Anda di halaman 1dari 132

SKRIPSI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MEMASARKAN


JASA PENDIDIKAN DI MTS. DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGOR

Oleh

Adinda Maula Auladina

NIM 11180182000046

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022 M / 1443 H
i
ii
iii
iv
ABSTRAK

Adinda Maula Auladina 11180182000046. Pemanfaatan Teknologi Digital


dalam Pemasaran Jasa Pendidikan di MTs. Darul Muttaqien Parung.
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan dalam
pemanfaatan teknologi digital yang digunakan untuk pemasaran jasa pendidikan
serta solusi untuk menangani hambatan dalam mengembangkan teknologi digital
sebagai sarana dalam memasarkan jasa pendidikan melalui teknologi digital oleh
MTs. Darul Muttaqien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara,
observasi, dan studi dokumen. Sumber informasi dalam wawancara ini yaitu
Kepala Sekolah, Kepala Pusat Sumber Belajar, Pengelola Media Sekolah, Staff
Tata Usaha beserta Guru. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif
yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Sedangkan untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan
teknik triangulasi yaitu triangulasi data dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh MTs.
Darul Muttaqien dalam pemanfaat teknologi digital sebagai sarana pemasaran jasa
pendidikan sudah berjalan dengan baik. Strategi yang digunakan oleh MTs. Darul
Muttaqien menggunakan pendekatan yang komprehensif. Adapun Strategi yang
dilakukan adalah dengan mengaplikasikan 4P (product, price, place dan
promotion). Selain dari pada itu, proses pengembangan yang konsisten pada
media digital juga membuat tujuan dari pemasaran tersebut menjadi sesuai serta
efektif dan efisien. Proses pengembangan tersebut dilakukan untuk upgrade skill
bagi para staff PSB dengan cara mengikuti berbagai pelatihan. Pengembangan
tersebut bagian dari pengelolaan sumber daya yang dimiliki baik pengelolaan
media oleh pihak lembaga sekolah serta pemeliharan sarana yang dimiliki oleh
sekolah.
Kata Kunci: Teknologi, Pemasaran, Digital

v
ABSTRACK

Adinda Maula Auladina 11180182000046. Utilization of Digital Technology in


Marketing of Educational Services at MTs. Darul Muttaqien Parung.
Education Management Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This research aims to describe the strategies used in the use of digital
technology used for the marketing of educational services as well as solutions to
deal with obstacles in developing digital technology as a means of marketing
educational services through digital technology by MTs. Darul Muttaqien. This
research uses a qualitative approach with descriptive methods. Research data
collection is done through interviews, observations, and document studies. The
sources of information in this interview are the Principal, Head of Learning
Resource Center, School Media Manager, Administrative Staff and Teachers.
Data analysis is carried out by qualitative analysis techniques that include data
collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. As for
examining the validity of the data, researchers use triangulation techniques,
namely data triangulation and triangulation methods.
The results of this study show that the strategy used by MTs. Darul Muttaqien
in utilizing digital technology as a means of marketing educational services has
been going well. The strategy used by MTs. Darul Muttaqien uses a
comprehensive approach. The strategy is to apply 4P (product, price, place and
promotion). In addition, a consistent development process on digital media also
makes the goals of the marketing appropriate and effective and efficient. The
development process is carried out to upgrade skills for PSB staff by participating
in various trainings. The development is part of the management of resources
owned by both media management by the school institution and the maintenance
of facilities owned by the school.
Keywords: Technology, Marketing, Digital

vi
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahhirabbil ‘alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas
segala Rahmat, Karunia dan Nikmatnya serta tak lupa shalawat dan salam penulis
panjatkan kepada junjungan nabi besar Nabi Muhammad Saw. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam
Memasarkan Jasa Pendidikan di MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor”. Penulis
dangat bersyukur telah menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun
guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Melalui segenap usaha, do’a, serta penantian yang tidak sebentar, akhirya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Penulis sampaikan rasa terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu, berperan kepada penulis baik semasa
perkuliahan maupun semasa menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena dengan segala
kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Burhanudin Amany Lubis, MA. Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Dindin Sobarudin., M.Kom. Dosen Pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing,
mengarahkan, memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Mi’raj, M.Pd. Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih banyak atas segala nasihat, bantuan, masukan, mengarahkan

vii
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
6. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.
7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang
baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan.
8. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru, Staff, dan Orang tua murid
MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor, yang telah meluangkan waktu dan
tempat serta bersedia sebagai informan selama penulis melakukan
penelitian.
9. Kedua orang tua tercinta Mamah Lili dan Papah Asep atas segala do’a,
kesabaran, motivasi, serta memberikan dukungan moral maupun materil.
Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa besar pejuangannya
yang telah diberikan kepada penulis.
10. Seluruh keluarga tersayang keluarga H. Asep Saepudin yakni kak Adzim,
Teh Ela, Aya, Alia, Azza, dan Zara yang telah memberikan dukungan dan
doa kepada penulis.
11. Sahabat penulis yakni sobat Ambyar yakni Hanna, Nada, Hani, Sella, dan
Rifa sebagai sumber utama yang dituju ketika penulis sedang merasa up
and down memberikan dukungan semangat, do’a, motivasi, kepada penulis
dan telah memberikan banyak cerita dan pelajaran dalam kehidupan.
12. Kepada yang terkasih Kakanda Adnan Zulkarnaen S.Pd yang telah
meluangakan waktu dan tenanganya untuk selalu membimbing adinda
dalam penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan Semesta MP 2018 yang telah memberikan
dukungan dan semangat serta pengalaman berharga dalam menjalani
selama penulis di masa perkuliahan.
14. Rekan kerja HMPS MP Periode 2021-2022 terutama Luthfi, Adzka, Anas,
Hanna, Indah, Hakiki, Nada, Cahyo, Listria, Puji, Opip, Wafda, Reyhan

viii
dan semua rekan kerja HMPS MP yang telah membantu penulis dalam
menjalankan roda kepengurusan selama satu tahun terakhir.
15. Seluruh keluarga besar HMI Manajemen Pendidikan, yang telah
memberikan banyak sekali pengalaman yang tidak penulis dapatkan di
dalam kelas serta selalu mendukung, berjuang bersama-sama, memberikan
motivasi, dan keceriaan kepada penulis.
16. Teman-teman seperjuangan MP 2018, yang telah berjuang bersama, saling
membantu, saling menyemangati, saling mendoakan, dan memberikan hari-
hari yang berwarna selama perkuliahan.
17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa
hormat dan terima kasih penulis.
18. Last but not least, i wanna thank me, i wanna thank me for believing in me,
i wanna thank me for doing all this hard work, i wanna thank me for
having no days off, i wanna thank me for, for never quitting, i wanna thank
me for always being a giver and tryna give more than i recieve, i wanna
thank me for tryna do more right than wrong, i wanna thank me for just
being me at all time.
Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan, saran, dan masukan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Aamiin ya Rabbal’alamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 18 April 2022


Penulis

ix
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 8
A. Pemasaran Jasa Pendidikan ...................................................................... 8
B. Teknologi Digital ................................................................................... 20
C. Karakteristik Media Sosial ..................................................................... 33
D. Bentuk-bentuk Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pemasaran Jasa
Pendidikan ..................................................................................................... 39
E. Penelitian Relevan .................................................................................. 42
F. Kerangka Berfikir ................................................................................... 44
BAB III ................................................................................................................. 46
METODELOGI PENELITIAN ............................................................................ 46
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 46
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 47
C. Fokus Penelitian ......................................................................................... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 49
E. Teknik Analisis dan Interprestasi Data ...................................................... 50

x
F. Kisi-kisi Instrumen ..................................................................................... 51
G. Teknik Pengujian Keabsahan Data ............................................................ 57
BAB IV ................................................................................................................. 59
TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 59
A. Gambaran Umum MTs. Darul Muttaqien .................................................. 59
1. Profil MTs. Darul Muttaqien Parung – Bogor ....................................... 59
2. Sejarah singkat berdirinya MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor.......... 59
3. Visi dan Misi serta Tujuan MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor ......... 61
4. Tujuan Madrasah .................................................................................... 62
5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Darul Muttaqien
Parung Bogor ................................................................................................. 63
6. Prestasi MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor ....................................... 64
7. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor .. 66
8. Kondisi Lingkungan MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor .................. 67
B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................ 68
1. Strategi Pemanfaatan Media Digital ...................................................... 68
3. Hambatan Memanfaatkan Pemasaran di Dunia Digital ......................... 73
C. Temuan Masalah ........................................................................................ 77
D. Kepuasan Pengguna ................................................................................... 80
BAB V .................................................................................................................. 82
PENUTUP............................................................................................................. 82
A. Kesimpulan ................................................................................................ 82
B. Saran .......................................................................................................... 83

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 46


Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instumen Observasi ............................................................... 51
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara .......................................................... 53
Tabel 3. 4 Daftar Cek Studi Dokumentasi ........................................................... 56
Tabel 4. 1 Profil MTs. Darul Muttaqien ............................................................... 59
Tabel 4. 2 Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan........................................ 64
Tabel 4. 3 Data Peserta Didik MTs. Darul Muttaqien .......................................... 64
Tabel 4. 4 Data Prestasi Peserta Didik MTs. Darul Muttaqien ............................. 65
Tabel 4. 5 Sarana dan Prasarana ........................................................................... 66

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu tidak dapat


dipungkiri oleh setiap lembaga terutama pada bidang lembaga pendidikan.
Pendidikan merupakan sumber berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mana hal ini merupakan hasil dari meningkatnya kualitas
pendidikan serta penemuan dari seorang ilmuan yang telah mengemban
pendidikan dan membuat inovasi untuk mengembangkannya. Seiring
berjalannya waktu teknologi menjadi sebuah kebutuhan dalam bidang
pendidikan baik dari kebutuhan untuk mengelola data, pembelajaran bahkan
sampai kepada salah satu media untuk memasarkan jasa pendidikan.
Teknologi digital adalah sebuah teknologi informasi yang lebih
mengutamakan kegiatan secara komputer/digital dibandingkan tenaga
manusia.1 Teknologi digital sebagai salah satu media pemasaran jasa
pendidikan merupakan salah satu hal yang tidak mudah dilakukan bagi setiap
lembaga pendidikan terutama pada lembaga pendidikan yang pada dasarnya
terbelakang dari informasi dan komunikasi di media sosial.
Situs UNESCO menyebutkan bahwa pandemic covid-19 ini mengancam
ratusan pelajar diseluruh dunia.2 Saat ini di Indonesia telah menerapkan
seluruh pembelajaran hingga pelaksanaan ujian menggunakan sistem dari
teknologi digital. Lembaga pendidikan harus berevolusi dari yang belum
memahami teknologi digital sampai harus memahaminya dan juga
mempraktekannya sehari-hari guna menunjang pembelajaran dan roda
pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.

1
Muhammad danuri, Perkembangan dan Transformasi Teknologi Digital, Manajemen
Informatika, (Jakarta AMIK Teknologi Semarang) h.119
2
UNESCO, https://en.unesco.org diakses pada Rabu, 20 Oktober 2021

1
2

UNESCO bersama dengan beberapa negara termasuk Indonesia telah


menjalin kerja sama guna memastikan keberlangsungan pembelajaran bagi
para siswa yang terdampak covid-19. Siswa yang kurang mampu dan
cenderung terdampak karena keperluan pembelajaran secara online. Kebijakan
penutupan sekolah di Indonesia telah berdampak pada siswa di beberapa
wilayah termasuk Indonesia yang belum terbiasa melaksanakan pembelajaran
secara daring.
Proses transisi dari pembelajaran luring kepada daring menjadi hambatan
serta kendala dari peserta didik dan guru di beberapa lembaga pendidikan.
Keterbatasan dalam menggunakan teknologi digital serta mengakses
pembelajaran via digital. Lembaga pendidikan perlu mengikuti perkembangan
dan perubahan zaman, agar peserta didik dan guru mampu memahami cara
pembelajaran yang saat ini berkembang. Tenaga pendidik pun perlu
memahami cara pengelolaan lembaga pendidikan secara digital terutama
dalam bidang pemasaran agar lebih inovatif dan kreatif.
Dengan adanya pendidikan yang lebih maju, nilai manusia akan meningkat
karena memiliki pengetahuan serta sikap dan keterampilan yang baik akan
membuat manusia menjadi lebih berkembang dalam zaman yang serba digital
saat ini. Meningkatnya perkembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki oleh manusia tidak dapat dirasakan dalam kurun waktu yang
singkat namun manusia membutuhkan proses beradaptasi yang memerlukan
waktu untuk berproses cukup panjang karena banyak melibatkan berbagai
macam hal dalam kehidupan.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3 disebutkan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
3

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis


serta bertanggung jawab.3

Dengan kata lain, pendidikan nasional memiliki tujuan untuk


mengembangkan pengetahuan, akhlak mulia dan kemandirian peserta didik
agar di masa depan dapat berjuang untuk menghadapi tantangan masa depan.
Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu, maka pemerintah dan
masyarakat perlu memiliki kerja sama yang baik untuk membangun hingga
mewujudkan dari tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Perluasan pasar untuk memikat pelanggan baru tentu perlu dilaksanakan
untuk meningkatkan jumlah peserta didik yang dapat melaksanakan
pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan, namun perluasan pasar tidak
perlu dilakukan dengan berjalan jauh serta membagikan brosur didaerah
tersebut, namun perluasan pasar dapat dilaksanakan dengan menggunakan
teknologi digital yang saat ini berkembang begitu pesat. Hal ini dibuktikan
oleh hasil survey pengguna teknologi digital seperti di Indonesia pada tahun
2019-2020 menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
mencapai 196,7 juta pengguna dengan penetrasi 73,3 persen dari total populasi
Indonesia sekitar 266,9 juta.4 Berdasarkan hasil di atas, Indonesia sudah
berada pada revolusi digital yang mana seluruh teknologi mekanik dan analog
berubah kepada teknologi digital. Pendekatan ilmu serta pendidikan pada era
revolusi digital ini harus diimbangi dengan perkembangan serta dimanfaatkan
dengan maksimal agar pendidikan serta ilmu yang didapatkan oleh peserta
didik tidak tertinggal oleh zaman.
Secara global dunia kita mengalami perkembangan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) yang begitu pesat, terutama pada perkembangan
dunia teknologi digital serta informasi. Bahkan dalam kegiatan sehari-hari
gawai pintar selalu tergenggam oleh tangan kita masing-masing yang berguna
untuk mengakses informasi serta berita terbaru yang saat ini sedang terjadi.

3
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3.
4
Herman, APJII : Pengguna Internet Indonesia Senin, 9 November 2020
https://beritasatu.com
4

Penggunaan teknologi digital tidak sesulit menggunakan alat yang masih


menggunakan sistem manual, bahkan penggunaan teknologi digital lebih
mudah dalam mengerjakan sesuatu dan lebih cepat, praktis, dan menghemat
tenaga.5 Dunia pendidikan seakan tidak akan pernah berhenti untuk terus
mengikuti segala perubahan dan pembaharuan teknologi digital yang saat ini
berkembang, bahkan dalam perluasan pemasaran jasa pendidikan di beberapa
lembaga pendidikan teknologi digital sudah menjadi salah satu alat yang
efektif serta efisien untuk meningkatkan kualitas pemasaran jasa pendidikan.
Melalui penelitian serta studi pendahuluan yang telah di laksanakan di
MTs. Darul Muttaqien Parung pada tanggal 10 Oktober 2021 bersama dengan
salah satu pengelola di pusat sumber belajar, bahwasanya pemasaran jasa
pendidikan yang saat ini digunakan untuk perluasan pasar telah menggunakan
teknologi digital berbasis website dan juga media sosial yang tengah
digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, yakni pemansaran
digital melalui platform instagram, facebook, twitter, youtube, dan website.
Namun ada beberapa hal yang menjadi kendala lembaga pendidikan tersebut
yaitu dalam mengelola media sosial tersebut serta memiliki keterbatasan ide
serta inovasi untuk meningkatkannya, terlebih tenaga kependidikan yang
mengelola media sosial tersebut terbilang cukup terbatas dan tidak banyak
menjadi salah satu problema yang terjadi saat ini.
Melalui wawancara dengan salah satu tenaga pendidikan di MTs. Darul
Muttaqien memiliki beberapa kendala yang dihadapi yakni minimnya inovasi
serta pengembangan ide untuk memasarkan jasa pendidikan melalui media
digital, terlebih tenaga kependidikan dibeberapa sekolah merupakan orang-
orang yang belum memahami teknologi digital secara maksimal. Berdasarkan
hasil wawancara dengan pengelola di MTs. Darul Muttaqien ada sekitar 30
persen tenaga kependidikan di lembaga tersebut belum mampu mengelola dan
mengadopsi pemanfaatan teknologi digital dengan maksimal karena belum
mampu bertransisi dari media cetak kepada media digital untuk jangka waktu

5
Muhasim, Pengaruh Teknologi Digital, Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik,
(NTB : Palapa Nusantara Lombok) h. 56
5

yang singkat. Perlu adanya pemahaman serta pelatihan rutin untuk


pembelajaran bahkan untuk memperluas pasar jasa pendidikan melalui
teknologi digital.
Dengan mengacu pada permasalahan yang ada, maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pemasaran
Jasa Pendidikan di MTs. Darul Muttaqien Parung” untuk mengetahui serta
meneliti keadaan dilapangan untuk memecahkan masalah yang saat ini terjadi
bagaiman solusi serta inovasi yang akan diciptakan sebagai jawaban dari
permasalahan ini.
Berdasarkan masalah yang telah terjadi dilapangan oleh karena sebuah
kondisi ideal suatu lembaga pendidikan dalam memanfaatkan teknologi digital
adalah dengan memiliki tenaga kependidikan yang sesuai dengan jumlah
murid yang dibutuhkan oleh sebuah lembaga pendidikan tersebut, dengan
meregenrasi pengelola media digital serta membuat visualisasi dan literasi di
media sosial yang edukatif dan kreatif guna menarik khalayak pelanggan jasa
pendidikan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada penjabaran dari latar belakang diatas, maka dapat


diidentifikasi masalah yang saat ini terjadi di lapangan adalah :

1. Minimnya pengelola teknologi digital dalam memasarkan jasa


pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.
2. Kurang maksimalnya penggunaan teknologi digital untuk keperluan
pemasaran jasa pendidikan.
3. Minimnya penguasaan teknologi digital untuk meningkatkan inovasi
dan kreativitas tenaga kependidikan dalam proses pemasaran jasa
pendidikan.
6

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai macam masalah yang ditemukan, penulis memfokuskan


penelitian ini kepada pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran jasa
pendidikan di MTs. Darul Muttaqien Parung Kabupaten Bogor.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang judul maka peneliti dapat rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi lembaga pendidikan dalam memanfaatkan


teknologi digital secara optimal sebagai media untuk memasarkan jasa
pendidikan di MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor ?
2. Hambatan apa yang dilalui dalam memulai serta mengembangkan
teknologi digital sebagai sarana dalam memasarkan jasa pendidikan di
MTs. Darul Muttaqien?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui serta mendeskripsikan strategi yang tepat dalam


memanfaatan teknologi digital yang digunakan oleh MTs. Darul
Muttaqien dalam pemasaran jasa pendidikan.
2. Mengetahui hambatan serta solusi dalam mengembangkan teknologi
digital sebagai sarana dalam memasarkan jasa pendidikan melalui
teknologi digital di MTs. Darul Muttaqien.
F. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi


penulis dan sekitarnya.

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif


untuk bisa lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam
pemasaran jasa pendidikan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah
7

dan seluruh tenaga kependidikan di MTs Darul Muttaqien Parung


Bogor serta di sekolah lain.

2. Bagi Guru

Manfaat penelitian bagi guru di lembaga pendidikan untuk


meningkatkan inovasi serta kreativitas pendidik untuk terus
memajukan lembaga pendidikan menggunakan inovasi teknologi
digital, agar ilmu dan pengetahuan berjalan sesuai dengan keadaan
kebutuhan peserta didik di era yang terus berkembang ini.

3. Bagi Siswa

Untuk menambah wawasan bagi siswa pada umumnya agar


mampu memiliki gambaran umum mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran jasa
pendidikan di lembaga sekolah.

