[Penulis]
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................................................5
A. Jenis Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran.....................................................................5
B. Strategi dalam Penggunaan Media Pembelajaran..............................................................................7
C. Dampak Positif dan Tantangan Penggunaan Media Pembelajaran...................................................9
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan......................................................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media dan pembelajaran merupakan dua unsur yang saling bersinergi dan memiliki
hubungan erat. Peran media pembelajaran tidak hanya sebatas sebagai alat bantu, melainkan
sebagai fasilitator utama dalam memperkaya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Dalam era digital yang tengah kita alami, paradigma media pembelajaran tidak lagi terpaku pada
tradisionalitas buku atau papan tulis; melainkan telah meluas menjadi beragam format seperti
video, audio, dan gambar. Keberagaman ini memberikan peluang besar untuk menciptakan
pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Dengan memahami bagaimana
memanfaatkan media pembelajaran secara efektif, pendidik dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan beragam siswa. Oleh karena itu,
pengetahuan mendalam tentang strategi penggunaan media pembelajaran menjadi kunci dalam
memaksimalkan potensi pendidikan di era digital ini. Penting untuk diakui bahwa integrasi media
pembelajaran bukan hanya sekadar menggantikan metode konvensional, melainkan menciptakan
suasana pembelajaran yang lebih mendalam dan menantang. Dengan demikian, pemahaman yang
matang mengenai berbagai jenis media pembelajaran dan keterampilan pengaplikasiannya
menjadi landasan kritis bagi pendidik untuk merancang pengalaman belajar yang berdaya guna
dan relevan dalam konteks pembelajaran modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana cara menggunakan media pembelajaran secara efektif?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan berbagai jenis media pembelajaran yang tersedia, seperti audio, video,
gambar, dan interaktif multimedia.
2. Menjelaskan metode dan strategi efektif dalam mengaplikasikan media pembelajaran
dalam pengajaran.
3. Membahas manfaat penerapan media pembelajaran dan m enjelaskan potensi risiko atau
hambatan dalam penggunaan media pembelajaran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang
menarik dan efektif. Media pembelajaran membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh
guru. Dalam era digital seperti sekarang, media pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku atau papan
tulis, tetapi juga dapat berupa video, audio, dan gambar. Oleh karena itu, penting untuk memahami
bagaimana media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran.
5
demonstrasi gerakan dalam seni tari atau mempraktikkan keterampilan bermain alat musik
tertentu. Contoh praktiknya, guru juga dapat menggunakan metode ini untuk menunjukkan
langkah-langkah eksperimen sains kepada siswa, yang kemudian mencoba melakukannya
sendiri dengan bimbingan langsung dari guru.
2) Diskusi Kelompok: Melibatkan siswa dalam diskusi kelompok memungkinkan mereka untuk
berbagi informasi, saling bertukar pendapat, dan mengevaluasi pemahaman materi. Siswa dibagi
dalam kelompok kecil dan diberikan topik untuk didiskusikan bersama, menciptakan suasana
belajar yang kolaboratif. Contoh praktiknya, diskusi kelompok dapat diterapkan dalam berbagai
mata pelajaran, di mana siswa dapat membahas topik tertentu dan memperdalam pemahaman
mereka melalui interaksi dan pertukaran ide.
3) Presentasi: Penggunaan presentasi memungkinkan siswa untuk menyajikan informasi atau hasil
karya mereka di depan kelas. Tugas seperti menyajikan hasil penelitian atau karya tulis dapat
menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan menyampaikan ide. Misalnya,
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun presentasi yang menyajikan hasil
penelitian mereka atau proyek kreatif, memberikan kesempatan untuk berbicara di depan umum.
4) Role Playing: Teknik role-playing melibatkan siswa dalam berperan sebagai tokoh atau karakter
dalam sebuah cerita, yang kemudian ditampilkan di depan kelas. Hal ini tidak hanya
meningkatkan pemahaman konsep tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan
adaptabilitas. Misal, siswa dapat berpartisipasi dalam role-playing untuk memahami peran atau
situasi tertentu dalam sejarah, sastra, atau konteks sosial, menciptakan pengalaman belajar yang
interaktif dan mendalam.(Ma’ruf, 2023)
Dalam konteks pembelajaran, variasi media pembelajaran seperti media cetak, audio, visual, dan
audiovisual merupakan instrumen yang dapat meningkatkan efektivitas pengajaran. Media cetak,
melibatkan buku, majalah, dan brosur, memberikan keleluasaan bagi siswa untuk mengeksplorasi
informasi secara lebih mendalam. Sementara itu, media audio, seperti rekaman suara atau podcast,
memberikan dimensi suara yang dapat memperkaya pemahaman siswa terhadap materi tertentu.
