Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

BAHASA PEMOGRAMAN PHYTON

                                                                 
                                                       

DI SUSUN OLEH :

NAMA : TRIWANDA KURNIA NINGSIH


KELAS : X RPL 3
NO. ABS : 28

                                                                                    

SMK NEGERI 4 BOJONEGORO


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

 
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya makan kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan seubah makalah dengan judul “Bahasa Pemrograman
Phyton”, yang menurut saya dapat memberi manfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang
bahasa pemrograman.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhai segala usaha kami. Amin.

Penyusu
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL......................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1 Sekilas  dan Sejarah tentang Bahasa Pemograman Pyhton..................................................
2.2  Instalasi Phyton....................................................................................................................
2.3 Phyton Dasar.........................................................................................................................
2.3.1 Komentar Pyhton...............................................................................................................
2.3.2 Variable Phyton.................................................................................................................
2.3.3 Operator Phyton.................................................................................................................
2.3.4 Tipe Data Phyton...............................................................................................................
2.3.5 Kondisi If...........................................................................................................................
2.3.6 Kondisi If Else...................................................................................................................
2.3.7 Kondisi Elif........................................................................................................................
2.3.8 Pengulangan Phyton..........................................................................................................
2.3.9 Tipe Data Phyton bagian 2................................................................................................
2.3.10 Dictonary Pyhton.............................................................................................................
2.3.11 For Phyton.......................................................................................................................
2.4  Kelebihan dan kekurangan Phyton......................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................


3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang

       Saat ini, informatika memiliki perkembangan yang sangat pesat. Informatika sendiri yaitu
disiplin ilmu teknik yang menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta simbolik
dengan menggunakan komputer melalui proses-proses logika.  Dalam informatika, hal yang
paling berhubungan adalah bahasa pemograman atau bahasa komputer .
Bahasa pemograman juga dibagi dalam empat kelompok namun dari sumber lain ada yang hanya
menyebutkan tiga kelompok bahasa pemograman.  Empat jenis bahasa pemograman, yaitu
Object Oriented Language,  high level, middle level, low level. Sebenarnya, keempat
pengelompokkan bahasa tersebut sama saja intinya. Seperti bahasa manusia yang memiliki
bermacam-macam bahasa namun sebenarnya bermakna sama, yang membedakan adalah
simbol  atau istilah yang dipakai.
Adapun bahasa berorentasi object salah satunya yaitu Python, Phyton adalah bahasa
pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di
berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali
digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Saat
ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis Linux/Unix, Windows, Mac OS X, Java
Virtual Machine, OS/2, Amiga, Palm, dan Symbian (untuk produk-produk Nokia) Python
didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Lihat sejarahnya di
Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara
bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut
definisi Open Source maupun General Public License (GPL).

1.2               Rumusan Masalah

masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bahasa pemograman yang
meliputi :

1.      Bagaimana sejarah dan perkembangan Pemograman Bahasa phyton?


2.      Cara Mengisnstal dan menjalankan Program Phyton
3.      Bentuk Dasar Pada Bahsa Phyton
4.      Kelebihan dan kekurangan Bahasa Pemograman Phyton
1.3               Tujuan

Untuk memahami kegunaan dan dasar pada bahasa Pemograman Phyton juga Python
memungkinkan kita untuk membagi-bagi program menjadi modul-modul yang dapat di gunakan
kembali dalam program python lainnya.python mempunyai koleksi besar modul-modul standar
yang dapat anda gunakan sebagai dasar bagi program atau sebagai contoh untuk awal mempeljari
cara memprogram dengan python. terdapat juga modul build-in yang menyediakan
Fasilitas,seperti I/O file,system call,socket,dan bahkan antarmka untuk GUI toolkit seperti tkinter
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
 
2.1  Sekilas  dan Sejarah tentang Bahasa Pemograman Pyhton

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai


kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi
terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python
pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen
PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan
beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir
Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi
non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan
dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi
Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan Guido pada
acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas
dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa lain yang susah
untuk dibaca dan dipahami, python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah
untuk memahami sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk pemula
maupun untuk sudah menguasai pemoraman lain.
Dengan kode yang simpel dan mudah diimplementasikan, seorang programmer dapat lebih
mengutamakan pengembangan aplikasi yang dibuat, bukan malah sibuk mencari syntax error.