4. Bagi Peneliti Lainnya

Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian untuk menambah


wawasan serta mengetahui bagaimana strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pemasaran jasa pendidikan melalui
pemanfaatan teknologi digital sebagai salah satu alternatif yang efektif
dan efisien yang akan dilakukan saat ini.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pemasaran Jasa Pendidikan

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan serangkaian proses untuk


menganalisis, merencanakan, mengatur, melaksanakan, memantau, dan
mengendalikan suatu kegiatan pemasaran, yang tujuannya adalah untuk
mencapai tujuan bisnis secara efektif dan efisien. Dapat dipahami sebagai
alat untuk menganalisis, merencanakan, menerapkan, dan mengendalikan
program di dalam perusahaan yang telah dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan. Hasil
keuntungan inilah yang akan digunakan sebagai sarana untuk mencapai
tujuan utama dari usaha atau bisnis tersebut.6
Pelaksanaan dari sebuah rangkaian proses analisis memerlukan sebuah
rencana yang matang untuk mendapatkan sebuah hasil yang maksimal,
baik dari segi analisis data, materi hingga kepuasan pelanggan dalam
memahami suatu produk pendidikan. Hal tersebut tidak bisa dilakukan
oleh seseorang yang belum memahami konteks serta tahapan dalam
melaksanakan promosi dalam sebuah bidang pemasaran terutama didalam
jasa pendidikan.
Pelaksanaan dari sebuah rangkaian proses analisis memerlukan sebuah
rencana yang matang untuk mendapatkan sebuah hasil yang maksimal,
baik dari segi analisis data, materi hingga kepuasan pelanggan dalam
memahami suatu produk pendidikan. Hal tersebut tidak bisa dilakukan
oleh seseorang yang belum memahami konteks serta tahapan dalam

6
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaaran jasa (Bandung :
Alfabeta, 2016) h. 130

8
9

melaksanakan promosi dalam sebuah bidang pemasaran terutama didalam


jasa pendidikan.7
Dalam melaksanakan perencanaan perlu adanya kerja sama tim yang
baik dalam menyusun strategi hingga kepada pelaksanaannya karena
dalam manajemen pemasaran seluruh elemen dari lembaga pendidikan
tersebut terlibat untuk membuat citra sekolah menjadi bermartabat agar
banyak pelanggan jasa pendidikan yang tertarik dan mempercayakan
kepada lembaga pendidikan tersebut.
Adapun pengertian dari pemasaran yakni sebuah rangkaian dari suatu
proses untuk membentuk hubungan dari produsen kepada individu
maupun kelompok untuk menyampaikan jenis-jenis produk: barang dan
jasa. Hal ini dilakukan untuk mencapai kebutuhan serta keinginan
konsumen, guna memenuhi tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui
penciptaan produk yang lebih bernilai dan berkualitas.8
Dua kata dalam manajemen pemasaran dapat disimpulkan sebagai
tindakan untuk menyampaikan sebuah pesan kepada khalayak, tindakan
yang dilakukan ini merupakan salah satu dari rangkaian proses analisis
serta rencana yang telah diteliti oleh seorang pemimpin untuk
meningkatkan serta memperluas pasar.
Manajemen pemasaran merupakan sebuah rangkaian dari proses
tujuan pemasaran dalam organisasi yang mencakup semua aktivitas
tentang bagaimana sebuah tujuan berjalan. Proses untuk meningkatkan
kepada tingkat peroses yang lebih tinggi dengan mempertimbangkan
peluang pasar dan sumber daya internal. Pelaku manajemen dalam bidang
pemasaran adalah manajer pemasaran yang akan mempelajari struktur
pembiayaan hingga kepada memperhitungkatn persaingannya. 9

7
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi pendidikan,
(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2017), Cet. II, h. 16
8
Rd. Seomanagara, Strategi Marketing Communication:Konsep Strategi dan
Terapan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 2
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia , h. 1198
10

Jadi manajemen pemasaran adalah proses dan kegiatan manajer dalam


menganalisa, mempelajari, melakukan serta mengawasi segala kegiatan
dan program yang saat ini dilakukan guna memperoleh tingkat keuntungan
dari pembeli serta mencapai feedback yang baik dari pembeli yang
akhirnya bisa mendapatkan keuntungan baik dari pembeli selanjutnya
ataupun pembeli yang sudah puas dengan kualitas yang kami berikan.
Dalam manajemen pemasaran ia memiliki saah satu sistem atau
kelompok yang mana salah satu bagian serta bagian yang lain saling
berkaitan serta berhubungan dan menjadikannya sebagai salah satu ikatan.
Dalam sebuah lembaga pemasaran tugas seorang manager dan pengelola
adalah mengubungkan barang, jasa, ide, orang-orang serta faktor aktor
lingkungan yang saling berpengaruh untuk membentuk sebuah pemasaran
untuk bisa mempengaruhi khalayak dengan dan memahami apa yang
dibutuhkan oleh pasar dan khalayak.10
Menurut sudut pandang dari Ben. M pengelolaan pemasaran
merupakan suatu proses yang ditujukan untuk efisiensi dan efektivitas
kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sebuah perusahaan.11 Dapat
ditarik garis lurus bahwa manajemen pemasaran merupakan salah satu hal
terpenting yang harus ada didalam lembaga, organisasi perusahaan dan
juga pendidikan untuk menunjang dari proses berjalan serta
berkembangnya sebuah lembaga pendidikan dari tahun ke tahun untuk
terus menjadi lebih baik serta mempertahankan eksistensinya dalam
menjaga kualitas dan popularitas sekolah.
Mengelola media pemasaran untuk melaksanakan promosi sekolah
merupakan sebuah hal lumrah yang dilaksanakan oleh setiap lembaga
pendidikan untuk mempertahankan lembaga pendidikan tersebut terus
berdiri dan berjalan seperti lembaga pendidikan pada umumnya. Hal ini

10
Farida Yuliani, Lamsah, & Priyadi, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta :
Deeppublish 2019) Cet. I, h. 6
11
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta, 2007) Cet 7, h. 130
11

dilakukan sebagai upaya lembaga pendidikan meningkatkan kualitas


lembaga pendidikan tersebut.

2. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi manajemen pemasaran merupakan suatu rangkaian dari proses


pembuatan rencana pemimpin yang senior berfokus pada tujuan jangka
panjang disertai dengan persiapan, metode dan upaya untuk mencapai
tujuan. Adapun strategi yang digunakan kerap kali disebut sebagai tujuan
jangka panjang perusahaan, dan penggunaan serta alokasi sumber daya
yang signifikan untuk mencapai tujuan dari rencana yang telah
ditetapkan.12
Dalam penyusunan strategi yang perlu seorang pemimpin perhatikan
tidak hanya menentukan sebuah tujuan dalam jangka panjang yang akan di
capai, namun berfokus kepada pertimbangan serta sebuah rencana yang
bisa berjalan lebih baik dari rencana yang sebelumnya serta menentukan
dengan baik waktu berproses hingga tersamapinya goals tersebut untuk
bisa mengefisiensi waktu dengan baik.
Strategi dapat didefinisikan sebagai proses menilai kekuatan dan
kelemahan perusahaan terhadap dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam memutuskan sebuah rencana strategi pasar untuk produk maka
seorang manajer perlu menyesuaikan kemampuan dan rencana yang
mengintegrasikan tujuan, sasaran, dan tindakan utama ke dalam kerangka
kerja yang kohesif. Strategi yang baik akan membantu organisasi untuk
mengalokasikan sumber dayanya dalam bentuk yang unik berdasarkan
kompetensi internal dan kemampuan mengantisipasi lingkungan.13
Seperti pengertian manajemen strategi diatas dapat disimpulkan
bahwasannya sebuah lembaga pendidikan perlu memiliki daya tarik
tersendiri untuk menari minat dari pelanggan, hal itu didapatkan karena

12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian (Jakarta: Erlangga, t.t. ), Edisi ke Enam, h. 14
13
Haudi S.Pd, M.M., D.B.A., Strategi Pembelajaran, (Sumatera Barat: Penerbit
Insan Cendikia Mandiri, 2021) h. 1
12

pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut kepada


masyarakat. Sebuah pemasaran pendidikan akan berjalan sesuai dengan
rencana apabila manajernya memiliki strategi yang baik dan manajemen
yang terstruktur di dalamnya.
Maka dari itu pengertian manajemen pemasaran merupakan sebuah
rangkaian untuk menganalisa, menerapkan, hingga kepada mengawasi
segala kegiatan serta program untuk mendapatkan tingkat yang sesuai dan
menguntungkan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli yang tepat
sasaran dalam rangka mencapai tujuan dari sebuah lembaga pendidikan
tersebut.
Pengertian manajemen menurut istilah yakni suatu proses kegiatan
untuk memimpin, memantau dan mengerahkan seluruh kemampuan untuk
melaksanakan suatu kegiatan dalam sebuah organisasi ataupun lembaga.
Sedangkan pengertian dari pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
yang dilaksanakan oleh perorangan dan sebuah lembaga dengan tujuan
untuk mencapai keinginan serta kebutuhan khalayak. Dengan melalui
penciptaan ini diharapkan terjadi keuntungan satu sama lain antara
pemasar serta pelanggan dan sama sama mendapat kauntungan dan nilai
dari keduanya.14
Manajemen pemasaran memiliki serangakaian strategi yang digunakan
untuk membuat sebuah tidakan dan keputusan penting dari seorang
pengelola. Keputusan tersebut dapat ditentukan untuk memantau kinerja
sebuah lembaga pendidikan atau perusahaan baik digunakan dalam jangka
pendek, ataupun jangka yang tidak ditentukan. Hal ini memiliki
pencapaian untuk membangun ssebuah hubungan yang baik antara
pemasar serta pelanggan melalui sebuah barang dan jasa yang dijual oleh
pemasar.

14
Mu’awanah, Strategi Pembelajaran, (Kediri: STAIN Kediri
Press, 2011) h. 2
13

Strategi manajemen ini dapat meliputi sebuah pengamatan pada suatu


daerah dan lingkungan yang bertujuan untuk membuat perencanaan dalam
jangka pendek dan panjang. Strategi tersebut menggunakan penerapan
pemasaran hingga evaluasi dan pengendalian. Strategi yang diterapkan
perlu menggunakan koordinasi kerjasama tim, memiliki ide dan tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan yang rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki
taktik untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Strategi pemasaran harus berfokus pada penambahan nilai bagi
pelanggan. Strategi pemasaran harus meliputi empat nilai agar dapat
diambil valuenya, yakni mempertimbangkan kegunaan bentuk, kegunaan
waktu, kegunaan tempat serta kegunaan kepemilikian. Oleh karena itu
strategi pemasaran harus menggunakan sistem yang efektif dan efisien
agar pemasaran kepada dunia digital dapat diterima oleh khalayak.15

3. Konsep Pemasaran Jasa Pendidikan

Lembaga pendidikan perlu menggunakan dan memiliki sebuah sistem


pengelolaan yang mampu mengoptimalkan perlengkapan yang dianggap
oleh pelanggan jasa pendidikan sebagai salah satu hal yang penting dalam
sebuah institusi pendidikan. Dengan adanya nilai lebih dan perlengkapan
sekolah yang lengkap maka sebuah konsep pemasaran jasa pendidikan
akan membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan menjadi nilai tambah
dari seorang pemasar kepada konsumen.
Kegiatan yang perlu dilakukan oleh seorang pengelola dalam bidang
pemasaran adalah :

1. Perencanaan / Planning (Perencanaan pelanggan pendidikan)

Hal penting dalam membuat perencanaan pemasaran adalah :

a. Membuat visi, misi, tujuan umum, dan tujuan khusus sebuah


lembaga pendidikan.

15
Thian Alexander, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Penerbit Andi, 2021) h. 6
14

b. Meneliti dan menganalisa ancaman dan peluang eksternal dari


sebuah lembaga pendidikan. Ancaman serta peluang ekstrernal
dibagi menjadi 4:

1) Lingkungan publik yakni sebuah kelompok atau lembaga


yang tertarik pada sebuah kegiatan sosial.

2) Lingkungan yang kompetitif dan bersaing merupakan


lingkungan yang mana lembaga lain akan saling
berkompetisi untuk meraih kesadaran serta perhatian agar
mampu mendapatkan loyalitas dari khalayak lain sebagai
sasaran.
3) Lingkungan makro yaitu lingkungan yang secara
keseluruhan memiliki kekuatan fundamental berskala luas
dan besar yang mampu membentuk peluang serta ancaman
terhadap sebuah lembaga tersebut.
4) Lingkungan pasar merupakan sekumpulan anggota dalam
sebuah organisasi yang mampu bekerja sama dengan
lembaga tersebut untuk mencapai visi dan misi mereka dan
mencapai tujuan dari perencanaan tersebut.
c. Memahami salah satu kekurangan dalam “kondisi pasar” dan
mampu menentukan cikal bakal peserta didik yang akan dipilih
dan masuk ke lembaga pendidikan tersebut.
2. Pelaksanaan / Action (Pelaksanaan pemasaran)
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pemasaran
jasa pendidikan adalah memperhatikan variabel yang mampu
memikat minat pelanggan.

3. Pengendalian / Controlling (Pengendalian pemasaran)


Dalam sebuah pecapaian pertu adanya sebuah pengamatan
dan pengendalian yang efisien, karena sebuah sekolah ataupun
lembaga pendidikan lainnya sangat membutuhkan informasi yang
15

akurat dan faktual. Informasi tersebut akan digunakan sebagai


sebuah acuan dalam pelaksanaan pengamatan dan pengendalian
untuk menjadi bahan evaluasi dalam pemasaran jasa pendidikan di
lembaga pendidikan.
Dalam pengendalian terdapat 3 jenis hal yang dapat
dilakukan oleh lembaga pendidikan yaitu:

a) Rencana pengamatan yang dilaksanakan setiap tahun, hal


ini termasuk kegiatan monitoring pada kinerja pemasaran
yang berlangsung untuk meyakinkan tingkat penjualan
tahunan dan mendapatkan keuntungan yang ditargetkan.
Hal yang dibutuhkan untuk mencapai target adalah
sebuah analisis penjualan, analisis pangsa pasar, analisis
anggaran pemasaran, dan penelusuran sikap pasar.

b) Pengamatan keuntungan atau biasa disebut dengan


pengamatan profitailitas, pengamatan ini merupakan
determinasi keuntungan yang aktual dari pemasaran yang
telah dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan. Hal ini
tentu menggunakan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, segmen pasar, saluran promosi,
hingga kepada kualitas yang akan diberikan kepada
khalayak.
c) Audit pemasaran memiliki tujuan untuk menganalisis
tujuan pemasaran, strategi, dan sistem yang diadaptasi
secara optimum dan lingkungan tujuan pemasaran yang
telah diperikirakan oleh sebuah lembaga yang
melaksanakan perencanaan pemasaran tersebut.16

Rencana yang telah tertata dan terkonsep dengan maksimal pada awal
perencanaan maka sebuah pemasaran digital akan mempunyai pelaksanaan

16
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2018), h. 81
16

mendekati kata sempurna. Untuk mencapai pelaksanaan yang sempurna


maka analisis dan tujuan pasar tersebut akan tepat kepada sasaran
pelanggan jasa pendidikan untuk lembaga pendidikan.

4. Ruang Lingkup Pemasaran

Manajemen pemasaran mampu melibatkan berbagai proses dalam


tahapan pelaksanaanya, produsen harus mencari pembeli dan
mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan mereka, merancang produk
dan jasa baik mutunya, menetapkan harga atas produk atau jasa tersebut,
mempromosikan, dan kemudian mengirimkanya ke pasar. Tujuan yang
ingin dicapai melalui proses pemasaran pada sebuah perusahaan
tergantung dari bisnis perusahaan, di mana melalui proses pemasaran,
terjadi pengenalan produk kepada konsumen, kemudian pembelian
sehingga berdampak pada pendapatan perusahaan.
Pemasaran juga berbeda dengan penjualan. Perusahaan yang
menggunakan konsep pemasaran dalam orientasi pada pasarnya senantiasa
berpijak pada empat pilar utama, yaitu: focus pasar, orientasi pelanggan,
pemasaran terpadu dan profitabilitas. Konsep pemasaran mengambil
perspektif dari luar ke dalam, dimulai dengan pasar yang didefinisikan
dengan baik, memfokuskan pada kebutuhan pelanggan,
mengkoordinasikan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan,
dan menghasilkan keuntungan melalui penciptaan kepuasan konsumen.
Dengan demikian, pada dasarnya konsep pemasaran adalah
memfokuskan pada pasar, berorientasi pada pelanggan, dan usaha
pemasaran yang terkoordinir, yang ditujukan untuk menghasilkan
kepuasan pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi atau
tujuan perusahaan. Pemikiran yang berorientasi pada pelanggan
mengharuskan perusahaan mendefinisikan kebutuhan pelanggan dari sudut
pandang pelanggan, bukan dari sudut pandang perusahaan. Artinya, nilai
kepuasan pelangganlah yang paling diutamakan. Pentingnya kepuasan
pelanggan ini didasari oleh kenyataan, bahwa penjualan perusahaan setiap
17

periode berasal dari dua kelompok pembeli yaitu pelanggan baru dan
pelanggan berulang.
Menurut dua ahli pemasaran yaitu Jagdish dan Milind terjemahan
Mitra Utama Tim Penerjemah Mitra Utama, bahwa selalu lebih mahal
untuk menarik pelanggan baru daripada mempertahankan pelanggan yang
ada. Oleh karena itu, mempertahankan pelanggan lebih penting dari pada
menarik pelanggan.
Kunci dalam mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan.
Menurut Kotler terjemahan Adi Zakaria, seorang pelanggan akan
bertindak sebagai berikut:

1. Membeli kembali
2. Berbicara yang baik kepada orang mengenai perusahaan
3. Kurang mempertimbangkan merek yang bersaing dan iklannya
4. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

Sebaliknya, pelanggan yang tidak puas dapat bertindak lebih jauh


merugikan perusahaan. Penelitian Albreht dan Zemke (Kotler, 2000:23)
terjemahan Adi Zakaria , menunjukan bahwa pelanggan yang tidak puas
mengeluh mengenai perusahaan kepada lebih dari 20 orang. Jika setiap
orang yang mendengar kemudian meceritakan kembali keluhan itu, maka
akan semakin negatiflah citra produk dan perusahaan yang
menghasilkannya. Inilah esensi dasar bagi pentingnya meciptakan
kepuasan pelanggan bagi organisasi modern yang menerapkan konsep
pemasaran sebagai pendekatan kepada pelanggan dalam menyampaikan
produk-produknya
Ruang lingkup selanjutnya dari pemasaran adalah yang disebut strategi
pemasaran (marketing strategy). Banyak ahli pemasaran yang
mengungkapkan bahwa pemasaran tanpa strategi hanya akan berjalan di
tempat, sehingga strategi adalah segalanya. Dapat dikatakan bahwa
marketing strategy sebagai suatu isi sentral dan krusial dalam fungsi
pemasaran.Menurut Bannett seperti dikutip oleh Fandy Tjiptono (2001:7)
18

bahwa strategi pemasaran merupakan (baik secara implicit maupun


eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai
tujuan. Sementara itu, Tull dan Kehle juga dikutip oleh Fandy Tjiptono
(2001:7) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai berikut:
“Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk
mecapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”

Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh


para pakar diatas, didapat gambaran bahwa strategi pemasaran pada
hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Bone dan Kurz terjemahan Wisnu Chandra Kristiaji,
mengemukakan bahwa ada dua langkah untuk mengembangkan strategi
pemasaran, yang pertama mempelajari dan menganalisis pasar sasaran yang
potensial kemudian memilih di antara pasar tertentu, kedua menciptakan
marketing mix(bauran pemasaran) untuk memuaskan pasar yang dipilih.
Menurut Covey seperti yang dikutip oleh Fandy Tjiptono bahwa
strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima
elemen tersebut adalah:

1. Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani yang dimulai
dengan kegiatan segmentasi pasar
2. Perencanaan Produk, meliputi produk spesifik yang dijual,
pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada
masing-masing lini
3. Penetapan Harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan
4. Sistem Distribusi, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan
5. Komunikasi Pemasaran (Promosi), yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
19

Berdasarkan batasan-batasan diatas maka, strategi pemasaran dapat


dikatakan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan- tujuan
pemasaran dan mengimplementasikan misi pemasaran itu sendiri.
Pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar tersebut
juga memberikan gambaran bahwa strategi pemasaran pada hakikatnya
merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
Indikator penting dalam manajemen pemasaran mencakup tentang
kebutuhan publik, keinginan publik, permintaan yang berbeda, produksi,
totalitas, nilai dan kepuasan konsumen, pertukaran yang sah, transaksi, dan
hubungan pasar itu sendiri yaitu antara pemasaran dan pasar. Kebutuhan
masyarakat, keinginan dan permintaan adalah suatu konsep yang tidak
sama. Kebutuhan dapat dikatakan sebagai suatu kondisi dirasakannya
sesuatu yang perlu dan ketiadaan kepuasaan yang didapatkan, sementara
keinginan merupakan rasa yang kuat akan kepuasaan yang detail terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih banyak, sedangkan permintaan
merupakan kondisi keinginan akan sesuatu yang diinginkan yang
ditunjang oleh kemampuan dan kesediaan untuk menggunakan sesuatu
yang diminta.
Manajemen pemasaran menjelaskan bahwa indikator untuk
mencapai tujuan lembaga terdiri dari penetapan dan penentuan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran (target) serta memberikan rasa kepuasaan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing lainnya. Konsep manajemen pemasaran ini berpedoman pada
empat faktor terdiri darri pasar sasaran (target), kebutuhan konsumen,
pemasaran terpadu (berkelanjutan) dan keuntungan yang akan didapatkan.

5. Sintesis Variabel Pemasaran Digital


Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pemasaran melalui
media digital, maka dapat peneliti simpulkan bahwa pemasaran melalui
media digital merupakan salah satu hal yang menunjang pemasaran yang
20

dapat dilakukan sekolah untuk menarik perhatian siswa dan


mempertahankan eksistensinya dalam meningkatkan minat dan siswa.
Sesuai dengan teori manajemen pemasaran merupakan suatu rangkaian
dari proses pembuatan rencana pemimpin yang senior berfokus pada
tujuan jangka panjang disertai dengan persiapan, metode dan upaya untuk
mencapai tujuan. Adapun strategi yang digunakan kerap kali disebut
sebagai tujuan jangka panjang perusahaan, dan penggunaan serta alokasi
sumber daya yang signifikan untuk mencapai tujuan dari rencana yang
telah ditetapkan.
Teori yang telah dikemukakan oleh Philip Kotler ini berfokus pada
tujuan jangka panjang sebuah perusahaan yang mana hal ini berkaitan
dengan alokasi sumber daya yang signifikan dari tahun ke tahun.
Pelaksanaan pemasaran melalui media digital ini merupakan sebuah
investasi jangka panjang untuk lembaga pendidikan yang mana hal ini
membuat lembaga pendidikan mampu untuk terus mengembangkan dan
mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan.

B. Teknologi Digital

1. Pengertian Teknologi Digital


Teknologi digital merupakan alat yang digunakan serta
dioperasikan dengan sebuah sistem yang terpusat pada komputerisasi.
Pengertian ini bisa juga disebut sebagai sebuah teknologi nirkabel dengan
memanfaatkan sebuah sinyal sebagai salah satu jembatan pengubung
antara pembuat sistem kepada penerimanya. Signal dalam dunia digital
memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah memiliki kecepatan yang
mampu melebihi kecepatan cahaya. Sistem ini tidak pernah ditemukana
dalam sebuah sistem pada zaman dahulu yakni pada teknologi analog.

Dalam dunia komunikasi teknologi seringkali disebut sebagai salat


satu penyampaian pesan yang sangat efisien, mudah, dan sangat dinamis
tanpa terhalang oleh apapun termasuk jarak dan waktu. Teknologi digital
sangat melekat pada kehidupan manusia saat ini, salah satunya yakni
21

internet yang kita gunakan setiap hari guna bertukar informasi dan
berkomunikasi.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia teknologi memiliki arti serta


pemahaman lainnya mengenai teknologi. Sebuah metode ilmiah yang
digunakan untuk mencapai sebuah tujuan dan sebagai salah satu ilmu
terapan. Teknologi digital dapat dikatakan sebagai salah satu teknologi
informasi yang lebih mengutamakan kegiatan dilakukan secara
komputer/digital dibandingkan menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih
cenderung pada sistem pengolahan dan penggunaannya yang serba efektif
dan efisien terlebih semuanya dapat langsung terinstal dengan cepat dan
data yang diolah pun sangat cepat terbaca oleh komputer.