Media visual, seperti grafik, diagram, atau gambar, memiliki kekuatan dalam memvisualisasikan
konsep yang kompleks. Kemudian, media audiovisual menggabungkan elemen visual dan suara,
seperti video atau presentasi, untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang holistik. Namun,
setiap jenis media pembelajaran memiliki keunggulan dan keterbatasan sendiri. Oleh karena itu,
peran guru dalam pemilihan media pembelajaran menjadi krusial. Guru harus mempertimbangkan
kecocokan antara jenis media dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Pemilihan yang tepat akan
memaksimalkan pemahaman siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
Dengan demikian,
6
kesadaran akan kelebihan dan kekurangan masing-masing media pembelajaran menjadi landasan
penting dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif.
8
terbatas. Meskipun demikian, presentasi efektif dapat membantu menyampaikan informasi dengan
jelas dan terstruktur. Selain itu, Strategi Diskusi juga merupakan pendekatan yang berharga dalam
penggunaan media pembelajaran. Melalui strategi ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk
berbicara dan berdiskusi mengenai materi ajar. Proses interaktif ini tidak hanya memberikan ruang
bagi peserta didik untuk mengemukakan pandangan mereka, tetapi juga memungkinkan mereka
mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Diskusi mempromosikan keterlibatan aktif peserta
didik, memungkinkan mereka memahami konten dengan lebih mendalam dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi atau pengetahuan sebelumnya.(Burhanuddin, n.d.) Dengan memahami
dan memanfaatkan kedua strategi ini, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih
dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Kombinasi antara presentasi yang
efektif dan interaksi melalui diskusi dapat meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan keterampilan
kritis siswa dalam proses pembelajaran. Berikut contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-
hari :
a) Pengaplikasian Strategi Presentasi
Sebagai contoh, dalam pembelajaran tentang sejarah sebuah peristiwa penting, guru dapat
menggunakan presentasi multimedia yang mencakup gambar, grafik, dan narasi terkait. Guru
dapat menjelaskan kronologi peristiwa tersebut, menyajikan fakta-fakta kunci, dan
menggambarkan dampaknya secara jelas. Sumber daya presentasi dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang terstruktur dan memudahkan siswa untuk memahami konteks peristiwa
sejarah tersebut.
b) Pengaplikasian Strategi Diskusi
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru dapat menggunakan strategi diskusi untuk
membahas tema atau konsep dalam sebuah novel atau cerita. Setelah siswa membaca bagian
tertentu, mereka diberi kesempatan untuk berbicara tentang pemahaman mereka, mendiskusikan
karakter, atau mengeksplorasi ide-ide pokok dalam kelompok kecil. Diskusi semacam ini tidak
hanya memperdalam pemahaman siswa terhadap teks, tetapi juga mengembangkan kemampuan
mereka untuk mengemukakan argumen dan berpikir kritis tentang konten bacaan.
c) Pengaplikasian Kombinasi Strategi
Dalam pelajaran sains, guru dapat memadukan kedua strategi tersebut. Misalnya, saat
mempelajari sistem tata surya, guru dapat menggunakan presentasi multimedia untuk menyajikan
informasi tentang setiap planet, menjelaskan karakteristiknya, dan menunjukkan posisinya dalam
tata surya. Setelah presentasi, siswa dapat terlibat dalam diskusi kelompok untuk membahas
pertanyaan terkait, membandingkan planet, dan menggali lebih dalam konsep astronomi.
Kombinasi strategi presentasi dan diskusi memberikan variasi dan memungkinkan siswa untuk
belajar melalui pengalaman yang beragam.
9
C. Dampak Positif dan Tantangan Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam pembelajaran membawa dampak positif yang signifikan,
namun diikuti oleh sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian. Salah satu dampak positif
utama adalah peningkatan motivasi belajar, di mana media pembelajaran yang menarik, seperti
gambar, video, atau animasi, dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan,
memicu minat siswa, dan mendorong keterlibatan aktif dalam proses belajar. Media juga
membantu meningkatkan pemahaman materi dengan menyediakan konten visual atau auditori
yang memberikan ilustrasi konkret terhadap konsep-konsep kompleks, mempermudah siswa
untuk mengonsep dan menginternalisasi informasi yang diajarkan. (Lange & Costley,
2020)Selain itu, penggunaan media kreatif juga merangsang kreativitas siswa dalam memahami
materi pembelajaran, karena media yang dirancang dengan inovatif dan menarik dapat
menginspirasi siswa untuk berpikir kreatif, mengaitkan konsep-konsep pembelajaran, dan bahkan
menciptakan karya-karya baru. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa tantangan seperti
keterbatasan akses, potensi ketergantungan siswa pada media, dan kesulitan guru dalam menilai
kualitas media pembelajaran menjadi aspek yang perlu dikelola secara bijaksana untuk
memastikan penggunaan media yang efektif dalam mendukung pembelajaran.
(digitalcitizenacademy, n.d.) Dengan memahami baik dampak positif dan tantangan tersebut,
pengintegrasian media dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih strategis dan efisien,
menghasilkan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan inklusif bagi siswa.
Adapun tantangan penggunaan media dalam pembelajaran dan strategi menghadapinya:
1) Keterbatasan Akses
Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat atau konektivitas internet yang diperlukan.
Tantangan utama dalam penggunaan media dalam pembelajaran adalah keterbatasan akses yang
dihadapi oleh sebagian siswa. Tidak semua pelajar memiliki akses ke perangkat atau konektivitas
internet yang diperlukan untuk mengakses materi pembelajaran secara efektif. Kesenjangan akses
ini dapat menciptakan divisi di antara siswa, dengan sebagian di antaranya mungkin kesulitan
mengikuti pembelajaran online atau menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif. Faktor-faktor
seperti kondisi geografis, tingkat ekonomi, dan kebijakan teknologi di rumah atau di daerah
tertentu dapat menjadi kendala yang signifikan, sehingga menghambat kemampuan sebagian
siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui media. Strategi yang dapat dilakukan dalam
menghadapi tantangan tersebut :
Memfasilitasi sumber daya fisik di sekolah untuk digunakan oleh siswa yang tidak
memiliki perangkat pribadi.
10
Mengembangkan konten pembelajaran yang dapat diakses melalui berbagai perangkat, termasuk
yang memiliki koneksi internet yang lemah.
2) Ketergantungan pada Media
Tantangan lain yang muncul seiring dengan penggunaan media dalam pembelajaran
adalah potensi terjadinya ketergantungan siswa pada media, yang dapat berdampak pada
kurangnya partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa mungkin cenderung mengandalkan
media sebagai satu-satunya sumber informasi atau sarana pembelajaran, tanpa melibatkan diri
mereka secara interaktif. Hal ini dapat merugikan, karena interaksi langsung dengan guru dan
rekan sekelas memiliki peran penting dalam pengembangan keterampilan sosial, kemampuan
berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, pendekatan seimbang dalam
pemanfaatan media, yang diintegrasikan dengan kegiatan pembelajaran yang melibatkan diskusi,
kolaborasi, atau proyek berbasis kelompok, menjadi penting untuk memastikan bahwa siswa
tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi, tetapi juga aktor aktif dalam proses pembelajaran.
Kesadaran terhadap risiko ketergantungan ini dapat menjadi titik awal untuk merancang strategi
pembelajaran yang seimbang dan beragam, sehingga siswa dapat mengoptimalkan manfaat media
sambil tetap aktif terlibat dalam pembelajaran kolaboratif dan interaktif. Berikut strategi dalam
menghadapi tantangan tersebut :
Mengintegrasikan pendekatan pembelajaran yang seimbang, termasuk kegiatan non-
media, seperti diskusi kelompok atau proyek berbasis tangan.
Memberikan arahan jelas kepada siswa mengenai bagaimana menggunakan media
sebagai alat bantu, bukan pengganti interaksi sosial dan keterlibatan langsung.
3) Kesulitan dalam menilai kualitas Media
Guru mungkin menghadapi kesulitan dalam menilai kualitas konten media pembelajaran
yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh keragaman sumber daya media yang tersedia, mulai dari
teks, gambar, video, hingga aplikasi interaktif. Penilaian kualitas media pembelajaran melibatkan
pertimbangan terhadap beberapa faktor, seperti akurasi informasi, kelayakan konten sesuai
dengan kurikulum, dan kemampuan media dalam merangsang keterlibatan siswa. Selain itu, guru
juga perlu mempertimbangkan aspek kebaruan dan relevansi media terhadap perkembangan
kurikulum dan tuntutan pembelajaran terkini. Dalam era informasi yang terus berkembang, guru
perlu senantiasa mengikuti perkembangan teknologi dan metode pembelajaran yang inovatif,
sehingga mampu memilih dan mengevaluasi media pembelajaran dengan bijaksana. Kesulitan ini
dapat diatasi melalui pelatihan guru yang memfokuskan pada peningkatan literasi digital dan
pengetahuan konten, sehingga mereka dapat menjadi penilai yang lebih efektif terhadap kualitas
11
media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi yang dapat dilakukan
yaiitu :
Mengintegrasikan pendekatan pembelajaran yang seimbang, termasuk kegiatan non-
media, seperti diskusi kelompok atau proyek berbasis tangan.
Memberikan arahan jelas kepada siswa mengenai bagaimana menggunakan media
sebagai alat bantu, bukan pengganti interaksi sosial dan keterlibatan langsung.
12
dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
dengan rincian indikator untuk setiap kompetensi.
Penguasaan kompetensi pedagogik, menurut Suryana (2013), merujuk pada kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran, yang mencakup pemahaman konsep pendidikan,
karakteristik peserta didik, kurikulum, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran, evaluasi proses dan hasil, serta pengembangan peserta didik untuk
aktualisasi profesi guru. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk mengenali karakteristik siswa
dan menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat merupakan tugas yang tak
terpisahkan dalam peran mereka sebagai pendidik dan pengajar. Upaya perencanaan yang baik, di
mana guru mampu mengidentifikasi karakteristik siswa, memilih metode dan model
pembelajaran yang sesuai, dan menyiapkan bahan ajar yang relevan, menjadi kunci untuk
mencapai pembelajaran yang efektif.(Purnasari & Sadewo, 2020) Model pembelajaran yang harus
tercapai dari uraian paragraf tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Literasi Digital Guru
Guru perlu mengembangkan literasi digital yang mencakup keterampilan dalam
mengevaluasi kualitas konten media pembelajaran. Ini melibatkan kemampuan guru untuk
memahami, menilai, dan memilih berbagai jenis media pembelajaran secara efektif agar
sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan mampu merangsang keterlibatan siswa. Selain
penguasaan model pembelajaran dan media ajar, seorang guru juga perlu mengembangkan
literasi digital sebagai kompetensi yang krusial dalam konteks pembelajaran modern. Literasi
digital ini mencakup beragam keterampilan, termasuk kemampuan guru dalam mengevaluasi
kualitas konten media pembelajaran. Dalam era digital, guru harus mampu memahami,
menilai, dan memilih dengan bijak berbagai jenis media pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan kurikulum dan mampu merangsang keterlibatan siswa.
Kemampuan untuk menilai kualitas konten media pembelajaran menjadi kunci penting,
mengingat banyaknya sumber informasi yang tersedia secara daring. Guru perlu memastikan
bahwa materi yang digunakan tidak hanya relevan dengan materi ajar yang diinginkan, tetapi
juga berkualitas tinggi dan dapat dipercaya. Dengan mengembangkan literasi digital, guru
dapat lebih efektif mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dan mengoptimalkan
penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik pembelajaran.
Selanjutnya, literasi digital juga mencakup kemampuan guru untuk memilih media
pembelajaran yang dapat merangsang keterlibatan siswa. Dengan memahami preferensi dan
gaya belajar siswa, guru dapat memilih dan mengadaptasi media pembelajaran yang paling
efektif untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa dalam proses belajar. Oleh karena itu,
13
pengembangan literasi digital tidak hanya memperkaya repertoar keterampilan guru dalam
memanfaatkan teknologi, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan pembelajaran yang
dinamis dan menarik bagi siswa.
2) Pengintegrasian Teknologi dalam Pembelajaran
Model ini mencakup penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Guru diharapkan dapat memanfaatkan media
pembelajaran dengan cerdas, mengintegrasikannya ke dalam metode pembelajaran yang
lebih tradisional, sehingga menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam dan
menarik bagi siswa. Model pembelajaran ini menitikberatkan pada penggunaan teknologi
sebagai alat bantu integral dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Dalam
konteks ini, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan berbagai jenis
media pembelajaran dengan cerdas, merancang strategi pengajaran yang
mengintegrasikan teknologi ke dalam metode pembelajaran yang lebih tradisional.
Pendekatan ini bertujuan menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam
dan menarik bagi siswa, di mana teknologi bukan hanya digunakan sebagai alat
tambahan, tetapi sebagai elemen yang mendukung dan memperkaya proses pembelajaran
secara keseluruhan. Dengan menggabungkan teknologi ke dalam metode pembelajaran
tradisional, guru dapat menciptakan suasana kelas yang dinamis, menginspirasi minat
siswa, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pembelajaran.
Dengan kata lain, penggunaan teknologi dalam model pembelajaran ini bertujuan tidak
hanya untuk meningkatkan efisiensi penyampaian informasi, tetapi juga untuk
menciptakan suasana belajar yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan teknologi di
era modern.
