Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MENERAPKAN SYARAT KUALITAS INSTRUMEN TES

Oleh:

Muh Fuad Nisar M


Mukhtadin
Muh Fadil

DOSEN PENGAMPU:
DR.MUHAMMAD TANG S.H.I.,M.S.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FURQAN


MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Instrumen Tes” tepat waktu.

Makalah “Instrumen Tes” disusun guna memenuhi tugas Bpk Dr.Muhammad

Tang S.H.I.,M,S,I pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Selain itu, penulis juga

berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang

bagaimana cara membuat dan menentukan instrumen yang tepat.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bpk selaku dosen

mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan terkait bidang yang dipelajari penulis. Penulis juga mengucapkan terima

kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah

ini.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar belakang ....................................................................................1

B. Rumusan masalah...............................................................................2

C. Tujuan ................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3

A. Pengertian Instrumen Tes...................................................................3

B. Fungsi Instrumen Tes .........................................................................4

C. Persyaratan Instrumen Tes .................................................................4

D. Ciri-ciri tes yang baik..........................................................................5

E. Bentuk-bentuk instrumen tes..............................................................8

F. Teknik Penyusunan Instrumen tes...................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................12

A. Kesimpulan.......................................................................................12

B. Saran.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di indonesia sangatlah pesat. Dengan hal ini berganden-
gan dengan perkembangan TI, penyimpanan data dan pengiriman data semakin mu-
dah dengan berbagai upaya memberikan fasilitas yang mudah dan bagus. Dalam hal
ini baik dari seorang, institusi dalam pemerintah atau tidak turut serta adil dalam
penggunaan TI pada saat ini. Kita bisa melihat dari sudut pandang sosial pendidikan,
terdapat banyak sekali TI yang mampu dan berguna untuk kegiatan program pembe-
lajaran. Maka dapat kita nyatakan bahwa dengan adanya perkembangan TI, seluruh
komponen, seluruh warga di indonesia turut andil dalam memanfaatkan TI untuk hal
yang lebih positif. Dengan demikian, dengan adanya perkembangan TI memberikan
nilai positif dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhannya Infor-
masi dan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan berbagi informasi dengan
sekolah lain, institusi dengan pihak pemerintah, bahwa dengan pihak masyarakat bisa
lebih efektif.
Perkembangan teknologi seringkali digunakan sebagai sarana belajar multimedia
yang dilakukan secara virtual dengan secara langsung dapat ditanggapi oleh peserta
didik. Biasanya sarana belajar multimedia yang dimaksud bisa dengan teks, suara,
gambar atau bahkan tampilan lain yang dimodifikasi oleh setiap pihak yang bertang-
gung jawab. Pada zaman saat ini komputer berulang kali dianggap menjadi media TI
yang paling efektif, dimana bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dan pesan
secara cepat.
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan adanya evaluasi yang artinya sebuah
penilaian dimana sudah adanya produk yang telah diukur dengan sampel sesuai den-
gan kaidah dalam ranah pendidikan. Dalam hal tersebut evaluasi berguna mendorong
seorang siswa siswi untuk menilai proses kegiatan belajar agar bisa lebih optimal.
Dalam hal itu, penting dilakukannya pengembangan suatu instrumen yang bisa diang-

1
gap mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui soal-soal tes
yang mengukur berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada pencapaian hasil belajar
yang maksimal.

B. Rumusan Masalah
a. Apa arti instrumen tes?
b. Apakah fungsi instrumen tes?
c. Apa persyaratan instrumen tes?
d. Apa ciri-ciri instrumen tes yang baik dan benar?
e. Bagaimana bentuk instrumen tes?
f. Bagaimana Teknik Penyususnan Tes?

C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian instrumen tes
b. Mengetahui fungsi instrumen
c. Mengetahui persyaratan tes yang baik dan benar
d. Mengetahui ciri-ciri instrumen tes
e. Mengetahui bentuk instrumen tes
f. Mengetahui teknik penyusunan instrumen tes

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Instrumen Tes

Istilah tes diambil dari kata testum dari bahasa perancis kuno yang berarti piring

untuk menyisihkan logam-logam mulia. Test merupakan sebuah media atau proses

yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan penilaian. Testing merupakan peri-

stiwa dalam pelaksanaan berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester meru-

pakan seseorang yang sedang melakukan tes, membuat teks tes, dan eksperimental.

