ASESMEN BK II (TES)
Disusun oleh :
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Mudjiran, M.S.,Kons
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
ini. Salawat beriringan salam juga kami sampaikan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuh kepada umat manusia dan
mengubah pola pikir manusia dari kehidupan yang jahiliyah menuju kehidupan
yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Makalah ini kami susun bersama untuk pendamping dalam penyajian
materi mata kuliah Asesmen BK II (Tes) tentang Istilah Teknik dalam Tes.
Dalam pembuatan makalah ini kami berharap makalah ini dapat berguna
bagi para pembaca. Kami juga membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun karena kami menyadari makalah ini belum bisa dikatakan sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ....ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes...........................................................................................3
B. Pengertian Pengukuran..............................................................................3
C. Pengertian Penilaian..................................................................................4
D. Pengertian Evaluasi...................................................................................4
E. Pengertian Tes dan Testing.......................................................................5
F. Pengertian Standar Tes dan Tes Standar...................................................6
G. Pengertian Tester dan Testee....................................................................6
H. Pengertian Inventori..................................................................................7
I. Pengertian Pengadministrasian Tes..........................................................8
J. Pemgertian Faking....................................................................................8
K. Pengertian Kode Etik................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
pengukuran adalah merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan dan merupakan
Teknik evaluasi disebut juga instrumen atau alat pengumpul data hasil belajar,
tidak hanya tertuang dalam bentuk tes dengan berbagai bentuk atau variasinya, akan
tetapi masih ada teknik lainya yang bisa digunakan, yaitu teknik non tes. Didalam
makalah ini penulis akan membahas mengenai istilah-istilah dalam teknik tes.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tes
Tes berasal dari bahasa latin testum yang berarti alat untuk mengukur tanah.
Dalam bahasa Perancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk
membedakan antara emas dengan perak serta logam lainnya. Tes adalah alat
testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Atas dasar respon
B. Pengukuran
psikologi disebut sebagai psychological tarits yaitu ciri yang mewarnai atau
melandasi perilaku.
3
yang menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu
atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek
C. Penilaian
Dalam istilah asing, penilaian adalah evaluation. Menilai berarti
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk.
dengan cara memberikan suatu ukuran baik atau uruk. Hasil penilaian dapat
berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif
D. Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan tes yang sudah tercapai.
data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Proses evaluasi bukan sekedar
membuat keputusan.
4
Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi utnuk melihat apakah suatu program
yang sudah direncanakan sudah tercapai atau belum. Pada hakikatnya evaluasi
adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas
dari sesuatu. Hasil evaluasi dapat berupa nilai, baik atau buruk, indah atau jelek,
2. Testing
1. Tes Standar
Tes standar adalah tes yang dibuat oleh suatu lembaga profesional untuk
keperluan tertentu. Bentuk tes standar secara umum adalah pilihan ganda. Tes
5
standar disusun melalui prosedur empiris dengan melibatkan beberapa ahli
yang terkait dengan bidang pengembangan tes tersebut. Prosedur empiris pada
penyusunan tes standar teruji validitas dan reabilitasnya. Tes standar disebut
2. Standar Tes
dalam tes. Standar tes merupakanetika tes, yang membedakantes yang etik
dan tindakan yang tidak etis dalam pelaksanaan tes secara profesional.
1. Tester
responden. Dengan kata lain, tester adalah subjek evaluasi. Tapi dakalanya
6
6) Mengumpulkan pekerjaan-pekerjaan responden
7) Mengisi berita acara atau laporan yang diperlukan jika ada.
2. Testee
Menurut Arikunto (2009) Testee dalam istilah Indonesia adalah
orang inilah yang akan dinilai atau diukur, baik mengenai kemampuan, minat,
H. Inventori
Inventori adalah suatu alat yang digunakan untuk menaksir dan menilai ada
atau tidaknya tingkah laku, minat, sikap tertentu, dan sebagainya dalam diri
individu. Biasanya inventori ini bebentuk pertanyaan yang harus dijawab. Dengan
I. Pengadministrasian Tes
1. Setting Fisik
7
Tes akan diadministrasikan dalam kelas. Kondisi sama akan
mendukung efektifitas belajar harus dilanjutkan selama tes. Ruang harus
tenang, lampu terang, ventilasi bagus dan bebas dari interupsi.
2. Iklim Piskologis
J. Faking
saat individu mengerjakan inventori. Faking terbagi atas dua, yaitu faking good
1. Faking good yaitu memberikan impresi yang lebih baik atau dapat
dikatakan membaik-baikkan dirinya. Tidak menggambarkan keadaan
dirinya yang sebenarnya. Tujuannya adalah agar hasil tes lebih baik dan
dapat diterima dikalangan tertentu.
Contoh:
apa yang anda lakukan ketika melihat nenek tua atau ibu hamil naik bus
yang sudah penuh sesak sementara anda sudah dapat tempat duduk yang
nyaman?
jika pertanyaan itu ditanyakan oleh seorang guru ke muridnya, atau
seorang cewek ke cowoknya. maka yang ditanya akan dengan bangga
menjawab tentu saja saya akan mempersilahkan nenek/ibu itu menempati
kursi saya, dan saya akan berdiri.
8
Jawaban itu dipilih karena ia tahu itulah jawaban yang diharapkan oleh
penanya. dan dengan menjawab seperti itu ia akan dinilai sebagai orang
baik. tapi pada kenyataannya sangat sedikit orang yang bener-bener
melakukannya di dunia nyata.
Contoh:
Itulah salah satu sifat asli manusia, seseorang cenderung ingin orang lain
menganggapnya sebagai orang yang baik. walaupun kadang dengan
melalui kepalsuan.
K. Kode Etik
Menurut Sudijono (1998) kode etik tes terutama mencakup empat hal, yaitu :
2. Keamanan Tes
9
Tes merupakan alat pengukur yang hanya dapat digunakan secara
profesional. Dengan demikian, tes tidak dapat digunakan diluar batas-
batas yang ditentukan oleh profesionalisme pekerjaan guru. Sehingga
setiap pendidik harus dapat menjamin keamanan tes baik sebelum mauun
sesudah tes digunakan.
4. Penggunaan Tes
Hasil tes haruslah digunakan secara patut. Bila hasil tes tertentu
merupakan tes baku, maka tes tersebut harus digunakan dibawah
ketentuan yang berlaku bagi pelaksaan tes tersebut.
Secara lebih mendasar, etika tes ini diatur dalam standar tes yang
dikembangkan oleh organisasi profesional. Semua standar tes mencakup dua aspek
utama, yaitu tes hasil belajar dan tes psikologi. Pelanggaran terhadap standar tes ini
merupakan pelanggaran terhadap etika profesi, yang dalam hal tertentu dapat
merupakan suatu kejahatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2009.Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Daruma, AR.2003.Pengunaan Tes Psikologi.Maksar : Penerbit FIP
UNM.
10
Firman.2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia.
11