Anda di halaman 1dari 21

UJIAN AKHIR SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN
“ PENGARUH TELEGRAM SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP PENGUMPULAN
TUGAS MAHASISWA TATA RIAS KELAS REG A
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ”

DISUSUN OLEH :
NAMA:

RIRIN LAHAGU (5183144019)

KELAS:

RIAS REGULER A

TATA RIAS (REGULER A) STAMBUK 2018

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Siti Wahidah,M.Si


Dra.Nurmaya Napitu,M.Si

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
proposal ini.

Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan proposal ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima
segala kritik dan saran pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah proposal ini untuk lebih
baik di makalah selanjutnya.

Akhir kata saya berharap semoga makalah proposal ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Sekian dan terima kasih.

Pematangsiantar, Januari 2020

Ririn Lahagu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.4 Pembatasan Massalah.......................................................................................................3
1.5 Tujuan Masalah.................................................................................................................4
1.6 Manfaat penelitian............................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................................6
2.1 Kajian Teori...........................................................................................................................6
2.1.1 Media Pembelajaran........................................................................................................6
2.1.2 Pengaruh..........................................................................................................................7
2.1.3 E-Learning.......................................................................................................................8
2.1.4 Telegram........................................................................................................................10
2.2 Penelitian yang Relevan..................................................................................................12
2.3 Kerangka Berpikir...........................................................................................................12
2.4 Hipotesis..........................................................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................................14
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................................14
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................................14
3.3. Populasi dan Sampel.......................................................................................................14
3.4 Variabel Penelitian..........................................................................................................14
3.5 Definisi Operasional.......................................................................................................14
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen......................................................................15
3.7 Uji Instrumen Validitas...................................................................................................15
3.8 Teknik Analisis Data.......................................................................................................17

ii
BAB 1
PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan secara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dapat juga diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup
atau untuk kemajuan yang lebih baik. Pendidikan dapat mengembangkan karakter melalui
berbagai macam kegiatan, seperti penanaman nilai, pengembangan budi pekerti, nilai agama,
pembelajaran dan pelatihan nilai-nilal moral, dan lain sebagainya. Seorang guru yang profesional
dituntut untuk dapat menampilkan keahlian didepan kelas, salah satu komponen keahlian
tersebut adalah kemampuan untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Untuk dapat
menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efisien, guru perlu mengenal berbagai jenis media
pembelajaran agar pembelajaran tersebut lebih menarik dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa

Media sebagai salah satu komponen dalam suatu sistem pembelajaran, memiliki posisi yang
sangat penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran digunakan dalam upaya untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Dimana setelah kita menentukan pilihan
media yang akan kita gunakan, maka pada akhirnya kita dituntut untuk dapat memberikan
pemahaman kepada siswa dalam proses pembelarajan secara efektif. Seiring perkembanagan
zaman, pemanfaatan internet untuk dunia pendidikan dari jenjang sekolah dasar sampai
perguruan tinggi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Teknologi internet yang
memberikan pengaruh cukup besar dalam dunia pendidikan ini, idealnya juga harus diimbangi
dengan kesadaran masingmasing individunya. Media pembelajaran dengan teknologi internet
merupakan metode pembelajaran modern, yang mana saat ini sistem pendidikan di Indonesia
juga menggunakan internet sebagai media pembelajaran.

Media pembelajaran saat ini yang menuntut siswa aktif dan mandiri membuat peran
pembelajaran sistem IT sangat penting. Akses internet yang mudah sangat membantu dalam
mencari bahan materi pembelajaran. Walau saat ini banyak buku-buku yang menyajikan materi-

1
materi pembelajaran, namun internet menjadi salah satu pilihan pencari materi selain buku. Apa
yang siswa cari bisa langsung muncul sesuai keinginannya. Sehingga lebih efisien waktu dan
siswa dapat dengan mudah memahami materi tersebut. Yang mana saat ini kebanyakan siswa
malas untuk membaca buku, mencari bahan materi pembelajaran di internet bisa menjadi
alternatif. Media yang diberikan juga sangat beragam, sehingga siswa tidak mudah jenuh. Siswa
juga bisa mendapatkan pemahaman lebih ketimbang saat di kelas bersama teman-temannya.

