Anda di halaman 1dari 175

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM

MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT DI MADRASAH


TSANAWIYAH DINIYAH AL-AZHAR MUARA BUNGO

TESIS

Diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh


Gelar magister manajemen pendidikan islam

OLEH:
MA’MUN
MMP: 1622625

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018/1440H
i
ii
iii
iv
MOTTO

  ⧫


▪⬧ ⬧    ◆
◆  ◆ ❑◆⬧
⧫  ▪⧫

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka
sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu
dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu,
memperdayakan kamu tentang Allah. (Qs. Faathir ayat : 5)1

1
Anonim Al-qurandanTerjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara,2009) hln. 596 ayat 1-5

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin….
Akhirnya aku sampai ke titik ini,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Allah
Tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada_Mu ya Allah
Serta shalawat dan salam kepadanya Baginda Rasulullah SAW dan para
sahabat yang mulia
Semoga sebuah karya sederhana ini menjadi amal shaleh bagiku dan
menjadi kebanggaan
bagi keluargaku tercinta
tesis ini kupersembahkan kepada:
Ayahandaku terhormat H. Mansur
Ibundaku tersayang Hj. Marwah
Kakak-kakakku tercinta:
Wahdaturrahma
Fauziyah
Seluruh keluarga tercinta
Dan calon belahan jiwa ku,
Yang Selalu Menginspirasi Penulis Untuk Selalu Berjuang Dan Berkarya
Meraih Yang Terbaik.

vii
STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM
MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT DI MADRASAH
TSANAWIYAH DINIYAH AL-AZHAR MUARA BUNGO

MA’MUN
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah siswa di


Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dan adanya
persaingan antar lembaga pendidikan. Sehingga Penelitian ini dilakukan
bertujuan untuk (1) Mengetahui strategi pemasaran Jasa pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo (2) Mengetahui
faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pemasaran jasa
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo (3)
Mengetahui implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.(4) mengetahui
sejauh mana keberhasilan yang dicapai. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo. Subjek dari penelitian ini
adalah Kepala Sekolah. Informan dari penelitian ini adalah Kepala TU,
Bagian Humas, Bagian Kesiswaan, dan Siswa. Tekhnik pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksa
keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik
analisis data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri dari
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan yang
dilakukan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo adalah:
(a). Pemasaran secara langsung, yaitu dengan pemanfaatan IT, media
cetak maupun elektonik. (b). Pemasaran tidak langsung yaitu dengan
mengadakan sosialisasi ke SD/MI dan kepada masyarakat. (2). faktor
pendukung antara lain; guru yang mengajar sesuai bidang, letaknya yang
geografis, harga murah, kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Sedang, faktor penghambat meliputi sarana-prasarana yang masih kurang
sehingga terpaksa banyak membuang calon siswa baru, banyaknya
pesaing antar lembaga dan masih adanya siswa yang terpaksa karena
orangtua (3). Hasil yang dicapai mampu bersaing dari segi produk,
proses, SDM dan mempunyai ciri khas MTS DIAZ CERIA baik bidang
ekstrarekuler dan intrarekuler.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan, meningkatkan minat


masyarakat.

vii
EDUCATIONAL SERVICE MARKETING STRATEGY
IN IMPROVING COMMUNITY INTEREST IN MADRASAH
TSANAWIYAH DINIYAH AL-AZHAR MUARA BUNGO

MA’MUN
ABSTRACT

This study aims to increase the number of students in Muara Bungo Al-
Azhar Tsanawiyah Diniyah Madrasah and the existence of competition
between educational institutions. So that this research was conducted
aimed at (1) Knowing the marketing strategies of Educational Services in
Madrasah Diniyah Tsanawiyah Al-azhar Muara Bungo (2) Knowing the
supporting and inhibiting factors in the marketing strategy of education
services in Madrasah Diniyah Tsanawiyah Al-azhar Muara Bungo (3)
Knowing implementation marketing strategy for education services in
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo. (4) knowing the
extent to which success has been achieved. This research use desciptive
qualitative approach. This research was carried out in the Madrasah of
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo. The subject of this study was
the Principal. Informants from this study were the Head of the TU, the
Public Relations Section, the Student Section, and Students. Techniques
for collecting data using observation, interviews and documentation. Data
validity checker uses source and method triangulation. Data analysis
techniques use an interactive analysis model, which consists of data
reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the
study show that: The Marketing Strategy of Educational Services carried
out by the Madrasa of the Diniyah Al-Azhar Muara Bungo Institute is: (a).
Direct marketing, namely by utilizing IT, print and electronic media. (b).
Indirect marketing is by conducting socialization to SD / MI and to the
community. (2). supporting factors include; teachers who teach according
to fields, geographical location, low prices, high trust from the community.
Meanwhile, the inhibiting factors include infrastructure that is still lacking
and forced to throw away many new students, the number of competitors
between institutions and the presence of students who are forced by
parents (3). The results achieved are able to compete in terms of
products, processes, HR and have the characteristics of MTS DIAZ CERIA
both extrarecular and intrarecular fields.

Keywords: Educational Services Marketing Strategy, increasing public


interest

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan peneltian ini kedalam sebuah bentuk laporan berbentuk
tesis yang ber judul “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam
Meningkatkan Minat Masyarakat Di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo .” namun hanya ini yang dapat penulis lakukan dalam
proses penelitian sampai penulisan telah dilakukan secara maksimal.
Penulis menyadari bahawa selama ini perjalanan studi maupun
penyelesaian tesis ini banyak mendapat pengalaman baru karena
mendapatkan motivasi dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Uin Sultan Thaha
Saifuddin Jambi dan seluruh pembantu rektor atas segala motivasi
dan layanan fasilitas yang telah diberikan selama peneliti menjalani
proses penelitian hingga selesai.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Husein Ritonga, MA selaku direktur
Pascasarjana Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Seluruh Ketua
Kosentrasi dan seluruh staf atas bantuan fasilitas dan kemudahan
yang diberikan selama peneliti berurusan dengannya.
3. Bapak Dr.H.Kasful Anwar Us, M.Pd Dan Bapak Dr.H. M. Syahran
Jailani, M.Pd selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan yang berharga, petunjuk dan motivasi yang
berkelanjutan hingga selesainya tesis.
4. Seluruh teman-teman mahasiswa pasca sarjana khusus konsentrasi
manajemen pendidkan islam, atas perhatian dan kritiknya selama ini
penulis merasa terbantu dalam membangun kepercayaan
5. Seluruh pihak yang telah membantu selama perencanaan,
pelaksanaan dan penulisan hasil penelitian ini penulis tidak dapat
memberi bantuan dalam bentuk materi, kecuali hanya memanjatkan
doa semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan amal

x
yang sangat berguna, dimurahkan rezeki dan diangkat derajat
hidupnya olehnya.
Dalam penulisan tesis ini masih banyak sekali kekeliruan dan
kelemahan yang terdapat di dalam isi, metode penelitian dan sistematika
penulisan sehingga kepada pembaca yang berminat kíranya dapat
memberikan kritikan dan masukan yang berharga untuk kesempurnaan
kemudian Semoga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, Negara dan
Agama.

Jarnbi, Oktober 2018


Penulis

Ma’mun
NIM: 1622626

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii
NOTA DINAS.................................................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS ...................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACK .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
TRANSLITERASI ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 10
C. Fokus Penelitian ................................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan ......................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELAVAN
A. LANDASAN TEORI .............................................................................. 12
1. Pengertian Strategi Pemaaran .................................................. 12
2. Pemasaran jasa pendidikan ...................................................... 15
3. Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan ......................................... 17
4. Konep Pemasaran Jasa ............................................................ 17
5. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan........................................ 21
B. Penelitian yang Relevan....................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 35
B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian .................................................... 36
C. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

xi
E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 40
F. Uji Keterpercayaan Data ...................................................................... 41
G. Rencana dan Waktu Penelitian ............................................................ 43
BAB IV DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL
A. Deskripsi Lokasi Penelitian (Situasi Sosial).......................................... 47
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 48
2. Sejarah Singkat MTS Diniyah Al-Azhar Muara Bungo............... 48
3. Perkembangan Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ........................ 49
4. Visi Misi MTS Dinyah Al-Azhar Muara Bungo ........................... 50
5. Struktur Organisasi ................................................................... 53
6. Keadaan Guru dan Karyawan MTS Diniyyah Al-Azhar ............. 58
7. Keadaan Siswa MTS Diniyah Al-Azhar .................................... 61
8. Sarana dan Prasarana .............................................................. 62
9. Ekstrakurikuler ........................................................................... 64
B. Temuan Penelitian .............................................................................. 65
1. strategi pemasaran pendidikan MTS DIAZ Al-azhar Muara Bungo
dalam meningkatkan peminat masyarakat................................. 65
2. Implementasi strategi pemasaran pendidikan MTS DIAZ Al-azhar
Muara Bungo. ............................................................................ 77
3. Faktor pendukung dan penghambat. ......................................... 98
4. Hasil yang dicapai MTS DIA Al-azhar Muara Bungo. ................ 99
C. AnalisisHasilTemuan. .......................................................................... 100
a. Penapsiran terhadap peningkatan jumla hsiswa. ........................... 101
b. Penafsiran terhadap implementasi pemasaran pendidikan MTS Diniyah
Al-azhar. ........................................................................................ 110
c. Penafsiran terhadap daktor pendukung dan factor penghambat. .. 114
d. Penafsiran sejauh mana keberhasilan yang dicapai. ..................... 117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 120
B. Implikasi .............................................................................................. 122
C. Rekomendasi ...................................................................................... 124

xii
D. Saran................................................................................................... 124

DAFTAR FUTAKA. .................................................................................


INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA. ..................................................
LAMPIRAN. ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR. ...............................................................................
DAFTAR TABEL. ...................................................................................
CURRUCULUM VITA.............................................................................

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan. .............................................................................. 44
Tabel 2 : Daftar Siswa Mts Diaz Al-Azhar. ...................................................... 62
Tabel 3 : Daftar Penerimaan (PPDB) Mts Diaz. ............................................. 102
Tabel 4 : Daftar Penerimaan (PBDB) Mts Diaz. ............................................. 105

xiv
DAFTAR GAMBAR
Foto 1 : Gedung Diaz. ..................................................................................... 20
Foto 2 : Visi Misi Sekolah. ............................................................................... 20
Foto 3 : Tujuan Sekolah. ................................................................................. 20
Foto 4 : Guru Mts Diaz. ................................................................................... 21
Foto 5 : Data Siswa. ........................................................................................ 21
Foto 6 : Akriditasi Mts Diaz. ............................................................................ 21
Foto 7 : Sepanduk Mts Diaz. .......................................................................... 21
Foto 8 : Brosur Mts Diaz. ................................................................................ 21
Foto 9 : Siswa Baca Buku. .............................................................................. 22
Foto 10 : Tropi Mts Disz. ................................................................................. 22
Foto 11: Hasil Prestasi Siswa. ........................................................................ 22
Foto 12 : Kegiatan Qurban. ............................................................................. 22
Foto 13 : Pembagian Tas. ............................................................................... 23
Foto 14 : Pelaksanaan Bakti Sosial. ............................................................... 23
Foto 15 : Keberangkatan Siswa Ppl. ............................................................... 23
Foto 16 : Kegiatan Upacara Hari Senin. ......................................................... 24
Foto 17 : Perpustakaan Diaz........................................................................... 24
Foto 18 : Labor Komputer. .............................................................................. 24
Foto 19 : Labot Ipa. ......................................................................................... 24
Foto 20 : Ruangan Kelas. ............................................................................... 25
Foto 21 : Kantin Diaz. ..................................................................................... 25
Foto 22 : Kegiatan Belajar Menggunakan Proyektor. ...................................... 25

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tingkat persaingan dalam dunia pendidikan menuntut setiap pemasar
untuk mampu melaksanakan kegiatan strategi pemasaran yang efektif dan
efisien. Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep
pemasaran yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasaran dan
kebutuhan serta keinginan pelanggan. Dalam hal ini, strategi pemasaran
jasa pendidikan memiliki posisi yang sangat penting di dunia yang telah
memasuki zaman globalisasi,zaman dimana iklim kompetitif sudah masuk di
semua line kehidupan.
Globalisasi merupakan kekuatan pemicu pada aspek kehidupan.
Konsep ini menciptakan paradigma bordeless world, yaitu dunia yang tidak
mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah Negara atau bangsa.
Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua
aspek kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya pendidikan. Semakin
banyaknya lembaga pendidikan maka semakin banyak pula persaingan di
dalam lembaga pendidikan sehingga setiap lembaga pendidikan dituntut
untuk menghadapi iklim kompetitif tersebut.1
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi untuk meningkatkan taraf
hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas, memiliki
kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul
dengan baik di masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi
keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan
individunya menjadi manusia yang memiliki derajat.2 Perintah Allah dalam
Surat Al-a’alq ayat 1-5:

1
Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern, Yogyakarta: UUP AMP YKPN, hlm. 14
2
Engkoswra & Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan, Bandung :Alfabeta hlm.1

1
2

}3{ ُ‫} اقْرَأْ وَرَبُّكَ ْاألَكْرَم‬2{ ٍ‫} خَلَقَ اإلِنسَانَ مِنْ عَلَق‬1{ َ‫اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَق‬
}5{ ْ‫} عَلَّمَ ْاإلِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَم‬4{ ِ‫الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَم‬
Artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan
tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahui”. (QS: 96 :(1-5).3

Menuru Siti Murtiningsih yang dikutif dalam Nurani Suyomukti


pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapapun,
terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai sebuah upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan, pendidikan telah ada seiring
dengan lahirnya peradaban manusia. Dalam hal inilah , letak pendidikan
dalam masyarakat sebenarnya mengikuti perkembangan corak sejarah
manusia yang menandakan bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak
mengenal akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat.4
Hidup dalam iklim kompetisi seperti saat ini, sulit bagi suatu organisasi
untuk dapat hidup dengan baik, jika tidak memiliki kemampuan mengubah diri
dengan cepat dan mampu berkembang seiring dengan berbagai tuntutan
skateholder. Kondisi ini berlaku hampir pada setiap organisasi yang bersifat
profit maupun non profit.5 Persaingan tersebut juga berlaku dalam dunia
pendidikan, meskipun lembaga pendidikan tidak termasuk lembaga profit,
namun pengelolaannya tidak bisa dilakukan secara tradisional akan tetapi
membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pendidikan memiliki daya
saing tinggi untuk dapat bersaing ditingkat global. Saat ini paradigma dalam
memandang pendidikan mulai bergeser, yang awalnya pendidikan dipandang

3Anonim Al-qurandanTerjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara,2009) hln 596 ayat 1-5


4
Soyomukti Nurani, Teori-Teori Pendidikan( Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016) hlm. 22
5
Muhaimin. 2012. Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah/Madrasah),cet.4 Jakarta : Kencana prenada Media Group hlm, 23
3

dan dikaji sebagai aspek sosial, sekarang orang melihat pendidikan sebagai
corporate.6
Orang awam yang belum banyak mengetahui tentang marketing,
merasa kaget dengan istilah marketing pendidikan. Orang awam mengira
bahwa lembaga pendidikan itu akan dikomersialkan adalah tidak sama dan
sebangun antara marketing dengan komersial walaupun kedua istilah itu
akrab digunakan dalam bidang bisnis. Kegiatan bisnis dapat dilakukan pada
dua sektor yaitu sektor yang mencari atau mengejar laba, dan sektor yang
tidak mengejar laba. Orang awam juga merasa kaget mendengar kata
pemasaran (marketing) pendidikan, karena pemikiran mereka selalu tertuju
kepada dunia bisnis, hal ini wajar karena kata atau istilah marketing tersebut
seringkali muncul dan berkembang di kalangan bisnis, baik bisnis jasa
maupun bisnis manufaktur. Sekarang ini istilah marketing sudah masuk ke
dunia pendidikan dan pemasaran itu termasuk hal yang penting di dalam
pendidikan guna untuk meningkatkan mutu pendidikan yang baik dan
berkualitas.7
Strategi pemasaran adalah cara atau taktik dalam memasarkan
sesuatu supaya tujuan yang jadi sasaran kita dapat tertarik dengan apa yang
telah kita pasarkan. Strategi dalam Wikipedia adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang
baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara
rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan
secara efektif.8 Secara histori kata strategi dipakai untuk istilah dunia militer.

6
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode Paradigma Baru), Bandung :PT Remaja
Rosdakarya. Hlm, 20
7
Ara Hidayat & Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip, dan Aplikasi
dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah), (Yogyakarta: Kaukaba, 2012), Hal. 229.
8
Http//Wikipedia.org/wiki/strategi//.Diunduh pada hari Jumaat tanggal 016 November 2018
4

Strategi sendiri berasal dari bahasa yunani “stratagos‟, yang berarti jendral
atau komandan militer. Maksutnya adalah strategi berarti seni para jendral,
yaitu cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan
perang agar musuh dapat dikalahkan. Dalam pemasaran juga menggunakan
strategi,agar pemasaran bisa tercapai sesuai dengan keinginan.9
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain. Untuk definisi manajerial, pemasaran
sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”.Jadi, tujuan pemasaran
jasa pendidikan adalah mengetahui dan memahami pelanggan jasa
pendidikan dengan baik sehingga produk pendidikan atau jasa pendidikan itu
cocok dengan pelanggan jasa pendidikan dan selanjutnya mampu menjual
dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran jasa pendidikan harus menghasilkan
pelanggan jasa pendidikan yang siap membeli.Yang dibutuhkan selanjutnya
adalah menyediakan produk pendidikan atau jasa pendidikan itu.10
Fungsi pemasaran pada organisasi yang berorientasi laba
(perusahaan) dengan organisasi nirbala (sekolah) tentu berbeda. Perbedaan
yang nyata terletak pada cara organisasi dalam memperoleh sumber dana
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan,
memperoleh modal pertamanya dari para investor atau pemegang saham
dan jika perusahaan telah beroperasi, maka dana perusahaan operasional
diperoleh dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sebaliknya organisasi nirbala (sekolah) memperoleh dana dari sumbangan
para donator atau lembaga induk yang tidak meminta imbalan apapun dari
organisasi tersebut.11

9
Http// Erlan.blogspot.com/2011//. Diunduh pada hari Jumaat tanggal 016 November 2018
10 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten, 2005), Jilid I,h. 10.
11
Wijaya, Davis, Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta: Salemba Empat 2012, hlm. 48
5

Pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan sekolah yang tepat


akan memicu tumbuh kembangnya pendidikan di dalam suatu lembaga
pendidikan. Pada akhirnya hasil pendidikan yang berupa sumber daya
manusia akan dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat di luar maupun
di dalam bidang pendidikan itu sendiri. Hal itu juga berlaku dalam dunia
pendidikan, meskipun lembaga pendidikan tidak termasuk lembaga profit,
namun pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi
membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pendidikan memiliki daya
saing tinggi untuk dapat bersaing di tingkat global. Apalagi saat ini paradigma
dalam memandang pendidikan mulai bergeser, yang awalnya pendidikan
dilihat dan dikaji dari aspek sosial, sekarang orang melihat pendidikan lebih
pada sebuah corporate. Artinya, lembaga pendidikan dipahami sebagai suatu
organisasi produksi yang menghasilkan jasa pendidikan yang dibeli oleh para
konsumen. Apabila produsen tidak mampu memasarkan hasil produksinya,
dalam hal ini jasa pendidikan disebabkan mutunya tidak dapat memuaskan
konsumen, maka produksi jasa yang ditawarkan tidak laku.
Strategi tersebut diadopsi dari dunia bisnis, dimana istilah marketing
terfokus pada sisi kepuasan konsumen dengan memakai dasar pemikiran
yang logis: jika konsumennya tidak puas, berarti marketingnya gagal.
Dengan kata lain, jika lembaga pendidikan yang memproses jasa pendidikan
tidak mampu memuaskan users educations sesuai dengan need pasar,
maka lembaga pendidikan tersebut tidak akan berlaku untuk terus eksis.12
Jika logika corporate ini dipakai dalam dunia pendidikan, maka lembaga
pendidikan dapat dimaknai sebagai sebuah lembaga yang bergerak
dibidang layanan jasa pendidikan yang kegiatannya melayani konsumen
berupa siswa, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang dikenal sebagai
stake holder. Sebab, etika pemasaran dalam dunia pendidikan adalah

12Sri Minarti, Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandir),


(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 370-371.
6

menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara


menyeluruh.13
Jadi, jika lembaga ingin memberikan citra yang baik dalam rangka
menarik jumlah siswa, maka konsekuensi logisnya lembaga pendidikan
harus mengembangkan berbagai upaya strategi pemasaran sehingga
customer tertarikuntuk menggunakan jasa lembaga tersebut. Sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari pemasaran itu, sekolah harus berupaya
semaksimal mungkin untuk mengelola serta meningkatkan kualitas
layanannya sehingga apa yang dipromosikan biasa dipertanggung
jawabkan. Hal itu dikarenakan pendekatan marketing menuntut mereka
untuk menganalisis intra dan ekstrakulikuler, fasilitas pendidikan, dan
suasana belajar mengajar sehingga kegiatan mereka selalu terpusat pada
perbaikan mutu pelayanan.
Menurut Alma,14 perubahan paradigma pendidikan tersebut, harus
dapat menciptakan: (1) Makes regular repeat purchases yaitu pelanggan
yang selalu membeli atau memakai secara teratur program yang
diluncurkan oleh lembaga, misalnya siswa menyelesaikan studi sampai
akhir tetap pada lembaga yang sama; (2) Purchases across product and
service lines, pelanggan membeli diluar lini produk/jasa, misalnya ketika
Mu‟allimin mengeluarkan program lain yaitu pelatihan Bahasa Arab maka
banyak siswa sekolah lain yang mengikuti pelatihan tersebut; (3) Refers
other yaitu merekomendasikan produk lain, misalnya siswa Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo merekomendasikan kepada
keluarga, teman ataupun masyarakat setiap program layanan pendidikan
baik merekomendasikan jurusan yang diambil maupun layanan lainnya
(training, seminar, loka karya dan sebagainya); (4) Demonstrates an

13 Ara Hidayat & Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip, dan Aplikasi
dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah), (Yogyakarta: Kaukaba, 2012), Hal. 229.
14 Modul UPI, Pemasaran Pendidikan. Hal. 202.
7

immunity to the full of the competition yaitu menunjukkan kekebalan dari


daya tarik produk sejenis dari pesaing, misalnya selain Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo banyak lembaga lain yang
menawarkan pendidikan serupa, akan tetapi sebanyak dan semenarik
apapun yang dilakukan oleh lembaga lain, siswa tetap teguh memilih
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo sebagai lembaga
layanan pendidikanya.
Konsep bisnis dan pemasaran sudah saatnya diterapkan dalam
lembaga pendidikan sehingga memiliki Competitive advantage. Sebuah
lembaga pendidikan harus berusaha mencapai keunggulan memberikan
layanan prima dengan superior customer service dan menghasilkan
lulusanyang berkualitas. Karena kualitas layanan lembaga pendidikan
berbanding lurus dengan kepercayaan peminat layanan jasa pendidikan.
Semakin bagus layanan pendidikan yang diberikan, maka semakin banyak
pula peminat yang akan memanfaatkan jasa yang diberikan.
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo adalah bagian
dari mitra pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Secara
ringkas Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo adalah
struktur organisasi atau lembaga yang berada dalam naungan kementrian
Agama dan Dinas Pendidikan. Meskipun banyaknya subtansi atau
sekolahan, dan munculnya sekolah-sekolah yang berbasik islam terutama di
Mara Bungo, namun grafik pendaftaran siswa di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo terus meningkat setiap tahunnya, yang
menjadi pesaing kuat di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo antara lain SMPN 1 Muara Bungo yang mempunyai keunggulan
dalam bidang intelektual, SMPN EXPARIUS yang selalu mempunyai nilai
tertinggi disetiap kelulusan, MTS Muara Bungo yang memang memiliki
keunggulan dibidang keAgamaan.
8

Banyaknya persaingan antar sekolah yang ada di Muara Bungo,


namun animo pendaftar di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo setiap tahunnya terus meningkat. Hal tersebut dikarekanakan
meningkatnya pelayanan yang terbaik di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
azhar Muara Bungo ini, dari pelayanan yang baik yang diberikan oleh
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo bertujuan agar para
konsumen semakin puas dengan layanan yang diberikan oleh lembaga
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo ini, sehingga
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo harus mempunyai
strategi atau upaya-upaya yang digunakan dalam pemasaran pendidikan,
melalui bauran pemasaran seperti produk, tempat, harga dan lain
sebagainya.
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo harus
mempunyai strategi-strategi pemasaran yang bagus, di dalam faktor internal
terdapat masalah yang harus menjadikan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
azhar Muara Bungo memiliki strategi-strategi agar animo pendaftar di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo terus meningkat.
Maka dari sini Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo selain
memiliki Strategi pemasaran, juga di tuntut untuk membuat inovasi-inovasi
baru agar pelayanan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo ini dapat memuaskan pelanggan atau siswa.
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo ini
didasari dengan adanya tujuan untuk mendidik siswa agar menguasai ilmu
pengetahuan, untuk mendidik siswa agar mempunyai akhlak karimah, agar
siswa mampu berjuang di jalan Allah kapan dan dimana saja, dan bisa
mandiri saat sudah lulus. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo juga mempunyai tujuan untuk menigkatkan mutu dan menghasilkan
siswa yang cerdas ,mandiri, dan agamis yang biasa disebut dengan
sekolahan yang agamis Paforit.
9

Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo Dilihat dari


banyaknya persaingan lembaga pendidikan yang ada di Muara Bungo,
maka lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo ini harus berkompeten dengan lembaga pendidikan lainya, dengan
cara meningkatkan dan menyusun strategi pemasaran yang baik. Dalam
pelaksanaan pendidikan yang baik, Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo juga dituntut untuk bisa berkembang secara maksimal
sehingga dapat memenuhi tuntutan stakeholder yaitu menghasilkan lulusan
yang berkualitas, baik secara akademik, moralitas maupun kemandirian
hidup. Terlebih dengan semakin menjamurnya lembaga pendidikan yang
memiliki sistem pendidikan yang serupa atau bersaing dengan Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, jika tidak diimbangi dengan
strategi pemasaran jasa pendidikan yang matang, pengembangan kualitas
yang semakin baik, serta pelayanan yang memuaskan, maka lambat laun
akan tertinggal dengan lembaga baru yang menawarkan berbagai
kelebihan.
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, berusaha
memberikan layanan pendidikan sebaik mungkin, mulai dari pelayanan jasa
yang prima, pelayanan tempat, mutu yang terjamin dan pembinaan akhlakul
karimah. Namun demikian hal itu harus disertai deng pemasaran yang baik
dan tenaga pendidikan yang cukup berkompeten dalam menyusun semua
strategi yang disiapkannya. Berdasarkan hal itulah peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap strategi pemasaran jasa pendidikan dalam
meningkatkan minat Masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo.
10

A. RumusanMasalah
1. Bagaimana strategi pemasaran jasa pendidikan Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo dalam meningkatkan minat masyarakat?
2. Bagaimana implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi strategi pemasaran
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo?
4. Bagaimana hasil yang dicapai?

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas maka dalam penelitian ini
difokuskan pada Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan oleh Tenaga Pendidik
dan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo (Studi Kasus di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui starategi pemasaran jasa pendidikan dalam
meningkatkan minat Masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
azhar Muara Bungo.
b. Untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan
di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dalam
meningkatkan minat masyarkat.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses
implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan
11

minat masyarkat.
d. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.

2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan yang signifikan, baik
secara teoritis maupun secara praktis yaitu:
a. Secara teoritis; untuk pengembangan ilmu pengetahuan; lebih jauh
diharapkan dapat memberikan sumbangan akademik tentang model
strategi pemasaran jasa pendidikan khususnya di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dalam rangka
meningkatkan minat masyarkat.
b. Secara praktis; diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan
evaluasi bagi segenap keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-azhar Muara Bungo agar selalu memperbaiki kualitas layanan
pendidikannya demi kemajuan madrasah.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi menurut kamus bahasa Indonesia berarti cara.1Arti pemimpin


adalah “seseorang yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan
pendidikan dan pengajaran di sebuah lembaga pendidikan”.2Sedangkan
pemasaran pendidikan berarti proses yang diasosiasikan dengan
mempromosikan barang atau jasa pendidikan.3 Strategi pemasaran
pendidikan yang dimaksud adalah suatu cara yang dirancang oleh pemimpin
dalam melakukan pemasaran pendidikan untuk meningkatkan minat dan
jumlah santri dan santriwati lebih banyak terhadap lembaga pendidikan.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan ekskusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim
kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan
prinsip-perinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisiensi dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.4
Menurut Bittel, strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk
mencapai tujuan perusahaan.5Sedangkan dalam KBBI, diartikan sebagai
suatu rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.6Strategi dipandang sebagai sebuah program yang meliputi tujuan

1YS. Marjo, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Surabaya: Beringin Jaya


Surabaya, 1997), h. 214
2Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 97
3Betsy-Ann Toffler Jane Imber, Kamus Istilah Pemasaran, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2002), h. 658.