Dengan kata lain tester merupakan orang – orang yang berkaitan mengenai tes. Tes

merupakan proses penilaian komprehensif kepada seseorang atau usaha keseluruhan

evaluasi program. Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul informasi

yang bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.

Tes dapat dibedakan dari beberapa jenis dan pembagiannya:

a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai

alat pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tes seleksi, tes awal,

tes akhir, tes diagnostik, tes formatif.

b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar,

tes bakat, tes kepribadian.

c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebut dilakukan

secara berkelompok untuk menyelesaikan bersama dan Tes perorangan, di-

mana tes tersebut dilakukan secara perorang atau individu.

3
d. Tes berdasarkan penyusunannya. tes baku dan tes yang dibuat oleh guru.

e. Tes ditinjau dari waktu yaitu. tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan

(speed test).

f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu. verbal test dan nonvrebal Test.

g. Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawa-

bannya seperti, tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

B.Fungsi Instrumen Tes

Menurut Sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki

tes yaitu:

a. Sebagai media pengukuran terhadap siswa. Tes berfungsi mengukur tingkat

perkembangan dan kemajuan nilaiyang telah dicapai oleh peserta didik setelah

mereka menempuh prosesbelajar mengajar dalam jangka waktu yang telah di-

tentukan.

b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran.Tes tersebut akan da-

pat diketahui sudah seberapa jauh programpengajaran yang telah digunakan,

mampu dikembangkan dan dianggapberhasil sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

C.Persyaratan Instrumen Tes

Instrumen tes pengukuran yang baik merupakan instrumen yang melalui dua

tahapan.Tahap pertama, yakni tahapan yang terdapat empat kriteria seperti, tujuan

didefinisikan secara jelas, materi yang memenuhi standar dan spesifik, prosedur pen-

gadministrasian yang memenuhi standarisasi serta aturan penskoran. Tahap kedua,

4
tahapan evaluasi yang digunakan untuk pengumpulan dan menganalisis data yang

berguna untuk mengidentifikasi psychometric property, yang ditunjukkan dengan

analisis respon terhadap item – item tes.

Syarat – syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan penilaian:

a. Memberitahukan tugas yang akan dilakukan oleh siswa

b. Menyampaikan indikator atau garis besar materi

c. Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan maksud

memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah

diberikan.

D.Ciri-ciri Tes yang Baik

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah evaluasi

belajar. Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar

siswa. Salah satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa

yaitu menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada

pada kelas tersebut bersifat heterogen, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka

hasil dari tes tersebut akan berbentuk sebuah kurva normal1.

Tes yang dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki

karakter atau ciri-ciri atau kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didap-

atkan akan menjadi seperti yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengi-

dentifikasi sejauh mana pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto

1
Khaerudin. 2015. Kualitas Instrumen Tes Hasil Belajar. Jurnal Madaniyah, 2(9), 212-235, hlm.
213

5
(2009) mengemukakan bahwa ciri atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup

validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis2.

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudah sejauh mana keaku-

ratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alat ukur ketika digunakan dalam

melakukan pengukuran3. Seperti contohnya ketika akan menguji kemampuan

mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang berbentuk

pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas

yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang

menggunakan pemahaman logis dalam proses analisanya. Sedangkan validitas

empiris yaitu validitas yang menggunakan data-data empiris dalam proses anal-

isanya.

b. Reabilitasi

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari kata rely

dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki pema-

haman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan sandaran

ketika melakukan sebuah pengukuran4. Realibilitas ini juga merujuk pada kekon-

sistenan sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali terhadap siswa yang sama

hasilnya akan konsisten.

