Anda di halaman 1dari 14

TES BAKAT DAT (RELASI RUANG DAN KKK)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi Instrumen Asesmen
Psikologis
Dosen Pengampu : Dewang Sulistiana, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 8
Firman Arif Nurhayat C1986201074
Muhamad Rivan Aprilian C1986201064
Muhammad Ramdani Alfain C1986201075
Rifqi Nurul Iqbal Pirizki C1986201042

KELAS BK4A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “TES BAKAT DAT
(RELASI RUANG DAN KKK)”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Konstruksi Instrumen Asesmen Psikologis.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan akhir zaman.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat kepada beliau, keluarga, sahabat, dan orang –
orang yang mengikuti sunnahnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberi
masukan serta mendukung dalam penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada
waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT, dengan ganjaran yang berlimpah.

Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, mengingat akan


kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih, seomoga
Allah SWT selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua Amin.

Tasikmalaya, 1 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes bakat ialah sebuah tes yang mengukur kemampuan yang bersifat khusus
dan spesifik sehingga dapat memprediksi jalur keberhasilan seseorang di bidang
tertentu. Tes bakat berbeda dengan tes yang mengukur kemampuan umum, yaitu tes
inteligensi. Tes bakat dirancang sedemikian rupa agar orang-orang dapat mengetahui
kemampuan khas yang mereka miliki sehingga mereka dapat mengambil keputusan
untuk mengembangkan diri sesuai bakat yang dimiliki dan dapat memprediksi
keberhasilan, baik dalam bidang akademis maupun pekerjaan.
Salah satu tes bakat yang cukup dikenal adalah Differential Aptitude Test
(DAT). DAT disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman dan dipublikasikan pada
tahun 1947. DAT dibentuk untuk menemukan potensi khas dalam diri seseorang yang
berguna dalam pendidikan dan penuntun pencarian kerja untuk para murid dari
tingkat pendidikan 7 hingga 12. DAT juga sangat berguna untuk memberi informasi
dalam konseling para murid dan seleksi karyawan. DAT memiliki delapan subtes,
yaitu Verbal Reasoning (VR), Numerical Ability (NA), Abstract Reasoning (AR),
Clerical Speed and Accuracy (CSA), Mechanical Reasoning (MR), Space Relation
(SR), Language Usage (LU) yang terdiri dari Spelling dan Sentences. Tiap subtes
dapat berdiri sendiri sehingga dapat dipergunakan secara terpisah.
Didalam tes bakat DAT ada tes yang disebut dengan relasi ruang dan tes
kecepatan dan ketelitian klerikal yang dimana akan dibahas didalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian DAT
2. Sejarah tes bakat DAT
3. Tujuan tes bakat DAT
4. Tes Relasi Ruang
5. Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal
6. Prosedur pelaksanaan dan penilaian tes bakat DAT
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas didaparkan tujuan penulisan makalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian DAT
2. Untuk mengetahui Sejarah tes bakat DAT
3. Untuk mengetahui Tujuan tes bakat DAT
4. Untuk mengetahui Tes Relasi Ruang
5. Untuk Mengetahui Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal
6. Untuk mengetahui Prosedur pelaksanaan dan penilaian tes bakat DAT
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes DAT


Secara garis besar tes bakat dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar,
yaitu Special Apitude Test dan Multiple Apitude Batteries. Dalam Multiple Apitude
Batteries ada beberapa tes bakat yang sudah dipakai sejak perang dunia 1. Yang
termasuk jenis kelmpok tes ini, yitu Differential Apitude Test (DAT) atau tes bakat
diferensial, General Apitude Test Batteries (GATB) dan Flanagan Apitude
Classification Test (FACT).
Differential Apitude Tests (DAT) atau disebut dengan tes bakat diferensial
adalah salah satu tes dalam Multiple Aptiude Batteries yang paling banyak dipakai
dalam bidang pendidikan dan kerja. Tes bakat diferensial ini berbeda dengan tes
intelegensi umum, juga berbeda dengan tes hasil belajar. Walaupun tes hasil belajar
juga dirancang untuk mengukur kualitas dan kuantitas belajar dalam mata pelajaran
tertentu sesudah anak mengalami proses pengajaran dalam periode tertentu.
Tes bakat diferensial dirancang untuk dipergunakan dalam konseling
pendidikan bagi anak usia SMP dan SMA. Penyusunannya adalah Bennet, Seashore
dan Wesman pada tahun 1947, yang dikembangkan di Indonesia dengan nama Tes
Bakat Diferensial.