Media dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan karena pada hakikatnya proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari pengantar ke
penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan kedalam simbolsimbol komunikasi baik
verbal maupun non verbal. Dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun
masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran
berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi kondisi belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Terutama pada masa-masa pendemi seperti saat ini yang mengahsukan kita untuk menjaga
jarakdan tidak boleh berkumpul sehingga kegiatan belajar-mengajar seperti dahulu tidak
diperbolehkan dahulu, maka dari itu media pembelajaran yang dipakai harus dikembangkan
menjadi yang lebih terbaru lagi dan lebih luaslagi ruang lingkup cakupan nya. Seperti jenis
media yang saya ambil ialah E-LEARNING yaitu aplikasi berbasis android
(Telegram,what’sapp,dll )sebagai contoh media pembelajaran yang dapat membantu kegiatan
pembelajaran selama pandemi ini berlangsung.

2
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka didapatkan identifikasi masalah sebagai
berikut:

1.2.1 Keterbatasan sumber infomasi terhadap pengumpulan tugas pada Apk Telegram pada
pembelajaran online .
1.2.2 Kurangnya tuntunan pembelajaran pengumpualn tugasdi Apk Telegram pada saat
pembelajaran online.
1.2.3 Penggunaan internet yang boros dalam penggunaan Apk Telegram untuk pengumpulan
Tugas.
1.2.4 Penggunaan kuota penyimpanan pada Apk Telegram sehingga menghambat para
mahasiswa dalam pengumpulan tugas- tugas nya di Apk Telegram.

1.3 Rumusan Masalah


Bertolak dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang muncul adalah :

1.3.1 Bagaiamana telegram sebagai media pembelajaran e-learning pada kegiatan pembelajaran
dalam situasi pandemic saat ini.
1.3.2 Bagaimana fungsi seharusnya telegeram pada kegiatan pembelajaran di tata rias
Universitas Negeri Medan?
1.3.3 Bagaimana hasil pengaruh telegram sebagai tempat pengumpulan tugas mahasiswa tata
rias Universitas Negeri Medan?

1.4 Pembatasan Massalah


Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu :
1.4.1 Penelitian terbatas pada mahasiswa Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan
semester 5.
1.4.2 Hasil yang diteliti adalah hasil survey pada mahasiswi Tata Rias Universitas Negeri
Semarang semester 5.
1.4.3 Mata kuliah yang diteliti adalah mata kuliah praktikum yaitu mata kuliah pengeritingan
rambut desain yang ada di prodi Tata Rias semester 5.

3
1.5 Tujuan Masalah
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1.5.1 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh media pembelajaran e-learning di pembelajaran


online pada masa pandemic saat ini.

1.5.2 Untuk mengetahui seberapa kuat atau bagusnya pengaruh pemakaian apk Telegram
sebagai tempat pengumpulan tugas mahasiswa Pendidikan Tata Rias semester 5 Universitas
Negeri Medan.

1.6 Manfaat penelitian


Setelah penelitian ini dilaksanakan diharapkan bermanfaat bagi :

1.6.1 Mahasiswa

Penelitian ini dapat memberikan panduan kepada mahasiswa agar mampu memanfaat Apk
Telegram sebagai tempat pengumpulan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen dengan baik.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan gairah belajar bagi mahasiswa dan
memungkinkan adanya interaksi yang aktif di dalam proses belajar mengajar agar ilmu yang di
dapat dari Apk Telegram dapat di terima dengan baik.

1.6.2 Dosen

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan dosen untuk memperjelas penyajian dan utuk
memperlancar interaksi antara dosen dan mahasiswa. Selain itu dengan adanya penelitian ini
diharapkan dosen dapat mengerti bagaimana sulit nya juga mahasiswa dalam menghadapi
kendala-kendala yang ada dalmpemakaian Apk Telegram terutama pada pemakaian kuaota
yang terlalu besar serta mampu menghabiskan penyimpanan yang besar juga sehingga membuat
alat komunikasi mahasiswa seperti handphone ataupun laptop menjadi sedikit menghambat
prosespembelajaran dikarenakan harus sering mengatur ruang penyimpanan alat komunikasi
tersebut dengan lebih sering lagi, sehingga para mahasiswa tidak konsentrasi dan mampu
menghilangkan minat mahasiswa untuk membuka Apk Telegram untuk mengirimkan tugas
mereka.