2
Suryawati dan Yulfikar. 2012. Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/2021. Jur nal Peluang, 1(1), 71-80, hlm. 73
3
Widodo, Prasetyo Budi. 2006. Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk
Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1), 1-9, hlm. 3
4
Widodo, loc. cit, hlm. 2

6
c. Objektivitas

Objektif merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki pengertian peni-

laian dengan mengikutsertakan unsur pribadi, sedangkan untuk objektif memiliki

pengertian penilaian yang tidak mengikutsertakan unsur pribadi. Jadi pada objek-

tivitas, pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni tanpa adanya keikutsertaan

unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan murni dari kemam-

puan yang dimiliki oleh siswa.

d. Praktikabilitas

Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan tes

dalam proses administrasi. Pada praktikabilitas ini sebuah menunjukkan bahwa

sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan,

dan tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas, sehingga

tes tersebut bersifat simple dan jelas.

e. Ekonomis

Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini bermak-

sud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan biaya

yang dikeluarkan masih

bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalam pelaksanaannya nanti.

Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang dilakukan ketika

mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri tersebut, terdapat dua

ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sebuah tes. Kedua ciri tersebut

yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini seringkali dijadikan sebagai dasar

7
dalam menentukan keakuratan sebuah tes sebagai sebuah alat ukur, baik dalam meng-

gunakannya sebagai instrumen keberhasilan belajar maupun dalam melakukan peneli-

tian. Jadi sebuah tes yang dilakukan harus memiliki kebenaran atau kesahihan (valid)

dan juga keterpercayaan (reliable) sehingga nantinya hasil dari tes tersebut dapat

dipertanggungjawabkan.

EBentuk-Bentuk Instrumen Tes.

Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang5. Penggo-

longan tes dilihat dari fungsinya yaitu tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik,

tes formatif. Kemudian, penggolongan tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu tes

kelompok dan tes perorangan. Penggolongan tes berdasarkan tujuan, yaitu tes bakat,

tes minat, tes intelegensi (tingkat kecerdasan), tes prestasi belajar, tes diagnostik, tes

sikap. Dan, penggolongan tes berdasarkan bentuk soal dan cara memberikan jawa-

bannya, yaitu tes objektif dan tes non objektif, yakni sebagai berikut

1. Tes Bentuk Objektif

Tes objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang

telah disediakan atau berupa jawaban singkat yang pengkoreksiannya dilakukan

dengan cara yang sama kepada semua siswa6. Tes berbentuk objektif memiliki

kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihannya, pengoreksian melalui tes objektif

menjadi lebih muda dan dapat dibantu orang atau dengan jasa komputer, serta bu-

5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Penulis, ed. by Wajaj Bahaunar Shidiq, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Revisi (Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012).
6
Adea H. Z. Wulan and Risa Aristia, ‘Jenis - Jenis Instrumen Dalam Evaluasi Pembelajaran’,
2018, 1–13 <http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf>

8
tir-butir soal lebih mudah dianalisis. Sedangkan untuk kekurangannya,

penyusunan tes objektif lebih sulit dan lama, kurang dapat mengukur proses

berpikir yang tinggi, serta siswa lebih terbuka dalam menjawab soal dan mem-

buka kesempatan siswa untuk bekerjasama7.

Tes dalam bentuk objektif ini memiliki beberapa macam, antara lain :

a. Pilihan ganda (multiple choice)

Tes pilihan ganda merupakan tes objektif yang ditandai dengan disediakannya

lebih dari kemungkinan jawaban yang benar dan hanya ada satu dari pilihan jawa-

ban tersebut yang paling benar8. Tes pilihan ganda penilaiannya sangat mudah

dan cepat, sehingga cocok digunakan untuk ujian yang berskala besar dan hasil

penilaiannya harus segera diumumkan, seperti: ujian nasional dan ujian akhir

sekolah. Namun, untuk penyusunan teks yang berbentuk pilihan ganda membu-

tuhkan waktu yang cukup lama.

Contoh: hasil penjumlahan dari 7- (-10) = .....

a. 3 b.17

b. -3 d.-17

Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu diperhatikan,

yaitu : 1) soal dan jawaban harus sesuai; 2) penyusunan kalimat harus jelas; 3) bahasa

yang digunakan mudah dipahami; 4) setiap soal harus mengandung satu masalah.

b. Pilihan benar salah (true or false)

7
Asrul, Rusydi Ananda, and Rosinta, Evaluasi Pembelajaran, Ciptapustaka Media (Medan:
Perdana Mulya Sarana, 2014).
8
Wulan and Aristia.

