang berhubungan dengan pelaksanaan
ibadah haji seperti adat istiadat dan budaya Arab Saudi, hak
dan kewajiban jamaah haji, dan melestarikan haji mabrur, serta
sekaligus pembentukan kepala Regu, kepala rombongan dan
kloter.
Adapun untuk kriteria pembimbing manasik PT. Safaroh
Ziarah Haramain yaitu
- Pembimbing manasik harus merupakan orang yang
mempunyai dedikasi yang tinggi
- Merupakan orang yang menekuni bidang Pendidikan
keagamaan
- Merupakan pembimbing yang ahli yang dalam bidang haji
- Merupakan orang yang telah berpengalaman melaksanakan
ibadah haji minimal 2 kali
c. Penyampaian pemberitahuan manasik kepada jamaah
Penyampaian pemberitahuan akan diadakannya kegiatan
manasik kepada jamaah akan disampaikan melalui undangan
online kepada setiap individu jamaah. Ada bagian humas yang
akan menghubungi jamaah terkait waktu dan tempat pelaksanaan

71
manasik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada jamaah yang
tidak bisa hadir dalam kegiatan manasik dengan alas an tidak
mengetahui info pelaksanaan manasik.
d. Mengatur jamaah di ruanagan manasik
Karena ada struktur organisasi manasik, maka tentunya ada
bagian yang akan mengatur jalannya manasik. Termasuk mengatur
jamaah di ruangan manasik, pembagian konsumsi, juga mengatur
posisi jamaah yang sudah lanjut usia agar berada di posisi depan
dekat dengan pembimbing manasik. Hal demikian dikarenakan
orang yang sudah lanjut usia penglihatan dan pendengarannya
sudah berkurang kepekaannya, sehingga mereka difokuskan duduk
dibarisan depan agar memungkinkan mereka untuk bisa juga
memahami materi manasik yang disampaikan oleh pembimbing
manasik.
e. Menyampaikan materi manasik
Penyampaian materi akan disampaikan sesuai dengan materi
dan pemateri yang telah di jadwalkan. Materi dan pemateri tersebut
disesuaikan dengan setiap kemampuan pembimbingnya. Dengan
itu, dapat dipastikan yang mengisi materi manasik adalah orang
yang memang ahli dibidang yang ia sampaikan kepada jamaah.
Dalam menyampaikan materi manasik, juga disediakan alat peraga
dan juga infocus yang bertujuan agar jamaah mampu melihat
dengan jelas mengenai materi yang disampaikan dan melihat
dengan jelas juga peragaan yang dilakukan oleh pembimbing
manasik.
Tidak hanya itu, dalam pemaparan materi akan ada waktu
selingan untuk melihat video atau foto kegiatan ibadah haji jamaah
PT. Safaroh Ziarah Haramaindi ibadah haji tahun sebelumnya.

72
Sehingga, jamaah memiliki gambaran mengenai ibadah haji yang
akan dilakukan secara serentak oleh seluruh umat muslim di dunia.
f. Memandu praktek manasik
Praktek manasik berlangsung 1 kali di embarkasi Jakarta
pondok gede. Pada hari itu, jamaah akan diajak mempraktekan
semua rangkaian kegiatan ibadah haji, seperti thawaf dan sai. Hal
ini bertujuan agar jamaah bisa memperoleh gambaran yang benar
mengenai praktek ibadah yang akan dikerjakan saat haji nanti.
g. Pengawasan
Pengawasan bimbingan manasik akan dilakukan oleh semua
karyawan PT. Safaroh Ziarah Haramain. Hal ini dimaksudkan agar
para karyawan mampu menilai apa saja yang perlu diperhatikan
serta diperbaiki dikegiatan manasik selanjutnya. Disinilah unsur
Pattern seperti yang diungkapkan mintzberg, Quinn,dan Chosal.
Pattern (pola dalam bertindak). Setiap kegiatan yang dilaksanakan,
tentunya ada kekurangan dan kelebihannya. Dan untuk
meminimalisir setiap kekurangan yang akan terjadi, diperlukan
adanya pengawasan. Maka, PT. Safaroh juga menerapkan
pengawasan pada saat kegiatan bimbingan manasiknya.
Tahap ketiga, evaluasi. Sebagaimana kegiatan pelaporan
dan evaluasi yang dilaksanakan kantor kementrian kabupaten/kota
dan KUA kecamatan mengenai kegiatan bimbingan manasik.57
Maka, PT. Safaroh juga membuat evaluasi dan pelaporan yang
sama disetiap kegiatan manasik haji telah selesai dilaksanakan.

