“Instrumen Tes 1(Pengertian, Bentuk-bentuk Tes, Tes Objektif dan Tes Subyektif)”
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Sistem Evaluasi Pembelajaran
Dosen pengampu :Drs.H. Soleh Kaelani, M. Pd.
Disusun Oleh :
1. Akrom Satria Wicksono
2. Indah Solekha
3. Siti Armita Sari
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti instrumen tes?
2. Apakah fungsi instrumen tes?
3. Apa persyaratan instrumen tes?
4. Apa ciri-ciri instrumen tes yang baik dan benar?
5. Bagaimana bentuk instrumen tes?
6. Bagaimana teknik penyusunan instrumen tes?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian instrumen tes
2. Mengetahui fungsi instrumen
3. Mengetahui persyaratan tes yang baik dan benar
4. Mengetahui ciri-ciri instrumen tes
5.. Mengetahui bentuk instrumen tes
6. Mengetahui teknik penyusunan instrumen tes
BAB II
PEMBAHASAN
Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang dilakukan
ketika mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri
tersebut, terdapat dua ciri yang sangat perlu diperhatikan dalampelaksanaan
sebuah tes. Kedua ciri tersebut yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes
ini seringkali dijadikan sebagai dasar dalam menentukan keakuratan sebuah
tes sebagai sebuah alat ukur, baik dalam menggunakannya sebagai
instrumen keberhasilan belajar maupun dalam melakukan penelitian. Jadi
sebuah tes yang dilakukan harus memiliki kebenaran atau kesahihan (valid)
dan juga keterpercayaan (reliable) sehingga nantinya hasil dari tes tersebut
dapat dipertanggungjawabkan.
Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1) Soal dan jawaban harus sesuai
2) Penyusunan kalimat harus jelas
3) Bahasa yang digunakan mudah dipahami
4) Setiap soal harus mengandung satu masalah.
Contoh:
Tentukan apakah pernyataan berikut benar apa salah, dan berilah tanda cheklist
(✔) pada jawaban yang tepat!
Pernyataan
Benar (B)
Salah (S)
1. Bilangan ganjil yang dijumlahkan dengan bilangan genap hasilnya tetap ganjil
2. 209-100 = 99
c. Menjodohkan (matching)
Tes dalam bentuk ini sering disebut dengan istilah tes menjodohkan
atau tes mencocokkan. Tes menjodohkan merupakan suatu bentuk tes
yang terdiri dari dua kolom yang berbeda, yaitu yang satu berisi kumpulan
soal dan yang satu berisi kumpulan jawaban, kemudian siswa diarahkan
untuk mencari dan menempatkan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan".
Bentuk tes menjodohkan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam mengidentifikasi informasi dan kemampuan menghubungkan
antara dua hal. Sehingga semakin banyak hubungan antara pertanyaan
dengan jawaban maka semakin baik pula soal yang dibuat.
Contoh:
Contoh:
b. Uraian Bebas
Tes uraian bebas merupakan tes yang siswa dibebaskan dalam
mengungkapkan jawaban atau pendapat secara luas dan menyeluruh sesuai
kemampuan diri sendiri. Dalam tes ini, seluruh jawaban ditentukan oleh
siswa, baik dalam merumuskan, mengorganisasikan, dan menyajikan
jawaban, sehingga jawaban yang diajukan mempunyai ciri dan sistematika
yang berbeda-beda. Namun demikian, guru harus tetap mempunyai acuan
atau patokan dalam mengoreksi jawaban.
Contoh:
1. Apa yang kamu ketahui tentang evaluasi pembelajaran?
i 2. Mengapa kita harus belajar matematika?
2. Tes tertulis bentuk objektif, tes yang berbentuk objektif memiliki beberapa
jenis yang berbeda dan tentunya memiliki teknik penyusunan yang berbeda
juga. Sebelum mengetahui bagaimana teknik penyusunan tes objektif,
terdapat petunjuk operasional yang harus diketahui oleh pendidik, yaitu:
a. Pendidik harus sering berlatih dalam menyusun tes objektif
b. Dilakukan analisis item (butir) pada butir soal sebelum soal tersebut
diujikan
c. Menggunakan tabel spesifikasi soal atau kisi-kisi dengan menyusun
kalimatnya lebih sederhana, ringkas, dan jelas. Hal ini dilakukan agar tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan sebaiknya soal disusun dengan
menggunakan tanda baca serta ditulis dengan benar. Selain itu, diwajibkan
untuk mencantumkan pedoman dan kunci jawaban.