B. Sejarah Tes DAT


DAT disusun oleh G. Bennett, H.G. Seashore, dan A.E. Wesmen pada tahun
1947. DAT diperuntukan bagi murid tingkat 7-12 untuk keperluan bimbingan
pendidikan dan pekerjaan. DAT mengalami revisi pada tahun 1963 dan 1973. DAT
disusun berdasarkan teori kelompok faktor kecerdasan model primary Mental Ability
(PMA) dari Thurstone (Sugiyanto, Haryanto, Kuwato,Nuryoto, Retnowati. & Wulan,
1984; “Pelatihan Psikodiagnostika,” 1999; Gregory, 2000).
Penyusunan DAT memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mendapatkan
prosedur peniliain yang ilmiah, terintegrasi, dan terstandardisasi, untuk bimbingan
pendidikan dan Vokasional siswa, serta untuk penempatan karyawan dan promosi
jabatan. DAT merupakan salah satu multiple aptitude test batteries yang paling
banyak digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut (Sugiyanto, Haryanto,
Kuwato, Nuryoto, Retnowati, & Wulan, 1984; Gregory, 2000).
Penyusunan DAT telah berlangsung lama. DAT disusun secara sistematis,
yaitu dengan adanya tujuan, sasaran subjek, serta penggunaan teori-teori kecerdasan
sebagai landasan pembuatan alat tes. DAT juga mengalami beberapa revisi yang
disesuaikan dengan tujuan dibentukanya DAT.

C. Tujuan Tes DAT


Tes bakat DAT memiliki beberapa tujuan, diantaranya :
1. Untuk mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan standar.
2. Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
3. Untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hubungan
antara benda- benda.
4. Untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik
(kemampuankhusus).

D. Tes Relasi Ruang


Tes Relasi Ruang mengukur kemampuan seseorang untuk
memvisualisasi,mengamati, membayangkan bentuk dan permukaan suatu obyek
sebelum obyek itu terbentuk dalam wujud tiga dimensi, hanya dengan jalan melihat
gambar-gambar yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk dalam membentuknya
menjadi bangunan tiga dimensi. Kemampuan inimungkin menyebabkan orang lebih
mudah mengerjakan beberapa jenis tugas matematika, misalnya geometri. Siswa-
siswa yang tinggi skornya dalam tes Relasi Ruang mungkin akan mempunyai
kelebihan dalam pekerjaan-pekerjaan seperti perancangan dan pengkonstruksian
pakaian, mesin, gedung, dan beberapa cabang seni serta dekorasi. Seorang masinis,
tukang kayu, dokter gigi atau dokter bedah memerlukan pengertian tentang bentuk
dan posisi sesuatu di dalam suatu ruang.
Tes kemampuan relasi ruang mengungkapkan kemampuan seseorang untuk
melihat, membayangkan bentuk-bentuk dan permukaan suatu obyek yang telah selesai
sebelum dibangun dengan hanya melihat gambar-gambar yang akan digunakan
sebagai penuntun bangunan itu. Kemampuan ini akan mempermudah menangani
berbagai pekerjaan dalam geometri.
Ciri-ciri dari tes relasi ruang adalah sebagai berikut :
1. Mampu menentukan dengan tepat bangun darijaring-jaring yang tersedia
2. Mampu menentukan dengan tepat jaring-jaringbangun dari bangun yang telah
tersedia.
Bagi seseorang yang lemah dalam kemampuan relasi ruangnya, suatu pola
atau desain arsitektur tentang sebuah rumah, jembatan atau mesin mungkin dilihatnya
hanya sebagai beberapa gambar datar yang tidak bermakna. Sebaliknya, bagaimana
bagi seseorang yang tinggi kemampuan relasi ruangnya? Orang seperti itu dapat
melihat pola yang sama tersebut di atas sebagai bakal rumah, jembatan atau mesin
yang mudah diselesaikan. Mungkin ia secara psikis dapat berjalan berkeliling struktur
bangunan itu dan mampu melihatnya dari bermacam-macam segi.

E. Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal


Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal ini mengukur seberapa cepat dan teliti
seseorang mampu membandingkan, menandai, mengecek dan mencocokkan daftar-
daftar tertulis yang terdiri dari namanama, alamat, atau angka-angka. Hanya tes inilah
yang terutama menuntut bekerja cepat dan cermat. Tes ini mengukur faktor yang
penting dan mudah sekali untuk menemukan jawaban, cepatnya menyelesaikan soal.
Biasanya anak perempuan mendapatkan skor yang lebih tinggi dari pada anak laki-
laki.
Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal ini mengukur suatu kempauan yang
diperlukan dalam kebanyakan mata pelajaran-mata pelajaran di sekolah lanjutan.
Dalam kebanyakan pekerjan sekolah, lebih dipentingkan bekerja dengan hasil betul
daripada bekerja dengan cepat. Skor yang sangat rendah dalam tes ini kadang-kadang
menunjukkan adanya sumber kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dan
ujian-ujian.
Kemampuan untuk bekerja cepat dan cermat penting bagi berjenis-jenis
pekerjaan kantor seperti seperti pencatatan-pencatatan informasi, data, pemberian
alamat, kode, harga, penyimpanan dan pengaturan surat-surat, map-map, catatan-
catatan, dokumen-dokumen, pelayanan pesanan-pesanan, dan simpan pinjam alat-alat.
Sekretaris-sekretaris, yang sangat memerlukan keterampilan dalam stenografi dan
layanan-layanan perkantoran, lebih baik jika mereka dapat bekerja cepat dan cermat
dalam menyeleseikan tugas-tugas kesekretariatan rutin.
Tes ini dirancang untuk mengukur kecepatan dan ketelitian res pon dalam
tugas–tugas yang membutuhkan persepsi seder hana. Tugas testee adalah memilih
kombinasi angka atau huruf yang sama dengan kombinasi yang telah diberi garis
bawah pada buku soal, dengan cara memberi garis bawah pada kom binasi pilihannya.
Butir tes ini merupakan elemen yang sering digunakan pada berbagai tugas admi
nistrasi. Hasil tes ini un tuk prediksi kemampuan mengerjakan hal-hal penting rutin ad
ministrasi seperti mengatur arsip. Manfaat untuk bidang pe n di dikan dapat dika ta
kan relatif kecil, tetapi skor rendah menunjukkan bahwa testee mengalami kesulitan
dalam hal ke berhasilan, ketepatan, kecepatan dalam mengerjakan tugas.

F. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Tes DAT


1. Material Tes
a. Buku Tes
Dari 8 sub bab tes tersebut di bagi menjadi 2 buku. Isi dari
buku pertama adalah penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran
abstrak, kecepatan dan ketelitian klerikal. Sedangkan pada buku kedua
berisikan penalaran mekanikal, tilikan ruang, pemakaian bahasa 1 :
mengeja, pemakaian bahasa II. Namun demikian dalam kedua buku ini
terdapat kombinasi penalaran verbal dan numerical ability yang
kegunaannya mengukur Bakat Skolastik.
b. Lembar Jawaban
Lembar jawaban ditandai secara terpisah mana yang
penilaiannya dengan cara manual (scoring hand) dengan mana yang
penilaiaannya dengan mesin (scoring machines). Pemakai tes harusnya
menyadari kelebian dan kekurangan lembar jawaban yang ia pakai.
c. Pensil
Pada umumnya setiap tes yang di adakan, yang penilaiaannya
secara manual maupun tidak, memerlukan pensil yang runcing. Tester
diharapkan membawa persediaan pensil
d. Penilaian
Kunci penilaian ada tersedia untuk tangan dan mesin; tipe
kunci bergantung pad alembar jawaban yang dipakai.
e. Format laporan Individual
Formatnya telah dirancang untuk pelaporan informasi
Differential Aptitude Tes untuk masing-masing individu yang tes.
2. Jadwal Program Testing
a. Prinisp-Prinsip Umum
Semua tes harus diberi jarak waktu yang relative singkat , lebih
baik dalam periode satu atau dua minggu, semestinya waktu tersebut
terjadwal dimana sang tester sudah siap dengan keadaan tanpa
gangguan seperti penyakit maupun aktivitas-aktivitas yang
menyibukkan.
b. Jadwal Testing yang Dirasakan
Dua seni testing sesi : sesi 1- kira-kira 120 menit untuk mengisi
Buku Tes I ; sesi 2- kira-kira115 menit untuk mengisi Buku Tes 2.
Dilakukan secara berurutan setiap hari.Empat sesi testing: sesi 1- untuk
Penalaran verbal dan Kemampuan angka dalam bukku 1selama 75
menit; sesi 2- untuk Penalaran Abstrak dan Kecepatan dan
Ketelitian Klerikaldalam buku tes 1 selama 45 menit ; sesi 3- Untuk
Penalaran mekanikal 8dan Talikan Ruangdalam bukku tes 2 selama
70 menit dan di lanjutkan sesi4- untuk Pemakaian Bahasa I
:Mengeja dan Pemakaian Bahasa II : Tata Bahasa dalam buku tes 2
selama 45 menit.
3. Pertimbangan Umum Pelaksanaan Tes
a. Perencanaan adalah bersifat Esensial
Hendaknya persiapan tes di lakukan dengan perencanaan
administratif dan dengankondisi fisik yang baik. Hasil tes juga
semestinya digunakan untuk tujuan-tujuan yang penting.
b. Pengaturan Waktu
Agar perolehan skor tes dapat bermanfaat, maka diharapkan
agar administrator mengikuti batas waktu yang ditetapkan; terutama
untuk Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal yang memiliki batas
waktu yang singkat. Pengaturan waktu dalam pengerjaan soal tes
dapatdilakukan dengan alat yang tepat, seperti Interval Timer, Stop
Watch, arloji, Jam dindingyang biasa diatur kedua jarumnya, dan
tentunya semua alat tersebut dalam kondisi yang tidak rusak.
c. Mempersiapkan Kondisi Fisik
Testing hendaknya dilaksanakan dalam ruangan yang
berkondisi baik dan nyaman untuktesting. Tester hendaknya memilliki
tempat yang cukup luas untuk mengerjakan dan jarakantar peserta
lebih jauh agar tidak terjadi contek mencontek serta masing-masing
individudapat mengerjakan tanpa adanya gangguan.
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Tes
a. Langkah Pertama : Pengantar
Berikanlah pengertikan dari kegunaan tes tersebut terhadap
peserta agar peserta berusahamengerjakan dengan kemampuannya
yang maksimal. Uaraikanlah dengan kalimat yangsederhana yang
berhubungan dengan tes tertentu.
b. Langkah Kedua : Pensil
Tiap pengawas hendaknya memiliki persediaan pensil.
Jelaskan pula bahwa untuk tes Keccepatan dan Ketelitian Klerikal
membutuhkan kecepatan sehingga peserta tes dapatmemeriksa dan
mempersiapkan pensilnya.
c. Langkah Ketiga : Lembar Jawaban dan Buku Tes
Berikan lembar jawab yang tepat dan juga buku tes. Namun,
beritahukan terlebih dahuluagar peserta tes tidak membuka buku
tes jika belum ada perintah untuk mengerjakan.Jangan lupa untuk
memberi pengarahan dalam mengisi informasi peserta dalam
lembar jawaban maupun buku tes.
d. Langkah Keempat : Membaca Petunjuk-Petunjuk
Pengawas seharusnya membacakan setiap petunjuk yang
tertera dalam buku tes dengan jelas, jelaskan juga contoh soal yang
terdapat pada buku tes tanpa memberikan contoh soal baru yang tidak
ada dalam contoh di buku tes.
e. Langkah Kelima : Pengaturan Waktu
Untuk pemberitahuan waktu memulai pengerjaan dan
berhentinya harusnya pengawasmembritau dengan tegas dan keras.
f. Langkah keenam: Tes Berikut dan Pengupulan material
Bila salah satu tes telah selesai dikerjakan maka
berikanlah tes yang selanjutnya danlakukan langkah empat dan
lima kembali. Telitilah tiap sesi testing, semua lembar jawaban
dan bila buku tes dan lembar jawab akan dibagikan kembali maka
mintalah pada peserta untuk memasukan lembar jawaban di belakang
cover buku tes.
g. Langkah ketujuh : catatan testing
Setelah masing-masing sesi selesai maka diharapkan
pengawas untuk membuat catatan kecil mengenai pemberian
informasi seperti kelompok yang di tes, ruang tes, tanggal,form
tes yang digunakan, pengaturan waktu dan informasi lainnya yang
mungkindiperlukan untuk hasil interprestasikan. Differential Aptitude
Tester dapat dinilai dengan tangan maupun dengan mesin. Hanya satu
jawaban yang diperbolehkan untuk masing-masing item dalam tiap
tes.Skor mental maksimum untuk tiap tes adalah sebagai berikut:

Tes Skor Maksimum


Penalaran Verbal (VR) 50
Kemapuan Angka (NA) 40
VR + NA 90
Penalaran Abstrak (AR) 50
Kecepatan dan Ketelitian Klerikal (CSA) 100
Penalaran Mekanis (MR) 68
Tilikan Ruang (SR) 60
Pemakaian Bahasa :
I. Mengeja (LU-I; Spell) 100
II. Tata Bahasa (LU-II; Gram) 60

Jika ada dua pilihan atau lebih dalam 1 item maka item tersebut harus
diabaikan dari penilaian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Differential Apitude Tests (DAT) atau disebut dengan tes bakat diferensial
adalah salah satu tes dalam Multiple Aptiude Batteries yang paling banyak dipakai
dalam bidang pendidikan dan kerja. Tes bakat diferensial dirancang untuk
dipergunakan dalam konseling pendidikan bagi anak usia SMP dan SMA.
Penyusunannya adalah Bennet, Seashore dan Wesman pada tahun 1947, yang
dikembangkan di Indonesia dengan nama Tes Bakat Diferensial.
Tes Relasi Ruang mengukur kemampuan seseorang untuk
memvisualisasi,mengamati, membayangkan bentuk dan permukaan suatu obyek
sebelum obyek itu terbentuk dalam wujud tiga dimensi, hanya dengan jalan melihat
gambar-gambar yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk dalam membentuknya
menjadi bangunan tiga dimensi.
Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal ini mengukur suatu kempauan yang
diperlukan dalam kebanyakan mata pelajaran-mata pelajaran di sekolah lanjutan.
Dalam kebanyakan pekerjan sekolah, lebih dipentingkan bekerja dengan hasil betul
daripada bekerja dengan cepat. Skor yang sangat rendah dalam tes ini kadang-kadang
menunjukkan adanya sumber kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dan
ujian-ujian.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Nur’aeni. 2012. TES PSIKOLOGI:Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Purwokerto. Universitas
Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press. [online]. Tersedia :
https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-
fulltek-u.pdf .
Pali, Marthen. 2009. Kontribusi Prediktor-prediktor Utama Karakteristik Psikologis dan
Iklim Sekolah terhadap Keberhasilan Belajar Siswa. Malang. Universitas Negeri
Malang. [online]. Tersedia : https://media.neliti.com/media/publications/121162-
ID-kontribusi-prediktor-prediktor-utama-kar.pdf .
Sungkit, F. N. (2012, Januari 26). Evaluasi Kualitas Psikometrik Differential Aptitude Test
(DAT) Laboratorium Psikologi Universitas Sanata Dharma. Diambil kembali dari
USD Repository : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.usd.ac.id/29314/2/089114099_Ful
l
%255B1%255D.pdf&ved=2ahUKEwi5pKCIqdzwAhVBfX0KHVllA6MQFjADeg
QIGRAC&usg=AOvVaw19KyGaQlV8GRdKdF6B4oCA .
Isabella, E. (n.d.). Tes Bakat. Retrieved from SCRIBD:
https://id.scribd.com/doc/243748287/TES-BAKAT-docx .

Anda mungkin juga menyukai