4
http://id. wikeipedia.org/wiki/strategi. Diunduh pada hari jumaat, tanggal 16 Novemver 2018
5
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 199
6
Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1092.
yang ingin dicapai, disertai dengan tindakan atau langkah-langkah khusus
untuk mencapai tujuan tersebut sebagai usaha merespon lingkungannya.
Sesuai firman Allah dalam suroh Annisa:

ْ‫َي ا أَيُّهَا َّالذِينَ َآمَنُوا لَا َتأْ ُكلُوا َأمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا َأنْ تَكُونَ تِجَا َرةً عَن‬
‫ن بِكُمْ رَحِيمًا‬
َ ‫اللهَ كَا‬
َّ َّ‫تَرَاضٍ مِنْكُمْ َولَا تَقْ ُتلُوا أَنْ ُفسَكُمْ إِن‬

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan


harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali
dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian
membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih
Sayang kepada kalian “.( QS. 4: 29 )7

Secara histori kata strategi dipakai untuk istilah dunia militer.Strategi


sendiri berasal dari bahasa yunani “stratagos‟, yang berarti jendral atau
komandan militer. Maksutnya adalah strategi berarti seni para jendral, yaitu
cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan
perang agar musuh dapat dikalahkan. Dalam pemasaran juga menggunakan
strategi,agar pemasaran bisa tercapai sesuai dengan keinginan.8Namun
istilah ini tidak hanya digunakan dalam konteks militer saja, bisnis juga
memiliki istilah strategi ini. Dalam konteks bisnis, strategi adalah rencana
yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategi pemasaran dengan tantangan lingkungan dan yang direncanakan
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Para ahli mengemukakan pengertian secara berbeda-beda dalam


penyajian dan penekanannya, namun semuanya mempunyai pengertian
yang hampir sama antara satu dengan yang lain. Berikut beberapa definisi

7
Anonim Al-qurandanTerjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara,2009) hl.83 ayat 29
8
Http// Erlan.blogspot.com/2011//. Diunduh pada hari Jumaat tanggal 016 November 2018
mengenai pemasaran yang dimaksud. Menurut TheAmerican MarketingA
ssociation menyebutkan: ”Marketing is the planning and executing the
conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods and services
to create exchanges that satisfiy individual and organizational goals”. 9

Definisi di atas mengandung arti bahwa pemasaran adalah suatu


proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi
sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi. Sedangkan menurut Chartered
Institute of Marketing, menyebutkan bahwa pemasaran adalah: “Management
process of anticipating, identifying and satisfying customer requirements
profitably”.10

Tersirat bahwa pemasaran adalah suatu proses manajemen yang


bertanggung jawab untuk mengenali, mengantisipasi dan memuaskan
keinginan atau kebutuhan pembeli demi meraih laba. Stanton dalam Swastha
dan Irawan, mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Kotler dan Keller mengartikan: “Marketing is a societal process by
which individuals and groups obtain what they need and want through
creating, offering, and freely exchanging products and services of value with
others”.11

9
Graham J Hooley, Nigel F. Piercy, Brigitte Nicoulaud. Marketing Strategy and Competitive
Positioning. (London: Prentice Hall, 2008), hlm. 7
10
Colin Gilligan dan Richard M.S. Wilson. Strategic Marketing Planning. (London: Elseivier,
2009), hlm. 1
11
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller.Marketing Management.(New Jersey: Prentice Hall, 2012), hlm.
5.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa bernilai dengan pihak lain. Dalam kaitannya dengan pemasaran, strategi
didefinisikan sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.12Dengan demikian, strategi
pemasaran merupakan suatu rencana yang diformulasikan secara sistematis
mengenai kegiatan pemasaran untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
kaitannya dengan implementasi variabel-variabel pemasaran seperti
identifikasi pasar, segmentasi pasar, pemosisian terhadap pasar dan elemen
bauran pemasaran.

2. Pemasaran Jasa Pendidikan


Mendengar kata pemasaran atau marketing, pemikiran kita selalu
tertuju pada dunia bisnis. Hal ini wajar karena kata atau istilah “marketing”
sering kali muncul dan berkembang dikalangan bisnis, baik bisnis manufaktur
maupun jasa.
Menurut Indradjaja dan karno, pemasaran jasa pendidikan mutlak
diperlukan karena hal-hal berikut:
1. Kita perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa pendidikan
(siswa, orang tua siswa, dan pihak terkait lainnya) bahwa lembaga
pendidikan yang kita kelola masih tetap eksis.

12
Nyoman Sudiarta. “Strategi Pemasaran: Mengintegrasikan Konsep Pemasaran Pariwisata, Gaya
Hidup Konsumen dan Manajemen Destinasi Pariwisata Menuju Kualitas Pengalaman Berkelanjutan”
dalamJurnal Ilmiah Manajemen dan Akutansi STIE Triatma Mulya, Vol. 16/No. 2/Desember 2011, hlm.
60.
2. Kita perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa pendidikan
bahwa jasa pendidikan yang kita lakuakan relevan dengan kebutuhan
mereka.
3. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar jenis jasa
pendidikan yang kita lakukan dapat dikenal dan dipahami oleh
masyarakat, terutama pelanggan jasa pendidikan.
4. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar eksistensi
sekolah tidak ditinggalkan oleh masyarakat dan pelanggan jasa
pendidikan potensial.13

Pemasaran dapat dibedakan antara definisi pemasaran secara sosial


dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan
oleh pemasaran dimasyarakat.Seorang pemasar mengatakan bahwa peran
pemasaran adalah “menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi.”Berikut ini
adalah definisi sosial yang sesuai dengan tujuan kita. Pemasaran adalah
proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
pihak lain. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai
“seni menjual produk”. Jadi, tujuan pemasaran jasa pendidikan adalah
mengetahui dan memahami pelanggan jasa pendidikan dengan baik
sehingga produk pendidikan atau jasa pendidikan itu cocok dengan
pelanggan jasa pendidikan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri.
Idealnya, pemasaran jasa pendidikan harus menghasilkan pelanggan jasa
pendidikan yang siap membeli.Yang dibutuhkan selanjutnya adalah
menyediakan produk pendidikan atau jasa pendidikan itu.14

13David wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h. 2


14 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten, 2005), Jilid I,
h. 10.
3. Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan
Kotler dan Fox mendefinisikan tujuan utama pemasaran
pendidikan untuk:
1) Memenuhi misi sekolah dengan tingkat keberhasilan yang besar;
2) Meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan;
3) Meningkatkan ketertarikan terhadap sumber daya pendidikan;
4) Meningkatkan efisiensi pada aktivitas pemasaran jasa pendidikan.15

Berdasarkan tujuan pemasaran jasa pendidikan, aktivitas pemasaran


jasa pendidikan lebih dari aktivitas penjualan jasa pendidikan, periklanan dan
promosi, untuk menciptakan permintaan jasa pendidikan.Pemasaran jasa
pendidikan adalah keterampilan perencanaan dan pengelolaan hubungan
pertukaran antara lembaga pendidikan dengan kelompok masyarakat.

4. Konsep Dasar Pemasaran Jasa


Konsep ini dapat membantu seseorang menajer apakah permintaan
itu elastic atau tidak. Diantaranya:
1) Kebutuhan (Needs)
Dalam konteks pemasaran, kebutuhan adalah sebuah kondisi dimana
kita merasa kekurangan atas satu barang tertentu dan ada sebuah
dorongan untuk memenuhinya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan
barang-barang kebutuhan pokok, misalnya kebutuhan kita akan
makan, minum, dan pakaian. Jika dikaitkan dengan pemasaran jasa
pendidikan, maka kebutuhan adalah sebuah kondisi dimana kita
merasa perlu terhadap sebuah lembaga pendidikan dan harus segera
memenuhi kebutuhan tersebut.

15Ibid.,h. 16-17.
2) Keinginan (Want)
Keinginan adalah kebutuhan manusia yang sudah dibentuk oleh
budaya dan kepribadian individu. Artinya individu mungkin memiliki
kebutuhan yang sama, seperti pakaian dan minuman, namun individu
bisa memiliki keinginan yang berbeda kerena sudah ada peranan
kepribadian dan budaya. Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka
setiap individu memiliki keinginan untuk memilih lembaga pendidikan
yang mereka sukai baik berdasarkan tuntutan pribadi maupun budaya,
misalnya pilihan antara lembaga pendidikan umum maupun lembaga
pendidikan agama, baik negeri maupun swasta.

3).Permintaan
Permintaan, dalam konteks ilmu pemasaran jasa pendidikan, adalah
keinginan pelanggan jasa pendidikan yang didukung oleh daya beli
terhadap lembaga pendidikan. Pelanggan jasa pendidikan memiliki
keinginan, namun ia belum tentu merupakan demand atas produk jasa
pendidikan tertentu bila ia tidak memiliki daya atau kemauan untuk
menjadi pelanggan jasa pendidikan. Oleh sebab itu, sebuah lembaga
pendidikan yang kreatif akan bertindak lebih jauh lagi dengan
“menciptakan” permintaan-permintaan baru sehingga pelanggan jasa
pendidikan merasa perlu dan harus untuk menjadi siswa atau siawi di
lembaga pendidikan tersebut.
4). Produk jasa pendidikan
Produk jasa pendidikan adalah apa saja yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan jasa pendidikan agar dapat diambil manfaatnya dan
digunakan, sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan jasa pendidikan. Kata produk dalam pemasaran jasa
pendidikan bukan hanya untuk “barang” (objek fisik) saja, tetapi juga
berarti pelayanan, orang, tempat, organisasi dan ide-ide.
5). Ide-ide
Lembaga pendidikan menawarkan lulusan (out put) yang hafal Al-
qur’an diluar kurikulum yang telah disajikan kepada masyarakat.
6). Tempat
Tempat atau lokasi yang bisa ditawarkan kepada pelanggan
pendidikan.Misalnya, bangunan lembaga pendidikan/sekolah yang
megah dan tempat tinggal atau asrama bagi peserta didik.
8). Orang
Orang yang dimaksud disini adalah figur-figur tertentu yang dapat
“ditawarkan” karena talenta dan kemampuan yang dimiliki. Misalnya,
tenaga pendidik yang profesional.\
9). Organisasi
Sebuah lembaga pendidikan “didandani” hingga tampil memikat.
Laporan keuangan, data-data keuangan, kegiatan yang menyangkut
sistem administrasi, digambarkan prospeknya untuk ditawarkan
kepada pelanggan jasa pendidikan, bisa lewat iklan, atau roadshow
dengan melakukan presentasi-presentasi.Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan citra sebuah lembaga pendidikan yang dilakukan
dengan berbagai program kampanye atau public relation (kehumasan).
10). Pelayanan
Pelayanan adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu
pihak, yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan
apapun.
11). Pengalaman (Experience)
Lembaga pendidikan akan memberikan pengalaman-pengalaman
yang “jarang” ditemui oleh pelanggan pendidikan (siswa). Seperti,
pengalaman yang didapat oleh siswa disebuah lembaga pendidikan
tertentu.
12). Nilai Pelanggan Jasa Pendidikan (Customer Value)
Nilai pelanggan jasa pendidikan adalah sebuah konsep penting. Orang
tua siswa dan siswa itu sendiri dapat memberikan sebuah penilaian
terhadap produk jasa pendidikan yang ditawarkan, penilaian tersebut
dapat berupa rasa nyaman, bahagia, bangga, dan percaya diri.Untuk
mendapatkan hal demikian tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan
oleh orang tua siswa. Perbandingan antara nilai yang didapatkan
dengan biaya total inilah yang disebut dengan nilai pelanggan jasa
pendidikan.
13).Kepuansan Pelanggan Jasa Pendidikan
Kepuasan pelanggan jasa pendidikan tergantung sejauh mana
manfaat sebuah produk jasa pendidikan yang dapat dirasakan
(perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan jasa
pendidikan.
14). Relationship Marketing
Relationship marketing merupakan istilah yang erat kaitannya dengan
meraih dan menjaga kepuasan pelanggan jasa pendidikan. Kita perlu
terus-menerus menciptakan, menjaga dan memperkuat hubungan
dengan pelanggan jasa pendidikan. Inilah yang disebut proses
hubungan pemasaran (relationship marketing).
15) Pasar Jasa Pendidikan
Pasar jasa pendidikan adalah pelanggan pendidikan atau calon
pelanggan jasa pendidikan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan
tertentu terhadap sebuah lembaga pendidikan dan mempunyai
keinginan untuk memuaskan kebutuhannya dengan cara bergabung
pada lembaga pendidikan tersebut. Oleh sebab itu, lembaga
pendidikan harus semakin kreatif menciptakan permintaan (creating
demand) yang artinya lembaga pendidikan harus dapat menciptakan
pelanggan jasa pendidikan yang baru dan tidak hanya mengandalkan
pelanggan jasa pendidikan yang sudah ada.16

5. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan


Suksesnya pemasaran pendidikan Islam, tergantung pola pikir
pemimpin yang mempunyai pandangan kedepan dan kebelakang dalam
kaitannya dengan pemasaran pendidikan, sehingga dapat mempersiapkan
karyawan lembaga pendidikan dan siswa untuk menyongsong masa depan
lembaga yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus selalu berusaha agar
lembaga pendidikan yang dipimpinnya tetap hidup, berkembang, dan mampu
bersaing dengan lembaga pendidikan lain, untuk itu pemimpin perlu
menentukan dan menerapkan strategi, serta melakukan aktivitas pemasaran
jasa pendidikan. Strategi menurut kamus bahasa Indonesia berarti cara17.Arti
pemimpin adalah “ seseorang yang bertanggung jawab terhadap segala
kegiatan pendidikan dan pengajaran di sebuah lembaga pendidikan”.18
Sedangkan pemasaran pendidikan berarti proses yang diasosiasikan dengan
mempromosikan barang atau jasa pendidikan.19 Strategi pemasaran
pendidikan yang dimaksud adalah suatu cara yang dirancang oleh pemimpin
dalam melakukan pemasaran pendidikan untuk meningkatkan minat dan
jumlah santri dan santriwati lebih banyak terhadap lembaga pendidikan.
Cara tersebut dapat dirancang dalam bentuk strategi seperti:
segmentasi pasar jasa pendidikan, strategi penentuan pasar sasaran jasa
pendidikan, strategi penentuan posisi pasar jasa pendidikan dan strategi
bauran pemasaran jasa pendidikan (marketing mix). Melalui strategi tersebut

16TaufiqAmir, Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo


Persada, 2005), h. 6-17
17YS. Marjo, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Surabaya: Beringin Jaya

Surabaya, 1997), h. 214


18Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 97
19Betsy-Ann Toffler Jane Imber, Kamus Istilah Pemasaran, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2002), h. 658.


diharapkan pemasaran pendidikan dapat meningkatkan minat dan jumlah
siswa lebih banyak, serta meningkatkan keloyalan masyarakat terhadap
lembaga pendidikan.
Untuk lebih jelasnya mengenai keempat macam strategi tersebut
dapat dilihat pada uraian berikut ini:
1) Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Pada dasarnya, di setiap kalangan masyarakat selalu ada
kelompok-kelompok yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
relatif serupa terhadap sebuah lembaga pendidikan. Memuaskan
keseluruhan kalangan masyarakat sekaligus dengan sebuah produk jasa
pendidikan adalah usaha yang sia-sia atau hampir tidak mungkin, sebab
tidak semua orang mempunyai minat terhadap produk jasa pendidikan
yang kita tawarkan. Misalnya,
Sebagian orang berminat untuk masuk pada sebuah lembaga
pendidikan pondok pesantren dan sebagian lagi menginginkan untuk
masuk ke sebuah lembaga pendidikan umum. Hal demikian disebabkan
perbedaan latar belakang kelompok tersebut, baik dari segi status
ekonomi, tingkat pendidikan, kebudayaan, status sosial, jumlah anak dan
agama. Oleh karena itu pemimpin jasa pendidikan perlu mengidentifikasi
kebutuhan, keinginan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan jasa pendidikan.20 Segmentasi pasar jasa
pendidikan mempunyai tiga macam pendekatan strategi pemasaran jasa
pendidikan dan pemimpin pendidikan dapat memilih salah satu dari tiga
pendekatan pemasaran jasa pendidikan. Berikut adalah tiga alternatif
tersebut:
a) Undifferentiated Marketing (pendekatan pemasaran jasa
pendidikantanpa pembedaan/tanpa diferensiasi). Dalam strategi ini,

20M. Taufiq Amir, Op. Cit. h. 95


pemimpin pendidikan mencoba mengembangkan produk jasa
pendidikan tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau
banyak orang. Jadi, sebuah lembaga pendidikan dipasarkan kepada
semua kalangan masyarakat, yang artinya tidak hanya terfokus pada
satu atau beberapa kelompok kalangan saja. Dalam strategi ini
pemasaran jasa pendidikan bersifat massal, maka teknik
pemasarannya juga bersifat massal, misalnya dengan menggunkan
periklanan massal seperti, surat kabar, radio, televisi, dan lain-lain.
Differentiated Marketing (pendekatan pemasaran jasa pendidikan
dengan pembedaan/deferensiasi). Dalam strategi ini, pemimpin
pendidikan mencoba untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok
pelanggan jasa pendidikan dengan membagi kalangan masyarakat
kedalam dua kelompok atau lebih. Pada kelompok pembeli dapat
ditawarkan jenis produk jasa pendidikan yang berbeda dengan
kelompok lain. Sehingga lembaga pendidikan dapat menjual dua atau
beberapa macam produk jasa pendidikan, misalnya lembaga
pendidikan menawarkan pendidikan umum berbasis pondok
pesantren. Jadi, dalam strategi ini pemimpin berusaha untuk:
1) Memilih sub-grouf/kelompok-kelompok yang akan dilayani.
2) Merencanakan produk jasa pendidikan yang dapat
memberikan kepuasan kepada kelompok-kelompok tersebut.
b) Concentrated Marketing (pendekatan pemasaran jasa pendidikan
terkonsentrasi). Dalam strategi ini, pemimpin hanya memusatkan
usaha pemasaran jasa pendidikannya pada satu atau beberapa
kelompok pelanggan jasa pendidikan saja, karena disebabkan
ketidak berhasilan dalam melayani kelompok pelanggan jasa
pendidikan. Oleh sebab itu, usaha pemasaran jasa pendidikannya
hanya dipusatkan pada kelompok pelanggan jasa pendidikan yang
paling banyak berminat terhadap lembaga pendidikan yang
bersangkutan,sehingga lembaga pendidikan dapat mengembangkan
produk jasa pendidikan yang paling ideal untuk kelompok pelanggan
jasa pendidikan tersebut.21

Pemimpin dapat menentukan dasar alternatif segmentasi pasar


jasapendidikan berdasarkan dua pendekatan, sebagai berikut:
a. Karakteristik konsumen, yaitu segmentasi pasar jasa pendidikan
berdasarkan berbagai asfek berikut:
1) Segmentasi geografi, membagi pasar jasa pendidikan menjadi unit-
unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah,
provinsi, kota atau RT. Dalam hal ini, pemimpin dapat memutuskan
untuk beroperasi pada satu atau beberapa wilayah geografis atau
beroperasi diseluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada
variasi lokal dalam hal kebutuhan dan preferensi geografi.
2) Segmentasi demografi, pemimpin membagi pasar jasa pendidikan
menjadi kelompok-kelompok dengan dasar variabel-variabel
demografi, seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, jenis
keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, dan kewarganegaraan. Segmentasi perilaku, pemimpin
membagi pelanggan jasa pendidikan berdasarkan pengetahuan,
sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk
jasa pendidikan.22
b. Tanggapan konsumen (pelanggan jasa pendidikan), yaitu segmentasi
pasar jasa pendidikan berdasarkan asfek-asfek berikut:
1) Manfaat, dengan asumsi bahwa manfaat yang dicari pelanggan jasa
pendidikan dari produk jasa pendidikan adalah alasan mengapa

21Ibid.,
h. 52
22Philip
Kotler, dkk., Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, (Yogyakarta: Penerbit Andi
and Pearson Education Asia Pte. Ltd., 2000), Ed. I, h. 358-362
pelanggan jasa pendidikan membeli produk jasa pendidikan yang
bersangkutan.
2) Penggunaan, yang berfokus pada jenis-jenis dan batasan
penggunaan, seperti pengguna berat, pengguna menengah,
pengguna ringan/sesekali, atau bukan pengguna jasa pendidikan.
3) Promosi, yang berfokus pada cara pelanggan jasa pendidikan,
menanggapi aktivitas promosi lembaga pendidikan, termasuk
tanggapan terhadap periklanan dan pameran pendidikan.
4) Loyalitas, yang berfokus pada batasan loyalitas, seperti pelanggan
jasa pendidikan yang setia terhadap satu merek pendidikan, setia
terhadap dua atau tiga merek pendidikan, menggilir merek
pendidikan atau sekolah yang disukai, serta tidak loyal atau tidak
terpaku kepada merek pendidikan tertentu.

Jadi pelayanan yang terfokus pada apakah dengan mengelompokkan


produk jasa pendidikan akan menyebabkan pelanggan jasa pendidikan
dilayani dengan layanan pendidikan yang sama, pemimpin harus bisa
membedakan penawaran jasa pendidikan, serta apakah produk jasa
pendidikan memiliki tingkat yang sama dengan layanan pendidikan.23

2). Strategi Penentuan Pasar Sasaran Jasa Pendidikan


Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, dalam hal ini
pemimpin harus memutuskan segmen mana dan berapa banyak segmen
yang akan dilayani. Hal tersebut merupakan tahap mengenai pemilihan pasar
sasaran jasa pendidikan. Pemimpin dapat mempertimbangkan lima pola
pemilihan pasar sasaran jasa pendidikan. Lima pola pasar sasaran tersebut
sebagai berikut:

23David Wijaya, Op. Cit., h. 58


a) Konsentrasi pada segmen pasar tunggal (single segment
concentration), yaitu lembaga pendidikan memilih berkonsentrasi
pada satu segmen pasar jasa pendidikan karena lembaga pendidikan
memiliki dana yang terbatas dan hanya mampu beroperasi pada satu
segmen pasar jasa pendidikan. Dalam hal ini, pemimpin memperoleh
posisi pasar jasa pendidikan yang kuat karena memiliki pengetahuan
yang lebih luas mengenai kebutuhan segmen pasar jasa pendidikan
dan reputasi istimewa yang diperolehnya.
b) Spesialisasi yang selektif (selective specialization), yaitu pemimpin
memilih sejumlah segmen pasar jasa pendidikan yang menarik,
sehingga sesuai dengan tujuan dan sumber daya pendidikan.
c) Spesialisasi produk jasa pendidikan (product specialization), yaitu
pemimpin berkonsentrasi dalam membuat produk jasa pendidikan
tertentu, sehingga produk jasa pendidikan yang dibuatnya dapat
ditawarkan pada sejumlah kelompok pelanggan jasa pendidikan.
Spesialisasi pasar jasa pendidikan (market specialization), yaitu
pemimpin berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan pendidikan.
d) Cakupan seluruh pasar jasa pendidikan (full market coverage), yaitu
pemimpin berusaha melayani seluruh pelanggan pendidikan dengan
semua produk jasa pendidikan yang mungkin mereka butuhkan.24

c). Strategi Penentuan Posisi Pasar Jasa Pendidikan


Menurut Kotler dalam buku yang ditulis oleh Taufik Amir, penentuan
posisi jasa pendidikan (positioning) adalah “bagaimana sebuah produk
jasa pendidikan dapat dirumuskan secara berbeda oleh pelanggan jasa
pendidikan atas atribut-atribut yang dianggapnya penting, relatif

24M. Taufiq Amir, Op. Cit., h. 125


dibandingkan dengan produk jasa pendidikan lain”.25Jadi, penentuan
posisi pasar jasa pendidikan merupakan cara bagi lembaga pendidikan
untuk menciptakan anggapan atau kesan tertentu diingatan pelanggan
jasa pendidikan, sehingga pelanggan jasa pendidikan dapatmemahami
dan menghargai hal yang dilakukan organisasi dalam kaitannya dengan
kompetitor.
1. Langkah-langkah dalam Positioning
Pemimpin harus mengidentifikasi keunggulan bersaing yang
mungkin untuk ditonjolkan merupakan tahap awal dalam
positioning.Keunggulan bersaing ini bisa ditemukan melalui analisis
internal terhadap lembaga pendidikan dan produk-produk jasa pendidikan
lainnya. Pemimpin hendaknya mendaftar sebanyak mungkin hal-hal dan
nilai-nilai apa saja yang dapat ditonjolkan. Dengan demikian, hal yang
dianggap beda oleh pelanggan jasa pendidikan dapat dibandingkan
dengan pesaing.
Unsur pembeda dapat ditemukan dalam banyak hal. Adapun unsur-
unsur pembeda tersebut adalah:
1) Produk jasa pendidikan, yaitu asfek perbedaan yang dapat ditemukan
dalam sebuah produk jasa pendidikan bisa berupa bentuk, fitur,
kinerja, kesesuaian (kurikulum: kesenian, teknologi dan olah raga),
daya tahan dan lain-lain.
2) Pelayanan, yaitu perbedaan dalam hal melayani pelanggan jasa
pendidikan. Artinya, kesiap-siagaan dalam hal memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada pelanggan jasa pendidikan. Pelayanan
dapat berupa tawaran, bantuan terhadap keamanan dan kenyamanan
pelanggan jasa pendidikan yang mempunyai keluhan.

25Philip Kotler, dkk., Op. Cit.,h. 375-377


3) Saluran, yaitu kemudahan dalam mengakses informasi mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan produk jasa pendidikan dan organisasi,
misalnya keamanan dan kenyaman dalam akses menuju lokasi.
4) Citra (Image), yaitu cara masyarakat mempersepsi (memikirkan)
produk jasa pendidikan yang ditawarkan. Untuk membangun suatu
citra diperlukannya pembangunan simbol-simbol legenda atau
bangunan-bangunan lain sehingga memberikan perbedaan yang
sesuai dengan harapan pelanggan. Misalnya, pembangunan patung
Sphynx di gerbang pintu masuk, sehingga ada nuansa Mesir sekaligus
legendaris, dan mengadakan majelis ta’lim pada pendidikan pondok
pesantren dan lain-lain.
5) Karyawan, yaitu lebih mengedepankan asfek kompetensi
karyawannya, misalnya pada sebuah lembaga pendidikan lebih
mengedepankan staff pengajar yang memiliki kualifikasi minimal
tingkat S2.
2. Syarat Positioning yang Baik
1) Menguntungkan lembaga pendidikan
2) Penting bagi pelanggan jasa pendidikan
3) Dapat dikomunikasikan tidak mudah untuk ditiru.26

d). Strategi Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan (Marketing Mix)


Pemimpin harus mengetahui cara untuk mencapai dan
mempertahankan keunggulan kompetitif adalah melalui pemanfaatan
unsur-unsur bauran pemasaran jasa pendidikan yang disebut dengan
marketing mix.Unsur-unsur utama dalam strategi pemasaran jasa
pendidikan dikenal dengan sebutan “4P”, yaitu product (produk jasa
pendidikan), place (tempat/metode penyampaian), price (harga jasa

26M. Taufiq Amir, Op. Cit., h. 125-131


pendidikan), dan promotion (promosi jasa pendidikan). Namun demikian,
pendekatan bauran pemasaran 4P tradisional hanya dapat diterapkan
untuk produk.
Bagi sektor jasa, 4P terlalu terbatas untuk menyediakan kerangka
pemikiran pemimpin dalam pemasaran jasa pendidikan dan perencanaan
strategi pemasaran jasa pendidikan. Oleh karena itu, James dan Phillips
menyarankan 3P tambahan dalam pemasaran jasa pendidikan, yaitu
people (orang/tenaga pendidik dan kependidikan), physical evidence
(bukti fisik jasa pendidikan), dan process (proses jasa pendidikan).27
Unsur-unsurbauranpemasaranjasapendidikan, dirincikan sebagai
berikut:
1) Produk jasa pendidikan (product), merupakan unsur yang paling
penting dalam program pemasaran jasa pendidikan.28Produk
merupakan hal mendasar yang akan menjadi pertimbangan pilihan
bagi masyarakat. Produk pendidikan merupakan segala sesuatu yang
ditawarkan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Produk yang dihasilkan dan ditawarkan harus berkualitas. Sebab,
konsumen tidak senang pada produk kurang bermutu, apalagi
harganya mahal.29 Misal, disamping produk bidang akademik,
produsen harus bisa membuat produk layanan pendidikan lebih
bervariasi seperti kegiatan olahraga, kesenian, dan keagamaan,untuk
menambah kualitas pendidikan. Suatu komoditi yang hendak
diproduksi haruslah mempertimbangkan alasan sosial kemanusiaan,
yakni selain dibutuhkan oleh masyarakat juga manfaat positifnya yang
akan di dapat produksinya suatu komoditas tersebut. Dalam
lingkungan pendidikan,produk jasa yang dapat ditawarkan adalah jasa

27David wijaya, Op.Cit., h. 75


28Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997),
Jilid II, Ed. V, h. 95
29
Buchari Alma. Pemasaran Stratejik, hlm. 37.
layanan akademik seperti kurikulum atau ekstra kurikulum. Selain itu,
penawaran melalui prestasi yang telah diraih juga merupakan factor
pendukung dalam meraih persaingan antar sekolah.
2) Price (harga)
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran
karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis.30
Produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan tinggi atau
rendahnya harga, yang berpedoman pada:
a) Keadaan atau kualitas harga
b) Konsumen yang dituju
c) Susunan pasar, apakah produknya baru diintroduksi ke pasar
atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat di hati
konsumen atau banyak saingan.31
Strategi harga yang terjangkau untuk semua kalangan dapat
berpengaruh terhadap pemilihan sekolah. Umumnya, orang tua yang
berpenghasilan menengah ke bawah, memilih sekolah yang relative
lebih murah, kecuali jika memperoleh beasiswa, sedangkan orang tua
yang berpenghasilan menengahke atas, memilih sekolah terbaik,
walaupun dengan biaya yang relatif tidak murah. Namun, apabila
sekolah berkualitas dengan harga relatif murah tentu akan menjadi
pertimbangan dalam memilih lembaga pendidikan.
3) Place ( lokasi/tempat)
letak lembaga yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan
sebagai pertimbangan bagi calon siswa. Demikian pula para siswa
menyatakan bahwa lokasi turut menentukan pilihan mereka. Mereka
menyenangi lokasi di kota dan yang mudah dicapai kendaraan umum,
atau ada fasilitas alat transportasi dari lembaga atau bus umum yang

