Anda di halaman 1dari 32

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penggunaan Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar Di Kelas I LI SMK Negeri Nganjuk Tahun Pelajaran
2023/2024

Oleh

Dwi Haryati, S.Pd.

NIP : 19781004 200312 2 007

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH KABUPATEN NGANJUK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 NGANJUK

AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh swt, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dalam rangka pengembangan proresi
guru aan sebagai salah satu syarat pada pengajuan penenetapan Angka Kredit, dengan judul "Penggunaan
Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar Di Kelas LI SMK Negeri 1 Nganjuk Tahun Pelajaran 2023/2024.

Penulisan ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi tentang (1) Kondisi dan karakteristik
manajemen pendidikan yang kondusif untuk pengembangan peran serta masyarakat dan (2) Jenis, prOses,
dan mekanisme peran serta masyarakat apa saja dalam manajemen pendidikan yang cukup kondusif.

Untuk itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya Makalah ulasan limian ini banyak
pihak lembaga maupun perseorangan, secara langsung maupun tidak langsung telah ikut terlibat, serta
memberikan bantuan yang sangat bernarga dalam Penyelesaian Makalah Ulasan Ilmiah ini.
Perkenankanlah dalam kesempatan ini, penulis menyatakan penghargaan serta rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak dalam penyelesaian Makalah Ulasan Ilmiah ini.

2. Dan semua pihak yang telah membantu llmiah ini.

Meskipun penulis telah berusaha seopmal mungkin dalam penyelesaian Makalah Ulasan lmiah ini,
namun penulis tetap menyadari kemungkinan adanya kelemahan yang terjadi, hai ini semata-Imata karena
keterbatasan penulis.

Akhirnya, kepada bangsa dan negara saya mempersembahkan produk kecil ini semoga ada yang
berkenan membaca dan mengambil hikmah dari hasil penulisan ini, betapun kecilnya yang ditemui
didalamnya. Penulis berharapan, semoga semua pihak yang telah membantu dalam Studi penulis dan
terselenggaranya penyelesaian Makalah Ulasan Ilmiah ini diberi pahala dan kebahagiaan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.

Amien.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian................................................................................................................................4

D. Definisi, Asumsi dan Keterbatasan Penelitian...................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................................7

A. Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).................................................................7

B. Prestasi Belajar...................................................................................................................................9

C. Penggunaan Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar...............12

D. Hipotesis.............................................................................................................................................13

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................................................14

A.Rancangan Penelitian..........................................................................................................................14

B.Populasi Penelitian...............................................................................................................................16

C.Variabel Penelitian...............................................................................................................................16

D.Sumber Data........................................................................................................................................16

E.Prosedur Dan Teknik Pengumpulan Data............................................................................................19

BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................................................................21

A.Penyajian Data.....................................................................................................................................21

B.Analisis Data........................................................................................................................................21

C.Interprestasi Hasil Penelitian...............................................................................................................24

BAB V PENUTUP..........................................................................................................................................26

A.Kesimpulan..........................................................................................................................................26

B.Saran-saran...........................................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi
fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan belajar. Guru mempunyai tanggung jawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
proses perkembangan siswa.

Secara lebih rinci, tugas guru berpusat pada:

1. Mendidik anak, dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.

2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.

3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri ( Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono,1991:98-99)

Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan
akan tetapi lebih dari itu, la bertanggung jawab atas keseluruhan perkembangan keprıbadian siswa. la
harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk
belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

Di samping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan sosial budaya yang
berlangsung dengan cepat telah memberikan tantangan kepada setiap individu. Setiap individu senantiasa
ditantang untuk terus selalu belajar. Kesempatan belajar makin terbuka melalui berbagai sumber dan
media. Anak-anak masa kini dapat belajar dari berbagai sumber dan media, seperti surat kabar, radio,
televisi, film, gambar, bahan dan sebagainya. la pun dapat belajar dalam berbagai kesempatan dan
kegiatan diluar sekolah. Guru hanya merupakan salah satu dari berbagai sumber dan media belajar, maka
densan demikian peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar ini menjadi lebih luas dan lebih luas dan
lebih mengarah kepada peningkatan motivası belajar siswa.

Melalui peranannya sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk senantiasa belajar
dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media. Guru hendaknya mampu membantu
setiap siswa secara efektif, dapat menggunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber belajar.

Menurut suharsanto, dkk. ( 1999; 100 ) "..media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perhatian dan kemampuan murid sehingga dapat mendorong proses belajar pada
murid.

Bagi guru istilah media belajar sudah tidak asing lagi. Diharapkan media belajar tidak hanya sekedar
perlengkapan proses belajar mengajar. Media belajar tidak hanya sekedar perlengkapan proses belajar

1
mengajar. Media belajar sewaktu-waktu dapat pula menjadi sumber belajar yang berarti dan sangat erat
kaitannya dengan tujuan pengajaran.

Menyadari pentingnya penghayatan dan pengalaman Pancasila, hendaknya para guru secara terus-
menerus selalu berusaha menanamkam nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup dan
dasar negara kepada generasi muda. Sumber media belajar. Media atau medium merupakan sarana
penyalur pesan atau infomasi kepada subjek yang dikehendaki.

Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu

I. Radio

2. Radio kaset

3. Slide suara

4. Televisi

5. Video

6. Film

7. Pembelajaran terprogram

8. Benda model

9. Gambar diam

10. Benda nyata

11. Simulasi

12. Transparan ( Suharsanto, dkk. 1999: 100-101)

Maksud digunakannya media belajar ini adalah sebagai berikut

1. Memperjelas konsep atau materi yang disampaikan

2. Memberikan informasi mengenai bentuk konkrit anatara lain bangunan, bendera, bentuk rumah dan
pakaian adat dan lambang negara.

3. Pada waktu alat ini dipergunakan, guru dapat memberikan pertanyaan pancingan untuk mendorong
murid menjadi aktif

Diharapkan penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dapat memotivasi proses
belajar siswa, sehingga prestasi belajar yang dicapainya dapat maksimal sesuai dengan bakat dan
kemampuannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, kedudukan prestasi lelajar siswa ini adalah amat penting, mengingat
prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran dan merupakan
2
hasil akhir yang dicapai Siswa dalam usahanya mempelajari materi yang dikembangkan pada Suatu mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah pada suatu saat tertentu yang biasanya ditunjukkan dengan huruf atau
angka nilai pada raport (laporan hasil pendidikan). Prestasi tersebut dapat berupa prestasi ulangan harian
(formatit) yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan pokok bahasan atau berupa sub pokok
bahasan. Nilai diambil dari hasil ulangan yang diberikan guru yang mengacu pada TPK (Tujuan
Pembelajaran Khusus) untuk satu satuan pokok bahasan, dan Prestasi Ulangan Umum, yaitu nilai yang
diperoleh siswa dari hasil ulangan umum yang dilaksanakan setiap semester. Materi ulangan diambil dari
berbagai atau beberapa pokok bahasan, dan Prestasi lugas, yaitu suatu prestasi dari hasil pengerjaan tugas
baik kelompok maupun perorangan, bentuk tugas disesuaikan dengan bentuk materi pelajaran yang telah
diberikan oleh guru atau berdasarkan pokok bahasan, serta PrestasI Akhir yang sering Juga disebut nilai
raport, nilai saport ini diperoleh siswa dalam jangka waktu tertentu yang penilaiannya berdasarkan nilai
harian dan nilai ulangan umum.

Berdasarkan kenyataan bahwa anak-anak di kelas itu tidak sama bakatnya, kemampuannya, cara
berpikirnya, minatnya, intelegensinya, dan lain-lain perbedaan baik secara psikologis maupun fisiologis.
Dalam petunjuk-petunjuk dikdaktik dianj urkan agar bahan pelajaran yang diberikan guru dapat
menjangkau semua golongan penerima (auditif - visual motoris). Anjuran itu hendaknya ditafsirkan
dalam suatu persetujuan pengajar bahwa tiap pelajarar harus diusahakan dapat dilihat, didengar, atau
dikerjakan, sehingga ketika golongan siswa mendapat bagian masing-masing.

"Seorang guru yang cukup terampil dan bertanggung jawab akan berusaha untuk memanfaatkan segala
hal yang akan mendorong pelajaran lebih berhasil (Karwapi, 1975:92). Salah satu upaya untuk
meningkatkan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya adalah membuat media belajar yang Sesuai
dengan pokok bahasan yang diajarkan guru di sekolah.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut maka terdorong suatu keinginan peneliti untuk memilih judul
tentang: "Penggunaan Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar Di Kelas I LI SMK Negeri Nganjuk Tahun
Pelajaran 2002/2003".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan berikut:

I. Bagaimanakah prestasi belajar Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa di Kelas I LI SMK Negeri 1
Nganjuk sebelum guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas ?.

2. Bagaimanakah prestasi belajar Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa di Kelas I LI SMK Negeri I
Nganjuk setelah guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas ?.

3. Adakah Pengaruh Penggunaan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terhadap
prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar di kelas di Kelas I L1 SMK Negeri
1 Nganjuk ?

3
C. Tujuan Penelitian

Bertumpu pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dijelaskan maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut :

1. Ingin memperoleh informasi tentang prestasi belajar Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa Kelas I Ll
SMK Negeri I Nganjuk sebelum guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di kelas.

2. Ingin memperoleh informasi tentang prestasi belajar Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa Kelas I LI
SMK Negeri I Nganjuk setelah guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di kelas.

3. Ingin mengetahui Pengaruh Penggunaan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar di Kelas I LI SMK Negeri
1 Nganjuk.

D. Definisi, Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

I. Definisi konsep dan definisi operasional

a. Definisi konsep

Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Bila masalahnya dan kerangka
teorinya sudah.jelas biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok
perhatian, dan suatu konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
Dalam kaitan ini G. Tan dalam Koentjaraningrat (1981:32) mendefinisikan konsep sebagai .definisi dari
apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variabel-variabel mana kita ingin menentukan adanya
hubungan empiris".

Berdasarkan judul penelitian maka definisi konsep variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1-995:747) diartikan sebagai ...daya yang ada atau
timbul dari suatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan Seseorang.

2) Media Belajar, menurut Suharsanto, dkk. (1999:100) media belajar adalah ... segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perhatian dan kemauan murid sehingga dapat mendorong proses
belajar pada murid".

3) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah suatu proses kegiatan yang berlangsung di dalam maupun di
luar kelas dalam rangka penyampaian materi pelajaran dari guru kepada siswa.

4) Prestasi Belajar Siswa adalah hasil akhir yang dicapai siswa dari usaha belajarnya pada suatu saat
tertentu yang biasanya berupa nilai atau angka.
4
b. Definisi opcrasional variabel

Pemilihan, perincian dan penegasan konsep masih merupakan taraf permulaan dari suatu penelitian,
konsep itu masih bergerak di alam abstrak sehingga perlu diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara
empiris. Dalam kaitan ini G. Tan dalam Koentjaraningrat (1981:35) menegaskan bahwa ..konsep itu harus
di ubah menjadi definisi operasional"

Berdasarkan judul penelitian dan definisi konsep yang telah dikemukakan maka detinisi operasional dari
variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan Media Belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas. Media belajar
yang hendak diobservasikan (dijadikan objek penelitian) adalah gambar diam.

2) Prestasi belajar Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa kelas 1 yang hendak diobservasikan
atau diukur adalah:

a) Prestasi belajar Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar sebelum siswa diajar dengan menggunakan
media belajar.

b) Prestasi belajar Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar setelah siswa diajar dengan menggunakan
media belajar.

2.Asumsi

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa "..asumsi dasar atau postulat atau anggapan dasar didasarkan atas
kebenaran yang telah diyakini oleh peneliti" (Suharsimi Arikunto, 1996: 62).

Dalam penelitian ini ada beberapa asumsi yang perlu diajukan, sebagai berikut:

a. Hubungan antara guru dengan siswa cukup erat

b. Guru memahamai keadaan dan kemampuan siswanya dalam mempelajari pelajaran.

C. Guru Sekolah Menengah Kejuruan sudah cukup sering menggunakan media belajar dalam kegiatan
belajar mengajar dikelas.

3 Keterbatasan

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya serta pengetahuan teoritis dan praktek penelitian maka
penilitian ini dibatasi ruang lingkupnya pada masalah-masalah berikut:

a Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Nganjuk ,

b. Objek penelitian

5
Objek penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Media belajar dengan menggunakan media gambar diam

2) Prestasi belajar Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar sebelum dan setelah siswa diajar dengan
menggunakan media belajar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

6
A. Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

1. Pengertian media belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995:640) media diartikan sebagai .alat, perantara,
penghubung". Sementara itu menurut Suharsanto, dkk. (1999:100) mengartikan media atau medium
sebagai sarana penyalur pesan atau informasi kepada subjek yang dikehendaki"

Erat kaitannya dengan pembahasan media, khususnya media belajar, maka bahasa merupakan medium
komunikasi utama di dalam kehidupan manusia sesama manusia baik di dalam hubungan sosial sehar-hari
maupun hubungan interaksi edukatif. Selain bahasa media belajar yang sering digunakan dalam interaksi
edukatif adalah benda-benda sebenarnya, yakni Denda-benda riil yang dipakai manusia dalam kehidupan
sehari-hari, serta Denda pengganti, sering kali dalam bentuk tiruan benda sebenarnya.

Bagi guru istilah media bukan asing lagi diharapkan media belajar tidak hanya sekedar perlengkapan
proses belajar mengajar. Media belajar waku-waktu dapat pula menjadi sumber belajar yang berarti yang
sangat erat kaitannya dengan tujuan pengajaran.

Berdasarkan pengertian media, dan beberapa ulasan dasar mengenai media belajar maka dapat
disimpulkan bahwa media belajar adalah "..segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang
pikiran, perhatian dan kemauan murid sehingga dapat mendorong proses belajar pada murid" (Suharsanto,
dkk. 1999:100).

2. Jenis media belajar

Untuk memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kemungkinan-kemungkinan


mempergunakan media belajar untuk mempertinggi perhubungan edukatif, sekarang perlu dikemukakan
berbagai jenis media belajar.

Winarno Surakhmad (1980:140) menjelaskan bahwa "...alat-alat pengajaran, ditinjau dari tingkatan
pengalaman murid dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

a. Golongan pertama adalah alat-alat yang merupakan benda-benda sebenarnya.

b. Golongan kedua adalah alat-alat yang merupakan benda pengganti, sering kali dalam bentuk tiruan
benda yang sebenarnya.

C. Golongan ketiga adalah bahasa baik lisan maupun tulisan; bahasa memberikan pengalaman verbal
yang tinggi tingkat abstraksinya dibandingkan dengan dua golongan alat yang terdahulu.

Ketiga jenis media tersebut akan lebih lengkapnya berikut dijelaskan satu-persatu:

a. Pengalaman melalui benda sebenarnya

7
Bila seseorang berkesempatan hidup bersama benda-benda tentu sedemikian rupa sehingga dia mengenal
segala aspek yang berhubungan dengan benda lu, dia akan memiliki pengalaman yang lengkap tentang
benda tersebut.

Pengalaman melalu Denda sebenarnya dihadapkan pada pengalaman-pengalaman langsung dan yang riil
dengan mengadakan kunjungan-kunjungan khusus ketempat tertentu di luar lingkungan (fasilitas)
sekolah. Cara ini telah dipelajari sebagai metode karya wisata. Siswa dapat mengunungi lapaingan
terbang, studio televisi. perusahaan pengawetan ikan, dan lain-lain yang tak mungkin dibawa ke sekolah.
Kadang-kadang siswa nanya mengamatı, misalnya melihat bekerjanya sebuah kawah gunung berap1, atau
dapat pula ia mengambil bagian secara aktif, misalnya belajar menyadap karet, menjalankan traktor dan
sebagainya.

b. Pengalaman melalui benda pengganti

Karena benda-benda pengganti adalah bukan benda sebenanya, maka didalam banyak hal benda-benda
pengganti itu tidak ada gambaran kenyataan sepenuhnya. Adakalanya Denda dibuat secara sengaja
menyimpang dari bentuk asiinya memberi tekanan tertentu. Hal ini perlu disadari agar guru dapat
menga,bil langkah-langkah tertentu untuk memelihara kebutuhan pengal;aman dan pengetahuan murid.
Benda-benda pengganti dapat memberi pengalaman yang bermanfaat bagi siswa berkesempatan
melihatnya berfungsi. Melalui demostrasi dan eksperimen, banyak yang dicapai oleh guru.

C. Pengalaman melalui bahasa

Sebagai salah satu medium komunikasi, bentuk yang banyak dijumpai oleh siswa adalah bahan tertulis,
khususnya buku-buku pelajaran. Sejarah didaktik telah menunjukkan bahwa dimana-mana dan pada
tingkat sekolah apapun Juga guru dan siswa senantiasa menggunakan buku-buku sebagai sumber
pengetahuan, dengan demikian guru memperoleh pedoman-pedoman yang konkrit mengenai jenis
pengetahuan yang perlu diambil dari buku itu. Disamping pembagian jenis media belajar di tinjau dari
tingkatan pengalaman siswa, berikut dikemukakan beberapa media yang dapatdigunakan dalam proses
atau kegiatan belajar mengajar yang oleh Suharsanto, dkk. (1999:100-101) dirinci sebagai media belajar
sebagai berikut:

a. Radio

b. Radio kaset

c. Slide suara

d. Televisi

e. Video

f. Film

g. Pembelajaran terprogram

h. Benda model

8
i. Gambar diam

j. Benda nyata

k. Simulasi

l. Transpara

3. Pemilihan Media

Penggunaan berbagai media (multi media) dapat dilakukan secara efektif dan berfariasi dalam pengajaran.
Brown yang dikutip Tabrani Rusyan (1995:134-135) menjelaskan bahwa ".media yang digunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi keefektifan program instruksional. Kegiatan-
kegiatan belajar peserta didik tidak hanya bersumber dari guru, tetapi juga dapat melalui media'"

Suatu sumber belajar disebut alat peraga jika fungsinya hanya sebagai alat bantu saja, dan dinamakan
media jika merupakan bagian integral dari seluruh bagian belajar dan ada pembagian tanggung jawab
antara guru kelas disatu pihak dan sumber lain dilain pihak Berbagai jenis media hendaknya digunakan
untuk merangsang berbagai aktifitas belajar peserta didik.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Banyak pengertian prestasi belajar dikemukakan para ahli, dan berikut dikutipkan beberapa pengertiannya
agar diperoleh pemahaman yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan prestasi beiajar tersebut.

a. Nasrun Harahap (1979:20) mengartikan prestasi belajar sebagai berikut:

Hasil belajar diistilahkan juga dengan prestasi belajar atau prestasi akademik. Diperoleh dengan
mengadakan evaluasi dan hasilnya dinyatakan dengan bentuk angka atau huruf. Tujuannya untuk
mengetahui dan mengumpuilkan informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh siswa
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan didalam kurikulum

Berdasarkan pengertian prestasi belajar tersebut dapat digaris bawahi bahwa prestasi belajar adalah hasil
akhir dari pengadaan evaluasi yang biasanya berupa angka atau huruf

b. Abu Akhmadi dan Widodo Supriyono (1991:130) mengartikan prestasi belajar sebagai "hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
faktor eksternal) individu".

Titik tekan dari pengertian prestasi belajar tersebut adalah hasil interaksi antara faktor internal dan
eksternal. Bertumpu pada dua pengertian prestasi belajar tersebut maka dapat disimpul kan bahwa
9
prestasi belajar siswa adalah hasil akhir yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajanya yang biasanya
ditunjukkan oleh huruf atau angka yang tertera dalam nilai raport dari hasil evaluasi belajar yang
dilakukan oleh guru, dan perolehan prestasi belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor intenal dan eksternal
individu yang bersangkutan

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Pengenalan terhadapP faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam
rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Menurut Siti Rahayu Hadinoto (1976:1) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan
menjadi dua golongan yaitu:

a. Faktor indogen atau yang berasal dan anak itu sendiri.

b. Faktor eksogen atau berasal dari luar diri anak.

Sementara itu Tabrani Rusyan (1995:81) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
sebagai berikut

a Faktor internal

b. Faktor eksternal

Untuk lebih mengetahui kedua faktor yang mempengaruh prestasi belajar tersebut berikut dijelaskan satu-
persatu

a. Faktor internal

Yang tergolong faktor internal adalah :

1) Faktor jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

2) Faktor psikologis, terdiri atas

a) Faktor intelektif yang meliputi

(1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat

(2) Faktor kecalkapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki

b) Faktor non intelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,
motifasi, emosi dan lain-lain

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor eksternal

Yang tergolong faktor eksternal adalah

10
1) Faktor sosial, yang terdirI atas

a) Lingkungan keluarga

b) Lingkungan sekolah

C) Lingkungan masyarakat

d) Lingkungan kelompok

2) Faktor budaya seperti adat- istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan

3. Hasil belajar

Salah satu tugas pokok guru ialah mengevaluasi taraf perkembangan dan keberhasilan rencana dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan
belajar siswa secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliable), perlu informasi yang didukung oleh data
yang obyektif dan memadai tenyang indikator-indikator perubahan perılaku siswa.ldentifikasi wujud
perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material-
substansial, dan behavior. Untuk memudahkan sistematikanya dapat digunakan penggolongan perilaku
menurut Bloom dalam kawasan-kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor.

4 Penilaian prestasi belajar

Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu dilakukan suatu penilaian terhadap
hasil belajar yang telah dilaksanakan, baik melalui teknik test maupun non test.

Dalam melaksanakan penilaian seorang guru harus berdasar kepada prinsip-prinsip penilaian mendidik
(pedagogik), obyektif, berkesinambungan dan menyeluruh" (Suharsanto, dkk. 1999:105)

a. Mendidik

Penilaian harus bersifat mendidik dan harus dapat memberikan motivasi pada siswa untuk meningkatkan
perkembangan dan kemajuan belajarnya. Jadi penilaian bukan hanya merupakan rekaman hasil belajar
saja, oleh karena itu, hasil penilaian harus dinyatakan/diberikan kepada Siswa agar siswa mengetahui

11
perkembangan belajarnya. Perkembangan belajar siswa dapat diketahui membandingkan hasil belajar
siswa saat ini dengan hasil belajar sebelumnya, bukan dengan hasil belajar siswa yang terpandai dalam
kelas. Dengan demikian dalam menilai guru bersikap positif, dalam arti menilai apa yang telah diketahui,
dipahami, dan yang mampu dilakukan siswa, bukan apa yang belum diketahui, belum dipahami dan yang
belum mampu dilakukan siswa yang bersangkutan.

b. Obyektif

Penilaian harus bersifat obyektif dan dapat menggambarkan aspek-aspek yang dinilai sahingga tingkat
keberhasilan siswa yang sebenarnya dapat dilihat. Dengan demikian hasil penilaian dapat dipercaya dan
diandalkan.

Hal ini dapat tercapai apabila langkah-langkah pengembangan alat ukur yang digunakan untuk menilai
dilakukan dengan cara yang sistematis dan dengan perumusan kriteria keberhasılan yang jelas dan
operasional

c. Berkesinambungan

Penilaian untuk memperoleh gambaran tentang perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil kegiatan
belajar mengajar harus dilakukan secara berencana, bertahap, dan berkesinambungan.

d. Menyeluruh

Dalam tujuan pengajaran telah ditetapkan bahwa perubahan tingkah laku yang hendak dicapai adalah
bersifat menyeluruh yang menyangkut semua aspek kepribadian siswa, karena itu penilaian yang
dilakukan harus bersifat menyeluruh yaitu menyangkut pengetahuan, sikap dan nilai, serta kemampuan.

C. Penggunaan Media Belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan kajian pustaka maka sccara eksplisit terdapat kaitan yang erat antara penggunaan media
belajar dalam kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, artinya penggunaan
media belajar dapat mempengaruhi secara positif prestasi belajar siswa, karena media belajar adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perhatian dan Kemauan Siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar pada siswa. Media belajar sewaktu-waktu dapat dijadikan sunber belajar
yang berarti dan sangat erat kaitannya dengan tujuan pengajaran.

Penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor sosial dengan sub
faktor lingkungan sekolah dimana guru merupakan salah satu faktor atau komponen belajar mengajar
yang terlibat secara langsung kegiatan belajar mengajar, dan penggunaan media belajar merupakan salah
satu metode pengajaran yang seringkali dipakai di sekolah-sekolah, baik untuk tingkat dasar, tingkat
menengah maupun tingkat tinggi.

12
D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, untuk itu perlu adanya
pembuktian lebih lanjut melalui penelitian.Berdasarkan kajian pustaka dan tujuan penelitian maka
hopotesis dalam penelitian ini dirumuskan berikut: "Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media
belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek
Instalasi Listrik Dasar di Kelas 10 L1 SMK Negeri 1 Nganjuk"

BAB III

13
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menurut pendapat Sumarto dikatakan bahwa jenis penelitian dapat dibedakan
menjadi penelitian sejarah, penelittan diskritif, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif dan
eksperimen"

(Sumarto, 1990: 5-8 )

Pengertian penelitian diskriptif menurut Sumadi Suryabrata (988: 6) dikatakan bahwa"pengertian


diskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep
atau gejala juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status subyek penelitian pada saat
ini.

Menurut pendapat dari Sumadi Suryabrata mengenai tujJuan penelitian korelasional dikatakan banwa
penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejumian mana vaiasi-vartasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koetisien korelasi'.( Sumadi Suryabrata, 1988: 26 )

Dalam penelitian ini jenis pendekatan adalan pendekatan eksperimen (Pre Experimental Design /
Eksperimen yang belum baik) pola pre test maka penelitiannya adalah berdasar pendapatim Penyusun
Penulisan Skripsi IKIP Surabaya (1993: 8) berikut: pola penelitiannya berbentuk eksperimen perlu
diuraikan menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memanipulasi variabel bebas, cara
mengontrol variabel kontrol, cara melukan pengamatan, instrumen pengamatan yang digunakan teknik
analisis statistik data penelitian.

Berdasarkan pendapat tersebut untuk lebih jelasnya berikut dipaparkan satu- persatu:

1. Pola Eksperimen Yang Dipakai

Pola eksperimen yang dipakai adalah Desain Pre - Test and Post - test Group Design atau lihat pola
berikut:

Pola : 01 x 02

Sumber Suharsimi Arikunto (1996 : 84)

Di dalam desain ini observasi dilakukan 2 kali, yaitu sebelum eksperimen (O1) dan sesudah eksperimen
(O2). Observasi sebelum eksperimen disebut pretest dan sesudah eksperimen disebut post test.

Perbedaan antara O dan O2 yakni O-------O diasumsikan merupakan efek dari treatmen atau eksperimen.

2. Prosedur

a. Kenakan O1, yaitu pretest, untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum Subyek diajar dengan
menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

14
b. Kenakan subyck dengan X, yaitu penggunaan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),
untuk jangka waktu tertentu.

c. Berikan O2, yaitu Posttest. Untuk mengukur mean prestasi belajar setelah subyek dikenakan variabel
eksperimental X.

d. Dibandingkan Oj dengan Oz untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada
sebagai akibat dari digunakannya variabel eksperimental X.

e. Menerapkan test statistik yang cocok-dalam hal ini test-untuk menentukan apakah perbedaan itu
signifikan.

3. Kelemahan

a. Tidak ada jaminan bahwa X adalah satu-satunya faktor atau bahkan faktor utama-yang menimbulkan
perbedaan antara O1 dan O2.

b. Ada beberapa hipotesis tandingan yang mungkin diajukan (yang merupakan "Probable Error"):

1). History: misalnya selama mendapat perlakuan sebagian subyek pindah kerumah atau orang tau mereka
lebih menaruh perhatian terhadap kegiatan belajar mereka.

2). Maturation: kenyataan bahwa mereka lebih dewasa, atau lelah, atau menjadi kurang menaruh
perhatian atau menjadi lebih antuisias.

3).Testing effect: pengalaman dengan O1 itu sendin mungkin telah meningkatkan motivasi Delajar, atau
mengubah sikap, atau merangsang persaingan terhadap diri sendiri.

4). Changingeffect of instrumentation: setiap perubahan pada test, cara skoringnya, tekhnik observasi atau
wawancara menyebabkan bahwa O adalah berbeda dengan O.

5). Statiscal Regression: suatu hal yang tidak dapat dihindari apabila Kelompok-kelompok ekstrim yang
dibandingkan dalam pretest dan posttest

6). Selection biases and mortality: Apabila subyek yang sama tidak mengambil kedua test tersebut, yaitu
O1 dan O2, perbedaan yang ada mungkin disebabkan oleh sifat-sifat yang tak terkontrol yang berkaitan
dengan perbedaan itu.

4. Keuntungan

15
Pretest itu memberi landasan untuk membuat komparasi prestasi subyek yang sama sebelunm dan
sesudah dikenai X (exsperimental treatment). Rancangan ini juga memungkınkan untuk mengontrol
selection variable dan mortality variable, Jika subyek yang sama mengambil O1 dan O2, kedua- duanya.

B. Populasi Penelitian

Populasi atau dalam istilah statistik disebut parameter menurut Hariyono (1999: 75) diartikan sebagai
semua anggota sekelompok orang, kejadian, subyek yang dirumuskan secara jelas tentang sifat-sifat dan
karakteristiknya"

Dalam suatu penelitian, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan populasI penelitian
menurut Machfud (1990: 25) adalah "(1). Penegasan tentang besar populasi penelitian, dan (2). Penegasan
tentang sifat-sifat populasi penelitian terutama homogenitas atau heterogenitas populasi".

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas I LI SMK Negeri 1 Nganjuk yang jumlahnya
sebesar 36 sISwa, dan kemudian diambil 50% sebagai sampel penelitian diperoleh 21 siswa.

C. Variabel Penelitian

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud
dengan variabel berikut dikutipkan dua definisi: Sumadi Suryabrata (1992:72) mendetinisikan variabel
sebagai "..segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan sebagai
faktor - faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti".

Sementara itu definisi lain, menurut Mely G. Tan dalam Koentjaraningrat (1981:39) variabel diartikan
sebagai berikut: raktor yang mengandung lebih dari satu nilai dalam metodologi statistik disebut variabel
(variable). Faktor yang menyebabkan suatu pengaruh disebut variabel bebas (independent variable),
sedangkan faktor yang diakibatkan oleh pengaruh tadi disebut variabel terikat (dependen

Variable).

D. Instrumen Penelitian

Mengenai instrumen penelitian ini, Machfudz (1990:74) menjelaskan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat dari metode pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian.
Oleh karena itu pengembangan suatu instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data selalu menunjuk
dan bertitik tolak pada metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian.

16
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian selalu menunjuk pada
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian.

1. Instrumen yang digunakan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Pedoman dokumentasi, dan

b. Soal test

2. Pengembangan Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian, alat pengambil data (instrumen)

menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data menentukan Kualitas penelitiannya.
Karena itu alat pengambil data (instrumen) harus mendapatkan panggarapan yang cermat.

Dalam penelitian ini materi yang akan dikembangkan manjadi instrumen penelitian meliputi dua hal
pokok, yaitu "(a). Objek penelitian, (b). Variabel-variabel penelitian" (Machfud, 1990: 74)

Keterangan lebih lanjut mengenai pengembangan instrumen penelitian dalam penelitian ini dapat diikuti
penjelasan berikut:

a. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu masalah atau problematik yang diajukan dalam penelitian. Adapun masalah atau
problematik penelitian ini adalah : " Adakah Penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar
(PBM) terhadap prestasi belajar SISwa pada mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar di Kelas I LI
SMK Negeri I Nganjuk ?", Problematik ini dapat diubah menjadi kalimat berikut: "Adakah perbedaan
prestasi belajar SIswa pada mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar sebelum dan setelah digunakannya
media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kelas I LI SMK Negeri I Nganjuk?"

b. Variabel Penelitian

1). variabel Bebas atau Independent Variable (X)

variabel bebasnya adalah penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

2). Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)

variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar .

c. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitiannya adalah penelitian eksperimental dengan pola Pretest-Posttest Design atau One
Group Pretest-posttest Design.

d. Variabel Yang Teliti

17
Variabel Yang Teliti adalah:

1). Prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar sebelum digunakannya media
belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Prestasi belajar siswa pada Mata Diklat Praktek Instalasi
Listrik

2). Dasar setelah digunakannya media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

e. Keterangan

1). Prestasi belajar siswa sebelum dan setelah digunakannya media belajar diatas itulah yang berfungsi
sebagai aspek instrumen penelitian.

2). prestasi belajar siswa sebelum dan setelah digunakannya media belajar mengajar diatas juga berfungsi
sebagai objek yang diukur dengan instrumen penelitian, yaitu test. 3). Hasil pengukuran terhadap kedua
kondisi prestasi belajar tersebut dikomparasikan dan dicari signifikansi perbedaannya dangan teknik
analisis statistik student-t (t-test) model Treatment by Subjek design atau One Group Pretest-Posttest
Design, dengan ketentuan:

a) Prestasi belajar sebelum digunakannya media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai
kelompok kontrol (K).

b) Prestasi belajar setelah digunakannya media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai
kelompok eksperimen (E)

3. Prosedur Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Perencanaan, meliputi

1). Perumusan tujuan

2). Penentuan variabel dan sub variabel penelitian

3). Penentuan jenis data

b. Penyusunan item-item instrumen atau soal test.

c. Penentuan kriteria penilaian instrumen penelitian sesuai dengan jenis diperlukan dan diperoleh yaitu
betul skor 1 dan salah skor dengan jumlah soal sebanyak 20 soal.

d. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen penelitian dengan surat pengantar, pedoman mengerjakan
dan kunci jawaban.

e. Mengadakan analisis

18
E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.Tahap Persiapan

1). Mengujukan Usulan Penelitian

2). Menyusun Proposal

3). Menyelesiakan surat-surat yang diperlukan

4). Menyusun instrumen penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

1). Menghubungi pihak-pihak berwenang didaerah penelitian

2). Menghubungi subjek penelitian untuk memberitahu adanya kegiatan penelitian yang akan
dilaksanakan.

3). Melaksanakan penelitian yaitu menggali data sesuai dengan instrumen penelitian.

c. Tahap Pengumpulan Data

1) Mengumpulkan data dari subyek penelitian

2). Menyeleksi data yang telah terkumpul

3). Menggolongkan data yang telah terkumpul

d. Tahap Tabulasi Data

Tahap ini merupakan kegiatan memasukkan data kedalam tabel-tabel data sesuai dengan penggolongan
(kategorisasi) data dan jenis data yang diperoleh dari instrumen penelitian.

2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalan dokumentasi dan tes. Untuk lebih
jelasnya berikut diuraikan satu-persatu:

a. Dokumentasi

Menurut Hariyono (1999:90) dokumentasi diartikan sebagai "suatu penelitian yang bersumber pada
benda-benda tertulis dalam pelaksanaan pengumpulan data menggunakan alat atau instrumennya adalah
pedoman dokumentasi".

1). Penggunaan Dokumentasi

19
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah murid dan guru SMK Negeri Nganjuk
Tahun Pelajaran 2023/2024.

2). Keuntungan-keuntungan Dokumentasi

a) Data yang dibutuhkan mudah diperoleh

b) Data yang tersedia dalam dokumen umumnya telah diperhitungkan kebenarannya menurut norma-
norma tertentu.

c) Peneliti tinggal mengutip data yang diperlukan

d) Dalam waktu yang relatif lama masih dapat digunakan.

3). Kelemahan - kelemahan Dokumentasi

a) Bahan dokumen sering tidak lengkap

b) Bahan Dokumen sering dibuat-buat

c) Bahan Dokumen sering tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya

4). Cara mengatasi kelemahan-kelemahan Dokumentasi

a) Mengadakan cross check dengan sumber data lain yang relevan

b) Mencari bahan dokumen yang penting-penting saja yang sesuai dengan tujuan penelitian

C) Berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan bilamana terjadi kesalahan bahan dokumen.

b. Tes

Tes menurut Karwapi(19D:II) berarti ... pemeriksaan". Dalam situasi belajar mengajar Danyak dikanal
macam tes, namun dalam penelitian ini macam tes yang aigunakan adalah tes hasil belajar (achivement-
test).

Tes hasil belajar menurut Winkel (1989:73) digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam berbagai
bidang pengajaran di sekolah"

Menurut strukturnya, tes hasil belajar yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes obyektif yang telah
distandarkan. Tes golongan ini menurut Karwapi (1975:114) adalah ..tes obyektif yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip dan menurut prosedur-prosedur yang sifatnya ilmiah".

Untuk memenuhi taraf objektifitas tes jenis ini peneliti telah menentukan prosedur ilmiah sebagai berikut:

1). Sudah menentukan segi-segi keprıbadian anak yang akan diukur yakni ketekunan dan kecerdasan
anak.

20
2). Sudah disesuaikan dengan taraf perkembangan dan taraf pemahaman anak.

3). Soal-soal disusun sesuai dengan kecakapan murid dengan tingkatan - tingkatan; mudah-sedang-sukar
dalam pembagian proporsi yang wajar

4). Jawaban-jawaban yang dituntut tidak meragukan melainkan tegas.

5). Sudah disediakan kunci jawaban serta pedoman skoringnya guna mencapai objektifitas dalam
penılaian.

6). Jumlah soal tes ditentukan sebanyak 20 soal dengan pilihan jamak (multiple choice) dengan model
penyekoran betul skor 1 dan salah skor 0.

7) Berkaitan dengan metode tes ini berikut secara berturut-turut dijelaskan mengenai penggunan tes,
keuntungan-keuntungan tes, kelemahan-kelemahan tes dan cara mengatasi kelemahan- kelemahan tes.

1) Penggunaan tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketekunan dan kecerdasan anak dalam mengerjakan soal-soal
Mata Diklat Instalasi Listrik, baik sebelum maupun setelah mereka diajar dengan menggunakan media
belajar oleh guru.

2) Keuntungan - keuntungan tes obyektif

a) Sudah terjamin keampuhannya

b) Sudah dicantumkan putunjuk pelaksanaan, waktu, dan bahan yang tercakup serta penyekoran.

c) Dalam waktu yang singkat diperoleh data yang banyak pada saat bersamaan

d) Siswa dengan mudah menjawab soal sesuai dengan petunjuk

3) Kelemahan-kelemahan Tes Obyektif

a) Ukuran-ukuran yang digunakan mungkan tidak cocok dengan ukuran yang seharusnya digunakan
dalam penelitian.

b) Ada beberapa bagian bahan yang belum tercakup dalam tes yang dulu dilaksanakan oleh sekolah.

c) Situasi pada waktu tes berlangsung mungkin kurang sesuai dengan situasi yang dikehendaki peneliti.

d) Ada kemungkinan saling mencontek antara murid yang dites bila tidak dilakukan pengawasan yang
ketat.

4) Cara Mengatasi Kelemahan Tes Obyektif

a) Menepatkan ukuran yang tepat dan sesuai dengan ukuran penelitian

21
b) Melengkapi bahan tes sesuai dengan pokok bahasan pelajaran yang diajarkan sehingga tidak ada
bahan yang terlewatkan untuk tes.

c) Memilih situasi tes sebaik-baiKnya misalnya bukan malam minggu, bukan dalam keadaan panas, hujan
deras sebagainya.

d) Perlu dilakukan pengawasan secara ketat oleh tester berlangsungnya tes.

22
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

Berikut disajikan data utama, yaitu data tentang Prestasi Belajar Siswa Dada mata diklat Praktek Instalasi
Listrik Dasar (Y) sebelum guru menggunakan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di
kelas sebagai kelompok kontrol (pretest), dan setelah guru menggunakan media belajar dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM) di kelas sebagai kelompok eksperimen (post Test) yang dilakukan pada siswa
subjek sampel sebanyak 21 siswa.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai data-data utama (pretest dan post test) tersebut dapat diikuti
sajian datanya pada tabel 1 berikut :

berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa prestasi belajar Kelas LI pada mata diklat Praktek
Instalasi Listrik Dasar Siswa menunjukkan nilai yang bervariasi, baik untuk nilai pretest maupun post
test, yaitu berkisar antara nilai > sampai 9 untuk pretest, dan nilai 6 sampai dengan 10 untuk post test.
Diketahui pula bahwa nilai rata-rata pretest (X1) = 143/ 21 = 6,809 yang berarti cukup, dan untuk nilai
rata-rata post test (X2) = 161/21 = 7,667 yang berarti baik.

B. Analisis Data

Langkah- langkah yang perlu ditempuh dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Data Yang Dianalisis

Data yang dianalisis adalah data-data berikut

a. Prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa Kelas I LI SMK Negeri 1 Nganjuk
sebelum guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas sebagai
kelompok kontrol (pretest).

b. Prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar siswa Kelas I LI SMK Negeri Nganjuk
setelah guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas sebagai
kelompok eksperimen (post test).

2. Hipotesis Yang Diajukan

a. Hipotesis Kerja (Ha)

23
Hipotesis Kerja (Ha) yang diajukan adalah "ada pengaruh yang signifikan penggunaan meala belajar
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terhadap prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik
Dasar pada siswa Kelas I Ll SMK Negeri 1 Nganjuk ", hipotesis Kerja (Ha) ini dapat diubah menjadi
hipotesis Kerja (Ha) berikut "ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi
Listrik Dasar pada SIswa Kelas I LI SMK Negeri1 Nganjuk antara sebelum dan setelah guru
menggunakan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar"

b. Hipotesis Nihil (Ho)

yang diajukan adalah "tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan media belajar dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM) terhadap prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada Siswa
Kelas I LI SMK Negeri 1 Nganjuk ". Hipotesis Nihil (Ho) berikut:

"tidak ada perbedaan yang signitikan prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada
siSwa KelasILI SMK Negeri 1 Nganjuk antara sebelum dan setelah guru menggunakan media belajar
dalam Kegiatan belajar mengajar".

3. Kaidah Uji Hipotesis

Kaidah uji hipotesis untuk teknik ini adalah sebagai berikut

a. Diterima Ho jika -tab S t S+tub.

b. Ditolak Ho jika -th<tab, atau +th> +tab.

Kaidah uji hipotesis tersebut merupakan uji dua sisi (Machfudz, 1990: 86)

4. Analisis

-Kondisi

1) Sampel (n) < 30, sampel berkorelasi/ berpasangan

2) Pendekatan eksperimental

3) Uji dua sisi

4) Taraf signifikansi (ax) = 5% (0,05)

59

C. Intepretasi Hasil Penelitia

Berdasarkan hasıl analisis data yang telah diketahui bahwa nilai Titung ternyata lebih besar daripada nilai
Ttabel atau dengan d.b. 21-1-20, pada taraf signifikansi 5 % atau to,os nilai Ttabel ternyata hanya +2,09
sedangkan untuk nilai Thitung+5,999. Jadi, nilai thitung tabel 5% (+5,999> * 2,09). Kenyataan yang
demikian tersebut, maka berdasarkan kaidah uji hipotesis, Hipotesis Nihil (Ho) yang diajukan ditolak dan
24
sebaliknya Hipotesis Kerja (Ha) yang dinyatakan dengan "Ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media belajar dalamn Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terhadap prestasi belajar mata diklat Praktek
Instalasi Listrik Dasar pada siswa Kelas I LI SMK Negeri 1 Nganjuk", yang diubah menjadi Hipotesis
Kerja (Ha) berikut "Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik
Dasar pada siswa Kelas I LI SMK Negeri 1 Nganjuk antara sebelum dan setelah guru menggunakan
media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas", dapat diterima dengan amat signifikan.

Konkluksi yang demikian tersebut dapat diintepretasikan bahwa:

1. Ada perbedaan yang sangat Deraru prestası belajar mata diklat Praktek Nganjuk antara Instalasi Listrik
Dasar pada Siswa Kclas I LI SMK Negeri sebelum dan setelah guru menggunakan media belajar dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas perbedaan tersebut didukung oleh berikut:

a. Nilai rata-rata prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada siswa sebelum guru
menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas hanya sebesar 6,089 yang
dapat diintepretasi kan sebagai nilai cukup.

b. Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada siswa setelah
guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas ternyata lebih besar
atau meningkat menjadi 7,667 yang dapat diintepretasikan sebagai nilai baik.

C. Terdapat selisih nilai sebesar 1,578 antara nilai rata-rata post test atau X, - X2 == 7,667- 6,089 =
1,578. Hal ini dapat diintepretasikan bahwa nilai rata-rata post test lebih besar 1,578 nilai daripada nilai
rata-rata pretest.

2. Variabel Penggunaan Media Belajar (X) dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) oleh guru didalam
kelas pada saat pelajaran klasikal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa
pada mata diklat Praktek nstalasi Listrik Dasar (Y) artinya terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
belajar siswa pada mata diklat Praktek Instalası Listrik Dasar antara sebelum dan setelah guru
menggunakan meala belajar dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di kelas".

3. Penggunaan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.

Untuk menunjang keberhasilan siswa di sekolah, maka perlu kiranya para guru menggunakan media
belajar ketika pengajaran berlangsung, hal ini siswa terbukti bahwa media belajar tersebut dapat
meningkatkan prestasi belajar Penggunaan media belajar tersebut tentunya harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, disesuaikan pula dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan disamping tujuan
kurikuler. Dalam hal ini maka kelengkapan media belajar harus dipenuhi.

25
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rata-rata prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada siswa Kelas I LI SMK Negeri
1 Nganjuk Tahun Pelajaran 2023/2024 sebelum guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di sebelum guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
di kelas sebesar 6,089, nilai yang sebesar ini dalam kategori cukup.

2. Rata-rata prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada siswa Kelas I LI SMK Negeri
1 Nganjuk Tahun Pelajaran 2023/2024 setelah guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di kelas sebesar 7,667, nilai yang sebesar ini dalam kategori baik.

3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
terhadap prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar pada siswa Kelas I LI SMK Negeri 1
Nganjuk, atau ada perbedaan yang signifīkan prestasi belajar mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar
pada siswa kelas I LI SMK Negerj 1 Nganjuk antara sebelum dan setelah guru menggunakan media
belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas, hal ini didasarkan atas:

a. Nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel pada taraf signifikansi 5%, dengan d.b. = N-l 21-1= 20
nilai t hitung hanya sebesar 2,09. Jadi, maka konsekuensinya Hipotesis Nihil (Ho) ditolak, dan sebaliknya
Hipotesis Kerja (Ha) diterima dengan sangat signifikan.

b. Perbedaan yang signifikan perolehan prestasi belajar siswa mata diklat Praktek Instalasi Listrik Dasar
antara sebelum dan setelah guru menggunakan media belajar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
kelas, yaitu:

26
1) Prestasi belajar siswa sebelum guru menggunakan media belajar (X) sebesar 6,089, adalah berbeda
dengan

2) Prestasi belajar siswa setelah guru menggunakan media belajar (X,) sebesar 7, 667.

3) Ada selisih nilai sebesar 1,578 antara X2 dengan X, dimana nilai X, lebih besar daripada nilai X
sebesar 1,578 nilai, atau 7,667> 6,089.

B. Saran-saran

Saran-saran yang perlu diajukan sehubungan dengan kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya para guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas lebih sering menggunakan
media belajar dalam menyampaikan materi pelajaran, karena hal ini terbukti secara signifikan dapat
meningkatkan prestasi belajar Siswa.

2. Dalam usaha belajarnya, baik di sekolah maupun di rumah hendaknya para siswa menyediakan alat-
alat pelajaran secara lengkap, misalnya alat-alat tulis, buku pelajaran, di samping itu media belajar harus
lengkap pula, misalnya sarana dan prasarana belajar di rumah. Untuk merealisasikan kelengkapan alat-
alat pelajaran dan media belajar maka orang tua harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh
kebutuhan siswa dalam belajarnya sesuai dengan tingkat kemampuanya.

27
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, (1991), Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, (1996), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Depdikbud, (1995), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: P.N. Balai Pustaka.

Hadinoto, Siti Rahayu, (1976), Dasar dasar Teori Bimbingan dan Penyuluhan Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Harahap, Nasrun, Dkk. (1979), Teknik Penilaiam Hasil Belajar, Jakarta : Bulan Bintang

Hariyono, (1998) Kumpulan Ringkasan Metodologi Penelitian dan Tuntulan Penulisan Skripsi STKIP
PGRI Nganjuk,

Karpawi , (1975), Guru Sekolah Dasar Beberapa Masalah dan Pendekatannya Jilid 1 Surabaya FA
Hasmar

Koentjaraningrat (Ed), (1981), Metode metode Penelitian Masyarakat, Jakarta Gramedia.

Machfudz, (1990), Dasar - dasar Metodologi Penelitian Pendidikan I dan 2, Jombang : Saudara

Media Pembinaan Pendidikan No. 34, Februari 1993, Surabaya Fa Dian Indah Perkasa.

Nasir, Moh, (1988), Metode Penelitian_ Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rusyan, Tabrani dkk, (1995), Pende kalan alam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Suharsanto, dkk. (1999), Materi Latihan Kerja Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) Sekolah Dasar, Jakarta Ditjen Dikdasmen, Depdikbud.

Surakhmad, Winarno, (1980), Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung: Jemmars.

Suryabrata, Sumadi, (1992), Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali Press.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi IKIP Surabaya, (1993), Buku Pedoman Penulisan Skripsi IKIP
Surabaya.

Winkel, WS. (1989), Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, JakartaGramedia

28
29

Anda mungkin juga menyukai