2.2  Instalasi Phyton

Sebelum Anda menggunakan Python, Anda harus menginstalnya terlebih dahulu sistem operasi
komputer Anda
      Windows
Buka browser, kunjungi http://www.python.org/downloads/windows/
 ATAU,klikdirect link Python 3.6.1
 Buka (klik 2x) file installer python yang baru saja di download
Ikuti langkah instalasi sampai selesai
Jika Anda belum ingin menginstal Python di komputer, Anda bisa menggunakan online console
yang sudah disediakan PythonAnywhere dibawah ini. Dengan console Python ini Anda bisa
mempelajari bahasa pemrograman Python dengan praktis.
CONSOLE PADA PYHTON ONLINE\

IDE adalah sebuah software aplikasi yang memberikan Anda fasilitas bermanfaat ketika
membuat program. Biasanya sebuah IDE terdiri dari source code editor build automation tools
dandebugger.

Untuk menulis sebuah program, bisa menggunakan text editor atau IDE nya. Bagi yang sudah
mahir, menulis program deng  an text editor bukanlah menjadi masalah. Tetapi untuk pemula
akan lebih mudah menggunakan IDE    

IDE untuk Python sangatlah banyak, tersedia bermacam-macam IDE dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing. 
Beberapa IDE untuk Python yang cukup populer adalah :
- Komodo
- LiClipse
- NetBeans
- PyCharm
- KDevelop
- PyDev
- Wing IDE

dan masih banyak lainnya (http://wiki.python.org/moin/IntegratedDevelopmentEnvironments).


Beberapa IDE untuk Python yang cukup populer adalah :
Syntax Dasar
Dibawah ini adalah contoh fungsi Python yang digunakan untuk mencetak. Di Python untuk
mencetak cukup gunakan fungsi print() , dimana sesuatu yang akan dicetak harus diletakkan
diantara kurung buka dan kurung tutup, bahkan di Python versi 2.x Anda tidak harus
menggunakan tanda kurung kurawal, cukup pisahkan dengan spasi.

Jika ingin mencetak tipe data String langsung, Anda harus memasukanya ke dalam tanda kutip
terlebih dahulu.

2.3 Phyton Dasar


 

2.3.1 Komentar Pyhton

Komentar (comment) adalah kode di dalam script Python yang tidak dieksekusi atau tidak
dijalankan mesin. Komentar hanya digunakan untuk menandai ataumemberikan keterangan
tertulis  pada script.

Komentar biasa digunakan untuk membiarkan orang lain memahami apa yang dilakukan script.
atau untuk mengingatkan kepada programmer sendiri jika suatu saat kembali mengedit
scripttersebut.
Untuk menggunakan komentar anda cukup menulis tanda pagar #, diikuti dengan komentar
Anda.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan komentar pada Python

2.3.2 Variable Phyton

Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk menyimpan nilai-nilai. Ini berarti bahwa
ketika Anda membuat sebuah variabel Anda memesan beberapa ruang di memori. Variabel
menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi, yang natinya isi dari variabel
tersebut dapat diubah oleh operasi - operasi tertentu pada program yang menggunakan variabel.

Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam pemrograman Python, variabel
mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel Python tidak perlu didekralasikan tipe data
tertentu dan variabel Python dapat diubah saat program dijalankan.

Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki aturan tertentu, yaitu :


1. Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah/underscore _
2. Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau angka
3. Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitif). Artinya huruf kecil dan huruf
besar dibedakan. Sebagai contoh, variabel namaDepan dan namadepan adalah variabel yang
berbeda.

Untuk mulai membuat variabel di Python caranya sangat mudah, Anda cukup menuliskan
variabel lalu mengisinya dengan suatu nilai dengan cara menambahkan tanda sama
dengan = diikuti dengan nilai yang ingin dimasukan.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan variabel dalam bahasa pemrograman Python

2.3.3 Operator Phyton

Operator adalah konstruksi yang dapan memanipulasi nilai dari operan.

Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah operator.

Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator, diantaranya :


- Operator Aritmatika (Arithmetic Operators)
- Operator Perbandingan (Comparison (Relational) Operators)
- Operator Penugasan (Assignment Operators)
- Operator Logika (Logical Operators)
- Operator Bitwise (Bitwise Operators)
- Operator Keanggotaan (Membership Operators)
- Operator Identisas (Identity Operators)

2.3.4 Tipe Data Phyton

Pyhton adalah salah satu bahasa pemrograman yang bertipe Loosely Typed Language, Artinya
tidak membutuhkan atau menyertakan tipe data sewaktu Anda membuat sebuah variable. Tipe
data pada bahasa pemrograman Python mirip dengan tipe data pada bahasa pemrograman

Tetapi secara dasar, Python memiliki beberapa tipe data, yaitu:


Tipe Data String
Tipe Data Number
Tipe Data Boolean
Tipe Data Tuples
Tipe Data List
dan Tipe Data Dictionary

Keenam tipe data diatas akan kita bahas satu persatu pada tutorial ini.
Tipe Data String

Tipe data string adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai atau value yang berupa
string atau karakter atau huruf.