9
Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung dua kemu-

ngkinan jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk mengukur ke-

mampuan siswa dalam membedakan antara fakta dengan pendapat9. Untuk

mengerjakan soal berbentuk tes benar salah ini dengan menggunakan cara mel-

ingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap benar. Ada beberapa hal yang

harus diperhatikan sebelum menyusun soal benar salah, yaitu : 1) membuat petun-

juk dengan jelas agar siswa tidak bingung saat mengerjakan soal tersebut, 2) se-

tiap soal mengandung satu pengertian, dan 3) menghindari kata yang dapat mem-

beri petunjuk tentang jawaban yang benar.

F.Teknik Penyusunan Tes

1. Tes tertulis bentuk uraian (essay), untuk menyusun tes yang berbentuk non

objektif atau uraian diperlukan beberapa teknik yang perlu diperhatikan seba-

gai berikut

a. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian diusahakan agar soal tersebut da-

pat mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan.

b. Untuk menghindari timbulnya perbuatan curang oleh tester misalnya, meny-

ontek dan bertanya kepada tester yang lainnya. hendaknya sesuatu kalimat

pada soal berlawanan dengan buku pelajaran.

c. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian lebih baik untuk membuat per-

tanyaan-pertanyaan yang tidak seragam atau bervariasi. Misalnya: Jelaskan

perbedaan antara … dengan ... beserta alasannya!


9
Wulan and Aristia.

10
d. Kalimat yang disusun bersifat ringkas dan padat.

e. Sebelum seseorang mencoba menjawab soal, sebaiknya terlebih dahulu

mengemukakan cara mengerjakannya. Contoh: “Jawaban soal harus ditulis di-

atas lembaran jawaban dan sesuai dengan urut nomor.

2. Tes tertulis bentuk objektif, tes yang berbentuk objektif memiliki beberapa je-

nis yang berbeda dan tentunya memiliki teknik penyusunan yang berbeda

juga. Sebelum mengetahui bagaimana teknik penyusunan tes objektif, terdapat

petunjuk operasional yang harus diketahui oleh pendidik, yaitu:

a. Pendidik harus sering berlatih dalam menyusun tes objektif

b. Dilakukan analisis item (butir) pada butir soal sebelum soal tersebut diujikan.

c. Menggunakan tabel spesifikasi soal atau kisi-kisi dengan menyusun kalimat-

nya lebih sederhana, ringkas, dan jelas. Hal ini dilakukan agar tidak menim-

bulkan penafsiran ganda dan sebaiknya soal disusun dengan menggunakan

tanda baca serta ditulis dengan benar. Selain itu, diwajibkan untuk mencan-

tumkan pedoman dan kunci jawaban.

Berikut ini adalah teknik penyusunan tes objektif berdasarkan jenisnya , yaitu

a. Melengkapi (completion test), tes ini merupakan tes jenis objektif yang sangat

mirip dengan tes objektif fill in, namun perbedaannya adalah completion test

tidak harus dalam satu kesatuan.

b. Multiple choice tes (pilihan berganda), tes objektif dalam bentuk ini disajikan

beberapa kemungkinan jawaban dan satu jawaban yang paling benar.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melengkapi (completion test), tes ini merupakan tes jenis objektif yang sangat

mirip dengan tes objektif fill in, namun perbedaannya adalah completion test tidak

harus dalam satu kesatuan. b. Multiple choice tes (pilihan berganda), tes objektif

dalam bentuk ini disajikan beberapa kemungkinan jawaban dan satu jawaban yang

paling benar. Teknik penyusunan pilihan berganda, yaitu: 1) Tes ditinjau dari berba-

gai sudut pandang, 2) Tes ditinjau dari bidang psikologi, 3) Tes berdasarkan jumlah

peserta, 4) Tes berdasarkan penyusunannya, 5) Tes ditinjau dari waktu, 6) Tes ditin-

jau dari segi responnya. 7) Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan

cara memberikan jawabannya. Tes dalam suatu evaluasi pembelajaran memiliki be-

berapa fungsi yaitu sebagai media pengukuran terhadap siswa dan juga sebagai alat

pengukur keberhasilan program pengajaran. Sebelum pelaksanaan tes dalam evaluasi

belajar, perlu diperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam suatu instrumen

tes. Syarat-syarat tersebut yaitu:

1. Memberitahukan tugas yang akan dilakukan oleh siswa

2. Menyampaikan indikator atau garis besar materi

3. Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan

maksud memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah

diberikan.

12
Selain syarat-syarat tes yang perlu diperhatikan, hal lain yang perlu menjadi per-

hatian sebelum pelaksanaan tes yaitu ciri atau karakteristik tes yang baik. Ciri atau

karakteristik tes yang baik tersebut yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktika-

bilitas, dan ekonomis. Namun, dari kelima ciri tes yang baik tersebut terdapat dua ciri

yang sangat perlu untuk terpenuhi, yaitu validitas dan reliabilitas. Jadi sebuah tes

harus memiliki kesahihan dan keterpercayaan agar hasil tes yang didapat bisa diper-

tanggung jawabkan.

Selain syarat-syarat tes yang perlu diperhatikan, hal lain yang perlu menjadi per-

hatian sebelum pelaksanaan tes yaitu ciri atau karakteristik tes yang baik. Ciri atau

karakteristik tes yang baik tersebut yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktika-

bilitas, dan ekonomis. Namun, dari kelima ciri tes yang baik tersebut terdapat dua ciri

yang sangat perlu untuk terpenuhi, yaitu validitas dan reliabilitas. Jadi sebuah tes

harus memiliki kesahihan dan keterpercayaan agar hasil tes yang didapat bisa diper-

tanggung jawabkan.

Dan yang terakhir yang juga menjadi fokus dalam pelaksanaan sebuah tes yaitu

teknik penyusunan tes. Terdapat berbagai teknik dalam menyusun tes yang dilakukan

untuk mengevaluasi capaian belajar peserta didik. Metode-metode tersebut dikelom-

pokkan menjadi tes yang berbentuk non objektif dan tes yang berbentuk objektif.

Penyusunan tes yang berbentuk non objektif dapat menggunakan tes tertulis bentuk

uraian. Kemudian untuk tes tertulis berbentuk objektif, terbagi dalam beberapa jenis

yang untuk setiap jenisnya memiliki teknik penyusunan yang berbeda-beda. Jenis-je-

13
nis tes yang berbentuk objektif yaitu melengkapi, multiple choice, menjodohkan, tes

yang berbentuk fill in, dan yang terakhir adalah benar atau salah.

B. Saran

Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat bermanfaat bagi penulis dan juga

pembaca. Bagi penulis semoga dengan disusunnya makalah ini dapat meningkatkan

keterampilan dalam menyajikan informasi dan fakta secara jelas dan sistematis. Dan

bagi pembaca, semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menjadi sumber infor-

masi yang dapat dimanfaatkan dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran Penulis, ed. by Wajaj Bahaunar Shidiq, Di-
rektorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Revisi (Jakarta Pusat:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012)

Asrul, Rusydi Ananda, and Rosinta, Evaluasi Pembelajaran, Ciptapustaka Me-


dia (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2014)

Guru, Pendidikan Profesi, ‘Modul Evaluasi Pembelajaran’, Journal of Chemical


Information and Modeling, 53.9 (2019), 1689–99

Khaerudin. 2015. Kualitas Instrumen Tes Hasil Belajar. Jurnal Madaniyah,


2(9),212-235, hlm. 213

Raka Joni,Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Surabaya: KaryaAnda, 1984

Ratnawulan, Elis. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Cv.Pustaka Setia

Rusdiana A. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Cv.Pustaka Setia

Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2005.

Sumarna Surapranata,Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum


2004, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005T.

Suryawati dan Yulfikar. 2012. Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII SMP Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal Peluang,
1(1), 71-80, hlm. 73

Widiyanto, Joko. 2018. Evaluasi Pembelajaran. Madiun:Unipma Press

Widodo, Prasetyo Budi. 2006. Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep
Diri Untuk Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1), 1-
9, hlm. 3

Wulan, Adea H. Z., and Risa Aristia, ‘Jenis - Jenis Instrumen Dalam Evaluasi

15
Pembelajaran’, 2018, 1–13 <http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembe-
lajaran Adea_Risa-1.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai