Oleh:
DOSEN PENGAMPU:
DR.MUHAMMAD TANG S.H.I.,M.S.I
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
Tang S.H.I.,M,S,I pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang dipelajari penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
B. Rumusan masalah...............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2
A. Kesimpulan.......................................................................................12
B. Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di indonesia sangatlah pesat. Dengan hal ini berganden-
gan dengan perkembangan TI, penyimpanan data dan pengiriman data semakin mu-
dah dengan berbagai upaya memberikan fasilitas yang mudah dan bagus. Dalam hal
ini baik dari seorang, institusi dalam pemerintah atau tidak turut serta adil dalam
penggunaan TI pada saat ini. Kita bisa melihat dari sudut pandang sosial pendidikan,
terdapat banyak sekali TI yang mampu dan berguna untuk kegiatan program pembe-
lajaran. Maka dapat kita nyatakan bahwa dengan adanya perkembangan TI, seluruh
komponen, seluruh warga di indonesia turut andil dalam memanfaatkan TI untuk hal
yang lebih positif. Dengan demikian, dengan adanya perkembangan TI memberikan
nilai positif dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhannya Infor-
masi dan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan berbagi informasi dengan
sekolah lain, institusi dengan pihak pemerintah, bahwa dengan pihak masyarakat bisa
lebih efektif.
Perkembangan teknologi seringkali digunakan sebagai sarana belajar multimedia
yang dilakukan secara virtual dengan secara langsung dapat ditanggapi oleh peserta
didik. Biasanya sarana belajar multimedia yang dimaksud bisa dengan teks, suara,
gambar atau bahkan tampilan lain yang dimodifikasi oleh setiap pihak yang bertang-
gung jawab. Pada zaman saat ini komputer berulang kali dianggap menjadi media TI
yang paling efektif, dimana bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dan pesan
secara cepat.
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan adanya evaluasi yang artinya sebuah
penilaian dimana sudah adanya produk yang telah diukur dengan sampel sesuai den-
gan kaidah dalam ranah pendidikan. Dalam hal tersebut evaluasi berguna mendorong
seorang siswa siswi untuk menilai proses kegiatan belajar agar bisa lebih optimal.
Dalam hal itu, penting dilakukannya pengembangan suatu instrumen yang bisa diang-
1
gap mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui soal-soal tes
yang mengukur berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada pencapaian hasil belajar
yang maksimal.
B. Rumusan Masalah
a. Apa arti instrumen tes?
b. Apakah fungsi instrumen tes?
c. Apa persyaratan instrumen tes?
d. Apa ciri-ciri instrumen tes yang baik dan benar?
e. Bagaimana bentuk instrumen tes?
f. Bagaimana Teknik Penyususnan Tes?
C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian instrumen tes
b. Mengetahui fungsi instrumen
c. Mengetahui persyaratan tes yang baik dan benar
d. Mengetahui ciri-ciri instrumen tes
e. Mengetahui bentuk instrumen tes
f. Mengetahui teknik penyusunan instrumen tes
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah tes diambil dari kata testum dari bahasa perancis kuno yang berarti piring
untuk menyisihkan logam-logam mulia. Test merupakan sebuah media atau proses
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan penilaian. Testing merupakan peri-
pakan seseorang yang sedang melakukan tes, membuat teks tes, dan eksperimental.
Dengan kata lain tester merupakan orang – orang yang berkaitan mengenai tes. Tes
evaluasi program. Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul informasi
a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai
alat pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tes seleksi, tes awal,
b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar,
c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebut dilakukan
3
d. Tes berdasarkan penyusunannya. tes baku dan tes yang dibuat oleh guru.
e. Tes ditinjau dari waktu yaitu. tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan
(speed test).
f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu. verbal test dan nonvrebal Test.
g. Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawa-
Menurut Sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki
tes yaitu:
perkembangan dan kemajuan nilaiyang telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh prosesbelajar mengajar dalam jangka waktu yang telah di-
tentukan.
ditentukan.
Instrumen tes pengukuran yang baik merupakan instrumen yang melalui dua
tahapan.Tahap pertama, yakni tahapan yang terdapat empat kriteria seperti, tujuan
didefinisikan secara jelas, materi yang memenuhi standar dan spesifik, prosedur pen-
4
tahapan evaluasi yang digunakan untuk pengumpulan dan menganalisis data yang
c. Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan maksud
diberikan.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah evaluasi
belajar. Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar
siswa. Salah satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa
yaitu menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada
pada kelas tersebut bersifat heterogen, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka
Tes yang dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki
karakter atau ciri-ciri atau kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didap-
atkan akan menjadi seperti yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengi-
dentifikasi sejauh mana pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto
1
Khaerudin. 2015. Kualitas Instrumen Tes Hasil Belajar. Jurnal Madaniyah, 2(9), 212-235, hlm.
213
5
(2009) mengemukakan bahwa ciri atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudah sejauh mana keaku-
ratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alat ukur ketika digunakan dalam
mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang berbentuk
pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas
yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang
empiris yaitu validitas yang menggunakan data-data empiris dalam proses anal-
isanya.
b. Reabilitasi
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari kata rely
dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki pema-
haman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan sandaran
ketika melakukan sebuah pengukuran4. Realibilitas ini juga merujuk pada kekon-
sistenan sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali terhadap siswa yang sama
2
Suryawati dan Yulfikar. 2012. Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/2021. Jur nal Peluang, 1(1), 71-80, hlm. 73
3
Widodo, Prasetyo Budi. 2006. Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk
Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1), 1-9, hlm. 3
4
Widodo, loc. cit, hlm. 2
6
c. Objektivitas
Objektif merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki pengertian peni-
pengertian penilaian yang tidak mengikutsertakan unsur pribadi. Jadi pada objek-
tivitas, pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni tanpa adanya keikutsertaan
unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan murni dari kemam-
d. Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan tes
sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan,
dan tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas, sehingga
e. Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini bermak-
sud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan biaya
Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang dilakukan ketika
mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri tersebut, terdapat dua
ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sebuah tes. Kedua ciri tersebut
yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini seringkali dijadikan sebagai dasar
7
dalam menentukan keakuratan sebuah tes sebagai sebuah alat ukur, baik dalam meng-
tian. Jadi sebuah tes yang dilakukan harus memiliki kebenaran atau kesahihan (valid)
dan juga keterpercayaan (reliable) sehingga nantinya hasil dari tes tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang5. Penggo-
longan tes dilihat dari fungsinya yaitu tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik,
tes formatif. Kemudian, penggolongan tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu tes
kelompok dan tes perorangan. Penggolongan tes berdasarkan tujuan, yaitu tes bakat,
tes minat, tes intelegensi (tingkat kecerdasan), tes prestasi belajar, tes diagnostik, tes
sikap. Dan, penggolongan tes berdasarkan bentuk soal dan cara memberikan jawa-
bannya, yaitu tes objektif dan tes non objektif, yakni sebagai berikut
Tes objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang
dengan cara yang sama kepada semua siswa6. Tes berbentuk objektif memiliki
menjadi lebih muda dan dapat dibantu orang atau dengan jasa komputer, serta bu-
5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Penulis, ed. by Wajaj Bahaunar Shidiq, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Revisi (Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012).
6
Adea H. Z. Wulan and Risa Aristia, ‘Jenis - Jenis Instrumen Dalam Evaluasi Pembelajaran’,
2018, 1–13 <http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf>
8
tir-butir soal lebih mudah dianalisis. Sedangkan untuk kekurangannya,
penyusunan tes objektif lebih sulit dan lama, kurang dapat mengukur proses
berpikir yang tinggi, serta siswa lebih terbuka dalam menjawab soal dan mem-
Tes dalam bentuk objektif ini memiliki beberapa macam, antara lain :
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif yang ditandai dengan disediakannya
lebih dari kemungkinan jawaban yang benar dan hanya ada satu dari pilihan jawa-
ban tersebut yang paling benar8. Tes pilihan ganda penilaiannya sangat mudah
dan cepat, sehingga cocok digunakan untuk ujian yang berskala besar dan hasil
penilaiannya harus segera diumumkan, seperti: ujian nasional dan ujian akhir
sekolah. Namun, untuk penyusunan teks yang berbentuk pilihan ganda membu-
a. 3 b.17
b. -3 d.-17
Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu diperhatikan,
yaitu : 1) soal dan jawaban harus sesuai; 2) penyusunan kalimat harus jelas; 3) bahasa
yang digunakan mudah dipahami; 4) setiap soal harus mengandung satu masalah.
7
Asrul, Rusydi Ananda, and Rosinta, Evaluasi Pembelajaran, Ciptapustaka Media (Medan:
Perdana Mulya Sarana, 2014).
8
Wulan and Aristia.
9
Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung dua kemu-
ngkinan jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk mengukur ke-
mengerjakan soal berbentuk tes benar salah ini dengan menggunakan cara mel-
ingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap benar. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebelum menyusun soal benar salah, yaitu : 1) membuat petun-
juk dengan jelas agar siswa tidak bingung saat mengerjakan soal tersebut, 2) se-
tiap soal mengandung satu pengertian, dan 3) menghindari kata yang dapat mem-
1. Tes tertulis bentuk uraian (essay), untuk menyusun tes yang berbentuk non
objektif atau uraian diperlukan beberapa teknik yang perlu diperhatikan seba-
gai berikut
a. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian diusahakan agar soal tersebut da-
pat mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan.
ontek dan bertanya kepada tester yang lainnya. hendaknya sesuatu kalimat
c. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian lebih baik untuk membuat per-
10
d. Kalimat yang disusun bersifat ringkas dan padat.
2. Tes tertulis bentuk objektif, tes yang berbentuk objektif memiliki beberapa je-
nis yang berbeda dan tentunya memiliki teknik penyusunan yang berbeda
b. Dilakukan analisis item (butir) pada butir soal sebelum soal tersebut diujikan.
nya lebih sederhana, ringkas, dan jelas. Hal ini dilakukan agar tidak menim-
tanda baca serta ditulis dengan benar. Selain itu, diwajibkan untuk mencan-
Berikut ini adalah teknik penyusunan tes objektif berdasarkan jenisnya , yaitu
a. Melengkapi (completion test), tes ini merupakan tes jenis objektif yang sangat
mirip dengan tes objektif fill in, namun perbedaannya adalah completion test
b. Multiple choice tes (pilihan berganda), tes objektif dalam bentuk ini disajikan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melengkapi (completion test), tes ini merupakan tes jenis objektif yang sangat
mirip dengan tes objektif fill in, namun perbedaannya adalah completion test tidak
harus dalam satu kesatuan. b. Multiple choice tes (pilihan berganda), tes objektif
dalam bentuk ini disajikan beberapa kemungkinan jawaban dan satu jawaban yang
paling benar. Teknik penyusunan pilihan berganda, yaitu: 1) Tes ditinjau dari berba-
gai sudut pandang, 2) Tes ditinjau dari bidang psikologi, 3) Tes berdasarkan jumlah
peserta, 4) Tes berdasarkan penyusunannya, 5) Tes ditinjau dari waktu, 6) Tes ditin-
jau dari segi responnya. 7) Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan
cara memberikan jawabannya. Tes dalam suatu evaluasi pembelajaran memiliki be-
berapa fungsi yaitu sebagai media pengukuran terhadap siswa dan juga sebagai alat
belajar, perlu diperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam suatu instrumen
maksud memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah
diberikan.
12
Selain syarat-syarat tes yang perlu diperhatikan, hal lain yang perlu menjadi per-
hatian sebelum pelaksanaan tes yaitu ciri atau karakteristik tes yang baik. Ciri atau
karakteristik tes yang baik tersebut yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktika-
bilitas, dan ekonomis. Namun, dari kelima ciri tes yang baik tersebut terdapat dua ciri
yang sangat perlu untuk terpenuhi, yaitu validitas dan reliabilitas. Jadi sebuah tes
harus memiliki kesahihan dan keterpercayaan agar hasil tes yang didapat bisa diper-
tanggung jawabkan.
Selain syarat-syarat tes yang perlu diperhatikan, hal lain yang perlu menjadi per-
hatian sebelum pelaksanaan tes yaitu ciri atau karakteristik tes yang baik. Ciri atau
karakteristik tes yang baik tersebut yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktika-
bilitas, dan ekonomis. Namun, dari kelima ciri tes yang baik tersebut terdapat dua ciri
yang sangat perlu untuk terpenuhi, yaitu validitas dan reliabilitas. Jadi sebuah tes
harus memiliki kesahihan dan keterpercayaan agar hasil tes yang didapat bisa diper-
tanggung jawabkan.
Dan yang terakhir yang juga menjadi fokus dalam pelaksanaan sebuah tes yaitu
teknik penyusunan tes. Terdapat berbagai teknik dalam menyusun tes yang dilakukan
pokkan menjadi tes yang berbentuk non objektif dan tes yang berbentuk objektif.
Penyusunan tes yang berbentuk non objektif dapat menggunakan tes tertulis bentuk
uraian. Kemudian untuk tes tertulis berbentuk objektif, terbagi dalam beberapa jenis
yang untuk setiap jenisnya memiliki teknik penyusunan yang berbeda-beda. Jenis-je-
13
nis tes yang berbentuk objektif yaitu melengkapi, multiple choice, menjodohkan, tes
yang berbentuk fill in, dan yang terakhir adalah benar atau salah.
B. Saran
Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca. Bagi penulis semoga dengan disusunnya makalah ini dapat meningkatkan
keterampilan dalam menyajikan informasi dan fakta secara jelas dan sistematis. Dan
bagi pembaca, semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menjadi sumber infor-
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran Penulis, ed. by Wajaj Bahaunar Shidiq, Di-
rektorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Revisi (Jakarta Pusat:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012)
Suryawati dan Yulfikar. 2012. Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII SMP Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal Peluang,
1(1), 71-80, hlm. 73
Widodo, Prasetyo Budi. 2006. Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep
Diri Untuk Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1), 1-
9, hlm. 3
Wulan, Adea H. Z., and Risa Aristia, ‘Jenis - Jenis Instrumen Dalam Evaluasi
15
Pembelajaran’, 2018, 1–13 <http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembe-
lajaran Adea_Risa-1.pdf
16