Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN MEDIA DAN

KERJASAMA SEKOLAH
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Humas Dan Layanan )

DOSEN PENGAMPU : DAHRUL, MK, M.Pd.I

DI SUSUN OLEH: MUHAMMAD AQIL KHAIRI


(2101020014)
SEMESTER: IV MPIA NON REGULER

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah


melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Penggunaan Media dan
Kerjasama Sekolah“ dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini maih jauh dari kata
sempurna. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai pihak.
Aamiin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media ............................................................................... 2
B. Media Pembelajaran........................................................................... 2
C. Tujuan Media Pembelajaran .............................................................. 4
D. Manfaat Media Pembelajaran ............................................................ 8
E. Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat ............................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran, kita tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti kebenarannya,
yaitu bahwa pebelajar harus sebanyak-banyaknya harus berinteraksi dengan
sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai sulit diharapkan dapat
diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar
yang optimal. Dengan demikian penggunaan media sebagai sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting.
Dengan dimanfaatkannya media secara maksimal, pemahaman tidak akan
terbatas pada apa yang diperolehnya melalui kegiatan tatap muka tetapi akan
mampu menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan terutama yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
Makin majunya perkembangan masyarakat diisyaratkan makin besarnya
tuntutan masyarakat terhadap perkembangan lembaga pendidikan, sehinga tidak
menutup kemungkinan bagi lembaga yang tidak dapat mengakomodasi tuntutan
masyarakat tersebut maka tidak mustahil akan berdampak pada pengucilan
lembaga atau dengan kata lain lembaga tersebut akan mati bersamaan dengan
memudarnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Media?
2. Bagaimana penerapan Media dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana kerjasama Sekolah dengan Masyarakat?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang apa itu Media
2. Mengetahui tentang Penerapan Media dalam pembelajaran.
3. Mengetahui tentang bagaimana Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. mengartikan media sebagai salah satu bentuk dan saluran untuk proses
transmisi informasi / pesan. Secara sederhana apa yang dimaksud dengan media
dapat dikelompokkan dalam dua pengertian. Pengertian pertama dikatakan bahwa
media adalah segala yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau
memperjelas pesan pembelajaran dan pengertian yang kedua adalah media yang
dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran
tertentu.

B. Media Pembelajaran
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi dan mengurangi
kecenderungan verbalis
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
pebelajar
3. Media dapat mengatasi keterbatasan fisik dan lingkungan belajar (ruang
kelas) : a) objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, b) gerakan-gerakan
yang terlalu cepat atau lambat, c) objek yang terlalu kompleks, dan d) objek
yang terlalu jauh atau sukar dijangkau (geografis).
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara pebelajar dan
lingkungannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan (menyatukan tanggapan)
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar
8. Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu
yang kongkrit maupun abstrak

2
9. Media memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk belajar mandiri,
pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran perlu
memahami prinsip-prinsip umum dalam pemilihan media, yakni :
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan
pembelajaran.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang
akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara
individual dan belajar mandiri.
5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan
media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang
akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi
aktif peserta.
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan
atas kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam media
9. Kepraktisan dan ketersediaan media.
Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin dan kawan-
kawan dapat dibagi menjadi :a) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor,
main peran, kegiatan kelompok), b) media berbasis cetakan (buku penuntun, buku
kerja / latihan, dan lembaran lepas), c) media berbasis visual (buku, chart, grafik,
peta, figur / gambar, transparansi, film bingkai atau slide), d) media berbasis audio
visual (video, film, slide bersama tape, televisi) dan media berbasis komputer
(pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif.

3
C. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan
membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa
secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan.
Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat
disarankan bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru
dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar
pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada
siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan) media
dapat dikelompokkan menjadi 10 golongan sebagai berikut :

No Golongan Media Contoh


Kaset audio, siaran radio,
1. Audio
CD, telepon
Buku pelajaran, modul,
2. Cetak
brosur, leaflet, gambar
Kaset audio yang dilengkapi
3. Audio cetak
bahan tertulis
Overhead transparansi
4. Proyeksi visual diam
(OHT), film bingkai (slide)

4
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai bersuara
6. Visual gerak Film bisu
Film gerak bersuara, video /
7. Audio visual gerak
VCD, televisi
Benda nyata, model
8. Obyek fisik (realita)
specimen
CAI, (pembelajaran
9. Komputer
berbantuan computer)
Guru, pustakawan, laboran,
nara sumber, lingkungan
belajar, peristiwa, benda-
10. Manusia dan lingkungan
benda karya manusia, batu-
batuan, flora dan fauna, serta
alam sekitar.

Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari
kemampuan yang dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya
adalah :
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata
menjadi lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi
diperbesar jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya
dapat dilihat dengan jelas, bahkan dapat dicetak pada kertas foto dengan kualitas
hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop.
Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini
dapat dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan
merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak mungkin
dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa. Misalnta
tentang salju, air terjun Niagara, bulan dan perut bumi, yang tadinya adalah
sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media semuanya
menjadi kenyataan.Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung
dengan cepat atau sangat lambat menjadi sistematis dan sederhana.

5
Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran
dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang
ditayangkan TPI dimana seluruh siswa di Indonesia bisa belajar secara serempak
untuk suatu topik yang sama. Penggunaan media seperti televisi mampu
menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai penjuru, tidak hanya
media televisi, media radio, modul dan internet juga dapat melakukan hal yang
sama.
Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa. Tentu tidak
ada guru yang mau membawa siswanya ke dekat gunung berapi yang sedang
meletus untuk mempelajari ”peristiwa meletusnya gunung berapi” atau membawa
siswanya ke kandang harimau yang sedang terluka untuk mempelajari perilakunya
bila disakiti. Tentu hal itu tidak perlu dilakukan, dengan menggunakan media film
atau televisi, peristiwa-peristiwa tersebut dapat diamati dan didiskusikan bersama
siswa di dalam kelasnya tanpa harus menantang resiko.
Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta. Program audio
yang menyajikan drama misalnya mampu menarik perhatian siswa dan
meningkatkan imajinasi mereka terhadap suatu pesan atau peristiwa
tertentu.Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang suatu kejadian
atau peristiwa, sehingga menjadi bagian dari pengalaman belajarnya.
Meningkatkan sistimatika pengajaran, seringkali guru mengajar ngelantur
kesana kemari tanpa target yang jelas. Bagi siswa yang baru belajar tentang
sesuatu , mereka membutuhkan proses belajar yang sistimatis, terstruktur sesuai
dengan kebutuhan belajar mereka. Untuk mengatasinya dapat menggunakan
media OHT atau Power Point dan sebagainya, karena semua program-program
tersebut telah dirancang sesuai dengan kebutuhan tujuan / kompetensi
pembelajaran, dan karakteristik siswa yang akan menggunakannya.

D. Manfaat Media dalam Pembelajaran


Penggunaan media bukan saja memberi manfaat bagi siswa, tetapi juga
bagi guru sebagai pengajar. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari penggunaan

6
media dalam kegiatan pembelajaran, baik bagi siswa, bagi guru, maupun pihak-
pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pembelajaran.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media pembelajaran
antara lain :
Untuk memperlancar interaksi. Dalam hal ini keberadaan media
merupakan medium antara pesan dengan siswa, antara guru dengan siswa. Dengan
demikian kehadiran media akan meningkatkan kualitas interaksi, baik itu interaksi
guru dengan siswa , maupun interaksi siswa dengan siswa atau siswa dengan
pesan, yang pada gilirannya akan membantu siswa belajar secara optimal.
Proses belajar menjadi lebih menarik. Dengan media pembelajaran dapat
membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk bereaksi terhadap
penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuk objek pelajaran, dan
membantu mengkongkritkan sesuatu yang abstrak
Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan adanya media
pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau
menggambar dipapan tulis. Gambar dan tulisan yang dibutuhkan dapat diperoleh
melalui fasilitas komputer, atau guru dapat memanfaatkan benda-benda yang ada
di lingkungan sekolah.
Meningkatkan kualitas belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran
secara benar tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih efisien
tetapi juga dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih dalam dan
utuh. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas belajar siswa secara
menyeluruh.Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja sesuai
dengan kondisi guru dan siswa.Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses
pembelajaran. Penggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Hal
ini terjadi karena media dapat menyajikan pesan dengan konkrit disertai dengan
contoh-contoh yang dapat meyakinkan siswa akan kebenaran suatu ilmu
pengetahuan yang dipelajari.

7
E. Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat
Jika dilihat dari sisi maknanya, hubungan sekolah dan masyarakat
memiliki pengertian yang sangat luas sehingga masing – masing ahli memilki
persepsi yang berbeda – beda, hal ini tentu disebabkan oleh sudut pandang yang
berbeda – beda, seperti diungkapkan bahwa “hubungan masyarakat dengan
sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara
timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan
meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan
bersama” (international public relation association).
Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat
diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta
berupaya dalam memperbaiki sekolah
Memaknai pengertian komunikasi, secara spesifik dikemukakan oleh
Emerson Reck bahwa:
Public relation is the continued process of keying policies, service and action
to the best interest of those individual and group whose confidence and goodwill
and individual or institution covest, and secondly, it is the interpretation of these
policies, services and action toassure complete understanding and appreciation.
Public relation dimaknai sebagai sebuah proses penetapan kebijakan,
pelayanan serta tindakan – tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang
banyak agar orang – orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki
kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Hal serupa dikemukakan oleh Rex Harlow bahwa: Public relation
merupakan suatu fungsi dari manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,
pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya terutama
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama,
melibatkan manajemen dalam melibatkan persoalan permasalahan, membantu
manajemen menanggapi opini public, mendukung manajemen dalam mengikuti
dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan

8
dini dalam mengantisipasi kecenderungan mempergunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Pengertian diatas jauh lebih bersifat umum dan sedikitnya mengalami
kesulitan bagi pembaca pemula karena demikian banyak elemen yang terlibat di
dalam pengukuran efektifitas suatu komunikasi. namun ada hal yang menarik
bahwa komunikasi hendaknya dilakukan melalui pengkajian penelitian dan
pengembangan hal ini p[er;u disadari terutama oleh manajemen sekolah bahwa
penelitian dan pengembangan adalah sesuatu yang mutlak dilaksanakan oleh
lembaga sebab atas dasar inilah maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan
mendesak yang dirasakan oleh masyarakat dan perlu sgera ditanggapi.
Secara umum hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan yang
hendak dicapai yakni berupa peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada
gilirannya, masyarakat akan merasakan dampak langsung dari kemajuan tersebut.
adapun tujuan yang lebih kongkrit hubungan sekolah dan masyarakat antara lain:
1. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta
didik
2. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang
sekaligus menjadi desakan yang dirasakan saat ini.
3. Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah kearah yang
lebih maju dan lebih membumi agar dapat dirasakan oleh masyarakat
sebagai pengguna jasa pendidikan.

Untuk membantu pemahaman tentang makna dari hubungan sekolah dan


masyarakat, maka Oteng Sutisna (Administrasi dan Supervisi Pendidikan)
mengungkapkan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat memilki tujuan dalam:
1. Mengembangkan pemahaman tentang maksud dan saran-saran dari
sekolah
2. Menilai program sekolah dengan kata-kata kebutuhan terpenuhi
3. Mempersatukan orang tua, murid serta guru-guru dalam memenuhi
kebutuhan perkembangan peserta didik

9
4. Mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sekolah dalam
era pembangunan
5. Membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah
6. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah
7. Mengerahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan
program sekolah.

Adapun peran serta fungsi sekolah dalam mengembangkan hubungannya


dengan masyarakat antara lain bertujuan dalam merumuskan saluran – saluran
komunikasi yang dapat dipergunakan bak oleh sekolah maupun oleh masyarakat
yang notabene selama ini diabaikan dan bahkan dalam pengamatan penulis hal
inilah yang menyebabkan komunikasi sekolah dan masyarakat selama ini kurang
harmonis.
Disadari atau tidak, sekolah sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang
sosial dan hal ini harus mampu berperan sebagai agent of change, selecting
agency, class leveling agency, assimilating agency, dan agent of
preservation. Sebagai agent of change tentu lembaga pendidikan hendaknya lebih
mengedepankan peran dan fungsinya sebagai pembaharu bagi masyarakat peserta
didik dan masyarakat umum terutama dalam menggali potensi yang mengarah
pada paradigma dan perubahan berpikir dan berperilaku yang sesuai dengan
standar norma yang berlaku, sehingga jika masyarakat peserta didik melakukan
pelanggaran atas hal tersebut, maka ada dua pertanyaan yang dikemukakan
apakah lembaga tidak berhasil dalam mendidik peserta didik ataukah peserta didik
itu sendiri yang memang susah untuk dibentuk sebagai manusia berakal yang
berakhlakul karimah.
Kenyataan dilapangan membuktikan bahwa hubungan sekolah dengan
masyarakat mengalami kendala yang cukup berarti diantaranya:
1. Tujuan komunikasi yang kurang jelas
2. Saluran komunikasi yang transparan dan professional
3. Keterampilan komunikasi yang kurang mendukung

10
4. Tindak lanjut yang kurang mendukung dan pengawasan kurang
terstruktur dan berkesinambungan.