Pada bahasa pemrograman Python, tipe data string dapat dibentuk dengan menggunakan petik
tunggal (single quote), petik ganda (double quote), dan petik tiga (tipple quote). Khusus untuk
triple quote, Anda dapat menggunakan beberapa baris string tanpa menggunakan escape
character '\n' (new line).

Contoh Program

Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data string pada program.
# string_datatype.py

x = "Selamat Datang"
y = 'Selamat Belajar Python'
z = """
belajar
bahasa python
sangat
menyenangkan
"""

print (x)
print (y)
print (z)
Apabila Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output seperti berikut:

Selamat Datang
Selamat Belajar Python

belajar
bahasa python
sangat
menyenangkan

Tipe Data Number

Tipe Data Number digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk numerik seperti int (integer),
long, float, dan bilangan kompleks (complex number).

Contoh Program

Di bawah ini adalah contoh program penggunaan tipe data number:

# Nama File: number_datatype.py

#integer number
_int1 = 100
_int2 = -600
_int3 = 0x69
print ("==== Integer Number ====")
print (_int1)
print (_int2)
print (_int3)

#Float number
print ("\n==== Float Number ====")
_float1 = 0.0
_float2 = -21.9
_float3 = 70.2E-29

print (_float1)
print (_float2)
print (_float3)
#complex number
_complex1 = 3.14j
_complex2 = .876j
_complex3 = 4.53e-7j

print ("\n==== Complex Number ====")


print (_complex1)
print (_complex2)
print (_complex2)

Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:

==== Integer Number ====


100
-600
105

==== Float Number ====


0.0
-21.9
7.02e-28

==== Complex Number ====


3.14j
0.876j
0.876j

Tipe Data Boolean

Tipe data Boolean digunakan menyimpan data yang mempunyai nilai true atau false.

Tipe Data Tuples

Tipe data Tuples adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan data koleksi (kumpulan dari
beberapa tipe data). Ciri dari tipe data tuples adalah memiliki tanda kurung buka dan kurung
tutup "( )".

Contoh Program

Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data tuples pada program Python:

# Nama File: tuples_datatype.py

tuple1 = ( 'vwxyz', 123 , 1.15, 'Nursalim', 70.2  )


tuple2 = (123, 'Al Farizi')

print ( tuple1 )            # Menampilkan semua data pada tuple


print ( tuple1[0] )         # Menampilkan elemen pertama pada tuple
print ( tuple1[1:3] )       # Menampilkan data dari elemen kedua sampai ketiga
print ( tuple1[2:] )        # Menampilkan data dimulai dari elemen ketiga
print ( tuple2 * 2 )        # Menampilkan data tupe dua kali
print ( tuple1 + tuple2 )   # Menggabungkan tuple1 sama dengan tuple2

Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menampilkan output seperti berikut:

('vwxyz', 123, 1.15, 'Nursalim', 70.2)


vwxyz
(123, 1.15)
(1.15, 'Nursalim', 70.2)
(123, 'Al Farizi', 123, 'Al Farizi')
('vwxyz', 123, 1.15, 'Nursalim', 70.2, 123, 'Al Farizi')

Tipe Data List

Tipe Data List adalah tipe data yang mirip dengan tipe data tuples, yaitu untuk menyimpan data
koleksi (kumpulan data beberapa tipe data). Ciri dari tipe data tuples adalah memiliki tanda
kurung siku "[ ]".

Contoh Program

Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data list pada program Python:

# Nama File: list_datatype.py

list1 = ( 'vwxyz', 123 , 1.15, 'Nursalim', 70.2  )


list2 = (123, 'Al Farizi')

print ( list1 )            # Menampilkan semua data pada list


print ( list1[0] )         # Menampilkan elemen pertama pada list
print ( list1[1:3] )       # Menampilkan data dari elemen kedua sampai ketiga
print ( list1[2:] )        # Menampilkan data dimulai dari elemen ketiga
print ( list2 * 2 )       # Menampilkan data list dua kali
print ( list1 + list2 )    # Menggabungkan list1 sama dengan list2

Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:

('vwxyz', 123, 1.15, 'Nursalim', 70.2)


vwxyz
(123, 1.15)
(1.15, 'Nursalim', 70.2)
(123, 'Al Farizi', 123, 'Al Farizi')
('vwxyz', 123, 1.15, 'Nursalim', 70.2, 123, 'Al Farizi')

Tipe Data Dictionary

Tipe data Dictionary adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk
pasangan key dan value. Tipe data ini mirip dengan Map pada bahasa pemrograman Java.
Contoh Program

# Nama File: dictionary_datatype.py

dict = {}
dict['one'] = "Ini elemen pertama"
dict[2]     = "Ini elemen kedua"

tinydict = {'nama': 'Nursalim','employeeid':6734, 'departemen': 'IT'}

print ( dict['one'] )       # Prints value for 'one' key


print ( dict[2] )           # Prints value for 2 key
print ( tinydict )          # Menampilkan semua data pada dictionary
print ( tinydict['nama'] )  # Menampilkan nilai dari key nama
print ( tinydict.keys() )   # Menampikan semua key
print ( tinydict.values() ) # Menampilkan semua value

Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:

Ini elemen pertama


Ini elemen kedua
{'departemen': 'IT', 'employeeid': 6734, 'nama': 'Nursalim'}
Nursalim
dict_keys(['departemen', 'employeeid', 'nama'])
dict_values(['IT', 6734, 'Nursalim'])

2.3.5 Kondisi If

Pengambilan keputusan (kondisi if) digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi saat
jalanya program dan menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya


adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai
benar.

Jika kondisi bernilai salah maka statement/kondisi if tidak akan di-eksekusi

2.3.6 Kondisi If Else

Pengambilan keputusan (kondisi if else) tidak hanya digunakan untuk menentukan tindakan apa
yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi juga digunakan untuk menentukan tindakan apa
yang akan diambil/dijalankan jika kondisi tidak sesuai.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya


adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai
benar.

Kondisi if else adalah kondisi dimana jika pernyataan benar (true) maka kode dalam if akan
dieksekusi, tetapi jika bernilai salah (false) maka akan mengeksekusi kode di dalam else.
2.3.7 Kondisi Elif

Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika dari "kondisi if".
Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi beberapa kemungkinan yang
bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi "else", bedanya kondisi "elif" bisa banyak dan tidak
hanya satu.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi elif pada Python

2.3.8 Pengulangan Phyton

Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika dari


"kondisi if". Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi
beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi "else", bedanya
kondisi "elif" bisa banyak dan tidak hanya satu. 

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi elif pada Python

2.3.9 Tipe Data Phyton bagian 2

            Single Quote atau Double Quotes?


String merupakan salah satu tipe data yang sering digunakan dalam pemrograman Python.
Sebuah string dapat dinyatakan sebagai kumpulan karakter yang dibatasi oleh satu atau dua tanda
petik. Inilah contohnya,

>>> nama = "Klinik Python Indonesia"


>>> nama
'Klinik Python Indonesia'
>>> slm = 'Salam Python Dahsyat!'
>>> slm
'Salam Python Dahsyat!'
>>> print slm
Salam Python Dahsyat!

Dari contoh di atas, ketika kita memanggil variabel secara langsung maka akan ditampilkan isi
dari variabel tersebut dengan sebuah tanda petik. Namun jika kita menggunakan
pernyataan print, maka tanda petik tersebut akan dihilangkan.
Menampilkan Tanda Petik Sebagai String
Di dalam sebuah string tidak dapat berisi tanda petik yang sama dengan tanda petik yang
digunakan oleh string tersebut. Misalkan, ketika kita menuliskan 'Py'thon' maka akan muncul
pesan kesalahan (syntax error). Agar tidak muncul pesan kesalahan, kita bisa mengganti tanda
petik luarnya dengan tanda petik ganda, misalnya "Py'thon". Tanda petik juga dapat ditulis
setelah tanda backslash (\) agar dapat ditampilkan sebagai string.
>>> str = "Py'thon"
>>> str
"Py'thon"
>>> str2 = 'Py"thon'
>>> str2
'Py"thon'
>>> "\"OK, \" sampai ketemu lagi."
'"OK, " sampai ketemu lagi.'
Kode \n atau Triple Quotes Juga Boleh!
Jika kita ingin menuliskan string yang panjang dalam beberapa baris, maka kita perlu
menambahkan tanda backslash diikuti huruf n (\n) sebagai tanda baris baru.
>>> teks = "Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.\nTerbukti Python bisa
dijalankan di segala platform OS.\nJadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa
permrograman \nsehari-hari. Salam Python Dahsyat!"

