Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ALASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: H. Taufik Hidayat, M.A, Ph.D

Disusun Oleh:

Muhammad Alif Al Akbar (2105116036)


Ahmad Giraldi (2105116038)
Arman (21051160)

PGSD B 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita beribu-ribu nikmat, diantaranya nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada Nabi besar
Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari alam kegelapan kealam yang
terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang.
Makalah yang berjudul “Alasan Penggunaan Media Pembelajaran“ ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam proses belajar mengajar khususnya
dalam mata kuliah Media Pembelajaran.
Dan tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Bapak H. Taufik Hidayat, M.A, Ph.D
berkat arahan dan bimbingan dari bapak penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini. Dan kami mengucapkan banyak terima kasih juga kepada teman-
teman sekalian yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.
Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran dan kritik dari pembaca agar
makalah ini dapat diperbaiki dan bisa bermanfaat untuk pembaca.

Samarinda 9 maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................1

C. Tujuan Penulisan......................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................3

A. Pengertian media......................................................................................3

B. Alasan penggunaan media dalam pembelajaran.......................................3

C. Kerucut Pengalaman Edgar Dale memandang perlunya menggunakan


media pembelajaran..................................................................................7

D. Manfaat dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran.....................................8

BAB III....................................................................................................................13

PENUTUP...............................................................................................................13

A. Kesimpulan.............................................................................................13

B. Saran.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat peserta didik untuk belajar.Senada dengan apa yang
dikatakan oleh (Ruth Lautfer, 1999) bahwa media pembelajaran adalah salah satu
alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran,
meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan media siswa akan lebih termotivasi untuk belajar,
mendorong siswa menulis, berbicara dan berimajinasi semakin terangsang.
Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses belajar
mengajar lebih efektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan
peserta didik. Selain itu, media dapat berperanuntuk mengatasi kebosanan dalam
belajar di kelas.
Oleh karena itu, guru dituntut memberikan motivasi pada peserta didik
melalui pemanfaatan media yang tidak hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga
yang ada di luar kelas, jika hal itu dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran akan
tercapai. Lantas apa yang menjadi alasan penggunaan media pembelajaran perlu
di implementasikan Ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tentunya
Ketika media pembelajaran tidak ada atau dalam hal ini tidak di implementasikan
dalam kegiatan belajar mengajar maka yang terjadi yakni akan mengalami
kesulitan dalam mengajar, materi menjadi monoton dan siswa merasa bosan
dengan apa yang diajar oleh pendidik. Oleh karena itu di dalam makalah ini akan
di bahas dan di sajikan mengenai materi alasan penggunaan media pembelajaran

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu media pembelajaran?
2. Apa alasan yang mendasari penggunaan media perlu di lakukan dalam
pembelajaran?
3. Bagaimana kerucut pengalaman Edgar Dale memandang perlunya
menggunakan media dalam pembelajaran?
4. Bagaimana manfaat dan fungsi media dalam pembelajaran?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang alasan penggunaan media pembelajaran
2. Menjelaskan tentang manfaat dan fungsi media dalam pembelajaran
3. Menjelaskan tentang kerucut pengalaman Edgar Dale memandang
perlunya menggunakan media dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata
”medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Areif Sardiman, dkk. (1996)
mengemukakan arti media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim 6
kepenerima pesan.4 Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya
mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaat untuk keperluan
pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).5
2. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
audio visual,termasuk teknologi perangkat kerasnya.
3. Briggs berpendapat bahwa bahwa media merupakan alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses
belajar.material), komputer, dan instruktur.

Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika


membawa pesan-pesan (massages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Heinich juga mengkaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode
(Methods).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya semua
pendapat tersebut memposisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya, yang
dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam kegiatan pembelajaran. Pesan
yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan agar pesan dapat lebih
mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bila media adalah sumber belajar ,
maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa
yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Media pendidikan atau media pembelajaran tumbuh dan berkembang sejalan
dengan perkembangan teknologi pembelajaran.
B. Alasan penggunaan media dalam pembelajaran
3
1. Rata-Rata Siswa Masih Berpikir Konkrit
Sebuah hasil penelitian Encyclopedia of Educational Reseach mengatakan
bahwa pembelajaran dengan media dapat memberi nilai/manfaat antara lain :
mengurangi verbalisme, menarik perhatian dan minat siswa, mendorong siswa
untuk bertanya, materi yang dipelajari siswa dapat lebih menetap dan tidak mudah
dilupakan. Selain itu, menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri bagi siswa karena
mendapat pengalaman yang nyata dalam belajar, juga menjadi salah satu alasan
perlunya diterapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di ruang
kelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga dapat menimbulkan
pikiran yang teratur dan kontinou, serta dapat membantu tumbuhnya pengertian
dan perkembangan kemampuan berbahasa (Usman, 1995 : 31). Sejalan dengan itu
Sudjana (1995) mengatakan bahwa, ‘’penggunaan media pembelajaran dapat
memberikan pengalaman nyata dan meletakkan dasar perkembangan siswa
sehingga hasil belajar siswa bertambah mantap’’.
Sebagai alat penyalur informasi belajar, media juga sangat efektif dan efisien
untuk mengkongkritkan materi ajar yang sifatnya abstrak. Sebab sasaran akhir
dari sebuah proses pembelajaran adalah pembentukan sikap dan prilaku peserta
didik. Oleh karena itulah kehadiran media untuk memvisualisasikan berbagai
konsep abstrak yang diajarkan dalam sebuah materi pembelajaran pada level
sekolah dasar mutlak diperlukan.
2. Alasan Didaktis-Psikologis
Secara didaktis-psikologis penggunaan media dalam setiap proses
pembelajaran sangatlah dibutuhkan, sebab dengan media konsep-konsep serta
nilai-nilai yang bersifat abstrak dapat disederhanakan dalam bentuk visualisasi
sehingga dapat dipahami oleh siswa. Selain itu penggunaan media dapat
melibatkan seluruh pribadi siswa, baik fisik maupun psikhis, serta efektif terhadap
segala tife belajar, lebih-lebih bagi siswa yang memiliki tife belajar campuran. Hal
ini sejalan dengan Hamalik (1980:23) yang mengatakan bahwa : ‘’dalam rangka
mengefektifkan pembelajaran perlu diupayakan penggunaan alat-alat komunikasi
non-verbal sebagai penyalur informasi yang dapat mempermudah pemahaman
siswa dalam belajarnya.
Salah satu alat komunikasi dimaksud adalah media pembelajaran, sebab pada
dasarnya media pembelajaran dapat mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam pembelajaran di ruang kelas. Dalam konteks ini
4
Suparno (1987: 1) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang
dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan, yakni pesan yang tekandung
dalam materi pembelajaran. Dalam perspektif yang sedikit berbeda Darma (1983)
memberi istilah media sebagai alat peraga, yaitu alat bantu yang digunakan guru
dalam mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswanya. Dengan demikian
dapat dipahami betapa pentingnya penggunaan media dalam setiap proses
pembelajaran dilihat dari aspek didaktis-psikologis lebih-lebih pada pembelajaran
di kelas rendah. Terkait dengan persoalan media dalam proses pembelajaran Ali
(1992 : 89) dan Hasan (1994 : 23) memberi pengertian yang sama tentang media
yaitu : segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong proses belajar siswa ke arah yang lebih baik.
Berangkat dari gambaran tersebut, maka secara tegas dapat dikatakan bahwa
secara didaktis psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan
psikologis anak dalam hal belajar. Dikatakan demikian sebab secara psikologis
alat bantu mengajar berupa media pembelajaran sangat memudahkan siswa dalam
hal belajar karena media dapat membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi
lebih kongkrit (nyata). Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Rusyan (1993)
yakni pada prinsipnya media itu dipakai dalam proses pembelajaran dengan
maksud untuk membuat cara berkomunikasi yang lebih efektif dan efisien.
Terkait dengan efektivitas penggunaan media dalam proses pembelajaran
Depdikbud (1992:79) menegaskan bahwa penggunaan media dalam proses
pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa,
mengurangi atau menghindari terjadinya verbalisme, membangkitkan nalar yang
teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan
nilai-nilai pada diri siswa. Di samping itu, pengunaan media pembelajaran sangat
penting karena dapat menyingkat 9 waktu. Artinya, pembelajaran dengan
menggunakan media dapat menyederhanakan masalah terutama dalam
menyampaikan hal-hal yang baru dan asing bagi siswa.
3. Alasan Pengalaman Bermakna yang Diterima Siswa
Dalam perspektif Empirismenya John Locke sebagaimana dikutif Ahmadi,
(1991) bahwa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan, bahkan
dalam pandangannya ini John Locke mengatakan bahwa manusia terlahir
bagaikan kertas putih bersih yang belum ditulisi dengan pengalaman apa-apa
5
(tabularasa). Berangkat dari pandangan tersebut, maka dalam proses pembentukan
kepribadian anak-anak banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Demikian
halanya dengan keberhasilan sebuah proses pembelajaran di ruang kelas, sangat
dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya adalah efektifitas lingkungan atau
pengalaman yang diterima siswa. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang
efektif, maka guru dituntut memiliki kesanggupan dan kemampuan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik yang profesional. Terkait
dengan hal itu, guru selain harus mampu memilih materi yang cocok dengan
perkembangan siswa, juga dituntut kemampuan dalam menyampaikan
informasi/materi pelajaran kepada siswa secara metodis sehingga mereka
mendapat pengalaman yang kondusdip bagi proses belajarnya.
Dalam konteks ini guru dituntut berkesangupan mengembangkan cara-cara
berkomunikasi yang efektif sebagai penyalur informasi belajar. Hal demikian
menurut Suka (1982:8) dikarenakan ‘’mengajar pada dasarnya
mengkomunikasikan sesuatu (pengetahuan, keterampilan, sikap) kepada siswa
agar mereka dapat mengetahui dan memahami apa yang diajarkan oleh guru di
ruang kelas. Dalam berkomunikasi secara umum orang menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi. Namun, dalam proses komunikasi bisa saja terjadi apa
yang disebut verbalisme, jika dalam proses pembelajaran siswa hanya diberi
pengalaman (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) melalui kata-kata saja tanpa
menggunakan alat bantu berupa media (Darma, 1983 :10). Untuk mengurangi
sifat verbalisme dalam proses pembelajaran inilah guru perlu menggunakan media
pembelajaran.
Selaian itu, proses pembelajaran melalui komunikasi verbal saja, cenderung
bersifat ekspositoris , artinya guru bertindak sebagai komando sementara siswa
bersifat pasif dan hanya mengikuti apa komando sang guru. Padahal menurut
Rustyah (1982 : 49—52) dalam pembelajaran diharapkan ada hubungan interaktif
di antara individu (guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan
lingkungan yang lain seperti media) atau apa yang disebut dengan istilah multi
comunication. Dengan demikian siswa ikut terlibat secara menyeluruh dalam
proses pembelajaran yang sedang berlansung. Jika meminjam gagasan Suarni
(1996) dapat dikatakan bahwa pembelajaran akan berhasil dengan baik sesuai
tujuan yang ditetapkan, apabila guru dapat melibatkan seluruh pribadi siswa baik
fisik, maupun psikhis (emosional, intelektual, dan psikomotor), dalam proses
6
pembelajaran itu sendiri.

C. Kerucut Pengalaman Edgar Dale memandang perlunya menggunakan media


pembelajaran
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal
yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continum konkret-abstrak
dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat.
Pertama, bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari
belajar dengan gambaran atau film(iconic representation ofexperiment) kemudian
ke belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation).
Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa.
Kedua, bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam
proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang
paling nyata ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak
dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian
menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan kesiswa sebagai
pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa
sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Jenjang konkrit-abstrak
ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of
experience).

7
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pesan materi pelajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk
menghindari verbalisme yang masih mengkin terjadi kalau hanya digunakan alat
bantu visual semata. Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan
pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut
yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale. Kerucut pengalaman
menjadi acuan secara luas untuk menentukan alat bantu atau media pembelajaran
apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan
gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses
perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan
mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.
Semakin konkret media pembelajaran yang digunakan siswa dalam proses
pembelajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyak
pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh
pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin
sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa.
Efektifitas penggunaan media pembelajaran bukan ditentukan oleh seberapa
canggih dan moderennya alat yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran, melainkan kesesuaian media tersebut dengan materi pelajaran yang
diajarkan. Dengan demikian, proses belajar setiap siswa akan amat dimudahkan
dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya. Jadi,
dalam kaitannya dengan teknologi, media pembelajaran merupakan proses
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
D. Manfaat dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran
Media merupakan salah satu alat bantu yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa.
Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar dapat kita perhatikan
sebagai berikut
8
1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi
guru. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan banyak
manfaat, disatu pihak akan memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara langsung dapat berinteraksi
dengan obyek yang menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain, penggunaan
media pengajaran dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru
melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan siswa memahami konsep dan
prinsip tertentu dapat teratasi. Bahkan dengan kehadiran media diakui dapat
melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.
2. Melalui alat bantu konsep(tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan
dalam bentuk kongkrit. Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran
khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks
sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan materi pelajaran yang di dalamnya
terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak, misalnya untuk
menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia, proses terjadinya hujan,
proses terjadinya gerhana matahari,dan lain-lain, kadang untuk menjelaskan dan
menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit, sehingga siswa pun sulit
untuk memahaminya. Untuk menjadikan materi pelajaran yang sukar dimengerti
menjadi jelas dan mudah, maka diperlukan adanya media. Oleh karena itu media
pengajaran merupakan sarana yang dipergunakan agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik, memperdat dan memperlancar jalan ke arah
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah satu
faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalam
menerima pelajaran, khususnya pada materi pelajaran yang memiliki tingkat
kesukaran yang tinggi yang sukar untuk diproses oleh siswa, oleh karena
kurangnya pengetahuan guru tentang variasi dalam mengajar hanya
menggunakan satu jenis metode saja seperti metode ceramah di mana siswa
hanya menjadi pendengar saja. Belum lagi jika materi yang disampaikan itu
kurang diminati siswa, sehingga mereka akan cepat merasa bosan dan kelelahan,
dan hal tersebut tidak mereka hindari. Itu disebabkan karena penjelasan guru
yang sukar untuk dicerna dan dipahami. Seorang guru yang bijaksana tentu sadar
bahwa kebosanan dan kelelahan siswa adalah berpangkal dari guru itu sendiri.
9
Untuk itu, bagi seorang tenaga pengajar sangat dituntut untuk membekali dirinya
dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan strategi dalam
mengajar. Salah satunya dengan menggunakan media pengajaran. Hal tersebut
dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan disatu sisi membuat
pelajaran tidak monoton dan tidak membosankan bagi siswa.
4. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehinggakelemahan dari
salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain.Kegiatan belajar
yang dibarengi dengan penggunaan media pengajaran akan memudahkan siswa
memahami penjelasan guru yang menggunakan alat peraga. Karena dalam
menerima pelajaran di samping menggunakan indera penglihatan (mata) juga
menggunakan indra pendengaran (telinga). Tiap-tiap siswa mempunyai
kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan.
Demikian juga kemampuan dalam berbicara. Ada siswa yang lebih suka dan
senang membaca, ada yang lebih suka mendengarkan dulu baru membaca, dan
begitu pun sebaliknya.
Dengan kehadiran media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap
siswa dapat diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode
ceramah kemudian dilanjutkan dengan memperlihatkan dan memberikan contoh
konkrit. Dengan cara seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera
siswa.
Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh
faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling
berkaitan, dimana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis
media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian diantara
keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain
yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti: konteks
pembelajaran, karakteristik pembelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan
dari pembelajaran.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan
secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

10
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar
guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu
guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

Tetapi Levi & Lentz (1982) dalam buku (Sanaky 2009:7)11 mengemukakan
empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, media visual dapat terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang menggungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan menginggat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris, media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya Kembali.
Selain itu, Fungsi media pembelajaran bagi pengajar yaitu:
1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.
2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.
3. Memberikan kerangka sistematis mengajar dengan baik.
4. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran
11
5. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran
6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar
7. Meningkatkan kualitas pelajaran

Adapun fungsi media pembelajaran bagi siswa adalah untuk :


1. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.
2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.
3. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar
untuk belajar
4. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematis sehingga
memudahkan pembelajar untuk belajar
5. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis.
6. Menciptakan kondisi dan setuasi belajar tanpa tekanan
7. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan pngajar lewat media pembelajaran (Sanaky, 2009 : 5).12

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media sebagai salah satu komponen dalam sistem itu, mempunyai fungsi
sebagai sarana komunikasi non-verbal. Sebagai salah satu komponen sistem,
berarti media mutlak harus ada atau harus dimanfaatkan di dalam setiap
pembelajaran. Dikatakan demikian sebab jika salah satu komponen itu tidak ada
maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal.
Ada beberapa alasan yang mendasari perlunya penggunaan media dalam
pembelajaran yakni :
1. Rata-Rata Siswa Masih Berpikir Konkrit
2. Alasan Didaktis-Psikologis
3. Alasan Pengalaman Bermakna yang Diterima Siswa
Ada banyak manfaat media pembelajaran dapat di rasakan oleh siswa maupun
pengajar seperti yang telah di paparkan di dalam makalah ini

B. Saran
Diharapkan setelah mengkaji makalah ini mahasiswa dapat memahami
dengan betul mengenai alasan penggunaan media pembelajaran sehingga dapat
melakukan penerapan yang tepat dalan menggunakan media pembelajaran secara
efektif dan efisien.

13
DAFTAR PUSTAKA

ROHANI. (n.d.). MEIIIA PEMtsELAJARA|{.


SD, P. M. (n.d.). Supriyono.
Suda, I. K. (n.d.). PENTINGNYA MEDIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN SISWA DI SEKOLAH DASAR.
Sutjiono, T. W. (n.d.). Pendayagunaan Media Pembelajaran.
Tafonao, T. (n.d.). PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR MAHASISWA.

14

Anda mungkin juga menyukai