Anda di halaman 1dari 27

PEMILIHAN MEDIA BERBASIS IT

Oleh :
1. ALFINA FADILATUL MABRUROH S811908002
2. FIVTYKA ODIANA S811908006

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II ISI..................................................................................................... 3
A. Pengertian media pembelajaran.......................................................... 3
B. Fungsi media dan pentingnya media ............................................. 4
C. Prinsip pemilihan media .................................................. 6
D. Manfaat media pembelajaran............................................................. 11
E. Macam – macam media...................................................................... 14
F. Dasar pemilihan media berbasis IT..................................................... 22

BAB III PENUTUP....................................................................................... 24


A. Kesimpulan......................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................... 24

Daftar Pustaka............................................................................................... 25
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Latuheru (1988) media adalah semua alat (bantu) atau benda yang
digunakan dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi dari sumber
kepada penerima). Media berarti adanya suatu benda, dan benda tersebut bisa
digunakan untuk menyampaikan benda. Media pembelajaran merupakan salah
satu faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut
disebabkan adanya perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang
menuntut efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Untuk mencapai tingkat
efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah satu upaya yang perlu dilakukan
adalah mengurangi dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat
verbalistik dengan cara menggunakan media pembelajaran.

Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para


tenaga pengajar atau pendidik perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan
media yang akan digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
media akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.
Disamping itu juga kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian peserta didik menjadi terpusat
kepada topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model


pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang pendidik memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Pendidik
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajarn
peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum pendidik menggunakan media dalam
proses belajar mengajar, maka pendidik dituntut untuk mengetahui bagaimana
teknik pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah media pembelajaran ?


2. Apa saja fungsi media dan bagaimana pentingnya media bagi
pembelajaran?
3. Apa saja prinsip – prinsip dalam pemilihan media ?
4. Apa manfaat media pembelajaran ?
5. Apa saja macam media digital yang ada ?
6. Apa dasar pemilihan media berbasis IT ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian media pembelajaran


2. Mengetahui fungsi media dan pentingnya media
3. Mengetahui prinsip pemilihan media
4. Mengetahui manfaat media pembelajaran
5. Mengetahui macam – macam media
6. Mengetahui dasar pemilihan media berbasis IT
3

BAB II
ISI

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, pengantar atau perantara. Media juga dapat diartikan sebagai penghubung
antara dua pihak atau mengantarkan pesan pembelajaran, yaitu antara pemberi
pesan dengan penerima pesan.
“A medium is something we use when we want to communicate with people
indirectly, rather than in person or by face-to-face contact.” (Buckingham, 2008).
Definisi ini menjelasakan sesuatu yang mendasar tentang media, yang membentuk
dasar dari kurikulum pendidikan media. Media tidak menawarkan jendela
transparan di dunia. Mereka menyediakan saluran dimana representasi dan
gambar dunia dapat dikomunikasikan secara tidak langsung. Intervensi media:
mereka memberi kita versi selektif dunia, daripada langsung mengakses ke sana.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arsyad, 2002). Dalam pengertian ini, guru,
dosen, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Menurut Latuheru (1988) media adalah semua alat (bantu) atau benda yang
digunakan dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi dari sumber
kepada penerima). Media berarti adanya suatu benda, dan benda tersebut bisa
digunakan untuk menyampaikan benda.
Dari berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran
adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi
yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan dan sikap. Guru atau
dosen, buku ajar, lingkungan adalah media pembelajaran yang menuju ke suatu
tujuan yang mana didalamnya terkandung informasi yang dapat disampaikan
kepada orang lain.
4

B. FUNGSI MEDIA DAN PENTINGNYA MEDIA


1. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai
pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).
Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar
berikut :

