Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYUSUNAN INSTRUMEN TEST

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
YOSUA HASIHOLAN SIHALOHO_5213321008
ELMAR OTNIEL WARUWU_5213121001
FRENKY CRISTOPHER SIREGAR_5213121014
DODI SINAGA_5213121018

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, sehingga
saya bisa menyelesaikan makalah kelompok kami yang berjudul Penyusunan Instrumen Test,
kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini, dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada
makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar, dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan memberi wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas dalam penyusunan instrumen test bagi pembaca dan saya sebagai penulis khususnya.
Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 29 Agustus 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Test……………………………………………………………….


B. Fungsi Instrumen Test……………………………………………………………………
C. Pesyaratan Instrumen Test……………………………………………………………….
D. Ciri Ciri Test yang Baik………………………………………………………………….
E. Bentuk Bentuk Instrumen Test…………………………………………………………..
F. Teknik Penyusunan Test…………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan, berdasarkan
pengertian tersebut, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian menjadi suatu proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data. Informasi atau data yang
dikumpulkan tersebut haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluasi yang
direncanakan
Dalam proses pembelajaran, peran pokok sekolah dan guru adaalah menyediakan dan
memberikan fasilitas untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Kegiatan
tersebut membantu guru untuk memperbaiki cara mengajar dan membantu siswa dalam
meningkatkan cara belajarnya. Untuk itulah dibutuhkan teknik dalam penyusunan dan
melaksanakan tes hasil belajar yang akan dijelaskan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu pengertian instrumen test?
 Apakah fungsi instrumen test?
 Apa persyaratan instrumen?
 Apa ciri ciri instrumen tes yang baik dan benar?
 Bagaimana bentuk instrumen test?
 Bagaimana Teknik Penyusunan instrumen test?

C. Tujuan penulisan
 Untuk mengetahuai apa pengertian instrumen test
 Untuk mengetahuai fungsi instrumen test
 Untuk mengetahuai persyaratan tes yang baik dan benar
 Untuk mengetahuai ciri ciri instrumen test
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen test