Tanda \n akan memberikan perintah membuat baris baru jika kita memanggil teks dengan


pernyataan print.
>>> print teks
Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa permrograman
sehari-hari. Salam Python Dahsyat!
Kita juga dapat menggunakan tanda petik tiga (triple quotes), """ atau ''', untuk menuliskan
sebuah string yang panjang dalam beberapa baris.
>>> teks = """Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
... Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
... Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman
... sehari-hari. Salam Python Dahsyat!"""
Tampilan teks dengan pernyataan print seperti di bawah ini,
>>> print teks
Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman
sehari-hari. Salam Python Dahsyat!
Menggabungkan String
Untuk menggabungkan dua buah string atau lebih, kita dapat menggunakan
operator +.Sedangkan untuk menggandakan string, kita gunakan operator *.
>>> blog = 'Klinik' + 'Python'
>>> blog
'KlinikPython'
>>> newblog = blog*5
>>> newblog
'KlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPython'
>>> blog *= 4
>>> print blog
KlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPython
Jika dua string ditulis secara berurutan, maka secara langsung kedua string tersebut akan
digabungkan.
>>> blog = 'Klinik''Python'
>>> blog
'KlinikPython'
Menentukan Panjang String
Panjang dari sebuah string dapat kita temukan dengan menggunakan fungsi len().
>>> len(blog)
12
Memecah String
Tidak seperti bahasa lainnya, Python tidak mendukung tipe Karakter. Untuk mengambil satu
karakter atau lebih dari sebuah string, kita dapat memecah string tersebut
menggunakan indeks (disebut Metode Irisan). Irisan terdiri dari dua indeks yang dipisahkan
tanda koma.
>>> buah = 'Nanas'
>>> buah[0]
'N'
>>> buah[0:2]
'Na'
>>> buah[0:4]
'Nana'
>>> buah[0:5]
'Nanas'
Dari contoh di atas, panjang string buah adalah 5. Ketika kita menghitung maju, indeks bernilai 0
sampai (panjang-string – 1) dimulai dari kiri ke kanan. Maka dari itu, kita dapat mengakses
setiap karakter dalam range 0 sampai 4.
Sebuah string juga dapat dihitung mundur, dengan indeks -1 sampai (negatif panjang-string)
dimulai dari kanan ke kiri. Berikut gambaran lengkapnya, baik itu penghitungan maju atau
mundur.
0 1 2 3 4
N a n a s
-5 -4 -3 -2 -1
Contoh penggunaan penghitungan mundur,
>>> buah[-1]
‘s’
>>> buah[-5]
‘N’
>>> buah[-5:-1]
‘Nana’
>>> buah[1:-1]
‘ana’
Jika kita lupa berapa nilai indeks awala atau indeks akhir, kita dapat kosongkan indeks tersebut.
>>> buah[:3]
‘Nan’
>>> buah[2:]
‘nas’
Pengosongan indeks akan menyebabkan semua string ditampilkan.
>>> buah[:]
‘Nanas’
String Bersifat Immutable
Tipe data String pada Python bersifat immutable, yang artinya sekali dibuat maka tidak dapat
diubah kembali. Ada pertanyaan bagus, jika string bersifat immutable, mengapa kita bisa
mengubah nilai dari variabel string tersebut? Jawabannya sangat sederhana. Ketika kita
memberikan nilai yang berbeda pada variabel string, sebuah obyek baru berhasil kita buat. Lihat
contoh berikut,
>>> nama = "Klinik"
>>> nama
'Klinik'
>>> id(nama)
3076962016L
>>> nama = "Python"
>>> id(nama)
3077289888L
Catat bahwa ketika string nama telah kita buat, maka identitas dari variabel ini dapat kita ketahui
dengan menggunakan fungsi id(). Jika kita ubah nilai dari variabel nama tersebut, maka
identitasnya juga berubah. Hal ini menandakan bahwa obyek baru telah dibuat. Penggantian nilai
pada string pada posisi indeks tertentu akan menghasilkan pesan kesalahan.
>>> nama[0] = 'K'
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
TypeError: 'str' object does not support item assignment
Kita juga dapat menambahkan sebuah string baru pada string lama.
>>> 'Si' + nama[0]
'SiP'
>>> 'J' + nama[1:]
'Jython'