1.6.3 Peneliti

4
Sebagai bahan untuk menambah wawasan ilmu apabila nantinya peneliti menjadi guru dan
dosen serta memberikan pengalaman dan pengetahuan serta penerapan mendalam mengenai
media pembelajaran untuk membantu keiatan pembelajaran terutama pada saat-saat seperti ini
yang mengharuskan kegiatan pembelajaran jarak jauh digunakan.

5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Media Pembelajaran

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar. Istilah media
merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau
pengantar (Azhar Arsyad, 2004). Olson dalam Yusufhadi Miarso (2004), mendefinisikan
medium sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol
melalui rangsangan indera tertentu, disertai penstrukturan informasi. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal (Gerlach & Ely, dalam Azhar Arsyad, 2004). Pada pembahasan tentang media,
istilah media pendidikan dan media pembelajaran pada beberapa literatur menunjukkan makna
yang sama dan dapat digunakan secara bergantian (Yusufhadi Miarso, 2004). Gagne dalam
Yusufhadi Miarso (2004), menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Briggs
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsangan bagi
si belajar agar proses belajar terjadi. Selanjutnya Yusufhadi Miarso (2004) menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Secara umum, media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut (Yusufhadi


Miarso, 2004) :

a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak dapat
berfungsi secara optimal.
b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Kehidupan
keluarga dan masyarakat sangat menentukan pengalaman yang dimiliki. Ketersediaan buku
dan bacaan lain, kesempatan bepergian dan sebagainya adalah faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak. Jika dalam mengkongkritkan suatu materi ajar, siswa tidak
6
mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari maka objek yang dibawa ke siswa melalui
media.
c. Media dapat melampaui batas ruang kelas.
d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan bisa bersama-
sama diarahkan kepada hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
f. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral (menyeluruh) dari sesuatu yang kongkrit
maupun abstrak. Sebuah film atau serangkaian foto dapat memberikan imajinasi yang
kongkret tentang wujud, ukuran, lokasi, dan sebagainya.
i. Media memberikan kesempatan untuk belajar mandiri, pada tempat, waktu serta kecepatan
yang ditentukan sendiri.
j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy) yaitu kemampuan untuk
membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan lambang yang tampak, baik yang
dialami maupun buatan manusia yang terdapat dalam lingkungan.
k. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan
dunia sekitar.
l. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri siswa maupun guru. Perkembangan
media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.

2.1.2 Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu perbuatan seseorang yang ikut
membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang.(KBBI,2008:664). Pengertian pengaruh
ini dijadikan acuan untuk merumuskan defenisi operasional tentang pengaruh dalam penelitian
ini. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang timbul dari “ penngumpulan
tugas di Apk Telegram “ yang ikuti membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan mahasiswa
terhadap mediapembelajaran multimedia interaktif yang digunakan pada saat situasi pandemi
saat ini demi memperlancar kegiatan pembelajaran yang ada.

7
2.1.3 E-Learning
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan banyak kemudahan dan
kemungkinan dalam membuat suatu perancangan dan pengembangan sistem pendidikan,
khususnya konsep dan model pembelajaran online atau bayak yang menyebutkannya dengan E-
Learning. Horton dalam bukunya E-Learning Tools and Technologies (2003) : E-Learning
adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan
pengalaman belajar. E-Learning dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang inovatif untuk
dijadikan sebuah desain media penyampaian yang baik, terpusat pada pengguna, interaktif dan
sebagai lingkungan belajar yang memiliki berbagai kemudahan-kemudahan bagi siapa saja,
dimana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan berbagai atribut dan sumber teknologi digital
dengan bentuk lain dari materi dan bahan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada suatu
lingkungan belajar yang terbuka, fleksibel dan terdistribusi. E-Learning adalah pembelajaran
yang menggunakan TIK untuk mentransformasikan proses pembelajaran antara pendidik dan
peserta didik. Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan
efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. Di samping itu, suatu ELearning juga
harus mempunyai kemudahan bantuan profesional isi pelajaran secara on line. Dari uraian
tersebut jelas bahwa E-Learning menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat;
dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan kenyamanan
belajar; dengan obyeknya adalah layanan pembelajaran yang lebih baik, menarik, interaktif, dan
atraktif. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan prestasi dan kecakapan akademik
peserta didik serta pengurangan biaya, waktu, dan tenaga untuk proses pembelajaran (Budi
Murtiyasa, 2012).

a. E-Learning sebagai Media Pembelajaran

E-Learning termasuk model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan ini,
peserta didik dituntut mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses pembelajarannya, sebab ia
dapat belajar di mana saja, kapan saja, yang penting tersedia alatnya. E-Learning menuntut
keaktifan peserta didik. Melalui ELearning, peserta didik dapat mencari dan mengambil
informasi atau materi pembelajaran berdasarkan silabus atau kriteria yang telah ditetapkan
pengajar atau pengelola pendidikan. Peserta didik akan memiliki kekayaan informasi, sebab ia
dapat mengakses informasi dari mana saja yang berhubungan dengan materi pembelajarannya.