57
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama
Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB IX pasal 17.

73
Bentuk evaluasi dan pelaporan akan disampaikan setelah kegiatan
haji selesai dilaksanakan.
Pada saat evaluasi dan pelaporan kita bisa mengetahui
apakah sesuatu telah berjalan dengan baik atau belum berdasarkan
tujuan dan hal-hal yang ingin dicapai dari strategi yang telah
ditetapkan. Maka adapun hal-hal yang ingin dicapai dalam
bimbingan manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain:
1. Memberikan pengetahuan tentang perhajian kepada peserta
manasik
Semua bimbingan manasik tentu bertujuan untuk
mengedukasi jamaahnya mengenai kegiatan haji tersebut. Karena
pengetahuan yang cukup yang dimiliki jamaah akan membuat
jamaah jadi lebih percaya diri dalam menjalankan ibadahnya.
Pengetahuan yang cukup juga akan membuat jamaah merasa
mawas diri terhadap hal-hal yang baik ataupun yang buruk.
Terhadap hal-hal yang bisa membuat ibadah haji itu menjadi sah
atau tidak.
2. Menjadikan peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain
jamaah haji yang mandiri
Apabila jamaah sudah memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai perhajian, maka hal itu akan memungkinkan jamaah
untuk mandiri dalam melakukan setiap ibadahnya.
3. Menjadikan peserta manasik PT. Safaroh Ziarah
Haramainmampu menikmati setiap ibadah haji dengan
khusyuk
Kita bisa khusyuk melakukan suatu ibadah apabila kita tahu
mengenai tata cara ibadah itu sendiri. Dan akan menambah
kekhusyukan apabila kita mengetaui makna dalam setiap ritual

74
ibadaah yang kita lakukan tersebut. Maka PT. Safaroh Ziarah
Haramaindalam menyampaikan materinya selalu juga
disampaikan kepada jamaah mengenai makna yang terkandung
dalam setiap ibadah yang dilakukan saat haji nanti.
Berdasarkan hal-hal yang ingin dicapai PT. Safaroh Ziarah
Haramain, terdapat beberapa evaluasi guna membantu PT. Safaroh
untuk mencapai tujuan daripada penyelenggaraan Pelayanan
bimbingan manasik itu sendiri. Adapun evaluasi terhadap strategi
dan pengimplementasian strategi pelayanan bimbingan manasik
ialah :58

No. Permasalahan Penyelesaian


1. Masih ada jamaah yang Meminta nomor keluarga
sulit dihubungi untuk jamaah yang memiliki
pemberitahuan kegiatan telepon atau handphone
manasik karena tidak sehingga bisa
memiliki alat komunikasi memberitahukan kegiatan
berupa telepon ataupun manasik tersebut lewat
handpone. kerabatnya. Atau
mengirimkan surat
undangan bimbingan
manasik secara tertulis ke
alamat jamaah tersebut.

58
Berdasarkan wawancara dengan Bapak H. Rusli yang merupakan staff dari PT.
Safaroh Ziarah Haramain

75
2. Peserta manasik haji lanjut Panitia penyelenggara harus
usia masih ada yang tidak lebih sabar dalam
mau duduk di barisan memberitahukan kepada
depan saat manasik, padah jamaah lansia tersebut. Dan
bagian depan memang memikirkan cara yang tepat
disiapkan khusus untuk agar jamaah lansia tersebut
jamaah yang sudah lansia mau pindah ke barisan
depan saat manasik.
3. Masih kurangnya sumber Perlu adanya tenaga sumber
daya manusia untuk daya manusia tambahan
menjalani startegi yang untuk membantu
telah ditetapkan mewujudkan strategi yang
sebelumnya oleh PT. telah ditetapkan
Ziarah Haramain sebelumnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis


menyimpulkan bahwa semua strategi yang telah direncakan oleh
PT. Safaroh Ziarah Haramain untuk penyelenggaran manasik,
semuanya dapat dilakukan dengan baik. Hampir semuanya dapat
diterapkan kepada jamaah. Sehingga setiap jamaah selalu merasa
puas dengan pelayanan manasik yang diberikan oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain. Begitupun dengan unsur 3P yang dikemukan
Mintzberg, Quinn, dan Chosal yang ketiga usnurnya terdapat pada
pelayanan bimbingan manasik yang diberikan oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain.