2.3.10 Dictonary Pyhton

            Dictionary menggunakan beberapa kunci untuk mengindeks nilai-nilai yang ada di


dalamnya. Kunci tidak harus berupa angka. Kunci dapat berupa tipe data immutable lainnya,
yaitu String, Number, dan Tuple. Tuple dapat digunakan sebagai kunci jika di
dalam Tuple tersebut tidak terdapat obyek yang bersifat mutable. Dengan kata lain, Dictionary
Python merupakan kumpulan pasangan kunci:nilai (selanjutnya kita sebut: key-value) yang tidak
berurutan. Dictionary Python ini sama halnya dengan array-asosiatif atau hash-table di
pemrograman Perl.
Suatu kunci (key) pada Dictionary bersifat unik, yang artinya satu kunci hanya mempunyai satu
nilai. Aturan penulisannya berupa key:value. Sebuah Dictionary ditandai dengan kurung
kurawal “{}”. Setiap pasangan key:value dipisahkan dengan tanda koma. Berikut contohnya,
>>> kamus = {}
>>> kamus1 = {'nama':'azzam', 'nim':1234, 'jurusan':'fisika'}
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}
>>> kamus
{}
Pada contoh di atas, kita membuat sebuah Dictionary kosong kamus yang hanya ditandai oleh
tanda kurung kurawal dan sebuah Dictionary kamus1 berisi tiga pasang key:value yang
dipisahkan dengan tanda koma.
Untuk mengakses sebuah value dari Dictionary, kita dapat menggunakan key yang berhubungan
dengan value tersebut. Berikut contohnya,
>>> kamus1['jurusan']
'fisika'
>>> kamus1['nim']
1234
Pada contoh di atas, terlihat jelas bahwa value ‘fisika’ dapat diakses dengan
menggunakan key‘jurusan’. Ketika kita menggunakan sebuah key dalam Dictionary,
maka value yang sesuai akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita bisa mengakses data
dari Dictionary dengan menggunakan suatu key yang berhubungan dengan data tersebut. Jika
kita mencoba menggunakan key yang tidak ada dalam Dictionary, maka pesan kesalahan akan
dimunculkan. Berikut contohnya,
>>> kamus1['alamat']
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
kamus1['alamat']
KeyError: 'alamat'
Dictionary bersifat mutable. Pasangan key:value dapat dengan mudah kita tambahkan berulang
kali. Pada Dictionary, sebuah value baru dapat ditambahkan atau diubah dengan cara mengakses
sebuah key dan memberinya value baru.
>>> kamus1['alamat'] = 'malang'
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}
Pada contoh di atas, karena ‘alamat’ bukanlah key yang terdapat dalam kamus1, maka
pasangan key:value akan ditambahkan ke kamus1 dengan key = ‘alamat’ dan value = ‘malang’.
Semua key yang ada dalam Dictionary tidak harus mempunyai tipe data yang sama. Marilah kita
lihat contoh di bawah ini dimana key yang ada saling berbeda tipe datanya.
>>> tesDict = {'2':1234, 2:'abc', 6.5:'cukup'}
>>> tesDict
{2: 'abc', '2': 1234, 6.5: 'cukup'}
Dari contoh di atas, key pertama yaitu ‘2’ merupakan string yang dihubungkan
dengan value1234 yang bertipe integer, key kedua yaitu 2 bertipe integer dan dihubungkan
dengan sebuah string ‘abc’, dan key yang ketiga adalah sebuah bilangan real 6.5 yang
dipasangkan dengan sebuah string ‘cukup’.
Jika kita ingin mengambil semua key yang ada dalam Dictionary, kita dapat menggunakan
metode keys(). Metode keys() akan mengembalikan sebuah list key. Berikut contohnya,
>>> tesDict.keys()
dict_keys([2, '2', 6.5])
Panjang sebuah Dictionary sama dengan banyaknya pasangan key:value yang ada di dalamnya.
>>> len(tesDict)
3
Elemen-elemen yang ada di dalam Dictionary dapat kita hapus dengan menggunakan
pernyataan del. Kita juga bisa menggunakan pernyataan del untuk menghapus Dictionarysecara
keseluruhan. Kita juga bisa membersihkan Dictionary dengan menggunakan metode clear().
>>> del kamus1['nim']
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika'}
>>> kamus1.clear()
>>> kamus1
{}
>>> del kamus1
>>> kamus1
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
kamus1
NameError: name 'kamus1' is not defined

            2.3.11 For Phyton


            Pengulangan for pada pemrograman Python mempunyai kemampuan untuk melakukan
iterasi data-data yang berurutan, seperti list atau string. Syntax umumnya adalah,
1 for variabel in urutan:
2  pernyataan_yang_diulang
Jika urutan berupa sebuah list, maka urutan tersebut akan diuji dahulu. Kemudian data-data
dari urutan tersebut akan dijadikan sebagai variabel. Selanjutnya,
blok pernyataan_yang_diulangakan dieksekusi. Berikut akan diperlihatkan bagaimana
pengulangan for bekerja dalam tipe urutan yang berbeda,
1 >>> for huruf in 'Indonesia':
2 ...     print "Huruf: ", huruf
Keluaran yang ditampilkan dari kode di atas adalah:
Huruf: I
Huruf: n
Huruf: d
Huruf: o
Huruf: n
Huruf: e
Huruf: s
Huruf: i
Huruf: a
Ketika pengulangan for untuk iterasi string, variabel iterasi diasumsikan sebagai nilai dari setiap
karakter pada string. Keluaran dari pengulangan for dalam bentuk satu karakter mengindikasikan
bahwa urutan iterasi yang digunakan berupa string, bukan berupa obyek seperti list.
Jika kita ingin menampilkan sebuah daftar nama orang diikuti dengan panjangnya nama tersebut,
maka lebih cocok kita menggunakan pengulangan for menggunakan urutan bertipe list. Berikut
contohnya,
1 >>> nama = ['Fahmi', 'Dodit', 'Agus', 'Biggie']
2 >>> for x in nama:
3 ...     print "Nama %-3s panjangnya %d karakter" %(x, len(x))
Pada kode di atas, bentuk % digunakan untuk memformat keluaran dan fungsi len() digunakan
untuk menghitung panjang dari tiap-tiap item dalam daftar nama. Keluarannya seperti berikut,
Nama Fahmi panjangnya 5 karakter
Nama Dodit panjangnya 5 karakter
Nama Agus panjangnya 4 karakter
Nama Biggie panjangnya 6 karakter

            2.3.13 While Phyton


            Untuk melakukan pengulangan atau loop di bahasa Python, kita bisa menggunakan
pernyataan while atau for. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang penggunaan
pengulangan menggunakan pernyataan while. Berikut penjelasannya…
Pengulangan While
Pengulangan while akan berhenti jika pengujian suatu kondisi sudah tidak sesuai alias False.
Yang mana, pengujian kondisi ini menggunakan pengujian logika dan akan memberikan nilai
benar atau salah. Syntax umum dari pengulangan while adalah sebagai berikut,
1 while pengujian_kondisi:
2     pengulangan_kode
Berikut contoh penggunaan while,
1 angka = input("Masukkan sebuah angka yang lebih besar dari 1: ")
2
3 bilangan_1 = 0
4 bilangan_2 = 1
5
6 print bilangan_1
7
8 while(bilangan_2 < angka):
9     print bilangan_2
10      
11     bilangan_2 = bilangan_1 + bilangan_2
12     bilangan_1 = bilangan_2 - bilangan_1
Hasil dari program di atas jika kita memasukkan angka 200 adalah,
Masukkan sebuah angka yang lebih besar dari 1: 200
0
1
1
2
3
5
8
13
21
34
55
89
144
Pada contoh di atas, bagian pengulangan_kode pada pengulangan while akan diulang beberapa
kali sampai nilai bilangan_2 lebih besar daripada nilai angka. Pada setiap iterasi (pengulangan),
nilai bilangan_2 akan bertambah sebesar bilangan_1, dan nilai bilangan_1 akan diubah menjadi
selisih antara bilangan_2 dengan bilangan_1 itu sendiri