Istilah tes diambil dari kata testum dari bahasa perancis kuno yang berarti piring untuk
menyisihkan logam logam mulia. Test merupakan sebuah media atau proses yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dan penilaian. Testing merupakan peristiwa
dalam pelaksanaan berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester merupakan
seseorang yang sedang melakukan tes, membuat teks tes, dan eksperimental. Dengan kata
lain tester merupakan orang orang yang berkaitan mengenai tes. Tes merupakan proses
penilaian komprehensif kepada seseorang atau usaha keseluruhan evaluasi program.
Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul informasi yang bersifat lebih
resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Tes dapat dibedakan dari beberapa jenis dan pembagiannya:
a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat
pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes
diagnostik, tes formatif.
b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes
bakat, tes kepribadian.
c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebut dilakukan secara
berkelompok untuk menyelesaikan bersama dan tes perorang atau individu
d. Tes berdasarkan penyusunannya, tes baku dan tes yang dibuat oleh guru
e. Tes ditinjau dari waktu yaitu tes. Kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed
test)
f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu verbal test dan nonverbal test
g. Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya
seperti, tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan
B. Fungsi Instrumen Test
Menurut sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki tes
yaitu:
a. Sebagai media pengukuran terhadap siswa
Tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan dan kemajuan nilai yang telah dicapai
oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran
Tes tersebut akan dapat diketahui sudah berapa jauh program pengajaran yang telah
digunakan, mampu dikembangkan dan dianggap berhasil sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
C. Persyaratan Instrumen Test
Instrumen tes pengukuran yang baik merupakan instrumen yang melalui dua tahapan.
Tahap pertama, yakni tahapan yang terdapat empat kriteria seperti, tujuan didefinisikan
secara jelas, materi yang memenuhi standarisasi serta aturan penskoran. Tahap kedua,
tahapan evaluasi yang digunakan untuk pengumpulan dan menganalisis data yang
berguna untuk mengidentifikasi psychometric property, yang ditunjukkan dengan analisis
respon terhadap item-item tes
Syarat syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan penilaian:
 Memberitahukan tugas yang akan dilakukan oleh siswa
 Menyampaikan indikator atau garis besar materi
 Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan maksud
memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah diberikan
D. Ciri Ciri Tes Yang Baik
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah evaluasi belajar.
Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar siswa. Salah
satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa yaitu
menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada pada kelas
tersebut bersifat heteregon, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka hasil dari tes
tersebut akan berbentuk sebuah kurva normal
Tes dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki karakter
atau ciri ciri atau kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didapatkan akan
menjadi seperti yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh
mana pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto (2009) mengemukakan
bahwa ciri atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup validitas, reliabilitas, dan
ekonomis.
 Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudah sejauh mana
keakrutan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alat ukur ketika digunakan dalam
melakukan pengukuran. Seperti contohnya ketika akan menguji kemampuan
mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang berbentuk
pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas yaitu
validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang
menggunakan pemahaman logis dalam proses analisanya. Sedangkan validitas
empiris yaitu validitas yang menggunakan data data empiris dalam proses
analisanya
 Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari kata rely
dan ability yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki
pemahaman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan
sandaran ketika melakukan sebuah pengukuran. Reliabilitas ini juga merujuk pada
kekonsistenan sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali terhadap siswa yang
sama hasilnya akan konsisten
 Objektivitas
Objek merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki pengertian
penilaian dengan mengikutsertakan unsur pribadi, Sedangkan untuk objektif
memiliki pengertian penilaian yang tidak mengikutsertakan unsur pribadi. Jadi
pada objektivitas, pelaksanaan tes dilakukan adalah murni tanpa adanya
keikutsertakan unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan
murni dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa
 Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan
tes dalam proses adminitrasi. Pada praktikbilitas ini sebuah menunjukkan bahwa
sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan, dan
tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas
 Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini
bermaksud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki bianya yang mahal, dan
biaya yang dikeluarkan masih bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalan
pelaksanaannya nanti
Kelima ciri di atas merupakan ciri ciri tes yang baik yang dilakukan ketika
mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri tersebut, terdapat
dua ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sebuah tes. Kedua ciri
tersebut yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini seringkali dijadikan
sebagai dasar dalam menentukan keakrutan sebuah tes sebagai sebuah alat ukur,
baik dalam menggunakannya sebagai instrumen keberhasilan belajar maupun
melakukan penelitian
E. Bentuk Bentuk Instrumen test
Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang. Penggolongan
tes dilihat dari fungsinya yaitu tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif,
kemudian, penggolongan tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu tes kelompok dan tes
perorangan. Penggolongan tes berdasarkan tujuan, yaitu tes bakat, tes minat, tes
intelegensi (tingkat kecerdasan), tes prestasi belajar, tes diagonostik, tes sikap. Dan,
penggolongan tes berdasarkan bentuk soal dan cara memberikan jawabannya, yaitu tes
objektif dan tes non objektif, yakni sebagai berikut :
 Tes Bentuk Objektif
Tes objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang
telah disediakan atau berupa jawaban singkat yang pengkoreksiannya dilakukan
dengan cara yang sama kepada semua siswa. Tes berbentuk objektif memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihannya, pengoreksian melalui tes objektif
menjadi lebih muda dan dapat dibantu orang atau dengan jasa komputer, serta
serta butir butir soal lebih mudah dianalisis. Sedangkan untuk kekurangannya,
penyusunan tes objektif lebih sulit dan lama, kurang dapat mengukur proses
berpikir yang tinggi serta siswa lebih terbuka dalam menjawab soal dan membuka
kesempatan siswa untuk bekerja sama
Tes dalam bentuk objektif ini memiliki beberapa macam antara lain :
a. Pilihan Ganda (multiple choice)
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif dengan penilaiannya sangat
mudah dan cepat, sehingga cocok digunakan untuk ujian yang berskala besar
dan hasil penilaiannya harus segera diumumkan, seperti; ujian nasional dan
ujian akhir sekolah. Namun, untuk penyusunan teks yang berbentuk pillihan
ganda membutuhkan waktu yang cukup lama
Contoh : hasil penjumlahan dari 7-(-10) =
a. 3 c. -3
b. 17 d. -17

Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Soal dan jawaban harus sesuai


2. Penyusunan kalimat harus jelas
3. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
4. Setiap soal harus mengandung satu masalah
b. Pilihan benar salah (true or false)

Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung dua
kemungkinan jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk mengukur
kemampuan siswa dalam membedakan antara fakta dengan pendapat. Untuk
mengerjakan soal berbentuk tes benar salah ini dengan menggunakan cara
melingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap benar. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sebelum menyusun soal benar salah, yaitu:

 Membuat petunjuk dengan jelas agar siswa tidak bingung saat


mengerjakan soal tersebut
 Setiap soal mengandung satu pengertian
 Menghindari kata yang dapat memberi petunjuk tentang jawaban yang
benar
c. Menjodohkan (matching)
Tes dalam bentuk ini sering disebut dengan istilah tes menjodohkan atau tes
mencocokkan. Tes menjodohkan merupakan suatu bentuk tes yang terdiri dari
dua kolom yang berbeda, yaitu yang satu berisi kumpalan soal dan yang satu
berisi kumpulan jawaban, kemudian siswa diarahkan untuk mencari dan
menempatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Bentuk tes
menjodohkan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi informasi dan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
informasi dan kemampuan menghubungkan antara dua hal.
F. Teknik Penyusunan Tes
1. Tes tertulis berbentuk uraian (essay), untuk menyusun tes berbentuk non abjektif atau
uraian diperlukan beberapa teknik yang perlu diperhatikan sebagai berikut
a. Dalam menyusun butir butir soal tes uraian diusahakan agar soal tersebut dapat
mencakup ide ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan
b. Untuk menghindari timbulnya perbuatan curang oleh tester misalnya, menyontek
dan bertanya kepada tester yang lainnya. Hendaknya sesuatu kalimat pada soal
berlawanan dengan buku pelajarn
c. Dalam menyusun butir butir soal tes uraian lebih baik untuk membuat pertanyaan
pertanyaan yang tidak seragam atau bervariasi. Misalnya: Jelaskan perbedaan
antara…dengan… beserta alasannya!
d. Kalimat yang disusun bersifat ringkas dan padat
e. Sebelum seseorang mencoba menjawab soal, sebaiknya terlebih dahulu
mengemukakan cara mengerjakan. Contoh: “Jawaban soal harus ditulis diatas
lembaran jawaban dan sesuai dengan urut nomor
2. Tes tertulis bentuk objektif, tes yang berbentuk objektif memiliki jenis berbeda dan
tentunya memiliki teknik penyusunan yang berbeda juga. Sebelum mengetahui
bagaimana teknik penyusunan tes objektif, terdapat petunjuk operasional yang harus
diketahui oleh pendidik, yaitu:
a. Pendidik harus sering berlatih dalam menyusun tes objektif
b. Dilakukan analisis item (butir) pada butir soal sebelum soal tersebut diajukan
c. Menggunakan tabel spesifikasi soal atau kisi kisi dengn menyusun kalimatnya
lebih sederhana, ringkas, dan jelas. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan
penasifsiran ganda dan sebaiknya soal disusun dengan menggunakan tanda baca
serta ditulis dengan benar. Selain itu, diwajibkan untuk mencantumkan pedoman
dan kunci jawaban.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Test merupakan sebuah media atau proses yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dan penilaian. Tes merupakan proses penilaian komprehensif kepada
seseorang atau usaha keseluruhan evaluasi program. Menurut Arikunto (2005:33) tes
adalah suatu pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi karena penuh batasan-
batasan, kemudian dalam sebuah tes terdapat bentuk bentuk instrumen tes yang
digolongkan menurut fungsinya, jumlah peserta yang mengikuti tes, tujuan dari tes
tersebur, serta bentuk soal dan cara menjawab.

B. Saran
Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca. Bagi penulis semoga dengan disusunnya makalah ini dapat meningkatkan
keterampilan dalam menyajikan informasi dan fakta secara jelas dan sistematis. Dan bagi
pembaca, semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang
dapat dimanfaatkan dan dapat digunakan dengan sebaik baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anas sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran Penulis, ed. By Wajaj Bahaunar Shidiq,
Direktorat jenderal pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Revisi (Jakarta
Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2012)
Khaerudin. 2015. Kualitas Instrumen Tes Hasil Belajar. Jurnal Madaniyah, 2(9), 212-
235, hlm. 213

Anda mungkin juga menyukai