Gambar Fungsi media dalam proses pembelajaran

(Daryanto, 2013: 8)
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa dalam proses
pembelajaran terdapat pesan – pesan yang harus dikomunikasikan.
Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik, bab, maupun
subbab pembelajaran. Pesan – pesan tersebut disampaikan oleh guru
kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan metode.
2. Pentingnya Media Dalam Pembelajaran
Pertanyaan yang muncul adalah tentang pentingnya media dalam
sebuah pembelajaran, sehingga dijadikan bagian yang tak terpisahkan
dalam proses pembelajaran. Media dapat mengubah suatu pesan yang
abstrak menjadi pesan konkrit yang mudah diterima. Karena pada
hakikatnya sesuatu yang disampaikan hanya lewat suara mudah
dilupakan.
5

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa alasan


mengenai pentingnya media pembelajaran:
a. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan akan
lebih berhasil bila anak turut aktif dalam proses pendidikan tersebut.
Dengan perkataan lain, yang menjadi pusat dalam kegiatan
pendidikan bukanlah guru (dosen) melainkan anak. Hal ini
mengandung pengertian perlunya berbagai fasilitas belajar, termasuk
media pendidikan.
b. Penelitian oleh British Audio – Visual Association menghasilkan
temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang
melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut :
1) 75 % melalui indera penglihatan (visual)
2) 13% melalui indera pendengaran (auditori)
3) 6% melalui indera sentuhan dan perabaan
4) 6% melalui indera penciuman dan lidah
Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau
melalui indera penglihatan. Pada artikel Media Effects on Children
oleh Marie, Louise Mares and Valerie Kretz, disebutkan bahwa Media
effects on children as identified may broadly be categorized into
cognitive, emotional, social, and healthrelated outcomes. At different
ages, children are affected by media in different ways. Likewise, the
most successful strategies for mitigating negative outcomes vary with
children’s ages.( Efek media pada anak-anak seperti yang
diidentifikasi dapat secara luas dikategorikan menjadi hasil kognitif,
emosional, sosial, dan terkait kesehatan. Pada usia yang berbeda,
anak-anak dipengaruhi oleh media dengan berbagai cara. Demikian
juga, strategi yang paling berhasil untuk mengurangi hasil negatif
bervariasi usia anak-anak)
6

C. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA

Adapun dasar pertimbangan memilih media pembelajaran adalah kompetensi


atau tujuan pembelajaran. Dalam memilih media pembelajaran, Kemp, dkk.
(1985) mengemukakan bahwa pemilihan media pembelajaran harus didasarkan
pada karakteristik dan konstribusi yang spesifik terhadap proses komunikasi dan
belajar

Menurut Hujair AH Sanaky (2013: 7) keterkaitan antara media pembelajaran


dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus
menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan menggunakan
media dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga media yang digunakan lebih
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah
sebagai berikut.
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelejensia, tingkat
pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar.
c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka
pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar

.
7

d. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam
urutan-urutan yang bermakna.
e. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai.
yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa
harus menginternalisasikan informasi, tidak sekedar diberitahukan
kepadanya.
h. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa
diinformasikan kemajuan belajarnya.i. Penguatan (reinforcement).
Apabila siswa berhasil belajar ia didorong untuk terus belajar.
j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari
secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau
keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual
seseorang, maka pengetahuan atau keterampilan harus sering diulangi dan
dilatih dalam berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan
seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah
atau situasi baru.
8

Selain beberapa hal di atas, sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media


dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, hendaknya kita melakukan seleksi
terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi kita
dalam membelajarkan peserta didik. Berikut ini disajikan beberapa tips atau
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi
terhadap media pembelajaran yang akan digunakan.

Pertama, menyesuaikan jenis media dengan materi kurikulum Sewaktu akan


memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu
diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam
kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian,
dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan
materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Salah satu prinsip umum
pemilihan/pemanfaatan media adalah, tidak ada satu jenis media yang cocok atau
tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.

Sebagai contoh, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan berbahasa


mendengarkan, atau menyimak (listening skill), media yang lebih tepat digunakan
adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau
tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak

Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara


menggunakan 'organs of speech' untuk menuturkàn kata atau kalimat
(pronunciation), maka media video akan lebih tepat digunakan.