Hendaknya pembahasan mengenai hubungan sekolah dan masyarakat


hendaknya sudah mulai dirumuskan pada beberapa persoalan pokok, yakni apa
dampak yang akan dirasakan, siapa yang merasakan langsung atas dampak
tersebut serta bagaimana membedakan masyarakat peserta didik dengan
masyarakt umum. Namun dari sekian banyak pertanyaan yang muncul maka ada
salah satu pertanyaan yang muncul maka ada salah satu pertanyaan yang
hendaknya dirumuskan secara lebih pasti yakni bagaimana dampak hubungan
tersebut berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik dan kemajuan
kelembagaan.
Tujuan komunikasi atau dalam hal ini hubungan sekolah dan masyarakat
yang dilakukan oleh lembaga selama ini masih bersifat one way traffic
communication sehingga muncul kesan bahwa lembaga hanya mengharapkan
dukungan masyarakat hanya untuk mempertahankan eksistensi kelembagaan
semata, bahkan kesan lain yang muncul kepermukaan bahwa lembaga hanya ingin
mendapatkan keuntungan semata sementara kebutuhan masyarakat terhadap
lembaga kurang diperhatikan.
Berikutnya saluran komunikasi yang dilakukan oleh lembaga dapat
dilakukan melalui beberapa saluran, diantarany:
1. Transparansi laporan keuangan sekolah terhadap orang tua murid
2. Bulletin sekolah
3. Surat kabar
4. Pameran sekolah
5. Open house
6. Kunjungan ke sekolah
7. Kunjungan ke rumah siswa
8. Penjelasan oleh stf sekolah
9. Gambaran keadaan sekolah melalui siswa
10. Melalui radio dan televise

11
11. Laporan tahunan, dan lain-lain.
Sampai saat ini, semestinya kita sebagai pengelola kelembagaan
mempertanyakan saluran komunikasi tersebut diantaranya saluran manakah
selama ini telah kita pergunakan serta bagaimana tingkat keefektifan saluran –
saluran yang dipergunakan dan selanjutnya bagaimana pengelola mampu
memperbaiki komunikasi tersebut sehingga akan berdampak terhadap perbaikan
lembaga secara berkelanjutan.
Namun ada hal lain yang dituntut dari lembaga yakni keterampilan –
keterampilan komunikasi, sudah semestinya lembaga mempergunakan sistem
komunikasi dua arah (two way traffic communication), artinya kebermaknaan
suatu komunikasi mampu diarahkan pada perbaikan system pendidikan secara
menyeluruh dan hal ini merupakan tugas bersama antar pengelola lembaga dan
masyarakat sehingga pada gilirannya ketika komunikasi tersebut tidak sampai
baik kepada lembaga ataupun masyarakat maka tidak akan mengalami kesulitan
dalam menterjemahkannya kedalam system operasional yang disepakati oleh
keduanya (lembaga dan masyarakat).

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Media pembelajaran adalah suatu bagian yang integral dari proses


pembelajaran di kelas . Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, pembelajar
harus mempunyai pengetahuan tentang pengelolaan media pembelajaran baik
sebagai alat bantu pengajaran maupun sebagai pendukung agar materi / isi
pelajaran semakin jelas dan dengan mudah dapat dikuasai pebelajar.
Dalam proses pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling
berhubungan, yaitu : 1) pembelajar (dosen, guru, instruktur dan tutor) yang
berfungsi sebagai komunikator, 2) pebelajar (mahasiswa dan siswa ) yang
berperan sebagai komunikan , dan 3) bahan ajar yang merupakan pesan yang akan
disampaikan kepada pebelajar untuk dipelajari
Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk dapat
membantu mengatasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran termasuk
hambatan psikologis, hambatan fisik, hambatan kultural dan hambatan
lingkungan. Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan :1)
Memperjelas penyajian pesan, 2) Mengatasi keterbatasan ruang, 3) Mengatasi
sikap pasif siswa.
Secara sederhana “Hubungan” atau “communication” dapat diartikan
sebagai process by wich a person transmits a massage to another (proses
penyampaian berita dari seorang kepada orang lain). Kerjasama lembaga
pendidikan dengan masyarakat disini mengandung beberapa pelibatan secara
langsung yaitu:
1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain
(juga sebagai sumber berita)
2. Apa yang disampaikan (isi/informasi)
3. Alat, medis yang digunakan (dapat berupa kata-kata bunyi, laporan dan
lain sebagainya)
4. Tujuan penyampaian, (dapat perintah, pemberitahuan)
5. Orang yang menerima informasi (komunikasi/communicate)

13
DAFTAR PUSTAKA

AECT. Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali


Anderson. R.H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran.
Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas
Arsyad, Azhar .. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Asrori Ardiansyah.M. Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat.
Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. Instructional Design Strategies and Tactics.
Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.
Rosyidi, Edward. Konsep Kerjasama Sekolah Dan Industri.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan ,Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Situmorang, Robinson. Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Makalah pada
Seminar Opimalisasi Penggunaan Media Pendidikan Dalam Pembelajaran
Tanggal 23 Mei 2009 di Unimed. PSBTK-SK Unimed

14

Anda mungkin juga menyukai