76
B. Hasil Penerapan strategi Pelayanan Bimbingan Manasik bagi
PT. Safaroh Ziarah Haramain
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menyimpulkan bawah PT.
Safaroh Ziarah Haramain telah berhasil memberikan pelayanan
manasik ini kepada para jamaah. Hal ini dikarenakan adanya strategi
yang sangat matang. Pelaksanaannya pun dilakukan sesuai dengan
strategi pelayanan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tidak hanya mengenai strategi, tetapi juga mengenai evaluasi
yang selalu diadakan dan menjadi perhatian PT. Safaroh Ziarah
Haramain membuat kegiatan manasik menjadi tersusun dengan rapih
dan baik. Hal tersebut juga menjadi bentuk kelebihan yang dimiliki
oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain, yang dengan itu membuat
pelayanan menjadi meningkat, sehingga setiap tahunnya jamaah haji
yang bergabung dengan PT. Safaroh Ziarah Haramainini semakin
banyak.
Pelayanan harus selalu diperhatikan oleh semua aspek karyawan
atau staff perusahaan. Karena dengan adanya pelayanan yang baik,
maka jamaah dengan senang hati akan bergabung kembali dengan
perusahaan tersebut. Sama halnya dengan PT. Safaroh Ziarah
Haramain ini yang selalu mengutamakan pelayanan manasiknya.
Meski harus menghadapai beberapa jamaah yang tentunya berbeda
karakter dan jenis pendidikannya. Namun, tidak membuat patah
semangat PT. Safaroh untuk terus mengevaluasi pelayanan-
pelayanannya terhadap setiap jamaah.
Tersebab pelayanan manasik yang baik, jumlah jamaah PT.
Safaroh juga meningkat disetiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat dari
grafik jumlah jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain, yaitu

77
JUMLAH JAMAAH PT. SAFAROH ZIARAH
HARAMAIN
160
140
120
100
80
60
40
20
0
tahun 2015 tahun 2016 tahun 2018 tahun 2019 59

Gambar 1.1 grafik jumlah jamaah haji PT. Safaroh ziarah Haramain

Berdasarkan grafik di atas maka menunjukkan bahwa dalam setiap


tahunnya jumlah jamaah PT. Safaroh ini terus bertambah banyak.
Salah satu faktor meningkatnya jumlah jamaah di travel ini juga
disebabkan karena adanya pelayanan manasik yang cukup baik.
Karena, pelayanan bimbingan manasik juga merupakan iconic dari PT.
Safaroh yang banyak dikenal masyarakat atas bimbingan manasiknya
yang sangat tertata dan sangat baik.
Pelayanan harus selalu diperhatikan oleh semua aspek karyawan
atau staff perusahaan. Karena dengan adanya pelayanan yang baik,
maka jamaah dengan senang hati akan bergabung kembali dengan
perusahaan tersebut. Sama halnya dengan PT. Safaroh Ziarah
Haramain ini yang selalu mengutamakan pelayanan manasiknya.
Meski harus menghadapai beberapa jamaah yang tentunya berbeda
karakter dan jenis pendidikannya.

59
Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

78
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian mengenai straegi pelayanan


bimbingan manasik haji di PT. Safaroh Ziarah Haramain dengan
melakukan wawancara langsung dan observasi maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa
a) Pelaksanaan manasik yang diberikan PT. Safaroh Ziarah
Haramain kepada jamaah mengikuti setiap pedoman
pelaksanaan bimbingan manasik haji yang telah ditetapkan
Kementrian Agama pada pedoman pelaksanaan bimbingan
manasik haji Nomor D/222/ 2015. Pelaksanaan manasik haji
PT. Safaroh mengedepankan aspek pelayanan, sehingga dalam
kegiatan manasiknya seluruh hal yang berkaitan dengan
jamaah telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, demi
memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.
b) Strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT. Safaroh
Ziarah Haramain berhasil menerapkan Plan, Play, Pattern
seperti yang diungkapkan Mintzberg, Quinn, dan Chosal. Plan,
ditetapkan sebelum kegiatan manasik oleh semua staff PT.
Safaroh dengan mempertimbangkan kenyamanan jamaah saat
manasik. Play (pengimplementasian), dilakukan sesuai dengan
strategi pelayanan bimbingan manasik yang telah ditetapkan.
Pattern (pola dalam bertindak), setiap plan dan play, selalu
dilakukan juga pengorganisasian dan pengawasan agar
memaksimalkan strategi pelayanan bimbingan manasik yang
telah ditetapkan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain. Dengan

79
Plan, Play, Pattern yang dimaksimalkan, maka menghasilkan
pelayanan bimbingan manasik yang maksimal.
c) Hasil dari penerapan strategi pelayanan bimbingan manasik
yang baik, tentunya memberikan dampak positif bagi PT.
Safaroh Ziarah Haramain. Dengan adanya pelayanan-
pelayanan bimbingan manasik ini yaitu
- Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain, baik yang
berpendidikan atau tidak mampu memahami materi yang
disampaikan dengan baik dan benar. Hal ini diketahui
dari sesi tanya jawab yang disediakan saat manasik.
- Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain sangat
tertib ketika berada di Saudi. Jamaah juga menjadi
lebih mandiri dalam melaksanakan ibadah-ibadah
sunnah, tanpa harus menunggu pembimbing haji terlebih
dahulu.
- Peserta manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain selalu
meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut dapat terlihat dari
grafik jumlah jamaah haji setiap tahunnya.

B. Saran

Setelah membahas kesimpulan di atas, penulis juga memberikan


saran kepada PT. Safaroh Ziarah Haramain sebagai berikut :
1. Kepada PT. Safaroh Ziarah Haramain kiranya dapat membuat
produk baru, seperti wisata religi atau wisata rohani.
Mengingat adanya kepercayaan yang besar terhadap
pelayanan manasik yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah

80
Haramain. Dengan adanya tambahan produk yang baru, akan
membuat jumlah jamaah semakin banyak.
2. Untuk membuat suatu perusahaan menjadi maju dan terkenal
dikalangan masyarakat sangatlah tidak mudah. Oleh karena
itu, sekiranya PT. Safaroh Ziarah Haramain ini tidak cepat
merasa puas dengan pencapaian-pencapaian yang telah
berhasil didapat sekarang. Dan sekiranya agar terus
mengevaluasi setiap pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Sehingga pelayanan tersebut dapat membuat para
jamaah terus merasa puas.

81
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Taufiq. 2011. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

B. Lay, Agus. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Andi Press

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos

Daryanto dan Setyobudi, Ismato. 2014. Konsumen dan Pelayana Prima.


Yogyakarta: Gava Media

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


1998. Jakarta: Balaipustaka

Hanafi, Mamdu. 2003. Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP


YKPN

Harahap, Sumuran. 2008. Kamus Istilah Haji dan Umroh. Jakarta: Mitra
Abadi

Hardiansyah. 2018. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media

Hardini, Isriani. 2015. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia

Hasan, A Latif dan Ahmad, Nidjam. 2003. Manajemen Haji Cet.ke 2 . Jakarta:
Zikrul Hakim

Hiplunudin, Agus. 2017. Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik ;


Tinjauan Kritis Ilmu Administrasi Negara. Yogyakarta: Calpulis

Kementrian Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral Penyelenggaraan


Haji dan Umroh. 2008. Character Building Pembimbing Manasik Haji.
Jakarta

82
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012. Al-qur’an dan Terjemah.
Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2017. Manajemen Perhajian


Indonesia. Jakarta

Keputusan Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor


D/222. 2015

Kurniasih, Anies. 2017. Strategi Bimbingan Manasik Haji Di Kementrian


Agama Kota Tanggerang Selatan. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

Luthfi M. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Jakarta :


Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Margono. 2010. Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta

Mujahidin, Firdos. 2017. Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nurfadhilah. 2014. Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor


Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Skripsi.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sholeh, Abd. Rosyad, 1976. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta : Bulan


Bintang

Siagian, Sondang P, 2005. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara

Soejono dan Abdurrohman. 2005. Metode penelitian suatu pemikiran dan


penerepan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta

83
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Manajemen. Yogyakarta: Alfabeta CV

Sukardi, Dewa Ketut, 1994. Tes Dalam Konseling. Surabaya: Usaha Nasional

Sutopo dan Suryanto, Adi. 2006. Pelayanan Prima dan Pelatihan Pra Jabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Umar dan Sartono. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV. Pustaka
Setia

UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Zurinal dan Aminuddin. 2008. Fiqh Ibadah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta

84
LAMPIRAN-LAMPIRAN

85
86
87
Gambar 1.1 grafik Jumlah Jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain

88
Gambar 2.1 jadwal kegiatan manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain

89
Gambar 2.2 jadwal kegiatan manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain

90
Gambar 2.3 jadwal kegiatan manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain

91
Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara

Narasumber : Bapak H. Rusli Ridwan (Staff PT. Safaroh Ziarah


Haramain)

1. Latar belakang berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain

PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan sebuah biro perjalanan haji


dan umroh yang berada di kota Depok, Jawa Barat. Berdiri dibawah
pimpinann Habib Idrus Al-Gadrie yang juga merupakan pimpinan
majelis taklim Yayasan Ibnu Hasan. Awal berdirinya pada tahun
1998, namun karena belum memiliki izin perusahaan ini
memberangkatkan jamaah dengan cara kolektif ke travel lain. Setelah
itu, pada tahun 2013 berhasil mendapatkan izin menjalankan
operasional KBIHU, sehingga berdirilah menjadi KBIHU Ibnu
Hasan. Dengan pelayanan bimbingan manasiknya yang mumpuni,
jumlah jamaah terus meningkat pada setiap tahunnya. Sehingga,
KBIHU ini mengajukan pembuatan Perusahaan perseroan Terbatas
pada tahun 2018, dan berdirilah PT. Safaroh Ziarah Haramain.

2. Apa Visi, Misi, Motto, dan Tujuan PT. Safaroh Ziarah Haramain

e) Visi
Terbentuknya jamaah haji Indonesia yang mandiri, memiliki budi
pekerti yang baik terhadap orang lain.

f) Misi
4. Membimbing jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya
pelayanan

92
5. Melayani jamaah haji Indonesia sepenuh hati dengan tujuan
dan maksud ibadah
6. Memberikan pemahaman mengenai haji dan maknanya kepada
para calon jamaa haji Indonesia

g) Tujuan
3. Membantu pemerintah dalam menjadi mitra penyelenggara
ibadah haji
4. Membantu jamaah menjadi haji yang mabrur

h) Motto
Adapun Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain adalah “ Melayani
dengan senyum, menanggapi dengan sabar, dan menjawab dengan
santun”.

3. Apa saja pelayanan yang didapatkan jamaah/peserta manasik ?


- Pelayanan komunikasi
- Pelayanan transportasi
- Pelayanan konsumsi
- Pelayanan perlengkapan

4. Adakah strategi yang digunakan PT. Safaroh untuk memudahkan


jamaah memahami materi manasik ?

Jawaban : Setiap manasik kita lakukan dengan persiapan dan


pelayanan yang sangat baik. Mulai dari menyiapkan buku panduan,
buku dan alat tulis untuk keperluan mencatat, alat visualisasi gambar
seperti proyektor untuk memberikan gambar-gambar dan video

93
kegiatan ibadah haji ditahun sebelumnya, tempat yang nyaman,
pembimbing manasik yang mumpuni, dan komunikasi yang jelas
kepada jamaah. Hal-hal demikian dilakukan dengan tujuan agar
jamaah bisa dengan jelas memahami setiap materi manasik yang
diberikan oleh pembimbing manasik.

5. Apakah persiapan dan pelayanan manasik yang telah disebutkan,


dapat dijalankan dengan baik ? dan adakah evaluasi dari kegiatan
manasik tersebut ?

Jawaban : Seluruh persiapan dan pelayanan manasik hampir dapat


dijalankan dengan baik. Meski demikian, tetap ada yang perlu
diperbaiki di kegiatan manasik selanjutnya. Seperti kurangnya orang
untuk pengorganisasian dan pengawasan saat kegiatan manasik
berlangsung. Yang dengan itu, membuat kegiatan manasik kurang
berjalan maksimal.

Evaluasi dari pelaksanaan manasik ditahun sebelumnya adalah


kurangnya SDM di PT. Safaroh yang mengakibatkan
pengorganisasian dan pengawasan saat manasik masih sulit untuk
diterapkan dengan baik.

6. Adakah kendala yang dialami saat manasik terkait jamaah ?

Jawaban : menurut saya, sejauh ini kendala yang dialami terkait


jamaah adalah saat menghadapi jamaah yang lansia, yang karena
faktor umur sudah memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan

94
penglihatannya. Sehingga saat pemberian manasik seringkali terdapat
pengulangan materi karena hal-hal tersebut.

Namun, pihak PT. Safaroh dapat menanggulanginya dengan membuat


strategi kreatif yaitu dengan mengatur posisi duduk jamaah saat
kegiatan manasik ini berlangsung. Misalnya, bapak ibu yang masih
agak muda dipersilahkan untuk menempati bangku dibarisan
belakang, dan bapak/ibu yang sudah lansia persilahkan untuk
menempati bangku dibarisan depan.

7. Metode apa yang digunakan untuk pelaksanaan bimbingan manasik


haji?
Jawaban : Metode yang digunakan ada 4 metode, yaitu
• Ceramah
Metode pertama yang dilakukan oleh PT. Safaroh
kepada para peserta manasik adalah dengan menggunakan
metode ceramah. Pada metode ini, focus utamanya adalah
menyampaikan materi mengenai perhajian kepada para
jamaah dengan satu arah dari pembimbing manasik kepada
jamaah peserta manasik
• Tanya jawab
Pada metode tanya jawab ini, dilakukan komunikasi
dua arah. Yaitu dari pembimbing dan peserta manasik
dipersilahkan bertanya dan menjawab mengenai hal-hal
perhajian yang masih belum dipahami oleh jamaah peserta
manasik.
• Peragaan dan Praktek Lapangan

95
Pada metode penyampaian ini, peragaan dilakukan
disetiap kesempatan bimbingan manasik. Karena, peragaan
akan selalu dilakukan dihadapan jamaah manasik di waktu
yang telah ditentukan. Dan untuk praktek lapangan, peserta
manasik akan mendapatkan peragaan dengan lebih detail
pada saat praktek lapangan di embarkasi pondok gede
Jakarta. Karena, praktek ini merupakan praktek yang
dilakukan untuk mengimplementasi semua materi yang
sudah diberikan kepada jamaah. Diharapkan dengan
adanya praktek, pembimbing bisa melihat hal-hal apa saja
yang belum dikuasai oleh jamaah.

8. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan manasik haji di PT. Safaroh


Ziarah Haramain?
Jawaban : menurut saya, faktor pendukung dari kegiatan bimbingan
manasik adalah adanya pembimbing manasik yang ahli dalam bidang
haji, sarana dan prasarana yang memadai, pengorganisasian kegiatan
manasik yang benar. Jadi, hal-hal itu yang berusaha dan sangat
diperhatikan disini. 60

9. Apa hasil yang didapat PT. Safaroh dengan melaksanakan kegiatan


manasik haji dan memberikan pelayanan-pelayanan yang baik kepada
jamaah ?
Jawaban : menurut saya, dengan adanya pelaksanaan manasik dan
diiringi dengan pelayanan-pelayanan yang baik kepada jamaah adalah
alhamdulillah banyak peserta manasik yang meski tidak
berpendidikan tinggi, tapi mampu memahami materi dan praktek

60
Di PT. Safaroh Ziarah Haramain

96
dengan baik. Jamaah juga menjadi sangat tertib ketika berada di
Saudi, banyak jamaah yang mandiri ketika melakukan ibadah-ibadah
sunnah, tanpa harus bergantung kepada Habib Idrus walaupun
sebenarnya tidak apa-apa. Dan yang paling menonjol adalah
alhamdulillah setiap tahunnya jumlah jamaah haji di PT. Safaroh terus
bertambah.

10. Berapa kali PT. Safaroh Ziarah Haramain melakukan bimbingan


manasik disetiap tahunnya?
Jawaban : Kami61 melakukan kegiatan bimbingan manasik sebanyak
14 kali pertemuan, 13 kali diisi dengan teori dan tanya jawab, dan 1x
praktek di embaarkasi.

11. Apa saja ruang lingkup kerja PT. Safaroh Ziarah Haramain ?
Jawaban : pertama, kewajiban kami adalah memberikan pelayanan
persiapan administrasi. Maksudnya kami bertugas untuk membantu
jamaah yang kekurangan ilmu atau kekurangan pemahaman mengenai
pengurusan administrasi termasuk pembuatan paspor
- Kami juga memiliki kewajiban untuk memberikan bimbingan
manasik haji secara lengkap kepada para jamaah
- Memberikan bimbingan secara langsung kepada para jamaah
ditanah suci
- Menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam manasik haji.
- Menyediakan pembimbing manasik haji yang berkompeten dan
menguasai dalam bidang haji
12. Bagaimana proses pengelolaan Atau manajemen di PT. Safaroh
Ziarah Haramain ?

61
PT. Safaroh Ziarah Haramain

97
Jawaban : PT. Safaroh menganut 4 sistem manajemen yaitu planning,
organizing, actuating, dan juga controlling.

13. Untuk pemilihan pembimbing manasik, adakah kriteria khusus yang


telah di tentukan di PT. Safaroh Ziarah Haramain?
Jawaban : untuk kriteria pembimbing manasik, hal itu sudah jelas
dalam aturan kemenag. Namun, untuk lebih detail, kami
menambahkan beberapa kriteria seperti pembimbing manasik haji
minimal merupakan orang yang pernah melakukan ibadah haji
minimal 2 kali, selain itu diutamakan seorang sarjana atau orang yang
merupakan lulusan Pendidikan dibidang keagamaan, dan umurnya
tidak kurang dari 25 tahun.

14. Apa saja materi yang diajarkan oleh PT. Safaroh Ziarah haramain
dalam kegiatan manasik ?
Jawaban : materi-materi yang kami sampaikan sudah terlampir di
jadwal kegiatan bimbingan manasik haji, termasuk juga waktu dan
pembimbing manasiknya.

15. Untuk mengetahui sebuah pelayanan dapat dikatakan berhasil atau


tidak, maka diperlukan adanya evaluasi. Lalu adakah kegiatan
evaluasi dilakukan di PT. Safaroh Ziarah Haramain?
Jawaban : kita tentu memiliki waktu untuk melakukan kegiatan
evaluasi, khusunya evaluasi terhadap pelayanan-pelayanan yang
diberikan kepada jamaah. kegiatan evaluasi tersebut biasanya
dilakukan setelah musim haji berkahir. Kegiatan evluasi juga
didukung oleh testimoni, kesan, dan kritikan jamaah yang

98
disampaikan oleh beberapa jamaah saat kegiatan pertemuan jamaah
(perpisahan) setelah jamaah kembali dari Saudi.

16. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan manasik haji pada PT.


Safaroh Ziarah Haramain?
Jawaban : proses pelaksananaan bimbingan manasik yang
dilaksanakan di PT. Safaroh Ziarah Haramain, dilakukan dengan
beberapa proses. Dimulai dari menetapkan jadwal kegiatan manasik,
menetapkan materi dan pemateri manasik, menyampaikan
pemberitauan terkait kegiatan manasik kepada jamaah, mengatur
jamaah diruangan manasik, proses penyampaian materi manasik oleh
pembimbing manasik, memandu kegiatan praktek manasik, hingga
pengawasan ketika manasik berlangsung. Semua hal tersebut sudah
dirancang dengan sebaik mungkin dengan harapan jamaah dapat
melakukan kegiatan manasik dengan tenang dan nyaman

Data-data yang diminta saat wawancara


- Data jamaah
- Jadwal kegiatan manasik
- Dokumentasi kegiatan manasik

99
Dokumentasi setelah wawancara

100
Foto kegiatan manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain

101

Anda mungkin juga menyukai