Contoh lain adalah pelajaran Biologi. Untuk mengajarkan bagaimana


terjadinya proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh
manusia, maka media video dinilai lebih tepat untuk menyajikannya. Dengan
menggunakan teknik animasi, maka media video dapat memperlihatkan atau
memvisualisasikan proses yang tidak dapat dilihat dengan mata materi pelajaran
yang berkaitan dengan proses. Melalui visualisasi yang disajikan media video,
9

maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses
peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia.

. Kedua, keterjangkauan dalam pembiayaan, dalam pengembangan atau


pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan
anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media
pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media
pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki, berapa besar
biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan
kepada orang lain. Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang
perlu dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan
tersebut tidak tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di pasaran, apakah tidak
lebih cepat, mudah dan juga murah kalau langsung membelinya daripada
mengkontrakkan pembuatannya?

Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka
panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti
pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu
dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan
guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki

Gambar Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran


10

Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan
mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu memadai untuk
mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas
pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya
pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.

Ketiga, ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran.


Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apa pun,
kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa
artinya tersedia media pembelajaran online, apabila di sekolah tidak tersedia
perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh
local area network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana
(seperti media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat
bermanfaat karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau
mudah diperoleh di masyarakat. Selain itu, sumber energi yang diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan pemanfaatan media pembelajaran juga cukup mudah
yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau
keahlian/ keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media
pembelajaran seperti media kaset audio atau transparansi misalnya tidaklah terlalu
sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-
cara perancangan dan pengembangan media pembelajaran.

Keempat, ketersediaan media pembelajaran di pasaran Akibat promosi dan


peragaan yang sangat mengagumkan atau mempesona dan bahkan menjanjikan
misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajaran yang
ditawarkan. Namun, sebelum membeli media pembelajarannya (program),
sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya.
Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara
guru tidak ada atau belum tahu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan
pemanfaatan media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu,
media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran
sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu. Dapat saja
11

terjadi, media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi
pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan peserta didik (sangat
dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas di dalam
media pembelajaran sangat cocok dan membantu mempermudah siswa
memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media
pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.

Kelima, kemudahan memanfaatkan media pembelajaran Aspek lain yang juga


tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau
pengadaarn media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik dalam
memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bemanfaat apabila media pembelajaran
yang dikembangkan sendiri atau dikontrakkan oleh pembuatannya, ternyata tidak
mudah dimanfaatkan, yang baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang
dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di
sekolah, sehingga dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu
agar dapat terampil mengoperasikan peralatan tersebut.
D. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Suryani&Agung (2012:154-156) menyebutkan bahwa secara umum manfaat
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antar guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara khusus
manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar
guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi di antara siswa di manapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu
guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.
12

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif


Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak
harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan
sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar
lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal
dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya
dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami
sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa di manapun dan
kapanpun tanpa tergantung seorang guru.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar.Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga
mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar
mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki
waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian,
motivasi belajar, dan lain-lain.
13

Sedangkan menurut Sadiman, dkk. (Suryani.2012:154-156), media


pengajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra,
misalnya 1) objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,
gambar, film atau model; 2) objek yang kecil bisa dibantu dengan
menggunakan proyektor, gambar; 3) gerak yang terlalu cepat dapat
dibantu dengar timelapse atau high-speed photography; 4) kejadian atau
peristiwa di masa lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film,
video, foto, maupun VCD; 5) objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain; 6)
konsep yang terlalu luas (misalnya gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan
lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
Pada penelitian oleh Elis Mediawati disebutkan bahwa penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi perkuliahan akan sangat
membantu keefektivan proses perkuliahan dan penyampaian pesan dan
materi perkuliahan. Selain membangkitkan motivasi dan minat mahasiswa,
media juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi
14

