Anda di halaman 1dari 33

“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 1


REJOTANGAN”

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian

Dosen Pengampu :

Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd.

Oleh :

DEVITA DWI LISANDA

NIM. 12205183211

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERITULUNGAGUNG
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan proposal penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan proposal penelitian ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
bantuan dan kepercayaan kepada kami sehingga proposal penelitian ini dapat kami
selesaikan. Pertama-tama kami ucapkan kepada
1. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung
2. Uswatun Hasanah, S.pd.I, M.pd., selaku dosen pengampu mata Metodologi
Penelitian.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta dukungannya
4. Serta semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
dan perbaikan proposal ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tulungagung, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................3
C. Pembatasan Masalah.............................................................................3
D. Rumusan Masalah.................................................................................3
E. Tujuan Penelitian..................................................................................4
F. Hipotesis Penelitian..............................................................................4
G. Kegunaan Penelitian.............................................................................4
H. Penegasan Istilah..................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8
A. Penegasan Istilah..................................................................................8
B. Landasan Teoritis..................................................................................10
C. Hipotesis...............................................................................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................21
A. Rancangan Penelitian............................................................................21
B. Lokasi Penelitian..................................................................................22
C. Populasi Dan Sampel Penelitian...........................................................22
D. Instrumen Penelitian.............................................................................23
E. Sumber Data.........................................................................................24
F. Teknik Pengumpulan Data...................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30
D.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang hayat, untuk berlangsung di
sekolah dan diluar sekolah sepanjang mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. Pendidikan
adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal,
nonformal, dan informal optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar
di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Menurut Sharon E. Smaldino Dan James D. Russel dalam bukunya “in-structional


tecnology and media for learning“ belajar adalah mengembangkan pengetahuan baru,
keterampilan, dan perilaku yang merupakan interaksi individu dengan informasi dan
lingkungan. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya yang bersifat lunak, tetapi juga
bersifat fisik, seperti jalan raya, televisi, pasar, toko, serta lainnya. Menurut pandangan teori
kognitif dalam buku zainal diartikan proses membangun persepsi seseorang dari obyek yang
dia lihat.1

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya, sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang, yang disebabkan telah terjadi perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Media Gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas
dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar
merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari
pembiayaannya termasuk media yang murah harganya. Gambar pada dasarnya membantu
1
Zainal Aqib,. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual Inovatif, (Bandung:
Yrama Widya, 2013), hal. 66.

1
mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu
mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisi, bacaan, penulisan, melukis, dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan
dan mengingat–ingat isi materi bacaan dari buku teks.
Apa bila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah, tidak lain ini
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri peserta didik secara terencana, baik
dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses
belajar tersebut dipengaruhi lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas
perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas
(proyektor overhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, computer, perpustakaan
laboratorium, pusat sumber belajar dan lain–lain. Media pengajaran yang dapat digunakan
banyak sekali yang meliputi: gambar, bagan, model, maupun media elektronik. Para guru
hendaknya dapat menentukan media pendidikan mana yang tepat dipakai dalam proses
belajar mengajar karena penggunaan media dan pemilihan media yang merupakan komponen
penting untuk meningkatkan keberhasilan belajar. Dalam pemilihan media pengajaran harus
disesuaikan dengan garis-garis besar program pengajaran dan materi yang akan disajikan.
Media pengajaran adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran yang dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. Guru
dapat memberikan pelajaran dibutuhkan beberapa model, metode, media, yang dapat menarik
motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya, banyak model,
metode, dan media, yang bisa membuat peserta didik tertarik, salah satunya adalah
menggunakan media gam-bar yang menarik minat peserta didik yang bisa juga
dikembangkan dalam pros-es pembelajaran IPA di kelas. Melalui media gambar diharapkan
peserta didik akan terpusat perhatiannya sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Dari
uraian tentang penggunaan media pengajaran jelas bahwa pemiilihan media pengajaran guru
harus berpedoman pada tujuan dan materi yang disajikan. Dengan demikian maka guru di
dalam mengajar hendaknya dapat mencari solusi terbaik yaitu menggunakan media
pendidikan yang lebih konkrit kepada peserta didik. Media gambar sangat diperlukan dalam
mata pelajaran IPA karena dapat membantu untuk proses pemahaman peserta didik dalam
mempelajari materi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik lagi begitu juga dengan

2
motivasi belajar peserta didik akan mendorong peserta didik dalam belajar. Pada dasarnya
motivasi ini sangat berpengaruh terhadap setiap kegiatan peserta didik di dalamnya adalah
kegiatan belajar. Pembelajaran IPA merupakan upaya guru dalam membelajarkan peserta
didik melalui penerapan berbagai model, metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik SD/MI. Ada anggapan bahwa mata
pelajaran IPA itu sebagai pembelajaran yang serius, sedangkan dalam proses pembelajaran
menjadi bergairah, tanpa tekanan, dan semangat dalam menerima pelajaran.2

IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami
gejala alam, dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk memahami alam, dan
IPA dapat dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia
terhadap alam semesta dari sudut pandang meta-logis menjadi sudut pandang ilmiah.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah–masalah yang muncul dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Penggunaan media yang kurang.
2. Kurangnya komunikasi yang jelas antara guru dan peserta didik.
3. Guru belum terampil dalam menggunakan dan melakukan modifikasi terhadap
penggunaan media pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
1. Hasil belajar peserta didik diukur dari hasil belajar pada ranah Kognitif.
2. Pengunaan Media Gambar pokok bahasan yang diukur hanya pada pembahasan
materi gaya magnet.

D. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung?
2. Adakah pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung?

2
Pengaruh Penggunaan Media GambarTerhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa kelas
IV SDN Korleko, Jurnal Vol.5 No.2 Desember 2010, hal 75-90

3
3. Adakah pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap motivasi dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung ?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Gambar terhadap motivasi dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung.

F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media gambar terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung.
2. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media gambar terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan Tulungagung.
3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media gambar terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Rejotangan
Tulungagung.

G. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian lebih lanjut, dan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
b. Dapat menambah ilmu tentang penggunaan media, motivasi dan hasil belajar
siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Sebagai tolok ukur mengikuti pembelajaran IPA yang lebih bermakna, agar siswa
lebih menyukai, termotivasi, dan aktif dalam mata pelajaran IPA sehingga dapat
meningkatkan hasil belajarnya .
b. Bagi Guru

4
Guru termotivasi dalam pembelajaran, terutama dalam penggunaan media
pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa. selain itu, hasil penelitian
dapat digunakan untuk bahan pertimbangan sebagai upaya meningkatkan
efektifitas pembelajaran IPA di sekolah.
c. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai dasar pengambilan kebijakan sekolah dalam meningkatkan efektifitas,
hasil belajar dan mutu siswa.
d. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan mendapat pengalaman pengetahuan dalam
melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan
khususnya variasi pembelajaran.

H. Penegasan Istilah
1. Penegasan secara konseptual
a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang akan timbul dari sesuatu (orang/ benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang. pengaruh adalah segala
hal yang ada disekitar individu, baik berupa benda hidup, benda mati, benda
konkret, dan benda abstrak, bisa menjadi pengaruh bagi perkembangan fisik dan
psikis individu itu sendiri.
b. Media Gambar
Gambar merupakan media yang paling sering digunakan. Gambar merupakan
hasil lukisan yang menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai
variasi. Media gambar merupakan salah satu media grafis yang paling sering
digunakan oleh para pendidik dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat
secara mudah dalam memahami materi yang diajarkan.
c. Motivasi Belajar
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarikyang mnenyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akanbersungguh-sungguh
karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor
pendorongnya yang disebut dengan motivasi. Motivasi dapat dikatakan sebagai

5
perubahan energy dari dalam diri ( pribadi ) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar sering kali digunakan untuk ukuran dalam mengetahui seberapa
jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar merupakan
pencapaian tujuaan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar
mengajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan
dan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar.
e. IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang merupakan
panduan dari sejumlah mata pelajaran tentang keadaan alam.
Jadi secara konseptual penelitian ini mengkaji tentang penggunaan media
gambar dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yang
meliputi persiapan, penggunaan dan pelaksanaan, penilaian penggunaan media
gambar.
2. Penegasan Operasional
Untuk menghindari keraguan dalam penafsiran yang berbeda maka penulis
perlu memberikan penegasan istilah pada judul skripsi ini sebagai berikut:
Menurut buku pedoman penulisan skripsi penegasan operasional adalah
definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan serta dapat
diamati.Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel
penggunaan media gambar (X) terhadap motivasi (Y1) dan hasil belajar (Y2).
b. Media Gambar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan berbagai
macam gambar magnet yaitu suatu alat bantu atau perantara untuk pemahaman
makna dari materi yang telah disampaikan oleh seorang pendidik atau guru
baik berupa media cetak maupun media elektronik guna untuk membantu
melancarkan proses pembelajaran di kelas dan pembelajaran pun dapat
bertahan lama dan efektif, sehingga suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan.

6
c. Motivasi Belajar Menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di
dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Di dalam penelitian ini,
indikator motivasi belajarnya meliputi a) tekun; b) ulet; c) menunjukkan
minat; d) lebih senang bekerja mandiri; e) cepat bosan pada tugas rutin; f)
dapat mempertahankan pendapatnya; g) tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini; h) senang memecahkan masalah.
d. Hasil belajar adalah pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti
proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar IPA materigaya magnet yang diambil berdasarkan nilai
tes.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penegasan Istilah
1. Penegasan secara konseptual
a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang akan timbul dari sesuatu (orang/ benda) yang
ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang. pengaruh
adalah segala hal yang ada disekitar individu, baik berupa benda hidup, benda
mati, benda konkret, dan benda abstrak, bisa menjadi pengaruh bagi
perkembangan fisik dan psikis individu itu sendiri.
b. Media Gambar
Gambar merupakan media yang paling sering digunakan. Gambar
merupakan hasil lukisan yang menggambarkan orang, tempat dan benda dalam
berbagai variasi. Media gambar merupakan salah satu media grafis yang paling
sering digunakan oleh para pendidik dalam proses pembelajaran sehingga
siswa dapat secara mudah dalam memahami materi yang diajarkan.
c. Motivasi Belajar
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarikyang mnenyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akanbersungguh-
sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar
bila ada faktor pendorongnya yang disebut dengan motivasi. Motivasi dapat
dikatakan sebagai perubahan energy dari dalam diri ( pribadi ) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar sering kali digunakan untuk ukuran dalam mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar
merupakan pencapaian tujuaan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai
perubahan dan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar.
e. IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

8
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang
merupakan panduan dari sejumlah mata pelajaran tentang keadaan alam.
Jadi secara konseptual penelitian ini mengkaji tentang penggunaan media
gambar dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
yang meliputi persiapan, penggunaan dan pelaksanaan, penilaian penggunaan
media gambar.
3. Penegasan Operasional
Untuk menghindari keraguan dalam penafsiran yang berbeda maka
penulis perlu memberikan penegasan istilah pada judul skripsi ini sebagai berikut:
Menurut buku pedoman penulisan skripsi penegasan operasional adalah
definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan serta dapat
diamati. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:
b. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel
penggunaan media gambar (X) terhadap motivasi (Y1) dan hasil belajar (Y2).
c. Media Gambar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan berbagai
macam gambar magnet yaitu suatu alat bantu atau perantara untuk pemahaman
makna dari materi yang telah disampaikan oleh seorang pendidik atau guru
baik berupa media cetak maupun media elektronik guna untuk membantu
melancarkan proses pembelajaran di kelas dan pembelajaran pun dapat
bertahan lama dan efektif, sehingga suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan.
c. Motivasi Belajar Menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Di dalam penelitian ini, indikator
motivasi belajarnya meliputi a) tekun; b) ulet; c) menunjukkan minat; d) lebih
senang bekerja mandiri; e) cepat bosan pada tugas rutin; f) dapat
mempertahankan pendapatnya; g) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini;
h) senang memecahkan masalah.
d. Hasil belajar adalah pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti
proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar IPA materigaya magnet yang diambil berdasarkan nilai tes.