Berikut ini adalah teknik penyusunan tes objektif berdasarkan jenisnya",
yaitu:
a. Melengkapi (completion test), tes ini merupakan tes jenis objektif yang
sangat mirip dengan tes objektif fill in, namun perbedaannya adalah
completion test tidak harus dalam satu kesatuan.
b. Multiple choice tes (pilihan berganda), tes objektif dalam bentuk ini
disajikan beberapa kemungkinan jawaban dan satu jawaban yang paling
benar.
b. (x+3)(x+3)=0
c. (x+2)(x-3)=0
d. (x-2)(x-3)=0
e. Menjodohkan (matching), tes jenis ini juga sering disebut dengan istilah
tes menjodohkan, tes mencari pandangan, tes menyesuaikan, tes
mencocokkan, dan lain-lain. Teknik menyusun tes menjodohkan, yaitu:
Butir-butir soal yang dituangkan dalam bentuk matching test
banyaknya tidak kurang dari 10 dan tidak lebih dari 15 soal. ii. Daftar
yang berada di sebelah kiri sebaiknya disusun lebih panjang daripada
daftar yang ada di sebelah kanan, agar jawaban dapat ditemukan
dengan mudah oleh seseorang yang menjawab.
Meskipun terkadang sulit dilakukan, diusahakan soal disertai dengan
petunjuk cara mengerjakan soal yang dibuat seringkas dan sejelas
mungkin.
f. Tes objektif berbentuk fill in (isian), biasanya dalam bentuk cerita atau
karangan. Teknik penyusunan tes objektif dalam bentuk fill in, yaitu:
Jawaban ditulis pada lembar jawaban atau tempat terpisah dengan
pertanyaan agar memudahkan untuk dikoreksi.
Ungkapan cerita yang akan dijadikan tes disusun dengan. seringkas
mungkin untuk menghemat tempat atau kertas yang seimbang dengan
waktu penyesuaiannya.
Jika jenis mata pelajaran yang akan disajikan memang memungkinkan
pengajaran atau pengujian soal juga dapat disajikan dalam bentuk
gambar.
A. Kesimpulan
Test merupakan sebuah media atau proses yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dan penilaian. Tes merupakan proses penilaian.
komprehensif kepada seseorang atau usaha keseluruhan evaluasi program.
Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul informasi yang
bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Tes dalam suatu evaluasi pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai media pengukuran terhadap siswa dan juga sebagai alat pengukur
keberhasilan program pengajaran. Sebelum pelaksanaan tes dalam evaluasi
belajar, perlu diperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam suatu
instrumen tes. Syarat-syarat tersebut yaitu:
1. Memberitahukan tugas yang akan dilakukan oleh siswa
2. Menyampaikan indikator atau garis besar materi
3. Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan maksud
memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah
diberikan.
Terdapat berbagai teknik dalam menyusun tes yang dilakukan untuk
mengevaluasi capaian belajar peserta didik. Metode-metode tersebut
dikelompokkan menjadi tes yang berbentuk non objektif dan tes yang
berbentuk objektif. Penyusunan tes yang berbentuk non objektif dapat
menggunakan tes tertulis bentuk uraian. Kemudian untuk tes tertulis berbentuk
objektif, terbagi dalam beberapa jenis yang untuk setiap jenisnya memiliki
teknik penyusunan yang berbeda-beda. Jenis-jenis tes yang berbentuk objektif
yaitu melengkapi, multiple choice, menjodohkan, tes yang berbentuk fill in,
dan yang terakhir adalah benar atau salah.
DAFTAR PUSTAKA
Wulan, Adea H. Z., and Risa Aristia, 'Jenis-Jenis Instrumen Dalam Evaluasi
Pembelajaran',2018,<http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evalu
asi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf>