Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
a. Latar Belakang……………………………………………………………………1
b. Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
c. Tujuan……………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana penggunaan media pembelajaran
2.Bagaimana perawatan media pembelajaran
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penggunaan media dalam pembelajaran
2. Untuk mengetahui perawatan media pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran perlu memahami prinsip-
prinsip umum dalam pemilihan media, yakni
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik
3
materi pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan belajar
mandiri.
5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaanmedia harus
disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan
peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan
pribadi.
8. Aneka ragam media
9. Kepraktisan dan ketersediaan media.
Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin dan kawan-kawan (1992) dapat
dibagi menjadi:
a) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok),
b) media berbasis cetakan (buku penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas),
c) media berbasis visual (buku, chart, grafik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai
atau slide),
d) media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape, televisi) dan media berbasis
komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif)
4
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
(Situmorang, 2009)
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti yang dikemukakan oleh
Anderson (1976) media dapat dikelompokkan menjadi 10 golongan sebagai berikut :
No Golongan Media Contoh
1. Audio Kaset audio, siaran radio,CD,telepon
2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,gambar
3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai bersuara
6. Visual gerak Film bisu
7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video / VCD, televisi
8. Obyek fisik (realita) Benda nyata, model specimen
9. Komputer CAI
10. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran, nara sumber, lingkungan belajar,
peristiwa, benda-benda karya manusia, batu-batuan, flora dan fauna, alam sekitar.
Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari kemampuan yang
dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya adalah:
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar.
Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar jutaan kali dengan
menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas, bahkan dapat
dicetak pada kertas foto dengan kualitas hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta.
Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan
merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak mungkin dijangkau
siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa. Misalnya tentang salju, air
terjun,bulan dan perut bumi, yang tadinya adalah sesuatu yang tidak mungkin dipelajari,
dengan teknologi media semuanya menjadi kenyataan.
3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit,berlangsung dengan cepat atau sangat lambat
menjadi sistematis dan sederhana.
4. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang
5
sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang ditayangkan TPI dimana seluruh
siswa di Indonesia bisa belajar secara serempak untuk suatu topik yang sama. Penggunaan
media seperti televisi mampu menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai
penjuru, tidak hanya media televisi,media radio,modul dan internet juga dapat melakukan hal
yang sama.
5. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa.
Tentu tidak ada guru yang mau membawa siswanya ke dekat gunung berapi yang sedang
meletus untuk mempelajari ”peristiwa meletusnya gunung berapi” atau membawa siswanya
ke kandang harimau yang sedang terluka untuk mempelajari perilakunya bila disakiti. Tentu
hal itu tidak perlu dilakukan,dengan menggunakan media film atau televisi, peristiwa-
peristiwa tersebut dapat diamati dan didiskusikan bersama siswa di dalam kelasnya tanpa
harus menantang resiko.
6. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta.
Program audio yang menyajikan drama misalnya mampu menarik perhatian siswa dan
meningkatkan imajinasi mereka terhadap suatu pesan atau peristiwa tertentu.
7. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang suatu kejadian atau
peristiwa,sehingga menjadi bagian dari pengalaman belajarnya.
8. Meningkatkan sistimatika pengajaran
Seringkali guru mengajar ngelantur kesana kemari tanpa target yang jelas. Bagi siswa yang
baru belajar tentang sesuatu, mereka membutuhkan proses belajar yang sistimatis, terstruktur
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Untuk mengatasinya dapat menggunakan media
OHT atau Power Point dan sebagainya,karena semua program-program tersebut telah
dirancang sesuai dengan kebutuhan tujuan/kompetensi pembelajaran, dan karakteristik siswa
yang akan menggunakannya.
8
berwarna merah, yang menunjukan siap untuk dimatikan (standby).Ingat dalam keadaan aktif
lampu indikator dalam projector berwarna hijau. Jangan sekali-kali mencabut listrik
sementara lampu masih menyala atau kipas blower yang ada dalam projector masih aktif.
Kesalahan dalam mematikan projector ini akan berakibat putusnya lampu projector.
- Lensa projector yang berada di depan harus dalam keadaan bersih. Cara membersihkannya
dapat menggunakan bahan spon (kain lembut) yang tidak mengandung banyak lemak, hindari
sentuhan langsung dengan tangan tanpa diberi alas.
- Untuk menghindari lensa tidak cepat kotor atau terhindar dari benturan, maka sebaiknya
selain dalam keadaan digunakan tutup lensa dalam keadaan tertutup.Tutup lensa biasanya
agak kurang diabaikan sebab ukurannya kecil tetapi fungsinya cukup tinggi, maka untuk
menghindari supaya tutup lensa itu tidak hilang gunakanlah tali yang menghubungkan antara
tutup lensa dengan tali.
- Pada setiap LCD projector terdapat ventilasi udara yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi
udara yang keluar dan masuk.Sirkulasi ini diatur oleh blower yang ada di dalam LCD. Oleh
sebab itu, pastikan ventilasi selalu dalam keadaan bersih dari kotoran atau debu dan juga
biarkan terbuka jangan ditutupi oleh apapun misalnya lakban, solasi dll.
- Untuk pengamanan saat membawa LCD, tidak sembarangan menggunakan tas,tetapi
menggunakan tas yang didesain khusus sehingga apabila terjadi benturan kondisi LCD dapat
terjaga, tas yang baik untuk LCD biasanya dilapisi dengan busa yang agak tebal.
- Pada saat melipat kabel LCD atau kabel komputer sebaiknya tidak terlalu menukik atau
terlelu berlipat, buatlah lipatan kabel agak besar.Cara melipat kabel ini akan mempengaruhi
kekuatan kabel,jika lipatannya terlalu kecil maka serat yang ada di dalam kabel tersebut akan
cepat rusak bahkan bisa putus yang berakibat tidak normalnya kondisi LCD Projector
- Kerusakan LCD Projector pada umumnya sering terjadi diakibatkan karena mati listrik
secara mendadak pada saat projector sedang bekerja (menyala).Untuk mengatasinya
sebaiknya koneksi listrik sebaiknya menggunakan Stabilizer untuk menyimpan arus listrik
sementara, sehingga apabila listrik mati masih sempat untuk mematikan secara normal.
9
indikator berikut ini:
1) Penilaian kelayakan isi
Ada tiga indikator yang harus diperhatikan. Yaitu kesesuaian uraian materi dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran
yang bersangkutan, keakuratan materi, dan materi pendukung pembelajaran.
2) Penilaian kelayakan penyajian
Terdapat tiga indikator yang harus diperhatikan dalam kelayakan penyajian, yaitu:
teknik penyajian, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan penyajian.
3) Penilaian kelayakan bahasa
Ada tiga indikator yang harus diperhatikan dalam menilai kelayakan bahasa, yaitu:
kesesuaian pemakaian bahasa dengan
Ada tiga indikator yang harus diperhatikan dalam hal kegrafikan, yaitu ukuran
buku, desain kulit buku, dan desain isi buku
Evaluasi sumber belajar bentuk majalah ini akan mengadobsi dari kriteria evaluasi
tersebut yang disesuaikan dengan kriteria majalah yang baik. Evaluasi sumber belajar
dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan guru. Sehingga instrumen evaluasi
disesuaikan dengan kepentingan masing-masing.
Ada tiga indikator yang harus diperhatikan dalam hal kegrafikan, yaitu ukuran
10
buku, desain kulit buku, dan desain isi buku
Evaluasi sumber belajar bentuk majalah ini akan mengadobsi dari kriteria evaluasi
tersebut yang disesuaikan dengan kriteria majalah yang baik. Evaluasi sumber
belajar dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan guru. Sehingga instrumen
evaluasi disesuaikan dengan kepentingan masing-masing.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13