9
B. Landasan Teoritis
1. Tinjauan Tentang Media Gambar
a. Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-
alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja
tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan
digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi:
1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar.
2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan.
3) Seluk-beluk proses belajar.
4) Hubungan antara metode mengajar dan media Pendidikan.
5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8) Media Pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
9) Usaha inovasi dalam media Pendidikan.3
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
Pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari Bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti (tengah,
perantara, atau pengantar). Dalam IPA, media adalah perantara atau pengantar

3
Daryanto, Media Pembelajaran. (Bandung: PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2010), hal 19

10
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran. 4
Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai
tujuan pengajaran. Dalam pengertian lebih luas media pembelajaran adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengekfetifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses
pembelajaran dikelas. Pengertian media secara lebih luas dapat diartikan
manusia, benda, atau peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan
memperoleh pengetahuan, keterampilan, Sikap.5

b. Dasar dan Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Dasar Penggunaan Media Pembelajaran


Dasar dari penggunaan media pembelajaran dibagi menjadi dua kategori:
1) Landasan psikologi
Pada umumnya kedudukan media pembelajaran berfungsi sebagai
alat perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
memberikan stimulus kepada peserta didik agar peserta didik dapat
memahami materi yang disampaikan guru, dari konsep–konsep yang masih
abstrak menjadi gambaran yang lebih konkrit. Sikap dan perilaku seseorang
akan mengalami perubahan, setelah mereka mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman baru. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA akan
membantu siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru lewat
materi yang disampaikan oleh guru dibandingkan dengan jika guru hanya
melakukan pendekatan verbal.
2) Landasan Religius
Manusia mempunyai potensi untuk berkembang dengan dimilikinya
pendengaran, penglihatan dan pikiran. Sesuatu hal yang kongkrit akan lebih

4
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hal76
5
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan (Semarang: Rasail Media Group, 2005) hal 125

11
mudah dipelajari dari pada sesuatu yang abstrak. Sesuatu yang abstrak perlu
dikongkritkan . Untuk itu diperlukan media pembelajaran audio visual
dalam pendidikan.
c. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam bukunya Hujair Sanaky menyebutkan bahwa tujuan media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan pelajaran.
4) Membantu konsentrasi pembelajaran dalam proses pembelajaran.

d. Fungsi Media Pembelajaran


Menurut Benni Agus Pribadi dalam media pembelajaran berfungsi sebagai
berikut: Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan
proses pembelajaran bagi guru.
1) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkrit).
2) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan).
3) Semua indera siswa dapat disktifkan.
4) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

e. Manfaat Media Pembelajaran


Menurut Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak mudah

12
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap jam pelajaran.
4) Siswa dapat melakukan lebih banyak kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru , tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.6

f. Kriteria pemilihan media


Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena banyak variasi media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar yang memiliki karakter yang berbeda –beda. Oleh karena itu
dalam memilih media itu harus benar-benar cermat dan tepat agar dapat
digunakan secara tepat dan proses belajar mengajar berjalan dengan kondusif.
Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam pemilihan media
antara lain:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan
komponen utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam
penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar
tergambar dalam bentuk perilaku (behavior).
2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih
media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan
akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
3) Kondisi audien (siswa) dari segi subyek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
Faktor umum, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan
lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih
media pengajaran.
4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk
digunakan dikelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau

6
Ansawir dan Basyiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers 2002), hal 49

13
peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu
media yang dikendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru
5) Media yang dipilih seharusnya dapat dijelaskan apa yang akan disampaikan
kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan
yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
6) Biaya yang harus dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin
lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi
tinggi) bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang di
keluarkan.

g. Pengertian Media Gambar


Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada
siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan
informasi yang terkandung dalam masalah tersebut dapat terlihat lebih jelas.

h. Kriteria Pemilihan Media Gambar Yang Baik


1) Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti
melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya.
2) Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan
tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai
praktis.
3) Bentuk item. Hendaknya siswa dapat memperoleh tanggapan yang tepat
tentang objek-objek dalam gambar.
4) Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang sedang
dibicarakan atau dilakukan.
5) Harus di perhatikan nilai-nilai fotografinya, biasanya anak memusatkan
perhatiannya pada sumber-sumber yang lebih menarik.
6) Segi artistik, penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Mungkin anak-anak lebih tertarik pada gambar yang kelihatannya
tidak bagus misalnya gambar lapangan.

14
7) Gambar harus cukup popular, dimana gambar tersebut telah cukup di kenal
oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhan. Hal ini membantu mereka
untuk mendapatkan gambaran yang besar terhadap setiap objek yang ada
pada gambar.
8) Gambar harus dinamis, menunjukkan aktivitas tertentui. Gambar harus
membawa pesan.

i. Menurut Sadiman Syarat yang harus di penuhi oleh gambar/foto yang baik
sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
1) Otentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau
orang melihat benda sebenarnya.
2) Sederhana. Komposisi gambar hendaknyacukup jelas menunjukkan poin –
poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/
benda sebenarnya.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang
baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri sering
kali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

j. Kelebihan Penggunaan Gambar


Beberapa kelebihan media gambar / foto adalah sebagai berikut:
1) Sifatnya konkret; gambar / foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,
objek atau peristiwa dapat dibawa di kelas , dan tidak selalu bisa dibawa ke
objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.

15
3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan pengamatan
kita.
4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman.
5) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.

k. Kelemahan media gambar/foto adalah sebagai berikut:


1) Gambar / foto hanya menekankan persepsi indera matab.
2) Gambar / foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

2. Tinjauan Motivasi Belajar


a. Pengertian Motivasi Belajar
Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya perilaku. Meskipun ada
kebutuhan misalnya, tetapi kebutuhan ini tidak menciptakan motif, maka tidak saja
ditentukan oleh faktor-faktor diri individu, seperti faktor biologis, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor social kebudayaan
Motivasi adalah syarat yang mutlak untuk belajar. Di sekolah seringkali
terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya.
Dalam hal demikian bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat
untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam
hubungan ini, perlu diingat, bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran tertentu
berarti bahwa anak itu bodoh terhadap mata pelajaranitu. Sering kali terjadi seorang
anak yang malas terhadap mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran
yang lain.

b. Fungsi Motivasi Belajar


Menurut sudirman (2018: 85) fungsi motivasi dalam belajar, sebagai berikut:

16
1) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yairu kearah tujuan yang ingin dicapai.
3) Menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan guna
mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan.7

c. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa:


Menurut Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah:
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita  akan
memperkuat motivasi belajar.
2) Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi
beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya  penghematan,
perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.
3) Kondisi siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang
mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi
psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan
menganggu perhatian belajar siswa, begitu juga sebaliknya.
4) Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa.
Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan  perlu
dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah,
maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya
dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang

7
Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar, (Yogyakarta : CV
Budi Utama, 2020) Hal. 8

17
lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah
belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
6) Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam
membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya,
menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila
upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa,
maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.8
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi kegiatan brelajar disekolah:
1) Memberi angka
Angka merupakan simbol dari hasil nilai belajarnya.
2) Hadiah
Memberikan hadiah bagi peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi.
3) Saingan/kompetisi
Kompetisi yang bersifat individu maupun kelompok dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima
sebagai tantangan.
5) Memberi ulangan
Siswa akan giat belajar jika akan menghadapi ulangan.
6) Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik.
7) Hukuman
Merupakan reinforcement negatif tetapi jika dilakukan dengan tepat dna bijak
akan menjadi motivasi yang baik dan efektif/
8) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motifasi
yang cukup penting.

3. Tinjauan Tentang IPA


8
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar ( Jakarta,PT Raja Grafindo Persada ,2004) hal
73-74

18
a. Pengertian IPA
Sains berasal dari kata science yang berarti ilmu, Sains adalah ilmu
yang mempelajari lingkungan alam sekitar manusia. Untuk memperdalam
gambaran dalam IPA di bawah ini dikemukakan beberapa batasan tentang IPA
oleh para ahli dibidang IPA. Menurut Wahyono, IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan, tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara
umum sebatas pada gejala alam. Disimpulkan bahwa IPA adalah hasil
kegiatan manusia berupa pengetahuan atau gagasan dan konsep, yang
terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah. Ruang lingkup mata pelajaran IPA di SD / MI
adalah makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, Hewan,
Tumbuhan dan Interaksinya. Materi sifat dan kegunaannya adalah meliputi:
udara, air, tanah dan batuan, listrik, dam magnet, energy dan panas, gaya dan
pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya, kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.9
b. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh dorongan dan tarikan
dari magnet. Gaya magnet merupakan gaya yang disebabkan oleh gaya tarik
menarik yang disebabkan oleh magnet yang terdiri dari dua kutub yaitu kutub
positif dan kutub negatif.10

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya.
Arikunto (2006 :71) menyatakan bahwa hipotesis ialah suatu kesimpulan yang belum
final, masih harus dibuktikan kebenaranya atau hipotesis adalah jawaban sementara.
Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai kesimpulan sementara suatu hubungan
variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya sehingga hipotesis dapat dikatakan
sebagai suatu prediksi yang melekat pada variabel yang bersangkutan. Meskipun
demikian, taraf ketepatan prediksi sangat tergantung pada taraf kebenaran dan
ketepatan landasan teoritis.
9
Isrok’atun, dkk. Pembelajaran Matematika Dan Sains Secara Integratif Melalui Situasion Basic Learning
(Sumedang: Sumedang Press. 2020) hal. 21
10
H. Panut, dkk. Dunia IPA semster Kedua Kelas 5B (Yogyakarta : Ghalia Indonesia. 2007) hal. 18.

19
Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai
populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian. Pernyataan tersebut mengindikasi asumsi dasar yang melekat pada
populasi yang bersangkutan. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini,
maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan Media
Gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di
SDN 1 Rejotangan Tulungagung
2. Terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara penggunaan Media
Gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di
SDN 1 Rejotangan Tulungagung
3. Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan Media
Gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di
SDN 1 Rejotangan Tulungagung
4. Tidak terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara penggunaan Media
Gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di
SDN 1 Rejotangan Tulungagung

20
III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimen dengan pendekatan
kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa
data statistik atau dengan menggunakan angka sebagai alat untuk keterangan-
keterangan yang berhubungan penelitian yang dilakukan. Penelitian kuantitatif
merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,
terencana, dan terstruktur, dengan jelas sejak awal hingga pembuatan objek
penelitian, sampel data, sumber data, maupun metodologinya (mulai pengumpulan
data hingga analisis data).
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang merupakan suatu proses penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali yaitu variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-
variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat di control
secara ketat. Metode ini bersifat validation (menguji ), yaitu menguji pengaruh satu-
satu atau lebih variabel lain. Variabel yang memberikan pengaruh dikelompokkan
sebagai variabel bebas (independent variables), dan variabel yang di pengaruhi
dikelompokkan sebagai variabel terikat (dependent variables).
Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling
produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab
hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Disamping itu,
penelitian eksperimen juga merupakan salah satu bentuk penelitian yang
memerlukan syarat yang relatif lebih ketat jika dibandingkan dengan jenis penelitian
lainnya. Hal ini karena sesuai dengan maksud para peneliti yang menginginkan
adanya kepastian untuk memperoleh informasi tentang variabel mana yang
menyebabkan sesuatu terjadi dan variabel yang memperoleh akibat dari terjadinya
perubahan dalam suatu kondisi eksperimen.

21
Dalam bidang pendidikan, penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi dua
macam bentuk, yaitu penelitian di dalam laboratorium dan penelitian di luar
laboratorium. Penelitian di laboratorium, dilaksanakan peneliti di dalam ruangan
tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan intensitas yang lebih teliti
terhadap variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian diluar laboratorium yang juga
disebut penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan
hasil penelitian yang mendekati dengan lingkungan nyata, misalnya masyarakat.
Dalam penelitian eksperimen lapangan pada umumnya dapat berupa kegiatan kelas,
sekolah, kegiatan praktik di bengkel, atau pertemuan sekolah lainnya yang diambil
secara alami.
3. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian atau
penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai
pengaruh penggunaan media gambar terhadap motivasi dan hasil belajar. Konsep
yang telah dioperasionalkan menjadi berbagai variasi nilai (kategori) disebut sebagai
variabe.
Jenis variabel dalam suatu penelitian adalah variabel terikat dan variabel bebas.
a. Variabel bebas (Variable independent), yaitu variabel yang dapat memberikan
pengaruh terhadap variabel lain, yaitu X1= Penggunaan Media Gambar.
b. Variabel terikat (Variable dependent) atau variabel Y, yaitu Y1 Motivasi dan
Y2 Hasil Belajar.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Rejotangan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi juga dapat
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengertian lain menyebutkan

22
bahwa populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, tumbuhan, Peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu
tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu
penelitian. Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga
sekolah, hubungan sekolah dan masyarakat, karyawan perusahaan, jenis tanaman
hutan, jenis padi, kegiatan marketing, hasil produksi, dan sebagainya. Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas 4 yang terdiri 2 kelas dengan jumlah siswa 63
siswa.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya sebagian
populasi saja yang diambil dan di pergunakan untuk menentukan sifat serta ciri
yang di kehendaki dari suatu populasi. Sampel peenelitian ini adalah kelas IV
SDN 1 Rejotangan, yang terdiri dari 31 siswa.

D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh sebab itu
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian bisa
disebut dengan instrumen penelitian.11 Maka Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang
digunakan oleh peneliti adalah instrumen tes.
Tes ialah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakatyang
dimiliki oleh individu atau kelompok.12 Untuk penelitian ini, peneliti
menggunakan tes tertulis, dimana yang menjadi objek tes adalah siswa. Tes akan
dilaksanakan satu kali, yaitu pada pada akhir pembelajaran yang disebut post test.
Instrument yang baik hendaknya mengandung dua syarat penting, yang disebut
valid dan reliable. Dalam sebuah uji intrumen terdapat dua uji, yaitu uji validitas
dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas

11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung:Alfabeta, 2015), hal. 81
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 150.

23
Uji validitas merupakan salah satu instrument yang akan digunakan.
Validitas instrument berhubungan dengan kesanggupan alat penilaian dalam
mengukur isi yang seharusnya. Yang kemudian dapat diartikan bahwa tes
tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak
diukur.13 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validasi konstruksi
dengan meminta pendapat para ahli (judgment experts). Setelah pengujian
konstruksi dari ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrument kemudian
validasi dianalisis.
Untuk menguji validitas, maka rumus korelasi Produk moment yang di gunakan
adalah:14

Keterangan :

rxy = koefeisien korelasi variabel x dan y

N = banyak subjek uji coba

X = skor tiap item

Y = skor total

XY = perkalian skor item dengan skor total

E. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi


mengenai data atau bukti yang nyata dan dapat disajikan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.

1. Data Primer

13
Nana, Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 13
14
Hamzah B Uno dan Satria Koni, Asesment Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 159.

24
Sumber data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer adalah sumber
data penelitian yang diperoleh secara sumber asli tanpa perantara. Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Rejotangan.

2. Data Sekunder
Sumber data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada peneliti. Misalnya lewat orang lain maupun dokumen. 15 Data sekunder
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari guru kelas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa metode pengumpulan data


adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agarpekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.16 Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Tes
Tes adalah suatau cara mengumpulkan data dengan memberikan
teskepada objek yang diteliti. Tes terdiri dari beberapa macam, dalam
penelitian ini yang digunakan adalah posttest. Posttest akan digunakan untuk
melihat pengaruh media film atau vidio terhadap siswa setelah diberi
perlakuan. Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar
siswa kelas IV SDN 1 Rejotangan Materi “Gaya Magnet”.

2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat
ataumencatat suatu laporan yang tersedia. 17 Dokumentasi ini bertujuan
untukmemudahkan peneliti dalam menyusun laporan antara lain untuk
memperolehprofil sekolah, nama peserta didik yang menjadi populasi dan
sampel penelitian,jumlah siswa, dan foto-foto kegiatan selama penelitian.
15
Mirgan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hal. 122
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 129.
17
Tanzeh, Metodologi Penelitian,…hal. 92

25
G. Teknik Analisi Data

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan


variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkanvariabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukanperhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.18 Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan
data, perlu segeradilakukan analisis data atau pengolahan data. Analisis data
merupakan proses pengolahan, penyajian interpretasi dan data yang diperoleh dari
lapangan,dengan tujuan agar data yang disajikan mempunyai makna,
sehinggapembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita. 19 Adapun langkah-
langkahdalam analisis datanya sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat
a. Uji Homogenitas
Homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data
tersebuthomogeny yaitu dengan membandingkan kedua variansinya.20 Uji
homogenitas ini sangatlah sederhana karena kita cukupmembandingkan
variansi terbesar dengan variansi terkecil.Uji homoginitas varians dilakukan
untuk mengetahui kedua kelassampel mempunyai varians yang homogen atau
tidak. Prosedur yangdigunakan untuk menguji homogenitas varian dalam
kelompok adalahdengan jalan menemukan harga F max.30 Pada uji
homogenitas, harga Fyang diharapkan adalah F yang tidak signifikan
maksudnya harga Fempirik lebih kecil dari atau sama dengan F tabel. Hal
tersebutmenunjukkan tidak adanya perbedaan atau dapat diartikan sama,sejenis,
tidak heterogen, atau homogen.
Hipotesis yang digunakan peneliti dalam uji ini adalah :

H0 = Sampel homogen.