3) Pembelajaran Kolaboratif
Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang mendorong kolaborasi
antara siswa. Ini mencakup penggunaan media pembelajaran untuk memfasilitasi diskusi,
proyek kelompok, atau kegiatan kolaboratif lainnya, sehingga siswa tidak hanya
konsumen pasif, tetapi juga aktor aktif dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan tidak
hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi fasilitator pembelajaran yang
mendorong kolaborasi aktif di antara siswa. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan
adalah menggunakan model pembelajaran yang merangsang kerjasama di antara siswa.
Dengan mengintegrasikan elemen-elemen kolaboratif dalam pembelajaran, guru dapat
menciptakan lingkungan yang mempromosikan pertukaran ide, diskusi, dan proyek
kelompok.
14
Penerapan model pembelajaran ini juga melibatkan penggunaan media
pembelajaran sebagai alat fasilitas. Media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi diskusi daring, proyek kelompok melalui platform berbagi file, atau
kegiatan kolaboratif lainnya. Dengan demikian, siswa tidak hanya berperan sebagai
konsumen pasif informasi, tetapi juga sebagai aktor aktif yang terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang mengedepankan kolaborasi, guru
dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, kemampuan bekerja sama,
dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran. Pembelajaran
kolaboratif juga mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri, kritis, dan kreatif dalam
menyelesaikan tugas atau proyek bersama-sama. Dengan demikian, guru yang
menerapkan model pembelajaran kolaboratif tidak hanya menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih bermakna, tetapi juga mendukung perkembangan holistik siswa
sebagai individu yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
4) Peningkatan Terus-Menerus
Model ini menekankan pentingnya guru untuk terus meningkatkan pengetahuan
mereka terkait teknologi dan metode pembelajaran yang inovatif. Dalam dunia yang terus
berkembang, guru perlu terbuka terhadap perubahan, mengikuti pelatihan dan
pengembangan diri secara teratur untuk tetap relevan dan efektif dalam mengelola media
pembelajaran. Sebagai agen perubahan, guru diberdayakan untuk mengembangkan
keterampilan mereka melalui pelatihan dan pengembangan diri secara teratur. Inovasi
dalam pendidikan membutuhkan guru yang proaktif dan mampu mengintegrasikan
perkembangan terbaru ke dalam praktik pengajaran mereka. Oleh karena itu,
pengembangan diri yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan guru dalam mengelola
media pembelajaran dan memastikan bahwa pendekatan pembelajaran mereka tetap
relevan dan efektif. Melalui komitmen terus-menerus untuk meningkatkan diri, guru
dapat memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan pendidikan yang lebih
dinamis dan berorientasi teknologi.
Dengan mencapai model-model tersebut, diharapkan guru dapat menjadi fasilitator
pembelajaran yang holistik, mampu mengintegrasikan teknologi dengan bijaksana, dan
memberikan pengalaman pembelajaran yang kaya dan inklusif bagi siswa.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, makalah ini menggambarkan pandangan holistik terhadap konsep
media pembelajaran, dampak teknologi dalam pendidikan, dan strategi pengembangan media
pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keterlibatan peserta didik. Dalam pembahasannya,
makalah menyoroti pentingnya memahami konsep dasar media pembelajaran serta merinci
sejauh mana dampak teknologi dalam mendukung proses pembelajaran. Fokus diberikan pada
strategi pengembangan media pembelajaran yang efektif guna meningkatkan keterlibatan
peserta didik. Tidak hanya itu, makalah ini juga menekankan tren terkini dalam penggunaan
media pembelajaran, termasuk inovasi dan perubahan paradigma pembelajaran yang sedang
berkembang.
Pengakuan bahwa keberhasilan suatu metode pembelajaran tidak hanya tergantung pada
kecanggihan media, melainkan juga pada integrasi media tersebut dalam konteks pembelajaran,
memberikan perspektif yang lebih luas terkait dengan pentingnya pendekatan holistik dalam
pengembangan metode pembelajaran yang efektif. Dengan demikian, makalah ini membuka
ruang untuk pemahaman mendalam mengenai peran media pembelajaran dalam konteks
pendidikan modern. Dalam era yang terus berubah, pemahaman yang komprehensif terkait
konsep media dan pembelajaran menjadi kunci dalam membentuk praktik pembelajaran yang
inovatif, relevan, dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi.
B. Saran
Dalam makalah ini, kami menyarankan saran-saran terkait :
1) Penguatan Pelatihan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam menghadapi dinamika pengembangan media pembelajaran dan teknologi,
disarankan untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan guru.
2) Pengembangan Konten Media Pembelajaran yang Beragam dan Kontekstual
Diperlukan upaya lebih lanjut dalam pengembangan konten media pembelajaran
yang beragam dan kontekstual.
16
DAFTAR PUSTAKA
17