30
Ibid.
31
Ratih Hurriyati. Bauran Konsumen, hlm. 51.
disediakan oleh pemerintah daerah. James dan Phillips
mengategorikan unsur-unsur saluran distribusi jasa pendidikan
menjadi tiga bagian, sebagai berikut:
a) Penampilan jasa pendidikan, yaitu seberapa efektif penampilan
dan lokasi sekolah
b) Pelanggan dan pengunjung jasa pendidikan, dimana kultur jasa
pendidikan yang berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan
harus memperhatikan pelanggan jasa pendidikan
c) Hubungan mula-mula dan aksesibilitas jasa pendidikan, yang
berkaitan dengan cara individu berhubungan dengan sekolah dan
kemudahan menjalin hubungan dengan sekolah32
Oleh karena itu, keadaan lokasi strategis yang mudah dijangkaudari
segala arah dengan kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi,juga kemudahan akses menuju sekolah merupakan faktor
pendukung kenyamanan siswa, orang tua dan masyarakat sekitar
sekolah.
4). Promotion ( promusi)
Promusi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa
produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
pernah membelinya.33 Kegiatan promosi sendiri dapat dilakukan
melalui media komunikasi massa misalnya; koran, majalah, televisi,
papan reklame, dan gambar tempel. Adapun program yang sering
diliput adalah ketika ada even-even tertentu, seperti ketika
mendapatkan prestasi atau penghargaan dari pemerintah dan lain-
lain. Demikian juga promosi juga bisa dilakukan melalui keterlibatan

32
David Wijaya. Pemasaran Jasa Pendidikan.(Jakarta: Salemba Empat, 2012) hl.131
33
Ratih Hurriyati. Bauran Konsumen, hlm. 57.
alumni-alumni yang senantiasa ikut mempromosikan kepada
masyarakat. Hal ini sangat memberikan dampak yang sangat
signifikan karena masyarakat lebih percaya dengan kesaksian orang-
orang yang pernah terlibat didalamnya. Sesuai dengan sabda
rasulullah:

ُّ‫حمََّ ٌد هُوَ الزُّ هْرِي‬


َ ُ‫حمََّدُ بْنُ أَ بِي َيعْقُو بَ ا ْل ِكرْ مَا نِيَُّ حَدََّ ثَنَا حَسََّا نُ حَدََّ ثَنَايُو نُسُ قَا لَ م‬
َ ُ‫حَدََّ ثَنَا م‬
ْ‫علَيْهِ وَ سَلََّمَ يَقُو لُ مَن‬
َ ُ‫س ِمعْتُ رَ سُو ل اهللِ صَلََّي ا هلل‬
َ َ‫عَنْ أَ نَسِ بْنِ مَا ِلكٍ رَ ضِيَ اهللُ عَنْهُ قَا ل‬
ُ‫صلْ رَ حِمَه‬
ِ َ‫سطَ لَهُ فِي رِ زْ قِهِ أَ وْ يُ ْنسَأَ لَهُ فِي أَ َثرِهِ َفلْي‬
َ ْ‫سرََّهُ أَ نْ يُب‬
َ
Artinya: Nabi bersabda: “ barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya
atau di panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah.”
(Matan lain;Muslim 4638, Abi Daud 1443,Ahmad 12128)

5). Person( sumber daya manusia)


Orang (pople) adalah semua pelaku yang memainkan peran dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen,
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.34 Semua sikap dan
tindakan karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh
terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian
jasa.Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia dilingkungan sekolah
yang propesional, diperlukan system retrukmen yang professional.
Disamping itu, perlu untuk terus meningkatkan kompetensi guru
dengan memberikan kesempatan dan beasiswa bagi guru untuk
melanjutkan pendidikannya. Peningkatan melalui seminardan
pelatihan juga terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru.
Hal lain yang dipertimbangkan,guru juga harus ramah.Selain guru
yang berkualitas dan ramah, karyawan dan administrasi dan non

34
Ibid.
administrasi juga diharapkan memiliki kehandalan dan keramahan
dalam mengerjakan semua tugas. Olehkarena itu, perlu
meningkatkan budaya ramah pada seluruh warga sekolah sehingga
tercipta suasana belajar yang kondusif dengan harapan seluruh
siswa termotivasi untuk meningkatkan pengetahuannya.
6) Proses jasa pendidikan (process), yaitu sistem operasi lembaga
pendidikan untuk mengatur pemasaran jasa pendidikan dengan
dampak yang jelas terhadap penempatan karyawan lembaga
pendidikan dalam hal pembagian tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan dan mencari sumber daya bagi strategi
pemasaran jasa pendidikan.35

B. Penilitian Relevan
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa karya penelitian
sebelumnya, peneliti telah menemukan tema yang relevan dengan tema yang
peneliti angkat,yaitu :Pertama: Tesis karya Ervina Vironika, Manajemen
Pemasaran Jasa Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Saren,Kalijambe,
Sragen, Tahun 2015. Di terbitkan di Pascasarjana IAIN Surakarta. Dari hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajemen pemasaran jasa
pendidikan di Madrasah Ibtida‟iyah Negeri Saren sudah berjalan, hal tersebut
dibuktikan dengan tercapainya visi dan misi madrasah. Manajemen
pemasaran di MIN Saren dimulai dari plan, organizing, actuating dan
controlling. Planning pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan MIN Saren
yaitu mengadakan rapat rutin menjelang ajaran baru dengan guru.
Organizing dilakukan dengan membentuk kepanitiaan penerimaan siswa dan
juga memperkenalkan MIN Saren masyarakat. Actuating dalam pemasaran
jasa pendidikan oelh MIN Saren terutama dengan menunjukkan kepada

35David wijaya, Op. Cit., h. 77-78


masyarakat bahwa MIN Saren merupakan lembaga peka terhadap
kebutuhan masyarakat akan keagamaan. Controlling yang dilakukan MIN
Saren dalam menawarkan program-programnya dilakukan kepala sekolah
dengan memebrikan saran, dan evaluasi yang dilakukan setiap selesai
pekerjaan.
Kedua:Tesis Karya Qurrotul A‟yuni, Strategi Promosi Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Gatak dalam Meningkatkan Jumlah Siswa,
40 Tahun 2015. Di Pascasarjana IAIN Surakarta. Hasil dari Penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi pemasaran melalui promosi dapat
meningkatkan jumlah siswa pada MIM Gatak. Hal tersebut dapat dilihat dari
langkah-langkah strategi pemasaran yang dilakukan oleh MIM Gatak yaitu
pertama pembuatan rumusan tujuan masalah yang bertujuan untuk
mendapatkan siswa baru sebagai sarana dakwah islamiyah yaitu mengajak
masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka dimadrasah, kedua
mengidentifikasi audiens sasaran dengan mendatangi TK/RA/BA yang
menjadi sasaran, dan yang ketiga merancang pesan yang dibaca lewat
media seperti brosur, spanduk agar masyarakat bisa tertarik setelah
membaca tulisan yang terdapat pada brosur tersebut.
Ketiga tesis karya Hufron Rifa‟i, Strategi Managemen Mutu Sarana-
prasarana sebagai Peningkatan Layanan Publik di Man 2 Boyolali. Di
terbitkan di Pascasarjana IAIN Surakarta. Hasil dari Penelitian ini
menunjukkan bahwa mutu sarana-prasarana dilembaga tersebut berhasil
untuk meningkatkan layanan public atau konsumen sehingga para pelanggan
atau siswa puas dengan layanan sarana-prasarana yang diberikan oleh
lembaga tersebut. Pelaksanaan strategi sarana-prasarana yang digunakan
oleh lembaga MAN 2 Boyolali ini meliputi pengelolaan layanan pembelajaran
yang terdiri dari kurikuler, ekstrakulikuler serta administrasi. Layanan kurikuler
dikelola oleh guru yang dikoordinir oleh kepala urusan kurikulum, layanan
administrasi dikelola oleh pegawai tata usaha yang dikoordinir oleh kepala
TU, sedangkan layanan ekstrakulikuler dikelola oleh Pembina ekstrakulikuler
yangdikoordinir oleh kepala urusan kesiswaan. Layanan sarana kurikuler,
administrasi, dan 41 ekstrakulikuler yang diberikan guru, karyawan,maupun
Pembina baik ditinjau dari kepercayaan, keterjaminan, penampilan, perhatian
maupun ketanggapan berjalan dengan baik, sehingga hasil layanan tersebut
memuaskan siswa.
Ketiga tesis diatas memang memberi tempat tentang pembahasan
pemasaran pendidikan. Namun penelitian tersebut juga mempunyai
perbedaan dilihat dari pembahasannya tentang apa yang diteliti dan aspek
langkah-langkah yang dilakukan dalam pemasaran pendidikan. Tesis
pertama lebih menekankan kepada manajemen pemasaran dalam
meningkatkan visi misi madrasah, dengan mengadakan rapat rutin dengan
orang tua siswa, memberitahukan lembaganya adalah lembaga yang peka
terhadap kebutuhan masyarakat, tesis kedua lebih menekankan kepada
proses promosi apa saja yang dilakukan untuk pemasaran jasa
pendidikan,seperti menyebarkan brosur,memasang spanduk, ketiga lebih
menekankan kepada mutu sarana-prasarana yang digunakan lembaga
sehingga siswa merasa puas dengan pelayanan sarana prasarana yang
diberikan oleh lembaga tersebut. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti
mengangkat judul Strategi Managemen Pemasaran Pendidikan dalam
meningkatkan Minat Masyarakat Di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo. Penelitian ini akan mencoba menggali tentang upaya strategi
pemasaran pendidikan yang diterapkan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-azhar Muara Bungo dalam meningkatkan minat masyarakat Sehingga
peminat layanan jasa tertarik kepada Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo.
35

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Disebut kualtatif
karena sifat data yang dikumpulkan berbentuk kualitatif bukan kuantitatif
dalam bentuk angka-angka.Melalui pendekatan ini diharapkan ditemukan
gambaran mengenai kualitas dan realitas sosial.Pendekatan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif, yaitu
penelitian tentang data yang dinyatakan dalam bentuk gambar atau kata-
kata yang disusun dalam kalimat.Bogdan dan Taylor dalam Tohirin,
menyatakan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati1
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menkankan pada quality
atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa.Hal yang terpenting
dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial
adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran
berharga bagi pengembangan suatu konsep teori.2
Penelitianinibersifatdeskriptifyaitumemaparkandan menggambarkan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah, namun dapat juga
bermaksud sebagai upaya eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial.Dalam hal ini untuk mendapatkan
gambaran dan keterangan-keterangan mengenai Strategi Pemasaran
Pendidikan Dalam Meningkatkan Minat Pendidikan di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.

1Tohirin,Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling.


(Jakarta: Raja Grafindo Persada). hal.2
2Prastowo Andi. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. (Jokjakarta Ar-Ruzz Media) hal.22

35
36

B. Situasi Sosial dan Subyek Penelitian


Sugiyono mengartikan, populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.3Sedangkan menurut Husaini menyatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun
perhitungan, kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya.4Sementara itu menurut Husaini Usman dan
Purnomo, populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik
tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.5
Menurut Mukhtar yang dikutip dari Abdullah, Situsi sosial adalah
lokasi atau tempat yang ditetapkan untuk melakukan penelitian, Karena
penelitiannya adalah riset sosial atau lingkungan manusia atau budaya
maka dinamakan situasi sosial (SocialSetting).6Setting penelitian ini
adalah di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo,
Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo dan seluruh penelitian
diambil dari lokasi tersebut. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena :
1. Letak geografis yang sangat strategis, lokasi ini berada jauh dengan
tempat tinggal peneliti, namun merupakan salah satu Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, sehingga menjadi
perhatian banyak masyarakat di lingkungan kota. Oleh karenanya
diperlukan penyempurnaam-penyempurnaan dalam pelaksanaan
manajemen sekolah.

3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Alfabeta, 2012), hal 389


4 M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 statistik deskriptif, ( Jakarta: Bumi
Asara,2002) hal.12
5 Husaini Usman Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), hal.181
6 Abdullah, Manajemen Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Profesional Guru di

Madrasah Aliyah Nurul Huda Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Pasca
Sarjana Institut Agama Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi, 2016).hal.73
37

2. Dalam kegiatan penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa


peneliti sebelumnya di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo, belum terdapat adanya peneliti yang membahas
permasalahan ini.
3. Banyaknya masyarakat yang menaruh perhatian di sekolah ini,
khususnya terhadap kualitas, dan fasilitas belajar, serta tingginya
pembiayaan, maka menyebabkan munculnya berbagai masalah sosial
dari berbagai kalangan terhadap sekolah tersebut. Permasalahan
yang ada seperti haknya tuntutan fasilitas dan kualitas belajar yang
terus dibenahi agar sesuai dengan besarnya biaya yang ditanggung
oleh masing-masing wali murid.
2. Subyek Penelitian
Penemuan subyek penelitian dalam penelitian ini menggunakan
tehnik purposive sampling.Menurut Muhtar yang dikutip dari Abdullah
Purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau
kepentingan.7
Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo dan guru yang mengajar di sekolah
tersebut atau semua tenaga kependidikan di sekolah tersebut, serta unsur
lainnya yang dianggap perlu terlibat secara langsung maupun tidak
langsung di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.
Sementara yang menjadi informasi kunci (Key Informasn) adalah kepala
sekolah yang menjabat di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo itu sendiri.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
Data yang diperlukan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian
yang telah ditetapkan di bab terdahulu, peneliti memerlukan dua jenis data
yaitu:

7 Muhtar loc.cit
38

a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
tanpa adanya perantara.Teknik pengumpulan data dalam konteks data
primer ini tergantung dari jenis data yang diperlukan, jika yang diperlukan
adalah data tentang manusia maka dapat diperoleh dengan menyiapkan
seperangkat instrumen atau melakukan observasi langsung terhadap
subjek yang diteliti.8Data primer dalam penelitian ini berupa hasil
wawancara yang diakukan peneliti dengan Kepala Sekolah guru dan
siswa, seta masyarakat setempat.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan
atau pengolahan data berupa dokumen baik bersifat dokumen peribadi,
kelembagaan, referensi atau peraturan-peraturan.Sumber data sekunder
digunakan oleh peneliti untuk menguji, menafsirkan, dan meramalkan
masalah penelitian.9Peneliti menggunakan data sekunder berupa profil
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, keadaan tenaga
pendidik Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dilihat dari
jumlah, kualifikasi dan kompetensi,dokumentasi, yaitu semua dokumen
yang berkaitan dengan penelitian, Suasana, yaitu situasi di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.

2. Sumber Data
Menurut Lofland dalam Moleong, sumber data adalah kata-kata
atau tindakan serta dokumen tertulis lainya.10Sumber data dalam
penelitian ini adalah informasi yang diperoleh melaui wawancara dengan
Kepala Sekolah,guru dan siswa, serta masyarakat setempat.Sementara
itu sumber data yang bersifat dokumen tertulis berupa profil Madrasa

8
Mukhtar, Bimbingan skripsi, thesis, dan artikel ilmiah, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2010), hal. 86-87
9
Iskandar, metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan Kualitatif,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2009) hal. 77
10
Moleong.J.Lexy., Op.Cit., hal.157.
39

Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, keadaan tenaga pendidik


Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dilihat dari jumlah,
kualifikasi dan kompetensi,dokumentasi, yaitu semua dokumen yang
berkaitan dengan penelitian, Suasana, (situasi di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo).

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi
data yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian, berikut teknik
pengumpulan data yang peneliti lakukan:

a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang tersusun
atas proses biologis dan psikologis.11Teknik observasi dimaksudkan untuk
mengamati perbuatan, sikap dan tingkah laku informan. Teknik observasi
yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah mengamati secara
langsung bagaimana proses manajemen pemasaran pendidikan dalam
meningkatkan minat masyarakat di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo.

b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara langsung
kepada informan dengan meminta keterangan atau jawaban terkait fokus
dan tujuan penelitian melaluipertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.12Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur, dimana peneliti menetapkan sendiri pertanyaan
yang akan diajukan sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, siswa
dan masyarakat sekitar lingkungan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
11
Sugiyono, Op.Cit., hal. 203
12
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta; Rajawali Press, 2010),
hal. 215.
40

Muara Bungo.Sebelum melakukan wawancara, peneliti secara langsung


menemui para informan dan megutarakan tentang tujuan kedatang
peneliti, dan untuk selanjutnya peneliti membuat kesepatan dengan para
informan mengenai kesediaan waktu dan tempat untuk melakukan
wawancara terkait dengan fokus dan tujuan penelitian peneliti.

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumentasi
baik berupa profil, peraturan, data-data tertulis lainnya.13 Teknik
pengumpulan data secara dokumentasi dalam penelitian ini berupa profil
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo, keadaan tenaga
pendidik Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo dilihat dari
jumlah, kualifikasi dan kompetensi,dokumentasi, yaitu semua dokumen
yang berkaitan dengan penelitian, Suasana, (situasi di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo).

E.Teknik Analisis Data


Untuk menjamin keabsahan data terhadap penelitian ini, peneliti
menggunakan tekhnik trianggulasi. Trianggulasi yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini ada dua, yaitu trianggulasi teknik dan trianggulasi
sumber. Trianggulasi tehnik adalah peneliti menggunakan tehnik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
samasecara serempak. Trianggulasi sumber berarti , untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan tehnik yang sama.14
Hal ini sama dengan pendapat Miles dan Huberman yang
menyatakan bahwa proses analisis data dilakukan bersaman dengan

13
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hal. 231
14Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif. Bandung: Alfabeta). Hln 330
41

pengumpulan data melalui beberapa tahapan mulai proses pengumpulan


data, reduksi, penyajian data dan verivikasi atau penarikan kesimpulan.15

Data yang dianalisa dalam penelitian ini menggunakan teknik


analisis mengalir, dan dilakukan melalui dua tahapan panganalisisan.
Pada tahap pertama analisis data dilakukan sewaktu berlangsungnya
pengumpulan data dan tahapan ke dua dilakukan setelah selesainya
proses pengumpulan data.
Dalam menganlisis data tersebut ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Reduksi data
Data yang dikumpulkan melalui metode pengamatan, wawancara
dan dokumentasi oleh peneliti dilakukan penganalisisan dengan cara
dibaca, dipelajari dan ditelaah. Hal ini dilakukan selama penelitian
berlangsung.
2. Penyajian data
Bentuk penyajian data yang umum dilakukan dalam penelitian
kualitatif adalah teks naratif, yaitu menceritakan semua temuan yang
diproleh dalam penelitian.Dengan demikian data menjadi lebih jelas
dan terperinci.
3. Pemeriksaan Kesimpulan
Data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan,
dikategorikan dan ditafsirkan. Stelahnya maka penelitia melakukan
penarikan kesimpuln dalam bentuk laporan penelitian

F. Uji Keterpercayaan Data (Trusthworthines)


Penelitian kualitatif menggunakan teknik keabsahan data melalui
ketelitian pengamatan, trianggulasi data, dan konsultasi pembimbing.
a. Ketelitian Pengamatan

15Miles, M.B dan Huberman, AM, Expended Source Book:Quality data Analisis
(London:sage Pubilcation), hlm.19
42

Ketelitian pengamatan yaitu peneliti mengadakan pengamatan


secara langsung terhadap permasalahan yang menjadi fokus dalam
penelitian.Peneliti mengamati pada manajemen pemasaran pendidikan
oleh tenaga pendidik dan kepala sekolah dalam meningkatakan minat
masyarakat di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.

b. Trianggulasi Data
Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data. Jadi dalam hal ini peneliti
menggunakan trianggulasi data dengan mengecek kembali derajat
kepercayaan atau informasi yang diperoleh dan membandingkannya
melalui waktu atau alat yang berbeda.Trianggulasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi teknik,
dan trianggulasi dengan metode. Trianggulasi sumber memiliki pengertian
membandingkan dan mengecek kembali derajat keabsahan data dengan
alat yang berbeda yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Peneliti membandingkan hasil pengamatan terkait manajemen
pemasaran pendidikan dengan hasil wawancara yang dilakukan
terhadap para informan;
b) Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen tertulis berupa
Video, foto, rekaman, profil, rancangan kegiatan, dokumen tertulis
tentang pemasaran pendidikan, dan lain sebagainya.;
c) Membandingkan apa yang dikatakan oleh orang-orang tentang
keadaan yang sebenarnya dengan dokumen dan wawancara yang
dilakukan.
Trianggulasi teknik adalah melakukan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan sumber data yang
utama.Trianggulasi teknik yang digunakan dalam penelitian adalah melalui
observasi partisipastif dimana peneliti terlibat langsung di dalamnya,
wawancara yang mendalam dan dokumentasi.Selanjutnya, trianggulasi
metode adalah upaya membandingkan data yang diperoleh dengan
43

metode yang berbeda. Trianggulasi ini digunakan untuk menguji derajat


keabsahan data hasil penelitian dengan caramembandingkan data yang
diperoleh melalui observasi dibandingkan dengan data yang diperoleh
melalui wawancara.

c. Konsultasi Pembimbing
Teknik konsultasi dengan pembimbing adalah cara untuk
membangun keabsahan data, dimana dalam penelitian ini peneliti
mengkonsultasikan hasil penelitian yang diperoleh dengan pembimbing
dengan melakukan diskusi dan konsultasi secara analisi dengan tujuan
menelaah aspek-aspek penemuan yang masih bersifat implisit.
Konsultasi pembimbing dapat memberikan kesempatan bagi peneliti untuk
mengembangkan dan menguji langkah-langkah selanjutnya dalam
mendesain penelitian yang dilakukan.

a. Rencana dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
azhar Muara Bungo yang beralamatkan di Kota Muara Bungo, Kabupaten
Rimbo Tengah. Waktu pelaksanaan penelelitian mulai dari pembuatan
proposal hinga penyempurnaan laporan dituliskan dalam tabel berikut:
44

Tabel 01. Jadwal Kegiatan

September
Desember

November
Februari

Agustus

Oktober
Januari
N Jadwal

Maret

April

Juni
Mei

Juli
o Kegiatan

1. Penulisa
n draf
proposal
2. Konsulta
si
dengan
ketua
prodi/
lainnya
untuk
fokus
penelitia
n
3. Revisi
draf
proposal
4. Proses
ujian
proposal
5. Revisi
draf
proposal
45

setelah
ujian
6. Konsulta
si
dengan
promotor
7. Analisa
dan
penulisa
n draf
awal
8. Revisi
draf awal
9. Draf dua
dibaca
promotor
1 Revisi
0. draf dua
1 Draf dua
1. revisi
dibaca
promotor
1 Penulisa
2. n draf
akhir
1 Draf
3. akhir
dibaca
46

promotor

1 Ujian
4. tahap
awal
1 Revisi
5. setelah
ujian
tahap
awal
1 Ujian
6. munaqas
yah
1 Revisi
7. Tesisi
setelah
ujian
munaqas
yah
1 Mengikut
8. i wisuda
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN
DANANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian (Situasi Sosial)


1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Yayasan Pondok Pesantren Diniyah (YPPD) Muara Bungo, Jambi
didirikan pada tanggal 5 Agustus 1977 sebagai respon terhadap keinginan
masyarakat Jambi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) di provinsi yang kaya dengan sumber daya alam dan memiliki letak
strategis ditinjau dari peluang perdagangan antar bangsa. YPPD Muara
Bungo-Jambi memiliki beberapa jenjang pendidikan unggulan yang bersaing
antar madrasah yang ada di Kabupaten Bungo maupun provinsi Jambi, salah
satunya Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo berdiri pada
tahun1977. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo bertempa di
wilayah Komplek Pondok Pesantren Diniyah Al-azhar Desa Candika
Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.Selain dekat
dengan wilayah perkantoran Kabupaten Bungo, di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar muara Bungo juga dekat dengan Rumah Skit dan
Perumahan masyarakat sekitar.Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara
Bungo letaknya sangat strategis, di jantung Kota Muara Bungo mudah
dijangkau dengan kendaraan umum, menempati areal seluas kurang lebih
8.570 meter persegi.1
Kehidupan sosial budaya masyarakat desa Candika ini masih
berpegang teguh pada budaya asli Sumatra. Kondisi ekonomi desa Candika
rata-rata warga sekitar bekerja sebagai wira suasta dan pegawai Negri,
karena letak Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungoini

1
Wawancara Ketua TU ,Novida Lisa, Rabu, 30 Mai 2018

47
48

ditengah wilayah perkotaan Muara Bungo, selain itu juga ada yang
bekerja di pertokoan, pabrik maupun pegawai.2

Dokumentasi (1) Foto Gedung Diniyah Al-Azhar

2. Sejarah Singkat Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


Pada tahun 1977, para tokoh agama dan tokoh masyarakat
berkumpul dan bekerja sama merealisasikan berdirinya Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungoyang berbasis agama atau yang disebut
Diniyah Al-Azhar. Ide ini terealisasi pada tanggal 05 Agustus 1977. Seiring
dengan berkembangnya zaman Diniya Al-Azhar mulai berkembang lebih
maju dan dituntut oleh masyarakat untuk lebih mengembangkan program
pendidikan formal yang berbasis islam, mulai dari SD IT, SMP-IT, MI, MTS,
MA. Dan ini merupakan relokasi Diniyah Al-AZHAR dengan SK Menteri
Agama RI Nomor 27 Tanggal 05 Agustus 1977. Ide yang mendasari
berdirinya Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini adalah :
1) Untuk mendidik siswa agar mereka menguasai ilmu pengetahuan.
2) Untuk mendidik siswa agar mereka mempunyai akhlakul karimah
3) Untuk mendidik siswa agar mereka mampu berjuang di jalan Allah kapan
dan dimana saja.3

2
Dokumentasi Data Profil dan Wawancara Ketua TU ,Rabu 30Mai 2018
3
Wanacara Kepala Sekolah , Eri Rahayu, Kamis,31 May 2018
49

3. Perkembangan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo


Ibu Hj.Halawiyah, BA merupakan salah satu dari kepala Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo yang diangkat pertama kali
bersama ketua Yayasan Diniyah Al-azhar pada Tahun 1977 dan beliau
merupakan salah satu tokoh pendiri. Pada masa periode ini letak Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dekat dengan kantor Madrasah
Tsanawiyah Al-Azhar, kemudian pada tahun 1998 pindah ke sebelah
asrama putra (tempat yang sekarang) adalah merupakan gedung baru dari
pemerintah. Berpindahnya Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara
Bungo dari tempat lama ketempat yang baru membuat keberadaan
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo ini lebih dikenal
masyarakat bahkan besar pengaruhnya terhadap kondisi Diniyah Al-azhar
tentang Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo, sebab satu-
satunya yang ada di Muara Bungo. Sampai sekarang ini sudah
mengalami tiga kali pergantian kepala yakni setelah Ibu Hj. Halawiyah, BA,
kemudian diteruskan Ibu. Hj. Rahmawati, HN, S.Ag. dan diganti Ibu Eri
Rahayu, S.Hum.4
Perkembangan yang terus berjalan sampai sekarang memang sangat
diharapkan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah
satu-satunya harapan dari Kementrian Agama sebagai pendidikan tingkat
menengah yang bercorak islami di wilayah ini, untuk membentuk lulusan
yang CERIA (Cerdas, Mandiri dan Agamis). Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo ini berawal karena dulu masyarakat tidak percaya
bahwa Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah
sekolah yang kurang memadai dan kurang diminati masyarakat stempat,
namun dengan seiringnya waktu, Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar

4
Wawancara TU Nuvida Lisa, Kamis 31 May 2018
50

Muara Bungo membuat inisiatif agar membuat sebutan dengan Madrasa


Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, di situ mulailah masyarakat
semakin yakin bahwa Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
ini berstatus setara dengan Negeri, dan percaya Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini selain sudah berstatus setara dengan
Negeri namun juga mengusung aspek keagamaan yang lebih dibandingkan
madrasah lainnya.5

4. Visi, Misi Madrasah Tsanawiyah Diniyah AL-AZHAR


Lembaga pendidikan harus mempunyai tujuan mulai dari
menyelenggarakan pendidikan itu sendiri, yang dituangkan ke dalam visi,
misi Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Visi dan Misi
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah sebagai
berikut:
❖ VISI
a. “Menjadikan Lembaga Pendidikan Islam Yang Terus Menerus
Menyeimbangkan Pola Pengajaran Terpadu: Al-Quraan Hadis Dan
Keilmuan Modren Terkini Dalam Rangka Pembentukan Generasi
Muda Islam Indonesia Yang Profisinal, Beriman, Bertaqwa Dan Siap
Menghadapi Tantangan Zaman”.
❖ MISI
a. Membentuk Putra-Putri Yang Berjiwa Islam Dan Ibu Bapak Pendidik
Yang Cakap Dan Aktif Serta Bertanggung Jawab Tentang
Kesejahteraan Masyarakat Dan Tanah Air Atas Dasar Pengapdian
Kepada Allah SWT.