H1 = Sampel tidak homogen

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif....., hal. 207
19
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi…., hal. 66
20
Usman & Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 133

26
Rumus untuk menguji homogenitas varians:21

Keterangan :
N = Jumlah data
∑X2 = Jumlah kuadrat nilai

(∑X)2 = Jumlah nilai dikuadratkan

Setelah data dihitung dengan rumus F tersebut, selanjutnya data dianalisis


dengan membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel dengan α = 5% dan dk
pembilang = banyaknya data tersebut dikurangi satu, sedangkan dk penyebut =
banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika F hitung ≤ Ftabel maka diterima,
sehingga kelas yang diambil adalah kelas yang homogen, yang selanjutnya
akan diberi perlakuan oleh peneliti.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu variabel normal atau
tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.
Menguji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov- Smirnov. Dalam pengujian ini peneliti juga menggunakan
bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution)
16.0 for Windows.

Adapun ketentuan kriteria Uji Normalitas SPSS 16.0 dengan Kolmogorov


Smirnov adalah sebagai berikut:
1) Nilai signifikan atau nilai probabilitas ≤ 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.

21
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian.... ,hal 100

27
2. Uji Hipotesis

Adapun dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah independent sample t-test dan uji anova 2 jalur.
a. Uji T-Test
Analisis data independent sample t-test digunakan untuk mengukur
apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kriteria dasar pengambilan keputusan:
1) Berdasarkan signifikan

Jika sig. < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak

Jika sig. > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima

2) Berdasarkan rhitung

Jika rhitung>rtabel maka Ha diterima dan H0 ditolak

Jika rhitung<rtabel maka Ha ditolak dan H0 diterima

b. Uji Anova 2 Jalur (Manova)

Langkah selanjutnya adalah mencari pengaruh penggunaan media


video berbasis pendidikan karakter terhadap keaktifan dan hasil belajar
peserta didik, peneliti menggunakan uji Anova 2 Jalur dengan jenis uji
Manova. Uji Anova 2 Jalur dengan jenis uji Manova digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel bebas dan
variabel terikat dan masing-masing variabel mempunyai dua jenjang atau
lebih.22 Pada penelitian ini mempunyai satu jenjang variabel bebas dan dua
jenjang variabel terikat, maka anovanya ditulis Anova 1x2. Dalam
hitungannya penelitian menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Setelah menentukan nilainya, adapun kaidah menentukan hasil uji
berdasarkan Fhitung yang berarti.

1) Jika taraf sig. > 0,05 maka H 0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti
rata-rata kedua perlakuan mempunyai kesamaan secara signifikan.
22
Husain Usman dan Puromo Setiady Akbar, Pengantar Statistika,....,hal. 158.

28
2) Jika taraf sig. < 0,05 maka H 0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti
rata-rata kedua perlakuan berbeda secara signifikan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. Usman,. 2011, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara.


Ansawir. Basyiruddin,. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Arikunto, Suharsimi,. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktek, Jakarta:
Rineka Cipta.
Aqib, Zainal,. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
Inovatif, Bandung: Yrama Widya.
Bungin, Mirgan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media.
Daryanto,. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: PT.Sarana Tutorial Nurani
Nana, Sudjana,. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Isrok’atun, dkk,. 2020. Pembelajaran Matematika Dan Sains Secara Integratif Melalui
Situasion Basic Learning. Sumedang: Sumedang Press.
Lestari, Endang Titik,. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar,
Yogyakarta : CV Budi Utama.
Panut , H. Dkk,. 2007. Dunia IPA semster Kedua Kelas 5B . Yogyakarta : Ghalia
Indonesia.
Sardiman,. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta,PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono,. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Syukur. Fatah,. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail Media Group.
Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Uno, Hamzah B. Koni, Satria,. 2013. Asesment Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Rohani, Ahmad,. 1997. Media Instruksional Edukatif . Jakarta: PT.Rineka Cipta,.

30

Anda mungkin juga menyukai