8
Peserta didik juga dapat berdiskusi secara online dengan pakar-pakar pada bidangnya, melalui e-
mail atau chatting. Dengan demikian, jelas bahwa keaktifan peserta didik dalam E-Learning
sangat menentukan hasil belajar yang mereka peroleh. Semakin ia aktif, semakin banyak
pengetahuan atau kecakapan yang akan diperoleh. Dengan sistem semacam ini diharapkan
bahwa hasil akhir proses belajar dengan E-Learning akan lebih baik, sebab tuntutan belajar
tuntas (mastery learning) dapat dipenuhi. Peserta didik juga bebas mengakses bahan
pembelajaran E-Learning dari mana saja ia suka. Bahan pembelajaran E-Learning yang
dirancang dengan baik dan profesional akan memperhatikan dan menggunakan ciri-ciri
multimedia. Artinya, dalam bahan pembelajaran tersebut di samping memuat teks, juga dapat
memuat gambar, grafik, animasi, simulasi, audio, dan video. Pemilihan warna yang baik dan
tepat juga akan meningkatkan penampilan di layar monitor. Hal ini menjadikan bahan
pembelajaran E-Learning menjadi lebih menarik, berkesan, interaktif dan atraktif. Dari keadaan
semacam ini memungkinkan peserta didik selalu ingat tentang apa yang dipelajari. Model
pengembangan TIK di pendidikan dapat dilakukan dalam empat tahapan, yaitu emerging,
applying, infusing, dan transforming (Majumdar (2005) dalam Budi Murtiyasa (2012)).
Emerging adalah tahap dimana semua insan pendidikan menjadi memiliki perhatian terhadap
TIK. Hal ini ditandai dengan kebutuhan akan dukungan terhadap performa kerja. Applying
adalah tahapan dimana para insan pendidikan mulai belajar menggunakan TIK. Pada tahapan ini
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tradisional dengan TIK mulai dirasakan
sebagai suatu kebutuhan. Infusing adalah tahap dimana para insan pendidikan mulai mengetahui
bagaimana dan kapan menggunakan TIK. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan menyediakan
fasilitas belajar berbasis TIK bagi para peserta didik Akhirnya tahap transforming adalah secara
spesifik dapat menggunakan TIK untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran
yang dihadapinya. Dengan TIK dapat diciptakan lingkungan belajar yang inovatif, sehingga
merangsang peserta didik untuk berpikir dan berkreasi untuk memecahkan masalah.

Kelebihan E-Learning menurut Elangoan (1999), Soekartawi (2002), Mulvihil (1997),


Utarini (1997) dalam Asep Herman Suyanto 2005, antara lain tersedianya fasilitas e-moderating
di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara
regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat dan waktu. Kedua, guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai

9
berapa jauh bahan ajar dipelajari. Ketiga, dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan
di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Bila siswa
memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat
melakukan akses di internet secara lebih mudah. Baik guru maupun siswa dapat melakukan
diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Poin penting adalah bahwa peran
siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Walaupun demikian pemanfaatan E-Learning juga
tidak terlepas dari berbagai kekurangan (Bullen, 2001; Beam, 1997 dalam Asep Herman Suyanto
2005), antara lain kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan
mengajar. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek komersial. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah
pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT. Kemudian, tidak semua tempat tersedia fasilitas internet dan kurangnya
tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet. Kehadiran guru sebagai makhluk
yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari
ruang-ruang elektronik ELearning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan E-Learning
yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari E-Learning yang terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.