            2.3.14 Break dan Continue Phyton


BREAK adalah sebuah pernyataan yang akan membuat sebuah program berhenti atau keluar dari
suatu blok pengulangan. Dan semua kode setelah pernyataan break akan diabaikan.
Pernyataan break ini dapat kita gunakan pada pengulangan while dan for. Berikut contoh
sederhananya,
1 # penggunaan break pada while
2
3 angka = input("Masukkan sebuah bilangan bulat: ")
4
5 bil_1 = 0
6 bil_2 = 1
7
8 print bil_1
9
10 while (bil_2 < angka):
11     print bil_2
12      
13     bil_2 = bil_1 + bil_2
14     bil_1 = bil_2 - bil_1
15      
16     if bil_2 == 89:
17         break
Pada kode di atas, ketika bil_2 sudah bernilai 89, maka program langsung keluar. Hal ini
disebabkan oleh pernyataan break yang kita letakkan pada blok if. Berikut hasil keluaran dari
program ini,
Masukkan sebuah bilangan bulat: 200
0
1
1
2
3
5
8
13
21
34
55
1 # penggunaan break pada for
2
3 nama = ["Ahmad", "Azzam", "Avika", "Ari", "Ardhana"]
4
5 for i in range(len(nama)):
6     if len(nama[i]) > 6:
7         break
8      
9     print i, nama[i]
Pada kode di atas, program akan berhenti ketika panjang sebuah nama melebihi 6 karakter. Jadi
ketika i menunjuk pada nama “Ardhana“, yang panjangnya 7 karakter, program secara otomatis
terhenti karena ada break. Berikut hasil dari program ini,
0 Ahmad
1 Azzam
2 Avika
3 Ari
Apa Itu CONTINUE?
Berbeda dengan pernyataan break, pernyataan continue akan melakukan pengulangan mulai dari
awal lagi. Dan akan mengabaikan semua kode yang tersisa pada loop untuk menuju awal loop
lagi. Berikut contohnya,
1 # penggunaan continue pada while
2
3 bilangan = 0
4 pilihan = 'y'
5
6 while (pilihan != 'n'):
7     bilangan = int(raw_input("Masukkan bilangan di bawah 100: "))
8      
9     if (bilangan > 100):
10         print "Bilangan melebihi angka 100. Coba lagi."
11         continue
12          
13     print "Pangkat dua dari bilangan ini adalah", bilangan*bilangan
14     pilihan = raw_input("Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?")
Pada kode di atas, ketika kita memasukkan nilai di atas 100 maka program akan mengulang lagi
dari awal untuk meminta masukan. Berikut hasil keluaran dari listing di atas,
Masukkan bilangan di bawah 100: 24
Pangkat dua dari bilangan ini adalah 576
Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?y
Masukkan bilangan di bawah 100: 201
Bilangan melebihi angka 100. Coba lagi.
Masukkan bilangan di bawah 100: 25
Pangkat dua dari bilangan ini adalah 625
Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?n
1 # penggunaan continue pada for
2
3 status = False
4 i=3
5 daftar_password = ['kacab', 'keuangan', 'akademik']
6
7 while i > 0:
8     pwd = raw_input("Masukkan password Anda: ")
9      
10     for password in daftar_password:
11         if pwd == password:
12             print "Password Benar"
13             status = True
14             break
15              
16     if not status:
17         print "Password Salah"
18         i = i - 1
19         continue
20          
21     else:
22         break
Pada kode di atas, jika kita salah memasukkan password sebanyak 3 kali, maka program akan
keluar. Jika kita memasukkan pasword yang salah untuk yang pertama dan kedua, maka program
akan mengulang lagi dari awal yaitu meminta masukan password dari kita. Berikut keluaran dari
listing di atas,
Masukkan password Anda: admin
Password Salah
Masukkan password Anda: kacab
Password Benar
  

 2.4  Kelebihan dan kekurangan Phyton


Kelebihan Pemograman Bahsa Phyton
1.      Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan pada
masa pembuatan system aplikasi meningkat.
2.      Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.
3.      Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari
pencatatan kode

4.      Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi menggunakan
objek yang telah ada
5.      Pemrograman berorientasi objek
6.      Pelekatan dan perluasan dalam C
7.      Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala besar secara
modular
8.      Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang kecil
9.      Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa
menghentikannya
10.  Model objek universal kelas Satu
11.  Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
12.  Interaktif, dinamis dan alamiah
13.  Akses hingga informasi interpreter
14.  Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
15.  Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan melindungi
kode sumber
16.  Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system, GUI, persistence,
database, dll
Kekurangan Pemograman Bahasa Phyton
1.     Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman dinamis
lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti bahasa pemrograman
kompilasi seperti bahasa C.
2.     Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu terbaik
untuk pengantar komponen performa kritis.
3.     Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa
komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk
mereka.
4.     Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak memberikannya secara
menyeluruh. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama
dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman
lainnya.
Banyak terdapat referensi lama terutama dari pencarian google, python adalah pemrograman
yang sangat lambat. Namun belum lama ini ditemukan bahwa Google, Youtube, DropBox dan
beberapa software sistem banyak menggunakan Python. Bahkan terakhir Google merilis big Data
Processing API enginenya (MapReduce) di Java dan Python (Link). Meski yang “katanya”
Python adalah pemrograman yang lambat dari beberapa bechmark, tetapi tidak begitu terbukti
mempengaruhi kemudahan dalam penggunaannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi perancangan yang


berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan
kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan
fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi;
pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional.
Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang
dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman
dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya
penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak
dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan
pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.
DAFTAR PUSAKA

https://klinikpython.wordpress.com/dasar-python/         

Anda mungkin juga menyukai