E. MACAM – MACAM MEDIA


Arsyad membagi macam-macam teknologi berdasarkan perkembangan
teknologi, menjadi 2 yaitu media tradisional dan media mutakhir, sedangkan
berdasarkan sumber media, Arsyad membagi media menjadi 5 jenis yaitu media
berbasis manusia (Suryani.2018:48). Berikut merupakan pemaparannya.
1. Media Tradisional
a. Visualisasi diam yang diproyeksikan menggunakan proyeksi
opoque, proyeksi overhead, slides,filmstrips.
b. Visualisasi yang tak diproyeksikan, seperti gambar, poster, foto,
charts,grafik, diagram, pameran, papan info, papan, bulu.
c. Audio, seperti rekaman piringan, pita kaset.
d. Penyajian multimedia, seperti slide plus suara (tape), multi-image.
e. Visual dinamis yang diproyeksikan, seperti film, televisi dan video.
f. Cetak, seperti buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah,
lembaran lepas (hand-out).
g. Permainan, seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.
h. Realita, seperti model, spesimen (contoh) dan manipulatif.
2. Media Teknologi Mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi, seperti telekonferensi, kuliah jarak
jauh
b. Media berbasis mikroprosesor, seperti Computer-Assisted
Instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen interaktif,
Hypermedia, Compact (video) disc.

Selanjutnya Arsyad (2016) berpendapat bahwa jenis media terdiri dari


media berbasis manusia, berbasis cetakan,visual, audio-visual, dan media
komputer.
15

1. Media Berbasis Manusia


Media berbasis manusia merupakan media tertua untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat apabila tujuannya adalah mengubah sikap atau ingin secara
langsung terlibat dengan pemantauan kegiatan belajar siswa. Media
manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui
eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang
terjadi pada lingkungan belajar. Sering kali dalam suasana pembelajaran,
siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang
belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai media"
secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya
pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Ada dua teknik yang efektif dalam menetapkan media berbasis
manusia seperti apa yang dibutuhkan, yaitu rancangan yang berpusat pada
masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang
berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus
dipecahkan oleh pelajar dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah yang relevan.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk
memecahkan masalah.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana penge
tahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d. Tuntun eksplorasi siswa.
e. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan
tahapan tingkat kesulitan.
f. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk
dipecahkan.
16

Adapun bertanya ala Socrates tentang media berbasis manusia


adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi pertanyaan yang meminta siswa berbagi,


menganalisis, mengevaluasi, dan menyintesis pekerjaan atau tugas
mereka.
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok
besar sebagai pembahasan eksplorasi. Siswa selanjutnya dapat
dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami
isu dan gagasan-gagasan yang muncul dalam pembahasan
kelompok besar.
c. Menentukan apakah siswa harus belajar atau bekerja bersama sama
dalam kelompok perorangan, seorang demi seorang, atau secara
bebas.

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan


menggunakan media berbasis manusia adalah rancangan pelajaran yang
lebih interaktif. Manusia yang dibekali akal dan budi oleh Tuhan, akan
lebih mudah memahami kondisi siswa dalam kegiatan pembelajaran jika
dibandingkan dengan komputer yang hanya mampu melakukan perintah
sesuai dengan yang telah diprogram sebelumnya.
2. Media Berbasis Cetakan
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Arsyad
(Suryani.2018:50) bahwa "media berbasis cetakan yang paling umum
dikenal adalah buku teks buku penuntun jurnal, majalah, dan lembaran
kertas." Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus
diperhatikan saat merancang yaitu konsistensi, format, organisasi, daya
tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong. Materi media berbasis
cetak menurut Kustandi dan Sutjipto, (2011) merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya
yang mempunyai ciri sebagai berikut
17

a. Teks dibaca secara linear.


b. Teks menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c. Teks ditampilkan statis.
d. Pengembangan sangat bergantung pada prinsip kebahasaan dan
persepsi visual
e. Teks juga berorientasi pada siswa.
f. Informasi dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.
3. Media Berbasis Visual
Visual dapat menumbuhkan minat siswa melalui tampilan yang
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Seperti halnya media berbasis cetak, media visual menurut Kustandi dan
Sutjipto (Suryani.2018:51) tak jauh berbeda dengan media berbasis cetak.
Persamaan mendasarnya juga merupakan dasar pengembangan dan
penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya yang memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a. Visual diamati berdasarkan ruang.
b. Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c. Visual juga ditampilkan statis.
d. Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip
kebahasaan media berbasis teks.
e. Media visual juga berorientasi pada siswa.
f. Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.

Sebuah artikel terkait penggunaan media visual berbasis novel grafis


oleh Péreza, Patricia Rocamora. Liria, Remedios López menyebutkan
bahwa penggunaan novel grafis sebagai metodologi pengajaran yang
inovatif dengan potensi besar dalam pendidikan tinggi, dan untuk
menyajikan dan menilai pengalaman yang dilakukan dalam program
gelar Fisioterapi di University of Almeria. Mahasiswa melalui proses
pembelajaran melalui serangkaian novel grafis yang mengambil
tampilan yang menghibur dan praktis pada realitas layanan kesehatan
18

patologi sosial yang berbeda. Seiring dengan diskusi dan debat yang
dilakukan di kelas, sebuah pekerjaan reflektif individu dilakukan di
menulis oleh siswa, di mana mereka menyatakan kepuasan mereka
mengenai metodologi penggunaan grafik novel yang lebih jauh lagi,
mahasiswa berharap pada pengajaran selanjutnya media grafik novel
dianggap sebagai metodologi pengajaran yang inovatif dengan potensi
besar dalam pendidikan tinggi.

4. Media Berbasis Audio-Visual


Teknologi audio-visual merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronik, untuk menyampaikan pesan-pesan audio-visual. Karakteristik
media berbasis audio-visual menurut Kustandi dan Sutjipto
(Suryani.2018:52-53) adalah sebagai berikut.
a. Bersifat linier
b. Menyajikan visualisasi yang dinamis.
c. Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang atau pembuatnya.
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak.
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme dan
kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan
siswa yang interaktivitasnya rendah.

Pengajaran melalui audio-visual menurut Arsyad (Suryani.2018:


53) memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras selama proses
belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang
lebar. Jadi, pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penerapannya melalui pandangan
dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata
atau simbol-simbol yang serupa.
19

5. Media Berbasis ICT


Teknologi berbasis IT merupakan cara memproduksi dan
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis digital. Media berbasis ICT menurut Kustandi dan Sutjipto
(Suryani.2018:54) memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Dapat digunakan secara acak, nonsekuensial, atau secara linear.
b. Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang atau pengembang sebagaimana
direncanakannya
c. Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan
grafik.
d. Prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi
siswa yang tinggi.

Menurut Arsyad (Suryani.2018:54) ICT memiliki dua peran dalam


kegiatan pembelajaran pertama adalah sebagai manajer dalam
pembelajaran yang dikenal dengan Computer-Managed Instruction (CMI)
yang adalah sebagai pembantu tambahan dalam belajar yang
pemanfaatannya dan yang kedua meliputi penyajian informasi isi materi
pelajaran, latihan atau keduanya yang disebut dengan Computer-Assisted
Instruction (CAI)
Media pembelajaran berbasis ICT yaitu media pembelajaran yang
terdiri dari perangkat keras dan lunak serta segala kegiatan yang
berhubungan dengan pengolahan data baik manipulasi, pengambilan,
pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi/data dengan menggunakan komputer dan
telekomunikasi. Media pembelajaran berbasis ICT dapat digunakan
karena, seringkali pada proses belajar mengajar (PBM) dihadapkan pada
materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga
materi ini menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Berbagai
20