2.1.4 Telegram
Telegram Telegram memang sudah lama populer jauh sebelum masa smartphone.
Telegram dulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan untuk mengirimkan pesan tulis
jarak jauh dengan cepat. Tetapi setelah teknologi berkembang cepat, fasilitas ini tegerus dan
tidak digunakan lagi. Sekarang nama Telegram diambil oleh sebuah starup yang dikembangkan
menjadi sebuah aplikasi. Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud yang fokus pada
kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim
pesan teks, audio, video, gambar dan sticker dengan aman (Fahana & Ridho, 2018). Secara
default, seluruh konten yang ditransfer akan dienskripsi berstandar internasional. Dengan
demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya aman dari pihak ketiga bahkan dari Telegram
sekalipun. Bukan hanya teks, gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana untuk

10
mengirimkan dokumen,musik,berkas zip,lok asi real-time dan kontak yang tersimpan
keperangkat orang lain. Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud, yang memudahkan
penggunanya dapat mengakses satu account Telegram dari perangkat yang berbeda dan secara
bersamaan. Serta dapat membagikan jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5 GB. Aplikasi
telegram diprakasai oleh dua bersaudara asal Rusia, Nikolai Durov dan Pavel Durov. Keduanya
saling berbagi tugas, Nikolai fokus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protokol
MTProto yang menjadi motor bagi telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal
pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress.(“Telegram,” 2020).

Keunggulan Aplikasi Telegram :

 Telegram adalah aplikasi gratis dan akan terus gratis (tidak akan pernah ada iklan
atau biaya untuk selamanya).
 Telegram mengirim pesan lebih cepat karna berbasis cloud.
 Telegram lebih ringan ketika dijalankan, ukuran aplikasi lebih kecil Telegram versi
v3.31 untuk android yang dikeluarkan pada 25 November 2015 memiliki ukuran
16.00MB (16,775,108 bytes).
 Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan diantaranya :
smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain ± lain secara bersamaan.
 Telegram mengijinkan kita berbagi foto,video,file (doc,zip,mp3) dengan ukuran
maksimum 1,5 GB perfile.

Dengan aplikasi ini warga digital dapat melakukan interaksi dengan baik. Teknologi bot
telegram memiliki keunggulan salah satu fitur rahasia bot telegram mampu mengunduh foto dari
Instagram. Seperti yang kita ketahui, Instagram tidak mengizinkan penguna untuk mengunduh
foto langsung dari aplikasi mereka. Bot telegram dapat pula di fungsikan sebagai salah satu
alternative membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis online dengan praktis.

11
2.2 Penelitian yang Relevan

Fifit dkk.2020. Penggunaan Telegram Sebagai Media Komunikasi Dalam Pembelajaran


Online: Sebuah Survey Online. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif
yakni berupa kata-kata berdasarkan gambaran yang terjadi di lapangan secara mendalam dan
apa adanya (Fitriansyah, 2019). Adapun pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan beberapa cara yaitu:

1. Studi pustaka di lakukan dengan cara membaca dan mencatat berbagai referensi seperti
buku, jurnal, majalah, artikel, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian yang
sedang di lakukan.
2. Observasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Hal ini berarti bahwa pembelajaran daring
hanya efektif untuk matakuliah teori dan teori dan praktikum saja, sementara untuk
matakuliah praktikum dan matakuliah lapangan tidak efektif dilakukan secara daring.

Dengan hasil pengujian Sebagai sarana media komunikasi yang mendukung proses
pembelajaran, penggunaan telegram adalah sumber komunikasi yang memudahkan siswa untuk
mendapatkan informasi melalui kelompok. Seperti kelas tatap muka, di kelas virtual (e-learning)
juga harus dikelola dengan baik agar tercipta kelas yang kondusif dengan keaktifan dan
kreativitas dosen serta mahasiswa di dalamnya. Hal ini berarti bahwa Apk Telegram hanya
efektif sebagai media komunikasi saja, sementara untuk pengumpulan tugas –tugas yang
melibatkan borosnya kuota dan banyak nya penyimpanan yang terpakai kurang efektif rasanya
pada mahasiswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil kajian dan hasil penelitian terdahulu yang relevan tentang pengaruh Apk
Telegram sebagai media pembelajaran E-learning sebagai tempat pengumpulan tugas-tugas
pembelajaran online pada mahasiswi prodi Tata Rias Universitas Negeri Medan Terutama pada
mahasiswi semester 5, dapat mempertinggi kejenuhan para mahasiswa yang ingin
mengumpulkan tugas- tugasnya di Apk Telegram dikarenkan Apk Telegram banyak mengambi

12
kuota data dengan kata lain (boros data) dan banyak mengambil kuota penyimpanan handphone
yang dimana dapat mempengarhi proses jalan nya hanphone para mahasiswa sehingga membuat
mereka mals atau jenuh dengan sealau mengatur ruang penyimpanan mereka setiap saat.

2.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :Pengaruh yang diberikan oleh apk
Telegram sebagai media pemberlajaran e-learning tempat pengumpulan tugas-tugas mahasiswa
tata rias universitas Negeri Medan kurang baik dikarenakan membuat para mahasiswa repot atau
kesulitan dalam mengatur ruang penyimpanan dan pengeluaran kuota data untuk Apk Telegram.

13
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian


yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
variabel pada suatu studi kelompok subjek.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Medan program studi Pendidikan Tata
Rias pada bulan Desember 2020.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian berupa kumpulan atau merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan Sugiyono (2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
program studi pendidikan tata rias semester 5 Universitas Negeri Medan yang telah dan
sedang mengambil mata kuliah yang mengandung praktikum di dalmnya.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono
(2011:62). Sampel dalam penelitian ini adalah mata kuliah praktikum mahasiswa pendiidkan
tata rias semester 5 Universitas Negeri Medan.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel
terikat. Menurut Umar (2003:63) Variabel independen (bebas) adalah variabel yang

14
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel dependen
(tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mata kuliah praktikum pada prodi tata rias
(X1) pembelajaran online (X2). Sedangkan variabel terikatnya adalah kefektifitasan (Y).

3.5 Definisi Operasional


1. Pengaruh
2. Pengumpulan tugas mata Kuliah Praktikum pengeritingan rambut desain Tata Rias
3. Media Pembelajaran Online (e-learning)

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip
dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah, yang ada
hubungannya dengan penelitian tersebut. Studi dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar, maupun tak tertulis (Sukmadinata, 2007:221). Dokumentasi
dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang karya inovatif
mahasiswa stambuk 2016 dan stambuk 2017. Data untuk variabel karya inovatif
menggunakan hasil event organizer karya inovatif tahun 2018 dan tahun 2020.
2. Angket
Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan
pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh orang yang meliputi sasaran angket
tersebut. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat
belajar dan kesadaran sejarah. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan. Peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar
centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. (Arikunto, 2010:203)

15
Penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert,
berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket
tertutup untuk mengungkap data tentang mata kuliah tata rias dan seni rupa pada sebuah
karya inovatif mahasiswa tata rias unimed.

3.7 Uji Instrumen Validitas

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan
penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar-
tidaknya data, sangat menentukan bermutu-tidaknya hasil penelitian. Sedang benar-tidaknya
data, tergantung dari baik-tidaknya instrumen pengumpulan data. Sebuah instrumen
dikatakan baik sebagai alat ukur jika memiliki ciri-ciri yang sahih (valid) dan andal (reliabel).
1. Validitas butir angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Arikunto, 2010:211).
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen
penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya,
setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat
bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Pengujian validitas hanya
dilakukan pada angket mata kuliah, sedangkan angket seni rupa tidak perlu di uji lagi
karena sudah dilakukan uji validitas. Pengujian menggunakan teknik analisis product
moment guna menghitung menggunakan rumus
sebagai berikut

Rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

16
N = jumlah sampel

Σxy = Jumlah perkalian antara variabel x dan y

Σx 2 = Jumlah dari kuadrat nilai x

Σy 2 = Jumlah dari kuadrat nilai y

(Σx) 2 = Jumlah nilai x kemudian dikuadratkan

(Σy) 2 = Jumlah nilai y kemudian dikuadratkan


2. Uji reliabilitas angket
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik
Formula Alpha Cronbach. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:239), Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya
angket atau soal bentuk uraian.
Rumus Alpha Cronbach:

Setelah diperoleh harga rhitung, selanjutnya untuk dapat dipastikan instrumen reliabel
atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel untuk taraf kesalahan 5%
maupun 1% maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan
untuk penelitian.

17
3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,


mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan
tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel
sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil
penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam
bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel,
yaitu dua variabel bebas atau prediktor yang terdiri dari pengumpulan tugas-tugas mata
kuliah praktikum pengeritingan desain di prodi tata rias dan media pembelajaran (e-
learning ), serta satu variabel terikat atau kriterium yaitu pengaruh .

18

Anda mungkin juga menyukai