Pada dasarnya sebuah teknologi digital merupakan sebuah sistem


perhitungan yang cepat serta teliti yang pada akhirnya dapat memproses
sebuah bentuk-bentuk informasi sebagai nilai numeris. Seiring
berkembangnya zaman banyak sekali teknologi yang meningkatkan
kualitasnya baik dari efisiensi penggunaannya maupun kapasitas data yang
digunakan semakin besar dan canggih. Beberapa hal peningkatan kualitas
dari teknologi itu sendiri adalah kecepatan sinyal dalam internet yang
mana pada saat ini pesan mampu terkirim dan dapat diterima dengan 0,001
detik yang mana hal ini menujukan bahwa teknologi saat ini sangat
berkembang pesat.

Peningkatan dalam dunia teknologi mampu membawa perubahan


yang besar dalam kehidupan sehari-hari, hal ini ditandai dengan mudahnya
berinteraksi dengan siapapun tanpa mengenal jarak dan waktu hingga
kepada pemenuhan kebutuhan lainnya seperti menjadi salah satu ladang
manusia dalam menimba ilmu maupun mencari penghasilan.

Pada era digital saat ini teknologi tidak hanya dikaitkan oleh
komputer dan ilmu matematika saja namun teknologi saat ini mampu
membantu berbagai sektor salah satunya pada industri pertanian,
22

perikanan, informasi bahkan sampai kepada bidang pendidikan.


Perkembangan tentu menjadi hal positif bagi kehidupan manusia yang
mampu memanfaatnya dengan baik namun bisa pula menjadi bumerang
bagi seseorang yang menolak perkembangan zaman ini.

Teknologi dapat pula diberikan arti sebagai salah satu sarana dari
berbagai macam kebutuhan manusia untuk memenuhi kelangsungan
kehidupannya untuk mendapatkan kenyamanan dan kemudahan tanpa
harus membuang tenaga lebih banyak, salah satu yang dapat dilakukan
adalah dengan membeli sesuatu via internet hal ini tentu membawa
dampak baik bagi keperluan seorang manusia yang tidak bisa datang ke
toko tersebut. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya teknologi
manusia mampu menjadi lebih praktis dan efisien.

Miarso dalam bukunya mengatakan teknologi digital merupakan


salah satu bentuk proses untuk meningkatkan suatu nilai. Proses ini
berjalan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dan teknologi dapat
dikembangkan menjadi salah satu bagian dari sebuah integral yang
didalamnya terdapat sebuah sistem tertentu.17

Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan salah satu


sinyal adanya ilmu yang dikembangkan oleh manusia. Teknologi saat ini
yang maju begitu pesat karena adanya keluwesan manusia yang kreatif dan
inovatif dalam membangun serta meningkatkan peradaban keilmuan
seiring berkembangnya zaman. Hadirnya teknologi dalam kehidupan saat
ini membawa banyak perubahan manusia untuk lebih berkreasi dan
menciptakan inovasi dan karya untuk diberikan kepada khalayak yang
membutuhkannya.

17
Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,
(Jakarta, Kencana, 2004 ) h. 42
23

2. Manfaat Teknologi Digital

Manfaat dari penggunaan teknologi salah satunya adalah mampu


melaksanakan pemasaran jasa pendidikan menjadi salah satu bentuk
promosi secara digital. Hal ini ditandai bahwa teknologi digital mampu
membawa perubahan besar kepada sebuah lembaga pendidikan. Dengan
hadirnya teknologi digital lembaga pendidikan mampu mebuat khalayak
mengetahui keberadaan sekolah tersebut tanpa harus berkunjung terlebih
dahulu, hal ini pun memberikan efisiensi dan efektivitas kepada pelanggan
jasa pendidikan. Oleh karena itu saat ini website serta social media harus
mampu menarik perhatian tiap-tiap pengguna agar banyak pelanggan
pemasaran yang berkunjung dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai lembaga pendidikan tersebut.

Perubahahan hal yang saat ini dialami berbagai industri baik dari
bidang pendidikan, pertanian, perikanan dan sektor lainnya dengan
menggunakan teknologi digital yang bertujuan untuk lebih mudah
mendapatkan informasi dan menciptakan efektifitas dan efisiensi disebut
dengan sebuah istilah digital transformation atau tranformasi digital.
Teknologi telah banyak menciptakan inovasi baru diantaranya ada e-
learning, e,banking, e-government dan beberapa sektor lainnya. Hal in
difokuskan kepada efektifitas pekerjaan dan juga memanfaatkan database
sebagai pengolahan datanya agar lebih praktis dan mudah untuk digunakan
bila dibutuhkan pada saat yang mendadak.

Era digital saat ini membuat manusia tidak mampu untuk lepas dari
gawai pintar yang tergenggam ditangannya. Teknologi telah masuk kepada
kehidupan setiap hari seperti halnya pendidikan, ekonomi, informasi
bahkan transaksi saat ini lebih banyak menggunakan e-banking. Hal ini
tentu membuat mausia terkoneksi langsung dengan teknologi
bioinformatika. Setiap insan manusia memiliki peralatan yang sudah
dimiliki oleh tubuh dan dapat mengakses semua bagian yang ada didalam
tubuh dari kegiatan sebelum tidur hingga terbangun kembali. Sama seperti
24

data base yang digunakan di tiap perusahaan digunakan untuk dapat


memfasilitasi dan mengawasi seluruh pekerjaan dengan efisien.

3. Pemasaran Melalui Media Digital

Pemasaran via digital atau saat ini kerap disebut dengan digital
marketing dapat didefinisikan sebagai salah satu media serta kegiatan
pemasaran melalui situs digital berbasis website dan media sosial.
Kegiatan marketing meliputi pengenalan produk, branding, hingga kepada
transaksinya melalui media digital. Pemasaran via digital atau digital
marketing didefinisakn sebagai penggunaan teknologi digital untuk
mencapai tujuan marketing dan upaya perluasan dan pengembangan
konsep pemasaran itu sendiri agar pelanggan dan pembeli mampu
berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan
melakukan bisnis dengan pelanggan.18

Pemasaran via digital merupakan salah satu penerapan teknologi


yang sangat efektif untuk memperluas pelanggan pemasaran. Bentuk
pemasaran digital hanya perlu menggunakan media elektronik yang
terkoneksi dengan internet. Strategi yang terpenting dalam melakukan
digital marketing adalah pembuatan konsep yang menarik perhatian
pengguna media sosial serta penulisan kata kata yang singkat jelas dan
padat sehingga mudah untuk dibaca oleh khalayak. Perkembangan
teknologi digital ini memiliki tujuan untuk mengembangkan rencana untuk
menarik pelanggan dan mengarahkannya pada perpaduan antara
komunikasi elektornik dan komunikasi tradisional.

Retensi atau progress billing dapat dicapai dengan meningkatkan


pengetahuan tentang konsumen dengan meningkatkan pengetahuan seperti
profil diri, perilkau, value, dan sebuah tingkat loyalitas. Menyatukan
komunikasi perlu memiliki konsep yang menarik dan membua pelanggan

18
Rahmawati, Manajemen Pemasaran, (Samarinda, Mulawarman University
Press, 2016) h. 32
25

merasa nyaman. Selain itu website harus memiliki pelayanan yang baik
dan harus melayani sesuai dengan kebutuhan individu masing-masing.19

Pemasaran melalui teknologi digital juga perlu dilaksanakan


dengan penggunaan konsep yang matang. Perlu adanya 4P yakni Product,
Price, Place dan Promotion. Hal ini digunakan untuk memnuhi apa yang
20
perlu dipersiapkan dalam menjalankan promosi. Pemilihan tema pada
website, font tulisan yang mampu terbaca mudah oleh khalayak serta
warna yang harus menyesuaikan antara background dan tulisan.
Pelaksaanaan pemasaran ini termasuk branding dengan menggunakan
berbagai media berbasis web seperti blog, website, e-mail, adwords,
ataupun jejaring sosial. Muculnya pemasaran digital ini disebabkan karena
majunya perkembangan teknologi dengan web 2.0 yang diiringi dengan
mobile technology yang mana saat ini setiap individu memiliki gawai
pintar yang terhubung dengan jaringan internet, dan mampu untuk
mendapatkan informasi yang akurat hanya dalam genggaman tangan.

Pemasaran melalui media digital mampu menjadikan sebuah


lembaga mudah dijangkau oleh pelanggan dan khalayak yang jauh. Hadir
pemasaran melalui media digital dapat dengan mudah memberikan akses
langsung kepada konsumen yang mana hal ini merupakan inti mafaat dari
marketing. Hal ini dinamakan pendekatan horizontal, yakni ketika pemasar
dan pelanggan berada digaris yang sama, keduanya dapat saling
menjangkau, dan akan merasakan manfaat satu sama lain. Pelanggan dan
pelayanan dapat terpenuhi kebutuhannya satu sama lain, karena pelanggan
memang harus dilayani secara horizontal.

Dalam buku yang ditulis ole Ali Hasan (2013) ia mendeskripsikan


bahwa digital marketing memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

19
Dr. Budi Rahayu Tanamaa Putri, S.Pt., M.M, Manajemen Pemasaran,
(Denpasar, 2017) h.
20
Simon Kingsnorth, Digital Marketing Strategy, (London: British Library,
2016) h. 8
26

1. Proses untuk meningkatkan interaktivitasnya harus menggunakan


teknologi yang terhubung dengan internet.

2. Percakapan secara digital perlu dilakukan dengan nyaman untuk


memberikan informasi yang informatif kepada pelanggan untuk
memenuhi kebutuhannya.

3. Kegiatan bisnis menggunakan media sosial bertujuan kepada


penelitian serta analisisnya untuk mengevaluasi mana hal yang
sangat disukai oleh pelanggan dan terus mengikuti perkembangan
zaman untuk mempertahankan eksistensinya.

4. Dalam meningkatkan kualitas dan perdangan secara online


penyedia barang dan jasa perlu memahami informasi serta
mengembangkan ide untuk menarik pelanggan melalui media
digital.

Dunia digital telah mengubah sudut pandang setiap individu baik


dalam gaya berbicara, etika berkomunikasi, bertindak, bahkan kepada cara
mengambil keputusan. Manusia telah terhubung erat dengan berbagai
teknologi di kehidupan sehari harinya dan hal ini membuktikan bahwa
dunia digital sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita.

Konsep prinsip serta aturan yang menjadi bagian khusus bagi para
pemasar dalam melakukan aktivitas marketing, branding, dan selling
dalam dunia digital. Konsumen dalam dunia yang telah terintegerasi secara
digital ini sangat memperhatikan detail konten yang diberikan pemasar
sehingga hal ini membentuk pemikiran irasional yang bertujuan untuk
mempengaruhi dan akhirnya mencapai keputusan pembelian para
konsumen.

Prinsip yang dimaksud adalah The Seven Laws yang merupakan


akronim dari 7 huruf Digital , yaitu:
27

1. Diferensiasikan atau sebuah perbedaan dari produk serta


membuat pelayanan sederhana dan menarik perhatian

2. Ide untuk membuat produk lebih menarik

3. Gunakan kreativitas pemasar yang harus mampu membaca


kebutuhan pasar

4. Identifying (Identikasi) apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh


pelanggan serta pembeli dalam sosial media.

5. Tepat kepada konsumen, tepati apa yang sudah dideskripsikan


dalam produk dan tidak melakukan kebohongan pada konsumen.

6. Align untuk meluruskan hal yang terjadi antara strategi digital


marketing dengan strategi organisasi

7. Lihat yang dibutuhkan serta yang pelanggan harapkan

Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Hermawan Kartajaya dari


kumpulan postingannya yang unggah 100 postingan selama 100 hari
berturut-turut dalam harian kompas yang kemudian dibukukan dalam New
Wave Marketing: The World is Still Round, The Market is Already Flat.
Hadirnya sebuah konsep pemasaran ini merupakan hasil dari lahirnya Web
2.0 yang membuat semua orang tanpa terkecuali untuk menggunakannya,
selama memiliki akses internet dan memiliki kesempatan yang sama untuk
bisa sukses.21

Pemasar dalam dunia digital mengubah metode pendekatan ini dari


vertikal menjadi horizontal. Pendekatan horizontal inilah yang dinilai lebih
efektif serta efisien untuk keadaan dunia digital saat ini. Saat ini posisi
seorang pengelola pemasaran dan konsumennya memiliki kedudukan yang
sama. Keduanya sejajar dalam hal mendapatkan informasi dan saling
bertukar informasi dengan siapapun, di mana pun, dan kapanpun. Pada era

21
Kartajaya, H. 2008, New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, h. 21
28

ini konsumen bebas untuk mengakses informasi tanpa batas akan produk
yang mereka inginkan, dan pelanggan juga bisa memilih berbagai
penawaran dari manapun untuk memperoleh produk dengan harga terbaik
serta kualitas yang setara.

Sosial media dapat dideskripsikan sebagai sebuah kelompok


aplikasi berbasis internet yang menciptakan sebuah pondasi ideologi dan
teknologi dari Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran
informasi dari sesama pengguna.22 Sosial media menawarkan banyak
fasilitas yang tersedia diantaranya adalah media untuk saling bertukar
pesan instan hingga situs jejaring sosial yang menawarkan pengguna untuk
berinteraksi, saling menawarkan produk, dan berkomunikasi satu sama
lain. Aplikasi ini memiliki tujuan utama yakni meraih penggunaan dan
pengakuan dari khalayak. Dalam konteks bussiness hingga kepada
exposure dapat mengarah kepada penciptaan profit dan memperluas
jaringan pasar disosial media.

Strategi digital marketing telah berpengaruh hingga 78% terhadap


keunggulan dalam memasarkan produknya secara digital. Melalui
kemampuan dasar ini mempu menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai.
Adapun bebrapa skills yang digunakan diantaranya adalah basic literacy
skill, technical skill, Interpersonal skill, dan problem solving. 23

Manfaat dari digital marketing memiliki beberapa nilai lebih, yakni :

1. Target mampu diatur sesuai dengan demografi, wilayah, lifestyle,


dan bahkan habbit;

2. Hasil dapat terlihat lebih cepat sehingga pemasar dapat melakukan


tindakan koreksi serta perubahan konsep jika ada hal yang tidak
sesuai;

22
Andi P, Jefry A & Aniek I, Digital Marketing, (Malang: PT. Literindo Berkah
Karya, 2020) h. 11
23
Zulki Zulkifli Noor, Strategi Pemasaran 5.0 (Yogyakarta: CV. Budi Utama,
2021) h. 8
29

3. Penggunaan dana jauh lebih terjangkau dari pemasaran


konvensional;

4. Mampu memperluas jaringan karena tidak terbatas geografis;

5. Data dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu;

6. Hasil dapat diukur dari jumlah pengunjung situs dan jumlah


konsumen yang melakukan pembelian online;

7. Kampanye dapat dipersonalisasi sesuia dengan kebutuhan;

8. Mampu melakukan engagement atau meraih konsumen karena


komunikasi terjadi instan dan dua arah sehingga pelaku usaha
membina relasi dan menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen.

Sisi lain dari pemasaran melalui media digital memiliki beberapa


kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dapat dengan mudah diplagiasi oleh pesaing;

2. Disalah gunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab;

3. Reputasi sulit dipertahankan ketika ada respon negatif;

4. Belum semua manusia mempercayai media sosial dan teknologi


internet/digital.

Dalam pemasaran via digital ada strategi yang digunakan dalam


media sosial, hal ini merupakan komponen pokok untuk memberi
pengetahun kepada beberapa lembaga sekolah. Cara serta tahapan tentang
bagaimana proses untuk memperluas jangkauan serta jaringan konsumen
dengan memanfaatkan pemasaran melalui digital marketing.

Dalam meningkatkan dan memasarkan produk digital perlu adanya


keunggulan dan icon tersendiri untuk menjadikannya ciri khas dalam situs
sekolah dan sosial media agar mampu menjadi sorotan bagi konsumen dan
pelanggan. Internet user telah mengubah sebagian besar perspektif dari
30

pemasaran yang mana sebelumnya hanya bertumpu pada gaya pemasaran


campuran yang terdiri dari product, proce, place dan promotion.

Saat ini pertumbuhan dan perkembangan pemasaran memiliki


penambahan konsep didalamnya yakni menggunakan pendekatan yang
terdiri dari customer, cost, convenience dan communication. Pelaksanaan
pemasaran ini sangat berkaitan dengan bisnis, karena seorang pengelola
media pemasaran harus mempertimbangkan biaya untuk memaksimalkan
profit dan penggunaan internet.

Sebuah bisnis manajer tidak hanya berfokus untuk mencari profit


akan tetapi membuat nyaman konsumen serta memberi kepuasan kepada
konsumen. Dengan adanya media digital marketing ini konsumen mampu
membeli produk hanya dari rumah saja. Tugas perusahaan perlu
mengembangkan komunikasi dua arah agar terbentuk hubungan yang baik
dengan pelanggan serta mempertahankan eksistensi dari produknya yang
mana semua informasi serta informasi sesuai dengan ekspetasi.24

Sosial media saat ini sudah menjadi platform dan kebutuhan dalam
masyarakat era digital ini yang paling sering digunakan. Jejaring sosial
yang tersedia terkadang memiliki beberapa perbedaan. Beberapa media
sosial hanya berfokus pada komunikasi dua arah seperti Whatsapp dan
beberapa media berfokus pada aktifitas dan bisa juga menjadi media
pemasaran seperti Facebook, , Instagram, dan Twitter, ada pun yang
khusus untuk mencari dan membangun relasi seperti yang ditawarkan
Linkedin. Selain itu tersedia pula media yang lebih pribadi seperti
electronic mail (e-mail) .

Media baru merupakan media yang menawarkan digitisation,


conver- gence, interactiviy, dan development of network terkait pembuatan
pesan dan penyampaian pesannya. Dalam keahliannya media sosial
sebagai platform yang popular dan sangat interaktif. Hal ini

24
Andi Gunawan Chakti, The Book of Digital Marketing, (Makassar : Celebes
Media Perkasa, 2019) h. 7
31

memungkinkan pengguna dari media sosial ini memiliki pilihan informasi


apa yang dikonsumsi. Media ini mampu mengendalikan informasi yang
dihasilkan serta melakukan pilihan-pilihan yang diinginkannya.
Kemampuan menawarkan suatu interaksi yang langsung dan inilah yang
menjadikannya sebagai konsep utama dari pemahaman mengenai media
sosial. 25

Hadirnya realita virtual, komunitas virtual , dan identitas sesama


pengguna merupakan sebuah hal yang kerap muncul seiring dengan media
baru ini berkembang. Hal ini terjadi karena new media mengarahkan
penggunanya untuk menggunakan ruang dengan bebas di new media.
Perluasan jaringan ini dapat menunjukan hal-hal yang dibutuhkan
konsumen sesuai dengan keinginannya. 26

Media baru ini merupakan sebuah istilah yang dapat


menggambarkan karakteristik media yang berbeda dari media sebelumnya
yang sudah hadir terlebih dahulu. Media seperti televisi, radio, majalah,
serta koran digolongkan menjadi media lama/ old media. Media internet
sangat mengandung muatan interaktif dan digolongkan sebagai media
baru/ new media. Sehingga pemberian istilah ini bukan lah hal yang begitu
berarti hanya saja sebuah istilah baru untuk membedakan keduanya.

4. Media Sosial

Media sosial menjadi salah satu fasilitas media yang mampu


memfokuskan tiap individu pada eksistensi penggunanya masing-masing.
Media sosial juga mampu memberikan ruang mereka dalam beraktifitas
hingga berkolaborasi antara satu pengguna dengan pengguna lainnya.
Media sosial ini dapat dikatakan sebagai fasilitator online yang
menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.

25
Jumartin Gerung, Media Sosial dalam Digital Marketing Kesehatan,
(Guepedia Group: 2021) h. 51
26
Ibid. h. 25
32

Meike dan Young dalam buku yang ditulis oleh Nasrullah


mendeskripsikan media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi
personal dalam arti saling berbagi diantara manusia dengan manusia
lainnya (to be share one-to-one). Media yang digunakan untuk
memperlihatkan kepada publik ini dibagikan untuk saling berbagi kepada
siapa saja tanpa ada kekhususan individu ataupun personal.

Sosial media sering kali disebut sebagai persatuan dari perangkat


lunak yang memungkinkan personal user maupun community untuk
berkumpul, berbagi, serta berkomunikasi. Dalam sebuah hal tertentu
media sosial dijadikan sebagai tempat pengguna untuk saling
berkolaborasi dan bermain. Sosial media memiliki kekuatan pada user-
generated content (UGC) dimana sebuah konten dihasilkan oleh
pengguna, dan creator itu sendiri bukan oleh seorang editor sebagaimana
di instansi media massa.

Sosial media dapat memudahkan tiap individu dalam melakukan


berbagai aktifitas dua arah sebagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan
saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Sosial
media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan
Connecting.27

5. Sintesis Variabel Pemanfaatan Teknologi Digital

Para ahli telah mengemukakan pendapatnya terkait teknologi


digital, dalam berbagai teori ini dapat disimpulkan bahwa teknologi digital
ini merupakan bentuk proses untuk meningkatkan suatu nilai. Proses ini
berjalan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dan teknologi dapat
dikembangkan menjadi salah satu bagian dari sebuah integral yang
didalamnya terdapat sebuah sistem tertentu. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh Miarso, yang mana sebuah sistem mampu

27
Harry Purwanto dkk, Media Sosial, (Surabaya: Media Karya Surabaya, 2021)
h. 4
33

dikembangkan melalui sebuah proses untuk mewadahi kreativitas dan


inovatif seseorang.

Teknologi digital tidak mengklasifikasikan untuk siapa dan


dikhususkan kepada orang tertentu namun teknologi digital dapat diakses
dan digunakan oleh siapapun untuk mewadahi kebutuhan sebuah lembaga
tersebut. Berdasarkan teori tersebut maka proses pembuatan sistem dalam
teknologi digital mampu dilakukan dan dikembangkan oleh siapapun yang
membutuhkannya.