5
Dokumentasi Data Profil dan Wawancara Kepala Sekolah, 09 Juli 2018
51

b. Mengembangkan Pola Pengajaran Islam Berbasis Teknologi Secara


Berkesinambungan Dalam Upaya Memperkaya Khazanah Dunia
Pendidikan Islam Sampai Akhir Zaman.
c. Merancang Pengembangan Dalam Bentuk Kajian Praktis Dalam
Rangka Penghidmatan Kepada Masyarakat Dan Tanah Air.6

Dokumentasi (2) 30 May 2018

Dari adanya visi dan misi di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar


Muara Bungo, maka ditetapkan tujuan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo berikut:
a. Menerapkan membudayakan para santri dan guru dalam sholat
duha dan mengucapkan salam
b. Menumbuhkan ruhiyah keislaman melalui kegiatan mentoring
(halaqoh islamiyah) MABIT.
c. Mengadakan dan mengaktifkan bimbingan olimpiade sains dengan
tenaga pengajar yang berpengalaman dibidagnya serta terlibat pada
ajang olimpiade sains eveni lainnya.
d. Mengadakan pembinaan insentif siswa kelas IX melalui bimbingan
belajar tryout Ujian Nasional UN

6
Wawancara Ketua TU , Rabu 30 May 2018
52

e. Mengaktifkan komunikasi terhadap program dan syistem


pembelajaran pada pengaruh yayasan dan orang tua/wali murid
sehingga muncul dukungan positif untuk mendukung dan
mewujudkan secara bersama-sama.7

Wawancara dan dokumentasi (3) data Ketua TU ,Rabu 30 May 2018

Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah


Diniyah Al-Azhar Muara Bungo baik dalam pengembangan akademik,
ketrampilan maupun kepribadian. Hal ini berdasarkan kondisi riil Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dari waktuke waktu khususnya
sejak masa reformasi terus memberikan kontribusinya yang positif kepada
bangsa, oleh karenanya perlu diupayakan dan diberdayakan pengembangan
madrasah secara maksimal dengan mempertimbangkan aspek historis
pendidikan madrasah secara nasional dan trend permasalahan pendidikan
nasional dan prinsip-prinsip pendidikan nasional. Selain adanya tujuan
yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo,
madrasah ini juga memiliki Sasaran oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo berikut:

7
Ibid.
53

a. Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal ini


siswa madrasah untuk dapat mengembangkan kecerdasannya baik
kecerdasan intelektual, emosional, maupun kecerdasan spiritual.
b. Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal ini
siswa madrasah untuk mengembangkan ketrampilannya, dalam
menyiapkan perjalanan hidupnya dimasa mendatang baik untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya maupun kelanjutan
hidup sebagai warga masyarakat.
c. Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal
ini adalah Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo untuk
memiliki keyakinan yang kuat dan menjadikan Islam sebagai landasan
moral etika dalamkehidupan selanjutnya.8

5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap
bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan
maksut untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan
kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya
dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi.9
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah suatu
institusi pendidikan formal yang berada di lingkungan Kementrian Agama
Kabupaten Muara Bungo yang bertujuan untuk mewujudkan madrasah
yang unggul dalam prestasi, mutu dalam ilmu dan santun dalam perilaku.
Untuk mencapai target tersebut maka tidak dapat dipungkiri peran organisasi
sangatlah penting dalam menyelesaikan segala sesuatu yang menjadi

8
Dokumentasi Data Profil dan Wawancara Ketua TU, kamis 31 May 2018
9
Ibid.
54

maksud dan tujuan bersama dalam keberhasilan yang ingin dicapai.Berikut


adalah struktur dan komite Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo.10

STRUKTUR ORGANISASI MTS DINIYAH AL-AZHAR


MUARA BUNGO TAHUN PELAJARAN 2018/2019

KETUA YAYASAN
DRA.HJ.ROSMAINI, MS.M.Pd.I

DIREKTUR PENDIDIKAN
H.MOCH.HAFIZH, EIUSUFI,S.Pd.I

KEPALA MADRASA MTS


ERI RAHAYU, S.HUM

SEKERTARIS BENDAHARA
H. AHMAD TAMRIN
ZUHRIYAH S.Ag

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN


RAHMAWATI,ABD,S.Pd.I M.SAMUIL, S.Pd.I

BAGIAN HUMAS TATA USAHA


NOVIDA ROSA, SP
HADROMI S.Pd
NOVIDA

Struktur dan Personalia Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar


Muara Bungo beserta tugasnya adalahsebagai berikut :
1. keta yayasan Diniyah Al-azhar: Dra.Hj.Rosmaini, Ms, M.Pd

10
Observasi, Wawancara Kepsek, 31 Maya 2018
55

Tugas dari ketua yayasan adalah menjaga dan memastikan


pelaksanaan kerja dan kegiatan sesuai visi misi dan tujuan yang telah
ditetapkan untuk melakukan pengawasan serta memberikan rekomendasi
kepada seluruh pengurus dalam hal penjagaan kondisi persatuan dan
kesatuan serta motivasi berorganisasi para pengurus.
2 Direktur Pendidkan: H.Moch.Hafizh, Eiusufi,S.Pd.I
Tugas dari direktur adalah perumus kebijakan dan membimbing teknis
dan evaluasi dalam lingkungan pondok maupun luar pondok untuk
kemajuan bersama.
3. Kepala Madrasah Tsanawiyah AL-Azhar : Eri Rahayu, s.Hum
Tugas dari kepala madrasah disini adalah menyusun perencanaan
kegiatan di Sekolah, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawasan,
melakukan evaluasi setiap kegiatan, melakukan pembaharuan di bidang
kurikulum dan ekstrakulikuler maupun intrarekuler, mengambil keputusan,
mensuperpervisi semaua kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
bersama dll. Dalam mengemban tugasnya kepala Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo diharuskan memiliki karakter sebagai
berikut:
a) Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
b) Mampu memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
c) Memiliki dan memahami visi Sekolah
d) Mengambil keputusan urusan internal dan eksternal
e) Membuat, mencari dan memilik gagasan baru.11
4. Kepala Tata Usaha :Novida Rosa, S.P
Kepala tata usaha di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo sangat berpengaruh penting dengan setiap kegiatan atau

11
Dokumentasi data profil, Kamis 14 juni 2018
56

aktivitas yang ada di Madrasah. Inilah beberapa tugas kepala TU di


Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah:
a) Menyusun rencana dan program kerja tahunan urusan tata usaha
b) Mengatur pelaksanaan urusan surat menyurat
c) Mengadakan pelaksanaan pemberian penerangan / informasi yang
meliputi penyajian data statistic
d) Melaksanakan pengaturan penerimaan tamu dan keprotokolan
e) Mengatur pelaksanaan dan penyediaan fasilitas rapat dinas,
pertemuan dan upacara
f) Mengatur pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan laboratorium
g) Memberi bimbingan, petunjuk dan teguran / peringatan kepada
pegawai kantor
h) Menetapkan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan / DP3 pegawai
i) Menyusun Daftar Usulan Kegiatan dan Daftar Usulan Proyek
j) Mengatur pengurusan kepegawaian
k) Mengatur administrasi kesiswaan
l) Membantu Kepala madrasah dalam rangka usaha pengembangan
Sekolah12
5. Waka Kesiswaan : M.Samuil, S.Pd.I
Waka kesiswaan adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala
Madrasah yang bertanggung jawab kepada tugas-tugasnya yang
berhubungan langsung dengan kegiatan dan pembinaan siswa.
Tugas dari kesisiwaan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo bisa dilihat sebagai berikut:
a) Mengatur program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi:
Kepramukaan, PMR, UKS, PKS, Paskibra dll

12
Ibid.
57

b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan


kesiswaan OSIS dalam menegakkan disiplin dan tata tertib
sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
c) Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima
beasiswa
d) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam
kegiatan di luar sekolah
e) Menyusun dan membuat kepanitiaan PPDB dan pelaksanaan MOS
f) Menyususun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah.13
6. Waka Humas :Hadromi, S.Pd
Fungsi pokok hubungan madrasah masyarakat adalah menarik
simpati masyarakat serta public khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi dan juga animo pendaftar pada Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Berikut adalah beberapa
tugas Waka Humas di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo:
a) Mengatur dan mengembangkan hubungan dan peranan komite
sekolah.
b) Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata
c) Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan disekolah
d) Menyusun laporan dll
7. Waka Kurikulum :Rahmawati, abd, S.Pdi
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini,
meliputi tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan kekhasan,

13
Ibid.
58

kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta


didik.Oleh sebab itu program kurikulum disusun oleh waka kurikulum.
Berikut adalah beberapa tugas waka kuriulum di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo:
a) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
b) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
c) Mengatur penyusunan program pengajaran (program semesteran,
program satuan pelajaran dan persiapan mengajar, serta penjabaran
dan penyesuaian kurikulum)
d) Mengatur pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler
e) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas,
kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian rapor,
ijasah dll.
f) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
g) Menyusun laporan dll. 14

6. Keadaan Guru dan Karyawan MTS Diniyah Al-AZHAR


Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah suatu
institusi Pendidikan formal yang berada di lingkungan kabupaten Bungo
dan bertanggung jawab kepada Departemen Agama yang bertujuan untuk
mendidik siswa agar mereka menguasai ilmu pengetahuan, mempunyai
akhlakul karimah, dan mampu berjuang di jalan Allah kapan dan dimana
saja.

14
.Ibid
59

Guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang


penting dalam rangka mencapai keberhasilan tujuan pengajaran. Guru
juga harus mempunyai pelayanan yang baik terhadap anak didikanya,
agar anak didiknya mampu menangkap setiap pelajaran yang telah
diberikan oleh guru. Guru adalah salah satu pemberi jasa pendidikan.
Karena tanpa adanya guru yang baik dan professional, maka suatu
lembaga tidak akan mampu meluluskan dan menciptakan generasi yang baik
pula. Lebih dari itu, guru mempunyai tanggung jawab terhadap
keberhasilan anak didik.
Lembaga pendidikan manapun tentu mempunyai kriteria dalam
memilih guru. Sebab guru merupakan tumpuan harapan dalam
membimbing dan mengantarkan siswa menuju kedewasaan dan
keberhasilan. Oleh karena itu guru harus mempunyai pengetahuan
tentang proses belajar mengajar dalam pelajaran itu sendiri, serta
memasukkannya dalam kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan
keadaan siswa. Guru Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
dalah orang yang telah memenuhi syarat (kriteria) yang telah ditentukan
oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dan secara resmi
telah diberi hak untuk mengajar (mendidik). Sebagian besaradalah
sarjana perguruan tinggi seperti UNS, AL-AZHAR, UIN, UGM, IAIN, UMS dll.
Syarat-syarat menjadi guru Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo meliputi:
1) Mempunyai kemampuan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan (materi pelajaran), serta berkemampuan untuk mengajar
(praktek)
2) Berkepribadian baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anak
didiknya
3) Mempunyai keyakinan dalam sifat kemandirian sesuai dengan
lingkungan di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ikhlas
60

mengabdikan diri dan bersemangat tinggi sebagai tenaga pengajar di


Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.15

Dokumentasi (4) foto Guru MTS Diniyah Al-azhar

Usaha dibidang pendidikan dan pengajar yang meliputi waktu belajar


dan program belajar. Waktu pelajaran yang diterapkan oleh Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini mulai dari pukul 07.00-
14.30 WIB.Semua siswa dibimbing dan diarahkan oleh tenaga pendidik
(guru) yang professional dibidangnya masing-masing yang pada akhirnya
dapat menghantarkan anak didik untuk melanjutkan kejenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Agar guru dapat mencapai sasaran maka terdapat tata
tertib yang khusus ditujukan untuk guru dan karyawan, yaitu:

TATA TERTIB GURU/KARYAWAN MTS AL-AZHAR MUARA BUNGO


1. Ketentuan melaksanakan Tugas
1) Mentaati ketentuan kewajiban pegawai negeri sipil
2) Mentaati jam kerja
3) Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan
penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab

15
wawancara dan data Ketua TU , 30 May 2018
61

4) Bekerja dengan ikhlas, jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk


kepentingan dinas.
5) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan
kesatuan
6) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif
7) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dengan sebaik-baiknya
8) Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya menurut bidang tugas
masing-masing
9) Bertindak tegas, adil dan bijaksana dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada
10) Memberikan arahan dan bimbingan terhadap permasalahan siswa
11) Dapat menjadi dan member contoh keteladanan dalam perkataan dan
perbuatan
12) Saling-tolong menolong dalam melaksanakan tugas
13) Bagi guru membuat kelengkapan adminitrasi guru
2. Ketentuan Pakaian
Berpakaian yang rapi, sopan, bersih dan bersepatu16
3. Ketentuan Berhalangan Melaksanakan Tugas Dinas
1) Bagi guru/pegawai berhalangan tugas kedinasan supaya membuat izin
tertulis
2) Bagi yang berhalangan karena sakit lebih dari 3 hari harus
menyertakan surat keterangan dari dokter
3) Bagi guru yang berhalangan hadir harap menyerahkan tugas untuk
siswa
4) Membatasi dan lebih selektif meninggalkan tugas dinas untuk
kepentingan keluarga.17

16
Ibid.
62

7. Keadaan Siswa MTS Diniyah AL-Azhar


Siswa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
merupakan konsumen atau pelanggan dari penerima jasa pendidikan
yang telah diberikan oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo. Mereka berasal dari berbagai desa maupun kota yang ada di
Jambi maupun luar Jambi. Selain dari Bungo siswa di madrasah ini juga
terdapat siswa yang berasal dari luar daerah Jambi.Semua santri bertempat
tinggal di pondok pesantren Diniyah Al-azhar Muara Bungo yang telah
disediakan tempat penginapan santri di sekitar Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo, agar mereka semua dengan mudah mengaakses
semua kegiatan dan lebih fokus terhadap kegiatan yang telah menjadi
tanggung jawab bagi santri.18
Latar belakang pendidikan para siswa banyak yang beasal dari
SD/MI setempat maupun SD/MI dari luar kota. Mereka memilih di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo karenaagar mereka
mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang ilmu agama maupun ilmu
umum, semua santri dibekali ilmu agama dengan baik agar mereka
mempunyai akhlak yang muliya dan menjadi insan yang cerdas ceria serta
agamis.Jadi ilmu umum para santri dapat menguasai dan ilmu agama para
santri juga dapat menguasai. Dibawah ini adalah jumlah siswa di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo tahun 2018:

DAFTAR SISWA MTS DINIYAH AL-AZHAR MUARA BUNGO

17
Ibid.
18
Wawancara dan data profil, 15 Juni 2018
63

No BULAN KELAS JUMLAH


1 Agustus 2018 VII A-Pa 19 santri
2 Agustus 2018 VII B-Pa 23 santri
3 Agustus 2018 VII C-Pi 24 santri
4 Agustus 2018 VII D-Pi 27 santri
5 Agustus 2018 VII E-Pi 27 santri
6 Agustus 2018 VII F-Pi 25 santri
7 Agustus 2018 VIII A-Pa 36 santri
8 Agustus 2018 VII B-Pa 20 santri
9 Agustus 2018 VIII C-Pi 19 santri
10 Agustus 2018 VIII D-Pi 17 santri
11 Agustus 2018 IX A-Pa 20 santri
12 Agustus 2018 IX B-Pi 38 santri
Jumlah 300 santri

Dokuemntasi (5) Foto Data Siswa, 30 May 2018

8. Sarana dan Prasarana


Dalam menyelenggarakan pendidikan, lembaga pendidikan formal
seperti Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memerlukan
fasilitas yang cukup memadai dalam menjalankan fungsinya. Fasilitas dan
64

sarana yang ada baik fisik maupun non fisik mempunyai peranan penting
dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu
suatu lembaga pendidikan yang baik dan yang mampu memenuhi
harapan untuk mencapai tujuan pendidikan adalah bagaimana memenuhi
fasilitas-fasilitas yang diperlukan, sehingga dengan demikian anak didik
dapat belajar dengan baik. Fasilitas-fasilitas berupa fisik yang diperlukan
dalam pendidikan meliputi sarana gedung dan perlengkapannya,
perpustakaan, laboratorium, perkantoran, uks dll.
Sedangkan fasilitas non fisik yang diperlukan berupa suasana
tenang, gembira,aman dan sejuk. Gedung Sekolah atau ruangan kelas
merupakan sarana yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu selalu diupayakan bagaimana agar anak didik dapat
belajar dengan tenang dan bisa menguasai serta menerima apa yang
disampaikan oleh guru melalui pemenuhan sarana fisik (gedung).Tentang
baiknya sarana-prasarana yang dimiliki oleh madrasah, itu semua tak lepas
dari pengaturan dari seseorang yang mengatur sarana-prasara tersebut.
Inilah anggota yang mengatur sarana-prasarana di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.19
a. Wakamad Urusan Sarpras

Nama : Ust H.Moch.Hafizh, Eiusufi,S.Pd.I

b. Staf Urusan Sarpras


Nama : Ust. H. Fadli, Lc
c. Data Sarana Prasarana

a). Luas Tanah : 8.570 m


1) Sertifikat Akta Tanah Nomor 33.20.70.05.4.00014 : 4.470 m
2) Sertifikat Akta Tanah Nomor 11.20.70.05.4.00021 :1.245 m2

19
Ibid.
65

3) Sertifikat Akta Tanah Nomor 11.20.70.05.4.00022 : 340 m2


4) Sertifikat Akta Tanah Nomor 11.20.70.05.4.00023 : 800 m2
5) Sertifikat Akta Tanah (Dalam proses) : 1.725 m2
6) Status Gedung : Hak Milik
7) Sifat Gedung : Permanen
b) Penggunaan Gedung :
1) Ruang Kelas : 12 lokal
2) Ruang Perpustakaan : 2 lokal
3) Ruang Ketrampilan : 2 lokal
4) Ruang Laboratorium : 3 lokal
5) Ruang Kantor TU : 1 lokal
6) Ruang Kantor Guru : 2 lokal
7) Ruang Kepala Madrasah : 1 lokal
8) Ruang Piket / Satpam : 1 lokal
9) Ruang BK/BP / UKS : 1 lokal
10) Ruang OSIS : 1 lokal
11) Ruang Dapur / Penjaga : 2 lokal
12) Ruang Koperasi Siswa : 2 lokal
13) Ruang Koperasi Guru : 1 lokal
14) MCK : 22 lokal
15) Masjid / Mushola : 1 lokal
16) Kantin : 2 lokal
17) Gudang : 1 unit
18) Halaman untuk upacara Bendera
19) Halaman beratap untuk parkir siswa / guru
20) Lapangan Olahraga.20

20
Observasi dan dokumentasi, Selasa 19 Juni 2018
66

9. Ekstrakulikuler
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo selain memberi
pelajaran baik pelajaran dalam ilmu pengetahuan umum, maupun ilmu
agama, madrasah juga membekali murid dengan diadakannya
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler bertujuan untuk membekali para siswa agar
bisa menyalurkan bakat yang dimilikinya, serta menjadikan mereka terlatih
mempunyai sikap yang berani dan percaya diri. Ekstrakurikuler dilakukan
setiap proses belajar-mengajar telah selesai. Ekstrakurikuler dibimbing oleh
guru yang mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing. Berikut
adalah daftar ekstrakulikuler yang ada di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo:
1. Pramuka
2. Menjahit
3. Paskibra
4. Pembuatan roti
5. Sablon
6. Qiroah
7. Kaligrafi
8. Beladiri
9. Music
10. Tari
11. Penyiaran
12. Elektronika.21

B. Temuan Penelitian
1. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan MTS Diniyah Al-azhar dalam
Meningkatkan Peminat Masyarakat

21
Ibid
67

Kepala sekolah Madrasah Tsanawiya Diniyah Al-azhar Muara Bungo


dalam meningkatkan peminat masyarakat melakukan kerja sama semaksimal
mungkin antar yayasan dan guru setempat beserta jajaran masyarakat untuk
meningkatkan daya saing dengan sekolah lainnya baik itu dibidang
manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan
prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dan
masyarakat dan manajemen layanan khusus.
Keberhasilan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
dalam strategi pemasaran jasa pendidikan untuk meningkatkan peminat
masyarakat dapat dilihat dari semakin banyaknya siwa yang mendaftar
dari tahun ke tahun. Jumlah siswa di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo tahun 2018/2019 terdaftar sebanyak 300 calon siswa.
jumlah tersebut tidak lepas dari kerja strategi yang baik dari tahun ketahun
untuk peningkatan yang begitu signifikan.

DAFTAR PENERIMAAN (PPDB) MTS DINIYAH AL-AZHAR MUARA


BUNGO 5 TAHUN TERAKHIR TAHUN
PENDAFTARAN DITERIMA
TAHUN
JUMLA JUMLA
PELAJARAN L P L P
H H
2014/2015 100 170 270 100 134 234
2015/2016 129 160 289 125 125 250
2016/2017 150 165 315 117 150 267
2017/2018 180 140 320 120 160 280
2018/2019 139 200 339 118 182 300
(Dokumentasi Tabel (2) data siswa 19 Juni 2018)
68

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yg


mendaftar di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo telah
mengalami peningkatan yg cukup signifikan. Semua itu karena adanya
manajemen pemasaran pendidkan yang baik oleh madrasah. Selain itu ada
beberapa hal yang menjadikan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo menjadi daya tarik wali murid untuk mempercayakan madrsah dalam
mendidik anak-anaknya, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Akreditasi A yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo menjadikan masyarakat semakin percaya, karena
sekolah ini telah memiliki nilai yang bagus.

Dokumentasi (6) Gambar Foto Akriditasi 19 Juni 2018

b. Program yang ditawarkan oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar


Muara Bungo di bidang keagamaan meliputi ekstra kaligrafi, qiro’ah,
kultum, tadarus Al-Qur’an sebelum memulai KBM, sholat dhuha waktu
istirahat pertama, latihan kultum, sholat jum’at berjamaah dan melakukan
kegiatan sema’an Al-Qur’an setiap seminggu sekali. Selain itu Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo mengirim siswa yang
69

pandai dalam bidang ke agamaan kepada masyarakat untuk mengajar


TPA.22
c. Prestasi yang ada di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo juga dapat menarik masyarakat untuk mempercayakan anak-
anaknya sekolah Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.
Karena masyarakat terutama orangtua murid berharap anak-anaknya
bisa mempunyai prestasi, baik di bidang akademik maupun non
akademik. Prestasi yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo antara lain adalah paskibra dengan jumlah
banyak, juara beladiri, juara bahasa.inggris, juara qiro’ah, pidato dll.
d. Ekstrakulikuler, di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
memiliki ekstrakulikuler yang bermacam-macam, ada ekstra menjahit,
pramuka, sablon, elektro, music dll. Ekstrakulikuler ini bertujuan untuk
membekali siswa lebih mandiri, dan menjadikan siswa mempunyai
kreatifitas yang tinggi yang bisa dibuat bekal kelak nanti lulus dari
madrasah.
e. Sarana-prasarana, sarana prasarana disini menunjang untuk segala
aktivitas yang dilakukan oleh sekolah dan digunakan sebagai fasilitas
belajar-mengajar agar kondusif. Sarana meliputi gedung, alat-alat
pembelajaran dll.23

Dari data-data diatas dapat diperkuat lagi oleh masyrakat bahwa


yang menjadi daya tarik yang dimiliki Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo adalah memiliki dua brand yaitu:
1. MTS CERIA yang memiliki arti cerdas, mandiri dan agamis, dengan
brand tersebut maka Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo lebih terlihat berbeda dengan madrasah lainnya. Brand ini

22
Ibid.
23
Ibid.
70

bertujuan agar Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


mampu meluluskan peserta didik yang memiliki kecerdasan,
kemandirian dan akhlak yang baik.
2. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Brand yang
dimiliki oleh sekolah bertujuan agar masyarakat lebih menyakini
bahwa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini
memiliki status madrassah yang setara dengan Negeri, jadi para
orangtua tidak lagi khawatir terhadap sekolah ini.

Berdasarkan penjabaran diatas salah satu hal yang menarik


minat masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di madrasah ini yaitu dari
segi keagamaan, Intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Prestasi yang dimiliki
oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo tidak hanya
dalam bidang keagamaan tapi juga dalam bidang akademik pengetahuan
umum dan non akademik. Dari lomba-lomba yg dimenangkan dalam hal
prsetasi dan ekstrakurikuler, hal ini tidak terlepas dari tenaga pendidik yang
profesional, sarana-prasarana yang memadai, serta motivasi dari guru
maupun murid. Sebagai lembaga pendidikan yang bergerak dibidang
jasa pendidikan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo selalu
berusaha memberikan yang terbaik kepada siswa-siswinya dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Sehingga masyarakat mempercayakan kepada
madrasah untuk mendidik putra putrinya agar menjadi anak yang lebih baik
lagi terutama dalam hal akhlak dan akidahnya karena pada dasaranya akhlak
dan akidah menjadi pondasi utama dalam bertingkah laku, bertututr kata
dan dalam msyarakat.
Fungsi penanaman nilai kegamaan bagi anak di madrasah bukan
hanya skedar dari segi kognitif saja akan tetapi lebih merupakan
penanaman spriritual yang bermuara pada pembentukan aklak mulia. Untuk
itu diperlukan program yang memberikan perhatian padaaspek
71

pembentukan aklak karimah. Selain itu siswa yang merupakan ironstock


bagi generasi yang akan datang perlu dibina dan dikembangkan
potensinya sehingga nanti mampu menjadi pemimpin yang mampu
membangun sebuah peradaban.24
Setelah melakukan pelaksanaan strategi pemasaran di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo harus menjaga kepercayaan
masyarakat. Cara menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diberikan
oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, selalu berusaha
memberikan jasa pendidikan yang terbaik agar para orangtua murid
tidak kecewa dan puas dengan jasa yang telah diberikan sekolah.
Karena, Jasa pendidikan didalam pemasaran pendidikan sangatlah
penting, dengan adanya jasa pendidikan maka peminat pendidikan akan
meningkat, serta kualitas madrasah beserta sumber daya manusianya
semakin maju dan baik.
Jasa pendidikan di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo bisa berupa tenaga pendidik, serta berupa nominal uang. Pertama
yang merupakan jasa pendidikan dari tenaga pendidik adalah guru yang
memberikan ilmu kepada murid muridnya, sehingga akan memunculkan
generasi-generasi yang baik dan bermutu. Guru di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini mengajar sesuai bidangnya masing-
masing dan guru dilatih untuk professional. Guru di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo harus mempunyai intelektual yang bagus
serta sikap yang baik pula. Karena bukan hanya dari intelektual saja
yang menjadikan para murid bisa sukses, tapi harus dilandasi dengan moral
yang baik. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
mengusahakan setiap guru harus mempunyai akhlak yang baik agar para

24
Wawancara, Selasa 19 Juni 2018
72

siswanya bisa meniru. Selain itu proses pembelajaran disini sudah


dilengkapi LCD Proyektor, sehingga murid tidak selalu monoton dan bosan
dengan papan tulis yang biasanya digunakan. Kedua yaitu jasa yang
telah diberikan sekolah adalah berupa uang, seperti pemberian beasiswa
kepada siswa yang berprestasi, dan siswa yang tidak mampu.25
Menurut bapak Hadromi, S.Pd mengatakan bahwa jasa yang
berupa nominal yang diberikan antara lain adalah:
a. Apresiasi kepada siswa yang berprestasi seperti memenangkan
lomba-lomba dengan apresiasi membebaskan bayar SPP
b. Mengeluarkan BSM (Bantuan Siswa Miskin) 20 anak pertahun.
c. Bantuan dari ZIZ/ BAZIZ yang telah dikeluarkan oleh sekolah, dana ZIZ
ini dihasilkan dari 2,5% gaji guru PNS. Bantuan ini digunakan
untuk penyantunan anak yatim-piatu, santunan terhadap pondok-
pondok pesantren sekitar, pembagia daging kurban, dan beasiswa
kepada siswa yang kurang mampu.
d. Memberi beasiswa untuk anak yang mendapat beasiswa ke
perguruan tinggi denga membanyar administrasi pada pendaftaran
e. Memberi beasiswa untuk juara kelas dan juara paralel dengan bebas
biaya SPP berturut-turut selama siswa itu berprestasi.26

Dari beberapa beasiswa yang telah diberikan oleh Madrasa


Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini bertujuan agar tidak ada
siswa yang putus sekolah karena faktor biaya. Jasa pendidikan di madrasah
ini selain dapat membuat siswa senang, dan merasa puas dengan jasa
yang telah diberikan oleh sekolah, selain itu hal tersebut juga dapat
dijadikan sebagai strategi pemasaran. Karena dengan pemberian jasa
tersebut maka masyarakat akan tertarik untuk menyekolahkan anaknya

25
Ibid.
26
Ibid.
73

ke madrasah ini. Peran siswa disini juga berpengaruh penting terhadap


strategi pemasaran, karena siswa yang menerima langsung jasa
pendidikan oleh madrasah. Dari jasa pendidikan yang telah diberikan,
para siswa melakukan pemasaran kepada tetangganya, temannya,
adeknya untuk sekolah di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo.27
Dalam strategi pemasaran jasa pendidikan yang baik di lembaga
pendidikan, maka layanan pendidikan di lembaga tersebut akan selalu
berupaya meningkatkan pelayanan tersebut. Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo memberikan pelayanan terhadap para konsumen
yang terdiri dari siswa maupun orang tua murid. Pelayanan pendidikan
yang diberikan oleh sekolah ini cukup meningkat draktis 4 tahun
belakangan ini, meliputi :
a. Perpustakaan, perpustakaan yang dulunya hanya memiliki satu
ruang dengan buku seadanya, sekarang sudah mempunyai
perpustakaan dua yang sangat mendukung untuk siswa dalam
belajar, perpustakaan juga digunakan untuk sharing dalam hal
pelajaran, untuk berdiskusi dan untuk menaruh tugas tugas karya
ilmiah para siswa. Perpustakaan merupakan layanan yang harus
selalu diperbaharui, yang selalu dijaga kenyamanannya. Perpustakaan
di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo merupakan pusat
ilmu yang harus dibudidayakan untuk para siswa, agar mereka rajin
membaca dan mendapat ilmu yang banyak. Perpustakaan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dibuat dengan ruangan yang
senyaman mungkin, ruangan ber AC, adanya vas bunga, loker tempat
menaruh barang, meja untuk membaca dan diskusi, tatanan yang rapi
sehingga memudahkan para siswa untuk mendapatkan buku yang dicari,

27
Ibid.
74

adanya kartu perpustakaan yang digunakan untuk meminjam buku demi


keamanan bersama. Perpustakaan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo termasuk perpustakaan terbaik di sekolah tingkat
MTS se Kabupaten Bungo, karena perpustakaan Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo baru saja mendapat juara I yang
diadakan oleh bagian humas tingkat provinsi.28

Dokumentasi (17) Foto Perpustakaan DIAZ, 21 Juni 2018

Gambar tersebut dimaksudkan agar memotivasi para siswa dan


guru agar gemar membaca, dan menjadi kegiatan membaca suatu
kebutuhan. Selain itu perpustakaan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
muara Bungo juga mempunyai visi dan misi.Visi misi perpustakaan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo adalah sebagai berikut:
Visi
1) Terwujudnya perpustakaan sebagai pusat literasi dan informasi para
siswa, guru dan karyawan yang cerdas, mandiri dan agamis (Ceria)

Misi
1) Memberikan pelayanan optimal peminjaman buku kepada guru dan
siswa

28
Wawancara dan observasi 29 Juni 2018
75

2) Menyediakan koleksi bahan pustaka yang berkualitas sesuai


dengan kebutuhan para guru dan karyawan
3) Menumbuhkan, merangsang, mengembangkan dan memelihara
minat baca para siswa dan guru
4) Menjadikan perpustakaan sebagai pusatnya ilmu.29

b. Laboratorium komputer, laboratorium Komputer yang dimiliki


Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo digunakan untuk
melatih para siswa agar tidak ketinggalan zaman, dan bisa mengikuti
perkembangan tekhnologi yang ada. Komputer di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo sangat berguna bagi siswa,
karena disanalah para siswa bisa melatih dirinya dalam dunia
tekhnologi sehingga nanti kalau sudah lulus mereka bisa bekerja
dengan dibekali pengetahuan tekhnologi lewat Komputer.

Dokumentasi (18) Foto Labor Komputer 30Juli 2018


c. Laboratorium IPA digunakan untuk praktek-praktek yang berhubungan
dengan sains, bisa ilmu fisika, biologi serta kimia.Laboratorium IPA
yang ada di sekolah ini bertujuan memberi peluang kepada siswa
untuk menuangkan fikirannya atau menuangkan teori yang telah
diberikan oleh para guru mereka ke dunia praktek. Hal ini dilakukan

29
Ibid.
76

agar para siswa lebih mendalami tentang ilmu sains dengan


mengadakan praktek, karena ilmu teori dan praktik itu adalah ilmu yang
tidak bisa dipisahkan, karena saling mengkaji satu sama lain.

Dokumentasi foto labor IPA putra

Dokumentasi (19) Foto Labor IPA 21 Juni 2018

d. Kelas yang sudah menggunakan AC, ini bertujuan agar para siswa
tidak lagi ada yang kipas-kipas dengan buku didalam kelas yang
menganggu guru dan murid lainnya. Jadi mereka bisa focus pada
pelajaran yang telah diberikan oleh bapak atau ibu guru. Selain itu fikiran
para siswa diharapkan jadi rileks.
77

Dokumentasi (20) Foto Ruangan Kelas, 29 Juni 2018

e. Kantin dua, kantin dua ini bertujuan agar para siswa tidak
mengalami antri dalam membeli makanan, tidak lagi ada murid yang tidak
berlaku jujur dalam membayar karena desak-desakan, dan tidak lagi ada
kata terlambat gara-gara masih makan dikantin. Kantin Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini ruangannya terdapat
gambar gambar yang mengajak para siswa untuk berperilaku jujur, untuk
menghargai makanan, dan mengajak para siswa betapa pentingnya
menjaga kebersihan pada kantin agar tubuh mereka sehat.

Dokumentasi (21) Foto Kantin Diaz 29 Juni 2018

f. Adanya multimedia seperti lcd proyektor, yang digunakan untuk


menunjang bapak atau ibu guru dalam proses belajar mengajar.
Dengan adanya LCD Proyektor ini para siswa belajar juga tidak
mengalamai kebosanan. Media ini dimanfaatkan untuk melatih siswa
78

menggunakan media IT dalam presentasi, melatih siswa untuk


mempunyai rasa percaya diri dengan berpresentasi di depan kelas
menggunaka Lcd ini.

Dokumentasi (22) Foto kegiatan belajar menggunakan proyektor, 29 Juni


2018
Sedang layanan yang tidak berupa fisik adalah perhatian dan
keharmonisan antara guru beserta murid dan orang tua murid, dengan cara
mendengar complain-kompalain dan saran-saran dari masyarakat maupun
dari para siswa untuk sekolah agar lebih maju lagi. Seperti jika para murid
ada yang bermasalah, biasanya murid dipanggil ke ruang bimbingan
konseling dan diajak biacara baik-baik, agar permasalah terpecah. Selain
itu, di ciptakannya keharmonisan antara guru dan siswa, agar siswa di
sekolah tidak merasa terbebani dan takut. Para guru harus bisa menjadi
teman untuk merekatanpa mengurangi rasa sopan murid kepada guru.
Guru memberikan perhatian kepada murid, memberikan kebebasan kepada
murid untuk berekspresi sesuai dengan kemampuannya. Menciptakan
keterbukaan antara murid dengan para guru. Guru juga memberikan
kebebasan kepada murid untuk menyampaikan pendapat dan gagasan
yang dimilikinya, dengan adanya pendapat dari murid maka guru harus
79

mendengarkan setiap gagasan yang diberikan oleh para siswanya, dan


berusaha untuk memberikan apa keinginan anak didiknya. 30
Pelayanan non fisik yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo kepada masyarakat atau orang tua murid
adalah dengan cara melayani masyarakat berdasarkan penampilan yang
sopan, selalu mempunyai pikiran yang positif, dan menghargai apa yang
diinginkan oleh para masyarakat dari madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo. Setelah melayani dengan penampilan yang sopan
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo juga tak lupa memberi
perhatian kepada para masayarakat dengan mendengarkan dan memenuhi
permintaan para orangtua murid yang bertujuan untuk memajukan
sekolah. Seperti dengan adanya rapat wali murid yang dilakukan sekolah
bertujuan untuk menampung saran-saran yang dituangkan oleh para
orang tua murid, selagi sarannya baik dan demi kemajuan sekolah,
pihak sekolah berusaha untuk merealisasikan saran yang telah diberikan
oleh orang tua murid.31

2. Implementasi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan di MTS Dinyah AL-


Azhar Muara Bungo

Menjelang tahun ajaran baru, saat sekolah mencari murid baru, maka
kepala sekolah memanfaatkan seluruh stakeholder agar semuanya berusaha
untuk mendapatkan peserta didik baru lebih dahulu, termasuk memasang
spanduk ditempat-tempat strategis dan menyebarkan brosur ke SD-SD/MI
terdekat.Sekolah ini diharapkan menjadi pilihan masyarakat, tetapi
sebelumnya masyarakat harus mengenal lebih jauh tentang sekolah tersebut.

30
Ibid.
31
Ibid.
80

Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo sebagai lembaga


pendidikan yang bergerak dibidang pemasaran pendidikan selalu berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa-siswinya dalam proses
belajar-mengajar. Di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.
Sebelum melakukan strategi pemasaran selalu memperhatikan unsur-unsur
strategi atau perumusan strategi pemasaran dengan cara mengidentifikasi
segmentasi pasar dan melihat persaingan pasar yang ada. Dalam
wawancara dengan waka humas dan kesiswaan mengungkapkan bahwa
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo telah melakukan
perumusan unsur strategi dulu sebelum melaksanakan strategi
pemasaran, agar kendala yang ada dalam melaksanakan strategi bisa
teratasi. Sebagai alternative, ada tiga unsur penting yang dilakukan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dalam perumusan strategi
pemasaran, antara lain yaitu:
a. Strategi penentuan pasar sasaran (targetmarketstrategy). Strategi
ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen pasar jasa pendidikan
tertentu dari total pasar jasa pendidikan. Menurut panitia PPDB Pak
M.Samuil dan Pak Hadromi waka Humas di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, mengatakan bahwa menentukan
target sasaran itu merupakan hal penting sebelum menerapkan
strategi pemasaran, karena bertujuan untuk menarik jumlah calon
siswa yang akan mendaftar di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo, target atau sasaran yang diambil adalah murid
MI dan SD yang berada di Kabupaten Bungo. Hal itu dilakukan
dengan cara seperti berikut ini :
1) Melakukan sosialisasi atau kunjungan ke MI ataupun SD baik
Negeri maupun swasta yang bertujuan untuk mempromosikan
sekolah kepada siswa MI Maupun SD agar mau melanjutkan
sekolahnya ke Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo,
81

promosi ini dilakukan dengan cara melakukan presentasi tentang


keunggulan yangdimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo.
2) Mempromosikan madrasah dengan mengundang Kepala sekolah
MI dan SD atau yang mewakili ke sekolah
3) Mempromosikan sekolah lewat brosur dan media online website32

Selain dari sasaran tersebut Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar


Muara Bungo juga mempunyai sasaran yang telah dirumuskan seperti
dibawah ini :
1) Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal ini
siswa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo untuk dapat
mengembangkan kecerdasannya baik kecerdasan intelektual,
emosional, maupun kecerdasan spiritual.
2) Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal ini
siswa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo untuk
mengembangkan ketrampilannya, dalam menyiapkan perjalanan
hidupnya dimasa mendatang baik untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang berikutnya maupun kelanjutan hidup sebagai warga masyarakat.
3) Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam hal ini
adalah siswa madrasah untuk memiliki keyakinan yang kuat dan
menjadikan Islam sebagai landasan moral etika dalam kehidupan
selanjutnya.33
b. Strategi penentuan posisi pasar persaingan (competitive positioning
strategy).Adanya sekolah-sekolah menengah atas yang ada di
wilayah Muara Bungo, maka persainganpun tetap ada dan semakin kuat.
Setiap lembaga memiliki kekuatan masing-masing untuk

32
Ibid
33
Wawancara 15 April 2018
82

mempertahankan lembaganya. Strategi penentuan posisi pasar


persainganini bertujuanuntuk mengidentifikasi atribut madrasah yang
berbeda-beda sehingga membuat madrasah berbeda dengan
kompetiornya yang beroperasi pada segmen pasar jasa pendidikan
yang sama. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
mempunyai brand tersendiri yang membedakan dengan madrasah
lainnya, yaitu dengan adanya brand MTS CERIA yaitu Cerdas,
Mandiri dan Agamis., artinya bahwa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo ini memiliki ciri khas yang berupa ilmu agamanya
lebih banyak dibanding dengan madrasah lainya, meski mengusung
unsur keagamaan yang lebih, namun sekolah ini tidak mengesampingkan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Jadi ini yang membedakan antara
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dengan lembaga
lainnya. Dalam bidang ilmu penegtahuannya baik berguna untuk
bekal ke jenjang selanjutnya, siswa juga terlatih mandiri untuk bekerja
setelah lulus dari madrasah karena sudah dibekali dengan berbagai
ekstrakurikuler, dan kekuatan agamanya juga sangat bagus. Karena
madrasah ini berharap agar bisa membuat para siswanya tidak
hanya sukses di dunia saja namun juga di akhirat.

Menurut Pak M.Samuil,S.Pd.I waka kesiswaan mengungkapkan


bahwa dalam persaingan didalam mempromosikan madrasah sudah pasti
ada dan persaingan juga terjadi sangat ketat, yang dilakukan oleh sekolah
dalam mengatasi persaingan adalah dengan tetap menjaga kualitas yang
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dan terus mengikuti
perkembangan yang ada, agar Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo tetap bertahan dan lebih maju dibanding madrasah lainnya.
Dalam menghadapi persaingan tersebut Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo mempunyai solusi-solusi seperti ini:
83

1) Tetap mempertahankan prestasi baik dibidang intrakurikuler


maupun ekstrakurikuler, seperti mengikuti lomba-lomba yang
diselenggarakan intansi-intansi masyarakat, pemerinthan
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi maupun Nasional dan berusaha
memenangkannya.
2) Menjalin hubungan dengan masyarakat secara intensif, seperti
mengadakan bakti sosial kepada masyarakat, membagikan baju
jaz ojek kepada tukang ojek Desa maupun Kota sekitar serta
membagikan daging qurban dan sebagainya.
3) Selalu berusaha membangun kepercayaan terhadap masyarakat
dengan cara mempertahankan kualitas yang ada serta berusaha
meningkatkan pelayanan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo.34

Setelah Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


melakukan unsur atau perumusan dalam menerapkan manajemen
pemasaran maka barulah sekolah ini menerapkan manajemen pemasaran,
beginilah langkah-langkah yang dilakukan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo dalam menerapkan pemasaran baik manajemen
pemasaran langsung maupun pemasaran tidak langsung.
a. Strategi Pemasaran secara langsung adalah bentuk promosi dengan
cara memasarkan barang atau jasa secara langsung agar dapat
tanggapan secara langsung dari para konsumen. Pemasaran secara
langsung melalui penggunaan surat, telepon, email, media cetak dan lain
sebagainya.

Penelitian kali ini, waka humas Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-


Azhar Muara Bungo Bapak M.Samuil mengatakan bahwa yang dilakukan di

34
Ibid
84

Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini terkait dalam strategi
pemasaran adalah menggunakan strategi pemasaran secara langsung
maupun pemasaran secara tidak langsung, karena keduanya sangat
berpengaruh besar dalam menarik siswa baru. Pemasaran secara
lansung bisa memanfaatkan media online seperti memasang keunggulan
dan prestasi yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo di media online seperti website, dan juga kita memanfaatkan media
cetak, seperti mendatangkan wartawan untuk mengekspos keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo. Namun bukan hanya di media online dan media cetak saja, disini
juga memanfaatkan media penyiaran seperti radio, karena Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memiliki radio sendiri, yang
diberi nama radio DIAZ CERIA, sehingga dapat memberikan informasi
tentang profil Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dan
tentang proses PPDB.35
Wawancara tersebut dapat diketahui bahwa strategi pemasaran
secara langsung yang dilakukan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo seperti di bawah ini:
1) Pemasaran dengan cara berkomunikasi. Zaman dulu Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo selalu dianggap masyarakat
sebagai sekolahan swasta pada tahun awal berdiri sampai 2018
karena berbasic PONPES. Maka dari itu Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo mempunyai inovasi agar bisa dikenal oleh
masyarakat dengan status sekolah unggulan dibidang agama maupun
umum. Cara itu dilakukan dengan selalu berbicara dan memasarkan
madrasah dengan membiasakan menyebut sekolah ini Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dispanduk, brosur dan

35
Ibid.
85

website dalam bentuk promosi. inovasi ini diharapkan agar masyarakat


lebih percaya dan lebih memahami bahwa status madrasah setara
dengan sekolah Nengeri. Dengan adanya sebutan baru di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, masyarakat semakin yakin
untuk menyekolahkan anaknya di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo.
2) Pemasaran dengan cara mempromosikan Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo di alamat website MTS Diniyah Al-azhar
http://mtsdiniyahal-azhar.sch.id.Selain mempromosikan lewat website
yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo,
sekolah juga melakukan promosi lewat pemasangan spanduk dijalan
raya dan di pedesaaan, ini bertujuan supaya masyarakat lebih
mengenal Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.

Dokumentasi (7) Foto Spanduk, 18 Juni 2018

3) Pemasaran dengan mengirim brosur ke sekolah SD-IT/ SDN/ dan MI,


pemasaran ini bertujuan agar semakin banyak yang tertarik dengan
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Sosialisasi dengan
pengeriman brosur dilakukan secara langsung oleh pihak sekolah dan
pihak luar sekolah.Selain itu pengiriman brosur ini juga dilakukan oleh
para murid, biasanya murid dititipi oleh pihak sekolah untuk
86

menyebarkan brosur kepada masyarakat sekitarnya yang sekiranya ada


anak yang sudah mau lulus SD maupun MI.

.
Wawancara dan Dokumentasi (8) Foto Brosur, 18 Juni 2018

4) Asosiasi ke pesantren yang ada di sekitar Madrasa Tsanawiyah


Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, seperti; pondok pesantren Tahfidzul
Qur’an dan PPS.M.THOHA AL-FASYNI, sehingga mereka para santri
tidak bingung untuk melanjutkan sekolah yang lainnya, yang mana
sekolah ini didalamnya ada basic agama yang kuat sehingga dapat
menunjang para santri agar lebih mendalami lagi dibidang keagamaan.
5) Mengundang orang tua murid guna untuk meminta bantuan agar ikut
mempromosikan sekolah dengan mengadakan rapat akhir tahun.
Dalam rapat tersebut secara tidak langsung sekolah mempromosikan
dengan keunggulan dan prestasi yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, sehingga para orangtua pun tergerak
hatinya untuk mempromosikan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo kepada masyarakat yang ada di sekitar mereka.
6) Mengundang media cetak untuk mengekspos keunggulan dan prestasi
yang dimiliki Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, media
cetak diundang saat Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
meraih kejuaran-kejuaran lomba, sehingga saat diekspos di koran banyak
87

yang tertarik untuk masuk dalam Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar


Muara Bungo ini, selain mengekspos keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, media
cetak juga mengajak para siswa dan guru Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo untuk membudidayakan membaca,
karena membaca adalah pusatnya ilmu.

Wawancara dan Dokumentasi (9), Foto Siswi Baca Buku18 Juni 2018
7) Menggunakan Radio untuk menyiarkan tentang keunggulan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo agar masyarakat tertarik,
baiasanya dilakukan saat proses penerimaan siswa baru dengan
menyampaikan informasi terkait syarat dan jadwal penerimaan siswa
baru.
8) Mengikuti lomba-lomba dibidang intrakurikuler seperti; olimpiade
matematika, IPA, IPS, lomba pidato bahasa Inggris, dan bahasa
Arab, Seni Baca Qur’an, Tahfiz. Sedangkan dibidang ekstrakurikuler,
seperti mengikuti lomba beladiri,lomba kaligarafi, lomba qiro’ah dan
lomba ceramah. Ketika sekolah mendapatkan kejuaraan maka perlu
mengapresiasikan sekaligus mempromosikan kejuaraan tersebut
kepada masyarakat yang bisa dilihat di media, online mapun cetak.
88

Dokumentasi foto viala hasil prestasi

Dokumentasi (10) Foto Hasil Prestasi Siswa 18 Juni 2018

b. Pemasaran secara tidak langsung


Menurut Bapak M.Samsul waka kesiswaan memaparkan bahwa tidak
hanya strategi langsung saja yang diterapkan dalam memasarkan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, tetapi juga dengan strategi
pemasaran secara tidak langsung, yaitu dengan cara sosialisasi dengan
masyarakat dan lingkungan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo. Pemasaran secara tidak langsung yang dilakukan oleh Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo antara lain yaitu :
1) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sesuai
masing-masing di bidangnya. Seperti melakukan kegiatan pentas
seni,zakat fitrah daging kurban baik di sekitar lingkungan Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo maupun masyarakat luas.36

36
Wawancara 21 April 2018
89

Daging kurban dibagikan kepada masjid atau musholla yang berada di


sekitar Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo maupun yang
jauh dari sekitar sekolah, tapi lebih diutamakan yang dekat dengan
madrasah. Pembagian ini berupa sapi satu atau satu kambing disetiap
masjid maupun musholla, yang nantinya dibagikan ke masyarakat sekitar
masjid dan musholla tersebut. Donator dari kegiatan ini diambil dari
iuran siswa dan para guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
membagi kebahagian dengan orang lain, selain membuat siswa semakin
mempunyai rasa sikap peduli terhadap sesama, masyarakatpun juga
semakin percaya bahwa Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo ini memiliki siswa-siswi yang baik.

Dokumentasi (11) Foto Kegiatan Qurban 21 Juni 2018


2) Memberikan santunan terhadap anak yatim piatu di sekitar lingkungan
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo melalui pengelolaan
ZIZ yang dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo. Pelaksanaan ini dilakukan pada bulan Muharram atau pada
bulan sebelum puasa. Karena Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo sudah memiliki ZIZ, makamemudahkan dalam melakukan
kegiatan ini. ZIZ ini diperoleh dari 2,5% gaji para PNS di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Penyantunan ini bisa berupa
pakaian, alat tulis, buku, sepatu, tas dan makanan.
90

Dokumentasi (12) Foto pembagian tasas 21 Juni 2018

3) Melaksanakan Bakti Sosial terhadap masyarakat sekitar. Seperti bakti


sosial kepada para lansia yang ada disekitar lingkungan Bungo
dengan memberikan rumah, kaos, cangkul dan obat-obatan pertanian.
Donatur dari kegiatan ini diperoleh dari iuran para siswa. Pelaksanaan
bakti sosial ini bertujuan untuk melatih para siswa agar mempunyai rasa
peduli kepada sesama, selain itu bakti sosial ini bertujuan untuk
menunjukkan kepada masyarakat bahwa para siswa dan siswi
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini memiliki jiwa
sosial yang tinggi serta rasa peduli yang tinggi.
91

Dokumentasi (13) Foto Pelaksanaan Bakti Sisial, 28 Juni 2018)

4) Melakukan kegiatanmagang (mengajar TPA) ke masyarakat yang


dilakukan oleh para siswa yang berprestasi dibidang keagamaan. Hal ini
dilakukan di daerah dekat siswa yang berprestasi dibidang agama
tersebut. Jadi, bukan hanya dilingkungan sekolah saja, akan tetapi
dalam masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mental dan
kepercayaan diri siswa, kegiatan ini merupakan strategi pemasaran
yang tidak dimiliki oleh sekolah lainnya. Selain melatih mental siswa,
siswa juga jadi mengerti kalau ilmu itu bermanfaat bagi oranglain.37

Dokumentasi (14) keberangkatan siswa PPL, 28 Juni 2018


5) Mengikuti kegiatan atau event yang sikapnya Nasionalisme seperti:
a) Paskibra di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo pada
tiga tahun terakhir ini memiliki peningkatan, yaitu Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memiliki peserta terbanyak di kabupaten
Bungo. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo merupakan

37
Ibid.
92

kebanggaan yang dimiliki oleh sekolah, karena anggota paskibra ini


sering mengikuti upacara-upacaran asionalisme di kabupaten.38

Dokumentasi (15) Foto Kegiatan upacara paskibra

b) Upacara bendera, setiap senin dan hari Nasional lainnya Madrasa


Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar muara Bungo diwajibkan untuk melakukan
upacara, dan kadangkali pada upacara bendera mengundang.
Pembina upacara dari instansti lain seperti dari kepolisian yang
melakukan sosialisasi bagaimana pentingnya hidup hidup disiplin,
sehingga para siswa mengerti dan tau seberapa penting hidup disiplin
danbisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk taat aturan.
Kegiatan ini bertujuan agar Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
muara Bungo lebih dikenal lagi oleh masyarakat maupun oleh instansi-
instasi lainnya.

38
Ibid.
93

Dokumentasi foto kegiatan upacara

Dokumentasi (16) Foto Kegiatan Upacara Hari Senin, 28 Juni 2018

Pemasaran secara tidak langsung yang telah dipaparkan tadi


bertujuan untuk menarik simpati masyarakat luas, bahwa Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memiliki banyak prestasi,
memiliki siswa yang mempunyai sikap peduli yang baik terhadap
sesama dan mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi kepada bangsa.
Dari situ masyarakat telah percaya dengan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo, sehingga para orang tua murid percaya dan tenang
dengan menitipkan anak-anaknya untuk dididik di Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Dari strategi pemasaran yang bagus yang
dimiliki Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo membuat
animo pendaftar di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
terus meningkat setiap tahunnya.
94

Pemasaran yang telah dipaparkan diatas, tidak menutup


kemungkinan jika keberhasilan suatu strategi pemasaran itu ada
keterlibatan SDM yang berperan dalam menerapkan strstegi pemasaran
agar berhasil mencapai apa yang di targetkan, disini faktor utama dalam
suksesnya strategi pemasaran yang dilakukan oleh sekolah adalah faktor
kedisiplinan dan factor kekeluargaan yang selalu diusung dan di terapkan
oleh semua guru, terutama oleh panitia PPDB dan yang terlibat dalam
menyusun strategi pemasaran madrasah. Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo secara spesifiknya selalu membentuk tim khusus
promosi, tetapi program atau strategi pemasaran terus dilakukan sesuai
dengan bidang atau porsinya masing-masing. Seperti bagian humas,
melakukan pemasaran baik di lingkungan internal mapun eksternal,
bagian kesiswaan membantu tertibnya penerimaan peserta didik baru,
dan panitia PPDB melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah untuk
menawarkan dan mempromosikan sekolah.39
Madarasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo tidak terpaku
pada penerapan pemasaran secara langsung maupun tidak langsung, akan
tetapi Madarasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo juga
menerapkan beberapa konsep pemasaran dalam jasa pendidikan yang
memiliki perkembangan dari masa ke masa, konsep pemasaran tersebut
ada lima yaitu: Konsep Produksi, Konsep Produk, Konsep Penjualan,
Konsep Marketing dan Konsep Kemasyarakatan.40 Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo telah menggunakan ke lima
konsep pemasaran tersebut, meskipun tidak tertulis secara rinci, tapi secara
tidak rinci kita memiliki konsep pemasaran tersebut.41Berikut adalah hasil
wawancara dengan bagian Humas dan Kesiswaan terkait dengan konsep

39
Ibid.
40
Dvid Wijaya, Op.Cit h.75
41
Wawancara 29 Juni 2018
95

pemasaran yang ada di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara


Bungo:
a. Konsep Produksi dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti
sablon, PKS (Patrol Keamanan Sekolah), pramuka, elektronika dll.
b. Konsep Produk di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
ini tidak sebagus dengan sekolah kejuruan yang memang diarahkan
untuk menghasilkan produk-produk yang bisa dijual di masyarakat,
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo menjual produk
dengan kualitas atau mutu yang ada, seperti sablon, roti khas DIAZ, jadi
secara tidak langsung masyarakat bisa melihat dan tertarik untuk
menyekolahkan anaknya ke sekolah ini, selain itu dari ekstrakurikuler
mejahit para siswa mampu membuat kreatifitas dalam desain dan
membuat baju, hal ini juga jadi daya tarik masyarakat.
c. Konsep Penjualan, dari penjualan sekolah melakukan promosi lewat web
yang telah dimiliki oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo, dimana madrasah mengupload setiap kegiatan lomba yang telah
diikuti dan prestasi yang dimiliki oleh madrasah. Selain itu madrasah
memanfaatkan media cetak, serta bantuan orang tua murid untuk
mempromosikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh madrasah.
d. Konsep Marketing atau pemasaran sama halnya seperti konsep
penjualan dengan cara promosi besar-besaran dengan cara memasang
spanduk penerimaan peserta didik baru di jalan, memasang
keunggulan yang dimiliki madrasah lewat website, dan juga menyebar
brosur ke SD maupun MI.
e. Konsep Kemasyarakatan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo selalu membangun komunikasi yang baik, serta menjalin
keharmonisan dengan masyarakat secara intensif, seperti :
1) Mengundang masyarakat sekitar jika mengadakan pengajian-
pengajian
96

2) Melakukan bakti sosial terhadap anak-anak yatim dan fakir miskin di


sekitar sekolah
3) Melakukan bakti sosial kepada pondok pesantren yang ada di
sekitar sekolah
4) Melakukan bakti sosial kepada petani-petani sekitar
5) Melakukan zakat daging qurban kepada masjid dan mushola baik
dilingkungan sekitar maupun diluar lingkungan madrasah
6) Menjaga kepercayaan masyarakat dengan cara mempertahankan
kualitas yang dimiliki oleh Madrasah
7) Mendengarkan saran-saran dan kritikan yang diungkapkan oleh
masyarakat.42

Penerapan strategi pemasaran di madrasah yang dimulai dari


perumusan stratagi, penerapan strategi, dan konsep pemasaran, dalam
kesuksesan strategi pemasaran didalamnya terdapat bauran pemasaran.
Bauran pemasaran yang digunakan dalam menerapkan strategi pemasaran
di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo yaitu berupa 7p:
produck,price,place, promotion, people, physicalevidence.43 Dalam
meningkatkan jumlah siswa dan meningkatkan pelayanan di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo perlu diterapkannya bauran
pemasaran, serta memberikan jasa pendidikan yang baik agar layanan
semakin bagus, dan dapat menghasilkan lulusan yang unggul.44Dalam
hal bauran pemasaran yang diterapkan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo dapat dilihat dibawah ini:
a. Produck, dalam hal produk di madrasah ini berusaha untuk
meluluskan siswa yang unggul baik dalam bidang intrakurikuler,

42
Ibid.
43
David Wijaya, Op.Cit., h.75
44
Ibid.
97

ekstrakurikuler dan keagamaan. Cara yang dilakukan untuk membekali


siswa agar unggul dalam segala hal adalah seperti berikut:
a) Dalam bidang intrakurikuler yaitu dengan cara mengandalkan
guru yang professional dalam menghantarkan ilmunya kepada
peserta didik, guru yang mengajar harus sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Sehingga siswa dapat menerima ilmu dan
memahaminya karena guru yang telah mengajar sesuai dengan
bidangnya
b) Dibidang ekstrakurikuler sekolah membekali murid dengan
ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa sesuai dengan hobi atau
dengan bakat yang diminatinya. Seperti menjahit, elektro, sablon,
paskibra, pramuka, IT, radio, majalah.
c) Dari bidang keagamaan madarasah membekali murid dengan
kegiatan keagamaan, seperti menghafal surat-surat pendek,
tadarus sebelum proses KBM, sholat dhuha, sholat berjamaah,
kultum, sholat jumat dan sema’an Al-Qur’an setiap seminggu
sekali.45
b. Price, yang kedua yaitu penetapan harga. Penetapan harga di Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo yaitu setiap tahun pelajaran
baru diadakan rapat untuk membahas program kerja dan menentukan
kebijakan dalam menentukan anggaran pembayaran siswa yang
diikuti oleh waka, staff waka, dan guru. Pembayaran spp di
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo diturunkan dari 4
tahun ini, dulu awalnya biaya SPP di Madrasa Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar muara Bungo sebesar 110 Ribu Rupiah sekarang diturunkan
menjadi 80 Ribu Rupiah. Kebijakan tersebut diambil dari daya
ekonomi para orangtua murid. Meski SPP di Madrasa Tsanawiyah

45
Ibid.
98

Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dikurangi namun tidak berpengaruh


terhadap kualitas yang dimiliki oleh madrasah. Dengan harga murah
tersebut kualitas tetap terjaga, maka banyak orangtua yang
menyekolahkan anaknya ke madrasah ini, hal tersebut merupakan
salah satu strategi yang dimiliki oleh sekolah dalam menarik para
konsumen.
c. Place, tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi. Letak Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo sangat unik karena tempatnya dalam lingkungan
pondok DIAZ. Namun dalam lingkungan pondok DIAZ itu tidak
menyebabkan adanya hambatan atau menjadikan kendali para siswa.
Dari hasil wawancara kepada beberapa siswa Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo mengapa memilih sekolah Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini berada dalam lingkungan pondok
seperti ini.46
Berikut adalah testimony beberapa murid yang telah diwawancarai:
Menurut Ayu Masruroh, kelas VII A : ”Karena letak sekolahini sangat
menyenangkan, berada dalam lingkungan pondok DIAZ malah
membuat suasana sejuk karena udaranya yang masih segar,
jauh dari polusi”.