materi yang berkaitan dengan sejarah masa lalu akan lebih konkrit dan
mudah dipahami apabila disampaikan oleh guru dengan gambar-gambar
foto, film dokumenter, atau animasi.Visualisasi adalah salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak menjadi
media pembelajaran berbasis IT.
Macam-macam media pembelajaran berbasis ICT tersebut
diantaranya: teknologi komputer, multimedia, telekomunikasi dan
teknologi jaringan komputer. Fungsi ICT dalam media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu dalam media pembelajaran, sarana/tempat
belajar, sebagai sumber belajar, dan sebagai sarana peningkatan
profesionalisme. Jenis media berbasis ICT dapat dibagi sebagai berikut:
1. Teknologi Komputer
Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk
prosesor (pengolah data), media penyimpan data/informasi (hard disk, CD,
DVD, flash disk, memori, kartu memori, dll.), alat perekam (CD Writer,
DVD Writer), alat input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll.), dan alat
output (layar monitor, printer, proyektor LCD, speaker, dll. Media
pembelajaran berbasis komputer atau bisa disebut pembelajaran
berbantuan komputer (computer assisted instructional/ CAI).
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program computer-
assisted learning(CAL), konferensi komputer, surat elektronik atau
elektronik mail (email), dan komputer multimedia yang kemudian disebut
multimedia pembelajaran interaktif. Pembelajaran melalui CAI ini, bersifat
offline, sehingga dalam penggunaannya tidak tergantung pada adanya
akses ke internet.
21

Program pembelajaran berbantuan komputer ini


memanfaatkan seluruh kemampuan komputer, terdiri dari
gabungan hampir seluruh media, yaitu: teks, grafis, gambar,
photo, audio, video, dan animasi. Seluruh media tersebut
secara konvergen akan saling mendukung dan melebur
menjadi satu media yang luar biasa kemampuannya. Salah
satu keunggulan media komputer ini yang tidak dimiliki oleh
berbagai media lain, ialah kemampuannya untuk menfasilitasi
interaktifitas peserta didik dengan sumber belajar (content)
yang ada pada komputer (man and machine interactivity)
2. Teknologi Multimedia
Media pembelajaran yang termasuk ke dalam teknologi
multimedia adalah kamera digital, kamera video, player
suara, player video, dll. Multimedia sering diartikan sebagai
gabungan dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri
lebih dari satu media. Multimedia dapat diartikan sebagai
komputer yang dilengkapi dengan CD player, sound card,
speaker dengan kemampuan memproses gambar gerak, audio,
dan grafis dalam resolusi yang tinggi.
Teknologi ini terdiri dari perangkat keras seperti LAN,
internet, wifi, dan lain-lain. Selain itu juga terdiri dari
perangkat lunak pendukungnya atau aplikasi jaringan seperti
WEB, e-mail, html, java, aplikasi basis data dan lain-lain.
3. Teknologi Telekomunikasi
Yang termasuk media telekomunikasi adalah telepon
seluler, dan faximile. Teknologi komunikasi ini sekarang
berkembang semakin pesat. Kini tidak hanya dalam bentuk
telepon seluler dan faximile saja namun bermacam-macam,
seperti Handphone, e-mail, facebook, twitterdan lain
sebagainya.
22

F. PEMILIHAN MEDIA BERBASIS IT


Kustandi (2011:84-85) menyebutkan bahwa pada tingkat yang menyeluruh
dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-
faktor berikut ini:
a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-
faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang
tersedia, sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).
b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran
beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya
penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-
hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang
berbeda-beda dan memerlukan teknik dan media penyajian yang
berbeda pula.
c. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan
dan komputer, dan karakteristik siswa lainnya. Keterampilan awal,
seperti membaca, mengetik dengan menggunakan computer, dan
karakteristik siswa lainnya.
d. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan
keefektivannya.
e. Dalam pemilihan media, sebaiknya dipertimbangkan pula hal-hal
berikut ini.(1) Kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus
yang tepat (visual dan atau audio). (2) Kemampuan
mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio dan
atau kegiatan fisik).(3) Kemampuan mengakomodasikan umpan
balik (4) Pemilihan media utama dan media sekunder untuk
penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes
(sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
Misalnya, untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan.
23

f. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran


yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan
penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan
untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling
efektif, sesuai dengan kebutuhan mereka secara perorangan.
Bagaimana menggunakan ICT untuk anak berekbutuhan khusus pada
prosising E-Learning Untuk Siswa Berkebutuhan Khusus oleh
Kuswari Hernawati dijelaskan bahwa Penggunaan e-learning di
sekolah, akan membantu tugas pendidik dalam menyampaikan
pelajaran baik untuk siswa biasa (normal) maupun untuk siswa
berkebutuhan khusus, misalnya tuna netra, tuna daksa, tuna grahita dan
lain-lain. Penggunaan e-learning harus disesuaikan dengan
karakteristik anak khususnya untuk anak berkebutuhan khusus. Banyak
perangkat lunak open source yang dapat digunakan sebagai sarana e-
learning untuk anak berkebutuhan khusus Salah satu media yang dapat
digunakan untuk tuna netra adalah perangkat lunak screen reader,
untuk mengubah teks menjadi suara, sedangkan untuk tuna rungu bisa
memanfaatkan video untuk media pembelajarannya. Banyak website
dan media pembelajaran di internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran siswa berkebutuhan khusus, misalnya i-CHAT (I Can
Hear and Talk) dan masih banyak website lainnya yang didesain
khusus untuk anak berkebutuhan khusus lainnya.
24

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang
dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima
pengetahuan dan sikap. Guru atau dosen, buku ajar, lingkungan adalah
media pembelajaran yang menuju ke suatu tujuan yang mana
didalamnya terkandung informasi yang dapat disampaikan kepada orang
lain.
 Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)
menuju penerima (siswa).
 Media dapat mengubah suatu pesan yang abstrak menjadi pesan konkrit
yang mudah diterima.
 Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antar guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
 Macam media terdiri dari media berbasis manusia, berbasis
cetakan,visual, audio-visual, dan media komputer.
 Upaya untuk memilih media berbasis IT perlu mempertimbangkan
faktor-faktor seperti hambatan, isis, materi dan metode pembelajaran,
dan keefektidan dan keefesienan media sebagai alat untuk
menghantarkan pesan.
B. SARAN
 Guru dapat memilih, dan memanfaatkan media pembelajaran secara efektif
dan efisien untuk menghantarkan materi pembelajarab
 Penggunaan media berbasis IT bukan menjadi hal yang sulit, karena
dengan media IT justru guru dna siswa dapat berada tanpa bekas dan
keseganan.
 Media berbasis IT sebaiknya digunakan dnegan mempertimbangkan isi,
dan materi pelajaran agar tujuan proses pembelajaran dapat tercapai.
25

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Buckingham, David. (1954). Media Education: Literacy, Learning and
Contemporary Culture. Cambridge: Polity Press
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Hernawati, Kuswari (2011) E-Learning Untuk Siswa Berkebutuhan Khusus .
ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3
Kustandi, Cecep& Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Marie. Mares Louise and Valerie Kretz (2015) Media Effects on Children.
USA :University of Wisconsin–Madison
Mediawati, Elis (2011) Pembelajaran Akuntansi Keuangan melalui Media komik
untuk Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan:
Vol. 12 No. 1, April 2011
Péreza, Patricia Rocamora. Liria, Remedios López. (2017) The Graphic Novel as
an Innovative Teaching Methodology in Higher Education: Experience in
the Physiotherapy Degree Program at the University of Almeria. Procedia
- Social and Behavioral Sciences 237 ( 2017 ) 1119 – 1124
Sanaky, Hujair A.H (2013).Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba
Suryani, Nunuk dkk. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suryani, Nunuk& Agung, Leo. (2012). Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak

Anda mungkin juga menyukai