C. Karakteristik Media Sosial

Ciri dan karakterisitik dari media sosial tidak jauh berbeda dengan
media siber (cyber) hal ini dikarenakan sosial media merupakan salah satu
platform dari media siber. Namun demikian, menurut Nasrullah28 dalam
bukunya media sosial memiliki karakter dan ciri-ciri khusus, yakni :

1. Jaringan (Network)

Network atau jaringan merupakan komponen terpenting yang


menghubungkan antara sebuah komputer dengan hardware. Koneksi ini
diperlukan agar mampu terjadinya komunikasi dua arah, dan hal ini
hanya bisa terjadi jika komputer terhubung kedalam internet.

2. Informasi (Informations)

Informasi merupakan entitas terpentin dalam pengelolaan media


sosial karena penggunanya bisa dengan bebas mengkreasikan dan
merepresentasikan identitasnya, selain itu creator mampu memproduksi
konten sendiri, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi yang
akan mereka akses.

3. Arsip (Archive)

28
Nasrullah, Media Sosial Perspektif Manusia, Budaya, dan Sosioteknologi ( Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2017) h. 31
34

Arsip merupakan salah satu bagian dan menjadi sebuah data


yangharus tersimpan dengan rapih agar seorang kreator mampu
menjelaskan kembali informasi tersebut. Informasi yang telah disimpan
didalam arsip itu dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta kreator
mampu login di perangkat manapun.

4. Interaksi (Interactivity)

Interaksi antar individu dalam sosial media membentuk jejaring


antar pengguna yang tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan
serta pengikut (follower), namun perlu adanya juga keterlibatan yang
perlu dibangun agar interaksi antar pengguna tersebut lebih nyaman dan
bermanfaat satu sama lain.

5. Simulasi Bermasyarakat (Simulation of society)

Simulasi dalam bermasyarakat juga diterapkan ketika kita


menggunakan media sosial dengan bijak karena sosial media memiliki
karakter tersendiri dalam diri individu tersebut. Sebagai medium agar
berlangsungnya masyarakat (society) di dunia virtual. Media sosial
memiliki ciri khas yang mana pola dan kasusnya berbeda saatu sama lain
dan tidak dijumpai oleh masyarakat yang real. Karena dari pada itu harus
diringi dengan peggunaan media sosial yang bijak serta memperluas
jaringan dan juga memiliki jiwa sosial yang bijak.

6. Pengguna Konten (User generated content)

Di sosial media konten sepenuhnya milik individu itu sendiri hal ini
berdasarkan kontribusi pengguna dan pemilik akun tersebut. UGC
merupakan sebuah relasi simbiosis dalam budaya media baru yang
memberikan kesempatan dan kebebasan pengguna untuk berpartisipasi
dan berkarya dalam platformnya masing-masing. Hal ini berbeda dengan
media lama (tradisional) yang mana khalayaknya sebatas menjadi objek
serta sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.
35

Menurut Nasullah29 dalam buku yang ia tulis setidaknya ada enam


kategori besar untuk melihat fungsi dan pembagian dalam sosial media,
yakni:

1. Sosial Media (Social networking)

Sosial media merupakan salah satu jejaring sosial yang paling


popular di era saat ini. Media ini memiliki fungsi sebagai sarana yang
bisa digunakan oleh creator untuk melakukan interaksi sosial dalam
dunia digital. Adapun konsekuensi dan efek dari interaksi sosial
menjadikan semua yang ada dalam dunia virtual merpakan hal yang
terlalu nyata dan dibawa kedalam kehidupan dan beberapa individu
belum bijak dalam menggunakan sosial media tersebut. Karakter
utama dari website ini yakni setiap pengguna mampu membuat
jaringan pertemanannya dengan baik terhadap pengguna lain yang
sudah diketahuinya dan kemungkinan saling bertemu di dunia nyata.
Pembentukan dalam jaringan pertemanan baru sudah sangat sering
diterapkan di jejaring sosial seperti Facebook , LinkedIn, Twitter, dan
Instagram.

2. Blogspot

Blogspot merupakan satah satu situs web yang mana pengguna


menuliskan cerita, kisah, dan juga artikel. Hal ini memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah aktifitas lain seperti mengunggah
berita perjalanan yang telah dilaluinya, berbagi pengalaman
pendidikan, bahkan hingga kepada berbagi resep masakan. Perbedaan
aktifitas ini yang membuat para pengguna akan saling mengomentari
dan berbagi, baik tautan websatu sama lain, ataupun informasi
lainnya. Pada mulanya sebuah blog merupakan suatu bentuk situs
pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap

29
Ibid h.32
36

menarik dan diperbarui setiap harinya, namun saat ini blog dijadikan
sebagai salah situs untuk berbagi aktifitas satu sama lain.

Dalam dunia modern saat ini, blog berisikan banyak jurnal serta
informasi yang lebih informatif untuk khalayak. Secara mekanis, ada
beberapa jenis sosial media yang dibagi menjadi dua, yaitu kategori
personal homepage atau biasa disebut dengan beranda pribadi yang
mana pemilik situs dapat menggunakan nama domain sendiri seperti
.com dan .net serta yang kedua menggunakan fasilitas penyedia
halaman weblog gratis, seperti wordpress atau blogspot.

3. Jurnal dalam bentuk online (E-Journal)

Jurnal yang diupload dalam media atau kerap kali disebut dengan
micro-blogging, merupakan sebuah media yang memiliki fokus
kepada pengguna untuk mempu menulis serta membuat karyanya
sendiri dan mampu mempublikasannya. Beberapa contoh media
tersebut diantaranya adalah Wattpad dan Blogspot.

4. Media berbagi (media sharing)

Media ini adalah media yang berfokus untuk memberika akses


kepada penggunanya untuk bisa membagikan dokumen, baik dalam
bentuk media maupun teks dan media ini biasa disebut dengan media
sharing. Salah satu yang digunakan saat ini adalah Google Drive,
OneDrive, Cloud, DropBox, dan AirDrop.

5. Penanda sosial (social bookmarking)

Media sosial yang bekerja untuk mengelola, menyimpan,


mengelola, serta mencari informasi dan berita secara digital dapat
ditemukan dalam media social bookmarking. Beberapa situs sosial
bookmarking yang popular adalah detik.com bisnis.com dan beberapa
media berita digital.
37

6. Konten media sosial (Wikipedia)

Sebuah situs yang memuat konten inovatif berisi dengan


informasi yang sangat mudah didapatkan karena hasil kolaborasi
antara pembuat situs dan beberapa creator dapat diitemukan dalam
sebuah laman tertentu, salah satunya adalah Wikipedia. Laman ini
memuat beberapa informasi sekelas dengan ensklopedia dan mirip
dengan sebuah kamus online yang diberikan kepada khalayak. Sebuah
inovasi dari beberapa pembuat konten (content creator) membuat
banyak informasi ataupun bisnis dalam beberapa laman media seperti
Instagram, Youtube, TikTok, Twitter, dan Facebook.

Konten digital merupakan salah satu fitur yang terdapat dalam sosial
media yang dibuat dari pengembangan teknologi digital sebagai salah satu
platform dimana penggunanya mampu berkreasi dan saling terkoneksi satu
sama lain. Tentunya hal ini berdampak pada pergeseran penggunanya dari
cara mengetahui orang, membaca, membagi berita, serta mencari informasi
dan konten. Semua hal tersebut digunakan secara digital sehingga tidak sedikit
penggunanya beralih yang mana semula membaca koran kertas saat ini
membaca berita online dan beberapa perubahan yang terjadi.
Mayfield mendeskripsikan sosial media sebagai salah satu pemahaman
terbaik dari kelompok jenis baru, media online ini yang mencakup beberapa
karakter-karakter sebagai berikut ini:

a) Pengguna (Participant)

Media sosial mampu memberikan kontribusi serta feedback dari


setiap pengguna yang tertarik. Hal ini mengaburkan batasan antara
media dan khalayak sehingga diantara keduanya mampu berinteraksi
secara bebas.

b) Kebebasan ( Freedom)

Kebebasan dalam sosial media terbuka untuk umpan balik dan


partisipasinya, layanan di media sosial terbuka oleh siapapun serta
38

mendorong pengguna untuk memilih, berkomentar dan berkomunikasi


satu sama lain.

c) Interaksi (Interaction)

Saat media tradisional masih mendistribusikan konten kepada


khalayak, sosial media dikenal lebih baik dalam komunikasi dua arah.

d) Komunitas (Community)

Sosial media dapat membentuk sebuah komunitas secara online


tanpa harus mengadakan pertemuan secara langsung disebuah tempat,
namun media sosial dapat membuat sebuah komunitas secara cepat,
mudah, efektif dan efisien.

e) Koneksi (Connection)

Sosial media dapat meningkatkan perkembangannya dan mampu


terkoneksi kepada site (situs) dan jaringan, beberapa sumber dan
individu lain yang memiliki beberapa kemiripan bahkan kesamaan
dalam sumber, konten dan beberapa hal lainnya. 30

Hadirnya perubahan dampak dari sebuah platform media sosial dalam


kehidupan sehari mampu memberikan beberapa dampak kepada
penggunanya. Dampak tersebut dapat berupa positif dan negatif. Sebuah
bisnis dengan hadirnya digital transformation, memberikan akses serta
kemudahan bagi para konsumen untuk bisa melakukan transaksi jual beli
dengan harga barang sesuai dengan kebutuhan konsumen dari harga yang
sesuai dari harga terjangkau hingga kepada harga tertinggi dalam sebuah
platform media sosial. Transaksi dalam media sosial ini mampu
diaplikasikan dengan metode online mulai dari pemilihan barang hingga
kepada pembayaran serta pengirimannya dilakukan secara daring.

30
Regina Luttrell, Social Media, How to Engage, Share, and Connect (London:
Rowman & Littlefield, 2014) h. 129
39

Hal ini berefek dan berlanjut kepada penurunan harga yang diberikan
produsen yang semakin terjangkau, hal ini disebabkan karena proses
pemasaran yang dilakukan lebih mudah dan berlandaskan teknologi yang
mana hal ini tidak membutuhkan biaya administrasi yang cukup besar.
Dalam dunia digital ini sebuah transaksi pun akan membawa perubahan
bagi banyak pemasar trandisional karena pada akhirnya semua harus
bertransformasi sesuai dengan zaman dan juga menghemat waktu karena
akan menjadi lebih praktis dan akan menghemat waktu serta tenaga.

D. Bentuk-bentuk Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pemasaran


Jasa Pendidikan

Dalam pelaksanaan pemasaran jasa pendidikan melalui digital tentu


ada beberapa bentuk media digital yang sudah diterapkan dalam jasa
pendidikan. Berikut adalah beberapa jenis dari aplikasi teknologi digital
yang digunakan sebagai salah satu media untuk memasarkan jasa
pendidikan didalam sebuah lembaga pendidikan.

1. E- marketing atau biasa disebut sebagai marketing digital merupakan


sebuah pengembangan ilmu dari marketing tradisional yang mana arti
marketing tradisional merupakan sebuah rangkaian proses pemasaran
melalui penyiaran iklan di televisi, radio, penyebaran koran serta
brosur dan beberapa media lainnya. Namun setelah berkembangnya
serta maraknya internet akan ada kemudahan akses untuk
berkomunikasi yang dan menawarkan barang ataupun jasa. Oleh
karena itu marketing pada perusahaan atau sebuah lembaga beralih
menggunakan internet yang saat ini disebut dengan e-marketing.31
Pelaksanaan e-marketing ini telah diaplikasikan oleh beberapa
lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pemasaran jasa
pendidikan serta memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan
melalui media internet, hal tersebut menjadi sebagai bentuk yang

31
Dave Chaffey, Fiona, Digital Marketing (London, Pearson, 2019) h. 24
40

sudah harus dilakukan yang menjadi sebuah langkah awal untuk terjun
kepada pemasaran melalui teknologi digital.

2. Media sosial merupakan tempat, alat bantu, layanan yang


memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka untuk
32
bertemu dengan rekan melalui teknologi internet. Media sosial juga
merupakan fase perubahan bagaimana orang dapat menemukan,
membaca, berbicara, membagikan cerita, hingga membagikan ilmu
dan informasi kepada orang lain tanpa harus bertemu langsung dengan
orang tersebut. Media sosial menjadi sangat popular karena
kemudahan dalam memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk
tetap terhubung walaupun terhalang oleh jarak dan perbedaan waktu.

Dalam melaksanakan e-marketing ada tujuh tahapan dalam


perancangan tersebut yakni :

1. Situation Analysis (Analisis situasi) dalam sebuah perencanaan


perlu adanya pengambilan keputusan strategi karena hal
tersebut saling terikat dalm pengembangan misi, tujuan dan
stretegi untuk mencari kelebihan dan peluang serta
meminimalisir resiko kegagalan.

2. E-marketing Strategic Planning (Strategi perencanaan


pemasaran elektronik) untuk menentukan peluang konkret
dalam menilai kesiapan sumber daya dalam kesiapan pasar
akan teknologi.

3. Objectives (Tujuan) dalam melaksanakan pemasaran melalui


teknologi digital tentu tujuan menjadi salah satu elemen
penting yakni dengan meningkatkan pangsa pasar hingga
meminimalisir biaya dari pemasaran melalui media cetak.

32
Safko, The Social Media Bible : Tactics, Tools, and Strategic for Business
Success, (John Wiley & Sons , New Jersey, 2016) h. 5
41

4. E-marketing Strategy (Strategi pemasaran elektronik) untuk


mencapai tujuan rencana mengenai hubungan manajemen
yakni produk, harga, tempat dan promosi harus saling
berhubungan untuk mencapai pemasaran yang efektif dan
efisien.

5. Implementation Plan (Rencana pelaksanaan) penerapan


rencana ini perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan pasar
yang telah direncanakan, oleh karena itu dalam pelaksanaannya
perlu adanya strategi yang efektif diiringi dengan inovasi yang
kreatif.

6. Budget (Anggaran) selama pelaksanaan rencana perlu adanya


system anggaran yang jelas dan tepat kepada sesuai sasaran
untuk menjadi informasi yang akurat agar bias
dipertanggungjawabkan serta dibuat analisis laporan dari
anggaran yang telah digunakan.

7. Evaluation Plan (Rencana Evaluasi) setiap pelaksanaan tentu


mengharuskan evaluasi untuk mengukur kesuksesan serta
kekurangan dari pelaksanaan rencana tersebut agar nantinya
bias dijadikan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas menjadi lebih efektif dan efisien.

Tahapan dalam pelaksanaan pemasaran jasa pendidikan melalui


teknologi digital perlu dilaksanakan dengan penerapan yang efektif dan
efisien serta diiringin dengan inovasi dan kreatifitas untuk meningkatkan
kualitas pemasaran jasa pendidikan agar pelanggan dalam pemasaran
digital menjadi tertarik pada jasa pendidikan yang telah dipasarkan.
Bentuk bentuk dalam ini telah digunakan oleh beberapa lembaga
pendidikan untk menopang pemasaran jasa pendidikan melalui teknologi
digital, oleh karena itu dari dua bentuk perlu ada pembaharuan serta
42

peningkatan kualitas pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran jasa


pendidikan agar menjadi lebih inovatif serta kreatif.
Pemanfaatan media digital sebagai sebuah layanan interaktif yang
memudahkan khalayak memiliki 4 (empat) tahapan yang berbeda yakni
sebagai proyek yang mempu berevolusi sangat cepat, adapun tahapan
pertama dalam sebagai kehadiran ini adalah sebagai situs informasi,
tahapan yang kedua untuk menawarkan interaksi kepada khalayak, adapun
tahap ketiga yakni transaksi yang bisa digunakan antara mediator dan
pengguna dan tahapan yang terakhir sebagai media pemanfaatan teknologi
digital adalah menemukan kembali fungsi dan informasi yang kita
butuhkan. 33
Oleh karena itu teknologi pendidikan hadir sebagai studi yang praktis
dan etis untuk memfasilitasi baik sistem pembelajaran ataupun sistem
pemasaran dalam memperbaiki kinerja dengan menciptakan sebuah sistem
yang mudah diakses dan digunakan bagi siapapun yang membutuhkan
informasi tersebut. Sistem yang mengelola dan memproses untuk
memaksimalkan penggunanya dalam mengakses informasi.34

E. Penelitian Relevan

Penelitian yang akan dilakukan ini berbeda dengan penelitian-


penelitian terdahulu, adapun penelitian relevan saat ini penulis mengambil
3 judul yang memiliki keterkaitan dengan judul yang saat ini penulis teliti.

1. Penelitian yang disusun oleh Juliana Safitri pada Tahun 2017 dengan
judul Penelitian Pemanfaatan Teknologi Komputer Dalam
Pembelajaran di SMK YADIKA 5 Pondok Aren. Perbedaan dari
penelitian ini adalah penelitian yang berfokus kepada pemanfaatan
teknologi komputer sebagai penunjang untuk pembelajaran peserta
didik di sekolah tersebut, sedangkan persamaannya adalah meneliti

33
Rintho Rante, Pemanfaatan Teknologi Digital, (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2021) h.26
34
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2021) Cet. 3 h. 36
43

kepada pemanfaatan dari kemajuan teknologi dan juga inovasi pada


sebuah lembaga pendidikan. Adapun penelitian yang saat ini saya teliti
merupakan pemanfaatan teknologi digital untuk menjadi salah satu
alternatif untuk meningkatkan serta memperluas pemasaran jasa
pendidikan dari lembaga tersebut.
2. Penelitian yang disusun oleh Faisal Nur Iman pada Tahun 2015 dengan
judul Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada
Pembelajaran Oleh Guru-Guru SMP Negeri 1 Ungaran Dalam Rangka
Implementasi Kurikulum 2013. Perbedaan dari penelitian ini penulis
berfokus kepada pemanfaatan teknologi informasi serta komunkasi
dalam pembelajaran kepada guru agar nantinya pembelajaran tersebut
dapat diimplementasikan kepada peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan standard kurikulum 2013 sedangkan
persamaannya adalah penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan
teknologi dalam mengelola informasi dan komunikasi sebagai media
untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan untuk berjalan
sesuai inovatif dan krearivitas yang saat ini terus berkembang. Dalam
penelitian ini penulis fokus untuk pembelajaran kepada guru namun
penelitian yang saat ini penulis teliti berfokus kepada pelanggan jasa
pendidikan serta kepada pengelolaan pemasaran jasa pendidikan.
3. Skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk Pembelajaran Digital
Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Pada
Marketplace merupakan salah satu penelitian dari Universitas Negeri
Semarang yang disusun oleh Maskur Alfaqih pada tahun 2018 yang
mana penelitian ini berfokus kepada pemasaran sebuah produk digital
adapun penelitian yang saat ini saya teliti mengenai dengan pemasaran
jasa pendidikan melalui pemanfaatan teknologi digital yakni
memasarkan suatu produk jasa pendidikan menggunakan media
teknologi digital, adapun persamaan dari penelitian ini adalah penulis
sama sama berfokus kepada teknologi digital sebagai salah satu
strategi untuk meningkatkan pemasaran jasa pendidikan.
44

F. Kerangka Berfikir

Peningkatan peserta didik merupakan salah satu bukti bahwa lembaga


pendidikan itu dipercaya oleh masyarakat untuk mendidik anaknya di
lembaga pendidikan tersebut yang berbasis boarding school atau Pondok
Pesantren yang memerlukan pasar yang lebih luas untuk menarik hati
peserta didik dan wali murid untuk mempercayakan anaknya bersekolah di
MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor.
Pesatnya teknologi digital yang saat ini berkembang menjadi salah satu
cara yang distrategikan oleh kepala sekolah dan seluruh tenaga
kependidikan untuk memperluas pasar melalui berbagai platform digital,
yakni website, facebook, instagram, dan twitter. Pemanfaatan teknologi
digital ini diiringi dengan antusias masyarakat yang saat ini lebih sering
menggunakan media sosial dari pada media cetak.
Pemanfaatan teknologi menjadi salah satu penunjang dari perluasan
pemasaran jasa pendidikan sebagai salah satu peningkatan dan stabilnya
jumlah santri yang bersekolah di MTs. Darul Muttaqien, untuk mencapai
hal tersebut kepala sekolah serta seluruh tenaga kependidikan perlu
menjalankan tugasnya secara professional dan harus memahami trend dan
juga terus mengikuti perkembangan teknologi digital yang juga
berkembang dengan pesat.
Pemasaran jasa pendidikan yang jelas informatif akan mempermudah
audience untuk membaca keseluruhan lembaga pendidikan mengenai
kurikulum, fasilitas sekolah yang akan didapatkan serta kegiatan tambahan
apa saja yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelah bersekolah di
lembaga pendidikan tersebut, tanpa harus survey lembaga pendidikan itu
terlebih dahulu. Pengelolaan teknologi digital harus memastikan bahwa
komunikasi yang terjalin antara audience yang bertanya mengenai
45

pendidikan di media sosial berjalan dengan baik dan memastikan bahwa


semuanya sampai melaksanakan pendaftaran di lembaga pendidikan
tersebut, karena peran dan tugas utama dari admin adalah sebagai
penyambung calon peserta didik dengan semua elemen yang berada di
lembaga pendidikan tersebut sehingga tujuan dari pemanfaatan teknologi
digital dalam pemasaran jasa pendidikan dapat tercapai dan terus berjalan
secara optimal. Adapun gambar kerangka berfikir yang dapat memberi
gambaran mengenai permasalah tersebut dapat dilihat dibawah ini :

Input Proses Output

Kondisi Awal Strategi Hasil Penelitian

1. Pengelola 1. Pelatihan untuk Peningkatan


teknologi digital pengelola media sosial peserta didik
yang belum untuk memahami baru dengan
maksimal.
kebutuhan pasar. menggunakan
strategi
2.Menghadirkan pemasaran jasa
2. Kebutuhan pasar suasana website yang pendidikan yang
untuk mengetahui mudah dipahami oleh
sumber informasi tepat sasaran
pasar. melalui
lembaga
pendidikan melalui 3. Menjaga keamanan pemanfaatan
teknologi digital. media sosial, dengan teknologi
menggunakan digital.
cybersecurity di dalam
laman media digital.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2021 sampai dengan
bulan April 2022 di Mts. Darul Muttaqien yang berlokasi di Jl. Raya
Jakarta Bogor KM.41 Jabon Mekar, Parung-Bogor. Penlitian ini akan
dilakukan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan dengan jadwal waktu
sebagai berikut :

Tabel 3. 1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan Kegiatan
dan Penyusunan Perbaikan Pengambilan Pengolahan Analisis Penyusunan
Tahun Proposal Bab 1,2, Data Data Data Laporan
dan 3
Sep
2021

Okt
2021

Nov
2021

Des
2021

Jan
2022

Feb
2022

46
47

Bulan Kegiatan
dan Penyusunan Perbaikan Pengambilan Pengolahan Analisis Penyusunan
Tahun Proposal Bab 1,2, Data Data Data Laporan
dan 3

Maret

2022

April
2022

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis menggunakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang mana
menulis harus mampu mendeskripsikan data dan fakta yang terjadi
dilapangan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Analisis data
kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data
kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka
serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klasifikasi.
Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,
wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses
terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,
penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan
kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak
menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu
analisis.
Kegiatan analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang
saling terikat melainkan sebuah proses siklus dan interaksi pada saat
48

sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar


yang membangun wawasan umum yang disebut analisis. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup reduksi data,
display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil analisis data yang
kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Kualitatif merupakan suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang dialami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Penelitian kualitatif ini dilaksanakan melalui pendekatan deskriptif.
Alasan menggunakan pendekatan ini dikarenakan persoalan yang dimiliki
harus dijelaskan serta dijabarkan dengan kualitatif deskriptif dalam situasi
dan kondisi, permasalahan, fenomena-fenomena, layanan program yang
ada, serta memahami bagimana strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pemasaran jasa pendidikan. dalam penelitian ini
penulis akan menjelaskan keadaan secara realitistis dan apa adanya yang
terjadi di sekolah. Jadi, data-data yang telah diperoleh penulis melalui
hasil observasi, wawancara dan studi dokumen akan dituliskan secara
sistematis dalam bentuk deskriptif.

C. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan kepada tenaga kependidikan di MTs. Darul
Muttaqien dalam melaksanakan pemasaran jasa pendidikan melalui
pemanfaatan teknologi digital. Adapun subfokus dalam penelitian ini
adalah strategi teknologi digital dalam pemasaran jasa pendidikan di MTs.
Darul Muttaqien. Serta peningkatan kualitas dan efektifitas pemanfaatan
teknologi digital sebagai media pemasaran yang informatif bagi stake
holder, yakni orang tua murid dan guru di MTs. Darul Muttaqien.
49

D. Teknik Pengumpulan Data


Data yang baik dalam suatu penelitian adalah data yang dapat
dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu, mencakup ruang yang luas
serta dapat memberikan gambaran yang jelas untuk menarik kesimpulan.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik :

1. Studi Dokumen

Studi dokumen yang dilakukan untuk mendapatkan data


tentang profil MTs. Darul Muttaqien, profil kepala sekolah, profil
guru, informasi peningkatan serta profil siswa dan informasi pusat
sumber belajar. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk
melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan untuk
gambaran mengenai objek penelitian yang teliti oleh penulis. Untuk
memperoleh dokumen tersebut maka berikut adalah daftar checklist
yang telah disusun oleh penulis.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai


kegunaan serta manfaat dari pegunaan teknologi digital yang dilakukan
oleh tenaga kependidikan di MTs. Darul Muttaqien untuk memasarkan
jasa pendidikan. Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data
tentang tanggapan kepala sekolah, guru, serta wali murid mengenai
efektifitas pemanfaatan teknologi yang saat ini sudah berjalan. Dengan
demikian yang diwawancarai adalah beberapa elemen penting dalam
penyusunan skripsi ini yakni, kepala sekolah, guru, pengelola pusat
sumber belajar serta beberapa wali murid terkait efektifitas
penggunaan teknologi digital ini.

3. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan terkait


dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran jasa
pendidikan. Dengan demikian fokus observasi ditujukan kepada
kegiatan dari pemanfaatan serta kegunaan teknologi digital yang
50

berada di lokasi penelitian. Observasi dilakukan dengan menggunakan


pedoman observasi yang berupa daftar checklist. Untuk melakukan
observasi pembelajaran digunakan pedoman observasi yang diterbitkan
oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Teknik Analisis dan Interprestasi Data


Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
terkumpul dari berbagai sumber yang diproses dari pengumpulan data
sekolah, kegiatan wawancara, pengamatan lokasi dan dokumentasi. Data
yang telah terkumpul akan dianalisis, diinterpretasikan/ditafsirkan dan
disimpulkan ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami, logis serta
akurat dan sesuai dengan fakta yang terdapat serta terjadi di lapangan.
Data hasil wawancara dengan kepala sekolah dikonfirmasikan dengan
data hasil wawancara tenaga kependidikan yang mengelola media sosial
dan sedapat mungkin dibuktikan dengan dokumen yang diperoleh peneliti.
Untuk memperkuat data yang telah diperoleh melalui wawancara dan
dokumentasi serta pelaksanaan observasi pada pemantauan dalam
mengelola media sosial sebagai salah satu pemasaran jasa pendidikan,
peneliti melakukan observasi terkait pemanfaatan teknologi digital dalam
pemasaran jasa pendidikan selama penelitian berlangsung.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi
data. Pada tahapan ini dari hasil wawancara kepala sekolah
dikonfirmasikan dengan data hasil wawancara pengelola media sosial serta
pengamatan media sosial. Untuk memperkuat data yang telah diperoleh
melalui wawancara maka akan dibuktikan dengan dokumen administratif
guru yang diperoleh. Setelah melakukan reduksi dan penyajian data,
selanjutnya diverifikasi (kesimpulan) berdasarkan penelitian sehingga
dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
51

F. Kisi-kisi Instrumen
1. Kisi-kisi Instrumen Observasi

Tabel 3. 2

Kisi-kisi Instrumen Observasi

No Aspek Dimensi Sub Dimensi Responden

1. Pemanfaatan 1.1 Kesesuaian pemanfaatan Pengelola


teknologi teknologi digital sesuai dengan Media
digital kebutuhan guru Digital
1.2 Aspek yang manfaat teknologi Pengelola
digital sebagai pusat informasi dan Media
pemasaran Digital
2. Kemudahan 2.1 Media digital yang mudah Kepala
akses media diakses Sekolah,
Strategi digital Pengelola
dalam Media
memasarkan Digital
jasa 2.2 Media digital yang mudah Pengelola
pendidikan dipahami baik dari segi visual dan Media
menggunak literasi Digital
3. an media Penggunaan 3.2 Media digital yang mudah Pengelola
digital media digital digunakan Media
Digital
3.3 Kesesuaian penggunaan media Pengelola
digital dengan kebutuhan Media
Digital,
Kepala
Sekolah
4. Pemilihan 4.1 Media digital yang digunakan Pengelola
media digital sesuai dan tepat sasaran Media
Digital
4.2 Pemilihan media digital sesuai Pengelola
dengan informasi yang diberikan Media
Digital
5. Efektifitas 5.1 Indikator keberhasilan dalam Kepala
media digital menggunakan media digital Sekolah,
52

No Aspek Dimensi Sub Dimensi Responden

Pengelola
Media
Digital
5.2 Efektifitas penggunaan media Pengelola
digital Media
Digital
5.3 Peningkatan Inovasi dalam Pengelola
melaksanakan pemasaran Media
Digital,
Kepala
Sekolah
7. Pengembangan 7.1 Pengembangan jangkauan Pengelola
serta inovasi media sosial dalam pemasaran Media
Hambatan
dalam media Digital,
dan inovasi
digital Kepala
dalam
Sekolah
memanfaatk
7.2 Pencapaian target jangkauan Pengelola
an media
media sosial kepada orang tua Media
digital
murid Digital,
Kepala
Sekolah
8. Evaluasi 8.1 Perluasan jangkauan media Pengelola
jangkauan sosial Media
pasar media Digital,
sosial 8.2 Konsistensi pengembangan Kepala
dan jangkauan media digital Sekolah
9. Peningkatan 9.1 Media digital yang Pengelola
media digital dikembangkan dan ditingkatkan Media
melalui kritik karena adanya kotak kritik dan Digital
dan saran saran
10. Pengembangan 10.1 Media digital terus Pengelola
media digital dikembangkan sebagai sumber Media
sebagai sarana pusat informasi yang berkualitas Digital
pemasaran dan akurat
53

2. Kisi-kisi Wawancara

Tabel 3. 3
Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Indikator Dimensi Sub Dimensi Sumber


Data
1. Program 1.1 Program Pelatihan Kepala
Pemasaran via Pemsaran Digital (Short Sekolah
digital Course)
1.2 Pembinaan Pemasaran Kepala
Digital Sekolah

1.3 Pengarahan Kepala


Pemasaran berbasis media Sekolah,
sosial Kepala PSB

2. Model, 2.1 Model media yang Kepala


Pendekatan digunakan PSB,
Metode Mediator
Pemasaran
2.2 Pendekatan kepada Kepala
khalayak melalui media PSB,
Pemasaran digial Mediator,
Digital Pengelola
Media
Digital
2.3 Metode pemasaran Kepala PSB
yang digunakan

3. Penyusunan 3.1 Cara menyusun Mediator,


strategi konsep pemasaran digital Pengelola
pemasaran Media
Digital
3.2 Perumusan strategi Kepala
pemasaran Sekolah,
Kepala PSB
54

Indikator Dimensi Sub Dimensi Sumber


Data
3.3 Indikator penghambat Kepala
penyusunan strategi PSB,
pemasaran Mediator

4. Langkah- 4.1 Langkah-langkah Mediator,


langkah pengaplikasian metode Pengelola
pemasaran pemasaran Media
Digital
5. Media yang 5.1 Media yang digunakan Mediator,
digunakan sebagai pondasi utama Pengelola
dalam pemasaran digital Media
pemasaran Digital
5.2 Jenis jenis media Mediator,
digital yang digunakan Pengelola
Media
Digital
6. Aspek yang 6.1 Aspek pendukung Mediator,
menjadi dalam media digital Pengelola
penunjang Media
media Digital
pemasaran
7. Kesesuaian 7.1 Kemampuan mediator Mediator,
media dalam mengelola media Pengelola
pemasaran digital Media
dengan Digital
kemampuan
sekolah 7.2 Penyesuaian mediator Mediator,
dengan perkembangan Pengelola
zaman dan kebutuhan Media
masyarakat Digital

8. Pemilihan 8.1 Pemilihan media Kepala


Pemanfaatan penggunaan digital melalui PSB,
Teknologi teknologi perkembangan zaman Kepala
Digital sesuai dengan Sekolah
55

Indikator Dimensi Sub Dimensi Sumber


Data
kemampuan 8.2 Pemenuhan kebutuhan Mediator,
serta digital dengan Pengelola
kebutuhan kemampuan mediator Media
Digital

9. Teknologi 9.1 Efektivitas teknologi Mediator,


digital sebagai sebagai pondasi Pengelola
penunjang pemasaran digital Media
utama Digital
pemasaran
9.2 Peningkatan tinjauan Mediator,
khalayak melalui Pengelola
teknologi digital Media
Digital
10. Aspek 10.1 Aspek penunjang Mediator,
serta Elemen dalam pemasaran jasa Pengelola
yang pendidikan Media
diperlukan Digital

10.2 Elemen dalam Kepala


meningkatkan kualitas Sekolah,
dengan teknologi digital Kepala PSB

11. Program 11.1 Pelatihan serta Kepala


pelatihan pengoperasian teknologi Sekolah,
mengoperasik secara rutin sebagai Kepala PSB
an teknologi pemeliharaan
digital

11.2 Pemeliharaan media Kepala


digital dan media sosial Sekolah,
Kepala PSB

12. 12.1 Efektivitas Kepala


Peningkatan pemasaran melalui media Sekolah,
serta Inovasi digital Kepala PSB
dalam
56

Indikator Dimensi Sub Dimensi Sumber


Data
melaksanakan 12.2 Pengembangan serta Kepala
pemasaran peningkatan siswa baru Sekolah,
melalui pemasaran digital Kepala PSB

3. Kisi-kisi Studi Dokumentasi

Tabel 3. 4
Daftar Cek Studi Dokumentasi

No Jenis Objek Status Keterangan


Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Profil a. Visi, Misi, dan
Sekolah Tujuan
b. Sejarah sekolah
c. Struktur
sekolah
d. Prestasi
sekolah
2. Program a. Rencana Kerja
Kerja Sekolah
b. Rencana
Anggaran
Kerja Sekolah
c. Laporan
Pelaksanaan
Program
Sekolah
d. Program
Komite

3. Data Guru a. Guru PNS


dan Staff b. Guru Bantu
Sementara
c. Kepala Tata
Usaha
d. Staff Tata
Usaha
e. Petugas
Kebersihan
57

No Jenis Objek Status Keterangan


Dokumen Ada Tidak
Ada
f. Petugas
Keamanan
4. Data Siswa Jumlah Siswa
Laki-laki dan
Perempuan
5. Data a. Investasi
Sarana dan Tanah
Prasarana b. Bangunan
c. Ruang Kelas
d. Ruang Guru
e. Ruang Kepala
Sekolah
f. Ruang
Pertemuan/Rap
at
g. Ruang UKS
h. Ruang TU
i. Masjid /
Mushalla
j. Lab. Komputer
k. Lab. IPA
l. Lab. Bahasa
m. Aula
n. Dapur
o. Kamar Mandi
Guru /
Karyawan

G. Teknik Pengujian Keabsahan Data


Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu
bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat beberapa cara yang
biasanya dipilih untuk menguji keabsahan (kesahihan/validitas) data
penelitian. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik triangulasi.

1. Trianggulasi Teknik
58

Triangulasi teknik menggunakan teknik pengmpulan data yang


berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Misalnya, untuk mencari sebuah data, peneliti menggunakan dua metode
seperti observasi dan wawancara, atau tiga metode seperti observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi.

2. Trianggulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber


yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Misalnya, seperti
membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara,
membandingkan hasil data secara umum dengan hasil data yang
didapatkan secara personal/pribadi, atau membandingkan hasil
wawancara dengan hasil studi dokumentasi.
BAB IV

TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs. Darul Muttaqien


1. Profil MTs. Darul Muttaqien Parung – Bogor
Tabel 4. 1
Tabel Profil MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor

No a. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah MTs. Darul Muttaqien
2. NSS 121232010071
3. Jenjang Sekolah SMP
4. Status Sekolah Swasta
5. Alamat Sekolah Jl. Raya Parung Bogor KM.41
Kode Pos 16330
Desa Jabon Mekar
Kecamatan Parung
Kabupaten Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat
Negara Indonesia
Posisi Geografis Lintang -6.45747969648757
Bujur 106.72764211893082
No b. Data Pelengkap
1. No. SK Akreditasi 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015
2. Tanggal SK Akreditasi 13-10-2015
3. No. SK Pendirian Wi/I/PP0051/131/93
4. Tanggal SK Pendirian 27-08-1992
5. Naungan Kementerian Agama
No c. Kontak Sekolah
1. Nomor Telepon +6287818071988
2. Email psbb@darul-muttaqien.com
3. Website https://darul-muttaqien.com

Sumber: Profil MTs. Darul Muttaqien 2021

2. Sejarah singkat berdirinya MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor


Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon
Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri
sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli
1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan

59
60

pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar


(alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH.
Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren
se Indonesia) pada tahun 1987.
Dari awal luas area wakaf 1,8 hektar, seiring perjalanan waktu, kini
area wakaf pesantren Darul Muttaqien telah menjadi 107,7 hektar, bahkan
sedang berusaha memperluas kembali hingga 117 hektar. Area pesantren
Darul Muttaqien tersebar di empat wilayah, diantaranya Bogor, Sukabumi,
Cikeusik dan Dumai. Darul Muttaqien selalu berusaha menambah area
wakaf demi terselenggaranya pendidikan Islam dan kejayaan peradaban
Islam di masa depan.
Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan Alm.
H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan Islam (pondok
pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan
maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa
keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren
belum memiliki kualitas yang standar dan masih jauh dari harapan pada
saat itu.
Banyak tokoh dan ulama yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang menjadi founding father lahirnya Darul Muttaqien,
diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. Rosyad
Nurdin (MUI Jawa Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor), KH.
Abdul Manaf Mukhayyar (Pesantren Darunnajah Jakarta), dan KH Mahrus
Amin (Pesantren Darunnajah Jakarta. Sebab dari tahun 1985 H. Mohamad
Nahar telah melakukan berbagai konsultasi dengan tokoh-tokoh diatas
yang pada akhirnya tahun1988 berdirilah Pondok Pesantren Darul
Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi
pimpinan.
Dari rangkaian sejarah berdirinya, awalnya Darul Muttaqien
berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun
berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan
61

kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul


Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar
sebagai ketua.
Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka
berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi
ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal
27 Oktober 2002 sampai sekarang Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun
Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup
signifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hingga saat ini
kegiatan pendidikan yang dikembangkan Pesantren Darul Muttaqien
meliputi: TK Islam, SD Islam Terpadu, SMPIT, TMI (Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah), TPQ dan Diniyah Takmiliyah.

3. Visi dan Misi serta Tujuan MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor
a. Visi
“Menjadi Madrasah Tsanawiyah berstandar nasional yang mampu
mencetak generasi Islami yang berprestasi”

b. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul
Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berstandar nasional


2. Melaksanakan manajemen berbasis madrasah
3. Menumbuhkembangkan perilaku siswa yang berlandaskan
aqidah dan syariat Islam
4. Menciptakan lingkungan, kondisi, dan proses pendidikan yang
Islami
5. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan efektif
6. Menyelenggarakan pengembangan diri yang sesuai dengan
kebutuhan , minat, dan bakat siswa
7. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
8. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis dan
kondusif.
9. Mewujudkan kondisi sekolah yang sehat, harmonis,aman dan
nyaman
62

4. Tujuan Madrasah
Tujuan penyelenggaraan pendidikan pada MTs secara umum untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki iman yang kuat dan taqwa kepada
Allah SWT, berakhlakul karimah, berilmu yang diamalkan, memiliki
kecakapan hidup dan berketerampilan yang kuat untuk digunakan dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan
alam sekitar, serta mengembangkan kemampuannya untuk melanjutkan
pendidikan dan hidup beragama. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai
cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

1. Tujuan Utama Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien :

a. Menanamkan Aqidah shohihah dan Akhlaq karimah


b. Meningkatkan intelektualitas
c. Membentuk sikap mandiri
d. Mengembangkan keterampilan hidup
2. Program Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien :

a. Pelaksanaan KBM yang efektik, kreatif dan


menyenangkan
b. Pembinaan aqidah, ibadah, dan akhlaq secara intensif
c. Penciptaan suasana Islami dilingkungan madrasah
d. Pengembangan intelektualitas
e. Peningkatan motivasi belajar dan prestasi
f. Pengembangan kurikulum
g. Pengembangan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris
h. Pengembagan kemandirian dan keterampilan hidup

Tujuan madrasah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring,


dievaluasi dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan MTs yang dibakukan secara nasional,
sebagai berikut:

1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama


yang diyakini dalam kehidupan.
63

2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk


berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara
bertanggungjawab
3. Berfikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam
memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui
berbagai media
4. Menyenangi dan menghargai seni
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa
cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL,


tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa MTs Darul Muttaqien
sebagai berikut :

1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan


berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman
taqwa
2. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih
3. Mampu melakukan ibadah harian dengan baik
4. Mampu menghafal Juz 29-30 dan Juz 1 dengan baik
5. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan
olah raga, sesuai dengan pilihannya.
6. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program
Microsoft office dan desain grafis sederhana.
7. Mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi sesuai dengan pilihannya melalui pencapaian target
pilihan yang ditentukan sendiri
8. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompitisi
akademik dan non akademik di tingkat Kecamatan,
Kodya, Propinsi, dan Nasional
9. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial,
environmental dan pravocasional.

5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Darul Muttaqien


Parung Bogor
Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan sebuah pondasi utama
dan juga merupaka sumber daya sekolah yang akan menunjang pendidikan
serta kependidikan di sebuah lembaga pendidikan tersebut. Berdasarkan
hasil studi dokumen, MTs. Darul Muttaqien memiliki 66 pendidik yang
64

diantaranya ada 13 52 guru tetap dan 13 guru bantu. Sedangkan tenaga


kependidikan di MTs. Darul Muttaqien yang bertugas untuk mengelola
administrasi lembaga pendidikan serta pengelolaan sekolah lainnya
dikelola oleh 6 tenaga kependidikan.

Tabel 4. 2
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Darul Muttaqien

Ijazah Tertinggi Status Kepegawaian Jumlah


Guru Tetap Guru Bantu
S3/S2 6 0 6
S1 52 0 52
D3 1 0 1
MA 0 13 13
Jumlah 59 13 72

Sumber: Buku Kurikulum MTs. Darul Muttaqien 2021-2022

c. Data Peserta Didik MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor


Tabel 4. 3
Tabel Data Peserta Didik MTs. Darul Muttaqien

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


1. Kelas VII 195 132 327
2. Kelas VIII 247 189 436
3. Kelas IX 202 205 407
Jumlah 644 526 1170

Sumber: Buku Kurikulum MTs. Darul Muttaqien 2021-2022

6. Prestasi MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor


MTs. Darul Muttaqien memiliki banyak sekali prestasi baik dalam
bidang olahraga, akademik, hingga kepada beberapa kejuaraan
ekstrakurikuler seperti dalam ajang kegiatan pramuka dan berbagai
prestasi akademik dan non akademik lainnya. Kemampuan berbahasa
asing menjadi nilai lebih di MTs. Darul Muttaqien untuk mampu bersaing
dengan pesantren serta sekolah diluar sana untuk menjadi salah satu
65

delegasi yang unggul sehingga menjadi siswa dengan membawa prestasi


dalam berbahasa dan kemampuan Public Speaking dengan bahasa asing.

Tabel 4. 4
Tabel Data Prestasi Peserta Didik MTs. Darul Muttaqien

No Nama Peringkat Tahun Tempat Tingkat


Kejuaraan 1 2 3 Kegiatan
1. Basket √ 2016 Darul Jabodetabek
Muttaqien
2. Sepak Bola √ 2016 Darul Jabodetabek
Muttaqien
3. Pramuka √ 2016 Smart Jabodetabek
Exelensia
4. Pramuka √ 2016 PP. Jabodetabek
Qotrunnada
5. Olimpiade √ 2016 PP. Fathan Jabodetabek
Matematika Mubina
6. Silat Tapak √ 2016 UIN Jakarta Jabodetabek
Suci
7. Silat Tapak √ 2016 Smart Jabodetabek
Suci Exelensia
8. Tenis Meja √ 2017 MTs N KKM
Parung Parung
9. KSM MIPA √ 2017 MTs N KKM
Parung Parung
10. Pidato B. √ 2017 MTs N KKM
Arab Parung Parung
11. Basket √ 2017 Darul Jabodetabek
Muttaqien
12. Tenis Meja √ Darul Jabodetabek
PI Muttaqien
13. Tapak Suci √ 2017 Dompet Jabodetabek
PA/PI Dhu’afa
14. Tapak Suci √ 2018 Jakarta Nasional
PA/Pi
15. Wushu √ 2018 UNJ Jabodetabek
16. Pramuka √ 2018 PP Rafah Jabodetabek
17. Wushu √ 2019 PP. Darul Jabodetabek
Ulum Lido
18. Tahfidzh √ 2019 PP. Darul Jabodetabek
Ilmi
66

Sumber : Profil MTs. Darul Muttaqien

7. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor


Melihat dari hasil observasi serta pengamatan saya di MTs. Darul
Muttaqien sudah sangat baik dan sudah memiliki banyak sekali fasilitas
yang menunjang kegiatan belajar mengajar baik di dalam maupun diluar
kelas. Adapun banyak sekali fasilitas yang sudah dimoderenisasi seperti
Laboraturium IPA hingga kepada Laboraturium Bahasa dan juga
Komputer yang sudah sangat terintegrasi mengikuti perkembangan zaman.
Berdasarkan data profil sekolah maka dapat dikemukakan
mengenai sarana serta prasarana MTs. Darul Muttaqien Parung sebagai
berikut :

Tabel 4. 5
Tabel Prasarana

No. Nama Prasarana Jumlah Keterangan


1. Kantor Kepala Sekolah 1 Baik
2. Kantor Tata Usaha 3 Baik
3. Ruang Berkas 4 Baik
4. Pusat Informasi 4 Baik
5. Perpustakaan 2 Baik
6. Kantin Sekolah 2 Baik
7. Ruang BP/BK 2 Baik
8. Lab. Bahasa 2 Baik
9. Lab. IPA 2 Baik
10. Lab. Komputer 4 Baik
11. Gedung Olahraga 4 Baik
12. Lapangan Sekolah 8 Baik
13. Bumi Perkemahan 2 Baik
14. Ruang Kantor Guru 6 Baik
15. Ruang Koperasi 2 Baik
16. Ruang Kesenian 2 Baik
17. Ruang Ekstrakurikuler 4 Baik
18. Ruang Komite 4 Baik
19. Studio 2 Baik
20. Pos Satpam 6 Baik
21. WC. Guru Laki-laki 8 Baik
67

22. WC. Guru Perempuan 10 Baik


23. WC. Siswa Laki-laki 25 Baik
24. WC. Siswa Perempuan 25 Baik
25. Ruang Kelas 44 Baik
26. Masjid Laki-laki 2 Baik
27. Masjid perempuan 1 Baik
28. Ruang UKS 4 Baik
29. Ruang OPDM 2 Baik
30. Lapangan Parkir 6 Baik
31. Gudang 6 Baik
32. Lapangan Volly 1 Baik
33. Lapangan Bulu Tangkis 4 Baik
34. Lapangan Basket 2 Baik
35. Kolam Renang 1 Baik
36. Lapangan Futsal 1 Baik
37. Gedung Olahraga 2 Baik

Sumber: Profil MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor

8. Kondisi Lingkungan MTs. Darul Muttaqien Parung Bogor


a. Kondisi Fisik
MTs. Darul Muttaqien memiliki daerah yang sangat strategis di
kawasan Jl. Raya Parung Bogor, dengan ciri khas warna hijau pada
gerbang yang sangat mewah dan didesain cantik membuat mata akan
melirik Darul Muttaqien. Selain bangunannya yang baru dan elegan
sekolah ini pun memiliki predikat sebagai sekolah yang menerapkan
kebersihan yang sangat tinggi sehingga halaman, lapangan, bahkan
toilet yang digunakan sehari-harinya pun sangat bersih dan juga terjaga.

b. Kondisi Non Fisik


Suasana di MTs. Darul Muttaqien sangat nyaman untuk menjadi
tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kelas yang digunakan
sebagai tempat belajar dikelilingi oleh pepohonan rindang dan sejuk
sehingga memudahkan siswa yang belajar agar fokus dalam belajar dan
tidak terganggu oleh keadaan.
68

B. Temuan Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian serta pengumpulan data dengan menggunakan
metode wawancara, observasi dan studi dokumen maka penulis mengolah
dan mendeskripsikan data-data yang telah didapatkan di tempat penelitian
menggunakan kalimat yang mudah dipahami. Adapun pihak yang
diwawancarai adalah Kepala Sekolah, Kepala Pusat Sumber Belajar,
Pengelola Media Sekolah, Staff Tata Usaha beserta Guru.

MTs. Darul Muttaqien Bogor merupakan salah satu lembaga pendidikan


Islam yang telah menerapkan pemanfaatan teknologi digital sebagai salah satu
media pemasaran untuk mempromosikan lembaga pendidikan agar sampai
kepada pelanggan jasa pendidikan. Dengan adanya pemanfaatan teknologi
digital ini memudahkan banyak pelanggan agar mampu berinteraksi langseung
dengan sekolah tanpa harus datang dan mengujungi sekolah tersebut secara
langsung. Hal ini yang membedakan MTs. Darul Muttaqien denga lembaga
pendidikan lainnya.

Untuk itu, penulis akan menjelaskan mengenai Pemanfaatan


Teknologi Digital dalam Memasarkan Jasa Pendidikan di MTs. Darul
Muttaqien. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kepala
sekolah, kepala pusat sumber belajar beserta jajaran dan pihak yang terlibat
dasam pemasaran via digital. Dari hasil studi dokumentasi yang telah penulis
peroleh terkait Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pemasaran Jasa
Pendidikan MTs. Darul Muttaqien penulis akan mereduksi data sesuai
dengan fokus penelitian. Adapun bentuk pertanyaan jawaban dari setiap
responden yang telah dilakukan analisis maka akan dituangkan kedalam
deskripsi sebagai berikut.

1. Strategi Pemanfaatan Media Digital


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
69

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur


dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan undang undang yang telah dijabarkan bahwa


pendidikan nasional sangat mendukung penuh adanya
pengembangan ilmu yang semakin cakap dan kreatif. Hal ini
berkaitan dengan teknologi yang semakin berkembang di berbagai
sektor salah satunya adalah pendidikan.

Seiring berkembangnya zaman maka media pemasaran dalam


pendidikan pun perlu adanya perkembangan dan peningkatan yang
signifikan. Ide yang telah dirumuskan harus mampu
diimplementasikan kedalam media pemasaran melalui teknologi
digital yang nantinya dikemas secara kreatif dan inovatif.

Namun hal ini banyak lembaga pendidikan yang tidak


mengimplementasikannya dan masih terjebak kedalam metode lama
dan belum mampu membuka mata terkait teknologi dan informasi
yang terus berkembang pesat. Oleh karena itu hal ini menyebabkan
70

tidak sedikit lembaga pendidikan yang terpaksa menutup sekolah


karena berkurangnya peserta didik dari tahun ke tahun. Adanya
sebuah strategi pemasaran dapat mempertahankan eksistensi sebuah
lembaga pendidikan agar tetap bertahan sebagai sarana pendidikan
yang mampu mencerdaskan bangsa. Berikut adalah strategi yang
penulis peroleh dari sumber penelitian terkait strategi yang telah
diterapkan di MTs. Darul Muttaqien.

Lembaga pendidikan ini memanfaatkan teknologi digital


dengan mengemasnya kedalam sebuah media kreatif yang berada di
media sosial. Lembaga pendidikan ini telah menerapkan media
digital sejak tahun 2014 melalui situs Facebook, melalui situs
tersebut Pusat Sumber Belajar telah mengunggah kegiatan yang
dilakukan di Darul Muttaqien guna menarik perhatian masyarakat
luas. Penggunaan situs media sosial ini efektif dalam menarik
perhatian kepada pengguna lain sehingga MTs. Darul Muttaqien
dilirik dari segi penggunaan media yang kreatif dan juga penyusunan
kata yang informatif sehingga dapat dikonsumsi oleh audience
Facebook.

Strategi pemasaran yang digunakan oleh Mts. Darul


Muttaqien menggunakan pendekatan yang komprehensif, yang
mana menurut kepala sekolah yakni Ust. Hudri

“…Darul Mutaqien khususnya kami merencanakan cukup


komprehensif setiap kegiatan yang kecil terlebih yang besar. Bukan
cuma masalah strategi pemasaran untuk berkaitan dengan masalah
penerimaan atau pengelolaan penerimaan santri baru tapi hal-hal
yang lain pun kami rencanakan secara baik. Strategi pemasaran di
Darul Mutaqien sebetulnya tidak kompleks artinya cukup sederhana
kita tidak terlalu punya banyak strategi yang macam-macam karena
bagi kami strategi baik apapun juga kalo tidak dilaksanakan secara
baik tentunya tidak akan efektif.”
Strategi yang digunakan cukup sederhana, yakni dengan
mengaplikasikan 4P yakni : product, price,place dan promotion.
71

Melalui strategi ini kepala sekolah merumuskan apa yang dibutuhkan


oleh siswa dan siswi MTs dan sejajarnya butuhkan di sekolah.
Melalui riset yang telah diteliti dan dirumuskan maka tim
pengembangan di pusat sumber belajar diberikan kewenangan untuk
mengaplikasikan kedalam media digital dengan memanfaatan
teknologi digital yang saat ini menjadi platform ideal untuk
mengenalkan MTs. Darul Muttaqien kepada masyarakat di media
sosial.

Menurut salah satu pengelola PSB Ust Fahad Aminudin


bahwasanya

“…Konsep dari strategi kami dalam bermedia sosial,


tentunya semua hal yang telah dikurasi oleh PSB, pada intinya dari
setiap kegiatan siswa yang telah direncanakan dalam rencana
mingguan hingga tahunan maka dipublikasikan. Kegiatan itu berupa
kegiatan harian santri, prestasi-prestasi santri, dan sangat jarang yang
kita publish adalah guru-guru, karena kita lebih ingin menonjolkan
keunggulan dan kehebatan santri. Melalui strategi ini maka
audiencemenjadi lebih percaya bahwa peserta didik yang ada di
lembaga tersebut mampu unggul dari segi agama dan akademik.”
PSB memanfaatkan teknologi digital seperti Website,
Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter sebagai sarana untuk
memasarkan jasa pendidikan. Penggunaan teknologi digital ini yang
menjadi penghubung sebuah lembaga pendidikan kepada pelanggan
jasa pendidikan. PSB mengungkapkan bahwa tidak sedikit dalam
menggunakan teknologi digital sebagai media pemasaran, selain
perlu dilakukan oleh seorang yang ahli teknologi digital pun harus
dipelihara dan terus dikembangkan secara konsisnten, dengan tujuan
media digital yang telah dibuat menjadi semakin interaktif dan
inovatif.

Sebagaimana strategi pada umumnya, sebuah rencana tidak


akan terlaksana tanpa implementasi dan aktualisasi. Kedua hal
tersebut memiliki peran penting sebagai ujung tombak dari strategi
72

pemasaran. Oleh karena itu pemanfaatan media digital yang efektif


dan efisien perlu adanya pengelolaan dan pengembangan yang
konsisten untuk menciptakan hasil yang sesuai dengan tujuan dari
pemasaran jasa pendidikan yang telah direncanakan.

2. Pengelolaan Media Digital


Teknologi digital memiliki bentuk yang tidak pasti dan selalu
bermutasi seperti sebuah tumbuhan dan mahluk hidup. Hal ini yang
menjadi sebuah tantangan seorang pengelola ruang digital dalam
mengolah, mengelola hingga kepada memelihara sistem di dalam
ruang digital.

Media digital yang digunakan oleh MTs. Darul Muttaqien


adalah sebuah website yang rutin di upgrade terkait informasi
pendaftaran dan juga informasi kegiatan santri. Dalam pengelolaanya
PSB bekerja sama dengan beberapa komunitas untuk terus
meningkatkan dan mengembangkan situs dan media sosialnya agar
mampu bersaing dan tidak tertinggal oleh zaman.

Untuk meningkatkan media digital PSB rutin mengikuti


berbagai pelatihan untuk terus meningkatkan kualitas konten di
media sosial. Menurut Ust. Fahad

“…Pelatihan yang dilakukan oleh staff PSB tidak melulu


pelatihan formal yang bersertifikat, namun pelatihan dengan
mengembangkan skills dan gaya penulisan dalam copywriting di
media sosial tersebut, maka pelatihan yang digunakan adalah
mengikuti berbagai seminar dari sebuah komunitas juga mengelola
dan memelihara sebuah media.”
Pengelolaan media digital tidak cukup dengan
mengembangkan dan meningkatkan skills dari pengelola saja, namun
banyak elemen yang perlu di update baik dari segi peralatan yang
mendukung kualitas konten ataupun jenis konsep yang bisa diterima
dan menarik perhatian khalayak.
73

3. Hambatan Memanfaatkan Pemasaran di Dunia Digital


Kemajuan teknologi dan komunikasi sudah berkembang
pesat, tidak dapat dipungkiri bahwa media pemasaran telah banyak
berevolusi seperti yang dahulu kita kenal media pemasaran sangat
identik dengan media cetak namun saat ini semua media pemasaran
sudah bertransformasi mejadi digital marketing. Pada abad ke-21 ini
mayoritas populasi di dunia sudah menggunakan gawai pintar untuk
mengakses baik informasi maupun interaksi baik dengan keluarga
dan kerabat.

Perubahan ini yang membawa dampak besar bagi lembaga


pendidikan ataupun perusahaan yang juga menerapkan sistem
pemasaran melalui digital. Informasi yang telah dipublikasikan dapat
diakses oleh siapapun di seluruh dunia yang mencari melalui laman
pencarian. Karenanya hal ini mampu mermperluas jaringan pasar
dari sebuah lembaga pendidikan tersebut yang akhirnya mampu
meningkatkan jumlah pelanggan jasa pendidikan. Pemasaran
menggunakan media digital ini mampu meningkatkan jumlah
pengikutnya secara signifikan jika menerapkan sistem yang
konsisten dengan mempublikasikan informasi dan kegiatan secara
konsisten dengan visual yang menarik dan tulisan yang mudah
dipahami oleh khalayak.

a. Bentuk-bentuk Pemasaran
Media pemasaran memiliki banyak jenis dan bentuknya
dalam mengelola strateginya untuk mencapai tujuan dari
pemasaran lembaga pendidikan tersebut. Bentuk pemasaran yang
digunakan oleh MTs.Darul Muttaqien berdasrkan yang penulis
peroleh dari data wawancara menggunakan beberapa metode
seperti WoMM (Word of Mouth Marketing) atau biasa disebut
pengenalan metode dari mulut ke mulut yang mana testimoni dari
pengguna lama kepada pengguna baru ataupun kepada khalayak
74

yang membutuhkan informasi tersebut. Menurut Ust. Sugiyanto


menjelaskan bahwa,

“…Pemasaran yang digunakan di Darul Muttaqien tidak


hanya melalui media, namun menggunakan metode promosi dari
satu kerabat kepada kerabat lainnya ataupun ada yang satu
keluarga di Darul Muttaqien karena testimoni dari keluarganya.”
Metode ini merupakan metode pemasaran yang telah
dilaksanakan oleh Darul Muttaqien dari awal berdirinya lembaga
tersebut. Namun hal ini tidak menjangkau luas khalayak karena
lingkupnya hanya dari satu keluarga dan keluarga lainnya.

Metode pemasaran kedua yang digunakan oleh MTs. Darul


Muttaqien yakni dengan menjalin kerjasama dengan berbagai
lembaga pendidikan di tingkat sekolah dasar, baik dengan sekolah
dasar di wilayah sekitar sekolah ataupun dengan lembaga
pendidikan yang memiliki sebuah kesamaan baik dalam program
dan kegiatan. Menurut kepala sekola yakni Ust. Hudri

“…Kami kuatkan dari sisi nilai-nilai yang berkaitan dan


keikhlasan kemudian ada juga kemandirian kemudian
kesederhanaan ada keberjamaahan atau ukhuwah islamiyah ada
juga kebebasan itu nilai-nilai yang kita selalu kaitkan kita kuatkan
disetiap kegiatan apapun yang kita lakukan di Darul Mutaqien ini.”
Hal ini yang diterapkan baik dalam melakukan hubungan
kerjasama baik dengan lembaga pendidikan ataupun media lainnya.
Pada beberapa kesempatan yang lainnya Darul Muttaqien pernah
dikunjungi oleh Gubernur Jawa Barat yakni Ridwan Kamil, yang
mana beliau memberikan kesan baik ketika berkunjung ke Darul
Muttaqien, beliau menyebutkan bahwa

“… Darul Muttaqien merupakan pesantren yang memiliki


suasana indah yang dibalut dengan pohon rindang disekelilingnya,
dan hal ini akan membuat santri yang menuntut ilmu menjadi lebih
fokus untuk menghafal dan memiliki otak yang lebih cerdas.”
75

Melalui kesempatan ini Darul Muttaqien banyak dilirik


oleh media yang mana hal ini meningkatkan engangement di laman
pencarian via media digital.

Media digital merupakan bentuk terakhir yang digunakan


oleh MTs. Darul Muttaqien kedalam bentuk-bentuk pemasaran.
Melalui data yang diperoleh penulis dari lapangan media digital ini
yang menjadi sebuah media pemasaran yang difokuskan oleh MTs.
Darul Muttaqien baik dari strategi, konsep hingga kepada
aktualisasi dan implementasinya.

Pemasaran menggunakan media digital merupakan media


yang sangat ideal untuk dilakukan saat ini, selain karena
peningkatan teknologi yang berkembang semakin pesat kondisi
distrupsi ini mengharuskan banyak masyarakat yang tidak bisa
mengunjungi lembaga pendidikan secara langsung. Karenanya
dengan adanya media digital ini masyarakat mampu mengakses
informasi mengenai MTs. Darul Muttaqien secara daring.

Media digital yang diguanakn oleh MTs. Darul Muttaqien


dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk pemasaran yang efektif
dan efisien, menurut pengelola PSB yakni Ust. Fahad

“…Teknologi Informasi mampu meningkatkan kredibilitas


pesantren darul muttaqien di mata masyarakat, karena ternyata
sampai saat ini masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan
bahwa pesantren adalah pendidikan khusus untuk orang-orang
tertentu, pesantren adalah pendidikan ketinggalan jaman, pesantren
belajarnya cuma mengaji saja, pesantren adalah pendidikan teroris,
nah disnilah salah satu peran dan fungsi media sosial kita, untuk
merubah mindset mereka. Kita harus menunjukan kredibilitas
pesantren yang sesungguhnya, kegiatan-kegiatan baik bersifat
keagamaan, science, maupun sosial harus kita paparkan di media
sosial pesantren, agar tidak ada lagi momok bagi para orang tua
untuk menitipkan putra-putrinya di pesantren.”
76

Melalui media digital ini MTs. Darul Muttaqien melawan


stigma banyak orang bahwasannya sekolah di pondok pesantren
hanya akan menjadikan santri tidak mengetahui apapun terkait
teknologi dan juga trend yang saat ini terjadi diluar.

Media pemasaran via digital yang saat ini diterapkan oleh


lembaga pendidikan di MTs. Darul Muttaqien ini, dengan
menggunakan media ini maka pengelola harus bersiap untuk
menbuat konten yang menarik dan eksklusif untuk menarik
perhatian masyarakat di dunia maya. Dari segi desain hingga
kepada pencocokan warna yang indah dipandang mampu menarik
perhatian di sosial media terlebih penulisan terkait informasi yang
jelas menjadikan khalayak mampu membaca teks dan melihat
konten visual dengan nyaman, yang mengahantarkan khalayak mau
berinteraksi melalui laman media sosial MTs. Darul Muttaqien.

4. Efektivitas penggunaan media digital dalam pemasaran jasa


pendidikan
Efisiensi media pemasaran pada umumnya dapat dilihat
dari peningkatan jumlah pengikut dan jumlah peningkatan jumlah
siswa dan siswi setiap tahunnya. Namun hal ini belum bisa menjadi
satu faktor pasti, adapun beberapa faktor pendukung lainnya yang
mampu menjadikan media pemasaran menjadi efektif dan efisien.

Dalam sebuah wawancara Ust. Fahad selaku pengelola PSB


mengungkapkan bahwasannya

“… Dalam melaksanakan media pemasaran terlibatnya


santri dalam pembuatan konten media sosial sangat mendukung
kelancaran proses update media sosial, hal ini yang membuat
publikasi dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan didalam strategi”
Peningkatan santri yang signifikan dalam beberapa tahun
terakhir dapat membuktikan bahwa MTs. Darul Muttaqien mampu
77

mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu lembaga


pendidikan yang diminati dan digemari oleh masyarakat luas.
Namun tidak semua rencana mampu terimplementasi dengan
sempurna, ada kalanya lembaga pendidikan mengalami penurunan
peserta didik baru. MTs. Darul Muttaqien dalam 2 tahun terakhir
mengalami penurunan peserta didik, hal ini disebabkan karena
sistem pembelajaran jarak jauh yang harus diterapkan oleh
pemerintah sehingga banyak wali murid yang memilih untuk
menyekolahkan buah hatinya kepada sekolah dengan biaya yang
lebih terjangkau dan jarak sekolah yang tidak terlalu jauh.

Menurut kepala sekolah MTs. Darul Muttaqien yakni Ust.


Hudri mengatakan bahwa

“…Dari sisi SDM, kita punya SDM yang cukuplah dari sisi
kuantitas. Kemudian juga punya motivasi belajar karena
digitalisasi ini kan bukan hal yang baru juga artinya bagi kami
perlu teman-teman itu belajar mengetahui dan memperkaya
wawasanya berkaitan dengan digitalisasi ini dan kami melihat
rekan-rekan di secara SDM kami melihat mereka mempunyai
motivasi untuk tau belajar dan saya pikir ini juga faktor pendukung
cukup efektif.”
Penerapan media pemasaran tentu tidak ada yang
sempurna, namun setiap lembaga pendidikan memiliki tipe
idealnya sendiri untuk menerapkan pemasaran via digital yang
mana hal ini mnampu meningkatkan motivasi SDM dalam
mengusung konsep dan konten agar menjadi lebih menari dan
memikat peminatnya.

C. Temuan Masalah
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data yang telah dipaparkan,
terdapat beberapa temuan hasil penelitian terkait Pemanfaatan Teknologi
Digital dalam Pemasaran Jasa Pendidikan di MTs. Darul Muttaqien sebagai
berikut:
78

a. Pemanfaatan teknologi digital yang belum optimal


Media digital yang digunakan oleh MTs. Darul Muttaqien telah
menunjukan perkembangan setiap tahunnya baik dari peningkatan jumlah
pengikut di sosial media dan juga peningkatan kualitas baik dari desain,
informasi dan juga komunikasi yang interakti baik dari operator media
sosial kepada khalayak.

Namun hal ini belum bisa dianggap sebagai suatu hal yang optimal
dari segi pemanfaatan media digital, karena menurut perolehan data yang
telah diteliti oleh penulis ada beberapa kendala yang membuat
pemanfaatan ini belum berjalan secara optimal, yakni konsistensi yang
dibangun oleh operator media digital di MTs. Darul Muttaqien.
Konsistensi berupa jadwal yang tersusun dan terencana dengan rapih
belum diterapkan dalam pemanfaatan dan penggunaan media digital ini,
karena minimnya operator pengelola dan juga belum optimalnya
pengarahan dari kepala pusat sumber belajar MTs. Darul Muttaqien.

Penentuan jadwal dalam mempublikasikan konten agar tersusun


dengan rapih membuat sistem di media digital menjadi terstruktur dan
lebih menonjol, sehingga beberapa media sudah bisa menentukan kapan
waktu yang tepat dalam mempublikasikan konten beserta informasi untuk
media pemasaran via digital. Optimalisasi ini yang nantinya akan
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pemasaran jasa pendidikan di
MTs. Darul Muttaqien, oleh karena itu konsistensi sangat berpengaruh
dalam memanfaatkan media sosial agar selalu terlihat dipermukaan
platform media dan interaktif kepada khalayak di sosial media.

b. Tidak adanya regenerasi pengelola media digital


Pembaharuan sumber daya manusia sebagai sistem regenerasi
menjadi sebuah hal yang perlu dilakukan oleh setiap lembaga, salah
satunya adalah lembaga pendidikan yang perlu melalukan regenerasi untuk
menjadi penerus dalam mengelola sistem media digital. Lembaga
79

pendidikan pada dasarnya memiliki gaya visual yang identik dengan


prospek tujuan kedepannya, hal dasar seperti ini yang perlu dimiliki oleh
seorang operator dalam melakukan regenerasi yakni sistem penulisan dan
konten visual yang identik. Karena hal ini menjadi sebuah ikon tersendiri
bagi lembaga pendidikan tersebut, maka dari itu sistem regenrasi sumber
daya manusia sebagai operator dalam media pemasaran jasa pendidikan
sangat diperlukan guna menjamin kualitas serta eksistensi media digital
MTs. Darul Muttaqien tetap terjaga dengan baik bahkan ketika operator
pengelola media digitalnya sudah berganti.

c. Peningkatan siswa yang tidak signifikan ketika pandemi


Pada 2 tahun terakhir pemerintah menetapkan pembelajaran jarak
jauh yang menyebabkan banyak lembaga pendidikan yang
memberlakukan pembelajaran yang semestinya didalam ruang kelas,
menjadi pembelajaran via daring. Hal ini yang menyebabkan MTs. Darul
Muttaqien memberlakukan hal yang sama kepada siswa dan siswinya
sedangkan MTs. Darul Muttaqien merupakan Madrasah Tsanawiyah yang
menerapkan sistem boarding school yang mana seharusnya pembelajaran
tatap muka dimulai dari tahajud bersama hingga kepada aktivitas belajar
malam bersama dirumahkan, hal ini yang menyebabkan ketidak efektifan
dalam media pembelajaran jarak jauh bagi MTs. Darul Muttaqien.

Penunuran jumlah siswa baru tidak sampai 50 persen karena sudah


banyak siswa yang mempercayai lembaga pendidikan ini sebagai wadah
pembelajaran bagi siswa itu sendiri. Hingga akhirnya MTs. Darul
Muttaqien diberikan izin untuk menjalankan pembelajaran tatap muka
dengan syarat setiap santri wajib melaksanakan Tes PCR sebelum
memasuki area sekolah dan menjalani Tes PCR seminggu sekali. Dari sini
kepercayaan sudah mulai terbangun kembali, masyarakat melihat
keefektifan belajar di MTs. Darul Muttaqien sebagai sarana pendidikan
yang mampu menunjang siswa dan siswi untuk mengetahui lebih
80

mendalam baik ilmu pengetahuan umum dan juga ilmu pengetahuan


mengenai keislaman.

Proses pemanfaatan pemasaran melalui media digital di MTs.


Darul Muttaqien tentu mengalami pasang surut yang sering terjadi, namun
hal ini mampu dikendalikan dengan berbagai elemen yang ada
sebagaimana yang telah dilakukan oleh MTs. Darul Muttaqien adalah
memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan mengisi berbagai
peluang dari media digital yang telah tersedia. Oleh karena itu MTs. Darul
Muttaqien meskipun banyak kendala dan rintangan tidak menjadikan
sebuah lembaga pendidikan menyerah dengan keadaan, proses
pendewasaan sebuah lembaga pendidikan selalu dialami dengan bagaiman
lembaga pendidikan menjawab dan menghadapi tantangan itu sendiri.
Karena pada dasarnya pemanfaatan media digital sebagai salah satu sarana
dalam memasarkan jasa pendidikan merupakan sebuah hal yang tidak
mudah untuk dilaksanakan jika tidak adanya kerjasama team yang konkret
dan juga peningkatan kemampuan dari SDM nya itu sendiri.

D. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna merupakan unsur yang paling penting dan
menjadi sebuah tolak ukur dalam keberhasilan lembaga pendidikan dalam
memanfaatkan teknologi digital sebagai media pemasaran jasa pendidikan,
karena pemanfaatan teknologi digital merupakan sebuah industri yang
mengacu pada aspek jasa dan pelayanan dalam pemasaran jasa pendidikan.
Maka dengan kata lain pemanfaatan teknologi digital dapat diukur dari
kepuasan pengguna baik dari guru maupun orang tua murid sebagai
pengguna di MTs. Darul Muttaqien yang dapat mengakses media digital
tersebut.

Maka dari penulis membutuhkan observasi kepada media digital


bahwasannya interaksi antara pengguna dan pengelola media digital terjalin
cukup intens sebagai bentuk kepuasan pengguna dalam menggunakan
81

teknologi digital baik sebagai sarana informasi dari pemasaran kepada orang
tua murid ataupun informasi yang diberikan kepada khalayak. Media sosial
yang saat ini digunakan oleh MTs. Darul Muttaqien yakni, instagram,
facebook, twitter dan youtube.

Melalui laman media sosial MTs. Darul Muttaqien sangat mengayomi


khalayak dalam mengakses informasi mengenai lembaga pendidikan, baik
dari segi kegiatan yang dilaksanakan dalam MTs. Darul Muttaqien hingga
kepada proses belajar mengajar di MTs. Darul Muttaqien. Dengan
terjalinnya interaksi tersebut membuat masyarakat menjadi puas dengan
pelayanan yang telah dijalan oleh MTs. Darul Muttaqien selama masa
pengembangan media pemasaran melalui teknologi digital.

Dengan adanya pengamatan melalui media digital ini penulis


mengetahui dan memahami karakteristik yang dibangun oleh MTs. Darul
Muttaqien dalam menggandeng masyarakat umum untuk bersekolah di MTs.
Darul Muttaqien. Konsistensi ini yang mampu mempertahankan eksistensi
lembaga pendidikan MTs. Darul Muttaqien dalam 30 tahun sejak awal mula
berdirinya lembaga pendidikan ini. Oleh karena itu pengguna media digital di
sosial media MTs. Darul Muttaqien terbilang cukup puas dengan pelayanan
dan cara implementasi MTs. Darul Muttaqien dalam menjalankan pemasaran
jasa pendidikan melalui pemanfaatan teknologi digital.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pemanfaatan Teknologi
Digital dalam Memasarkan Jasa Pendidikan di MTs. Darul Muttaqien”
dapat disimpulkan oleh penulis bahwasannya

1. Strategi yang dilaksanakan oleh MTs. Darul Muttaqien dalam


memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu media pemasaran
adalah dengan membangun branding lembaga pendidikan yang iconic
dan menonjol dengan menggunakan metode memberikan akses
informasi yang memuat konten di berbagai media digitalnya, seperti
instagram, youtube, twitter, facebook dan website. Strategi ini
dilaksanakan sebagai bukti implementasi media digital mampu
memberikan informasi kepada khalayak bahwa eksistensi lembaga
pendidikan tersebut terus berkembang dan meningkat seiring
berjalannya zaman. Segi informasi yang diberikan baik dari visualisasi
hingga kepada literasi yang digunakan didalam media digital MTs.
Darul Muttaqien sudah memudahkan dan diterima oleh khalayak
dengan baik dan tidak sulit untuk diakses.
2. MTs. Darul Muttaqien meminimalisir hambatan dengan terus
mengembangkan skills sumber daya manusia dalam mengolah serta
mengelola teknologi digital sebagai salah satu media pemasaran.
Meningkatkan dan mengembangkan media digital dalam 5 tahun
terakhir MTs. Darul Muttaqien telah berhasil kepada peningkatan yang
signifikan baik dari jumlah pengikut dalam media digital maupun
penerimaan siswa baru setiap tahunnya. Hal yang perlu diperhatikan
oleh MTs. Darul Muttaqien untuk memaksimalkan kinerja dalam
memasarkan media digital adalah dengan memberikan informasi di

82
83

sosial media secara konsisten untuk mempertahankan eksistensi dari


lembaga pendidikan tersebut.
B. Saran
1. Untuk Sekolah

a. Sebaiknya membuat perencanaan dalam upaya regenerasi sumber


daya manusia yang akan menjadi mesin utama untuk jalanya proses
pemasaran di MTs. Darul Muttaqien.
b. Menyiapkan strategi khusus dalam pembelajaran dan pemasaran
untuk menjawab tantangan pandemi yang membuat peningkatan
siswa yang tidak signifikan.
c. Memanfaatkan fasilitas teknologi yang memadai untuk mendukung
pemanfaatan media digital dalam upaya pemasaran di lembaga
pendidikan.
d. Membuat pelatihan-pelatihan dalam upaya meningkatkan skill
pemanfaatan teknologi dalam pemasaran melalui media digital.
2. Untuk Siswa

a. Mengoptimalkan penggunaan media digital melalui fasilitas yang


sudah disediakan.
b. Menyusun perencanaan yang tersistematis dalam pemanfaatan
media digital untuk proses pemasaran yang lebih efektif.
3. Untuk Guru

a. Sebaiknya guru memanfaatkan media digital dengan optimal guna


mendukung program pemasaran melalui media digital di MTs.
Darul Muttaqien.
b. Sebaiknya guru meningkatkan kualitas secara mandiri melalui
pelatihan dalam penggunaan media digital guna meningkatkan
tingkat kepuasaan penggunaan media digital.
84

4. Untuk Peneliti lainnya

a. Mendukung pemanfaatan media digital dalam upaya pemasaran di


lembaga pendidikan agar membantu lembaga pendidikan yang
kurang mempertahankan eksistensinya.
b. Membuat pelatihan-pelatihan kepada lembaga pendidikan yang
belum menerapkan sistem pemanfaatan teknologi dalam pemasaran
melalui media digital agar membantu mengembangkan dan
meningkatkan peserta didik baru melalui media digital.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Gunawan Chakti, The Book of Digital Marketing, (Makassar : Celebes
Media Perkasa, 2019)

Andi P, Jefry A & Aniek I, Digital Marketing, (Malang: PT. Literindo Berkah
Karya, 2020)
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa (Bandung : Alfabeta,
2016)
Dave Chaffey, Fiona, Digital Marketing (London, Pearson, 2019)
Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt., M.M, Manajemen Pemasaran, (Denpasar:
2017)
Farida Yuliani, Lamsah, & Priyadi, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta :
Deeppublish 2019) Cet. I
Harry Purwanto dkk, Media Sosial, (Surabaya: Media Karya Surabaya, 2021)
Haudi S.Pd, M.M., D.B.A., Strategi Pembelajaran, (Sumatera Barat: Penerbit
Insan Cendikia Mandiri, 2021)
Jumartin Gerung, Media Sosial dalam Digital Marketing Kesehatan, (Guepedia
Group: 2021)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
Kartajaya, H. New Wave Marketing. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Mu’awanah, Strategi Pembelajaran, (Kediri: STAIN Kediri Press, 2011)
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2021) Cet. 3
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi pendidikan, (Yogyakarta:Ar-
Ruzz Media, 2017), Cet. II
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian (Jakarta: Erlangga, 2008 )
Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2016) Cet. 8
Rahmawati, Manajemen Pemasaran, (Samarinda: Mulawarman University Press,
2016)
Rd. Seomanagara, Strategi Marketing Communication:Konsep Strategi dan
Terapan, (Bandung: Alfabeta, 2008)

85
86

Regina Luttrell, Social Media, How to Engage, Share, and Connect (London:
Rowman & Littlefield, 2014)
Rintho Rante, Pemanfaatan Teknologi Digital, (Bandung: Media Sains Indonesia,
2021)
Safko, The Social Media Bible : Tactics, Tools, and Strategic for Business
Success, (John Wiley & Sons , New Jersey, 2016)
Simon Kingsnorth, Digital Marketing Strategy, (London: British Library, 2016)
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2018)
Thian Alexander, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Penerbit Andi, 2021)
Zulki Zulkifli Noor, Strategi Pemasaran 5.0 (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2021)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Wawancara
Narasumber :
Fahad Aminudin (Pengelola PSB)

Peneliti :
Adinda Maula Auladina

1. Apakah ada pengarahan dalam strategi pemasaran via media digital?


Pengarahan dalam strategi mengelola media social pesantren tentunya pasti
ada dan harus ada, tapi pengarahan disini bersifat terus menerus, jadi bukan
hanya sekedar 1x atau 2x diberi pelatihan atau pengarahan setelah itu lepas
tentu tidak, dalam hal ini kita sebagai pengelola media social pesantren terus
dipantau oleh pimpinan, dan terus mendapatkan arahan dan bimbingan dari
beberapa ahli di bidang IT maupun dari pihak pimpinan lainnya.
Mengapa pengarahan ini penting, jujur karena penyedia konten (photo, video,
teks berita) atau pengelola media social saat awal-awal diberi amanah untuk
mengelola itu mulai dari nol yang tidak tahu apa-apa, untuk itu bimbingan
atau pengarahan yang terus menerus itu harus tetap dilakukan sampai
sekarang. Berikut strateginya:
Membangun kepercayaan wali santri, karena ada beberapa orang tua
kadang tidak bisa menengok putra/putrinya ke pondok, solusinya melalui
media social orang tua bisa mengerti bahwa putra/putrinya di pondok sedang
berkegiatan apa, kondisinya bagaiamana dan sebagainya.
Membagikan konten yang sesuai dengan alam pendidikan, tentu konten
yang kita publish bukan konten asal-asalan apalagi konten jual beli, bahkan
akun media social kita tidak ada satupun yang dikomersilkan.
Membuat konten yang bernilai dan informatif, memberikan layanan
informasi tentang pesanten darul muttaqien itu tujuannya.
Menggunakan photo atau video yang baik dan menarik, tentu media yang
dipublish sudah melalui proses pemilihan dan seleksi, jadi media yang
dipublish harus standar baik dan bagus tidak asal-asalan.
Memperbanyak follower, akan tetapi bukan menjadi tujuan utama kita
memperbanyak follower, intinya semakin banyak yang mendapatkan
informasi dari media social kita semakin banyak juga yang akan membantu
membagikan informasi kepada yang lainnya
Aktif dan interaktif, kami berusaha memberikan respon sebaik mungkin

87
88

Bersabar, terkadang ada wali santri yang langsung memberikan komentar


atau kritikan baik melalui inbox atau langsung di kolom komentar, sebagian
usulan dan kritikan baik yang membangun akan kami respon dan sampaikan
kepada bagian yang bersangkutan, namun ada usulan-usulan atau kritikan
yang berasal dari walisantri yang tidak paham atau tidak mengerti dengan
pesantren tetap kami respon dan kami tanggapi dengan bersabar.
2. Bagaimana menyusun konsep pemasaran digital melalui website serta
Instagram secara konsisten?
Media social pesantren darul muttaqien saat ini adalah: website, Instagram,
facebook dan youtube. Sebelum muncul facebook dan Instagram maupun
youtube, pesantrem sudah memulai menggunakan website untuk media
promosi atau memberikan layanan informasi tentang pesantren.
Tujuan kita menggunakan media social ini adalah untuk memberikan layanan
informasi, serta menggambarkan keadaan atau kondisi pesantren mulai dari
bentuk kegiatan, kurikulum serta visi misi pesantren, agar orang tua yang
ingin mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren mendapatkan gambaran yang
sesuai dengan keinginan.
Untuk konsep kami dalam bermedia social, tentunya yang baik-baik saja yang
kita publish, pada intinya apa yang di publish itu adalah kegiatan santri,
prestasi-prestasi santri, dan sangat jarang yang kita publish adalah guru-guru,
karena kita lebih ingin menonjolkan keunggulan dan kehebatan santri, jika
guru itu hebat uda pasti dan harus lebih hebat, maka dari itu konten photo atau
video yang dipublish di media social porsi santri harus lebih ditonjolkan dan
lebih banyak.
Karena kegiatan santri di pesantren banyak dan tidak pernah berhenti, kita
sebagai pengelola media social dituntut untuk mempublish seluruh kegiatan
santri yang ada. Sedangkan konten yang akan kita publish semuanya berasal
dari santri, mulai dari photo maupun video yang meliput adalah santri yang
ditugaskan, termasuk isi berita juga dari santri yang menulis berita, dan
melalui proses sunting oleh editor atau dari pembimbing dari guru. Bagian
dokumentasi dari Santri yang ditugaskan dituntut untuk produktif dengan
mendokumentasikan seluruh kegiatan santri yang ada, agar media media
social bisa terus update.
3. Bagaimana dampak kepada pengikut di media sosial, apakah setiap
tahunnya peserta didik terus bertambah?
Dulu, orang-orang jika ingin mendaftarakan putra-putrinya ke pesantren
mereka harus datang langsung ke pesantren untuk mencari informasi, kadang
hanya dari mulut ke mulut, televisi, iklan radio, atau iklan media cetak. Tapi
sekarang, semua orang bisa mencari informasi tentang pesantren melalui
genggaman tangan. Ini yang menuntut pesantren untuk bertransformasi.
Pesantren dipaksa untuk eksis di dunia maya.
89

2 tahun yang lalu sebelum pandemic atau covid-19, mungkin website atau
media social kami belum terlalu banyak dikunjungi atau dilihat, karena
beberapa orang tua yang mencari informasi darul muttaqien bisa datang
langsung ke pesantren ke bagian informasi pendaftaran santri baru atau yang
lainnya, namun 2 tahun ini selama covid-19 pesantren darul muttaqien
menetapkan peraturan bahwa selama pandemic ini tidak boleh ada kunjungan
tamu.
Untungnya darul muttaqien sudah punya wadah media social, jadi selama
pandemic media social terasa lebih banyak yang mengunjugi. Jadi selama
pandemic semua layanan informasi pesantren semuanya melalui online,
otomatis ada penambahan follower atau statistic viewer media sosial kami.
Namun saat pandemic tahun pertama, sangat berdampak sekali untuk
pesantren, biasanya jumlah pendftar santri baru selalu bertambah setiap
tahunnya, akan tetapi tahun pertama covid-19 jumlah pendaftar santri baru
menurun drastis, karena factor ekonomi masyarakat/orang tua saat itu banyak
yang kehilangan pekerjaan yang akhirnya menurunnya jumlah pendaftar santri
baru saat itu. Dan Alhamdulillah tahun ini (maret 2022) jumlah pendaftar
sudah kembali bertambah dengan system yang sama semua layanan informasi
melalui online tidak ada kunjungan survei ke pesantren.
4. Bagaimana efektivitas teknologi sebagai pondasi utama pemasaran via
digital?
Teknologi Informasi mampu meningkatkan kredibilitas pesantren darul
muttaqien di mata masyarakat, karena ternyata sampai saat ini masih ada
sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa pesantren adalah pendidikan
khusus untuk orang-orang tertentu, pesantren adalah pendidikan ketinggalan
jaman, pesantren belajarnya cuma mengaji saja, pesantren adalah pendidikan
teroris, nah disnilah salah satu peran dan fungsi media social kita, untuk
merubah mindset mereka. Kita harus menunjukan kredibilitas pesantren yang
sesungguhnya, kegiatan-kegiatan baik bersifat keagamaan, science, maupun
sosial harus kita paparkan di media sosial pesantren, agar tidak ada lagi
momok bagi para orang tua untuk menitipkan putra-putrinya di pesantren.
5. Adakah pelatihan khusus yang diberikan kepada pengelola PSB untuk
meningkatkan kualitas dari pemasaran via digital ini?
Pelatihan khusus ada, tapi pelatihan disini bukan ikut serta dalam acara
seminar atau workshop atau sejenisnya, kami jarang ikut yang namanya
pelatihan-pelatihan yang formal seperti itu, biasanya kami belajar atau
diajarkan langsung praktek, ada kendala ini itu kami langsung mencari solusi
dengan cara langsung bertanya atau bisa langsung dari internet.
Prinsip utamanya adalah belajar, melalui amanah ini kita dituntut untuk
mengembangkan diri dan mengingkatkan kualitas diri dibidang publikasi, agar
bisa memberikan konten yang berkualitas lagi.
90

6. Apakah ada faktor pendukung dan penghambat dalam menggunakan


metode pemasaran digital?
Faktor pendukung:
Terlibatnya santri dalam pembuatan konten media social sangat mendukung
kelancaran proses update media social dan layanan internet yang sudah
meluas dan mudah diakses, mempermudah proses update.
Faktor Penghambat:
Terbatasnya SDM yang ahli dibidang IT
Terbatasnya SDM yang ahli di bidang penulisan berita, karena pembuat teks
berita dari kalangan santri yang memang masih tahap belajar, maka untuk
mempublish suatu kegiatan santri butuh waktu minilmal 1-2 hari
Terbatasnya SDM admin media social, karena saat ini seluruh media social
pesantren adminnya hanya 2 orang
Terbatasnya alat dokumentasi dan publikasi, karena alat dokumentasi yang
pesantren punya harus bergantian dalam penggunaan antara santri putra dan
santri putri
91

Narasumber : Ust. Abdullah Hudri, S.S, M.Pd (Kepala Sekolah MTs. Darul
Muttaqien)
Peneliti : Adinda Maula Auladina

Pertanyaan pertama :
1. Dalam mengelola pemasaran jasa pendidikan tentu ada beberapa hal yang pelu
diperhatikan oleh kepala sekolah kepada pengelola pusat sumber belajar agak
mampu menguasai apa yang harus dilakukan dalam memanfaatkan teknologi
digital, beberapa diantaranya adalah pelatihan khusus. Apakah MTs. Darul
Muttaqien memberikan pelatihan khusus kepada pengelola pusat sumber
belajar ?
Jabawan : Di MTs Darul Mutaqien khususnya, umumnya di Pondok Pesantren
Darul Mutaqien Alhamdulillah kita selalu ada perencanaan diawal tahun
pendidikan semua lini mengevaluasi semua apa yang telah dilakukan pada
tahun sebelumnya dan merencanakan apa yang akan dilakukan pada tahun
yang akan datang termasuk di dalamnya kebutuhan-kebutuhan berkaitan
dengan peningkatan kompetensi ataupun mungkin skill yang harus di dapatkan
oleh seluruh personil disetiap lini, termasuk dalam hal ini di PSB. Bahwa,
semua personil ataupun rekan-rekan yang ada di PSB tentunya sudah
menganalisa sedemikian rupa kebutuhan-kebutuhan berkaitan dengan
peningkatan soal skill ataupun skill – skill lainya berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang memang mereka butuhkan termasuk di dalamnya
adalah pengelolaan penerimaan santri baru yang kebetulan memang menjadi
lingkup kerja mereka. Dengan seperti itu, maka bisa dipastikan kita
melakukan atau mengadakan pelatihan-pelatihan tersebut menyesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Tahun ini pun yang saya ketahui
mereka sudah melakukan beberapa pembinaan-pembinaan kepada anggota-
anggotanya bahkan personil-personil tambahan berkaitan dengan penerimaan
santri baru. Pengelolaan penerimaan santri baru itu yang dilakukan oleh
mereka bekerjasama dengan bagian-bagian yang lain yang memang mereka
92

butuhkan dan Alhamdulillah apa yang dilakukan cukup efektif dalam


menyelesaikan masalah-masalah yang mereka jalankan pada tahun ini.
2. Dalam melaksanakan pemasaran jasa pendidikan tentu sekolah harus memiliki
strategi yang matang untuk mempertahankan eksistensinya. Apakah kepala
sekolah memiliki dan merencanakan strategi khusus untuk MTs. Darul
Muttaqien ?
Jawaban : Jawabanya pasti. Bukan hanya strategi pemasaran, di Darul
Mutaqien khususnya kami merencanakan cukup komprehensif setiap kegiatan
yang kecil terlebih yang besar. Bukan cuma masalah strategi pemasaran untuk
berkaitan dengan masalah penerimaan atau pengelolaan penerimaan santri
baru tapi hal-hal yang lain pun kami rencanakan secara baik. Strategi
pemasaran di Darul Mutaqien sebetulnya tidak kompleks artinya cukup
sederhana kita tidak terlalu punya banyak strategi yang macam-macam karena
bagi kami strategi baik apapun juga kalo tidak dilaksanakan secara baik
tentunya tidak akan efektif. Oleh karena itu, penguatanya lebih kepada
bagaimana setiap personil yang melaksanakan secara teknis di lapangan,
rencana-rencana strategi yang direncanakan itu bisa dijalankan secara baik.
Presisi kemudian amanah, tanggung jawab dan harus ada evaluasi secara
continue bukan cuman seminggu dua minggu bahkan setiap hari kami ada
agendakan evaluasi harian dan yang melihat seperti apa pelaksanaan kegiatan
personil-personil yang diamanati melakukan pekerjaanya dan evaluasi ini akan
terlihat apakah memang ada masalah-masalah yang terjadi dalam keseharianya
atau tidak dan terkadang evaluasi itu harus juga segera dibuatkan solusinya
bila terjadi masalah. Solusi ini bisa dilakukan juga oleh mereka tanpa harus
melaporkan ke ketua PSB atau kepala sekolah, sesuai dengan tingkat kesulitan
apapun masalah yang dihadapi oleh mereka kalo bisa mereka lakukan secara
jelas perbaikanya tentu itu tidak perlu juga langsung melaporkan terlebih
dahulu untuk memperbaikinya. Tetapi kalo ada hal-hal yang sifatnya berkaitan
dengan masalah kebijakan yang mereka belum ketahui tentu akan
dikonsultasikan kepada kepala PSB ataupun kepala madrasahnya untuk
kemudian dipertimbangkan sehingga ada perbaikan-perbaikan yang langsung
93

bisa diterapkan dari masalah yang dihadapi. Prinsipnya itu kami menguatkan
lebih kepada mentalitas rekan-rekan di PSB untuk melakukan tugasnya secara
baik sesuai dengan rencananya.
3. Bagaimana dampak kepada peserta didik baru, apakah setiap tahunnya peserta
didik terus bertambah ?
Jawaban : Saya pikir sebenernya kami tidak punya strategi khusus apa yang
kami lakukan itu sebenernya mungkin dilakukan oleh lembaga-lembaga atau
pesantren lain. Hanya mungkin wallahualam apakah ini menjadi hal yang baik
atau berbeda dengan yang lain atau memang sebenernya ini juga ke khususan
Darul Mutaqien. Salah satu yang kita kuatkan selalu dari bapak pimpinan
sampai kepada kepala lini maupun jajaran-jajaran dibawahnya itu adalah
penguatan selalu kepada nilai-nilai kepesantrenan dan keislaman itu sendiri.
Jadi, bapak pimpinan maupun kami itu tidak bosan-bosan untuk selalu
mengingatkan rekan-rekan pendidik, tenaga kependidikan maupun para santri
kita berkaitan dengan nilai-nilai keislaman dan kepesantrenan yang kita
junjung karena kami pikir sebenernya beraktifitas, bekerja atau bahkan
berjuang di dalam Darul Mutaqien ini kan berkaitan dengan hubungan
manusia dengan manusia tetapi mereka harus paham bahwa ini kaitanya juga
dengan hubungan manusia dengan tuhanya yaitu Allah SWT. Karena itu, kami
kuatkan dari sisi mentalitas mereka, pemahaman mereka berkaitan dengan apa
yang mereka lakukan itu hakikatnya sangat berdampak baik bukan cuma
kepada orang-orang yang diamanatinya saja atau orang-orang yang
dikelolanya tapi juga berdampak baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya,
lingkunganya, dan bahkan bagi agama. Di Darul Mutaqien ini seperti
diketahui nilai-nilai yang kami kuatkan pun berkaitan dengan keikhlasan
kemudian ada juga kemandirian kemudian kesederhanaan ada keberjamaahan
atau ukhuwah islamiyah ada juga kebebasan itu nilai-nilai yang kita selalu
kaitkan kita kuatkan disetiap kegiatan apapun yang kita lakukan di Darul
Mutaqien ini. Moto juga yang kita kuatkan bahwa kita ini semuanya satu
aqidah kalo ada perbedaan-perbedaan itu kita harus bertoleransi kemudian
dalam beribadah kita harus selalu bersama-sama ini nilai-nilai ini memang
94

mungkin simple dilihatnya tapi ini tidak bisa kemudian hanya sekali dua kali
saja dikuatkan tapi itu harus setiap saat. Makanya, penguatan nilai-nilai ini
berlangsung di Darul Mutaqien bahkan setiap minggu bahkan setiap hari
setiap kegiatan-kegiatan apapun juga yang kita kelola itu selalu kita akan
kaitkan dengan moto-moto pesantren maupun pancajiwa pesantren tersebut.
Saya pikir mungkin ini juga yang memastikan mereka itu bahwa pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan di Darul Mutaqien ini memang akan berdampak
bukan cuma hanya secara duniawi tetapi juga kepada apa yang akan mereka
dapatkan di akherat nanti. Ini yang kami lihat cukup banyak baik di dalam
Darul Mutaqien kita kuatkan. Selanjutnya selain masalah mentalitas itu
berkaitan dengan pemahaman tugas. Artinya, setia tugas fungsi yang ada di
dalam Darul Mutaqien ini kita benar-benar rinci kita benar-benar bagi bahkan
kita tetapkan SOP-nya supaya setiap SDM yang melaksanakan itu bisa
memahami tugas itu dan bisa melaksanakanya. Saya pikir ini penting juga
sehingga tidak banyak ada hal yang buram istilahnya, secara teknis di dalam
Darul Mutaqien ini karena segala sesuatunya relatif dan semuanya sudah
diatur sedemikian rupa dan sesuai dengan rencananya. Kemudian berkaitan
dengan masalah kesungguhan dan kedisiplinan itu yang coba kita kuatkan juga
kepada semua pihak di Darul Mutaqien dan itu saya pikir sudah dicontohkan
jauh dan lama dan dari awal oleh bapak pimpinan kami bahwa beliau selalu
menguatkan bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan dan disiplin dan
itu bukan cuma hanya untuk para santri kami tapi juga kepada seluruh kepala-
kepala lini dan termasuk kepada para guru maupun kepada tenaga
kependidikan. Hal yang lainya saya pikir mungkin bisa mempertahankan
eksistensi Darul Mutaqien berkaitan dengan kita selalu punya rangkaian
evaluasi yang memang kita lakukan untuk melihat menganalisa apa yang
sudah kita lakukan dan tentunya kemudian kita harus punya rencana perbaikan
yang memang harus dijalankan untuk meningkatkan kualitas ataupun
setidaknya meminimalisir kesalahan untuk dilakukan kembali pada tahun-
tahun yang akan datang. Saya pikir prinsip-prinsip itu yang selalu kita kuatkan
selain mungkin masih banyak lagi dan ini sepertinya tidak ada hal yang
95

istimewa juga disbanding dengan lembaga-lembaga yang lain hanya saja


memang kami cukup konsentrasi untuk melakukan ini semua dengan harapan
tentunya bahwa Darul Mutaqien bisa jadi lebih baik setiap tahunya.
4. Adakah strategi khusus dalam memanfaatkan teknologi digital dalam
memasarkan jasa pendidikan ?
Jawaban : Saya pikir secara teori memang begitu maksudnya perubahan
teknologi informasi saat ini saya piki tidak bisa dielakan juga dan pastinya
semua lembaga juga akan beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini dan
sisi positifnya pasti terlihat dalam secara teori juga akan bisa kita pahami
bahwa efektif dan efisiensi itu akan terasa dengan adanya perkembangan
teknologi dan komunikasi maupun informasi yang kita jalani sekarang ini
termasuk Darul Mutaqien juga tentunya juga mengikuti trend ataupun situasi
kondisi saat ini dan kami lihat apalagi saat pandemi itu sangat berdampak saya
pikir efektif dan efisienya kita menggunakan pemasaran digital atau
digitalisasi pemasaran. Dengan tidak tertutupnya lokasi Darul Mutaqien, tidak
boleh didatangi tamu yang relatif sebenarnya kunjungan survey awal calon
wali santri atau santri itu ke pesantren itu sangat mempengaruhi. Kalo kita
dalam kondisi pandemi kemudian kebijakan tutup pesantren tidak menerima
tamu tapi disisi lain juga kita tidak juga menggunakan adaptasi dengan
teknologi hanya kemudian mengandalkan strategi lama tentu kita tidak akan
bisa berkembang atau berjalan tapi Alhamdulillah karena memang digitalisasi
pemasaran kita juga dilakukan jauh sebelum pandemi berlangsung jadi secara
penurunan atau secara kondisi wali santri yang kesulitan mengetahui Darul
Mutaqien pun tidak terasa artinya memang kita bisa antisipasi dengan
digitalisasi pemasaran ini. Contohnya berkaitan dengan survey yang memang
bisa mereka lakukan tapi kita sudah berikan juga mereka beberapa-beberapa
rekaman tayangan-tayangan diberbagai kegiatan atau bahkan kita membuat
semacam profil multi media khusus itu berkaitan dengan lingkungan asrama,
kelas, dan sebagainya termasuk juga mungkin profil Darul Mutaqien yang
biasa keluar setiap tahun yang Alhamdulillah itu juga sangat membantu calon
wali santri untuk memahami atau setidaknya mengenal awal berkaitan dengan
96

bagaimana Darul Mutaqien itu dan itu bisa kita jalankan selain memang
komunikasi juga kita tetap buka walaupun kita tidak bisa bertatap muka
dengan calon wali santri maupun para pengelola PSB itu tapi komunikasi kita
buka seluas mungkin 24 jam apabila ada pertanyaan-pertanyaan dari pihak
luar Darul Mutaqien atau calon wali santri itu berkaitan dengan seperti apa
Darul Mutaqien itu Insha Alla kita selalu siap menjadi hotline itu contact
person kita banyak juga untuk bisa melayani informasi-informasi apa yang
dibutuhkan oleh calon wali santri berkaitan dengan Darul Mutaqien. Jadi,
intinya pasti kita terasa efektif dan efisien berkaitan dengan digitalisasi
pemasaran ini walaupun memang tetap saya pikir di setiap ada hal-hal positif
yang terjadi pasti ada juga hal yang kurang yang kami rasakan tidak ada
istilahnya apa dari sisi humanisnya mungkin tidak ada komunikasi yang tatap
muka antara calon wali santri dengan para pengelola penerimaan santri baru
yang mungkin itu sebenernya akan sangat mungkin juga bisa berpengaruh
baik ketika komunikasi dilakukan antara dua arah kemudian saling bertatap
muka dan saling memberikan respon-respon yang terlihat itu sebenernya jauh
bisa membuat setiap wali santri atau calon wali santri itu berkeyakinan dengan
pilihanya untuk memilih Darul Mutaqien saya pikir lembaga-lembaga lain
juga pasti akan merasakan hal yang sama.
5. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam menggunakan
metode pemasaran digital ?
Jawaban : Pastilah saya pikir ada pendukung dan penghambat dari segala
program atau metode yang kita lakukan termasuk di dalamnya berkaitan
dengan pemasaran digital tapi mungkin dari faktor pendukung dulu. Kalo
faktor pendukung itu Alhamdulillah mungkin dari sisi SDM, kita punya SDM
yang cukuplah dari sisi kuantitas. Kemudian juga punya motivasi belajar
karena digitalisasi ini kan bukan hal yang baru juga artinya bagi kami perlu
teman-teman itu belajar mengetahui dan memperkaya wawasanya berkaitan
dengan digitalisasi ini dan kami melihat rekan-rekan di secara SDM kami
melihat mereka mempunyai motivasi untuk tau belajar dan saya pikir ini juga
faktor pendukung cukup efektif. Kemudian dari sisi infrastruktur kita juga
97

cukuplah mungkin walaupun kita tidak lengkap tapi untuk ukuran lembaga
atau pesantren kami melihat kita punya infrastruktur yang cukup gitu untuk
bisa memenuhi semua kebutuhan rencana-rencana pemasaran digital kita
kemudian juga berkaitan dengan stakeholders dalam hal ini mungkin calon
wali santri jadi perkembangan teknologi ini kan juga sudah menyeluruh bukan
cuma hanya lembaga pendidikan tapi dihampir semua sektor kehidupan
masyarakat. Artinya, calon-calon orang tua juga sebenarnya itu menjadi
pendukung digitalisasi pemasaran ini karena mereka responya cukup baik bisa
memahami dan menganggap bahwa Darul Mutaqien ini cukup mudah gitu
dengan apa yang sudah kita lakukan untuk mendapatkan informasi-informasi
itu. Kemudian berkaitan dengan kebijakan juga ini kebijakan pimpinan
sebagai kiai ataupun kepala tertinggi di pesantren ini juga mengeluarkan
kebijakan yang cukup jelas bahwa kita perlu merespon perkembangan
teknologi ini dengan cukup baik dari segala aspek pengelolaan yang ada di
dalam Darul Mutaqien termasuk juga kaitanya dengan pemasaran ataupun
pengelolaan santri baru. Jadi kami pikir itu beberapa faktor pendukung yang
memang kami rasakan, kita optimis bahwa pengelolaan PSB maupun
informasi dan penerimaan santri baru termasuk pemasaran di dalamnya akan
terus berkembang melalui digitalisasi atau teknologi. Kemudian beberapa
faktor penghambat saya pikir tetap ada walaupun mungkin insha Allah semua
hambatan itu kan prinsipnya kita ketahui dan kita bisa rencanakan untuk
kemudian kita selesaikan. Berkaitan dengan SDM tentunya kami masih belum
terlalu komplit dalam keahlian itu masih perlu banyak pelatihan-pelatihan
yang dibuat dan dikembangkan untuk mempersiapkan diri mereka untuk bisa
lebih menguasai teknologi saya pikir itu yang kemampuan itu yang memang
harus kita selalu tingkatkan. Kemudian juga, infrastruktur walaupun tadi kami
anggap kita cukup tapi mungkin masih banyak juga yang harus kita lengkapi
dalam hal ini informasi teknologi mutakhir yang mungkin bisa juga nanti akan
membantu mempermudah semua target-target tujuan kita. Kemudian untuk
secara eksternal, calon wali santri juga sebenarnya ternyata masih banyak juga
yang mohon maaf karena kondisi pekerjaan orang tua yang relatif yang tidak
98

banyak bersentuhan dengan teknologi sehingga apa yang kami tawarkan dan
kami keluarkan menjadi bagian pelayanan pemasaran kami ternyata menurut
sebagian mereka juga cukup sulit untuk dipahami dan untuk diikuti sehingga
ada proses lanjutan yang dilakukan oleh teman-teman itu dengan tutorial
biasanya mereka kemudian berkomunikasi lewat handphone dan kemudian
mengarahkan tahap-tahapanya kemudian mengikuti apa yang memang sudah
kita keluarkan pelayanan-pelayanan digital kita itu. Saya pikir itu beberapa
faktor pendukung dan penghambat berkaitan dengan pemasaran digital dan
insha Allah secara umum sebenarnya hal-hal semacam ini juga menjadi hal
yang konsentrasi kita semua untuk kita perbaiki dan kita harapkan bisa lebih
baik lagi disetiap tahunya.
99

Narasumber : Sugiyanto (Pengelola PSB)

Peneliti : Adinda Maula Auladina

1. Apakah ada pengarahan dalam memanfaatkan teknologi digital ?


Jawaban : Pengarahan secara langsung tidak, namu PSB diberikan wewenang
secara penuh untuk memberikan informasi secara penuh kepada pesantren.
Seperti video kegiatan santri ada juga yang dikomunikasikan dan kurasi oleh
pihak kepala sekolah dan pesantren. Adapun beberapa yang tidak langsung di
publish, namun secara umu pengarahan khusus tidak ada namun terkait
pengembangan semua diberikan kepada PSB.
2. Bagaimana menyusun konsep pemasaran digital melalui media digital ?
Konsep yang diberikan itu memiliki target harian, minimal ada 1 Foto yang di
post di Instagram, dan memberika informasi berupa teks di dalam caption baik
di Instagram maupun di Facebook. Dan diberikan komunikasikan dengan ust.
Fahad terkait segi kualitas dan juga banyak yang sesuai aturan pesantren untuk
bisa di publish dan di konsumsikan oleh masyarakat luas. Selain itu konsistensi
ke pesantren masi-masing lini diberikan kontributor dan diamanahkan kepada
tiap masing-masing lini ada penanggung jawab dan diberikan informasikan
kepada tiap penanggung jawab. Adapaun banyak sekali kegiatan dari TMI dari
banyak kegiatan lain.
3. Dampak sosial media kepada penerimaan santri baru ?
Dampak dari santri yang mana setiap tahun selalu ada kenaikan, namun ada
penurunan ketika 2 tahun terakhir dimasa pandemi ini, namun banyak sekali
informasi dari pesantren dan juga banyak yang rekanan dan juga dari saudara,
adapun yang mendapatkan informasi pesantren melalui media juga tidak sedikit
dan cukup banyak. Artinya peran dari sarana informasi cukup membantu.
4. Faktor pendukung dan penghambat memasarkan media digital ?
Adapun ada kendala ketika membangun teknologi digital, baik dari pendataan
dan kemudahan informasi sangat terbantu. Dan diantara lain kendalanya
banyak walisantri yang mampu melakukan pembayaran melalui digital, jadi
kamipun memberikan fasilitator dan penanggung jawab untuk membantu.
100

5. Adakah pelatihan khusus yang diberikan kepada pengelola PSB ?


Dua duanya digunakan, pelatihan secara khusus pasti menggunakan rekanan
ataupun menggunakan pendaftaran santri baru menggunkan smart system
adapun didalam psb juga kami mengembangkan sendiri, baik belajar via
youtube dan juga beajar dari berbagai komunitas online dan diberikan
kesempatan dan dibebaskan dalam berkreasi baik dari pengembangan diri
sendiri maupun bimbingan dan arahan dari lembaga pun selalu diberikan
arahan.
101

Lampiran Profil Sekolah MTs. Darul Muttaqien

Lampiran Profil Sekolah MTs. Darul Muttaqien


102
103
104
105
106
107
108
109
110

Lampiran Sarana dan Prasarana Sekolah


111
112

Lampiran Data Prestasi Peserta Didik


113

Lampiran Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


114
115
116

Lampiran Foto Sekolah


117

Lampiran Surat Izin Penelitian


118

Lampiran Surat Bimbingan Skripsi


119

Lampiran Biodata Penulis

Adinda Maula Auladina, lahir di Bogor, 24 Desember


1999. Putri kedua dari pasangan Bapak H. Asep Saepudin
dan Ibu Hj. Lili Dahlia. Tempat Tinggal di Kp.
Rawahingkik RT 001 RW 017 No. 10 Cileungsi Kab.
Bogor. Penulis menempuh pendidikan dengan kuliah di
Jurusan Manajemen Pendidikan pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Kegururan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2018-2022 dan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Penulis pernah aktif dalam organisasi intra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) Manajemen Pendidikan pada periode 2021-2022 sebagai
wakil ketua HMPS.. Penulis juga aktif mengikuti organisasi ekstra kampus
seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Email: aauladina@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai