DISUSUN OLEH:
Kelompok : 8
SEMESTER
: II
DOSEN PENGAMPU:
Fauzul Fil Amri, M.Pd
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta
alam.Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya
makalah ini.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Muhkam Dan Mutasyabih 3
B. Karakteristik Al-Muhkan Dan Al-Mutasyabih 4
C. Perbedaan Pendapat Para Ulama Terhadap
Muhkam Dan Mutasyabih 5
D. Sebab-Sebab Adanya Ayat Mutasyabih 6
E. Macam-Macam Ayat Muhkam Dan Mutasyabih 7
F. Hikmah Adanya Ayat-Ayat Muhkan Dan Mutasyabih 7
G. Al-Mutasyabihat Dalam Ayat-ayat
Tentang Sifat-sifat Allah 10
H. Jenis-jenis Muhkam dan Mutasyabih 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Karena itu, untuk memahami
hukum-hukum yang terkandung dalam al-Qur’an diperlukan pemahaman dalam
kebahasaan. Para ulama’ yang ahli dalam bidang ushul fiqh, telah mengadakan
penelitian secara sesama terhadap nash-nash al-Qur’an, lalu hasil penelitian itu
diterapkan dalam kaidah-kaidah yang menjadi pegangan umat Islam guna
memahami kandungan al-Qur’an dengan benar.
Adapun ilmu yang mempelajari tentang muhkam dan mutasyabih adalah
Ilmu muhkam wal Mutasyabih. Ilmu ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan
pendapat ulama tentang adanya hubungan ayat atau surat yang lain. Sementara
yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat yang tidak
berhubungan. Oleh karenanya, suatu ilmu yang mempelajari ayat atau surat Al-
Qur’an cukup penting kedududkannya. Sementara itu muhkam dan mutasyabih
adalah Sebuah kajian yang sering menimbulkan kontroversial dalam sejarah
penafsiran Al-Qur’an, karena perbedaan ’interpretasi’ antara ulama mengenai
hakikat muhkam dan mutasyabih.
Allah menyampaikan pesan dalam al-qur`an dengan berbagai cara dan
bentuk dalalah baik yang jelas ataupun dengan cara yang samar (mubham). Di
antara bentuk keduanya terdapat bentuk muhkam dan mutasyabih. Itu semua
merupakan kerunia Allah subhanahu wa ta`ala kepada ummat manusia agar dapat
memahami dengan elastis, syamil, dan komprehensif.
Di antara gaya penyampaian al-qur`an terkadang menggunakan lafadz dan
uslub yang berbeda-beda tetapi maknanya tetap satu, yaitu sebagian lafadz serupa
dengan sebagian yang lain tetapi maknanya serasi dan cocok, tidak ada yang
bersifat umum dan samar (mutasyabih) dan dapat memberikan peluang bagi para
mujtahid dan cendekiawan untuk dapat mengembalikannya kepada yang tegas
maksudnya dan disebut muhkam, mengembalikan yang samar kepada yang jelas
maknanya, mengembalikan masalah cabang kepada masalah pokok, yang bersifat
parsial kepada yang kulli.
1
2
B. Rumusan Masalah
1 Apa Yang Dimaksud Dengan Muhkam Dan Mutasyabih?
2 Bagaimana Karakteristik Al-Muhkan Dan Al-Mutasyabih?
3 Bagaiamana Perbedaan Pendapat Para Ulama Terhadap Muhkam Dan
Mutasyabih?
4 Apa Yang Menyebabkan Adanya Ayat Mutasyabih?
5 Sebutkan Macam-Macam Ayat Muhkam Dan Mutasyabih?
6 Apakah Hikmah Adanya Ayat-Ayat Muhkan Dan Mutasyabih?
7 Bagaiamana Al-Mutasyabihat Dalam Ayat-ayat Tentang Sifat-sifat Allah?
8 Apa saja Jenis-jenis Muhkam dan Mutasyabih?
C. Tujuan Masalah
1 Untuk mengetahui Muhkam Dan Mutasyabih
2 Untuk mengetahui Karakteristik Al-Muhkan Dan Al-Mutasyabih
3 Untuk mengetahui Perbedaan Pendapat Para Ulama Terhadap Muhkam
Dan Mutasyabih
4 Untuk mengetahui Menyebabkan Adanya Ayat Mutasyabih
5 Untuk mengetahui Macam-Macam Ayat Muhkam Dan Mutasyabih
6 Untuk mengetahui Hikmah Adanya Ayat-Ayat Muhkan Dan Mutasyabih
7 Untuk mengetahui Al-Mutasyabihat Dalam Ayat-ayat Tentang Sifat-sifat
Allah
8 Untuk mengetahui Jenis-jenis Muhkam dan Mutasyabih
BAB II
PEMBAHASAN
1 Rosihon Anwar, 2012, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia, hal. 121
2 Abdul Jalal, 2008, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, hal. 239
3
4
3 Kamaluddin Marzuki, 1992, Ulumul Qur’an, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 113
5
8 Syaih Muhammad Jamil, 1995, Bagaimana Memahami Al-Quran, Jakarta :Pustaka Al-
Kautsar, hlm 121
10
Dan lainnya yang mana para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi
ayat tentang sifat-sifat menjadi bebera madzhab sebagaimana yang paparkan oleh
Imam as-Suyutihiy:
1. Madzhab jumhur ahli sunnah dari kalangan salaf dan ahli hadits.
3. Madzhab Mutawassith.
Disini Imam as-Suyuthiy menukil perkataan Ibnu Daqiq al-‘Id yang mana
beliau berkata: jika penta’wilan itu dekat pengertiannya dalam bahasa arab maka
kami tidak mengingkarinya, jika jauh dari pengertian bahasa arab maka kami
tawaqquf darinya dan mengimani maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh
Allah dengan menjaga kesucian maknanya.
1. Muhkam
a. Muhkam li dzatihi, yaitu muhkam yang semata-mata karena arti yang
ditunjukinya itu tidak mungkin dapat dimansukhkan. Misalnya adalah
keharusan beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta`ala semata
dan berbuat baik kepada kedua orang tua, sebagaimana yang
diperintahkan oleh Allah
b. Muhkam li ghairihi, adalah ayat-ayat yang belum dinasakh pada zaman
Rasulullah, sebagaimana dikemukakan oleh al-Baazdawi dalam Kasyf
al-Asrar yang dikutip oleh al-`Aks, “ yang tidak dinasakh sehingga
terputusnya wahyu dan Nabi telah wafat, maka ini dinamakan muhkam
li ghairihi, jenis ini mencakup al-dzahir, al-nash, al-mufassar, dan al-
muhkam”, karena masing-masing belum terkena nasakh hingga
muhkam yang disebabkan oleh terputusnya kemungkinan adanya
nasakh. Artinya dianggap muhkam ini karena suatu lafadz yang
menunjukkan atas keabadian berlakunya, sehingga tidak dapat
dimansukhkan, atau muhkam karena faktor luar bila tidak dapatnya
lafadz itu dinasakh bukan karena nash atau teks nya itu sendiri tetapi
karena tidak ada nash yang menasakhnya.
2 Mutasyabih
a. Mutasyabih ayat yang terdapat dalam lafadz huruf berupa huruf-huruf
pada permulaan beberapa surah dalam Al-Qur`an.
b. Mutasyabih yang terdapat dalam mafhum ayat seperti yang terdapat
pada ayat-ayat yang berbicara tentang sifat-sifat Allah.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhkam merupakan ayat yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan
keterangan dari ayat-ayat lain. Sedangkan Mutasyabih berarti ayat-ayat yang
belum jelas maksudnya, dan mempunyai banyak kemungkinan takwilnya, atau
maknanya yang tersembunyi, dan memerlukan keterangan tertentu, atau hanya
Allah yang mengetahuinya
Sebab adanya ayat Mutasyabih ialah karena Allah SWT menjadikan
demikian. Imam Ar-Raghib Al- Asfihani dalam kitabnya Mufradatil Qur’an
menyatakan bahwa sebab adanya kesamaran dalam Alquran terdapat 3 hal, yaitu
sebagai berikut:Kesamaran dari aspek lafal saja, kesamaran dari aspek maknanya,
kesamaran dari aspek lafal dan maknanya.
Manfaat adanya ayat muhkan dan mutasyabih diantaranya jika seluruh ayat
Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka akan sirnalah ujian keimanan
dan amal karena pengertian ayat yang jelas, Apabila seluruh ayat Al-Qur’an
mutasyabihat, niscaya akan padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan
petunjuk bagi manusia
B. Saran
Demikianlah uraian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dengan
uraian yang ini dapat menambah pengetahuan kita dan berguna dalam kehidupan
kita. Makanya saya mengharap kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin
12
DAFTAR PUSTAKA