Menurut Ana Fauziyah, kelas VII B: “ Meski Madrasa Tsanawiyah


Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini letaknya dalam lingkungan pondok
DIAZ, tapi letaknya strategis bisa dijangkau dengan angkutan
umum, bis, dan tak jauh juga dari jalan raya dalam kota, malah di
depan sekolah ini terdapat sederetan perkantoran dan kantin
terdekat dilingkungan pondok DIAZ. Jadi kalau misal pulang sekolah
lapar dan bosan dengan makanan, kita bisa ke rumah makan
dengan teman-teman kita, jadi kita senang sekali berada di sekolah
ini dan lingkungan seperti ini”.

46
Ibid.
99

Menurut Ali Syaifullah, kelas VIII A : ”Letak suatu sekolah tak


akan jadi hambatan bagi siswa untuk belajar di sini, yang
terpenting proses belajar-mengajarnya bagus, gurunya bisa
mengerti apa yang siswa mau, dan juga sekolah ditempat
manapun sama saja, sama-sama mencari ilmu, dan yang paling
penting niat untuk belajar”.

Menurut Galih Pamungkas, kelas VIII B: ”Sekolah di tempat tengah


perkantoran seperti ini malah asyik dan tenang, tak ada suara bising
kendaraan, jauh dari polusi, dan tentunya sejuk bikin adem
dihati, kalau hati siswa adem maka siswa juga bisa lebih cepat
memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh Bapak/Ibu
Guru yang mengajar di kelas”.

Menurut Ria Anastasya, Kelas VIII C: ”Sekolah di dekat sawah


seperti ini menjauhkan para siswa dari hal-hal yang negative
seperti tawuran, balapan dll. Malah siswa bisa lebih mencintai
alam sebagai ciptaan Allah”.47

Beberapa dari testimoni para siswa di Madrasa Tsanawiyah Diniyah


Al-Azhar Muara Bungo menunjukkan bahwa para siswa tidak
mempermasalahkan tempat yang berdekatan dengan lingkungan pondok
DIAZ dan perkantoran serta tidak jauh dari taman alun-alun Muara Bungo,
bahkan sebaliknya para siswa merasa nyaman dalam menerima proses
belajar-mengajar.
d. Promotionatau promosiMadrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
melakukan promusi dengan cara memasang iklan,penjualan, hubungan
masyarakat, informasi dari mulut ke mulut. Promosi yang digunakan
oleh Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini antara lain :
1) Mengiklankan sekolah dengan berbagai prestasi dan keunggulan
yang dimiliki oleh sekolah ke dalam media cetak, dan media elektronik
seperti radio, ke situs web http://mtsdiniyahal-azhar. sch. iddan sosial
media seperti facebook,IG.

47
wawancara siswa kelas VII dan VIII 29 Juni 2018
100

2) Membina komunikasi yang baik kepada masyarakat sekitar dengan


diadakannya bantuan sosial kepada masyarakat sekitar seperti
member baju ojek kepada tukang ojek sekitar, memberikan daging
kurban dan mengadakan baksos kepada panti asuhan maupun
pondok pesantren yang ada dalam sekitar Madrasa Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo Mengadakan rapat dan
mendatangkan orang tua murid agar membantu mempromosikan
sekolah khususnya pondok pesantren Diniyah Al-AZHAR.
3) Mendatangkan kepala sekolah SD maupun MI ke Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo untuk mendengarkan
promosi yang telah disampaikan oleh Kepala sekolah Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo maupun guru lainnya
4) Menyebar brosur ke SD dan MI di wilayah Provinsi Jambi
5) Memasang spanduk PPDB di jalan.48
e. Physical evidence. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
memberikan pelayanan yang prima terhadap peminat jasa pendidikan
yaitu selalu bersikap baik terhadap siswa siswi, guru beserta staff yang
sopan, bersahaja dan ramah kepada para masyarakat, dan sayang
kepada murid-murid, perhatian kepada konsumen bisa murid dan
orangtua murid dengan cara mendengarkan saran-saran dari
orangtua murid dan murid agar sekolah ini semakin maju, kemudian
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo bertindak untuk
selalu menjaga kualitas yang bagus. Sedang pelayanan fisik yang
telah diberikan dari sekolah ini adalah berupa sarana-prasarana yang
menunjang untuk proses pembelajaran dan efisiensinya kegiatan para
siswa seperti kelas yang berAC, LCD proyektor, CCTV,
perpustakaan, masjid, laboratorium IPA, kantin dan kamar mandi.

48
Ibid.
101

f. People atau orang, Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara


Bungo yang mempunyai dan memberi jasa pendidikan adalah guru,
staff, dan pegawai. Guru memberi jasa pendidikan melalui pembelajaran
yang baik, sesuai bidangnya, staff membantu lancarnya proses
belajar mengajar dan aktivitas lainnya, begitupula pegawai di sekolah ini.
g. Proses, Awalnya strategi pemasaran di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo hanya dengan menyebarkan brosur dan memasang
spanduk di jalan-jalan, namun karena majunya tehknologi Madrasa
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memiliki inovasi-inovasi
baru, seperti menggunakan media cetak dan tekhnologi untuk
mempromosikan sekolah.49

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


Dalam melaksanakan strategipemasaran jasa pendidikan dalam
meningkatkan minat masyarakat tentunya akan ada faktor pendukung
dan penghambat didalamnya. Faktor pendukung yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo meliputi:
a. Tenaga pendidik yang mengajar sesuai bidangnya masing-masing
b. Mempunyaiwebsite yang dapat digunakan untuk mempromosikan
sekolah
c. Adanya strategi pemasaran secara tidak langsung yang
menjadikan masyarakat percaya terhadap madrasah ini
d. Meningkatnya pelayanan pendidikan yang diberikan oleh madrasah
e. Letak yang sangat geografis sehingga bisa dijangkau dengan mudah
f. Kualitas yang semakin bagus dengan biaya yang relative murah
g. Adanya nilai agamis yang tidak dimiliki oleh sekolah lainnya

49
Ibid.
102

h. Anak menjadi lebih baik dan mempunyai akhlak yang baik.50

Sedangkan faktor penghambat yang terjadi dalam menerapkan


manajemen pemasaran di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
dapat dilihat sebagai berikut :
a. Sarana-prasarana, sarana-prasarana di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungosebenarnya sudah memadai dan bagus, namun
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan yang harus di tangani.
Kekurangan-kekurangan dari sarana-prasarana di madrasah ini
adalah kurangnya ruang kelas, sehingga terjadi penolakan atau
pembuangan siswa baru. Karena pada tahun ajaran 2017/2018
yang lalu pendaftar siswa baru mencapai dari target padahal
ruangan yang bisa ditempati hanya bisa menampung 300 siswa.
Sehingga diperlukan penambahan ruangan lagi, agar yang
terbuang tidak semakin banyak. Selanjutnya yaitu belum adanya
laboatorium bahasa dikarenakan sama seperti yang telah
disampaikan yaitu kurangnya ruangan, kemudian tempat parkir yang
kurang luas, namun sekarang sudah dibelikan lahan di dekat
sekolahan untuk tempat parkir meskipun belum ada atapnya.
b. Persaingan, persaingan semakin kesini semakin ketat. Yang menjadi
pesaing ketat dengan madrasah ini yaitu MTS Bungo, dan SMP N1
Bungo yang memiliki kekuatan yang hebat.
c. Adanya masyarakat yang belum begitu mengenal tentang pentingnya
menyekolahkan anaknya ke madrasah
d. Masih adanya siswa yang terpaksa untuk menuntut ilmu di
madrasahini.

50
Ibid.
103

4 Hasil yang di capai Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara


Bungo

Semakin adanya perkembangan zaman dan perkembangan


tekhnologi maka pelayanan di madrasah selalu ditigkatkan agar tidak kalah
dengan lembaga lainnya. Pelayanan di madrasah ini tidak hanya berupa
sarana-prasarana, namun juga pelayanan dari attitude atau sikap para
guru.Selain itu guru juga memberikan jasa pendidikan yang baik terhadap
para konsumen yaitu murid ataupun para orangtua murid.
Keberhasilan memunculkan lulusan yang berkualitas tidak lepas
dari pelayanan dan jasa pendidikan yang baik yang telah diberikan oleh
madrasah. Sehingga madrasah dituntut untuk meningkatkan jasa dan
pelayanan yang baik agar dapat menunjang proses pembelajaran dan
aktivitas yang ada di dalam madrasah. Pelayanan dari sikap yang telah
diberikan oleh guru kepada siswa dengan menciptakan keterbukaan
antara guru dan siswa.Sehingga para siswa mempunyai keterbukaan dan
tidak merasa takut dalam bertanya baik itu masalah pelajaran maupun yang
berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Keberhasilan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
tidak lepas dari manajemen pemasaran pendidikan yang baik, dilihat dari
semakin banyaknya siwa yang mendaftar dari tahun ke tahun. Jumlah
siswa di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo tahun
2018/2019 terdaftar sebanyak 300 calon siswa. jumlah tersebut tidak lepas
dari kerja manajemen yang baik dari tahun ketahun untuk peningkatan yang
begitu lebih baik. Adapun hasil yang yang telah dicapai diantaranya:
a. Produk,dalam kegiatn ekstra indikatornya siswa mampu
memperaktekkan apa yang diminatinya, kegiatan tambahan
indikatornya adalah perestasinya siswa dalam perlombaan yang
104

berhasil mendapatkan juara, dan indikator pembiasaan dinyatakan


berhasil melebihi target kelas yang diujikan pada akhir semester.
b. SDM, sumber daya manusia dalam konteks jasa pendidikan
merupakan orang-orang yang terlibat dalam proses penyampayan
jasa pendidikan, diantaranya kepala sekolah, guru, karyawan dan
tata usaha (TU) adalah sumber manusia yang mampu membuat
sasaran nyaman disekolah maupun dikelas, hal ini sudah bisa dilihat
begiti baik antar komunikasi siswa dengan guru dan lingkungan yang
berapa banyak terdapat tulisan kebaikan, serta guru-guru ekstra yang
berkompeten yang berhasil memberikan kejuaraan.
c. Proses, dalam kegiatan motu adanya kegiatan ekstrarekuler dan
intrarekuler serta ada kegiatan tambahan dan pembinaan.
Manajemen pelaksanaan kegiatan pendidkan proses pendidikan
intrarekuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang
sudah teratur, jelas, dan terjadwal secara sistematik yang
merupakan kegiatan utama dalam mendidik siswa. Sedangkan
ekstrarekuler, kegiatan tambahan, pembiasaan merupakan
pelaksanaan kegiatan diluar jam pembelajaran biasa atau diluar
kegiatan intrarekuler, dan kebanyakan materinya pun diluar
intrarekuler. Keberhasilan kegiatan intrarekuler dan ekstrarekuler di
Madrasah Tsanawiyah Al-Azhar Muara Bungo sama-sam
berkolaborasi diantara aktifitas prosesnya dalam meningkatkan mutu
atau meningkatkan keberhasilan prestasinya.

C. Analisis Hasil Penelitian

a. Penafisran terhadap peningkatan jumlah siswa


Pada tahun 1977 awal berdirinya Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo untuk pertama kalinya menerima peserta didik baru.
105

Dalam perkembangannya, peningkatan dan peurunan jumlah siswa menjadi


hal yang wajar terjadi, apalagi semakin banyak lembaga pendidikan yang
bermunculan.Dari data siswa 5 tahun terakhir Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar muara Bungo selalu mengalami peningkatan jumlah siswa
setiap tahunnya. Jumlah siswa yang mendaftar di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini memiliki peningkatan yang sangat dratis,
mulai dari tahun 2014/2015 pendaftar berjumlah 270 namun yang diterima
hanya berjumlah 234, pada tahun 2015/2016 pendaftar mengalami
peningkatan dari tahun lalu berjumlah 289 namun yang diterima hanya
berjumlah 250, pada tahun 2016/2017 animo pendaftar meningkat menjadi
315 dan hanya diterima 267, tahun 2017/2018 seperti tahun lalu yang
mengalami peningkatan animo pendaftar sebanyak 320 dan yang diterima
hanya berjumlah 280, sedang pada tahun 2017/2018 animo pendaftar
meningkat secara dratis daripada tahun yang lalu, tahun ini animo pendaftar
meningkat menjadi 339 dan diterima hanya 300.51
DAFTAR PENERIMAAN (PPDB)
MTS DINIYAH MUARA BUNGO 5 TAHUN TERAKHIRTAHUN
PENDAFTAR DITERIMA
TAHUN PENDAFTARAN DITERIMA
PELAJARAN L P JUMLAH L P JUMLAH
2014/2015 100 170 270 100 134 234
2015/2016 129 160 289 125 125 250
2016/2017 150 165 315 117 150 267
2017/2018 180 140 320 120 160 280
2018/2019 139 200 339 118 182 300

Dilihat dari tabel animo pendaftar di Madrasah Tsanawiyah Diniyah


Muara Bungo tersebut selama lima tahun terakhir ini memiliki peningkatan.

51
Ibid.
106

Mulai dari tahun pelajaran 2014/2015 animo pendaftar berjulah 234, yang
terdiri dari laki-laki berjumlah 100 dan diterima sebanyak 134, sedangkan
pendaftar perempuan berjumlah 289 dan hanya diterima 250. Sehingga
pada tahun ini jumlah murid yang diterima di Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo berjumlah 234. Pada tahun selanjutnya animo pendaftar
meningkat 13,8% dari tahun kemarin, yang dulu berjumlah 289 di tahun
ajaran 2015/2016 animo pendaftar menjadi 289, yang terdiri dari laki-laki
berjumlah 129 dan diterima 165, sedangkan animo pendaftar perempuan
mencapai 289 yang jauh lebih banyak dibandingkan pendaftar laki-laki, dari
pendaftar 28 ini yang diterima oleh madrasah hanya berjumlah 250.
Jadi jumlah siswa yang diterima tahun ini berjumlah 250.
Selanjutnya pada tahun 2016/2017 animo pendaftar mencapai 315, pada
tahun ini meningkat 6% dari animo pendaftar tahun lalu. Animo pendaftar
tahun ini terdiri dari laki-laki berjumlah 150 diterima 117, pendaftar
perempuan berjumlah 165 diterima 150, pada tahun ini jumlah animo
pendaftaran perempuan mengalami peningkatan dari tahu kemarin, dan pada
tahun ini penerimaan siswanya lebih banyak dibandingkan dengan
penerimaan siswa pada tahun sebelumnya, meskipun animo pendaftar
tahun ini meningkat namun yang diterima lebih sedikit, dikarenakan
adanya kendala dalam sarana-prasarana yang tidak mampu menampung
jumlah yang banyak tersebeut. Pada tahun berikutnya, tahun 2017/2018
animo pendaftaran diMadrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungomasih
mengalami peningkatan. Peningkatan ditahun ini hanya meningkat 0.42%
yaitu hanya meningkat 2 jumlah pendaftar yaitu pada tahun 2018/2019
pendaftaran berjumlah 320, sedang di tahun ajaran 2018/2019 hanya
meningkat menjadi 339. Tahun ini adalah tahun dimana peningkatan
yang sangat sedikit yang dialami oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo, namun di tahun berikutnya pada tahun ajaran 2015/2016
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo mengalami peningkatan yang
107

baik, yaitu meningkat 10,5% dari tahun sebelumnya. Pendaftar pada tahun
iniberjumlah 289, dan pada tahun ini juga madrasah menerima siswa baru
mencapai 250. Dikarenakan ruangan yang kurang banyak, maka Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungoharus menolak beberapa calon peserta
didik. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo mengatasi hal itu dengan
cara melakukan seleksi dengan ketat dalam penerimaan siswa baru di
madrasah, karena yang diterima harus yang sesuai dengan criteria yang di
inginkan oleh madrasah. Seleksi yang dilakukan oleh Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo dengan seleksi tes ilmu pengetahuan
umum, ilmu agama, membaca Al-Qur’an dan wawancara.
Berdasarkan peningkatan siswa tersebut setiap tahunnya telah
membuktikan bahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo berhasil dan ini harus selalu
ditingkatkan supaya Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo terus
bertahan dengan adanya persaingan yang ketat diluar sana. Selain
adanya strategi pemasaran yang baik yang dilakukan di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo juga telah memberikan jasa pendidikan dan pelayanan pendidikan
yang baik dan inovasi terhadap para konsumen sehigga para konsumen tidak
ragu menyekolakan anaknya untuk sekolah di Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-azahar Muara Bungo.52
Berdasarkan wawancara dengan beberapa murid di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, mengapa mereka memilih madrasah ini
untuk menuntut ilmu. Berikut testimony beberapa murid yang saya
wawancarai:
Menurut Alex Fauzan, kelas VIIA :” Sekolah ini lain dari pada yang
lainnya, selain di sini dapat pelajaran ilmu pengetahuan, juga

52
Wawancara 22 Juni 2018
108

mendapatkan ilmu agama yang lebih banyak dibanding sekolahan


lain, sehingga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan”.

Menurut Dheny Anggraini, kelas VIIB:” Memilih sekolahan ini karena


selain mendapat ilmu pengetahuan dan agama juga mendapat
pembekalan berupa ekstra, di sini bisa memilih ekstra yang disukai
sesuai dengan bakat setiap anak”.
Menurut Prabowo, kelas VIIC:” Memilih sekolah ini karena guru-guru
disini selain bersahaja, juga ramah dan perhatian kepada para
murid-murid”.

Menurut Nur Arifin, Kelas VIIIA:” Memilih sekolah disini karena


pelayanannya memuaskan, gedungnya bagus, letaknya geografis,
udara sejuk, peralatan yang memadai sehingga nyaman berada di
madrasah ini”.

Menurut Devi Indarti, Kelas VIIIB:”Memilih madrasah ini karena siswa


yang tak begitu mampu, namun mempunyai kelebihan dalam
akademik, maka dari itu sekolah di sini, karena pihak madrasah mau
membantu dengan memberi beasiswa bebas SPP. Jadi harus
belajaryang lebih rajin lagi agar tidak mengecewakan jasa yang
telah madrasah berikan”.

Menurut Dwi Jayanti, kelas VIIIB:”Memilih sekolah disini, jujur


awalnya karena dipaksa sama orangtua agar sekolah disini, agar
mempunyai bekal agama yang baik. Namun lama-kelamaan
menikmatinya, karena sadar ilmu agama itu sangat penting untuk
bekal di dunia maupun di akhirat. Meski awalnya dulu takut stress,
kebayang pelajarannya banyak dibidang agama, tapi ternyata
disini tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tapi di sini banyak
ekstrakurikulernya, yang membekali untuk menjadi siswa yang
mandiri,selain itu pelayanannya juga bagus mulai dari kelas yang
berAc, adanya LCD proyektor , kantin dengan berbagai macam
makanan”.53

Beberapa testimony dari para siswa menunjukkan bahwa sebagian


siswa merasa nyaman, puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo. Sehingga mereka bisa
menyalurkan bakat dan menyalurkan prestasi mereka dengan pelayanan

53
Ibid.
109

yang telah diberikan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara


Bungoterhadap para murid.Dilihat dari data siswa pada lima tahun
terakhir menunjukkan jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo mengalami peningkatan. Madrasah ternyata bisa membaca kondisi
lingkungan, artinya apa yang diinginkan masyarakat, apa masalah yang
sering terjadi, dan apa alasan para orang tua menyekolahkan anak-anaknya
di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo.
Madrasah mempunyai inovasi baru dalam meningkatkan jumlah
siswa sehingga masyarakat semakin percaya kepada madrasah ini.
Dengan meningkatnya animo pendaftaran yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo menunjukkan bahwa Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo telah dipercaya oleh masyarakat,
sehingga madrasah harus menjaga kepercayaan yang telah dibangun
oleh masyarakat kepada Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo.
Melihat banyaknya pesaing Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo untuk menarik siswa SD maupun MI menuntut madrasah untuk
selalu membuat inovasi-inovasi dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran dilakukan tidak hanya pada waktu PPDB saja, tapi
disetiap kesempatan yang ada seperti melakukan bakti sosial kepada
anak yatim-piatu di panti asuhan, dipondok pesantren dan maasyarakat
disekitar madrasah.Hal ini menunjukkan bahwa Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo telah melakukan pemasaran secara tidak langsung
yang menarik para masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo. Selain itu juga madrasah
melakukan pemasaran secara langsung yang bisa dilihat oleh
masyarakat luas di website madrasah dan memasang spanduk di jalan-jalan
agar masyarakat secara langsung mengetahui dan mengenal Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo. Spanduk sendiri di susun dengan
desain tulisan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, ini bertujuan
110

agar masyarakat penasaran dengan nama tersebut, sehingga masyarakat


tertarik dengan madrasah ini. Sedang brosur disini di desain dengan
menambahkan foto-foto kegiatan madrasah maupun prestasi yang dimiliki
oleh madrasah.54
Pelayanan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo mengalami peningkatan yang signifikan. Pelayanan yang awalnya
hanya dengan gedung seadanya seperti gedung yang belum bertingkat,
ruang kelas yang belum berAc, belum adanya uks, guru yang mengajar
hanya dibantu dengan papan tulis. Namun dari 2010 sampai 2018 ini
pelayanan yang diberikan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
sangat mengalami peningkatan. Semua dapat dilihat dari gedung yang
sekarang sudah bertingkat karena murid semakin meningkat
juga,sehingga madrasah mampu menampung para siswa lebih banyak
dibangdingkan waktu gedung belum bertingkat. Kantin yang berjumlah dua
bertujuan agar para siswa tidak mengalami antri dan desak-desakan dalam
memilih makanan serta membayar. Selain itu siswa juga tidak ada kata
terlambat masuk karena masih antri dalam kantin, kantin ini membuat siswa
tambah semangat dalam pelajaran karena tidak merasa lapar lagi, dan
dikantin ini para siswa juga akan bisa menikmati beberapa makanan
seperti nasi, roti, gorengan, makanan ringan, makanan tradisional, es, susu
dll.
Masjid di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo diberi nama
masjid Nurul Iman. Masjid ini digunakan untuk beribadah para guru serta
murid. Masjid juga digunakan untuk sholat dhuha, sholat fardhu, dan sholat
jum’at.Selainitu masjid di madrasah ini digunakan untuk praktek agama dan
sema’an Al-Qur’an setiap seminggu sekali. Masjid ini dilengkapi dengan
mukena, mimbar, lemari, dan tempat wudhu yang terpisah antara putra dan

54
Ibid.
111

putri.Perpustakaan yang sudah sangat memadai, perpustakaan ini


berguna untuk mengasah ilmu para murid dan juga para guru. Bukunya disini
selain buku mata pelajaran, juga terdapat buku non pelajaran seperti
novel yang dapat dijadikan review untuk mata pelajaran bahasa Indonesia,
selain itu perpustakaan ini memiliki pelayanan yang bagus. Tersedianya loker
tas, kartu perpustakaan yang memudahkan anggota dan pegawai
perpustakaan dalam proses pinjam-meminjam. Selain itu perpustakaan
juga digunakan untuk berdiskusi dengan para teman atau bahkan berdiskusi
dengan guru, ruang perpustakaan ini sudah berAC yang membuat para
guru dan murid nyaman dalam belajar. Perpustakaan juga dilengkapi
kata-kata motivasi dan mempunyai visi-misi agar para guru dan murid
membudayakan dan menjadikan kegiatan membaca adalah suatu
kebutuhan hidup.Karena dengan membaca maka ilmu pengetahuan dapat
berkembang.
Ruang kelas dan ruang guru yangsudah berAC, dengan sudah
adanya AC di dalam ruangan kelas dan guru akan membuat nyaman
para guru dan murid dalam melakukan setiap kegiatan, karena tidak
menjadikan orang capek, dan berkeringat yang bisa menjadikan
emosional. Toilet untuk siswa-siswi dibedakan, ini bertujuan agar para siswa
dan siswi tidak terjadi kejahatan seksual yang marak saat ini, selain itu
melatih mereka untuk saling menghargai perbedaan antara laki-laki
dengan perempuan.Toilet Kepala sekolah juga disendirikan dengan toilet
guru lainnya, ini menunjukkan bahwa pemimpin itu harus dihormati.Toilet
luarnya dikasih cermin, agar para siswa bisa berkaca dan merapikan
tampilan mereka.
Tempat parkir yang semakin diperluas, awalnya dulu tempat parkir
berada dibelakang kantin dan belakang pagar, namun untuk
memperindah madrasah maka madrasah membangun tempat parkir
diluar sekolah agar bisa tertata rapi dan juga memperindah lingkungan
112

madrasah.Tempat parkir untuk guru dan murid di madrasah dipisahkan,


sehingga para guru tidak mengantri dalam mengambil kendaraan.Selain
pelayanan diatas, terdapat juga pelayanan yang menggunakan tekhnologi
yang mampu mendukung proses belajarmengajar di madrasah.
Tekhnologi yang dimiliki madrasah dulunya kurang memadai seperti
Komputer hanya mempunyai beberapa sehingga murid terkadang
berebutan, namun sekarang sudah ada Laboratorium Komputer yang
memiliki cukup banyak Komputer yang bisa digunakan untuk para siswa-
siswi, Komputer yang dimiliki madrasah ini memiliki jumlah 50. Komputer
di sini bertujuan untuk menambah wawasan tentang dunia tekhnologi
kepada para siswa, karena komputer merupakan tekhnologi yang banyak
manfaatnya untuk siswa. Dengan para siswa bisa menggunakan
komputer, maka para siswa akan mempunyai keahlian dalam menulis
artikel dan karya ilmiah.
Selain itu juga mereka dapat memainkan ide-ide seperti
mendesain gambar, bisa mengoperasikan hitung-hitungan dengan
komputer.Karena dengan adanya praktik komputer maka siswa
mempunyai bekal untuk di dunia kerja maupun dunia perkuliahan
nantinya.LCD Proyektor yang digunakan sebagai alat untuk membantu para
guru dalam mengajar agar para siswa juga semakin aktif. LCDproyektor
digunakan untuk menjadikan proses belajar-mengajar lebih efektif dan
efisien, karena dengan adanya LCD Proyektor waktu mengajar tidak
terbuang sia-sia hanya untuk menulis di papan tulis dan membuat catatan.
Selain itu kualitas visual akan lebih nyaman dengan materi yang dapat
terlihat dengan jelas dibanding dengan menulis di papan tulis. LCD
Proyektor juga ramah lingkungan, karena LCD Proyektor hanya
menggunakan tenaga listrik, maka dikatakan ramah lingkungan daripada
menulis di papan tulis dengan kapur yang dapat mencemari
lingkungan.Selain itu LCD Proyektor juga dapat menjadikan siswa
113

terbiasa dengan tekhnologi, sehingga para murid dapat mengeluarkan ide-


ide kreatifnya dalam penggunaan tekhnologi.
Laboratorium IPA di madrasah dapat dimanfaatkan untuk
berlatihmengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan dan pengkajian gejala-gejala alam, mengembangkan
keterampilan dalam menggunakan alat-alat yang tersedia untuk mencari
dan menemukan kebenaran.Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal
sikap ilmiah serta membina rasa percaya diri sebagai akibat
keterampilan dalam pengetahuan yang diperolehnya.
Semakin adanya perkembangan zaman dan perkembangan
tekhnologi maka pelayanan di madrasah selalu ditigkatkan agar tidak kalah
dengan lembaga lainnya. Pelayanan di madrasah ini tidak hanya berupa
sarana-prasarana, namun juga pelayanan dari attitude atau sikap para
guru.Selain itu guru juga memberikan jasa pendidikan yang baik terhadap
para konsumen yaitu murid ataupun para orangtua murid.
Keberhasilan memunculkan lulusan yang berkualitas tidak lepas
dari pelayanan dan jasa pendidikan yang baik yang telah diberikan oleh
madrasah. Sehingga madrasah dituntut untuk meningkatkan jasa dan
pelayanan yang baik agar dapat menunjang proses pembelajaran dan
aktivitas yang ada di dalam madrasah. Pelayanan dari sikap yang telah
diberikan oleh guru kepada siswa dengan menciptakan keterbukaan
antara guru dan siswa.Sehingga para siswa mempunyai keterbukaan dan
tidak merasa takut dalam bertanya baik itu masalah pelajaran maupun yang
berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Guru madrasah juga mempunyai sikap perhatian terhadap siswa-
siswinya dengan cara memperhatikan sikap para peserta didiknya. Misal jika
ada murid yang mempunyai masalah guru tidak boleh langsung
memarahinya, namun harus bertanya apa yang menyebabkan sang anak
memiliki masalah. Jika sudah tahu, maka guru harus memberikan solusi
114

kepada siswa yang bermasalah. Madrasah ini sebisa mungkin


menerapkan keterbukaan antara guru dengan murid agar tidak terjadi
kesalahfahaman dan bisa lebih saling menghargai.
Pelayanan pendidikan yang diberikan oleh Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo bukan hanya diberikan kepada murid saja tetapi
juga memberikan layanan kepada orangtua murid dengan cara
mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan mereka, dan menampung
saran-saran dari mereka yang ditujukan kepada madrasah guna
memajukan madrasah. Setelah menampung saran-saran yang telah
diberikan oleh mereka, madrasah segera bertindak untuk menindaklanjuti
apa yang harus diperbuat guna untuk meningkatkan pelayanan, serta
memuaskan pelanggan yaitu murid dan orangtua murid.

b. Penafsiran terhadap Implementasi Strategi Pemasaran Pendidikan


MTS Diniyah Al-AZHAR

Sebelum melakukan strategi pemasaran,Madrasah Tsanawiyah


Diniyah Muara Bungo melakukan musyawarahagar pelaksanaan strategi
pemasaran berjalan lancar dan optimal, meskipun tidak ada tim khusus
yang menangani strategi pemasaran di madrasah ini, namun musyawarah
juga sangat diperlukan agar strategi pemasaran yang akan dilaksanakan
bisa berjalan lancar dan sukses. Dalam melakukan strategi pemasaran
pendidikan hal yang pertama dilakukan madrasah yaitu melakukan
perencanaan (pleneng) dengan cara melihat segmentasi pasar degan
menentukan sasaran yang ingin dituju. Sasaran di madrasah ini adalah SD
dan MI yang ada di kabupaten Bungo, baik Negeri mapun swasta, baik
dari kalangan kota maupun dari pelosok.
Melihat persaingan pasar yang ada dan membaca bagaimana
kondisi serta hambatan dari persaingan yang ada, madrasah membuat
115

inovasi-inovasi baru dalam menerapkanstrategi pemasaranpendidikan,


madarasah menonjolkan brand yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo, yang digunakan untuk menghadapi persaingan
yang ada.brand tersebut yaitu MTS CERIA (Cerdas, Mandiri dan
Agamis)Brand tersebut menunjukkan bahwa madrasah mempunyai ciri khas
yang tidak dimiliki oleh MTS/SMP lainnya.
Menentukan tujuan dari strategi pemasaran, tujuan dari strategi
pemasaran di madrasah ini adalah agar jumlah siswa terus
meningkat.strategipemasaran yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungoini ada dua macam strategi yaitu:
1. Strategi pemasaran secara langsung,pemasaran ini dengan
caramemanfaatkan IT yaitu mengupload setiap kegiatan sekolah di
website madrasah, sehingga masyarakat melihat dan tertarik dengan
madrasah ini.Media cetak, seperti mendatangkan solopos untuk
meliput prestasi yang dimilikiMadrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo.Selain pemanfaatan IT, juga membuat spanduk dan brosur
di jalan-jalan.
2. Pemasaran secara tidak lagsung yang dilakukan oleh Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungosalah satunya adalah dengan cara
melakukan kgiatan baksos kepada masyarakat sekitar sehingga
madrasah berupaya selalu meningkatkan pelayanan pendidikan.
Meningkatnya pelayanan pendidikan yang baik di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, maka peminat atau pendaftar peserta
didik di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo juga mengalami
peningkatan. Karena meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya, maka
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo selalu meningkatkan
pelayanan agar para siswa bahkan orangtua murid puas dengan
pelayanan yang telah diberikan oleh madrasah.Selain itu madrasah juga
lebih memperbagus strategi pemasaran, agar jumlah animo siswa pendaftar
116

tidak menurun dan terus meningkat.Meningkatnya jumlah animo pendaftar


tidak lepas dari manajemen pemasaran yang baik yang dimiliki oleh
madrasah.
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo tidak terpaku
pada penerapan pemasaran secara langsung maupun tidak langsung, akan
tetapi Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo juga
menerapkan beberapa konsep strategi pemasaran dalam jasa pendidikan
yang dimiliki dari masa kemasa.Konsep pemasaran merupakan bagian
penting dalam lancarnya strategi pemasaran yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo. Konsep pemasaran terdiridari konsep
produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep
kemasyarakatan. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo telah
menerapkan beberapa konsep pemasaran tersebut.55
Konsep pemasaran yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo antara lain adalah:
1. konsep produksi di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
bertujua nuntuk menghasilkan produk atau menghasilkan siswa yang
kreatif dan mempunyai kemandirian. Konsep produksi yang dilakukan
oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo adalah dengan
melakukan kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang dimiliki
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungoantara lain: Menjahit,
sablon, elektro, pramuka, PKS, Qira’ah, pidato, kaligrafi dll.
Ekstrakurikuler tersebut dibimbing oleh guru yang mempunyai keahlian
dibidang tersebut.
2. kosnsep produk di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo ini
meliputi hasil dari konsep produksi, seperti menjahit akan
menghasilkan karya-karya para siswa, sablon akan menghasilkan

55
Ibid.
117

hasil karya juga yang nantinya bisa buat bekal para siswa ketika sudah
lulus dari Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo. Konsep
produk yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
memang tidak sebagus dibandingkan dengan sekolah kejuruan
yang pada dasarnya diarahkan untuk menghasilkan produk-produk
yang langsung bisa dijual kepada masyarakat. Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo juga menjual produk dengan kualitas mutu
yang dimiliki madrasah, seperti prestasi dibidang intakurikuler, PKS
yang menjadikan siswa mempunyai rasa peduli kepada keamanan
lalu lintas di jalan, jadi secara tidak langsung masyarakat bisa melihat
dan tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah.
3. konsep penjualan yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo adalah dengan melakukan promosi aktif lewat
website yang dimiliki madrasah, dimana madrasah selalu
mengupload kegiatan-kegiatan serta lomba-lomba yang telah diikuti
oleh madrasah. Selain itu juga madrasah selalu mempertahankan
mutu yang sudah bagus dan terus meningkatkan mutu di
madrasah, dengan adanya mutu yang berkualitas maka para
konsumen tidak ragu lagi untuk membeli atau menyekolahkan
anaknya di madrasah. Keempat, konsep marketingsama halnya
seperti konsep penjualan dengan cara promosi besar-besaran
dengan cara memasang spanduk penerimaan peserta didik baru di
jalan, menyebar brosur ke SD maupun MI yang ada disekitar
Bungo, selain itu juga konsep pemasaran bisa dilakukan oleh
para siswa dengan cara mengajak tetangganya untuk masuk di
madrasah. Kelima, konsep kemasyarakatan yang dilakukan oleh
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo adalah dengan cara
menjaga hubungan secara intensif, membangun komunikasi yang
baik serta menjalin keharmonisan dengan masyarakat.
118

Jadi Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo memiliki


tiga konsep pemasran pendidikan dalam meningkatkan minat masyarakat
untuk bersaing dilembaga lain, baik itu melalui konsep pemasaran produksi
yang menghasilkan siswa mandiri dan kreatif, ataupun konsep produk yang
meliputi hasil dari konsep produksi, seperti menjahit akan menghasilkan
karya-karya para siswa, sablon akan menghasilkan hasil karya juga yang
nantinya bisa buat bekal para siswa ketika sudah lulus dari Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, serta konsep penjualan dimana
madrasah selalu mengupload kegiatan-kegiatan serta lomba-lomba yang
telah diikuti oleh madrasah.
Cara lain yang berkaitan dengan konsep kemasyarakatan di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo adalah dengan mengundang
masyarakat sekitar jika mengadakan bedah buku, pengajian akbar yang
dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat dan mengundang para da’i kondang
disertai artis reliji kondang yang ada di Indonesesia maupun manca negara
dari mesir, melakukuan bakti sosial seperti memberi pakaian gojek terhadap
tukang ojek kota maupun ojek pangkalan dengan lebel DIAZ serta
memberikan santunan terhadap pakir miskin, menjaga kepercayaan
masyarakat dan mendengarkan saran dan kritikan yang diungkapkan
oleh masyarakat.56

c. Penafsiran terhadap faktor pendukung dan faktor penghambat


Dalam melaksanakan strategi pemasaran dan meningkatkan
pelayanan tentunya akan ada faktor pendukung dan penghambat
didalamnya. Faktor pendukung yang ada di Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo meliputi:

56
Ibid.
119

1. Tenaga pendidk yang mengajar sesuai bidangnya masing-masing.


Dalam hal ini kepalah sekolahberhati-hati memilih seorang guru
madrasah melalui beberapa tahapan-tahapan penyeleksian demi
mendapatkan guru yang berkompeten dibidangnya masing-masing
dan memberikan pelatihan secara bertahap pada setiap awal
semester guna meningkatkan kualitas guru yang ada.
2. Adanya nilai agamis yang dimiliki oleh sekolah. Dalam hal ini
madrasa selalu menjaga nilai-nilai agamis tersebut serta menjadikan
brand MTS CERIA yaitu, cerdas mandiri dan agamis, artinya bahwa
madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo ini memiliki ciri
khas yang berupa ilmu agamanya lebih banyak dibanding dengan
madrasah lainnya, namun sekolah ini juga tidak mengesampingkan
intrarikuler maupun ekstra rekuler. Jadi hal ini yang membedakan dan
menjadi faktor pendukung antara madrasah dengan lembaga lainnya.
3. Mempunyai websait yang dapat digunakan untuk mempromusikan
sekolah, agar memudahkan masyarakat mengetahui kegiatan yang
ada di madrasah tsanawiyah diniyah al-azhar Muara bungo.

Berdasarkan keterangan yang menjadi daya dukung meningkatnya


minat masyarakat untuk sekolah di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo ialah adanya tenaga pendidik yang mengajar sesuai bidangnya
masing-masing, sehingga para siswa dengan mudah memahami apa yang
dipelajarinya. Adanya nilai agamis yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-azhar Muara Bungo, sehigngga masyarakat tidak ragu untu
memilih menyekolahkan anaknya ke Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo. Adanya wabsaite yang digunakan untuk mempromusikan
kegiatan-kegiatan yang memberikan daya tarik untuk sekolah di Madrasah
Tsanawiyah Dinyah Al-azhar Muara Bungo.
120

Sedangkan faktor penghambat yang terjadi dalam menerapkan


manajemen pemasaran di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
dapat dilihat sebagai berikut :
e. Sarana-prasarana, sarana-prasarana di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungosebenarnya sudah memadai dan bagus,
namun didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan yang harus
di tangani. Kekurangan-kekurangan dari sarana-prasarana di
madrasah ini adalah kurangnya ruang kelas, sehingga terjadi
penolakan atau pembuangan siswa baru. Karena pada tahun
ajaran 2017/2018 yang lalu pendaftar siswa baru mencapai dari
target padahal ruangan yang bisa ditempati hanya bisa
menampung 300 siswa. Sehingga diperlukan penambahan
ruangan lagi, agar yang terbuang tidak semakin banyak.
Selanjutnya yaitu belum adanya laboatorium bahasa
dikarenakan sama seperti yang telah disampaikan yaitu
kurangnya ruangan, kemudian tempat parkir yang kurang luas,
namun sekarang sudah dibelikan lahan di dekat sekolahan
untuk tempat parkir meskipun belum ada atapnya.
f. Persaingan, persaingan semakin kesini semakin ketat. Yang
menjadi pesaing ketat dengan madrasah ini yaitu MTS Bungo, dan
SMP N1 Bungo yang memiliki kekuatan yang hebat.
g. Adanya masyarakat yang belum begitu mengenal tentang
pentingnya menyekolahkan anaknya ke madrasah
h. Masih adanya siswa yang terpaksa untuk menuntut ilmu di
madrasahini.

Berdasarkan beberapa faktor penghambat diatas dapat penulis


analisis bahwa terbatasnya sarana prasaran seperti tempat parkir yang
kurang luas, laboratorium bahasa yang belum ada, tempat lapangan olahraga
121

yang kurang mengakibatkan dampak negatif sehingga para konsumen ada


yang merasa kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan, dan juga
faktor penghambat yang terjadi karena faktor internal yaituantara lain :
(a) Adanya beberapa murid yang masuk ke Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo karena dipaksa orangtuanya. (b) Meningkatnya jumlah
siswa yang begitu banyak juga merupakan masalah, Madrasah mensiasati
dengan cara mengadakan tes atau ujian masuk pada masa penerimaan
siswa baru. Ujian masuk yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungoadalah ujian tertulis baik pengetahuan umum maupun
agama, baca tulis Al-Qur’an, dan wawancara. (c) Faktor penghambat
yang terjadi karena faktor eksternal yaitu adanya persaingan dengan
lembaga lain yang semakin menguat, solusi yang madrasah lakukan
adalah dengan cara selalu mempertahankan prestasi baik dibidang
akademik maupun non akademik

d. Penafsiran sejauh mana keberhasilan yang dicapai


Keberhasilan memunculkan lulusan yang berkualitas tidak lepas
dari pelayanan dan jasa pendidikan yang baik yang telah diberikan oleh
madrasah. Sehingga madrasah dituntut untuk meningkatkan jasa dan
pelayanan yang baik agar dapat menunjang proses pembelajaran dan
aktivitas yang ada di dalam madrasah. Pelayanan dari sikap yang telah
diberikan oleh guru kepada siswa dengan menciptakan keterbukaan
antara guru dan siswa.Sehingga para siswa mempunyai keterbukaan dan
tidak merasa takut dalam bertanya baik itu masalah pelajaran maupun yang
berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Keberhasilan Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
tidak lepas dari manajemen pemasaran pendidikan yang baik, dilihat dari
semakin banyaknya siwa yang mendaftar dari tahun ke tahun. Jumlah
siswa di Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo tahun
122

2018/2019 terdaftar sebanyak 300 calon siswa. jumlah tersebut tidak lepas
dari kerja manajemen yang baik dari tahun ketahun untuk peningkatan yang
begitu lebih baik. Adapun hasil yang yang telah dicapai diantaranya:
a. Produk, dalam kegiatn ekstra indikatornya siswa mampu
memperaktekkan apa yang diminatinya, kegiatan tambahan
indikatornya adalah perestasinya siswa dalam perlombaan yang
berhasil mendapatkan juara, dan indikator pembiasaan dinyatakan
berhasil melebihi target kelas yang diujikan pada akhir semester.
b. SDM, sumber daya manusia dalam konteks jasa pendidikan
merupakan orang-orang yang terlibat dalam proses penyampayan
jasa pendidikan, diantaranya kepala sekolah, guru, karyawan dan
tata usaha (TU) adalah sumber manusia yang mampu membuat
sasaran nyaman disekolah maupun dikelas, hal ini sudah bisa dilihat
begiti baik antar komunikasi siswa dengan guru dan lingkungan yang
berapa banyak terdapat tulisan kebaikan, serta guru-guru ekstra yang
berkompeten yang berhasil memberikan kejuaraan.
c. Proses, dalam kegiatan motu adanya kegiatan ekstrarekuler dan
intrarekuler serta ada kegiatan tambahan dan pembinaan.
Manajemen pelaksanaan kegiatan pendidkan proses pendidikan
intrarekuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang
sudah teratur, jelas, dan terjadwal secara sistematik yang
merupakan kegiatan utama dalam mendidik siswa. Sedangkan
ekstrarekuler, kegiatan tambahan, pembiasaan merupakan
pelaksanaan kegiatan diluar jam pembelajaran biasa atau diluar
kegiatan intrarekuler, dan kebanyakan materinya pun diluar
intrarekuler. Keberhasilan kegiatan intrarekuler dan ekstrarekuler di
Madrasah Tsanawiyah Al-Azhar Muara Bungo sama-sam
berkolaborasi diantara aktifitas prosesnya dalam meningkatkan mutu
atau meningkatkan keberhasilan prestasinya.
123

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan


bahwa keberhasilah yang telah dicapai Madrasah Tsanawiyah Al-Azhar
Muara Bungo mengenai produk, dalam kegiatannya indikatornya siswa
mampu memperaktekkan apa yang diminatinya dari segi SDM, sumber daya
manusia mampu membuat sasaran nyaman disekolah maupun dikelas dan
dari segi prosesnya dalam kegiatan motu adanya kegiatan ekstrarekuler dan
intrarekuler serta adanya kegiatan tambahan dan pembinaan yang lebih
efektif dan efisien.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan dan analisis data pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo membaca persaingan
yang ada, dan mengatasinya dengan cara menonjolkan brand yang
dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo yaitu
MTSDIAZ CERIA (Ceria,Mandiri danAgamis), serta mempertahankan
kualitas dan prestats yang dimiliki madrasah. Membuat rumusan
tujuan pemasaran agar dalam menerapkan strategi pemasaran
berjalan lancar.
2. Implementasi pemasaran Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar
Muara Bungo melalui teknologi informasi dan komunikasi dengan
menerapkan bauran pemasaran (mixmarketing), yaitu produk (product),
harga (price), lokasi (place), dan promosi (promotion). Komunikasi
pemasaran yang dipraktekkan madrasah adalah seperti pemasaran
secara langsung dan pemasaran tidak langsung.
3. Adanya faktor pendukung dan penghambat antara lain:
a) Tenaga pendidik yang mengajar sesuai bidangnya masingmasing
b) Mempunyai website yang dapat digunakan untuk mempromosikan
madrasah
c) Meningkatnya pelayanan pendidikan yang diberikan oleh
madrasah
d) Letak madrasah yang sangat geografis sehingga mudah
dijangkau
e) Harga yang relative murah. Adanya nilai agamis yang lebih
sehingga anak menjadi lebih baik dan mempunyai akhlak yang baik

120
121

Faktor penghambat antara lain:


a. Faktor penghambat yang terjadi karena sarana-prasarana meliputi:
1) Kurangnya kerjasama dalam melaksanakan strategi pemasaran
2) Masih terdapat kekurangan sarana-prasana kelas dan labor.
3) Banyaknya persaingan yang semakin ketat
b. Faktor penghambat yang terjadi karena faktor internal yaituantara
lain :
1) Adanya beberapa murid yang masuk ke Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Muara Bungo karena dipaksa orangtuanya.
2) Meningkatnya jumlah siswa yang begitu banyak juga merupakan
masalah, Madrasah mensiasati dengan cara mengadakan tes atau
ujian masuk pada masa penerimaan siswa baru. Ujian masuk
yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungoadalah
ujian tertulis baik pengetahuan umum maupun agama, baca tulis
Al-Qur’an, dan wawancara.
3) Faktor penghambat yang terjadi karena faktor eksternal yaitu
adanya persaingan dengan lembaga lain yang semakin menguat,
solusi yang madrasah lakukan adalah dengan cara selalu
mempertahankan prestasi baik dibidang akademik maupun non
akademik
4. Keberhsilan yang dicapai
a) Produk, dalam kegiatn ekstra indikatornya siswa mampu
memperaktekkan apa yang diminatinya, kegiatan tambahan
indikatornya adalah perestasinya siswa dalam perlombaan yang
berhasil mendapatkan juara, dan indikator pembiasaan dinyatakan
berhasil melebihi target kelas yang diujikan pada akhir semester.
b) SDM, sumber daya manusia dalam konteks jasa pendidikan
merupakan orang-orang yang terlibat dalam proses penyampayan jasa
pendidikan, diantaranya kepala sekolah, guru, karyawan dan tata
122

usaha (TU) adalah sumber manusia yang mampu membuat sasaran


nyaman disekolah maupun dikelas, hal ini sudah bisa dilihat begitu
baik antar komunikasi siswa dengan guru dan lingkungan yang berapa
banyak terdapat tulisan kebaikan, serta guru-guru ekstra yang
berkompeten yang berhasil memberikan kejuaraan.
c) Proses, dalam kegiatan motu adanya kegiatan ekstrarekuler dan
intrarekuler serta ada kegiatan tambahan dan pembinaan. Manajemen
pelaksanaan kegiatan pendidkan proses pendidikan intrarekuler
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang sudah teratur,
jelas, dan terjadwal secara sistematik yang merupakan kegiatan
utama dalam mendidik siswa. Sedangkan ekstrarekuler, kegiatan
tambahan, pembiasaan merupakan pelaksanaan kegiatan diluar jam
pembelajaran biasa atau diluar kegiatan intrarekuler, dan kebanyakan
materinya pun diluar intrarekuler. Keberhasilan kegiatan intrarekuler
dan ekstrarekuler di Madrasah Tsanawiyah Al-Azhar Muara Bungo
sama-sam berkolaborasi diantara aktifitas prosesnya dalam
meningkatkan mutu atau meningkatkan keberhasilan prestasinya.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui implikasi dari strategi
pemasaran pendidikan untuk meningkatkan minat masyarakat di madrasah
tsanawiyah diniyah al-azhar murabungo adalah:
1. Kepala sekolah melibatkan semua guru dan wali murit untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran pendidkan yang telah ditentukan
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, dengan cara menonjolkan
brand yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo
yaitu MTSDIAZ CERIA (Ceria, Mandiri dan Agamis), serta
mempertahankan kualitas dan prestatsi yang dimiliki madrasah.
123

2. Upaya meningkatkan siswa di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara


Bungo. Kepala sekolah dan para guru menggunakan strategi pemasaran
secara langsung dan tidak langsung dari para konsumen. Pemasaran
secara langsung yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo yaitu dengan memanfaatkan media IT seperti mengupload
kegiatan lomba, ekstrakurikuler, bakti sosial ke dalam website dan
facebook, Istagram yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Muara Bungo. Pemasaran secara langsung yang juga dilakukan
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo adalah dengan cara
mempromosikan madrasah dengan memasang spanduk PPDB dijalan,
mengirim brosur ke sekolah SD mapun MI, mengundang media cetak
seperti solopos dan suara merdeka untuk mengekspos keunggulan
yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, dan juga
menggunakan radio dalam memasarkan madrasah. Pemasaran secara
tidak langsung yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara
Bungo antara lain; melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat seperti melakukan pentas keakraban zakat fitrah daging
kurban baik di sekitar lingkungan maupun masyarakat luas,
memberikan santunan terhadap anak yatim piatu di panti asuhan dan
pondok pesantren, melakukan bakti sosial kepada masyarakat sekitar
seperti memberikan kaos ojek kepada tukang ojek, melakukan kegiatan
Qorriyah Tayyibah (mengajar TPA) kepada anak-anak kecil yang ada
dimasyarakat.
3. Kepala sekolah dan para guru selalu memberikan pelayanan yang baik,
agar para siswa bisa belajar dengan efektif dan efesien, seperti
menggunak LCD Proyektor, ruangan berAC serta perpustakaan yang
nyaman dan komplit, sehingga para siswa belajar dengan nyaman.
124

C. Rekomendasi
Adapun saran yang ditawarkan penulis, berkenaan dengan pemasaran
MTS Diniyah Al-Azhar Muara Bungo melalui teknologi informasi dan
komunikasi :
a) Sekolah perlu melakukan kajian mendalam untuk perencanaan
pemasaran sekolah dengan menganalisis kebutuhan dan keinginan
masyarakat dengan menerapkan teori Kenichi Ohmae (Analisis sekolah,
pelanggan, dan kompetitor), hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
menciptakan program layanan akademik dan non akademik yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang berkelanjutan.
b) Sekolah dalam hal perencanaan pemasaran sekolah perlu membuat
standar operasional perencanaan (SOP) pemasaran sekolah melalui
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat menjadi acuan untuk
evaluasi pemasaran sekolah melalui hal tersebut di tahun-tahun
selanjutnya.
c) Studi banding atau pencarian di Google tentang pelaksanaan pemasaran
sekolah-sekolah unggulan, sehingga dapat menjadi referensi tentang
bagaimana pemasaran sekolah yang efektif dan produktif.
d) Sekolah dalam pelaksanaan pemasaran sekolah perlu meningkatkan
pemahaman tentang pemasaran online, karena kedepan teknologi
internet akan semakin canggih dan lebih memudahkan dalam pemasaran
pendidikan.

D. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo, kiranya penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
125

4. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo harus lebih meningkatkan


lagi dalam melakukan strategi pemasaran agar masyarakat semakin
tertarik dalam menyekolahkan anaknya ke madrasah
5. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo harus selalu melakukan
inovasi-inovasi program pendidikan sesuai kebutuhan dan keinginan
masyarakat
6. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo harus selalu menjaga
komunikasi dan kerjasamanya serta selalu menciptakan kekompakan
dengan berbagai pihak baik pihak intern maupun ekstern, karena
dengan kerjasama yang baik dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan madrasah, sehingga program madrasah dapat
dikomunikasikan secara baik antar pihak
7. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Muara Bungo harus selalu memberikan
pelayanan yang baik dan tetap mempertahankan mutu pendidikan
baik di bidang akademik, non akademik maupun di bidang
keagamaan sehingga masyarakat tetap percaya terhadap pendidikan di
madrasah.
8. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo harus selalu
melakukan hubungan baik dengan Dinas Pendidikan Maupun Kementrian
Agama serta masyarakat sekitar, agar tetap percaya dengan pendidikan
di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-azhar Muara Bungo.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim Al-qurandanTerjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara,2009).


Abdullah.2016.Manajemen Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan
Profesional Guru di Madrasah Aliyah Nurul Huda Geragai Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri
Sultha Thaha Saifuddin Jambi
Amir, TAufik.2009.DinamikaPemasaran: JelajahidanRasakan, Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada

Andi Prastowo. 2016. MetodePenelitianKualitatif. (Jokjakarta Ar-Ruzz Media)


Arifin, Zainal. 2011. PenelitianPendidikan (MetodeParadigmaBaru), Bandung
:PTRemajaRosdakarya.
AraHidayat& Imam Machali, PengelolaanPendidikan (Konsep, Prinsip,
danAplikasidalamMengelolaSekolahdan Madrasah), (Yogyakarta:
Kaukaba, 2012),

Bahri, Samsul .2012.Manajemen Kepala Selolah Dalam pembinaan


Kompetensi Profesionalitas Guru di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu AL-Azharkota Jambi. (Program PascaSarjana Institut Agama
Islam Negeri Sulthan Thaga Syaifuddin Jambi)

Bratton. J.,& Gold. J, Human Resources Management, 6th edition: Theory


and Practice, (UK: McMillan Education Palgrave, 2017 ),

Bogdan, Robert C danBiklen, Sari K.1982.Qualitative research Education An


Introduction to Theory and Methods.BostonAllyn and Bacon.Inc.

Buchari Alma. ManajemenPemasarandanPemasaranJasa.(Bandung:


Alfabeta, 2011

Betsy-Ann Toffler Jane Imber, KamusIstilahPemasaran, (Jakarta: PT. Elex


Media Komputindo, 2015

Burhanudin, Yusak.1998.,AdministrasiPendidikan, Bandung: PustakaSetia


Cole. A. Gerald, Management Theory and Practice, (UK: South Western
Cengagage, 2004 ),
Colin Gilligan dan Richard M.S. Wilson. Strategic Marketing Planning.
(London: Elseivier, 2009)
DavisWijaya, PemasaranJasaPendidikan, Jakarta: SalembaEmpat 2012
Emzir, MetodologiPenelitianKualitatifdanKuantitatif, (Jakarta; Rajawali Press,
2010)
Engkoswra&Komariah. 2010. AdministrasiPendidikan, Bandung :Alfabeta
Hasan.MIqbal.2002.,Pokok-PokokMateriStatistik 1 statistikdeskriptif.Jakarta:
BumiAsara
Soyomukti Nurani, Teori-Teori Pendidikan ( Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016)

Setiady Akbar, Purnomo danUsman, Husaini..1995. Pengantar


Statistika.Jakarta: Bumi Aksara
SoyomuktiNurani, Teori-TeoriPendidikan( Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016)

Sri Minarti, ManajemenSekolah (MengelolaLembagaPendidikanSecara


Mandir),(Yogyakarta :Ar-Ruzz Media, 2011)

Saylor.Principles of Managementdiaksesdariwww.saylor.org/books
padatanggal 27 November 2017

SuharsimiArikuntoProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktek, (Jakarta:


RinekaCipta, 2006),

Heryati, Yetti dkk.2010.Managemen SumberDayaPendidikan


,Bandung:PustakaSetia
Http://id. Erlan.blogspot.com/2011//. DiunduhpadahariJumaattanggal 016
November 2018
Http://id. Erlan.blogspot.com/2011//. DiunduhpadahariJumaattanggal 016
November 2018
http://id. wikeipedia.org/wiki/strategi. Diunduh pada hari jumaat, tanggal 16
Novemver 2018
Imber Betsy-Ann Toffler Jane.2002 KamusIstilahPemasaran, Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo

Iskandar, metodologiPenelitianPendidikandanSosial: KuantitatifdanKualitatif,


(Jakarta: GaungPersada Press, 2009)

Muhaimin.2012.Manajemen Pendidikan
(AplikasinyadalamPenyusunanRencanaPengembanganSekolah/Madr
asah),cet. Ke-4, Jakarta: KencanaPrenada Media Group
Machfoedz, Mahmud. 2005. PengantarPemasaran Modern, Yogyakarta:
UUP AMP YKPN
Minarti, Sri.2011. Manajemen Sekolah
(MengelolaLembagaPendidikanSecaraMandir, Yogyakarta :Ar-Ruzz
Media
Muhammad Kristiawan, Dian Safitri, & Rena Lestari, ManajemenPendidikan,
(Yogyakarta: Deeppublish, 2017),

Fattah, Nanang.2008.Landasan ManajemenPendidika., Bandung:


RemajaRosdaKarya
Hidayat, Ara&Machali, Imam.2012.PengelolaanPendidikan (Konsep, Prinsip,
danAplikasidalamMengelolaSekolahdan Madrasah), Yogyakarta:
Kaukaba
Keegan,Warren J.1997.Manajemen PemasaranGlobal.Jakarta: PT.
Prenhallindo
Komarudin, Undang Ahmad Komarudin, .2010.Etika
ManajemenIslam.Jakarta:PustakaSetia

Kotler, Philip dkk.2010. ManajemenPemasaranPerspektifAsia.Yogyakarta:


PenerbitAndi and Pearson Education Asia Pte.
Philip Kotlerdan Kevin Lane Keller.Marketing Management.(New Jersey:
Prentice Hall, 2012
Kotler, Philip.2009. ManajemenPemasaran, Jakarta: PT. IntanSejatiKlaten
Merko, Ys.1997.Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Surabaya: Beringin
Jaya Surabaya
Miles, M.B danHuberman, AM, Expended Source Book:Quality data
Analisis.London:sagePubilcation
Modul UPI, PemasaranPendidikan.
Moleong, Lexy.J.2009. MetodePenelitiankualitatif.Bandung: PT
RemajaRosdakarya
Moleong,Lexi J.1995.Suatu KajianPenelitianKualitatif .Bandung.
RemajaRosdaKarya
Mukhtar, Bimbinganskripsi, thesis, danartikelilmiah, (Jakarta: GaungPersada
Press, 2010)

Rohiat.2012.ManagemenSekolah, TeoriDasardanPraktik.
Bandung:RefikaAditama

Sugiyono.2012.Metode PenelitianBisnis .Jakarta: Alfabet


Sugiyono. 2013. MetodePenelitianKuantitatif, kualitatif. Bandung: Alfabeta
Tohirin.MetodePenelitianKualitatifdalamPendidikandanBimbinganKonseling.
Jakarta: Raja GrafindoPersada
Wijaya, David, PemasaranJasa Pendidikan.2012. Jakarta: SalembaEmpat

W arrenJ. Keegan, ManajemenPemasaran Global,(Jakarta: PT. Prenhallindo,


2009),Jilid II, Ed

Rika Ariyani, ManajemenPesertaDidik(Salim Media Indonesia Angota IKAPI


2016)
Zimmerer, Thomas W dkk.,KewirausahaandanManajemen Usaha Kecil,
(Jakarta: SalembaEmpat, 2008),

Graham J Hooley, Nigel F. Piercy, Brigitte Nicoulaud. Marketing Strategy and


Competitive Positioning. (London: Prentice Hall, 2008

NyomanSudiarta. “StrategiPemasaran:
MengintegrasikanKonsepPemasaranPariwisata, Gaya
HidupKonsumendanManajemenDestinasiPariwisataMenujuKualitasPe
ngalamanBerkelanjutan” dalamJurnalIlmiahManajemendanAkutansi
STIE TriatmaMulya, Vol. 16/No. 2/Desember 2011

Prastowo Andi. 2016. MetodePenelitianKualitatif. (Jokjakarta Ar-Ruzz Media


YusakBurhanudin, AdministrasiPendidikan, (Bandung: PustakaSetia, 2015),
1

LAMPIRAN
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Lampiran I.
a. Pedoman Observasi
1) Letak dan keadaan gegrafis
2) Kondisi dan situasi lingkungan sekolah
3) Keadaan Siswa
4) Sarana dan prasarana
5) Ekstrakurikuler
6) Strategi pemasaran yang dilakukan madrasah tsanawiyah
diniyah al-azhar muara bungo
2

b. Catatan Lapangan Observasi


Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : Sabtu , 30 May 2018
Waktu : 09.45 WIB – 14.00 WIB
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo
Kegiatan : Observasi Letak Geografis, Sarana-Prasarana
dan Keadaan Siswa
Ustad :

Pagi ini saya ke Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


guna untuk melihat kondisi lingkungan sekolah, beserta sarana dan
prasarana yang digunakan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo. Di sini saya melihat keadaan lingkungan sekolah yang
menyenangkan. Selain itu guru dan murid-muridnya ramah-ramah,
mereka memberi senyuman kepada saya. Kondisi lingkungan disini juga
sejuk, karena letaknya dekat dengan sawah, sehingga suasananya begitu
Asri. Sarana-prasarana di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo juga sudah memadai, saya lihat di Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo ini kelasnya sudah berAC, sudah dilengkapi LCD.
Adanya Lab. Komputer, Lab. IPA, Lab. Praktek buat Ekstrakurikuler,
Ruang Musik, Masjid, Perpustakaan, kantin, halaman parkir, koperasi.
Sarana-prasarana di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo ini menunjang untuk proses kegiatan belajar-mengajar dan
aktivitas lainnya. Siswa di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo sudah banyak, dan meningkat setiap tahunnya. Siswa disini
dituntut untuk belajar menjadi cerdas, mandiri serta memiliki kemampuan
dibidang Agama. Siswa menerima pelajaran dengan baik saat proses
KBM, yang dilatih dengan guru yang professional. Setiap istirahat setiap
siswa dianjurkan untuk sholat dhuha sebelum ke kantin.
3

CATATAN LAPANGAN
Hari/ Tanggal : Senin , 19 Juni 2018
Waktu : 11.00 WIB – 13.45 WIB
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Observasi tentang Ekstrakurikuler
Ustazah : Rahmawati, ABD, S.Pd.I
Siang ini saya berangkat ke Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo untuk mencari tahu tentang ekstrakurikuler yang ada di
sana. Sesampainya di sana saya langsung dipersilahkan untuk melihat
aktifitas ekstrakurikuler pada waktu pulang sekolah. Karena ekstra yang
dilakukan di madrasah ini adalah pada waktu pulang sekolah, sehingga
tidak mengganggu aktivitas sekolah. Sebelum melihat langsung kegiatan
ekstra disana, bagian humas dengan ramah mengatakan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler disini lumayan banyak yaitu antara lain:
1) Pramuka
2) Music
3) Menjahit
4) Paskibra
5) Sablon
6) Elektro
7) Radio
Kegiatan kepramukaan diadakan dengan tujuan untuk memupuk rasa
kemandirian, rasa patriotism, cinta tanah air dan bangsa, terbiasa
berorganisasi, berjiwa social dan dapat memecahkan masalah dengan
tepat. Ekstra pramuka ini di laksanakan setiap hari sabtu untuk kelas satu
jam 12. Ekstra music kegiatan ini dilakukan untuk menyalurkan bakat para
siswa yang suka akan music. Ekstra ini juga bertujuan untuk melatih para
siswa agar mempunyai rasa percaya diri saat tampil di depan orang
banyak. Ekstra menjahit yaitu dilaksanakan agar siswa dapat bekal
keterampilan yang nantinya bisa menjadikan lapangan pekerjaan untuk
mereka kelak saat sudah terjun ke masyarakat.
4

Catatan Lapangan

Hari/ Tanggal : 19 Juni 2018


Waktu : 09.45 WIB 13-30 WIB
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Observasi Strategi Pemasaran
Ustad : Hadromi, S.Pd

Pagi ini saya ke Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


guna untuk mengamati apa saja yang dilakukan oleh Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dalam memasarkan sekolah.
Karena bulan ini sudah mendekati PPDB, maka Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo melakukan pemasangan Spanduk dijalan-
jalan dan memasang seperti baliho yang berisi tentang syarat-syarat dan
jadwal pendaftaran untuk PPDB di depan gerbang sekolah maupun
dijalan-jalan. Selain itu madrasah juga memasarkan dengan cara memberi
pelayanan terbaik buat para siswanya, yang bertujuan para siswa nanti
bisa mempromosikan sekolah lewat pelayanan yang telah diberikan oleh
para siswa. Pelayanan disini bisa meliputi sarana dan prasarana sekaligus
guru yang mempunyai keakraban dengan siswanya.
5

Lampiran 2
a. Pedoman Wawancara
A. Kepala Sekolah dan Ketua TU
1. Situasi dan Kondisi Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo
2. Sejarah pertumbuhan dan perkembangannya
a) Kapan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
didirikan?
b) Bagaimana sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo?
c) Bagaimana perkembangannya sampai sekarang?
3. Bagaimana letak geografis Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo?
4. Bagaimana Visi Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo?
5. Bagaimana Keadaan Guru di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo?
6. Bagaimana Keadaan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo?
B. Bagian Humas dan Kesiswaan
1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana manajemen pemasaran pendidikan di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dalam meningkatkan
peminat masyarakat ?
2. Instrumen Pertanyaan
a) Apakah Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
memiliki manajemen pemasaran yang baku dalam memasarkan
pendidikannya? Seperti apa?
b) Apakah setiap tahun Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo selalu membentuk tim untuk menerapkan
manajemen pemasaran?
6

c) Apakah Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


menyusung konsep strategi pemasaran pendidikan ?
d) Bagaimana Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
mengatasi persaingan antar lembaga yang semakin menguat?
e) Adakah perubahan manajeen pemasaran yang dilakukan
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dari tahun
ke tahun?
f) Jika ada, apa yang menjadi pertimbangan perubahan itu?
g) Bagaimana grafik peminat layanan pendidikan dari tahun ke
tahun?
h) Adakah perubahan paradigma pendidikan di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dari masa ke masa?
i) Apa cirri khas yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo dibanding sekolah atau madrasah yang
lainnya?
j) Bagaimana upaya bapak dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo?
k) Apakah prospek bagi siswa setelah belajar di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo?
l) Pernahkan bagian humas melakukan identifikasi segmentasi pasar
(menentukan sasaran pasar) sebelum memasarkan jasa
pendidikan? 13. Sipakah target dari pemasaran di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo? Kenapa memilih
target itu?
m) Apakah humas juga menggunakan teori bauran pemasaran dalam
memasarkan jasa pendidikanya?
n) Pernahkah ada orang tua yang complain jika ada ketidaksesuaian
antara apa yang dipromosikan dengan jasa yang diberikan?
o) Apa langkah bapak untuk menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap layanan jasa yang telah diberikan?
7

p) Apa yang membedakan cirri khas Madrasah Tsanawiyah Diniyah


Al-Azhar Muara Bungo dengan sekolah lain yang memiliki system
yang sama?
q) Adakah upaya memasarkan jasa pendidikan Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dengan menawarkan
cirri khas Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo?
r) Apa saja jasa yang ditawarkan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo?
s) Bagaimana Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
menentukan harga jualnya?
t) Adakah tawaran menarik untuk pengguna jasa terkait dengan
harga? Beasiswa misalnya? Untuk siapa saja beasiswa itu?
u) Adakah yang menarik ketika Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo bertempat di tengah sawah seperti ini? Apa
kendalanya?
v) Dalam hal fisik apa yang menarik?
w) Bagaimana bentuk layanan yang diberikan Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo supaya pengguna jasa tetap
tertarik dengan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo?
b. Apa Faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pemasaran
jasa pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo?
1) Kendala apa yang banyak muncul dalam proses mempromosikan
sekolah ini?
2) Kemudian bagaimana cara bapak menghadapi kendala tersebut
3) Apa factor yang menjadi penghambat dalam strategi pemasaran?
4) Kenapa hal itu bias menghambat proses dalam melakukan
strategi pemasaran? Dan bagaimana cara mengatasinya?
5) Kalau factor pendukungnya?
8

b. Catatan Lapangan Wawancara


CATATAN LAPANGAN
Hari/ Tanggal : 30 May 2018
Waktu : 10.00- 13-45 WIB
Tempat : Ruang TU
Kegiatan : mencari data visi, misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo, sejarah dan
perkembangannya.
Kepsek : Ibu Eri Rahayu, S.Hum
Kepala TU : Ibu Novida Rosa, S.P

Dihari ini saya datang ke madrasah untuk mengetahui visi misi madrasah,
tujuan madrasah dan sejarah perkembangan madrasah. Saya menuju ke
ruangan Kepala sekolah, namun beliau tidak ada. Maka dari itu saya
disarankan untuk bertemu dengan Ketua TU yang mewakili sekolah.
Langsung saja saya ke ruangan TU, dan saya dipersilahkan masuk.
Kemudian saya wawancara tentang bagaimana sejarah Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo serta Visi misi madrasah.
Ketua TU menjawab dengan singkat, namun setelah itu saya diberi data-
data yang berisikan tentang profil sekolah, sejarah, visi misi serta keadaan
Guru beserta siswanya. Jadi hari ini saya mendapatkan semua jawaban
atas apa yang saya tanyakan tentang profil sekolah.
9

Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : 31 May 2018
Waktu : 09.00 13:00
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Wawancara
Kepala TU : Ibu Novida, S.P

Hari Kamis, hari begitu cerah. Saya datang ke Madrasah Tsanawiyah


Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Kemudian saya ke Ruang TU, disana
kepala TUnya sangat ramah. Setelah saya menjelaskan tujuan hari ini
saya ke madrasah, maka bu Novida selaku ketua TU menyuruh saya
untuk bertemu dan berwawancara dengan bagian Humas dan Kesiswaan.
Setelah itu saya bertemu dengan kesiswaan yaitu Pak M.Samsul dan
waka humas Pak Hadromi, di Perpustakaan. Ini hasil dari wawancara
sebagai berikut:
1. Apakah Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
memiliki strategi pemasaran yang baku dalam memasarkan jasa
pendidikan? Kalau strategi baku secara tertulis memang belum ada,
namun madrasah kita ini sudah menerapkan langkah-langkah dalam
menerapkan strategi pemasaran, baik pemasaran secara langsung
maupun tidak. Pemasaran secara langsung kita memanfaatkan media
cetak, media elektronik. Seperti kalau madrasah kita menang lomba,
dan mengikuti kegiatan-kegiatan kita langsung mengupload ke
website, agar bisa langsung dilihat oleh masyarakat.selain itu kita juga
menyebar brosur dan melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah MI
maupun SD untuk mempromosikan madrasah. Yang kedua yaitu
pemasaran secara tidak langsung yang madrasah gunakan adalah
seperti melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat missal pemberian zakat fitrah daging kurban baik disekitar
lingkungan madrasah maupun masyarakat luas, penyantunan
terhadap anak yatim piatu, melaksanakan bakti social , mengikuti
10

kegiatan-kegiatan nasionalisme seperti paskibra. Itu semua secara


tidak langsung dapat menarik masyrakat untuk menyekolahkan anak-
anaknya ke madrasah.
2. Apakah setiap tahun Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo selalu membentuk tim untuk menerapkan strategi pemasaran?
Secara spesifik tidak ada tim promosi khusus untuk menerapkan
strategi pemasaran, akan tetapi program pemasaran terus dilakukan
seuai bidang masing-masing. Dan juga ternyata kepercayaan
masyarakat masih sangat besar. Ini terbukti dari beberapa kali kita
diundang oleh beberapa sekolah MI maupun SD untuk sosialisasi.
Dan yang melakukan promosi biasanya di handle oleh bagian humas
atau dengan cara mengutus beberapa orang untuk sosialisasi di sana.
Tapi suatu saat tim ini perlu juga kita bentuk, mengingat persaingan
diluar semakin banyak dan semakin kuat.
3. Apakah Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo juga
menyusung konsep pemasaran? Secara tertulis tidak ada, dan tidak
semua konsep pemasaran kita terapkan. Kita hanya menggunakan
konsep produksi sepeti melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler,
konsep produk yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas, konsep
marketing dengan cara menyebar brosur, memasang spanduk sedang
konsep kemasyarakatan dengan cara bersosialisasi dan menjalin
hubungan komunikasi yang baik terhadap masyarakat.
4. Apakah humas juga menggunakan teori bauran pemasaran dalam
memasarkan jasa pendidikanya? Iya, Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo menggunakan bauran pemasaran, mulai dari
promosi seperti yang sudah saya jelaskan dengan memanfaatkan IT,
dan memasang spanduk, maupun menyebar brosur. Tempat,
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo memiliki letak
yang strategis dan unik di dekat sawah. Harga, dari sisi harga
madrasah memilik biaya yang relative murah dan tetap menjaga
kualitas.
11

5. Bagaimana Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo


mengatasi persaingan antar lembaga yang semakin menguat? Kita
mengatasi persaingan dengan lembaga lain dengan cara
mempertahankan prestasi yang dimiliki madrasah baik di bidang
akademik maupun non akademik, menjalin hubungan dengan
masyarakat secara insentif, dan membangun kepercayaan dan
transparasi terhadap masyarakat
6. Adakah perubahan strategi pemasaran yang dilakukan Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dari tahun ke tahun? Ada,
kita menyesuaikan dengan perkembangan yang ada dan tantangan
yang dihadapi. Dari tantangan itu, maka kita selalu berupaya untuk
membuat inovasi-inovasi baru dalam menerapkan strategi pemasaran.
7. Bagaimana grafik peminat layanan pendidikan dari tahun ke tahun?
Jumlah siswa di madrasah kita selalu naik tiap tahunnya, apalagi
empat tahun belakangan ini, pendaftar di madrasah sangat meningkat
secara dratis. Sampai kita menolak pendaftar yang masuk karena
kuota tidak lagi cukup.
8. Adakah perubahan paradigma atau kualitas di Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo dari tahun ke tahun? Ada, seperti
ketertiban selalu ditingkatkan, kedisiplinan selalu ditingkatkan, layanan
terhadap masyarakat ditingkatkan, kreatifitas siswa yang semakin
membaik, memberikan penghargaan atau apresiasi ke siswa yang
berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Hari ini
wawncara saya akhiri, karena Pak M.Samsul dan Pak Hadromi ada
rapat .
12

Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : Jum’at, 15 Juni 2018
Waktu : 10.00 – 12: 30 WIB
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Wawancara
Ustd : Hadromi, S.Pd

Hari ini saya melakukan penelitian lagi untuk wawancara mengenai


strategi pemasaran. Hari ini langit begitu cerah, secerah hati saya, dan itu
semua menambah rasa semangatku untuk melanjutkan penelitian. Kali ini
saya melanjutkan wawancara dengan Pak Hadromi waka humas, karena
pak M.Samsul tidak berangkat. Hasil wawancara hari ini dengan Pak
Hadromi :
1. Bagaimana Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
menentukan harga jualnya.? Biasanya setiap tahun pelajaran baru
kita mengadakan rapat pembahasan program kerja dan menentukan
kebijakan di dalam madrasah seperti menentukan anggaran SPP, kita
menentukan itu semua dengan menyesuaikan dengan rata-rata daya
ekonomi orangtua siswa. SPP madrasah dulu mencapai 110, namun
terdapatnya kendala-kendala yang ada maka kita menurunkannya
menjadi 80.
2. Adakah yang menarik ketika Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo ini bertempat di tengah seperti ini? Adakah kendalanya?
Tidak ada, justru letak nya ini strategis dan banyak disenangi oleh
para siswa dan guru. Karena udaranya sejuk, dan juga tidak jauh
dengan kota. Bisa dijangkau dengan angkutan umum, dekat dengan
rumah makan, rumah sakit, fotokopian.
3. Dalam hal fisik apa yang menarik dari Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo ini? Perpustakaan yang ada dua, laboratorim,
ruang praktik ekstra, lapangan basket, masjid, kantin dua, kelas ber
AC. Namun dibalik itu kita juga masih kurang dalam hal fisik, seperti
13

halaman parkir yang kurang luas, ruang kelas yang kurang, dan
laboratorium bahasa yang belum ada.
4. Bagaimana bentuk pelayanan yang diberikan Madrasah Tsanawiyah
Diniyah Al-Azhar Muara Bungo supaya pengguna jasa tetap tertarik
dengan madrasah ini? Kita selalu mendengarkan apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan dari orangtua dan para murid tentunya, agar
madrasah kita ini tetap menjaga kualiatas dan pelayanan yang terbaik,
disamping itu kita selalu meningkatkan pelayanan baik sarana-
prasarana maupun dalam proses belajar-mengajar didalam kelas. 5.
Apa yang membedakan cirri khas Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo dengan sekolah lain yang memiliki system yang
sama? Ciri khas yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo adalah dengan adanya brand MTS CERIA (Cerdas,
Mandiri dan Agamis), selain unsure keAgamaan yang membedakan
dengan lembaga lainnya, Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo ini juga memiliki ekstrakurikuler yang bisa dijadikan
modal para siswa setalah lulus dari Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo. Ekstrakurikuler di madrasah ini lumayan banyak,
seperti menjahit, elektronika, music, penyiaran, PKS, Pramuka,
Paskibra, Qira’ah, Kaligrafi dan Sablon.
5. Apa saja jasa yang ditawarkan oleh Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-
Azhar Muara Bungo? Jasa yang diberikan oleh madrasah selain
madrasah mempunyai guru yang professional dan pelayanan yang
baik, madrasah juga memberi jasa berupa beasiswa kepada siswa
yang berprestasi, siswa yang kurang mampu.
6. Pernahkah ada orang tua yang complain jika ada ketidaksesuaian
antara apa yang dipromosikan dengan jasa yang diberikan? Ada.
Seperti masalah pembayaran untuk acara perpisahan maupun wisata,
yang tidak diberitahukan sekalian waktu pas anaknya masuk ke
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo.
14

7. Apakah prospek bagi siswa setelah belajar di Madrasah Tsanawiyah


Diniyah Al-Azhar Muara Bungo Prosepek yang kita inginkan adalah,
siswa mampu bersaing dengan yang lainnya setelah lulus kuliah, baik
itu dalam dunia kerja maupun dalam perkuliahan. Kita juga berharap
siswa dapat melanjutkan perguruan tinggi ke Universitas Negeri
maupun Swasta yang berkualitas.
8. Bagaimana perkembangan Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar
Muara Bungo dari awal berdiri sampai sekarang? Perkembangannya
sangat pesat dari tahun ketahun, mulai dari saranaprasarana, system
pembelajaran dan pelayanan.
Wawancara kepada ketua TU dan tenaga administrasi telah
dijawab dengan sangat ramah dan baik, saya ingin melanjutkan
wawancara kepada bagian Humas, namun sayang lagi-lagi terhalang,
karena beliau sedang mengajar sampai jam terakhir. Maka dari itu saya
pulang kerumah, dan saya datang ke madrasah lagi besok.
15

Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : Kamis, 21 Juni 2018
Waktu : 10.30 WIB
Tempat : Ruang perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Diniyah
Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Wawancara
Utad : M.Samsul, S.Pd.I

Hari ini Saya melanjutkan wawancara kepada waka humas Pak Hadromi
dan waka kesiswaan Pak M.Samsul di Perpustakaan, karena memang
perpustakaan sedang sepi, jadi suasana lebih tenang.1.Dalam
menerapkan strategi pemasaran apakah didalamnya ada factor
penghambat dan factor pendukungnya? Kalau ada apa saja factor-faktor
yang menghambat maupun yang mendukung? Tentu saja ada, yang
pertama sarana-prasarana seperti membuang murid atau menolak murid
yang mendaftar karena kuota tempat sudah penuh, alias kurang ruang
kelas, laboratorium bahasa belum ada, halaman parker belum selesai
karena belum mempunyai atap, sehingga kendaraan siswa masih
kepanasan dan kehujanan. Yang kedua yaitu orangtua murid yang
sebagian belum terlalu mengenal apa arti madrasah. Ketiga, yaitu
persaingan oleh lembaga lain terutama SMP N 1 Bungo dan MTS Muara
bungo. Sedang factor pendukung adalah antara lain, guru mengajar
dengan sesuai bidangnya masing-masing, letak yang geografis, sejuk dan
nyaman, harga murah namun kualitas selalu ditingkatkan, adanya nilai
tambah keagamaan, masyarakat yang senang karena anak-anak memiliki
akhlak yang baik dan agama yang baik.
16

Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : Senin, 25 Juni 2018
Waktu : 10.00- 12: 25
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Testimoni siswa Setelah mengetahui strategi

pemasaran dan pelayanan yang telah diberikan oleh Madrasah


Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo kepada para siswa, saya
melakukan wawancara kepada sebagian siswa kenapa memilih sekolah di
Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo ini terkait dengan
tempat yang dekat dengan sawah. Berikut adalah hasil wawancara saya
kepada sebagian siswa di Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara
Bungo. kenapa kalian lebih memilih sekolah dimadrasah ini?
1. Menurut Alex Fauzan, kelas VIIA :” Sekolah ini lain dari pada yang
lainnya, selain di sini dapat pelajaran ilmu pengetahuan, juga
mendapatkan ilmu agama yang lebih banyak dibanding sekolahan
lain, sehingga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan”.
2. Menurut Dheny Anggraini, kelas VIIB:” Memilih sekolahan ini karena
selain mendapat ilmu pengetahuan dan agama juga mendapat
pembekalan berupa ekstra, di sini bisa memilih ekstra yang disukai
sesuai dengan bakat setiap anak”.
3. Menurut Prabowo, kelas VIIC:” Memilih sekolah ini karena guru-guru
disini selain bersahaja, juga ramah dan perhatian kepada para
murid-murid”.
4. Menurut Nur Arifin, Kelas VIIIA:” Memilih sekolah disini karena
pelayanannya memuaskan, gedungnya bagus, letaknya geografis,
udara sejuk, peralatan yang memadai sehingga nyaman berada di
madrasah ini”.
5. Menurut Devi Indarti, Kelas VIIIB:”Memilih madrasah ini karena siswa
yang tak begitu mampu, namun mempunyai kelebihan dalam
akademik, maka dari itu sekolah di sini, karena pihak madrasah mau
17

membantu dengan memberi beasiswa bebas SPP. Jadi harus


belajaryang lebih rajin lagi agar tidak mengecewakan jasa yang
telah madrasah berikan”.
6. Menurut Dwi Jayanti, kelas VIIIB:”Memilih sekolah disini, jujur
awalnya karena dipaksa sama orangtua agar sekolah disini, agar
mempunyai bekal agama yang baik. Namun lama-kelamaan
menikmatinya, karena sadar ilmu agama itu sangat penting untuk
bekal di dunia maupun di akhirat. Meski awalnya dulu takut stress,
kebayang pelajarannya banyak dibidang agama, tapi ternyata
disini tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tapi di sini banyak
ekstrakurikulernya, yang membekali untuk menjadi siswa yang
mandiri,selain itu pelayanannya juga bagus mulai dari kelas yang
berAc, adanya LCD proyektor , kantin dengan berbagai macam
makanan
18

Lampiran 3
a. Pedoman Dokumentasi
1) Letak dan Keadaan Geografis
2) Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
3) Struktur Organisasi dan komite sekolah
4) Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
5) Tata tertib
6) Keadaan Sarana dan Prasarana
7) Kegiatan Baksos
8) Kegiatan ekstrakulikuler
9) Prestasi
10) Spanduk
19

b. Catatan Lapangan
Dokumentasi Catatan Lapangan
Hari/ Tanggal : Senin, 16Mei 2016
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo
Kegiatan : Dokumentasi

Hari ini saya pagi-pagi berangkat ke Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al-


Azhar Muara Bungo. Tujuan saya hari ini untuk mengumpulkan
dokumentasi agar bisa menguatkan data-data yang sudah saya observasi
dan wawancara . Maka dari itu saya melakukan dokumentasi di Madrasah
Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Dokumentasi saya ambil
dengan cara memotret dan meminta dokumentasi dari bagian TU. Sambil
menunggu pencarian dokumentasi yang di cari oleh pegawai TU, saya
melakukan dokumentasi untuk saya ambil.
20

c. Lampiran Dokumentasi
Foto

Dokumentasi (1) Foto Gedung


Diniyah Al-Azhar Dokuemntasi (5) Foto Data
Siswa, 30 May 2018

Dokumentasi (2) 30 May 2018

Dokumentasi (6) Gambar Foto


Akriditasi 19 Juni 2018

Wawancara dan dokumentasi (3)


data Ketua TU ,Rabu 30 May
2018

Dokumentasi (7) Foto Spanduk,


18 Juni 2018

Dokumentasi (4) foto Guru MTS


Diniyah Al-azhar
21

Wawancara dan Dokumentasi (8) Dokumentasi (11) Foto Kegiatan


Foto Brosur, 18 Juni 2018 Qurban 21 Juni 2018

Wawancara dan Dokumentasi Dokumentasi (12) Foto


(9), Foto Siswi Baca Buku18 Juni pembagian tasas 21 Juni 2018
2018

Dokumentasi (10) Foto Hasil Dokumentasi (13) Foto


Prestasi Siswa 18 Juni 2018 Pelaksanaan Bakti Sisial, 28 Juni
2018)
22

Dokumentasi (14) keberangkatan Dokumentasi (17) Foto


siswa PPL, 28 Juni 2018 Perpustakaan DIAZ, 21 Juni 2018

Dokumentasi (15) Foto Kegiatan Dokumentasi (18) Foto Labor


upacara paskibra Komputer 30Juli 2018

Dokumentasi (16) Foto Kegiatan


Upacara Hari Senin, 28 Juni 2018 Dokumentasi (19) Foto Labor IPA
21 Juni 2018
23

Dokumentasi (20) Foto Ruangan


Kelas, 29 Juni 2018

Dokumentasi (21) Foto Kantin


Diaz 29 Juni 2018

Dokumentasi (22) Foto kegiatan


belajar menggunakan proyektor,
29 Juni 2018
CURRICULUM VITAE

Informasi Data

Ma’mun dilahirkan di Mempawah tepatnya di parit Senin Desa


Sengkubang Kecamatan Mempawah Kabupaten Mempawa
Provinsi KALBAR, Mempawah 14 September 1991. Putra dari
H. Manshur dan Hj. Marwah, anak ke tiga dari 12 bersaudara

Riwayat Pendidikan

Memperoleh gelar Serjana Pendidikan dari Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu


Pendidikan YPM Bangko (Sstkip Ypm Bangko) pada tahun 2015, Ijazah Madrasa
Aliyah (MA) 2010 Parit Surabaya, Madrasah Tsanawiyah (MTS) pada tahun 2006 di
Parit Surabaya Kabupaten Kuburaya dan memperoleh Ijazah Madrasah Ibtidaiyyah
(MI) pada tahun 2004 di Desa Sengkubang Parit Senin.

Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja, yaitu sebagai guru honor di Kabupaten Bungo Kecamatan


Pelepat pada tahun 2011 di PPS M.THOHA AL-FASNYI, dan Kepala Sekolah di
SMP IT AL-FASYNI Dusun Sungai Gurun Kecamatan Pelepat pada tahun 2014
Sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai